Tinea Kruris Pada Penderita Diabetes Melitus.

LAPORAN KASUS
TINEA KRURIS PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

Made Kresna Yudhistira Wiratma, IGK Darmada, Luh Made Mas Rusyati
Bagian / SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana /
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar

ABSTRAK
Tinea kruris merupakan infeksi jamur superfisialis yang mengenai kulit pada daerah lipat
paha, genital, sekitar anus dan daerah perineum. Tinea kruris disebabkan oleh jamur dermatofita.
Faktor predisposisi tinea kruris adalah kelembaban dan suhu yang tinggi serta keadaan yang
dapat menurunkan sistem imun melawan infeksi seperti diabetes melitus dan obesitas.
Dilaporkan kasus tinea kruris pada seorang laki-laki berusia 59 tahun dengan keluhan gatal pada
lipat paha sejak 3 hari yang lalu. Ditemukan lesi semilunar pada kedua lipat paha,berbatas tegas
dengan tepi yang lebih merah dan meninggi serta dibagian tengah lesi ditemukan central healing
yang ditutupi skuama halus. Pemeriksaan mikroskopis KOH 20% ditemukan hifa panjang.
Pasien didiagnosis tinea kruris dan diberikan krim Miconazole 2% yang diberikan dua kali
sehari. Prognosis pasien baik tapi dapat terjadi kekambuhan karena pasien juga memiliki riwayat
diabetes melitus yang merupakan salah satu faktor predisposisi tinea kruris.
Kata kunci: Tinea kruris, dewasa, gatal
ABSTRACT

Tinea cruris is superficial fungal infection that involve skin, especially on groin, genital,
perianal and perineum. Tinea cruris is caused by dermatophytes. Predisposition factors of tinea
cruris are high temperature and humidity as well as another condition that decrease the activity
of immune system such as diabetes mellitus and obesity. It is reported that a 59-years old man
diagnosed with tinea cruris complained itching on groin since 3 days ago. Multiple lesion on
both groin, with greater redness and scaling on border of lesion and central healing with soft
squama at centre of lesion was found.
There is long hyphae visualized by microscopic examination with KOH 20%. Patient was given
Miconazole cream 2% twice a day. The prognosis is good but there is a chance to relapse
because patient’s history of diabetes mellitus which is one of the predispose factor of tinea cruris.
Keywords: Tinea cruris, adult, itching

Obesitas dan diabetes melitus juga

PENDAHULUAN
Tinea kruris yang sering disebut

merupakan faktor resiko tambahan oleh

“jock itch” merupakan infeksi jamur


karena keadaan tersebut menurunkan

superfisial yang mengenai kulit pada

imunitas untuk melawan infeksi.4

daerah lipat paha, genital, sekitar anus

Manifestasi klinis tinea kruris

dan daerah perineum.1,2,3 Tinea kruris

adalah rasa gatal atau terbakar pada

masuk

daerah lipat paha, genital, sekitar anus

ke


dalam

golongan
ini

dan daerah perineum. Adanya central

disebabkan oleh jamur dermatofita.

healing yang ditutupi skuama halus

Tinea kruris merupakan salah satu

pada bagian tengah lesi. Tepi yang

manifestasi klinis yang sering di lihat di

meninggi dan merah sering ditemukan


Indonesia. 1 Suhu dan kelembaban yang

pada pasien.2,3,4

dermatofitosis

dimana

infeksi

tinggi menjadi salah satu faktor yang

Terdapatnya hifa pada sediaan

mendukung penyebaran infeksi ini.2,3

mikroskopis

Penyakit ini dapat bersifat akut atau


hidroksida (KOH) dapat memastikan

menahun, bahkan dapat merupakan

diagnosis dermatofitosis. Alat diagnosis

penyakit

yang berlangsung seumur

lain yang juga dapat dilakukan adalah

Tinea kruris lebih sering

dengan

1

hidup.


