KEEFEKTIFAN TEKNIK DELIVERY DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI : Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014.

(1)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh Tanti Puspita

1003165

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Oleh Tanti Puspita

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Asaretkha Adjane 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)

oleh Tanti Puspita

1003165

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Drs. H. Ma’mur Saadie, M.Pd. NIP 195812301989011001

Pembimbing II

Rudi Adi Nugroho, M.Pd. NIP 198503012009121005

mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002


(4)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi ... 7

BAB II PEMBELAJARAN MENULIS PUISI, PUISI DAN TEKNIK DELIVERY A. Ihwal Puisi ... 9

B. Pembelajaran Menulis Puisi... 16

C. Teknik Delivery ... 18

D. Penelitian yang Relevan ... 20

E. Kerangka Berpikir ... 22

F. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 26

B. Desain Penelitian ... 27


(5)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Prosedur Penelitian ... 44

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian ... 50

B. Deskripsi Pengolahan Data Penelitian ... 52

1. Data Nilai Tes Ketermpilan ... 53

a. Nilai Prates Kelas Eksperimen ... 53

b. Nilai Pascates Kelas Eksperimen ... 55

c. Nilai Prates Kelas Kontrol ... 58

d. Nilai Pascates Kelas Kontrol ... 60

2. Analisis Data Hasil Tes Keterampilan ... 63

a. Prates Kelas Eksperimen ... 63

b. Prates Kelas Kontrol ... 67

c. Pascates Kelas Eksperimen ... 77

d. Pascates Kelas Kontrol ... 60

C. Nilai Prates-Pascates kelas Eksperimen dan Kontrol ... 81

1. Nilai Prates- pascates Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 81

a. Nilai Prates Kelas Eksperimen ... 82

1) Uji Reliabilitas Antarpenimbang ... 84

2) Uji Normalitas... 87

3) Uji Homogenitas ... 91

b. Nilai Prates Kelas Kontrol ... 92

1) Uji Reliabilitas Antarpenimbang... 93

2) Uji Normalitas ... 97

3) Uji Homogenitas ... 101

c. Nilai Pascates Kelas Eksperimen ... 102

1) Uji Reliabilitas Antarpenimbang... 104

2) Uji Normalitas ... 107


(6)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Nilai Pascates Kelas Kontrol ... 113

1) Uji Reliabilitas Antarpenimbang... 114

2) Uji Normalitas ... 117

3) Uji Homogenitas ... 122

2. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi di Kelas Eksperimen ... 123

3. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi di Kelas Kontrol ... 125

4. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 127

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 131

1. Analisis Peningkatan Data Prates dan Pascates Kelas Eksperimen ... 133

a. Kategori Nilai Rendah Prates dan Pascates di Kelas Eksperimen ... 133

b. Kategori Nilai Sedang Prates dan Pascates di Kelas Eksperimen ... 136

c. Kategori Nilai Tinggi Prates dan Pascates di Kelas Eksperimen ... 138

2. Analisis Data Prates dan Pascates Kelas Kontrol ... 140

a. Kategori Rendah Prates dan Pascates di Kelas Kontrol ... 140

b. Kategori Sedang Prates dan Pascates di Kelas Kontrol ... 142

c. Kategori Tinggi Prates dan Pascates di Kelas Kontrol ... 143

3. Perbandingan Peningkatan Data Hasil Pembelajaran di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 144

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 150

B. Saran ... 151

Daftar Pustaka ... 152 Lampiran


(7)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan penulis terhadap kefektifan teknik delivery apabila digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis puisi di kelas eksperimen dengan menggunakan teknik

delivery; 2) memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis puisi di

kelas kontrol tanpa menggunakan teknik delivery; 3) membuktikan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis puisi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode dalam penelitin ini eksperimen semu dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Penelitian dilakukan di SMPN 3 Lembang dengan subjek penelitian kelas VIII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 31 siswa. Berdasarkan pengolahan data, hasil dari penelitian ini adalah: 1) terjadi peningkatan yang signifikan antara kemampuan menulis teks puisi di kelas eksperimen setelah diterapkan model teknik delivery; 2) terjadi peningkatan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi di kelas kontrol; 3) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata dalam penelitian ini adalah hasil pembelajaran menulis puisi di kelas eksperimen sebelum menggunakan teknik delivery memiliki rata-rata 60,96 sedangkan setelah diberi perlakuan dengan menggunakan teknik delivery memiliki nilai rata-rata 74,08. Selanjutnya, hasil pembelajaran menulis puisi di kelas kontrol sebelum diberi perlakuan memiliki rata-rata 60,21 sedangkan setelah diberi perlakuan sebesar 71,83. Hal tersebut menunjukkan pembelajaran menulis puisi yang telah dilakukan mampu memberikan perubahan yang signifikan. Hal tersebut membuktikan teknik delivery efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.


(8)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research is motivated by the writer interest of learning poetry writing used delivery technique. The purpose of this study are: 1) to obtain the describe

about the result of exsperiment class student’s ability in poetry writing with delivery technique; 2) to obtain the describe about the result of control class

student’s ability in poetry writing without delivery technique; 3) proves there are significant differences between the experimental class and the control class. Method in this research is quasi-experiment research with pretest-posttest control group design. This research was conducted at SMPN 3 Lembang. Subjects of this research are class VIII G as the experiment class and VIII F as control class which both of class contain of 31 students. Based on the analysis, there are significant differences between the ability to write poetry in experiment class and control class. Average value of learning poetry writing in experiment class on pretest is 60,96 whereas on posttest is 74,08. In control class, the average value on pretes is 60,21whereas on posttest is 71,83. The result proved that delivery technique is efective used for learning poetry writing.


(9)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan penulis terhadap keefektifan teknik delivery dalam pembelajaran menulis puisi. Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan penting di dalam kehidupan manusia. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Namun, keterampilan menulis tidak banyak dikuasai oleh setiap orang. Kegiatan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang cukup kompleks.

Menulis bukan pekerjaan yang sekali jadi tetapi memerlukan proses. Proses itu mulai dari menemukan topik, membatasi topik, meramu kerangka, dan mengembangkan kerangka menjadi sebuah tulisan. Dalam pengertian ini, menulis dipandang sebagai sebuah proses mematerialisasikan pikiran-pikiran dalam bentuk yang bisa dikenali atau dibaca. Namun, untuk mengemas buah pikiran secara teratur dan terorganisasi ke dalam sebuah tulisan sehingga pembaca dapat memahami jalan pikiran seseorang, tidaklah mudah. Oleh karena itu, untuk bisa menulis dengan baik, bukan hanya keterampilan menulis saja yang dibutuhkan tetapi juga kemahiran berpikir.

Tujuan menulis adalah agar tulisan yang dibuat terbaca dan terpahami oleh orang lain. Dalam pengertian tersebut, muncul satu kesan adanya pengiriman dan penerimaan pesan sehingga dapat dikatakan bahwa menulis merupakan salah satu cara berkomunikasi secara tertulis, disamping adanya komunikasi secara lisan. Seiring dengan hal tersebut, fungsi menulis ialah sebagai alat komunikasi tidak langsung. Dikatakan tidak langsung sebab, yang dihadapi bukan pembicara melainkan pembaca sehingga proses komunikasi yang terjadi melalui bahasa tulisan.

