PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING : Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas VII SMP RSBI Negeri 9 Palembang Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

(Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas VII SMP RSBI Negeri 9 Palembang Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh

DARA PRICELLY RAIS 0808367

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

(3)

Dara Pricelly Rais, 0808367

(2013). Profil Keterampilan Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling (Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas VII SMPN RSBI 9

Palembang Tahun ajaran 2012/2013)

Penelitian ini berjudul “Profil Keterampilan Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling”.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil keterampilan belajar siswa dan merumuskan layanan bimbingan belajar dilihat dari hasil gambaran keterampilan belajar siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan alat pengumpul data berupa angket keterampilan belajar. Populasi penelitian ini adalah siswa SMPN RSBI 9 Palembang. Subjek Penelitiannya adalah siswa kelas VII dengan sampel sebanyak 120 orang siswa kelas VII. Dari hasil penelitian dilakukan di SMPN RSBI 9 Palembang menunjukan adanya keberagaman tingkat keterampilan belajar siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang, dan secara keseluruhan menunjukan bahwa 12,5% memiliki tingkat keterampilan belajar kategori tinggi, 67,5% memiliki tingkat keterampilan belajar yang berada pada kategori sedang, dan 20% memiliki tingkat keterampilan belajar yang berada pada kategori rendah. Bedasarkan hasil penelitian layanan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan keterampilan belajar siswa sesuai tingkat keterampilan belajar pada kategori tinggi untuk menstabilkan keterampilan belajar dan kategori sedang dan rendah untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan belajar secara optimal.

Saran utama bagi guru bimbingan dan konseling hendaknya melakukan need asessment mengenai keterampilan belajar pada siswa kelas VII pada ajaran baru sebagai dasar pengembangan program keterampilan belajar.


(4)

DAFTAR ISI

Halaman BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah dan PertanyaanMasalah ... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

E. Metode Penelitian... 8

F. Sistematika Penelitian ... 10

BAB II PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNATIONAL A. Konsep Dasar Belajar ... 11

1. Pengertian Belajar ... 11

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar ... 12

B. Konsep Dasar Keterampilan Belajar ... 13

1. Definisi Keterampilan Belajar... 13

2. Aspek – aspek Keterampila Belajar ... 14

C. Konsep Rintisan Sekola Bertaraf International (RSBI) ... 20

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

C. Devenisi Operasional Variabel ... 33

D. Pengembangan Instrumen dan Pengumpulan Data ... 35

E. Pengujian Alat Ukur ... 37

F. Teknik Analisis Data ... 42

G. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 46


(5)

1. Gambaran Keterampilan Belajar Siswa Kelas VII SMPN RSBI 9

Palembang TahunAjaran 2012/2013 ... 48 2. Gambaran Aspek – aspek Keterampilan Belajar Siswa Kelas VII SMPN

RSBI 9 Palembang Tahun Ajaran 2012/2013 ... 48 3. Gambaran Tingkat Pencapaian Aspek Keterampilan Belajar Siswa Kelas

VII SMPN RSBI 9 Palembang TahunAjaran 2012/2013

... 57 B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

1. Pembahasan Gambaran Keterampilan Belajar Siswa Kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013 ... 60 2. Pembahasan Gambaran Aspek Keterampilan Belajar Siswa Kelas VII

SMPN RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013 ... 61 3. Gambaran Implikasi Layanan Bimbingan dan Konseling Berdasarkan

Keterampilan Belajar Siswa Kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang Tahun Ajaran 2012/2013 ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... 71 B. Rekomendasi ... 71 DaftarPustaka ...


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Anggota Populasi Siswa Kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang

Tahun Ajaran 2012/2013……...………... 32

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Belajar (sebelum validasi)… 36 Tabel 3.3 Rumus Validitas Korelasi Product Momen…... 39

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Empiris... 39

Tabel 3.5 Rumus Realibilitas...……… 39

Tabel 3.6 Pedoman Interpretasi Koefisiensi Korelasi ...…... 40

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Keterampilan belajar siswa (setelah validasi)... 40

Tabel 3.8 Ketentuan Pemberian Skor Angket Keterampilan Belajar ... 42

Tabel 3.9 Konversi Skor Mentah Menjadi Skor Matang Dengan Batas Aktual ... 43

Tabel 3.10 Interpretasi Skor Kategori Keterampilan Belajar... 43

Tabel 4.1 Gambaran Keterampilan Belajar Siswa Kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang Tahun Ajaran 2012/2013... 46

Tabel 4.2 Gambaran Aspek Manajemen Waktu ... 48

Tabel 4.3 Gambaran Aspek Ketrampilan membaca... 50 Tabel 4.4 Gambaran Aspek keterampilan mencatat... 51 Tabel 4.5 Gambaran aspek keterampilan mengingat... 53 Tabel 4.6 Gambaran aspek keterampilan konsentrasi... 54

Tabel 4.7 Gambaran aspek keterampilan mempersiapkan ujian ... 56 Tabel 4.8 Gambaran pencapaian aspek dan indikator keterampilan belajar siswa SMPN RSBI 9 Palembang... 57


(7)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Persentase Tingkat Keterampilan Belajar Siswa Kelas VII

SMPN RSBI 9 Palembang Tahun Ajaran

2012/2013……...………. 47

Grafik 4.2 Persentase Tingkat Aspek Ketrampilan Manajemen Waktu

………...………….. 49

Grafik 4.3 Persentase Tingkat Aspek Keterampilan Membaca... 50 Grafik 4.4 Persentase Tingkat Aspek Keterampilan Mencatat

... 52 Grafik 4.5 Persentase Tingkat Aspek Keterampilan

mengingat... 53 Grafik 4.6 Persentase Tingkat Aspek Keterampilan

konsentrasi... 55 Grafik 4.7 Persentase Tingkat Aspek Keterampilan mempersiapkan

ujian... 55 Grafik 4.8

Persentasw Pencapaian Tiap-tiap Aspek Keterampilan Belajar Siswa ... 60


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-Lampiran

Lampiran 1 Administrasi Penelitian Lampiran 2 Instrumen Penelitian Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas Lampiran 4 Pengolahan Data

Lampiran 5 Program Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling Untuk

Meningkatkan Keterampilan Belajar Siswa Kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup individu. Melalui pendidikan, individu memperoleh pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan yang ada (Afrida, Y Fitri (2010).

Pendidikan merupakan investasi yang berharga bagi peningkatan kualitas sebuah generasi maju dan bermutu. Pendidikan yang bermutu merupakan pendidikan yang mengintegrasikan tiga komponen yaitu administratif, kepemimpinan, bidang intruksional atau kurikuler, serta bidang bimbingan dan konseling (Yusuf. LN, 2009:4).

Salah satu usaha pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu untuk mewujudkan cita-cita bangsa dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 50 ayat 3 yang berbunyi

“Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan yang bertaraf internasional.” Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di forum internasional.

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah Sekolah Standar Nasional (SSN) Indonesia dan bertaraf Internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional. RSBI bertujuan menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tercantum di dalam standar kompetensi lulusan bercirikan internasional (Depdiknas, 2008). Kebijakan yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional terkait dengan jenjang pendidikan khususnya pendidikan formal ialah pendidikan menengah. Pendidikan menengah adalah pendidikan yang diselanggarakan bagi lulusan pendidikan dasar, dalam arti bahwa pendidikan menengah merupakan jenjang lanjutan bagi pendidikan dasar.


(10)

Salah satunya ialah Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan institusi pendidikan tingkat menengah yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, karakter, kecakapan, dan keterampilan yang sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan (Depdiknas, 2007). Kemampuan, keterampilan, dan keahlian yang dikembangkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dirumuskan dalam kurikulum yang disesuaikan dengan kompetensi lulusan yang dihasilkan melalui proses kegiatan belajar. Adapun pencapaian indikator standar kurikulum RSBI sebagai berikut: 1) menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), 2) menerapkan sistem satuan kredit semester, 3) memenuhi standar isi, dan 4) memenuhi standar kompetensi lulusan.

