STRUKTUR DAN NILAI KARAKTER DALAM ANTOLOGI PUISI INDONESIA MODERN ANAK-ANAK SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMP.
TESIS
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Oleh
KOHAR MUZAKIR
NIM 1204643PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
Oleh Kohar Muzakir
S.Pd UMP, 2005
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa Indonesia
© Kohar Muzakir 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
Pembimbing I,
Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd
Pembimbing II,
Dr. Isah Cahyani, M.Pd NIP. 196407071989012001
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Sumiyadi, M.Hum NIP. 19660320199103044
(4)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH... KATA PENGANTAR...
i ii
ABSTRAK... iii
DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... iv vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Pembatasan Masalah Penelitian... 6
1.3 Rumusan Masalah... 6
1.4 Tujuan Penelitian... 7
1.5 Manfaat Penelitian... 7
1.6 Anggapan Dasar Penelitian... 8
BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1 Karakteristik Puisi... 9
2.2 Pengertian Puisi... 9
2.3 Antologi Puisi………... 12
2.4 Pendekatan dalam Mengkaji Puisi………... 14
2.5 Struktur Puisi... 15
2.5.1 Struktur Fisik Puisi ……….………... 16
2.5.2 Struktur Batin Puisi ……….…... 28
2.6 Puisi Anak….. ………... 32
2.7 Sepuluh Petunjuk dalam Memahami Puisi ………... 35
2.8 Nilai... 38
2.9 Nilai Karakter………... 39
2.10 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan... 42
2.11 Standar Kompetensi Kurikulum Apresiasi Puis SMP... 45
2.12 Bahan Ajar... 48
2.13 Perancangan Bahan Ajar Puisi... 51
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian…... 55
3.2 Teknik Pengumpulan Data... 56
3.3 Data dan Sumber Data Penelitian... 56
3.4 Instrumnen Penelitian... 59
(5)
v
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
4.1 Deskripsi Data ... 64
4.2 Analisis Data... 66
4.3 Pembahasan Hasil Analisis... 137
BAB V PENGEMASAN PUISI SEBAGAI BAHAN AJAR 5.1 Pemilihan Bahan Pembelajaran... 150
5.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 151
5.3 Pengemasan LKS sebagai Bahan Ajar Puisi... 161
5.4 Hasil Uji Kelayakan LKS………... 171
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan... 172
6.2 Saran... 174
DAFTAR PUSTAKA... 175 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(6)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu “
Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di SMP” . Tesis pada Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang struktur dan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam Antologi Puisi Indonesia Modern
Anak-Anak. Struktur puisi terdiri atas struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik
meliputi: (a) diksi, (b) kata konkret, (c) gaya bahasa, (d) pencitraan, (e) rima dan ritma, serta (f) tipografi. Struktur batin puisi meliputi: (a) tema, (b) perasaan, (c) nada dan suasana, dan (d) amanat. Selanjutnya nilai-nilai karakter yang dideskripsikan dan dijelaskan mencakup: (a) nilai religius, (b) nilai kejujuran, (c) nilai kerja keras, (d) nilai cinta tanah air, (e) nilai peduli sosial. Data penelitian ini adalah 10 buah puisi sebagai berikut: (1) Menyesal karya A. Hasjmy, (2) Surat dari Ibu karya Asrul Sani, (3) Alamku
Indonesia karya Bambang Lukito, (4) Aku karya Chairil Anwar, (5) Guruku karya Indriani Hustin, (6) Kemiskinan karya Iwan Tatang Hermawan, (7) Karang karya Liza Ramdhani, (8) Sajak Kepada Ibu karya S. Nugroho N.W, (9) Sahabatku karya Soekri St, dan (10) Seorang Tukang Rambutan pada Istrinya karya Taufiq Ismail. Sumber data diperoleh dari Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak disusun oleh Suyatno dkk (2002). Nilai karakter dari 10 buah puisi yang diteliti diperoleh sebagai berikut. (a) Nilai religius terdapat dalam puisi Alamku Indonesia, Karang, Sajak kepada Ibu, dan Seorang Tukang
Rambutan pada Istrinya (b) Nilai kejujuran terdapat pada puisi Menyesal, Aku, Kemiskinan, Seorang Tukang Rambutan pada Istrinya. (c) Nilai kerja keras terdapat dalam
puisi Aku, Guruku, Kemiskinan, Karang. (d) Nilai cinta tanah air terdapat dalam puisi
Alamku Indonesia, Seorang Tukang Rambutan pada Istrinya. (e) Nilai peduli sosial
terdapat dalam puisi Menyesal, Surat dari Ibu, Guruku, Sahabatku, Seorang Tukang
Rambutan pada Istrinya.Setelah dilakukan analisis data dari 10 buah puisi mengandung
nilai karakter yang dapat dihargai dan diinternalisasi siswa sehingga dapat menumbuhkan jati diri yang utuh dan berintegritas. Dengan demikian 10 buah puisi dari Antologi Puisi
Indonesia Modern Anak-Anak sangat bermanfaat dan cocok untuk dapat dijadikan sebagai
bahan pembelajaran apresiasi puisi pada siswa SMP. Kata Kunci : Struktur, nilai, karakter, puisi
(7)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
(8)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman,yangmasing-masing memiliki keunikan sendiri-sendiri,demikian pula dibidang sastra, Indonesia sangat kaya dengan karya sastra yang berbentuk fiksi. Salah satu karya satra fiksi adalah berbentuk puisi.
Karya sastra merupakan wujud nyata hasil kreatifitas penciptanya. Hasil kreatifitas ini akan bermakna apabila hadir kehadapan pembaca. Pembaca memegang peranan penting dalam proses pemaknaan karya sastra. Sastra membuat jiwa kita lebih peka terhadap kehidupan serta memberikan pesan, amanat yang dapat kita petik dalam menjalani kehidupan ini.
Begitu juga berkaitan dengan anak-anak sebagai penikmat sastra, mereka juga membutuhkan hiburan dan nilai pembelajaran yang baik yang dapat menjadi bekal positif menuju kedewasaan.
Istilah “sastra anak” mengacu pada hubungan manusia, karakter, ilmu
agama, dan pelajaran sekolah (Alonso,2002:3)
Saxby (1991:4) mengemukakan bahwa: Jika citraan dan metafora
kehidupan yang dikisahkan itu berada dalam jangkauan anak, baik yang melibatkan aspek emosi, perasaan, pikiran, saraf sensorik, maupun pengalaman moral, dan diekspresikan dalam bentuk-bentuk kebahasaan yang juga dapat dijangkau dan dipahami oleh pembaca anak-anak, buku atau teks tersebut dapat diklasifikasikan sebagai sastra anak.
Sastra anak adalah karya tulis yang dibuat untuk dibaca anak-anak atau dibacakan untuk mereka. Sastra anak dapat berbentuk puisi. Oleh karena itu, puisi
(9)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diciptakan khusus untuk anak-anak dalam menata karakter, religiusitas dan pengajaran akademis.
(10)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nurgiyantoro (2010:26), mengatakan sebuah sastra disebut puisi jika di dalamnya terdapat pendayagunaan berbagai unsur bahasa untuk mencapai efek keindahan.Puisi anak, kesederhanaan bahasa haruslah tetap menjadi perhatian tersendiri, dan kadang-kadang keindahan sebuah puisi justru terletak pada kesederhanaanya.
Mitchell (2003:142), mengemukakan sebagai bagian dari sastra anak, puisi anak juga memiliki karakteristik yang identik dengan sastra anak: pengungkapan sesuatu dari kaca mata anak. Sebagaimana halnya dengan puisi dewasa, puisi anak juga ditulis dengan seleksi kata yang ketat, pendayaan metafora dan citraan untuk menggambarkan imajinasi, memori, dan emosi.Puisi anak juga tunduk pada bentuk konvensi penulisan puisi yang biasa disebut sebagai topografi yaitu ditulis kedalam larik-larik yang pendek, sudah berganti baris walau belum penuh sampai ke margin kanan, dan larik-larik itu kemudian membentuk bait-bait. Dalam puisi anak baik apa yang diungkapkan maupun seleksi bahasa yang dipilih, misalnya yang menyangkut penggunaan ungkapan dan citraan, mencerminkan perasaan dan pengalaman anak.