Menulis merupakan suatu proses, proses terciptanya sebuah tulisan yang terbaca dan terpahami oleh pihak lain. Kita dapat mengekspresikan pikiran dan


(10)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perasaan kepada orang lain melalui sebuah tulisan dengan harapan dapat terbaca oleh pembaca. Dengan kata lain, keterampilan menulis juga merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif, salah satunya menulis puisi. Untuk memenuhi kualitas tulisan yang baik, keberadaan pengajaran bahasa Indonesia haruslah mengarah kepada peningkatan keterampilan menulis peserta didik.

Pembelajaran menulis puisi termasuk salah satu pembelajaran menulis kreatif sastra yang tercantum pada salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal tersebut ditunjukkan pula oleh Kurniawan (2014: 31), yakni menulis kreatif bagi anak adalah menulis pengalaman yang dialami dengan dikreasikan fantasi dan imajinasi anak-anak. Inilah yang disebut kreativitas, melalui imajinasi dan fantasi, anak-anak mengolah pengalamannya menjadi karya kreatif berupa tulisan yang indah. Menulis kreatif ini dalam disiplin ilmu termasuk dalam penulisan sastra karena ciri utamanya pada imajinasi yang digunakan untuk mengolah pengalaman sehingga menjadi keindahan. Salah satu genre dalam menulis kreatif adalah menulis kreatif puisi.

Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan banyak siswa belum mampu menulis dengan baik. Berdasarkan observasi khususnya dalam pembelajaran menulis puisi, ditemukan beberapa kendala yang dialami siswa dalam menulis puisi. Kendala tersebut salah satunya adalah kesulitan dalam menemukan ide dan memilih kata yang tepat sehingga mengakibatkan minat siswa dalam menulis puisi itu sendiri bisa dikatakan minim. Terbukti dari 38 siswa yang ada pada satu kelas, hanya 2 siswa yang menyukai pembelajaran menulis puisi.

Hal tersebut, menunjukkan bahwa siswa membutuhkan pembelajaran menulis puisi yang memotivasi siswa sehingga tertarik untuk menulis puisi. Selain itu, bisa menggiring dan mengembangkan imajinasi siswa untuk menemukan ide dan memilih kata yag tepat baik dari nuansa makna maupun bunyi sehingga terciptalah sebuah puisi yang utuh mewakili ungkapan pikiran atau perasaan siswa dan tentunya terpahami oleh pembaca. Dengan demikian, siswa dapat berkomunikasi melalui sebuah puisi dengan menuangkan perasaannya secara lebih ekspresif. Menulis puisi adalah menyampaikan perasaan secara ringkas dan


(11)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

padat melalui kata-kata, dalam pengungkapannya tidak bertele-tele dan tidak dideskripsikan secara detail seperti prosa.

Puisi adalah ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait (KBBI offline). Puisi terbentuk dari unsur fisik yang sering dikenal dengan metode puisi dan unsur batin yang sering dikenal dengan hakikat puisi. Berawal dari diksi unsur pembentuk lainnya akan mendukung sebuah puisi menjadi satu keutuhan yang menggetarkan hati. Jika ingin membuat puisi yang menakjubkan, maka pengarang harus mencari kata-kata yang tepat. Tepat berdasarkan nuansa makna dan nuansa bunyi. Dengan kata lain harus memperhatikan unsur persajakan puisi.

Pada dasarnya menulis sebuah puisi adalah bagaimana pengarang berbagi perasaan kepada pembaca melalui kata-kata yang padat. Namun dalam pembelajaran menulis puisi, kepadatan kata-kata itulah yang menjadi beban tersendiri bagi siswa. Mereka cenderung terpaku pada acuan unsur-unsur intrinsik dalam puisi. Barangkali hal inilah yang sering disampaikan oleh guru, sehingga unsur-unsur instrinsik tersebut malah menjadi modal yang sulit digali oleh siswa. Padahal jika dihadapkan pada perkembangan teknologi, kita bisa memanfaatkan berbagai media untuk menggugah pola pikir siswa agar tidak menganggap kegiatan menulis puisi ini adalah hal yang sangat membosankan.

Pembelajaran menulis puisi turut berperan dalam menyeimbangkan peran otak kiri dan otak kanan. Hal tersebut terjadi karena menulis puisi adalah salah satu kegiatan yang menuntut sifat kreatif, inovatif, dan imajinatif sesuai dengan hakikat karya sastra ini. Menulis puisi adalah persoalan kreativitas yang lekat dengan kemampuan individu untuk memunculkan nilai baru dalam hal-hal yang diciptakannya. Meski demikian, kreativitas itu bukanlah suatu hal yang memiliki nilai mati. Kreativitas siswa bisa digali dan ditumbuhkan, baik melalui pembelajaran formal maupun nonformal. Pada lingkungan sekolah, siswa diharapkan dapat memiliki keterampilan menulis puisi ini dengan dirangsang dan diberi kesempatan untuk menciptakannya. Guru, terutama guru bahasa Indonesia, harus dapat menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung terciptanya kecintaan siswa terhadap puisi.


(12)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dewasa ini sudah banyak dilakukan penelitian mengenai pembelajaran menulis puisi, di antaranya oleh Ramdhani (2012) dengan judul “Penerapan Strategi Pikir Plus dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMA Pasundan 3 Cimahi Tahun Ajaran 2011/2012)”. Menunjukkan hasil yang serupa yakni terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis puisi siswa. Artinya, metode yang diajukan dalam penelitian tersebut terbukti efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi.

Adapula Rohayati (2011) dengan judul “Model Pembelajaran Menulis Puisi Islami dengan Teknik Pengamatan Objek yang Berorientasi pada Pendidikan Karakter (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas V SDIT Nur Al Rahman Cimahi)”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan pada aspek keterampilan menulis puisi. Terlihat dari nilai prates di kelas eksperimen dengan rata- rata 72,1429 menjadi 82,1190, sedangkan kelas kontrol 70,7073 menjadi 77, 3659. Dari perhitungan statistik, didapatkan hasil 0.000 karena data hasil perhitungan di bawah 0.005 berarti data itu signifikan. Maka dari itu, terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran menulis puisi islami dengan teknik pengamatan objek yang berorientasi pada pendidikan karakter dan pembelajaran dengan metode konvensional, teknik ceramah.

Dalam pelaksanaannya, guru harus menepis anggapan siswa bahwa menulis puisi itu membosankan. Siswa sering kali terjebak pada kerangka pikiran yang menyatakan bahwa menulis puisi itu sulit. Banyak siswa berpendapat bahwa hanya orang berbakatlah yang bisa membuat puisi yang baik. Namun, anggapan tersebut tidak selaras dengan pendapat Senny bahwa kemampuan menulis bisa dikembangkan lewat latihan. (Alwasilah, 2005:43). Itulah hal yang mengharuskan guru untuk terus berinovasi menciptakan seuah pembelajaran yang berkualitas dan tepat sasaran sehingga menghasilkan siswa yang terampil menulis puisi.

Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan, penulis terpacu untuk menggagas penerapan teknik delivery (penyampaian) dalam pembelajaran menulis puisi. Hunley (2007) menjelaskan bahwa Teknik delivery bermuara pada asumsi bahwa puisi adalah seni suara sama seperti seni tertulis juga. Maksudnya ketika


(13)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

puisi itu dibacakan, nilai atau makna yang terdapat pada puisi tersebut haruslah sama saat ketika puisi itu tertulis.

