PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKO (3)
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RISIKO
TINGGI KEHAMILAN DI BPS SITI MURSIDAH
SUMBER LAWANG SRAGEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
ADHE INDAH PRATIWI
NIM : B10 001
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RISIKO
TINGGI KEHAMILAN DI BPS SITI MURSIDAH
SUMBERLAWANG SRAGEN
TAHUN 2013
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh:
ADHE INDAH PRATIWI
NIM B10 001
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal : 22 Juli 2013
PENGUJI I
PENGUJI II
(HUTARI PUJI ASTUTI, S.SiT.,M.Kes) (DHENY ROHMATIKA, S.SiT)
NIK.200580012
NIK. 200582015
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi DIII Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)
NIK. 200582015
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xi
xii
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah proses
yang dilalui dengan kegembiraan dan suka cita, tetapi 5 – 10 % dari kehamilan
termasuk kehamilan dengan resiko tinggi. Wanita dengan kehamilan resiko
tinggi harus mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan perawatan
kesehatannya
dalam
menghadapi
kehamilan
dengan
resiko
tinggi
(Suririnah, 2007).
Menurut Survey Demografi Kesehatan Nasional ( SDKI) Angka Kematian
Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan
perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah
ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu
meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai tahun 2015
adalah mengurangi sampai ¾ risiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survey
yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu,
namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan
millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus
menerus. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2010 AKI Indonesia sebesar 233 per 100.000 kelahiran hidup (Djuwita, 2011).
Menurut (Depkes RI, 2010), penyebab langsung kematian ibu di Indonesia
1
2
dikenal dengan trias klasik antara lain di sebabkan oleh perdarahan (28%),
eklamsia (24%), infeksi (11%).
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 berdasarkan
laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup,
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010
sebesar 104,97/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian maternal paling
banyak adalah pada waktu nifas sebesar 48,65%, kemudian pada waktu hamil
sebesar 25,75% dan pada waktu persalinan sebesar 25,60%. Sementara
berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah
pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar 65,12%, kemudian pada kelompok
umur >35 tahun sebesar
28,89%
dan pada kelompok umur 35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan (4 anak), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (mean + 1 SD
2) Cukup : bila nilai mean – 1 SD < x rkriteria (0,7)
(Riwidikdo, 2009). Setelah 30 soal dilakukan uji reliabilitas terhadap 30 ibu
hamil di BPS Sunarsih Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen dapat
diperoleh hasil reliabel karena besar Alpha Cronbrach 0.925 > 0,7.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan menurut Riwidikdo (2009), merupakan kegiatan penelitian
untuk mengumpulkan data. Data yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil dari obyek atau
subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini yang
termasuk data primer adalah jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui
pengisian kuesioner oleh responden tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
risiko tinggi kehamilan.
36
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari subyek
penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data sekunder didapatkan dari
BPS Siti Mursidah Sumberlawang Sragen yang dapat menunjang pelaksanaan
penelitian ini, yaitu jumlah ibu hamil, data umur dan pengalaman pada tanggal 31
Maret sampai tanggal 30 April 2013 sebanyak 31 orang.
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep penelitian
tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,
pengetahuan, pendapat, penyakit dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).
Variabel dalam penelitian ini merupakan variable tunggal yaitu tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan.
G. Definisi Oprasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel – variable diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
37
Tabel 3.2 Definisi Oprasional Penelitian
No
Nama
Variabel
Tingkat
pengetahua
nibu hamil
tentang
risiko
tinggi
kehamilan.
1
Pengertian
Segala sesuatu
yang diketahui
ibu
hamil
tentang risiko
tinggi
kehamilan.
Parameter dan
Karegori
a. Baik, bila
(x) > mean + 1 SD
b. Cukup, bila
Mean
1 SD
x
mean + 1 SD
c. Kurang, bila
(x) < mean 1 SD
(Riwidikdo, 2011)
Alat Ukur
Skala
Kuesioner Ordina
l
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data melalui tahap-tahap antara
lain :
a. Penyuntingan (Editing)
Kegiatan yang dilakukan dalam penyuntingan ini adalah memeriksa seluruh daftar
pertanyaan yang dikembalikan responden, dengan memperhatikan beberapa hal
dalam pemeriksaan yaitu :
1) Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan.
2) Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan.
3) Mengecek macam isian data.
b. Pengkodean (Coding)
Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang dilakukan memberi
kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer,
yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau
bilangan.
