MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEBAT PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 050657 STABAT KABUPATEN LANGKAT T.A 2011 / 2012.

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEBAT

PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI

KELAS V SD NEGERI 050657 STABAT

KABUPATEN LANGKAT

T . A 2011 - 2012

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar

OLEH :

NURFADHILLAH

NIM. 108113049

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat atas segala limpahan Rahmat, Taufik serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Sholawat serta beriring salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW berserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu berjuang membantu beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini.

Penyusunan skripsi ini di ajukan guna melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi untuk meraih gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Pendidikan. Dengan berbekal pengetahuan teori dan praktek yang penulis peroleh selama perkuliahan serta dilengkapi dengan data hasil penelitian ke Sekolah Dasar, dapatlah disusun skripsi ini berjudul “Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan Menggunakan Metode Debat Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 050657 Stabat Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2011 / 2012.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan literatur yang kurang. Namun demikian, berkat Rahmat Allah SWT dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pertama sekali penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada “Ayahanda dan Ibunda” tercinta yang telah membesarkan dan mendukung penulis dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan cinta serta dukungan berupa do’a, moril dan materil yang tiada terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada adik-adiku Nurhasanah dan Luthfil Amar yang telah memberikan motivasi serta harapan yang kuat, dan tante Yanti yang juga banyak memberikan semangat yang tinggi sehingga mendorong penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor Unimed

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed 3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S Selaku Pembantu Dekan I Fip Unimed

4. Bapak Drs. Aman Simare-Mare, M.S selaku Pembantu Dekan II Fip Unimed

5. Bapak Drs. Khairul Anwar M.Pd, selaku ketua jurusan PGSD yang banyak memberikan motivasi dan semangat.


(6)

6. Ibu Dra. Nurmayani M.Ag, selaku dosen pembimbing skripsi yang banyak meluangkan waktu dan memberikan pengetahuan yang berharga kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Ibu Dra. Herawaty Bukit, M.Pd, Dra. Syamsuarni, M.Pd, Dra. Eva Betty S. M. Pd selaku dosen penyelaras sekaligus penguji yang banyak memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Ibu Jainab S. Pd, selaku kepala sekolah SD. Negeri 050657 Stabat yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian. Beserta Ibu Khairatunnisa S.Pd selaku wali kelas V yang setia membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian.

9. Salam semangat dan sayang buat teman-teman seperjuangan yang telah memberikan bantuan dan semangat khususnya mahasiswa PGSD S-1 kelas A1 Reguler ’08 : Juli, Halimah, Zoel, Akhyar, Ilyas, Yuli, Hanny, Bayu, Neng, Imana, Wanny, Ruth dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Beserta teman-teman PPLT 2011 Binjai Timur beserta guru dan stafnya. Kemudian ibu kos dan adik-adik kos yang membantu memberikan motivasi dan semangat khususnya Aminah, Irma, Aulia, Eka, Filya dan Santi.

10.Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap ada masukan, kritik dan saran pembaca agar dapat menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat digunakan sebagaimana mestinya dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk bagi kita semua Amin.

Medan, Mei 2012 Peneliti


(7)

ABSTRAK

NURFADHILLAH, NIM. 108113049 : “Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan Menggunakan Metode Debat Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 050657 Stabat Kabupaten Langkat T.A 2011 / 2012”.

Medan, jurusan PPSD, Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed Tahun Ajaran 2011/2012

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 050657 Stabat, dengan tujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa menghadapi materi tentang mengomentari masalah peristiwa aktual dan upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode debat.

Jenis penelitian ini adalah Peneltian Tindakan Kelas (PTK), subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 050657 Stabat Kabupaten Langkat pada tahun ajaran 2011 / 2012. Dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Penentuan subjek diperoleh berdasarkan hasil rujukan dari guru kelas. Objek penelitian ini adalah tindakan sebagai upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan mengomentari persoalan aktual dengan menggunakan metode debat.

Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa nilai dari 30 orang siswa pada siklus I pertemuan 1 dapat dikatakan tingkat keterampilan berbicara siswa rendah dikarenakan pada tahap pertemuan 1 masih belum kelihatan yang mendapat kriteria sangat terampil atau (0 %) dari 30 siswa, kemudian yang mendapat kriteria terampil diperoleh 8 orang siswa atau ( 26,67 %), selanjutnya yang mendapat kriteria cukup terampil menjadi 12 orang siswa atau ( 40,00 %), dan yang mendapat kriteria kurang terampil 10 orang siswa atau (33,33%). Peroleh skor guru yang diperoleh adalah 77,5 %. Sedangkan pada pertemuan ke 2, perolehan yang didapat siswa pada pertemuan ini yakni, belum ada siswa yang memperoleh kriteria sangat terampil atau (0 %), yang mendapat kriteria terampil terdapat 15 orang atau (50 %), yang mendapat kriteria cukup terampil terdapat 8 orang atau ( 26,67%), dan yang kurang terdapat 7 orang atau (23, 33%). Skor yang diperoleh guru adalah dengan nilai 82,5% dikatakan kriteria baik. Kemudian Pada siklus II pertemuan 3 terdapat 6 orang siswa yang memperoleh kriteria sangat terampil atau (20,00%), kemudian yang mendapat kriteria terampil berjumlah 12 orang atau ( 40,00 %), kemudian 12 orang atau ( 40,00%) mendapatkan kriteria cukup terampil dan tidak ada lagi siswa yang belum terampil atau (0 %), dan skor yang diperoleh guru adalah 87,5%. Skor guru juga mengalami peningkatan. Selanjutnya pada pertemuan ke 4 jumlah siswa yang mendapat kategori sangat terampil sudah meningkat yakni 20 orang atau 66,67%, yang mendapat kategori terampil terdapat 8 orang atau 26,67%, selanjutnya yang memperoleh kategori cukup terdapat 2 orang atau 6, 66%, sehingga tidak ada lagi siswa yang nilainya kurang. Selain itu, skor guru semakin meningkat yakni dengan skor 97,5% dan dikategorikan sangat terampil.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode debat dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran pada pelajaran Bahasa Indonesia materi mengomentari persoalan aktual di kelas V SD Negeri 050657 Stabat T.A 2011 / 2012.


(8)

i

DAFTAR ISI

Hal

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi... iv

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 KerangkaTeoritis ... 7

2.1.1 Keterampilan Berbicara ... 7

2.1.2 Hakikat Berbicara ... 8

2.1.3 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ... 12

2.1.4 Pengertian Metode Debat ... 15

2.1.5 Langkah-Langkah Pelaksanaan Debat ... 16

2.1.6 Beberapa Patokan Dalam Berdebat ... 16

2.1.7 Keunggulan dan Kelemahan Metode Debat ... 17

2.2 Kerangka Berpikir ... 18


(9)

ii

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Jenis Penelitian ... 20

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 20

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 20

3.5 Desain Penelitian ... 21

3.6 Prosedur Penelitian ... 22

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.8 Teknik Analisis Data ... 27

3.9 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Hasil Penelitian ... 29

4.1.1 Deskripsi Keadaan Awal ... 29

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 30

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 48

4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Awal, Siklus I, dan Siklus II . 62 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

4.4 Temuan Penelitian ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 70


(10)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kriteria Indikator Penilaian Keterampilan Berbicara ... 26

Tabel 2. Contoh Cara Penilaian Indikator Keterampilan Berbicara ... 27

Tabel 3. Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 28

Tabel 4. Kriteria Indikator Penilaian Keterampilan Berbicara ... 29

Tabel 5. Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I Pert I ... 33

Tabel 6. Persentase Keterampilan Berbicara Pada Siklus I Pert I ... ... 35

Tabel 7. Grafik Persentase Keterampilan Siswa Siklus I Pert I ... 36

Tabel 8. Skor Kegiatan Belajar Mengajar Guru Siklus I Pert I ... 37

Tabel 9. Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pert I... 38

Tabel 10. Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I Pert II ... 40

Tabel 11. Observasi Keterampilan Berbicara Pada Siklus I Pert II ... 42

Tabel 12. Grafik Persentase Keterampilan Siswa Siklus I Pert II... 42

Tabel 13. Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan II ... 43

Tabel 14. Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan II... 44

Tabel 15. Observasi Keterampilan Berbicara Siklus II Pert III ... 51

Tabel 16. Observasi Keterampilan Berbicara Siklus II Pert III ... 53

Tabel 17. Grafik Keterampilan Siswa Siklus II Pert III ... 54

Tabel 18. Observasi Kegiatan Guru Siklus II pert III ... 55

Tabel 19. Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pert III... 56


(11)

iv

Tabel 21. Observasi Keterampilan Siswa Siklus II Pert IV ... 60

Tabel 22. Grafik Persentase Keterampilan Siswa Siklus IV ... 60

Tabel 23. Observasi Kegiatan Guru Siklus II pertemuan IV ... 61

Tabel 24. Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan IV ... 62

Tabel 25. Rekapitulasi Observasi Keterampilan Berbicara Siswa ... 64

Tabel 26. Grafik Persentase Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 65


