IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (4)

64

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 2
Rajabasa Baru yang berdiri pada tahun 1982 dengan luas area 4200
luas bangunan 350

m

2

m2 dan

yang terletak di Jalan Simpang Sadar Sriwijaya,

Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur. SD Negeri 2 Rajabasa
Baru memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, serta
memiliki beberapa sarana penunjang lainnya seperti UKS, ruang perpustakaan,
mushola, toilet siswa dan guru. SD Negeri 2 Rajabasa Baru memiliki visi dan

misi demi memajukan pendidikan di Indonesia, visi tersebut adalah
“meningkatkan cara belajar siswa, mengembangkan metode pembelajaran,
pencapaian target kurikulum dengan nilai rata-rata 7,5 setiap mata pelajaran”.
Selanjutnya misi SD Negeri 2 Rajabasa Baru adalah (1) Mewujudkan
penguasaan IMTAQ dan IPTEK, (2) Mengoptimalkan pembinaan dan
pengembangan budi pekerti luhur kepada siswa, (3) Membina dan
mengembangkan minat dan bakat untuk meraih prestasi, baik akademik
maupun non akademik, (4) Menumbuhkan jiwa wirausaha pada siswa, (5)
Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, aman, dan tertib,
(6) Membudayakan sikap senyum, sapa, salam, sopan, dan santun, (7)

65

Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan warga negara stake
holder untuk kemandirian sekolah.
SD Negeri 2 Rajabasa Baru dipimpin oleh ibu Susarni dan memiliki
jumlah 10 pegawai. Pegawai tersebut yang terdiri dari 5 orang guru PNS
(Pegawai Negeri Sipil), 3 orang guru honor, TU (Tata Usaha) 1 orang dan
penjaga sekolah 1 orang. Selain itu SD Negeri 2 Rajabasa Baru juga memiliki
tenaga pengajar dengan kualifikasi pendidikan mulai dari SLTA, Diploma 2

(D2), Strata 1 (S1). Objek pada penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD
Negeri 2 Rajabasa Baru.
B. Prosedur Penelitian
1. Deskripsi Awal
Tahap awal yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian
yaitu observasi dan wawancara. Observasi dan wawancara awal dilakukan
pada tanggal 5 dan 7 November 2016, pada tanggal tersebut peneliti
mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan guru kelas V untuk
menyampaikan maksud serta tujuan peneliti untuk melaksanakan penelitian
di SD Negeri 2 Rajabasa Baru. Setelah meminta izin kepada kepala sekolah,
kemudian pada hari Senin, tanggal 14 Desember 2016 peneliti berkunjung
kembali ke SD Negeri 2 Rajabasa Baru. Kunjungan dan pertemuan peneliti
tersebut bertujuan untuk melakukan wawancara dan berdiskusi tentang
kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran yang berlangsung di
SD Negeri 2 Rajabasa Baru.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti dengan guru dan siswa di kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru,

66


terdapat temuan bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung pada
mata pelajaran IPS yaitu, (1) Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh
guru belum maksimal sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah, (2) Pada
saat pembelajaran siswa kurang aktif, (3) Siswa kurang berani menjawab
pertanyaan guru meskipun telah diberikan umpan balik, (4) Siswa kurang
mandiri mengerjakan tugas yang diberikan guru, (5)Pembelajaran masih
terpusat pada guru (teacher centered), (6) Rendahnya hasil belajar IPS siswa
kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru. Setelah mengetahui hasil observasi,
melakukan wawancara, dan diskusi, peneliti membuat rencana perbaikan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah.
Berdasarkan temuan observasi awal, maka peneliti merancang
perbaikan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan
belajar mengajar serta melatih kemampuan siswa untuk memecahkan
masalah dalam pembelajaran maupun di lingkungan. Masalah yang
disajikan diharapkan dapat melatih siswa berfikir kritis serta mendorong
siswa untuk aktif mencari solusi yang terbaik dalam pemecahan masalah
melalui kegiatan diskusi kelompok maupun kegiatan pemecahan masalah
masing-masih individu. Peneliti berusaha mengoptimalkan pembelajaran
dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM)
dengan media grafis untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD

Negeri 2 Rajabasa Baru.
Penelitian yang akan dilakukan peneliti merupakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang dirancang dalam 2 siklus, yang setiap siklusnya terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini

67

meliputi hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, dan kinerja guru
dalam mengajar dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Berbasis
Masalah (SPBM) dengan media grafis.
C. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017
secara kolaboratif antara guru kelas dan peneliti. Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.
Tes formatif dilaksanakan setiap akhir siklus. Jadwal pelaksanaan kegiatan
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 16. Rincian kegiatan PTK
No

Siklus


1

I

2

Pertemuan

II

Hari, tanggal

Waktu

1

Jum’at , 20 Januari 2017

09:50–11:00


2

Rabu, 25 Januari 2017

11.00 – 12.10

1
2

Jum’at 27 Januari 2017
Rabu, 01 Februari 2017

09:50–11:00
11.0 – 12.10

1. Siklus I
a. Perencanaan
Secara rinci pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan analisis kurikulum, peneliti bersama guru kelas V SD
Negeri 2 Rajabasa Baru untuk mengetahui standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan diajarkan, dengan berpedoman pada
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.
2. Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3. Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan.

68

4. Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) beserta skenario
pembelajaran secara kolaboratif antara peneliti dan guru dengan
berpedoman pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar
Proses.
5. Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam
pembelajaran.
6. Menyusun dan menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
7. Membuat lembar observasi, berupa lembar observasi kinerja guru,
hasil belajar afektif, dan hasil belajar psikmotor.
8. Menyusun alat evaluasi pembelajaran, berupa soal tes formatif.
9. Menyiapkan peralatan dokumentasi pembelajaran.


b. Tahap Pelaksanaan
1. Pertemuan 1
a. Kegiatan awal
1. Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam.
2. Guru memperkenalkan diri kepada siswa dan memberikan
informasi bahwa akan dilaksanakan penelitian di kelas tersebut.
3. Guru mengkondisikan kelas dengan meminta siswa untuk
merapihkan tempat duduknya masing-masing dilanjutkan dengan
mendata kehadiran siswa.
4. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu yang
berjudul

“Hari

Merdeka”.

