AKUISISI ANTARPERUSAHAAN DAN INVESTASI P (1)
AKUISISI ANTARPERUSAHAAN
DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN
Nama Kelompok:
1. Achyadina Firdaus
2. Asep Nurholis
3. Leo Agung Julio
4. Tito Mei Bangkit Nugroho
JURUSAN ADMINISTRASI PERPAJAKAN
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
I.
PERKEMBANGAN STRUKTUR USAHA KOMPLEKS
Kompleksitas lingkungan usaha timbul karena:
1. Perusahaan menjalankan usaha lintas negara;
2. Sistem hukum dan resiko yang berbeda-beda;
3. Sistem perpajakan yang berbeda;
4. Kompleksitas transaksi usaha dan instrumen keu yang sangat beragam.
Struktur organisasi yg kompleks sering dikembangkan utk membantu mencapai
tujuan perusahaan, seperti meningkatkan profitabilitas atau mengurangi resiko.
Sebagai contoh, byk perusahaan membentuk anak perusahaan utk menjalankan
aktivitas usaha tertentu. Anak perusahaan (subsidiary) adalah anak perusahaan yg
dikendalikan oleh entitas lain, yang disebut induk perusahaan (parent company /
Holding compony).
II.
PERLUASAN USAHA DAN BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Ketika Perusahaan meluaskan usahanya atau mengubah struktur organisasinya
dengan mengakuisisi perusahaan lain atau melalui divisi internal, struktur baru
harus diteliti utk menentukan prosedur pelaporan akt yg sesuai. Bebarapa
pendekatan yg dpt diterapkan, tergantung pd kondisi yg ada:
a. Merger, Penggabungan usaha, dimana aktiva, kewajiban dari perusahaan yg
diakuisisi digabung dg aktiva & kewajiban perusahaan pengakuisisi tidak
menimbulkan tambahan komponen organisasi.
b. Kepemilikan Kendali (controlling ownership), penggabungan usaha, dimana
perusahaan yg diakuisi tetap sbg entitas legal terpisah dg mayoritas
kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan pengakuisisi menimbulkan
hubungan induk-anak perusahaan.
c. Kepemilikan Minoritas (minority interest) atau kepemilikan nonpengendali,
pembelian kepemilikan kurang dari 50% di perusahaan lain tidak
mengakibatkan timbulnya penggabungan usaha atau situasi pengendalian.
d. Kepemilikan menguntungkan lainnya(other beneficial interest), perusahaan
dpt memiliki kepemilikan pd entitas lain walaupun tanpa ada kepemilikan
langsung pada entitas tersebut. Kepemilikan tersebut mungkin timbul karena
adanya perjanjian yang dibuat oleh entitas tersebut atau melalui perjanjian
operasi atau keuangan.
Contoh
Allen Company membentuk anak perusahaan, Blaine Company dan
mentransfer aktiva berikut pada Blaine utk memperoleh 100.000 lbr saham
Blaine dengan nilai nominal $2:
Jurnal yang dicatat oleh Allen:
Investasi pada Saham Biasa Blaine Co
435.000
Akumulasi Penyusutan
110.000 *
Kas
Persediaan
70.000
50.000
Tanah
75.000
Bangunan
100.000
Peralatan
250.000
* 110.000 = ($100.000 - $80.000) + ($250.000 - $160.000)
Jurnal yg dicatat oleh Blaine:
Kas
70.000
Persediaan
50.000
Tanah
75.000
Bangunan
100.000
Peralatan
250.000
Akumulasi Penyusutan
Saham Biasa, nominal $2
Tambahan Modal Disetor
110.000
200.000
235.000
Asumsikan Allen menginvestasikan aktiva yg sama spt pada kasus perusahaan
terbuka di atas dan perusahaan yg tidak ada hubungannya Chaney Corp,
menginvestasikan kas sebesar $65.000 utk 10% kepemilikan pd laba rugi
Blaine, dimana Allen menjealankan operasi dan memegang kendali di
persekutuan.
Jurnal yg dicatat oleh Blaine:
Kas
135.000
Persediaan
50.000
Tanah
75.000
Bangunan
100.000
Peralatan
III.
