2016 115 ped Buku 9. Pedoman Editor

(1)

i

KATA PENGANTAR

Kegiatan Pendaftaran Usaha/ Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (Listing SE2016) merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Sensus Ekonomi Tahun 2016. Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan untuk memperoleh data tentang unit usaha/ perusahaan beserta karakteristik usahanya, dan informasi lain terkait kepemilikan usaha (ownership), penggunaan internet dalam kegiatan usaha (on-line), dan sistem waralaba (franchise).

Mengingat luas dan bervariasinya cakupan dari unit usaha dan aktivitas ekonomi yang dilakukan maka pemahaman tentang tujuan, konsep dan definisi, serta tata cara pencacahan dan pengolahan data mutlak diperlukan. Untuk itu disusun Buku Pedoman Editor, yang memuat uraian tentang tujuan, cakupan, tahapan pengolahan, serta tata cara editing coding bagi petugas editor yang perlu dipelajari secara cermat. Buku pedoman ini juga dimaksudkan sebagai bagian dari Standard Operating Procedure (SOP) dalam pelaksanaan kegiatan Listing SE2016 guna menghasilkan data yang akurat.

Saya mengharapkan petugas editor dapat mengikuti petunjuk yang dijabarkan dalam buku ini agar dapat melaksanakan tugas, peran dan fungsinya dengan baik. Atas kontribusi semua pihak dalam pelaksanaan Pengolahan Data Sensus Ekonomi 2016 ini diucapkan terima kasih.

Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik


(2)

(3)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...I DAFTAR ISI ... iiI DAFTAR GAMBAR ... V

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 1

1.3. Dokumen ... 2

1.4. Cakupan Wilayah, Jumlah Petugas, dan Beban Tugas ... 4

1.5. Cakupan Usaha/perusahaan ... 5

1.6. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan SE2016 ... 6

II. TAHAPAN PENGOLAHAN ... 9

2.1. Mekanisme Pengelolaan Dokumen ... 10

2.2. Penerimaan Dokumen (

Receiving

)... 15

2.3. Penyimpanan Dokumen ... 16

2.4. Editing Coding ... 17

III. TATA CARA EDITING DAN CODING ... 19

3.1. Umum ... 19

3.2. Editing Coding Dokumen SE2016-L1 ... 21

3.3. Editing Coding Dokumen SE2016-L1.P ... 28

3.4. Editing Coding Dokumen SE2016-L2 ... 32

3.5. Editing Coding Dokumen SE2016-L2.P ... 39

3.6. Konsistensi Dokumen SE2016-L1/L1.P dan SE2016-L2/L2.P ... 46

3.7. Editing Coding Dokumen SE2016-RBL ... 46

3.8. Editing Coding Dokumen SE2016-KB ... 48

3.9. Editing Coding Dokumen SE2016-LF ... 50

IV. TATA CARA PENULISAN DOKUMEN SCANNER ... 51

4.1. Aturan Dasar Penulisan ... 51

4.2. Cara Pengisian SE2016-RBL ... 53

4.3. Cara Pengisian SE2016-L1 ... 56


(4)

iv

4.5. Cara Pengisian SE2016-L2 ... 61 LAMPIRAN ... 65


(5)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Dokumen Pelaksanaan SE2016 ... 4

Gambar 2. Contoh Penomoran Boks pada batching ... 12

Gambar 3. Alur Pengolahan SE2016 ... 14

Gambar 4. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-RBL ... 55

Gambar 5. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-L1 ... 58

Gambar 6. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-KB ... 60


(6)

(7)

Buku 9 | PENDAHULUAN 1

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegiatan pendaftaran (listing) bangunan dan usaha/perusahaan SE2016 diharapkan menghasilkan data berkualitas. Oleh karenanya perlu dilakukan pengawasan dan pemeriksaan tahap ke dua terhadap hasil pelaksanaan pencacahan di lapangan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menghindari dan mengantisipasi kesalahan petugas pencacah (PCL) maupun pengawas (PML) di dalam mendaftar bangunan, serta unit usaha/perusahaan dan aktivitas ekonomi yang dilakukan.

Buku pedoman editing coding ini disusun sebagai panduan bagi petugas editor dan pengawas editor dalam melakukan editing dan coding dokumen hasil pencacahan petugas PCL maupun hasil pemeriksaan PML. Buku ini berisi penjelasan rinci tentang : a) tahapan pengolahan; b) tata cara editing coding; c) tata cara penulisan dokumen scanner. Dengan berpedoman pada buku panduan ini, hasil pendaftaran bangunan dan usaha/perusahaan diharapkan dapat menggambarkan kondisi riil perekonomian Indonesia.

1.2. Tujuan

Secara umum, tujuan kegiatan editing coding pengolahan SE2016 adalah sejalan dengan tujuan umum dari kegiatan Listing SE2016 yang dimaksudkan untuk memperoleh data dasar dari unit usaha/perusahaan yang bergerak di berbagai aktivitas usaha kecuali usaha pertanian, yaitu:

1. Menerapkan pengolahan pra komputer yang benar terhadap data hasil pendataan lapangan.

2. Meneliti tingkat keakuratan hasil pendaftaran - pendataan dan pengolahan data, serta melihat efektifitas para petugas di lapangan maupun di tingkat pengolahan data.

3. Meminimalisasi terjadinya non sarmpling error, sehingga meningkatkan akurasi data dasar yang dihasilkan.

4. Memperlancar proses pengolahan data secara menyeluruh sehingga dapat dihasilkan data secara tepat waktu.


(8)

Buku 9 | PENDAHULUAN 2 1.3. Dokumen

Jenis Daftar/Buku Pedoman dan Kegunaannya

No Daftar / Buku

Pedoman Kegunaan

Digunakan Oleh

(1) (2) (3) (4)

1. SE2016-L1 Pendaftaran bangunan dan unit usaha/

perusahaan, baik yang berada di luar lokasi bangunan tempat tinggal/rumah (bangunan tetap ataupun tidak tetap) maupun di dalam lokasi bangunan tempat tinggal/rumah

PCL

2. SE2016-L2 Pendataan karakteristik seluruh unit

usaha/perusahaan

PCL

3. SE2016-L1.P Pemutakhiranunit usaha/ perusahaan yang

tercetak pada daftar SE2016-L1.P

PCL

4. SE2016-L2.P Pemutakhiran karakteristik seluruh unit

usaha/perusahaan yang tercetak pada daftar SE2016-L2.P

PCL

5. Peta Blok Sensus/

Peta Subblok Sensus

Sebagai acuan bagi pencacah guna mengetahui wilayah tugasnya dan menggambarkan posisi bangunan fisik/sensus dari unit usaha/perusahaan dalam suatu blok sensus/subblok sensus.

PCL

6. SE2016-RBL Rekapitulasi hasil pendaftaran dengan

daftar SE2016-L1 dan hasil pemutakhiran dengan daftar SE2016-L1.P

PML

7. SE2016-KB Rekapitulasi jumlah usaha/perusahaan

(jumlah lembar SE2016-L2)

PML

8. Buku Pedoman

Teknis BPS Provinsi dan BPS Kab/Kota (Buku 1)

Pedoman pelaksanaan kegiatan pendaftaran dan pendataan unit usaha/perusahaan

BPS Provinsi dan BPS Kab/Kota

9. Buku Pedoman

Instruktur

Nasional/ Daerah (Buku 2)

Pedoman pelatihan kegiatan pendaftaran dan pendataan unit usaha/perusahaan


(9)

Buku 9 | PENDAHULUAN 3

No Daftar / Buku

Pedoman Kegunaan

Digunakan Oleh

(1) (2) (3) (4)

10. Buku Pedoman

Koordinator Sensus Kecamatan/ Koordinator

Lapangan (Buku 3)

Pedoman teknis dan pengelolaan dokumen di tingkat kecamatan

Koseka / Korlap

11. Buku Pedoman

Pengawasan (Buku 4)

Pedoman pengawasan dan pemeriksaan hasil pendaftaran dan pendataan unit usaha/ perusahaan

PML

12. Buku Pedoman

Pencacah (Buku 5)

Pedoman pendaftaran dan pendataan unit usaha/ perusahaan

PCL dan PML

13 Buku Saku (Buku

6)

Kumpulan kasus batas dan penegasannya PCL dan PML

14 Buku Ringkasan

KBLI 2015 (Buku 7)

Pedoman pemberian kode KBLI 5 digit PCL dan PML

15 Buku Pedoman

Pengolahan (Buku 8)

Pedoman pengolahan seluruh dokumen hasil pendaftaran usaha/ perusahaan kecuali SE2016-RBL

Petugas Pengolahan BPS Provinsi

16 Buku Pedoman

Editor (Buku 9)

Pedoman editing dan coding seluruh dokumen hasil pendaftaran usaha/ perusahaan

Editor BPS Kab/Kota dan

BPS Provinsi

17 Buku Pedoman

Olah Cepat (Buku 10)

Pedoman Pengolahan dokumen SE2016-RBL

Petugas Pengolahan BPS Kab/ Kota

18 SE2016-DSBS Daftar sampel blok sensus Listing SE2016

(wilayah Kabupaten Perdesaan)

PCL dan PML

19 List Frame (LF)

terdiri dari : a. SE2016-LF.KAB b. SE2016-LF.KEC c. SE2016-LF.DESA d. SE2016-LF.BS

Daftar Usaha/Perusahaan List Frame yaitu Usaha/ Perusahaan hasil IBR yang

keterangan lokasi usahanya sampai tingkat :

a. Kabupaten/kota b. Kecamatan c. Desa d. Blok sensus

a.

BPS Kab/ Kota

b.

BPS Kab/

Kota

c.

BPS Kab/

Kota

d.

PML


(10)

Buku 9 | PENDAHULUAN 4

Alur dokumen untuk pelaksanaan SE2016 dapat dilihat pada bagan berikut.

Alur Dokumen

BPS

· SE2016-L1 · SE2016-L2 · SE2016-L1.P · SE2016-L2.P · SE2016-RBL · SE2016-KB · Pedoman Teknis BPS

Provinsi & BPS Kab/ Kota · Pedoman Innas/

Inda · Pedoman Koseka/

Korlap · Pedoman Pengawas · Pedoman Pencacah · Buku Saku · Buku Ringkasan

KBLI2015 · Pedoman Pengolah · Pedoman Editor · Pedoman Olah

Cepat · SE2016-DSBS

· SE2016-L1 · SE2016-L2 · SE2016-L1.P · SE2016-L2.P · SE2016-RBL · SE2016-KB · Pedoman Teknis BPS

Provinsi & BPS Kab/ Kota

· Pedoman Innas/ Inda · Pedoman Koseka/

Korlap · Pedoman Pengawas · Pedoman Pencacah · Buku Saku · Buku Ringkasan

KBLI2015 · Pedoman Pengolah · Pedoman Editor · Pedoman Olah Cepat · SE2016-DSBS

· Sketsa Peta BS/SBS · Sketsa Peta WA · SE2016-L1 · SE2016-L2 · SE2016-L1.P · SE2016-L2.P · SE2016-RBL · SE2016-KB · SE2016-LF.KAB · SE2016-LF.KEC · SE2016-LF.DESA · SE2016-LF.BS · Pedoman Teknis BPS

Provinsi & BPS Kab/ Kota · Pedoman Innas/

Inda · Pedoman Koseka/

Korlap · Pedoman Pengawas · Pedoman Pencacah · Buku Saku · Buku Ringkasan

KBLI2015 · Pedoman Editor · Pedoman Olah

Cepat · SE2016-DSBS

· Sketsa Peta BS/SBS · Sketsa Peta WA · SE2016-L1 · SE2016-L2 · SE2016-L1.P · SE2016-L2.P · SE2016-RBL · SE2016-LF.BS · Pedoman Koseka/

