PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT PTPN III SRI PAMELA DI KOTA TEBING TINGGI (1966-1998).

(1)

PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT PTPN III SRI PAMELA DI KOTA TEBING TINGGI

(1966-1998)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

AMMAR ZHAFRAN RYANTO NIM. 3113121005

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Ammar Zhafran Ryanto, NIM: 3113121005. Perkembangan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela di Kota Tebing Tinggi (1966-1998), Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi, untuk mengetahui perkembangan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi, untuk mengetahui persepsi masyarakat Kota Tebing Tinggi terhadap pelayanan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi.

Untuk memperoleh data, peneliti melakukan penelitian dengan metode penelitian lapangan (field research) dengan cara mencari data dari sumber-sumber yang mendukung di lapangan, kemudian mengumpulkan data-data yang diperoleh di lapangan, seperti mengunjungi, melihat, dan mendata bangunan dan fasilitas Rumah Sakit Sri Pamela di Kota Tebing Tinggi, studi kepustakaan (library

research), dengan mengumpulkan sumber-sumber tertulis, berupa buku, naskah,

makalah, artikel, maupun literatur lainnya yang relevan dengan topik penelitian, dan sejarah lisan (oral history) atau wawancara kepada informan yang ditentukan dengan purposive sampling.

Dari hasil penelitian diketahui bahwasanya Rumah Sakit Sri Pamela berdiri pada tahun 1907 oleh Yayasan “HOSPITAAL VERCENEEGING

PADANG dan BEDAGAI” dengan nama “CENTRAL HOSPITAAL TEBING

TINGGI”. Peneliti mengambil perkembangan Rumah Sakit Sri Pamela dari tahun

1966 sampai 1998. Dari tahun 1965 sampai 1980, Rumah Sakit Sri Pamela ini dibawah naungan PT. Perkebunan V Rambutan dengan nama Rumah Sakit Perkebunan/ Rambutan. Kemudian tahun 1980 sampai 1996 Rumah Sakit Sri Pamela ini menjadi milik PT Perkebunan IV Gunung Pamela dengan nama Rumah Sakit Sri Pamela. Tahun 1998 sampai 2014 menjadi Unit dari PT. Perkebunan Nusantara III dikenal dengan nama Rumah Sakit Sri Pamela. Dari tahun 2014 Rumah Sakit Sri Pamela ini telah berdiri sendiri menjadi anak perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan dari PT. Perkebunan Nusantara III dengan nama perusahaan PT. Sri Pamela Medika Nusantara dan juga dikenal dengan nama Rumah Sakit Sri Pamela. Dari hasil penelitian, terdapat beberapa peninggalan bersejarah dari masa kolonial Hindia Belanda di Rumah Sakit Sri Pamela ini, di antaranya: 1. Gedung pintu masuk utama rumah sakit; 2. Gedung ruangan VIP; 3. Mesin cuci; 4. Mesin pengering pakaian; 5. Penampung air; 6. Pipa air; dan beberapa gedung ruangan rawat inap.

Secara keseluruhan, dilihat dari segi arsitektur bangunan, bangunan Rumah Sakit Sri Pamela ini masih terlihat seperti bangunan Eropa khususnya bangunan Belanda karena dapat dilihat dari ciri-ciri fisiknya yaitu jendela, pintu, dan atapnya.


(6)

Kata Pengantar

Bismillahhirrohmanirrohim

Segala puji dan syukur penulis haturkan hanya kepada Allah SWT. Dzat yang berkuasa atas aktivitas segala makhluk, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada suri tauladan yang baik, Rasul penutup akhir zaman, Muhammad SAW. Seorang manusia yang tanpa pernah merasa lelah dalam mengajak manusia untuk hanya menyembah Allah SWT, dan selalu mengajak manusia dalam hal kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran.