250.000
Akumulasi Penyusutan
110.000
Modal, Allen Comp
435.000
Modal, Chaney Corp
65.000
PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION)
A business combination terjadi ketika dua atau lebih entitas usaha yang terpisah
bergabung menjadi satu entitas usaha. Alasan penggabungan usaha adalah:
1. Manfaat biaya;
2. Resiko lebih rendah;
3. Penundaan operasi pengurangan;
4. Mencegah pengambilalihan;
5. Akuisisi harta tidak brwujud;
6. Alasan lain.
Pengembangan perusahaan:
1. Pengembangan Interen Perusahaan (Internal Business Expansion)
Hanya melibatkan unit unit yg ada di dalam organisasi perusahaan
Contoh:
a. mengembangkan atau menambah jenis produk baru;
b. membuka daerah pemasaran baru;
c. mengembangkan proses produksi baru (perlu dana yg cukup besar dan
beresiko tinggi.
2. Pengembangan Eksteren Perusahaan (External Business Expansion)
Melibatkan unit-unit yang berada di luar organisasi perusahaan seperti :
pesaing-langganan-rekanan-perusahaan sejenis-maupun yang tidak
mempunyai hubungan operasional
a. Penggabungan Badan Usaha (Business Combination)
Beberapa unit organisasi perusahaan yang secara ekonomis berdiri
sendiri menyatukan diri menjadi satu kesatuan ekonomi. Secara hukum
dapat saja unit-unit tersebut tetap berdiri sendiri.
IV.
PENGGABUNGAN BADAN USAHA
a. Merger;
b. Kosolidasi;
c. Akuisisi.
A. Masalah Dalam Penggabungan Badan Usaha :
1. Penentuan dan Pembagian Modal saham.
2. Akuntansi Penggabungan Badan Usaha.
B. Akuntansi Penggabungan Badan Usaha
1. Pooling of Interests (penyatuan kepentingan)
2. By Purchase (pembelian)
1. Pooling of Interests
Apabila suatu penggabungan usaha dianggap sebagai suatu pooling of
interest maka badan usaha yang baru dianggap sebagai kelanjutan dari semua
badan usaha yang bergabung, baik dalam bentuk suatu badan usaha yang
tunggal maupun sebagai induk perusahaan dengan satu atau beberapa anak
perusahaan
Penggabungan BU merupakan penyatuan pemilikan (modal) dari dua
perusahaan atau lebih, berarti ada kesinambungan hak pemilikan semula.
Yang perlu diperhatikan :
a. Aktiva, utang dan modal tetap dicatat sebesar nilai bukunya.
b. Saldo modal saham dari perusahaan pembentuk dijumlahkan
untuk menentukan saldo modal saham dari unit gabungan,
termasuk laba ditahan atau defisit laba. Jika modal saham
berubah (bertambah atau berkurang) :
bertambah, maka pertambahannya diambil dari agio saham,kalau
masih kurang diambil dari laba ditahan
berkurang, maka kekurangannya ditambahkan pada agio saham
Semua
biaya
yang
terjadi
dalam
penerbitan
saham
untuk melaksanakan penggabungan dianggap sebagai beban periode
berjalan.
Apabila PT Bunga bermaksud ingin menggabungkan diri dengan PT
Mawar, dengan penerbitan 22.000 lembar saham biasa dengan nilai
nominal Rp 10.000 untuk
memperoleh aktiva tetap milik PT Mawar
dimana dalam hal ini identitas PT Bunga tetap atau tidak akan ada
perusahaan baru yang terbentuk, maka pencatatan yang dilakukan
dalam pembukuan PT Bunga adalah :
Aktiva Lain-lain Rp 1.040.000.000
-
Beban-beban
-
Rp 210.000.000
Modal saham
-
Rp 720.000.000
Laba ditahan
-
Rp 230.000.000
Pendapatan
-
Rp300.000.000
PT Aku memperoleh aktiva bersih PT Dia melalui penggabungan
di
dengan Metode pembelian atau by purchase. Berikut ini adalah
neraca dari PT Dia.
