ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung.

(1)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS

TOURISTS’ ON

-SITE EXPERIENCE

DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION

(Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh

Abdul Majid

1006811

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS

TOURISTS’ ON

-SITE EXPERIENCE

DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION

Oleh Abdul Majid

Sebuah skripsi diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

©Abdul Majid 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lain tanpa izin dari penulis.


(3)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAAN

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK

BEHAVIORAL INTENTION

(Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., MM NIP. 19690404 199903 1 001

Pembimbing II

Yeni Yuniawati, S.Pd., MM NIP. 19810608 200604 2 002

Mengetahui Ketua Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

Heri Puspito Diyah Setyorini, MM NIP. 19761031 200812 2 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

Abdul Majid NIM. 1006811


(4)

i

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Abdul Majid, 1006811 "Analysis of Tourists' On-Site Experience in Forming Behavioral Intention" supervised by Dr. Lili Adi Wibowo, S. Sos., S.Pd., MM and Yeni Yuniawati, S.Pd., MM.

Travel and Tourism is one of the largest contributors to the economic growth of the region, no exception in Bandung city. As an international tourist destination in Indonesia, Bandung has a small international tourist repeater compared with the first-timer, especially tourists from Malaysia. Moreover, the persistence of the tourist complaints about the environmental conditions in Bandung indicate there are unfavourable tourist behavior after visiting the destination, in tourism marketing theory called behavioral intention. Based on DMO of Bandung in cooperation with the Government of Bandung, continues to make repairs and improvements to the various of tourism components such as social factors, cultural factors and environmental factors. The third of factor is in direct contact and give experience to tourists at the destination, in tourism marketing theory called tourists' site experience. This study aims to describe torists' on-site experience, an overview of behavioral intention and to analyze effect of torists' on-site experience in forming behavioral intention. The population is a Malaysian tourists who visiting Bandung. The method used is descriptive and verification, the time of research less than in one year. The sampling technique used is systematic random sampling and data analysis techniques using path analysis. The results showed that torists' on-site experience significant influence in forming the behavioral intention either simultaneously or partially. The highest ratings for torists' on-site experience is cultural contacts dimension and the lowest is in social contacts dimension. For behavioral intention variable, the indicator of willingness to recommend has higher ratings than the indicator of revisit intention. For further research, this study only took one phase of tourists’ experience that is torists’ on-site experience and do not include other variables

such as the planning phase, on-route phase, and recollection phase which is also

is a tourist experience phase.

Keywords: Tourists' On-Site Experience, On-Site Experience, Tourist Experience, Behavor Intention, Behavioral Intention


(5)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abdul Majid, 1006811 “Analisis Tourists’ On-Site Experience Dalam

Membentuk Behavioral Intention (Survei pada wisatawan malaysia yang

berkunjung di kota bandung) di bawah bimbingan Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., MM dan Yeni Yuniawati, S.Pd., MM.

Travel and Tourism merupakan salah satu kontributor terbesar bagi pertumbuhan

ekonomi suatu wilayah termasuk di Kota Bandung. Sebagai salah satu kota tujuan wisata internasional di Indonesia, Kota Bandung memiliki tingkat kunjungan wisatawan repeater yang masih sedikit dibandingkan dengan

first-timer wisatawan internasional terutama wisatawan asal Malaysia. Selain itu,

masih adanya keluhan wisatawan mengenai kondisi lingkungan di Kota Bandung mengindikasikan adanya niat perilaku wisatawan pasca melakukan kunjungan yang kurang positif atau dalam teori pemasaran pariwisata disebut

behavioral intention. Berdasarkan hal tersebut DMO Kota Bandung bekerja

sama dengan pemerinta Kota Bandung terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan terhadap berbagai komponen kepariwisataan di Kota Bandung itu sendiri seperti faktor sosial, budaya dan lingkungan. Ketiga faktor tersebut merupakan komponen pentig yang bersentuhan langsung dan memberi pengalaman kepada wisatawan pada saat di destinasi yang dalam teori pemasaran pariwisata disebut torists’ on-site experience. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui gambaran torists’ on-site experience, gambaran behavioral

intention dan pengaruh torists’ on-site experience dalam membentuk behavioral

intention. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan Malaysia yang

berkunjung ke Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan waktu penelitian kurang dari satu tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah syistematic random sampling dengan teknik analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa

torists’ on-site experience berpengaruh signifikan dalam membentuk behavioral intention baik secara simultan ataupun parsial. Penilaian tertinggi untuk torists’ on-site experience yaitu pada sub variabel cultural contacts dan paling rendah

ada pada sub variabel social contacts. Adapun untuk behavioral intention, indikator willingness to recommend mendapat penilaian lebih tinggi dibandingkan dengan indikator revisit intention. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini hanya mengambil satu fase pengalaman saja yaitu torists’ on-site experience dan tidak memasukan variabel lain seperti planning phase, on-route phase, dan recollection phase.

Kata kunci: Tourists’ On-Site Experience, On-Site Experience, Tourist


(6)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAAN PERNYATAAN

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Tourists’ On-site Experience ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1 Pengertian Tourist ExperienceError! Bookmark not defined.

2.1.1.2 Pendekatan-pendekatan Studi Tourist ExperienceError! Bookmark not defined 2.1.1.3 Dimensi-dimensi Tourist ExperienceError! Bookmark not defined.

2.1.1.4 Pengertian Tourists’ On-site ExperienceError! Bookmark not defined.

2.1.1.5 Dimensi Dan Pengukuran Tourists’ On-site ExperienceError! Bookmark not d


(7)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.1.1 Definisi-definisi Behavioral IntentionError! Bookmark not defined.

2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Behavioral IntentionError! Bookmark not d 2.1.1.3 Pendekatan-pendekatan Penelitian Behavioral IntentionError! Bookmark not d 2.1.1.4 Dimensi-dimensi Behavioral IntentionError! Bookmark not defined.

2.2 Orisinalitas Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIANError! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang DigunakanError! Bookmark not defined. 3.2.2 Oprasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik SamplingError! Bookmark not defined.

3.2.4.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4.3 Teknik Sampling ... Error! Bookmark not defined. 3.2.5 Teknik dan Alat Pengumpulan DataError! Bookmark not defined. 3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan ReliabilitasError! Bookmark not defined.

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas . Error! Bookmark not defined. 3.2.6.2 Hasil Pengujian ReliabilitasError! Bookmark not defined. 3.2.7 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.7.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.2.7.2 Analisis Verifikatif ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Profil Destinasi Wisata Kota Bandung .. Error! Bookmark not defined.


(8)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.2 Karakteristik dan Pengalaman Wisatawan Malaysia di Kota Bandung ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.1 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia

dan Jenis Wisata yang DiminatiError! Bookmark not defined. 4.1.2.2 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendidikan,

Pekerjaan dan Jenis Wisata yang DiminatiError! Bookmark not defined. 4.1.2.3 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendapatan, Lama

Tinggal dan Jenis Wisata yang DiminatiError! Bookmark not defined. 4.1.2.4 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Daerah AsalError! Bookmark not defin 4.1.2.5 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Frekuensi KunjungaError! Bookmark not 4.1.2.6 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Moda Transportasi

Lokal yang Digunakan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.7 Pengalaman Wisatawan Berdsarkan Tipe KunjunganError! Bookmark not defin 4.2 Tanggapan Wisatawan Malaysia terhadap Tourists’ On-Site

Experience di Kota Bandung ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Gambaran Tourists’ On-Site Experience di Kota BandungError! Bookmark not defined

4.2.2 Tanggapan Wisatawan terhadap Social ContactsError! Bookmark not defined. 4.2.3 Tanggapan Wisatawan terhadap Cultural ContactsError! Bookmark not defined. 4.2.4 Tanggapan Wisatawan terhadap Environmental ContactsError! Bookmark not defined. 4.2.5 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan terhadap Tourists’ On-Site

Experience ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Tanggapan Wisatawan Malaysia terhadap Behavioral IntentionError! Bookmark not defined

4.3.1 Gambaran Behavioral Intention ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Tanggapan Wisatawan terhadap Willingness to RecommendError! Bookmark not defin 4.3.3 Tanggapan Wisatawan terhadap Revisit IntentionError! Bookmark not defined.