Pelaksanaan kurikulum dan proses pembelajaran RSBI menggunakan asas-asas sebagai berikut : 1) menggunakan kurikulum yang berlaku secara nasional dengan mengadaptasi kurikulum sekolah di negara lain, 2) mengajarkan bahasa asing, terutama penggunaan bahasa inggris, secara terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya, 3) pengajaran dengan pendekatan dual language menekankan perbedaan adanya bahasa akademis dan bahasa sosial yang pengaturan bahasa pengantarnya dapat dialokasikan berdasarkan subjek maupun waktu, 4) menekankan keseimbangan aspek perkembangan siswa meliputi aspek kognitif (intelektual), aspek sosial dan emosional, dan aspek fisik, 5) mengintegrasikan kecerdasan majemuk (multiple intelligence) termasuk emotional intelligence dan spiritual intelligence ke dalam kurikulum, 6) mengembangkan kurikulum terpadu yang berorientasi pada materi, kompetensi, nilai dan sikap serta prilaku (kepribadian), 7) mengarahkan siswa untuk mampu berpikir kritis, kreatif dan analitis, memiliki kemampuan belajar (learning how to learn) serta mampu mengambil keputusan dalam belajar (Depdiknas, 2008). Selanjutnya RSBI menerapkan azas-azas pembelajaran aktif yang mengakses 5 pilar pendidikan (religios awareness, learning to know, learning to do, learning to be, and learning how to live together) (Depdiknas, 2008).

Dari standar kurikulum RSBI pencapaian indikator yang ditetapkan di atas, tersirat bahwa siswa seyogianya menguasai keterampilan belajar (study skill) secara efektif, yang ditandai siswa dapat: 1) membangun dan menerapkan


(11)

informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan, 2) menunjukan kemampuan budaya belajar untuk pemberdayaan diri, 3) menunjukan kemampuan menganalisis dan membantu masalah secara kompleks, 4) komunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun, dan 5) menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (Larasati, 2011).

Dalam praktiknya terdapat pergeseran paradigma pendidikan dari mengajar ke membelajarkan. Pendidikan sekolah mengutamakan proses belajar mengajar lebih menekankan pada kegiatan guru dalam mentransformasikan ilmu atau materi kepada siswa, dan siswa hanya sebagai pendengar (Depdiknas, 2008). Fenomena yang terjadi di sekolah cenderung siswa lebih ditekankan pada pemikiran reproduktif, hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan. Siswa jarang dirangsang untuk melihat suatu masalah dari berbagai macam sudut pandang atau untuk memberikan alternatif-alternatif penyelesaian suatu masalah.

Sesuai dengan pendapat Hidayat. N.A (2010) bahwa masalah belajar siswa SMP adalah masalah keterampilan belajar selalu menduduki posisi dominan, skor mutu kegiatan belajar mengajar mereka rendah dan cenderung menurun dari tahun ke tahun. Siswa yang memiliki keterampilan belajar rendah akan berdampak pada kehidupanya misalnya akan menghadapi kesulitan dalam membuat catatan waktu guru mengajar, membuat ringkasan dari bahan yang dibaca, membuat laporan observasi, diskusi, mengembangkan cara menjawab/memecahkan soal-soal ulangan/ujian, membaca, berbahasa lisan dan tulisan, serta bertanya.

Data dari National Commission on Excellence in Education menunjukan bahwa sebagian besar siswa yang berusia 15 tahun tidak memiliki keterampilan belajar yang lebih tinggi. Hanya 1-5% yang dapat menulis essay persuasive, 1-3% yang dapat memecahkan soal matematika, dan hampir 40% tidak dapat membuat kesimpulan dari baha-bahan tertulis (La Costa, 1985:2).

Selanjutnya informasi data mengenai fenomena siswa yang memiliki keterampilan belajar rendah dalam pelaksanaan angka kelulusan Ujian Nasional (UN) siswa SMP (Republika, 2008) di salah satu Kota Palembang diinformasikan,


(12)

sebanyak 87 (2, 47%) siswa SMP tidak lulus dalam Ujian Nasional (UN) dari jumlah peserta Ujian Nasional (UN) yang mencapai 3. 2671 siswa. Hal tersebut diakibatkan karena : 1) siswa memerlukan waktu tambahan untuk mengerjakan tugas, memerlukan pengulangan dalam memahami suatu pokok bahasan, serta mudah lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan, 2) sulit memahami isi bacaan, sulit dalam mengemukakan definisi istilah dengan kata-kata sendiri, 3) tingkah laku yang sulit diatur, sering bolos, malas mencatat, kesulitan untuk berkonsentrasi, tidak dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompok belajar, dan 4) motivasi belajar yang rendah, dan lalai mengerjakan tugas (Larasati, 2011).

Kegagalan siswa dalam menghadapi proses belajar dan Ujian Nasional (UN) yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa yaitu belum dikuasainya cara-cara belajar yang baik. Penguasaan siswa terhadap keterampilan belajar dapat meminimalkan hambatan belajar mereka (Maher dan Zins, 1987 dalam Djamal, 2006:18). Cara belajar yang baik sebagai upaya memfasilitasi siswa dalam memecahkan masalah dalam belajarnya yang dapat dimanipulasi, dibuat, dirintis serta diciptakan sesuai dengan apa yang siswa butuhkan, terutama mengembangkan keterampilan belajarnya sebagai aset dalam meningkatkan kualitas belajar yang dimiliki (Larasati, 2011).

Penyelesaian fenomena keterampilan belajar pada siswa SMP berkaitan dengan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Menandakan bahwa siswa membutuhkan layanan bimbingan dan konseling belajar, sebagai salah satu upaya strategi untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal, dan hendaknya membantu mempermudah siswa dalam mengenal bakat, minat, kemampuan sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuannya tersebut seoptimal mungkin untuk menyesuaikan dengan baik (Suherman, AS. 2007:7). Selanjutnya American Counseling Association (ACA) (2006) menjelaskan bahwa bimbingan dan konseling membantu siswa memecahkan masalah emosi dan sosial, memahami hidup yang terarah, menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan bagian krusial untuk meningkatkan prestasi siswa (ACA, 2006).

Layanan bimbingan dan konseling terkait dengan aspek belajar difokuskan untuk mengetahui gambaran keterampilan belajar siswa berdasarkan pada konsep


(13)

Dennis H Congos dari Student Academic Resource Centre (SARC) (2002), yaitu manajemen waktu, keterampilan membaca, keterampilan mencatat, keterampilan mengingat (memori), konsentrasi, dan keterampilan mempersiapkan tes atau ujian. Burden & Crety (2003) menyatakan bahwa indivdu perlu sekali menguasai keterampilan belajar dengan baik. Keterampilan belajar yang dimiliki siswa seyogianya penting untuk mengetahui profil Keterampilan Belajar pada siswa SMPN RSBI 9 Palembang Tahun Ajaran 2012/2013, karena keterampilan belajar merupakan teknik untuk memperoleh, mempertahankan, serta mengaplikasikan pengetahuan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka seyogianya merumuskan pemberian layanan bimbingan dan konseling belajar, yang perumusannya didasarkan pada hasil penelitian. maka skripsi ini diberi judul “Profil Keterampilan Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling”.

B. Identifikasi Masalah

Keberadaan layanan bimbingan dan konseling (BK) adalah proses pendidikan dengan mengantarkan siswa untuk mencapai perkembangan yang optimal salah satunya dapat meningkatkan keterampilan belajar siswa.

Dalam praktiknya terdapat pergeseran paradigma pendidikan dari mengajar ke membelajarkan. Pendidikan sekolah mengutamakan proses belajar mengajar lebih menekankan pada kegiatan guru dalam mentransformasikan ilmu atau materi kepada siswa, dan siswa hanya sebagai pendengar (Depdiknas, 2008). Fenomena yang terjadi di sekolah cenderung siswa lebih ditekankan pada pemikiran reproduktif, hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan. Siswa jarang dirangsang untuk melihat suatu masalah dari berbagai macam sudut pandang atau untuk memberikan alternatif-alternatif penyelesaian suatu masalah.