Guru

mengajak


siswa

untuk

menyanyikan lagu tersebut “Masih semangat anak-anak?, agar
lebih bersemangat lagi sebelum belajar kita bernyanyi”. Setelah

69

selesai bernyanyi, guru bertanya kepada siswa “anak-anak baru
saja kita telah menyanyikan lagu yang berjudul apa?” siswa
menjawab secara serentak “hari merdeka”, kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan 1. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya
jawab tentang materi yang akan dipelajari.
5. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang

akan dilaksanakan sekaligus memberikan motivasi dan pesan

moral agar siswa tertib dan mengikuti pembelajaran dengan
seksama.

b. Kegiatan inti
1. Guru meminta siswa membuka buku siswa halaman 158 tentang
“Persiapan Kemerdekaan”. Guru memperlihatkan gambar suasana
sidang BPUPKI. Kemudian siswa diinstruksikan untuk mengamati
gambar. Guru bertanya kepada siswa “ada yang tau apa itu sidang
BPUPKI?” suasana hening dan terlihat siswa masih canggung
untuk mengungkapkan jawabannya. Masih terlihat siswa H dan BN
masih gaduh. Ada siswa bernama RCC dan VES menjawab “sidang
yang dipimpin soekarno”. Setelah siswa melihat media gambar
tersebut kemudian guru bersama siswa merumuskan masalah yang
akan diselesaikan berupa pertanyaan “apakah keterkaitan antara
lagu garuda pancasila dan gambar yang ibu perlihatkan?”.

70

2. Guru memberikan kesempatan setiap siswa untuk menganalisis
masalah dan mencari jawaban dari permasalahan tersebut pada teks

bacaan. Guru meminta beberapa siswa untuk maju kedepan
membacakan hasil yang didapatkan di hadapan siswa yang lain.
Dari banyaknya siswa guru meminta perwakilan 1 siswa laki-laki
bernama HS dan 1 siswa perempuan bernama PAL untuk
membacakan hasil yang mereka dapat. Setelah mendengar jawaban
siswa, guru meluruskan jawaban.

3. Guru memberikan masalah dalam bentuk LKS kepada setiap
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa, siswa
diinstruksikan untuk menganalisis masalah dari LKS kemudian
dibimbing oleh guru untuk merumuskan hipotesis.

4. Setelah hipotesis yang diajukan masing-masing kelompok
didapatkan, selanjutnya siswa mencari alternatif penyelesaian
masalah dengan mengumpulkan data melalui kegiatan diskusi dan
penyelidikan. Guru berkeliling mengamati, memfasilitasi serta
mambantu siswa menyelesaikan permasalahan. Terlihat siswa
bernama H, RCC, dan PWS tidak mengerjakan dan terlihat
bingung. Kemudian guru memberikan informasi tambahan agar
siswa dapat menjawab dan menemukan solusi pemecahan masalah.

5. Guru meminta perwakilan kelompok secara bergantian untuk
menguji hipotesis yang sudah dibuat sebelumnya dengan cara
mengkomunikasikan hasil kerjanya. Kelompok dari KFM, DAA,
dan HS yang sudah siap menyampaikan hasil kerjanya solusi
pemecahan masalah.

71

6. Guru meminta siswa untuk merumuskan rekomendasi pemecahan
masalah dan memberikan penguatan berupa penegasan dan
kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari.

c. Penutup
1. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa halhal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipelajari dengan
baik.

2. Memberikan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah
dan

menyampaikan

rencana

kegiatan

pada

pembelajaran

berikutnya.

2. Pertemuan 2
Tindakan pertemuan kedua siklus I ini dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 25 Januari 2017 pada pukul 11.00 – 12.10 WIB. Pada
pertemuan 2 ini materi yang dibahas sistemnya melanjutkan dari
pertemuan sebelumnya dengan tambahan satu sub bab yaitu tentang
“Tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan”. Kegiatan yang dilakukan pada
pertemuan siklus I pertemuan 2 antara lain:
a. Kegiatan awal
1. Ketua kelas menyiapkan siswa yang lain kemudian berdo’a.
Guru menanyakan kabar siswa kemudian mengabsen kehadiran
siswa melalui absensi kelas.
2. Guru mengkondisikan siswa dan kelas agar tenang dan siap
untuk memulai pembelajaran.

72

3. Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk
mengulang kembali materi sebelumnya dengan mengajukan
pertanyaan, “siapa yang masih ingat persiapan kemerdekaan
yang telah kita bahas pada pertemuan sebelumnya?”, dari
pertanyaan tersebut banyak siswa yang mengangkat tangannya
untuk menjawab, guru memberikan apresiasi kepada siswa
bernama DAA karena menjawab dengan tepat berupa tepuk
tangan bersama siswa yang lain.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa akan
belajar

mengenai

persiapan

kemerdekaan,

pentingnya

perumusan dasar negara dan sebagainya.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Pada tahap kegiatan ini guru:
1. Guru memulai pelajaran dengan menginstruksikan siswa untuk
membuka buku halaman 168 dan melalui metode ceramah dan
menggunakan

media

gambar

yang

telah

disiapkan,

guru

menjelaskan sedikit tentang materi. Setelah itu guru bersama siswa
merumuskan masalah tentang materi yang telah dijelaskan. Guru
bertanya “siapa yang tau, siapa saja yang merumuskan dasar
negara?” siswa bernama DAA menjawab “Ir. Soekarno dan Moh.
Hatta”. Kemudian guru melanjutkan pertanyaan “nah, peran dari
tokoh yang telah disebutkan apa saja.

Elaborasi

73

1. Kemudian siswa diperintah untuk menganalisis masalah dan
mencari pemecahan masalah tersebut secara individu melalui buku
ataupun sumber lain yang sesuai. Siswa bernama BN dan AFF
tunjuk tangan mengungkapkan pendapatnya, “mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia”, kemudian guru memberikan apresiasi
dan meluruskan jawaban siswa.

