Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Patriarki dari Sudut Pandang Teori Struktural-Fungsionalisme Tokoh-Tokoh Dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita T1 362008064 BAB IV

(1)

24

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum dan Penghargaan Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita

7 Hati 7 Cinta 7 Wanita adalah sebuah karya film Indonesia dari sutradara Robby Ertanto Soediskam yang diproduksi pada tahun 2010 oleh ‘Anak Negeri Film’. Tema yang diangkat dalam film ini yaitu tentang permasalahan kaum perempuan dan gender dengan alur cerita yang berjenis omnibus (penggabungan beberapa cerita terpisah) dengan beragamnya permasalahan tapi tetap pada satu benang merah di dalamnya. Film ini menceritakan kehidupan 7 orang perempuan dengan berbagai latar belakang dan masalah kehidupan mengenai percintaan. Mulai dari hamil di luar nikah, pekerjaan sebagai pelacur hingga kehidupan rumah tangga yang dibumbui perselingkuhan dan kekerasan.

Berawal dari sebuah film pendek berjudul ‘Aku Perempuan’ yang diangkat ceritanya dari kisah nyata, film ini kemudian dibuat dalam bentuk panjang menjadi sekitar 94 menit. Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita boleh dikatakan cukup membuat gemas pemirsanya. Sebab, meski kerap menjadi juara festival, film ini tidak langsung muncul di bioskop komersial melainkan terlebih dahulu dipertunjukkan di sebuah pembukaan Indonesian Film Festival di Australia pada 20 Agustus 2010, kemudian baru tayang perdana di Indonesia pada pertengahan tahun 2011 di jaringan Blitz Megaplex tepatnya pada 18 Mei 2011.

Berikut adalah struktur tim produksi dalam 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita :

1. Produser : Intan Kiflie

2. Produser Eksekutif : Revi Budiman

3. Sutradara & Penulis : Robby Ertanto Soediskam

4. Co. Produser : Achmad Zaki

5. Associate Produser : Deasy Sapulidi

6. D.O.P : Gandang Warah

7. Asisten Sutradara I : William Chandra 8. Asisten Sutradara II : Revaldo Timotti


(2)

25

10.Penata Artistik : Vida Sylvia

11.Asst. Penata Artistik : Wahid dan Mang Ace

12.Penata Kostum : Susanty

13.Asst. Penata Kostum : Dwi Ratna Ningsih dan Heni Herlina

14.Editor : Nandang Wahyu

15.Asisten Editor : Hendri Gunawan

16.Penata Suara : Khimawan Santosa

17.Penata Musik : Nathanael P. Winarto

18.Sound Recording : M. Ichsan Ramadita

19.Behind The Scene (BTS) : Harry Surya

20.Script Supervisor : Cachaa Blup Blup

21.Opening Animations : Harya Ivan S

22.Asisten Produksi : Novelia

Para pemain di film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita bisa dibilang jajaran kumpulan pemain senior dan junior yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Diantaranya adalah Jajang C. Noer, Marcella Zalianty, Henky Soelaiman, Rangga Djoned, Happy Salma, Albert Halim, Intan Kieflie, Olga Lydia, Verdi Soelaiman, Tamara Tyasmara, Patty Sandya, Novi Sandra, dan Achmad Zaki (Chico). Apalagi terbukti dengan adanya penghargaan yang telah diraih para pemain di gelaran Festival Film Indonesia 2010 sampai Indonesian Movie Awards 2011. Melihat baiknya kualitas akting dari para pemain film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita dan alur cerita yang terdapat di dalam film tersebut, maka tidak heran film ini mendapatkan cukup banyak penghargaan, yaitu sebagai berikut :

1. 5 Pemenang / unggulan yang memperoleh piala Citra dalam Festival Film Indonesia 2010, berikut penerima penghargaan dan kategori nominasi :

a. Revi Budiman (Film Terbaik)

b. Happy Salma (Pemeran Pendukung Wanita Terbaik) c. Jajang C Noer (Pemeran Utama Wanita Terbaik)


