Peranan Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung).

(1)

vii

ABSTRACT

The title of this research is “ The Role of Local Tax Collecting Toward the Increasing Income of PAD of Bandung” (Case Study In Bandung Revenue Office ). This research was done by using analitical descriptive method, and was done through collecting, processing, and analyzing data to give a real picture and to clear problem that researched. On the field and interview. Analitical technique data which

used are regresion and correlation eith the result Y =0,000013 + 1,0909X and t-test

showed �����>������ (2,990 > 1,812), so that it can be concluded that. Ho is

rejected, in other words the hypotesis which accepted is Hi : Collection of Local Tax Give a Role to the Increase of PAD


(2)

ABSTRAK

Judul penelitian yang dibuat oleh penulis adalah “Peranan Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung” (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data untuk memberikan gambaran yang sebenarnya dan memperjelas masalah-masalah yang diteliti dengan cara penelitian langsung ke lapangan, penelitian kepustakaan dan wawancara secara langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi dan analisis korelasi dengan hasil Y = 0,000013 + 1,0909X dan hasil uji-t menunjukan �ℎ�����>������ (2,990 > 1,812) maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dengan

kata lain hipotesis yang diterima adalah Hi : Pemungutan pajak daerah berperan terhadap peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Pengertian Pajak ... 9

2.1.1 Fungsi Pajak ... 11

2.1.2 Syarat Pemungutan Pajak ... 11

2.1.3 Teori-teori yang Mendukung Pemungutan Pajak ... 12


(4)

2.1.5 Stelsel Pajak...15

2.1.6 Asas Pemungutan Pajak...16

2.1.7 Pengelompokan Pajak...17

2.1.8 Pajak Daerah ... 18

2.1.8.1 Jenis Pajak Daerah ... 18

2.1.8.2 Tarif Pajak Daerah ... 19

2.1.8.3 Dasar Pengenaan Pajak Daerah ... 22

2.1.8.4 Pajak Hotel ... 24

2.1.8.5 Pajak Restoran ... 25

2.1.8.6 Pajak Reklame ... 25

2.1.8.7 Pajak Parkir ... 27

2.1.8.8 Pajak Hiburan ... 28

2.1.8.9 Pajak Penerangan Jalan ... 29

2.1.8.10 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ... 31

2.1.8.11 Pajak Air Tanah... 33

2.1.8.12 Pajak Sarang Burung Walet ... 34

2.1.8.13 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ... 35

2.1.8.14 Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan... 37

2.1.9 Pengertian Pendapatan Asli Daerah ... 39

2.1.9.1 Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah... 40

2.2 Kerangka Pemikiran ... 41

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 44

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 46

3.1 Objek Penelitian ... 46

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 46

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 50

3.2 Sumber dan Data yang Digunakan ... 51


(5)

xi

3.4 Operasional Variabel ... 52

3.5 Penetapan Populasi dan Sampel ... 53

3.6 Analisis data ... 53

3.7 Pengujian Hipotesis ... 55

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Pemungutan Pajak Daerah Oleh Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kota Bandung ... 58

4.1.1 Data Penerimaan Pajak Daerah dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2012 ... 59

4.2 Peranan Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ... 63

4.2.1 Analisis Regresi ... 64

4.2.2 Analisis Korelasi ... 66

4.3 Pembahasan ... 70

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1 Simpulan ... 72

5.2 Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN ... 75


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Kerangka Pemikiran...43 Gambar 2 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung..….50


(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I Kriteria Nilai Korelasi ... ...55 Tabel II Penerimaan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kota Bandung Tahun 2012...60 Tabel III Peranan Pemungutan Pajak Daerah Terhadap

Peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Pendapatan Daerah Bulan Januari Tahun 2012 ... 75