2. Guru kembali menjelaskan sambil menunjuk gambar tokoh-tokoh
persiapan kemerdekaan. Kemudian menugaskan siswa untuk
memecahkan masalah berupa LKS, siswa diinstruksikan untuk
merumuskan hipotesis masalah dari LKS melalui kegiatan diskusi
kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa. Melalui diskusi siswa
menganalisis masalah yang diberikan.

3. Setiap kelompok mulai mengumpulkan data yang sesuai dengan
LKS yang diberikan penyelesaian masalah melalui kegiatan diskusi
dan penyelidikan.

4. Kemudian guru memerintahkan kepada perwakilan kelompok
untuk menguji hipotesis dan mempresentasikan hasilnya.

5. Guru meminta siswa untuk merumuskan rekomendasi pemecahan
masalah dan memberikan penguatan berupa penegasan dan
kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari.

Konfirmasi
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami.
2. Guru membimbing siswa menyimpulkan secara umum dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian siswa diminta

74

untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk
mengerjakan tes formatif yang telah dibuat oleh guru.
3. Siswa diberikan soal tes formatif dan diberikan batas waktu untuk
mengerjakannya. Setelah selesai mengerjakan, lembar jawaban di
kumpulkan.

c. Kegiatan Penutup
1. Kemudian guru memberikan motivasi untuk selalu rajin belajar,
kemudian guru memberikan pekerjaan rumah dan mengakhiri
pembelajaran dengan salam.

c. Pengamatan Siklus I
1. Kinerja guru
Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I
masih terdapat kekurangan yang dirasakan dalam kegiatan
pembelajaran menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
(SPBM) dengan media grafis. Secara keseluruhan hasil observasi
kinerja guru pada pembelajaran siklus I dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut.
Tabel 17. Kinerja guru siklus I
No
Aspek yang diamati
1
Kegiatan Pendahuluan
2
Kegiatan Inti
3
Kegiatan Penutup
Jumlah skor IPKG
Rata-rata skor
Nilai kinerja guru
Rata-rata nilai kinerja guru
Peningkatan
Kriteria kinerja guru

(Sumber: hasil perhitungan)

Skor Pertemuan 1
17
48
10
75

Skor Pertemuan 2
17
52
10
79
77

50

52,66
51,33
2,66
Cukup baik

75

Berdasarkan data dari tabel di atas dan data lengkap dapat
dilihat pada lampiran, di dalam instrumen penilaian kinerja guru
terdapat 30 aspek untuk menilai kinerja guru dengan skor maksimal
yaitu 150 meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Observasi pada pertemuan 1 didapatkan skor sebesar 75,
sedangkan skor kinerja guru yang diperoleh pada pertemuan 2
sebesar 79. Jumlah skor yang diperoleh dalam siklus I sebesar 154
dengan rata-rata skor sebesar 77. Nilai kinerja guru pada siklus I
sebesar 51,33 dengan kategori cukup baik, hal tersebut disebabkan
masih terdapat beberapa kinerja yang belum dikuasai dengan baik
oleh guru. Kegiatan mengajar belum dilakukan secara optimal oleh
guru

kurang

memberikan

motivasi

awal

sebelum

proses

pembelajaran, kemampuan mengaitkan dan penguasaan

materi

dengan tujuan pembelajaran, kurang menggunakan bahasa lisan yang
lancar dan jelas.
2. Hasil Belajar
1) Hasil belajar kognitif
Hasil belajar kognitif siswa didapat dari hasil tes formatif yang
dilaksanakan diakhir siklus dengan materi yang sudah diajarkan.
Soal evaluasi pada siklus berupa 5 soal essay. Tes formatif yang
sudah dibagikan oleh guru, kemudian dikerjakan oleh masingmasing siswa yang ada di kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru secara
individu.

76

Hasil belajar kognitif siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut.
Tabel 18. Nilai hasil belajar kognitif siklus I
No
Nilai
Frekuensi
1
20
1
2
40
3
3
50
3
4
60
1
5
70
5
6
80
3
7
85
1
8
90
6
Jumlah
Jumlah siswa
Nilai rata-rata
Kategori
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Jumlah siswa tuntas
Persentase ketuntasan (%)
Kategori

Jumlah Nilai
20
120
150
60
350
240
85
540

Kategori
Sangat kurang
Sangat kurang
Kurang
Tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
1665
23
68,04
Tinggi
95
20
16
69,56%
Tinggi

(Sumber: hasil perhitungan)
Berdasarkan tabel 18, diketahui bahwa kategori nilai kognitif
dari 23 siswa kelas V cukup beragam dari yang kurang sampai
sangat tinggi. Setelah mendapat nilai hasil belajar kognitif seluruh
siswa dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yaitu 90 dan nilai
terendah yaitu 20. Berdasarkan penjumlahan nilai hasil belajar
kognitif yang diperoleh setiap siswa yaitu 1565, diperoleh nilai ratarata kelas yaitu 68,04 dan persentase ketuntasan 69,56%.
2) Hasil belajar afektif siswa
Fokus penilaian hasil belajar afektif pada penelitian ini adalah
sikap kerja sama dan percaya diri. Pelaksanaan pada siklus I
pertemuan I dengan menerapakan strategi pembelajaran berbasis
masalah dengan media grafis masih banyak kendala dalam

77

pembelajaran dan harus diperbaiki oleh guru, diantaranya pada saat
proses

pembelajaran

hanya

beberapa

siswa

yang

bersedia

mengerjakan tugas sesuai kesepakatan dan tanpa imbalan, hanya
dapat beberapa siswa saja yang dapat membuat keputusan dengan
cepat, ada siswa yang sibuk mengobrol dengan anggota kelompok
lain.
Siklus I pertemuan 2 hasil belajar afektif siswa mulai terlihat
pada saat proses pembelajaran siswa sudah mulai bersedia
mengerjakan tugas sesuai dengan kesepakatan tanpa imbalan,
sebagian siswa sudah dapat membuat keputusan dengan cepat.
Sehingga terjadi peningkatan dari pertemuan I. Nilai hasil belajar
afekti siswa dapat dilihat pada lampiran. Hasil afektif siswa didapat
dari pengamatan yang dilakukan observer selama pembelajaran
berlangsung. Secara umum nilai hasil belajar afektif siswa pada
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 19. Hasil belajar afektif siklus I
No

