Pengaruh Desain Produk Terhadap Minat Beli Smartphone Blackberry: Survey Pada Pengunjung Butik Dukomsel.

(1)

No. Daftar FPEB: 314/UN40.7.D1/LT/2015

Pengaruh Desain Produk Terhadap Minat Beli

Smartphone Blackberry

(Survey Pada Pengunjung Butik Dukomsel)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia

Aufa Radian Saputra

1102029

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Pengaruh Desain Produk terhadap Minat Beli Smartphone

Blackberry pada Pengunjung Butik Dukomsel

Oleh:

Aufa Radian Saputra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Aufa Radian Saputra Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang, skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH DESAIN PRODUK TERHADAP MINAT BELI

SMARTPHONE BLACKBERRY PADA PENGUNJUNG BUTIK

DUKOMSEL

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Heny Hendrayati, S.IP., MM NIP. 19761011200501 2 002

Mengetahui Ketua Program Studi

Dr. Chairul Furqon, S.Sos., MM NIP. 19720615 200312 1 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(4)

ABSTRAK

Aufa Radian Saputra (1102029), “Pengaruh Desain Produk terhadap Minat Beli Smartphone Blackberry (Survey Terhadap Pengunjung Butik Dukomsel)”

Banyaknya merek-merek smartphone yang ditawarkan dengan berbagai keunggulan dan kelebihan yang kemudian menyebabkan persaingan produk sejenis semakin ketat. Para produsen dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan produknya. Ini terlihat dari kondisi pemasaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan produk tetapi sudah mempengaruhi persepsi penggunanya.

Dilihat dari minat beli pengunjung Butik Dukomsel, banyak faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, diantaranya: minat transaksional, minat referensial, minat preferensial, dan minat eksploratif. Sebagai upaya meningkatkan minat beli konsumen, Blackberry terus berupaya meningkatkan desain produk smartphonenya yang dimensinya terdiri dari variasi, kualitas, bentuk, fitur, merek, dan perawatan/servis.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan jumlah populasi berjumlah 25.537 orang responden dan sampel dengan 100 orang responden. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi pearson dan analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian menunjukan bahwa desain produk dan minat beli smartphone Blackberry pada pengunjung Butik Dukomsel berada pada kategori sedang. Hasil perhitungan korelasi menunjukan adanya hubungan dengan tingkat tinggi antara desain produk dan minat beli

smartphone Blackberry pada pengunjung Butik Dukomsel. Besarnya pengaruh desain produk

terhadap minat beli adalah sebesar 40,9% sedangkan sisanya 59,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan desain produk agar dapat meningkatkan minat beli dengan cara meningkatkan kualitas produknya, menambahkan fitur-fitur yang lebih menarik, dan memasarkan produk dengan informasi yang lebih menarik. Karena dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh yang tinggi antara desain produk terhadap minat beli.


(5)

ABSTRACT

Aufa Radian Saputra (1102029) , "The Influence of Product Design towards Buying Interest of Blackberry Smartphone ( Survey to the visitors of Butik Dukomsel )"

The number of smartphone brands are offered with various advantages and disadvantages which then led to increasingly similar products fierce competition . The manufacturers are required to be more creative in creating products. This is evident from the marketing conditions that do not rely solely on the ability of the product but it affects the perception of users .

Judging from buying interest of the visitors of Butik Dukomsel, many factors that influence consumer buying interest , including : transactional interest, referential interest, preferential interest, and explorative interest. In an effort to increase consumer buying interest, Blackberry continues to improve their smartphone product design dimensions which consists of variety, quality, shape, features, brand, and maintenance/servicing.

This study used a descriptive and verification method with a population of 25.537 the number of respondents and the sample with 100 respondents . The analysis technique used is the Pearson correlation coefficient and simple regression analysis .

The results showed that the design of the product and buying interest of the Blackberry smartphone in Butik Dukomsel visitors are in the moderate category . Correlation calculation results showed an high levels association between product design and buying interest of the Blackberry smartphone in Butik Dukomsel visitors . The magnitude of the influence of product design on buying interest amounted to 40.9 % while the remaining 59.1 % is influenced by other factors that not examined by researchers .

The company should pay more attention to the design of products in order to increase buying interest by improving the quality of its product , adding features that are more attractive , and market products with more interesting information . Because it can be seen that there is a high influence between product design to the buying interest .


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISError! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Pemasaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Bauran Pemasaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Konsep Produk ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Konsep Desain Produk ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Perilaku Konsumen ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Pengertian Minat Beli ... Error! Bookmark not defined. 2.1.7 Dimensi Minat Beli ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8 Hubungan Desain Produk Dengan Minat Beli .. Error! Bookmark not defined. 2.1.9 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.


(7)

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan SampelError! Bookmark not defined. 3.5.1 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Uji Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Analisis Desktiptif... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Analisis Verifikatif ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umum Blackberry ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik RespondenError! Bookmark not defined. 4.1.3 Gambaran Umum Pengalaman Responden Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Desain Produk pada Pengunjung Butik DukomselError! Bookmark not defined. 4.1.5 Minat Beli pada Pengunjung Butik DukomselError! Bookmark not defined. 4.1.6 Hasil Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi dan teknologi global yang berkembang sangat pesat ini menuntut setiap orang untuk dapat beradaptasi dengan baik. Tidak sedikit teknologi baru bermunculan untuk melengkapi teknologi yang sudah ada atau bahkan menggantikannya. Dari waktu ke waktu industri telekomunikasi merupakan industri yang berkembang sangat pesat dengan berbagai macam inovasinya yang berkembang terus menerus. Hal ini menjadi salah satu tuntutan untuk dapat memenuhi standar konsumen akan kebutuhan terhadap sarana telekomunikasi yang semakin meningkat.

Salah satu pasar telekomunikasi yang sangat diminati oleh para produsen adalah Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa di Indonesia perkembangan dunia komunikasi sangat pesat, hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan handphone. Tidak memandang kelas, pekerjaan, atau penghasilan. Belakangan ini banyak pengguna handphone yang menginginkan berbagai macam aplikasi sebagai penunjang aktivitas mereka, oleh karena itu banyak sekali vendor handphone yang terus mengembangkan ponsel cerdas yang bisa memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus hiburan. Ponsel cerdas ini biasa disebut sebagai smartphone.

Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat

tinggi, bahkan dengan fungsi yang menyerupai komputer. Smartphone merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi para pengembang aplikasi. Dengan kata lain, smartphone merupakan komputer kecil yang memiliki kemampuan sebuah telepon.

Smartphone memiliki berbagai macam klasifikasi untuk menarik minat konsumen. Salah satu klasifikasi smartphone berdasarkan sistem operasi dapat dilihat pada Gambar 1.1:


(9)

Sumber: Crocholatozt Blogspot, 2014

Gambar 1.1 Klasifikasi Smartphone Berdasarkan Sistem Operasi

Dengan banyaknya merek dan jenis smartphone yang memiliki kelebihan dan

kecanggihan yang ada di pasaran menuntut konsumen untuk lebih selektif dalam memilih smartphone sesuai dengan dana dan kebutuhan, mulai dari smartphone dengan sistem operasi yang sederhana sampai dengan smartphone dengan sistem operasi yang sangat canggih.

