JELITA (Jejak Petualang Keliling Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial.
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
JELITA (Jejak Petualang Keliling Surakarta) : Metode Outing Class
sebagai Metode Pembelajaran Kreatif untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Arlita Hernianti
Ainun Nisa Nadhifah
Diah Harni Saputri
Nuraini Wulandari
Alifah Nur Istiqomah
NIM. G0113018
NIM. D0212008
NIM. D0212032
NIM. D0212078
NIM. G0113007
Angkatan 2013
Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2013
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
iv
RINGKASAN
Kepekaan sosial merupakan elemen jati diri yang penting untuk dibina dan
dikembangkan bagi remaja. Kepekaan sosial harus diasah dan ditumbuhkan sejak
dini, dalam membentuk tatanan hidup bermasyarakat dan berbangsa yang
bermartabat. Menurut Montessori dalam Suryabrata (2004), usia remaja (1218
tahun) merupakan periode penemuan diri dan kepekaan rasa sosial. Dengan
menumbuhkan rasa kepekaan sosial, diharapkan dapat membantu pemecahan
masalah dalam kehidupan remaja usia Sekolah Menengah Pertama.
Outing class merupakan salah satu model pembelajaran kreatif yang
membutuhkan partisipasi siswa untuk mengikuti tantangan petualang yang
menjadi dasar aktivitas luar kelas (Husamah, 2013). Untuk itu, penelitian ini akan
membahas tentang pentingnya outing class untuk meningkatkan rasa kepekaan
sosial bagi remaja usia SMP yang belajar di Rumah Hebat Indonesia.
Kota Solo dan sekitarnya, merupakan kota yang dipilih sebagai tempat penelitian.
Hal ini dikarenakan Solo merupakan kota yang tetap memegang kearifan
tradisional di tengah sentuhan nuansa modern, seperti tetap mempertahankan
pasar tradisional, salah satunya Pasar Gede. Selain itu, pemerintah kota Solo juga
sedang menggalakan program kota Solo sebagai kota layak anak. Sehingga,
penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah kota dalam mewujudkan
program tersebut.
Dalam melakukan penelitian, outing class ini akan dibagi menjadi tiga kegiatan.
Pada kegiatan pertama, peserta outing class akan diajak mengunjungi salah satu
pasar tradisional yang ada di kota Solo, yakni Pasar Gede untuk membantu
pedagang di sana berjualan selama sehari penuh. Di kegiatan ke dua, peserta akan
dihadapkan pada suatu permasalahan di mana mereka harus memecahkan masalah
tersebut dengan cara mengunjungi beberapa tempat di Solo seperti; kantor polisi,
pusat perbelanjaan Solo Grand Mall, Stasiun radio Solo Radio, perguruan tinggi
Universitas Sebelas Maret, dan kompleks stadion Manahan dengan menggunakan
transportasi umum. Selanjutnya, pada kegiatan ketiga, peserta akan diberi
tantangan untuk hidup bersama warga di daerah Klaten, selama dua hari satu
malam. Selama berada di Klaten, peserta diharuskan untuk membantu keluarga
yang rumahnya mereka tinggali, misalnya dengan membantu memasak dan
bersihbersih rumah. Selain itu, peserta outing class juga diharuskan membuat
sebuah pentas seni dengan merangkul remajaremaja di sekitar daerah tersebut.
Kata kunci: kepekaan sosial, outing class, metode pembelajaran kreatif
JUDUL PROGRAM
JELITA (Jejak Petualang Keliling Surakarta) : Metode Outing Class
sebagai Metode Pembelajaran Kreatif untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Arlita Hernianti
Ainun Nisa Nadhifah
Diah Harni Saputri
Nuraini Wulandari
Alifah Nur Istiqomah
NIM. G0113018
NIM. D0212008
NIM. D0212032
NIM. D0212078
NIM. G0113007
Angkatan 2013
Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2013
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
iv
RINGKASAN
Kepekaan sosial merupakan elemen jati diri yang penting untuk dibina dan
dikembangkan bagi remaja. Kepekaan sosial harus diasah dan ditumbuhkan sejak
dini, dalam membentuk tatanan hidup bermasyarakat dan berbangsa yang
bermartabat. Menurut Montessori dalam Suryabrata (2004), usia remaja (1218
tahun) merupakan periode penemuan diri dan kepekaan rasa sosial. Dengan
menumbuhkan rasa kepekaan sosial, diharapkan dapat membantu pemecahan
masalah dalam kehidupan remaja usia Sekolah Menengah Pertama.
Outing class merupakan salah satu model pembelajaran kreatif yang
membutuhkan partisipasi siswa untuk mengikuti tantangan petualang yang
menjadi dasar aktivitas luar kelas (Husamah, 2013). Untuk itu, penelitian ini akan
membahas tentang pentingnya outing class untuk meningkatkan rasa kepekaan
sosial bagi remaja usia SMP yang belajar di Rumah Hebat Indonesia.
Kota Solo dan sekitarnya, merupakan kota yang dipilih sebagai tempat penelitian.
Hal ini dikarenakan Solo merupakan kota yang tetap memegang kearifan
tradisional di tengah sentuhan nuansa modern, seperti tetap mempertahankan
pasar tradisional, salah satunya Pasar Gede. Selain itu, pemerintah kota Solo juga
sedang menggalakan program kota Solo sebagai kota layak anak. Sehingga,
penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah kota dalam mewujudkan
program tersebut.
Dalam melakukan penelitian, outing class ini akan dibagi menjadi tiga kegiatan.
Pada kegiatan pertama, peserta outing class akan diajak mengunjungi salah satu
pasar tradisional yang ada di kota Solo, yakni Pasar Gede untuk membantu
pedagang di sana berjualan selama sehari penuh. Di kegiatan ke dua, peserta akan
dihadapkan pada suatu permasalahan di mana mereka harus memecahkan masalah
tersebut dengan cara mengunjungi beberapa tempat di Solo seperti; kantor polisi,
pusat perbelanjaan Solo Grand Mall, Stasiun radio Solo Radio, perguruan tinggi
Universitas Sebelas Maret, dan kompleks stadion Manahan dengan menggunakan
transportasi umum. Selanjutnya, pada kegiatan ketiga, peserta akan diberi
tantangan untuk hidup bersama warga di daerah Klaten, selama dua hari satu
malam. Selama berada di Klaten, peserta diharuskan untuk membantu keluarga
yang rumahnya mereka tinggali, misalnya dengan membantu memasak dan
bersihbersih rumah. Selain itu, peserta outing class juga diharuskan membuat
sebuah pentas seni dengan merangkul remajaremaja di sekitar daerah tersebut.
Kata kunci: kepekaan sosial, outing class, metode pembelajaran kreatif