Wolfs dalam Hunley (2007) pun mengemukakan bahwa, pertunjukkan meningkatkan hubungan dan pemahaman akan puisi. Siswa harus melihat dengan hati- hati terhadap bahasa dan makna dari sebuah puisi dengan tujuan menentukan bagaimana seharusnya mendramatisirnya. Puisi sebagai tradisi lisan membiasakan siswa melatih telinga mereka untuk mendengar irama yang menyenangkan dan efek suara atau ketiadaan dari sifat ini dalam karya mereka maupun karya orang lain. Kebanyakan orang menyukai puisi yang memiliki ukuran dan irama. Hal ini memberi mereka sesuatu bahkan sebelum mereka paham kata-katanya.

Berdasarkan pemaparan tersebut dan didukung oleh pendapat Kurniawan (2014:31) yang berbunyi sebagai berikut.

Menulis kreatif ini dalam disiplin ilmu termasuk dalam penulisan sastra karena ciri utamanya pada imajinasi yang digunakan untuk mengolah pengalaman sehingga menjadi keindahan. Salah satu genre dalam menulis kreatif adalah menulis kreatif puisi.

Dalam pembelajaran menulis puisi, pelaksanaan Teknik delivery yakni, siswa diberi situasi ruang kelas khayalan kemudian guru mengarahkan siswa berimajinasi. Proses ini bergerak dari konsep penulisan menuju pertunjukan. Pencarian ide, penggalian makna dan pemilihan kata berasal dari imajinasi disertai alasan yang logis ketika pada akhirnya dipilih. Dalam hal ini siswa berlatih membawa kesadaran penonton/ pembaca dalam tulisan siswa yang tersusun dari ketertarikan umum. Disanalah terjadi sebuah proses, yakni dari penemuan menuju penyampaian.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah penelitian, penulis melakukan pengidentifikasian masalah. Identifikasi masalah yang dimaksud ialah minimnya minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi yang disebabkan oleh kesulitan dalam menemukan ide dan memilih kata yang tepat. Selain itu, kerangka pemikiran siswa yang menganggap menulis puisi itu sulit, hanya orang


(14)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbakatlah yang bisa membuat puisi. Padahal menulis merupakan proses yang membutuhkan latihan agar ide-ide tertuang dengan baik. Siswa membutuhkan pembelajaran menulis puisi yang memotivasi sehingga siswa tertarik dan pembelajaran menulis puisi yang menggiring dan mengembangkan kemampuan siswa untuk menemukan ide dan memilih kata sehingga terciptalah sebuah puisi yang utuh.

Kecenderungan terhadap unsur intrinsik malah menyebabkan siswa sulit mengembangkan diri. Maka dari itu, perlu adanya pembelajaran yang memanfaatkan berbagai media untuk menggugah pola pikir siswa sehingga lebih antusias terhadap pembelajaran menulis puisi. Penggunaan metode dalam pembelajaran menulis puisi belum mengedepankan ciri utama proses menulis kreatif yakni imajinasi, disiasati dengan penerapan metode baru salah satunya dengan mengaplikasikan teknik delivery dalam pembelajaran menulis puisi. Agar penelitian ini lebih terarah, dilakukan pembatasan masalah, yaitu pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik delivery agar kemampuan menulis puisi siswa SMP meningkat.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi di kelas eksperimen dengan menggunakan teknik delivery?

2. Bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi di kelas kontrol tanpa menggunakan teknik delivery?

3. Apakah terdapat perubahan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas eksperimen dan di kelas kontrol?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, tujuan penelitian di antaranya sebagai berikut. 1. Memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis puisi di kelas


(15)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis puisi di kelas kontrol tanpa menggunakan teknik delivery .

3. Membuktikan adanya perubahan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis puisi kelas eksperimen dan kelas kontrol.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.

1. Manfaat teoretis

a. bagi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi penelitian dalam pembelajaran menulis puisi; b. bagi para pengajar, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain

yang tertarik pada bidang kajian yang sama, yaitu metode pembelajaran menulis puisi.

2. Manfaat Praktis

a. bagi peneliti, dapat menambah wawasan tentang metode pembelajaran menulis puisi;

b. bagi pembaca, dapat memberikan informasi dan pengetahuan secara tertulis maupun referensi tentang metode pembelajaran menulis puisi.

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab 1 pendahuluan, bab 2 kajian teori, bab 3 metodologi penelitian, bab 4 hasil dan pembahasan serta bab 5 berisi simpulan dan saran. Berikut ini akan dipaparkan mengenai masing-masing bab secara terperinci.

Bab 1 Pendahuluan, di dalamnya berisi latar belakang masalah penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi. Latar belakang masalah penelitian mengemukakan alasan mengapa penulis melakukan penelitian. Dalam hal ini, rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran menulis puisi memotivasi penulis untuk melakukan penelitian dengan menggunakan teknik delivery.


(16)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Identifikasi masalah penelitian adalah spesifikasi masalah-masalah yang muncul dalam latar belakang masalah penelitian. Masalah-masalah tersebut kemudian dibatasi agar lebih spesifik dan terarah. Rumusan masalah penelitian merupakan hasil pembatasan masalah yang kemudian dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan saja. Tujuan penelitian tentunya sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Manfaat penelitian terdiri atas manfaat apabila ditinjau secara teoretis dan secara praktis.

Bab 2 Kajian Teori yang diberi judul “Puisi, Pembelajaran Menulis Puisi dan Teknik Delivery”. Terdapat beberapa subbab yaitu ihwal puisi, pembelajaran menulis puisi, teknik delivery, Penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis. Pada bab ini dipaparkan mengenai tinjauan pustaka berupa teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan kerangka berpikir sehingga muncullah hipotesis dalam penelitian ini.

Bab 3 Metodologi Penelitian, di dalamnya terdapat beberapa subbab mengenai metodologi penelitian, yaitu lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik pengumpulan dan analisis data. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan desain penelitian pretes-posttes control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMPN 3 Lembang. Teknik pengolahan data terdiri atas rumus-rumus statistik.

Bab 4 hasil dan pembahasan, di dalamnya terdapat beberapa subbab mengenai pengolahan dan analisis data hasil penelitian, yaitu deskripsi proses pelaksanaan penelitian, deskripsi pengolahan data penelitian dan pembahasan hasil penelitian meliputi: 1) analisis peningkatan data hasil prates dan pascates kelas eksperimen; 2) analisis peningkatan data hasil prates dan pascates kelas kontrol; dan 3) perbandingan peningkatan data hasil pascates kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Bab 5 simpulan dan saran, di dalamnya terdapat dua subbab yaitu simpulan dan saran. Simpulan berisi jawaban atas rumusan masalah dan


(17)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

simpulan dari keseluruhan hasil penelitian. Saran berisi rekomendasi untuk pembaca atau peneliti lain terkait penelitian yang telah dilakukan.