Nurgiyantoro (2010:315), mengatakanjika seorang dewasa menulis puisi anak, daya imajinasi dan proses kreatif yang terlibat tidak kalah itensif dan menarik dibanding dengan menulis puisi dewasa.
Pemerintah selalu menyuarakan pendidikan harus dapat membangun karakter dan jati diri. Mengapa demikian? Hal ini tidak lepas karena perkembangan kognisi, emosi, dan keterampilan anak didik di dunia pendidikan dan keluarga tidak lepas dari peran karya sastra. Buktinya, sekalipun dalam gempuran budaya elektronik dan dunia maya, sampai saat ini sastra masih digunakan oleh banyak guru dan orang tua sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai karakter, edukasi pada anak.
Kurniawan (2009:1), disekolah,siswa juga diajarkan dengan media pengajaran berupa karya sastra.Salah satu materi pembelajaran apresiasi sastra yang penting dan strategis untuk menumbuh kembangkan pendidikan karakter
(11)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah puisi. Melalui pembelajaran apresiasi puisi yang optimal, siswa secara tidak langsung akan mendapatkan nutrisi dan gizi batin yang akan memberikan imbas positif terhadap perkembangan keperibadian dan karakter mereka. Dengan puisi, hati dan perasaan anak-anak akan terlibat secara intens dan emosional ke dalam teks puisi yang mereka pelajari, sehingga kepekaan nurani mereka lebih tersentuh dan terasah.Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa karya sastra merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak. Anak dengan dunianya penuh dengan imajinasi menjadi begitu bersahabat dengan sastra (puisi). Lewat sastra, anak bisa mendapatkan dunia yang indah, sederhana, dan nilai pendidikan yang menyenangkan. Hal inilah yang menjadikan sastra (puisi) sangat efektif untuk menanamkan nilai karakter pada anak.
Memahami sebuah puisi bukanlah hal yang mudah. Apalagi kondisi siswa sekarang jauh berbeda dari siswa zaman dulu. Sekarang ini, siswa lebih tertarik pada hal-hal yang sifatnya instan. Siswa lebih suka baca komik dari pada membaca buku-buku yang membutuhkan telaah untuk memahaminya. Kondisi ini,kalau guru tidak pandai memilih bahan ajar dan metode yang tepat, guru yang mengajarkan sastra dalam hal ini puisi bisa-bisa ditinggal tidur siswanya. Saat ini puisi termasuk sastra yang kurang mendapat perhatian dari guru maupun siswa. Analisis struktur dan nilai karakter merupakan hal penting dalam pembelajaran sastra, karena dengan adanya analisis struktur dan nilai karakter dari sebuah karya sastra khusus puisi akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi siswa mengenai makna sebuah puisi tersebut. Di samping itu, juga dapat memperkaya pengetahuan siswa tentang nila-nilai karakter di antaranya: kejujuran, tanggung jawab, cerdas, peduli, dan kreatif . Puisi yang merupakan cermin kehidupan, maka siswa dapat mengambil pelajaran tentang hidup yang sebenarnya.
Martono(2010:120), berpendapat agar puisi efektif digunakansebagai media pembelajaran pengembangan pendidikan karakter di sekolah, maka puisi tersebutharuslah (1) bertemakan keTuhanan; (2) puisi yang bermoral; (3) puisi
(12)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang membangkitkansemangat patriotisme, dan (4) puisi yang mengandung nilai-nilai didaktis.
Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran sastra adalah pemilihan bahan ajar yang tepat untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Secara garis besar, bahan ajar atau materi pembelajaran berisi pengetahuan, keterampilan dan sikap atau nilai yang harus dipelajari siswa (Depdiknas, 2006:193).
Pada dasarnya dalam memilih bahan pembelajaran, penentu jenis dan kandungan materi sepenuhnya terletak di tangan guru. Prinsip dasar dalam pemilihan bahan pembelajaran atau materi pembelajaran harus sesuai dengan kemampuan siswa pada tahapan pengajaran tertentu dan tahapan perkembngan jiwanya. Oleh karena itu, karya sastra yang disajikan hendaknya diklasifikasikan berdasarkan derajat kesukarannya. Tanpa ada kesesuaian antara siswa dengan bahan yang diajarkan maka pelajaran yangdisampaikan tidak akan berjalan optimal.
Depdiknas (2006: 195), ada beberapa prinsip dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran diantaranya: prinsip relevansi, prinsip konsistensi, dan prinsip kecukupan(edukasi).Pemilihan bahan ajar menjadi faktor yang penting dan mutlak untuk diperhatikan oleh guru, puisi sebagai salah satu bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran apresiasi puisi, namun tidak semua puisi cocok digunakan sebagai bahan ajar di sekolah. Guru perlu memperhatikan aspek kejiwaan, latar belakang budaya, dan tingkat kebahasaan siswa, sehingga siswa dapat terlibat secara intens dan emosional ke dalam teks puisi. Berkaitan dengan hal ini, maka penulis mengambil beberapa puisi dari Antologi Puisi Indonesia
Modern Anak-Anak yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk apresiasi sastra
pada siswa SMP, dengan tidak terlepas dari nilai karakter yang terdapat dalam puisi tersebut, kemudian dapat dijadikan sebagai bahan ajar.
Erwan (2008:7), mengatakan apresiasi diartikan usaha pengenalan suatu nilai terhadap nilai yang lebih tinggi.Pengajaran apresiasi sastra selama ini sangat
(13)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
monoton, tidak menarik bahkan membosankan, siswa tidak diajak menjelajahi dan menggauli nilai yang terkandung dalam teks puisi, tetapi sekedar disampaikan tentang pengetahuan-pengetahuan tentang puisi yang bercorak teoretis dan hafalan. Dengan kata lain, apa yang disampaikan guru dalam pengajaran puisi baru kulit luarnya saja seperti pengertian tentang diksi, rima, pencitraan, tema, dan pesan moral yang terkandung di dalamnya.Tidak heran kalau pengajaran apresiasi puisi belum banyak berkiprah dalam membentuk watak dan kepribadian siswa. Pengajaran apresiasi puisi tidak lebih dari rutinitas pengajaran hanya untuk memenuhi tuntutan kurikulum belaka, belum memberikan inspirasi kepada siswa didik untuk menjadi manusia yang berbudaya, yakni manusia yang memiliki sikap responsif terhadap nilai-nilai moral dan keluhuran budi.
Agar pembelajaran sastra itu menarik khususnya puisi, maka seorang guru harus pandai memilih bahan ajar.Situmorang (1981:25), bahwa tujuan pembelajaran sastra itu menanamkan rasa cinta sastra, sehingga kelak dapat menimbulkan kegemaran, kemampuan mengapresiasi dan menilai terhadap hasil-hasil sastra.
Sawali mengatakan (http/www. Agupenajeng.net) untuk mewujudkan proses pembelajaranapresiasi puisi yang kondusif, faktor pemilihan bahan ajar adalah hal yang penting dan mutlakuntuk diperhatikan oleh pendidik.
Adapun penelitian yang terdahulu yang pernah dilakukan berkaitan dengan struktur dan nilai karakter puisi, yaitu: (1) penelitian yang dilakukan oleh Hadiyanto Permana berjudul: Kajian Struktur dan Nilai Pendidikan dalam Puisi
Nadonan Masyarakat Cilegon Banten, (2) penelitian yang dilakukan oleh
Nurhaena berjudul: Unsur Didaktis Puisi Karya WS. Rendra dan Manfaatnya
Sebagai Bahan Ajar MenulisPuisi pada Siswa SMA Kelas X.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
Struktur dan Nilai Karakter Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan PembelajaranApresiasi Puisi.Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti tetap
(14)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terlepas dari struktur fisik maupun struktur batin puisi.Dalam hal ini peneliti mencoba melihat nilai karakter yang terdapat dalam puisi tersebut, dengan harapan dapat memberikan bekal dan motivasi bagi siswa dalam mengapresiasi puisi.
