EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM MATA PELAJARAN TIK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA.
EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI RELATING,
EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING
(REACT) DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM MATA PELAJARAN TIK
TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
(Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung)
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
penulis:
Nurbany
0906875
Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
2014
(2)
Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Penerapan Strategi
Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) Dalam
Kegiatan Praktikum Mata Pelajaran TIK Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa.”adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Bandung, Yang Membuat Pernyataan
(3)
0906875
EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM MATA
PELAJARAN TIK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung)
disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr.Deni Darmawan, M.Si NIP.1971122819980021001
Pembimbing II
Hj.Riche Cynthia Johan, M.Si NIP.197611152001122001
Mengetahui Ketua Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Dr.Toto Ruhimat, M.Pd NIP.195911211985031001
Ketua Prodi Teknologi Pendidikan
Dr.Rusman, M.Pd NIP.19720505 199802 1 001
(4)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Nurbany (0906875). Efektivitas Penerapan Strategi Relating, Experiencing,
Applying, Cooperating, Transferring (REACT) Dalam Kegiatan Praktikum Mata Pelajaran TIK Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa.
Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2014.
Latar belakang dari penelitian ini adalah kemampuan guru dalam memanfaatkan strategi pembelajaran sehingga mampu melibatkan siswa secara lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) dalam kegiatan praktikum pada mata pelajaran TIK. Secara lebih khusus rumusan masalah terdiri dari peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek mengingat; aspek memahami; aspek menerapkan antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) dalam kegiatan praktikum pada mata pelajaran TIK.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain one group time series design. Instrumen yang digunakan yaitu tes objektif berupa pilihan ganda. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster sampling. Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi REACT dalam kegiatan praktikum terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran TIK di Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 Bandung. Adapun kesimpulan secara khusus adalah Terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan dibandingkan setelah diterapkannya strategi REACT pada ranah kognitif aspek mengingat; aspek memahami; aspek menerapkan dalam kegiatan praktikum pada mata pelajaran TIK.
Kata kunci : Strategi REACT, Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa, Ranah Kognitif, TIK.
(5)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Nurbany ( 0906875 ) . Effectiveness of Implementation Strategies Relating ,
Experiencing , Applying , Cooperating , Transferring ( REACT ) In Subjects Practical Activity Against Increasing ICT Student Results .
Journal Department of Curriculum and Education Technology, Faculty of
Education, Indonesia University of Education, in 2014.
The background of this study is the ability of teachers to utilize instructional strategies so as to involve students more actively in the learning process.
This study answers the research problem has been formulated , namely Is there an increase in student learning outcomes before and after implementation of strategies Relating , Experiencing , Applying , Cooperating , Transferring (REACT) in lab activities on ICT subjects. In a more specific formulation of the problem consists of Is there an increase in student learning outcomes in the cognitive aspects of remembering ; aspects of understanding ; aspects apply before and after the implementation of strategies Relating , Experiencing , Applying , Cooperating , Transferring ( REACT ) in lab activities on ICT subjects. This study uses a quasi- experimental design with one-group time series design . The instrument used is a multiple choice objective test . The sampling technique is done by cluster sampling . In general it can be concluded that there is significant improvement between before and after the implementation of the Relating , Experiencing , Applying , Cooperating , Transferring (REACT) strategy practicum on student learning outcomes in the cognitive domain of ICT subjects at Junior High School 26 Bandung . The conclusion in particular is improving student learning outcomes There is significant compared after the implementation of the REACT strategy considering the cognitive aspects ; aspects of understanding ; aspects of practical activities to implement the ICT subjects . Keywords : REACT Strategy , Practice Activities , Student Learning Outcomes , Cognitive Domains , ICT
(6)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
ABSTRACT ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
UCAPAN TERIMA KASIH ...iv
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR GRAFIK ...ix
DAFTAR TABEL ...xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Rumusan Masalah ...9
C. Tujuan Penelitian ...10
D. Manfaat Hasil Penelitian ...11
E. Struktur Organisasi Penulisan ...12
BAB II KAJIAN TEORI, ASUMSI, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Pengertian Strategi Pembelajaran ...13
B. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran ...14
C. Pertimbangan dalam Memilih Strategi Pembelajaran ...15
D. Strategi REACT ...16
1. Relating ...17
2. Experiencing ...17
3. Applying ...18
4. Cooperating ...19
(7)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Praktikum ...20
F. Mata Pelajaran TIK ...21
G. Hasil Belajar Ranah Kognitif ...22
1. Mengingat (Remember) ...22
2. Memahami (Understand) ...23
3. Menerapkan (Apply) ...24
H. Kegiatan Praktikum Mata Pelajaran TIK dengan Menerapkan Strategi REACT ...24
I. Asumsi ...26
J. Hipotesis ...27
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ...29
B. Variabel Penelitian ...30
C. Definisi Operasional...31
D. Desain Penelitian ...32
E. Populasi dan Sampel Penelitian ...34
1. Populasi Penelitian ...34
2. Sampel Penelitian ...35
F. Instrumen Penelitian...36
G. Analisis Validitas Instrumen ...37
H. Uji Reliabilitas ...39
I. Tingkat Kesukaran Soal ...40
J. Daya Pembeda ...41
K. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas ...42
2. Uji Hipotesis ...42
L. Langkah-langkah Penelitian ...43
(8)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pengumpulan data ...44
3. Analisis Data ...44
4. Menarik Kesimpulan ...44
5. Membuat Laporan Penelitian ...45
M. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Obyektif...45
1. Uji Validitas ...45
2. Uji Reliabilitas ...47
3. Tingkat Kesukaran Soal ...48
4. Daya Pembeda ...49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...50
B. Uji Hipotesis Data ...54
1. Hipotesis Pertama...55
2. Hipotesis Kedua ...58
3. Hipotesis Ketiga ...61
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...73
B. Saran ...73
DAFTAR PUSTAKA ...75 LAMPIRAN
(9)
(10)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi secara sadar dan tertuju untuk memperoleh sesuatu atau hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Banyak definisi dari para ahli tentang belajar, diantaranya adalah Skinner dalam Fathurrohman & Sutikno (2009:5), mengartikan “belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif”. Selanjutnya menurut C.T.Morgan dalam Fathurrohman & Sutikno (2009:6) merumuskan “belajar sebagai suatu perubahan yang relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalamannya yang lalu”. Thursan Hakim menambahkan dalam bukunya Belajar Secara Efektif dalam Fathurrohman & Sutikno (2009:5) mendefinisikan :
“belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan kemampuan lainnya”.
Selain pendapat dari beberapa ahli, terdapat pula pengertian belajar menurut teori-teori belajar yang telah dikembangkan dan melibatkan banyak penelitian. Menurut teori behavioristik dalam Dahar (1996:19) bahwa :
“belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang dapat diamati, yang terjadi karena adanya stimulus dan respon. Stimulus merupakan penyebab belajar yang menyebabkan peserta didik memberikan respons tertentu. Respons merupakan akibat-akibat atau efek yang merupakan reaksi terhadap stimulus yang telah diberikan”.