BK peduli terhadap upaya membantu siswa mencapai pribadi yang utuh, mengembangkan potensi siswa secara optimal, serta berfungsi untuk pengembangan dan peningkatan, sala satunya memberikan layanan BK Belajar dalam mengetahui dan merumuskan keterampilan belajar dan pelaksanaan


(14)

layanan BK tidak dapat dilepaskan dari keseluruahn rangkaian program pendidikan di sekolah untuk meningkatkan keterampilan belajar.

Dalam pelaksanaan di SMPN RSBI 9 Palembang untuk mencapai prestasi belajar dilaksanakan aktivitas pembelajaran, tetapi dalam proses pembelajaran tersebut belum semua berjalan dengan optimal, disebabkan terdapat siswa yang lambat belajar, ada siswa yang belum menguasai keterampilan belajar, seperti keterampilan membaca efektif, mencatat dengan mapping, membangkitkan motivasi, mengatasi kejenuhan, dan mempersiapkan ujian yang belum menunjang secara optimal.

C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi dalam sub-bab sebelumnya, maka pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah “ Bagaimana Profil keterampilan belajar siswa Kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013?”. Sebagai studi pendahuluan untuk mengetahui profil keterampilan belajar penelitian tersebut diatas dirinci menjadi pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1. Seperti apa gambaran keterampilan belajar siswa Kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013?

2. Seperti apa gambaran aspek-aspek keterampilan belajar siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013?

3. Seperti apakah Implikasi layanan bimbingan belajar yang dapat diajukan berdasarkan keterampilan belajar siswa Kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keterampilan belajar siswa dan merumuskan layanan bimbingan belajar dilihat dari hasil gambaran


(15)

keterampilan belajar siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013. Secara khusus tujuan penelitian ini menemukan hal-hal berikut ini.

a. Gambaran keterampilan belajar siswa Kelas VII SMP RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013?

b. Gambaran aspek-aspek keterampilan belajar siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013?

c. Gambaran Implikasi layanan bimbingan belajar yang dapat diajukan berdasarkan keterampilan belajar siswa Kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013?

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ditinjau dari manfaat teoritis dan praktis adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, peneliti di harapkan menghasilkan dan memberikan gambaran mengenai keterampilan belajar Sekolah siswa Kelas VII SMP RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Secara praktis di harapkan dapat memberikan informasi empiris mengenai gambaran keterampilan belajar siswa dan memanfaatkan panduan layanan bimbingan belajar dalam meningkatkan keterampilan belajar siswa.

2) Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Secara praktis di harapkan dapat memberikan sumber informasi secara empiris mengenai fenomena keteramilan belajar disekolah dan upaya panduan layanan BK Belajar dalam meningatkan keterampilan belajar siswa SMP RSBI, sebagai bahan referensi pada mata kuliah BK Belajar.


(16)

Secara praktis peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam terkait merumuskan program hipotetik keterampilan belajar, membandingkan gambaran umum tingkat keterampilan belajar siswa setiap jenjang pendidikan SD, SMP, SMA RSBI dan teknik intervensi yang dapat meningkatkan keterampilan belajar siswa sehingga gambaran yang dihasilkan cenderung dinamis dan menyeluruh.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitaif. Data hasil penelitian dijelaskan secara akurat dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik mengenai penguasaan keterampilan belajar siswa secara nyata dalam bentuk angka sehingga memudahkan proses analisis dan penafsirannya (Sukmadinata, 2005b).

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan gambaran keadaan pada saat penelitan dilakukan, yaitu mendeskripsikan, menganalisis dan mengambil suatu generalisasi dari pengamatan mengenai penguasaan keterampilan belajar siswa. pengunaan metode deskriptif ini diharapkan memperoleh kesimpulan yang dapat diangkat ke tarap generalisasi berdasarkan hasil-hasil pengolahan dan analisis data (Larasati, 2011). Dengan mengacu kepada konsep tersebut maka penelitian yang dilakukan akan mendeskripsikan tingkat penguasaan keterampilan belajar yang masih kurang dikuasai siswa sebagai analisis kebutuhan, selanjutnya dijadikan bahan dalam merumuskan layanan bimbingan belajar untuk meningkatkan keterampilan belajar siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang.

2. Populasi dan Sampel a. Populasi Penelitian


(17)

Populasi penelitian ini adalah siswa SMPN RSBI 9 Palembang. Subjek Penelitiannya adalah siswa kelas VII. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak (random sampling). pertimbangan dalam menentukan populasi penelitian di SMPN RSBI 9 Palembang di kelas VII sebagai berikut:

1. Siswa kelas VII berada pada masa peralihan dari masa sekolah SD ke SMP sehingga memerlukan penyesuaian terhadap lingkungannya, termasuk lingkungan belajar.

2. Sebagai upaya pencegahan dalam mengurangi jumlah siswa tinggal kelas yang disebabkan masalah dalam belajar yang belum optimal.

b. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti (Arikunto, 1997, h. 104). Sampel ditentukan untuk memperoleh informasi tentang objek penelitian dengan mengambil representatif populasi yang diprediksikan sebagai inferensi terhadap seluruh populasi. Secara spesifik, sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV yang ditentukan dengan teknik penentuan sampel secara acak (random sampling).

3. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam memperoleh data mengenai gambaran keterampilan belajar siswa, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik non-tes dengan pengumpul data berupa angket keterampilan belajar. Pengukuran akan dilakukan terhadap aspek keterampilan belajar yang mencakup manajemen waktu, keterampilan membaca, keterampilan mencatat, keterampilan mengingat, konsentrasi, dan keterampilan mempersiapkan tes.


(18)

Sistematika mengenai profil keterampilan belajar terbagi kedalam lima bab, yang diantaranya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN: Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA: Menyajikan teori yang relevan sebagai landasan penelitian, pengertian bimbingan belajar, keterampilan belajar, rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN: Berisi subjek yang akan diteliti, definisi operasional variabel, metode penelitian dan desain penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel dan metode analisis data.

BAB IV PEMBAHASAN: Menguraikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan analisis deskriptif data responden.

BAB V PENUTUP: Terdiri dari kesimpulan atau intisari yang didapat dari hasil penelitian, serta saran baik teoritis maupun praktis.


(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitaif untuk mendapatkan data yang berbentuk angka, sehingga terdapat informasi yang luas dari suatu populasi dan berbentuk fakta yang jelas. Data hasil penelitian dijelaskan secara akurat dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik mengenai penguasaan keterampilan belajar siswa secara nyata dalam bentuk angka sehingga memudahkan proses analisis dan penafsirannya (Sukmadinata, 2005).

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan gambaran keadaan pada saat penelitan dilakukan, yaitu mendeskripsikan, menganalisis dan mengambil suatu generalisasi serta pengamatan mengenai penguasaan keterampilan belajar siswa. Pengunaan metode deskriptif ini diharapkan memperoleh kesimpulan yang dapat diangkat ke tarap generalisasi berdasarkan hasil-hasil pengolahan dan analisis data (Larasati, 2011). Dengan mengacu kepada konsep tersebut maka penelitian yang dilakukan akan mendeskripsikan tingkat penguasaan keterampilan belajar yang masih kurang dikuasai siswa sebagai analisis kebutuhan, selanjutnya dijadikan bahan dalam merumuskan layanan bimbingan belajar untuk meningkatkan keterampilan belajar siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 297) populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang yang bejumlah 240 orang.


(20)

Tabel 3.1

Jumlah Anggota Populasi Siswa Kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang Tahun Ajaran 2012/2013

No Kelas Jumlah

1. VII A 30

2. VII B 30

3. VII C 30

4. VII D 30

5. VII E 30

6. VII F 30

7. VII G 30

8. VII H 30

Jumlah 240

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti (Arikunto, 1997, h. 104). Sampel ditentukan untuk memperoleh informasi tentang objek penelitian dengan mengambil representatif populasi yang diprediksikan sebagai inferensi terhadap seluruh populasi. Secara spesifik, sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII yang ditentukan dengan teknik penentuan sampel secara acak (random sampling).