Korlap · Pedoman Pengawas · Pedoman Pencacah · Buku Saku · Buku Ringkasan

KBLI2015 · SE2016-DSBS

· Sketsa Peta BS/SBS · Sketsa Peta WA · SE2016-L1 · SE2016-L2 · SE2016-L1.P · SE2016-L2.P · SE2016-RBL · SE2016-LF.BS · Pedoman Pengawas · Pedoman Pencacah · Buku Saku · Buku Ringkasan

KBLI2015 · SE2016-DSBS

· Sketsa Peta BS/SBS · SE2016-L1 · SE2016-L2 · SE2016-L1.P · SE2016-L2.P · SE2016-RBL · Pedoman Pencacah · Buku Saku · Buku Ringkasan

KBLI2015 · SE2016-DSBS

BPS Provinsi BPS Kab/Kota Koseka/Korlap Pengawas Pencacah

Softcopy hasil pengolahan

· SE2016-L1 · SE2016-KB · SE2016-L2 · SE2016-L1.P · SE2016-L2.P · SE2016-RBL Softcopy images · SE2016-L1 · SE2016-L2 · SE2016-KB Ke Direktorat SIS

· Sketsa Peta BS/SBS · Sketsa Peta WA · SE2016-L1 · SE2016-L2 · SE2016-L1.P · SE2016-L2.P · SE2016-RBL · SE2016-KB · SE2016-LF.BS · SE2016-DSBS · Sketsa Peta BS/SBS

· Sketsa Peta WA · SE2016-L1 · SE2016-L2 · SE2016-L1.P · SE2016-L2.P · SE2016-RBL · SE2016-KB · SE2016-LF.BS · SE2016-DSBS · Sketsa Peta BS/SBS

· Sketsa Peta WA · SE2016-L1 · SE2016-KB · SE2016-L2 · SE2016-L1.P · SE2016-L2.P · SE2016-RBL · SE2016-LF.BS · SE2016-LF.DESA · SE2016-LF.KEC · SE2016-LF.KAB

Softcopy

· Peta BS/SBS · SE2016-RBL

Softcopy hasil pengolahan

· SE2016-L1 · SE2016-KB · SE2016-L2 · SE2016-L1.P · SE2016-L2.P · SE2016-RBL Softcopy images · SE2016-L1 · SE2016-L2 · SE2016-KB

Gambar 1. Alur Dokumen Pelaksanaan SE2016

1.4. Cakupan Wilayah, Jumlah Petugas, dan Beban Tugas

Kegiatan SE2016 dilaksanakan seluruh wilayah Indonesia. Pada kabupaten/kota terpilih, akan dipilih sejumlah desa konsentrasi dan nonkonsentrasi baik di daerah perkotaan (urban) maupun daerah perdesaan (rural). Selanjutnya setiap sampel desa konsentrasi dan nonkonsentrasi akan dipilih blok sensus konsentrasi dan nonkonsentrasi. Blok sensus/subblok sensus yang terpilih merupakan kawasan pertokoan, perkantoran, pemukiman biasa, dan pemukiman elit.


(11)

Buku 9 | PENDAHULUAN 5 1.5. Cakupan Usaha/perusahaan

Usaha/perusahaan yang dicakup dalam SE2016 adalah seluruh usaha/perusahaan, baik yang menggunakan tempat tetap maupun tempat tidak tetap, yang berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan usaha yang dicakup dalam SE2016 meliputi seluruh kategori lapangan usaha di luar kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan (kategori A) dan kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (kategori O). Kategori lapangan usaha yang dicakup dalam SE2016 meliputi:

B. Pertambangan dan penggalian; C. Industri pengolahan;

D. Pengadaan listrik, gas/uap air panas, dan udara dingin;

E. Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah;

F. Konstruksi;

G. Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor;

H. Transportasi dan pergudangan;

I. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum; J. Informasi dan komunikasi;

K. Jasa keuangan; L. Real estat;

M. Jasa profesional, ilmiah, dan teknis;

N. Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya;

P. Jasa pendidikan;

Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial;

R. Kesenian, hiburan, dan rekreasi; kecuali kode 92000 ( perjudian dan pertaruhan)

S. Kegiatan jasa lainnya;


(12)

Buku 9 | PENDAHULUAN 6 1.6. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan SE2016

Untuk menjamin kelancaran kegiatan pendaftaran bangunan dan usaha/perusahaan dan pengolahan hasilnya, maka jadwal kegiatan listing disusun sebagai berikut :

No Kegiatan Waktu

1 Persiapan Juni 2015

2

Rapat pembahasan finalisasi metodologi, organisasi lapangan, kuesioner, dan buku pedoman Listing SE2016

Juli - Agustus 2015

3 Koordinasi dengan BPS Provinsi Agustus 2015

4 Pengadaan ATK dan peralatan petugas Agustus - Desember 2015

5 Pengadaan buku pedoman dan kuesioner Listing

SE2016 September – Desember 2015

6 Finalisasi sistem pengolahan dan tabulasi Oktober – Desember 2015 7 Penyusunan bahan ajar Listing SE2016 September – Desember 2015

8 Workshop Intama Listing SE2016 Januari 2016

9 Pencetakan Buku Pedoman Pengolahan Februari 2016

10 Pelatihan Innas + MK Listing SE2016 Februari 2016

11 Pelatihan Inda + MK Listing SE2016 Maret 2016

12 Pelatihan petugas Listing SE2016 Maret – April 2016 13 Printing SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P Maret – April 2016 14 Pencacahan dan pengawasan Listing SE2016 Mei 2016

15 Pelatihan Innas + MK pengolahan Listing SE2016 Maret – April 2016 16 Pelatihan petugas pengolahan hasil Listing

SE2016 Maret – April 2016

17 Pelaksanaan MK Listing SE2016 Mei 2016


(13)

Buku 9 | PENDAHULUAN 7

No Kegiatan Waktu

19 Pelatihan petugas PES Listing SE2016 Juni 2016

20 Pelaksanaan PES Listing 2016 Juli 2016

21 Pengolahan SE2016-RBL di kabupaten/kota Mei – Juni 2016 22 Tabulasi hasil SE2016-RBL Mei – Juni 2016 23 Analisis dan diseminasi hasil SE2016 - RBL Juli 2016

24 Pelaksanaan matching PES Listing SE2016 Agustus 2016

25

Editing coding RBL, L1, SE2016-L1.P, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L2.P di BPS Kabupaten/Kota

Mei – Juni 2016

26 Pengolahan L1, L2,

SE2016-L1.P, SE2016-L2.P, dan SE2016-KB Mei – Oktober 2016 27 Pengolahan PES Listing SE2016 September – Oktober 2016 28 Tabulasi hasil pengolahan L1,

SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P November 2016

29 Rekonsiliasi hasil pengolahan SE2016-L1,

SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P November 2016 30 Pembahasan hasil sementara Listing SE2016 Desember 2016

31 Penyusunan laporan Listing SE2016 Desember 2016

32 Penyusunan Laporan PES Listing SE2016 Desember 2016


(14)

(15)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 9

II.

TAHAPAN PENGOLAHAN

Secara umum, kegiatan pengolahan data SE2016 dibedakan menjadi dua yaitu pengolahan data pra komputer dan pengolahan data dengan komputer. Kegiatan pengolahan data pra komputer meliputi penerimaan dokumen (receiving), pengelompokan dokumen (batching), dan penyuntingan penyandian (editing coding). Sedangkan pengolahan data SE2016 dengan komputer terbagi menjadi dua tahap yaitu pengolahan angka sementara dan pengolahan angka final. Pengolahan angka sementara bersumber pada data hasil pengolahan dokumen SE2016-RBL, sedangkan angka final bersumber pada pengolahan data hasil pencacahan SE2016 untuk kuesioner L1, KB, L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P .

Pengolahan angka sementara, yang bersumber dari pengolahan dokumen SE2016-RBL, merupakan hasil rekapitulasi pendaftaran dengan menggunakan daftar SE2016-L1 dan SE2016-L1.P, dimana dilakukan pendaftaran terhadap seluruh bangunan dan unit usaha maupun perusahaan baik yang berada di luar maupun di dalam lokasi bangunan, dan dilengkapi dengan daftar unit usaha/perusahaan yang telah diidentifikasi sebelumnya yang berupa preprinted unit usaha/perusahaan. Dengan demikian hasil pengolahan angka sementara ini dapat digunakan sebagai kontrol terhadap data SE2016 Lengkap untuk setiap area pencacahan (BS) dan benar-benar merupakan cerminan dari data unit usaha/perusahaan dalam SE2016-L2. Pengolahan daftar SE2016-RBL dilakukan dengan menggunakan program data capture di BPS Kabupaten/Kota.

Pengolahan angka final, yang bersumber dari pengolahan dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016.L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P, merupakan hasil pendataan pendaftaran bangunan dan unit usaha/perusahaan dan di lengkapi dengan karakteristik seluruh unit usaha/perusahaan di seluruh wilayah Indonesia. Pengolahan angka final ini dilakukan di BPS Provinsi, dimana pengolahan dokumen SE2016-L1, SE2016-KB dan SE2016-L2 dilakukan dengan menggunakan data capture, sedangkan untuk pengolahan angka final yang bersumber dari dokumen SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P dilakukan dengan menggunakan data entri. Seluruh


(16)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 10

kegiatan pengolahan data dengan komputer ini mengunakan suatu aplikasi yang berbasis client server dan dilengkapi dengan proses validasi interaktif dalam kegiatan entri data.

Pengolahan pra komputer dilakukan di BPS Kabupaten/Kota. Untuk mendapatkan data yang akurat, maka proses editing coding dokumen dilakukan sedekat mungkin dengan lapangan, sehingga mempermudah proses revisit lapangan apabila terdapat keragu-raguan dalam pengisian dokumen. Denga demikian, editing coding dokumen RBL, L1/L1.P dan SE2016-L2/L2.P dilakukan di BPS Kabupaten/Kota.

2.1. Mekanisme Pengelolaan Dokumen

Sebelum melakukan kegiatan pengolahan data dan editing coding, perlu dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen dan diatur cara penyimpanannya ketika dokumen hasil pencacahan telah diterima di BPS Kabupaten/Kota maupun di BPS Provinsi.

Dalam pencacahan SE2016 ini, dokumen hasil pencacahan petugas pencacah diurutkan dan dikelompokkan dengan susunan tertentu sedemikian hingga dapat mempermudah pengelolaan dokumen untuk tahapan berikutnya. Pengawas (PML) dalam hal ini telah melakukan pengelompokkan dokumen/batching terhadap dokumen yang diperiksa. Setelah diperiksa, dokumen dikelompokkan dalam 1 boks dengan satuan desa. Dokumen dalam 1 boks dapat berisi 1 s.d. 6 Blok sensus. Apabila dalam 1 desa terdapat Blok Sensus dengan muatan melebihi kapasitas boks, maka dapat menggunakan boks tambahan dengan menuliskan jumlah boks. pada sudut kanan atas. Tata cara penyusunan dokumen dapat dilihat pada ilustrasi dibawah ini :


(17)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 11

Susunan 1 set hasil Pencacahan untuk Setiap BS (unit usaha/perusahaan ke-1 s.d………. usaha/perusahaan ke-n)

Sketsa Peta BS/SBS SE2016-RBL

SE2016-L1 SE2016-KB

SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN 1 SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN 2 .

.

SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN n SE2016-L1.P

SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN 1

SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN 2 .

.

SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN n

Apabila kapasitas boks masih memungkinkan untuk diisi, maka lanjutkan ke BS berikutnya dengan susunan yang sama dengan tata cara diatas. Perlu diperhatikan bahwa satuan batching ini dalam desa, sehingga apabila kapasitas boks masing memungkinkan untuk diisi tetapi berbeda identitas desa, maka harus diisikan ke boks yang berbeda.