(3)

26

d. Intan Kieflie (Pemeran Pendukung Wanita Terbaik)

e. Robby Ertanto Soediskam (Penulis Skenario Cerita Asli dan Adaptasi Terbaik)

f. Nathanael P Winarto (Penata Musik Terbaik)

2. 2 Pemenang yang memperoleh piala Layar Emas dalam Indonesian Movie Awards 2011, berikut penerima penghargaan dan kategori nominasi :

a. Rangga Djoned (Pendatang Baru Pria Terbaik) b. Happy Salma (Pemeran Pendukung Wanita Terbaik)

3. Terpilih sebagai film pembuka dalam Indonesian Film Festival 2010 di Melbourne & Sydney tahun 2010.

4. Official Selection Balinale International Film Festival 2010 di Bali tahun 2010.

4.2. Pengenalan Tokoh Utama

1. Dokter Kartini (Jajang C. Noer)

Seorang dokter kandungan berusia 45 tahun. Kesibukannya menjalankan profesi membuat ia kerap terlibat obrolan tentang latar belakang dan pengalaman yang dihadapi oleh para pasiennya. Hal tersebut memengaruhi pola pikirnya dan membentuk pribadi yang feminis. Ia berpikiran bahwa nasib perempuan tidak pernah beruntung dan selalu berada pada posisi yang "kalah". Karena itulah ia mempunyai semangat yang tinggi untuk membela kaum perempuan.


(4)

27 2. Dokter Rohana (Marcella Zalianty)

Dokter muda yang berprofesi sama dengan Dokter Kartini. Ia memiliki karakter dan pola pikir yang sangat bertentangan dengan Dokter Kartini. Dokter Rohana lebih terbuka dan blak-blakan. Ia adalah seorang yang tidak berpihak dalam hal gender, bahkan ia sempat membela kaum laki-laki di saat Dokter Kartini terus menyalahkan perlakuan laki-laki terhadap kaum perempuan berdasarkan pengalaman pasien-pasiennya. Dokter Rohana selalu menekankan bahwa tidak semua perempuan adalah “korban”.

3. Yanti (Happy Salma)

Yanti adalah salah satu pasien dari Dokter Kartini. Perempuan ini berprofesi sebagai penjaja seks komersial atau pelacur yang terbiasa mangkal di pinggir jalan. Dalam sehari, tiga sampai empat kali dirinya gonta-ganti pasangan baik sesama jenis maupun lawan jenis. Dari hasil pemeriksaan, dirinya divonis mengidap kanker mulut rahim.

Gambar 4.2 Marcella Zalianty (Pemeran Tokoh Dokter Rohana)


(5)

28 4. Lili (Olga Lidya)

Lili adalah salah satu pasien dari Dokter Kartini. Perempuan keturunan Tionghoa ini menjadi korban kekerasan dalam kehidupan rumah tangganya dengan Randy, seorang pria pribumi penderita kelainan seksual. Di tengah pembelaan Dokter Kartini terhadap dirinya, Lili selalu berusaha untuk menutup-nutupi perlakuan kasar dari suaminya tersebut.

5. Rara (Tamara Tyasmara)

Rara adalah salah satu pasien dari Dokter Kartini. Ia saat ini duduk di bangku SMP (Sekolah Menengah Pertama) serta memiliki pacar bernama Acin. Rara mengaku telah berhubungan badan bersama pacarnya, sehingga mengakibatkan dirinya hamil di luar pernikahan.

Gambar 4.4 Olga Lidya (Pemeran Tokoh Lili)


(6)

29 6. Lastri (Tizza Radia)

Lastri adalah salah satu pasien dari Dokter Kartini. Ia adalah seorang ibu rumah tangga yang tampak bahagia dengan kehidupan rumah tangganya. Saat pergi ke rumah sakit, ia selalu ditemani oleh suaminya. Bagi suaminya, ia adalah tipe istri yang ideal meskipun Lastri memiliki masalah dalam memperoleh keturunan karena berat badannya yang melebihi batas normal.