Secara operasional penentuan sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500, Surakhmad (Riduwan, 2006, h. 65) menjelaskan bahwa bila populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sampel sebesar 50 % dan jika berada diantara 100 sampai 10000, maka dipergunakan sampel sebesar 15 % - 50 % dari jumlah populasi.

Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Riduwan (2006, h. 65) yaitu sebagai berikut:


(21)

S= (50% 15%) 100

1000 1000 %

15 



n

Dimana :

S = Jumlah sampel yang diambil n = Jumlah anggota populasi

S = 15 % + 1000 – 240 ( 35%) 1000 – 100

S = 15 % + 760 (35%) 900

= 15 % + 0,84 (35%) = 15% + 35, 84 %

= 50,4 % dibulatkan menjadi 50 %

Jadi jumlah sample sebesar 50 % X 240 = 120

Gambar 3.1

Gambar Rumus Pengambilan Sampel

Berdasarkan Asumsi yang dikemukakan Surakhmad, peneliti akan mengambil sampel sebanyak 120 siswa yang diambil 15 orang setiap kelasnya.

C. Definisi Operasional Variabel

Dalam mendefinisikan secara pasti apa yang dimaksud dengan keterampilan belajar adanya keterbatasan definisi keterampilan belajar dan mengidentifikasi komponen skill tidak mengambat berkembangnya urutan-urutan logis serta metode untuk mengajarkan keterampilan belajar. Penelitian ini mengarah kepada keterampilan belajar untuk memperoleh, mempertahankan, dan mengungkapkan pengetahuan dalam menciptakan belajar yang efektif, mencakup keterampilan manajemen waktu, keterampilan membaca, keterampilan mencatat, keterampilan


(22)

mengingat (memori), konsentrasi, dan keterampilan mempersiapkan tes. Selanjutnya dalam mendeskripsikan definisi keteampilan belajar menurut dua ahli sebagai berikut:

Keterampilan belajar adalah keterampilan yang berhubungan dengan peguasaan strategi belajar dalam meningkatkan pemahaman tentang cara belajar yang efektif dan produktif (Devine, 1987 dalam Larasati, 2011).

Selanjutnya Devine (1987) dalam Burden & Byrs (1999:76) menjelaskan keterampilan belajar sebagai kemampuan yang berkaitan dengan menulis (mencatat), mengorganisasikan kalimat, mensintesa.

Secara Operasional yang dimaksud keterampilan belajar dalam penelitian ini adalah skor total dari aspek dan indikator sebagai berikut:

a. Manajemen Waktu, yang ditandai (1) siswa dapat memikirkan untuk

memanfaatkan waktu dengan efektif dan efesien; (2) siswa dapat merencanakan jadwal kegiatan dengan baik dan benar; dan (3) siswa dapat mengatur waktu dengan baik dan benar

b. Keterampilan Membaca, yang ditandai oleh: (1) siswa dapat mengenal

tulisan yang dipaparkan dalam teks; (2) siswa dapat mengantisipasi dan memprediksi maksud atau makna tulisan; dan (3) siswa dapat mencari dan memverifikasi hasil prediksi.

c. Keterampilan Mencatat, yang ditandai oleh: (1) siswa dapat mengingat

informasi pembelajaran dan menyajikannya kembali dalam bentuk tulisan; (2) siswa dapat mendengarkan secara aktif, memperhatikan secara aktif dan membuat aditorial menjadi visual; dan (3) siswa dapat memahami materi pembelajaran dan mencatatnya dengan baik dan benar.

d. Keterampilan Mengingat (Memori), yang ditandai oleh: (1) siswa dapat

memasukan data (encoding) materi pembelajaran untuk mengingat secara baik dan benar; (2), siswa dapat menyimpan (storage), dan mengeluarkannya kembali (decoding/recalling), setelah memasukan data atau informasi (encoding) secara baik dan benar; dan (3) siswa dapat menyimpan dan menyampaikan informasi secara baik dan benar.


(23)

e. Keterampilan Konsentrasi, yang ditandai oleh: (1) siswa dapat

memperhatikan apa yang dikerjakan dan menemukan sesuatu yang tidak dimengerti dalam bacaan; dan (2) siswa dapat fokus dengan baik dan benar.

f. Keterampilan Mempersiapkan Ujian, yang ditandai oleh: (1) siswa dapat

mempersiapkan mental dan kondisi psikologis dalam menghadapi ujian dengan baik dan benar; 2) siswa dapat percaya diri dalam rangka persiapan menghadapi ujian; dan 3) siswa dapat menguasai materi dengan baik dan benar.

D. Pengembangan Instrumen Pengumpul Data 1. Jenis Instrumen

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer yang diambil dari responden yang telah mengisi kuesioner sebagai alat pengumpul data. Tipe kuesioner yang digunakan adalah Self-Administrated Questionnaire, yaitu kuesioner yang diisi sendiri oleh responden (Sugiyono, 2010: 142).

Angket disusun dalam model skala yang dikembangkan berupa angket berskala dua (force choise) dengan jawaban ya dan tidak. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data subjek penelitian, yaitu alat ukur keterampilan belajar. Pengukuran akan dilakukan terhadap variabel keterampilan belajar yang terdiri dari manajemen waktu, keterampilan membaca, keterampilan mencatat, keterampilan mengingat (memori), konsentrasi, dan keterampilan mempersiapkan tes.

Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini seyogianya melalui tahap uji coba yang dapat diketahui kelayakan serta validitasnya instrumen. Berikut kisi-kisi alat pengumpul data selanjutnya dijabarkan dalam bentuk item-item pernyataan. dapat dilihat dalam tabel 3.2 berikut:


(24)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Belajar

Siswa Kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang Tahun Ajaran 2012/2013 (Sebelum Validasi)

Aspek Indikator No

Pernyataan

Jumlah

Manajemen Waktu

1. siswa dapat memikirkan untuk memanfaatkan waktu dengan efektif dan efesien; 2. siswa dapat merencanakan

jadwal kegiatan dengan baik dan benar;

3. siswa dapat mengatur waktu dengan baik dan benar

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

9

Keterampilan Membaca

1. siswa dapat mengenal tulisan yang dipaparkan dalam teks; 2. siswa dapat mengantisipasi

dan memprediksi maksud atau makna tulisan 3. siswa dapat mencari dan

memverifikasi hasil prediksi.

10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

11

Keterampilan Mencatat

1. siswa dapat mengingat informasi pembelajaran dan menyajikannya kembali dalam bentuk tulisan; 2. siswa dapat mendengarkan

secara aktif, memperhatikan secara aktif dan membuat aditorial menjadi visual; 3. siswa dapat memahami

materi pembelajaran dan mencatatnya dengan baik dan benar.

21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31

11

Keterampilan Mengingat

1. siswa dapat memasukan data (encoding) materi

pembelajaran untuk mengingat secara baik dan benar;

2. siswa dapat menyimpan (storage), dan

mengeluarkannya kembali (decoding/recalling), setelah memasukan data atau

informasi (encoding) secara

32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45


(25)

baik dan benar;

3. siswa dapat menyimpan dan menyampaikan informasi secara baik dan benar. Konsentrasi 1. siswa dapat memperhatikan

apa yang dikerjakan dan menemukan sesuatu yang tidak dimengerti dalam bacaan;

2. siswa dapat fokus dengan baik dan benar

46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53

8

1. siswa dapat mempersiapkan mental dan kondisi

psikologis dalam

menghadapi ujian dengan baik dan benar;

2. siswa dapat percaya diri dalam rangka persiapan menghadapi ujian; 3. siswa dapat menguasai

materi dengan baik dan benar.

