MAKALAH KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL
MAKALAH KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL PADA BAYI DAN
ANAK
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah ilmu kesehatan anak
Dosen pengampu: Dian Puji Lestari, S.SiT
Disusun oleh:
1. Ana Maria Bumarob
2. Dewi Wahyuningsih
3. Jaya Widia Astuti
4. Puput Wijayanti
PRODI DIII KEBIDANAN
AKADEMI KESEHATAN ASIH HUSADA
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat, hidayat-Nya ,suatu
kebahagian yang tiada terkira ,suatu keagungan dari sang pencipta allah SWT melalui tangan
dan pikiran penulis insyaallah dengan izinnya penulis dapat menyelesaikan serta menyajikan
makalah Ilmu Kesehatan Anak yang membahas tentang ”Kebutuhan fisik dan psikososial bayi
dan anak” walaupun masih sangat sederhana.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah, ini demi pengembangan kreatifitas penulis
dan kesempurnaan makalah ini, penulis menunggu kritik dan saran dari pembaca, baik dari segi
isi serta pemaparannya. Harapan penulis semoga pada
makalah yang akan datang dapat
diperbaiki.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca,amin.
Semarang, maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………
1.2 Tujuan Masalah………………………………………………………………………...
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan Fisik ……………………………………………………………………….
2.3 Kebutuhan Psikososial …………………..…………………........................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................
3.2 Saran ………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak
tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan fisik dan psikososial anak terpenuhi.
Kebutuhan ini mencakup asah, asih, dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi
sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan.
Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang
anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan
ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal
adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai
problema pada anak.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi anak pada masa
pertumbuhan dan perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah memberi informasi
yang baik dan benar berkaitan dengan kebutuhan fisik dan psikososial yang harus
dipenuhi.
B. Rumusan Masalah
1 Bagaimanakah kebutuhan fisik bagi bayi dan anak?
2 Bagaimanakah kebutuhan psikososial bagi bayi dan anak?
C. Tujuan
1 Untuk mengetahui kebutuhan fisik bagi bayi dan anak
2 Untuk mengetahui kebutuhan psikososial bagi bayi dan anak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Fisik bagi bayi dan anak
1. Pemberian minum
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on
demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru
ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun
dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah
minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka
lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah
menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap
dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
2. Menolong BAB pada Bayi
BAB hari 1-3 disebut mekoneum yaitu feces berwana kehitaman, hari 3-6 feces
tarnsisi yaitu warna coklat sampai kehijauan karena masih bercampur mekoneum,
selanjutnya feces akan berwarna kekuningan. Segera bersihkan bayi setiap selesai BAB
agarbtidak terjadi iritasi didaerah genetalia.
3. Menolong BAK pada bayi
Bayi baru lahir akan berkemih paling lambat 12-24 jam pertama kelahirannya,
BAK lebih dari 8 kali sehari salah satu tanda bayi cukup nutrisi. Setiap habis BAK segera
ganti popok supaya tidak terjadi ritasi didaerah genetalia.
4. Kebutuhan Istirahat/ tidur
Dalam 2 minggu pertama bayi sering tidur rata-rata 16 jam sehari. Pada umumnya
bayi mengenal malam setelah usia 3 bulan. Jaga kehangatan bayi dengan suhu kamar
yang hangat dan selimut bayi.
5. Menjaga kebersihan kulit
Bayi sebaiknya mandi minimal 6 jam setelah kelahiran, sebelum mandi sebaiknya periksa
suhu tubuh bayi. Jika terjadi hipotermi lakukan skin to skin dan tutpi kepala bayi dengan ibu
minimal 1 jam. Sebaiknya bayi mandi minimal 2 kali sehari, mandikan dengan air hangat dan di
tempat yang hangat.
Prinsip yang perlu diperhatikan pada saat memandikan bayi antara lain :
1.Menjaga bayi agar tetap hangat
2.Menjaga bayi agar tetap aman dan selamat
3.Suhu air tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin.
