INHIBITION OF BETEL LEAF EXTRACT (Piper Betle Linn) AGAINST Candida Albicans | Chairunnisa | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 8011 26331 1 PB
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
September 2015
INHIBITION OF BETEL LEAF EXTRACT (Piper Betle Linn)
AGAINST Candida Albicans
Siti Chairunnisa*, Tri Setyawati**, Nursyamsi***
*
**
Medical Student, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako University
Biochemistry Department, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako
University
*** Biochemistry Department, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako
University
ABSTRAK
Latar Belakang : Candida albicans adalah jamur yang dapat menyebabkan
infeksi pada bagian superfisial tubuh kita. Beberapa faktor dapat memicu kearah
patogen yang lebih serius. Umumnya, jamur ini merupakan flora normal. Pada
kebanyakan individu justru kurang menguntungkan. Salah satu tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun sirih (Piper betle linn) yang
dapat dijumpai di daerah tropis. Daun sirih diyakini memiliki khasiat karminatif,
afdrodisiak, antioksidan, tonik, laksatif, dan meningkatkan nafsu makan.
Kandungan minyak atsirinya juga dapat bekerja sebagai antikuman dan
antijamur.
Tujuan : Untuk mengetahui efek antijamur ekstrak daun sirih (Piper betle linn)
terhadap jamur Candida albicans
Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental posttest control group only
design dengan pengujian aktivitas antijamur menggunakan metode difusi agar
dengan mengukur zona hambat yang terbentuk. Konsentrasi ekstrak daun sirih
yang diuji adalah 10%, 20%, 40%, dan 100% dengan Ketokonazole sebagai
kontrol positif dan akuades kontrol negatif. Masing-masing perlakuan direplikasi
sebanyak enam kali.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih (Piper betle linn)
dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans pada semua
konsentrasi yang di ujikan. Dari hasil ini diperoleh nilai kadar hambat minimal
(KHM) adalah 10%. Hasil uji statistik dengan menggunakan one-way ANOVA
didapatkan nilai signifikasi p < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan signifikan
pengaruh ekstrak daun sirih yang diberikan kepada jamur Candida albicans.
Kesimpulan : Ekstrak daun sirih ( Piper betle linn ) memilki efek antijamur
terhadap jamur Candida albicans
Kata kunci : Candida albicans, ekstrak daun sirih, Piper betle linn, antijamur,
Kadar hambat minimal (KHM).
25
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
September 2015
ABSTRACT
Background: Candida albicans can cause infections that range from superficial
infections of the skin to life-threatening systemic infections. Several factors and
activities have been identified which contribute to the pathogenic potential of
this fungus. The polymorphic fungus Candida albicans is a member of the
normal human microbiome. In most individuals, C. albicans resides as a
lifelong, harmless commensal. One of the plants that can be used as an herbal
remedy is a betel leaf (Piper betle linn) that can be found in the tropics. The
content of volatile oil can also function as an antiseptic and antifungal.
Objective: To determine the effects of antifungal extract of betel leaf (Piper betle
Linn ) against the fungus Candida albicans
Methods: The study is a posttest control group only experimental design by
using agar diffusion method for antifungal activity test and measure the
inhibition area. The concentrations extract of Betel leaf that tested were 10 % ,
20 % , 40 % , and 100 % with Ketokonazole as a positive control and distilled
water as a negative control . Each the concentration was replicated six times.
Results: The results showed that the extracts of betel leaf (Piper betle Linn) may
inhibit the growth of Candida albicans in all concentration tested. Results
obtained from the value of the minimum inhibitory concentration (MIC ) was
10%. Results of statistical test by using one-way ANOVA significance value of p
0,05.