Salah satu vendor smartphone ternama saat ini adalah Blackberry. Research In Motion merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia dan merupakan produsen dari smartphone Blackberry. Kantor pusatnya berada di Waterloo, Kanada. BlackBerry masuk ke pasar pertama kali dengan memfokuskan diri pada layanan e-mail gegas. Pada awalnya, perangkat BlackBerry hanya memiliki layar monokrom, tetapi sekarang semua modelnya sudah memiliki tampilan layar berwarna.

Menurut data dari International Data Corporation ( IDC ) Worldwide

Quarterly Mobile Phone Tracker, pasar smartphone di seluruh dunia tumbuh sebesar

25,3% dari tahun ke tahun pada kuartal kedua 2014, peningkatan tersebut menciptakan rekor baru sebesar 301.300.000 pengiriman. Ini adalah pertama kalinya

Symbian iOS Blackberry

OS

Android Palm Windows Bada

Blackberry Apple Blackberry Sony Palm HTC Samsung

Samsung HP Samsung

Motorola Kyocera Blackberry LG

Smartphone


(10)

pengiriman smartphone triwulanan melampaui 300 juta unit. Setelah pertumbuhan di kuartal pertama sangat kuat, pasar tumbuh 5,2% secara berurutan, didorong oleh permintaan yang berkelanjutan untuk komputasi mobile dan berlimpahnya permintaan akan smartphone murah. (Sumber:www.idc.com)

Tabel 1.1 Worldwide Smartphone Vendor Market Share Q4 2011–2014

Vendor 2011 Market

Share

2012 Market Share

2013 Market Share

2014 Market Share

Samsung 22.5% 29.1% 28.83% 20.01%

Blackberry 8.1% 3.2% 0.6% 0.8%

Apple 23% 20.9% 17.43% 19.85%

Lenovo 3.1% 4.1% 4.51% 6.59%

Huawei 3.5% 4.6% 5.66% 6.25%

Others 60.2% 61.9% 57.03% 53.5%

Total 100% 100% 100% 100%

Sumber: Statista, 2015

Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa vendor smartphone Lenovo dan Huawei mengalami peningkatan dalam market share, sementara Samsung dan Apple cenderung mengalami fluktuasi, sementara Blackberry selalu mengalami penurunan

market share meskipun pada tahun 2014 market sharenya naik sebesar 0.2%. Data

lain juga menyebutkan hal yang serupa, yakni market share Blackberry yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2.


(11)

Tabel 1.2 Worldwide Smartphone Vendor Market Share 2011–2014

Periode Sony Samsung Apple Nokia Blackberry Lainnya

2011 3.79% 13.63% 27.06% 39.43% 9.29% 6.80%

2012 2.76% 22.94% 23.27% 25.97% 3.61% 21.45%

2013 1.85% 27.48% 21.79% 20.18% 3.71% 24.99%

2014 3.28% 34.09% 25.96% 10.03% 1.34% 25.30%

Sumber: Global Stat Counter 2011-2014

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa market share Blackberry mengalami penurunan dari tahun ke tahun, total terjadi penurunan sebesar 7.95% dari 9.29% di tahun 2011 menjadi 1.34% di tahun 2014. Sementara Sony dan Apple mengalami fluktuasi nilai market share, sedangkan Samsung dan vendor smartphone lainnya selalu mengalami peningkatan dalam penjualannya.

Samsung merupakan vendor smartphone terkemuka dan produsen barang-barang elektronik terbesar di dunia asal korea selatan. Produk smartphone Samsung dinilai lebih inovatif dan fiturnya lebih lengkap dibandingkan smartphone Blackberry, hal ini menunjukan bahwa Samsung merupakan kompetitor terberat bagi Blackberry.

Untuk lebih memperjelas perubahan naik turunnya data market share per kuartal dapat dilihat dari grafiknya pada Gambar 1.2:


(12)

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00%

2011 2012 2013 2014

Apple Blackberry Nokia Samsung

Sony

Lainnya

Market Share

Tahun

Sumber: Global Stat Counter 2011-2014

Gambar 1.2 Perbandingan Market Share Berdasarkan Merek di Dunia, Tahun 2011-2014

Berdasarkan data pada Gambar 1.2 terlihat bahwa dari tahun 2011-2014 pengguna Blackberry di dunia menunjukan tren yang menurun, berbanding terbalik dengan pengguna Samsung dan merek lainnya yang mengalami peningkatan. Bahkan

market share Sony pun melebihi Blackberry pada akhir tahun 2014. Hal ini perlu

diperhatikan oleh Blackberry, karena cepat atau lambat penurunan market share ini dapat berakibat langsung pada kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Di Indonesia sendiri, Blackberry merupakan salah satu vendor smartphone yang sudah cukup terkenal, bersaing ketat dengan Apple dan Samsung. Untuk melihat data market share smartphone di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.3.


(13)

Sumber: Statista, 2012-2015 (Data diolah kembali)

Gambar 1.3 Market Share Smartphone di Indonesia

Berdasarkan Gambar 1.3, di Indonesia sendiri, market share Blackberry sebenarnya mengalami peningkatan hingga akhir tahun 2014. Tetapi hingga akhir maret 2015, market share Blackberry mengalami penurunan sebesar 2.46%. Berdasarkan Gambar 1.3, dapat dilihat adanya permasalahan terhadap minat beli (purchase interest) konsumen terhadap produk Blackberry yang terbukti dengan angka market sharenya yang menurun dari tahun 2014 ke tahun 2015. Minat beli konsumen akan tinggi apabila konsumen percaya terhadap suatu brand tertentu yang sudah memiliki kualitas terbaik dan juga terpercaya.

Untuk mengetahui mengenai presepsi konsumen terhadap merek smartphone, peneliti melakukan pra-penelitian kepada 30 responden, yaitu pengunjung Butik Dukomsel yang memiliki smartphone dan atau mempunyai minat beli terhadap

smartphone, karena menurut penulis saat ini masyarakat terutama pengunjung Butik Apple/iOS Blackberry/OS Samsung/Android Nokia/SymbianOS

2012 1.83% 4.92% 20.13% 25%

2013 3.00% 4.94% 45.22% 10.37%

2014 3.85% 12.18% 59.91% 3.93%

2015 3.77% 9.72% 65.92% 2.82%

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%


(14)

Dukomsel sudah sangat mengerti dengan teknologi-teknologi baru, dan sangat selektif dalam memilih teknologi yang akan mereka pakai, termasuk smartphone. Maka dari itu menurut penulis, pengunjung Butik Dukomsel dapat menjadi responden dalam penelitian kali ini.

Pra-penelitian ini dilakukan untuk mengetahui produk mana yang akan dipilih oleh konsumen dari produk Blackberry, Sony, Samsung, Apple, Nokia dan produk smartphone lainnya. Berikut ini Gambar 1.4 merupakan hasil dari pra-penelitian.