38
c. Memasukkan data (Data entry)
Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai
dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
d. Tabulating
Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan
oleh peneliti.
e. Pembersihan data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,
perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahankesalahan kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan
pembetulan atau korelasi.
2. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variable dari hasil tiap penelitian
untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2010). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS for
windows. Untuk variabel pengetahuan ibu hamil dikumpulkan melalui kuesioner
kemudian ditabulasi dan dikelompokkan dan diberi skor. Dengan pernyataan
positif (favorable) jika jawaban benar mendapatkan nilai 1 dan jawaban salah
mendapatkan nilai 0 dan pernyataan negatif (unfavorable) jika jawaban salah
mendapatkan nilai 1 dan jika jawaban benar mendapatkan nilai 0.
39
Menurut Riwidikdo (2011), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang risiko tinggi kehamilan ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut:
a. Pengetahuan baik, bila (x) > mean + 1SD
b. Pengetahuan cukup, bila mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD
c. Pengetahuan kurang, bila (x) < mean – 1SD
Untuk memperoleh nilai Mean dengan rumus menurut Riwidikdo (2011) adalah
sebagai berikut :
n
xi
x=
i 0
n
Keterangan :
x
: Mean (nilai rata-rata)
n
: Jumlah seluruh data
xi
: Banyaknya data
Untuk mencari simpangan baku dengan rumus Riwidikdo (2011)
xi 2
SD =
xi
n
2
n 1
Keterangan :
SD
: Standard Deviation
xi
: Nilai dari data
n
: Banyaknya data
Skor prosentase digunakan untuk mengkategorikan data interval dalam beberapa
kategori (Riwidikdo : 2010).
40
Rumus :
Skor Prosentase
x 100%
I. Etika Penelitian
Sebelum penelitian membuat persetujuan (informed consent) kepada
responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan penelitian, serta
permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian. Dalam
melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapatkan ijin dari Stikes Kusuma
Husada Surakarta.
Menurut Hidayat (2011), masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara
lain adalah sebagai berikut :
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan
sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk
menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud
dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.
2. Anonimity (tanpanama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan
subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
41
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberiakan jaminan kerahasiaan
hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
Dalam Jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun
proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu
berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal
kegiatan penelitian ini terlampir.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
BPS Siti Mursidah adalah sebuah Instansi Kesehatan Bidan Praktek
Swasta yang terletak di Jl. Sumber Lawang – Kedungombo 19 B KM 2, Desa
Alas Kobong, Kelurahan Ngargotirto Kecamatan Sumber Lawang, Kabupaten
Sragen. BPS Siti Mursidah Sumber Lawang, Kabupaten Sragen berdiri pada
tahun 2005. Secara umum, BPS ini terletak di pinggir jalan utama Sumber
Lawang, yaitu terletak di Alas Kobong, perbatasan antara daerah Surakarta
dan Karanganyar, luas BPS ini + 1800 meter, keadaan lingkungan di sekitar
BPS ini cukup nyaman dan bersih. Terdapat 3 ruangan yang digunakan
masing-masing: 1 ruang periksa, 1 ruang VK dan 1 ruang nifas. Di BPS Siti
Mursidah ini melayani ANC, persalinan, imunisasi, dan KB.
B. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan analisa data berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Risiko Tinggi Kehamilan didapatkan hasil mean 20,2 dan nilai
standar deviasi 6,7. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Risiko Tinggi
Kehamilan di BPS Siti Mursidah Sumberlawang Sragen seperti terlihat pada
tabel berikut:
42
43
1. Tabel Mean dan Standart Deviasi
Tabel 4. 1
Nilai Mean dan Standar Deviasi
Variabel
Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil tentang
Risiko Tinggi
Kehamilan di BPS Siti
Mursidah Sumber
Lawang Sragen
Mean
20,2
Standar Deviasi
6,7
2. Tabel hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Risiko
Tinggi Kehamilan Sumberlawang, Sragen.
Tabel 4. 2
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Risiko Tinggi Kehamilan
di BPS Siti Mursidah Sumberlawang, Sragen
No.