Sementara menurut Aqib dalam bukunya Medel-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (2013:66) mengatakan “bahwa belajar menurut teori behavioristik diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut disebabkan oleh seringnya interaksi antara stimulus dan respon”. Maka dapat
(11)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disimpulkan bahwa belajar menurut teori behavioristik adalah kemampuan seseorang melakukan respon terhadap stimulus yang datang kepada dirinya.
Berbeda dari teori behavioristik, dalam teori kognitif dalam Aqib (2013:66), mengungkapkan belajar sebagai proses untuk membangun persepsi seseorang dari sebuah objek yang dilihat. Oleh karena itu, belajar menurut teori ini lebih mementingkan hasil daripada proses. Adapun menurut pandangan teori konstruktivisme, belajar adalah upaya untuk membangun pemahaman atau persepsi atas dasar pengalaman yang dialami siswa. Oleh karena itu, belajar menurut teori ini merupakan proses untuk memberikan pengalaman nyata bagi siswa.
Dengan adanya berbagai pemaparan mengenai definisi belajar, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui sebuah proses. Proses belajar melibatkan kemampuan yang bukan merupakan bawaan sejak lahir, akan tetapi diperoleh melalui pengalaman yang terjadi pada masing-masing peserta didik. Maka dapat dikatakan, dalam proses pembelajaran, peserta didik yang harus mendapat penekanan. Merekalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan pengajar atau orang lain. Penekanan belajar siswa secara aktif ini sangat perlu untuk dikembangkan karena kreatifitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif siswa. Hal ini sejalan dengan pandangan filsafat konstruktivisme (Rosalin, 2008:5) tentang hakikat pengetahuan mempengaruhi konsep belajar bahwa “belajar bukanlah sekadar menghafal, melainkan proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya”
Dengan kata lain, ilmu pengetahuan tidak boleh dipindahkan kepada peserta didik dalam bentuk yang sudah jadi. Guru bukan satu-satunya sumber belajar dan lebih berperan sebagai fasilitator, mediator, pembimbing dan pendamping siswa
(12)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selama proses belajar berlangsung. Dengan kondisi lingkungan belajar yang seperti ini, maka proses belajar menjadi berubah dari Teacher Centered Learning menjadi Student Centered Learning.
Dalam pembelajaran konstruktivisme, terdapat beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan (Rosalin, 2008:6), yaitu :
1. Mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata dalam konteks yang relevan.
2. Mengutamakan proses.
3. Menanamkan pembelajaran dalam konteks pengalaman sosial. 4. Pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi pengalaman.
Asumsi inilah yang kemudian melandasi pembelajaran kontekstual atau yang lebih dikenal dengan Contextual Teaching Learning (CTL). Melalui landasan konstruktivisme, pendekatan konstektual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dan situasi nyata siswa dengan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupannya sehari-hari sehingga menjadi alternatif strategi belajar yang baru.
Dalam kelas kontekstual, guru berperan untuk membantu siswa mencapai tujuannya yang berarti guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Maka, dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating), dan mentransfer (transferring). Kelima bentuk belajar inilah yang kemudian dikenal sebagai strategi belajar REACT.
Menurut Dick dan Carey dalam Aqib (2013:69) menjelaskan bahwa “strategi belajar terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur kegiatan
(13)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu”. Dapat dikatakan bahwa strategi belajar merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan. Mengacu pada pengertian dari strategi belajar, maka dalam pengajaran kontekstual, strategi REACT harus digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Meski pada kenyataannya belum semua guru mampu untuk menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dikelas.
Beberapa penemuan tentang minimnya penerapan strategi pembelajaran ini pun telah diungkapkan oleh beberapa ahli. Elin Rosalin dalam bukunya Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual mengungkapkan bahwa saat ini pada kenyataannya strategi pembelajaran yang diterapkan umumnya menggunakan pembelajaran konvensional yang lebih menekankan kepada tujuan yang ingin dicapai dari proses belajar dibandingkan bagaimana tahapan-tahapan atau isi dari proses belajar itu sendiri. Pada akhirnya, metode belajar yang digunakan hanya ceramah dengan siswa hanya dipaksa menerima materi dan menghapalnya. Permasalahan lain yang ditemukan dilapangan diungkapkan oleh Djamarah dan Zain dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar. Mereka mengungkapkan bahwa dari hasil berbagai studi menunjukkan hanya sebagian kecil anak didik yang mampu menguasai materi, yakni 90%-100% dari penyajian guru. Sebagian besar anak didik bervariasi antara 50%-80%, malah sebagian lagi ada yang lebih kecil lagi penguasaannya terhadap materi yang disajikan guru. Zainal Aqib dalam bukunya Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual mengatakan bahwa pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.
Tentunya dengan berbagai permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, menjadi bertolak belakang dengan konsep pengajaran kontekstual yang dalam
(14)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaannya harus menggunakan lima strategi yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating), dan mentransfer (Transferring). Keseluruhan strategi ini biasa disingkat dengan REACT. Strategi REACT ini bukan merupakan strategi baru dalam dunia pendidikan, terbukti dengan telah banyaknya penelitian dengan menggunakan strategi ini. Nunin Ni’mah dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Pembelajaran Kontekstual Strategi REACT Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi menyimpulkan bahwa setelah menerapkan strategi REACT proses belajar mengajar di kelas, tingkat antusias siswa dan motivasi peserta didik semakin baik. Hal ini ditandai dengan meningkatnya keaktifan siswa dalam presentasi hasil diskusi maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Di ungkapkan pula, perbandingan nilai pre tes dan post test prestasi belajar siswa mengalami peningkatan, karena nilai post test lebih tinggi dari pada nilai pre tes.
Yuniawatika dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Pembelajaran Matematika Dengan Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Representasi Matematik Siswa Sekolah Dasar mengungkapkan bahwa pembelajaran matematika dengan strategi REACT secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan koneksi dan representasi matematik siswa sekolah dasar dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan strategi konvensional ditinjau dari level sekolah (baik dan sedang) maupun ditinjau dari kemampuan matematika siswa (tinggi, sedang, dan rendah). Selain itu, sebagian besar siswa menunjukkan respon yang positif terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian Sayuthi dalam penelitiannya yang berjudul Pembelajaran dengan Strategi REACT Pada Materi Pertidaksamaan Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pertidaksamaan meningkat dari kategori kurang baik (38,63%) pada siklus I menjadi kategori cukup baik (56%) pada siklus II.
(15)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Michael L.Crawford dalam penelitiannya yang berjudul Teaching Contextually Research, Rationale, and Techniques for Improving Student Motivation and Achievement in Mathematics and Science mengemukakan bahwa pada dasarnya semua strategi yang searah dengan dengan penciptaan suasana pembelajaran konteks merupakan elemen pembelajaran kontekstual. Oleh karena itu, strategi yang biasa disingkat dengan REACT tersebut harus selalu digunakan selama proses pembelajaran dengan terfokus pada pembelajaran konteks. Hasil penemuan Crawford mengenai strategi REACT ini banyak digunakan oleh beberapa peneliti sebagai salah satu sumber penguatan teori mengenai REACT.