Sumber: Pra-penelitian kepada konsumen smartphone, 2015 Gambar 1.4 Pemilihan Produk Smartphone

Dari Gambar 1.4 dapat dilihat bahwa konsumen lebih memilih produk

smartphone Samsung, Apple, Sony, dan produk smartphone lainnya dibandingkan

dengan Blackberry.

Berdasarkan hasil wawancara yang peniliti lakukan terhadap responden, beberapa diantaranya mengungkapkan bahwa smartphone Blackberry itu semakin lama fitur yang disediakannya semakin tidak menarik dan tidak mengikuti trend teknologi masa kini yang sangat dibutuhkan masyarakat, modelnya ketinggalan jaman, tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa minat beli konsumen terhadap smartphone Blackberry sudah sangat minim sekali atau bahkan tidak ada.

Apple 27%

Blackberry 3% Nokia

3% Samsung

27% Sony

10% Lainnya

30%

Minat Beli Konsumen

Apple

Blackberry

Nokia

Samsung

Sony


(15)

Gambar 1.5 Desain Produk Smartphone Blackberry

Menurut Kotler (2012:186), minat beli konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya.

Tingginya persaingan dalam industri smartphone membuat perusahaan-perusahaan yang ada harus bekerja keras untuk mendapatkan konsumen. Upaya untuk mendapatkan pengakuan dari pelanggan erat kaitannya dengan merancang strategi pemasaran yang unggul dengan memperhitungkan strategi pesaing. Untuk dapat merancang strategi pemasaran yang baik, peran dari bauran pemasaran (marketing

mix) sangatlah penting, karena tugas dasar dari pemasaran adalah mengkombinasikan

keempat elemen dari bauran pemasaran (Product, Promotion, Price, Place) ke dalam pemasaran untuk dapat menarik konsumen yang berpotensi melakukan pembelian.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden pra-penelitian, banyak yang mengatakan bahwa smartphone Blackberry itu modelnya ketinggalan jaman, fiturnya tidak menarik, desainnya biasa saja. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:230), desain adalah sebuah konsep yang lebih besar daripada gaya, desain merupakan jantung produk. Desain yang baik memberikan kontribusi untuk kegunaan suatu produk serta penampilan.

Desain produk yang baik selain akan memberikan kontribusi untuk kegunaan suatu produk serta penampilan, desain produk juga akan memicu minat beli masyarakat terhadap produk tersebut, hal ini bisa dimanfaatkan untuk membantu Blackberry dalam menangani masalah minat beli (purchase interest) terhadap produk


(16)

mereka. Peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh desain produk terhadap minat beli pengunjung Butik Dukomsel pada merek Blackberry, karena menurut penulis saat ini masyarakat sudah sangat peduli dengan teknologi-teknologi baru, dan sangat selektif dalam memilih teknologi yang akan mereka pakai, termasuk smartphone. Maka dari itu menurut penulis, pengunjung Butik Dukomsel dapat menjadi responden dalam penelitian kali ini.

Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Desain Produk Terhadap Minat Beli Smartphone Blackberry (Survey dilakukan pada pengunjung Butik Dukomsel)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Research In Motion dengan produk smartphone Blackberry nya, mengalami penurunan minat beli (purchase interest) yang disebabkan oleh para kompetitornya yang memiliki desain produk yang lebih inovatif, harga yang lebih murah, beserta kelebihan-kelebihan lainnya. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat untuk meningkatkan minat beli konsumen, salah satunya melalui desain produk. Desain produk diduga dapat membantu brand Blackberry dalam meningkatkan dan mempengaruhi minat beli konsumen.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam identifikasi masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran desain produk smartphone Blackberry menurut tanggapan pengunjung Butik Dukomsel?

2. Bagaimana gambaran minat beli smartphone Blackberry pengunjung Butik Dukomsel?

3. Seberapa besar pengaruh desain produk terhadap minat beli smartphone Blackberry menurut tanggapan pengunjung Butik Dukomsel?


(17)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun pada perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui gambaran desain produk smartphone Blackberry menurut tanggapan pengunjung Butik Dukomsel.

2. Mengetahui gambaran minat beli konsumen smartphone Blackberry menurut tanggapan pengunjung Butik Dukomsel.

3. Mengetahui pengaruh desain produk terhadap minat beli smartphone Blackberry menurut tanggapan pengunjung Butik Dukomsel.

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis

Memberikan masukan teoritis bagi perkembangan ilmu manajemen khususnya manajemen pemasaran, mengembangkan ilmu yang didapatkan serta menambah pengetahuan dan wawasan pembaca yang berkaitan dengan bahasan penelitian ilmiah, yaitu mengenai desain produk khususnya pengaruhnya terhadap minat beli konsumen.

2. Kegunaan Praktis

Bagi perusahaan diharapkan dapat menjadi pengetahuan akan minat beli konsumen smartphone yang dipengaruhi oleh desain produk, dan memberikan masukan berharga bagi perusahaan produsen Blackberry, Research In Motion mengenai pentingnya pengembangan kekuatan desain produk untuk mencapai kemaksimalan minat beli konsumen terhadap produk.


(18)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menguji bagaimana pengaruh desain produk terhadap minat beli smartphone Blackberry Penelitian ini akan meneliti dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan juga variabel terkait (dependen

variable). Variabel bebas “X” yang akan diteliti oleh peneliti yaitu desain produk. Desain produk terdiri dari 6 dimensi yaitu variasi, kualitas, bentuk, fitur, merek, dan perawatan . Sedangkan variabel terkait “Y” pada penelitian ini adalah minat beli yang terdiri dari tiga dimensi yaitu keinginan membeli produk, kemungkinan membeli merek, dan pertimbangan untuk membeli. Responden yang akan diambil dalam penelitian ini adalah pengunjung Butik Dukomsel, dan periode penelitian ini adalah kurang dari satu tahun.

Berdasarkan objek penelitian yang dijelaskan diatas, maka akan dianalisis mengenai gambaran desain produk smartphone Blackberry menurut pengunjung Butik Dukomsel, gambaran minat beli smartphone Blackberry menurut pengunjung Butik Dukomsel dan pengaruh desain produk terhadap minat beli smartphone Blackberry menurut pengunjung Butik Dukomsel.

3.2Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran dengan menggunakan konsep desain produk dan seberapa besar pengaruhnya terhadap minat beli (purchase interest). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:03) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal yang lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Sifat penelitian deskriptif yaitu digunakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun


(19)

suatu peristiwa pada masa kini yang bertujuan untuk membuat deskripsi karakteristik dari pengguna suatu produk, dengan cara membuat profil para pengguna produk dengan mengelompokannya berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lainnya.

Dalam hal ini penelitian deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran yang akurat dari beberapa aspek lingkungan pasar mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki yaitu desain produk yang terdiri dari enam dimensi yaitu variasi, kualitas, bentuk, fitur, merek, dan perawatan terhadap minat beli yang memiliki tiga dimensi yaitu keinginan membeli produk, kemungkinan membeli merek, dan pertimbangan untuk membeli.