Kemudian, apabila dalam 1 BS terdapat jumlah dokumen yang melebihi kapasitas boks, maka dapat di dimasukkan ke boks lainnya dengan memberi identitas pada boks lanjutan tersebut mengenai jumlah boks tambahan. Penulisannya dapat di lihat pada ilustrasi berikut :


(18)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 12

Setelah dokumen-dokumen tersebut telah selesai di kelompokkan, maka selanjutnya dokumen dikirim ke BPS Kabupaten/Kota. Pengiriman dokumen hasil pencacahan oleh petugas digunakan untuk proses lanjutan dari setiap BS.

Dokumen yang telah dikirim, selanjutnya di terima oleh petugas penerimaan dokumen dan dilanjutkan ke proses selanjutnya sampai dengan editing coding. Dokumen yang telah di lakukan editing coding, kemudian disusun kembali dalam susunan yang sedikit berbeda dengan susunan pada waktu dokumen dari pencacahan. Hal ini dikarenakan perbedaan perlakuan proses pengolahan dengan komputer untuk beberapa jenis dokumen tersebut. Sketsa peta BS/SBS dan SE2016-RBL diolah dengan scanner di seksi IPDS BPS kabupaten/kota, SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2 diolah di BPS provinsi dengan menggunakan data capture, sedangkan SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P diolah di BPS provinsi dengan menggunakan data entry.

Boks 1 Boks 2


(19)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 13

Tata cara penyusunan dokumen setelah di edit, adalah sebagai berikut : 1. Sketsa Peta BS/SBS dan SE2016-RBL dipisahkan dari kelompok BS nya dan

dikelompokkan dalam satuan desa dalam 1 kabupaten/kota

2. Dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P, SE2016-L2.P disusun kembali dalam boks dengan susunan sebagai berikut :

SE2016-L1 SE2016-KB

SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN 1 SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN 2 .

.

SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN n SE2016-L1.P

SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN 1

SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN 2 .

.

SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN n

3. Penempatan dalam boks dilakukan sama seperti aturan penempatan pada dokumen dari pencacahan, yaitu dikelompokkan dalam satuan desa.

Adapun mekanisme pengelolaan dokumen yang menggambarkan pengolahan dokumen SE2016 secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar berikut:


(20)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 14 TU

Receiving Batching

Sketsa Peta WB SE2016-RBL SE2016-L1 SE2016-KB SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P

Lapangan BPS Kab/Kota BPS Provinsi BPS

Kompilasi data Database SE2016 Pengelompokan dokumen SE2016-L1, KB, SE2016-L2,SE2016-L1.P, SE2016-L2.P

SM: Editing Coding

Validasi Data/ Completion

DB SE2016 -RBL Upload File Evaluasi Tabel-Tabel Pokok Scan

KTM Server 1 Clear?

Document Review

KTM Server 2 KTM Correction & KTM Val

Release In House Validation Clean ? Create File Kirim Wajar ? Penerimaan Dokumen ST2013-L & ST2013-KB Scan SE2016-RBL Y Update Data Konfirmasi ke SM T Y T Pemeriksaan Batching Pengelompokan Dokumen Sketsa Peta WB

SE2016-RBL,

Kirim ke Seksi IPDS

Kirim ke BPS Prov

Y T

Staging


(21)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 15 2.2. Penerimaan Dokumen (Receiving)

Kegiatan penerimaan dokumen merupakan proses menerima, memeriksa kelengkapan dokumen sketsa peta BS/SBS, SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P hasil pencacahan yang dilakukan di Kabupaten/Kota oleh sub bagian Tata Usaha dan atau KSK wilayah sample dari setiap BS.

Unit kerja di BPS Kabupaten/Kota yang melaksanakan penerimaan dokumen adalah petugas yang ditunjuk untuk pengolahan data.

Tugas penerima dokumen adalah sebagai berikut :

1. Mencocokkan identitas dokumen yang diterima dengan Daftar Blok Sensus dan sekaligus mencatat kelengkapan dokumen yang diterima. Identitas dokumen SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan dokumen SE2016-L2.P adalah :

a. Nama dan Kode provinsi,

b. Nama dan Kode Kabupaten/kota, c. Nama dan Kode Kecamatan, d. Nama dan Kode Kelurahan/desa, e. Nomor Blok Sensus dan

f. Nomor Subblok Sensus (jika ada).

Apabila petugas menemukan perbedaan identitas antar dokumen tersebut, maka petugas harus menanyakannya kepada PML mengenai identitas dokumen tersebut ;

2. Menghitung dan mencatat jenis dan dokumen yang diterima. Apabila petugas penerima dokumen menemukan perbedaan antara jumlah dokumen yang diterima dengan yang tertera pada surat pengantar, maka petugas harus segera melapor ke PML agar PML dapat meneliti dan memutuskan jumlah mana yang benar. Hal ini harus tercatat pada laporan periodik pra komputer (Formulir LP-Prakom).


(22)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 16

3. Mencocokkan isian dokumen SE2016-KB Blok II Rincian 201 dengan banyaknya dokumen (unit usaha) SE2016-L2, serta Rincian 202 dengan banyaknya dokumen (unit usaha) SE2016-L2.P. Bila ada perbedaan harus segera konfirmasi ke PML.

4. Mencocokkan isian dokumen SE2016-L1 (penjumlahan Blok III Rincian 303 + Rincian 304 dengan banyaknya dokumen (unit usaha) SE2016-L2. Bila ada perbedaan harus segera melapor ke Penanggungjawab yang bertugas. Selanjutnya Penanggungjawab harus menanyakannya kepada PML untuk memutuskan jumlah mana yang benar;

5. Mencocokkan isian dokumen penjumlahan SE2016-L1.P Blok III Rincian 303 (jumlah usaha rumah tangga) dan SE2016-L1.P Blok III Rincian 304 (Jumlah usaha/perusahaan yang ditemukan) dengan banyaknya dokumen (unit usaha) SE2016-L2.P. Bila ada perbedaan harap segera melapor ke Penanggungjawab yang bertugas. Selanjutnya Penanggungjawab harus menanyakannya kepada PCL atau Pengawas untuk memutuskan jumlah mana yang benar;

6. Melakukan entri data penerimaan dokumen pada aplikasi SIPMEN SE2016. 7. Mencetak formulir tanda terima dari Koseka ke Subbag TU BPS Kab/Kota

melalui aplikasi SIPMEN SE2016.

8. Membuat laporan perkembangan penerimaan dokumen secara periodik (Formulir LP-Prakom).

2.3. Penyimpanan Dokumen

Penyimpanan dokumen merupakan proses menyimpan dan mengelola dokumen agar mudah diambil apabila diperlukan dalam tahap editing coding dan perekaman data serta mudah pula dikembalikan ke tempat penyimpanan semula.

Tugas penyimpanan dokumen adalah sebagai berikut :

1. Menerima dokumen yang telah di-batch dan diterima oleh petugas receiving; 2. Memberikan nomor identitas boks pada sisi tinggi boks di bagian bawah

dengan ketentuan : pp.kk.ccc.ddd.nbs.xxx


(23)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 17

3. Menyusun dokumen pada tempat penyimpanan sehingga dokumen mudah diambil dan dikembalikan ke tempat semula;

4. Mencetak tanda terima dokumen dari subbag TU BPS Kab/Kota ke seksi Distribusi selaku penanggung jawab editing coding melalui aplikasi SIPMEN SE2016.

5. Memberikan dokumen kepada seksi distribusi;

6. Menerima dan menyimpan kembali dokumen dari seksi distribusi.

2.4. Editing Coding

Editing dan coding merupakan proses pemeriksaan, pembetulan isian apabila terjadi kesalahan dan pemberian kode pada dokumen hasil pencacahan lapangan. Beberapa dokumen SE2016 diolah dengan menggunakan scanner, sehingga semua lembar/dokumen SE2016-L1, SE2016-RBL, SE2016-KB, dan SE2016-L2 harus senantiasa terjaga bersih, rapi dan penulisan telah menggunakan kaidah yang telah ditentukan.

Pelaksanaan editing coding merupakan tanggung jawab dari seksi distribusi BPS kab/kota, sehingga alur dokumen dari dan ke editor diatur oleh seksi distribusi yang dalam hal ini juga berperan sebagai pengawas editing. Adapun tugas pengawas editing adalah sebagai berikut :

1. Mengikuti pelatihan editing coding;

2. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan;

3. Mencetak tanda terima dokumen dari seksi distribusi BPS Kab/Kota ke editor melalui aplikasi SIPMEN SE2016;

4. Mengawasi pelaksanaan editing coding di BSP kab/Kota dan membantu editor dalam membantu editor apabila ada permasalahan terkait isian dokumen; 5. Menerima kembali dokumen dari editor;

6. Menyerahkan sketsa peta BS/SBS dan SE2016-RBL ke seksi IPDS BPS Kab/Kota untuk dilakukan pengolahan;

7. Mencetak tanda terima dokumen dari seksi distribusi BPS Kab/Kota ke subbag TU melalui aplikasi SIPMEN SE2016;


(24)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 18

8. Mengirimkan dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P ke petuga penyimpanan (subbag TU) untuk dikirim ke BPS Provinsi;

9. Membuat laporan perkembangan penerimaan dokumen secara periodik (Formulir LP-Prakom).

Sedangkan tugas editor adalah sebagai berikut : 1. Mengikuti pelatihan Editing dan Coding;

2. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan;

3. Menghitung dan memeriksa kelengkapan dokumen, jumlah dokumen SE2016-L2 harus sesuai dengan yang tertera pada dokumen SE2016-KB Blok II Rincian 201. Serta jumlah SE2016-L2.P harus sesuai dengan yang tertera pada dokumen SE2016-KB Blok II Rincian 202.

4. Memeriksa kesesuaian jumlah dokumen SE2016-L2 dan SE2016-L2.P dalam setiap blok sensus dengan jumlah usaha dalam SE2016-L1 dan preprinted SE2016-L1.P dengan ketentuan yang telah diatur pada subbab 3.4 Konsistensi Dokumen SE2016-L1/L1.P dan SE2016-L2/L2.P ;

5. Melakukan editing dan coding terhadap isian dokumen SE2016-L1, SE2016-RBL, SE2016-L2, SE2016-L1.P, SE2016-L2.P sesuai dengan pedoman yang ditentukan;

6. Menyerahkan dokumen yang telah di editing coding kepada pengawas editing. 7. Membuat laporan perkembangan editing dan coding secara periodik.

Hasil editing coding sangat mempengaruhi kualitas data dan proses pengolahan selanjutnya. Berbagai informasi yang dirasa meragukan seharusnya sudah dapat dideteksi sejak dilakukan editing coding, sehingga akan memperlancar kegiatan pengolahan selanjutnya. Untuk itu diperlukan petugas editing coding (editor) yang bertanggung jawab dan mengerti tentang konsep-konsep yang digunakan dalam Sensus Ekonomi ini.


(25)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 19

III.

TATA CARA

EDITING

DAN

CODING

3.1. Umum

Editing coding merupakan proses memeriksa dan membetulkan penulisan yang salah/kurang jelas pada isian dokumen hasil pencacahan dengan memperhatikan kaidah-kaidah editing/coding (penyuntingan/penyandian) yang telah ditetapkan. Editing coding yang dibahas pada bab ini meliputi editing coding untuk setiap isian pada dokumen yang dikumpulkan dari kegiatan lapangan SE2016, yaitu : SE2016-RBL, SE2016-L1, SE106-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P,dan SE2016-L2.P.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh petugas editing coding adalah :

1. Periksa jumlah dokumen yang digunakan dalam kegiatan listing, jumlah setiap jenis dokumen harus sesuai dengan jumlah unit usaha/perusahaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing PCL.