7. Ratna (Intan Kieflie)

Ratna adalah salah satu pasien dari Dokter Kartini. Perempuan soleha yang berprofesi sebagai buruh pabrik tekstil yang selalu bekerja keras dan taat kepada suaminya. Setelah lima tahun pernikahannya, akhirnya ia berhasil mengandung anak yang telah lama dinanti-nantikannya. Namun menjelang kelahiran anaknya yang telah berusia 9 bulan dalam kandungan, ia harus mengetahui kenyataan bahwa suaminya telah melakukan poligami secara diam-diam dan bahkan telah memiliki anak dari perempuan lain.

Gambar 4.6 Tizza Radia (Pemeran Tokoh Lastri)


(7)

30 8. Ningsih (Patty Sandya)

Ningsih adalah salah satu pasien dari Dokter Kartini. Ia adalah seorang perempuan karir yang sukses dan sangat dominan terhadap suaminya yang dinilai lemah dan tidak ambisius. Kekecewaan terhadap suaminya tersebut mempengaruhi dirinya untuk memiliki anak laki-laki. Bahkan ia berniat akan menggugurkan kandungannya jika ternyata anaknya berjenis kelamin perempuan. Ningsih berharap dapat mendidik anak laki-lakinya kelak agar tidak seperti suaminya.

4.3. Sinopsis Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita

Dalam film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, tokoh Dokter Kartini yang diperankan Jajang C. Noer menjadi tokoh sentral. Sosoknya menjadi pusat dalam menghadirkan satu kisah dan kisah lainnya. Sebuah kesibukan rutin harus dijalani seorang dokter kandungan bernama Kartini. Setiap hari ia melakukan pemeriksaan kandungan dan masalah kewanitaan dari berbagai sosok karakter perempuan yang datang kepadanya. Tidak hanya itu, Kartini juga sering terlibat perbincangan mengenai masalah yang dihadapi pasien-pasiennya. Dari kisah-kisah yang didengar inilah yang kemudian mempengaruhi pola pikirnya dalam membentuk pribadi yang feminis. Ia juga memilih untuk tidak menikah setelah pengalamannya membuktikan bahwa nasib perempuan tidak pernah beruntung.

Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita diawali dengan adegan di mana Dokter Kartini ditemani rekan seprofesinya yaitu Dokter Rohana (diperankan oleh Marcella Zalianty) tergesa-gesa mengantar seorang pasien ibu hamil bernama Lili (diperankan oleh Olga Lidya) yang tengah mengalami pendarahan hebat dan harus dimasukkan ke ruang khusus untuk mendapatkan pertolongan secepatnya. Di antara mereka, hadir dua orang pria yaitu suami Lili bernama


(8)

31

Randy dan adik kandung Lili bernama Acin. Sementara di luar ruangan, Acin mulai tak terkendali emosinya dan terus menuduh Randy sebagai penyebabnya.

Alur mundur kemudian membawa suasana pagi yang tenang di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta yang dikejutkan dengan kehadiran empat orang perempuan, Lili, Yanti (diperankan oleh Happy Salma), Rara (diperankan oleh Tamara Tyasmara), dan Lastri (diperankan oleh Tizza Radia). Keempatnya sama-sama mengunjungi Dokter Kartini dengan empat kasus berbeda. Lili yang pada saat itu datang seorang diri masuk ke ruang Dokter Kartini dengan luka memar di sekujur tubuhnya. Alur cerita kemudian membawa kita pada adegan di sebuah rumah yang disetting dengan nuansa semi gelap dan romantis. Namun pada akhirnya suasana romantis itu pun berubah menjadi suasana yang mengerikan, terlihat dimana Lili yang sedang mengandung mendapat perlakuan kasar dari suaminya, Randy. Ternyata suaminya diketahui memiliki kelainan seksual, ia sering melakukan kekerasan secara fisik terhadap istrinya tersebut. Saat Lili memeriksakan kandungannya pada Dokter Kartini, ditemui beberapa luka memar di perut sampai wajahnya. Namun disaat Dokter Kartini menanyainya serta membelanya dari perlakuan suaminya, justru Lili menutup-nutupi perlakuan yang diberikan oleh suaminya tersebut dan menjelaskan seolah-olah tidak terjadi apa-apa terhadap dirinya.