Arikunto (2010:15) menyatakan bahwa jenis penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran penelitian lain. Penelitian verifikatif juga bertujuan untuk menguji hipotesis yang dilaksanakan pada pengumpulan data dilapangan. Penelitian ini menguji hubungan antara desain produk (X) dengan minat beli (Y).

Berkaitan dengan jenis penelitian yang akan diteliti merupakan penelitian deskriptif dan verifikatif, yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey. Metode explanatory survey ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi secara langsung dilapangan. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2014:6), yang menyebutkan bahwa metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan) tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, wawancara dan sebagainya.

Menurut Aaker et al (2011:224) ada tiga keuntungan dari penelitian survey. Pertama, dari segi biaya. Kedua, hasil yang lebih baik. Ketiga, periode pengumpulan data yang lebih pendek dan dapat lebih diandalkan. Waktu penelitian yang digunakan adalah cross sectional method, karena penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.


(20)

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Arikunto (2010:90) adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan di laksanakan. Desain penelitian merupakaan perencanaan mengenai penelitian yang akan dijalankan yang merupakan pedoman dari saat memulai penelitian sampai dengan menyimpulkan penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara dua variabel yaitu desain produk sebagai variabel bebas atau independent

variable dan minat beli yang merupakan variabel terkait atau dependent variable.

3.3Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang di teliti yaitu variabel bebas dan variabel terkait. Variabel bebas atau independent variable yang diteliti adalah desain produk yang memiliki enam dimensi yaitu variasi, kualitas, bentuk, fitur, merek, dan perawatan. Sedangkan variabel terkait atau dependent variable dalam penelitian ini adalah minat beli yang memiliki tiga dimensi yaitu keinginan membeli produk, kemungkinan membeli merek, dan pertimbangan untuk membeli. Berdasarkan pemaparan tersebut, operasionalisasi variabel dapat dilihat pada Tabel 3.1:


(21)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel/Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

No. Item

Desain produk (X)

Desain yang baik memberikan kontribusi untuk kegunaan suatu produk serta penampilan. Kotler dan Garry Amstrong (2012:230)

Variasi  Tingkat daya tarik tambahan variasi

aksesoris dari smartphone

Blackberry memberi tampilan yang berbeda dari sebelumnya.

Ordinal 1

 Tingkat daya tarik pilihan varian warna smartphone Blackberry.

Ordinal 2

Kualitas

 Tingkat keawetan mesin

smartphone Blackberry.

Ordinal 3

 Tingkat kualitas material casing

smartphone Blackberry.

Ordinal 4

 Tingkat daya tahan baterai

smartphone Blackberry.

Ordinal 5

Bentuk  Tingkat keunikan bentuk

smartphone Blackberry.

Ordinal 6

 Tingkat kesesuaian ukuran

smartphone Blackberry.

Ordinal 7

Fitur

 Tingkat daya tarik desain keyboard

smartphone Blackberry.

Ordinal 8

 Tingkat daya tarik aplikasi pada

smartphone Blackberry.


(22)

Variabel/Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

No. Item

Merek  Tingkat daya tarik merek Blackberry

yang sudah dikenal masyarakat.

Ordinal 10

Perawatan/servis  Tingkat kemudahan untuk merawat smartphone Blackberry.

Ordinal 11

 Tingkat kemudahan mencari gerai servis resmi smartphone Blackberry.

Ordinal 12

Minat beli (Y)

Minat beli

konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah menerima

rangsangan dari

produk yang

dilihatnya, dari

sana timbul

ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk membeli

Minat

Transaksional

Tingkat bentuk fisik smartphone Blackberry yang dapat mendorong minat beli

Ordinal 13

 Tingkat keunggulan produk

smartphone Blackberry

Ordinal 14

Minat Referensial

 Tingkat ketertarikan untuk

mereferensikan produk smartphone Blackberry kepada orang lain.

Ordinal 15

Minat Preferensial

 Tingkat kepercayaan konsumen terhadap smartphone Blackberry yang dapat mendorong minat beli

Ordinal 16

 Tingkat niat untuk melakukan pembelian ulang smartphone Blackberry


(23)

Sumber: Hasil olahan penulis (2015)

3.4Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1Jenis dan Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:172), sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data bisa diperoleh dari sumber internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu sumber data primer dan sekunder.

Sumber data primer menurut Malhotra (2010:73) adalah data yang berasal langsung dari peneliti dengan tujuan khusus untuk digunakan permasalahan dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini sumber data primer berasal dari wawancara dan pengisian kuesioner yang ditujukan kepada pengunjung Butik Dukomsel.

Sumber data sekunder menurut Aaker et al (2011:93) adalah data yang telah dikumpulkan untuk berbagai tujuan selain permasalahan yang sedang dihadapi. Data sekunder telah ada sebelum melakukan penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan melalui penelitian terdahulu, jurnal ilmiah, buku dan website internet untuk kepentingan penelitian. Jenis dan sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2:

Variabel/Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

No. Item agar dapat

memilikinya. Kotler (2012:168)

Minat Eksploratif

 Tingkat niat untuk mencari informasi lebih dari smartphone Blackberry


(24)

Tabel 3. 2 Jenis dan Sumber Data

No Jenis Data Kategori Data Sumber Data

1 Mobile Phone Vendor Q4 2011-2014

Sekunder www.statista.com

2 Worldwide smartphone market share 2011-2014

Sekunder http://gs.statcounter.com

3 Indonesia smartphone market share 2011-2014

Sekunder www.statista.com

4 Pemilihan produk smartphone

Primer Hasil pra penelitian penulis

Sumber: Hasil olahan penulis, 2014

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara sistematis dan ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan data yang relevan mengenai fenomena dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari setiap hal yang berhubungan dengan penelitian ini. Hal yang dipelajari untuk penelitian ini bisa didapatkan dari buku, ataupun internet yang dapat membantu memberi informasi dalam pemahaman, konsep maupun teori yang berkaitan dengan desain produk dan minat beli.

 Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan narasumber dengan mengajukan pertanyaan seputar desain produk dan minat beli. Narasumber dalam penelitian ini adalah pengunjung Butik Dukomsel.


(25)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan tertulis kepada setiap responden yang merupakan pengunjung Butik Dukomsel mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu mengenai desain produk dan minat beli.

3.5Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:80). Dalam penelitian ini populasi sasarannya adalah pengunjung Butik Dukomsel. Populasi dalam penelitian ini adalah 25.537 pengunjung Butik Dukomsel (data hasil olahan penulis, 2015).

Menurut Arikunto (2010:174) Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Tidak terdapat batasan tertentu mengenai berapa besar sampel yang diambil dari populasi, karena absah tidaknya sampel bukan terletak pada besar atau banyaknya sampel yang diambil tetapi terletak pada sifat karakteristik sampel apakah mendekati populasi atau tidak.

Untuk penarikan jumlah sampel penelitian, dihitung dengan rumus slovin yang berasal dari buku metodologi penelitian pendekatan praktis dalam penelitian (Simamora,2004 : 37) :

n

Keterangan :

n : Jumlah sampel

e2 : Presisi yang ditetapkan 0,01

N : Jumlah populasi

Berdasarkan rumus slovin maka dapat diukur besarnya sampel sebagai berikut:

n

=


(26)

Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden dari 25.537 jumlah pengunjung Butik Dukomsel.