(18)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada salah satu SMP Negeri di kabupaten Bandung Barat, yakni SMP Negeri 3 Lembang. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas VIII di SMP 3 Lembang tahun ajaran 2013/ 2014 yang terdiri dari 9 kelas, karena materi pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat terdapat dalam materi kelas VIII. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 3 Lembang yang berjumlah 360 siswa. Pembagian kelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1

Daftar Jumlah Siswa per Kelas

No. Kelas Jumlah

1. VIII A 40

2. VIII B 40

3. VIII C 41

4. VIII D 40

5. VIII E 42

6. VIII F 39

7. VIII G 38

8. VIII H 40

9. VIII I 41

Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan model simple random sampling. Simple random sampling dipilih tanpa memerhatikan strata pada populasi. Penentuan sampel dalam penelitian dilakukan dengan cara simple random sampling, sehingga untuk mengambil sampel, peneliti mengambil dua kelas tanpa prasangka yaitu kelas yang diberi perlakuan (kelas eksperimen) dan kelas pembanding tanpa adanya perlakuan (kelas kontrol).


(19)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E : O1 X1 O2

K : O3 X2 O4

Kelas eksperimen merupakan kelas yang menggunakan teknik delivery yakni kelas VIII G, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan teknik elivery yakni kelas VIII F. Berdasarkan pengundian tersebut, dihasilkan kelompok VIII F sebagai kelompok kontrol dan kelas VIII G sebagai kelompok eksperimen.

B. Desain Penelitian

Seperti yang telah dikatakan dalam metode penelitian, desain yang digunakan adalah desain penelitian prates-pascates dengan kelempok kontrol. Dalam pelaksanaan penelitian, digunakan dua kelompok kelas, yakni kelas kontrol (K) sebagai pembanding dan kelas eksperimen (E). Adapun maksud penggunaan kedua kelas ini ialah untuk melihat perbandingan kemampuan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang menerima perlakuan dengan menggunakan teknik delivery dan kelas kontrol, yaitu kelas yang tidak dikenai perlakuan dengan menggunakan teknik delivery.

Berdasarkan jenis penelitian yang dikemukakan, maka desain dalam penelitian ini sebagaimana berikut.

Gambar 3.1

Bagan Desain Penelitian

Prates-Pascates Control Group Design

(Syamsyudin & Damaianti, 2009: 160) Keterangan:

E : kelas eksperimen K : kelas kontrol

X1 : Perlakuan (menggunakan teknik delivery) X2 : pengenaan perlakuan (menggunakan teknik

pengamatan langsung)

O1 : data sebelum perlakuan (prates) pada kelas eksperimen O2 : data setelah perlakuan (pascates) pada kelas eksperimen O3 : data sebelum perlakuan (prates) pada kelas kontrol O4 : data setelah perlakuan (pascates) pada kelas kontrol


(20)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Hipotesis yang telah penulis rancang, yaitu untuk mengetahui perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran menulis puisi menggunakan teknik delivery pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini digolongkan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini mengujicobakan sebuah hipotesis yang telah dirumuskan secara ketat. Penelitian ini menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Penelitian ini bertujuan menghasilkan simpulan-simpulan yang bisa digeneralisasikan. Penelitian ini juga disajikan dalam bentuk angka-angka.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian eksperimen semu dengan menggunakan desain penelitian prates-pascates dengan kelompok kontrol, yaitu jenis eksperimen yang dilakukan dengan adanya kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunaakan prates dan pascates sebagai bahan pembanding keefektifan penggunaan teknik delivery sebagai perlakuan terhadap kelas eksperimen.

D. Definisi Operasional

Berikut ada beberapa definisi operasional yang terdapat dalam penelitian ini. 1. Pembelajaran yang dimaksud adalah proses belajar mengajar yang

didalamnya terdapat aktivitas guru dalam mengondidikan siswa untuk belajar dengan aktif-kreatif.

2. Menulis puisi yang dimaksud adalah kegitan untuk melahirkan dan mengungkapkan perasaan, ide, gagasan dalam bentuk tertulis dengan memperhatikan unsur-unsur puisi terutama pilihan kata (diksi) sehingga mengandung makna khusus sesuai dengan kondisi diri penulis dan lingkungan sosial yang ada di sekitarnya.

3. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra dengan ciri pemadatan kata berisi ungkapan pikiran atau perasaan.


(21)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Teknik delivery adalah salah satu teknik pembelajaran menulis puisi yang mengajak siswa untuk belajar mengungkapkan karena delivery itu sendiri memiliki arti penyampaian yang berarti sampaikan, ungkapkan. Teknik ini

mempunyai prinsip “bring the word into the world” yang artinya membawa kata-kata ke dalam dunia. Maksudnya adalah mengungkapkan apa yang ada di dalam benak atau khayalan sekalipun menjadi sesuatu yang terlahir ke duania yakni dalam bentuk karya sastra puisi. Proses yang terdapat pada teknik delivery adalah proses penggiringan mulai dari situasi ruang khayal, mengarahkan argumen-argumen dari dalam diri sehingga merujuk pada tema, memberi stimulus agar mendapat gambaran yang berlimpah, melatih telinga untuk mendapatkan irama sampai pada penyampaian ide dalam bentuk puisi yang utuh.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan teknik delivery dengan kelas yang tanpa menggunakan teknik delivery, maka penelitian ini harus didukung oleh instrumen penelitian. Instrumen penelitian sangat diperlukan dalam penelitian ini untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus disusun secara baik untuk mendapatkan hasil data yang objektif. Lebih lanjut penjelasan mengenai instrumen dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan digunakan sebagai alat untuk memberikan perlakuan dalam penelitian. Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan sebagai acuan penelitian dalam proses belajar mengajar.

Setelah RPP dibuat, langkah selanjutmya adalah melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi, mengadakan prates atau tes awal terhadap seluruh sampel penelitian, menyajikan materi pembelajaran menulis


(22)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

puisi dengan menggunakan teknik delivery , dan langkah terakhir adalah mengadakan pascates atau tes akhir. Berikut adalah perinciannya.

a. Mengadakan prates atau tes awal

Prates merupakan tes awal yang diberikan kepada seluruh sampel penelitian, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes awal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam puisi. Selain itu, prates juga digunakan peneliti sebagai data awal untuk dijadikan acuan untuk melanjutkan penelitian.

b. Menyajikan materi pembelajaran (memberi perlakuan)

Setelah memberikan tes awal atau prates, langkah selanjutnya adalah menyajikan materi atau memberikan perlakuan mengenai materi yang berkaitan dengan menulis puisi dengan menggunkan teknik delivery. Perlakuan ini hanya diberikan kepada kelas eksperimen saja, sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik delivery, tetapi hanya dikenai perlakuan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dari hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik delivery dan yang tidak menggunakan teknik delivery dalam pembelajaran menulis puisi. Selain itu, tujuan utamanya adalah untuk mengetahui taraf signifikansi teknik delivery dalam pembelajaran menulis puisi.

c. Mengadakan pascates atau teks akhir

Pascates merupakan tes akhir yang diberikan kepada seluruh sampel penelitian, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes akhir ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi yang diberikan perlakuan berupa teknik delivery dan siswa yang tidak diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik tersebut .