Skripsi ini berjudul “Berdiri dan Berkembangnya Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela di Kota Tebing Tinggi (1966-1998)”, skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah, UNIMED.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian skripsi ini. Oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

Pada penelitian ini penulis telah banyak menerima bantuan dari orang-orang di sekeliling penulis baik moril maupun materiil. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:


(7)

1. Kedua orang tua saya tersayang dan tercinta, ayahanda Bambang Hermanto dan ibunda Nurhayati, yang senantiasa sabar dalam

membesarkan, memberikan Do’a, kasih sayang, motivasi, nasehat, serta

memenuhi kebutuhan penulis dalam menyelesaikan pendidikan hingga Perguruan Tinggi.

2. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si beserta jajarannya.

3. Bapak Dr. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya.

4. Ibu Dra. Flores Tanjung, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah. Terima kasih telah memberikan arahan selama masa keakademikan.

5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang banyak emberikan arahan, bimbingan, dan semangat, serta saran kepada penulis.

6. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama penulis menimba ilmu di Jurusan Pendidikan Sejarah. 7. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M. Si selaku Dosen Penguji Skripsi dan

Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis dalam hal menimba ilmu di Jurusan Pendidikan Sejarah.

8. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah banyak memberi ilmu kepada penulis.


(8)

9. Bapak Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah banyak membantu penulis dalam menimba ilmu pengetahuan selama kuliah di Jurusan Pendidikan Sejarah.

10.Ibu dr. Hj. Nina Zuliani, MARS, selaku Direktur PT. Sri Pamela Medika Nusantara Rumah Sakit Sri Pamela dan dr. Ahmad Faisal, Sp. A, selaku Ka. Bid. Pelayanan Rumah Sakit. Yang telah memberikan informasi dan membantu penulis selama melakukan penelitian di Rumah Sakit Sri Pamela di Kota Tebing Tinggi.

11. Bapak H. Sampurno Wirawan S.Sos, selaku Kasi SDM Umum, Bapak Dhani selaku Asisten Personalia Kebun, Bapak Aidil Supriadi selaku Krani Personalia, yang telah mengarahkan dan menbantu penulis dalam melakukan penelitian di Rumah Sakit Sri Pamela.

12.Teman-teman B Reguler 2011, abang dan kakak stambuk 2010, serta adik-adik stambuk 2012, 2013 Jurusan Pendidikan Sejarah.

Hanya do’a yang penulis hanturkan kepada Allah SWT, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan semua pihak kepada penulis sampai penulisan skripsi ini.

Medan, Maret 2015

Ammar Zhafran Ryanto 3113121005


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Kerangka Konseptual ... 6

1. Perkembangan Rumah Sakit ... 6

2. Pelayanan ... 11

3. Persepsi ... 11

B. Kerangka Berpikir ... 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 14

A. Metode Penelitian ... 14

B. Lokasi Penelitian ... 15

C. Sumber Data ... 15

D. Teknik Pengumpulan Data ... 17

E. Teknik Analisa Data ... 18

BAB IV PEMBAHASAN ... 20

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 20


(10)

2. Luas dan Pembagian Wilayah ... 21

3. Iklim ... 21

4. Hidrologi ... 22

5. Sejarah Kota Tebing Tinggi ... 22

6. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III ... 29

B. Hasil Penelitian ... 30

1. Latar Belakang Berdirinya Rumah Sakit Sri Pamela ... 30

2. Perkembangan Rumah Sakit Sri Pamela ... 34

3. Persepsi Masyarakat ... 57

BAB V PENUTUP ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61 DAFTAR LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah tempat tidur pada setiap kamar (2000-2009) ... 44 Tabel 2. Spektrum 10 Besar penyakit Rumah Sakit Sri Pamela PTPN-III tahun

2000 s/d 2009 ... 44 Tabel 3. Jumlah kapasitas tempat tidur Rumah Sakit Sri Pamela per-Januari 2015