54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72,73, 74, 75, 76, 77

24

Jumlah 77

E.Pengujian Alat Ukur 1. Uji Kelayakan Instrumen

Uji kelayakan instrumen melalui penimbangan (validasi) dalam pengembangan alat pengumpul data bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen dari aspek kesesuaian dengan landasan teoritis, kesesuaian dengan format dilihat dari sudut ilmu pengukuran serta ketepatan bahasa yang digunakan, dilihat dari sudut bahasa baku dan subjek yang memberikan respon. Penimbangan dilakukan oleh tiga dosen ahli yakni dosen dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Penilaian pada setiap item dengan kualifikasi Memadai (M) menyatakan bahwa item tersebut bisa digunakan dan Tidak Memadai (TM) menyatakan bahwa ada dua kemungkinan yaitu item tersebut tidak bisa digunakan atau diperlukan revisi pada item tersebut.


(26)

2. Uji Keterbacaan

Uji keterbacaan pengujian dilakukan untuk mengetahui bahwa pernyataan-pernyataan pada angket yang akan disebar dapat dipahami oleh sampel siswa. Uji keterbacaan ini dilakukan kepada siswa-siswi kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel penelitian.

Berdasarkan hasil uji keterbacaan, responden dapat memahami dengan baik seluruh item pernyataan yang ada baik dari segi bahasa maupun makna yang terkandung dalam pernyataan. Dengan demikian, dapat disimpulkan seluruh item pernyataan dapat memahami dan mengerti oleh sampel penelitian.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dengan demikian perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap kuisioner yang ada dalam penelitian ini.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Penelitian ini menggunakan instrument non tes yang bersifat menghimpun data, maka tidak perlu standarisasi instrumen cukup dengan validitas isi dan konstruk.

Validitas yang digunakan di sini adalah validitas item. Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas alat ukur adalah dengan Korelasi Point Biserial. Penggunaaan rumus Korelasi Point Biserial banyak diaplikasi untuk menguji valid sebuah hasil uji coba tes (instrumen) hasil belajar dalam hal ini soal pilihan ganda. Dalam bentuk jawaban benar = 1, dan salah = 0.

Uji validitas dengan rumus Korelasi Point Biserial, secara umum dapat dilihat pada tabel 3.3.:


(27)

Tabel 3.3

Rumus Validitas Korelasi Point Biserial

(arikunto,2006)

Rumus Korelasi Point Biserial di atas jika dengan menggunakan Microsoft Excel adalah dengan menggunakan fungsi CORREL, dengan bentuk:

=CORREL(Array;Array2)

Keterangan:

Array1:Range untuk item soal (tiap butir soal) Array2:Range untuk skor total

Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

Jika rxyhitung ≥ r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid

Jika rxy hitung ≤ r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid (Arikunto,

2006:135).

Pengujian validitas empiris dalam penelitian dilakukan sampel acak dari responden dengan menggunakan bantuan program Excel . Hasil perhitungan terhadap 77 butir soal untuk instrumen keterampilan belajar siswa, diperoleh item soal yang tidak valid dan valid. Berikut ini disajikan hasil uji coba validitas empiris angket keterampilan belajar siswa, dapat dilihat pada tabel 3.4.


(28)

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Empiris

Kesimpulan Item Jumlah

Valid 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 40, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 51, 52, 54, 55, 57, 58, 59, 60, 61, 63, 66, 67, 68, 69, 70, 72, 73, 74, 76, 77

60

Tidak Valid 5, 13, 15, 17, 20, 23, 39, 42, 49, 50, 53, 56, 62, 64, 65, 71, 75

17

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto (2006:178) “reliabilitas menunjuk pada satu

pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Untuk menentukan koefisien reliabilitas tes bentuk uraian, digunakan rumus KR-20, dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Rumus Realibilitas          

2

2 ) 1 ( t i i t i s q p s k k

r (Sugiyono, 2009 )

Dengan n x s t t 2 2  ,

2 2 2 n X X

xt

t

t

Keterangan :

.ri = koefisien reliabilitas

.k = jumlah item dalam instrumen

.pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1

.qi = 1 - pi

.si2 = varians total

.n = jumlah responden

Setelah di dapat harga koefisien reliabilitas, maka harga tersebut diinterpretasikan terhadap kriteria tertentu dengan menggunakan tolak ukur (Arikunto, 2006:194) dapat dilihat pada tabel 3.6.


(29)

Pedoman Interpretasi Koefesien Korelasi

Interval Koefesien Interpretasi

0,90 < r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,70 < r11 ≤ 0,90 Tinggi

0,40 < r11 ≤ 0,70 Sedang

0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah

r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah

c. Pengemasan Instrumen Setelah Validasi.

Item-item instrumen yang memenuhi kualifikasi dihimpun dan diperbaiki sesuai kebutuhan sehingga dihasilkan seperangkat instrumen yang siap untuk digunakan dalam pengumpulan data terhadap subjek penelitian. Dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7

Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Belajar

Siswa Kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang Tahun Ajaran 2012/2013

(Setelah Validasi)

Aspek Indikator No

Pernyataan

Jumlah

Manajemen Waktu

1. siswa dapat memikirkan untuk memanfaatkan waktu dengan efektif dan efesien;

2. siswa dapat merencanakan jadwal kegiatan dengan baik dan benar; 3. siswa dapat mengatur waktu dengan

baik dan benar

1, 2, 3, 4, 6, 7,

8, 9 8

Keterampilan Membaca

1. siswa dapat mengenal tulisan yang dipaparkan dalam teks;

2. siswa dapat mengantisipasi dan memprediksi maksud atau makna tulisan

3. siswa dapat mencari dan memverifikasi hasil prediksi.

10, 11, 12, 14, 16, 18, 19

7

Keterampilan Mencatat

1. siswa dapat mengingat informasi pembelajaran dan menyajikannya kembali dalam bentuk tulisan; 2. siswa dapat mendengarkan secara

aktif, memperhatikan secara aktif dan membuat aditorial menjadi visual; 3. siswa dapat memahami materi

pembelajaran dan mencatatnya dengan

21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31


(30)

baik dan benar. Keterampilan

Mengingat

1. siswa dapat memasukan data

(encoding) materi pembelajaran untuk mengingat secara baik dan benar; 2. siswa dapat menyimpan (storage), dan

mengeluarkannya kembali (decoding/recalling), setelah memasukan data atau informasi (encoding) secara baik dan benar; 3. siswa dapat menyimpan dan

menyampaikan informasi secara baik dan benar.

32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 40, 41, 43, 44, 45

12

Konsentrasi 1. siswa dapat memperhatikan apa yang dikerjakan dan menemukan sesuatu yang tidak dimengerti dalam bacaan; 2. siswa dapat fokus dengan baik dan

benar

46, 47, 48, 51, 52

5

1. siswa dapat mempersiapkan mental dan kondisi psikologis dalam menghadapi ujian dengan baik dan benar;

2. siswa dapat percaya diri dalam rangka persiapan menghadapi ujian;

3. siswa dapat menguasai materi dengan baik dan benar.

54, 55, 57, 58, 59, 60, 61, 63, 66, 67, 68, 69, 70, 72, 73, 74, 76, 77

18

Jumlah 60

F. Teknik Analisis Data 1. Pedoman Skoring

Memberikan skor (scoring) untuk jawaban siswa, selanjutnya menjumlahkan agar setiap siswa memiliki skor aktual, kategori pemberian skor pada alternatif jawaban, dapat dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.8

Ketentuan Pemberian Skor Angket Keterampilan Belajar

Pernyataan Skor

Ya Tidak

Positif 1 0

Negatif 0 1


(31)

Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai keterampilan belajar siswa yang diperoleh berdasarkan angket yang telah disebar pada siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang tahun ajaran 2012/2013. Data yang diperoleh akan diolah dan menjadi landasan dalam pembuatan program layanan bimbingan belajar untuk mengembangkan keterampilan belajar siswa. Gambaran umum karakteristik sumber data penelitian yaitu keterampilan belajar siswa yang akan dijadikan landasan dalam pembuatan program layanan bimbingan terlebih dahulu dilakukan pengelompokan data menjadi tiga kategori yaitu sangat baik, baik, kurang baik.

