5. SILABUS PLB E.rar 22. PEND. ATL 2
S I LA B I
PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS II
(LB 365)
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
DESKRIPSI MATA KULIAH
MKPS. LB. 365 PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS II: S 1, 2 SKS, SMT 6
103
Mata kuliah ini merupakan kelompok mata kuliah program studi. Setelah tuntas mengikuti
perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu memahami sistem penyelenggaraan pendidikan
bagi anak tunalaras. Dalam perkuliahan ini akan dibahas tentang konsep layanan pendidikan
anak tunalaras, yang meliputi: asumsi-asumsi yang mendasari, tujuan, prinsip azas dan
landasannya; Sejarah perkembangan dan perspektif pendidikan anak tunalaras, bentuk dan
model layanan pendidikan serta permasalahan yang dihadapi, prosedur, program,
permasalahan dan pengembangannya, peran lingkungan, serta tindak lanjut pendidikan;
Kurikulum SLB bagian E, meliputi: Landasan, tujuan institusional SLB E, lingkup Program:
Pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan bagi anak tunalaras meliputi: dasar,
hakekat, prinsip, pendekatan, dan pelaksanaan. Pendekatan Ekspositori dan Inkuiri, Metode:
Ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan pemecahan masalah. Tugas: Laporan lapangan dan
presentasi. Media: OHP, Laptop, Film. Ujian Tengah Semester (UTS): 35%, Ujian Akhir
Semester (UAS): 35%, Tugas: 20%, Kehadiran/Kraktifan: 10%. Buku Utama: Daun P, in
Mittler et.al (1993), Special Needs Education. London: Kogan Page. Depdiknas. (1997),
UURI No. 4/1997. Tentang Penyandang Cacat. Depdiknas. (2002), UU No. 23 tahun 2002.
Tentang Perlindungan Anak. Depdiknas. (2003), UURI No. 20/2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Depdiknas. (2005), PP No. 19/2005. Tentang Standar Nasional
Pendidikan. Depdiknas. (2009). Permendiknas. 70/2009 Tentang Pendidikan Inklusi bagi
Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa. Graham Brown, S (1991), Education in The Developing World: Conflict and
Crisis. Harlow: Longman Group UK Ltd. Paul, Cooper. (2002), Understanding Supporting
Children With Emotional and Bahavioral Difficulties. Philadelpia: Jessic Kingley
Publicher. Henry, Nelson, B. (1984), Juvenile Delinquency in Schools. Illonis: The
University of Chicago Press. James, Paul and Betty. (1982), Emotional Disturbance in
Children. Illonis: The University of Chicago Press. Kisanji J, in Mittler et.al (1993), Special
Needs Education. London: Kogan Page.
104
SILABUS MATA KULIAH
A. IDENTITAS MATA KULIAH
1.
Nama Mata Kuliah
: Pendidikan Anak Tunalaras II
2.
Kode Mata Kuliah
: LB 365
3.
Bobot
: 2 SKS
4.
Jenjang Program
: Strata I
5.
Semester
: Genap/VI
6.
Kelompok Mata Kuliah : MKPS (Mata Kuliah Program Studi)
7.
Jumlah Pertemuan
8.
Jurusan
: 16 x Pertemuan
: Pendidikan Luar Biasa
B. TUJUAN MATA KULIAH
Setelah tuntas mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu memahami sistem
penyelenggaraan pendidikan bagi anak tunalaras.
C. DESKRIPSI ISI
Dalam perkuliahan ini akan dibahas tentang konsep layanan pendidikan anak tunalaras,
yang meliputi: asumsi-asumsi yang mendasari, tujuan, prinsip azas dan landasannya;
Sejarah perkembangan dan perspektif pendidikan anak tunalaras, bentuk dan model
layanan pendidikan serta permasalahan yang dihadapi, prosedur, program, permasalahan
dan pengembangannya, peran lingkungan, serta tindak lanjut pendidikan; Kurikulum
SLB bagian E, meliputi: Landasan, tujuan institusional SLB E, lingkup Program:
Pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan bagi anak tunalaras meliputi: dasar,
hakekat, prinsip, pendekatan, dan pelaksanaan.
D. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Ekspositori dan Inkuiri
Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan pemecahan masalah
Tugas
: Laporan lapangan dan presentasi
Media
: OHP, Laptop, Film
E. KOMPONEN EVALUASI
Ujian Tengah Semester (UTS)
Ujian Akhir Semester (UAS)
Tugas
Kehadiran/Kraktifan
: 35%
: 35%
: 20%
: 10%
105
F. RINCIAN MATERI PERKULIAHAN TIAP PERTEMUAN
PERTEMUAN POKOK BAHASAN
1
Orientasi Perkuliahan
2 dan 3
Konsep layanan pendidikan
bagi anak tunalaras
4 dan 5
6 dan 7
Sejarah perkembangan dan
perspektif pendidikan anak
tunalaras
Penyelenggaraan layanan
pendidikan khusus (SLB E)
SUB POKOK BAHASAN
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
d.
e.