2. Seluruh tulisan pada dokumen SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1 dan SE2016.L2 harus menggunakan huruf KAPITAL, jika belum/tidak, tulisan itu harus dikoreksi. Penulisan dengan menggunakan pencil 2B

3. Untuk isian marking, pastikan marking sesuai dengan tempat yang disediakan (hitamkan penuh sesuai bulatan)

4. Jika ada rincian yang seharusnya isi tetapi kosong maka tanyakan kepada Pengawas Editing. Jika ada rincian yang meragukan atau kurang jelas, maka pengawas editing harus menanyakan kepada PML dan PCL untuk dapat dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

5. Dokumen SE2016-RBL, SE2016-L1, SE2016-KB, dan SE2016-L2 menggunakan sistem scanner, sehingga pengawas harus memastikan bahwa semua lembar SE2016-RBL, SE2016-L1, SE2016-KB dan SE2016-L2 tetap bersih, rapi, dan penulisan telah menggunakan kaidah yang ditentukan

6. Pemeriksaan dokumen harus dilakukan secara berurutan, dimulai dengan pemeriksaan dokumen SE2016-L1, kemudian dilanjutkan dokumen SE2016-L2, dari nomor urut usaha/perusahaan pertama sampai dengan nomor urut terakhir dalam setiap blok sensus. Untuk jumlah dokumen/usaha SE2016-L2 harus sama dengan


(26)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 20

isian SE2016-KB Blok II Rincian 201. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan pada dokumen SE2016-L1.P dokumen dan SE2016-L2.P, dari nomor urut usaha/perusahaan terkecil sampai dengan nomor urut rumah tangga terakhir dalam setiap blok sensus. Untuk jumlah dokumen/usaha SE2016-L2.P harus sama dengan isian SE2016-KB Blok II Rincian 202. Setelah dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P dilakukan editing dan coding, selanjutnya dilakukan editing dan coding pada SE2016-RBL.

7. Petugas harus memeriksa apakah isian jawaban suatu pertanyaan benar dan konsisten dengan isian jawaban pertanyaan lain maupun antar dokumen yang berkaitan. Apabila petugas menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian antar isian, maka isian yang salah harus diperbaiki. Cara memperbaiki tergantung pada jenis dokumen:

8. Dokumen SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1, dan SE2016-L2 dengan cara menghapus isian yang salah dan menuliskan isian yang benar.

9. Dokumen SE2016-L1.P dan SE2016.L2.P diperbaiki dengan cara mencoret isian yang salah dan menuliskan isian yang benar

10. Pemeriksaan kesesuaian antar dokumen mencakup isian dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P dengan SE2016-RBL. Jika terdapat perbedaan antara keduanya, maka lakukan perbaikan dengan berpedoman pada dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P yang sudah diedit dan dicoding. Begitu pula pemeriksaan kesesuaian antara dokumen SE2016-L2 dengan SE2016-KB dengan dokumen SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P

11. Setelah selesai di-edit, dokumen harus diurutkan kembali. Urutan per Blok adalah : dokumen SE2016-L1, dokumen SE2016-KB, dokumen SE2016-L2 (urutkan nomor urut unit usaha dari nomor 1, 2, dan seterusnya sampai nomor urut unit usaha terakhir). Dilanjutkan dengan dokumen SE2016-L1.P, dokumen SE2016-L2.P (urutkan nomor urut unit usaha dari nomor 1, 2, dan seterusnya sampai nomor urut unit usaha terakhir). Satu set dokumen ini diurutkan menurut wilayah dari blok sensus terkecil hingga blok sensus terakhir.

12. Karena pengolahan SE2016-RBL dilakukan di BPS Kabupaten/Kota, maka dokumen SE2016-RBL yang sudah diedit dan dicoding dipisahkan dari dokumen lain di subblok/blok sensus tersebut. Selanjutnya dilakukan batching tersendiri dengan


(27)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 21

menggabungkan seluruh dokumen SE2016-RBL dari seluruh subblok dan blok sensus.

13. Peta Blok Sensus dan Subblok Sensus dilakukan scan di BPS Kab/Kota, dan file hasil scan selanjutnya menjadi dokumen yang harus disertakan dalam pengiriman dokumen ke BPS Provinsi.

14. Untuk perlakuan Manual Cek (MC) petugas harus meneliti seluruh isian dokumen secara utuh. Apabila terjadi keragu-raguan harus ditanyakan kepada PML dan PCL atau melakukan kunjungan ke lapangan (revisit).

3.2. Editing Coding Dokumen SE2016-L1

Secara umum, editing coding terhadap dokumen SE2016-L1/L1.P dilakukan pada setiap karakteristik pada baris per baris.

Untuk dokumen SE2016-L1/ L1.P, periksa apakah jumlah halaman yang terisi pada sudut kanan atas pada halaman 1 sama dengan jumlah halaman Blok V yang terisi. Jika tidak sama maka isikan pada sudut kanan sesuai dengan jumlah halaman Blok V yang terisi. Contoh : sudut kanan atas tertulis jumlah halaman Blok V : 6, maka halaman pertama Blok V tertulis halaman 1 dari 6 halaman, dst

Blok I : PENGENALAN TEMPAT Pemeriksaan Rincian 101 s.d 106

Periksa apakah isian rincian 101 s/d 106 sudah sesuai dengan yang tertera pada daftar blok sensus/sub blok sensus. Periksa juga kebenaran penulisan kode Rincian 101 s/d 106 pada kotak di kolom (3) apakah sudah sesuai dengan kode yang tertera pada daftar blok sensus/ sub blok sensus. Jika masih salah/tidak sesuai, sesuaikan seperti tertera pada daftar blok sensus/sub blok sensus.

Khusus untuk wilayah yang mempunyai pembagian Subblok Sensus

(SBS) lebih dari isian 2 digit yang disediakan, maka tuliskan nomor SBS sesuai

kondisi lapangan dengan menambahkan angka didepan kotak yang pertama. Contoh : NBS : 028 B

NSBS : 125


(28)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 22 Pemeriksaan Rincian 107

Periksa apakah isian Rincian 107 sudah sesuai dengan nomor kode sampel dari nomor kode sampel yang ada di SE2016-DSBS.

Pemeriksaan Rincian 108

Periksa apakah isian Rincian 108 sudah sesuai dengan nomor dan nama SLS yang ada pada peta blok sensus/ subblok sensus.

Pemeriksaan Rincian 109

Periksa apakah Rincian 109 berisi kode 1 s.d 7, dan dalam satu blok sensus/subblok sensus berisi kode yang sama.

Blok II : KETERANGAN PETUGAS

· R.201 nama petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian

· R.202 NIP/NMS petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian.

· R.204 Kolom [2] dan R.204 Kolom [3] harus terisi, isian rincian ini untuk kolom (2) dan (3), yaitu tanggal mulai dan tanggal akhir pencacahan dan pengawasan.

· R.205 harus terisi tanda tangan pencacah dan pengawas/pemeriksa. Tanda tangan tidak boleh melebihi kotak yang disediakan, jika terpaksa lebih diharuskan lebih ke bawah (tidak boleh menabrak rincian tanggal).

Blok V : KETERANGAN PENDAFTARAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN Pemeriksaan Penulisan Tengah Atas

Periksa isian identitas masing-masing halaman. Untuk halaman ganjil, periksa apakah kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor blok sensus, atau nomor sub blok sensus, sudah sesuai dengan isian yang ada pada Blok I (Pengenalan Tempat) Rincian 101 s.d. 106. Jika tidak sama, tanyakan kepada pengawas untuk mengantisipasi jika ada dokumen yang tercecer/terpisah.

Pemeriksaan Penulisan Halaman … dari … Halaman :

Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap konsistensi (isian) antar kolom yang saling berhubungan (kolom 1 s.d 10), periksa apakah seluruh lembar atau halaman satu


(29)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 23

set dokumen SE2016-L1 tersebut sudah lengkap. Perhatikan juga penulisan sudah mengikuti aturan seperti yang tertuang dalam Buku Pedoman Pencacahan (Buku 5).

Untuk melihat kelengkapan halaman/lembar dari satu set dokumen SE2016-L1 periksa :

1. Apakah yang tertulis pada “Halaman … dari … halaman” (khusus angka di bagian depan) dari lembar pertama sampai lembar terakhir berurut dari nomor 1 s.d. nomor terakhir.

2. Pada lembar terakhir apakah angka pada bagian depan sudah sama dengan angka pada bagian belakang.

3. Jika angka pada bagian depan dari lembar pertama hingga lembar terakhir ada yang tidak berurut, atau pada halaman terakhir ternyata angka di bagian depan tidak sama dengan angka di bagian belakang, maka tanyakan pada pencacah apakah terjadi kesalahan dalam penulisan atau karena ada lembar yang tercecer atau hilang.

4. Apabila ada lembar yang hilang, maka pencacah diminta untuk melakukan pencacahn ulang, khusus untuk unit usaha/perusahaan dari lembar yang hilang tersebut.

Pemeriksaan Konsistensi Isian Antar Kolom : Pemeriksaan Kolom (1) s.d Kolom (3)

Periksa nomor urut Kolom (1) Nomor Segmen, Kolom (2) Nomor Bangunan Fisik, dan Kolom (3) Nomor Bangunan Sensus apakah sudah urut dari nomor 1 s.d nomor terakhir dalam 1 (satu) blok sensus/sub blok sensus antara dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P

Pastikan penulisan Nomor Segmen pada Kolom (1) sudah sesuai dengan Peta Blok Sensus

Periksa apakah nomor urut terakhir pada Kolom (3) Nomor Bangunan Sensus pada dokumen SE2016-L1 atau SE2016-L1.P sudah sama dengan nomor terakhir pada penggambaran bangunan sensus yang ada pada sketsa peta Blok Sensus/Subblok Sensus

Penomoran bisa tidak berurutan tetapi tidak boleh ada nomor yang ganda.


(30)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 24

banyaknya usaha secara lengkap, maka bisa diberikan satu baris kosong untuk penomoran usaha lainnya pada saat kunjungan ulang.

Penomoran diisikan PCL sesuai dengan penomoran pada kunjungan listing usaha/perusahaan. Sehingga memungkinkan penomoran yang lompat (tidak urut)

menyambung dari Daftar SE2016-L1 ke Daftar SE2016-L1.P

Pemeriksaan Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus

Periksa apakah salah satu kode penggunaan bangunan sensus (1 s.d 5) sudah dihitamkan (marking). Rincian ini harus terisi salah satu kode.

Kolom (1) s.d Kolom (4) harus terisi

Pemeriksaan Kolom (5) nomor urut rumah tangga

Periksa apakah nomor urut rumahtangga dimulai dari nomor urut 1 sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus/subblok sensus, sesuai dengan banyaknya KRT di Kolom (6).

Kolom 5 s.d 7 ada isian jika Kolom (4) berkode 2 (campuran) atau 3 (tempat tinggal).

Jika Kolom (4) isi kode 2 atau 3 dan KRT memiliki lebih dari 1 usaha, maka pada isian usaha ke n+1, periksa apakah isian pada Kolom (1) s.d. (5) sudah terisi. Jika tidak, maka isikan sesuai dengan isian Kolom (1) s.d. (5) pada baris sebelumnya (pada rumah tangga yang sama).

Apabila tidak ada usaha dalam 1 baris pada Blok V, maka periksa semua isian dari Kolom (1) s.d. Kolom (10) harus kosong.

Pemeriksaan Kolom (6) nama kepala rumah tangga

Periksa apakah setiap bangunan sensus yang ditempati rumahtangga sudah dituliskan nama KRT-nya.

Pemeriksaan Kolom (7) jumlah usaha rumah tangga

Periksa apakah setiap bangunan sensus yang ditempati rumahtangga sudah dituliskan jumlah usaha rumahtangganya. Setiap rumahtangga jumlah usahanya bisa lebih dari 1 (satu). Jika lebih dari satu maka tuliskan pada masing-masing baris.