Lebih lanjut, Michael L. Crawford (tersedia dalam http://www.cord.org/contextual-teaching-and-learning/) memberikan penjelasan mengenai strategi REACT seperti yang tercantum di bawah ini :
1. Relating atau mengaitkan merupakan proses belajar dari pengalaman manusia atau pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
2. Experiencing atau mengalami merupakan proses belajar melalui eksplorasi dan penemuan-penemuan yang di dapat oleh siswa.
3. Applying atau menerapkan merupakan proses belajar dengan cara menerapkan konsep dan informasi yang berguna bagi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Cooperating atau bekerjasama merupakan belajar dalam konteks berbagi, merespons, dan berkomunikasi dengan pelajar lain. Pengalaman kerja sama tidak hanya membantu siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten dengan dunia nyata.
5. Transferring atau mentransfer merupakan proses belajar dengan menggunakan pengetahuan yang baru diperoleh oleh masing-masing siswa kemudian membahasnya berlandaskan apa yang telah diketahui siswa. Guru berperan untuk membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan fokus pada pemahaman bukan hapalan.
(16)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sejalan dengan pemaparan di atas, maka sesungguhnya dengan menerapkan strategi REACT, kegiatan pembelajaran dan pengajaran kontekstual akan melibatkan para siswa dalam aktivitas penting yang membantu mereka mengaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi. Sementara tugas guru disini adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Guru hanya mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. Saat siswa mampu mencapai tujuannya, maka hal tersebut akan berdampak pada hasil belajar yang optimal. Dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal inilah, selain dengan menggunakan strategi REACT, seorang guru juga harus memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketercapaian hasil belajar siswa.
Hasil belajar sebagai indikator ketercapaian siswa dalam belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mendapatkan pengalaman belajar. Dalam prosesnya, ketercapaian hasil belajar ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan Taksonomi Bloom, “terdapat tiga ranah yang harus diperhatikan dalam rangka mencapai hasil belajar yang baik. Ketiga ranah tersebut terbagi dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor”. Sementara dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan hanya pada ranah kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual. Aspek yang digunakan dari ranah kognitif dalam penelitian ini yaitu aspek mengetahui (C1), aspek memahami (C2), dan aspek mengaplikasikan (C3). Selain pemilihan ketiga aspek tersebut pada ranah kognitif, peneliti juga memilih mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai mata pelajaran yang akan diujicobakan selama penelitian berlangsung dengan materi yaitu menggunakan menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata. Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP. Pemilihan mata pelajaran TIK karena disesuaikan dengan mayor pendidikan peneliti yang sedang ditempuh saat ini. Selain itu, pemilihan mata pelajaran TIK tidak terlepas dari berbagai kendala yang peneliti temukan dilapangan.
(17)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada dasarnya, keberadaan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi. Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan, dan dikuasai oleh peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Keberadaan mata pelajaran TIK ini juga bertujuan untuk membimbing peserta didik dalam menggunakan teknologi secara lebih cerdas dan bijak. Disinilah tugas guru akan sangat penting dalam membelajarkan TIK. Dengan memanfaatkan TIK, seorang guru harus mampu memberikan proses belajar yang pada akhirnya membuat peserta didik merasakan dampak positif dari adanya mata pelajaran TIK, khususnya dalam pemanfaatan teknologi untuk kegiatan belajar masing-masing siswa.
Dalam membelajarkan TIK, seorang guru biasanya menggunakan kegiatan praktikum yang dilakukan di dalam laboratorium komputer. Praktikum merupakan kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk melatih kompetensi tertentu dengan menggunakan fasilitas laboratorium ataupun diluar laboratorium. Maka untuk dapat melakukan kegiatan praktikum di laboratorium komputer, setiap sekolah idealnya mampu menyediakan fasilitas yang memadai untuk berlangsungnya proses pembelajaran. Namun kenyataannya berbeda seperti yang peneliti temukan dilapangan. Pada saat peneliti melakukan studi pendahuluan terhadap sekolah yang dijadikan tempat penelitian,, Nampak siswa sedang melakukan kegiatan pembelajaran di laboratorium computer, tetapi unit komputer yang tersedia belum sepenuhnya memadai, sehingga ketika siswa belajar di laboratorium, proses pembelajaran menjadi kurang optimal dan kondusif. Dengan kondisi seperti ini, guru akan lebih memilih metode ceramah dikelas dibandingkan praktikum di laboratorium. Penggunaan metode ceramah ini ternyata membuat siswa lebih cepat merasa jenuh ketika proses belajar berlangsung. Terlebih lagi dominannya metode ceramah membuat siswa lebih
(18)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memahami konsep daripada praktik sehingga ketika siswa dituntut untuk terjun ke lapangan, siswa akan mengalami kesulitan untuk mengaitkan pengalaman yang diperolehnya dengan kehidupan nyata di masyarakat.
Kendala lainnya yang ingin diungkapkan oleh peneliti yaitu pembelajaran TIK yang kurang interaktif sehingga terkesan kaku dan monoton. Kondisi ini biasanya terjadi karena guru sudah merasa terbantu dengan adanya komputer, sehingga interaksi penting yang seharusnya terjadi antara guru dan siswanya menjadi terlupakan. Bahkan tak jarang guru hanya menyuruh siswa untuk mengetik bahan ajar yang sudah disediakannya. Kemudian siswa diminta untuk mengikuti semua perintah guru tanpa adanya penjelasan tentang kegunaan dan fungsi dari perintah tersebut, sehingga komunikasi hanya terjadi 1 arah yaitu dari guru kepada siswa dan pada akhirnya siswa hanya menjadi manusia pasif yang menerima transfer ilmu dari gurunya. Hal ini ternyata berdampak pada hasil belajar siswa. Terbukti dari data yang ditemukan dilapangan bahwa dari satu kelas yang terdiri dari 36 siswa, rata-rata hanya 38% siswa yang mampu melampaui batas KKM dengan nilai minimal 76. Sisanya siswa hanya mampu melampaui nilai 50 hingga 75 dan rata-rata siswa yang mendapat nilai diatas 80 hanya sekitar 15% dari 36 siswa.
Keseluruhan kendala yang telah dipaparkan di atas jelas bertolak belakang dengan konsep pembelajaran kontekstual menggunakan strategi REACT, dimana siswalah yang seharusnya membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan dari apa yang ia alami. Proses pembelajaran pun harus berpusat pada siswa, bukan guru. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang dapat melibatkan siswa secara aktif dengan menerapkan strategi REACT yang terdiri dari lima tahapan, yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring. Dengan ini, penulis mengajukan penelitian dengan judul: “Efektivitas Penerapan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) Dalam Kegiatan Praktikum Mata Pelajaran TIK Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa”.
(19)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) dalam kegiatan praktikum pada mata pelajaran TIK?”.
Secara lebih khusus, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek mengingat antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) dalam kegiatan praktikum pada mata pelajaran TIK?
2. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek memahami antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) dalam kegiatan praktikum pada mata pelajaran TIK?
3. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menerapkan antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) dalam kegiatan praktikum pada mata pelajaran TIK?
Menyadari masih luasnya persoalan tersebut, maka penelitian ini dibatasi dalam beberapa hal sebagai berikut :
1. Hasil belajar dalam penelitian ini dibatasi hanya pada ranah kognitif aspek mengingat, memahami, dan menerapkan.
2. Mata pelajaran TIK yang digunakan dalam penelitian ini dikhususkan pada materi menu dan ikon perangkat lunak pengolah kata.
(20)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Penelitian ini mengambil sampel siswa kelas VIII di SMP Negeri 26 Bandung.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) dalam kegiatan praktikum pada mata pelajaran TIK.
Selanjutnya tujuan tersebut dijabarkan secara lebih khusus yaitu untuk mengetahui :
1. Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek mengingat sebelum dan sesudah diterapkannya strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) dalam kegiatan praktikum pada mata pelajaran TIK . 2. Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek memahami sebelum dan sesudah
diterapkannya strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) dalam kegiatan praktikum pada mata pelajaran TIK . 3. Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek menerapkan sebelum dan sesudah
diterapkannya strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) dalam kegiatan praktikum pada mata pelajaran TIK .
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama dalam pengembangan pendidikan khususnya yang berkaitan dengan penerapan strategi pembelajaran yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar siswa.
(21)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Bagi Siswa
Memberikan suasana belajar yang baru dan bermakna kepada siswa sehingga proses belajar menjadi lebih menarik dan siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar.
b. Bagi Guru
Sebagai acuan bagi guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga diharapkan kemampuan praktik siswa dapat meningkat secara lebih optimal.
c. Bagi Sekolah
Dapat memberikan manfaat bagi pengembangan kualitas pembelajaran yang ditujukan oleh keberhasilan prestasi siswa khususnya dalam kegiatan praktikum dengan menggunakan strategi REACT.
d. Bagi Peneliti
Dapat memberikan gambaran mengenai efektifitas pengaruh penerapan strategi REACT terhadap peningkatkan hasil belajar dalam kegiatan praktikum mata pelajaran TIK pada siswa SMP.
e. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian maupun rujukan lebih lanjut bagi peneliti lain yang juga berminat untuk menerapkan strategi REACT.
E. Struktur Organisasi Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah (2013) yang telah ditentukan oleh UPI, yang diuraikan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan.
(22)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab II Kajian Teori. Bab ini berisi landasan teoritik yang mendukung data penelitian. Dalam bab ini membahas mengenai pengertian strategi pembelajaran, jenis-jenis strategi pembelajaran, pertimbangan dalam memilih strategi pembelelajaran, strategi REACT, praktikum, mata pelajaran TIK, hasil belajar ranah kognitif, kegiatan praktikum mata pelajaran TIK dengan menerapkan strategi REACT asumsi dan hipotesis.
Bab III Metode Penelitian. Pada bab III ini dibahas mengenai metodologi dari penelitian yang dilakukan. Pada bab III ini terdiri dari pendekatan dan metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, Analisis Validitas Instrumen, Uji Reliabilitas, Tingkat Kesukaran Soal, Daya Pembeda, Teknik Analisis Data, Langkah-langkah Penelitian, Hasil Uji Coba Instrumen Tes Obyektif.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab IV ini terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V Kesimpulan dan Saran. Dalam bab V ini terdapat dua hal pokok yaitu kesimpulan yang berisikan poin utama dari hasil penelitian dan juga saran.
(23)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Salah satu aspek penting dalam suatu kegiatan penelitian pendidikan adalah menentukan pendekatan penelitian. Ditinjau dari jenis data yang akan dikumpulkan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang dalam proses pengumpulan datanya diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian berupa tes, angket, observasi, dan wawancara yang kemudian data-data tersebut diolah dengan menggunakan berbagai prosedur statistik. Hal ini diperkuat oleh Sugiyono (2013 : 14) yang mengemukakan bahwa :
“Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, tekhnik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
Menurut Zainal Arifin (2012:16) hasil penelitian dalam pendekatan ini merupakan generalisasi dan prediksi berdasarkan hasil-hasil pengukuran. Kebenaran hasil penelitian didukung oleh validitas instrumen yang digunakan.
Selain menggunakan pendekatan kuantitatif, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experimental design. Menurut
Sugiyono (2013:114) “quasi experimental design digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
(24)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelompok saja yang dinamakan kelompok eksperimen tanpa adanya kelompok kontrol. Hal ini dikarenakan sulitnya menemukan kelas kontrol yang sebanding dengan kelas eksperimen disebabkan karakteristik siswa yang menjadi subjek penelitian di setiap kelas sangat beragam.
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu variabel independen atau variabel bebas dan variabel dependen atau variabel terikat.
Menurut Sugiyono (2013:61) bahwa “variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi”.
Maka variabel yang ada dalam penelitian ini, meliputi :
1. Variabel independen (X) atau variabel bebas yang tidak terikat dengan variabel lain, yaitu : Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating dan Transferring (REACT).
2. Variabel dependen (Y) atau variabel yang terikat dengan variabel yang lainnya, yaitu : hasil belajar siswa pada ranah kognitif dalam aspek mengingat, memahami, dan menerapkan.
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variabel bebas
Variabel terikat
Kelas Eksperimen (X1)
Hasil Belajar Aspek Mengingat (Y1)
X1Y1
Hasil Belajar Aspek Memahami (Y2)
(25)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil Belajar Aspek
Menerapkan (Y3)
X1Y3
Keterangan :
X1Y1 : Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek mengingat dengan menggunakan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating dan Transferring (REACT).
X1Y2 : Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek memahami dengan menggunakan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating dan Transferring (REACT).
X1Y3 : Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek menerapkan dengan menggunakan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating dan Transferring (REACT).
C. Definisi Operasional
1. Strategi REACT
Strategi REACT dalam penelitian ini merupakan strategi pembelajaran yang dalam pelaksanaannya menerapkan lima aspek kegiatan belajar yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerjasama (cooperating), dan mentransfer (transferring). Dalam proses penerapannnya guru akan melibatkan siswa dalam aktivitas penting yang membantu mereka mengaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi mereka. Siswa juga akan belajar untuk menerapkan dan berbagi informasi yang mereka peroleh tersebut kepada sesama temannya, serta setiap siswa mampu menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh guru baik secara individu maupun berkelompok.
(26)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegiatan praktikum dalam penelitian ini bertujuan untuk melatih kompetensi siswa dengan menggunakan fasilitas laboratorium komputer. Dalam pelaksanaannya guru akan terlebih dulu memberikan arahan dan petunjuk untuk melaksanakan praktikum kepada setiap siswa.
3. Hasil Belajar
Hasil Belajar yang dimaksud dalam penelitian ini difokuskan pada ranah kognitif aspek mengingat, memahami, dan menerapkan. Hasil belajar ini akan berupa skor-skor yang diperoleh siswa dari hasil pretest dan posttest pada mata pelajaran TIK.