3.5.2 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non

Probability Sampling. Teknik non probability sampling menurut Sugiyono (2014:66)

yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak member peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, karena seperti diungkapkan dalam Sugiyono (2014:68) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling karena sampel yang dijadikan responden dengan sengaja dipilih

sesuai karakteristik yang telah ditentukan dengan mencerminkan populasinya.

Alasan mengambil purposive sampling karena kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan dimana kriteria untuk sampel pada penelitian ini diantara lain adalah:

 Sampel dalam penelitian ini adalah pengguna smartphone dan atau memiliki minat beli terhadap smartphone.

3.6 Uji Instrumen Penelitian

Untuk bisa mendapatkan data yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian, maka diperlukan instrumen yang tepat agar data yang terkumpul sesuai dengan yang diharapkan. Dalam pengumpulan data sebuah penelitian, sering terjadi instrumen bertindak sebagai alat evaluasi.

Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian diuji cobakan kepada responden yang berada diluar sampel penelitian untuk mendapatkan gambaran validitas dan reliabilitas instrumen.


(27)

3.6.1 Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung suatu instrumen adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2010:213)

Keterangan :

rxy = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam jumlah Y

X2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas adalah menggunakan taraf signifikasi sebagai berikut:

1. Item pertanyaan atau pernyataan tersebut dikatakan valid apabila lebih besar atau sama dengan ( ≥ ).

2. Item pertanyaan atau pernyataan tersebut dikatakan tidak valid apabila lebih kecil daripada ( ).

Secara teknis pengujian instrument dengan rumus diatas menggunakan software SPSS 22.0 for windows. Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.3.

� � −


(28)

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Sedang Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Tidak berkolerasi

Sumber: Arikunto (2010:319)

Pengujian validitas instrumen ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dengan n = 30 – 2 = 28 didapat sebesar 0,374. Uji validitas instrumen penelitian untuk variabel desain produk dan minat beli dapat dilihat pada Tabel 3.4:

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel X (Desain Produk)

No. Butir Pernyataan Keterangan

1

Variasi aksesoris dari smartphone Blackberry memberi tampilan yang berbeda dari sebelumnya.

0,510 0,374 Valid

2 Smartphone Blackberry memiliki banyak

pilihan warna. 0,762 0,374 Valid

3 Smartphone Blackberry memiliki mesin

yang awet. 0,694 0,374 Valid

4 Smartphone Blackberry memiliki

kualitas material casing yang kuat. 0,694 0,374 Valid 5 Smartphone Blackberry memiliki daya

tahan baterai yang lama. 0,642 0,374 Valid

6 Smartphone Blackberry memiliki bentuk

yang unik. 0,464 0,374 Valid


(29)

yang sesuai.

8 Smartphone Blackberry memiliki desain

keyboard yang menarik 0,762 0,374 Valid

9 Smartphone Blackberry memiliki

aplikasi yang menarik 0,611 0,374 Valid

10 Merek Blackberry memiliki daya tarik

yang tinggi 0,767 0,374 Valid

11 Smartphone Blackberry mudah untuk

dirawat. 0,624 0,374 Valid

12 Gerai servis smartphone Blackberry

mudah dijumpai. 0,428 0,374 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data, 2015 dengan SPSS 22.0 for Window

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian variabel X(desain produk) pada Tabel 3.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan dari pertanyaan no. 1 sampai dengan no. 12 dinyatakan valid karena rtabel ≤ rhitung.

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Y (Minat Beli)

No. Butir Pernyataan Keterangan

1 Saya tertarik dengan karakteristik fisik

smartphone Blackberry. 0,759 0,374 Valid

2 Saya tertarik dengan keunggulan produk

smartphone Blackberry. 0,762 0,374 Valid

No. Butir Pernyataan Keterangan

3 Saya tertarik untuk mereferensikan produk smartphone Blackberry kepada orang lain.

0,856 0,374 Valid

4 Saya percaya dengan produk smartphone

Blackberry. 0,877 0,374 Valid


(30)

smartphone Blackberry.

6 Saya tertarik untuk mencari informasi lebih mengenai produk smartphone Blackberry.

0,687 0,374 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data, 2015 dengan SPSS 22.0 for Window

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian variabel Y (minat beli) pada Tabel 3.5 diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan dari pertanyaan no. 1 sampai dengan no. 6 dinyatakan valid karena rtabel ≤ rhitung.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2010:221) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai apabila koefisien Alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70.

Untuk menguji tingkat reliabilitas, dalam penelitian ini digunakan rumus

Cronbach Alpha’s, degan rumus sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2010:239)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan σ = Varians total

Jumlah varian butir

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut:


(31)

1. Membuat daftar distribusi nilai untuk setiap item angket dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Memberikan nomor pada angket yang masuk

b) Memberikan nomor pada setiap item sesuai dengan bobot yang telah ditentukan yakni kategori 5 Skala Likert

c) Menjumlahkan skor untuk setiap responden dan kemudian jumlah skor tersebut dikuadratkan

d) Menjumlahkan skor yang ada pada setiap item dari setiap jawaban yang diberikan responden. Total dari setiap jumlah skor setiap item harus sama dengan total skor dari setiap responden

e) Mengkuadratkan skor-skor jawaban dari tiap-tiap responden untuk setiap item, dan kemudian menjumlahkannya

2. Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah varians item ∑σb2, langkah

selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mendapatkan varians total (σ2t

) dengan rumus sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2010:239) Keterangan:

σ 2

= Varians

= Jumlah skor N = Jumlah responden

3. Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika > maka item pertanyaan dikatakan realiabel.

2. Jika maka item pertanyaan dikatakan tidak realiabel.


(32)

Secara teknis pengujian instrument dengan rumus-rumus diatas menggunakan fasilitas software SPSS 22.0 for window, dengan hasil yang tercantum pada Tabel 3.6:

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Desain Produk dan Variabel Minat Beli

No. Variabel Keterangan

1 Desain Produk 0,755 0,700 Reliabel

2 Minat Beli 0,799 0,700 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahan data, 2015 dengan SPSS 22.0 for Window

Berdasarkan jumlah kuesioner yang disebar kepada 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2 = 28) maka bila dikonsultansikan dengan nilai rtabel yaitu sebesar 0,700. Dari hasil uji reliabilitas pada tabel diatas menunjukan bahwa kedua variabel yaitu desain produk dan minat beli dinyatakan reliabel. Hal ini dikarenakan r hitung variabel desain produk dan r hitung minat beli lebih besar dari r tabel.

Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid dan reliabel. Dengan demikian penelitian ini dapat dilanjutkan tanpa adanya suatu kendala terjadinya kegagalan penelitian yang disebabkan oleh instrument penelitiannya yang belum teruji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

3.7 Rancangan Analisis Data

Data yang telah terkumpul dari responden kemudian harus dilakukan pengolahan dan penafsiran data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat pengaruh antara variabel X desain produk dan variabel Y minat beli. Menurut Arikunto (2010:278) secara garis besar, analisis data meliputi tiga langkah yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian sebagai berikut:

Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh


(33)

pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembar instrumen barangkali ada yang terlepas atau sobek).