PEMBAHASAN
Dari uji Shapiro-Wilk didapatkan nilai p >
Penelitian ini dilakukan
untuk
0,05 untuk keenam kelompok data, hal ini
mengetahui efek antimaur ekstrak daun
berarti distribusi data normal. Selanjutnya
sirih (Piper Betle linn) terhadap jamur
dilakukan uji homogenitas (lampiran)
Candida albicans serta mengetahui nilai
untuk
kadar
menentukan
varians
data.
hambat
minimal
(KHM)
dari
Signifikansi uji homogenitas diperoleh
ekstrak tersebut. Sebelum melakukan uji
nilai p = 0,077 (p > 0,05) yang
efektivitas antijamur dengan berbagai
menunjukkan bahwa varians data sama.
konsentrasi ( 40%, 20%, 10%). Dilakukan
Berdasarkan
Tabel
2
nilai
uji pendahuluan terlebih dahulu. Uji
signifikansi untuk uji one way ANOVA
pendahuluan
yaitu p = 0.000 (p 20 mm, kuat 10-20 mm,
dibanding ekstrak yaitu 37, 98 mm.
sedang 5-10 mm dan lemah < 5 mm[7].
Sedangkan
kontrol
digunakan
adalah
memberikan
betle L)
negatif
yang
Kontrol positif tergolong dalam sediaan
aquades
tidak
yang memberikan daya hambat sangat
menunjukkan adanya aktivitas antijamur
kuat yaitu 37,98 mm. Ekstrak sirih 100%
karena hanya merupakan pelarut yang
dan 40% termasuk dalam sediaan yang
tidak memiliki efek antijamur.[7]
memberikan daya hambat sangat kuat
Setelah dilakukan uji pendahuluan
kemudian
dilakukan
uji
pengenceran
yaitu 28,01 mm dan 21,76 mm. Untuk
ekstrak daun sirih 20% dan 10% termasuk
variasi
dalam sediaan yang memberikan daya
konsentrasi yaitu 40%, 20%, dan 10%
hambat kuat yaitu 17,3 mm, dan 13,62
untuk menentukan kadar hambat minimal
mm.
ekstrak
menjadi
berbagai
(KHM) dari ekstrak. Hasil uji zona
Berdasarkan penelitian yang telah
hambat untuk konsentrasi yang lebih
dilakukan diperoleh hasil bahwa ekstrak
rendah diperoleh rerata diameter zona
daun sirih
hambat yaitu 21,76 mm pada konsentrasi
menghambat pertumbuhan jamur Candida
40%, 17,2 mm pada konsentrasi 20%, dan
albicans. Ini dapat dilihat dari adanya
13,62
mm
Sehingga,
31
pada
dapat
konsentrasi
10%.
zona
disimpulkan
kadar
kecilnya
(Piper
hambat
betle L)
yang terbentuk.
zona
hambat
mampu
Besar
tersebut
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
September 2015
dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak yang
daya bakterisida lima kali lebih kuat
diberikan.
zat
dibandingkan fenol. Kehadiran fenol dan
antimikroba dipengaruhi oleh konsentrasi
clavikol yang merupakan senyawa toksik
zat tersebut. Meningkatnya konsentrasi
mengakibatkan
ekstrak
meningkatnya
protein terganggu dan terbuka menjadi
kandungan bahan aktif yang berfungsi
struktur acak tanpa adanya kerusakan
sebagai
sehingga
pada struktur kerangka kovalen. Hal ini
kemampuannya dalam membunuh atau
menyebabkan protein terdenaturasi. Deret
menghambat pertumbuhan suatu mikroba
asam amino protein tersebut tetap utuh
juga semakin besar. Kandungan zat dari
setelah
ekstrak daun sirih (Piper betle L) juga
biologisnya
diduga menjadi faktor yang menghambat
protein yang terdapat pada mikroba tidak
pertumbuhan jamur Candida albicans
dapat melakukan fungsinya[4]
Efektivitas
menyebabkan
antimikroba
suatu
diantaranya minyak atsiri. Minyak atsiri
struktur
didenaturasi,
dimensi
namun
aktivitas
rusak
sehingga
menjadi
Dengan