Pengetahuan
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang
Jumlah
Sumber: Data primer, 2013
Frekuensi
7
17
7
31
Prosentase (%)
22,6
54,8
22,6
100
Berdasarkan tabel 4. 2 di atas didapatkan tingkat pengetahuan ibu
hamil di BPS Siti Mursidah Sumber Lawang Sragen tentang risiko tinggi
kehamilan antara lain: 7 responden (22,6%) berpengetahuan baik, 17
responden (54,8%) berpengetahuan cukup dan 7 responden (22,6%)
berpengetahuan
kurang.
Jadi
kesimpulannya
mayoritas
tingkat
pengetahuan ibu hamil di BPS Siti Mursidah Sumber Lawang Sragen
tentang risiko tinggi kehamilan adalah cukup yaitu sebanyak 17
responden (54,8%).
44
C. Pembahasan
Berdasarkan tabel 4. 2 tentang tingkat pengetahuan dari 31 ibu hamil di
BPS Siti Mursidah Sumberlawang Sragen didapatkan 7 responden (22,6%)
berkategori baik, kategori cukup berjumlah 17 responden (54,8%) dan yang
masuk kategori kurang berjumlah 7 responden (22,6%). Sebagian besar
pengetahuan responden memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak
17 responden (54,8%).
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekadar
menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan
sebagainya
(Notoatmodjo,
2010).
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan yaitu: pendidikan, paparan media masa, ekonomi, budaya,
pengalaman, umur (Notoatmodjo, 2007).
Kehamilan merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi
dan
pertumbuhan
zigot,
nidasi
(implantasi)
pada
uterus,
pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2010). Risiko adalah suatu ukuran statistik epidemiologik dari
kemungkinan terjadinya suatu keadaan gawat-darurat-obstetrik yang tidak
diinginkan pada masa mendatang yaitu prakiraan/ prediksi akan terjadinya
komplikasi dalam persalinan dengan dampak kematian/ kesakitan pada ibu/
bayi (Sarwono, 2008). Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat
mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan
dihadapi (Manuaba, 2012).
yang
45
Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang risiko tinggi kehamilan di BPS Siti Mursidah Sumberlawang
Sragen tahun 2013 adalah dalam kategori cukup. Hal ini dikarenakan masih
banyak ibu hamil yang kurang mengetahui tentang pengertian dan macammacam risiko tinggi kehamilan. Menurut peneliti hal ini kemungkinan
dipengaruhi oleh umur dimana seiring dengan bertambahnya umur tingkat
pengetahuan ibu tentang risiko tinggi kehamilan semakin baik, karena umur
merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pengetahuan. Umur merupakan
variabel yang selalu diperhatikan dalam penelitian-penelitian epidemiologi
yang merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pengetahuan. Umur
adalah lamanya waktu hidup seseorang dalam tahun yang dihitung sejak
dilahirkan sampai berulang tahun yang terakhir (Notoatmodjo, 2007).
Pengalaman juga berpengaruh terhadap pengetahuan ibu hamil tentang risiko
tinggi kehamilan, pengalaman seseorang individu tentang berbagai hal
biasanya diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangan,
misalnya sering mengikuti organisasi (Notoatmodjo, 2007). Serta pengalaman
ibu tentang hal yang dialaminya itu sendiri, dalam hal ini jika ibu sudah
pernah hamil maka akan lebih berpengalaman dan mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan risiko tinggi kehamilan, sehingga dapat mempengaruhi
tingkat pengetahuan ibu.
46
D. Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kendala Penelitian
Responden tidak sedang berada di BPS Siti Mursidah Sumber
Lawang Sragen, sehingga peneliti harus menunggu responden datang ke
BPS Siti Mursidah dan jika peneliti tidak mendapatkan responden peneliti
harus mendatangi ke rumah-rumah responden.
2. Keterbatasan Penelitian
a. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga kurang
dapat menggali pengetahuan responden karena memungkinkan
responden untuk asal mengisi jawaban.
b. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang risiko tinggi kehamilan di BPS Siti Mursidah Sumberlawang Sragen
dapat disimpulkan:
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan di BPS
Siti Mursidah Sumber Lawang Sragen dalam kategori baik sebanyak 7
responden (22,6%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan di BPS
Siti Mursidah Sumber Lawang Sragen dalam kategori cukup sebanyak 17
responden (54,8%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan di BPS
Siti Mursidah Sumber Lawang Sragen dalam kategori kurang sebanyak 7
responden (22,6%).
