Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara
ABSTRAK
Penyakit hipertensi menduduki peringkat ketiga dari 10 penyakit terbesar di
Kabupaten Aceh Tenggara. Puskesmas Kutambaru menempati urutan pertama
tertinggi kasus hipertensi yaitu 3.010 kasus pada tahun 2013. Kondisi ini diduga
berkaitan dengan pola konsumsi makan masyarakat suku Alas yang cenderung
memiliki kebiasaan hidup seperti kebiasaan minum kopi, merokok, pola makan
berlemak dan tinggi garam sewaktu mengikuti acara adat perkawinan ataupun
kematian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
sosial budaya dan pola makan terhadap kejadian hipertensi pada masyarakat suku
Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara.
Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan studi kasus kontrol. Populasi
adalah seluruh pasien suku Alas yang berobat dan mendapatkan fasilitas pengobatan
di Puskesmas Kutambaru. Sampel sebanyak 118 orang pasien suku Alas yang berobat
terdiri dari 59 kasus yaitu penderita hipertensi dan 59 kontrol yaitu bukan penderita
hipertensi. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan
menggunakan uji statistik regresi logistik berganda pada taraf kemaknaan α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan Pola makan (frekuensi makan, asupan energi,
asupan protein dan asupan lemak) berpengaruh terhadap kejadian hipertensi
(p
Penyakit hipertensi menduduki peringkat ketiga dari 10 penyakit terbesar di
Kabupaten Aceh Tenggara. Puskesmas Kutambaru menempati urutan pertama
tertinggi kasus hipertensi yaitu 3.010 kasus pada tahun 2013. Kondisi ini diduga
berkaitan dengan pola konsumsi makan masyarakat suku Alas yang cenderung
memiliki kebiasaan hidup seperti kebiasaan minum kopi, merokok, pola makan
berlemak dan tinggi garam sewaktu mengikuti acara adat perkawinan ataupun
kematian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
sosial budaya dan pola makan terhadap kejadian hipertensi pada masyarakat suku
Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara.
Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan studi kasus kontrol. Populasi
adalah seluruh pasien suku Alas yang berobat dan mendapatkan fasilitas pengobatan
di Puskesmas Kutambaru. Sampel sebanyak 118 orang pasien suku Alas yang berobat
terdiri dari 59 kasus yaitu penderita hipertensi dan 59 kontrol yaitu bukan penderita
hipertensi. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan
menggunakan uji statistik regresi logistik berganda pada taraf kemaknaan α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan Pola makan (frekuensi makan, asupan energi,
asupan protein dan asupan lemak) berpengaruh terhadap kejadian hipertensi
(p