MANIFESTASI ORAL DARI LEUKEMIA DAN PENAT

MANIFESTASI ORAL DARI LEUKEMIA DAN
PENATALAKSANAANNYA

Diajukan untuk melengkapi tugas kepaniteraan senior Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing :
drg. Etis Duhita Rahayuningtyas
Disusun oleh :
Kelompok 3
Faizurrahman Andi K

22010116210178

Pandhycha Veryza P.A

22010116210186

Gianita Puspita D

22010116210036


Ricca Angelina E

22010116210122

Intan Pratama N.P

22010116210153

Periode 5-30 Desember 2016
ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

HALAMAN PENGESAHAN
Judul

: Manifestasi Oral Dari Leukemia Dan Penatalaksanaannya

Pembimbing


: drg. Etis Duhita Rahayuningtyas

Semarang, 14 Desember 2016
Pembimbing,

drg. Etis Duhita Rahayuningtyas

Daftar Pertanyaan dan Jawaban :
1. Kenapa pada pasien leukemia sering terjadi perdarahan pada gingiva?
- Pada leukemia terdapat poliferasi leukosit yang tidak terkontrol sehingga
mengganggu hematopoesis menyebabkan turunnya jumlah sel-sel darah
normal  Trombositopeni ( gangguan pembekuan darah)  perdarahan
-

spontan gingiva.
Trauma minimal, poor oral hygiene, food impaction dapat menjadi
penyebab seringnya terjadi perdarahan gingiva berulang.

2. Bagaimana membedakan perdarahan gingiva merupakan tanda awal dari leukemia

dan bukan manifestasi penyakit lain?
Perdarahan gingiva pada leukemia terjadi karena trombositopeni dan pembesaran
gingiva yang menyeluruh. Pembesaran gingiva atau gingivitis dapat disebabkan
oleh faktor primer dan sekunder. Faktor primer adalah plak gigi, sedangkan
sekunder dapat berupa faktor predisposisi terjadinya plak (restorasi gagal, kavitas
karies, tumpukan sisa makanan, dan susunan gigi yang tidak teratur) dan faktor
sistemik (genetik, nutrisi, hormonal, dan hematologi).
Untuk menentukan penyebab perdarahan gingiva karena leukemia, dilihat dari:
- Ananmnesis
 Onset kronis
 Perdarahan masif dan sulit membeku/berhenti
 Perdarahan sering berulang
 Adanya keluhan lain, seperti anorexia, kelelahan
 Tidak sedang menggunakan obat-obat anti konvulsan
- Pemeriksaan Fisik (Intra Oral)
 Pembesaran gingiva menyeluruh
 Gingiva merah dan berdarah
 Pada palpasi dapat teraba seperti lumpur (boggy)
 Plak +/ Ulserasi oral
 Petekia

- Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin, darah lengkap, dan khusus perlu dilakukan
untuk menegakkan diangnosis kelainan hematologi.
Perdarahan dan pembesaran gingiva menyeluruh, warna sama dengan jaringan
sekitar, false pocket dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obat anti-konvulsan.
Penggantian obat yang digunakan serta pembersihan plak (gingivektomi) dapat

mengurangi perdarahan gingiva. Sedangkan leukemia merupakan kontra indikasi
untuk gingivektomi.
3. Kenapa bisa terjadi trismus pada anak ALL?
- Pada ALL dapat terjadi infiltrasi intensif dari sel leukemia ke bagian
-

profunda dari otot-otot mastikasi.
Selain itu, pada ALL juga terdapat limfadenopati kelenjar limfe kepala dan
leher yang berdekatan dengan otot mastikasi, sehingga penyebaran sel-sel
radang dan sel leukemia dari kelenjar limfe tersebut dapat menyebabkan
trismus.

4. Apa itu noma dan bagaimana hubungannya dengan leukemia?

- Cancrum oris atau noma atau gangenous stomatitis merupakan suatu
penyakit gangren yang menyebar dengan cepat dan memengaruhi jaringan
padat dan lunak. Gangren merupakan nekrosisnya jaringan karena
kurangnya suplai darah atau karena infeksi. Penyakit infeksi cancrum oris
yangmerusak jaringan orofasial (mulut) serta struktur sekitarnya dengan
penyebabnya bakteri pada orang dengan gangguan imunitas (kekebalan
tubuh). Sering terjadi pada oral hygiene yang buruk dan pada pasien
-

malnutrisi.
Pada pasien

dengan

Leukemia,

kemoterapi

memicu


terjadinya

agranulositosis, dimana jumlah sel darah putih granulosit (neutrofil)
berkurang. Fungsi neutrofil adalah fagositosis bakteri dan mikroorganisme
patogen, dalam hal ini adalah bakteri penyebab noma. Dengan terjadinya
agranulositosis, faktor resiko terjadi noma menjadi lebih tinggi. Pada AML
juga terdapat ulserasi mukosa pada mulut, hal tersebut mempermudah
bakteri untuk menginfeksi dan menyebabkan gangren.