Asumsi-asumsi yang mendasari
Tujuan
Prinsip
Azas
Landasan
Sejarah perkembangan
Bentuk dan model layanan
pendidikan
Permasalahan yang dihadapi
Persyaratan dan prosedur
Asesmen dan program
pembelajaran individual
Permasalahan dan upaya
mengatasinya
Peranan lingkungan
Tindak lanjut pendidikan
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
Landasan
Tujuan institusional SLB E
Lingkup program
Pelaksanaan Program
Dasar
Hakekat
Prinsip
Pendekatan
Pelaksanaan
c.
a.
b.
c.
8
9, 10, dan 11
12, 13, 14,
dan15
16
UTS
Kurikulum SLB bagian E
Bimbingan dan penyuluhan
bagi anak tunalaras
UAS
G. SUMBER BACAAN
Daun P, in Mittler et.al (1993), Special Needs Education. London: Kogan Page.
Depdiknas. (1997), UURI No. 4/1997. Tentang Penyandang Cacat.
Depdiknas. (2002), UU No. 23 tahun 2002. Tentang Perlindungan Anak.
Depdiknas. (2003), UURI No. 20/2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Depdiknas. (2005), PP No. 19/2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Depdiknas. (2009). Permendiknas. 70/2009 Tentang Pendidikan Inklusi bagi Peserta
Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau
Bakat Istimewa.
Graham Brown, S (1991), Education in The Developing World: Conflict and Crisis.
Harlow: Longman Group UK Ltd.
Paul, Cooper. (2002), Understanding Supporting Children With Emotional and
Bahavioral Difficulties. Philadelpia: Jessic Kingley Publicher.
106
Henry, Nelson, B. (1984), Juvenile Delinquency in Schools. Illonis: The University of
Chicago Press.
James, Paul and Betty. (1982), Emotional Disturbance in Children. Illonis: The
University of Chicago Press.
Kisanji J, in Mittler et.al (1993), Special Needs Education. London: Kogan Page.
107
PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS II
(LB 365)
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
DESKRIPSI MATA KULIAH
MKPS. LB. 365 PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS II: S 1, 2 SKS, SMT 6
103
Mata kuliah ini merupakan kelompok mata kuliah program studi. Setelah tuntas mengikuti
perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu memahami sistem penyelenggaraan pendidikan
bagi anak tunalaras. Dalam perkuliahan ini akan dibahas tentang konsep layanan pendidikan
anak tunalaras, yang meliputi: asumsi-asumsi yang mendasari, tujuan, prinsip azas dan
landasannya; Sejarah perkembangan dan perspektif pendidikan anak tunalaras, bentuk dan
model layanan pendidikan serta permasalahan yang dihadapi, prosedur, program,
permasalahan dan pengembangannya, peran lingkungan, serta tindak lanjut pendidikan;
Kurikulum SLB bagian E, meliputi: Landasan, tujuan institusional SLB E, lingkup Program:
Pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan bagi anak tunalaras meliputi: dasar,
hakekat, prinsip, pendekatan, dan pelaksanaan. Pendekatan Ekspositori dan Inkuiri, Metode:
Ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan pemecahan masalah. Tugas: Laporan lapangan dan
presentasi. Media: OHP, Laptop, Film. Ujian Tengah Semester (UTS): 35%, Ujian Akhir
Semester (UAS): 35%, Tugas: 20%, Kehadiran/Kraktifan: 10%. Buku Utama: Daun P, in
Mittler et.al (1993), Special Needs Education. London: Kogan Page. Depdiknas. (1997),
UURI No. 4/1997. Tentang Penyandang Cacat. Depdiknas. (2002), UU No. 23 tahun 2002.
Tentang Perlindungan Anak. Depdiknas. (2003), UURI No. 20/2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Depdiknas. (2005), PP No. 19/2005. Tentang Standar Nasional
Pendidikan. Depdiknas. (2009). Permendiknas. 70/2009 Tentang Pendidikan Inklusi bagi
Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa. Graham Brown, S (1991), Education in The Developing World: Conflict and
Crisis. Harlow: Longman Group UK Ltd. Paul, Cooper. (2002), Understanding Supporting
Children With Emotional and Bahavioral Difficulties. Philadelpia: Jessic Kingley
Publicher. Henry, Nelson, B. (1984), Juvenile Delinquency in Schools. Illonis: The
University of Chicago Press. James, Paul and Betty. (1982), Emotional Disturbance in
Children. Illonis: The University of Chicago Press. Kisanji J, in Mittler et.al (1993), Special
Needs Education. London: Kogan Page.