(23)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas / semester : VIII/ 2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Topik : Puisi

Pertemuan : 1 pertemuan

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

1.6 Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas

B. Kompetensi Dasar

16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai

C. Tujuan Pembelajaran

1. Mampu menyebutkan minimal 3 ciri umum puisi 2. Mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang sesuai.

D. Materi Ajar

1. Puisi

2. Ciri umum puisi

E. Metode Pembelajaran

1. Ceramah, tanya jawab, pemodelan dan inkuiri.

2. Teknik Delivery yaitu siswa diarahkan pada asumsi bahwa menulis puisi itu untuk disampaikan.

3. Metode latihan yaitu siswa diajak untuk terus mencoba dengan berlatih menulis puisi.

F. Media Pembelajaran

1. Puisi

2. Musikalisasi puisi 3. Media audio visual

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan a. Guru membuka kegiatan pembelajaran.

b. Mengecek kehadiran siswa

c. Mengondisikan siswa agar siap belajar. d. Guru melakukan apersepsi terhadap

materi yang lalu.

e. Siswa menerima stimulus sehingga tertarik dan memiliki rasa perhatian


(24)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap pembelajaran menulis puisi. (bisa dengan media musikalisasi puisi, membaca puisi atau lainnya).

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Inti Eksplorasi

a. Siswa menerima arahan dari guru melalui penyajian sebuah puisi “Gadis kecil Peminta- minta”

Elaborasi

a. Siswa berdiskusi bersama-sama dengan guru tentang ciri umum puisi.

b. Siswa menentukan sebuah tema. c. Siswa menyaksikan penayangan video

pemandangan alam.

d. Siswa memikirkan imaji dan diksi apa yang hendak mereka tuliskan berdasarkan gambar yang mereka lihat.

e. Siswa menuliskan temuan- temuan dalam bentuk kalimat sebanyak dan sedapat mungkin kemudian mulai menyusun temuannya menjadi sebuah puisi yang utuh.

f. Perwakilan terbaik dari tiap barisan membacakan puisi miliknya di depan kelas dan bersama- sama menilai puisi tersebut.

Konfirmasi

a. Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatan- hambatan yang dialami saat belajar menulis puisi.

65 menit


(25)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penutup a. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran

b. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan c. Siswa menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

d. Guru memberikan tugas ko-kulikuler. e. Siswa menyimak informasi mengenai

tidak lanjut pembelajaran.

7 menit

H. Alat dan Sumber Belajar

- Alat dan Bahan

Laptop, buku teks, infokus, spidol, dan papan tulis - Sumber Belajar

Buku teks, puisi-puisi karangan penyair Indonesia, internet.

I. Instrumen dan Penilaian a. Instrumen

Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Penilaian

Instrumen (Nontes)

Siswa mampu Menulis puisi bebas dengan

memperhatikan pilihan kata yang tepat

Non tes Portofolio Buatlah sebuah puisi dengan

memperhatikan pilihan kata yang tepat!

b. Penilaian

No. Aspek Skor Bobot Nilai

1 2 3 4

1. Tema 3

2. Rasa 4


(26)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Diksi (pemilihan kata) 4

5. Pencitraan 3

6. Bahasa Figuratif 3

7. Versifikasi 3

8. Tata Wajah 2

Jumlah 25

Kategori Penilaian Tes Keterampilan MenulisPuisi

No Kategori Nilai

1. 2. 3. 4. 5. Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang 86- 100 76- 85 61- 75 41- 60 0- 40

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas / semester : VIII/ 2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Topik : Puisi

Pertemuan : 1 pertemuan

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

1.6 Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas

B. Kompetensi Dasar

16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai

C. Tujuan Pembelajaran

1. Mampu menyebutkan minimal 3 ciri umum puisi 2. Mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang sesuai.

D. Materi Ajar

1. Puisi

2. Ciri umum puisi

Penghitungan Nilai:


(27)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Metode Pembelajaran

1. Ceramah, tanya jawab, pemodelan dan inkuiri. 2. Teknik Pengamatan Objek yakni

3. Metode latihan yaitu siswa diajak untuk terus mencoba dengan berlatih menulis puisi.

F. Media Pembelajaran

4. Puisi

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan a. Guru membuka kegiatan pembelajaran.

b. Mengecek kehadiran siswa

c. Mengondisikan siswa agar siap belajar. d. Guru melakukan apersepsi terhadap materi

yang lalu.

e. Siswa diajak ke luar kelas menuju tempat yang sudah ditentukan.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

8 menit

Inti Eksplorasi

b. Setelah sampai di lokasi, guru mengarahkan siswa untuk mengamati alam sekitar dengan seksama.

c. Setelah mengamati alam terbuka, siswa duduk di bawah pohon atau ditempat lain yang menyenangkan.

Elaborasi

d. Guru menginstruksikan agar siswa

memejamkan mata dan memikirkan tentang hal yang menyenangkan.

e. Guru mengiring siswa untuk merasakan alam sekitar melalui inderanya.

f. Guru menceritakan tentang hal yang

65 menit


(28)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menakjubkan (misalnya keagungan Tuhan, Pengorbanan Orang tua, dll).

g. Setelah siswa meresapi kegiatan tersebut, guru menyuruh siswa untuk mengungkapkan apa yang telah dirasakan dalam sebuah puisi.

Konfirmasi

h. Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatan- hambatan yang dialami saat belajar menulis puisi.

Penutup i. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran

j. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan

k. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

l. Guru memberikan tugas ko-kulikuler. m. Siswa menyimak informasi mengenai tidak

lanjut pembelajaran.

7 menit

H. Alat dan Sumber Belajar

- Alat dan Bahan

Laptop, buku teks, infokus, spidol, dan papan tulis - Sumber Belajar

Buku teks, puisi-puisi karangan penyair Indonesia, internet.

I. Instrumen dan Penilaian a. Instrumen

Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Penilaian

Instrumen (Nontes)

Siswa mampu Menulis puisi bebas dengan

memperhatikan

Non tes portofolio Buatlah sebuah puisi dengan

memperhatikan pilihan kata yang


(29)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pilihan kata yang tepat

tepat!

b. Penilaian

No. Aspek Skor Bobot Nilai

1 2 3 4

1. Tema 3

2. Rasa 4

3. Amanat 3

4. Diksi (pemilihan kata) 4

5. Pencitraan 3

6. Bahasa Figuratif 3

7. Versifikasi 3

8. Tata Wajah 2

Jumlah 25

Kategori Penilaian Tes Keterampilan MenulisPuisi

No Kategori Nilai

1. 2. 3. 4. 5.

Sangat baik Baik

Cukup baik Kurang baik Sangat kurang

86- 100 76- 85 61- 75 41- 60 1- 40

2. Instrumen pengumpulan data

Penghitungan Nilai:


(30)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes (lembar kerja siswa dan format instrumen penilaian). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk uraian yakni soal menulis puisi sesuai dengan petujuk yang ditentukan. Dalam pelaksanaan penelitian, tes dilaksanakan dengan menggunakan pra tes dan pascates yang diberikan kepada satu kelas eksperimen (kelas yang diberi perlakuan) dan satu kelas kontrol (kelas yang dikenai perlakuan). Lembar kerja siswa dan pedoman penskoran sebagai berikut.

1) Lembar Kerja Siswa

Gambar 3.2 Lembar Kerja Siswa

2) Pedoman Penskoran

Tabel 3.2 Pedoman Penilaian

No. Aspek Skor Bobot Nilai

1 2 3 4

1. Tema 3

Lembar Kerja Siswa

Buatlah sebuah puisi dengan memperhatikan pilihan kata yang tepat!