Penggunaan Antalogi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak, sebagai bahan ajar untuk mengapresiasi puisi didasarkan pada beberapa alasan. Pertama, pembelajaran sastra sejak dulu sampai sekarang tidak banyak mengalami peningkatan karena masih sering berbentuk hafalan sejarah sedangkan hal-hal yang bersifat apresiatif tidak disentuh.Kedua, untuk pencapaian keberhasilan pengajara sastra di sekolah, maka bahan ajar yang disajikan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Rusyana (1984:334), bahwa guru harus mempunyai inisiatif dalam memilih bahan ajar agar materi yang diajarkan menarik dan dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan dan disusun oleh satuan pendidikan yang disesuaikan dengan kondisinya masing-masing.Dengan demikian, bahan ajar yang digunakan juga mempunyai perbedaan, karena tidak ada ketentuan tentang buku pelajaran yang dipakai dalam KTSP.Pembelajaran didasarkan pada kurikulum yang dikembangkan sekolah maka bahan ajar harus disesuaikan dengan kurikulum tersebut.
1.2 Pembatasan Masalah Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pemanfaatanAntologi Puisi
Indonesia Modern Anak-Anakyang akan dijadikan sebagai bahan pembelajaranapresiasi puisi dengan melihat nilai karakter yang terdapat di dalamnya. Peneliti mencoba mengambil 10 buah puisi dari 112buah puisi yang akan dijadikan sampelpenelitian sebagai bahan pembelajaran apresiasi puisi.Puisi-puisi tersebut dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi siswa agar mereka dapat mengapresiasi puisi. Untuk dapat memahami sebuah puisi maka perlu dianalisis.
(15)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kajian struktural agar dapat lebih memahami puisi tersebut.
1.3Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka penelitimerumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah struktur fisikPuisi Indonesia Modern Anak-Anak? 2. Bagaimanakah struktur batinPuisi Indonesia Modern Anak-Anak?
3. Nilai karakter apa saja yang terkandung dalam AntologiPuisi Indonesia
Modern Anak-Anak?
4. Apakah dapat disusun bahan pembelajaran dari hasil analisis terhadap struktur dan nilai karakter dalam AntologiPuisi Indonesia Modern
Anak-Anak?
1.4 Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang struktur dan nilai karakter dalam AntologiPuisi Indonesia Modern
Anak-Anak.Berdasarkan hal di atas penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
berkaitan dengan:
1. Struktur yang membangun puisi dalam Antologi Puisi Indonesia Modern
Anak-Anak.
2. Nilai karakter yang terkandung dalam puisiAntologiPuisi Indonesia
Modern Anak-Anak.
3. Bahan pembelajaran yang dapat diberikan dari hasil analisis struktur dan nilai karakter dari Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak.
(16)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis.Manfaat secara teoretis adalah seperti berikut.
1. Penelitian ini sebagai masukkan untuk menambah wawasan dalam pembelajaran apresiasi puisi khususnya dalam analisis struktur dan nilai karakter yang terdapat dalam puisi.
2. Penelitian ini memberikan wawasan tentang contoh rencana pembelajaran apresiasi puisi khususnya dalam analisis struktur dan nilai karakter yang terdapat dalam puisi.
3. Penelitian ini sebagai masukkan pemikiran dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dalam pembelajaran apresiasi puisi khususnya dalam analisis struktur dan nilai karakter yang terdapat dalam puisi.
Adapun manfaat secara praktisnya adalah seperti berikut ini.
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam menentukan rencana pembelajaran apresiasi puisi, serta dapat mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif dan produktif.
2. Hasil penelitian ini sebagai masukkan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas hasil pembelajaran apresiasi sastra khususnya pada apresiasi puisi.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan tingkat keefektifan rencana pembelajaran apresiasi puisi.
1.6Anggapan Dasar Penelitian
Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik. Dalam rencana penelitian ini anggapan dasar peneliti adalah sebagai berikut.
1. Peneliti beranggapan bahwa buku AntologiPuisi Indonesia Modern
(17)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. BukuAntologiPuisi Indonesia Modern Anak-Anak sarat dengan nilai-nilai karakter.
3. BukuAntologiPuisi Indonesia Modern Anak-Anak merupakan aset khazanahan intelektual yang perlu diapresiasi.
4. Bahan pembelajaran kesusastraan harus terus ditingkatkan agar mencapai bahan ajar yang lengkap dan menarik yang mampu menumbuhkan semangat apresiasi siswa terhadap sastra puisi.
(18)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
Dalam metode penelitian ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, yakni metode penelitian, teknik pengumpulan data, data dan sumber data penelitian, instrumen penelitian, dan prosedur analisis penelitian.
3.1 Metode Penelitian
Metode merupakan cara kerja dalam memahami objek yang menjadi penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan menggunakan pendekatan struktural dalam menggali dan memahami struktur yang terdapat di dalam puisi untuk menemukan nilai karakter dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak yang kemudian akan dijadikan sebagai bahan ajar untuk memotivasi siswa dalam mengapresiasi puisi.
Syamsuddin (2009: 14), metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terancana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan.
Ratna (2007:39), metode deskriptif adalah metode yang digunakan dengan cara menganalisis dan menguraikan data untuk menggambarkan keadaan objek yang diteliti yang menjadi pusat perhatian penelitian. Dengan kata lain, metode analisis deskriptif digunakan untuk menguraikan kemudian mendeskripsikan keadaan objek yang diteliti dengan hal-hal yang menjadi pusat perhatian.
Pendeskripsian data dilakukan dengan cara menunjukkan fakta-fakta yang berhubungan dengan struktur, dan nilai karakter yang terdapat dalam
AntologiPuisi Indonesia Modern Anak-Anak. Penelitian yang menggunakan
metode deskriptif tidak terbatas pada pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi dari data tersebut .
(19)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggambarkan fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan maka digunakan teknikpengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi teks
a. Membaca secara berulang-ulang dengan seksama bahan yang hendak diteliti.
b. Mengadakan penyeleksian terhadap data yang telah diperoleh. Data yang sangatberhubungan dengan masalah yang akan dibahas merupakan prioritas utama dalam penyeleksian data.
c. Menelaah dan membahas seluruh data yang telah diseleksi, kemudian menerapkannya dalam pembahasan masalah.
2. Menafsirkan Teks dengan melaksanakan penafsirkan terhadap struktur puisi dan nilai karakter puisi yang terdapat di dalam Antologi Puisi Indonesia Modern
Anak-Anak.
3) Studi Pustakadigunakan untuk menggali teori yang relevan dengan hal-hal yang akan dikaji dalam penelitian ini.
3.3 Data dan Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah karya sastra (puisi) yang berupa buku Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak.Buku AntologiPuisi Indonesia
Modern Anak-Anakini menghimpun sajak-sajak yang ditulis oleh sejumlah
penyair dewasa yang isinya dianggap bisa diterima oleh kalangan anak-anak, dan sajak-sajak yang ditulis oleh anak-anak.Perbandingan antara puisi yang ditulis oleh penyair dewasa dan yang ditulis oleh penyair anak-anak dalam antologi ini
(20)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekitar 80% dan 20%.Puisi yang ditulis anak-anak ikut dimasukkan dalam antologi ini, dengan pertimbangan sebagaimana yang dikatakan oleh Sumardi dkk. (1985:20), bahwa pengajaran apresiasi puisi akan lebih efektif jika diawali dengan penyajian sajak yang memiliki suasana lingkungan yang akrab dengan anak didik. Sajak yang ditulis oleh seorang anak mungkin akan lebih mudah diterima oleh anak yang lain karena berangkat dari dunia yang sama, yaitu dunia anak-anak. Selanjutnya, untuk memperkenalkan pembaca anak-anak (usia 7-14 tahun) pada sajak-sajak yang lebih matang, lebih puitis, “puisi yang benar-benar puisi”. Dalam antologi ini terutama akan ditampilkan sajak-sajak yang ditulis oleh penyair dewasaoleh karena itu bantuan dan bimbingan seorang guru untuk menuntun anak-anak memasuki wilayah “puisi benar-benar puisi” jelas sangat diperlukan. Penyusunan buku Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak yang menghimpun 112 buah puisi terdiri dari 66 pengarang ini bertujuan menyediakan sarana apresiasi sastra khusus apresiasi puisi untuk kalangan anak-anak. Buku
Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak diolah dari hasil penelitian sastra
lama dan modern disesuaikan dengan keperluan masyarakat, misalnya penyediaan bacaan anak, baik untuk penulisan buku ajar maupun untuk keperluan pembelajaran apresiasi sastra. Melalui langkah ini diharapkan terjadi dialog budaya antara anak-anak Indonesia pada masa kini dan pendahulunya pada masa lalu agar mereka akan semakin mengenal keragaman budaya bangsa yang merupakan jati diri bangsa. Dengan alasan di atas peneliti sangat tertarik untuk menggali nilai-nilai karakter yang terdapat di dalam buku Antologi Puisi
Indonesia Modern Anak-Anak dengan pendekatan struktural.