tiga
melihat
fakta
hasil
daun sirih (Piper betle L) mengandung
penelitian yakni adanya area zona hambat
minyak terbang (betlefenol), seskuiterpen,
pertumbuhan jamur Candida albicans
pati, diastase, gula, zat samak dan kavikol
seiring dengan peningkatan konsentrasi
serta vitamin C. Sirih dapat membantu
ekstrak daun sirih yang diperkuat dengan
mengurangi peradangan, pembengkakan,
hasil analisis statistik dan data literatur
menghilangkan
mengenai bahan aktif ekstrak daun sirih
gatal,
bakteriosida,
antiseptik, anti jamur dan stimulans. [4,9]
Beberapa
hasil
penelitian
yang mampu menghambat pertumbuhan
jamur Candida albicans, maka dapat
menemukan bahwa minyak atsiri dari
dikatakan
daun sirih memiliki aktivitas sebagai
memiliki efek antifungi terhadap jamur
antijamur dan antibakteri. Komponen
Candida albicans. Hal ini menunjukkan
utama minyak atsiri terdiri dari fenol dan
bahwa hipotesis penelitian yang telah
senyawa turunannya. Salah satu senyawa
disusun sebelumnya adalah benar.
bahwa
ekstrak
daun
sirih
turunan itu adalah clavikol yang memiliki
32
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun
sirih (Piper betle linn) memiliki efek
antifungi dan dapat menghambat jamur
Candida albicans. Kadar terendah yang
dapat menghambat pertumbuhan jamur
Candida albicans yaitu pada konsentrasi
10%.
Saran
untuk
peneliti
lain
yaitu
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
memisahkan
penyusun
masing-masing
ekstrak
menentukan
daun
aktivitas
senyawa
sirih
dan
antijamur
dari
masing-masing senyawa tersebut serta
perlu dilakukan pengujian efek ekstrak
daun
sirih
secara
in
vivo
sebelum
digunakan sebagai pengobatan alternatif
di masyarakat.
REFERENSI
1. Badan pom ri. 2005, Standardisasi
Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia
Salah Satu Tahapan Penting Dalam
Penembangan Obat Asli Indonesia,
6(4), Badan Pom Ri.
2. Moeljano & Mulyono. 2003, Khasiat
Dan Manfaat Daun Sirih Obat
Mujarab Dari Masa Ke Masa, Penerbit
Agromedia Pustaka, Jakarta, pp 1-12.
33
September 2015
3. Latief, 2014, Obat Tradisional,
Penerbit Egc, Jakarta, pp 239-340
4. Mudatsir, susanti, hafnati. 2007, Uji
Aktivitas Antimikroba Ekstrak Metanol
Daun Sirih (Piper Betle L) Terhadap
Candida Albicans Secara In Vitro,
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 7(3),
Pp 117-130
5. Mayer FL., Wilson, D., and Hube B.
2013. Candida albicans pathogenicity
mechanisms. J. Of Virulence, 4 (2):
119-128.
6. Nalina & Rahim. 2006, Effect Of Piper
Betle L, Leaf Extraxt On The Virulence
Activity Of Streptococcus Mutans An In
Vitro Study, Pakistan Journal Of
Biological Science, 9(8), pp 14701475.
7. Indriana. 2006. Uji Banding Efektivitas
Ekstrak
Rimpang
Temu
Kunci
(Kaemferia Pandurata Roxb) 10%
Dengan Ketokonazol 2% Secara In
Vitro Terhadap Pertumbuhan Candida
Albicans Pada Kandidiasis Vaginalis
8. Arista YN. Formulasi dan uji aktivitas gel
antijerawat ekstrak umbi bakung (Crinum
asiaticum
L.)
terhadap
bakteri
Staphylococcus aureus secara in vitro.
Pharmacon Jurnal Ilmiah FarmasiUNSRAT. 2013; (02): 18-26.
9. Jawets, Melnick, Adelberg. 2008,
Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23,
Penerbit Egc, Jakarta, pp 658.