6. Menjaga keamanan bayi
Hindari memberikan makanan selain ASI, jangan tinggalkan bayi sendirian,
jangan menggunakan alat penghangat buatan.
7. Pijat Bayi
Berikut ini beberapa manfaat memijat bayi:
1. Menguatkan otot : Pijatan terhadap bayi sangat bagus untuk menguatkan otot
bayi.
2. Membuat bayi lebih sehat: Memijat bayi bisa memerlancar sistem peredaran
darah, membantu proses pencernaan bayi, dan juga memerbaiki pernapasan
bayi.
3. Membantu pertumbuhan: Menurut penelitian, pertumbuhan bayi seperti berat
badan akan lebih baik dengan memijat bayi. Bahkan untuk bayi prematur,
berat badan bisa bertambah hingga 47 persen dibanding jika tidak dipijat.
4. Membuat Balita Semakin Tenang
5. Meningkatkan efektivitas istirahat (Tidur) bayi
Bayi yang otot-ototnya distimulus atau pemijatan aman dan nyaman dan
mengantuk. Kebanyakan bayi tidur dengan yang lama begitu pemijatan usai
dilakukan kepadanya. Selain lama, bayi Nampak tertidur lelap dan tidak rewel
seperti sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah
dipijat. Ibu-ibu selalu merasa senang bila melihat bayinya tertidur lelap.
Kebanyakan untuk alasan inilah mereka lakukan pemijatan bayi. Namun,
dalam situasi lain dimana tidur lelap bayi ini terjadi berbagai kemungkinan.
Pertama, bayi tertidur bukan karena nyaman dipijat tetapi sebaliknya, ia
marasa kehabisan energy setelah “melawan” perlakuan pemijatan yang
sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal ini terjadi karena pemijatan
dilakukan dengan paksaan. Kedua, tidur bayi yang terlalu lama dan sulit
dibangunkan dapat mengganggu jadwal pemberian ASI. Pemberian ASI tetap
harus cukup dan tidak boleh terlambat (Anggraini dan Subakti:2009).
6.
Meningkatkan konsentrasi bayi
Pemijatan dapat memperlancar peredaran darah yang mengalir keseluruh
tubuh manusia, termasuk keotaknya, terutama untuk memperlancar sirkulasi
dan peredaran oksigen. Ketika suplai oksigen untuk bayi tidak lancar maka
fungsi otak untuk berfikir dan konsentrasi akan terganggu. Semakin baik
aliran darah ke otak, semakin berkecukupan kebutuhan oksigen ke otak secara
cukup membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin membaik.Pemijitan
juga mengefektifkan istirahat (tidur) bayi. Ketika bayi istirahat atau tidur
dengan efektif maka saat bangun akan menjadi bugar. Kebugaran ini juga
menjadi faktor yang mendukung konsentrasi dan kerja otak si bayi
(Putri,Alisa : 2009).
7.
Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan
Gerak peristaltik adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran
menuju lambung yang menggerakkan bahan makanan agar dapat diproses
dalam saluran pencernaan. Maka terbukti bahwa pijat bayi membantu proses
pencernaan. (Putri Alissa : 2009).
8. Mengurangi rasa sakit
Memijat juga membantu mengusir gejala kembung, kolik, serta
membantunya tidur lebih nyenyak. Tidak hanya itu, pijatan juga
memperlancar sirkulasi dara di perut, sehingga membantu mengeluarkan gas
yang terjebak disana. (Prasetyono : 2009).
9. Mengurangi nyeri
Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitoksin dan
endorphin. Kedua hormon ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan
yang dirasakan si kecil akibat nyeri tumbuh gigi, hidung tersumbat atau
tekanan emosi. (Prasetyono : 2009).
8. Merawat gigi bayi
Umumnya penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua harus
bertanggungjawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi anak hanya merupakan gigi
susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu berpengaruh terhadap
kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua perlu mengetahui bagaimana
merawat gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar, agar kesehatan gigi dan mulut anak
teratasi.