Selanjutnya dari 112 buah puisi yang ada dalam buku Antologi Puisi
Indonesia Modern Anak-Anak, yang akan dianalisis dalam penelitian ini
berjumlah 10 buah puisi diambil sebagai sampel, diantaranya 4 buah puisi dari pengarang dewasa dan 6 buah puisi dari pengarang anak-anak dengan alasan, 1) puisi-puisi tersebut dianggap bisa mewakili kelompok usia anak-anak yang termasuk dalam tahap operasi formal (the formal operational, 11 atau 12 tahun ke
(21)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atas). Seperti dalam tahap perkembangan intelektual anak yang di kemukakan oleh Piaget. 2) Pilihan kata/ diksi yang digunakan sesuai dengan aspek bahasa, aspek kematangan jiwa, dan aspek latar belakang budaya anak. 3) Seleksi bahasa dan pemberdayaan berbagai ungkapan, citraan, serta berbagai penggambaran itu masih sebatas daya jangkau anak.4) Enam buah puisi yang ditulis oleh seoarng anak akan lebih mudah diterima oleh anak-anak karena berangkat dari dunia yang sama, yaitu dunia anak-anak. 5) Empat buah puisi yang ditulis dari pengarang dewasa untuk memperkenalkan pembaca anak-anak pada sajak yang lebih
matang, lebih puitis, “puisi yang benar-benar puisi”. 6) Selain itu juga dari 10 buah puisi yang dipilih terdapat nilai karakter yang sesuai dengan sub fokus penelitian yang dapat dikembang dalam kehidupan anak yaitu(a) nilai religius, (b) nilai kejujuran, (c) nilai kerja keras, (d) nilai cinta tanah air, dan (e) nilai peduli sosial.
Data dalam penelitian ini yang akan dianalisis diambil sebagai sampel
hanya 10 buah puisi yaitu (1) “Menyesal”karya A. Hasjmy, (2) “Surat Dari Ibu”
karya Asrul Sani, (3) “Alamku Indonesia” karya Bambang Lukito, (4) “Aku” karya Chairil Anwar, (5) “Guruku”karya Indriani Hustin, (6) “Kemiskinan” karya Iwan Tatang Hermawan, (7) “Karang” karya Liza Ramdhani, (8) “Sajak Kepada
Ibu” karya S. Nugroho N.W, (9) “Sahabatku” karya Soekri St, dan (10) “Seorang
Tukang Rambutan pada Istrinya” karya Taufiq Ismail.
Nilai-nilai karakter yang menjadi acuan dalam penelitian ini berdasarkan naskah akademik pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa, Kementerian Pendidikan Nasional . Ada 18 nilai-nilai karakter utama pada tingkat SD dan SMP yang disarikan dari butir standar kompetensi lulusan SD dan SMP (Permendiknas nomor 23 tahun 2006) dan standar kompetensi/ kompetensi dasar (Permendiknas nomor 22 tahun 2006). Nilai-nilai itu sebagai berikut, (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15)
(22)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab.Nilai-nilai karakter yang akan dideskripsikan dan dijelaskan difokuskan pada (a) nilai religius, (b) nilai kejujuran, (c) nilai kerja keras, (d) nilai cinta tanah air, dan (e) nilai peduli sosial.
Tabel 3.1 Format analisis puisi
No Judul Puisi Kode
Puisi
Analisis
Ketera-ngan Struktur Fisik Struktur Batin Nilai Karakter
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Menyesal Surat Dari Ibu Alamku Indonesia Aku
Guruku Kemiskinan Karang
Sajak Kepada Ibu Sahabatku Seorang Tukang Rambutan pada Istrinya Puisi 1 Puisi 2 Puisi 3 Puisi 4 Puisi 5 Puisi 6 Puisi 7 Puisi 8 Puisi 9 Puisi 10 3.4Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2009 : 101) instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data. Dalam penelitian
(23)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kualitatif yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri, karena peneliti berperan sebagai pengamat penuh.
Untuk melaksanakan teknik penelitian digunakan alat pendukung sebagai berikut:
1. Kartu analisis teks yaitu kartu yang digunakan untuk menganalisis setiap puisi 2. Pedoman analisis teks yaitu pedoman yang digunakan sebagai acuan dalam
menganalisis puisi.
Tabel 3.2Pedoman analisis
No Pokok
Analisis
Unsur Pembangun Tujuan
1 2 3 4
1 Analisis Struktur Fisik puisi
a. Diksi adalah pilihan kata yang sangat berperan penting dalam menentukan makna puisi, sehingga dengan diksi puisi berbeda dengan karya sastra lain.
b. Kata konkret merupakan untuk membangkitkan daya bayang pembaca, maka kata-kata harus diperkonkretkan.
Maksudnya ialah pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan penyair.
c. Gaya bahasa adalah cara yang khas dalam menyampaikan sesuatu dalam puisi.
d. Pencitraan/pengimajinasian, mengingatkan kita tentang pengalaman yang pernah terjadi karena kemahiran penyair dalam menggambarkan suatu
Untuk mengetahui dan memahami makna terkandung di dalam puisi namun untuk persajakan bunyi tidak dapat dijadikan dasar untuk memperoleh
pemaknaan karena dalam analisis ini penulis menggunakan analisis wacana untuk memahami makna teks berupa paparan kalimat yang memiliki hubungan satu dengan yang lain.
(24)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 2
peristiwa, sehingga kita diajak seolah berada pada kejadian yang ada dalam puisi tersebut. e. Persajakan atau bunyi yaitu
persamaan bunyi dalam puisi yang terdiri dari rima dan ritma. f. Tipografi merupakan perbedaan yang penting antara puisi dengan prosa dan drama.
3 4
2 Analisis Struktur Batin puisi
a. Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan penyair, pokok pikiran atau pokok persoalan itu begitu kuat dalam jiwa penyair, sehingga menjadi landasan utama.
b. Nada sering dikaitkan dengan suasana, nada merupakan sikap penyair terhadap pokok persoalan dan sikap penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana berarti perasaan yang ditimbulkan oleh nada dan lingkungan yang ditangkap oleh pancaindera ketika membaca puisi.
c. Perasaan adalah sesuatu yang ingin diungkapkan penyair melalui karyanya.
d. Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan penyair lewat karyanya.
(25)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 Nilai Karakter
Salah satu upaya menemukan nilai-nilai karakter yang tertuang di dalam puisi, seperti nilai religius, kejujuran, kerja keras, peduli sosial, dan cinta tanah air.
Untuk mengetahui nilai-nilai karakter yang terdapat dari masing-masing puisi yang dianalisis
Tabel 3.3Pedoman analisis nilai karakter
No Nilai Karakter Deskripsi
1 Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleren terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2 Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3 Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
4 Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
(26)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 Cinta Tanah Air menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan, sosial budaya, ekonomi, dan politik.
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, sebagai berikut.
1. Membaca buku Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak secara berulang-ulang.
2. Mengidentifikasi struktur fisik dan struktur batin puisi. 3. Mengklasifikasikan struktur fisik dan struktur batin puisi.
4. Menemukan nilai-nilaikarakter di dalam puisi yang terdapat pada Antologi
Puisi Indonesia Modern Anak-Anak.
5. Menampilkan contoh rencana program pembelajaran, terhadap hasil analisis puisi dari buku Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak.
