LAPORAN PRAKTIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN

LAPORAN PRAKTIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN

01 SPESIFIKASI ALAT DAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Disusun Oleh :
Nama : Jessica Bonita
Kelas : TT-5D

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

DEPOK 2016

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Ruang Lingkup
1.1 Tujuan dan Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Spesifikasi
2.2 Spesifikasi Komponen
2.3 Spesifikasi Peralatan
2.4 Spesifikasi Test
BAB III LANGKAH KERJA
BAB IV DATA PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Percobaan
4.1.1 Spesifikasi Komponen Elektronika Pasif
4.1.1.a Resistor
4.1.1.b Kapasitor
4.1.1.c Induktor
4.1.2 Spesifikasi Komponen Elektronika Aktif
4.1.1.a Dioda
4.1.1.b Transistor
4.1.1.c FET
4.1.1 Spesifikasi Multimeter Analog
4.1.1 Spesifikasi Multimeter Digital
4.1.1 Spesifikasi Osiloskop Analog
4.1.1 Spesifikasi Function Generator
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam membeli atau memilih peralatan khususnya elektronika selalu disertakan buku
petunjuk penggunaan. Dalam buku tersebut biasanya memuat informasi dasar yang sangat
penting mengenai alat tersebut. Seperti bagian-bagian dan fungsi, cara penggunaan dan fiturfiturnya, petunjuk pengoperasian, cara perawatan, spesifikasi teknis dan trouble shooting.
Oleh karena itu pentingnya membaca buku petunjuk penggunaan sebelum
mengoperasikannya. Bahkan untuk peralatan tertentu yang mungkin sifatnya sangat
berbahaya apabila dicoba-coba tanpa petunjuk.
Seperti yang kita ketahui bahwa peralatan elektronika memiliki batas atau usia kerja.
Untuk itu diperlukan suatu tindakan guna menjaga atau mempertahankan alat tersebut agar
tetap bisa berfungsi dengan baik dan siap untuk dipakai. Hal ini diharapkan dapat
memperpanjang umur pakai dari alat tersebut. Serta tidak kalah penting tentu memberikan
rasa aman bagi pengguna yang akan mengoperasikannya.
Spesifikasi tak kalah penting perannya dalam suatu peralatan. Untuk merancang atau
membuat suatu alat diperlukan pengetahuan dengan spesifikasi dari alat tersebut agar
komponen yang dipilih paling efektif dan sesuai dengan kegunaannya serta mempermudah

dalam pemeliharaannya.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penulisan laporan ini dibatasi ruang lingkup pembahasan masalahnya hanya pada :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Spesifikasi Komponen Elektronika Pasif (R, L, C)
Spesifikasi Komponen Elektronika Aktif (Dioda, Transistor, FET)
Spesifikasi Multimeter Analog
Spesifikasi Multimeter Digital
Spesifikasi Osiloskop Analog
Spesifikasi Function Generator

1.3 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat penulisan laporan ini beberapa diantaranya adalah :
1. Mengetahui pentingnya spesifikasi dalam suatu peralatan.

2. Mengetahui karakteristik dan bagian-bagian dalam spesifikasi peralatan yang akan
digunakan.
3. Dapat memilih komponen dengan spesifikasi yang tepat ketika akan merancang dan
membuat alat.
4. Mengetahui panduan perawatan atau perbaikannya.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Spesifikasi
Definisi Spesifikasi adalah pernyataan terperinci dari karakteristik yang dikehendaki
oleh suatu perlengkapan, peralatan, sistem, produk atau proses. Manfaat mengatahui
Spesifikasi (spec) :


Bagi Perusahaan
Untuk mencapai spec. standard yang lebih baik lagi.



Bagi Konsumen

Untuk membandingkan kelebihan / kekurangan dengan produk yang lain (memilih
yang terbaik dan ekonomis); Pemeliharaan peralatan yang ada dalam suatu
perusahaan ataupun pembuatan suatu peralatan, tak luput dengan spesifikasi alat
tersebut, sehingga kita dapat memeliharanya dengan betul; Panduan
penggunaan/pemakaian.