Cara merawat mulut bayi pada saat usia 0 – 6 bulan:
a. Bersihkan gusi bayi anda dengan kain lembab, setidaknya dua kali sehari
b. Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol susunya.
c. Selesai menyusui, ingatlah untuk membersihkan mulut bayi dengan kain lembab
d. Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu yang manis.
Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan:
a. Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi anda mendapat cukup fluor
b. Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan kain lembab ( tidak basah sekali),
sehabis menyusui.
c. Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum susu dari botol) kecuali
air putih.
d. Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal minum susu
e. Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya dengan menggunakan kain lembab.
Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi secara seksama,
karena makanan seringkali tertinggal di permukaan itu.
f. Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil dengan
permukaan lembut dan dari bahan nilon.
g. Jangan gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu membasahi sikat gigi dengan air.
h. Periksakan gigi anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan sejak gigi pertama tumbuh, atau
saat usia anak setahun.
9.
Hygiene diri dan lingkungan
Kebersihan badan dan lingkungan yang terjaga berarti sudah mengurangi resiko
tertularnya berbagai penyakit infeksi. Selain itu, lingkungan yang bersih akan
memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas bermain secara aman.
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kebersihan balita oleh orang tua,
adalah sebagai berikut:
1. Mencuci tangan
Terapkan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah memegang benda
tertentu terlebih lagi binatang. Dengan mencuci tangan kuman dan bakteri yang
menempel di tangannya akan segera mati.
2. Memotong kuku
Menggunting kuku secara teratur seminggu sekali sangat dianjurkan. Terkadang anak
memegang atau mengambil suatu benda dan kotorannya masuk serta tersimpan di
dalam kuku. Kotoran yang tersimpan bisa menjadi sumber kuman. Untuk itu
potonglah kukunya secara rutin.
3. Mandi teratur
Mandi minimal 2 kali sehari dapat menghindari anak terserang penyakit yang
diakibatkan oleh bakteri dan kuman. Berikan pakaian yang bersih setelah mandi dan
jangan lupa untuk mengajarkannya sikat gigi pagi hari dan sebelum tidur.
4. Bersihkan mainannya
Jangan malas untuk membersihkan mainannya. Cucilah dan keringkan semua
mainannya di setiap akhir pekan. Bila si kecil cukup umur ibu boleh mengajaknya
membersihkan mainan. Jangan lupa, rak atau box mainannya juga ikut dibersihkan.
Setelah si kecil tahu, mengerti dan menerapkan kebersihan untuk dirinya, sekarang
saatnya ia diajarkan menjaga kebersihan lingkungan. Caranya dengan menerapkan
buang sampah pada tempatnya.
10. Pakaian
Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih dan nyaman dipakai. Karena aktivitas
anak lebih banyak, hendaknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap
keringat.
11. Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi)
Aktivitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot-otot tubuh dan
membuang sisa metabolism, selain itu juga membantu meningkatkan motorik anak,
dan aspek perkembangan lainnya. Aktivitas olah raga dan rekreasi bagi anak balita
merupakan aktivitas bermain yang menyenangkan.
B. Kebutuhan Psikososial
Kebutuhan psikososial adalah kebutuhan ASIH dan ASAH. Kebutuhan ASIH
meliputi : perhatian segera, kasih sayang, rasa aman, dilindungi, mandiri,rasa
memiliki,kebutuhan akan sukses,mendapatkan kesempatan dan pengalaman,dibantu dan
dihargai.