Penentuan kelompok siswa dengan kategori keterampilan belajar yang sangat baik, baik, kurang baik dalam penelitian dilakukan konversi skor mentah menjadi skor matang dengan menggunakan batas aktual dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menghitung skor total masing-masing responden;

2) Menghitung rata-rata dari skor total responden (µ) dengan menggunakan program Excell; 3) Menentukan standar deviasi dari skor total responden (ơ) dengan menggunakan program Excell; 4) Mengelompokan data menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah dengan pedoman, dapat dilihat pada tabel 3.9.

Tabel 3.9

Konversi skor mentah menjadi skor matang dengan batas aktual Skala skor mentah Kategori Skor

X > µ + 1,0 ơ Tinggi µ - 1,0 ơ ≤X ≥ µ + 1,0 ơ Sedang X > µ - 1,0 ơ Rendah

3. Menetapkan Kriteria Tingkatan Keterampilan Belajar

Hasil pengolahan data keterampilan belajar siswa yang dijadikan landasan dalam pembuatan program layanan bimbingan terlebih dahulu dilakukan pengelompokan data menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Hasil pengelompokan data berdasarkan kategori dan interpretasinya dapat dilihat pada tabel 4.0 berikut :


(32)

Tabel 3.10

Interpretasi Skor Kategori Keterampilan Belajar

Kategori Skor Interpretasi

Tinggi X > 54,2 Siswa pada kategori tinggi telah mencapai indikator keberhasilan pada asek manajemen waktu,

keterampilan membaca, keterampilan mencatat, keterampilan mengingat, keterampilan konsentrasi dan keterampilan mengahadapi ujian secara optimal Sedang 28,4 ≤ X ≤ 54,2 Siswa pada kategori sedang belum optimal pada

aspek manajemen waktu, keterampilan membaca, keterampilan mencatat, keterampilan mengingat, keterampilan konsentrasi dan keterampilan mengahadapi ujian secara baik dan benar Rendah X < 28,4 Siswa pada kategori rendah tidak optimal pada

aspek manajemen waktu, keterampilan membaca, keterampilan mencatat, keterampilan mengingat, keterampilan konsentrasi dan keterampilan mengahadapi ujian secara baik dan benar

Berdasarkan tabel 3.10 menunjukan dari hasil penelitian, siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang Tahun ajaran 2012/2013 membutuhkan upaya pemberian layanan untuk meningkatkan keterampilan belajarnya yaitu berupa layanan bimbingan dan konseling dalam pemberian layanan difokuskan pada siswa yang mempunyai keterampilan belajar pada kategori tinggi untuk menstabilkan keterampilan belajar dan kategori sedang dan rendah untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan belajar secara optimal.

G.Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini meliputi beberapa langkah sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Tahap ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Penyusunan proposal penelitian dan konsultasi proposal dengan dosen pengampu mata kuliah Metode Riset Bimbingan Konseling dan disahkan dengan persetujuan dari dewan skripsi, dosen pembimbing skripsi dan ketua jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.


(33)

b. Mengajukan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada tingkat fakultas.

c. Mengajukan permohonan izin penelitian dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang memberikan rekomendasi untuk melanjutkan ke tingkat fakultas, memberikan rekomendasi melanjutkan ke Baak dan memberi rekomendasi kepada Pihak SMPN RSBI 9 Palembang. Selanjutnya mengajukan permohonan penelitian pada SMPN RSBI 9 Palembang.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Persiapan pengumpulan data dilakukan dengan menyusun istrumen penelitian berikut penimbnagnya kepada tiga ahli dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

b. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar angket pada 240 siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang yang dijadikan sampel penelitian. c. Analisis data yang menggunakan analisis deskriptif diharapkan dapat

memperoleh gambaran yang jelas mengenai penguasaan keterampilan belajar siswa. Selanjutnya data yang diperoleh akan diolah dan disimpulkan sebagai dasar penyusunan layanan bimbingan dan konseling belajar untuk mengembagkan keterampilan belajara siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang Tahun Ajaran 2012/2013


(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang profil keterampilan belajar siswa dan implikasinya terhadap layanan bimbingan dan konseling kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang Tahun Pelajaran 2013/2014, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara umum Profil keterampilan belajar siswa kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang Tahun Pelajaran 2013/2014 berada pada kategori sedang. Artinya, siswa belum optimal dalam merencanakan jadwal kegiatan dengan baik dan benar, siswa belum optimal dalam mengatur waktu dengan baik dan benar, dan siswa belum dapat memasukan data (encoding) materi pembelajaran untuk mengingat secara baik dan benar; 2. Gambaran tiap aspek keterampilan belajar siswa SMP RSBI 9 Palembang

Tahun Pelajaran 2012/2013 maka dapat disimpulkan tingkat pencapaian yang terendah ada pada aspek manajemen waktu yaitu 60,83%. Pada aspek ini indikator kedua yaitu merencanakan jadwal kegiatan dengan baik dan benar mempunyai tingkat pencapaian terendah yaitu 55,42%. Aspek Mempersiapkan ujian mempunyai tingkat pencapaian tertinggi yaitu 73,43%. Pada aspek ini indikator pertama yaitu mempersiapkan mental dan kondisi psikologis dalam menghadapi ujian dengan baik dan benar mempunyai tingkat pencapaian terendah yaitu 67,33%. Pada aspek keterampilan membaca, indikator yang pencapainnya terendah ada pada indikator kedua yaitu Dapat mengantisipasi dan memprediksi maksud atau makna tulisan, dengan tingkat pencapaian 50,83%. Selanjutnya pada Aspek keterampilan mencatat, indikator dengan tingkat pencapaian terendah ada pada indikator kedua yaitu dapat mendengarkan secara aktif, memperhatikan secara aktif dan membuat auditorial secara visual dengan tingkat pencapaian hanya 55 %. Tingkat pencapaian aspek keterampilan mengingat cukup baik yaitu 72,01%, pada aspek ini indikator ketiga yaitu Dapat menyimpan dan menyampaikan informasi secara baik dan benar


(35)

mempunyai tingkat pencapaian terendah yaitu 64,83%. Untuk aspek keterampilan konsentrasi tingkat pencapaiannnya adalah 72,33%, pada aspek ini indikator terendah ada pada indikator kedua yaitu Dapat focus dengn baik dan benar dimana tingkat pencapaiannya 66,67%.

3. Rumusan Program layanan dasar bimbingan dan konseling untuk mengembangkan keterampilan belajar kelas VII SMPN RSBI 9 Palembang Tahun Ajaran 2013/2014 layak berdasarkan pertimbangan setelah melalui validasi oleh para ahli. Layanan dasar bimbingan dan konseling bertujuan dalam peningkatan atau pengembangan keterampilan belajar sesuai kebutuhan siswa SMPN RSBI 9 Palembang. Dan Struktur Program layanan Bimbingan dan Konseling untuk meningkatkan keterampilan belajar siswa terdiri dari dasar pemikiran, tujuan pengembangan keterampilan belajar, sasaran layann, pengembangan tema, sistem pendukung, satuan layanan bimbingan, evaluasi.

B.Rekomendasi

Beberapa rekomendasi yang diajukan merupakan upaya tindak lanjut dan usaha membantu lembaga serta pihak-pihak yang dipandang berkepentingan dengan hasil penelitian diantaranya 1) Pihak Sekolah; 2) Guru Bimbingan dan Konseling; 3) Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan; dan 4) Peneliti Selanjutnya. Berikut ini beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat:

1. Pihak Sekolah

Penelitian ini berhasil merumuskan program layanan dasar bimbingan dan konseling dalam meningkatkan keterampilan belajar siswa. Agar program yang dirumuskan dapat terlaksana dan memberikan hasil yang lebih optimal, maka pihak sekolah seyogianya memberikan dukungan sistem dalam kegiatan bimbingan berupa mengupayakan penyediaan waktu khusus kegiatan layanan bimbingan belajar dan mempersiapkan ruang bimbingan yang lebih representatif untuk memfasilitasi siswa dalam memperoleh informasi yang berguna dalam


(36)

meningkatkan minat keterampilan belajar siswa untuk mempersiapkan segala proses belajar mengajar dan melanjutkan kenaikan ke kelas VII dan IX.