4.3.4 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan terhadap Behavioral IntentionError! Bookmark not 4.4 Pengaruh Tourists’ On-site Experience Terhadap Behavioral

Intention ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.6 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.6.1 Temuan yang Bersifat Teoritik ... Error! Bookmark not defined. 4.6.2 Temuan yang Bersifat Empirik ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .. Error! Bookmark not defined.

5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN... Error! Bookmark not defined.


(10)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Hal.

1.2 Fokus Pasar Pariwisata IndonesiaTahun 2012-2014Error! Bookmark not defined.

1.5 Lima Urutan Kedatangan Wisatawan Mancanegara Ke Kota Bandung Berdasarkan Negara Asal ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Tourists’ On-Site Experience Dan Behavioral Intention ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Oprasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Data Dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Proporsi Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Hasil Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian . Error! Bookmark not defined.

3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... Error!

Bookmark not defined.

4.1 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia Dan Wisata Yang Paling Di Minati ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendapatan, Lama Tinggal, Dan Jenis Wisata Yang Diminati ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Tanggapan Wisatawan Terhadap Sub Variabel Social Contacts ... Error!

Bookmark not defined.

4.4 Tanggapan Wisatawan Terhadap Sub Variabel Cultural ContactsError! Bookmark not defined.

4.5 Tanggapan Wisatawan Terhadap Sub Variabel Environmental Contacts Error! Bookmark not def

4.6 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan Terhadap Tourists’ On-Site Experience ... Error! Bookmark not defined.

4.7 Tanggapan Wisatawan Terhadap Sub Variabel Willingness To


(11)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.8 Tanggapan Wisatawan Terhadap Sub Variabel Revisit Intention .. Error!

Bookmark not defined.

4.9 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan Terhadap Behavioral Intention

... Error! Bookmark not defined.

4.10 Matrik Korelasi Antara Sub Variabel Tourist On-Site Experience Dengan Behavioral Intention ... Error! Bookmark not defined.

4.11 Uji Keseluruhan/Simultan (Uji F) ... Error! Bookmark not defined.

4.12 Pengujian Koefisien Jalur ... Error! Bookmark not defined.

4.13 Hasil Pengujian Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung Dan Tidak

Langsung Tourists’ On-Site Experience Terhadap Behavioral Intention Error! Bookmark not def

4.14 Pengaruh Tourists’ On-Site Experience Terhadap Behavioral Intention ... Error! Bookmark not defined.


(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Hal.

1.2 Destinasi Utama Wisatawan MalaysiaDi Indonesia Tahun 2012 ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Dimensi Holistik Marketing ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Alur Proses Pemilihan Destinasi ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Fase-Fase Pengalaman Wisatawan ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Fase-Fase Pengalaman Wisatawan ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Model Tempat Bagi Wisatawan ... Error! Bookmark not defined. 2.6 Peta Konsep Perilaku Wisatawan ... Error! Bookmark not defined. 2.7 Kerangka Berfikir Analisis Tourists’ On-Site Experience Dalam Membentuk Behavioral Intention ... Error! Bookmark not defined.

2.8 Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Skor Setiap Item Pernyataan... Error! Bookmark not defined. 3.2 Struktur Kausal Antara X Dan Y ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Diagram Jalur Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Jalur Sub Struktur Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendidikan, Pekerjaan dan Jenis Wisata

Yang Diminati ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Daerah Asal ... Error! Bookmark not

defined.

4.3 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Frekuensi Kunjungan Error! Bookmark not defined.

4.4 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Moda Transportasi Lokal Yang Digunakan... Error! Bookmark not defined. 4.5 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Tipe Kunjungan ... Error! Bookmark not

defined.

4.6 Garis Kontinum Variabel Tourists’ On-Site Experience . Error! Bookmark not

defined.

4.7 Garis Kontinum Variabel Behavioral Intention Error! Bookmark not defined. 4.8 Diagram Jalur Pengujian Sub Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.


(13)

(14)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai behavioral intention wisatawan Malaysia yang pernah atau sedang melakukan kunjungan wisata di destinasi wisata Kota Bandung melalui tourists’ on-site experience. Yang menjadi variabel

bebas atau independent variable dalam penelitian ini adalah Tourists’ On-site Experience. Variabel tourists’ on-site experience tersebut terdiri dari tiga sub

variabel yaitu (1) Social Contacts, (2) Cultural Contacts, dan (3) Environmental

Contacts. Adapun yang menjadi variabel terikat atau dependent variable adalah Behavioral Intention. Variabel ini terdiri dari dua sub variabel yaitu (1) Willingness to recommend dan (2) Revisit intention.

Sub variabel social contacts, cultural contacts, dan environmental contacts ketiganya diukur oleh indikator-indikator yang terdiri dari delapan indikator yaitu:

local communities, other tourist, local hospitality, local culture, cultural value, activities/attraction, natural tourism resources, dan accomodation. Adapun sub

variabel dari behavioral intention yaitu willingness to recommend dan revisit

intention keduanya diukur dengan tiga indikator, indikator tersebut adalah strength of communication, recommendation, dan repeat visitation. Unit analisis

dalam penelitian ini adalah wisatawan Malaysia yang berkunjung di destinasi wisata Kota Bandung.

Penelitian ini dilakukan di salah satu kota di Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan asal Malaysia yaitu Kota Bandung. Penelitian dilakukan satu kali dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Oleh karenanya, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cross-sectional yaitu sebuah metode penelitian yang melibatkan satu kali pengumpulan informasi atau data dari apa yang diberikan oleh sebuah sampel yang sampel tersebut merupakan unsur dari sebuah populasi.


(15)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Agar tujuan dari sebuah penelitian dapat tercapai dengan baik maka terlebih dahulu peneliti harus menentukan jenis dari penelitian tersebut. Jenis-jenis penelitian pada umumnya dapat berupa explorasi (exploratory), deskriptif, atau uji hipotesis, hal ini disesuaikan dengan tingkat pengetahuan tentang pokok penelitian yang sudah ada (Sekaran and Bougie, 2010:103). Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian dengan jenis deskriptif dan verifikatif (pengujian hipotesis).

Sekaran dan Bougie (2010:105) menjelaskan “A descriptive study is undertaken in order to ascertain and be able to describe the characteristic of the variable of interest in situation” hal tersebut berarti bahwa penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk memastikan dan dapat menggambarkan karakteristik dari setiap variabel yang diteliti dalam sebuah situasi. Sedangkan menurut Malhotra (2009:100) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah

“A type of conclusive research that has as its major objective the description of something-usualy market characteristics or function”. Berdasarkan pengertian dari Malhotra tersebut tampak jelas bahwa penelitian deskriptif memeiliki tujuan utama yaitu untuk dapat mendeskripsikan sesuatu_dalam hal pemasaran biasanya seperti fungsi atau karakteristik pasar. Pada penelitian ini, jenis deskriptif bertujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai tourists’ on-site experience Kota

Bandung dan behavioral intention wisatawan Malaysia yang pernah berkunjung dan sedang melakukan kunjungan di destinasi wisata Kota Bandung.

Adapun penelitian verifikatif pada dasarnya bertujuan untuk pengujian sebuah hipotesis melalui pengumpulan data-data yang ada di lapangan. Sekaran dan Bougie (2010:108) mengatakan bahwa “Studies that engage in hypotheses testing usually expline the nature of certain relationship, or establish the difference among groups or the independence of two or more factor in a

situation”. Berdasarkan hal tersebut berarti bahwa penelitian dengan jenis uji hipotesis dapat menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, membentuk perbedaan


(16)

41

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara kelompok atau independensi dua faktor atau lebih dalam sebuah situasi. Oleh karenanya, hubungan yang diuji dalam penelitian adalah pengaruh tourists’

on-site experience Kota Bandung dalam membentuk behavioral intension

wisatawan Malaysia yang berkunjung di destinasi wisata Kota Bandung.