Kebutuhan ASAH meliputi : stimulasi (rangsangan) dini pada semua indera
(pendengaran, penglihatan, sentuhan, membau, mengecap), sistem gerak kasar dan halus,
komunikasi, emosi-sosial dan rangsangan untuk berpikir.Stimulasi merupakan kebutuhan
yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.Anak yang banyak
mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak
yang kurang mendapatkan stimulasi.Pemberian stimulasi ini sudah dapat dilakukan sejak
masa pranatal, dan setelah lahir dengan cara menetekan bayi pada ibunya sedini
mungkin.Asah merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak yang
didapat melalui pendidikan dan latihan
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kebutuhan asuh yaitu kebutuhan neonatus memerlukan nutrisi yang meliputi ASI, susu
formula, dan makanan pendamping ASI sebagai kebutuhan bayi. Ketiganya digunakan untuk
pertumbuhan dan aktivitas seiring dengan makin bertambahnya usia anak. Produksi ASI relative
tetap, dengan pengaturan makanan untuk bayi dan anak sehat, kebutuhan nutrisi pada usia
toddler, kebutuhan nutrisi pada balita serta kebutuhan imunisasi. Kebutuhan asah yaitu pada
kebutuhan ini diperlukan stimulasi serta deteksi untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan
perkembangan dari neonatus, bayi, balita, serta masa pra sekolah.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat diterima bagi semua pembaca dan dapat memberikan kritik
untuk perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Kebidanan Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika.
Varney, H. 1997. Varney’s Midwifery 3th edition. Jones and Bartlett. New York. Hal. 623-625
Linda V. Walsh. 2003. Midwifery Chapter 23. W. B. Saunders. San Fransisco California. Hal. 330-335
Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. 2003. Buku IV Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum. Hal. 30-37
Hidayat, Azis Alimul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta : Salemba MedikaHasni.(2012). asuhan kebidanan neonatus, bayi dan balita
“imunisasi” .[ 12 Novemver 2012].
Prawirohardjo, Sarwono, 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Purnamasari, Dewi, 2011. Panduan Pijat Praktis Balita Anda agar Cerdas dan Sehat. Yogyakarta:
Pustaka Salomon
Putri, Alissa, 2009. Pijat dan Senam Untuk Bayi dan Balita Panduan Praktis Memijat Bayi dan Balita.
Yogyakarta: Brilliant Offset
ANAK
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah ilmu kesehatan anak
Dosen pengampu: Dian Puji Lestari, S.SiT
Disusun oleh:
1. Ana Maria Bumarob
2. Dewi Wahyuningsih
3. Jaya Widia Astuti
4. Puput Wijayanti
PRODI DIII KEBIDANAN
AKADEMI KESEHATAN ASIH HUSADA
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat, hidayat-Nya ,suatu
kebahagian yang tiada terkira ,suatu keagungan dari sang pencipta allah SWT melalui tangan
dan pikiran penulis insyaallah dengan izinnya penulis dapat menyelesaikan serta menyajikan
makalah Ilmu Kesehatan Anak yang membahas tentang ”Kebutuhan fisik dan psikososial bayi
dan anak” walaupun masih sangat sederhana.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah, ini demi pengembangan kreatifitas penulis
dan kesempurnaan makalah ini, penulis menunggu kritik dan saran dari pembaca, baik dari segi
isi serta pemaparannya. Harapan penulis semoga pada
makalah yang akan datang dapat
diperbaiki.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca,amin.
Semarang, maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………
1.2 Tujuan Masalah………………………………………………………………………...
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan Fisik ……………………………………………………………………….
2.3 Kebutuhan Psikososial …………………..…………………........................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................
3.2 Saran ………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak
tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan fisik dan psikososial anak terpenuhi.
Kebutuhan ini mencakup asah, asih, dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi
sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan.
Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang
anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan
ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal
adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai
problema pada anak.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi anak pada masa
pertumbuhan dan perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah memberi informasi
yang baik dan benar berkaitan dengan kebutuhan fisik dan psikososial yang harus
dipenuhi.