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
September 2015
INHIBITION OF BETEL LEAF EXTRACT (Piper Betle Linn)
AGAINST Candida Albicans
Siti Chairunnisa*, Tri Setyawati**, Nursyamsi***
*
**
Medical Student, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako University
Biochemistry Department, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako
University
*** Biochemistry Department, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako
University
ABSTRAK
Latar Belakang : Candida albicans adalah jamur yang dapat menyebabkan
infeksi pada bagian superfisial tubuh kita. Beberapa faktor dapat memicu kearah
patogen yang lebih serius. Umumnya, jamur ini merupakan flora normal. Pada
kebanyakan individu justru kurang menguntungkan. Salah satu tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun sirih (Piper betle linn) yang
dapat dijumpai di daerah tropis. Daun sirih diyakini memiliki khasiat karminatif,
afdrodisiak, antioksidan, tonik, laksatif, dan meningkatkan nafsu makan.
Kandungan minyak atsirinya juga dapat bekerja sebagai antikuman dan
antijamur.
Tujuan : Untuk mengetahui efek antijamur ekstrak daun sirih (Piper betle linn)
terhadap jamur Candida albicans
Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental posttest control group only
design dengan pengujian aktivitas antijamur menggunakan metode difusi agar
dengan mengukur zona hambat yang terbentuk. Konsentrasi ekstrak daun sirih
yang diuji adalah 10%, 20%, 40%, dan 100% dengan Ketokonazole sebagai
kontrol positif dan akuades kontrol negatif. Masing-masing perlakuan direplikasi
sebanyak enam kali.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih (Piper betle linn)
dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans pada semua
konsentrasi yang di ujikan. Dari hasil ini diperoleh nilai kadar hambat minimal
(KHM) adalah 10%. Hasil uji statistik dengan menggunakan one-way ANOVA
didapatkan nilai signifikasi p < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan signifikan
pengaruh ekstrak daun sirih yang diberikan kepada jamur Candida albicans.
Kesimpulan : Ekstrak daun sirih ( Piper betle linn ) memilki efek antijamur
terhadap jamur Candida albicans
Kata kunci : Candida albicans, ekstrak daun sirih, Piper betle linn, antijamur,
Kadar hambat minimal (KHM).
25
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
September 2015
ABSTRACT
Background: Candida albicans can cause infections that range from superficial
infections of the skin to life-threatening systemic infections. Several factors and
activities have been identified which contribute to the pathogenic potential of
this fungus. The polymorphic fungus Candida albicans is a member of the
normal human microbiome. In most individuals, C. albicans resides as a
lifelong, harmless commensal. One of the plants that can be used as an herbal
remedy is a betel leaf (Piper betle linn) that can be found in the tropics. The
content of volatile oil can also function as an antiseptic and antifungal.
Objective: To determine the effects of antifungal extract of betel leaf (Piper betle
Linn ) against the fungus Candida albicans
Methods: The study is a posttest control group only experimental design by
using agar diffusion method for antifungal activity test and measure the
inhibition area. The concentrations extract of Betel leaf that tested were 10 % ,
20 % , 40 % , and 100 % with Ketokonazole as a positive control and distilled
water as a negative control . Each the concentration was replicated six times.
Results: The results showed that the extracts of betel leaf (Piper betle Linn) may
inhibit the growth of Candida albicans in all concentration tested. Results
obtained from the value of the minimum inhibitory concentration (MIC ) was
10%. Results of statistical test by using one-way ANOVA significance value of p
0,05.