... 51 Tabel 4. Data karyawan PT. Sri Pamela Medika Nusantara Rumah Sakit Sri


(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Rumah sakit adalah sebuah instansi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Perbandingan antara jumlah ranjang rumah sakit dengan jumlah penduduk Indoneisa masih sangat rendah. Untuk 10 ribu penduduk cuma tersedia 6 ranjang rumah sakit. Selama abad pertengahan, rumah sakit juga melayani banyak fungsi di luar rumah sakit yang kita kenal di zaman sekarang, misalnya sebagai penampungan orang miskin atau persinggahan musafir. Tapi zaman sekarang, rumah sakit hanya untuk merawat orang sakit. Namun dalam keadaan darurat seperti musibah gempa dan banjir, kadang rumah sakit juga berfungsi sebagai tempat penampungan. (Soni Setiarini, 2009:3).

Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, khususnya di Sumatera Timur, telah dibuka beberapa perkebunan besar oleh pihak Belanda. Salah satunya terletak di daerah Tebing Tinggi (hinterland). Perkebunan ini terletak di antara wilayah Kerajaan Serdang dan Kerajaan Simalungun. Kebun Rambutan berasal dari perkebunan milik Maatscappay Hindia Belanda di bawah naungan NV RCMA (Rubber Culltur Maatscappay Amsterdam). Perkebunan Rambutan ini bergerak dalam bidang pengolahan karet dan kelapa sawit. Setelah dibukanya perkebunan Rambutan ini, maka dibuka juga pemukimam untuk para karyawannya. Kemudian dibangun pula fasilitas-fasilitas untuk kesejahteraan karyawannya, seperti rumah sakit.


(13)

Pada masa penjajahan Belanda ini, tepatnya pada tahun 1888, didirikan pula pusat laboratorium di Bandung, yang kemudian berkembang pada tahun-tahun berikutnya di Medan, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Laboratotium ini menunjang pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra, cacar, gizi, dan sanitasi. (Alamsyah, 2013:4).

Kemudian, pihak-pihak perkebunan Hindia Belanda mendirikan fasilitas-fasilitas seperti rumah sakit di daerah perkebunannya. Salah satunya PTPN III yang membuka perkebunan di antara wilayah Kerajaan Serdang dan Kerajaan Simalungun atau yang sekarang ini dikenal dengan nama PTPN III Kebun Rambutan dengan bangunan rumah sakitnya yaitu Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela.

Rumah sakit sebagai sebuah instansi perawatan kesehatan profesional tentu berfungsi untuk melayani kesehatan masyarakat. Pada akhir abad ke 18, kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi. Kemudian pada awal abad ke 19, kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat. (Alamsyah, 2013:7).

Fasilitas kesehatan yang terdapat di rumah sakit tentu mengalami perkembangan sesuai dengan zaman dan perkembangan penyakit yang terdapat di masyarakat sekitarnya. Sebuah rumah sakit harus mampu untuk memenuhi fasilitas kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Begitu pula dengan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela yang mengembangkan


(14)

fasilitas kesehatan masyarakatnya guna meningkatnya mutu pelayannya kepada masyarakat sekitarnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarakan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dikemukakan suatu identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Latar belakang berdirinya Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela

2. Perkembangan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi. 3. Persepsi masyarakat Kota Tebing Tinggi terhadap pelayanan Rumah Sakit

PTPN III Sri Pamela.

C. Pembatasan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang dan identifikasi masalah, maka perlu adanya pembatasan masalah, untuk mempermudah penelitian dan memungkinkan tercapainya hasil yang sebaik mungkin. Pembatasan masalah ini dimaksudkan untuk membantu mengarahkan penulis pada masalah yang sebenarnya dan mengingat masalah yang sangat kompleks, keterbatasan waktu, pengetahuan, tenaga dan dana, untuk menghindari meluasnya masalah dalam penelitian ini, maka permasalahan yang dikaji dibatasi pada: Perkembangan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela di Kota Tebing Tinggi (1966-1998)


(15)

D. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela? 2. Bagaimana perkembangan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing

Tinggi?