Lampiran B Data Pendapatan Daerah Bulan Februari Tahun 2012 ... 76

Lampiran C Data Pendapatan Daerah Bulan MaretTahun 2012 ... 77

Lampiran D Data Pendapatan Daerah Bulan April Tahun 2012 ... 78

Lampiran E Data Pendapatan Daerah Bulan Mei Tahun 2012 ... 79

Lampiran F Data Pendapatan Daerah Bulan Juni Tahun 2012 ... 80

Lampiran G Data Pendapatan Daerah Bulan Juli Tahun 2012 ... 81

Lampiran H Data Pendapatan Daerah Bulan Agustus Tahun 2012 ... 82

Lampiran I Data Pendapatan Daerah Bulan September Tahun 2012 ... 83

Lampiran J Data Pendapatan Daerah Bulan Oktober Tahun 2012 ... 84

Lampiran K Data Pendapatan Daerah Bulan November Tahun 2012... 85

Lampiran L Data Pendapatan Daerah Bulan Desember Tahun 2012 ... 86

Lampiran M Tabel T ... 87

Lampiran N Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ke Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung... 88


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional. Tujuan lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan masyarakat. Upaya untuk mengelola penerimaan negara dari sektor pajak dapat dilakukan dengan cara meningkatkan peran serta masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Pelaksanaan pembangunan nasional harus merata diseluruh Tanah Air dan ini tidak terlepas dari adanya pembangunan daerah merupakan bagian yang sangat penting dari pembangunan nasional. Pembangunan nasional adalah pembangunan dari, oleh, dan untuk rakyat, dilaksanakan di semua aspek kehidupan bangsa yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan aspek pertahanan keamanan. Pembangunan daerah merupakan suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola seluruh sumber daya yang ada dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kesejahteraan rakyat, guna memperlancar pembangunan nasional maka perlu digunakan dana yang berasal dari penerimaan negara yaitu dari pemungutan pajak pusat atau negara dan pajak daerah. Hasil penerimaan pajak daerah tersebut digunakan bagi pembangunan kota itu sendiri, terlebih dengan diberlakukan otonomi daerah. Sumber penerimaan daerah yang dapat menjamin keberlangsungan pembangunan di daerah dapat diwujudkan dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peneriman pajak daerah memiliki peran penting


(10)

2

BAB I – Pendahuluan

dalam rangka pembiayaan pembangunan di daerah. Berdasarkan pada potensi yang dimiliki masing-masing daerah, peningkatan dalam penerimaan Pendapatan Asli daerah (PAD) ini akan dapat meningkatkan kemampuan keuangan daerah.

Pemungutan pajak berdasarkan wewenang atau pihak yang memungut dapat dibagi menjadi dua, yaitu : pajak negara atau pusat dan pajak daerah. Dasar hukum pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah adalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pajak daerah, yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Jenis–jenis pajak daerah kabupaten atau kota adalah :

a. Pajak Hotel

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1, pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan atau peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).

b. Pajak Restoran

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1, pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. Restoran


(11)

3

BAB I – Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga/catering.

c. Pajak Reklame

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1, pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan atau dinikmati oleh umum.

d. Pajak Parkir

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1, pajak parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir diluar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara.

e. Pajak Hiburan

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1, pajak hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan adalah semua jenis tontonan, pertunjukan, permainan, dan atau keramaian yang dinikmati dengan dipungut bayaran


(12)

4

BAB I – Pendahuluan

f. Pajak Penerangan Jalan

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1, pajak penerangan jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain.

g. Pajak Mineral bukan logam dan Batuan

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1, pajak mineral bukan logam dan batuan adalah pajak atas kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan, baik dari sumber alam di dalam dan atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan. Mineral bukan logam dan batuan adalah mineral bukan logam dan batuan sebagaimana dimaksud di dalam peraturan perundang-undangan di bidang mineral dan batu bara.

h. Pajak Air Tanah

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1, pajak air tanah adalah pajak atas pengambilan dan atau pemanfaatan air tanah. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.

i. Pajak Sarang Burung Walet

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 psal 1, pajak sarang burung walet adalah pajak atas kegiatan pengambilan dan atau pengusahaan sarang burung walet. Burung walet adalah satwa yang termasuk marga Collocalia, yaitu Collocalia fuchliap haga, Collocalia maxina, Collocaliaesculanta, dan Collocalia linchi.


(13)

5

BAB I – Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1, pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan adalah pajak atas bumi dan atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah kabupaten atau kota. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan pedalaman dan atau laut.

k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1, pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah pajak atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan atau bangunan oleh orang pribadi atau badan. Hak atas tanah dan atau bangunan adalah hak atas tanah, termasuk hak pengelolaan, beserta bangunan di atasnya, sebagaimana dimaksud dalam undang-undang di bidang pertanahan dan bangunan.