B. Saran
1. Bag iIbu Hamil
Sebaiknya ibu hamil meningkatkan pengetahuan tentang risiko tinggi
kehamilan melalui media elektronik, cetak, internet atau bisa mela
TINGGI KEHAMILAN DI BPS SITI MURSIDAH
SUMBER LAWANG SRAGEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
ADHE INDAH PRATIWI
NIM : B10 001
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RISIKO
TINGGI KEHAMILAN DI BPS SITI MURSIDAH
SUMBERLAWANG SRAGEN
TAHUN 2013
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh:
ADHE INDAH PRATIWI
NIM B10 001
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal : 22 Juli 2013
PENGUJI I
PENGUJI II
(HUTARI PUJI ASTUTI, S.SiT.,M.Kes) (DHENY ROHMATIKA, S.SiT)
NIK.200580012
NIK. 200582015
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi DIII Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)
NIK. 200582015
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xi
xii
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah proses
yang dilalui dengan kegembiraan dan suka cita, tetapi 5 – 10 % dari kehamilan
termasuk kehamilan dengan resiko tinggi. Wanita dengan kehamilan resiko
tinggi harus mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan perawatan
kesehatannya
dalam
menghadapi
kehamilan
dengan
resiko
tinggi
(Suririnah, 2007).
Menurut Survey Demografi Kesehatan Nasional ( SDKI) Angka Kematian
Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan
perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah
ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu
meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai tahun 2015
adalah mengurangi sampai ¾ risiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survey
yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu,
namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan
millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus
menerus. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2010 AKI Indonesia sebesar 233 per 100.000 kelahiran hidup (Djuwita, 2011).
Menurut (Depkes RI, 2010), penyebab langsung kematian ibu di Indonesia
1
2
dikenal dengan trias klasik antara lain di sebabkan oleh perdarahan (28%),
eklamsia (24%), infeksi (11%).
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 berdasarkan
laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup,
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010
sebesar 104,97/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian maternal paling
banyak adalah pada waktu nifas sebesar 48,65%, kemudian pada waktu hamil
sebesar 25,75% dan pada waktu persalinan sebesar 25,60%. Sementara
berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah
pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar 65,12%, kemudian pada kelompok
umur >35 tahun sebesar
28,89%
dan pada kelompok umur 35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan (4 anak), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (mean + 1 SD
2) Cukup : bila nilai mean – 1 SD < x rkriteria (0,7)
(Riwidikdo, 2009). Setelah 30 soal dilakukan uji reliabilitas terhadap 30 ibu
hamil di BPS Sunarsih Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen dapat
diperoleh hasil reliabel karena besar Alpha Cronbrach 0.925 > 0,7.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan menurut Riwidikdo (2009), merupakan kegiatan penelitian
untuk mengumpulkan data. Data yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil dari obyek atau
subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini yang
termasuk data primer adalah jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui
pengisian kuesioner oleh responden tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
risiko tinggi kehamilan.
36
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari subyek
penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data sekunder didapatkan dari
BPS Siti Mursidah Sumberlawang Sragen yang dapat menunjang pelaksanaan
penelitian ini, yaitu jumlah ibu hamil, data umur dan pengalaman pada tanggal 31
Maret sampai tanggal 30 April 2013 sebanyak 31 orang.
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep penelitian
tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,
pengetahuan, pendapat, penyakit dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).
Variabel dalam penelitian ini merupakan variable tunggal yaitu tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan.
G. Definisi Oprasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel – variable diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
37
Tabel 3.2 Definisi Oprasional Penelitian
No
Nama
Variabel
Tingkat
pengetahua
nibu hamil
tentang
risiko
tinggi
kehamilan.
1
Pengertian
Segala sesuatu
yang diketahui
ibu
hamil
tentang risiko
tinggi
kehamilan.
Parameter dan
Karegori
a. Baik, bila
(x) > mean + 1 SD
b. Cukup, bila
Mean
1 SD
x
mean + 1 SD
c. Kurang, bila
(x) < mean 1 SD
(Riwidikdo, 2011)
Alat Ukur
Skala
Kuesioner Ordina
l
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data melalui tahap-tahap antara
lain :
a. Penyuntingan (Editing)
Kegiatan yang dilakukan dalam penyuntingan ini adalah memeriksa seluruh daftar
pertanyaan yang dikembalikan responden, dengan memperhatikan beberapa hal
dalam pemeriksaan yaitu :
1) Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan.
2) Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan.
3) Mengecek macam isian data.
b. Pengkodean (Coding)
Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang dilakukan memberi
kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer,
yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau
bilangan.