Coding, yaitu pemberian skor atau kode untuk setiap pilihan dari item

berdasarkan ketentuan yang ada dimana untuk menghitung bobot nilai dari setiap pertanyaan atau pernyataan dalam angket menggunakan skala likert kategori lima. Skor atau bobot untuk jawaban positif diberi skor 5-4-3-2-1, sedangkan untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5.

Tabel 3.7 Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Pilihan Jawaban Bobot Pernyataan

Sangat setuju / sangat sesuai / sangat baik / sangat

tinggi / sangat menarik 5

Setuju / sesuai / baik / tinggi / menarik 4

Ragu-ragu / cukup sesuai / cukup baik / cukup tinggi

/ cukup menarik 3

Tidak setuju / tidak sesuai / buruk / rendah / tidak

menarik 2

Sangat tidak setuju / sangat tidak sesuai / sangat

buruk / sangat rendah / sangat tidak menarik 1

Tabulating, maksudnya menghitung hasil skoring dan dituangkan dalam tabel

rekapitulasi secara lengkap.

Tabel 3.8 Rekapitulasi Pengolahan Data

Responden Skor Item

1 2 3 N

1 2 3 N


(34)

3.7.1 Analisis Desktiptif

Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab dan mendeskripsikan variabel-variabel penelitian antara lain :

Analisis deskriptif mengenai desain produk smartphone Blackberry, yang terdiri dari enam indikator yaitu variasi, kualitas, bentuk, fitur, merek, dan perawatan/servis kepada pengunjung Butik Dukomsel.

 Analisis deskriptif mengenai minat beli yang memiliki empat indikator yaitu minat transaksional, minat referensial, minat preferensial, dan minat eksploratif kepada pengunjung Butik Dukomsel.

Melakukan rancagan analisis deskriptif, yaitu mengolah data dari kuesioner dengan langkah-langkah sebagai berikut :

 Menentukan jumlah skor kriterium (SK)

SK = ST x JB x JR

Keterangan :

SK = Skor kriterium ST = Skor tertinggi JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden

 Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil skor digunakan rumus :

Keterangan :

= Jumlah skor


(35)

 Membuat daerah kategori kontimun, untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan dari responden maka peneliti membagi daerah kategori menjadi tiga tingkatan yaitu rendah, sedang dan tinggi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan kontinum tertinggi dan terendah dan terendah Kontinum tinggi dihitung dengan rumus :

SK= ST x JB x JR

Kontinum rendah dihitung dengan rumus :

SK= SR x JB x JR

Keterangan :

ST = Skor tertinggi SR = Skor terendah JB = Jumlah buir JR = Jumlah responden

b. Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus:

c. Menentukan garis kontinum dan daerah letak skor untuk variabel X desain produk dan variabel Y minat beli

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Gambar 3.1 Garis Kontinum Variabel X dan Y

3.7.2 Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif bertujuan untuk menguji nilai hipotesis suatu variabel. Melalui analisis ini dapat diketahui pengaruh antara desain produk terhadap minat beli smartphone Blackberry. Karena penelitian ini hanya meneliti dua variabel


(36)

maka teknik analisa yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi linier sederhana.

Langkah analisis verifikatif dengan cara mengubah data ordinal menjadi interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Mengingat data variabel yang digunakan dalam penelitian seluruhnya adalah skala ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).

3.7.2.1 Analisis Regresi Sederhana

Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) minat beli dapat diprediksikan melalui variabel independen (X) desain produk atau prediktor secara individual. Maksud dari teknik analisis ini juga dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen ataupun sebaliknya. Menurut Sugiyono (2014:270) regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

Dimana :

Y = subjek dalam variabel dependen yang dipredeksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan (-) maka terjadi penurunan.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.


(37)

Harga a dihitung dengan rumus :

( ) −

Sedangkan harga b dihitung dengan rumus :

X dikatakan mempengaruhi Y jika berubahnya nilai X akan menyebabkan adanya perubahan di Y. Artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun dan dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkanya. Untuk menghitung besarnya pengaruh variabel X terhadap naik turunnya nilai Y dapat dihitung dengan menggunakan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi

r2 = Koefisien korelasi

3.7.2.2 Analisis Korelasi

Analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearsonian

Coefficient Correlation atau sering juga disebut dengan The Product Moment Coefficient Correlation (koefisien korelasi produk moment). Rumusnya adalah :

(Suharsimi Arikunto, 2010:213) Keterangan:

rxy = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor total

� � −


(38)

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden

Korelasi produk momen dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r <1), apabila r = -1 artinya korelasinya negative sempurna; r = 0 tidak ada korelasi; r = 1 berarti koefisien korelasinya sangat kuat. Untuk mendapatkan penjelasan terhadap koefisien korelasi yang diteliti, maka dapat berpedoman kepada Tabel 3.9 :

Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Klasifikasi

0,000 – 0,199 Sangat rendah / Lemah dapat diabaikan

0,200 – 0,399 Rendah / Lemah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Tinggi / Kuat

0,800 – 1,000 Sangat tinggi / Sangat kuat

Sugiyono (2014:183)

3.8 Uji Hipotesis

Tujuan pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dan dapat dipercaya antara desain produk sebagai variabel independent dan minat beli smartphone Blackberry sebagai variabel dependent yang pada akhirnya akan diambil kesimpulan penerimaan atau penolakan dari pada hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk menguji signifikasi kolerasi antara variabel X dan variabel Y dilakukan dengan membandingkan t dengan t yaitu dengan


(39)

menggunakan rumus distribusi student (t student). Rumus dari distribusi student adalah sebagai berikut:

√ −

√ −

Sugiyono (2014:184)

Keterangan :

t = distribusi student

r = koefisien korelasi dari uji n = banyaknya sampel

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:

 Jika t hitung > nilai t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya koefisien regresi signifikan. Maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara desain produk dengan minat beli smartphone di Butik Dukomsel.

 Jika t hitung ≤ nilai t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya koefisien regresi tidak signifikan. Maka tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara desain produk dengan minat beli smartphone di Butik Dukomsel.


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan terhadap pengunjung Butik Dukomsel mengenai pengaruh desain produk terhadap minat beli smartphone Blackberry maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Desain produk yang terdiri dari enam indikator yaitu variasi, kualitas, bentuk, fitur, merek, dan perawatan/servis berada pada kategori sedang, artinya terdapat nilai yang seimbang antara positif dan negatif pada desain produk menurut responden. Hal tersebut didasarkan pada hasil perolehan skor dari jawaban responden untuk variabel desain produk. Dari hasil rekapitulasi data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa skor tertingi pada variabel desain produk adalah indikator perawatan/servis. Hal tersebut menunjukan bahwa smartphone Blackberry dibeli karena perawatannya yang mudah dan gerai servis resminya yang mudah dijumpai. Sedangkan indikator dengan skor terendah adalah kualitas yang menggambarkan kualitas material yang digunakan dalam pembuatan

smartphone Blackberry. Akan tetapi, jumlah skor dari keenam indikator tersebut tidak

begitu jauh sehingga dapat disimpulkan bahwa tanggapan pengunjung Butik Dukomsel terhadap variabel desain produk adalah cukup baik atau cenderung positif.