PT Aku membayar Rp 400.000.000 tunai dan menerbitkan 50.000 lembar
saham biasa dengan nilai nominal Rp 10.000, nilai pasar Rp 20.000 per saham
untuk memperoleh aktiva bersih PT Dia.
Ayat jurnal untuk mencatat
penggabungan usaha pada buku PT Aku adalah sebagai berikut :
Investasi pada PT Dia
Rp 1.400.000.000 -
Kas
-
Rp 400.000.000
Saham-biasa
-
Rp 500.000.000
Tambahan modal disetor
-
Rp 500.000.000
Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal Rp. 10.000
ditambah dengan kas Rp 400.000.000 dalam penggabungan usaha dengan
metode pembelian atas PT Dia adalah
Kas
Piutang bersih
Rp 50.000.000
Rp 140.000.000
-
Persediaan
Rp 250.000.000
-
Tanah
Rp 100.000.000
-
Bangunan
Rp 500.000.000
-
Peralatan
Rp 350.000.000
-
Hak paten
Rp 50.000.000
-
Goodwill
Rp 200.000.000
-
Hutang usaha
-
Rp 60.000.000
Wesel bayar
-
Rp 135.000.000
Kewajiban lain-lain
-
Rp 45.000.000
Investasi pada PT Dia
-
Rp 1.400.000.000
Goodwill sebesar Rp 200.000.000 merupakan selisih antara nilai wajar aktiva
dan nilai perolehan suatu aktiva dalam hal ini selisih antara Rp 1.400.000.000
dan Rp 1.200.000.000. Sesuai dengan prinsip akuntansi goodwill yang timbul
sebesar Rp 200.000.000 ini nantinya harus diamortisasi.
Dari kedua metode di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa apabila
penggabungan perusahaan dengan menggunakan metode by purchase,
maka harta
kekayaan yang diperoleh oleh suatu badan usaha yang melakukan
pengambilan tersebut dicatat dan diakui sebesar nilai pasarnya (penilaian
kembali), sebaliknya modal saham dicatat dengan jumlah yang sama. Hal ini
mendorong untuk diakui adanya “Aktiva Tak Berwujud” (Goodwill) yang
merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian (interest)
perusahaan pengakusisi atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat
diidentifikasi pada tanggal transaksi.
Apabila penggabungan badan usaha tersebut dilakukan dengan menggunakan
pooling of interest, maka jumlah harta, hutang dan hak para pemegang saham
yang dilaporkan perusahaan-perusahaan yang menggabungkan diri contoh di
atas PT Bunga dan PT Mawar dicatat dan diakui sesuai dengan nilai bukunya,
maka dengan menggunakan metode ini sama sekali tidak menimbulkan
adanya pengakuan “aktiva tak berwujud” atau dalam hal ini goodwill atau bisa
disimpulkan bahwa penggabungan perusahaan atas dasar pooling of interest,
harta, kewajiban, modal dan beban yang menjadi milik kedua perusahaan
digabungkan seperti biasa.
Misalnya pada contoh di atas aktiva lain-lain milik PT Bunga dan PT Mawar
berturut – turut Rp 750.000.000 dan Rp 290.000.000. Jika kedua perusahaan
menggabungkan diri dengan metode pooling of interest, maka jumlah aktiva
yang dilaporkan dalam neraca perusahaan baru atau perusahaan yang tetap
mempertahankan identitasnya merupakan penjumlahan antara Rp 750.000.000
dan Rp 290.000.000.
Contoh: Penggabungan usaha melalui pembelian aktiva bersih
1. PT. Point membeli semua aktiva dan kewajiban Sharp dengan
mengeluarkan 10,000
lembar saham Sharp nominal
$10 saham yg
dikeluarkan tsb mempunyai nilai pasar $600,000.
2. Point mengeluarkan $40,000 untuk biaya penilaian dan $25,000 untuk
biaya penerbitan saham.
3. Total nilai wajar aktiva bersih Sharp $510,000.
Jurnal yg dibuat oleh point atas pembelian aktiva dan kewajiban Sharp sbb:
a. Mencatat biaya yg berhubungan dengan pembelian perusahan (Sharp)
Biaya merger tangguhan
$40,000
Kas
$40,000
b. Mencatat biaya pengeluran saham biasa.