2. Bagi Guru Bimbingan dan Koseling

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Program layanan dasar bimbingan dan konseling belajar efektif dalam meningkatkan keterampilan belajar siswa. Guru Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan program bimbingan belajar yang dirumuskan dalam penelitian sebagai pedoman penyelenggaraan bimbingan. Guru Bimbingan dan Konseling memantau kembali siswa yang seyoianya memerlukan bantuan, dengan melaksankan bimbingan kelompok atau memberikan latihan-latihan sesaui dengan aspek keterampilan belajar untuk sehingga proses dalam memberikan layanan dapat mengembangkan keterampilan belajar siswa secara optimal.

3. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Secara praktis peneliti diharapkan dapat memberikan sumber informasi secara empiris mengenai fenomena keterampilan belajar di SMP dan upaya layanan BK dalam mengupayakan untuk mengembangkan keterampilan belajar, sebagai bahan referensi pada mata kuliah BK Belajar.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini terbatas pada pengkajian tentang program bimbingan belajar untuk meningkatkan keterampilan belajar siswa. Oleh sebab itu peneliti selanjutnya diharapkan mengkaji tema-tema berikut ini.

a. Mengujikan Efektivitas layanan program bimbingan dan konseling dalam mengembangkan keterampilan belajar siswa pada jenjang pendidikan SD, SMP kelas VIII dan IX, SMA dan perguruan tinggi.


(37)

b. Membandingkan gambaran umum tingkat keterampilan belajar siswa SMP pada setiap jenjang kelas, jenis kelamin, tingkat prestasi, pola asuh orang tua, dan faktor-faktor sosial budaya dalam keterampilan belajar sehingga gambaran yang dihasilkan cenderung dinamis dan menyeluruh.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Afrida, Y. Fitri (2010). Pengaruh Keterampilan belajar terhadap hasil belajar mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi. [online] Vol 12 (8), 110 halaman. Tersedia:

http://www.scribd.com/doc/2357689/jurnal universitas riau. pendidikan...[2 september 2011]

Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofyan. (2010). Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Internasional & Nasional. Jakarta: Prestasi Pustaka.

American Counseling Association (ACA). (2006). Effectiveness of School Counseling. [Online]. Tersedia: www. Counseling.org. [27 November 2012].

Arikunto, Suharsini. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, S. J & Aswan Z. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Budiardjo, Lily. (2008). Keterampilan Belajar. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Burden & Byrs. (1999). Learning Skill. Dalam journal Cook Counseling Virginia

Tech [online] Vol 56 (4), 3 halaman.Tersedia: http://epnet.com.ezproxy.libary.arizona.edu/results.as..[Desember2012] Burden & Crety. (2003). Learning skill. dalam journal Counseling America

[online] vol 36 (8), 11 halaman. tersedia:

http://weblinks2.epnet.com.ezproxy.libary.arizona.edu/results.as...[25 mei 2012]

Congos, Dennis. (2002). Student Academic Resource Centre (SARC). Tersedia: http://weblinks3.epnet.com.ezhy.libary.arizona.edu/results.as..[16 Desember 2012]

Congos, Dennis. (2003). Learning skill. Dalam Journal american Psychologist [online] Vol 44 (3), 16 halaman. Tersedia:

http://weblinks2.epnet.com.ezproxy.libary.arizona.edu/results.as...[25 mei 2012]


(39)

Depdiknas. (2007). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2008) Panduan penyelengaraan Program Rintisan Bertaraf Internasional, Dirjen Mandikdasmen: Direktorat Pembinaan SMA.

De Porter, Bobbi dan Mike Hernackhi (2006). Quantum Learnig Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Mizan Media Utama.

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamal, Nani. N. (2006). Program Bimbingan Keterampilan Belajar Bagi Siswa Berbakat. Tesis: PPS UPI Bandung.

Epston, D., et al. (1995). Consulting with your Consultants: A means to the Co-Construction of alternative knowledges. in S. Friedman (Ed), The Reflecting Team in Action: Collaborative Pratice in famly therapy (pp. 277-313).: New York: Guilford.

Harefa, Andrias. (2008). Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta : Penerbit Buku KOMPAS.

Hastarita, D. R (2012). Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling Untuk Mengembangakan Keterampilan Belajar.Skripsi PPB FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Hidayat, Najmul. A. (2010) Model Bimbingan dan Konseling Kolaboratif Untuk meningkatkan Keterampilan Belajar Siswa. Disertasi Pascasarjana UPI: Tidak diterbitkan.

Iqbal Fahri, (2010). Memahami urgensi keterampilan belajar dalam pendidikan [online] Vol 4 (12), 110 halaman. Tersedia:

http://scbrid.com/doc/537634893/memahami-urgensi-keterampilan-belajar-dalam-pendidikan...[3 Februari 2012]

Kemendiknas. (2008). Republika Online. Retrieved Desember 15, 2012, from: www.republika.co.id 2008.

La Costa, A. (1985). Developing Minds: A Resource Book For Teaching Thinking. Virginia: ASCD.


(40)

Larasati, Rena. (2011) Program Bimbingan untuk mengembangkan keterampilan belajar siswa (Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas X SMK Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi pada PPB FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Moh. Surya. (1992). Psikologi Pendidikan. Publikasi Jurusan PPB: IKIP Bandung.

Muhibbin, Syah. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Ngalim, Purwanto. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nurihsan, Juntika. (2005). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung.

Refika Aditama.

Pershing, J. A. & Demetropoulos, E. G. (1981). “Guidance and guidance systems

in secondary schools: The Teacher’s Views” Personil and guidance journal , 59, 455-460.

Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula.(Edisi keenam). Bandung : Alfabeta.

Saphier, Jon and King Mathew. (1985) Good Seeds grow in strong Culture: Journal on educational leadrship in school cultura: E-book [online]. Tersedia : http://www.seatleschools.org/schools/thecenteschool. [ 19 April 2009]

Schmidt. N (2003).Thingking Skill and active learning: A means to the Co-Construction of alternative knowledges. [online] Vol 13 (7), 11 halaman. Tersedia:

http://weblinks7.epnet.com.ezproxy.libary.arizona.edu/results.as...[11 september 2012]

Shertzer & Stone, S. C (1980). Fundamental of Counseling. Philadelphia, Houghton Mifflin Company [online] Vol 4 (10), 118 halaman. Tersedia: http://weblinks7.epnet.com.ezproxy.libary.arizona.edu/results.as...[11 April


(41)

Sedyanasa, Gede (2003). Model Kolaborasi Pembimbing dan Guru dalam Peningatan Keterampilan Belajar terbaru para ilmuwan. Bandung. Penerbit jabal.

Sugiono. (2002). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuanttatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A.S. (2007) Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung : Madani Produktion.

Sukardi, A. (2008). Kurikulum Sekolah Menengah (SMU) Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. [Online] tersedia dalam: http://www.itjen.depdiknas.go.id.htm [21 Desember 2012]

Sukmadinata. (2003). Landasan Psikologis Proses Pendidikan. Bandung : ROSDA.

----. (2005a). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosda Karya.

----. (2005b). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia & PT Remaja Rosdakarya.

Sumartini. (2010). Efektivitas Brain Gym dalam meningkatkan keterampilan belajar siswa kelas X SMAN 99 Jakarta Timur. Tesis Pascasarjana UPI: Tidak diterbitkan.

Tohari (Proceeding 2 ND International Seminar 2010 Practice Pedagogic in global education Perspective) Primary Education Studi Program Pedagogic Departemen-Faculty of education indonesia University of education. Vol II No 1/Mei 2010

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Winkel, W.S. (1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:

PT. Grasindo.

Yusuf, Syamsu. L.N. (2009). Program Bimbingan & Konseling di Sekolah. Bandung: Rizki Press.