6. Menampilkan bahan ajar berupa LKS 7. Kesimpulan.
Diagram 3.1Prosedur analisis penelitian
Puisi Nilai
karakter Analisis struktur fisik dan
struktur batin puisi
Struktur batin
1. Tema
2. Perasaan 3.Nada dan
Suasana
4. Amanat Struktur fisik
1. Diksi 2. Pengimajian 3.Kata Konkret 4.Majas 5.Versifikasi 6. Tata Wajah
(27)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesimpulan Bahan ajar
(28)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
PENGEMASAN PUISI SEBAGAI BAHAN AJAR
Pada bab ini akan dijelaskan tentang pemilihan bahan ajar, rencana pelaksanaan pembelajaran, serta pendeskripsian penilaian bahan ajar yakni LKS yang dilakukan oleh teman sejawat.
5.1 Pemilihan Bahan Pembelajaran
Hasil analisis struktur dan nilai karakter pada buku Antologi Puisi
Indonesia Modern Anak-Anak yang menggunakan metode deskriptif, perlu
ditindak lanjuti dengan memanfaatkan 10 buah puisi yang telah dianalisis sebagai bahan pembelajaran apresiasi sastra pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP.Bahan pembelajaran apresiasi sastra yang tepat dapat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran apresiasi sastra.Mata pelajaran apresiasi sastra yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan, wawasan dan penghayatan kepada generasi muda tentang nilai-nilai kehidupan yang berlaku dimasyarakat diantaranya mencakup nilai religius, nilai kejujuran, nilai kerja keras, nilai cinta tanah air, dan nilai peduli sosial. Sebagai bahan pembelajaran apresiasi sastra khususnya puisi, maka 10 buah puisi dari buku Antologi Puisi Indonesia Modern
Anak-Anakyang dianalisis dapat dipertimbangkan untuk dijadikan pedoman bagi
guru untuk mengajarkan apresiasi puisi pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII Semester genap.
Dalam proses belajar mengajar, untuk mencapai berbagai standar kompetensi pembelajaran, maka harus dilaksanakan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar puisi, seperti yang dikemukakan Rusyana (1982) adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari puisi yang akan dibacakan 2. Menentukan kegiatan yang akan dilakukan 3. Memberikan pengantar pengajaran
(29)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Menyajikan bahan pengajaran
5. Mendiskusikan puisi yang telah dibacakan 6. Memperdalam pengalaman
5.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bahan ajar berupa apresiasi puisi akan di paparkan pada silabus berikut.
SILABUS
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Pembelajaran
1 2 3 4
Kelas VII Semester 2 Mendengarkan sastra 13. MemahamiPemba caanPuisi 13.2.
Merefleksi isi puisi yang di bacakan.
- Mampu
menangkap isi puisi seperti: diksi, kata konkret, gaya bahasa, versifikasi, gambaran pengindraan, dan pendapat. - Mampumeng-
emukakan tema, perasaan, nada dan suasana, serta pesan pesan dalam puisi.
- Mampu mengait- kan kehidupan dalam puisi dengan kehidupan nyata siswa. Cara merefleksi puisi yang dibacakan dan implementasinya
(30)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah dijabarkan dalam bentuk silabus yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kemudian akan dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), serta dijadikan sebagai bahan ajar berbentuk LKS.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Identitas Sekolah dan Standar Kompetensi
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/2
Aspek Pembelajaran : Mendengarkan Sastra
Standar Kompetensi : 13. Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : 13.2. Merefleksi puisi yang dibacakan Indikator:
Mampu menganalisis struktur puisi (diksi, pencitraan, gaya bahasa (majas) rima, tema, perasaan, nada dan suasana, serta amanat
Mampu mengaitkan kehidupan dalam puisi dengan kehidupan nyata siswa
Mampu menjelaskan nilai karakter yang terkandung di dalam puisi. Alokasi Waktu : 4 × 40 menit (2 kali pertemuan)
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menganalisis struktur puisi (diksi, majas, rima, pengindraan, tema, perasaan, nada dan suasana, serta amanat).
(31)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Siswa mampu mengaitkan kehidupan dalam puisi yang didengar dengan kehidupan nyata siswa.
3. Siswa mampu menjelaskan nilai karakter yang terkandung di dalam puisi.
C. Materi Pokok Pembelajaran
Puisi: Struktur (diksi, rima, pengindraan, tema, perasaan, nada dan suasana, serta amanat) dan nilai karakter
D. Metode Pembelajaran Diskusi
Penugasan
Tanya Jawab
Demonstrasi
Pemecahan Masalah
E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke -1 Langkah-Langkah Pembelajaran
Karakter yang dibangun
3
Alokasi Waktu
4 Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik
Kegiatan Pendahuluan 1 2
1. Guru menanyakan pengalamn siswa terkait tentang puisi dan hal-hal yang dapat diperoleh dari puisi yang pernah mereka dengar atau baca.
2. Memotivasi siswa dengan
menyampaikan manfaat pembelajaran puisi bagi kehidupan
1. Menjawab pertanyaan guru
2. Memperhatikan dan menjawab
pertanyaan guru
3.Mendengarkan guru
(32)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mereka
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran Toleransi Jujur kerja keras Peduli Sosial Tanggung Jawab Demokratis 60” Kegiatan Inti Eksplorasi
1. Membagi siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen. 2.Membagikan teks puisi
berjudul “Sahabatku”
kepada setiap kelom- pok dan meminta satu orang dari setiap
kelompok untuk
membacakan puisi tersebut kepada temannya.
3. Membagikan LKS 1 meminta peserta didik untuk membaca, serta menanyakan bila kurang mengerti 4. Meminta siswa
berdis-kusi mengerjakan LKS1,yaitu
menganalisis struktur puisi yang telah mereka dengar
5. Meminta salah satu
kelompok untuk
melaporkan hasil diskusi kelompoknya 6. Melakukan tanya
jawab tentang
Eksplorasi
1.Membentuk kelompok berdasarkan intruksi
guru
2. Menerima teks puisi dan menunjuk satu orang dari
anggota
kelompoknya untuk membacakan puisi.
3. Membaca puisi tersebut
4. Berdiskusi mengerja-kan LKS 1
5. Kelompok yang diminta
gurumenyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.
(33)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
struktur puisi pada puisi yang telah mereka dengarkan (diksi, irama, pengin- draan, perasaan, nada dan suasan, amanat, serta nilai karakter) yang terdapat dalam puisi.
1 7.Memberikan
penguatan tentang struktur puisi (diksi, irama, pengindraan, perasaan, nada dan suasana, amanat, serta nilai karakter) yang terkandung di dalamnya.
Elaborasi
6. Membacakan puisi
berjudul “Aku”
7. Membagikan LKS 2 kepada setiap siswa 8. Meminta setiap siswa
mengerjakan LKS 2 yaitu menganalisis struktur puisi (diksi, rima, pengindraan, tema, perasaan, nada dan suasana serta amanat puisi).
Konfirmasi
9. Bersama-sama siswa menganalisis puisi
berjudul “Aku” dari
jawab tentang struktur puisi yang telah mereka dengarkan seperti (diksi,irama,
gaya bahasa,
pengindraan, perasaan, nada dan suasan, amanat, serta nilai
karakter) yang
terdapat dalam puisi. 2
7.Mendengarkan penjela- san guru tentang struktur fisik dan batin puisi serta nilai krakter
apa yang bisa
diperoleh.
Elaborasi
6. Mendengarkan pemba-caan puisi
7. Menerima LKS 2
8. Masing-masing siswa mengerjakan LKS 2 yaitu menganalisis struktur puisi (diksi, rima, pengindraan, tema, perasaan, nada dan suasana serta amanat puisi).
Konfirmasi
9. Bersama-sama guru menganalisis puisi
berjudul “Aku” dari
3 Toleransi Komunikatif Jujur dan Tanggung Jawab Komunikatif 4
(34)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-2
Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan
ke-2 Karakter
yang dibangun 3 Alokasi Waktu 4 Aktivitas Guru Aktivitas Peserta
Didik Kegiatan Pendahuluan
1 2
1. Melakukan apersepsi dengan melakukan Tanya jawab tentang kegiatan siswa dalam menganalisis struktur puisi pada pelajaran
1.Menjawab dan bertanya tentang menganalisis struktur puisi pada pelajaran
sebelumnya
Rasa Ingin Tahu
10”
aspek diksi, majas, rima, ritma, tema, penginraan, perasaan, nada dan suasana, serta amanat maupun nilai karakter yang terkandung dalam puisi.
aspek diksi, majas, rima, ritma tema, penginraan, perasaan, nada dan suasana, serta amanat maupun nilai karakter yang terkandung dalam puisi.