(31)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Rasa 4

3. Amanat 3

4. Diksi (pemilihan kata) 4

5. Pencitraan 3

6. Bahasa Figuratif 3

7. Versifikasi 3

8. Tata Wajah 2

Jumlah 25

Keterangan :

Sangat Baik (SB) : Nilai 4 Cukup (C) : Nilai 2 Baik (B) : Nilai 3 Kurang (K) : Nilai 1

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian

Aspek Kriteria

1. Tema a. Sangat baik apabila isi puisi konsisten dan sesuai dengan tema yang diusung.

b. Baik apabila isi puisi ada kaitan dengan tema meskipun belum konsisten.

c. Cukup baik apabila isi puisi ada kaitan dengan tema tetapi tidak konsisten.

d. Kurang baik apabila isi puisi tidak konsisten dan kurang berkaitan dengan tema .

2. Rasa a. Sangat baik apabila sikap penyair pada puisi merujuk pada nilai yang positif dan terpahami


(32)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan jelas oleh pembaca.

b. Baik apabila sikap penyair pada puisi merujuk pada nilai yang positif meskipun belum terpahami dengan jelas oleh pembaca. c. Cukup baik apabila sikap penyair pada puisi

merujuk pada nilai yang positif meskipun sulit dipahami oleh pembaca.

d. Kurang baik apabila sikap penyair pada puisi tidak merujuk pada nilai yang positif dan sulit dipahami oleh pembaca.

3. Amanat a. Sangat baik apabila pesan dari puisi yang dibuat dapat terpahami dengan jelas sesuai dengan tema yang diusung.

b. Baik apabila pesan dari puisi yang dibuat dapat terpahami dengan jelas.

c. Cukup baik apabila pesan dari puisi yang dibuat dapat terpahami.

d. Kurang baik apabila pesan dari puisi yang dibuat tidak dapat terpahami.

4. Diksi (Pemilihan Kata)

a. Sangat baik apabila diksi yang digunakan tidak bersifat keumuman juga tidak klise dan memiliki kekuatan/ daya magis sesuai dengan tema.


(33)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Baik apabila diksi yang digunakan tidak umum/ tidak klise dan cukup memiliki kekuatan/ daya magis.

c. Cukup baik apabila diksi yang digunakan masih bersifat umum juga klise namun cukup memiliki kekuatan/ daya magis.

d. Kurang baik apabila diksi yang digunakan masih bersifat umum dan klise juga kurang memiliki kekuatan/ daya magis.

5. Pencitraan a. Sangat baik apabila kata atau susunan kata membangkitkan pengalaman indrawi dan maksudnya dapat langsung ditangkap/ tergambarkan secara menyeluruh.

b. Baik apabila kata atau susunan kata membangkitkan pengalaman indrawi meskipun maksudnya tidak dapat langsung ditangkap/ tergambarkan.

c. Cukup baik apabila kata atau susunan kata membangkitkan pengalaman indrawi meskipun maksudnya tidak dapat langsung ditangkap/ tergambarkan.

d. Kurang baik apabila kata atau susunan kata tidak membangkitkan pengalaman indrawi sehingga


(34)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maksudnya tidak dapat langsung ditangkap/ tergambarkan.

6. Bahasa Figuratif

a. Sangat baik apabila pelambangan yang dipakai sangat sesuai dengan makna konvensional dan nonkonvensional.

b. Baik apabila pelambangan yang dipakai sesuai dengan makna konvensional dan nonkonvensional.

c. Cukup baik apabila pelambangan yang dipakai cukup sesuai dengan makna konvensional dan nonkonvensional.

d. Kurang baik apabila pelambangan yang dipakai kurang sesuai dengan makna konvensional dan nonkonvensional.

7. Versifikasi a. Sangat baik apabila rima yang digunakan menghasilkan energi saat membacanya dan memperindah bunyi puisi.

b. Baik apabila rima yang digunakan menghasilkan energi saat membacanya namun tidak terlalu memperindah bunyi puisi.

c. Cukup baik apabila rima yang digunakan tidak menghasilkan energi saat membacanya namun


(35)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu memperindah bunyi puisi memperindah bunyi puisi.

d. Kurang baik apabila rima yang digunakan tidak menghasilkan energi saat membacanya dan tidak terlalu memperindah bunyi puisi.

8. Tata Wajah a. Sangat baik apabila tata wajah berkaitan dengan judul dan isi puisi serta mendukung maksud dari puisi yang dibuat.

b. Baik apabila tata wajah mendukung maksud dari puisi yang dibuat.

c. Cukup baik apabila tata wajah dapat

memperindah puisi yang dibuat meskipun tidak begitu mendukung isi puisi.

d. Kurang baik apabila tata wajah merusak atau tidak memperindah puisi yang dibuat.

Tabel 3.4 penghitungan skor total

Tabel 3.5

Kategori Penilaian Tes Keterampilan Menulis Puisi

No Kategori Nilai

Penghitungan Nilai:


(36)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.

2. 3. 4. 5.

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang

86- 100 76- 85 61- 75 41- 60 2- 40

F. Prosedur Penelitan

Secara garis besar penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Adapun uraian dari tahap-tahap tersebut sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan, adapun rinciannya sebagai berikut.

a. Menentukan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian dengan cara melaksanakan studi literatur dari Kurikulum dan Silabus.

b. Identifikasi permasalahan mengenai bahan ajar, merencanakan pembelajaran, alat-alat yang berhubungan dengan pembelajaran dan lain-lain.

c. Survei ke lokasi untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk penelitian.

d. Melakukan perizinan untuk penelitian dengan memberikan surat izin penelitian yang dikeluarkan fakultas ke sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

e. Menyusun intrumen untuk pengumpulan data penelitian.

f. Melakukan judgment instrumen oleh dosen dan guru mata pelajaran bersangkutan.

g. Analisis dan revisi hasil judgment intrumen.

h. Menentukan populasi dan sampel yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang.


(37)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian dengan berkonsultasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Lembang dengan tahap sebagai berikut.

a. Melakukan tes awal (pretest pada masing-masing sampel (eksperimen dan kontrol) dengan tes yang sama. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum diberikan perlakuan dan sebagai pembanding dalam menentukan peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.

b. Pemberian treatment terhadap kelas eksperimen dengan menerapkan teknik

delivery, sedangkan untuk kelas kontrol dengan teknik pengamatan objek.

c. Melakukan tes akhir terhadap sampel (eksperimen dan kontrol) dengan soal yang sama. Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau kemampuan siswa dalam menulis puisi setelah diberikan perlakuan (treatment).

3. Tahap akhir

Pada tahap akhir ini data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis, untuk lebih jelasnya dijelaskan seperti di bawah ini.

a. Tahap analisis data, pada tahap ini dilakukan analisis data terhadap skor atau nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis yang dilakukan meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka tahap uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t, namun jika data tidak normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik nonparametrik dengan teknik Mann-Whitney.

b. Uji hipotesis, pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.

c. Tahap penarikan simpulan, pada tahap ini dilakukan penarikan simpulan penelitian berdasarkan uji hipotesis.


(38)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan tes. Di dalam tes ini terdapat tes awal (pra tes) dan test akhir (pascates). Pra tes dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan. Sementara itu, pascates dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar setelah diberi perlakuan. Kedua tes tersebut dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kotrol.