PEMBAHASAN
Dari uji Shapiro-Wilk didapatkan nilai p >
Penelitian ini dilakukan
untuk
0,05 untuk keenam kelompok data, hal ini
mengetahui efek antimaur ekstrak daun
berarti distribusi data normal. Selanjutnya
sirih (Piper Betle linn) terhadap jamur
dilakukan uji homogenitas (lampiran)
Candida albicans serta mengetahui nilai
untuk
kadar
menentukan
varians
data.
hambat
minimal
(KHM)
dari
Signifikansi uji homogenitas diperoleh
ekstrak tersebut. Sebelum melakukan uji
nilai p = 0,077 (p > 0,05) yang
efektivitas antijamur dengan berbagai
menunjukkan bahwa varians data sama.
konsentrasi ( 40%, 20%, 10%). Dilakukan
Berdasarkan
Tabel
2
nilai
uji pendahuluan terlebih dahulu. Uji
signifikansi untuk uji one way ANOVA
pendahuluan
yaitu p = 0.000 (p 20 mm, kuat 10-20 mm,
dibanding ekstrak yaitu 37, 98 mm.
sedang 5-10 mm dan lemah < 5 mm[7].
Sedangkan
kontrol
digunakan
adalah
memberikan
betle L)
negatif
yang
Kontrol positif tergolong dalam sediaan
aquades
tidak
yang memberikan daya hambat sangat
menunjukkan adanya aktivitas antijamur
kuat yaitu 37,98 mm. Ekstrak sirih 100%
karena hanya merupakan pelarut yang
dan 40% termasuk dalam sediaan yang
tidak memiliki efek antijamur.[7]
memberikan daya hambat sangat kuat
Setelah dilakukan uji pendahuluan
kemudian
dilakukan
uji
pengenceran
yaitu 28,01 mm dan 21,76 mm. Untuk
ekstrak daun sirih 20% dan 10% termasuk
variasi
dalam sediaan yang memberikan daya
konsentrasi yaitu 40%, 20%, dan 10%
hambat kuat yaitu 17,3 mm, dan 13,62
untuk menentukan kadar hambat minimal
mm.
ekstrak
menjadi
berbagai
(KHM) dari ekstrak. Hasil uji zona
Berdasarkan penelitian yang telah
hambat untuk konsentrasi yang lebih
dilakukan diperoleh hasil bahwa ekstrak
rendah diperoleh rerata diameter zona
daun sirih
hambat yaitu 21,76 mm pada konsentrasi
menghambat pertumbuhan jamur Candida
40%, 17,2 mm pada konsentrasi 20%, dan
albicans. Ini dapat dilihat dari adanya
13,62
mm
Sehingga,
31
pada
dapat
konsentrasi
10%.
zona
disimpulkan
kadar
kecilnya
(Piper
hambat
betle L)
yang terbentuk.
zona
hambat
mampu
Besar
tersebut
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
September 2015
dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak yang
daya bakterisida lima kali lebih kuat
diberikan.
zat
dibandingkan fenol. Kehadiran fenol dan
antimikroba dipengaruhi oleh konsentrasi
clavikol yang merupakan senyawa toksik
zat tersebut. Meningkatnya konsentrasi
mengakibatkan
ekstrak
meningkatnya
protein terganggu dan terbuka menjadi
kandungan bahan aktif yang berfungsi
struktur acak tanpa adanya kerusakan
sebagai
sehingga
pada struktur kerangka kovalen. Hal ini
kemampuannya dalam membunuh atau
menyebabkan protein terdenaturasi. Deret
menghambat pertumbuhan suatu mikroba
asam amino protein tersebut tetap utuh
juga semakin besar. Kandungan zat dari
setelah
ekstrak daun sirih (Piper betle L) juga
biologisnya
diduga menjadi faktor yang menghambat
protein yang terdapat pada mikroba tidak
pertumbuhan jamur Candida albicans
dapat melakukan fungsinya[4]
Efektivitas
menyebabkan
antimikroba
suatu
diantaranya minyak atsiri. Minyak atsiri
struktur
didenaturasi,
dimensi
namun
aktivitas
rusak
sehingga
menjadi
Dengan
tiga
melihat
fakta
hasil
daun sirih (Piper betle L) mengandung
penelitian yakni adanya area zona hambat
minyak terbang (betlefenol), seskuiterpen,
pertumbuhan jamur Candida albicans
pati, diastase, gula, zat samak dan kavikol
seiring dengan peningkatan konsentrasi
serta vitamin C. Sirih dapat membantu
ekstrak daun sirih yang diperkuat dengan
mengurangi peradangan, pembengkakan,
hasil analisis statistik dan data literatur
menghilangkan
mengenai bahan aktif ekstrak daun sirih
gatal,
bakteriosida,
antiseptik, anti jamur dan stimulans. [4,9]
Beberapa
hasil
penelitian
yang mampu menghambat pertumbuhan
jamur Candida albicans, maka dapat
menemukan bahwa minyak atsiri dari
dikatakan
daun sirih memiliki aktivitas sebagai
memiliki efek antifungi terhadap jamur
antijamur dan antibakteri. Komponen
Candida albicans. Hal ini menunjukkan
utama minyak atsiri terdiri dari fenol dan
bahwa hipotesis penelitian yang telah
senyawa turunannya. Salah satu senyawa
disusun sebelumnya adalah benar.