3. Bagaimana persepsi masyarakat Kota Tebing Tinggi terhadap pelayanan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Rumah Sakit PTPN III Sri

Pamela Kota Tebing Tinggi.

2. Untuk mengetahui perkembangan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi.

3. Untuk mengetahui persepsi masyarakat Kota Tebing Tinggi terhadap pelayanan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi.


(16)

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diharapkan bermanfaat untuk : 1. Sebagai bahan perbandingan dan menambah wawasan bagi penulis dalam

mengkaji permasalahan dalam bidang sejarah.

2. Untuk memberikan pengetahuan bagi pembaca tentang sejarah berdirinya Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi.

3. Menambah ilmu pengetahuan serta sumbangan pemikiran bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah.


(17)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Rumah Sakit Sri Pamela didirikan pada tahun 1907 oleh Yayasan “HOSPITAAL VERCENEEGING PADANG dan BEDAGAI” dengan nama “CENTRAL HOSPITAAL TEBING TINGGI”, beranggotakan beberapa perusahaan antara lain CMO, RCMA, SOCFIN, HORISON CROSFIELD, SIPEF, DBRMY dan DSM.

Pada tahun 1968, Rumah Sakit Sri Pamela ini dibawah naungan PT. Perkebunan V Rambutan, sehingga nama rumah sakit ini dulu dikenal dengan Rumah Sakit Perkebunan/Rambutan.

Pada tahun 1980, PT. Perkebunan IV Gunung Pamela memiliki secara penuh rumah sakit ini, nama rumah sakit ini kemudian dirubah menjadi Rumah Sakit Sri Pamela sesuai dengan nama perkebunannya.

Pada tahun 1996, terjadi peleburan Perkebunan III, IV, dan V yang kemudian menjadi PT. Perkebunan Nusantara III yang berpusat di Medan. Secara tidak langsung Rumah Sakit Sri Pamela ini menjadi salah satu unit kerjasama dan naungan dari PT. Perkebunan Nusantara III.

Seiring berjalannya waktu, keluar pulalah peraturan dari kementrian melalui Surat Menteri BUMN No. S-607/MBU/10/2014 sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan ketentuan yang diatur dalam UU RI No 44/2013 tentang Rumah Sakit dimana dipersyaratkan bahwa rumah sakit yang didirikan swasta harus berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang


(18)

perumahsakitan. Maka dari itu, mulai dari tahun 2013 pihak rumah sakit berupaya mewujudkan perintah dari pihak kementrian tersebut. Sesuai dengan Akta Notaris Ade Yulianty, S.H, M.Kn No. 27 pada tanggal 17 Oktober 2014, Rumah Sakit Sri Pamela dengan atas nama PT. Sri Pamela Medika Nusantara resmi berdiri sendiri yang kemudian disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-30949.40.10.2014 yang dikeluarkan pada tanggal 23 Oktober 2014.

Dari awal pembangunan pada tahun 1907 sampai tahun 2015 ini, Rumah Sakit Sri Pamela ini terus meningkatan pelayanan kesehatan dan fasilitas pendukung agar terwujudnya visi dan misi dari rumah sakit ini. Tanggapan positif pun keluar dari masyarakat sekitar, karena Rumah Sakit Sri Pamela ini telah banyak berjasa merawat dan membantu menyembuhkan pasien yang berobat dirawat di rumah sakit ini, baik pasien dari karyawan perkebunan sendiri maupun dari masyarakat sekitar.

B. Saran

1. Tetap dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien baik dari karyawan perkebunan dan masyarakat sekitar dan terus menjaga eksistensi dan kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan.

2. Seluruh tenaga kepegawaian rumah sakit dan jajarannya tetap menjaga keramahan dan sikap terbuka terhadap seluruh lapisan masyarakat


(19)

DAFTAR PUSTAKA

, 2013. Undang-Undang Kesehatan dan Rumah Sakit. Bandung: Fokusindo Mandiri.