Berdasarkan uraian diatas dengan dasar pertimbangan maka penulis memilih judul penelitian : “Peranan Pemungutan Pajak Daerah terhadap Peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung”. (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung


(14)

6

BAB I – Pendahuluan

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung memungut pajak daerah?

2. Seberapa jauh peranan pemungutan pajak daerah terhadap peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data yang akan dijadikan sebagai bahan untuk penulisan skripsi.

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung memungut pajak daerah.

2. Untuk mengetahui seberapa jauh peranan pemungutan pajak daerah terhadap peningkatan penerimaan Pendapatan Aslli Daerah (PAD) Kota Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait, diantaranya :


(15)

7

BAB I – Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi penulis

Harapan penulis penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan luas dan pengetahuan mengenai peranan pajak daerah terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang di terapkan melalui ilmu yang telah diajarkan dan di dapat saat perkuliahan dan mengaplikasikannya ke dalam penelitian ini.

2. Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Harapan penulis penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui peranan pajak daerah terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Bandung dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dan masukan dalam upaya peningkatan penerimaan jumlah pajak daerah sehingga dapat berpengaruh positif terhadap pembangunan daerah Kota Bandung dalam rangka kesejahteraan masyarakat.

3. Peneliti lainnya

Harapan penulis penelitian ini dapat membantu untuk memberikan bahan referensi dan sumber informasi tambahan yang di perlukan bagi mereka yang khususnya melakukan penelitian dan penulisan dengan tema yang sama mengenai peranan pajak daerah terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

4. Masyarakat

Harapan penulis penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang permasalahan pajak daerah yang selama ini menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, agar dapat lebih memahami bagaimana dan seberapa


(16)

8

BAB I – Pendahuluan

jauh peranan pemungutan atau penerimaan pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung.


(17)

72 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Berdasarkan penelitian langsung dan wawancara yang telah dilakukan di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung meliputi cara pemungutan pajak daerah dapat diketahui bahwa Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung tidak melakukan pemungutan pajak daerah secara langsung kepada masyarakat atau wajib pajak, melainkan menerima setoran pajak daerah yang telah di bayar atau disetorkan langsung oleh wajib pajak sesuai dengan kebijakan-kebijakan dan ketentuan serta prosedur yang telah ditetapkan. Dapat disimpulkan bahwa tata cara atau prosedur pemungutan pajak daerah Kota Bandung sudah cukup baik, sehingga memberi keleluasaan, kebebasan, dan kemudahan bagi wajib pajak untuk dapat bertanggung jawab dalam membayar pajak.

2. Pemungutan pajak daerah berperan terhadap peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Besarnya koefisien determinasi menunjukan bahwa bahwa perubahan pada variabel X (pajak daerah) mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan perubahan pada variabel Y ( Pendapatan Asli Daerah) sebesar 98,01% dengan kata lain besarnya penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dipengaruhi oleh besarnya penerimaan pajak daerah. Dengan demikian Ho ditolak atau Hi diterima, bahwa hipotesis


(18)

73

BAB V– Simpulan dan Saran

“Peranan Pemungutan Pajak Daerah terhadap Peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung” dapat diterima. Berdasarkan hasil perhitungan diatas menggunakan uji”t” menunjukan bahwa

ℎ�����

>

������ (2,990 > 1,812) maka hasil tersebut dapat membuktikan bahwa pemungutan pajak daerah mempunyai peran yang signifikan terhadap peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan, maka saran yang dapat disampaikan bagi Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kota Bandung adalah :

1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung diharapkan dapat lebih memperhatikan apakah para wajib pajak sudah bertanggung jawab dalam kewajibannya dengan melakukan pemeriksaan yang diperlukan, karena jumlah kewajiban wajib pajak yang harus dibayarkan akan sangat mempengaruhi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mencoba memperluas sampel penelitian dan memperluas informasi yang akan dikembangkan mengenai pajak daerah yang akan mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD).


