INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT dalam
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Di Susun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: IAD, IBD, ISD
Dosen Pengampu : Sayful Mujab, M.Ag
Di Susun Oleh :
Islahudin
1520110025
Abdul Latif
1520110027
Nur Sholikin
1520110028
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH / AS
2015
A.
Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk individu, keluarga dan masyarakat oleh karena itu manusia
dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi
dan membutuhkan manusia lain.Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individuindividu yang hidup secara sosial dan memiliki kehendak dan keinginan hidup bersama. Kita
tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami
tugas dan kewajibannya dalam setiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan
sistem sosial yang ada.
Individu yang tertata dengan baik akan menghasilkan sebuah keluarga yang baik,yang
akan menjadi masyarakat yang aktif dalam sebuah organisasi dilingkungannya.individu juga
dituntut untuk berinteraksi sosial dalam lingkungan masyarakat.
Pada kesempatan ini kami akan mengkaji tentang individu,keluarga,dan masyarakat
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan individu, keluarga, dan masyarakat?
2. Bagaimana hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat?
3. Apakah masalah dalam individu, keluarga, dan masyarakat?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Individu
Kata “individu” berasal dari kata latin yakni kata individuum, yang memiliki arti
“yang tak terbagi”, jadi individu adalah suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.Menurut pendapat Dr. A. Lysen Kata individu
diartikan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia atau perorangan.1 Sehingga
manusia yang seperti itu sering disebut“manusia perorangan” ,individu dalam hal ini adalah
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan
sosialnya melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik tentang
dirinya, akan tetapi dalam banyak hal ada pula persamaan disamping hal-hal yang spesifik
tentang dirinya dan orang lain.
Manusia dikatakan menjadi individu apabila pola tingkah lakunya sudah bersifat
spesifik didalam dirinya dan bukan lagi menuruti pola tingkah laku yang umum.Dalam
hubungan ini dapat dicirikan,apabila manusia dalam tindakan-tindakannya menjurus kepada
kepentingan pribadi,maka disebut manusia sebagai makhluk individu. Sebaliknya,apabila
tindakan-tindakannya merupakan hubungan dengan manusia lainya,maka manusia itu
dikatakan makhluk sosial.Selama perkembangan manusia menjadi individu,ia pun mengalami
bahwa pada dirinya dibebani beberapa peranan.Peranan-peranan ini terutama dari kondisi
kebersamaan hidup dengan sesama manusia yang disebut makhluk sosial.Tidak jarang dapat
timbul konflik pada diri individu,karena tingkah laku yang spesifik dalam diri bercorak atau
bertentangan dengan peranan yang dituntut oleh masyarakat.
B.
Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti “anggota”)
adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. 2
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan
1 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta : Jakarta, 2003, hlm. 95
2 http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga(diakses pada 11 september 2015 pukul 09.35)
2
antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Keluarga adalah kelompok social yang terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.Pada
hakikatnya, keluarga merupakan suatu kelompok yang terbebtuk dari suatu hubungan seks
yang tetap, untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan dengan keorang tuaan dan
pemeliharaan anak.3
Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri
dari suami-istri dan anak-anak yang belum dewasa.
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sabagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya
2. Peranan ibu : Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak0anaknya, pelindung sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat daari lingkungannya, disamping itu juga ibu
dapat berperan sebagia pencari nafkah tambahan dalam keluarganya
3. Peran anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, social, dan spiritual.
C.
Masyarakat
1. Pengertian Masyarakat
Society atau masyarakat yang berasal dari kata Latin socius, yang artinya kawan. Istilah
masyarakat dari bahasa Arab syakara yang artinya ikut serta, berpartisipasi.4 Adanya saling
berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-betuk aturan hidup yang bukan
3 Su’adah, Sosiologi Keluarga, UMM Press : Malang, 2005,hlm. 22
4 Tim ISBD UNESA, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Unesa University Press, Surabaya, 2008. hlm 60
3
disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam
lingkungan social yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan,
keingian dsb. Manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola
interaksi social dihasilkan oleh hubungan dalam suatu masyarakat
Dalam arti luas yang dimaksud masyarakat ialah keseluruhan hubungan-hubungan dalam
hidup bersama dengan tidak dibatasi lingkungan, bangsa dan lain-lain. Atau: Keseluruhan
dari semua hubungan dalam hidup bermasyarakat.
Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspekaspek tertentu umpamanya: territorial, bangsa, golongan dan sebagainya. Maka ada
masyarakat Jawa, masyarakat Sunda, masyarakat Minang dan lain-lain.5
Berdasar arti tersebut di atas, masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lam
bertempat tinggal di suatu daerah yang tertentu dan mempunyai aturan (undang-undang) yang
mengatur tata hidup mereka untuk menuju kepada tujuan yang sama.
1. Bentuk-Bentuk Masyarakat6
A. Masyarakat Sederhana
Ciri -ciri struktur social dan budaya pada masyarakat sederhana :
-
Ikatan keluarga dan masyarakat sangat kuat
-
Organisasi social berdasarkan tradisi turun-temurun
-
Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap hal-hal ghoib
-
Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan
-
Hukum yang berlaku tidak tertulis
-
Sebagian besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau
untuk pasaran dalam skala kecil
5 Hartomo dan Arnicun Aziz, MKDU: Ilmu Sosial Dasar, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2008. hlm 89-90
6 Ibid,. h. 97-101
4
-
Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan dengan gotong royong
B. Masyarakat Madya
Ciri-ciri struktur social dan budaya pada masyarakat madya :
-
Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat
sudah mengendor
-
Adat istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh dari
luar
-
Masyarakat mulai berfikir rasional
-
Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lajutan
-
Hokum tertulis mulai mendampingi hokum tak tertulis
-
Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensasi
dalam struktur masyarakat
C. Masyarakat Modern
Ciri-ciri struktur social dan budaya masyarakat modern :
-
Hubungan social didasarkan atas kepentingan pribadi
-
Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling
mempengaruhi
-
Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat
-
Terdapat stratifikasi social atas dasar keahlian
5
-
Ekonomi hamper seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasar atas
penggunaan uang da alat pembayaran lainnya
D.
Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
Aspek individu, keluarga dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu.
Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka
individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya.
Karena tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut
bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama
seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu,
sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan
ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya
benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.7
E.
Problematika Individu, Keluarga dan Masyarakat
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti
proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi
sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dan lain-lain.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dan sebagainya.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dan sebagainya.
7 http://dahliaayusuryandari.blogspot.com/2012/02/tingkatan-dalam-masyarakat-dan.html
6
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Individu adalah suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan
yang paling kecil dan terbatas.Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah.Sementara masyarakat adalah kelompok manusia yang
telah lama bertempat tinggal di suatu daerah yang tertentu dan mempunyai aturan (undangundang) yang mengatur tata hidup mereka untuk menuju kepada tujuan yang sama.
Untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan
keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek
sosialnya serta menumbuh kembangkan perilakunya.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti
proses sosial dan bencana alam.8
8 http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalammasyarakat
7
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dan lain-lain.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dan sebagainya.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dan sebagainya.
B.
Saran
Dalam bermasyarakat ciptakanlah sikap saling tolong – menolong dalam hal
kebajikan, agar terciptanya sikap kekeluargaan dan kasih sayang terhadap sesama manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003.
Su’adah, Sosiologi Keluarga, UMM Press, Malang, 2005.
Tim ISBD UNESA, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Unesa University Press, Surabaya, 2008.
Hartomo dan Arnicun Aziz, MKDU: Ilmu Sosial Dasar, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2008.
http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosialdalam-masyarakat
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga(diakses pada 11 september 2015 pukul 09.35)
http://dahliaayusuryandari.blogspot.com/2012/02/tingkatan-dalam-masyarakat-dan.html
8
Di Susun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: IAD, IBD, ISD
Dosen Pengampu : Sayful Mujab, M.Ag
Di Susun Oleh :
Islahudin
1520110025
Abdul Latif
1520110027
Nur Sholikin
1520110028
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH / AS
2015
A.
Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk individu, keluarga dan masyarakat oleh karena itu manusia
dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi
dan membutuhkan manusia lain.Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individuindividu yang hidup secara sosial dan memiliki kehendak dan keinginan hidup bersama. Kita
tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami
tugas dan kewajibannya dalam setiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan
sistem sosial yang ada.
Individu yang tertata dengan baik akan menghasilkan sebuah keluarga yang baik,yang
akan menjadi masyarakat yang aktif dalam sebuah organisasi dilingkungannya.individu juga
dituntut untuk berinteraksi sosial dalam lingkungan masyarakat.
Pada kesempatan ini kami akan mengkaji tentang individu,keluarga,dan masyarakat
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan individu, keluarga, dan masyarakat?
2. Bagaimana hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat?
3. Apakah masalah dalam individu, keluarga, dan masyarakat?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Individu
Kata “individu” berasal dari kata latin yakni kata individuum, yang memiliki arti
“yang tak terbagi”, jadi individu adalah suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.Menurut pendapat Dr. A. Lysen Kata individu
diartikan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia atau perorangan.1 Sehingga
manusia yang seperti itu sering disebut“manusia perorangan” ,individu dalam hal ini adalah
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan
sosialnya melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik tentang
dirinya, akan tetapi dalam banyak hal ada pula persamaan disamping hal-hal yang spesifik
tentang dirinya dan orang lain.
Manusia dikatakan menjadi individu apabila pola tingkah lakunya sudah bersifat
spesifik didalam dirinya dan bukan lagi menuruti pola tingkah laku yang umum.Dalam
hubungan ini dapat dicirikan,apabila manusia dalam tindakan-tindakannya menjurus kepada
kepentingan pribadi,maka disebut manusia sebagai makhluk individu. Sebaliknya,apabila
tindakan-tindakannya merupakan hubungan dengan manusia lainya,maka manusia itu
dikatakan makhluk sosial.Selama perkembangan manusia menjadi individu,ia pun mengalami
bahwa pada dirinya dibebani beberapa peranan.Peranan-peranan ini terutama dari kondisi
kebersamaan hidup dengan sesama manusia yang disebut makhluk sosial.Tidak jarang dapat
timbul konflik pada diri individu,karena tingkah laku yang spesifik dalam diri bercorak atau
bertentangan dengan peranan yang dituntut oleh masyarakat.
B.
Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti “anggota”)
adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. 2
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan
1 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta : Jakarta, 2003, hlm. 95
2 http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga(diakses pada 11 september 2015 pukul 09.35)
2
antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Keluarga adalah kelompok social yang terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.Pada
hakikatnya, keluarga merupakan suatu kelompok yang terbebtuk dari suatu hubungan seks
yang tetap, untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan dengan keorang tuaan dan
pemeliharaan anak.3
Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri
dari suami-istri dan anak-anak yang belum dewasa.
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sabagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya
2. Peranan ibu : Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak0anaknya, pelindung sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat daari lingkungannya, disamping itu juga ibu
dapat berperan sebagia pencari nafkah tambahan dalam keluarganya
3. Peran anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, social, dan spiritual.
C.
Masyarakat
1. Pengertian Masyarakat
Society atau masyarakat yang berasal dari kata Latin socius, yang artinya kawan. Istilah
masyarakat dari bahasa Arab syakara yang artinya ikut serta, berpartisipasi.4 Adanya saling
berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-betuk aturan hidup yang bukan
3 Su’adah, Sosiologi Keluarga, UMM Press : Malang, 2005,hlm. 22
4 Tim ISBD UNESA, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Unesa University Press, Surabaya, 2008. hlm 60
3
disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam
lingkungan social yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan,
keingian dsb. Manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola
interaksi social dihasilkan oleh hubungan dalam suatu masyarakat
Dalam arti luas yang dimaksud masyarakat ialah keseluruhan hubungan-hubungan dalam
hidup bersama dengan tidak dibatasi lingkungan, bangsa dan lain-lain. Atau: Keseluruhan
dari semua hubungan dalam hidup bermasyarakat.
Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspekaspek tertentu umpamanya: territorial, bangsa, golongan dan sebagainya. Maka ada
masyarakat Jawa, masyarakat Sunda, masyarakat Minang dan lain-lain.5
Berdasar arti tersebut di atas, masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lam
bertempat tinggal di suatu daerah yang tertentu dan mempunyai aturan (undang-undang) yang
mengatur tata hidup mereka untuk menuju kepada tujuan yang sama.
1. Bentuk-Bentuk Masyarakat6
A. Masyarakat Sederhana
Ciri -ciri struktur social dan budaya pada masyarakat sederhana :
-
Ikatan keluarga dan masyarakat sangat kuat
-
Organisasi social berdasarkan tradisi turun-temurun
-
Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap hal-hal ghoib
-
Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan
-
Hukum yang berlaku tidak tertulis
-
Sebagian besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau
untuk pasaran dalam skala kecil
5 Hartomo dan Arnicun Aziz, MKDU: Ilmu Sosial Dasar, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2008. hlm 89-90
6 Ibid,. h. 97-101
4
-
Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan dengan gotong royong
B. Masyarakat Madya
Ciri-ciri struktur social dan budaya pada masyarakat madya :
-
Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat
sudah mengendor
-
Adat istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh dari
luar
-
Masyarakat mulai berfikir rasional
-
Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lajutan
-
Hokum tertulis mulai mendampingi hokum tak tertulis
-
Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensasi
dalam struktur masyarakat
C. Masyarakat Modern
Ciri-ciri struktur social dan budaya masyarakat modern :
-
Hubungan social didasarkan atas kepentingan pribadi
-
Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling
mempengaruhi
-
Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat
-
Terdapat stratifikasi social atas dasar keahlian
5
-
Ekonomi hamper seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasar atas
penggunaan uang da alat pembayaran lainnya
D.
Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
Aspek individu, keluarga dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu.
Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka
individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya.
Karena tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut
bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama
seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu,
sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan
ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya
benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.7
E.
Problematika Individu, Keluarga dan Masyarakat
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti
proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi
sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dan lain-lain.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dan sebagainya.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dan sebagainya.
7 http://dahliaayusuryandari.blogspot.com/2012/02/tingkatan-dalam-masyarakat-dan.html
6
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Individu adalah suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan
yang paling kecil dan terbatas.Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah.Sementara masyarakat adalah kelompok manusia yang
telah lama bertempat tinggal di suatu daerah yang tertentu dan mempunyai aturan (undangundang) yang mengatur tata hidup mereka untuk menuju kepada tujuan yang sama.
Untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan
keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek
sosialnya serta menumbuh kembangkan perilakunya.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti
proses sosial dan bencana alam.8
8 http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalammasyarakat
7
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dan lain-lain.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dan sebagainya.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dan sebagainya.
B.
Saran
Dalam bermasyarakat ciptakanlah sikap saling tolong – menolong dalam hal
kebajikan, agar terciptanya sikap kekeluargaan dan kasih sayang terhadap sesama manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003.
Su’adah, Sosiologi Keluarga, UMM Press, Malang, 2005.
Tim ISBD UNESA, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Unesa University Press, Surabaya, 2008.
Hartomo dan Arnicun Aziz, MKDU: Ilmu Sosial Dasar, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2008.
http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosialdalam-masyarakat
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga(diakses pada 11 september 2015 pukul 09.35)
http://dahliaayusuryandari.blogspot.com/2012/02/tingkatan-dalam-masyarakat-dan.html
8