Abdurahman, Dudung. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Alamsyah, Dedi dan Muliawati, Ratna. 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan

Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.

Arikunko, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Binarupa Aksara.

Badan Perencanaa Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Tebing Tinggi, 2011.

Laporan Akhir: Survei Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA) Kota Tebing Tinggi tahun 2011. Tanpa Penerbit dan Tempat.

Badan Pusat Statistik Kota Tebing Tinggi, 2012. Tebing Tinggi Dalam Angka

Tebing Tinggi In Figures 2012. Tebing Tinggi : BPS Kota Tebing Tinggi.

FIS. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Sejarah. Medan. FIS UNIMED.

Fitriyah, Lailatul dan Juhar, Mohammad. 2014. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Mar’at. 1982. Sikap Manusia: Perubahan serta Pengukuran. Jakarta: GI

Moekijat. 2005. Pengembangan Organisasi. Bandung: Mandar Maju.

Muninjaya, A. A. Gde. 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Masyarakat. Jakarta: EGC.


(20)

Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Setiarini, Ririen Soni. 2010. Pelayanan Di Rumah Sakit. Tangerang: Citralab. Siswati, Sri. 2013. Etika dan Hukum Kesehatan: Dalam Perspektif

Undang-Undang Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo.

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sumanto. 2014. Psikologi Perkembangan : Fungsi dan Teori. Yogyakarta: CAPS. Sumanto. 2014. Psikologi Umum. Yogyakarta: CAPS

Internet

http://www.ptpn3.co.id/. Diakses pada tanggal 10 Januari 2015, pukul 09.25 WIB

http://www.tebingtinggikota.go.id/group_detail_profile.php?idz=8. Diakses pada tanggal 11 Januari 2015, pukul 10.05 WIB

https://kotatebingtinggi.wordpress.com/profil-kota/profil-umum-kota-tebing-tinggi/. Diakses pada tanggal 10 Januari 2015, pukul 10.07 WIB


(1)

D. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela? 2. Bagaimana perkembangan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing

Tinggi?

3. Bagaimana persepsi masyarakat Kota Tebing Tinggi terhadap pelayanan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Rumah Sakit PTPN III Sri

Pamela Kota Tebing Tinggi.

2. Untuk mengetahui perkembangan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi.

3. Untuk mengetahui persepsi masyarakat Kota Tebing Tinggi terhadap pelayanan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi.


(2)

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diharapkan bermanfaat untuk : 1. Sebagai bahan perbandingan dan menambah wawasan bagi penulis dalam

mengkaji permasalahan dalam bidang sejarah.

2. Untuk memberikan pengetahuan bagi pembaca tentang sejarah berdirinya Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi.

3. Menambah ilmu pengetahuan serta sumbangan pemikiran bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah.


(3)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Rumah Sakit Sri Pamela didirikan pada tahun 1907 oleh Yayasan “HOSPITAAL VERCENEEGING PADANG dan BEDAGAI” dengan nama “CENTRAL HOSPITAAL TEBING TINGGI”, beranggotakan beberapa perusahaan antara lain CMO, RCMA, SOCFIN, HORISON CROSFIELD, SIPEF, DBRMY dan DSM.

Pada tahun 1968, Rumah Sakit Sri Pamela ini dibawah naungan PT. Perkebunan V Rambutan, sehingga nama rumah sakit ini dulu dikenal dengan Rumah Sakit Perkebunan/Rambutan.

Pada tahun 1980, PT. Perkebunan IV Gunung Pamela memiliki secara penuh rumah sakit ini, nama rumah sakit ini kemudian dirubah menjadi Rumah Sakit Sri Pamela sesuai dengan nama perkebunannya.

Pada tahun 1996, terjadi peleburan Perkebunan III, IV, dan V yang kemudian menjadi PT. Perkebunan Nusantara III yang berpusat di Medan. Secara tidak langsung Rumah Sakit Sri Pamela ini menjadi salah satu unit kerjasama dan naungan dari PT. Perkebunan Nusantara III.