Biaya pengeluaran saham tangguhan
Kas
$25,000
Mencatat pembelian sharp
Kas dan Piutang
$45,000 #
Persediaan
75,000 #
Tanah bangunan dan peralatan
420,000 #
Patent
80,000 #
$25,000
Goodwill
130,000 *
Kewajiban lancar
$110,000 #
Saham biasa
100,000
Tambahan modal disetor
475,000
Biaya merger tangguhan
40,000 **
Biaya pengeluaran saham tangguhan
* Lihat slide selanjutnya.
25,000 **
**lihat slide sebelumnya.
# Nilai pasar wajar
1. Perhitungan Goodwill
Harga pokok investasi:
Nilai wajar saham yg diterbitkan $600,000
Biaya akuisisi lainnya
Total Harga beli
40,000
640,000
Kurangi:
Nilai wajar aktiva bersih
510,000
Goodwill
130,000
2. Mencatat transfer aktiva ke point
Investasi pd saham point
$600,000
Kewajiban lancar
100,000
Akumulasi penyusutan
150,000
Kas dan Piutang
45,000
Persediaan
65,000
Tanah
40,000
Bangunan dan peralatan
400,000
Keuntungan penjualan
Aktiva bersih
300,000
3. Mencatat pembagian saham Point
Saham biasa
$100,000
Tambahan modal distor
50,000
Laba ditahan
150,000
Laba penjualan aktiva bersih
300,000
Investasi pd saham point
$600,000
4. Penggabungan Usaha melalui pembelian saham
Jika Point menukarkan 10.000 lembar saham nya dengan total nilai pasar
600.000 untuk semua saham sharp dalam transaksi pembelian dan timbul
biaya merger sebesar 40.000 dan biaya pengeluaran saham 25.000 yg
seblumnya dicatat dalam akun tangguhan, point mencatat jurnal berikut
pada saat penerimaan saham sharp
Mencatat Pembelian saham Sharp
Investasi pd saham Sharp
Saham Biasa
Tambahan Modal disetor
Biaya Merger Tangguhan
Biaya pengeluaran saham
tangguhan
$640,000
$100,000
475,000
40,000
25,000
DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN
Nama Kelompok:
1. Achyadina Firdaus
2. Asep Nurholis
3. Leo Agung Julio
4. Tito Mei Bangkit Nugroho
JURUSAN ADMINISTRASI PERPAJAKAN
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
I.
PERKEMBANGAN STRUKTUR USAHA KOMPLEKS
Kompleksitas lingkungan usaha timbul karena:
1. Perusahaan menjalankan usaha lintas negara;
2. Sistem hukum dan resiko yang berbeda-beda;
3. Sistem perpajakan yang berbeda;
4. Kompleksitas transaksi usaha dan instrumen keu yang sangat beragam.
Struktur organisasi yg kompleks sering dikembangkan utk membantu mencapai
tujuan perusahaan, seperti meningkatkan profitabilitas atau mengurangi resiko.
Sebagai contoh, byk perusahaan membentuk anak perusahaan utk menjalankan
aktivitas usaha tertentu. Anak perusahaan (subsidiary) adalah anak perusahaan yg
dikendalikan oleh entitas lain, yang disebut induk perusahaan (parent company /
Holding compony).
II.
PERLUASAN USAHA DAN BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Ketika Perusahaan meluaskan usahanya atau mengubah struktur organisasinya
dengan mengakuisisi perusahaan lain atau melalui divisi internal, struktur baru
harus diteliti utk menentukan prosedur pelaporan akt yg sesuai. Bebarapa
pendekatan yg dpt diterapkan, tergantung pd kondisi yg ada:
a. Merger, Penggabungan usaha, dimana aktiva, kewajiban dari perusahaan yg
diakuisisi digabung dg aktiva & kewajiban perusahaan pengakuisisi tidak
menimbulkan tambahan komponen organisasi.
b. Kepemilikan Kendali (controlling ownership), penggabungan usaha, dimana
perusahaan yg diakuisi tetap sbg entitas legal terpisah dg mayoritas
kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan pengakuisisi menimbulkan
hubungan induk-anak perusahaan.
c. Kepemilikan Minoritas (minority interest) atau kepemilikan nonpengendali,
pembelian kepemilikan kurang dari 50% di perusahaan lain tidak
mengakibatkan timbulnya penggabungan usaha atau situasi pengendalian.
d. Kepemilikan menguntungkan lainnya(other beneficial interest), perusahaan
dpt memiliki kepemilikan pd entitas lain walaupun tanpa ada kepemilikan
langsung pada entitas tersebut. Kepemilikan tersebut mungkin timbul karena
adanya perjanjian yang dibuat oleh entitas tersebut atau melalui perjanjian
operasi atau keuangan.