Kegiatan Penutup
1. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi
2. Guru meminta siswa untuk mengulang lagi pembelajaran di rumah
3. Guru menutup
pelajaran dengan mengucapkan salam.
1. Guru bersama dengan
siswa melakukan
refleksi
2. Guru meminta siswa untuk mengulang lagi pembelajaran di rumah
3.Siswa menutup
pelajaran dengan menjalawab salam.
Religius
(35)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebelumnya. Toleransi 3 Komunikatif Gemar membaca Kerja Keras dan Mandiri Komunikatif 60” 4 Kegiatan Inti Eksplorasi
1.Membacakan puisi
berjudul “Karang”
kemudian melakukan tanya jawab tentang
peristiwa yang
berkaitan dengan puisi tersebut berdasarkan struktur puisi.
1
2. Melakukan tanya
jawab dengan siswa tentang nilai karakter yang terkandung di dalam puisi yang berjudul “Karang”
Elaborasi
1. Guru membagi LKS dan miminta peserta didik untuk memba- canya, serta
menanya-kan bila belm
mengerti.
2. Meminta siswa
mengerjakan LKS , yaitu mengaitkan kehidupan dalam puisi dengan kehidupan nyata.
Konfirmasi
3. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengeksplorasi
kembali tentang
persamaan dan
Eksplorasi
1 Mendengarkan pembacaan puisi berjudul “Karang” kemudian mela-kukan tanya jawab tentang peristiwa yang berkaitan dengan puis.
2
2. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang nilai karakter yang terkandung di dalam puisi yang berjudul
“Karang” Elaborasi
1. Membaca LKS serta menanyakan bila kurang mengerti.
2. Mengerjakan LKS yaitu mengaitkan kehidupan dalam puisi dengan kehidupan nyata.
Konfirmasi
3. Melakukan tanya jawab dengan guru untuk mengeksplorasi
kembali tentang
(36)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perbedaan kehidupan pribadi siswa dengan
kehidupan dalam
puisi.
perbedaan kehidupan pribadi siswa dengan
kehidupan dalam
puisi.
Kegiatan Penutup
4. Guru bersama dengan
siswa melakukan
refleksi
5. Guru meminta siswa untuk mengulang lagi pembelajarandi rumah
6. Guru menutup
pelajaran dengan mengucapkan salam
4. Guru bersama dengan
siswa melakukan
refleksi
5. Guru meminta siswa untuk mengulang lagi pembelajarandi rumah 6. Siswa menutup pelaja-
ran dengan
menjalawab salam.
Religius
10”
F. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA
1) Buku Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VII Erlangga 2) Buku Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak 3) LKS
4) Pembacaan Puisi
G. PENILAIAN
1) Teknik : Tes Unjuk Kerja dan produk
2) Bentuk Instrumen : Tertulis dan perbuatan 3) Soal/ Instrumen :
1. Jelaskan struktur puisi (diksi, majas, rima, ritma, pengindraan, tema, perasaan, nada dan suasana,serta amanat) dari puisi yang diperdengarkan oleh gurumu! 2. Jelaskan persamaan dan perbedaan kehidupan pribadi siswa dengan kehidupan
dalam puisi!
3. Jelaskan nilai karakter apa yang terkandung di dalam puisi yang dibacakan!
Pedoman Penskoran
No Aspek Indikator Skor
1 2 3 4
1 Diksi 1. Menemukan diksi dalam puisi dan
disertai bukti.
(37)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Menemukan diksi dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan diksi dalam puisi tetapi
tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan diksi dalam puisi dan tidak disertai bukti.
2 1 0 2 1 Rima 2
1. Menemukan rima dalam puisi dan disertai bukti.
2. Menemukan rima dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan rima dalam puisi tetapi
tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan rima dalam puisi dan tidak disertai bukti.
3 3 2 1 0 4 3 Pengindraan 1. Menemukan penginraan dalam puisi
dan disertai bukti.
2. Menemukan pengindraan dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan pengindraan dalam puisi
tetapi tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan pengindraan dalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
4 Tema 1. Menemukan tema dalam puisi dan
disertai bukti.
2. Menemukan tema dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan tema dalam puisi tetapi
tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan temadalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
5 Perasaan 1. Menemukan persaan dalam puisi dan disertai bukti.
2. Menemukan perasaan dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan perasaan dalam puisi
tetapi tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan perasaan dalam puisi 3 2 1
(38)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penghitumgan nilai akhir dalam skala 0-100, adalah sebagai berikut. Perolehan Skor
Nilai akhir = X Skor Ideal (100)
Skor Maksimum (21)
dan tidak disertai bukti 0
6 Nada dan suasana 1. Menemukan nada dan suasana dalam puisi dan disertai bukti.
2. Menemukan nada dan suasana dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah.
3. Menemukan nada dan suasana dalam puisi tetapi tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan nada dan suasana dalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
7 Amanat 1. Menemukan amanat dalam puisi dan disertai bukti.
2. Menemukan amanat dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan amanat dalam puisi tetapi
tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan amanat dalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
(39)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR KERJA SISWA
(40)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh
KOHAR MUZAKIR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESI
2014
LEMBAR KERJA SISWA 1
(Pertemuan I)(41)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : VII/ 2
Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi
Kompetensi Dasar : Merefleksikan isi puisi yang dibacakan
Indikator :
Mampu menganalisis struktur puisi (diksi, rima, pengindraan, tema, perasaan, nada dan suasana, serta amanat
Mampu mengaitkan kehidupan dalam puisi dengan kehidupan nyata siswa
Mampu menjelaskan nilai karakter yang terkandung di dalam puisi.
(42)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah mendengarkan pembacaan puisi di atas jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Dari puisi di atas identifikasilah kata- kata yang bisa mewakili perasaan dan peristiwa yang ingin di sampaikan oleh penyair!
2. Identifikasilah kata-kata yang memiliki persamaan bunyi akhir yang terdapat di dalam puisi di atas!
3. Identifikasilah kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan dalam puisi di atas!
4. Tentukan apa tema atau pokok pikiran yang ingin dikemukan penyair dalam puisi di atas!
5. Tentukan bagaimana perasaan penyair dalam puisi di atas!
6. Bagaimana sikap penyair terhadap pembaca, dan bagaiamana sikap/ psikologis kamu setelah membaca puisi di atas!
7. Tentukan apa saja pesan-pesan/ amanat yang ingin disampaikan penyair melalui puisi di atas!
Sahabatku
Papa, Sebelum pesta berlangsung Izinkan aku menengok ke belakang Di sana sahabatku yang miskin Hidup dengan berjualan Koran
Papa, Dia teman sekelasku Juga lulus dalam ujian Nilainya yang tinggi Sangat kusayangkan
Kini
Aku minta kesediaan papa Menyerahkan biaya pestaku Untuk meringankan ongkos Masuk sahabatku di SMA
(43)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pedoman Penilaian
No Aspek Indikator Skor
1 2 3 4
1 Diksi 1. Menemukan diksi dalam puisi dan
disertai bukti.
2. Menemukan diksi dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan diksi dalam puisi tetapi
tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan diksi dalam puisi dan tidak disertai bukti.
3 2 1 0
2 Rima 1. Menemukan rima dalam puisi dan
disertai bukti.
2. Menemukan rima dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan rima dalam puisi tetapi
tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan rima dalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
3 Pengindraan 1. Menemukan penginraan dalam puisi dan disertai bukti.
2. Menemukan pengindraan dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan pengindraan dalam puisi
tetapi tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan pengindraan dalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
4 Tema 1. Menemukan tema dalam puisi dan
disertai bukti.
2. Menemukan tema dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan tema dalam puisi tetapi
tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan temadalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
5 Perasaan 1. Menemukan persaan dalam puisi dan disertai bukti.
2. Menemukan perasaan dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan perasaan dalam puisi
tetapi tidak ada bukti.