B. Rumusan Masalah
1 Bagaimanakah kebutuhan fisik bagi bayi dan anak?
2 Bagaimanakah kebutuhan psikososial bagi bayi dan anak?
C. Tujuan
1 Untuk mengetahui kebutuhan fisik bagi bayi dan anak
2 Untuk mengetahui kebutuhan psikososial bagi bayi dan anak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Fisik bagi bayi dan anak
1. Pemberian minum
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on
demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru
ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun
dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah
minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka
lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah
menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap
dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
2. Menolong BAB pada Bayi
BAB hari 1-3 disebut mekoneum yaitu feces berwana kehitaman, hari 3-6 feces
tarnsisi yaitu warna coklat sampai kehijauan karena masih bercampur mekoneum,
selanjutnya feces akan berwarna kekuningan. Segera bersihkan bayi setiap selesai BAB
agarbtidak terjadi iritasi didaerah genetalia.
3. Menolong BAK pada bayi
Bayi baru lahir akan berkemih paling lambat 12-24 jam pertama kelahirannya,
BAK lebih dari 8 kali sehari salah satu tanda bayi cukup nutrisi. Setiap habis BAK segera
ganti popok supaya tidak terjadi ritasi didaerah genetalia.
4. Kebutuhan Istirahat/ tidur
Dalam 2 minggu pertama bayi sering tidur rata-rata 16 jam sehari. Pada umumnya
bayi mengenal malam setelah usia 3 bulan. Jaga kehangatan bayi dengan suhu kamar
yang hangat dan selimut bayi.
5. Menjaga kebersihan kulit
Bayi sebaiknya mandi minimal 6 jam setelah kelahiran, sebelum mandi sebaiknya periksa
suhu tubuh bayi. Jika terjadi hipotermi lakukan skin to skin dan tutpi kepala bayi dengan ibu
minimal 1 jam. Sebaiknya bayi mandi minimal 2 kali sehari, mandikan dengan air hangat dan di
tempat yang hangat.
Prinsip yang perlu diperhatikan pada saat memandikan bayi antara lain :
1.Menjaga bayi agar tetap hangat
2.Menjaga bayi agar tetap aman dan selamat
3.Suhu air tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin.
6. Menjaga keamanan bayi
Hindari memberikan makanan selain ASI, jangan tinggalkan bayi sendirian,
jangan menggunakan alat penghangat buatan.
7. Pijat Bayi
Berikut ini beberapa manfaat memijat bayi:
1. Menguatkan otot : Pijatan terhadap bayi sangat bagus untuk menguatkan otot
bayi.
2. Membuat bayi lebih sehat: Memijat bayi bisa memerlancar sistem peredaran
darah, membantu proses pencernaan bayi, dan juga memerbaiki pernapasan
bayi.
3. Membantu pertumbuhan: Menurut penelitian, pertumbuhan bayi seperti berat
badan akan lebih baik dengan memijat bayi. Bahkan untuk bayi prematur,
berat badan bisa bertambah hingga 47 persen dibanding jika tidak dipijat.
4. Membuat Balita Semakin Tenang
5. Meningkatkan efektivitas istirahat (Tidur) bayi
Bayi yang otot-ototnya distimulus atau pemijatan aman dan nyaman dan
mengantuk. Kebanyakan bayi tidur dengan yang lama begitu pemijatan usai
dilakukan kepadanya. Selain lama, bayi Nampak tertidur lelap dan tidak rewel
seperti sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah
dipijat. Ibu-ibu selalu merasa senang bila melihat bayinya tertidur lelap.
Kebanyakan untuk alasan inilah mereka lakukan pemijatan bayi. Namun,
dalam situasi lain dimana tidur lelap bayi ini terjadi berbagai kemungkinan.
Pertama, bayi tertidur bukan karena nyaman dipijat tetapi sebaliknya, ia
marasa kehabisan energy setelah “melawan” perlakuan pemijatan yang
sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal ini terjadi karena pemijatan
dilakukan dengan paksaan. Kedua, tidur bayi yang terlalu lama dan sulit
dibangunkan dapat mengganggu jadwal pemberian ASI. Pemberian ASI tetap
harus cukup dan tidak boleh terlambat (Anggraini dan Subakti:2009).