Selanjutnya Yanti yang saat itu ditemani Bambang, tukang antar jemput dirinya, mengeluhkan kesehatan kewanitaannya yang menurun. Kepada Dokter Kartini, Yanti mengaku berprofesi sebagai wanita panggilan yang terbiasa mangkal di pinggir jalan. Dalam sehari, tiga sampai empat kali dirinya gonta-ganti pasangan. Dari hasil pemeriksaan, dirinya divonis mengidap kanker mulut rahim stadium awal. Kemudian Rara, ia adalah pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengaku telat menstruasi selama dua pekan. Hasil pemeriksaan menunjukkan Rara tengah mengandung. Dengan polos, Rara pun menceritakan hubungan layaknya suami istri yang telah dilakukan beberapa minggu sebelumnya bersama kekasihnya, Acin. Pada kasus pasien lainnya yaitu Lastri, Dokter Kartini menemui suatu peristiwa yang menurutnya sangat bertolak belakang. Dirinya tidak menyangka masih ada sosok laki-laki seperti Hadi (suami Lastri) yang mau menunggui dengan setia istrinya yang tidak kunjung hamil karena permasalahan berat badan serta menemani saat berkunjung ke rumah sakit.

Kisah selanjutnya muncul dari sosok bernama Ratna (yang diperankan oleh Intan Kieflie) yang juga sempat memiliki kesulitan dalam memiliki anak. Setelah menjalani


(9)

32

berbagai usaha, akhirnya ia berhasil mengandung anak yang saat itu telah berada di usia sembilan bulan kandungan. Ratna digambarkan sebagai perempuan sederhana yang bekerja sebagai buruh pabrik tekstil. Ia memiliki semangat untuk bekerja keras setiap harinya, hal ini terbukti saat Dokter Kartini menyarankan Ratna untuk mengambil cuti kerja karena melihat usia kandungan yang tidak kecil lagi, namun Ratna menolaknya dengan alasan biaya yang akan digunakan untuk kelahiran bayinya nanti.

Kisah perempuan-perempuan itu tak hanya sampai di situ. Ada lagi kisah perempuan karir bernama Ningsih (diperankan oleh Patty Sandya), yang digambarkan sedang mengandung. Namun sayang ia tidak mensyukuri kandungannya dengan memutuskan akan menggugurkan apabila anaknya tidak berjenis kelamin laki-laki. Usut punya usut, sikapnya tersebut didorong oleh kehidupan rumah tangganya yang dianggapnya tidak mesra. Perbedaan status mendorongnya lebih dominan. Berbeda dengan dirinya yang sukses dan keras, suaminya justru tergolong laki-laki yang dianggap tidak ambisius dan tidak sesukses dirinya. Oleh karena itu, Ningsih ingin mendidik anak laki-lakinya untuk menggantikan peran suaminya kelak.

Dalam perjalanannya mengamati perempuan, Dokter Kartini dipertemukan dengan sosok Dokter Rohana, dokter muda yang begitu bergelora dan bertolak belakang dengan dirinya. Konflik hadir di antara mereka manakala Dokter Kartini dianggap berpikiran lebih tertutup terhadap permasalahan gender, sedangkan Dokter Rohana lebih terbuka terhadap gender termasuk dengan tidak pernah menutup dirinya dari lawan jenis. Dari alur cerita yang digambarkan, Dokter Rohana sedikit demi sedikit membuka sebuah pemikiran baru bagi Dokter Kartini. Ditekankan olehnya dalam beberapa percakapan bahwa Dokter Kartini tidak bisa langsung menghakimi satu gender saja karena menurutnya tidak semua perempuan adalah korban. Hal ini diperjelas Dokter Rohana dengan menceritakan sosok ayahnya yang terus meratapi foto ibunya yang telah meninggal sejak lima tahun yang lalu, beliau tampak setia dengan istri yang sangat dicintainya. Dari kejadian itu, Dokter Rohana mengaku banyak belajar mengenai sosok laki-laki.