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilakukan melalui pengumpulan data-data dan informasi di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey. Menurut Sugiyono (2010:54) metode explanatory survey merupakan metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya.

Sebagaimana telah diulas sebelumnya, penelitian ini dilakukan kurang dari satu tahun. Oleh karenanya, metede yang digunakan dalam penelitian ini adalah

cross sectional method. Menurut Sekaran dan Bougie (2010:119) cross sectional method adalah “A study can be done in which data are gathered just once, perhaps over a period of days or weeks or month, in order to answer research

question” yaitu sebuah penelitian yang dilakukan dimana data yang dikumpulkan hanya satu kali, mungkin selama beberapa hari atau minggu atau bulan, untuk dapat menjawab pertanyaan dari penelitian tersebut. Sementara Malhotra (2009:101) mengemukakan bahwa cross-sectional design adalah “A type of research design involving the one-time collection of information from any given sample of population elements”.

Pendapat lain mengenai cross sectional method juga di kemukakan Husein Umar (2004:43) yang mengatakan bahwa cross sectional method adalah metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode ini maka, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan secara langsung di tempat kejadian secara empirik, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.


(17)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.2 Oprasionalisasi Variabel

TABEL 3.1

OPRASIONALISASI VARIABEL

VARABEL SUB

VARIABEL KONSEP INDIKATOR UKURAN SKALA

NO ITEM

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tourists’ On-site Experiences (X)

Travellers appraise and value on-site experiences in the destination (pearce, 2005)

Social Contacts Iteraksi sosial yang merupakan konsekuensi dari peran aktif wisatawan sebagai orang luar atau orang asing dengan masyarakat yang ada pada sebuah destinasi (pearce, 2005:113) Local Communities Tingkat pengalaman berinteraksi dengan masyarakat lokal Kota Bandung

Ordinal 1

Other tourist

Tingkat pengalaman berinteraksi dengan wisatawan lain di destinasi wisata Kota Bandung Ordinal 2 Local hospitality Tingkat keramahan masyarakat di destinasi wisata Kota Bandung Ordinal 3 Tingkat pengalaman dari tenaga pelayanan di destinasi wisata Kota Bandung Ordinal 4 Cultural Contacts Kontak wisatawan dengan sebuah budaya yang ada pada destinasi yang juga merupakan Salah satu sub divisi dari kontak sosial (pearce, 2005:129) Local culture Tingkat kekuatan budaya di destinasi wisata Kota Bandung

Ordinal 5

Tingkat keunikan budaya di destinasi Kota Bandung Ordinal 6 Tingkat kesan terhadap budaya di destinasi Kota Bandung

Ordinal 7

Values

Nilai budaya yang dimiliki destinasi wisata Kota

Ordinal 8


(18)

43

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARABEL SUB

VARIABEL KONSEP INDIKATOR UKURAN SKALA

NO ITEM

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Bandung Environmen-tal Contacts Interaksi wisatawan dengan lingkungan sebuah destinasi (pearce, 2005) Activities/attra ctions Tingkat pengalaman dari aktivitas wisata di destinasi wisata Kota Bandung. Ordinal 9 Natural tourism resources Tingkat kenyamanan (cuaca, suhu) di destinasi wisata Kota Bandung. Ordinal 10 Tingkat keunikan sumberdaya alam di destinasi wisata Kota Bandung Ordinal 11 Accommodatio n Tingkat kualitas akomodasi di destinasi wisata Kota Bandung Ordinal 12 Behavioral Intention (Y)

The visitor’s judgment about the likeliness to revisit the same destination or the

willingness to recommend (positive word of mouth) the destination to others (Chen & Tsai, 2006) Willingness to Recommend Adalah kesediaan wisatawan untuk berbicara mengenai hal-hal positif mengenai destinasi wisata dan merekomenda sikannya kepada keluarga, teman dan orang lain (Chen & Tsai,

2006) Tingkat kesediaan untuk membicarakan hal positif mengenai destinasi wisata Kota Bandung kepada teman Ordinal 13 Tingkat kesediaan untuk menceritakan pengalaman baik yang didapat dari kegiatan wisata di Kota Bandung

Ordinal 14

Tingkat kesediaan merekomendasika n destinasi Kota Bandung kepada orang lain. Ordinal 15 Tingkat kesediaan mengajak Ordinal 16


(19)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARABEL SUB

VARIABEL KONSEP INDIKATOR UKURAN SKALA

NO ITEM

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

keluarga dan orang terdekat untuk datang ke destinasi wisata Kota Bandung. Tingkat kesediaan mengajak orang lain untuk datang ke destinasi wisata Kota Bandung Ordinal 17 Revisit intentions Adalah kesediaan wisatawan untuk melakukan kunjungan wisata ke tempat destinasi yang sama (Chen &

Tsai, 2006)

Tingkat keinginan untuk datang lagi ke destinasi.

Ordinal 18 Tingkat

kemungkinan untuk datang lagi ke destinasi. Ordinal 19 Tingkat kesediaan melakukan kunjungan ulang ke destinasi wisata Kota Bandung. Ordinal 20 Tingkat kesediaan untuk menempatkan Kota Bandung sebagai pilihan utama untuk di kunjungi kembali

Ordinal 21

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dapat dibedakan menjadi dua macam, yiatu data primer dan data sekunder. Malhotra (2009:124) mengatakan bahwa data primer adalah “Data originated by the researcher for the specific purpose of

addressing the research problem”. Adapun Menurut Sekaran dan Bougie


(20)

45

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

firsthand by the researcher on the variables of interest for specific purpose of study”. Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa data primer adalah data atau informasi yang berasal dari tangan pertama atau peneliti yang berkaitan dengan variabel yang ditelitinya untuk tujuan studi yang spesifik.

Jenis data berdasarkan sumberny yang kedua yaitu data sekunder. Malhotra (2009:124) mengatakan bahwa data sekunder adalah “Data collected for some

purpose other than the problem at hand”. Sedangkan menurut Sekaran dan

Bougie (2010:219) mengatakan bahwa data sekunder adalah data yang mengacu kepada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada.

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.2 berikut:

TABEL 3.2

DATA DAN SUMBER DATA

NO DATA PENELITITAN JENIS

DATA SUMBER DATA

1. Statistik kedatangan wisatawan

internasional dunia tahun 2013 Sekunder

United Nation World Tourism Organization (UNWTO) 2014

2.

Jumlah kedatangan wisatawan ASEAN ke Indonesia tahun 2008-2012

Sekunder

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, 2013

3. Fokus pasar pariwisata

Indonesia tahun 2012-2014 Sekunder

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2012

4. Analisis pasar wisatawan

Malaysia Sekunder

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2012

5.

Data kunjungan wisatawan mancanegara ke kota Bandung tahun 2009-2012

Sekunder

Imigrasi Kota Bandung dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Bandung, 2013

6.

Tanggapan mengenai kualitas pengalaman wisatawan pasca melakukan kunjungan ke destinasi wisata Kota Bandung

Primer

Wisatawan asal Malaysia yang pernah berkunjung atau sedang melakukan kunjungan ulang ke destinasi wisata Kota Bandung

7.

Tanggapan mengenai loyalitas wisatawan terhadap destinasi wisata Kota Bandung pasca melakukan kunjungan

Primer

Wisatawan asal Malaysia yang pernah berkunjung atau sedang melakukan kunjungan ulang ke destinasi wisata Kota Bandung


(21)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.4.1Populasi

Berdasarkan aspek pemasaran, Malhotra (2009:369) mendefinisikan populasi sebagai “The total of all the elements that share some common set of

characteristics” yaitu keseluruhan dari usur-unsur yang terbagi kedalam beberapa kumpulan karakteristik. Adapun populasi menurut Danyi (2008:33) adalah “All elements or individuals that are interest to research for specific study”.

Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai populasi yaitu seluruh elemen atau individual yang memiliki karakteristik tertentu dan menarik untuk diteliti secara lebih spesifik.

Pada penelitian ini, yang dijadikan populasi adalah wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Kota Bandung. Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung pada tahun 2013 kedatangan wisatwan asal Malaysia ke Kota Bandung mencapai 113.786 orang wisatawan. Peningkatan jumlah kunjungan wisatwan asal Malaysia ke Kota Bandung dari tahun ke-tahun bersifat fluktuatif. Selain itu, dilihat berdasarkan frekuensi kunjungannya, wisatawan Malaysia repeater lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan wisatawan first

timer. Total wisatwan repeater dan first timer tersebut pada tahun 2013 adalah

113.786 orang yang angka tersebut kemudian dijadikan total populasi dalam penelitian ini.

3.2.4.2Sampel

Sampel adalah bagian dari elemen populasi yang dipilih atau ditentukan untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan (Malhotra, 2009:370). Sementara Sekaran dan Bougie (2010:263) mengatakan bahwa “A sample is a subset of the population”. Dari kedua pengertian mengenai sampel tersebut demikian dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari sebuah populasi, oleh karenanya sampel diambil atau ditentukan dari populasi yang telah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah dalam proses pengumpulan data yang nantinya diperlukan dan digunakan untuk penelitian.


(22)

47

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hal tersebut maka sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi wisatawan asal Malaysia yang berkunjung ke kota Bandung. untuk menentukan seberapa banyak sampel akan diambil, maka terlebih dahulu dilakukan perhitungan jumlah populasi dan sampel dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

keterangan:

n = Ukuran Sample N = Ukuran Populasi

e = Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir atau taraf kesalahan sample 0,1

Baedasarkan rumus Slovin tersebut, maka dapat dihitung besarnya sampel adalaha sebagai berikut:

n = Sampel N = 113.786 E = 10%

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin tersebut maka diperoleh ukuran sampel (n) minimal sebanyak 100 orang. Dengan demikian, sapel yang akan diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 100 orang wisatawan Malaysia yang pernah atau sedang melakukan kunjungan di Kota Bandung.

3.2.4.3Teknik Sampling

Sugiyono (2010:62), mengatakan bahwa teknik samling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value).


(23)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penentuan sampel yang tepat dalam sebuah penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan tingkat kualitas data yang diperoleh dan digunakan dalam sebuah penelitian. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan David Fruend

(Director and Manager, Market Research, Progress Energy, Inc) dalam Malhotra

(2009:366) yang mengatakan bahwa “A good sampling design, carefully executed, is a key to obtaining high quality data. Too often tih is taken for granted, and the result can be profound”. Teknik sampling secara umum dapat di klasifikasikan

kedalam dua bagian yaitu probability sampling dan nonprobability sampling (Malhotra, 2009:375).

Dalam mencari sampel, kebanyakan para ahli biasanya menggunakan

probability sampling. Menurut Malhotra (2009:380) teknik probability sampling

terdiri dari random, systematic, stratified, dan cluster sampling. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik systematic sampling. Malhotra (2009:382) mengemukakan bahwa syistematic sampling adalah A probability sampling technique in which the sample is chosen by selecting a random starting

point and then picking every ith element in succession from the sampling frame”.

Pengambilan sampel ditentukan di dua jenis wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan Malaysia di Kota Bandung yaitu jenis wisata belanja dan wisata alam. Tempat-tempat wisata belanja yang paling banyak dikunjungi wisatawan Malaysia di Kota Bandung diantaranya kawasan Jalan Riau, kawasan Jalan Cihampelas, Rumah Mode, dan Pasar Baru Trade Center. Adapun untuk jenis wisata alam yang paling banyak dikunjungi wisatawan Malaysia salah satunya adalah Taman Hutan Raya Juanda.

Untuk memudahkan dalam melakukan taknik sampling pada penelitian ini maka terlebih dahulu dilakukan pembagian proposisi sampel. Tabel 3.3 menunjukan proporsi sampel yang diambil oleh peneliti berdasarkan jenis wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan Malaysia di Kota Bandung.

TABEL 3.3 PROPORSI SAMPEL

OBJEK JUMLAH PERHITUNGA

N

SAMPEL YANG


(24)

49

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DIAMBIL Wisata Belanja

76.181 70 % 0,70 x 100 70 Wisata Alam

32.649 30 % 0,30 x 100 30

Jumlah 108.830 100

Sumber: Hasil pengolahan data, 2014

Adapun teknik atau langkah-langkah yang dilakukan di lapangan dalam pengambilan sampel yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan wisatawan yang akan dijadikan objek penelitian, dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah wisatawan Malaysia yang pernah berkunjung atau sedang melakukan kunjungan wisata di Kota Bandung.

2. Menentukan check point pada objek yang akan diteliti dalam hal ini tempat yang paling banyak dikunjungi wisatawan Malaysia yaitu Kota Bandung.

3. Pada hari yang ditentukan dan pada tempat yang telah ditentukan, wisatawan yang ada kemudian ditanya dan diberi kuesioner untuk kemudian di isi.

3.2.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data untuk kepentingan penelitian. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dan digunakan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Yaitu pengumpulan data dengan cara meninjau dan melakukan pengamatan langsung terhadap destinasi-destinasi wisata yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya. dengan tujuan untuk mengetahui fenomena dan kondisi objek penelitian yang sesunguhnya.


(25)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dilakukan dengan para stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan pariwisata kota Bandung seperti Dinas Pariwisata, Badan Promosi dan wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Bandung.

3. Studi literatur

Tentang kuaitas pengalaman wisatawan dan bentuk loyalitas wisatawan terhadap sebuah destinasi (behavioral intention)

4. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden mengenai pengalaman dan behavioral intention pasca melakukan kunjungan wisatanya ke destinasi wisata Kota Bandung. Kuesioner dibagikan kepada wisatawan asal Malaysia di beberapa destinasi wisata yang sudah ditentukan di Kota Bandung. Selain itu, untuk memperluas jangkauan penyebaran, kuesioner juga disebar secara online dengan menggunakan bantuan aplikasi docts.google.com dengan jumlah kuesioner yang dibagikan sebanyak 25 kuesioner. Jenis pertanyaan yang digunakan pada kuesioner adalah tertutup sehingga wisatawan tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan penilaian masing-masing.

Alat ukur yang digunakan pada serangkaian pertanyaan tersebut adalah

skala likert. Sekaran dan Bougie (2010:152) mengatakan bahwa skala likert

dirancang untuk menguji seberapa kuat responden setuju atau tidak setuju terhadap suatu pernyataan. Sementara itu, Malhotra (2009:306) mengatakan bahwa sekala likert adalah:

A measurement scale with five response categories ranging from “strongly disagree” to “stongly agree” which requires the respondent to indicate a

degree of agriment or disagreement with each of a series of statements related to the stimulus object.

Dalam penelitian ini, setiap pernyataan yang diajukan kepada responden berupa pernyataan positif, skor jawaban dari setiap pernyataan terdiri dari lima kategori yang terdiri dari kategori paling tinggi sampe pada kategori paling rendah


(26)

51

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Secara rinci hal tersenut dapat terlihat pada Gambar 3.1 berikut ini.