6.
Meningkatkan konsentrasi bayi
Pemijatan dapat memperlancar peredaran darah yang mengalir keseluruh
tubuh manusia, termasuk keotaknya, terutama untuk memperlancar sirkulasi
dan peredaran oksigen. Ketika suplai oksigen untuk bayi tidak lancar maka
fungsi otak untuk berfikir dan konsentrasi akan terganggu. Semakin baik
aliran darah ke otak, semakin berkecukupan kebutuhan oksigen ke otak secara
cukup membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin membaik.Pemijitan
juga mengefektifkan istirahat (tidur) bayi. Ketika bayi istirahat atau tidur
dengan efektif maka saat bangun akan menjadi bugar. Kebugaran ini juga
menjadi faktor yang mendukung konsentrasi dan kerja otak si bayi
(Putri,Alisa : 2009).
7.
Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan
Gerak peristaltik adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran
menuju lambung yang menggerakkan bahan makanan agar dapat diproses
dalam saluran pencernaan. Maka terbukti bahwa pijat bayi membantu proses
pencernaan. (Putri Alissa : 2009).
8. Mengurangi rasa sakit
Memijat juga membantu mengusir gejala kembung, kolik, serta
membantunya tidur lebih nyenyak. Tidak hanya itu, pijatan juga
memperlancar sirkulasi dara di perut, sehingga membantu mengeluarkan gas
yang terjebak disana. (Prasetyono : 2009).
9. Mengurangi nyeri
Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitoksin dan
endorphin. Kedua hormon ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan
yang dirasakan si kecil akibat nyeri tumbuh gigi, hidung tersumbat atau
tekanan emosi. (Prasetyono : 2009).
8. Merawat gigi bayi
Umumnya penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua harus
bertanggungjawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi anak hanya merupakan gigi
susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu berpengaruh terhadap
kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua perlu mengetahui bagaimana
merawat gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar, agar kesehatan gigi dan mulut anak
teratasi.
Cara merawat mulut bayi pada saat usia 0 – 6 bulan:
a. Bersihkan gusi bayi anda dengan kain lembab, setidaknya dua kali sehari
b. Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol susunya.
c. Selesai menyusui, ingatlah untuk membersihkan mulut bayi dengan kain lembab
d. Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu yang manis.
Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan:
a. Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi anda mendapat cukup fluor
b. Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan kain lembab ( tidak basah sekali),
sehabis menyusui.
c. Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum susu dari botol) kecuali
air putih.
d. Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal minum susu
e. Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya dengan menggunakan kain lembab.
Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi secara seksama,
karena makanan seringkali tertinggal di permukaan itu.
f. Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil dengan
permukaan lembut dan dari bahan nilon.
g. Jangan gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu membasahi sikat gigi dengan air.
h. Periksakan gigi anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan sejak gigi pertama tumbuh, atau
saat usia anak setahun.
9.
Hygiene diri dan lingkungan
Kebersihan badan dan lingkungan yang terjaga berarti sudah mengurangi resiko
tertularnya berbagai penyakit infeksi. Selain itu, lingkungan yang bersih akan
memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas bermain secara aman.
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kebersihan balita oleh orang tua,
adalah sebagai berikut:
1. Mencuci tangan
Terapkan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah memegang benda
tertentu terlebih lagi binatang. Dengan mencuci tangan kuman dan bakteri yang
menempel di tangannya akan segera mati.
2. Memotong kuku
Menggunting kuku secara teratur seminggu sekali sangat dianjurkan. Terkadang anak
memegang atau mengambil suatu benda dan kotorannya masuk serta tersimpan di
dalam kuku. Kotoran yang tersimpan bisa menjadi sumber kuman. Untuk itu
potonglah kukunya secara rutin.