(12)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas ... ... 22 Gambar 2. Grafik Presentase Keterampilan Berbicara Siklus I Pert I ... ... 36 Gambar 3. Grafik Presentase Keterampilan Berbicara Siklus I Pert II ... ... 42 Gambar 4. Grafik Presentase Keterampilan Berbicara Siklus I Pert III ... ... 54 Gambar 5. Grafik Presentase Keterampilan Berbicara Siklus I Pert IV ... ... 60 Gambar 6. Grafik Presentase Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ... ... 65


(13)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan I Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan II Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan III Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan IV

Lampiran 6 Daftar Nama Siswa Kelas Vb SDN 050657 Stabat Lampiran 7 Lembar Observsi Guru Pertemuan I

Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Pertemuan II Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Pertemuan III Lampiran 10 Lembar Observasi Guru Pertemuan IV Lampiran 11 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Lampiran 12 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Lampiran 13 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Lampiran 14 Lembar Observasi Kegiatan Siswa


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar BelakangMasalah

Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting yakni sebagai alat komunikasi dan alat berpikir terlihat pada mata pelajaran bahasa yang diberikan mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi), saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Dengan demikian setiap siswa dituntut untuk terampil berbahasa. Bila setiap siswa sudah terampil berbahasa, maka komunikasi antara siswa akan berlangsung dengan baik. Komunikasi yang dimaksud di sini adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu. Maksud komunikasi dapat berupa pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

Selanjutnya Nurjamal (2011 : 2) menyatakan bahwa “aktivitas berbahasa, sudah mengenal empat aspek keterampilan berbahasa, yang lazim juga disebut dengan caturtunggal keterampilan berbahasa”. Dinamakan caturtunggal, karena keempat aspek-menyimak – berbicara – membaca – menulis – itu satu sama lain tak dapat dipisahkan, bahkan dalam praktiknya keempat keterampilan itu berkait erat satu sama lain. Ketika kita berbicara, pada saat yang sama kita pun menyimak. Demikian pula, kalau kita akan membicarakan sesuatu pastilah kita terlebih dahulu harus menyimak dan membaca materi yang ada hubungannya dengan pokok pembicaraan kita. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis.


(15)

2

Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula hubungannya dengan proses-proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.

Berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa, dan keterampilan berbahasa tidak akan berkembang kalau tidak dilatih secara terus-menerus. Oleh karena itu, kepandaian berbicara tidak akan dikuasai dengan baik tanpa dilatih.

Sungguhpun demikian penguasaan dan penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi yang baik dan benar belum selalu memuaskan. Masih ada sejumlah siswa yang ragu untuk berbicara, ada rasa takut berbicara kalau mengatakan hal yang salah atau mengatakan hal yang benar dengan cara yang salah. Persoalan inilah yang dialami, tidak adanya keberanian berbicara oleh para siswa kelas V SDN 050657 Stabat. Suasana belajar menjadi pasif dan tidak bersemangat akibat tidak adanya keberanian berbicara untuk mengemukakan pendapat atau berbicara.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis di SD 050657 Stabat, ada beberapa masalah yang dihadapi guru maupun siswa dalam mengungkapkan pendapat. Pada kenyataannya, terdapat banyak hal yang tidak mendukung perkembangan keterampilan berbicara mengungkapkan pendapat. Kemudian ditambah lagi dengan minimnya penggunaan model atau metode pembelajaran di dalam kelas, sehingga proses pembelajaran pun terlihat sangat monoton dan pasif. Pembelajaran yang digunakan lebih dominan menggunakan metode ceramah. Hal inilah yang membuat keaktifan siswa sangat rendah dalam berbicara mengungkapkan pendapat. Rendahnya keterampilan berbicara siswa terbukti dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap wali kelas V SD Negeri 050657 yang menginformasikan bahwa hanya sekitar 13,33% yang memiliki keterampilan berbicara baik


(16)

3

yaitu sekitar 4 orang dari 30 siswa sedangkan 86,67% lainnya memiliki keterampilan berbicara yang kurang, yaitu sekitar 26 orang dari 30 siswa.