Contoh
Allen Company membentuk anak perusahaan, Blaine Company dan
mentransfer aktiva berikut pada Blaine utk memperoleh 100.000 lbr saham
Blaine dengan nilai nominal $2:
Jurnal yang dicatat oleh Allen:
Investasi pada Saham Biasa Blaine Co
435.000
Akumulasi Penyusutan
110.000 *
Kas
Persediaan
70.000
50.000
Tanah
75.000
Bangunan
100.000
Peralatan
250.000
* 110.000 = ($100.000 - $80.000) + ($250.000 - $160.000)
Jurnal yg dicatat oleh Blaine:
Kas
70.000
Persediaan
50.000
Tanah
75.000
Bangunan
100.000
Peralatan
250.000
Akumulasi Penyusutan
Saham Biasa, nominal $2
Tambahan Modal Disetor
110.000
200.000
235.000
Asumsikan Allen menginvestasikan aktiva yg sama spt pada kasus perusahaan
terbuka di atas dan perusahaan yg tidak ada hubungannya Chaney Corp,
menginvestasikan kas sebesar $65.000 utk 10% kepemilikan pd laba rugi
Blaine, dimana Allen menjealankan operasi dan memegang kendali di
persekutuan.
Jurnal yg dicatat oleh Blaine:
Kas
135.000
Persediaan
50.000
Tanah
75.000
Bangunan
100.000
Peralatan
III.
250.000
Akumulasi Penyusutan
110.000
Modal, Allen Comp
435.000
Modal, Chaney Corp
65.000
PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION)
A business combination terjadi ketika dua atau lebih entitas usaha yang terpisah
bergabung menjadi satu entitas usaha. Alasan penggabungan usaha adalah:
1. Manfaat biaya;
2. Resiko lebih rendah;
3. Penundaan operasi pengurangan;
4. Mencegah pengambilalihan;
5. Akuisisi harta tidak brwujud;
6. Alasan lain.
Pengembangan perusahaan:
1. Pengembangan Interen Perusahaan (Internal Business Expansion)
Hanya melibatkan unit unit yg ada di dalam organisasi perusahaan
Contoh:
a. mengembangkan atau menambah jenis produk baru;
b. membuka daerah pemasaran baru;
c. mengembangkan proses produksi baru (perlu dana yg cukup besar dan
beresiko tinggi.
2. Pengembangan Eksteren Perusahaan (External Business Expansion)
Melibatkan unit-unit yang berada di luar organisasi perusahaan seperti :
pesaing-langganan-rekanan-perusahaan sejenis-maupun yang tidak
mempunyai hubungan operasional
a. Penggabungan Badan Usaha (Business Combination)
Beberapa unit organisasi perusahaan yang secara ekonomis berdiri
sendiri menyatukan diri menjadi satu kesatuan ekonomi. Secara hukum
dapat saja unit-unit tersebut tetap berdiri sendiri.
IV.
PENGGABUNGAN BADAN USAHA
a. Merger;
b. Kosolidasi;
c. Akuisisi.
A. Masalah Dalam Penggabungan Badan Usaha :
1. Penentuan dan Pembagian Modal saham.
2. Akuntansi Penggabungan Badan Usaha.
B. Akuntansi Penggabungan Badan Usaha
1. Pooling of Interests (penyatuan kepentingan)
2. By Purchase (pembelian)
1. Pooling of Interests
Apabila suatu penggabungan usaha dianggap sebagai suatu pooling of
interest maka badan usaha yang baru dianggap sebagai kelanjutan dari semua
badan usaha yang bergabung, baik dalam bentuk suatu badan usaha yang
tunggal maupun sebagai induk perusahaan dengan satu atau beberapa anak
perusahaan
Penggabungan BU merupakan penyatuan pemilikan (modal) dari dua
perusahaan atau lebih, berarti ada kesinambungan hak pemilikan semula.