2.2 Spesifikasi Komponen
Spesifikasi suatu komponen seharusnya juga diketahui oleh pembuat suatu peralatan,
sehingga dalam perancangannya dapat mempergunakan komponen yang paling efektif dan
murah untuk suatu aplikasi tertentu.
Sebelum kita melihat spesifikasi yang sebenarnya, kita harus terlebih dahulu
memperhatikan berbagai komponen yang dipergunakan dalam industri elektronika.
Komponen ini dapat dikelompok kan sebagai berikut :
 Bagian mekanik, seperti casis logam dan siku-siku, kawat, papan rangkaian tercetak
(selanjutnya disebut PCB), konektor, plug dan soket.
 Komponen pasif, seperti resistor tetap dan variabel, kapasitor tetap dan variabel,
induktor.
 Komponen aktif, seperti dioda, transistor, thyristor, FETdan IC.
Perancang harus mempergunakan spesifikasi untuk memilih komponen yang paling cocok.
Untuk aplikasi tertentu spesifikasi komponen bergantung pula pada :

- Harga disesuaikan produk.
- Ketersediaan suku cadang.
- Standarisasi dalam organisasi.
Format untuk spesifikasi komponen dapat dibagi seperti berikut :
1. Piranti, tipe dan keluarga.
2. Gambaran singkat tentang piranti dan aplikasi yang diharapkan, untuk menunjang
dalam pilihan ini.

3. Penggambaran outline yang menunjukan dimensi mekanis dan sambungan.
4. Penjelasan terperinci singkat tentang karakteristik kelistrikan yang terpenting dan
batas maksimum nilai mutlak dari tegangan, arus dan daya.
5. Data kelistrikan lengkap termasuk angka-angka, grafik yang diperlukan dan kurva
karakteristik.
6. Perincian tentang metoda pemeriksaan pabrikasi.
7. Angka-angka tentang reliabilitas atau batas kegagalan.
Perlu dicatat bahwa maksud lembar spesifikasi di atas adalah untuk menunjukkan dengan
jelas tentang pemakaiannya, batas maksimum mutlak, dan batas data kelistrikan penting
lainnya,sehingga komponen ini dapat digunakan dengan benar.
Contoh di atas hanya untuk memberikan ilustrasi format yang biasanya dijumpai. Untuk
menilai spesifikasi komponen selengkapnya, cara yang terbaik adalah mencari sumber dari

buku data pabrik yang bersangkutan.
Dalam buku data tersebut selalu terdapat informasi yang penting dan berguna. Terlepas
dari masalah harga, kita harus memperhatikan semua aspek yang berikut ini :
a. Dimensi fisik.
Yaitu panjang, diameter, bentuk kawat penyambung dan bentuknya sendiri.
b. Rentangan resistansi.
Nilai maksimum dan minimumnya.
c. Toleransi seleksi.
Nilai seleksi maksimum dan minimum dari resistor, misalnya ± 2 , ± 5 %, ± 10 % atau
± 20 % .
d. Rating daya.
Daya maksimum dalam watt yang dapat didisipasikan biasanya dinyatakan pada
temperatur 70° C (komersial), 125° (militer).
e. Koefisien temperatur.
Perubahan resistansi menurut temperatur dinyatakandalam bagian-bagian per sejuta
(ppm) per°C. Oleh karena "koefisien" menunjukan bahwa terjadi fungsi linier, maka
istilah karakteristik sekarang lebih disukai.
f. Koefisien tegangan.
Perubahan resistansi menurut tegangan yang terpasang dinyatakan dalam ppm per
volt.

g. Tegangan kerja maksimum.
Tegangan maksimum yang dapat dipasangkan padaujung-ujung resistor.
h. Tegangan breakdown.
Tegangan maksimum yang dapat dipasang diantara badan resistor dan menyentuh
konduktor luar, yaitu tegangan breakdown dari pelapis yang mengisolasi resistor itu.
i. Resistansi penyekat (insulation resistance).
Resistansi dari pelapis yang mengisolasi.
j. Stabilitas umur pembebanan.
Perubahan resistansi setelah waktu operasi yang disebutkan, dengan beban penuh
pada 70° C. Waktu operasi biasanya diambil 1000 jam.
k. Shelf stability.
Perubahan resistansi selama disimpan biasanya dinyatakan untuk 1 tahun.
l. Range temperatur kerja.
Nilai-nilai ini minimum dan maksimum yang diizinkan untuk temperatur ambient.

m. Temperatur permukaan maksimum.
Nilai temperatur maksimum dan minimumyang diizinkan untuk badan resistor,
kadang-kadang disebut "HOT SPOT TEMPERATURE".
n. Noise.
Noise (desah) kelistrikan vang disebabkan oleh tegangan yang terpasang yang

menekan resistor dinyatakan -v/y.
o. Klasifikasi kelembaban.
Perubahan resistansi dalam mengikuti suatu temperatur standar yang tinggi dan test
siklus waktu kelembaban. Perubahan itu harus berada dalam limit tertentu.
p. Efek penyolderan.
Perubahan resistansiyang diakibatkan oleh test penyolderan standar.