Metode mengajar yang dipilih dan digunakan membawa pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian hasil yang diharapkan, baik berupa dampak langsung maupun dampak pengiring. Metode ceramah misalnya, dapat membuat siswa menjadi pendengar yang baik, meniru cara atau sikap guru berbicara dan bertingkah laku, tetapi bisa pula membawa pengaruh yang kurang baik seperti siswa mudah melupakan apa yang diceramahkan membuat siswa pasif dan kurang mengembangkan kreativitasnya. Metode penugasan dapat berpengaruh kepada siswa, yaitu terbinanya kemandirian, bertanggung jawab, dan sebagainya. Demikian juga dapat menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pergaulan hidup mereka sehari-hari.

Metode debat sebagai alternatif yang dipilih peneliti sebagai alat dalam membantu menyelesaikan masalah siswa dalam mengungkapkan pendapat. Tarigan (2007 : 86) “Pada dasarnya debat merupakan suatu latihan atau praktek kontroversi”. Debat merupakan argumentasi untuk menentukan baik tidaknya suatu usul tertentu yang didukung oleh satu pihak yang disebut pendukung, dan ditolak atau disangkal oleh pihak lain yang disebut penyangkal.

Peneliti sangat tertarik untuk memperbaiki suasana kelas agar lebih aktif dan bersemangat. Keadaan inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas di kelas V SDN 050657 Stabat untuk mengatasi kesulitan guru membelajarkan siswa agar memiliki kemampuan dan keberanian berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan Menggunakan


(17)

4

Metode Debat Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SDN 050657 Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2011-2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi sehubungan dengan keterampilan siswa berbicara. Masalah-masalah itu perlu diidentifikasi atau dikenali. Adapun masalah-masalah yang teridentifikasi antara lain:

1. Kurangnya latihan berbicara dalam pembelajaran

2. Keaktifan siswa sangat rendah dalam berbicara mengungkapkan pendapat

3. Metode pembelajaran guru yang tidak mengaktifan siswa karena metode yang disampaikan cenderung berceramah.

4. Pembelajaran hanya berpusat pada guru.

5. Suasana belajar menjadi pasif dan tidak bersemangat

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah penelitian yaitu: “Peningkatan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode debat pada pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok menanggapi peristiwa aktual yang terjadi pada kehidupan sehari-hari di kelas V SD Negeri 050657 Stabat”.

1. 4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakah dengan penggunaan metode debat dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 050657 Stabat?”


(18)

5

Untuk mengetahui atau sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode debat pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 050657 Stabat Kabupten Langkat tahun ajaran 2011 / 2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa

a. Menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran melalui metode debat b. Melatih dan meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam

mengemukakan pendapat

2. Bagi guru

a. Sebagai bahan masukan bahwa penggunaan metode yang bervariasi dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, khususnya metode debat dapat meningkatkan keterampilan siswa berbicara mengeluarkan pendapat.

3. Sekolah

a. Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah khususnya keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode debat

b. Sebagai bahan masukan bahwa metode debat dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa

4. Bagi peneliti

a. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan keterampilan berbicara siswa setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode debat


(19)

6

b. Bagi peneliti lainnya yang ingin atau berminat untuk meneliti lebih lanjut tentang bagaimana meningkatkan keterampilan siswa berbicara mengungkapkan pendapat.


(20)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan yang diuraikan dalam Bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Dengan menggunakan metode debat, keterampilan berbicara mengungkapkan pendapat siswa kelas V SD Negeri 050657 Stabat mengalami peningkatan. Sebelum masuk pada siklus I, terlebih dahulu mengadakan observasi awal, tingkat keterampilan siswa tampak pada kemampuan awal dengan hasil yang diperoleh yaitu terdapat 4 siswa atau 13,33 % yang masuk dalam kategori terampil dengan nilai rata-rata 57,15%, sedangkan 4 siswa lagi atau 13,33% termasuk dalam kategori cukup terampil, dan 22 siswa lainnya atau 73,33% termasuk dalam kurang terampil.