Di akhir kisah, jalinan cerita itupun mengerucut pada sebuah pertemuan yang tak terduga. Ternyata satu sama lain memiliki keterikatan dalam jalinan cerita yang dihadirkan. Meskipun kisah cinta tujuh orang ini berbeda-beda, namun klimaks film ini justru mempertemukan semuanya. Ratna akhirnya mengetahui bahwa dirinya telah dimadu oleh suaminya yang memiliki istri muda. Dalam perjalanan pergi dari rumah suaminya tersebut,


(10)

33

Rara sebagai adik Ratna pun akhirnya mengaku dirinya hamil oleh kekasihnya, Acin. Hal ini membuat mereka berdua menangis sepanjang perjalanan menggunakan mobil angkutan umum. Lili sebagai kakak Acin mengalami pendarahan hebat setelah mendapat perlakuan yang kasar dari suaminya, Randy. Walaupun telah dibawa ke rumah sakit, sayangnya nyawa Lili tidak bisa terselamatkan lagi. Sedangkan Yanti akhirnya berkeinginan untuk tidak lagi menjadi wanita panggilan, hal ini justru didukung oleh Bambang, laki-laki yang selalu menemaninya saat mangkal di jalanan. Saat itu pula, Bambang menunjukkan perhatiannya dan menceritakan isi hatinya yang berkeinginan untuk menikah dengan Yanti.

Ruang asmara pun akhirnya berlaku pula pada Dokter Kartini. Sebuah peristiwa tak terduga, mengantarkan Dokter Kartini bertemu dengan mantan pacarnya dulu ketika masih muda, yang tidak lain adalah ayah dari Dokter Rohana. Sebuah luka asmara di masa lalunya pun akhirnya terkuak. Tidak hanya itu, Dokter Kartini juga akhirnya mendapatkan pernyataan cinta dari seorang dokter bernama Anton (diperankan oleh Hengky Sulaiman), sebuah cincin akhirnya juga terpasang di jari manis Dokter Kartini. Sedangkan Ningsih dan Lastri akhirnya mengalami hal yang tak terduga saat bertemu di rumah sakit karena mengetahui bahwa mereka memiliki seorang suami yang sama yaitu Hadi. Pertengkaran hebat pun terjadi di antara keduanya. Di akhir penutup cerita, sebuah narasi keluar dari mulut Dokter Kartini,

“Ketika waktu kembali berputar tanpa berbalik, tidak ada urutan yang harus aku lalui. Ini hidupku dengan semua warna yang kumiliki. Hal pertama yang harus kukatakan adalah aku seorang perempuan.”


(1)

28 4. Lili (Olga Lidya)

Lili adalah salah satu pasien dari Dokter Kartini. Perempuan keturunan Tionghoa ini menjadi korban kekerasan dalam kehidupan rumah tangganya dengan Randy, seorang pria pribumi penderita kelainan seksual. Di tengah pembelaan Dokter Kartini terhadap dirinya, Lili selalu berusaha untuk menutup-nutupi perlakuan kasar dari suaminya tersebut.

5. Rara (Tamara Tyasmara)

Rara adalah salah satu pasien dari Dokter Kartini. Ia saat ini duduk di bangku SMP (Sekolah Menengah Pertama) serta memiliki pacar bernama Acin. Rara mengaku telah berhubungan badan bersama pacarnya, sehingga mengakibatkan dirinya hamil di luar pernikahan.

Gambar 4.4 Olga Lidya (Pemeran Tokoh Lili)


(2)

29 6. Lastri (Tizza Radia)

Lastri adalah salah satu pasien dari Dokter Kartini. Ia adalah seorang ibu rumah tangga yang tampak bahagia dengan kehidupan rumah tangganya. Saat pergi ke rumah sakit, ia selalu ditemani oleh suaminya. Bagi suaminya, ia adalah tipe istri yang ideal meskipun Lastri memiliki masalah dalam memperoleh keturunan karena berat badannya yang melebihi batas normal.