3. Mandi teratur
Mandi minimal 2 kali sehari dapat menghindari anak terserang penyakit yang
diakibatkan oleh bakteri dan kuman. Berikan pakaian yang bersih setelah mandi dan
jangan lupa untuk mengajarkannya sikat gigi pagi hari dan sebelum tidur.
4. Bersihkan mainannya
Jangan malas untuk membersihkan mainannya. Cucilah dan keringkan semua
mainannya di setiap akhir pekan. Bila si kecil cukup umur ibu boleh mengajaknya
membersihkan mainan. Jangan lupa, rak atau box mainannya juga ikut dibersihkan.
Setelah si kecil tahu, mengerti dan menerapkan kebersihan untuk dirinya, sekarang
saatnya ia diajarkan menjaga kebersihan lingkungan. Caranya dengan menerapkan
buang sampah pada tempatnya.
10. Pakaian
Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih dan nyaman dipakai. Karena aktivitas
anak lebih banyak, hendaknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap
keringat.
11. Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi)
Aktivitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot-otot tubuh dan
membuang sisa metabolism, selain itu juga membantu meningkatkan motorik anak,
dan aspek perkembangan lainnya. Aktivitas olah raga dan rekreasi bagi anak balita
merupakan aktivitas bermain yang menyenangkan.
B. Kebutuhan Psikososial
Kebutuhan psikososial adalah kebutuhan ASIH dan ASAH. Kebutuhan ASIH
meliputi : perhatian segera, kasih sayang, rasa aman, dilindungi, mandiri,rasa
memiliki,kebutuhan akan sukses,mendapatkan kesempatan dan pengalaman,dibantu dan
dihargai.
Kebutuhan ASAH meliputi : stimulasi (rangsangan) dini pada semua indera
(pendengaran, penglihatan, sentuhan, membau, mengecap), sistem gerak kasar dan halus,
komunikasi, emosi-sosial dan rangsangan untuk berpikir.Stimulasi merupakan kebutuhan
yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.Anak yang banyak
mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak
yang kurang mendapatkan stimulasi.Pemberian stimulasi ini sudah dapat dilakukan sejak
masa pranatal, dan setelah lahir dengan cara menetekan bayi pada ibunya sedini
mungkin.Asah merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak yang
didapat melalui pendidikan dan latihan
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kebutuhan asuh yaitu kebutuhan neonatus memerlukan nutrisi yang meliputi ASI, susu
formula, dan makanan pendamping ASI sebagai kebutuhan bayi. Ketiganya digunakan untuk
pertumbuhan dan aktivitas seiring dengan makin bertambahnya usia anak. Produksi ASI relative
tetap, dengan pengaturan makanan untuk bayi dan anak sehat, kebutuhan nutrisi pada usia
toddler, kebutuhan nutrisi pada balita serta kebutuhan imunisasi. Kebutuhan asah yaitu pada
kebutuhan ini diperlukan stimulasi serta deteksi untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan
perkembangan dari neonatus, bayi, balita, serta masa pra sekolah.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat diterima bagi semua pembaca dan dapat memberikan kritik
untuk perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Kebidanan Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika.
Varney, H. 1997. Varney’s Midwifery 3th edition. Jones and Bartlett. New York. Hal. 623-625
Linda V. Walsh. 2003. Midwifery Chapter 23. W. B. Saunders. San Fransisco California. Hal. 330-335
Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. 2003. Buku IV Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum. Hal. 30-37
Hidayat, Azis Alimul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta : Salemba MedikaHasni.(2012). asuhan kebidanan neonatus, bayi dan balita
“imunisasi” .[ 12 Novemver 2012].
Prawirohardjo, Sarwono, 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Purnamasari, Dewi, 2011. Panduan Pijat Praktis Balita Anda agar Cerdas dan Sehat. Yogyakarta:
Pustaka Salomon
Putri, Alissa, 2009. Pijat dan Senam Untuk Bayi dan Balita Panduan Praktis Memijat Bayi dan Balita.
Yogyakarta: Brilliant Offset