PENDIDIKAN TINGGI MERESPON ERA REVOLUSI

PENDIDIKAN TINGGI
MERESPON
ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Raden Hernadi

55417120035

Erman Al-hakim

55417120011

Ida Megawati

55417120009

Rio Prakoso

55417120032

Dosen


:

DR Ir iwan Krisnadi MBA

Tahap-Tahap Revolusi Industri
1800

1900

Penemuan Mesin
Uap mendorong
munculnya kapal
uap, kereta api, dll

Penemuan listrik dan
assembly line yang
meningkatkan
produksi barang

2000 now


Inovasi teknologi
informasi,
komersialiasi
personal computer,
dll.

Fase periode Revolusi Industri membutuhkan masa
yang semakin singkat dari waktu ke waktu

Revolusi Industri ke-4
Kegiatan manufaktur
terintegrasi melalui
penggunaan
teknologi wireless
dan big data

2

Revolusi Industri Ke-4


Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini

Saat ini berbagai macam
kebutuhan manusia telah banyak
menerapkan dukungan internet
dan dunia digital sebagai wahana
interaksi dan transaksi

Sharing economy

e-Education

e-Government

Cloud Collaborative

Marketplace

Online Health Services


Smart Manufacturing

Smart City

Smart Appliances

5

PERMASALAHAN

- Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia disertai
dengan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era
revolusi industri 4.0, yang membawa inovasi distruptif (distruptive
innovation), dimana inovasi ini membantu menciptakan pasar baru,
sekaligus mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan
pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut.

Strategi Menghadapi Era Digital


Bagaimana Merespon Masa Depan
1. Komitmen peningkatan investasi di
pengembangan digital skills
2. Selalu mencoba dan menerapkan prototype
teknologi terbaru, Learn by doing!
3. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model
sertifikasi atau pendidikan dalam ranah
peningkatan digital skill
4. Dilakukanny kolaborasi antara dunia industri,
akademisi, dan masyarakat untuk
mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan
skill bagi era digital di masa depan
5. Menyusun kurikulum pendidikan yang telah
memasukan materi terkait human-digital skills
16

Page 6

Page 7


Presentation title

Page 8

Presentation title

Page 9

Presentation title

Blended Learning, bisa juga disebut dengan HybridLearning, sesuai
dengan namanya merupakan suatu metode pembelajaran yang
Page 10
Presentation title
mengkombinasikan
metode pembelajaran
tatap muka dengan online

Tantangan-Tantangan


Skill di Industri Masa Depan
Skills

Scale of Skill
Demand in 2020

Complex Problem Solving
Kemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belum
diketahui solusinya di dalam dunia nyata.
Social Skill
Kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi,
mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan hingga emotional
intelligence
Process Skill
Kemampuan terdiri dari: active listening, logical thinking, dan
monitoring self and the others
System Skill
Kemampuan untuk dapat melakukan judgement dan keputusan
dengan pertimbangan cost-benefit serta kemampuan untuk
mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan dijalankan


(Share of jobs requiring skills family as part of their core skill set, %)

Cognitive Abilities
Skill yang terdiri dari antara lain: Cognitive Flexibility, Creativity,
Logical Reasoning, Problem Sensitivity, Mathematical Reasoning, dan
Visualization .

Sumber: The Future of Jobs Report, World Economic Forum, definisi skill berdasarkan O*NET Content Model, US Department of Labor & Bureau of Labor Statistics
14

Tujuan dan Sasaran Strategis Kemenristekdikti 2015-2019

5

Menguatnya
kapasitas inovasi

1


Meningkatnya
Kualitas
Pembelajaran
dan
Kemahasiswaan
Meningkatnya relevansi,
Pendidikan
kuantitas dan kualitas
Tinggi

4
Meningkatnya
relevansi
dan
produktivitas
Riset dan
pengembangan

sumber daya manusia
berpendidikan

tinggi, serta kemampuan
Iptek dan inovasi untuk
keunggulan daya saing
bangsa

2
Meningkatnya
kualitas
kelembagaan

Iptek dan
Dikti

3 Meningkatnya relevansi,
kualitas, dan kuantitas
sumber daya Iptek dan
Dikti

12


Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (1)
STRATEGI

KEBIJAKAN

Meningkatkan tenaga terdidik dan terampil berpendidikan tinggi

Meningkatkan angka partisipasi kasar serta jumlah mahasiswa yang berwirausaha, lulusan bersertifikat
kompetensi, prodi terakreditasi unggul, mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional,
lulusan yang langsung bekarja, LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik, calon
pendidik mengikuti profesi guru