Strongly Agree Agree Neither Agree Nor Disagree Disagree Strongly Disagree

5 4 3 2 1

Sumber: Malhotra (2009:306)

GAMBAR 3.1

SKOR SETIAP ITEM PERNYATAAN

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan sebelum penyebaran angket kepada responden yang sudah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk menjamin kualitas instrumen penelitian, sehingga dapat diketahui adanya kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada subjek yang diteliti. Dalam pelaksanaannya, instrumen di uji coba dengan cara disebarkan kepada beberapa orang responden yang bukan sampel penelitian yang kemudian hasilnya ditliti apakah tepat atau tidaknya intrumen tersebut, jika terdapat ketidaktepatan atau kekurangan pada instrumen tersebut maka kemudian dilakukan revisi yang hasilnya siap untuk disebar luaskan kepada responden yang sesungguhnya.

3.2.6.1Hasil Pengujian Validitas

Malhotra (2009:316) mengatakan bahwa Validitas adalah “The extent to which differences in observed scale scores reflect true differences among objects on the characteristic being measured, rather than systematic or random” hal tersebut berarti bahwa validitas adalah sejauh mana perbedaan atau keragaman skala skor yang diamati yang mencerminkan perbedaan karakteristik apakah berbentuk sistematis atau acak. Suatu instrument dikatakan valid apabila mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid adalah instrumen yang memiliki tingkat validitas rendah. Sugiono (2010:121) mengatakan bahwa apabila instrumen bersifat valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan (mengukur) data itu sah sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Adapun


(27)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu instrumen adalah rumus korelasi Product Moment, yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

r } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X N Y X XY N Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Dimana:

r = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (y) dilakukan dengan taraf signifikansi 5%. Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut:

t = r

2

1 2

r n

; db = n-2

keputusan pengujian validitas item instrument adalah sebagai berikut: 1. Nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dengan dk=n-2 dan taraf

signifikansi

2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika r hitung > r tabel 3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika r hitung < r tabel Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan, maka dapat digunakan pedoman koefisien korelasi pada Tabel 3.4.


(28)

53

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.4

HASIL UJI VALIDITAS

INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN 0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2009:250)

Pengujian validitas pada setiap item instrumen penelitian ini dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS Statistics20. Dari hasil perhitungan data dengan bantuan program tersebut maka dihasilkan angka-angka yang menunjukan valid atau tidaknya suatu item pertanyaan yang terdapat pada instrumen penelitian. Berikut adalah hasil pengujian validitas dari setiap item pertanyaan yang diajukan peneliti kepada 35 orang responden diluar sampel.

TABEL 3.5

HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN No.

Item Pertanyaan

r

hitung

r

tabel Keterangan

Tourists’ On-site Experiences - Social Contacts

1

Tingkat pengalaman berinteraksi dengan masyarakat lokal Kota Bandung

0,818 0,333 VALID

2

Tingkat pengalaman berinteraksi dengan wisatawan lain di

destinasi wisata Kota Bandung

0,815 0,333 VALID

3

Tingkat keramahan masyarakat di destinasi wisata Kota

Bandung

0,780 0,333 VALID

4

Tingkat kualitas layanan

perseorangan di destinasi wisata Kota Bandung

0,721 0,333 VALID

Tourists’ On-site Experiences - Cultural Contacts

5 Tingkat kekuatan budaya di

destinasi wisata Kota Bandung 0,809 0,333 VALID 6 Tingkat keunikan budaya di

destinasi Kota Bandung 0,632 0,333 VALID

7 Tingkat kesan terhadap budaya


(29)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No.

Item Pertanyaan

r

hitung

r

tabel Keterangan

8 Nilai budaya yang dimiliki

destinasi wisata Kota Bandung 0,471 0,333 VALID Tourists’ On-site Experiences - Environmental Contacts

9

Tingkat keragaman aktivitas wisata di destinasi wisata Kota Bandung.

0,608 0,333 VALID

10

Tingkat kenyamanan (cuaca, suhu) di destinasi wisata Kota Bandung.

0,806 0,333 VALID

11

Tingkat keunikan sumberdaya alam di destinasi wisata Kota Bandung

0,883 0,333 VALID

12 Tingkat kualitas akomodasi di

destinasi wisata Kota Bandung 0,852 0,333 VALID

Behavioral Intention - Willingness to recommend

13

Tingkat kesediaan untuk membicarakan hal positif mengenai destinasi wisata Kota Bandung kepada teman

0,795 0,333 VALID

14

Tingkat kesediaan untuk menceritakan pengalaman baik yang didapat dari destinasi wisata Kota Bandung

0,739 0,333 VALID

15

Tingkat kesediaan

merekomendasikan destinasi Kota Bandung kepada orang lain.

0,741 0,333 VALID

16

Tingkat kesediaan mengajak teman dan orang terdekat untuk datang ke destinasi wisata Kota Bandung.

0,865 0,333 VALID

17

Tingkat kesediaan mengajak orang lain untuk datang ke destinasi wisata Kota Bandung

0,838 0,333 VALID

Behavioral Intention - Revisit intentions

18 Tingkat keinginan untuk datang

lagi ke destinasi. 0,809 0,333 VALID

19 Tingkat kemungkinan untuk

datang lagi ke destinasi. 0,858 0,333 VALID

20

Tingkat kesediaan melakukan kunjungan ulang ke destinasi wisata Kota Bandung.


(30)

55

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No.

Item Pertanyaan

r

hitung

r

tabel Keterangan

21

Tingkat kesediaan untuk menempatkan destinasi wisata Kota Bandung sebagai pilihan utama untuk di kunjungi kembali

0,757 0,333 VALID

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014

Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui bahwa hasil uji validitas dari setiap item pertanyaan yang berjumlah 21 item pertanyaan tersebut memiliki nilai rhitung lebih besar daripada rtabel, sehingga semua item pertanyaan dinyatakan valid. Dengan demikian, instrumen penelitian tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur yang benar pada penelitian ini.

3.2.6.2Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan bahwa suatu instrument cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Sekaran (2010:157) mendefinisikan

reliabilitas sebagai “as a test of how consistently a measuring instrument

measures whatever concept it is measuring”. Sementara itu, Malhotra (2009:315)

mengemukakan bahwa reliabilitas adalah “The extent to which a scale produces consistent results of repeated measurements are made on the characteristic” yaitu

sejauh mana suatu skala menghasilkan angka yang konsisten dari pengukurang yang berulang. Dari beberapa pengertian tersebt dapat disimpulkan bahwa untuk melihat tingkat reliabilitas suatu instrument dapat dilihat dari sejauhman atau sebesar apa tingkat konsistensi hasil pengukuran instrumen yang diukur apapun konsep yang diukurnya. Untuk menguji reliabilitas suatu instrument dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:

2 2

1 ) 1

( t

b i

k k r


(31)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ri = Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pernyataan = Varian total

= Jumlah varian butir

Rumus variansnya adalah:

Keterangan:

= harga varian tiap item = varian total

= jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = kuadrat jumlah skor dalam distribusi X = jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y = kuadrat jumlah skor dalam distribusi Y

= jumlah responden

Ktentuan dalam uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) ≥ rtabel dengan tingkat signifikasi

5% maka item pernyataan dikatakan reliable.

2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) < rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pernyataan dikatakan tidak reliable.

Berikut adalah Tabel 3.6 mengenai hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian yang diajukan kepada 35 orang responden:

TABEL 3.6

HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No Variabel

rhitung

(Cronbach’ s Alpha)

r tabel Keterangan

1 Tourists’ On-Site Experience 0,926 0,70 Reliable

2 Behavioral Intention 0,932 0,70 Reliable


(32)

57

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 3.6 dapat diketahui bahwa rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel. Dengan demikian, instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini.

3.2.7 Rancangan Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis analisi yaitu analisis deskriptif khususnya untuk variabel yang bersifat kualitatif dan analisis verifikatif yang berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Media yang digunakan dalam hal ini adalah media angket/kuesioner. Angket disusun oleh penulis berdasarkan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu mengenai toruists’ on-site experience dan behavioral intention. Data yang

diperoleh dari media tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dan verifikatif.