2. Analisis Data

Pengolahan data dilakukan melalui proses penghitungan statistik dan proses penganalisisan data. Pengolahan data tersebut pada akhirnya akan bermuara pada sebuah simpulan dan akan menjawab hipotesis yang sudah disusun oleh penulis. Data yang diperoleh dari penelitian diolah agar dapat memberikan informasi mengenai permasalahan yang diteliti. Adapun langkah-langkah pengolahan datanya adalah sebagai berikut.

a. Menganalisis hasil prates dan pascates .

b. Mendeskripsikan hasil prates dan pascates siswa.

c. Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa, kemudian skor dijumlahkan. d. Menentukan skor prates dan pascates , kemudian diolah menjadi nilai dengan

rumus:

Nilai = 100

e. Hasil prates dan pascates tersebut akan dirata-ratakan dari tiga penilai. Nilai Akhir = p1+p2+p3

3 f. Uji reliabilitas antarpenimbang

Uji reliabitilas anatarpenimbang digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antarpenguji. Penghitungan reliabilitas instrumen ini terdiri atas beberapa langkah, yaitu:

1) menghitung jumlah kuadrat siswa

SSt dt2 =

( x 2

Κ −

( x 2 ΚΝ

SSp d p2 = ( xp 2

Κ −

( x 2 ΚΝ


(39)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) menghitung kuadrat penguji

3) menghitung jumlah kuadrat total

4) Menghitung Jumlah Kuadrat Kekeliruan

Setelah data dihitung, kemudian dimasukan ke dalam table ANAVA

(Analisys Of Varians).

Tabel 3.6 Tabel Format ANAVA

Variansi SS Dk Varians

Siswa SSt dt2 N-1 SSt dt2

−1 �

Penguji SSp d p2 K-1 -

Kekeliruan SSkk d kk2 (N-1) (K-1) SSkk d kk2

(N−1) (K−1)�

(Sugiyono, 2013:25)

Reabilitas penimbang dihitung dengan rumus:

Keterangan:

(Sugiyono, 2013: 25) 11 = reliabilitas yang dicari

Vt = varian dari tes

SStot x t2 = x2 ( x 2

KN

SSkk d kk2 = SStot x t2 − SSt dt2- SSp d p2

11 =

� − � �


(40)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Vkk = varian dari kekeliruan

Setelah itu, hasil penghitungan reliabilitas yang diperoleh disesuaikan dengan tabel Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.7 Tabel Guilford

Rentang Kriteria

0,80- 1,00 Korelasi reabilitas sangat tinggi

0,60- 0,80 Korelasi reabilitas tinggi

0,40- 0,60 Korelasi reabilitas sedang

0,20- 0,40 Korelasi reabilitas rendah

0,00- 0,20 Korelasi reabilitas sangat rendah

(Arikunto, 2010: 245)

g. Menguji normalitas data dengan menggunakan rumus chi kuadrat.

Untuk mengetahui data yang berasal dari skor prates dan pascates berdistribusi normal atau tidak. Maka dilakukan uji normalitas. Adapun caranya adalah menggunakan chi kuadrat (χ2) dengan rumus sbagai berikut.

1) Mencari nilai mean dengan rumus:

(Akdon, 2007:28) Keterangan:

X = rata-rata nilai ∑fx = jumlah seluruh nilai f = jumlah siswa

2) Menghitung standar deviasi (simpangan baku) dengan rumus:

Sd =

2 2

−1


(41)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Akdon, 2007:49)

3) Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspetasi.

a) Rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil

b) Banyak kelas (K) = 1+3,3 log N

N = jumlah subjek

c) Panjang kelas = �

d) Z untuk batas kelas = batas kelas – nilai rata-rata Standar deviasi e) Ei ( frekuensi diharapkan) = Luas i x ∑ f

f) Oi ( frekuensi pengamatan) = Menghitung χ2 dengan rumus:

Keterangan :

Oi = frekuensi observasi atau pengamatan

Ei = frekuensi ekspentasi (yang diharapkan)

g) Menentukan derajat kebebasan (db) Dk = K-3

K = banyaknya interval

h) Menentukan nilai χ2 hitung dan χ2 tabel dengan bantuan tabel χ2 dengan

tingkat kepercayaan 95% (@=0,05)

i) Menentukan kriteria uji normalitas menggunakan ketentuan sebagai berikut.

Jika χ2hitung <χ2

tabel maka data tersebut berdistribusi normal.

Jika χ2

hitung >χ2 tabel maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

h. Melakukan uji homoginitas varians rata-rata prates dan pascates dengan menggunakan rumus:

�2 = ( − ) 2

= �


(42)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

Fhitung = nilai yang dicari Vb = varian terbesar Vk = varian terkecil

Data yang ditanyakan homogen jika F hitung< F tabel.

i. Menguji signifikansi rata-rata pretes dan pascates

Uji yang digunakan adalah perhitungan pertambahan (gain) pretes dan pascates dengan rumus:

= Σ

2 = 2

2)

2 = 2

2)

Keterangan :

M = nilai hasil rata-rata per kelas N = banyaknya subjek

x = deviasi setiap nilai x2 dan x1

y = deviasi setiap nilai y2 dan y1

Kemudian, hasil perhitungan tersebut dimasukan ke dalam rumus t-test:

− = −

[ +2+ 22][ 1 + 1+ ]

(Arikunto, 2010: 352) Menentukan dengan taraf signifikansi (�) = 0,05 dan derajat kebebasan yang telah dicari sebelumnya. (�) = 0,05

db = (Nx + Ny – 2) = 31 + 31 – 2 = 60 Taraf signifikansi


(43)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

j. Langkah selanjutnya,mencari χ2tabel dengan rumus:

dk = N – 1 Keterangan :

dk = derajat kebebasan N = jumlah subjek

Untuk dapat menerima atau menolak hipotesis harga chi kuadrat tersebut harus dibandingkan dengan chi kuadrat tabel dengan dk atau taraf kesalahan tertentu. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila chi kuadrat hitung lebih kecil dari tabel, Ho diterima dan apabila lebih besar atau sama dengan ( ≥ ) harga tabel Ho

ditolak (Sugiono, 2007:109)

k. Uji hipotesis dengan menggunakan signifikansi perbedaan dua variabel, dengan rumus sebagai berikut.

Mencari -t hitung dengan rumus:

(Arikunto, 2010: 349) Keterangan :

T = uji -t

Md = perbedaan mean data pretes dan pascates

∑X2 = jumlah kuadrat deviasi N = jumlah data

N – 1 = derajat kebebasan

-thitung = �2


(44)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan dalam bab sebelumnya yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik delivery di kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang, diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. kemampuan siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik delivery berada dalam kategori kurang. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata prates menulis puisi di kelas eksperimen ialah 60,96. Sementara itu, nilai rata-rata pascates menulis puisi di kelas eksperimen ialah 74,08. Nilai tersebut lebih baik dibandingkan kemampuan siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik delivery. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas eksperimen;

2. kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas kontrol sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik delivery berada dalam kategori kurang. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata prates menulis puisi di kelas kontrol ialah 60,21. Sementara itu, nilai rata-rata pascates menulis puisi di kelas eksperimen ialah 71,83. Terdapat perbedaan yang sigifikan pada kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas kontrol. Akan tetapi kenaikan tersebut tidak lebih besar dari peningkatan di kelas eksperimen; dan

3. berdasarkan penghitungan uji-t diperoleh –ttabel < -thitung yaitu 2,004<4,46

sehingga Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Artinya, terdapat perbedaan yang

signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik delivery dengan kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas kontrol.