Setelah melihat berbagai parameter yang harus diperhatikan, maka sangatlah berguna
untuk membandingknn berbagai tipe resistor yang secara fisik kira-kira ukurannya sama.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam memilih komponen yang benar adalah sebagai
berikut :







Tentukan secara definitif aplikasinya: keperluannya untuk apa.
Buatlah daftar untuk persyaratan, seperti: dimensi, nilai, toleransi dsb.

Ceklah lembar data singkat untuk mendapatkan tipe yang cocok.
Perhatikan batas-batas lainnya yang mungkin. Ada tidaknya, harga dll.
Ceklah spesifikasi komponen yang lengkap.
Evaluasi.

2.3 Spesifikasi Perlengkapan
Format standard dari spesifikasi suatu perlengkapan elektronika adalah :
1. Deskripsi dan nomor tipe, yaitu sebuah catatan singkat yang menyatakan dengan jelas
apa yang harus dikerjakan oleh instrumen itu dan maksud aplikasinya.
2. Data kelistrikan.
a) Karakteristik prinsip, misalnya : output, taraf tegangan, frekuensi, impedansi,
rentangan, akurasi, distorsi, karakteristik temperatur.
b) Kebutuhan daya Sumber tegangan : 120 V atau 240 volt ac, fasa tunggal,
frekuensi 50 Hz sampai 60 Hz dengan daya 250 Watt.
3. Data lingkungan
Rentangan temperatur kerja, kelembaban, klasifikasi, test getaran, angka untuk
MTBF.
4. Data mekanik.
Dimensi, Bobot.
Beberapa perlengkapan elektronika yang dipakai secara umum dapat diklasifikasikan :






Instrumen ukur elektronika.
Instrumen pembangkit sinyal.
Sumber-sumber daya.
Perlengkapan komunikasi.

 Instrumen pengolah data.
 Elektronika konsumen.
 Sistem kontrol
Penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang berbagai istilah dan
pernyataan-pernyataan dalam sebuah spesifikasi, apalagi saat membeli sebuah instrumen baru
yang tidak begitu dikenal.Jikalau ada keraguan arti dari beberapa spesifikasi, mintalah
penjelasan dari
pabrik atau pergunakanlah buku petunjuk spesifikasi standar dari instrumen tersebut. Tidak
ada untungnya dengan berpura-pura sudah mengerti.

2.4 Spesifikasi Test
Dalam sebuah industri elektronika tentunya tak luput dari pengetesan peralatan yang
diproduksi, dan ini dilakukan oleh ahli tes pada bagian perbaikan. Untuk itu tentunya
diperlukan sebuah informasi tentang cara pengetesan suatu peralatan dengan menggunakan
spesifikasi tes.
Definisi Spesifikasi tes adalah informasi yang diperlukan oleh bagian test, perbaikan,
atau ahli-ahli instalasi agar mereka dapat mencek apakah instrumen atau sistim memenuhi
standar penampilan yang dipersyaratkan.
Spesifikasi test tentunya merupakan dokumen yang perlu pemahaman, ini mencakup
semua aspek dari karakteristik instrumen, hal-hal yang harus dicek, disetel, diukur, dan
direkam (dicatat). Lembaran standar untuk menuliskan spesifikasi tes yang logis tentang test
dan penyetelan adalah sebagai berikut :
a)
b)
c)
d)

Judul, nomor tipe instrumen, nomor seri, spesifikasi, tanggal pengeluaran.
Daftar perlengkapan test yang diperlukan untuk melaksanakan test.
Pemeriksaan kesinambungan, isolasi, dan resistansi (dengan daya dipadamkan).
Penyetelan taraf sinyal dan tegangan, pengukuran, dan pencatatan-pencatatan
mengenai masing-masing perakitan sub.Beberapa dari test-test ini mungkin dapat
dilakukan sebelum test akhir. (catu daya hidup).
e) Test penampilan sistem dan instrumen.
f) Burn-in test (kadang-kadang disebut SOAK TEST).
Untuk menjamin agar unit produksi memenuhi semua aspek penampilan produksi yang
telah disetujui, merupakan tugas para ahli test itu.Untuk itu diperlukan suatu ketrampilan
dalam pengukuran dan mencari gangguan dengan cepat. Bila beberapa bagian dari instrumen
yang tidak bekerja sesuai dengan spesifikasi, maka ahli test itu harus menemukan sebab dari
kesalahan secepat mungkin dan kemudian menyerahkan instrumen itu, atau bagian rakitan itu
kepada bagian produksi untuk diperbaiki.
Disamping pengukuran dan mencari gangguan, ahli itu harus mencatat data yang
diperlukan dengan teliti dari instrumen yang ditest.
Dan yang penting lagi seorang ahli tes harus menjaga keselamatan kerja, menjaga
instrumen-instrumen tes dan mempunyai catatan-catatan.