3.2.7.1Analisis Deskriptif

Analisis deskriptitif digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif serta digunakan untuk melihat faktor-faktor penyebab. Analisis deskriptif mengubah kumpulan data agar menjadi lebih mudah untuk difahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Dalah penelitian ini, Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian yaitu:

1. Analisi deskriptif tanggapan responden mengenai tourists’ on-site experience di Kota Bandung yang terdiri dari social contacts, cultural contacts, dan environmental contacts.

2. Analisis deskriptif tanggapan wisatawan mengenai behavioral intention yang terdiri dari willingness to recommend dan revisit intention.

Setiap jawaban responden atas setiap pernyataan dalam penelitian ini kemudian diberi nilai. Utuk mengkategorikan hasil perhitungan maka digunakan kriteria penafsiran yang dilakukan melalui presentase nilai mulai dari 0% sampai dengan 100%. Penafsiran hasil pengolahan data berdasarkan batasan-batasan nilai prosentasenya dapat dikategorikan sebagai berikut:


(33)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.7

KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA

No Kriteria penafsiran Keterangan

1 0% Tidak Seorangpun

2 1% - 25% Sebagian Kecil

3 26% - 49% Hampir Setengahnya

4 50% Setengahnya

5 51% - 75% Sebagian Besar

6 76% - 99% Hampir Seluruhnya

7 100% Seluruhnya

Sumber: Ali (1985:184)

3.2.7.2Analisis Verifikatif

Proses untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode analisis verifikatif, maka dilakukan analisis jalur (path

analysis). Dalam hal ini, analisis jalur digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh

variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) baik secara langsung ataupun tidak langsung. Untuk memenuhi persyaratan digunakannya metode analisis jalur maka sekurang-kurangnya data yang diperoleh adalah data interval. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data ordial, oleh karenanya sebelum data diproses maka terlebih dahulu data ordinal tersebut ditransformasi ke skala interval dengan menggunakan

Method of Succesive Interval (MSI).

Langkah-langakh dalam melakukan transformasi data ordinal menjadi data interval dengan menggunakan MSI tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menghitung frekuensi (f) setiap hasil jawaban berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan.

2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh dari setiap pertanyaan, digunakan perhitungan proposisi (p) pada setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.

3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban

4. Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai Z (tabel normal) untuk setiap pilihan jawaban


(34)

59

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Tentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui rumus berikut:

6. Manghitung hasil transformasi dari setiap pilihan jawaban melalui rumusan persamaan berikut

Setelah data penelitian berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dari semua sampel penelitian. Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan, terdapat hubungan antara tiap variabel penelitian. Hipotesis tersebut digambarkan dalam sebuah paradigma seperti terlihat pada Gambar 3.1 berikut:

GAMBAR 3.2

STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y

Keterangan: X= Tourists’ On-site Experience

Y= Behavioral Intention = Epsilon (variabel lain)

Struktur hubungan di atas menunjukkan bahwa Tourists’ On-site Experience

berpengaruh terhadap Behavioral Intention. Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara X (Tourists’ On-site Experience) dan Y (Behavioral

Intention) yaitu variabel residu dan dilambangkan dengan , namun pada penelitian ini

variabel tersebut tidak diperhatikan. Struktur hubungan antara X dan Y diuji melalui analisis jalur dengan hipotesis 1 yaitu Tourists’ On-site Experience berpengaruh secara signifikan terhadap Behavioral Intention.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menggambar struktur hipotesis

X Y


(35)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBAR 3.3

DIAGRAM JALUR HIPOTESIS

2. Selanjutnya diagram hipotesis pada Gambar 3.3 di atas diterjemahkan ke dalam beberapa sub hipotesis yang menyatakan pengaruh sub variabel independen yang paling dominan terhadap variabel dependen. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut.

GAMBAR 3.4

JALUR SUB STRUKTUR HIPOTESIS Keterangan:

X = Tourists’ On-site Experience

X1 = Social Contacts

X2 = Cultural Contacts

X3 = Environmental Contacts

Y = Behavioral Intention = Epsilon (variabel lain)

3. Menghitung matriks korelasi antar variabel bebas

4. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis Menghitung matriks invers korelasi

X1 X2 X3

C1 C1.2 C1.3

C2.2 C2.3 C3.3 R1-1 =

R1 =

X1 X2 X3

1 rX1X2 rX3X1

1 rX3X2

1 X

ɛ

X2

X3

X1


(36)

61

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus Menghitung matriks invers korelasi sebagai berikut:

6. Hitung R2Y (X1, X2, X3) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X1,

X2, X3 terhadap Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel

Pengaruh X Terhadap Y

Pengaruh X1 terhadap Y

Pengaruh Langsung = PYX1.PYX1

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX1.rX1X2.PYX2 Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1.rX1X3.PYX3 + Pengaruh total X1 terhadap Y = ………

Pengaruh X2 terhadap Y

Pengaruh Langsung = PYX2.PYX2

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX2.rX2X1.PYX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX2.rX2X3.PYX3 +

Ryx1

R2Y (X1, X2, X3) = [Pyx1, Pyx2, Pyx3] Ryx2

Ryx3 X1 X2 X3

C1 C1.2 C1.3

C2.2 C2.3 C3.3 Pyx1

Pyx2

Pyx3

ryx1

ryx2


(37)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh total X2 terhadap Y = ……… Pengaruh X3 terhadap Y

Pengaruh Langsung = PYX3.PYX3

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX3.rX3X1.PYX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX3.rX3X2.PYX2 + Pengaruh total X3 terhadap Y = ……… b. Menghitung pengaruh variabel lain ( ) dengan rumus sebagai berikut

Py =√1-R2y (x1, x2, x3)

7. Pengujian secara keseluruhan dengan uji F Keputusan penerimaan atau penolakan Ho Rumusan hipotesis operasional

Ho: PYX1 = PYX2 = PYX3 = 0

HI: sekurang-kurangnya ada sebuah PPYXi 0,i= 1, 2 dan 3 statistik uji yang digunakan adalah

(n-k-1) ) 1 ( ) 1 ( 1 1 k i YXI YXI k i YXI YXI P P k P P k n F

Hasil Fhitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila Fhitung≥ Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah

) 1 ( ) )( 1

( 2 ( .1, 2., 3)

k n C C C R P P t jj ij ii X X X Y YXI YXI

t mengikuti distribusi t-student dengan derajat kebebasan n-k-1.

Semua teknis analisis data di atas dalam pelaksanaannya menggunakan program IBM SPSS Statistics20.

Penafsiran terhadap besarnya koefisien korelasi berpedoman pada penggolongan koefisien yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010), yaitu:


(38)

63

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.8

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2010)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji keberartian koefisien korelasi secara stimultan dengan menggunakan uji F. Secara statistik, pengujian hipotesis keberartian korelasi adalah sebagai berikut:

Hipotesis Utama

H0 : ρ = 0, koefisien korelasi tidak berarti

Artinya: Tourists’ on-site experience tidak berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan Malaysia yang berkunjung ke

destinasi wisata Kota Bandung. H1 : ρ > 0, koefisien korelasi berarti

Artinya: Tourists’ on-site experience berpengaruh terhadap Behavioral intention wisatawan Malaysia yang berkunjung ke

destinasi wisata Kota Bandung.

Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan penggabungan (overall

significance) variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, untuk mengetahui

seberapa pengaruhnya. Uji t tidak dapat digunakan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan.

Sub hipotesis 1

H0: ρ = 0, Artinya: Social Contacts tidak berpengaruh terhadap Behavioral

intention wisatawan Malaysia yang berkunjung ke destinasi


(39)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H1 : ρ > 0, Artinya: Social Contacts berpengaruh terhadap Behavioral

intention wisatawan Malaysia yang berkunjung ke destinasi

wisata Kota Bandung. Sub hipotesis 2

H0 : ρ = 0, Artinya: Cultural Contacts tidak berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan Malaysia yang berkunjung ke

destinasi wisata Kota Bandung.