bahwa
ekstrak
daun
sirih
turunan itu adalah clavikol yang memiliki
32
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.3
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun
sirih (Piper betle linn) memiliki efek
antifungi dan dapat menghambat jamur
Candida albicans. Kadar terendah yang
dapat menghambat pertumbuhan jamur
Candida albicans yaitu pada konsentrasi
10%.
Saran
untuk
peneliti
lain
yaitu
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
memisahkan
penyusun
masing-masing
ekstrak
menentukan
daun
aktivitas
senyawa
sirih
dan
antijamur
dari
masing-masing senyawa tersebut serta
perlu dilakukan pengujian efek ekstrak
daun
sirih
secara
in
vivo
sebelum
digunakan sebagai pengobatan alternatif
di masyarakat.
REFERENSI
1. Badan pom ri. 2005, Standardisasi
Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia
Salah Satu Tahapan Penting Dalam
Penembangan Obat Asli Indonesia,
6(4), Badan Pom Ri.
2. Moeljano & Mulyono. 2003, Khasiat
Dan Manfaat Daun Sirih Obat
Mujarab Dari Masa Ke Masa, Penerbit
Agromedia Pustaka, Jakarta, pp 1-12.
33
September 2015
3. Latief, 2014, Obat Tradisional,
Penerbit Egc, Jakarta, pp 239-340
4. Mudatsir, susanti, hafnati. 2007, Uji
Aktivitas Antimikroba Ekstrak Metanol
Daun Sirih (Piper Betle L) Terhadap
Candida Albicans Secara In Vitro,
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 7(3),
Pp 117-130
5. Mayer FL., Wilson, D., and Hube B.
2013. Candida albicans pathogenicity
mechanisms. J. Of Virulence, 4 (2):
119-128.
6. Nalina & Rahim. 2006, Effect Of Piper
Betle L, Leaf Extraxt On The Virulence
Activity Of Streptococcus Mutans An In
Vitro Study, Pakistan Journal Of
Biological Science, 9(8), pp 14701475.
7. Indriana. 2006. Uji Banding Efektivitas
Ekstrak
Rimpang
Temu
Kunci
(Kaemferia Pandurata Roxb) 10%
Dengan Ketokonazol 2% Secara In
Vitro Terhadap Pertumbuhan Candida
Albicans Pada Kandidiasis Vaginalis
8. Arista YN. Formulasi dan uji aktivitas gel
antijerawat ekstrak umbi bakung (Crinum
asiaticum
L.)
terhadap
bakteri
Staphylococcus aureus secara in vitro.
Pharmacon Jurnal Ilmiah FarmasiUNSRAT. 2013; (02): 18-26.
9. Jawets, Melnick, Adelberg. 2008,
Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23,
Penerbit Egc, Jakarta, pp 658.
Siti Chairunnisa, Tri Setyawati, & Nursyamsi, Inhibition Of Betel Leaf Extract ...