4. Mata Pelajaran TIK
Mata pelajaran TIK merupakan salah satu mata pelajaran yang difokuskan untuk melatih keterampilan siswa, khususnya keterampilan dalam menggunakan perangkat komputer untuk mengolah data dan menyajikan informasi. Mata pelajaran TIK dalam penelitian ini dikhususkan pada materi menu dan ikon perangkat lunak pengolah kata.
D. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu Time Series Design. Penelitian dengan menggunakan desain ini dilakukan dengan mengadakan percobaan terhadap satu kelompok tanpa menggunakan kelompok pembanding, jadi kelompok yang ada dalam penelitian ini hanya kelompok eksperimen saja. Tahap awal pada desain penelitian ini yaitu dengan cara memberikan pretest secara berulang kali kepada kelompok eksperimen. Pada penelitian ini, pretest yang diberikan yaitu sebanyak tiga kali. Tujuannya adalah untuk mengetahui kestabilan kelompok tersebut. Setelah diketahui kestabilannya, barulah kelompok eksperimen diberikan perlakuan dan pada tahap akhir kelompok diberikan postest.
(27)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Postest yang diberikan juga dilakukan sebanyak tiga kali. Hal ini diperkuat dengan pendapat Sugiyono (2013:114) yang mengatakan bahwa :
“pada desain time series, sebelum diberi perlakuan, kelompok diberikan
pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Setelah kestabilan keadaan kelompok diketahui dengan jelas, maka baru diberi
treatment”.
Pemilihan desain ini disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, yaitu ingin mengetahui efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating transferring (REACT) terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Maka untuk mengetahui efektivitas penerapan strategi REACT, tahapan pretest, perlakuan dan postest akan dilakukan dalam tiga series. Berikut ini merupakan tabel time series desain yang digunakan dalam penelitian ini :
Tabel 3.2
Desain Penelitian Time Series
Pretest Perlakuan Postest
O1 X O4
O2 X O5
O3 X O6
Keterangan :
O1, O2, O3 : pretest (awal)
X : perlakuan pada kelompok eksperimen dengan menerapkan
strategi REACT
(28)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap awal dalam penelitian ini yaitu memilih subjek yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian. Sampel disini merupakan kelompok eksperimen sebagai kelompok yang akan diberi perlakuan dengan menggunakan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring (REACT).
Tahap selanjutnya yang merupakan seri pertama yaitu memberikan pretes kepada kelompok eksperimen (O1). Setelah dilakukan pretest, kelompok eksperimen diberikan perlakuan (X) dengan menerapkan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring (REACT). Setelah diberi perlakuan pertama (X), barulah kemudian kelompok eksperimen diberikan postest (O4). Selanjutnya untuk seri kedua dan ketiga juga akan menerapkan langkah-langkah penelitian yang sama seperti yang dilakukan pada seri pertama. Hasil pengukuran yang dilakukan melalui postest akan dibandingkan dengan hasil pretes untuk mengetahui adakah peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan strategi REACT.
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Pelaksanaan riset pendidikan pada umumnya dilakukan terhadap subjek manusia yang dipilih untuk mewakili seluruh anggota kelompok yang menjadi sasaran generalisasi kesimpulan yang diperoleh (Ali, 2010). Dalam metodologi riset, kelompok besar subjek disebut dengan populasi subjek atau populasi riset. Maka populasi dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung yang secara keseluruhan terdiri dari 12 kelas.
Tabel 3.3
Gambaran Populasi Penelitian SMP Negeri 26 Bandung
No Kelas Jumlah Siswa
(29)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 VIII B 36
3 VIII C 36
4 VIII D 36
5 VIII E 36
6 VIII F 36
7 VIII G 35
8 VIII H 36
9 VIII I 34
10 VIII J 36
11 VIII K 36
12 VIII L 36
2. Sampel Penelitian
Pemilihan sampel harus representatif, artinya sampel yang digunakan harus mewakili populasi. Menurut Sugiyono (2013:119) “teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan Nonprobability sampling. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan yaitu probability sampling. Masih menurut Sugiyono (2013:120) mengungkapkan
bahwa “probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel”.
Probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster
sampling. Mohamad Ali (1985:67) mengungkapkan bahwa “ pada cluster
sampling, sampel terdiri dari sekelompok anggota yang terhimpun pada gugusan (cluster), bukan anggota populasi yang diambil secara satu persatu (secara
(30)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membantu dalam pengambilan sampel dimana digunakan untuk mengacak kelasnya saja berdasarkan kelompok yang sudah ada. Untuk menyesuaikan dengan desain penelitian yang digunakan yaitu one group time series design, maka sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini hanya satu kelas saja. Langkah dalam pengambilan sampel dilakukan dalam satu tahap, yaitu dengan melakukan undian terhadap populasi yang ada. Maka berdasarkan hasil undian, dari 12 kelas VIII yang ada, terpilihlah kelas VIII I sebagai kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan dengan menerapkan strategi REACT.
Tabel 3.4 Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah Siswa
1 VIII I 34
F. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2013:133) mengungkapkan bahwa “instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti”. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana efektifitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring (REACT) terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu yang bersifat mengukur. Menurut Sugiyono (2013:222) mengungkapkan bahwa “teknik pengukuran bersifat mengukur karena menggunakan instrumen standar atau telah distandarisasikan dan menghasilkan data yang berbentuk angka-angka”. Oleh
(31)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena itu, instrumen yang bersifat mengukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes hasil belajar.
Tes hasil belajar yang digunakan berupa tes tertulis. Adapun bentuk tes yang digunakan adalah tes objektif, karena jawaban dari tes tersebut hanya antara benar atau salah dan skornya hanya antara 1 atau 0. Dikatakan tes objektif karena penilaiannya objektif. Seperti yang dikemukakan oleh Zainal Arifin (2012 : 227)
“siapa pun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti”. Dalam tes ini responden dituntut untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban yang singkat, dan melengkapi pertanyaan atau
pernyataan yang belum sempurna. Menurut Zainal Arifin (2012 : 227) “tes
objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat, mengenal, pengertian, dan penerapan prinsip-prinsip”.
Tes yang dibuat dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda (multiple choice) yang tersusun berdasarkan indikator-indikator yang terdapat dalam RPP. Tes terdiri dari 30 butir tes awal (pretest), yaitu tes yang diberikan sebelum diterapkannya model pembelajaran. Setelah itu, diberikan 30 butir tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran pada kelas eksperimen.
Berikut langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat instrumen tes :
1. Menganalisis silabus mata pelajaran dengan menetapkan materi pelajaran pada microsoft word yang akan digunakan dalam penelitian.
2. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang diambil dari kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada jenjang SMP kelas VIII.
3. Menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang ditentukan.
(32)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Menyusun kisi-kisi instrumen yang mengacu kepada tujuan dan sub pokok bahasan yang telah ditetapkan.
5. Menyusun indikator sesuai dengan kompetensi dasar yang ada pada RPP. Jumlah indikator disesuaikan dengan jumlah soal tes yang akan diberikan kepada siswa.