----. (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(1)

73

meningkatkan minat keterampilan belajar siswa untuk mempersiapkan segala proses belajar mengajar dan melanjutkan kenaikan ke kelas VII dan IX.

2. Bagi Guru Bimbingan dan Koseling

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Program layanan dasar bimbingan dan konseling belajar efektif dalam meningkatkan keterampilan belajar siswa. Guru Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan program bimbingan belajar yang dirumuskan dalam penelitian sebagai pedoman penyelenggaraan bimbingan. Guru Bimbingan dan Konseling memantau kembali siswa yang seyoianya memerlukan bantuan, dengan melaksankan bimbingan kelompok atau memberikan latihan-latihan sesaui dengan aspek keterampilan belajar untuk sehingga proses dalam memberikan layanan dapat mengembangkan keterampilan belajar siswa secara optimal.

3. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Secara praktis peneliti diharapkan dapat memberikan sumber informasi secara empiris mengenai fenomena keterampilan belajar di SMP dan upaya layanan BK dalam mengupayakan untuk mengembangkan keterampilan belajar, sebagai bahan referensi pada mata kuliah BK Belajar.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini terbatas pada pengkajian tentang program bimbingan belajar untuk meningkatkan keterampilan belajar siswa. Oleh sebab itu peneliti selanjutnya diharapkan mengkaji tema-tema berikut ini.

a. Mengujikan Efektivitas layanan program bimbingan dan konseling dalam mengembangkan keterampilan belajar siswa pada jenjang pendidikan SD, SMP kelas VIII dan IX, SMA dan perguruan tinggi.


(2)

74

b. Membandingkan gambaran umum tingkat keterampilan belajar siswa SMP pada setiap jenjang kelas, jenis kelamin, tingkat prestasi, pola asuh orang tua, dan faktor-faktor sosial budaya dalam keterampilan belajar sehingga gambaran yang dihasilkan cenderung dinamis dan menyeluruh.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Afrida, Y. Fitri (2010). Pengaruh Keterampilan belajar terhadap hasil belajar mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi. [online] Vol 12 (8), 110 halaman. Tersedia:

http://www.scribd.com/doc/2357689/jurnal universitas riau. pendidikan...[2 september 2011]

Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofyan. (2010). Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Internasional & Nasional. Jakarta: Prestasi Pustaka.

American Counseling Association (ACA). (2006). Effectiveness of School Counseling. [Online]. Tersedia: www. Counseling.org. [27 November 2012].

Arikunto, Suharsini. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, S. J & Aswan Z. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Budiardjo, Lily. (2008). Keterampilan Belajar. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Burden & Byrs. (1999). Learning Skill. Dalam journal Cook Counseling Virginia

Tech [online] Vol 56 (4), 3 halaman.Tersedia:

http://epnet.com.ezproxy.libary.arizona.edu/results.as..[Desember2012] Burden & Crety. (2003). Learning skill. dalam journal Counseling America

[online] vol 36 (8), 11 halaman. tersedia:

http://weblinks2.epnet.com.ezproxy.libary.arizona.edu/results.as...[25 mei 2012]

Congos, Dennis. (2002). Student Academic Resource Centre (SARC). Tersedia: http://weblinks3.epnet.com.ezhy.libary.arizona.edu/results.as..[16 Desember 2012]

Congos, Dennis. (2003). Learning skill. Dalam Journal american Psychologist [online] Vol 44 (3), 16 halaman. Tersedia:

http://weblinks2.epnet.com.ezproxy.libary.arizona.edu/results.as...[25 mei 2012]


(4)

Depdiknas. (2007). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2008) Panduan penyelengaraan Program Rintisan Bertaraf Internasional, Dirjen Mandikdasmen: Direktorat Pembinaan SMA.

De Porter, Bobbi dan Mike Hernackhi (2006). Quantum Learnig Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Mizan Media Utama.

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamal, Nani. N. (2006). Program Bimbingan Keterampilan Belajar Bagi Siswa Berbakat. Tesis: PPS UPI Bandung.

Epston, D., et al. (1995). Consulting with your Consultants: A means to the Co-Construction of alternative knowledges. in S. Friedman (Ed), The Reflecting Team in Action: Collaborative Pratice in famly therapy (pp. 277-313).: New York: Guilford.

Harefa, Andrias. (2008). Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta : Penerbit Buku KOMPAS.

Hastarita, D. R (2012). Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling Untuk Mengembangakan Keterampilan Belajar.Skripsi PPB FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Hidayat, Najmul. A. (2010) Model Bimbingan dan Konseling Kolaboratif Untuk meningkatkan Keterampilan Belajar Siswa. Disertasi Pascasarjana UPI: Tidak diterbitkan.

Iqbal Fahri, (2010). Memahami urgensi keterampilan belajar dalam pendidikan [online] Vol 4 (12), 110 halaman. Tersedia:

http://scbrid.com/doc/537634893/memahami-urgensi-keterampilan-belajar-dalam-pendidikan...[3 Februari 2012]

Kemendiknas. (2008). Republika Online. Retrieved Desember 15, 2012, from: www.republika.co.id 2008.

La Costa, A. (1985). Developing Minds: A Resource Book For Teaching Thinking. Virginia: ASCD.


(5)

Larasati, Rena. (2011) Program Bimbingan untuk mengembangkan keterampilan belajar siswa (Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas X SMK Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi pada PPB FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Moh. Surya. (1992). Psikologi Pendidikan. Publikasi Jurusan PPB: IKIP Bandung.

Muhibbin, Syah. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Ngalim, Purwanto. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nurihsan, Juntika. (2005). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung.

Refika Aditama.

Pershing, J. A. & Demetropoulos, E. G. (1981). “Guidance and guidance systems

in secondary schools: The Teacher’s Views” Personil and guidance journal , 59, 455-460.

Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula.(Edisi keenam). Bandung : Alfabeta.

Saphier, Jon and King Mathew. (1985) Good Seeds grow in strong Culture: Journal on educational leadrship in school cultura: E-book [online]. Tersedia : http://www.seatleschools.org/schools/thecenteschool. [ 19 April 2009]

Schmidt. N (2003).Thingking Skill and active learning: A means to the Co-Construction of alternative knowledges. [online] Vol 13 (7), 11 halaman. Tersedia:

http://weblinks7.epnet.com.ezproxy.libary.arizona.edu/results.as...[11 september 2012]

Shertzer & Stone, S. C (1980). Fundamental of Counseling. Philadelphia, Houghton Mifflin Company [online] Vol 4 (10), 118 halaman. Tersedia: http://weblinks7.epnet.com.ezproxy.libary.arizona.edu/results.as...[11 April


(6)

Sedyanasa, Gede (2003). Model Kolaborasi Pembimbing dan Guru dalam Peningatan Keterampilan Belajar terbaru para ilmuwan. Bandung. Penerbit jabal.

Sugiono. (2002). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuanttatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A.S. (2007) Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung : Madani Produktion.

Sukardi, A. (2008). Kurikulum Sekolah Menengah (SMU) Petunjuk Pelaksanaan

Bimbingan dan Konseling. [Online] tersedia dalam:

http://www.itjen.depdiknas.go.id.htm [21 Desember 2012]

Sukmadinata. (2003). Landasan Psikologis Proses Pendidikan. Bandung : ROSDA.

----. (2005a). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosda Karya.

----. (2005b). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia & PT Remaja Rosdakarya.

Sumartini. (2010). Efektivitas Brain Gym dalam meningkatkan keterampilan belajar siswa kelas X SMAN 99 Jakarta Timur. Tesis Pascasarjana UPI: Tidak diterbitkan.

Tohari (Proceeding 2 ND International Seminar 2010 Practice Pedagogic in global education Perspective) Primary Education Studi Program Pedagogic Departemen-Faculty of education indonesia University of education. Vol II No 1/Mei 2010

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Winkel, W.S. (1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:

PT. Grasindo.

Yusuf, Syamsu. L.N. (2009). Program Bimbingan & Konseling di Sekolah. Bandung: Rizki Press.

----. (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.