Pemberdayaan KPK Kampung Pemuda Kreatif

Archipelago Essay Competition 2017

Pemberdayaan KPK (Kampung Pemuda Kreatif) melalui Kerajinan Hasil Laut
sebagai Opportunity Cost Nelayan menuju Masyarakat Pesisir Mandiri

Diusulkan oleh:

Ummi Hayati

10535615814

Riska Aulia Sartika

10535618114

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2017

i


Pemberdayaan KPK (Kampung Pemuda Kreatif) melalui Kerajinan Hasil Laut
sebagai Opportunity Cost Nelayan menuju Masyarakat Pesisir Mandiri
Ummi hayati dan Riska Aulia Sartika
Universitas Muhammadiyah Makassar

Indonesia merupakan negara kelautan yang luas dan terdiri dari ribuan pulau
termasuk pulau kecil dan terpencil. Sebagai negara maritim, Indonesia mempunyai
potensi ekonomi yang tinggi hingga mencapai miliaran dolar. Potensi kelautan
Indonesia di dalamnya dapat digolongkan menjadi 4 kelompok sumber daya kelautan
yaitu renewable resources, nonrenewable resource, Ocean Thermal Energy
Convertion), dan environment service. Kekayaan laut yang terhampar luas dapat
menjadi kesempatan bagi masyarakat khususnya para pemuda pesisir untuk
dimanfaatkan menjadi daya cipta sehingga dapat meningkatkan pembangunan
perekonomian Indonesia dibidang perikanan dan kelautan. Namun kurangnya
pendidikan dari sumber daya manusia menjadi salah satu penghambat dalam
mengembangkan potensi tersebut. Pemuda memiliki peluang besar dalam
menciptakan daya saing terutama dalam meningkatkan opportunity cost pada
nelayan. Opportunity cost merupakan kemungkinan lain yang bisa dikerjakan nelayan
bila saja mereka tidak menangkap ikan. Perlunya pelatihan keterampilan dalam
menumbuhkan kreativitas pemuda dalam mengolah hasil laut. Pemuda pesisir

menjadi tonggak bagi masyarakat pesisir dalam pengembangan potensi kelautan.
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis menawarkan solusi dalam peningkatan
kreativitas pemuda pesisir dengan judul Pemberdayaan KPK (Kampung Pemuda
Kreatif) melalui Kerajinan Hasil Laut Sebagai Opportunity Cost Nelayan menuju
Masyarakat Pesisir Mandiri. Dengan ini masyarakat mampu mengelola hasil laut
dengan kreatif disamping berprofesi sebagai nelayan yang dapat dipasarkan baik
lokal sampai mancanegara sehingga masyarakat dapat meningkatkan pendapatan
dengan sendirinya.

Kata Kunci: Pemberdayaan KPK (Kampung Pemuda Kreatif), Kerajinan Hasil Laut,
Opportunity Cost

ii

Pemberdayaan KPK (Kampung Pemuda Kreatif) Melalui Kerajinan Hasil Laut
Sebagai Opportunity Cost Nelayan Menuju Masyarakat Pesisir Mandiri

PENDAHULUAN
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbentuk kepulauan merupakan
negara bahari yang 2/3 luas wilayahnya berupa perairan dan 1/3 wilayahnya berupa