6. Mengadakan uji coba instrumen kepada siswa diluar sampel.
7. Memilih instrumen tes yang dianggap sudah valid, yang kemudian diujicobakan kepada kelas eksperimen.
G. Analisis Validitas Instrumen
Menurut Gay dalam Sukardi (2004:121) “sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur”.
Karena instrumen yang digunakan dalam penilitian ini adalah tes, maka jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi. Menurut Zainal Arifin (2012 : 246)
“validitas isi sering digunakan dalam pengukuran hasil belajar”. Adapun tujuan
utama dari jenis validitas ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada peserta didik setelah proses pembelajaran terjadi. Validitas dapat kita cari dengan menghubungkan skor keseluruhan siswa dalam satu item (X) dengan skor yang diperoleh semua siswa (Y) yaitu dengan melalui tekhnik korelasi product moment Pearson dengan perumusan sebagai berikut :
(Zainal Arifin, 2012:279)
Keterangan :
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan
(33)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N = Jumlah responden
X = Skor item tes
Y = Skor responden
Menurut Arikunto (2003 : 75) “ koefisien korelasi selalu terdapat antara
-1,00 sampai +-1,00.” Koefisien negatif menunjukkan hubungan kebalikan,
sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi besarnya koefisien korelasi sebagai berikut :
Antara 0,800 – 1,00 Validitas sangat tinggi. Antara 0,600 – 0,800 Validitas tinggi. Antara 0,400 – 0,600 Validitas cukup Antara 0,200 – 0,400 Validitas rendah Antara 0,00 – 0,200 Validitas sangat rendah
Setelah diperoleh hasil validitas, kemudian diuji juga tingkat signifikansinya dengan menggunakan rumus :
(Zainal Arifin, 2012 : 280)
Keterangan :
t : nilai t hitung
r : koefisien korelasi
(34)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Apabila t hitung lebih besar daripada t tabel, maka item dikatakan valid, namun bila t hitung lebih kecil daripada t tabel maka item tersebut tidak valid.
H.Uji Reliabilitas
Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki tingkat keajengan dalam hasil pengukuran. Zainal Arifin (2012 : 248) mengemukakan “reliabilitas
adalah derajat konsisten instrumen yang bersangkutan”. Suatu instrumen bisa
dikatakan memiliki nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Instrumen yang digunakan adalah berbentuk soal pilihan ganda, maka teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Spearman Brown. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas tes yaitu :
(Zainal Arifin, 2012 : 249)
Keterangan :
n = panjang tes yang selalu sama dengan 2 karena seluruh tes =
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh digunakan tabel 3.3 sebagai berikut :
Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas
(35)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,81 ≤ r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,61 ≤ r ≤ 0,80 Tinggi
0,41 ≤ r ≤ 0,60 Cukup
0,21 ≤ r ≤ 0,40 Rendah
0,00 ≤ r ≤ 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2003 : 93)
I. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal dilakukan agar peneliti memiliki tes yang tingkat kesukarannya tidak terlalu mudah ataupun tidak terlalu susah. Apabila tes yang diberikan kepada siswa terlalu mudah, siswa tidak akan terangsang untuk mengasah kemampuannya dan sebaliknya apabila tes yang diberikan terlalu sulit, siswa akan mudah putus asa yang pada akhirnya tes tersebut tidak dikerjakan secara maksimal. Untuk mencari tingkat kesukaran soal maka rumus yang digunakan adalah :
(Arifin, 2009:266) Keterangan :
WL : jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH : jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL : jumlah kelompok bawah
nH : jumlah kelompok atas
Adapun kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal menurut Zainal Arifin (2009:270) yaitu :
a. Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah b. Jika jumlah persentase 28%-72% termasuk sedang
(36)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar
J. Daya Pembeda
Menurut Arikunto (2003 : 211) “daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal tersebut untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan
siswa yang berkemampuan rendah”. Daya pembeda bertujuan untuk mengetahui
butir soal mana yang mampu dikuasai oleh peserta didik. Rumus yang digunakan dalam menghitung daya pembeda adalah :
D
=
(Arikunto, 2003 : 213)
Keterangan :
D = Indeks daya pembeda butir soal tertentu JA = Jumlah kelompok atas
JB = Jumlah kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BA = Banyaknya peserta kelompok bawah yang jawab benar
Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut, maka dapat digunakan kriteria sebagai berikut :
0,00 – 0,20 : jelek (poor)
0,20 – 0,40 : Cukup (satisfactory) 0,40 – 0,70 : baik (good)
0,70 – 1,00 : baik sekali (excellent)
K. Teknik Analisi Data 1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menentukan analisis data yang digunakan, apabila data yang diperoleh berdistribusi normal maka dapat menggunakan
(37)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
statistika parametrik, namun apabila data yang diperoleh tidak berdistribusi normal maka statistika yang digunakan adalah statistik non-parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan one sample Kolmogorov Smirnov yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dihitung dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0( Statistical Product And Service Solution ) yaitu dengan cara memasukan data hasil penelitian aspek mengingat, aspek memahami, dan aspek menerapkan pada kelompok eksperimen. Kemudian melakukan analyze dengan memilih non parametric test sample K-S. Selanjutnya akan diperoleh hasil bahwa data yang signifikansinya di atas 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya jika data signifikansinya di bawah 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
2. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini uji hipotesis yang digunakan adalah Paired Sample t-test karena dalam penelitian ini hanya ada satu kelompok saja. Paired sample t-tes digunakan untuk membandingkan mean dari suatu sampel yang berpasangan (paired). Sampel berpasangan yang dimaksud adalah sebuah kelompok sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda.
Rumus yang digunakan dalam uji hipotesis adalah mengunakan rumus paired sampel t-test yaitu :
Dimana :
t = nilai t yang dihitung = nilai rata-rata
= nilai yang dihipotesiskan = simpangan baku sampel
(38)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = jumlah anggota sampel
Sugiyono (2013:250) Uji t dilakukan satu kelompok karena desain penelitian yang digunakan adalah one time group time series design, yaitu penelitian satu sampel dengan waktu yang berulang-ulang. Proses penelitian terbagi kedalam tiga seri ditujukan untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa, sehingga akan terlihat peningkatan hasil belajarnya.
Untuk memudahkan proses penghitungan data hasil penelitian, peneliti menggunakan software SPSS 17.0 (Statistical Product and Service Solution). Keterangan :
t = nilai t hitung
D = rata-rata selisih pengukuran 1 dan 2
SD = Standar deviasi selisih pengukuran 1 dan 2 N = Jumlah sampel
Dari rumus di atas apabila hasil perhitungan thitung > ttabel, maka berbeda
secara signifikan (H0 ditolak) dan sebaliknya jika thitung < ttabel, maka tidak berbeda
secara signifikan (H0 diterima).