(31)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 25

Periksa jika Kolom (7) kosong/tidak terisi atau “0”, maka “STOP”, dan Kolom (8) s.d Kolom (10) tidak ada isian.

Periksa konsistensi isian Kolom (4) dan Kolom (7). Periksa apakah sudah sesuai dengan kondisi dibawah ini:

Kolom (4) Kolom (7)

Kode 1 di arsir Blank

Kode 2 atau Kode 3 diarsir

Blank, 0, atau ISI 1 s.d. n

Kode 4 atau 5 di arsir

Blank

Jika isian tidak sesuai maka lakukan perbaikan dengan memperhatikan isian pada kolom-kolom yang lain.

Pemeriksaan Kolom (8) nomor urut usaha/perusahaan

Periksa apakah nomor urut usaha/perusahaan dimulai dari nomor urut 1 sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus/sublok sensus.

Periksa juga apakah ada nomor yang ganda Kolom (8) ada isian apabila :

Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus berkode 1 (tempat usaha)

Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus 2 (campuran) atau 3 (tempat tinggal) dan kolom (7) jumlah usaha rumahtangga minimal terisi 1

Pemeriksaan Kolom (9) nama usaha/ perusahaan/ pemilik usaha/ bangunan Cermati apakah penulisan nama usaha sudah mengikuti kaidah yang benar. Jika Kolom (9) isi, maka pastikan bahwa isian tidak boleh sama dengan isian Kolom (9) pada baris lainnya. Jika ada isian Kolom (9) yang sama, maka tambahkan nama pemilik usaha/KRT dibelakangnya. Contoh :

Kolom (6) Kolom (9)


(32)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 26

Periksa jika kolom (8) ada isian dan Kolom (4) berkode 2 atau 3 maka pengisian langsung lanjut ke Kolom (10)

Periksa jika Kolom (4) berkode 1, maka lanjut ke daftar SE2016-L2

Periksa jika Kolom (4) berkode 4 atau 5, maka “STOP” dan Kolom (10) tidak ada isian

Pemeriksaan isian Kolom (10) kode lokasi tempat usaha rumahtangga

Periksa apakah salah satu kode lokasi tempat usaha rumahtangga (1 s.d 4) sudah dihitamkan (marking)

Kolom (10) ada yang dihitamkan jika Kolom (8) ada isian dan Kolom (4) berkode 2 atau 3

Pemeriksaan penjumlahan Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, kode 4, dan kode 5 pada baris A Jumlah Halaman ini, Baris B Jumlah Kumulatif s.d halaman sebelumnya, dan baris C Jumlah Kumulatif s.d halaman ini, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi kesalahan.

Pemeriksaan penjumlahan Kolom (7) jumlah usaha rumahtangga

Periksa penjumlahan usaha rumahtangga pada baris A Jumlah Halaman Ini, baris B Jumlah Kumulatif s.d halaman sebelumnya, dan baris C Jumlah Kumulatif s.d halaman ini, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi kesalahan

Pemeriksaan penjumlahan Kolom (10) kode lokasi tempat usaha rumahtangga.

Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, dan kode 4 pada baris A Jumlah Halaman ini, baris B Jumlah kumulatif s.d halaman sebelumnya, dan baris C Jumlah kumulatif s.d halaman ini, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi kesalahan.


(33)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 27 Blok III : REKAPITULASI

Pemeriksaan terhadap isian pada Blok III dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan pemeriksaan terhadap isian pada Blok V.

1. Periksa isian Rincian 301, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [4] kode 1 halaman terakhir.

2. Periksa isian Rincian 302, apakah sama dengan isian Blok V Kolom [5] nomor urut terbesar.

3. Periksa isian Rincian 303, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [7] halaman terakhir atau (R 303 = R 305 + R 306 + R 307 + R 308)

4. Periksa isian Rincian 304, apakah sama dengan isian Blok V Kolom [8] nomor urut terbesar atau (R 304 – R 301 + R 303)

5. Periksa isian Rincian 305, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10] Kode 1 halaman terakhir.

6. Periksa isian Rincian 306, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10] kode 2 halaman terakhir

7. Periksa isian Rincian 307, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10] kode 3 halaman terakhir

8. Periksa isian Rincian 308, sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10] kode 4 halaman terakhir

Blok IV : CATATAN

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan atau penjelasan tambahan, tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden dan PCL, PML juga bisa menambahkan catatan setelah melakukan pemeriksaan untuk memperjelas isian kuesioner.


(34)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 28 3.3. Editing Coding Dokumen SE2016-L1.P

Pemeriksaan secara umum

1. Seluruh tulisan menggunakan huruf kapital kecuali alamat, e-mail, dan homepage/website. Jika belum/tidak, tulisan itu harus dikoreksi

2. Jika ada rincian yang seharusnya isi tetapi kosong maka tanyakan kepada PCL. Jika ada rincian yang meragukan atau kurang jelas, maka konfirmasi kepada PCL dan lakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

3. Perbaikan data tercetak pada Daftar SE2016-L1.P

4. Berbeda dengan SE2016-L1 dan SE2016.L2, pengolahan dokumen SE2016-L1.P menggunakan sistem entri sehingga PCL diijinkan mencoret isian pre-printed dan memperbaikinya sesuai kondisi lapangan.

Pemeriksaan Isian Kanan Atas (penomoran Halaman Blok V)

Isian jumlah halaman Blok V SE2016-L1.P pada sudut kanan atas halaman pertama Daftar SE2016-L1.P sudah tercetak. Periksa jumlah halaman Blok V harus sama dengan jumlah halaman Blok V yang tertera pada sudut kanan atas halaman pertama Daftar SE2016-L1.P. jika ada halaman Blok V yang hilang, tanyakan kepada PCL dan lengkapi. Contoh : sudut kanan atas tertulis “Jumlah halaman Blok V : 6”, maka pastikan jumlah halaman Blok V yang dilampirkan sebanyak 6 halaman.

Blok I : PENGENALAN TEMPAT

1. Rincian 101 (Provinsi) s.d 105 (Nomor Blok Sensus) sudah tercetak (pre-printed)

2. Periksa apakah isian Kolom (2) Rincian 101 s.d 105 sudah sesuai dengan yang tertera pada peta daftar SE2016-L1.P. periksa juga kebenaran penulisan kode dari Rincian 101 s.d 105 pada kotak Kolom (3) apakah sudah sesuai dengan kode yang tertera pada daftar SE2016-L1.P

3. Untuk Rincian 102 dan 104, periksa apakah sudah dicoret yang tidak sesuai (misal Kabupaten/Kota atau Kabupaten/Kota). Jika masih salah/tidak sesuai, perbaiki seperti tertera pada daftar blok sensus/sub blok sensus.

4. Rincian 106 Nomor Sub Blok Sensus diisikan khusus untuk blok sensusyang tergolong sebagai blok sensus konsentrasi


(35)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 29

5. Pastikan PCL hanya mencacah usaha/perusahaan pre-printed yang berlokasi di sub blok sensus wilayah tugasnya meskipun daftar usaha/perusahaan yang berlokasi pada level blok sensus.

6. Periksa usaha/perusahaan yang berlokasi di luar sub blok sensus wilayah tugas PCL diberi kode 4 (tidak ditemukan) pada Blok V Kolom (7) kode status usaha/perusahaan untuk menghindari duplikasi.

7. Rincian 108 (nomor dan Nama SLS) dan 109 (Nama dan Kode Kriteria Kawasan Blok Sensus)

8. Perhatikan apakah Rincian 108 Nomor dan Nama SLS terisi sesuai dengan isian di Blok V Kolom (6) Alamat Usaha/Perusahaan. Jika tidak sesuai atau ada perubahan, perbaiki sesuai kondisi lapangan.

9. Untuk Rincian 109 Nama dan Kode Kriteria Kawasan Blok Sensus/ Sub Blok Sensus, periksa apakah Kolom (3) berisi kode 1 s.d 7, dan dalam satu blok sensus/sub blok sensus konsisten berisi kode yang sama.

Blok II : KETERANGAN PETUGAS

1. Isian R.201 nama petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian 2. Isian R.202 NIP/NMS petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada

isian.

3. Isian R.204 Kolom [2] dan R.204 Kolom [3] harus terisi.

4. Isian R.204 harus terisi tanda tangan pencacah dan pengawas/ pemeriksa.

Blok III : REKAPITULASI

1. Periksa isian Rincian 301, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok V Baris C Kolom (8) kode 1 halaman terakhir

2. Periksa isian Rincian 303, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok V Baris C Kolom (8) penjumlahan kode 2 dan kode 3 halaman terakhir

3. Periksa isian Rincian 304, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok V Kolom (9) nomor urut terbesar halaman terakhir

Pastikan nomor urut terakhir sama dengan penjumlahan kode 1 + kode 2 + kode 3 pada Blok V Baris C Kolom (8) halaman terakhir


(36)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 30

4. Periksa isian Rincian 309, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok V Baris C Kolom (7) Kode 3 halaman terakhir

5. Periksa isian Rincian 310, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok V baris C Kolom (7) Kode 4 halaman terakhir

Blok IV : CATATAN

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan atau penjelasan tambahan, tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden dan PCL, PML juga bisa menambahkan catatan setelah melakukan pemeriksaan untuk memperjelas isian kuesioner.

Blok V : KETERANGAN PENDAFTARAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN Pemeriksaan Isian Tengah Atas

Isian kode wilayah pada bagian tengah atas Blok V SE2016-L1.P sudah tercetak. Periksa apakah kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan. Nomor blok sensus, dan/atau sub blok sensus, sudah sesuai dengan isian yang ada pada Blok I (Pengenalan Tempat) Rincian 101 s.d 106 khususnya bila ada perbaikan pada Blok I.

Pemeriksaan Halaman … dari halaman :

· Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap konsistensi (isian) antar kolom yang saling berhubungan (kolom 1 s.d 9), periksa apakah seluruh lembar atau halaman satu set dokumen SE2016-L1.P tersebut lengkap.

· Isian nomor halaman pada bagian kanan atas blok V SE2016-L1.P sudah tercetak. Untuk melihat kelengkapan halaman/lembar dari satu set dokumen SE2016-L1 periksa apakah yang tertulis pada “Halaman … dari … halaman” (khusus angka di bagian depan) dari halaman pertama sampai halaman terakhir berurut dari nomor 1 s.d nomor terakhir.

· Jika angka pada bagian depan dari halaman pertama hingga halaman terakhir ada yang tidak berurut, maka tanyakan pada PCL apakah ada lembar yang tercecer atau hilang.


(37)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 31 Pemeriksaan Konsistensi Isian Antar Variabel

Periksa nomor urut Kolom (1) Nomor Segmen, Kolom (2) Nomor Bangunan Fisik, dan Kolom (3) Nomor Bangunan Sensus apakah sudah urut dari nomor 1 s.d nomor terakhir dalam 1 (satu) blok sensus/sub blok sensus antara dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P

Penomoran siiskan PCL sesuai dengan penomoran pada kunjungan listing (door to door) usaha/perusahaan, sehingga memungkinkan penomoran yang lompat menyambung dari Daftar SE2016-L1 (memungkinkan tidak urut pada Daftar SE2016-L1.P)

Kolom (5) Nama Usaha/Perusahaan/Pemilik Usaha sudah tercetak (pre-printed). Perbaikan nama perusahaan dilakukan di daftar SE2016-L2.P dan tata caranya disesuaikan dengan buku Pedoman Pencacahan (Buku 5).