2. Minat beli yang terdiri dari empat indikator yaitu minat transaksional, minat referensial, minat preferensial, dan minat eksploratif berada pada kategori sedang, artinya sebagian responden masih memiliki minat terhadap Blackberry dan sebagian lagi tidak. Hal tersebut didasarkan pada hasil perolehan skor pada variabel minat beli. Dari empat indikator yang dimiliki oleh minat beli, indikator dengan skor tertinggi pada variabel minat beli ini adalah minat transaksional. Yang menunjukan bahwa pengunjung Butik Dukomsel masih tertarik untuk melakukan transaksi pembelian smartphone Blackberry. Sedangkan indikator yang terendah pada variabel minat beli ini adalah minat eksploratif. Hal tersebut berarti bahwa pengunjung Butik Dukomsel tidak tertarik untuk mencari


(41)

dan pengalaman yang kurang baik dengan smartphone Blackberry menjadi faktor utama kurangnya minat eksploratif responden.

3. Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara desain produk terhadap minat beli smartphone Blackberry pada pengunjung Butik Dukomsel. Sehingga dapat diketahui bahwa minat beli dipengaruhi oleh desain produk. Hal ini menunjukan bahwa minat beli dapat ditingkatkan dengan meningkatkan desain produk.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang di peroleh dari hasil penelitian mengenai pengaruh desain produk terhadap minat beli smartphone Blackberry pada pengunjung Butik Dukomsel. Maka peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat di jadikan solusi dari berbagai permasalahan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan yang akan di ambilnya.

1. Pada variabel desain produk indikator kualitas merupakan indikator yang terendah, karenanya Blackberry diharapkan lebih meningkatkan kualitas produknya dengan cara menggunakan material yang baik dan tahan lama dalam pembuatan produknya agar konsumen percaya bahwa produk-produk Blackberry merupakan produk yang dihasilkan dari material yang sangat baik dan tahan lama.

2. Pada variabel desain produk, indikator lainnya seperti variasi, fitur, dan merek didominasi oleh pernyataan netral. Hal ini menunjukan responden mulai ragu terhadap variasi, fitur, dan merek Blackberry. Maka dari itu Blackberry diharapkan dapat meningkatkan variasi dan fiturnya dengan cara memberi lebih banyak pilihan warna pada produknya, membuat desain fisik yang berbeda dari sebelumnya, dan menambahkan fitur-fitur terbaru seperti kamera depan dengan kualitas bagus mengingat konsumen saat ini sangat senang berfoto

selfie, menambahkan aplikasi Global Positioning System (GPS), atau bahkan mulai

menggunakan operating system (OS) berbasis Android milik Google, karena Android merupakan OS dengan pengguna terbanyak saat ini dan agar fitur-fitur istimewa yang ada di Android dapat dimiliki dan dipadukan dengan fitur yang ada di Blackberry, sehingga konsumen akan kembali tertarik menggunakan smartphone Blackberry. Peningkatan variasi dan fitur yang dilakukan Blackberry nantinya akan memberikan hasil pada


(42)

kepercayaan konsumen terhadap merek Blackberry dan meningkatnya nilai produk Blackberry.

3. Pada variabel minat beli indikator minat eksploratif merupakan indikator yang terendah, karenanya Blackberry diharapkan memaksimalkan desain produk karena dapat dilihat pengaruh desain produk pada variabel minat beli cukup tinggi, dengan cara meningkatkan kualitas produknya, menambahkan fitur-fitur yang lebih menarik seperti kamera depan dengan kualitas bagus, menambahkan aplikasi Global Positioning System (GPS), atau bahkan mulai menggunakan operating system (OS) berbasis Android milik Google, dan juga memasarkan produk dengan informasi yang lebih lengkap dan menarik. Sehinga, dapat mengatasi permasalahan pada minat beli.

4. Peneliti juga mengajukan saran yang dapat dilakukan dalam penelitian selanjutnya, hendaknya dapat dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat beli smartphone yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti harga, promosi, dan atribut produk lainnya (kualitas dan fitur), agar memperoleh gambaran yang lebih jelas dan komprehensif mengenai minat beli smartphone pada pengunjung Butik Dukomsel.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A., V.Kumar, George S. Day. Robert P.Leone. 2011. “Marketing Research”.USA: Wiley

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta: Bandung.

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta

Belch, G.E & Belch M.A. 1995.”Introduction to advertising andpromotion. An integrated marketing communication perspective”. Third Edition. Boston:

Irwin.

Berkowitz, M. 1987. “Productshape as a design innovationstrategy”. Journal of

Product Innovation Management 4(4), 274-283.

Ferdinand, Augusty. 2002. “Structural Equation Modeling Dalam Penelitian

Manajemen”. BP. Undip, Semarang.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2012. “Principles of Marketing” (14th Edition). Pearson, New Jersey

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2012. “Marketing Management” (14th

Edition). New Jersey: Prentice Hall

Malhotra, Naresh K. 2010. “Marketing Research An Applied Orientation”.

Pearson Edition, Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall

Mowen, J.C, and Minor, M .(2001). Perilaku Konsumen 5th edition: diterjemahkan oleh Lina Salim. Jakarta: Erlangga.


(44)

Schiffman. Len G dan Leslie L Kanuk. (2010). Consumer Behaviour. 8th edition. New Jersey: Pretince Hall.

Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono.2014. “Metode Penelitian Bisnis”.Bandung: Alfabeta

Tjiptono, Fandy.2008. “Brand Management and Strategy”. Yogyakarta: Andi Jurnal:

Arifiana, Windya Eka & Kumadji, Srikandi & Fanani, Dahlan. (2013). Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Ibu Rumah Tangga Perumahan Bumi Asri Sengkaling Rw 05 Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang Pembeli Deterjen Rinso). Jurnal Administrasi Bisnis. 1 (2). (1-9).

Asep Taufik Hidayat, Funny Mustikasari Elita, Agus Setiaman, (2012). Hubungan Antara Atribut Produk Dengan Minat Beli Konsumen. Jurnal Universitas Padjajaran. Vol. 1, No.1

Astri Cahyorini, Effy Zalfiana Rusfian (2011). “The Effect of Packaging Design

on Impulsive Buying”. Journal of Administrative Science & Organization,

Januari 2011, Hal. 11-21 Vol. 18

Christina Schtman (2007). “An Analysis of Antecedents and Consequences of

Trust in a Corporate Brand”. European Journal of Marketing Vol. 41 Mohd Rizaimy Shaharudin, Suhardi Wan Mansor, Anita Abu Hassan, Maznah

Wan Omar, dan Etty Harniza Harun (2011). “The Relationship Between

Product Quality and Purchase Interest: The Case of Malaysia’s National Motorcycle/Scooter Manufacturer” . African Journal of Business


(45)

Oghojafor Ben Akpoyomare, Ladipo Patrick Kunle Adeosun and Rahim Ajao Ganiyu (2012). “The Influence of Product Attributes on Consumer Minat beli in the Nigerian Food and Beverages Industry: A Study of Lagos Metropolis”. American Journal of Business and Management Vol. 1, No.