7. Ratna (Intan Kieflie)

Ratna adalah salah satu pasien dari Dokter Kartini. Perempuan soleha yang berprofesi sebagai buruh pabrik tekstil yang selalu bekerja keras dan taat kepada suaminya. Setelah lima tahun pernikahannya, akhirnya ia berhasil mengandung anak yang telah lama dinanti-nantikannya. Namun menjelang kelahiran anaknya yang telah berusia 9 bulan dalam kandungan, ia harus mengetahui kenyataan bahwa suaminya telah melakukan poligami secara diam-diam dan bahkan telah memiliki anak dari perempuan lain.

Gambar 4.6 Tizza Radia (Pemeran Tokoh Lastri)


(3)

30 8. Ningsih (Patty Sandya)

Ningsih adalah salah satu pasien dari Dokter Kartini. Ia adalah seorang perempuan karir yang sukses dan sangat dominan terhadap suaminya yang dinilai lemah dan tidak ambisius. Kekecewaan terhadap suaminya tersebut mempengaruhi dirinya untuk memiliki anak laki-laki. Bahkan ia berniat akan menggugurkan kandungannya jika ternyata anaknya berjenis kelamin perempuan. Ningsih berharap dapat mendidik anak laki-lakinya kelak agar tidak seperti suaminya.

4.3. Sinopsis Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita

Dalam film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, tokoh Dokter Kartini yang diperankan Jajang C. Noer menjadi tokoh sentral. Sosoknya menjadi pusat dalam menghadirkan satu kisah dan kisah lainnya. Sebuah kesibukan rutin harus dijalani seorang dokter kandungan bernama Kartini. Setiap hari ia melakukan pemeriksaan kandungan dan masalah kewanitaan dari berbagai sosok karakter perempuan yang datang kepadanya. Tidak hanya itu, Kartini juga sering terlibat perbincangan mengenai masalah yang dihadapi pasien-pasiennya. Dari kisah-kisah yang didengar inilah yang kemudian mempengaruhi pola pikirnya dalam membentuk pribadi yang feminis. Ia juga memilih untuk tidak menikah setelah pengalamannya membuktikan bahwa nasib perempuan tidak pernah beruntung.

Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita diawali dengan adegan di mana Dokter Kartini ditemani rekan seprofesinya yaitu Dokter Rohana (diperankan oleh Marcella Zalianty) tergesa-gesa mengantar seorang pasien ibu hamil bernama Lili (diperankan oleh Olga Lidya) yang tengah mengalami pendarahan hebat dan harus dimasukkan ke ruang khusus untuk mendapatkan pertolongan secepatnya. Di antara mereka, hadir dua orang pria yaitu suami Lili bernama


(4)

31

Randy dan adik kandung Lili bernama Acin. Sementara di luar ruangan, Acin mulai tak terkendali emosinya dan terus menuduh Randy sebagai penyebabnya.

Alur mundur kemudian membawa suasana pagi yang tenang di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta yang dikejutkan dengan kehadiran empat orang perempuan, Lili, Yanti (diperankan oleh Happy Salma), Rara (diperankan oleh Tamara Tyasmara), dan Lastri (diperankan oleh Tizza Radia). Keempatnya sama-sama mengunjungi Dokter Kartini dengan empat kasus berbeda. Lili yang pada saat itu datang seorang diri masuk ke ruang Dokter Kartini dengan luka memar di sekujur tubuhnya. Alur cerita kemudian membawa kita pada adegan di sebuah rumah yang disetting dengan nuansa semi gelap dan romantis. Namun pada akhirnya suasana romantis itu pun berubah menjadi suasana yang mengerikan, terlihat dimana Lili yang sedang mengandung mendapat perlakuan kasar dari suaminya, Randy. Ternyata suaminya diketahui memiliki kelainan seksual, ia sering melakukan kekerasan secara fisik terhadap istrinya tersebut. Saat Lili memeriksakan kandungannya pada Dokter Kartini, ditemui beberapa luka memar di perut sampai wajahnya. Namun disaat Dokter Kartini menanyainya serta membelanya dari perlakuan suaminya, justru Lili menutup-nutupi perlakuan yang diberikan oleh suaminya tersebut dan menjelaskan seolah-olah tidak terjadi apa-apa terhadap dirinya.