Kolom (6) Alamat Usaha/Perusahaan sudah tercetak (pre-printed). Petugas tidak perlu memperbaiki isian data pada kolom ini. Perbaikan data dilakukan di daftar SE2016-L2.P

Periksa Kolom (7) Kode Status Usaha, apakah kolom (7) sudah terisi tanda cek (√) salah satu kode 1 s.d kode 4

Periksa isian Kolom (8) Kode Penggunaan Bangunan Sensus, apakah Kolom (8) sudah terisi tanda cek (√) salah satu kode 1 s.d kode 5

Kolom (8) dan Kolom (9) terisi jika Kolom (7) berkode 1 atau 2

Periksa isian Kolom (9). Kolom (9) berisi nomor dari yang terkecil sampai terbesar. Jika Kolom (9) terisi maka usaha/perusahaan dicacah lebih lanjut dengan daftar SE2016-L2.P

Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, dan kode 4 pada kolom (7) baris jumlah halaman ini (Rincian A), baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman sebelumnya (Rincian B), dan baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman ini (Rincian C), apakah sudah benar.

Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, kode 4, dan kode 5 pada masing-masing kolom (8) baris jumlah halaman ini (Rincian A), baris jumlah kumulatif sampai


(38)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 32

dengan halaman sebelumnya (Rincian B), dan baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman ini (Rincian C), apakah sudah benar.

Periksa isian baris jumlah jumlah halaman ini (Rincian A), baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman sebelumnya (Rincian B), dan baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman ini (Rincian C) pada kolom (9). Baris tersebut merupakan penjumlahan kode 2 dan kode 3 yang ada pada kolom (8).

3.4. Editing Coding Dokumen SE2016-L2 Pemeriksaan Secara Umum

Pemeriksaan dokumen secara keseluruhan, jika terdapat hal-hal yang meragukan, kurang jelas, dsb. Konfirmasikan pada petugas pencacah agar dapat dilakukan perbaikan.

Pengolahan dokumen SE2016-L2 akan menggunakan scanner, sehingga petugas pengawas harus meyakinkan bahwa semua lembar SE2016-L2 terjaga bersih, rapi dan penulisan telah menggunakan kaidah yang telah di tentukan

Pemeriksaan Untuk Setiap Rincian

Secara umum, pertanyaan pada daftar isian SE2016-L2 dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu :

1. Pertanyaan Terbuka, dalam hal ini responden akan memberikan jawaban

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jika kosong, padahal seharusnya isi, tanyaan pada PCL

2. Pertanyaan tertutup, dalam hal ini responden akan memilih satu (kode) dari

alternatif jawaban yang tersedia untuk masing-masing pertanyaan, dengan cara menghitamkan bulatan. Untuk pertanyaan jenis ini, responden tidak boleh menghitamkan bulatan lebih dari satu untuk setiap pertanyaan, kecuali rincian 19b.

Perlu diperhatikan ! Apabila dalam menghitamkan bulatan jawaban (oleh) responden

ternyata tidak penuh atau tidak sempurna, maka sempurnakan bulatan jawaban tersebut.


(39)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 33 Blok I : KETERANGAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN

Pemeriksaan Isian Rincian 1 s.d 9

Periksa apakah penulisan pada Rincian 1 s.d 6 sudah sesuai dengan penulisan pada daftar SE2016-L1 Blok I.

Khusus untuk wilayah yang mempunyai pembagian Subblok Sensus

(SBS) lebih dari isian 2 digit yang disediakan, maka tuliskan nomor SBS sesuai

kondisi lapangan dengan menambahkan angka didepan kotak yang pertama. Contoh : NBS : 028 B

NSBS : 125

Maka penulisan pada kuesioner adalah sebagi berikut :

Periksa juga apakah penulisan pada Rincian 7 s.d 9 sudah sesuai dengan daftar SE2016-L1 Blok V Kolom (1) s.d Kolom (3)

Periksa juga, kebenaran penulisan kode pada Rincian 1 s.d 9 pada kotak sebelah kanan, apakah sudah sesuai dengan kode yang ada dalam daftar SE2016-L1.

Rincian 10 : Nomor Urut Usaha/Perusahaan

Periksa apakah penulisan pada Rincian 10 sudah sesuai dengan daftar SE2016-L1 Blok V Kolom (8). Periksa apakah isian sudah urut dari nomor urut 1 s.d nomor urut terakhir dalam satu blok sensus/sub blok sensus.

Rincian 11a s.d 11d : Nama, Alamat, Nomor Telepon, Faksimili, Email, Nama Pengusaha/Penanggung Jawab Unit Usaha/Perusahaan, dan Jenis Kelamin

Tulisan pada rincian ini harus jelas dan tidak melebihi batas luar garis kotak pada masing-masing baris. Pastikan bahwa Isian Rincian 11a sama dengan isian pada dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom [9]. Perbaiki tulisan jika tulisan tidak terbaca dengan jelas. Pastikan jenis kelamin pengusaha atau penanggung jawab unit usaha/perusahaan terisi (hitamkan salah satu bulatannya)


(40)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 34

Periksa apakah Rincian 12, 12a sd. 12e (alamat/lokasi usaha) ada isian. Rincian ini harus terisi apabila usaha yang tercantum pada Rincian 11a merupakan usaha kaki lima (K5), usaha pertambangan/penggalian perorangan, dan usaha persewaan rumah/kamar (isian dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom 10, harus terisi kode 2 atau 4). Pastikan isian kode wilayah pada kotak sesuai dengan deskripsi yang dituliskan di sebelah kiri nya dansesuai dengan master file desa (MFD) semester I 2015.

Rincian 12 akan terisi jika daftar SE2016-L1 Blok V Kolom (10) terisi kode 2 atau kode 4

Khusus rincian No. Blok Sensus; apabila alamat/lokasi usahanya masih dalam satu blok, maka no blok sensusnya harus terisi

Rincian 13 : tahun mulai beroperasi

Cek kembali isian tahun apakah sudah diisi sebanyak 4 digit ke dalam kotak yang tersedia. Isian maksimal adalah tahun 2016. Jika tidak ada isian, tanyakan kepada pengawas.

Rincian 14a : Kode Status Badan Usaha

Periksa apakah salah satu kode jawaban rincian ini sudah ada yang dihitamkan pada kotak yang tersedia. Kemudian periksa apakah kode yang dihitamkan pada kotak tersebut sudah penuh dan tidak lebih dari satu bulatan hitam pada kotak yang ada.

Rincian 14b : Laporan/Catatan Keuangan

· Rincian ini boleh kosong atau marking pada kode 1 atau 2.

· Jika Rincian 14a isi kode 6 atau 8 maka Rincian 14b harus ada marking.

· Jika Rincian 14a marked pada salah satu kode 1,2,..,5, atau 7, maka Rincian 14b harus kosong.

Rincian 15a : Kegiatan Utama Usaha/Perusahaan

Periksa penulisan kegiatan utama yang dilakukan usaha/perusahaan ini, apakah sudah lengkap dan jelas penulisannya, sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat kategori lapangan usaha dan kode KBLI pada Rincian 15b.


(41)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 35 Rincian 15a : Kode Kategori

Isian ini harus sesuai dengan isian Rincian 15.a (kegiatan utama) dengan berpedoman pada buku KBLI 2015

Rincian 15b : Produk utama (barang dan jasa) yang dihasilkan/ dijual

Apakah penulisannya sudah lengkap dan jelas sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat kode KBLI 5 digit usaha/perusahaan tsb.

Isikan kode KBLI 2015 / 5 digit ke dalam kotak yang tersedia, sesuai dengan produk (barang dan jasa) yang dihasilkan/dijual. Pastikan kode KBLI 5 digit sesuai dengan buku pedoman ringkasan KBLI 2015 dan sesuai dengan kategori yang tertulis pada Rincian 15a.

Cara penentuan kode KBLI lima digit berdasarkan deskripsi pada Rincian 15a (kegiatan utama), Rincian 15b yaitu produk utama (barang dan jasa) yang dihasilkan/dijual, kode penggunaan bangunan sensus pada Dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (4), dan atau lokasi usaha pada Dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (10). Uraian kategori lapangan usaha yang dicakup dalam SE2016 ini dapat dilihat pada Buku Pedoman Pencacah (bab I). Daftar Kode KBLI 5 digit dapat dilihat pada Buku Pedoman Ringkasan KBLI 2015

Rincian 15c : kualifikasi usaha/perusahaan (khusus Konstruksi)

· Rincian ini boleh kosong (tidak di hitamkan), atau hitamkan pada salah satu kode 1 sd. 9.

· Jika Rincian 15.a (digit kategori lapangan usaha) terisi kategori F, maka rincian 15.c salah satu harus ada yang di hitamkan

· Jika Rincian 15.a terisi bukan kode F, maka rincian 15.c tidak boleh ada yang dihitamkan.

· Periksa apakah kotak yang dihitamkan sudah penuh dan tidak lebih dari satu kotak yang dihitamkan.

Rincian 15d : Kualifikasi usaha/perusahaan (Khusus Akomodasi)

· Rincian ini boleh tidak dimarking atau marking salah satu kode 0 sd. 6.

· Jika Rincian 15.a (digit kategori lapangan usaha) terisi kategori I (Khusus Akomodasi), maka rincian 15.d salah satu harus ada yang dihitamkan.


(42)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 36

· Jika Rincian 15.a terisi bukan kode I, maka rincian 15.d tidak boleh yang dihitamkan.

· Periksa apakah kotak yang dihitamkan sudah penuh dan tidak lebih dari satu kotak yang dihitamkan.

Rincian 16 : Jaringan perusahaan/usaha

· Salah satu kode jaringan usaha/ perusahaan dihitamkan. Jika tidak ada yang dihitamkan, maka tanyakan kepada pengawas.

· Jika jaringan perusahaan/usaha berkode 2 (kantor pusat) maka Rincian 17 harus ada isian dan Rincian 18 harus kosong

· Jika jaringan usaha/perusahaan berkode 1 (tunggal) maka Rincian 17 dan 18 kosong

· Jika jaringan usaha/perusahaan berkode 3 s.d 6 (cabang, perwakilan, pabrik, atau unit pembantu/penunjang) maka Rincian 17 kosong, dan Rincian 18 harus terisi. Khusus untuk kode 5 (Pabrik/Pengolahan) Rincian 18 ini tidak bisa terisi.

Jika Rincian 15a berkategori C (Industri Pengolahan) maka Rincian 16 (jaringan usaha/perusahaan) berkode 5 (pabrik/ pengolahan)

Rincian 17 : Banyaknya Kantor Cabang, Kantor Perwakilan, pabrik, Unit Pembantu/penunjang yang dimiliki oleh Kantor Pusat

Jika Rincian 16 berkode 2 (Kantor Pusat) maka minimal salah satu isian pada jumlah kantor cabang, kantor perwakilan, pabrik atau unit pembantu/penunjang.

Rincian 18 (nama dan alamat kantor pusat).

Jika Rincian 16 berkode 3 s.d 6, Rincian 18 harus terisi. Jika lokasinya berada di luar negri, yang tertulis adalah nama negara, sedangkan nama provinsi dan kabupaten.kota dikosongkan. Isikan kode Negara/provinsi dan kabupaten /kota jika deskripsi nya terisi. (Lihat lampiran 2 dan 3)

Rincian 19a : Jumlah tenaga kerja

Rincian ini harus ada isian minimal 1 (satu) orang yaitu tenaga kerja pemilik/ pengusahanya. Jika hanya pemiliknya saja, maka dihitung 1. Cek pula kewajaran isian jumlah tenaga kerja dengan usaha yang dilakukan oleh usaha/perusahaan ini. Apabila


(43)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 37

rincian ini kosong, tanyakan kepada pencacah apakah benar-benar kosong atau karena terlewat.

Rincian 19b : Bulan Kerja

Periksa apakah responden telah mengisi bulan kerja dengan cara menghitamkan kotak yang tersedia sesuai dengan bulan kerja dari kegiatan usaha/perusahaan selama satu tahun. Jumlah bulan kerja untuk usaha/perusahaan yang tahun mulai beroperasinya 2016 maka jumlah bulan kerja yang bisa terisi maksimal adalah 5 bulan dan minimal 1 bulan, yaitu dalam rentang bulan Januari s.d Mei.