BAB III LANGKAH KERJA
Langkah-langkah yang diperlukan dalam percobaan tersebut adalah sebagai berikut :
A. Spesifikasi Komponen
1. Mencatat nama komponen, jenis tipe dan keluarga.
2. Mencatat gambaran singkat tentang komponen dan aplikasi yang diharapkan.
3. Menggambar outline (bentuk) yang menunjukan dimensi mekanis.
4. Mencatat secara singkat dan terperinci tentang karakteristik kelistrikan (angkaangka, grafik yang diperlukan dan kurva karakteristik).
5. Mencatat batas maksimum nilai mutlak dari tegangan, arus dan daya.
B. Spesifikasi Alat
1. Mencatat nomor tipe alat.
2. Mencatat gambaran singkat tentang alat dan cara kerjanya.
3. Mencatat secara singkat dan terperinci mengenai data kelistrikan.
4. Mencatat data lingkungan alat.
5. Mencatat data mekanik yaitu dimensi dan bobot.

BAB IV DATA PERCOBAAN
4.1 Data Percobaan
4.1.1

Spesifikasi Komponen Elektronika Pasif

4.1.1.a Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
Resistor
Type

Carbon
Composition

Carbon
Film

Range

10 Ω to 22
MΩ
± 10%
250 mW
10%
150 V

Toleransi
Rating Daya
Kestabilan
Beban
Teg. Max

Metal
Oxide

Metal
Glaze

10 Ω - 2
MΩ
± 5%
250 mW
2%

General
Purpose
WireWound
10 Ω -1 MΩ 10 Ω -1 MΩ 0.25 Ω - 10
KΩ
± 2%
± 2%
± 5%
500 mW
500 mW
2.5 Mw
1%
0.5%
1%

200 V

350 V

250 V

200 V

R Penyekat
Tegangan
Breakdown
Koefisien
Tegangan

109 Ω
500 V

1010 Ω
500 V

1010 Ω
1 KV

1010 Ω
500 V

1010 Ω
500 V

2000 ppm/V

100
ppm/V

10 ppm/V

10 ppm/V

1 ppm/V

Daerah
temp.ambang
Koefisien
temperatur
Noise

-40 oC s/d
+ 105 oC
± 1200 ppm/
o
C
1 KΩ 2µV/V
10 MΩ 6
µV/V
2%

-40 oC s/d
+ 125 oC
± 1200
ppm/ oC
1µV/V

-55 oC s/d
+ 150 oC
± 250 ppm/
o
C
0.1µV/V

-55 oC s/d
+ 150 oC
± 100 ppm/
o
C
0.1µV/V

-55 oC s/d
+ 185 oC
± 200 ppm/
o
C
0.01µV/V

0.5%

0.15%

0.15%

0.05%

5% max

2% max

0.1% max

0.1% max

0.1% max

15% max

4% max

1%

1%

0.1%

Efek
Penyolderan
Shelf life
1 year
Damp heat
95% RH

4.1.1.b Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik
dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad.
Marking

Value

Code

nn(a number
from 01 to 99)
101
102
103
104
221
222
223
224
331

nn pF

B

0.0001 µF
0.001 µF
0.01 µF
0.1 µF
0.00022 µF
0.0022 µF
0.022 µF
0.22 µF
0.00033 µF

C
D
F
G
J
K
M
Z

Koefisien
Suhu
0.3

Tolerance

0.0

+ 0.25 pF
+ 0.5 pF
+1%
+2%
+5%
+ 10 %
+ 20 %
+ 80 %, -20 %

+/-30
+/-120
+/-250
1.0

+ 0.1 pF

332
333
334
471
472
473
474

0.0033 µF
0.033 µF
0.33 µF
0.00047 µF
0.0047 µF
0.047 µF
0.47 µF

4.1.1.c Induktor

Induktor adalah ebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus)
yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
melintasinya.

4.1.2

Spesifikasi Komponen Elektronika Aktif

4.1.2.a Dioda

Dioda adalah komponen elektronika yang mempunyai dua elektroda, yaitu anoda dan
katoda.

4.1.2.b Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
sebagai fungsi lainnya.

4.1.2.c FET

MOSFET mempunyai gerbang (gate) logam yang secara listrik terisolasi dari
semikonduktor oleh selaput oksida tipis.