3 2 1
(44)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Tidak menemukan perasaan dalam puisi dan tidak disertai bukti
0
6 Nada dan
Suasana
1. Menemukan nada dan suasana dalam puisi dan disertai bukti.
2. Menemukan nada dan suasana dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah.
3. Menemukan nada dan suasana dalam puisi tetapi tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan nada dan suasana dalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
7 Amanat 1. Menemukan amanat dalam puisi dan disertai bukti.
2. Menemukan amanat dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan amanat dalam puisi tetapi
tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan amanat dalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
Skor Maksimum 21
Penghitumgan nilai akhir dalam skala 0-100, adalah sebagai berikut. Perolehan Skor
Nilai akhir = X Skor Ideal (100)
(45)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR KERJA SISWA 2
(Pertemuan I)
Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi
Kompetensi Dasar : Merefleksikan isi puisi yang dibacakan
Indikator :
Mampu menganalisis struktur puisi (diksi, rima, pengindraan, tema, perasaan, nada dan suasana, serta amanat
Mampu mengaitkan kehidupan dalam puisi dengan kehidupan nyata siswa
Mampu menjelaskan nilai karakter yang terkandung di dalam puisi.
Simaklah puisi di bawah ini yang dibacakankan oleh gurumu!
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : VII/ 2
Aku
Kalau sampai waktuku
„ku mau tak seorang „kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi
(46)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan puisi di atas kerjakanlah tugas di bawah ini!
1. Identifikasilah diksi yang terdapat di dalam puisi di atas!
2. Tentukan gaya bahasa (majas) yang terdapat dalam puisi di atas! 3. Identifikasilah rima yang terdapat di dalam puisi di atas!
4. Tentukan pencitraan/ pengindraan yang terdapat di dalam puisi di atas! 5. Tentukan apa tema yang terdapat di dalam puisi di atas!
6. Identipikasilah Perasaan penyair yang terdapat di dalam puisi di atas! 7. Tentukan Nada dan suasana yang terdapat di dalam puisi di atas! 8. Identifikasilah pesan-pesan yang terdapat di dalam puisi di atas!
Pedoman Penilaian
No Aspek Indikator Skor
1 2 3 4
1 Diksi 1. Menemukan diksi dalam puisi dan
disertai bukti.
2. Menemukan diksi dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah.
3 2
(47)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menemukan diksi dalam puisi tetapi tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan diksi dalam puisi dan tidak disertai bukti.
1 0
2 Rima 1. Menemukan rima dalam puisi dan
disertai bukti.
2. Menemukan rima dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan rima dalam puisi tetapi
tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan rima dalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
3 Majas 1. Menemukan majas dalam puisi dan
disertai bukti.
2. Menemukan majas dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan majas dalam puisi tetapi
tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan majas dalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0 4 Pengindraan 1. Menemukan pengindraan dalam puisi
dan disertai bukti.
2. Menemukan pengindraan dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan pengindraan dalam puisi
tetapi tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan pengindraan dalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
5 Tema 1. Menemukan tema dalam puisi dan
disertai bukti.
2. Menemukan tema dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan tema dalam puisi tetapi
tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan temadalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0 6 Perasaan 1. Menemukan persaan dalam puisi dan
disertai bukti.
2. Menemukan perasaan dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan perasaan dalam puisi
tetapi tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan perasaan dalam puisi 3 2 1
(48)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan tidak disertai bukti 0
7 Nada dan
Suasana
1. Menemukan nada dan suasana dalam puisi dan disertai bukti.
2. Menemukan nada dan suasana dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah.
3. Menemukan nada dan suasana dalam puisi tetapi tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan nada dan suasana dalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
8 Amanat 1. Menemukan amanat dalam puisi dan disertai bukti.
2. Menemukan amanat dalam puisi dan disertai bukti tetapi buktinya salah. 3. Menemukan amanat dalam puisi tetapi
tidak ada bukti.
4. Tidak menemukan amanat dalam puisi dan tidak disertai bukti
3 2 1 0
Skor Maksimum 21
Perolehan Skor
Skor = X Skor Ideal (100)
Skor Maksimum (24)
LEMBAR KERJA SISWA
(Pertemuan II)Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : VII/ 2
Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi
Kompetensi Dasar : Merefleksikan isi puisi yang dibacakan
Indikator :
Mampu menganalisis struktur puisi (diksi, rima, pengindraan, tema, perasaan, nada dan suasana, serta amanat).
(49)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mampu mengaitkan kehidupan dalam puisi dengan kehidupan nyata siswa
Mampu menjelaskan nilai karakter yang terkandung di dalam puisi.
Simaklah dengan seksama puisi yang dibacakankan oleh gurumu!
Berdasarkan puisi di atas kerjakanlah tugas di bawah ini!
1. Jelaskan peristiwa yang terkandung di dalam puisi tersebut! 2. Jelaskan nilai karakter yang terkandung di dalam puisi tersebut!
3. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara kehidupan peribadimu dengan kehidupan yang tergambar di dalam puisi di atas!
Pedoman Penilaian
No Aspek Penilaian Deskriptor Skor
1 Peristiwa 1. Menjelaskan peristiwa yang
terkandung dengan tepat. 2. Menjelaskan peristiwa yang
terkandung tetapi kurang tepat. 3. Menjelaskan peristiwa yang
terkandung tidak tepat.
2 1 0 Karang
Kau tegak berdiri Dipukul ombak
Dihempas badai
Namun kau tetap tegak. Tiada mengeluh
Apalagi merengek
Tiada bergerak Apalagi berpeluh.
Karang kau adalah contoh Yang berguna bagi manusia Agar tawakal dan tabah Serta tidak putus asa.
(50)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Nilai Karakter 1. Menjelaskan nilai karakter yang terkandung dengan tepat. 2. Menjelaskan nilai karakter yang
terkandung kurang tepat.
3. Menjelaskan nilai karakter yang terkandung tidak tepat
2 1 0
3 Persamaan dan
Perbedaan
1. Menjelaskan persamaan dan perbedaan dengan kehidupanya 2. Hanya menjelaskan persamaan
atau perbedaan
3. Tidak menjelaskan persamaan dan perbedaan
2 1 0
Perolehan Skor
Skor = X Skor Ideal (100)
Skor Maksimum (6)
5. 3 Hasil Uji Kelayakan LKS sebagai Bahan Ajar Apresiasi Puisi di SMP
Tahap uji kelayakan LKS sebagai bahan ajar apresiasi puisi di SMP ini dilakukan dengan cara meminta pertimbangan kepada tiga orang ahli dari guru Bahasa Indonesia di SMPN 14 Bandung.
Adapun simpulan hasil pertimbangan dari guru tersebut adalah:
1. Ahli pertama yang bernama Mulyati, M. Pd. Menyatakan bahwa komponen LKS sudah lengkap serta antara RPP dan LKS sudah sistematis sehingga bisa dijadikan sebagai bahan ajar. Kemudian ahli pertama memberikan tanggapan bahwa keunggulan LKS ini menyajikan puisi yang variatif serta menyarankan sebaiknya satu kompetensi dasar atau satu pertemuan cukup hanya satu LKS.
(51)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Ahli ke dua yang bernama Heni Herlina, S.Pd. Menyatakan bahwa komponen LKS sudah lengkap serta format LKS yang cukup menarik sehingga bisa dijadikan sebagai bahan ajar.Selanjutnya penelaah memberikan saran supaya materi tentang struktur puisi dicantumkan di dalam LKS.
3. Ahli ke tiga yang bernama Jalaludin,S.Pd. Menyatakan bahwa komponen LKS sudah lengkap, format LKS yang cukup menarik, dan puisi-puisi yang disajikan sudah cukup variatif, sehingga bisa dijadikan sebagai bahan ajar.Selanjutnya penelaah memberikan saran supaya LKS cukup satu saja dalam setiap pertemuan.
Berdasarkan hasil pertimbangan dari para ahli di atas maka peneliti berkesimpulan bahwa LKS tersebut bisa digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran apresiasi puisi siswa SMP kelas VII semester II.
(52)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo, J.R. 2011. Pembelajaran Nilai-Nilai Karakter. Yokyakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Alonso, Analia. 2002. Childrens literature in the English Language Classroom. (online)tersedia:http://www.shareeducation.com.ar/TESINAS/childrenlit eratur.htm.