Aspek yang Diamati

Nilai

Rata-rata

P1

P2

55,43

59,23

57,60

63,04
69,56

1300,00

1537,50

1485,25

Rata-rata

56,52

66,84

64,58

Kategori

Cukup baik

Baik

Baik

1

Kerja Sama

2

Tanggung Jawab

Jumlah nilai

Jumlah siswa dengan kategori “Baik”
14
Persentase
ketuntasan (%)
Kategori

63,58

15
65,21%
Baik

(Sumber: hasil perhitungan)
Berdasarkan tabel di atas, nilai hasil belajar afektif pada siklus I
yang diperoleh setiap siswa, diketahui bahwa kategori hasil belajar

78

afektif siswa cukup beragam, mulai dari cukup baik dan baik. Nilai
hasil belajar afektif siswa pada siklus I berjumlah 1485,25.
Penjumlahan nilai rata-rata hasil belajar afektif siswa, diperoleh nilai
rata-rata kelas yaitu 64,58 dengan kategori baik.
3) Hasil belajar psikomotorik siswa
Fokus penilaian hasil belajar psikomotor dalam penelitian ini
adalah manipulasi, meniru, dan mengkomunikasikan. Pelaksanaan
pada siklus I pertemuan I hasil belajar psikomotor siswa masih
terdapat kendala, siswa belum dapat menyampaikan hasil diskusi
dengan kalimat yang singkat, tepat, dan jelas. Terkadang masih ada
siswa yang menyampaikan hasil diskusi tidak sesuai dengan topik
yang didiskusikan, dan tidak sistematis. Kemudian masih ada siswa
yang tidak membantu teman dalam memahami pelajaran, pada saat
diskusi masih ada siswa yang memaksakan pendapatnya sendiri.
Siklus I pertemuan 2 hasil belajar psikomotor siswa sudah mulai
terlihat, siswa sudah dapat menyampaikan hasil diskusi dengan
kalimat yang singkat, jelas dan tepat, hanya beberapa siswa saja yang
masih menyampaikan hasil diskusi yang tidak sesuai dengan topik
diskusi serta tidak sistematis. Siswa sudah mulai membantu temannya
yang mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran, siswa
sudah tidak memaksakan pendapatnya sendiri namun masih ada juga
siswa yang mengganggu teman yang berbeda pendapat. Secara
keseluruhan nilai psikomotor siswa terjadi peningkatan dengan cukup

79

baik dari pertemuan 1 dan 2. Akan tetapi, masih harus ditingkatkan
kembali pada pertemuan selanjutnya

79

Dari ketiga aspek psikomotor peniruan, manipulasi, dan
mengkomunikasikan tersebut akan didapat data yang akan digunakan
peneliti untuk menjadi acuan dalam penilaian keterampilan siswa.
Tabel 20. Hasil belajar psikomotor siswa siklus 1
No

Aspek yang Diamati

1
Peniruan
2
Manipulasi
3
Mengkomunikasikan
Jumlah nilai
Rata-rata
Jumlah siswa dengan kategori
“Terampil”
Persentase ketuntasan (%)
Kategori

Skor
P1
P2
56,52
64,13
56,52
59,78
55,43
61,95
1291,60
1441,59
56,15
62,49

Rata-rata
60,32
58,15
58,69
1399,95
60,86
19
82,60%
Terampil

(Sumber: hasil perhitungan)
Berdasarkan tabel, hasil pengamatan kemudian dianalisis dan
diperoleh nilai hasil belajar psikomotor setiap siswa pada siklus I.
Berdasarkan nilai hasil belajar psikomotor setiap siswa, diketahui
bahwa kategori psikomotor siswa cukup beragam mulai dari cukup
terampil sampai dengan terampil. Hasil penjumlahan nilai hasil belajar
psikomotor setiap siswa pada siklus I berjumlah 1399,95. Berdasarkan
penjumlahan nilai hasil belajar psikomotor, diperoleh nilai rata-rata
kelas yaitu 60,86 dengan kategori terampil.
4) Hasil Belajar Siswa (Kognitif, Afektif, Psikomotor)
Berdasarkan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
siklus 1, di peroleh hasil belajar siswa berupa hasil belajar kognitif,
afektif, dan psikomotor.
Data hasil belajar siswa siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut.

80

Tabel 21. Hasil belajar siswa siklus I
No

Hasil belajar

Nilai rata-rata

1

Kognitif

68,04

2

Afektif

64,58

3

Psikomotor

60,86

Nilai hasil belajar
Kategori

59,52
Cukup baik

Jumlah siswa dengan kategori “Baik”

13

Persentase ketuntasan (%)
Kategori

56,52%
Cukup baik

(Sumber: hasil perhitungan)
Berdasarkan pada tabel 21, di ketahui bahwa pada nilai hasil
belajar siklus I sebesar 59,52. Persentase ketuntasan hasil belajar
siswa siklus 1 yang terdapat 13 siswa yang tuntas yaitu 56,52%
dengan kategori cukup baik.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I pertemuan 1 dan 2,
terdapat beberapa hal yang menjadi catatan dan perlu diadakan
perbaikan aspek-aspek di bawah ini:
1. Kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan SPBM sudah cukup
baik, namun masih terdapat beberapa yang perlu diperbaiki, antara
lain:
a. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan sebelumnya
perlu ditingkatkan.
b. Menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.
c. Penggunaan bahasa lisan kurang jelas dan lancar.
2. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah
yang disajikan.

81

3. Dalam kegiatan merumuskan hipotesis, hipotesis yang disusun siswa
terkadang belum sesuai dengan masalah yang disajikan.
4. Ada beberapa siswa yang enggan mengkomunikasikan hasil kerja di
hadapan teman yang lain.
5. Kerja sama dalam kegiatan diskusi kelompok dengan kategori cukup
aktif.

6. Memperhatikan penjelasan guru dengan kategori cukup aktif.
e. Saran Perbaikan untuk Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi tersebut peneliti dapat menentukan
perbaikan terhadap pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Guru harus lebih terampil dalam mengelola kelas, menguasai materi,
dan

menggunakan

bahasa

lisan

yang

baik

agar

kegiatan

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran
dapat tercapai, serta sebaiknya guru tidak mengulur waktu terlalu
lama untuk satu kegiatan mengajar.
2. Memodifikasi pemberian masalah tersebut menjadi pertanyaan
sederhana yang mengangkat partisipasi siswa.
3. Guru

perlu

membimbing

siswa

dengan

banyak

berlatih

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sehingga terbentuk
ide-ide baru dari siswa.
4. Guru harus lebih membimbing siswa dalam membuat jejaring dan
menyimpulkan hasil diskusi.

82

5. Upayakan guru lebih memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa,
dan sumber belajar.
6. Upayakan guru dapat memahami materi pelajaran sebelum
melaksanakan proses belajar mengajar, agar lebih baik dalam:
a) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan.
b) Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan.
c) Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan.
d) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan)
yang hendak dicapai.
e) Melaksanakan pembelajaran secara utuh.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan ini peneliti (1) Melakukan analisis kurikulum untuk
mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
diajarkan, dengan berpedoman pada Permendiknas No. 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi, (2) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, (3) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan, (4)
Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) beserta skenario
pembelajaran secara kolaboratif antara peneliti dan guru dengan
berpedoman pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar
Proses, (5) Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang
diperlukan dalam pembelajaran, (6) Menyusun dan menyiapkan Lembar
Kerja Siswa (LKS), (7) Membuat lembar observasi, berupa lembar
observasi kinerja guru, hasil belajar sikap, dan hasil belajar

83

keterampilan, (8) Menyusun alat evaluasi pembelajaran, berupa soal tes
formatif, dan (9) Menyiapkan peralatan dokumentasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
1. Pertemuan 1
Tindakan pertemuan 1 siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at
tanggal 27 Januari 2017 pada pukul 09:50–11:00 WIB. Materi yang
dibahas pada pertemuan ini adalah “peristiwa peristiwa Sekitar
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945”. Kegiatan yang
dilakukan pada pertemuan ini antara lain sebagai berikut.
a. Kegiatan awal
1. Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam. Kemudian
guru mengkondisikan kelas dengan meminta siswa untuk
merapihkan tempat duduknya masing-masing dan berdo’a. Guru
meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis, dan dilanjutkan
dengan mendata kehadiran siswa.
2. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu yang
berjudul

“Hari

Merdeka”.

Guru

mengajak

siswa

untuk

menyanyikan lagu tersebut “Masih semangat anak-anak?, agar
lebih bersemangat lagi sebelum belajar kita bernyanyi”. Setelah
selesai bernyanyi, guru bertanya kepada siswa “anak-anak baru
saja kita telah menyanyikan lagu yang berjudul apa?” siswa
menjawab secara serentak “hari merdeka”, kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan 1. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran,

84

guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya
jawab tentang materi yang akan dipelajari.
3. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan 1. Setelah guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, guru menggali pengetahuan awal siswa dengan
melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari.
b. Kegiatan Inti
1. Melalui metode ceramah dan menggunakan media gambar yang
telah disiapkan, guru menjelaskan secara singkat materi yang
diajarkan.
2. Kemudian guru mengintruksikan kepada siswa untuk membuka
buku halaman.
3. Siswa diberi kesempatan untuk membaca teks bacaan selama
beberapa menit. Siswa dibimbing guru merumuskan masalah
yang relevan dengan materi. Berdasarkan media gambar dan
metode Tanya jawab guru memberikan masalah yang harus dicari
penyelesaiannya, yaitu “Apa yang kalian ketahui tentang
proklamasi kemerdekaan?” beberapa siswa menjawab salah
satunya bernama PAL “hari kemerdekaan Indonesia”, kemudian
guru menunjuk siswa lain yaitu RCC , “apakah benar jawaban
dari temanmu?”, DAA menjawab, “iya buk”. Kemudian guru
meluruskan jawaban siswa.
4. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok untuk
menyelesaikan masalah yang disiapkan pada lembar LKS. Guru
memerintah siswa untuk mencari peristiwa-peristiwa yang terjadi

85

sebelum proklamasi kemerdekaan.. Siswa ditugaskan untuk
merumuskan

hipotesis

sebelum

menemukan

penyelesaian.

Sebelum mengerjakan siswa dibimbing untuk menganalisis
masalah yang disajikan.
5. Siswa dibimbing untuk menganalisis masalah yang disajikan.
6. Siswa diperintahkan untuk mengumpulkan informasi yang
relevan

dengan

masalah.

Kemudian

guru

berkeliling,

membimbing dan menuntun siswa mengumpulkan data dan
informasi yang relevan dengan masalah.
7. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menguji hipotesis
yang sudah dirumuskan sebelumnya. Guru meminta semua
kelompok membacakan hasil diskusinya dihadapan kelompok
lain. Guru membimbing jawaban kelompok yang belum tepat dan
memberikan penguatan berupa tepuk tangan bagi kelompok yang
kompak dan memiliki jawaban yang tepat.
8. Siswa

bersama

dengan

guru

merumuskan

rekomendasi

pemecahan masalah atas jawaban yang paling tepat tentang soal
diskusi tersebut.
c. Kegiatan penutup
1. Kegiatan

pembelajaran

selanjutnya

siswa

bersama

guru

merumuskan rekomendasi pemecahan masalah yang sesuai
dengan rumusan hasil pengujian hipotesis yaitu dari kelompok
RCC, dkk.

86

2. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil belajar
materi yang sudah dilaksanakan. Bertanya jawab tentang materi
yang belum dipahami.
3. Melakukan tindak lanjut menugaskan siswa untuk membaca
pembelajaran selanjutnya dan menutup pelajaran dengan salam.

2. Pertemuan 2
Kompetensi dasar pada siklus II pertemuan 2 yaitu “Menghargai
jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan” sudah dilaksanakan pada pertemuan 1 akan tetapi belum
selesai maka dilanjutkan ke pertemuan 2. Materi yang dibahas yaitu
“Tokoh-tokoh Penting dalam Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia”. Pelaksanaan siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari
senin, tanggal 01 Februari 2017 pukul 11.00 – 12.10 WIB. Kegiatan
pada pertemuan ke 2 sebagai berikut.
a. Kegiatan awal
1. Guru

memasuki

ruang

kelas

dan

mengucapkan

salam,

mengkondisikan kelas dengan meminta siswa untuk merapihkan
tempat duduknya masing-masing. Guru meminta kepada ketua
kelas untuk memimpin teman-temannya berdo`a dan dilanjutkan
dengan mendata kehadiran siswa.
2. Guru meminta siswa mengeluarkan alat tulis seperti bukan dan
pena. Selanjutnya guru menanyakan kabar siswa “bagaimana
kabar kalian hari ini?” semua siswa menjawab “baik buk” guru
bertanya kembali “sudah siap belajar anakanak” dan siswa
menjawab “sudah buk”.

87

3. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan menanyakan materi
yang telah dibahas pada pertemuan yang lalu. Guru bertanya
“kemarin jum’at pelajaran IPS kalian belajar tentang apa saja?.
Siswa menjawab secara serempak “peristiwaperistiwa sekitar
proklamasi kemerdekaan”.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan pesan
moral untuk patuh dan menghormati orang tua dan pahlawan
Indonesia.
b. Kegiatan inti

Eksplorasi
Pada tahap kegiatan ini guru:
1. Guru menggali kemampuan awal siswa dengan bertanya jawab
tentang materi tersebut. Selanjutnya melalui metode ceramah dan
menggunakan media grafis berupa gambar tokoh, guru bertanya
kepada murid. “ada yang tau, foto siapa saja yang ada digambar
ini?” dengan serentak siswa menjawab, “Ir.Soekarno dan
Muhamad Hatta”. Guru memberikan apresiasi, “ya benar sekali,
sudah pintar semua”.
2. Kemudian guru menjelaskan sedikit tentang gambar tokoh yang
disajikan.

Elaborasi
1. Siswa diinstrusikan untuk membuka buku halaman 187 tentang
sub bab “tokoh penting dalam peristiwa proklamasi”. Kemudian

88

siswa diberi waktu untuk membaca sekilas teks bacaan dibuku.
Setelah itu merumuskan masalah yang sesuai dengan materi.
2. Siswa untuk membuat bagan tentang riwayat dan mencari sebab
akibat peran penting dari tokoh kemerdekaan. Guru kembali
menjelaskan sambil menunjuk gambar tokoh penting dalam
peristiwa proklamasi. Kemudian memberikan masalah berupa
lembar LKS.
3. Sebelum mengerjakan siswa dibimbing untuk menganalisis
masalah yang disajikan.
4. Siswa dibimbing untuk merumuskan hipotesis penyelesaian dari
masalah. Guru berkeliling, memfasilitasi dan memberikan arahan
bagaimana mengumpulkan data yang relevan dengan masalah
yang dirumuskan. Guru memberikan batas waktu untuk
berdiskusi.
5. Setelah waktu tersebut habis, guru memanggil kelompok untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Setiap kelompok maju
ke depan untuk pengujian hipotesis dan mengkomunikasikan
hasil kerjanya. Kemudian guru memberi kesempatan kepada
kelompok lain yang ingin memberikan masukan. Selanjutnya
guru memberikan apresiasi dan meluruskan jawaban.

Konfirmasi
1. Siswa

bersama

dengan

guru

merumuskan

rekomendasi

pemecahan masalah atas jawaban yang paling tepat tentang soal
diskusi tersebut.

89

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami. Kemudian siswa diminta
untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk
mengerjakan tes formatif yang telah dibuat oleh guru.

90

c. Kegiatan penutup
1. Siswa diberikan soal tes formatif dan diberikan batas waktu untuk
mengerjakannya.

Setelah

selesai

mengerjakan

soal

yang

diberikan, lembar jawaban di kumpulkan, kemudian guru
memberikan motivasi untuk selalu rajin belajar, kemudian guru
memberikan pekerjaan rumah dan selanjutnya guru menutup
pembelajaran dengan mengucap salam.

c. Pengamatan Siklus II
1. Kinerja guru
Kegiatan pembelajaran IPS kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru
yang dilakukan oleh guru pada siklus II pada pertemuan 1 dan 2
dengan menggunakan SPBM dengan media grafis sudah mengalami
peningkatan namun masih belum sepenuhnya berjalan sesuai
perencanaannya. Secara keseluruhan hasil observasi kinerja guru
pada pembelajaran siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 22. Kinerja guru siklus II
No

Aspek yang diamati

1
Kegiatan Pendahuluan
2
Kegiatan Inti
3
Kegiatan Penutup
Jumlah skor
Skor maksimal
Nilai kinerja guru
Kategori kinerja guru

Skor
Pertemuan
1
23
74
11
108
150
72

Skor
Pertemuan
2
25
77
15
117
150
78

Rata-rata
24
75,5
13
111
150
75
Baik

(Sumber: hasil perhitungan)
Berdasarkan data dari tabel di atas dan data lengkap dapat
dilihat pada lampiran, di dalam instrumen penilaian kinerja guru

91

terdapat 30 aspek untuk menilai kinerja guru dengan skor maksimal
yaitu 150 meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Observasi pada pertemuan 1 didapatkan skor sebesar 108,
sedangkan skor kinerja guru yang diperoleh pada pertemuan 2
sebesar 117. Jumlah skor yang diperoleh dalam siklus II sebesar 225
dengan rata-rata skor sebesar 112,5. Nilai kinerja guru pada siklus II
sebesar 75 dengan kategori baik, hal tersebut disebabkan masih
terdapat beberapa kinerja yang belum dikuasai dengan baik oleh
guru. Kegiatan belum dilakukan secara optimal oleh guru antara lain
kurang memberikan motivasi awal sebelum proses pembelajaran,
kemampuan menguasai materi dengan tujuan pembelajaran, kurang
menggunakan bahasa lisan yang lancar dan jelas.
2. Hasil belajar
1) kognitif siswa
Hasil belajar kognitif siswa didapat dari hasil tes formatif
yang dilaksanakan diakhir siklus atau materi yang diajarkan. Soal
evaluasi pada siklus ini berupa soal essay. Soal essay sebanyak 5
butir soal yang dikerjakan perindividu di keleas V SD Negeri 2
Rajabasa Baru yang berjumlah 23 siswa.

92

Data hasil belajar kognitif siswa pada siklus I dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut.
Tabel 23. Hasil belajar kognitif siklus II
No
Nilai
Frekuensi
1
50
4
2
55
1
3
70
5
4
80
5
5
90
1
6
95
5
Jumlah
Jumlah siswa
Nilai rata-rata
Kategori
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Jumlah siswa tuntas
Persentase ketuntasan (%)
Kategori

Jumlah Nilai
200
55
350
400
90
475

Kategori
Kurang
Kurang
Tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi

1720
23
74,78
Tinggi
95
55
19
82,60
Sangat baik

(Sumber: hasil perhitungan)
2) Hasil belajar afektif siswa
Hasil belajar afektif siswa didapatkan dari pengamatan yang
dilakukan oleh observer selama pembelajaran berlangsung. Hasil
belajar afektif siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 24. Hasil belajar afektif siklus II
(Sumber:
hasil

No

Aspek yang Diamati

1

Kerja Sama

2

Tanggung Jawab

Jumlah nilai

P1
55,43

P2
56,51

63,04
1612,50

1625,00

1621,75

70,10

Kategori

Baik

Kategori

Rata- rata
57,60
65,21

Rata-rata
Jumlah siswa dengan kategori “Baik”
14
Persentase
ketuntasan (%)

perhitungan)

Skor

70,65
Baik

64,12
71,15
Baik
19
82,60%
Baik

93

3) Hasil belajar psikomotorik siswa
Aspek psikomotor (keterampilan) yang aditeliti dalam
penelitian

ini

meliputi

peniruan,

manipulasi

dan

mengkomunikasikan. Dari ketiga aspek tersebut akan didapat
data

yang

digunakan

menjadi

acuan

dalam

penilaian

keterampilan siswa.
Tabel 25. Hasil belajar psikomotor siswa siklus II
No

Aspek yang

No
1
2
3

PeniruanDiamati
Manipulasi
Mengkomunikasikan

Jumlah nilai
Rata-rata
Jumlah siswa dengan
kategori
“Terampil”
Persentase
ketuntasan (%)
Kategori

Nilai

Rata-rata

P1
68,47
70,08
65,21

P2
77,17
67,39
73,91

1616,66
70,28

1655,01
71,95

72,82
68,73
69,56
1636,26
71,14
19
82,60%
Terampil

(Sumber: hasil perhitungan)
Berdasarkan tabel, hasil pengamatan kemudian dianalisis
dan diperoleh nilai hasil belajar psikomotor setiap siswa pada
siklus II. Nilai hasil belajar psikomotor setiap siswa, diketahui
bahwa kategori psikomotor siswa cukup beragam mulai dari
cukup

terampil,

terampil,

dan

sangat

terampil.

Hasil

penjumlahan nilai hasil belajar psikomotor setiap siswa pada
siklus II berjumlah 1636,26. Penjumlahan nilai hasil belajar
psikomotor, diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 71,14`dengan
kategori terampil.
4) Hasil Belajar Siswa (Kognitif, Afektif, Psikomotor)

94

Berdasarkan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan
pada siklus II, di peroleh hasil belajar siswa berupa hasil belajar
kognitif, afektif, dan psikomotor. Data hasil belajar siswa siklus
II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 26. Hasil belajar siswa siklus II
No

Hasil belajar

Nilai

1

Kognitif

74,78

2

Afektif

71,14

3

Psikomotor

71,15

Nilai hasil belajar

72,21

Kategori
Jumlah siswa dengan kategori “≥Baik”
Persentase ketuntasan (%)
Kategori

Tinggi
20
86,95%
Sangat tinggi

(Sumber: hasil perhitungan)
Berdasarkan pada tabel di atas, di ketahui bahwa pada
nilai hasil belajar kognitif siklus II memperoleh nilai 74,78
dengan kategori tinggi , hasil belajar afektif siklus II
memperoleh nilai 71,14 dengan kategori tinggi, dan hasil belajar
psikomotor memperoleh nilai 73,80 dengan kategori baik. Jadi
nilai hasil belajar siswa siklus II memperoleh nilai 72,21 dengan
kategori baik. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa siklus II
yang terdapat 20 siswa yang tuntas yaitu 86,95% dengan
kategori sangat baik.

95

e. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II pertemuan 1 dan 2,
terdapat beberapa hal yang menjadi catatan dan perlu diadakan
perbaikan, yaitu:
1. Kinerja guru dapat memperbaiki situasi belajar siswa melalui
penerapan SPBM sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif.
2. Guru sudah membimbing siswa agar mempermudah siswa
menyelesaikan masalah yang disajikan.
3. Dengan bimbingan guru siswa sudah merumuskan hipotesis lebih
spesifik.
4. Siswa sudah terbiasa untuk mengkomunikasikan hasil kerjanya.
5. Kerjasama yang ditunjukan siswa sudah mulai aktif.
6. Saat guru menjelaskan materi siswa sudah kondusif dan aktif.
C. Rekapitulasi Siklus I dan siklus II
1. Kinerja Guru
Kinerja guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran sangat
penting, karena siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran
dan hasil belajar yang selalu meningkat sebagian besar di tentukan oleh
kinerja guru. Hasil pengamatan terhadap kinerja guru pembelajaran mata

pelajaran IPS dengan menerapkan strategi pembelajaran berbasis
masalah menggunakan media grafis menunjukan adanya peningkatan.
Kinerja guru pada pembelajaran siklus I, II mengalami peningkatan di

96

setiap siklusnya. Peneliti melakukan kegiatan rekapitulasi peningkatan
kinerja guru pada setiap siklus.
Adapun hasil rekapitulasi peningkatan kinerja guru pada pembelajaran
siklus I, II dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 27. Rekapitulasi nilai kinerja guru
Kinerja
Guru
Nilai
Kategori

Siklus I

Sikus II

51,33

75

Cukup baik

Baik

Peningkatan

17,17

(Sumber: hasil perhitungan)
Berdasarkan tabel 29, diktahui bahwa kinerja guru pada siklus I
memperoleh nilai 51,33 dengan kategori cukup baik dan terdapat
peningkatan sebesar 17,17 sehingga pada siklus II memperoleh nilai 75
dengan kategori baik. Agar lebih jelas, peningkatan kinerja guru
disajikan dalam grafik sebagai berikut. Peningkatan kinerja guru pada
proses pembelajaran di setiap siklusnya dapat dilihat pada grafik di bawah