daratan. Memiliki panjang garis pantai sekitar 81.000 km (terpanjang kedua di dunia
setelah Canada) dan memiliki kurang lebih 17.000 pulau-pulau kecil dengan berbagai
sumber kekayaan alamnya. Sumber kekayaan alam Indonesia tidak hanya bersumber
dari darat saja, akan tetapi sumber kekayaan laut Indonesia juga memiliki potensi
yang besar (Subijanto, 2011).
Dilihat dari letak geografis kepulauan Indonesia yang sangat strategis
memberikan kedaulatan terhadap laut wilayahnya meliputi; perairan pedalaman,
perairan nusantara, dan laut teritorial (sepanjang 12 mil dari garis dasar). Disamping
itu ada juga zona tambahan Indonesia, yang memiliki hak-hak berdaulat dan
kewenangan tertentu. Selain itu, ada juga Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI)
sejauh 200 mil dari garis pangkal, dimana Indonesia mempunyai hak-hak berdaulat
atas kekayaan alam (perikanan), kewenangan untuk memelihara lingkungan laut,
mengatur dan mengizinkan penelitian ilmiah kelautan, pemberian izin pembangunan
pulau-pulau buatan, instalasi dan bangunan-bangunan lainnya (Lasabuda, 2013).
Kekayaan laut yang terhampar luas dapat menjadi kesempatan bagi
masyarakat khususnya para pemuda pesisir untuk dimanfaatkan menjadi daya cipta
sehingga dapat meningkatkan pembangunan perekonomian Indonesia dibidang
perikanan dan kelautan. Namun, potensi sumber daya pesisir dan laut Indonesia yang
besar ternyata belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan
ekonomi nasional. Pemanfaatannya belum optimal, malahan telah terjadi degradasi

sumber daya alam di beberapa perairan pesisir akibat pemanfaatan yang tidak
mempertimbangkan daya dukung lingkungan.
Pemanfaatan sumber daya alam yang belum optimal berdampak pada
kehidupan masyarakat. Salah satunya terjadinya kemiskinan masyarakat pesisir. Pada

1

tahun 2008, keberadaan masyarakat pesisir di Indonesia, tersebar di 10.639 desa
pesisir, dimana masyarakat miskinnya berjumlah kurang lebih 10 juta jiwa, terdiri
dari 7,8 juta penduduk miskin dan 2,2 juta penduduk sangat miskin. Tahun 2011,
masyarakat miskinnya bertakmbah menjadi 14,7 juta penduduk (Lasabuda, 2013).
Kemiskinan dan ketergantungan terhadap sumberdaya pesisir dan laut, seringkali
mengakibatkan masyarakat melakukan kegiatan yang menurunkan kualitas sumber
daya, seperti: penebangan mangrove (untuk kayu bakar dan dijual), penangkapan ikan
dengan merusak ekosistem. Tidak adanya pelatihan dalam peningkatan sumber daya
laut

yang

mendorong


pertumbuhan

perekonomian

masyarakat

sehingga

mengakibatkan kerusakan alam yang berdampak sendiri bagi kehidupan masyarakat
pesisir itu sendiri.
Kurangnya pendidikan dari sumber daya manusia menjadi salah satu
penghambat dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat pesisir, sehingga
perlunya sebuah pelatihan khususnya bagi pemuda pesisir dalam mengembangkan
kreativitas yang dimilikinya. Pemuda pesisir menjadi tonggak bagi masyarakat pesisir
dalam pengembangan potensi kelautan. Dengan potensi yang dimiliki oleh para
pemuda pesisir dapat dijadikan sebuah produk yang memiliki nilai jual yang tinggi.
Pemberdayaan potensi kekayaan laut dimaksudkan untuk mencukupi kepentingan
hajad hidup orang banyak bangsa Indonesia. Untuk itu, diperlukan SDM yang
berkualitas yang memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keahlian dalam mengelola

sumber daya alam yang ada di laut.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis menawarkan sebuah solusi
dengan judul Pemberdayaan KPK (Kampung Pemuda Kreatif) melalui Kerajinan
Hasil Laut sebagai Opportunity Cost Nelayan menuju Masyarakat Pesisir Mandiri.

2

PEMBAHASAN
Pemberdayaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kemampuan
melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak. Pemberdayaan kampung pemuda
kreatif (KPK) adalah sebuah tindakan yang dilakukan di pemukiman dengan
kreativitas pemuda andil dalam kegiatan tersebut. Dengan adanya pelatihan yang
dilakukan pada pemuda pesisir diharapkan dapat melahirkan pemuda yang kreatif dan
inovatif. Tidak jauh berbeda dengan pelatihan yang sering dilihat yaitu pengelolahan
sampah menjadi barang produktif. Dikarenakan pelakunya pemuda di daerah pesisir
sehingga kita harus memanfaatkan benda yang ada di laut, seperti halnya kerang laut
ataupun benda lainnya.
Pelatihan ini dilakukan sebagai opportunity cost nelayan di daerah pesisir.
Opportunity cost merupakan kemungkinan lain yang bisa dikerjakan nelayan bila saja
mereka tidak menangkap ikan. Kondisi sangat berpengaruh pada tingkat

kesejahteraan nelayan, terkadang beberapa pekan nelayan tidak melaut dikarenakan
musim yang tidak menentu. Selain itu, nelayan juga hidup secara konsumtif, dimana
disaat penghasilan banyak, tidak ditabung untuk persiapannya nanti, namun
digunakan untuk kebutuhan sekundernya. Untuk itu, perlu adanya pemberdayaan
sumber daya manusia yang produktif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang
melimpah.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan pemberdayaan
KPK (Kampung Pemuda Kreatif) sebagai berikut:
1. Melakukan survei daerah yang memiliki potensi besar dibidang pengelolaan
sumber daya laut.
2. Penyuluhan daerah oleh pemerintah kota di daerah 3T.
3. Memperdayakan pemuda pesisir baik yang sudah memiliki pengalaman
pengembangan kreativitas maupun yang masih proses belajar.
4. Melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para pemuda pesisir maksimal 2
bulan masa karantina.
5. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang produk dari kerajinan hasil laut.

3

6. Memasarkan produk dari hasil kreativitas pemuda baik di lokal maupun di

mancanegara.
Pemberdayaan KPK (Kampung Pemuda Kreatif) ini dapat bekerja sama
dengan:
1. Pemerintah (Pariwisata kota)
Dinas pariwisata bidang pemasaran membantu masyarakat dalam
penyusunan perencanaan pengelolaan hasil laut dan strategi pemasaran selain itu
memberikan pembinaan pengembangan pemasaran dan melakukan evaluasi hasil
dari kegiatan yang dilakukan masyarakat.
2. Pemuda Pesisir
Pemuda pesisir sebagai produsen dalam pengelolaan hasil produk
kerajinan laut.
3. Masyarakat
Masyarakat sebagai konsumen dari produk yang dihasilkan dari kegiatan
ini.
Berikut ini beberapa contoh produk yang akan dihasilkan dengan
pemberdayaan KPK di daerah pesisir yang nantinya akan dipasarkan di tempat wisata
setempat:

Gambar 1.1 kreasi tempat tisu


Gambar 1.2 Bros dari kerang laut
4

Gambar 1.3 gantungan

Gambar 1.4 Hiasan bros

SIMPULAN
Pemberdayaan KPK (Kampung Pemuda Kreatif) adalah sebuah solusi inovatif
dalam mengembangkan kreativitas pemuda pesisir dan memanfaatkan sumber daya
laut yang melimpah. Pemuda sebagai tonggak kemajuan bangsa dan negara, sehingga
potensi pemuda perlu digalih dan dieksplor kembali. Memanfaatkan kerajinan hasil
laut yang merupakan opportunity cost nelayan seperti kerang dan sebagainya menjadi
produk yang ekonomis. Kegiatan ini dapat bekerja sama dengan pihak pariwisata,
pemuda, dan masyarakat. Produk yang dihasilkan akan dipasarkan di lokal maupun
mancanegara, sehingga masyarakat dapat menjadi pesisir yang mandiri dan produktif.

5

DAFTRA PUSTAKA

Lasabuda, Ridwan. 2013. Pembangunan Wilayah Pesisir dan Laut dalam Perspektif
Negara Kepulauan Republik Indonesia. Jurnal Ilmiah Platax. Vol/1-2. ISSN
2302-3589
Subijanto. 2011. Potenis Kekayaan Alam Kelautan Mendukung Kebijakan Kemdiknas
dalam Pengembangan SMK pada Era Otonomi Daerah. Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan. Vol/17, Nol/5