menyerang pria dibandingkan wanita. 3,4
Jamur

Dermatofita

sebagai

dengan

pemerikasaan

potasium

menggunakan

lampu wood dan juga dengan biopsy
kulit atau kuku.2,3

penyebab dermatofitosis membutuhkan


Tinea kruris biasanya berespon

keratin untuk tumbuh, oleh karena itu

dengan

dermatofitosis

topikal tetapi dapat sering kambuh.5

hanya

terbatas

pada

pengobatan

sistemik


atau

jaringan yang berkeratin seperti stratum
korneum, rambut dan kuku dan tidak

LAPORAN KASUS

menginfeksi permukaan mukosa.2

Seorang laki-laki berumur 59

Faktor penting yang berperan
dalam

penyebaran

ini

kelamin RSUP Sanglah pada tanggal 20


adalah kondisi kebersihan lingkungan

februari 2014 dengan nomor rekam

yang buruk, daerah pedesaan yang

medis:

padat, dan kebiasaan menggunakan

pasien adalah gatal pada bagian lipat

pakaian

paha sejak 3 hari yang lalu. Dari

yang

ketat


dermatofita

tahun datang ke poliklinik kulit dan

atau

lembab.

13034836.

Keluhan

utama

1

anamnesis didapatkan sejak 3 hari yang

hiperemi, rambut kuat, fungsi kelenjar


lalu pasien mengeluh timbul bercak

keringat

merah pada lipat paha disertai rasa yang

pembesaran kelenjar limfe dan saraf

sangat gatal. Gatal dirasakan terus

normal. Pada pasien ini dilakukan

menerus dan bercak kemerahan yang

pemeriksaan

penunjang

berupa

semakin meluas. Riwayat pengobatan

pemeriksaan

mikroskopis

dengan

yang

telah

sebelum

rumah

tidak

terdapat

oleh

pasien

larutan KOH 20% dan didapatkan hifa

sakit

adalah

panjang.

dilakukan

ke

normal,

Dari

hasil

anamnesis,

pemberian bedak tabur caladine. Pasien

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

tidak mempunyai riwayat alergi dan

penunjang pasien didiagnosis dengan

tidak merasakan nyeri. Pasien pernah

tinea kruris dan mendapatkan terapi

menjalani operasi

miconazole cream 2% yang digunakan

pemasangan AV
Pasien

juga

2 kali sehari serta diberikan edukasi

melitus

dan

untuk mencegah progresifitas penyakit

hipertensi. Riwayat penyakit dalam

dengan tidak menggunakan pakaian

keluarga yaitu diabetes melitus. Pada

yang ketat dan menjaga kebersihan diri.

shunt

untuk

menderita

dialisis.

diabetes

didapatkan

Diagnosis banding tinea cruris

konjungtiva subanemis, suara jantung

adalah candidal intertrigo, erythrasma,

S1 dan S2 regular, suara paru vesikular,

psoriasis, dan dermatitis seboroik.

pemeriksaan

fisik

tidak terdapat ronki maupun wheezing
pada kedua lapang paru, bising usus

DISKUSI
Dermatofitosis

normal serta tidak terdapat edema pada

merupakan

ekstremitas. Pada pemeriksaan kulit

penyakit

yang

disebabkan

oleh

didapatkan lokalisasi lesi pada lipat

golongan

jamur

dermatofita

yang

paha kanan dan kiri (cruris dextra dan

menyerang jaringan dengan keratin,

cruris

sinistra)

dengan

efloresensi

seperti

berupa

makula

eritema

semilunar,

epidermis,

rambut,

dan

kuku.

tegas,

bentuk

geografika,

Dermatofita

termasuk

dalam

kelas

berbatas

stratum

korneum

pada

ukuran 5x6 cm sampai 10x12 cm

Fungi imperfecti, yang terbagi dalam 3

dengan tepi berwarna lebih merah dan

genus,

meninggi, dan terdapat central healing

trichophyton,

yang ditutupi skuama halus pada bagian

Dermatofitosis disebut juga dengan

tengah lesi. Pada mukosa tidak terdapat

istilah

yaitu
dan

infeksi

microsporum,
epidermophyton.1
“tinea”

yang
2

dikelompokan lebih lanjut berdasarkan

Tinea kruris yang sering disebut

lokasi infeksinya, yaitu tinea kapitis,

“jock itch” merupakan dermatofitosis

tinea

korporis,

manum,

tinea

tinea
pedis

kruris,

tinea

pada lipat paha, daerah perineum dan

dan

tinea

sekitar anus selain itu juga dapat

unguium.1,2
Tinea

mencapai perut bagian bawah dan
kapitis

merupakan

gluteus.1,2,3

daerah

Pasien

dengan

dermatofitosis pada daerah kulit dan

dermatofitosis biasanya mengeluhkan

rambut kepala.1,2,3 Terdapat tiga bentuk

adanya rasa gatal berat dan terbakar.5

tinea kapitis yang sering dijumpai, yaitu

Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan

grey patch ringworm dimana terdapat

pola inflamasi dengan tipe yang aktif

papul yang melebar, pucat, dan bersisik.

dan berbatas tegas dimana peradangan

Pada daerah tersebut dapat timbul

pada

alopesia.1 Bentuk kedua muncul ketika

kemerahan dan meninggi juga bisa

peradangan yang berat terjadi pada tinea

terdapat vesikel.1,2 Pada bagian tengah

kapitis sehingga gejala klinis akan

lesi akan tampak central healing yang

tampak sebagai kerion. Kerion dapat

ditutupi

berupa pembengkakan yang menyerupai

terdiri atas macam – macam bentuk

sarang lebah dengan sel radang padat

primer dan sekunder. Bila penyakit ini

disekitar jaringan tersebut dan bisa

jadi menahun, dapat berupa bercak

terdapat

hitam disertai sedikit sisik. Erosi dan

limfadenopati

di

daerah

tepi

servikal atau oksipital.1,2 Bentuk ketiga

keluarnya

adalah black dot ringworm, bentuk ini

garukan. 1

dapat muncul karena ujung rambut yang
hitam didalam folikel rambut. 1

akan

skuama

cairan

Tinea

berwarna

halus.

Efloresensi

biasanya

manum

lebih

akibat

merupakan

dermatofitosis yang melibatkan telapak
atau

tangan, punggung tangan, sela – sela

ringworm biasanya persebaran lesi akan

jari tangan. Tinea manum biasanya

berada disekitar dada, ekstremitas atau

bersamaan dengan tinea pedis yaitu

wajah. Tampak adanya central healing

dermatofitosis pada kaki terutama pada

pada bagian tengah lesi dengan tepi lesi

sela – sela jari kaki dan telapak kaki.

yang merah dan meninggi. Terkadang

Terdapat tiga manifestasi klinis dari

terdapat erosi dan krusta akibat garukan.

tinea pedis,yaitu interdigitalis, moccasin

1,2

foot, dan bentuk subakut. Interdigitalis

Pada

tinea

korporis

merupakan infeksi di sela-sela jari
3

terutama pada jari IV dan V. akan

psoriasis akan tampak lebih merah

terlihat adanya fisura dengan kulit yang

dengan skuama yang lebih banyak serta

kering dan bersisik. Tipe moccasin

lamelar. Ditemukannya lesi pada tempat

melibatkan telapak kaki, tumit, dan tepi

lain misalnya siku, lutut, punggung,

kaki. Akan tampak kulit yang tebal dan

lipatan kuku, atau kulit kepala akan

bersisik dan terkadang terdapat sisik

mengarahkan

putih keperakan dengan dasar yang

psoriasis. Pada dermatitis seboroik lesi

eritema menyerupai psoriasis.

pada

akan tampak bersisik dan berminyak

bentuk subakut akan tampak vesikel

serta biasanya melibatkan daerah kulit

atau bula

kepala dan sternum. 1,2,3

yang dapat pecah dan

menimbulkan infeksi sekunder. 1,3
Tinea

unguium

diagnosis

kearah

Pada kasus keluhan utama yang

merupakan

menyebabkan pasien ini datang ke

kuku.

RSUP Sanglah adalah rasa gatal pada

terdapat tiga bentuk infeksi ini yang

daerah lipat paha yang diawali dengan

sering

adanya kemerahan serta lesi yang

dermatofitosis

pada

dijumpai,

daerah

yaitu

subungual
dan

semakin menyebar. Didapatkan juga

subungual proksimal.1,3 Tinea unguium

lesi dengan tepi yang lebih merah dan

termasuk dermatofitosis yang sukar

meninggi, serta terdapat central healing

untuk disembuhkan. 1

yang ditutupi skuama halus pada bagian

distalis,

leukonikia

trikofita

Diagnosis banding tinea kruris

tengah

lesi,

lesi

berbatas

tegas,

adalah kandidosis intertrigo, eritrasma,

berbentuk semiluner dengan ukuran

psoriasis, dan dermatitis seboroik.1,3

asimetris. Manifestasi klinis ini sesuai

Pada kandidosis intertrigo lesi akan

dengan

tampak sangat merah, tanpa adanya

memiliki riwayat diabetes melitus yang

central healing, dan lesi biasanya

menjadi

melibatkan skrotum serta berbentuk

dermatofitosis.

satelit.1,2 Eritrasma sering ditemukan

tinea

kruris.

Pasien

predisposi

Beberapa

metode

juga

terjadinya

diagnostik

pada lipat paha dengan lesi berupa

dapat digunakan untuk memastikan

eritema dan skuama tapi dengan mudah

dermatofitosis,

dapat dibedakan dengan tinea kruris

mikroskopik

menggunakan lampu wood dimana pada

(KOH). Metode ini dapat membantu

eritrasma

fluoresensi

untuk melihat adanya hifa pada sediaan

Lesi

dan

merah

akan

(coral

tampak
red).1,2,3

pada

yaitu

dengan

potasium

hidroksida

memastikan

diagnosis
4

dermatofitosis. Metode lain yang juga

atau

dapat dilakukan adalah dengan kultur

itraconazole,

jamur, metode ini termasuk metode

fluconazole

yang lama dan mahal serta biasanya

samping

digunakan hanya pada kasus yang berat

sangat minimal dibandingkan dengan

dan tidak berespon pada pengobatan

pengobatan

sistemik

Itraconazole,

ketoconazole

sistemik.

2

pada pasien telah dilakukan

penyakit

yang

dapat

untuk

20% dimana didapatkan hifa panjang

kepala dan muntah.

yang

Efek
topikal

seperti
dan

yang menyebabkan sakit

Untuk kasus tinea kruris pada

mendukung

diagnosis tinea kruris.

dan

digunakan.

pengobatan

griseofulvin

sediaan

oral

terbinafine,

pemeriksaan mikroskopis dengan KOH

pada

luas,

pasien ini diberikan miconazole cream

Tinea kruris biasanya dapat

2% dua kali sehari selain itu pasien juga

disembuhkan dengan obat anti jamur

diedukasi

topikal. Umumnya, anti jamur topikal

progresifitas

membutuhkan dosis satu atau dua kali

menghindari penggunaan celana yang

sehari selama 2 minggu. Pengobatan

ketat dan tetap menjaga agar lesi tetap

sistemik merupakan alternative untuk

kering dan menjaga higienitas pasien.

untuk

menghindari

penyakit

yaitu

pasien yang tidak berespon atau resisten

Umumnya pasien dengan tinea

terhadap pengobatan topikal dan pada

kruris dapat sembuh secara total tapi

pasien dengan lesi yang luas. Anti

dapat

jamur yang dapat digunakan adalah

tergantung pada faktor predisposisi.5

golongan

mengingat pasien ini memiliki riwayat

Pengobatan

azole

dan

dengan

allylamine.
azole

yang

juga

kambuh

kembali

diabetes melitus dan juga berusia tua

direkomendasikan

kemungkinan

adalahketoconazole,econazole,oxiconaz

namun akan dapat kambuh.

ole,clotrimazole

dan

dan

pasien

akan

sembuh

miconazole.

Terbinafine dan natrifine merupakan

SIMPULAN

digunakan.

Dilaporkan kasus seorang laki-

Pengobatan allylamine membutuhkan

laki,berusia 59 tahun dengan keluhan

durasi yang lebih singkat dibandingkan

gatal pada lipat paha sejak 3 hari yang

azole tapi biaya pada pengobatan

lalu. Ditemukan lesi multipel pada

dengan allylamine mengeluarkan biaya

kedua lipat paha berbatas tegas dengan

yang lebih besar. Untuk kasus resisten

tepi yang lebih merah dibandingkan

allylamine

yang

dapat

5

bagian

Pemeriksaan

6. Weitzman I, Summerbell R C.

mikroskopis KOH 20% ditemukan hifa

The Dermatophytes. American

panjang. Pasien didiagnosis tinea kruris

Society for Microbiology. New

dan diberikan miconazole cream 2%

York. 1995, 8(2):240

yang

tengah.

diberikan

dua

kali

sehari.

Prognosis pasien baik tapi mungkin
terjadi kekambuhan karena riwayat
diabetes melitus pasien sebagai faktor
predisposis tinea kruris.

DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda,

Adhi.

Dkk.:

Ilmu

Penyakit Kulit dan Kelamin.
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta. 2009.
2. Hainer Barry L. Dermatophyte
Infection.

American

Family

Physician. South Carolina. 2003,
Vol 67
3. Vander

Straten

Cutaneus

MR

et

al.

infections

Dermatophytosis, onchomycosis
and tinea versicolor. Infectius
Disease

Clinics

of

North

America. Cleveland. 2003
4. Patel

GA,

Wiederkehr

M.

Schwartz RA. Tinea Kruris in
Children.

Pediatric

Dermatology. New jersey. 2009
5. Mcphee SJ, Papadakis MA.
Current Medical Diagnosis &
Treatment. Mc Graw hill. 2008

6

Obesitas dan diabetes melitus juga

PENDAHULUAN
Tinea kruris yang sering disebut

merupakan faktor resiko tambahan oleh

“jock itch” merupakan infeksi jamur

karena keadaan tersebut menurunkan

superfisial yang mengenai kulit pada

imunitas untuk melawan infeksi.4

daerah lipat paha, genital, sekitar anus

Manifestasi klinis tinea kruris

dan daerah perineum.1,2,3 Tinea kruris

adalah rasa gatal atau terbakar pada

masuk

daerah lipat paha, genital, sekitar anus

ke

dalam

golongan
ini

dan daerah perineum. Adanya central

disebabkan oleh jamur dermatofita.

healing yang ditutupi skuama halus

Tinea kruris merupakan salah satu

pada bagian tengah lesi. Tepi yang

manifestasi klinis yang sering di lihat di

meninggi dan merah sering ditemukan

Indonesia. 1 Suhu dan kelembaban yang

pada pasien.2,3,4

dermatofitosis

dimana

infeksi

tinggi menjadi salah satu faktor yang

Terdapatnya hifa pada sediaan

mendukung penyebaran infeksi ini.2,3

mikroskopis

Penyakit ini dapat bersifat akut atau

hidroksida (KOH) dapat memastikan

menahun, bahkan dapat merupakan

diagnosis dermatofitosis. Alat diagnosis

penyakit

yang berlangsung seumur

lain yang juga dapat dilakukan adalah

Tinea kruris lebih sering

dengan

1

hidup.

menyerang pria dibandingkan wanita. 3,4
Jamur

Dermatofita

sebagai

dengan

pemerikasaan

potasium

menggunakan

lampu wood dan juga dengan biopsy
kulit atau kuku.2,3

penyebab dermatofitosis membutuhkan

Tinea kruris biasanya berespon

keratin untuk tumbuh, oleh karena itu

dengan

dermatofitosis

topikal tetapi dapat sering kambuh.5

hanya

terbatas

pada

pengobatan

sistemik

atau

jaringan yang berkeratin seperti stratum
korneum, rambut dan kuku dan tidak

LAPORAN KASUS

menginfeksi permukaan mukosa.2

Seorang laki-laki berumur 59

Faktor penting yang berperan
dalam

penyebaran

ini

kelamin RSUP Sanglah pada tanggal 20

adalah kondisi kebersihan lingkungan

februari 2014 dengan nomor rekam

yang buruk, daerah pedesaan yang

medis:

padat, dan kebiasaan menggunakan

pasien adalah gatal pada bagian lipat

pakaian

paha sejak 3 hari yang lalu. Dari

yang

ketat

dermatofita

tahun datang ke poliklinik kulit dan

atau

lembab.

13034836.

Keluhan

utama

1

anamnesis didapatkan sejak 3 hari yang

hiperemi, rambut kuat, fungsi kelenjar

lalu pasien mengeluh timbul bercak

keringat

merah pada lipat paha disertai rasa yang

pembesaran kelenjar limfe dan saraf

sangat gatal. Gatal dirasakan terus

normal. Pada pasien ini dilakukan

menerus dan bercak kemerahan yang

pemeriksaan

penunjang

berupa

semakin meluas. Riwayat pengobatan

pemeriksaan

mikroskopis

dengan

yang

telah

sebelum

rumah

tidak

terdapat

oleh

pasien

larutan KOH 20% dan didapatkan hifa

sakit

adalah

panjang.

dilakukan

ke

normal,

Dari

hasil

anamnesis,

pemberian bedak tabur caladine. Pasien

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

tidak mempunyai riwayat alergi dan

penunjang pasien didiagnosis dengan

tidak merasakan nyeri. Pasien pernah

tinea kruris dan mendapatkan terapi

menjalani operasi

miconazole cream 2% yang digunakan

pemasangan AV
Pasien

juga

2 kali sehari serta diberikan edukasi

melitus

dan

untuk mencegah progresifitas penyakit

hipertensi. Riwayat penyakit dalam

dengan tidak menggunakan pakaian

keluarga yaitu diabetes melitus. Pada

yang ketat dan menjaga kebersihan diri.

shunt

untuk

menderita

dialisis.

diabetes

didapatkan

Diagnosis banding tinea cruris

konjungtiva subanemis, suara jantung

adalah candidal intertrigo, erythrasma,

S1 dan S2 regular, suara paru vesikular,

psoriasis, dan dermatitis seboroik.

pemeriksaan

fisik

tidak terdapat ronki maupun wheezing
pada kedua lapang paru, bising usus

DISKUSI
Dermatofitosis

normal serta tidak terdapat edema pada

merupakan

ekstremitas. Pada pemeriksaan kulit

penyakit

yang

disebabkan

oleh

didapatkan lokalisasi lesi pada lipat

golongan

jamur

dermatofita

yang

paha kanan dan kiri (cruris dextra dan

menyerang jaringan dengan keratin,

cruris

sinistra)

dengan

efloresensi

seperti

berupa

makula

eritema

semilunar,

epidermis,

rambut,

dan

kuku.

tegas,

bentuk

geografika,

Dermatofita

termasuk

dalam

kelas

berbatas

stratum

korneum

pada

ukuran 5x6 cm sampai 10x12 cm

Fungi imperfecti, yang terbagi dalam 3

dengan tepi berwarna lebih merah dan

genus,

meninggi, dan terdapat central healing

trichophyton,

yang ditutupi skuama halus pada bagian

Dermatofitosis disebut juga dengan

tengah lesi. Pada mukosa tidak terdapat

istilah

yaitu
dan

infeksi

microsporum,
epidermophyton.1
“tinea”

yang
2

dikelompokan lebih lanjut berdasarkan

Tinea kruris yang sering disebut

lokasi infeksinya, yaitu tinea kapitis,

“jock itch” merupakan dermatofitosis

tinea

korporis,

manum,

tinea

tinea
pedis

kruris,

tinea

pada lipat paha, daerah perineum dan

dan

tinea

sekitar anus selain itu juga dapat

unguium.1,2
Tinea

mencapai perut bagian bawah dan
kapitis

merupakan

gluteus.1,2,3

daerah

Pasien

dengan

dermatofitosis pada daerah kulit dan

dermatofitosis biasanya mengeluhkan

rambut kepala.1,2,3 Terdapat tiga bentuk

adanya rasa gatal berat dan terbakar.5

tinea kapitis yang sering dijumpai, yaitu

Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan

grey patch ringworm dimana terdapat

pola inflamasi dengan tipe yang aktif

papul yang melebar, pucat, dan bersisik.

dan berbatas tegas dimana peradangan

Pada daerah tersebut dapat timbul

pada

alopesia.1 Bentuk kedua muncul ketika

kemerahan dan meninggi juga bisa

peradangan yang berat terjadi pada tinea

terdapat vesikel.1,2 Pada bagian tengah

kapitis sehingga gejala klinis akan

lesi akan tampak central healing yang

tampak sebagai kerion. Kerion dapat

ditutupi

berupa pembengkakan yang menyerupai

terdiri atas macam – macam bentuk

sarang lebah dengan sel radang padat

primer dan sekunder. Bila penyakit ini

disekitar jaringan tersebut dan bisa

jadi menahun, dapat berupa bercak

terdapat

hitam disertai sedikit sisik. Erosi dan

limfadenopati

di

daerah

tepi

servikal atau oksipital.1,2 Bentuk ketiga

keluarnya

adalah black dot ringworm, bentuk ini

garukan. 1

dapat muncul karena ujung rambut yang
hitam didalam folikel rambut. 1

akan

skuama

cairan

Tinea

berwarna

halus.

Efloresensi

biasanya

manum

lebih

akibat

merupakan

dermatofitosis yang melibatkan telapak
atau

tangan, punggung tangan, sela – sela

ringworm biasanya persebaran lesi akan

jari tangan. Tinea manum biasanya

berada disekitar dada, ekstremitas atau

bersamaan dengan tinea pedis yaitu

wajah. Tampak adanya central healing

dermatofitosis pada kaki terutama pada

pada bagian tengah lesi dengan tepi lesi

sela – sela jari kaki dan telapak kaki.

yang merah dan meninggi. Terkadang

Terdapat tiga manifestasi klinis dari

terdapat erosi dan krusta akibat garukan.

tinea pedis,yaitu interdigitalis, moccasin

1,2

foot, dan bentuk subakut. Interdigitalis

Pada

tinea

korporis

merupakan infeksi di sela-sela jari
3

terutama pada jari IV dan V. akan

psoriasis akan tampak lebih merah

terlihat adanya fisura dengan kulit yang

dengan skuama yang lebih banyak serta

kering dan bersisik. Tipe moccasin

lamelar. Ditemukannya lesi pada tempat

melibatkan telapak kaki, tumit, dan tepi

lain misalnya siku, lutut, punggung,

kaki. Akan tampak kulit yang tebal dan

lipatan kuku, atau kulit kepala akan

bersisik dan terkadang terdapat sisik

mengarahkan

putih keperakan dengan dasar yang

psoriasis. Pada dermatitis seboroik lesi

eritema menyerupai psoriasis.

pada

akan tampak bersisik dan berminyak

bentuk subakut akan tampak vesikel

serta biasanya melibatkan daerah kulit

atau bula

kepala dan sternum. 1,2,3

yang dapat pecah dan

menimbulkan infeksi sekunder. 1,3
Tinea

unguium

diagnosis

kearah

Pada kasus keluhan utama yang

merupakan

menyebabkan pasien ini datang ke

kuku.

RSUP Sanglah adalah rasa gatal pada

terdapat tiga bentuk infeksi ini yang

daerah lipat paha yang diawali dengan

sering

adanya kemerahan serta lesi yang

dermatofitosis

pada

dijumpai,

daerah

yaitu

subungual
dan

semakin menyebar. Didapatkan juga

subungual proksimal.1,3 Tinea unguium

lesi dengan tepi yang lebih merah dan

termasuk dermatofitosis yang sukar

meninggi, serta terdapat central healing

untuk disembuhkan. 1

yang ditutupi skuama halus pada bagian

distalis,

leukonikia

trikofita

Diagnosis banding tinea kruris

tengah

lesi,

lesi

berbatas

tegas,

adalah kandidosis intertrigo, eritrasma,

berbentuk semiluner dengan ukuran

psoriasis, dan dermatitis seboroik.1,3

asimetris. Manifestasi klinis ini sesuai

Pada kandidosis intertrigo lesi akan

dengan

tampak sangat merah, tanpa adanya

memiliki riwayat diabetes melitus yang

central healing, dan lesi biasanya

menjadi

melibatkan skrotum serta berbentuk

dermatofitosis.

satelit.1,2 Eritrasma sering ditemukan

tinea

kruris.