(45)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Simpulan-simpulan tersebut, merujuk pada sebuah kesimpulan bahwa teknik delivery efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi di kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang.

B. Saran

Berdasarkan pengolahan, pembahasan dan simpulan yang peneliti uraikan dan sebagai bagian akhir dari penelitian ini, berikut beberapa saran yang peneliti ajukan.

1. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam menulis puisi dapat menggunakan teknik delivery karena telah terbukti mampu memberikan perubahan yang signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi. 2. Penelitian dengan menggunakan teknik delivery kemungkinan tidak hanya

dapat dilakukan pada pembelajaran menulis puisi. Artinya, peneliti lain dapat melanjutkan penelitian dengan menggunakan teknik delivery pada bidang pembelajaran puisi lainnya.


(1)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Vkk = varian dari kekeliruan

Setelah itu, hasil penghitungan reliabilitas yang diperoleh disesuaikan dengan tabel Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.7 Tabel Guilford

Rentang Kriteria

0,80- 1,00 Korelasi reabilitas sangat tinggi 0,60- 0,80 Korelasi reabilitas tinggi 0,40- 0,60 Korelasi reabilitas sedang 0,20- 0,40 Korelasi reabilitas rendah 0,00- 0,20 Korelasi reabilitas sangat rendah

(Arikunto, 2010: 245)

g. Menguji normalitas data dengan menggunakan rumus chi kuadrat.

Untuk mengetahui data yang berasal dari skor prates dan pascates berdistribusi normal atau tidak. Maka dilakukan uji normalitas. Adapun caranya adalah menggunakan chi kuadrat (χ2) dengan rumus sbagai berikut.

1) Mencari nilai mean dengan rumus:

(Akdon, 2007:28) Keterangan:

X = rata-rata nilai ∑fx = jumlah seluruh nilai f = jumlah siswa

2) Menghitung standar deviasi (simpangan baku) dengan rumus:

Sd =

2 2

−1


(2)

49

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Akdon, 2007:49)

3) Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspetasi.

a) Rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil b) Banyak kelas (K) = 1+3,3 log N

N = jumlah subjek

c) Panjang kelas = �

d) Z untuk batas kelas = batas kelas – nilai rata-rata Standar deviasi e) Ei ( frekuensi diharapkan) = Luas i x ∑ f

f) Oi ( frekuensi pengamatan) = Menghitung χ2 dengan rumus:

Keterangan :

Oi = frekuensi observasi atau pengamatan Ei = frekuensi ekspentasi (yang diharapkan) g) Menentukan derajat kebebasan (db)

Dk = K-3

K = banyaknya interval

h) Menentukan nilai χ2 hitung dan χ2 tabel dengan bantuan tabel χ2 dengan tingkat kepercayaan 95% (@=0,05)

i) Menentukan kriteria uji normalitas menggunakan ketentuan sebagai berikut.

Jika χ2 hitung < χ2

tabel maka data tersebut berdistribusi normal. Jika χ2

hitung > χ2 tabel maka data tersebut tidak berdistribusi normal. h. Melakukan uji homoginitas varians rata-rata prates dan pascates dengan

menggunakan rumus:

�2 = ( − ) 2

= �


(3)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

Fhitung = nilai yang dicari Vb = varian terbesar Vk = varian terkecil

Data yang ditanyakan homogen jika F hitung < F tabel.

i. Menguji signifikansi rata-rata pretes dan pascates

Uji yang digunakan adalah perhitungan pertambahan (gain) pretes dan pascates dengan rumus:

= Σ

2 = 2(Σ 2)

2 = 2(Σ 2)

Keterangan :

M = nilai hasil rata-rata per kelas N = banyaknya subjek

x = deviasi setiap nilai x2 dan x1 y = deviasi setiap nilai y2 dan y1

Kemudian, hasil perhitungan tersebut dimasukan ke dalam rumus t-test:

− = −

[ +2+ 22][ 1 + 1+ ]

(Arikunto, 2010: 352) Menentukan dengan taraf signifikansi (�) = 0,05 dan derajat kebebasan yang telah dicari sebelumnya. (�) = 0,05

db = (Nx + Ny – 2) = 31 + 31 – 2 = 60 Taraf signifikansi


(4)

51

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu j. Langkah selanjutnya,mencari χ2tabel dengan rumus:

dk = N – 1 Keterangan :

dk = derajat kebebasan N = jumlah subjek

Untuk dapat menerima atau menolak hipotesis harga chi kuadrat tersebut harus dibandingkan dengan chi kuadrat tabel dengan dk atau taraf kesalahan tertentu. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila chi kuadrat hitung lebih kecil dari tabel, Ho diterima dan apabila lebih besar atau sama dengan ( ≥ ) harga tabel Ho ditolak (Sugiono, 2007:109)

k. Uji hipotesis dengan menggunakan signifikansi perbedaan dua variabel, dengan rumus sebagai berikut.

Mencari -t hitung dengan rumus:

(Arikunto, 2010: 349) Keterangan :

T = uji -t

Md = perbedaan mean data pretes dan pascates ∑X2 = jumlah kuadrat deviasi

N = jumlah data N – 1 = derajat kebebasan

-thitung = �2


(5)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan dalam bab sebelumnya yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik delivery di kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang, diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. kemampuan siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik delivery berada dalam kategori kurang. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata prates menulis puisi di kelas eksperimen ialah 60,96. Sementara itu, nilai rata-rata pascates menulis puisi di kelas eksperimen ialah 74,08. Nilai tersebut lebih baik dibandingkan kemampuan siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik delivery. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas eksperimen;

2. kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas kontrol sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik delivery berada dalam kategori kurang. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata prates menulis puisi di kelas kontrol ialah 60,21. Sementara itu, nilai rata-rata pascates menulis puisi di kelas eksperimen ialah 71,83. Terdapat perbedaan yang sigifikan pada kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas kontrol. Akan tetapi kenaikan tersebut tidak lebih besar dari peningkatan di kelas eksperimen; dan

3. berdasarkan penghitungan uji-t diperoleh –ttabel < -thitung yaitu 2,004<4,46 sehingga Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik delivery dengan kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas kontrol.


(6)

151

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Simpulan-simpulan tersebut, merujuk pada sebuah kesimpulan bahwa teknik delivery efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi di kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang.

B. Saran

Berdasarkan pengolahan, pembahasan dan simpulan yang peneliti uraikan dan sebagai bagian akhir dari penelitian ini, berikut beberapa saran yang peneliti ajukan.

1. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam menulis puisi dapat menggunakan teknik delivery karena telah terbukti mampu memberikan perubahan yang signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi. 2. Penelitian dengan menggunakan teknik delivery kemungkinan tidak hanya

dapat dilakukan pada pembelajaran menulis puisi. Artinya, peneliti lain dapat melanjutkan penelitian dengan menggunakan teknik delivery pada bidang pembelajaran puisi lainnya.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 4 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 6 48

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012

0 6 47

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK MELALUI METODE DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 9 62

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS MATEMATIS SISWA (Kasus: Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 5 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 9 58

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 79

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 68

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DALAM MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012-2013 (Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012-2013)

0 14 106

JUDUL INDONESIA : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013-2014)

1 8 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013-2014)

0 12 51