Selanjutnya Yanti yang saat itu ditemani Bambang, tukang antar jemput dirinya, mengeluhkan kesehatan kewanitaannya yang menurun. Kepada Dokter Kartini, Yanti mengaku berprofesi sebagai wanita panggilan yang terbiasa mangkal di pinggir jalan. Dalam sehari, tiga sampai empat kali dirinya gonta-ganti pasangan. Dari hasil pemeriksaan, dirinya divonis mengidap kanker mulut rahim stadium awal. Kemudian Rara, ia adalah pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengaku telat menstruasi selama dua pekan. Hasil pemeriksaan menunjukkan Rara tengah mengandung. Dengan polos, Rara pun menceritakan hubungan layaknya suami istri yang telah dilakukan beberapa minggu sebelumnya bersama kekasihnya, Acin. Pada kasus pasien lainnya yaitu Lastri, Dokter Kartini menemui suatu peristiwa yang menurutnya sangat bertolak belakang. Dirinya tidak menyangka masih ada sosok laki-laki seperti Hadi (suami Lastri) yang mau menunggui dengan setia istrinya yang tidak kunjung hamil karena permasalahan berat badan serta menemani saat berkunjung ke rumah sakit.

Kisah selanjutnya muncul dari sosok bernama Ratna (yang diperankan oleh Intan Kieflie) yang juga sempat memiliki kesulitan dalam memiliki anak. Setelah menjalani


(5)

32

berbagai usaha, akhirnya ia berhasil mengandung anak yang saat itu telah berada di usia sembilan bulan kandungan. Ratna digambarkan sebagai perempuan sederhana yang bekerja sebagai buruh pabrik tekstil. Ia memiliki semangat untuk bekerja keras setiap harinya, hal ini terbukti saat Dokter Kartini menyarankan Ratna untuk mengambil cuti kerja karena melihat usia kandungan yang tidak kecil lagi, namun Ratna menolaknya dengan alasan biaya yang akan digunakan untuk kelahiran bayinya nanti.

Kisah perempuan-perempuan itu tak hanya sampai di situ. Ada lagi kisah perempuan karir bernama Ningsih (diperankan oleh Patty Sandya), yang digambarkan sedang mengandung. Namun sayang ia tidak mensyukuri kandungannya dengan memutuskan akan menggugurkan apabila anaknya tidak berjenis kelamin laki-laki. Usut punya usut, sikapnya tersebut didorong oleh kehidupan rumah tangganya yang dianggapnya tidak mesra. Perbedaan status mendorongnya lebih dominan. Berbeda dengan dirinya yang sukses dan keras, suaminya justru tergolong laki-laki yang dianggap tidak ambisius dan tidak sesukses dirinya. Oleh karena itu, Ningsih ingin mendidik anak laki-lakinya untuk menggantikan peran suaminya kelak.

Dalam perjalanannya mengamati perempuan, Dokter Kartini dipertemukan dengan sosok Dokter Rohana, dokter muda yang begitu bergelora dan bertolak belakang dengan dirinya. Konflik hadir di antara mereka manakala Dokter Kartini dianggap berpikiran lebih tertutup terhadap permasalahan gender, sedangkan Dokter Rohana lebih terbuka terhadap gender termasuk dengan tidak pernah menutup dirinya dari lawan jenis. Dari alur cerita yang digambarkan, Dokter Rohana sedikit demi sedikit membuka sebuah pemikiran baru bagi Dokter Kartini. Ditekankan olehnya dalam beberapa percakapan bahwa Dokter Kartini tidak bisa langsung menghakimi satu gender saja karena menurutnya tidak semua perempuan adalah korban. Hal ini diperjelas Dokter Rohana dengan menceritakan sosok ayahnya yang terus meratapi foto ibunya yang telah meninggal sejak lima tahun yang lalu, beliau tampak setia dengan istri yang sangat dicintainya. Dari kejadian itu, Dokter Rohana mengaku banyak belajar mengenai sosok laki-laki.