PENINGKATAN NILAI

ini.
80
70
60
50
40
30
20
10
0

75
51.33

SIKLUS I
SIKLUS II
23.67
PENINGKATAN

Nilai rata-rata

Hasil rekapitulasi nilai hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

97

Gambar 3. Bagan grafik Rekapitulasi Kinerja Guru Siklus I,II.
Adapun nilai rata-rata kinerja guru pada siklus I adalah 51,33 jika
dikategorikan kinerja guru mencapai cukup baik. Pada siklus II pertemuan
1 perolehan skor kinerja guru adalah 108 dengan nilai 72, kemudian
meningkat pada siklus II pertemuan 2, perolehan skor berjumlah 117
dengan nilai 78 Adapun nilai rata-rata kinerja guru pada siklus II adalah
75 dengan kategori baik. Adapun peningkatan dari siklus I dan siklus II
adalah sebesar 23,67.

2. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa terdiri dari tiga ranah yaitu hasil belajar
kognitif, afektif, dan psikomotor. Peneliti membuat rekapitulasi untuk
mengetahui peningkatan persentase hasil belajar pada setiap siklus.
Rekapitulasi hasil belajar siswa dengan menerapakan strategi
pembelajaran berbasis masalah dengan media garafis dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 28. Rekapitulasi hasil belajar siswa (kognitif, afektif dan
psikomotorik)
No

Hasil belajar

Rata-rata
Persentase
ketuntasan %
Kategori

Siklus I

Siklus II

Peningkatan

59,52
56,52%

72,21
86,95%

12,69
30,43%

Cukup tinggi

Sangat Tinggi

1
2

(Sumber: hasil perhitungan)

98

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar
meningkat dari siklus I ke siklus II, pada siklus I rata-rata hasil belajar
sebesar 59,52 pada siklus II menjadi 72,21 mengalami peningkatan
sebesar 12,69%. Selain itu, persentase ketuntasan klasikal hasil belajar
siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus I, ratarata ketuntasan secara klasikal sebesar 56,52% mengalami peningkatan
30,43%. Pada siklus II menjadi 86,95% dari hasil tersebut termasuk

RENTANG NILAI

pada kategori tinggi.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

86.95SIKLUS I
72.21
59.52

56.52

SIKLUS II
PENINGKATAN

30.43
12.69
RATA-RATA

PERSENTASE KETUNTASAN

Hasil rekapitulasi nilai hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 4. Bagan grafik peningkatan hasil belajar siswa.

99

Berdasarkan gambar bagan di atas menunjukan bahwa nilai ratarata
kinerja guru yang dilakukan semakin meningkat setiap siklusnya, dan
dapat memperngaruhi kegiatan pembelajaan siswa. Semakin baik
kinerja guru semakin baik pula hasil belajar siswa Data-data yang telah
diuraikan dan diperoleh keterangan bahwa indikator keberhasilan
tindakan yang ditetapkan telah tercapai. Peneliti dapat bahwa penerapan
strategi pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 2 Rajabasa
Baru.
D. Pembahasan
1. Kinerja Guru
Berdasarkan hasil rekapitulasi kinerja guru pada penerapan strategi
pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis untuk meningkatkan
hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru menunjukan
bahwa kinerja guru mengalami peningkatan setiap siklus. Kinerja guru
pada siklus I memperoleh nilai 51,33 dengan kategori “cukup baik” dan
terdapat peningkata sebesar 17,17 sehingga pada siklus II memperoleh
nilai 75 dengan kategori “Baik”. Kinerja guru dalam pembelajaran IPS
kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru menerapkan strategi pembelajaran
berbasis masalah dengan media grafis mengalami peningkatan. Guru yang
profesional merupakan faktor utama untuk menciptakan pembelajran yang
berkualitas. Hal ini karena guru merupakan komponen yang sangat penting
dalam proses belajar mengajar. Berdasarkah hal tersebut, guru haruslah

100

memiliki kinerja yang baik sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan
dapat tercapai.
Hal ini terbukti melalui penerapan strategi pembelajaran berbasis
masalah dengan media grafis, bahwa aspek kinerja guru yang dilakukan
semakin baik pula hasil belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan menerapkan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan media
grafis guru berupaya untuk melaksanakan pembelajaran yang dapat
membuat siswa lebih cepat menerima materi, meningkatkan tanggung
jawab, percaya diri, dan saling menghargai, saat proses pembelajaran
menjadi lebih bermakna.
2. Hasil Belajar
Berdasarkan tabel 30, dapat diketahui hasil belajar siswa pada siklus I
memperoleh nilai 64,68 dan mengalami peningkatan 9,85 sehingga pada
siklus II menjadi 74,53. Persentase ketuntasan belajar siswa seccara
klasikal pada siklus I mencapai 61,53% dengan kategori “cukup baik” dan
mengalami peningkatan sebesar 22,93%, sehimgga pada siklus II menjadi
84,46% dengan kategori “sangat baik. Hasil belajar siswa kelas V SD
negeri 2 Rajabasa Baru menerapakan strategi pembelajaran berbasis
masalah dengan media grafis dalam pemebelajaran IPS megalami
peneingkatan setiap siklusnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Rusman
(2012: 232) strategi pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.

101

Pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai
macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap
tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang
baru dan kompleksitas.
pemakaian

media

grafis

Hamalik dalam (Arsyad, 2011: 15) bahwa
dalam

proses

belajar

mengajar

dapat

membangktkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan keinginan belajar, dan bahkan membawa pengaruhpengaruh psikologis terhadap siswa.
Berdasarkan uraian di atas, diperoleh keterangan bahawa indikator
keberhasilan yang telah ditetapakan tercapai diantaranya persentase hasil
belajr afektif, psikomotor, dan kognitif yang diperoleh menunjunjukan
adanya peningkatan pada setiap siklus. Persentase ketuntasan hasil belajar
siswa mencapai ≥75% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut.
Sehingga penelitian pada siswa kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru telah
selesai.