Rincian 20a : Nilai Pengeluaran Usaha selama 1 bulan

Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha utama ditambah dengan nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha lainnya dalam satu bulan (pada Rincian 23a). Periksa

isian rincian ini seharusnya < dari Rincian 23a.

Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka rincian nilai pengeluaran usaha selama 1 bulan bisa kosong

Rincian 20b : Nilai Pengeluaran Usaha Selama 1 tahun

Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha utama ditambah dengan nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha lainnya dalam satu bulan (pada Rincian 23a). Periksa

isian rincian ini seharusnya < dari Rincian 23a.

Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka rincian nilai pengeluaran usaha selama 1 tahun bisa kosong


(44)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 38

Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang dihitamkan. Kemudian periksa apakah dalam menghitamkan kode yang ada dalam bulatan sudah sesuai dengan yang diinginkan, apabila belum, agar dihitamkan kode yang sesuai sehingga bisa dibaca waktu pengolahan data dengan scanner.

Rincian 22a dan 22b : Penerapan Usaha melalui Sistem Waralaba dan Kepemilikan STWP

Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang dihitamkan. Kemudian periksa apakah dalam menghitamkan kode yang ada dalam bulatan sudah sesuai dengan yang diinginkan, apabila belum, agar dihitamkan kode yang sesuai sehingga bisa dibaca waktu pengolahan data dengan scanner.

Jika Rincian 22a berkode 3 maka Rincian 22b tidak ada isian

Rincian 23a : Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha selama 1 bulan Periksa kewajaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha terhadap jenis kegiatan usahanya. Periksa pula kewajaran isian Rincian 23a ini dibandingkan dengan isian Rincian 20a (nilai pengeluaran usaha selama satu bulan). Periksa isian rincian ini seharusnya > dari rincian 20a.

Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka rincian nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha selama 1 bulan kosong

Rincian 23b : Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha selama 1 tahun Periksa kewajaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha terhadap jenis kegiatan usahanya. Periksa pula kewajaran isian Rincian 23b ini dibandingkan dengan isian Rincian 20b (nilai pengeluaran usaha selama satu bulan). Periksa isian rincian ini seharusnya > dari rincian 20a.

Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka rincian nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha selama 1 tahun kosong

Blok II : CATATAN

Periksa apakah ada keterangan hal-hal penting yang harus dituliskan pada blok catatan.


(45)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 39

Selain informasi dari responden, maka pencacah, pemeriksa dan KSK/Mitra Statistik juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner

Blok III : KETERANGAN PETUGAS DAN PEMBERI JAWABAN

Periksa apakah Rincian 1 sd. 5 Kolom (2) ada keterangan pencacah. Bila pencacah belum mengisi rincian tersebut, diminta agar pencacah mengisinya sebagai tanda pertanggung jawaban pelaksanaan tugasnya.

Rincian Kolom (4) pemberi jawaban harus terisi. Apabila Kolom (4) belum terisi, pencacah harus diminta kembali untuk meminta pemberi jawaban membubuhkan nama dan tanda tangannya sebagai bukti pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benar-benar merupakan jawaban responden dan sudah sesuai dengan kondisi usahanya.

3.5. Editing Coding Dokumen SE2016-L2.P Pemeriksaan Secara Umum

1. Periksa jumlah lembar SE2016-L2.P harus sama dengan jumlah usaha/ perusahaan pada dokumen SE2016-L1.P (termasuk usaha/perusahaan yang tutup/tidak ditemukan/di luar cakupan SE2016 – yang tidak dilanjutkan pencacahan ke Daftar SE2016-L2.P) sesuai dengan jumlah blok sensus/subblok sensus yang menjadi tanggung jawab masing-masing PCL, jika ada perbedaan tanyakan kepada PCL.

2. Berbeda dengan SE2016-L2, pengolahan dokumen SE2016-L2.P menggunakan sistem entri sehingga PCL diijikan mencoret isian preprinted dan memperbaikinya sesuai kondisi lapangan.

3. Jika ada rincian yang seharusnya isi tetapi kosong maka tanyakan kepada PCL. Jika ada rincian yang meragukan atau kurang jelas, maka konfirmasi kepada PCL dan lakukan perbaikan sebagaiman mestinya.

4. Seluruh tulisan menggunakan huruf kapital. Jika belum/tidak, tulisan harus dikoreksi.

5. Khusus untuk usaha/perusahaan yang tidak memiliki nomor urut usaha/ perusahaan (Daftar SE2016-L1.P Blok V Kolom (9) tidak terdapat isian atau


(46)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 40

kosong), karena pencacahan tidak dilanjutkan ke Daftar SE2016-L2.P, Daftar SE2016-L2.P untuk usaha/perusahaan tersebut harus ditandai dengan garis silang besar pada halaman depan dan diberikan keterangan yang memperjelas status usaha/perusahaan pada Blok II Catatan. Jika belum ditandai, tanyakan kepada PCL apakah usaha/ perusahaan tersebut dilanjut pencacahan dengan Daftar SE2016-L2.P atau tidak dan minta PCL memperbaiki sehingga konsisten antara Daftar SE2016-L1.P dan Daftar SE2016-L2.P.

Pemeriksaan untuk setiap Rincian

Pertanyaan yang sifatnya terbuka (berupa uraian/penjelasan) agar dituliskan jawaban menggunakan huruf KAPITAL. Jika kosong padahal seharusnya terisi, tanyakan kepada PCL.

Pertanyaan yang sudah tercetak isian, jika terdapat informasi yang salah atau pengisiannya belum sesuai tata cara pengisian daftar, perbaiki dengan cara dicoret dan dituliskan isian yang benar menggunakan huruf KAPITAL. Periksa perbaikan isian yang dilakukan PCL apakah sudah sesuai dengan tata cara pengisian daftar.

Untuk rincian yang disediakan kode isian, lingkari kode yang sesuai kemudian tuliskan di dalam kotak yang tersedia. Jika kode belum dilingkari dan atau belum dituliskan pada kotak, tanyakan kepada PCL dan perbaiki.

Berikan tanda cek pada rincian yang memungkinkan isian lebih dari satu. Periksa minimal ada satu tanda cek diberikan pada rincian tersebut.

Periksa konsitensi isian antar variabel rincian mengikuti alur pertanyaan dalam Daftar SE2016-L2.P. Perbaiki apabila terdapat isian yang seharusnya tidak perlu ditanyakan dan sebaliknya sesuai alur pertanyaan.

Blok I : KETERANGAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN

Rincian 1 s.d 5 (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Nomor

Blok Sensus) sudah tercetak (pre-printed). Periksa apakah isian dan kode pada Rincian 1 s.d 5 sudah sesuai dengan penulisan pada daftar SE2016-L1.P Blok I

Untuk Rincian 2 dan 4 (coret yang tidak perlu), apakah sudah docoret. Apabila masih salah atau tidak sesuai, sesuaikan dengan Daftar SE2016-L1.P Blok I Rincian 102 dan 104.


(47)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 41 Rincian 6 : Nomor Sub Blok Sensus

Jika merupakan blok sensus konsentrasi, periksa apakah isian pada Rincian 6 sudah sesuai dengan isian pada Daftar SE2016-L1.P Blok I Rincian 106. Pastikan rincian tersebut kosong jika bukan merupakan blok konsentrasi.

Rincian 7 s.d 9 (Nomor Segmen, Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus)

Periksa apakah isian pada Rincian 7 s.d 9 sudah sesuai dengan penulisan pada Daftar SE2016-L1.P, Blok V Kolom (1) s.d (3)

Rincian 10 : Nomor Urut Usaha/Perusahaan

Periksa apakah isian pada Rincian 10 sudah sesuai dengan penulisan pada Daftar SE2016-L1.P Blok V Kolom (9)

Rincian 11a s.d 11d (Nama, alamat, dan pengusaha/ penanggung jawab usaha/perusahaan)

Periksa apakah PCL telah menuliskan nama unit usaha/perusahaan, alamat usaha/perusahaan, momor telepon, nomor faksimile, e-mail dengan lengkap dan jelas, serta nama dan jenis kelamin. Pastikan jenis kelamin pengusaha atau penanggung jawab unit usaha/perusahaan telah dilingkari dan dituliskan kodenga (kode 1 atau 2) pada kotak yang tersedia.

Rincian 13 : tahun mulai beroperasi

Periksa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali isian tahun apakah sudsah diisi sebanyak 4 digit ke dalam kotak yang tersedia. Isian maksimal adalah tahun 2016.

Rincian 14a : Kode Status Badan Usaha

Periksa apakah salah satu kode status badan usaha sudah disilang dan dimasukkan ke dalam kotak

Rincian 14b : Laporan catatan keuangan

· Rincian ini boleh kosong atau terisi pada kode 1 atau 2.

· Jika Rincian 14a isi kode 6 atau 8 maka Rincian 14b harus ada terisi.

· Jika Rincian 14a terisi pada salah satu kode 1,2,..,5, atau 7, maka Rincian 14b harus kosong.


(48)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 42

Periksa penulisan kegiatan utama yang dilakukan usaha/perusahaan ini, apakah sudah lengkap dan jelas penulisannya, sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat kategori lapangan usaha dan kode KBLI pada Rincian 15b.

Untuk Isian kode kategori harus sesuai dengan isian Rincian 15.a (kegiatan utama) dengan berpedoman pada buku KBLI 2015

Periksa Rincian 15b : produk utama yang dihasilkan/dijual apakah penulisannya sudah lengkap dan jelas sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat kode KBLI 5 digit usaha/perusahaan tsb.

Periksa isian Rincian 15b kode KBLI 5 digit. Isian ini harus sesuai dengan isian Rincian 15b (produk utama (barang dan jasa) dengan berpedoman pada buku KBLI 2015 ke dalam kotak yang tersedia.

Cara penentuan kode KBLI 5 digit :

Rincian 15a deskripsi kegiatan utama

Rincian 15b produk utama (barang dan jasa) yang dihasilkan/dijual

Dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus dan atau lokasi usaha pada dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (10)

Untuk kategori lapangan usaha yang dicakup dalam SE 2016 dapat dilihat pada Buku Pedoman Ringkasan KBLI 2015

Rincian 15c : kualifikasi usaha/perusahaan (khusus Konstruksi) Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang disilang

Rincian 15c ada isian jika Rincian 15a berkode “F” (Usaha Konstruksi)

Rincian 15d : kualifikasi usaha/perusahaan (khusus Akomodasi) Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang disilang

Rincian 15d ada isian jika Rincian 15a berkode “I” (Usaha Akomodasi)

Rincian 16 : Jaringan Usaha/Perusahaan

· Jika Rincian 16 berkode 1 maka langsung ke Rincian 19 dan Rincian 17 s.d Rincian 18 tidak ada isian


(49)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 43

· Jika Rincian 16 berkode 2 (kantor pusat) maka Rincian 17 ada isian dan Rincian 18 tidak ada isian

· Jika Rincian 16 berkode 3 s.d 6 maka Rincian 17 tidak ada isian dan Rincian 18 ada isian

Rincian 17 : Kantor Cabang, Kantor Perwakilan, Pabrik, Unit Pembantu/ penunjang

Jika Rincian 16 berkode 2 (kantor Pusat), periksa apakah pencacah sudah menulis minimal salah satu isian pada jumlah kantor cabang, kantor perwakilan, pabrik atau unit pembantu/penunjang.

Rincian 18a s.d 18d : Nama dan alamat Kantor Pusat

Rincian ini sudah tercetak/pre-printed. Jika Rincian 16 berkode 3 s.d 6, periksa :

· Apabila tidak ada coretan, pastikan ke pencacah apakah yang tercetak sudah benar atau ada salah. Jika salah, klarifikasikan perbaikannya

· Apakah sudah dicoret salah satu dicoret salah satu yang tidak sesuai. Jika yang dicoret tidak sesuai dengan kode Provinsi/ Negara dan kabupaten/Kota, yang sudah tercetak. Jika belum sesuai dan salah konfirmasikan kembali ke pencacah.