Pasien

predisposi

Beberapa

metode

juga

terjadinya

diagnostik

pada lipat paha dengan lesi berupa

dapat digunakan untuk memastikan

eritema dan skuama tapi dengan mudah

dermatofitosis,

dapat dibedakan dengan tinea kruris

mikroskopik

menggunakan lampu wood dimana pada

(KOH). Metode ini dapat membantu

eritrasma

fluoresensi

untuk melihat adanya hifa pada sediaan

Lesi

dan

merah

akan

(coral

tampak
red).1,2,3

pada

yaitu

dengan

potasium

hidroksida

memastikan

diagnosis
4

dermatofitosis. Metode lain yang juga

atau

dapat dilakukan adalah dengan kultur

itraconazole,

jamur, metode ini termasuk metode

fluconazole

yang lama dan mahal serta biasanya

samping

digunakan hanya pada kasus yang berat

sangat minimal dibandingkan dengan

dan tidak berespon pada pengobatan

pengobatan

sistemik

Itraconazole,

ketoconazole

sistemik.

2

pada pasien telah dilakukan

penyakit

yang

dapat

untuk

20% dimana didapatkan hifa panjang

kepala dan muntah.

yang

Efek
topikal

seperti
dan

yang menyebabkan sakit

Untuk kasus tinea kruris pada

mendukung

diagnosis tinea kruris.

dan

digunakan.

pengobatan

griseofulvin

sediaan

oral

terbinafine,

pemeriksaan mikroskopis dengan KOH

pada

luas,

pasien ini diberikan miconazole cream

Tinea kruris biasanya dapat

2% dua kali sehari selain itu pasien juga

disembuhkan dengan obat anti jamur

diedukasi

topikal. Umumnya, anti jamur topikal

progresifitas

membutuhkan dosis satu atau dua kali

menghindari penggunaan celana yang

sehari selama 2 minggu. Pengobatan

ketat dan tetap menjaga agar lesi tetap

sistemik merupakan alternative untuk

kering dan menjaga higienitas pasien.

untuk

menghindari

penyakit

yaitu

pasien yang tidak berespon atau resisten

Umumnya pasien dengan tinea

terhadap pengobatan topikal dan pada

kruris dapat sembuh secara total tapi

pasien dengan lesi yang luas. Anti

dapat

jamur yang dapat digunakan adalah

tergantung pada faktor predisposisi.5

golongan

mengingat pasien ini memiliki riwayat

Pengobatan

azole

dan

dengan

allylamine.
azole

yang

juga

kambuh

kembali

diabetes melitus dan juga berusia tua

direkomendasikan

kemungkinan

adalahketoconazole,econazole,oxiconaz

namun akan dapat kambuh.

ole,clotrimazole

dan

dan

pasien

akan

sembuh

miconazole.

Terbinafine dan natrifine merupakan

SIMPULAN

digunakan.

Dilaporkan kasus seorang laki-

Pengobatan allylamine membutuhkan

laki,berusia 59 tahun dengan keluhan

durasi yang lebih singkat dibandingkan

gatal pada lipat paha sejak 3 hari yang

azole tapi biaya pada pengobatan

lalu. Ditemukan lesi multipel pada

dengan allylamine mengeluarkan biaya

kedua lipat paha berbatas tegas dengan

yang lebih besar. Untuk kasus resisten

tepi yang lebih merah dibandingkan

allylamine

yang

dapat

5

bagian

Pemeriksaan

6. Weitzman I, Summerbell R C.

mikroskopis KOH 20% ditemukan hifa

The Dermatophytes. American

panjang. Pasien didiagnosis tinea kruris

Society for Microbiology. New

dan diberikan miconazole cream 2%

York. 1995, 8(2):240

yang

tengah.

diberikan

dua

kali

sehari.

Prognosis pasien baik tapi mungkin
terjadi kekambuhan karena riwayat
diabetes melitus pasien sebagai faktor
predisposis tinea kruris.

DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda,

Adhi.

Dkk.:

Ilmu

Penyakit Kulit dan Kelamin.
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta. 2009.
2. Hainer Barry L. Dermatophyte
Infection.

American

Family

Physician. South Carolina. 2003,
Vol 67
3. Vander

Straten

Cutaneus

MR

et

al.

infections

Dermatophytosis, onchomycosis
and tinea versicolor. Infectius
Disease

Clinics

of

North

America. Cleveland. 2003
4. Patel

GA,

Wiederkehr

M.

Schwartz RA. Tinea Kruris in
Children.

Pediatric

Dermatology. New jersey. 2009
5. Mcphee SJ, Papadakis MA.
Current Medical Diagnosis &
Treatment. Mc Graw hill. 2008

6