L.Langkah-langkah Penelitian
Prosedur penelitian secara umum dilakukan melalui tiga tahap, yaitu : 1. Membuat rancangan penelitian
a. Memilih masalah penelitian dengan melakukan studi literatur terlebih dahulu seperti buku bacaan, internet, skripsi, dan sebagainya.
b. Melakukan studi pendahuluan yang terdiri dari 3 objek, yaitu paper (skripsi, buku, internet, dsb), person (konsultasi dengan dosen pembimbing Akademik dan guru Teknologi Informasi dan Komunikas / TIK), dan place (mengunjungi sekolah yang terkait, melihat kondisi kelas, fasilitas belajar, dan kondisi laboratorium komputer).
(39)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Merumuskan masalah dengan melakukan perumusan judul, membuat desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan diteliti. Kegiatan ini disertai dengan konsultasi dengan dosen pembimbing Akademik.
d. Setelah masalah ditemukan, peneliti kemudian merumuskan asumsi dasar penelitian yang ditindaklanjuti oleh perumusan hipotesis.
e. Memilih pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasi eksperimen. f. Menentukan variabel dan sumber data. Terdapat dua variabel dalam
penelitian ini yaitu efektifitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring (REACT) dan peningkatan hasil belajar siswa. Sumber data berasal dari tes hasil belajar.
g. Menentukan dan menyusun instrumen yang dilakukan atas kerjasama dengan dosen pembimbing skripsi dan Guru mata pelajaran TIK. Pelaksanaan Penelitian
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data diawali dengan menentukan kelas mana yang akan menjadi kelas eksperimen. Kelas eksperimen ini akan diberikan perlakuan dengan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring (REACT). Kelompok eksperimen ini kemudian diberikan pretest sebanyak tiga kali secara bersamaan. Setelah diberikan pretest, kelompok eksperimen diberikan pretest dan postest yang juga dilakukan sebanyak tiga kali.
3. Analisis Data
Dalam penelitian ini dilakukan proses analisis data yang terdiri atas uji normalitas dan uji hipotesis.
4. Menarik Kesimpulan
Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan dengan hasil pengolahan data dari hasil pretest dan posttest dan kesimpulan dari rumusan masalah dan hipotesis.
(40)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Membuat laporan penelitian
Menulis laporan penelitian dalam bentuk tertulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah tahun 2013.
M. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Objektif
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur kelayakan instrumen yang akan diberikan kepada kelompok eksperimen. Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas VIII C SMPN 26 Bandung dengan jumlah siswa 34 orang. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, maka dapat diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda instrumen sebagai berikut:
1. Uji Validitas
a.Validitas alat ukur
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas empiris. Berdasarkan hasil perhitungan data hasil uji coba instrumen dengan menggunakan rumus product moment correlation yang kemudian diuji signifikansinya dengan membandingkan thitung dengan nilai ttabel pada taraf
nyata 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Alat pengumpul data dinyatakan valid apabila thitung > ttabel. Analisis perhitungan uji validitas
terlampir dan ringkasan hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.6
Ringkasan Perhitungan Uji Validitas Instrumen
r Kriteria thitung ttabel Keterangan
(41)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Koefisien korelasi r = 0,842 diperoleh dari hasil perhitungan korelasi antara jumlah skor benar nomor ganjil dengan jumlah skor benar nomor genap. Berdasarkan kriteria koefisien korelasi r = 0,842 berada pada korelasi sangat tinggi. Hasil uji tingkat signifikansi dengan uji t, diperoleh thitung
sebesar 9,053 dan derajat kebebasan (df = n-2) diperoleh ttabel adalah 1,694.
Kriteria pengujian adalah jika harga thitung > ttabel artinya terdapat korelasi
yang signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa uji signifikansi instrumen penelitian adalah valid. Sebelum melakukan uji coba instrumen peneliti melakukan expert judgment instrumen penelitian kepada guru mata pelajaran TIK. Hasil expert judgment instrumen penelitian kepada guru mata pelajaran TIK lebih rincinya dapat dilihat di lampiran.
b.Validitas Butir Soal
Perhitungan hasil uji coba instrumen untuk validitas butir soal yaitu dengan menggunakan aplikasi pengolah angka Microsoft Office Excel. Instrumen dikatakan valid jika memiliki validitas rhitung > rtabel. Hasil
perhitungan validitas butir soal ini dapat dilihat secara lebih rinci pada lampiran. Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan, maka dari 36 soal yang diujicobakan terdapat 30 soal yang valid dan 6 soal yang dinyatakan tidak valid. Soal yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. Ringkasan hasil perhitungan uji validitas butir soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.7
Ringkasan Validitas Butir Soal
No.Soal r hitung r tabel Tafsiran
1. 0.37 0.34 Valid
2. 0.47 0.34 Valid
3. 0.42 0.34 Valid
(42)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. 0.39 0.34 Valid
6. 0.61 0.34 Valid
7. 0.46 0.34 Valid
8. 0.04 0.34 Tidak Valid
9. -0.03 0.34 Tidak Valid
10. 0.39 0.34 Valid
11. 0.38 0.34 Valid
12. 0.45 0.34 Valid
13. 0.38 0.34 Valid
14. 0.45 0.34 Valid
15. 0.37 0.34 Valid
16. 0.41 0.34 Valid
17. -0.07 0.34 Tidak Valid
18. 0.63 0.34 Valid
19. 0.37 0.34 Valid
20. 0.30 0.34 Tidak Valid
21. 0.54 0.34 Valid
22. 0.51 0.34 Valid
23. 0.39 0.34 Valid
24. 0.42 0.34 Valid
25. 0.67 0.34 Valid
26. 0.61 0.34 Valid
27. 0.66 0.34 Valid
28. 0.50 0.34 Valid
29. 0.09 0.34 Tidak Valid
30. 0.59 0.34 Valid
31. 0.57 0.34 Valid
32. 0.39 0.34 Valid
33. 0.36 0.34 Valid
34. 0.63 0.34 Valid
35. 0.63 0.34 Valid
36. 0.39 0.34 Valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas yang digunakan adalah dua belah atau split-half method. Uji reliabilitas item tes ini dihitung dengan menggunakan rumus spearman brown sehingga diperoleh hasil indeks sebesar 0.914. Setelah diketahui hasil perhitungan antara rhitung dan rtabel, maka diperoleh
(43)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesimpulan rhitung>rtabel artinya instrumen penelitian ini tergolong baik
sebab reliabilitasnya lebih tinggi. Analisis perhitungan uji reliabilitas akan dilampirkan, sementara ringkasan hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.8
Ringkasan Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen
R
hitungR
tabel Keterangan0.914 0.339 Signifikan
3. Tingkat Kesukaran Soal
Kriteria yang digunakan untuk menafsirkan tingkat kesukaran soal menurut Zaenal Arifin (2009:270) yaitu sebagai berikut:
a. Jika Jumlah presentasi sampai dengan < 27% termasuk mudah. b. Jika Jumlah presentasi sampai dengan 28% - 72% termasuk sedang. c. Jika Jumlah presentasi sampai dengan > 73% termasuk sukar.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka dari keseluruhan soal yang berjumlah 36 diperoleh data sebanyak 9 soal dikategorikan mudah, 27 soal dikategorikan sedang dan tidak terdapat soal yang dikategorikan sukar. Analisis uji tingkat kesukaran soal akan dilampirkan, sementara ringkasan hasil tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.9
(44)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tingkat Kesukaran
Soal
Nomor Soal Jumlah
Mudah
P 27% 3,5,10,17,20,23,24,28,36 9
Sedang P 28% - 72%
1,2,4,6,7,8,9,11,12,13,14,15,16,18,19,21,
22,25,26,27,29,30,31,32,33,34,35 27 Sukar
P 73% - 0
4. Daya Pembeda
Daya pembeda dilakukan untuk mengukur sejauh mana setiap butir soal mampu membedakan antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau kurang mengasai kompetensi. Adapun kriteria yang dapat digunakan untuk menganalisa daya pembeda pada setiap butir soal, yaitu jika butir soal memiliki indeks sebesar 0,00-0,19 maka soal tersebut termasuk dalam kategori jelek (poor item). Jika item soal memiliki indeks sebesar 0,20-0,29 maka soal tersebut masuk dalam kategori cukup (marginal item), jika indeks item soal sebesar 0,30-0,39 maka soal tersebut masuk dalam kategori baik (reasonably good) dan jika item soal memiliki indeks sebesar 0,40 keatas maka soal tersebut termasuk sangat baik (very good items). Berdasarkan perhitungan uji daya beda yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini sebanyak 4 soal termasuk dalam kategori jelek (poor items), 3 soal termasuk kategori cukup (marginal items), 3 soal masuk dalam kategori baik (reasonably good) dan 26 soal termasuk kategori sangat baik (very good items). Instrumen yang digunakan dalam uji coba penelitian ini yaitu sebanyak 36 soal terlampir.