Yang perlu diperhatikan :
a. Aktiva, utang dan modal tetap dicatat sebesar nilai bukunya.
b. Saldo modal saham dari perusahaan pembentuk dijumlahkan
untuk menentukan saldo modal saham dari unit gabungan,
termasuk laba ditahan atau defisit laba. Jika modal saham
berubah (bertambah atau berkurang) :
bertambah, maka pertambahannya diambil dari agio saham,kalau
masih kurang diambil dari laba ditahan
berkurang, maka kekurangannya ditambahkan pada agio saham
Semua
biaya
yang
terjadi
dalam
penerbitan
saham
untuk melaksanakan penggabungan dianggap sebagai beban periode
berjalan.
Apabila PT Bunga bermaksud ingin menggabungkan diri dengan PT
Mawar, dengan penerbitan 22.000 lembar saham biasa dengan nilai
nominal Rp 10.000 untuk
memperoleh aktiva tetap milik PT Mawar
dimana dalam hal ini identitas PT Bunga tetap atau tidak akan ada
perusahaan baru yang terbentuk, maka pencatatan yang dilakukan
dalam pembukuan PT Bunga adalah :
Aktiva Lain-lain Rp 1.040.000.000
-
Beban-beban
-
Rp 210.000.000
Modal saham
-
Rp 720.000.000
Laba ditahan
-
Rp 230.000.000
Pendapatan
-
Rp300.000.000
PT Aku memperoleh aktiva bersih PT Dia melalui penggabungan
di
dengan Metode pembelian atau by purchase. Berikut ini adalah
neraca dari PT Dia.
PT Aku membayar Rp 400.000.000 tunai dan menerbitkan 50.000 lembar
saham biasa dengan nilai nominal Rp 10.000, nilai pasar Rp 20.000 per saham
untuk memperoleh aktiva bersih PT Dia.
Ayat jurnal untuk mencatat
penggabungan usaha pada buku PT Aku adalah sebagai berikut :
Investasi pada PT Dia
Rp 1.400.000.000 -
Kas
-
Rp 400.000.000
Saham-biasa
-
Rp 500.000.000
Tambahan modal disetor
-
Rp 500.000.000
Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal Rp. 10.000
ditambah dengan kas Rp 400.000.000 dalam penggabungan usaha dengan
metode pembelian atas PT Dia adalah
Kas
Piutang bersih
Rp 50.000.000
Rp 140.000.000
-
Persediaan
Rp 250.000.000
-
Tanah
Rp 100.000.000
-
Bangunan
Rp 500.000.000
-
Peralatan
Rp 350.000.000
-
Hak paten
Rp 50.000.000
-
Goodwill
Rp 200.000.000
-
Hutang usaha
-
Rp 60.000.000
Wesel bayar
-
Rp 135.000.000
Kewajiban lain-lain
-
Rp 45.000.000
Investasi pada PT Dia
-
Rp 1.400.000.000
Goodwill sebesar Rp 200.000.000 merupakan selisih antara nilai wajar aktiva
dan nilai perolehan suatu aktiva dalam hal ini selisih antara Rp 1.400.000.000
dan Rp 1.200.000.000. Sesuai dengan prinsip akuntansi goodwill yang timbul
sebesar Rp 200.000.000 ini nantinya harus diamortisasi.
Dari kedua metode di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa apabila
penggabungan perusahaan dengan menggunakan metode by purchase,
maka harta
kekayaan yang diperoleh oleh suatu badan usaha yang melakukan
pengambilan tersebut dicatat dan diakui sebesar nilai pasarnya (penilaian
kembali), sebaliknya modal saham dicatat dengan jumlah yang sama. Hal ini
mendorong untuk diakui adanya “Aktiva Tak Berwujud” (Goodwill) yang
merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian (interest)
perusahaan pengakusisi atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat
diidentifikasi pada tanggal transaksi.