104
SILABUS MATA KULIAH
A. IDENTITAS MATA KULIAH
1.
Nama Mata Kuliah
: Pendidikan Anak Tunalaras II
2.
Kode Mata Kuliah
: LB 365
3.
Bobot
: 2 SKS
4.
Jenjang Program
: Strata I
5.
Semester
: Genap/VI
6.
Kelompok Mata Kuliah : MKPS (Mata Kuliah Program Studi)
7.
Jumlah Pertemuan
8.
Jurusan
: 16 x Pertemuan
: Pendidikan Luar Biasa
B. TUJUAN MATA KULIAH
Setelah tuntas mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu memahami sistem
penyelenggaraan pendidikan bagi anak tunalaras.
C. DESKRIPSI ISI
Dalam perkuliahan ini akan dibahas tentang konsep layanan pendidikan anak tunalaras,
yang meliputi: asumsi-asumsi yang mendasari, tujuan, prinsip azas dan landasannya;
Sejarah perkembangan dan perspektif pendidikan anak tunalaras, bentuk dan model
layanan pendidikan serta permasalahan yang dihadapi, prosedur, program, permasalahan
dan pengembangannya, peran lingkungan, serta tindak lanjut pendidikan; Kurikulum
SLB bagian E, meliputi: Landasan, tujuan institusional SLB E, lingkup Program:
Pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan bagi anak tunalaras meliputi: dasar,
hakekat, prinsip, pendekatan, dan pelaksanaan.
D. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Ekspositori dan Inkuiri
Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan pemecahan masalah
Tugas
: Laporan lapangan dan presentasi
Media
: OHP, Laptop, Film
E. KOMPONEN EVALUASI
Ujian Tengah Semester (UTS)
Ujian Akhir Semester (UAS)
Tugas
Kehadiran/Kraktifan
: 35%
: 35%
: 20%
: 10%
105
F. RINCIAN MATERI PERKULIAHAN TIAP PERTEMUAN
PERTEMUAN POKOK BAHASAN
1
Orientasi Perkuliahan
2 dan 3
Konsep layanan pendidikan
bagi anak tunalaras
4 dan 5
6 dan 7
Sejarah perkembangan dan
perspektif pendidikan anak
tunalaras
Penyelenggaraan layanan
pendidikan khusus (SLB E)
SUB POKOK BAHASAN
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
d.
e.
Asumsi-asumsi yang mendasari
Tujuan
Prinsip
Azas
Landasan
Sejarah perkembangan
Bentuk dan model layanan
pendidikan
Permasalahan yang dihadapi
Persyaratan dan prosedur
Asesmen dan program
pembelajaran individual
Permasalahan dan upaya
mengatasinya
Peranan lingkungan
Tindak lanjut pendidikan
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
Landasan
Tujuan institusional SLB E
Lingkup program
Pelaksanaan Program
Dasar
Hakekat
Prinsip
Pendekatan
Pelaksanaan
c.
a.
b.
c.
8
9, 10, dan 11
12, 13, 14,
dan15
16
UTS
Kurikulum SLB bagian E
Bimbingan dan penyuluhan
bagi anak tunalaras
UAS
G. SUMBER BACAAN
Daun P, in Mittler et.al (1993), Special Needs Education. London: Kogan Page.
Depdiknas. (1997), UURI No. 4/1997. Tentang Penyandang Cacat.
Depdiknas. (2002), UU No. 23 tahun 2002. Tentang Perlindungan Anak.
Depdiknas. (2003), UURI No. 20/2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Depdiknas. (2005), PP No. 19/2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Depdiknas. (2009). Permendiknas. 70/2009 Tentang Pendidikan Inklusi bagi Peserta
Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau
Bakat Istimewa.
Graham Brown, S (1991), Education in The Developing World: Conflict and Crisis.
Harlow: Longman Group UK Ltd.
Paul, Cooper. (2002), Understanding Supporting Children With Emotional and
Bahavioral Difficulties. Philadelpia: Jessic Kingley Publicher.
106
Henry, Nelson, B. (1984), Juvenile Delinquency in Schools. Illonis: The University of
Chicago Press.
James, Paul and Betty. (1982), Emotional Disturbance in Children. Illonis: The
University of Chicago Press.
Kisanji J, in Mittler et.al (1993), Special Needs Education. London: Kogan Page.
107