(45)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
(46)
(47)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengolahan dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi REACT dalam kegiatan praktikum terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran TIK di Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 Bandung.
Kesimpulan diatas dapat diuraikan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut :
1. Setelah menerapkan strategi REACT terdapat peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan sebelum penerapan strategi REACT pada ranah kognitif aspek mengingat (C1) pada mata pelajaran TIK.
2. Setelah menerapkan strategi REACT terdapat peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan sebelum penerapan strategi REACT pada ranah kognitif aspek memahami (C2) pada mata pelajaran TIK.
3. Setelah menerapkan strategi REACT terdapat peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan sebelum penerapan strategi REACT pada ranah kognitif aspek mengerapkan (C3) pada mata pelajaran TIK.
B. Saran
Berdasarkan simpulan yang sudah dijelaskan di atas bahwa penerapan strategi REACT dapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari aspek mengingat, memahami, dan menerapkan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas VIII SMPN 26 Bandung, maka peneliti mengajukan rekomendasi sebagai berikut;
(48)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam proses belajar mengajar penerapan strategi REACT hendaknya dioptimalkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa dapat lebih aktif dan produktif selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Bagi Guru
Dalam penerapannya, strategi REACT ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk membiasakan siswa belajar dalam konteks yang baru sehingga membangun proses belajar yang bermakna. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkan dan mengembangkan strategi REACT lebih baik dan optimal lagi agar dapat dimaksimalkan penggunaannya pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajara dapat lebih produktif, efektif dan efisien serta lebih bermakna.
3. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan khususnya bagi konsentrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi terutama dalam mengembangkan dan menghadirkan inovasi-inovasi dalam strategi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk studi kepustakaan dalam melakukan penelitian mengenai penerapan strategi pembelajaran REACT. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam lagi tentang strategi pembelajaran REACT ataupun strategi-strategi pembelajaran lainnya dalam cakupan yang lebih besar disertai dengan teknik yang berbeda.
(1)
51
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
(2)
(3)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengolahan dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi REACT dalam kegiatan praktikum terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran TIK di Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 Bandung.
Kesimpulan diatas dapat diuraikan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut :
1. Setelah menerapkan strategi REACT terdapat peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan sebelum penerapan strategi REACT pada ranah kognitif aspek mengingat (C1) pada mata pelajaran TIK.
2. Setelah menerapkan strategi REACT terdapat peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan sebelum penerapan strategi REACT pada ranah kognitif aspek memahami (C2) pada mata pelajaran TIK.
3. Setelah menerapkan strategi REACT terdapat peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan sebelum penerapan strategi REACT pada ranah kognitif aspek mengerapkan (C3) pada mata pelajaran TIK.
B. Saran
Berdasarkan simpulan yang sudah dijelaskan di atas bahwa penerapan strategi REACT dapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari aspek mengingat, memahami, dan menerapkan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas VIII SMPN 26 Bandung, maka peneliti mengajukan rekomendasi sebagai berikut;
(4)
74
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam proses belajar mengajar penerapan strategi REACT hendaknya dioptimalkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa dapat lebih aktif dan produktif selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Bagi Guru
Dalam penerapannya, strategi REACT ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk membiasakan siswa belajar dalam konteks yang baru sehingga membangun proses belajar yang bermakna. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkan dan mengembangkan strategi REACT lebih baik dan optimal lagi agar dapat dimaksimalkan penggunaannya pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajara dapat lebih produktif, efektif dan efisien serta lebih bermakna.
3. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan khususnya bagi konsentrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi terutama dalam mengembangkan dan menghadirkan inovasi-inovasi dalam strategi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk studi kepustakaan dalam melakukan penelitian mengenai penerapan strategi pembelajaran REACT. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam lagi tentang strategi pembelajaran REACT ataupun strategi-strategi pembelajaran lainnya dalam cakupan yang lebih besar disertai dengan teknik yang berbeda.
(5)
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka
Buku
Ali, M. (1985). Penelitian Kependidiakan, Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa.
Arifin, Zainal. (2012) Penelitian Pendidikan : Metode dan Paradigma Baru, Cetakan Kedua, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Aqib, Z. (2013). Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung: CV Yrama Widya.
Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Bandung: Erlangga.
Dimyati, & Mudjiono. (2013). Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Rosalin, E. (2008). Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT
Karsa Mandiri Persada.
Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Subana, Rahadi, M dan Sudrajat. (2005). Statistika Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana, Nana dan Rivai, A(2001), Teknologi Pengajaran, Bandung : Sinar Baru Algesindo.
(6)
76
Nurbany, 2014
Efektivitas penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (react) dalam kegiatan praktikum mata pelajaran tik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sutikno, P. F. (2009). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama. UPI. (2013). Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah . Bandung: UPI.
Widodo, A. (2005, September). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Taksonomi
Tujuan Pembelajaran, pp. 1-2.
_________ (2006). Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal.
Buletin Puspendik, 1-13.
Zain, S. B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Jurnal
Crawford, M. L. (2001). Teaching Contextually. Research, Rationale, and
Techniques for Improving Student Motivation and Achievement and Mathematics and Science.
Chaeruman, U. (2008). Rencana Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK. Pusat
TIK Pendidikan,Depdiknas, http//fakultasluarkampus.net/up- content/uploads/2008/05/rencana/pembelajaran-yang-mengintegrasikan-tik.pdf.