(19)

74 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Damang. Pendapatan Asli Daerah. Negara Hukum.

http://www.negarahukum.com/hukum/pendapatan-asli-daerah.html Mardiasmo (2011). Perpajakan. Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

Pramandita, Yuda, Agus. (2011). Kompilasi Undang-Undang Perpajakan

Terlengkap. Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah


(1)

6

BAB I – Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung memungut pajak

daerah?

2. Seberapa jauh peranan pemungutan pajak daerah terhadap peningkatan

penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data yang akan dijadikan sebagai bahan untuk penulisan skripsi.

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

memungut pajak daerah.

2. Untuk mengetahui seberapa jauh peranan pemungutan pajak daerah terhadap

peningkatan penerimaan Pendapatan Aslli Daerah (PAD) Kota Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait, diantaranya :


(2)

BAB I – Pendahuluan

1. Bagi penulis

Harapan penulis penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan luas dan pengetahuan mengenai peranan pajak daerah terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang di terapkan melalui ilmu yang telah diajarkan dan di dapat saat perkuliahan dan mengaplikasikannya ke dalam penelitian ini.

2. Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Harapan penulis penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui peranan pajak daerah terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Bandung dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dan masukan dalam upaya peningkatan penerimaan jumlah pajak daerah sehingga dapat berpengaruh positif terhadap pembangunan daerah Kota Bandung dalam rangka kesejahteraan masyarakat.

3. Peneliti lainnya

Harapan penulis penelitian ini dapat membantu untuk memberikan bahan referensi dan sumber informasi tambahan yang di perlukan bagi mereka yang khususnya melakukan penelitian dan penulisan dengan tema yang sama mengenai peranan pajak daerah terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

4. Masyarakat

Harapan penulis penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang permasalahan pajak daerah yang selama ini menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, agar dapat lebih memahami bagaimana dan seberapa


(3)

8

BAB I – Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha jauh peranan pemungutan atau penerimaan pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung.


(4)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Berdasarkan penelitian langsung dan wawancara yang telah dilakukan di

Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung meliputi cara pemungutan pajak daerah dapat diketahui bahwa Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung tidak melakukan pemungutan pajak daerah secara langsung kepada masyarakat atau wajib pajak, melainkan menerima setoran pajak daerah yang telah di bayar atau disetorkan langsung oleh wajib pajak sesuai dengan kebijakan-kebijakan dan ketentuan serta prosedur yang telah ditetapkan. Dapat disimpulkan bahwa tata cara atau prosedur pemungutan pajak daerah Kota Bandung sudah cukup baik, sehingga memberi keleluasaan, kebebasan, dan kemudahan bagi wajib pajak untuk dapat bertanggung jawab dalam membayar pajak.

2. Pemungutan pajak daerah berperan terhadap peningkatan penerimaan

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Besarnya koefisien determinasi menunjukan bahwa bahwa perubahan pada variabel X (pajak daerah) mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan perubahan pada variabel Y ( Pendapatan Asli Daerah) sebesar 98,01% dengan kata lain besarnya penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dipengaruhi oleh besarnya penerimaan pajak daerah. Dengan demikian Ho ditolak atau Hi diterima, bahwa hipotesis


(5)

73

BAB V– Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha “Peranan Pemungutan Pajak Daerah terhadap Peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung” dapat diterima. Berdasarkan hasil perhitungan diatas menggunakan uji”t” menunjukan bahwa

ℎ�����

>

������ (2,990 > 1,812) maka hasil tersebut dapat membuktikan

bahwa pemungutan pajak daerah mempunyai peran yang signifikan terhadap peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan, maka saran yang dapat disampaikan bagi Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kota Bandung adalah :

1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung diharapkan dapat lebih memperhatikan apakah para wajib pajak sudah bertanggung jawab dalam kewajibannya dengan melakukan pemeriksaan yang diperlukan, karena jumlah kewajiban wajib pajak yang harus dibayarkan akan sangat mempengaruhi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mencoba memperluas sampel penelitian dan memperluas informasi yang akan dikembangkan mengenai pajak daerah yang akan mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD).


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Damang. Pendapatan Asli Daerah. Negara Hukum.

http://www.negarahukum.com/hukum/pendapatan-asli-daerah.html Mardiasmo (2011). Perpajakan. Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

Pramandita, Yuda, Agus. (2011). Kompilasi Undang-Undang Perpajakan

Terlengkap. Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah