Filsafat Ketuhanan Dalam Islam docx

Filsafat Ketuhanan Dalam Islam
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis
dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Sedangkan Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang
Tuhan dengan pendekatan akal budi, maka dipakai pendekatan yang disebut filosofis. Bagi orang
yang menganut agama tertentu akan menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha
memikirkannya.
Dalam teori evolusionisme atau pemikiran barat, sejarah perkembangan pemikiran manusia
tentang ketuhanan terdapat beberapa tahap yaitu :
1. Dinamisme
Menurut paham ini, manusia sejak zaman primitif telah mengakui adanya kekuatan yang
berpengaruh dalam kehidupan. Mula-mula sesuatu yang berpengaruh tersebut ditujukan
pada benda. Setiap benda mempunyai pengaruh pada manusia, ada yang berpengaruh
positif dan ada pula yang berpengaruh negatif.
2. Animisme
Paham ini merupakan perkembangan dari paham dinamisme. Masyarakat primitif
mempercayai adanya peran roh dalam hidupnya. Setiap benda yang dianggap benda baik,
mempunyai roh. Oleh masyarakat primitif, roh dipercayai sebagai sesuatu yang aktif
sekalipun bendanya telah mati.
3. Politeisme
Kepercayaan dinamisme dan animisme lama-lama tidak memberikan kepuasan, karena
terlalu banyak yang menjadi sanjungan dan pujaan. Dari sinilah mulai berkembang roh

yang lebih dari yang lain kemudian disebut dewa. Dewa mempunyai tugas dan kekuasaan
tertentu sesuai dengan bidangnya.
4. Henoteisme
Dalam paham ini disebutkan bahwa satu bangsa hanya mengakui satu dewa yang disebut
dengan Tuhan, namun manusia masih mengakui Tuhan bangsa lain.
5. Monoteisme
Kepercayaan dalam bentuk henoteisme melangkah menjadi monoteisme. Dalam
monoteisme hanya mengakui satu Tuhan untuk seluruh bangsa dan bersifat internasional.
Umat Islam memiliki pandangan sendiri tentang konseptual ketuhanan. Islam menitik beratkan
konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa, konsepsi inilah yang disebut
dengan Tauhid. Dimana lafal tauhid itu adalah laa ilaha illa Allah, yang artinya tiada tuhan
selain Allah. Dalam pengamalannya ketahuidan dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Tauhid Rububiyah
Mengesakan Allah dalam tiga perkara yaitu : penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan
pengaturan-Nya.
2. Tauhid Uluhiyah
Mengesakan Allah sebagai satu – satunya dzat yang pantas di sembah.
3. Tauhid Asmaa’was Shifat
Mengesakan Allah mengenai nama – nama-Nya dan sifat – sifat-Nya.


Konsepsi ini tidak serta merta datang dari pemikiran dan pendapat orang islam sendiri,
melainkan dari wahyu yang diturunkan untuk umat manusia dan seisinya yaitu Al-Quran.
Menurut para mufasir, melalui hadis al-Qur’an (Al-’Alaq [96]:1-5), Tuhan menunjukkan
dirinya sebagai pengajar manusia. Tuhan mengajarkan manusia berbagai hal termasuk
diantaranya konsep ketuhanan. Umat Muslim percaya al-Qur’an adalah wahyu Allah,
sehingga semua keterangan Allah dalam al-Qur’an merupakan “penuturan Allah tentang
diri-Nya”. Selain itu menurut Al-Qur’an sendiri, pengakuan akan Tuhan telah ada dalam
diri manusia sejak manusia pertama kali diciptakan.

Artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam
dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan
kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu
tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)" (Al-A’raf [7]:172).
Allah juga menegaskan keesaannya melalui surat Al-baqarah ayat 163 yang berbunyi
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang”
Kesimpulan : filsafat ketuhanan dalam islam menitik beratkan konseptualisasi Tuhan sebagai
Yang Tunggal dan Maha Kuasa, konsepsi inilah yang disebut dengan Tauhid yang didasarkan

dari Al – Quran dan hadis