H1 : ρ > 0, Artinya: Cultural Contacts berpengaruh terhadap Behavioral

intention wisatawan Malaysia yang berkunjung ke destinasi

wisata Kota Bandung. Sub hipotesis 3

H0 : ρ = 0, Artinya: Environmental Contacts tidak berpengaruh terhadap Behavioral intention wisatawan Malaysia yang berkunjung ke

destinasi wisata Kota Bandung.

H1 : ρ > 0, Artinya: Environmental Contacts berpengaruh terhadap Behavioral intention wisatawan Malaysia yang berkunjung ke


(40)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

Survei pada wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian pustaka yang berupa uraian teori, hasil penelitian dengan menyebarkan angket, serta pengujian hipotesis dengan menggunakan

path analysis untuk mengetahui bagaimana pengaruh Tourist’ On-Site Experience

dalam membentuk behavioral intention wisatawan Malaysia yang berkunjung di Kota Bandung, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan, tanggapan wisatawan terhadap tourists’ on-site experience yang terdiri dari social contacts, cultural contacts, dan environmental contacts di Kota Bandung sudah sangat baik yaitu berada

pada kategori sangat tinggi. Dalam penelitian ini, penilaian dengan skor paling tinggi ada pada sub variabel cultural contact. Adapun skor penilaian paling rendah terjadi pada sub variabel social contacts.

2. Secara keseluruhan, tanggapan wisatawan terhadap behavioral intention yang terdiri dari willingness to recommend dan revisit intention sudah baik yaitu berada pada kategori tinggi. Dimensi willingness to recommend memiliki skor penilaian lebih tinggi dibandingkan dengan skor penilaian wisatawan mengenai revisit intention.

3. Tourists’ on-site experience berpengaruh dalam membentuk behavioral intention baik secara simultan ataupun parsial dan berada pada kategori

cukup tinggi. Hal tersebut menunjukan bahwa perilaku wisatawan malaysia pasca melakukan kunjungan wisatanya di Kota Bandung secara positif dipengaruhi oleh pengalaman yang mereka dapatkan selama melakukan kegiatan wisatanya di Kota Bandung. Adapun untuk meningkatkan behavioral intention yang sangat baik maka diperlukan faktor-faktor lain selain tourists’ on-site experience yang memiliki nilai


(1)

Abdul Majid, 2014

ANALISIS TOURISTS’ ON-SITE EXPERIENCE DALAM MEMBENTUK BEHAVIORAL INTENTION :

DAFTAR PUSTAKA

Aho, S.K. 2001. Towards a general theory of touristic experiences: Modelling

experience process in tourism. Tourism Review, 56 (3&4), 33-37.

Ali, Muhammad. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek (edisi

revisi 2010). Jakarta: Pt. Rineka Cipta

Ajzen, I., & M. Fishbein, 2007. Attitudes and the Attitude-Behavior Relation: Reasoned and Automatic Processes. European Review of Social

Psychology edited by W. Stroebe and M. Hewstone. Toronto, Canada: John Wiley & Sons, hal. 43-63.

Baker, Dwayne A. & John L. Crompton. 2000. Quality, Satisfaction and

Behavioral Intentions. Annals of Tourism Research, Vol. 27, No. 3, pp.

785-804

Campon, Ana Maria, Helena Alves and Jose Manuel Hernandez. 2013. Loyalty

Measurement in Tourism: A Theoretical Reflection. University of Beira

Interior, Estrada do Sineiro.DOI 10.1007/978-3-7908-2879-5_2,

Chang, Lan-Lan. 2013. Influencing Factors On Creative Tourists’ Revisiting

Intentions: The Roles Of Motivation, Experience And Perceived Value. A

Dissertation. Clemson University

Chen, Ching-Fu & Fu-Shian Chen. 2009. Experience quality, perceived value,

satisfaction and behavioral intentions for heritage tourists. Taiwan:

Elsevier Ltd.

Chen, Ching-Fu & Dung Chun Tsai, 2006. How destination image and evaluative

factors affect behavioral intentions?. Tourism Management 28 (2007)

1115–1122. Elsevier

Chi, C. G. Q., & Qu, H. 2008. Examining the structural relationships of

destination image, tourist satisfaction and destination loyalty: An integrated approach. Tourism management, 29(4), 624-636

Clawson, M. 1963. Land and water for recreation: Opportunities, problems and


(2)

Clawson, M., & Knetsch, J. L., 1966. Economics of Outdoor Recreation:

Resources for the Future. Baltimore: John Hopkins.

Clemes, Michael D., Jonathan Hung-Che Wu, Bai-Ding Hu, Christopher Gan. 2009. An empirical study of behavioral intentions in the Taiwan hotel

industry. Journal of Innovative Marketing, Volume 5, Issue 3, 2009

Cooper, Chris & C. Michael Hall (2008). Contemporary Tourism: An

International Approach. UK, Elsevier Ltd.

Dwyer, L., & Kim, C. (2003). Destination competitiveness: determinants and

indicators. Current Issues in Tourism, 6(5), 369-414.

Danyi, Saiki. 2008. Service Marketing. Oxford Book Company, Japur. India Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention, and behaviour: An

introducing to theory and research.

Harvey, William Robert. 2004. Authenticity and Experience Quality Among Visitors at a Historic Village. Thesis. Virginia Polytechnic Institute and State University

Hassan, S. S. (2000). Determinants of market competitiveness in an

environmentally sustainable tourism industry. Journal of Travel

Research, 38(3), 239-245.

Holbrook, M.B. & Hirschmann, E.C. (1982). The experiential aspects of

consumption: consumer fantasies, feelings and fun. Journal of Consumer

Research. 9(2), pp. 132–139.

Hosany, Sameer and David Gilbert. 2009. Dimension of Tourist Emotional

Experiences Toward Hedonic Holiday Destination. Working Paper

Series: School of Management, Royal Holloway University of London. Huang, Yu-Ching, 2009. Examining The Antecedents Of Behavioral Intentions In

A Tourism Context. A Dissertation. Texas A&M University

Hudson, Simon. 2008. Tourism and Hospitality Marketing A Global Perspective.

London . SAGE Publications Ltd.

Jang, S., & Feng, R. 2007. Temporal destination revisit intention: The effects of

novelty seeking and satisfaction. Tourism management. 28(2), 580-590.

Jackson, M.S. White, G.N., Schmierer, C.L. .1996. Tourism experiences within an


(3)

Abdul Majid, 2014

Jennings, G., & Weiler, B. 2006. Mediating meaning: perspectives on brokering

quality tourist experiences. In G. Jennings & N. P. Nickerson (Eds.),

Quality Tourism Experience (pp. 57-78). Burlington, MA: Elsevier Butterworth-Heinemann.

Jennings, Gayle et al. 2009. Quality Tourism Experiences: Reviews, Reflections,

Research Agendas. Journal of Hospitality Marketing & Management.

18:294–310, 2009. ISSN: 1936-8623 print/1936-8631 online.

Jennings, G. & Nickerson, N. P. (2006). Quality Tourism Experience. Burlington, MA: Elsevier Butterworth-Heinemann.

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. (2012). Marketing Management. 14th ed. U.S.A. Pearson Education, Inc.

Kotler, Philip & Gray Armstrong. (2014). Principles of Marketing. 5th Global Edition. U.S.A. Pearson Education, Inc.

Kotler, Philip & Gray Armstrong. (2012). Principles of Marketing. 5th ed. U.S.A. Pearson Education, Inc.

Kuruuzum, Ayse & Can Deniz Koksal. 2010. The Impact Of Service Quality On

Behavioral Intention In Hospitality Industry. International Journal Of

Business And Management Studies Vol 2, No 1, 2010 ISSN: 1309-8047 Larsen, S. 2007. Aspects of a Psychology of the Tourist Experience. Journal of

Hospitality and Tourism. 7 (1), 7 – 18.