4.1.3

Spesifikasi Multimeter Analog

No tipe
Deskripsi
Data kelistrikan

Data mekanika

MX430
Multimeter analog digunakan untuk mengukur tegangan,
resistansi dan arus.
- Max voltage AC = 1500 V
- Min voltage AC = 5 V
- Max voltage DC = 1500 V
- Min voltage DC = 50 mV
- Max current AC = 15 A
- Min current AC = 1.5 mA
- Max current DC = 15 A
- Max current DC = 25 µA
- Innenwiderstand = 40 KΩ
- Widerstand = 0-20 MΩ
- Daya : 9 V
Dimensions (WHD)
110 x 85 x 45 mm/ 4.3 x 3.3 x 1.8 inch
Weight
2.2 lb = 1 Kg

4.1.4

Spesifikasi Multimeter Digital

No tipe
Deskripsi

Data kelistrikan

Data mekanika

DM932
Multimeter analog digunakan untuk mengukur tegangan,
resistansi, dapat juga digunakan untuk mengukur
frekuensi dan temperatur. Multimeter ini mempunyai
fitur LCD dengan resolusi tinggi.
- Max voltage AC = 750 V
- Min voltage AC = 220 mV
- Max current AC = 20 A
- Min current AC = 0.22 ms
- Max current DC = 20 A
- Max current DC = 0.22 ms
- Switchable (-40oC - 1200 oC/-40 oF - 2192 oF)
Weight = 2 lb
Height = 1.5 inch
Lenght = 3.5 inch
Width = 8 inch

4.1.5

Spesifikasi Osiloskop Analog

No tipe
Deskripsi
Data kelistrikan

Gw Instek GOS-653G
Osiloskop analog dengan bandwidth 50 MHz, 2 Channel,
delay sweep, built-in delay line, trigger level lock
function.
- Type = 6 inch (8x10 div)
- Z-axis input =
input impedansi approx 5 KΩ; sensitivity above 3
Vpp; bandwidth DC-5 MHz
- Vertical system
Sensitivity : 5mV/div – 5V/div ± 3%, 1mV –
2mV/div ± 5%
Bandwidth : DC ~ 35 MHz
Rise Time : 10 nS
Input impedansi : 1 MΩ
- Horizontal system
Sweep Time : 0.1 µs – 0.5 s/div ± 3%; 100ns – 50
ms/div ± 5%; 10 ns – 50 ns ± 8%
-

Data mekanika

X-Y Operation
5mV/div – 5V/div ± 4%
X-axis bandwidth : DC- 1 MHz
Phase error : 3o or less from DC – 50 KHz
- Output signal
Trigger signal : voltage approx 50 mV/div – 50 Ω
Callibration output : 1 KHz, 2Vpp ± 2%
- Power source
AC 100V/120V/220V/230V ± 10%, 50 Hz/60 Hz
Dimension dan Weight
310(W)x150(H)x455(D)
Berat : 8.2 Kg

4.1.6

Spesifikasi Function Generator

No tipe
Deskripsi
Data kelistrikan

Data mekanika

HD (Hewlett Packard) 3312A
Function generator yang terdapat bagian modulator
dalam satu instrument.
- Frekuensi : 0.1 Hz – 13 MHz
- Akurasi : ± 5%
- Square wave rise or fall time : < 20ns
- Abberations : < 10%
Triangle linearity error : < 1% at 100 Hz
Variable symmetry : 80:20:80 to 1 MHz
- Sinewave distortion : < 0.5% (-46 dB)
- Impedance : 50 Ω ± 10%
- Level : 20 Vpp into open circuit, > 10 Vpp into
50 Ω at 1 KHz
- Attenuator : 50 Ω %, > 1 Vpp square wave into
open circuit
- DC offset : ±10 Volt
Dimensions
215 mm x 100 mm x 360 mm
Weight
3.7 Kg

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktik ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Banyak alat- alat pratikum yang harus kita kenal dan kita ketahui agar dalam
proses penelitian dan pratikum berjalan dengan lancar.
2. Mengetahui spesifikasi alat juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
cara kerja alat beserta fungsinya.
3. Dapat mengukur dengan tepat dan menghasilkan hasil yang akurat dengan
mengetahui spesifikasinya.
4. Dapat meminimalisir kesalahan dengan cara mengetahui spesifikasi alat yang
akan kita gunakan.

DAFTAR PUSTAKA
http://hanada-setia.blogspot.co.id/2013/11/komponen-pasif-dan-aktif-elektronika.html
http://ahmadramadhan.wordpress.com/2010/05/spesifikasi-komponen-peralatan-mnr.html

LAMPIRAN