38
c. Memasukkan data (Data entry)
Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai
dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
d. Tabulating
Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan
oleh peneliti.
e. Pembersihan data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,
perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahankesalahan kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan
pembetulan atau korelasi.
2. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variable dari hasil tiap penelitian
untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2010). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS for
windows. Untuk variabel pengetahuan ibu hamil dikumpulkan melalui kuesioner
kemudian ditabulasi dan dikelompokkan dan diberi skor. Dengan pernyataan
positif (favorable) jika jawaban benar mendapatkan nilai 1 dan jawaban salah
mendapatkan nilai 0 dan pernyataan negatif (unfavorable) jika jawaban salah
mendapatkan nilai 1 dan jika jawaban benar mendapatkan nilai 0.
39
Menurut Riwidikdo (2011), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang risiko tinggi kehamilan ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut:
a. Pengetahuan baik, bila (x) > mean + 1SD
b. Pengetahuan cukup, bila mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD
c. Pengetahuan kurang, bila (x) < mean – 1SD
Untuk memperoleh nilai Mean dengan rumus menurut Riwidikdo (2011) adalah
sebagai berikut :
n
xi
x=
i 0
n
Keterangan :
x
: Mean (nilai rata-rata)
n
: Jumlah seluruh data
xi
: Banyaknya data
Untuk mencari simpangan baku dengan rumus Riwidikdo (2011)
xi 2
SD =
xi
n
2
n 1
Keterangan :
SD
: Standard Deviation
xi
: Nilai dari data
n
: Banyaknya data
Skor prosentase digunakan untuk mengkategorikan data interval dalam beberapa
kategori (Riwidikdo : 2010).
40
Rumus :
Skor Prosentase
x 100%
I. Etika Penelitian
Sebelum penelitian membuat persetujuan (informed consent) kepada
responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan penelitian, serta
permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian. Dalam
melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapatkan ijin dari Stikes Kusuma
Husada Surakarta.
Menurut Hidayat (2011), masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara
lain adalah sebagai berikut :
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan
sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk
menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud
dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.
2. Anonimity (tanpanama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan
subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
41
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberiakan jaminan kerahasiaan
hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
Dalam Jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun
proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu
berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal
kegiatan penelitian ini terlampir.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
BPS Siti Mursidah adalah sebuah Instansi Kesehatan Bidan Praktek
Swasta yang terletak di Jl. Sumber Lawang – Kedungombo 19 B KM 2, Desa
Alas Kobong, Kelurahan Ngargotirto Kecamatan Sumber Lawang, Kabupaten
Sragen. BPS Siti Mursidah Sumber Lawang, Kabupaten Sragen berdiri pada
tahun 2005. Secara umum, BPS ini terletak di pinggir jalan utama Sumber
Lawang, yaitu terletak di Alas Kobong, perbatasan antara daerah Surakarta
dan Karanganyar, luas BPS ini + 1800 meter, keadaan lingkungan di sekitar
BPS ini cukup nyaman dan bersih. Terdapat 3 ruangan yang digunakan
masing-masing: 1 ruang periksa, 1 ruang VK dan 1 ruang nifas. Di BPS Siti
Mursidah ini melayani ANC, persalinan, imunisasi, dan KB.
B. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan analisa data berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Risiko Tinggi Kehamilan didapatkan hasil mean 20,2 dan nilai
standar deviasi 6,7. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Risiko Tinggi
Kehamilan di BPS Siti Mursidah Sumberlawang Sragen seperti terlihat pada
tabel berikut:
42
43
1. Tabel Mean dan Standart Deviasi
Tabel 4. 1
Nilai Mean dan Standar Deviasi
Variabel
Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil tentang
Risiko Tinggi
Kehamilan di BPS Siti
Mursidah Sumber
Lawang Sragen
Mean
20,2
Standar Deviasi
6,7
2. Tabel hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Risiko
Tinggi Kehamilan Sumberlawang, Sragen.
Tabel 4. 2
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Risiko Tinggi Kehamilan
di BPS Siti Mursidah Sumberlawang, Sragen
No.
Pengetahuan
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang
Jumlah
Sumber: Data primer, 2013
Frekuensi
7
17
7
31
Prosentase (%)
22,6
54,8
22,6
100
Berdasarkan tabel 4. 2 di atas didapatkan tingkat pengetahuan ibu
hamil di BPS Siti Mursidah Sumber Lawang Sragen tentang risiko tinggi
kehamilan antara lain: 7 responden (22,6%) berpengetahuan baik, 17
responden (54,8%) berpengetahuan cukup dan 7 responden (22,6%)
berpengetahuan
kurang.