Seiring berjalannya waktu, keluar pulalah peraturan dari kementrian melalui Surat Menteri BUMN No. S-607/MBU/10/2014 sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan ketentuan yang diatur dalam UU RI No 44/2013 tentang Rumah Sakit dimana dipersyaratkan bahwa rumah sakit yang didirikan swasta harus berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang


(4)

perumahsakitan. Maka dari itu, mulai dari tahun 2013 pihak rumah sakit berupaya mewujudkan perintah dari pihak kementrian tersebut. Sesuai dengan Akta Notaris Ade Yulianty, S.H, M.Kn No. 27 pada tanggal 17 Oktober 2014, Rumah Sakit Sri Pamela dengan atas nama PT. Sri Pamela Medika Nusantara resmi berdiri sendiri yang kemudian disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-30949.40.10.2014 yang dikeluarkan pada tanggal 23 Oktober 2014.

Dari awal pembangunan pada tahun 1907 sampai tahun 2015 ini, Rumah Sakit Sri Pamela ini terus meningkatan pelayanan kesehatan dan fasilitas pendukung agar terwujudnya visi dan misi dari rumah sakit ini. Tanggapan positif pun keluar dari masyarakat sekitar, karena Rumah Sakit Sri Pamela ini telah banyak berjasa merawat dan membantu menyembuhkan pasien yang berobat dirawat di rumah sakit ini, baik pasien dari karyawan perkebunan sendiri maupun dari masyarakat sekitar.

B. Saran

1. Tetap dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien baik dari karyawan perkebunan dan masyarakat sekitar dan terus menjaga eksistensi dan kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan.

2. Seluruh tenaga kepegawaian rumah sakit dan jajarannya tetap menjaga keramahan dan sikap terbuka terhadap seluruh lapisan masyarakat


(5)

DAFTAR PUSTAKA

, 2013. Undang-Undang Kesehatan dan Rumah Sakit. Bandung: Fokusindo Mandiri.

Abdurahman, Dudung. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Alamsyah, Dedi dan Muliawati, Ratna. 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.

Arikunko, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Binarupa Aksara.

Badan Perencanaa Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Tebing Tinggi, 2011. Laporan Akhir: Survei Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA) Kota Tebing Tinggi tahun 2011. Tanpa Penerbit dan Tempat.

Badan Pusat Statistik Kota Tebing Tinggi, 2012. Tebing Tinggi Dalam Angka Tebing Tinggi In Figures 2012. Tebing Tinggi : BPS Kota Tebing Tinggi. FIS. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Sejarah. Medan. FIS UNIMED.

Fitriyah, Lailatul dan Juhar, Mohammad. 2014. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Mar’at. 1982. Sikap Manusia: Perubahan serta Pengukuran. Jakarta: GI

Moekijat. 2005. Pengembangan Organisasi. Bandung: Mandar Maju.

Muninjaya, A. A. Gde. 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Masyarakat. Jakarta: EGC.


(6)

Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Setiarini, Ririen Soni. 2010. Pelayanan Di Rumah Sakit. Tangerang: Citralab. Siswati, Sri. 2013. Etika dan Hukum Kesehatan: Dalam Perspektif

Undang-Undang Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo.

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sumanto. 2014. Psikologi Perkembangan : Fungsi dan Teori. Yogyakarta: CAPS. Sumanto. 2014. Psikologi Umum. Yogyakarta: CAPS

Internet

http://www.ptpn3.co.id/. Diakses pada tanggal 10 Januari 2015, pukul 09.25 WIB

http://www.tebingtinggikota.go.id/group_detail_profile.php?idz=8. Diakses pada tanggal 11 Januari 2015, pukul 10.05 WIB

https://kotatebingtinggi.wordpress.com/profil-kota/profil-umum-kota-tebing-tinggi/. Diakses pada tanggal 10 Januari 2015, pukul 10.07 WIB