Rincian 19a : Jumlah Tenaga Kerja

Rincian ini harus ada isian minimal 1 (satu) orang yaitu tenaga kerja pemilik/ pengusahanya. Jika hanya pemiliknya saja, maka dihitung 1. Cek pula kewajaran isian jumlah tenaga kerja dengan usaha yang dilakukan oleh usaha/perusahaan ini. Apabila rincian ini kosong, tanyakan kepada pencacah apakah benar-benar kosong atau karena terlewat.

Rincian 19b : Bulan Kerja

Periksa apakah pencacah telah melingkari bulan kerja pada kotak yang tersedia sesuai dengan bulan kerja dari kegiatan usaha/perusahaan selama satu tahun.

Rincian 20a : Nilai Pengeluaran Usaha Selama 1 bulan

Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah


(1)

Buku 9 | LAMPIRAN 73 1902 BELITUNG

1903 BANGKA BARAT 1904 BANGKA TENGAH 1905 BANGKA SELATAN 1906 BELITUNG TIMUR 1971 PANGKAL PINANG 2101 KARIMUN 2102 BINTAN 2103 NATUNA 2104 LINGGA

2105 KEPULAUAN ANAMBAS 2171 B A T A M

2172 TANJUNG PINANG 3101 KEPULAUAN SERIBU 3171 JAKARTA SELATAN 3172 JAKARTA TIMUR 3173 JAKARTA PUSAT 3174 JAKARTA BARAT 3175 JAKARTA UTARA 3201 BOGOR 3202 SUKABUMI 3203 CIANJUR 3204 BANDUNG 3205 GARUT 3206 TASIKMALAYA 3207 CIAMIS 3208 KUNINGAN 3209 CIREBON 3210 MAJALENGKA 3211 SUMEDANG 3212 INDRAMAYU 3213 SUBANG 3214 PURWAKARTA 3215 KARAWANG 3216 BEKASI 3217 BANDUNG BARAT 3218 PANGANDARAN 3271 BOGOR

3272 SUKABUMI 3273 BANDUNG 3274 CIREBON 3275 BEKASI 3276 DEPOK 3277 CIMAHI 3278 TASIKMALAYA 3279 BANJAR 3301 CILACAP 3302 BANYUMAS 3303 PURBALINGGA 3304 BANJARNEGARA 3305 KEBUMEN 3306 PURWOREJO 3307 WONOSOBO 3308 MAGELANG 3309 BOYOLALI 3310 KLATEN 3311 SUKOHARJO 3312 WONOGIRI 3313 KARANGANYAR 3314 SRAGEN 3315 GROBOGAN 3316 BLORA 3317 REMBANG 3318 PATI 3319 KUDUS 3320 JEPARA 3321 DEMAK 3322 SEMARANG 3323 TEMANGGUNG 3324 KENDAL 3325 BATANG 3326 PEKALONGAN 3327 PEMALANG 3328 TEGAL 3329 BREBES 3371 MAGELANG


(2)

Buku 9 | LAMPIRAN 74 3372 SURAKARTA

3373 SALATIGA 3374 SEMARANG 3375 PEKALONGAN 3376 TEGAL 3401 KULON PROGO 3402 BANTUL 3403 GUNUNG KIDUL 3404 SLEMAN 3471 YOGYAKARTA 3501 PACITAN 3502 PONOROGO 3503 TRENGGALEK 3504 TULUNGAGUNG 3505 BLITAR 3506 KEDIRI 3507 MALANG 3508 LUMAJANG 3509 JEMBER 3510 BANYUWANGI 3511 BONDOWOSO 3512 SITUBONDO 3513 PROBOLINGGO 3514 PASURUAN 3515 SIDOARJO 3516 MOJOKERTO 3517 JOMBANG 3518 NGANJUK 3519 MADIUN 3520 MAGETAN 3521 NGAWI 3522 BOJONEGORO 3523 TUBAN 3524 LAMONGAN 3525 GRESIK 3526 BANGKALAN 3527 SAMPANG 3528 PAMEKASAN

3529 SUMENEP 3571 KEDIRI 3572 BLITAR 3573 MALANG 3574 PROBOLINGGO 3575 PASURUAN 3576 MOJOKERTO 3577 MADIUN 3578 SURABAYA 3579 BATU 3601 PANDEGLANG 3602 LEBAK 3603 TANGERANG 3604 SERANG 3671 TANGERANG 3672 CILEGON 3673 SERANG

3674 TANGERANG SELATAN 5101 JEMBRANA 5102 TABANAN 5103 BADUNG 5104 GIANYAR 5105 KLUNGKUNG 5106 BANGLI 5107 KARANG ASEM 5108 BULELENG 5171 DENPASAR 5201 LOMBOK BARAT 5202 LOMBOK TENGAH 5203 LOMBOK TIMUR 5204 SUMBAWA 5205 DOMPU 5206 BIMA

5207 SUMBAWA BARAT 5208 LOMBOK UTARA 5271 MATARAM 5272 BIMA 5301 SUMBA BARAT


(3)

Buku 9 | LAMPIRAN 75 5302 SUMBA TIMUR

5303 KUPANG

5304 TIMOR TENGAH SELATAN 5305 TIMOR TENGAH UTARA 5306 BELU

5307 ALOR 5308 LEMBATA 5309 FLORES TIMUR 5310 SIKKA 5311 ENDE 5312 NGADA 5313 MANGGARAI 5314 ROTE NDAO 5315 MANGGARAI BARAT 5316 SUMBA TENGAH 5317 SUMBA BARAT DAYA 5318 NAGEKEO 5319 MANGGARAI TIMUR 5320 SABU RAIJUA 5321 MALAKA 5371 KUPANG 6101 SAMBAS 6102 BENGKAYANG 6103 LANDAK 6104 MEMPAWAH 6105 SANGGAU 6106 KETAPANG 6107 SINTANG 6108 KAPUAS HULU 6109 SEKADAU 6110 MELAWI 6111 KAYONG UTARA 6112 KUBU RAYA 6171 PONTIANAK 6172 SINGKAWANG 6201 KOTAWARINGIN BARAT 6202 KOTAWARINGIN TIMUR 6203 KAPUAS

6204 BARITO SELATAN 6205 BARITO UTARA 6206 SUKAMARA 6207 LAMANDAU 6208 SERUYAN 6209 KATINGAN 6210 PULANG PISAU 6211 GUNUNG MAS 6212 BARITO TIMUR 6213 MURUNG RAYA 6271 PALANGKA RAYA 6301 TANAH LAUT 6302 KOTA BARU 6303 BANJAR 6304 BARITO KUALA 6305 TAPIN

6306 HULU SUNGAI SELATAN 6307 HULU SUNGAI TENGAH 6308 HULU SUNGAI UTARA 6309 TABALONG 6310 TANAH BUMBU 6311 BALANGAN 6371 BANJARMASIN 6372 BANJAR BARU 6401 PASER 6402 KUTAI BARAT 6403 KUTAI KARTANEGARA 6404 KUTAI TIMUR 6405 BERAU

6409 PENAJAM PASER UTARA 6411 MAHAKAM HULU 6471 BALIKPAPAN 6472 SAMARINDA 6474 BONTANG 6501 MALINAU 6502 BULUNGAN 6503 TANA TIDUNG 6504 NUNUKAN


(4)

Buku 9 | LAMPIRAN 76 6571 TARAKAN

7101 BOLAANG MONGONDOW 7102 MINAHASA

7103 KEPULAUAN SANGIHE 7104 KEPULAUAN TALAUD 7105 MINAHASA SELATAN 7106 MINAHASA UTARA

7107 BOLAANG MONGONDOW UTARA 7108 SIAU TAGULANDANG BIARO 7109 MINAHASA TENGGARA

7110 BOLAANG MONGONDOW SELATAN

7111 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 7171 MANADO

7172 BITUNG 7173 TOMOHON 7174 KOTAMOBAGU 7201 BANGGAI KEPULAUAN 7202 BANGGAI 7203 MOROWALI 7204 POSO 7205 DONGGALA 7206 TOLI-TOLI 7207 BUOL 7208 PARIGI MOUTONG 7209 TOJO UNA-UNA 7210 SIGI 7211 BANGGAI LAUT 7212 MOROWALI UTARA 7271 PALU

7301 KEPULAUAN SELAYAR 7302 BULUKUMBA 7303 BANTAENG 7304 JENEPONTO 7305 TAKALAR 7306 GOWA 7307 SINJAI 7308 MAROS

7309 PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

7310 BARRU 7311 BONE 7312 SOPPENG 7313 WAJO

7314 SIDENRENG RAPPANG 7315 PINRANG 7316 ENREKANG 7317 LUWU 7318 TANA TORAJA 7322 LUWU UTARA 7325 LUWU TIMUR 7326 TORAJA UTARA 7371 MAKASSAR 7372 PAREPARE 7373 PALOPO 7401 BUTON 7402 MUNA 7403 KONAWE 7404 KOLAKA 7405 KONAWE SELATAN 7406 BOMBANA 7407 WAKATOBI 7408 KOLAKA UTARA 7409 BUTON UTARA 7410 KONAWE UTARA 7411 KOLAKA TIMUR 7412 KONAWE KEPULAUAN 7413 MUNA BARAT 7414 BUTON TENGAH 7415 BUTON SELATAN 7471 KENDARI 7472 BAUBAU 7501 BOALEMO 7502 GORONTALO 7503 POHUWATO 7504 BONE BOLANGO 7505 GORONTALO UTARA 7571 GORONTALO


(5)

Buku 9 | LAMPIRAN 77 7601 MAJENE

7602 POLEWALI MANDAR 7603 MAMASA 7604 MAMUJU 7605 MAMUJU UTARA 7606 MAMUJU TENGAH 8101 MALUKU TENGGARA BARAT 8102 MALUKU TENGGARA 8103 MALUKU TENGAH 8104 BURU 8105 KEPULAUAN ARU 8106 SERAM BAGIAN BARAT 8107 SERAM BAGIAN TIMUR 8108 MALUKU BARAT DAYA 8109 BURU SELATAN 8171 AMBON 8172 TUAL

8201 HALMAHERA BARAT 8202 HALMAHERA TENGAH 8203 KEPULAUAN SULA 8204 HALMAHERA SELATAN 8205 HALMAHERA UTARA 8206 HALMAHERA TIMUR 8207 PULAU MOROTAI 8208 PULAU TALIABU 8271 TERNATE 8272 TIDORE KEPULAUAN 9101 FAKFAK 9102 KAIMANA 9103 TELUK WONDAMA 9104 TELUK BINTUNI 9105 MANOKWARI 9106 SORONG SELATAN 9107 SORONG 9108 RAJA AMPAT 9109 TAMBRAUW 9110 MAYBRAT 9111 MANOKWARI SELATAN

9112 PEGUNUNGAN ARFAK 9171 SORONG

9401 MERAUKE 9402 JAYAWIJAYA 9403 JAYAPURA 9404 NABIRE 9408 KEPULAUAN YAPEN 9409 BIAK NUMFOR 9410 PANIAI 9411 PUNCAK JAYA 9412 MIMIKA 9413 BOVEN DIGOEL 9414 MAPPI 9415 ASMAT 9416 YAHUKIMO

9417 PEGUNUNGAN BINTANG 9418 TOLIKARA

9419 SARMI 9420 KEEROM 9426 WAROPEN 9427 SUPIORI

9428 MAMBERAMO RAYA 9429 NDUGA

9430 LANNY JAYA

9431 MAMBERAMO TENGAH 9432 YALIMO

9433 PUNCAK 9434 DOGIYAI 9435 INTAN JAYA 9436 DEIYAI 9471 JAYAPURA


(6)