PROGRAM

Penguatan Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Target

No

Indikator Program

2015

2016

2019

26,86%

28.16%

32.56%

1

Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi

2

Jumlah mahasiswa yang berwirausaha

2.000

2.500

4.000

3

Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi

55%

60%

75%

4

Jumlah Prodi terakreditasi unggul

10.800

12.000

15.000

5

Jumlah mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional

380

390

420

6

Prosentase lulusan yang langsung bekerja

50%

60%

90%

7

Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik

17

46

46

8

Jumlah calon pendidik mengikuti pendidikan profesi guru

4.458

5.458

12.000

13

Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (2)
STRATEGI

KEBIJAKAN



Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi dan Lembaga Litbang

Meningkatkan jumlah perguruan tinggi masuk dalam ranking 500 top dunia, perguruan tinggi
berakreditasi A
Mengembangkan jumlah Taman Sains dan Teknologi yang dibangun, Taman Sains dan Teknologi yang
mature, Pusat Unggulan Iptek

PROGRAM

Penguatan Kelembagaan
Target

No

Indikator Program

2015

2016

2019

1

Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia

2

3

5

2

Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A (Unggul)

29

39

194

3

Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun

77

100

100

6

14

58

12

15

30

Jumal Taman dan Teknologi yang mature
4

 (menghasilkan teknologi yang siap untuk diterapkan dalam lingkungan sesungguhnya (Taman Sains),
menghasilkan usaha baru secara berkesinambungan (Taman Tekno), melaksanakan riset berkesinambungan,
menghasilkan perusahaan pemula dan mampu menarik industri (N-TST)

5

Pusat Unggulan Iptek

14

Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (3)
STRATEGI

KEBIJAKAN



Meningkatkan Sumber Daya Litbang dan Pendidikan Tinggi yang berkualitas

Meningkatkan jumlah dosen berkualifikasi S3, jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya,
jumlah pendidik yang mengikuti sertifikasi dosen
Meningkatkan jumlah SDM litbang berkualifikasi master dan doktor, jumlah SDM Iptek yang
meningkat kompetensinya, jumlah sarpras Iptek dan Dikti yang direvitalisasi

PROGRAM

Penguatan Sumber Daya
Target

No

Indikator Program

2015

2016

2019

1

Jumlah Dosen Berkualifikasi S3

23.500

28.000

41.500

2

Jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya

2.000

2.000

2.000

3

Jumlah pendidik mengikuti sertifikasi dosen

8.000

10.000

10.000

4

Jumlah SDM Litbang Berkualifikasi Master dan Doktor

3.350

3.700

5.450

5

Jumlah SDM iptek yang meningkat kompetensinya

95

161

205

6

Jumlah Sarpras Lemlitbang dan PTN yang direvitalisasi

126

142

153

15

KERANGKA SISTEM INOVASI NASIONAL
PENGIKAT
(Kebijakan Nasional)

Potensi Nasional (Litbang, SDA,
SDM dll)

Inovasi

Menjadi pendorong kekuatan
ekonomi nasional dan industri
4.0

Industri
•Masyarakat
•BUMD/BUMN
•Investor

KESAMAAN LANGKAH
(INSENTIF)

academia
•PT
•LPNK
•Lemlit

•KEUANGAN, BAPENAS
•SEKTOR
•RISTEKDIKTI
•Perindustrian dll

TRIGGER
(INSENTIF)

KESIMPULAN
Revolusi Industry 4.0 akan merevolusi banyak hal, tidak
terkecuali bidang pendidikan. Konektivitas global (dengan
teknologi internet), tersedianya mesin-mesin cerdas dan
media baru, hanyalah beberapa penggerak untuk
membentuk kembali cara pandang kita tentang definisi
pekerjaan: apa itu pekerjaan, bagaimana kita belajar dan
bagaimana kita mengembangkan keterampilan untuk
bekerja di masa depan.
Kecepatan perubahan inovasi yang terus-menerus
menuntut ketrampilan dan pengetahuan baru untuk dapat
mengimbanginya. Kebutuhan untuk selalu belajar menjadi
lebih penting dibandingkan dengan pekerjaan itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Kolind, Lars, Batter, Jacob. (2017). Unboss: Bagaimana seharusnya kita memimpin
di era digital? Jakarta: Renebook.
Fauzi, Akhmad. (2017). Paradoks. Jakarta: Yayasan Pengkajian Sumber Daya.

Sutriadi, Ridwan. (2017). Persperktif perencanaan: smart city: inovasi, kota
komunikatif dan kota berkeadilan. Bandung: CV NurRidwan.
http:// belmawa.ristekdikti.go.id

TERIMA KASIH

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA CERPEN-CERPEN KARYA SISWA SMP DALAM MAJALAH HORISON DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP

2 33 89

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59