Apabila penggabungan badan usaha tersebut dilakukan dengan menggunakan
pooling of interest, maka jumlah harta, hutang dan hak para pemegang saham
yang dilaporkan perusahaan-perusahaan yang menggabungkan diri contoh di
atas PT Bunga dan PT Mawar dicatat dan diakui sesuai dengan nilai bukunya,
maka dengan menggunakan metode ini sama sekali tidak menimbulkan
adanya pengakuan “aktiva tak berwujud” atau dalam hal ini goodwill atau bisa
disimpulkan bahwa penggabungan perusahaan atas dasar pooling of interest,
harta, kewajiban, modal dan beban yang menjadi milik kedua perusahaan
digabungkan seperti biasa.
Misalnya pada contoh di atas aktiva lain-lain milik PT Bunga dan PT Mawar
berturut – turut Rp 750.000.000 dan Rp 290.000.000. Jika kedua perusahaan
menggabungkan diri dengan metode pooling of interest, maka jumlah aktiva
yang dilaporkan dalam neraca perusahaan baru atau perusahaan yang tetap
mempertahankan identitasnya merupakan penjumlahan antara Rp 750.000.000
dan Rp 290.000.000.
Contoh: Penggabungan usaha melalui pembelian aktiva bersih
1. PT. Point membeli semua aktiva dan kewajiban Sharp dengan
mengeluarkan 10,000
lembar saham Sharp nominal
$10 saham yg
dikeluarkan tsb mempunyai nilai pasar $600,000.
2. Point mengeluarkan $40,000 untuk biaya penilaian dan $25,000 untuk
biaya penerbitan saham.
3. Total nilai wajar aktiva bersih Sharp $510,000.
Jurnal yg dibuat oleh point atas pembelian aktiva dan kewajiban Sharp sbb:
a. Mencatat biaya yg berhubungan dengan pembelian perusahan (Sharp)
Biaya merger tangguhan
$40,000
Kas
$40,000
b. Mencatat biaya pengeluran saham biasa.
Biaya pengeluaran saham tangguhan
Kas
$25,000
Mencatat pembelian sharp
Kas dan Piutang
$45,000 #
Persediaan
75,000 #
Tanah bangunan dan peralatan
420,000 #
Patent
80,000 #
$25,000
Goodwill
130,000 *
Kewajiban lancar
$110,000 #
Saham biasa
100,000
Tambahan modal disetor
475,000
Biaya merger tangguhan
40,000 **
Biaya pengeluaran saham tangguhan
* Lihat slide selanjutnya.
25,000 **
**lihat slide sebelumnya.
# Nilai pasar wajar
1. Perhitungan Goodwill
Harga pokok investasi:
Nilai wajar saham yg diterbitkan $600,000
Biaya akuisisi lainnya
Total Harga beli
40,000
640,000
Kurangi:
Nilai wajar aktiva bersih
510,000
Goodwill
130,000
2. Mencatat transfer aktiva ke point
Investasi pd saham point
$600,000
Kewajiban lancar
100,000
Akumulasi penyusutan
150,000
Kas dan Piutang
45,000
Persediaan
65,000
Tanah
40,000
Bangunan dan peralatan
400,000
Keuntungan penjualan
Aktiva bersih
300,000
3. Mencatat pembagian saham Point
Saham biasa
$100,000
Tambahan modal distor
50,000
Laba ditahan
150,000
Laba penjualan aktiva bersih
300,000
Investasi pd saham point
$600,000
4. Penggabungan Usaha melalui pembelian saham
Jika Point menukarkan 10.000 lembar saham nya dengan total nilai pasar
600.000 untuk semua saham sharp dalam transaksi pembelian dan timbul
biaya merger sebesar 40.000 dan biaya pengeluaran saham 25.000 yg
seblumnya dicatat dalam akun tangguhan, point mencatat jurnal berikut
pada saat penerimaan saham sharp
Mencatat Pembelian saham Sharp
Investasi pd saham Sharp
Saham Biasa
Tambahan Modal disetor
Biaya Merger Tangguhan
Biaya pengeluaran saham
tangguhan
$640,000
$100,000
475,000
40,000
25,000