Di akhir kisah, jalinan cerita itupun mengerucut pada sebuah pertemuan yang tak terduga. Ternyata satu sama lain memiliki keterikatan dalam jalinan cerita yang dihadirkan. Meskipun kisah cinta tujuh orang ini berbeda-beda, namun klimaks film ini justru mempertemukan semuanya. Ratna akhirnya mengetahui bahwa dirinya telah dimadu oleh suaminya yang memiliki istri muda. Dalam perjalanan pergi dari rumah suaminya tersebut,


(6)

33

Rara sebagai adik Ratna pun akhirnya mengaku dirinya hamil oleh kekasihnya, Acin. Hal ini membuat mereka berdua menangis sepanjang perjalanan menggunakan mobil angkutan umum. Lili sebagai kakak Acin mengalami pendarahan hebat setelah mendapat perlakuan yang kasar dari suaminya, Randy. Walaupun telah dibawa ke rumah sakit, sayangnya nyawa Lili tidak bisa terselamatkan lagi. Sedangkan Yanti akhirnya berkeinginan untuk tidak lagi menjadi wanita panggilan, hal ini justru didukung oleh Bambang, laki-laki yang selalu menemaninya saat mangkal di jalanan. Saat itu pula, Bambang menunjukkan perhatiannya dan menceritakan isi hatinya yang berkeinginan untuk menikah dengan Yanti.

Ruang asmara pun akhirnya berlaku pula pada Dokter Kartini. Sebuah peristiwa tak terduga, mengantarkan Dokter Kartini bertemu dengan mantan pacarnya dulu ketika masih muda, yang tidak lain adalah ayah dari Dokter Rohana. Sebuah luka asmara di masa lalunya pun akhirnya terkuak. Tidak hanya itu, Dokter Kartini juga akhirnya mendapatkan pernyataan cinta dari seorang dokter bernama Anton (diperankan oleh Hengky Sulaiman), sebuah cincin akhirnya juga terpasang di jari manis Dokter Kartini. Sedangkan Ningsih dan Lastri akhirnya mengalami hal yang tak terduga saat bertemu di rumah sakit karena mengetahui bahwa mereka memiliki seorang suami yang sama yaitu Hadi. Pertengkaran hebat pun terjadi di antara keduanya. Di akhir penutup cerita, sebuah narasi keluar dari mulut Dokter Kartini, “Ketika waktu kembali berputar tanpa berbalik, tidak ada urutan yang harus aku lalui. Ini hidupku dengan semua warna yang kumiliki. Hal pertama yang harus kukatakan adalah aku seorang perempuan.”


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Patriarki dari Sudut Pandang Teori Struktural-Fungsionalisme Tokoh-Tokoh Dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita T1 362008064 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Patriarki dari Sudut Pandang Teori Struktural-Fungsionalisme Tokoh-Tokoh Dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita T1 362008064 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Patriarki dari Sudut Pandang Teori Struktural-Fungsionalisme Tokoh-Tokoh Dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita T1 362008064 BAB V

0 0 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Patriarki dari Sudut Pandang Teori Struktural-Fungsionalisme Tokoh-Tokoh Dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita T1 362008064 BAB VI

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Patriarki dari Sudut Pandang Teori Struktural-Fungsionalisme Tokoh-Tokoh Dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Tentang Isu Gender dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita T1 362007022 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Tentang Isu Gender dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita T1 362007022 BAB II

0 1 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Tentang Isu Gender dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita T1 362007022 BAB IV

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Tentang Isu Gender dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita T1 362007022 BAB V

0 1 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Tentang Isu Gender dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita T1 362007022 BAB VI

0 0 3