Aminudin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Amri, Sofandkk. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pusta karaya.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.
Depdiknas.2009. Pelatihan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Dhari, H.M. dan Dharyono, A.P. 1988. Perangkat Pembelajaran. Malang: Depdikbud.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, 2010,
Draf Grand Design Pendidikan Karakter, Edisi 23 Oktober 2010.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional 2010.
Draf Grand Design Pendidikan Karakter, Desain Induk Pendidikan Karakter Kementrian Pendidikan Nasional.
Endraswara, S. (2008). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Pressindo.
(53)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Esten, Mursal. 2007. Memahami Puisi. Bandung: Angkasa Bandung.
Hendy, Zaidan. 1993a. Kesusastraan Indonesia I Warisan yang perlu diwariskan. Cetakkan ketiga. Bandung: Angkasa
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda.
Juhara, Erwan. 2008. 20 Cara Jitu Mengarang Puisi. Bandung: Nuansa Majalengka.
Junus, U. (1983). Dari Peristiwa ke Imajinasi Wajah Sastra dan Budaya
Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Edisi ketiga, cetakkan kedua. Jakarta:
Balai Pustaka.
Keraf, Gorys. 2010. Diksidan Gaya Bahasa. Cetakkan ke-20, edisi yang
diperbarui. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kesuma, Dharma dkk. 2012. Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kinayati. 2005. Puisi, Pendekatandan Pembelajaran. Bandung: Nuansa. Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak .Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lickona, Thomas. 2012. Character Matters Persoalan Karakter. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Martono. 2010. Pembentukan Karakter Generasi Muda Melalui Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam Anoegrajekti, Novi (Eds),
Idiosinkrasi, Pendidikan Karakter Melalui Bahasa dan Sastra (hlm.120). Jakarta: UNJ dan Kepel Press.
(54)
Kohar Muzakir, 2014
Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mitchell, Diana. 2003. Children’s Literature, an Invitation to the World. Boston:
Ablongman.
Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Penilaian dalam Pengajaran Bahasadan Sastra. Yokyakarta: BPFE UGM.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yokyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pengertian antologi ,diunduh hari senin tanggal 23 Desember 2013 dari {http//id. Wikipedia.org/wiki/ antologi} .
Permendiknas nomor 22 tahun 2006 Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar. Permendiknas nomor 23 tahun 2006 Standar Kompetensi Lulusan SD dan SMP. Piaget, Jean. 2010. Psikologi Anak The Psychology of The Child. Yokyakarta:
Pustaka Pelajar.
Pradopo, Rachmat D. (2007). Pengkajian Puisi, Analisis Sastra Norma dan
Analisis Struktural. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Prees.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2010. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Prees.
Rahmanto, B. 1998. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius
Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian
Sastra.Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
(1)
2. Ahli ke dua yang bernama Heni Herlina, S.Pd. Menyatakan bahwa komponen LKS sudah lengkap serta format LKS yang cukup menarik sehingga bisa dijadikan sebagai bahan ajar.Selanjutnya penelaah memberikan saran supaya materi tentang struktur puisi dicantumkan di dalam LKS.
3. Ahli ke tiga yang bernama Jalaludin,S.Pd. Menyatakan bahwa komponen LKS sudah lengkap, format LKS yang cukup menarik, dan puisi-puisi yang disajikan sudah cukup variatif, sehingga bisa dijadikan sebagai bahan ajar.Selanjutnya penelaah memberikan saran supaya LKS cukup satu saja dalam setiap pertemuan.
Berdasarkan hasil pertimbangan dari para ahli di atas maka peneliti berkesimpulan bahwa LKS tersebut bisa digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran apresiasi puisi siswa SMP kelas VII semester II.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo, J.R. 2011. Pembelajaran Nilai-Nilai Karakter. Yokyakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Alonso, Analia. 2002. Childrens literature in the English Language Classroom. (online)tersedia:http://www.shareeducation.com.ar/TESINAS/childrenlit eratur.htm.
Aminudin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Amri, Sofandkk. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pusta karaya.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.
Depdiknas.2009. Pelatihan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Dhari, H.M. dan Dharyono, A.P. 1988. Perangkat Pembelajaran. Malang: Depdikbud.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, 2010, Draf Grand Design Pendidikan Karakter, Edisi 23 Oktober 2010.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional 2010. Draf Grand Design Pendidikan Karakter, Desain Induk Pendidikan Karakter Kementrian Pendidikan Nasional.
(3)
Esten, Mursal. 2007. Memahami Puisi. Bandung: Angkasa Bandung.
Hendy, Zaidan. 1993a. Kesusastraan Indonesia I Warisan yang perlu diwariskan. Cetakkan ketiga. Bandung: Angkasa
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda.
Juhara, Erwan. 2008. 20 Cara Jitu Mengarang Puisi. Bandung: Nuansa Majalengka.
Junus, U. (1983). Dari Peristiwa ke Imajinasi Wajah Sastra dan Budaya Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Edisi ketiga, cetakkan kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Keraf, Gorys. 2010. Diksidan Gaya Bahasa. Cetakkan ke-20, edisi yang diperbarui. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kesuma, Dharma dkk. 2012. Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kinayati. 2005. Puisi, Pendekatandan Pembelajaran. Bandung: Nuansa. Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak .Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lickona, Thomas. 2012. Character Matters Persoalan Karakter. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Martono. 2010. Pembentukan Karakter Generasi Muda Melalui Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam Anoegrajekti, Novi (Eds), Idiosinkrasi, Pendidikan Karakter Melalui Bahasa dan Sastra (hlm.120). Jakarta: UNJ dan Kepel Press.
(4)
Mitchell, Diana. 2003. Children’s Literature, an Invitation to the World. Boston: Ablongman.
Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Penilaian dalam Pengajaran Bahasadan Sastra. Yokyakarta: BPFE UGM.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yokyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pengertian antologi ,diunduh hari senin tanggal 23 Desember 2013 dari {http//id. Wikipedia.org/wiki/ antologi} .
Permendiknas nomor 22 tahun 2006 Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar. Permendiknas nomor 23 tahun 2006 Standar Kompetensi Lulusan SD dan SMP. Piaget, Jean. 2010. Psikologi Anak The Psychology of The Child. Yokyakarta:
Pustaka Pelajar.
Pradopo, Rachmat D. (2007). Pengkajian Puisi, Analisis Sastra Norma dan Analisis Struktural. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Prees.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2010. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Prees.
Rahmanto, B. 1998. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius
Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
(5)
Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV. Diponegoro.
Sanjaya, wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Samani, Muchkas dan Hariyanto. 2011. Pendidikan Karakter. Surabaya: Rosda. Sawali. 2013. Puisi dan Pendidikan Karakter: Sebuah Pengantar/ Agupena Jawa
Tengah,(online), ( http://agupenajateng.net) diakses hari jumat, tanggal20 Desember 2013
Saxby, Maurice. 1991. “The Gift wings: The Value of Literature to Children”,
dalam Maurice saxby& Gordon Winch (eds). Give Them Wings, The
Experience of Children’s Literature, Melbourne: The Macmillan Company, hlm 3-118.
Semi, A. (1998). Anatomisastra. Padang: Angkasa Raya Surabaya: Jaring Pena. Situmorang, B.P. 1981. Puisi dan Metode Pengajarannya. Medan: Nusa Indah. Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Soedarsono, S. 2010. Karakter Mengantar Bangsa Dari Gelap Menuju Terang. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sudjiman, Panuti. 2006. Kamus Istilah sastra. Jakarta: Universitas Indonesia. Sumardidkk. 1985. Pedoman Pengajaran Apresiasi Puisi. Jakarta: Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
Sumiati dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Suyatno, Suyono dkk.2008. Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak. Jakarta:
(6)
Syamsuddin dan Vismaia Damaianti. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Girimukti Pasaka.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Waridah, E. 2010. Kumpulan Majas, Pantun, dan Peribahasa untuk SD, SMP, dan SMA. Jakarta Selatan: PT. Kawan Pustaka.
Warsono, dkk, 2010.Model Pendidikan Karakter di Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: Unesa.