b. Ketika pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama setelah dilaksanakannya tindakan dengan menggunakan metode debat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi pelajaran mengomentari peristiwa aktual jumlah siswa yang terampil mengungkapkan pendapat berjumlah 8 orang atau sebesar 26,67 % dari 30 siswa, dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 65,15 % dari jumlah skor maksimum seluruh siswa. Kemudian peneliti melanjutkan pada pertemua kedua dengan mendapatkan jumlah siswa yang terampil adalah 15 orang atau 50,00%. Hal ini tampak ada peningkatan dari siswa itu sendiri yaitu keterampilan berbicaranya.

c. Tindakan selanjutnya adalah pelaksaan pada siklus II pertemuan ketiga, ada peningkatan yang diperoleh dari siswa dalam mengungkapkan pendapat yaitu terdapat 18 orang


(21)

68

siswa atau sebesar 60,00 % dari 30 siswa, dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 81,00 % dari jumlah seluruh siswa. Selanjutnya peneliti melakukan pertemuan keempat yang mendapat perolehan nilai kategori tuntas ada 28 orang siswa atau 93,33 %. Jadi, penelitian ini sudah dilaksanakan dengan baik sesuai prosedur dan skenario yang telah dirancang sebelumnya. Maka peneliti menyimpulkan penelitian ini dicukupkan hanya pada siklus ke II pertemuan keempat.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran seperti yang diharapkan guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Bagi guru, diharapkan dapat menerapkan tingkat penguasaan siswa terhadap kemampuan

siswa dalam berbicara mengungkapkan pendapat sehingga siswa mengerti cara menyampaikan ide-ide, pikiran dan isi hati dalam bentuk pendapat.

3. Bagi guru kelas V khususnya dapat menggunakan metode debat, sehingga dapat

meningkatkan kemampuan berpikir anak dan keterampilan berbicara siswa.

4. Bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian yang sejenis pada materi dan sekolah yang lainnya, agar diperoleh hasil yang maksimal sehingga hasil penelitian ini bermanfaat sebagai riset teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya proses pembelajaran di kelas.


(22)

29

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Dewi, Rosmala. 2010. Proffesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana Unimed.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia. Maryani, Yani. 2005. Intisari Bahasa Indonesia SD Kelas 4, 5, dan 6.

Bandung : Pustaka Setia.

Materi Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG). 2011. Model-Model Pembelajaran yang Efektif. Sosialisasi KTSP.

Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara. Nurjamal, Dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Bandung : Alfabeta.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Sabri, Ahmad. 2088. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Padang : Quantum teaching.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sardiman. 2008. Strategi Pembelajaran. Bandung : Kencana

Smarapradhipa. 2005. (http://winawimala.wordpress.com/author/winawimala/). diakses tanggal 10 Januari 2012

Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisispatif. Bandung : Falah Production.

Suryabrata, S. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Tarigan, Henry Guntur. 2007. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbicara. Bandung : Angkasa Bandung.


(1)

Metode Debat Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SDN 050657 Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2011-2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi sehubungan dengan keterampilan siswa berbicara. Masalah-masalah itu perlu diidentifikasi atau dikenali. Adapun masalah-masalah yang teridentifikasi antara lain:

1. Kurangnya latihan berbicara dalam pembelajaran

2. Keaktifan siswa sangat rendah dalam berbicara mengungkapkan pendapat

3. Metode pembelajaran guru yang tidak mengaktifan siswa karena metode yang disampaikan cenderung berceramah.

4. Pembelajaran hanya berpusat pada guru.

5. Suasana belajar menjadi pasif dan tidak bersemangat 1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah penelitian yaitu: “Peningkatan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode debat pada pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok menanggapi peristiwa aktual yang terjadi pada kehidupan sehari-hari di kelas V SD Negeri 050657 Stabat”.

1. 4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakah dengan penggunaan metode debat dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 050657 Stabat?”


(2)

Untuk mengetahui atau sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode debat pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 050657 Stabat Kabupten Langkat tahun ajaran 2011 / 2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa

a. Menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran melalui metode debat b. Melatih dan meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam

mengemukakan pendapat 2. Bagi guru

a. Sebagai bahan masukan bahwa penggunaan metode yang bervariasi dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, khususnya metode debat dapat meningkatkan keterampilan siswa berbicara mengeluarkan pendapat.

3. Sekolah

a. Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah khususnya keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode debat

b. Sebagai bahan masukan bahwa metode debat dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa

4. Bagi peneliti

a. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan keterampilan berbicara siswa setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode debat


(3)

b. Bagi peneliti lainnya yang ingin atau berminat untuk meneliti lebih lanjut tentang bagaimana meningkatkan keterampilan siswa berbicara mengungkapkan pendapat.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan yang diuraikan dalam Bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Dengan menggunakan metode debat, keterampilan berbicara mengungkapkan pendapat siswa kelas V SD Negeri 050657 Stabat mengalami peningkatan. Sebelum masuk pada siklus I, terlebih dahulu mengadakan observasi awal, tingkat keterampilan siswa tampak pada kemampuan awal dengan hasil yang diperoleh yaitu terdapat 4 siswa atau 13,33 % yang masuk dalam kategori terampil dengan nilai rata-rata 57,15%, sedangkan 4 siswa lagi atau 13,33% termasuk dalam kategori cukup terampil, dan 22 siswa lainnya atau 73,33% termasuk dalam kurang terampil.

b. Ketika pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama setelah dilaksanakannya tindakan dengan menggunakan metode debat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi pelajaran mengomentari peristiwa aktual jumlah siswa yang terampil mengungkapkan pendapat berjumlah 8 orang atau sebesar 26,67 % dari 30 siswa, dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 65,15 % dari jumlah skor maksimum seluruh siswa. Kemudian peneliti melanjutkan pada pertemua kedua dengan mendapatkan jumlah siswa yang terampil adalah 15 orang atau 50,00%. Hal ini tampak ada peningkatan dari siswa itu sendiri yaitu keterampilan berbicaranya.

c. Tindakan selanjutnya adalah pelaksaan pada siklus II pertemuan ketiga, ada peningkatan yang diperoleh dari siswa dalam mengungkapkan pendapat yaitu terdapat 18 orang


(5)

siswa atau sebesar 60,00 % dari 30 siswa, dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 81,00 % dari jumlah seluruh siswa. Selanjutnya peneliti melakukan pertemuan keempat yang mendapat perolehan nilai kategori tuntas ada 28 orang siswa atau 93,33 %. Jadi, penelitian ini sudah dilaksanakan dengan baik sesuai prosedur dan skenario yang telah dirancang sebelumnya. Maka peneliti menyimpulkan penelitian ini dicukupkan hanya pada siklus ke II pertemuan keempat.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran seperti yang diharapkan guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Bagi guru, diharapkan dapat menerapkan tingkat penguasaan siswa terhadap kemampuan siswa dalam berbicara mengungkapkan pendapat sehingga siswa mengerti cara menyampaikan ide-ide, pikiran dan isi hati dalam bentuk pendapat.

3. Bagi guru kelas V khususnya dapat menggunakan metode debat, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak dan keterampilan berbicara siswa.

4. Bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian yang sejenis pada materi dan sekolah yang lainnya, agar diperoleh hasil yang maksimal sehingga hasil penelitian ini bermanfaat sebagai riset teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya proses pembelajaran di kelas.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Dewi, Rosmala. 2010. Proffesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana Unimed.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia. Maryani, Yani. 2005. Intisari Bahasa Indonesia SD Kelas 4, 5, dan 6.

Bandung : Pustaka Setia.

Materi Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG). 2011. Model-Model Pembelajaran yang Efektif. Sosialisasi KTSP.

Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara. Nurjamal, Dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Bandung : Alfabeta.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Sabri, Ahmad. 2088. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Padang : Quantum teaching.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sardiman. 2008. Strategi Pembelajaran. Bandung : Kencana

Smarapradhipa. 2005. (http://winawimala.wordpress.com/author/winawimala/). diakses tanggal 10 Januari 2012

Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisispatif. Bandung : Falah Production.

Suryabrata, S. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Tarigan, Henry Guntur. 2007. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbicara. Bandung : Angkasa Bandung.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 5 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CINCIN TOKOH DI SD MUHAMMADIYAH 08 DAU-MALANG

1 12 21

USAHA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IVA SD FRANSISKUS 2 RAWA LAUT BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 37

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAHOMAN

0 14 20

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 6 WONODADI GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 4 36

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 6 WONODADI GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 34

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DENGAN MEDIA BONEKA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII A DAN B DI SMP NEGERI I NATAR LAMPUNG SELATAN

0 9 23

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG

3 13 38

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VI SD NEGERI 3 SUKOHARJO 1 KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 4 59

View of MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS X MIPA 11 SMAN 2 KOTA CIREBON TAHUN PELAJARAN 2016/2017

1 1 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN METODE LATIHAN BERBICARA DI KELAS III

0 0 7