Lee, B.K. & Shafer, S.C. 2002. The dynamic Natureof Leisure Experience: an

application of affect control theory. Journal of Leisure Research. 34(3):

pp 290 – 310

Laws, E. (1995). Tourist Destination Management: Issues, Analysis and Policies. Routledge: New York.

Malhotra, Naresh K. 2009. Besic Marketing Research: A Decision-Making

Approach. 3ht Ed. New Jersey. Pearson Education, Inc.

Matsom, Ahmad Puad et.al,. 2012. Factors Influencing Visitors’ Revisit

Behavioral Intentions: A Case Study of Sabah, Malaysia. International

Journal of Marketing Studies. Vol. 4, No. 4; 2012

Mendes, Júlio da Costa et. al (2010). The tourist experience: Exploring the

relationship between tourist satisfaction and destination loyalty. Original


(4)

Meng, Fang (2006). An Examination of Destination Competitiveness from the Tourists’ Perspective: The Relationship between Quality of Tourism Experience and Perceived Destination Competitiveness. Thesis: Virginia

Polytechnic Institute and State University.

Middleton, Victor T. C., Alan Fyall and Michael Morgan with contributions from Ashok Ranchhod. 2009. Marketing in Travel and Tourism. 4th ed. Butterworth-Heinemann. Elsevier Ltd.

Mossberg, L. 2007. A Marketing Approach to the Tourist Experience. Scandinavian Journal of Hospitality and Tourism, 7(1), 59-74.

Murray, Noel, Patrick Lynch & Anthony Foley. (2010). Addressing Gaps in

Understanding the Tourist Experience: Towards an Integrated Perspective. Postgraduate Paper. Track: Tourism.

Novianti, Syifa. 2013. Pengaruh Customer-Based Brand Equity For Tourism

Destination (CBBETD) Kota Bandung Sebagai Destinasi Wisata Belanja Terhadap Proses Keputusan Berkunjung Wisatawan Malaysia. Skripsi:

UPI

Oh, Haemoon et al,. 2007. Measuring Experience Economy Concepts: Tourism

Applications. Journal of Travel Research. 2007 46: 119. DOI:

10.1177/0047287507304039

Olorunniwo, Festus, Maxwell K. Hsu and Godwin J. Udo. 2006. Service quality,

customer satisfaction, and behavioral intentions in the service factory.

Journal of Services Marketing Vol. 20 · Number 1 · 2006 · 59–72

Pearce, Philip L., 2005. Tourist Behaviour. England: Channel View Publications. Pike, Steven. 2008. Destination Marketing: An Integrated Marketing

Communication Approach. Butterworth-Heinemann. Elsevier Ltd.

Pine, J. & Gilmore, J. (1999). The experience economy: Work is theatre and every

business is a stage. Boston: Harvard Business School Press.

Prentice, R.C., 2004. Tourist Motivation and Typologies In A Companion to

Tourism. Lew, A., Hall, M., and A. M. Williams (Eds.), Oxford.

Pergamon. pp 261 - 279

Raju, G.P. 2009. Tourism Marketing and Management. Delhi. Manglam Publications.

Richardson, I John & Martin Fluker. 2004. Understanding and Managing


(5)

Abdul Majid, 2014

Ryu, Kisang & SooCheong (Shawn) Jang. 2007. The Effect Of Environmental

Perceptions On Behavioral Intentions Through Emotions: The Case Of Upscale Restaurants. Journal of Hospitality & Tourism Research, Vol. 31, No. 1, February 2007, 56-72 DOI: 10.1177/1096348006295506. Ryu, Kisang & Heesup Han. 2010. Influence Of The Quality Of Food, Service,

And Physical Environment On Customer Satisfaction And Behavioral Intention In Quick-Casual Restaurants: Moderating Role Of Perceived Price. Journal of Hospitality & Tourism Research, Vol. 34, No. 3,

August 2010, 310-329 DOI: 10.1177/1096348009350624

Santosa, Setyanto p. 2002. Pengembangan Pariwisata Indonesia. Kolom Pakar-Pacific Link

Schmitt, B. (1999). Experiential marketing: How to get customers to sense, feel,

think, act and relate to your company and brands. New York. The Free

Press.

Sekaran, Uma and Roger Bougie. 2010. Research Methods for Business: A Skill

Building Approch. 5th ed. New Jersey: John Willey & Sons, Inc.

Soteriades, Marios. 2012. Tourism Destination Marketing: Approaches Improving

Effectiveness And Efficiency. Journal of Hospitality and Tourism

Technology. Vol. 3 No. 2, 2012 pp. 107-120. Emerald Group Publishing Limited.

Stamboulis, Y. & P. Skayannis. 2003. Innovation Strategies and Technology for

Experience-Based Tourism. Tourism Management, 24: 35–43

Stange, Jenifer and David Stange. Tourism Destination Management: Achieving

Sustainable And Competitive Results. International Institute Studies. The

George Washington University

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suherman, S.A. 2009. Made in Bandung. DAR Mizan. ISBN 978-979-752-872-0 Umar, Husein. 2004. Metode Riset Prilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia

Indonesia

Urry, J. 2002. The Tourist Gaze: Leisure and travel in contemporary societies. 2nd Edition. London. Sage


(6)

Zeithaml, V.A., Berry, L.L. & Parasuraman, A., 1996). The behavioral

consequences of service quality. Journal of Marketing, Vol. 60 No. 2, pp.

31-46.

Zouni, Georgia & Athanassios Kouremenos. 2008. Do Tourism Providers Know

their Visitors? An Investigation of Tourism Experience at a Destination.

Tourism and Hospitality Research 2008 8: 282. DOI:

10.1057/thr.2008.30

Sumber website dan sumber lainnya:

Antara News: http://www.antaranews.com/berita/1282043158/hasil-survei-terbaru-jumlah-pulau-indonesia

Metro Tv News : http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/09/11/2/ 180945/Pertumbuhan-Wisatawan-ASEAN-Tertinggi-di-Dunia

UUD Republik Indonesia no 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan UNWTO World Tourism Barometer (2014) volume 12 – Januari 2014

WEF (2014). Travel & Tourism Competitiveness Report 2013. ISBN-13: 978-92-95044-71-5

Website Kota Bandung: http://bandung.go.id/rwd/index.php?fa=sekilas.detail&id =12&token=78bdd41f53224136e3c608ce25aed299

Statistic Malaysia: http://www.statistics.gov.my/portal/index.php?option=com_ content&id=1215


Dokumen yang terkait

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO.

10 41 55

ANALISIS CO-CREATION EXPERIENCE TERHADAP KOTA KREATIF SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA SERTA DAMPAKNYA PADA REVISIT INTENTION : Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kota Bandung.

2 9 26

PENGARUH TOURISTS PERCEIVED VALUE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN SARI ATER HOTEL & RESORT.

0 8 56

PENGARUH DESTINATION EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KANDI KOTA SAWAHLUNTO :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi.

0 4 48

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Survei Pada Wisatawan Nusantara Yang Berkunjung Ke Museum Kereta Api Ambarawa.

0 3 64

PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN: Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung di Kota Bandung.

3 17 65

PENGARUH VACATIONSCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG: Survey terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kota Bandung.

3 18 120

Pengaruh Meal Experience Terhadap Behavioral Intention Wisatawan : Survei pada Wisatawan yang Berkunjung ke Cocorico Cafe and Resto Bandung - repository UPI S IPS 1002013 Title

0 0 6

PENGARUH TOURIST EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DI CURUG CIMAHI : Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Curug Cimahi, Kabupaten Bandung Barat - repository UPI S MPP 1205695 Title

0 0 8

Culinary Experience Towards Behavioral Intention of Domestic Tourists in Solo and Bandung, Indonesia - Scientific Repository

0 0 14