Jadi
kesimpulannya
mayoritas
tingkat
pengetahuan ibu hamil di BPS Siti Mursidah Sumber Lawang Sragen
tentang risiko tinggi kehamilan adalah cukup yaitu sebanyak 17
responden (54,8%).
44
C. Pembahasan
Berdasarkan tabel 4. 2 tentang tingkat pengetahuan dari 31 ibu hamil di
BPS Siti Mursidah Sumberlawang Sragen didapatkan 7 responden (22,6%)
berkategori baik, kategori cukup berjumlah 17 responden (54,8%) dan yang
masuk kategori kurang berjumlah 7 responden (22,6%). Sebagian besar
pengetahuan responden memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak
17 responden (54,8%).
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekadar
menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan
sebagainya
(Notoatmodjo,
2010).
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan yaitu: pendidikan, paparan media masa, ekonomi, budaya,
pengalaman, umur (Notoatmodjo, 2007).
Kehamilan merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi
dan
pertumbuhan
zigot,
nidasi
(implantasi)
pada
uterus,
pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2010). Risiko adalah suatu ukuran statistik epidemiologik dari
kemungkinan terjadinya suatu keadaan gawat-darurat-obstetrik yang tidak
diinginkan pada masa mendatang yaitu prakiraan/ prediksi akan terjadinya
komplikasi dalam persalinan dengan dampak kematian/ kesakitan pada ibu/
bayi (Sarwono, 2008). Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat
mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan
dihadapi (Manuaba, 2012).
yang
45
Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang risiko tinggi kehamilan di BPS Siti Mursidah Sumberlawang
Sragen tahun 2013 adalah dalam kategori cukup. Hal ini dikarenakan masih
banyak ibu hamil yang kurang mengetahui tentang pengertian dan macammacam risiko tinggi kehamilan. Menurut peneliti hal ini kemungkinan
dipengaruhi oleh umur dimana seiring dengan bertambahnya umur tingkat
pengetahuan ibu tentang risiko tinggi kehamilan semakin baik, karena umur
merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pengetahuan. Umur merupakan
variabel yang selalu diperhatikan dalam penelitian-penelitian epidemiologi
yang merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pengetahuan. Umur
adalah lamanya waktu hidup seseorang dalam tahun yang dihitung sejak
dilahirkan sampai berulang tahun yang terakhir (Notoatmodjo, 2007).
Pengalaman juga berpengaruh terhadap pengetahuan ibu hamil tentang risiko
tinggi kehamilan, pengalaman seseorang individu tentang berbagai hal
biasanya diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangan,
misalnya sering mengikuti organisasi (Notoatmodjo, 2007). Serta pengalaman
ibu tentang hal yang dialaminya itu sendiri, dalam hal ini jika ibu sudah
pernah hamil maka akan lebih berpengalaman dan mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan risiko tinggi kehamilan, sehingga dapat mempengaruhi
tingkat pengetahuan ibu.
46
D. Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kendala Penelitian
Responden tidak sedang berada di BPS Siti Mursidah Sumber
Lawang Sragen, sehingga peneliti harus menunggu responden datang ke
BPS Siti Mursidah dan jika peneliti tidak mendapatkan responden peneliti
harus mendatangi ke rumah-rumah responden.
2. Keterbatasan Penelitian
a. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga kurang
dapat menggali pengetahuan responden karena memungkinkan
responden untuk asal mengisi jawaban.
b. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang risiko tinggi kehamilan di BPS Siti Mursidah Sumberlawang Sragen
dapat disimpulkan:
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan di BPS
Siti Mursidah Sumber Lawang Sragen dalam kategori baik sebanyak 7
responden (22,6%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan di BPS
Siti Mursidah Sumber Lawang Sragen dalam kategori cukup sebanyak 17
responden (54,8%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan di BPS
Siti Mursidah Sumber Lawang Sragen dalam kategori kurang sebanyak 7
responden (22,6%).
B. Saran
1. Bag iIbu Hamil
Sebaiknya ibu hamil meningkatkan pengetahuan tentang risiko tinggi
kehamilan melalui media elektronik, cetak, internet atau bisa mela