4, 2012, 196-201

Website:

- Crocholatozt Blogspot. (2012). Klasifikasi Smartphone Berdasarkan Sistem Operasi. [online].

Tersedia: http://crocholatozt.blogspot.com/2012/07/mengenal-macam-macam-sistem-operasi.html. [7 Oktober 2014]

- Global stat counter. (2014). Worldwide smartphone vendor market share. [online].

Tersedia: http://gs.statcounter.com/#mobile_vendor-ww-yearly-2011-2014. [7 Oktober 2014]

- International Data Corportion. (2014). Worldwide Quarterly Mobile Phone

Tracker. [online].

Tersedia: http://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prUS25224914 . [7 Oktober 2014]

- Statista. (2015). Indonesia Smartphone Market Share. [online].

Tersedia: http://www.statista.com/statistics/262205/market-share-held-by-mobile-operating-systems-in-indonesia/. [23 Mei 2015]

- Statista. (2015). Global smartphone vendor market share held by RIM. [online].

Tersedia: http://www.statista.com/statistics/263439/global-market-share-held-by-rim-smartphones/ . [23 Mei 2015]

- Statista. (2015). Worldwide smartphone vendor market share Q4

2011-2014. [online].

Tersedia: http://www.statista.com/statistics/271496/global-market-share-held-by-smartphone-vendors-since-4th-quarter-2009/. [23 Mei 2015] - Wikipedia. (2014). Sejarah Perusahaan Blackberry. [online].


(46)

(47)

(1)

kepercayaan konsumen terhadap merek Blackberry dan meningkatnya nilai produk Blackberry.

3. Pada variabel minat beli indikator minat eksploratif merupakan indikator yang terendah, karenanya Blackberry diharapkan memaksimalkan desain produk karena dapat dilihat pengaruh desain produk pada variabel minat beli cukup tinggi, dengan cara meningkatkan kualitas produknya, menambahkan fitur-fitur yang lebih menarik seperti kamera depan dengan kualitas bagus, menambahkan aplikasi Global Positioning System (GPS), atau bahkan mulai menggunakan operating system (OS) berbasis Android milik Google, dan juga memasarkan produk dengan informasi yang lebih lengkap dan menarik. Sehinga, dapat mengatasi permasalahan pada minat beli.

4. Peneliti juga mengajukan saran yang dapat dilakukan dalam penelitian selanjutnya, hendaknya dapat dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat beli smartphone yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti harga, promosi, dan atribut produk lainnya (kualitas dan fitur), agar memperoleh gambaran yang lebih jelas dan komprehensif mengenai minat beli smartphone pada pengunjung Butik Dukomsel.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A., V.Kumar, George S. Day. Robert P.Leone. 2011. “Marketing Research”.USA: Wiley

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta: Bandung.

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta

Belch, G.E & Belch M.A. 1995.”Introduction to advertising andpromotion. An integrated marketing communication perspective”. Third Edition. Boston: Irwin.

Berkowitz, M. 1987. “Productshape as a design innovationstrategy”. Journal of Product Innovation Management 4(4), 274-283.

Ferdinand, Augusty. 2002. “Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen”. BP. Undip, Semarang.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2012. “Principles of Marketing” (14th Edition). Pearson, New Jersey

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2012. “Marketing Management” (14th Edition). New Jersey: Prentice Hall

Malhotra, Naresh K. 2010. “Marketing Research An Applied Orientation”. Pearson Edition, Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall

Mowen, J.C, and Minor, M .(2001). Perilaku Konsumen 5th edition: diterjemahkan oleh Lina Salim. Jakarta: Erlangga.


(3)

Schiffman. Len G dan Leslie L Kanuk. (2010). Consumer Behaviour. 8th edition. New Jersey: Pretince Hall.

Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono.2014. “Metode Penelitian Bisnis”.Bandung: Alfabeta

Tjiptono, Fandy.2008. “Brand Management and Strategy”. Yogyakarta: Andi

Jurnal:

Arifiana, Windya Eka & Kumadji, Srikandi & Fanani, Dahlan. (2013). Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Ibu Rumah Tangga Perumahan Bumi Asri Sengkaling Rw 05 Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang Pembeli Deterjen Rinso). Jurnal Administrasi Bisnis. 1 (2). (1-9).

Asep Taufik Hidayat, Funny Mustikasari Elita, Agus Setiaman, (2012). Hubungan Antara Atribut Produk Dengan Minat Beli Konsumen. Jurnal Universitas Padjajaran. Vol. 1, No.1

Astri Cahyorini, Effy Zalfiana Rusfian (2011). “The Effect of Packaging Design

on Impulsive Buying”. Journal of Administrative Science & Organization, Januari 2011, Hal. 11-21 Vol. 18

Christina Schtman (2007). “An Analysis of Antecedents and Consequences of

Trust in a Corporate Brand”. European Journal of Marketing Vol. 41 Mohd Rizaimy Shaharudin, Suhardi Wan Mansor, Anita Abu Hassan, Maznah

Wan Omar, dan Etty Harniza Harun (2011). “The Relationship Between Product Quality and Purchase Interest: The Case of Malaysia’s National

Motorcycle/Scooter Manufacturer” . African Journal of Business Management Vol. 5, No. 20, 2011, 8163-8176


(4)

Oghojafor Ben Akpoyomare, Ladipo Patrick Kunle Adeosun and Rahim Ajao Ganiyu (2012). “The Influence of Product Attributes on Consumer Minat beli in the Nigerian Food and Beverages Industry: A Study of Lagos Metropolis”. American Journal of Business and Management Vol. 1, No. 4, 2012, 196-201

Website:

- Crocholatozt Blogspot. (2012). Klasifikasi Smartphone Berdasarkan Sistem Operasi. [online].

Tersedia: http://crocholatozt.blogspot.com/2012/07/mengenal-macam-macam-sistem-operasi.html. [7 Oktober 2014]

- Global stat counter. (2014). Worldwide smartphone vendor market share. [online].

Tersedia: http://gs.statcounter.com/#mobile_vendor-ww-yearly-2011-2014. [7 Oktober 2014]

- International Data Corportion. (2014). Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker. [online].

Tersedia: http://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prUS25224914 . [7 Oktober 2014]

- Statista. (2015). Indonesia Smartphone Market Share. [online].

Tersedia: http://www.statista.com/statistics/262205/market-share-held-by-mobile-operating-systems-in-indonesia/. [23 Mei 2015]

- Statista. (2015). Global smartphone vendor market share held by RIM. [online].

Tersedia: http://www.statista.com/statistics/263439/global-market-share-held-by-rim-smartphones/ . [23 Mei 2015]

- Statista. (2015). Worldwide smartphone vendor market share Q4 2011-2014. [online].

Tersedia: http://www.statista.com/statistics/271496/global-market-share-held-by-smartphone-vendors-since-4th-quarter-2009/. [23 Mei 2015]


(5)

(6)