Perkembangan Peserta Didik Ppd 2 Sks

BAB I
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU

1.1 Individu dan Karakteristiknya
1. Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut
pandang. Sebagaimana, dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang
berpikir atau homo sapiens, makhluk yang berbentuk atau homo faber,
makhluk yang dapat dididik atau homo educandum, dan seterusnya
merupakan

pandangan-pandangan

tentang

manusia

yang

dapat

digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan

terhadap manusia tersebut. Berbagai pandangan tersebut membuktikan
bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks.
Manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan
pengejawantahan menunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki atau
sifat kodrat manusia yang seimbang berbagai segi, yaitu antara segi
individu dan sosial, jasmani dan rohani, serta dunia dan akhirat.
Keseimbangan tersebut menggambarkan keselarasan hubungan manusia
dengan dirinya, dengan sesame manusia, dan dengan Tuhannya.Sejak
lahir, bahkan sejak masih dalam kandungan ibunya, manusia merupakan
kesatuan psikofisis atau psikomatis yang terus mengalami pertumbuhan
dan perkembangan.
Sehingga individu artinya makhluk tuhan yang memiliki karakteristik
dan cirri tertentu yang

tidak bisa dibagi, tidak dapat dipisahkan,

keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggal dan khas.
2. Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki cirri dan sifat atau karakteristik bawaan
(heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari lingkungannya.

Karakteristik bawaan merupakan karakter keturunan yang dibawa sejak
lahir, baik yang menyangkut lahir atau bahkan semenjak didalam

1

kandungannya.

Manusia

merupakan

kesatuan

psikopasisi

dan

psikosomatis yang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Yang merupakan sifat kodarat manusia yang harus mendapat perhatian
secara seksama, pertumbuhan untuk menyatakan perubahan kuantitatif

mengenai fisik atau biologis. Perkembangan digunakan untuk kualitatif
mengenai aspek psikis dan rohani serta aspek sosial.
1.2 Perbedaan Individu
Perbedaan ini disebut perbedaan individu. Garry 1963 mengategorikan
perbedaan individu, sebagai berikut:
1. Perbedaan fisik
Perbedaan fisik meliputi: usia, berat badan, jenis kelamin, pendengaran,
penglihatan, dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial
Perbedaan sosial meliputi: status ekonomi, agama, hubungan keluarga,
dan suku.
3. Perbedaan kepribadian
Perbedaan kepribadian meliputi: watak, motif, minat, dan sikap.
4. Perbedaan kecakapan atau kemampuan dasar
Perbedaan kecakapan meliputi kemampuan dasar. Kepandaian disekolah.
5. Perbedaan kognitif
Menurut Bloom, proses belajar baik disekolah maupun diluar sekolah
menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai
taxonomy Bloom, yaitu:
a. kemampuan kognitif (IPTEK)

b. Kemampuan afektif (Sikap) dan
c. Kemampuan psikomotorik (kelakuan).
Kemampuan kognitif berkorelasi tinggi dan positif, semakin tinggi nilai
kecerdasan seseorang maka semakin tinggi nilai kemampuan kognitifnya
tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar.

2

6. Perbedaan individual dalam kecakapan bahasa
Kemampuan

berbahasa

merupakan

kemampuan

individu

untuk


menyatakan buah pikiran dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat
bermakna logis dan sistematis yang dipengaruhi oleh faktor kecerdasan
dan faktor lingkungan termasuk fisik orang yakni orang berbicara.
7. Perbedaan dalam kecakapan motorik
Latar belakang individu dibedakan dari dalam dan luar dirinya. Faktor
dari dalam yaitu kecerdasan, kemampuan, bakat, ekonomi, sikap pada
orang tua dan lain-lain.
8. Perbedaan dalam bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yaitu kemampuan yang dibawa
sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila
mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat.
9. Perbedaan dalam kesiapan belajar
Kesiapan belajar individu didukung oleh kondisi fisik, mental umur,
kesehatan dan pengalaman-pengalaman hasil persepsi dan perhatiyannya
terhadap lingkungan. Kondisi fisik yang sehat dalam kaitannya dengan
kesehatan dan penyesuaian diri yang memuaskan terhadap pengalamanpengalaman disertai rasaa ingin tahu yang amat besar terhadap orangorang dan benda-benda, membantu berkembangnya kebiasaan berbahasa
dan belajar yang diharapkan.
1.3 Aspek – aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
1. Pertumbuhan fisik

Pertumbuhan masa sebelum lahir merupakan masa manusia yang sangat
komplek karena awal terbentuknya organ tubuh dan tersusun jaringan
syaraf membentuk sistem yang lengkap. Pertumbuhan fisik akan
berkembang, irama pertumbuhan berbeda setiap manusia. Ada cepat dan
lambat, sedang fisik pertumbuhan anak dibagi 4 (empat) meliputi :
a. Dua periode cepat, dua periode lambat.

3

b. 6 bulan setelah lahir pertumbuhan cepat, mendekati satu tahun
memperlihatkan lambat, stabil setelah remaja.
c. Kematangan seksual umur 8 sampai 12 tahun.
d. Umur 15-16 tahun pertumbuhan fisik akan cepat disebut pubertas.
2. Intelek
Intelek dan daya pikir tumbuh berkembang sejalan dengan pertumbuhan
syaraf otak. Karena pikiran menunjukkan fungsi otak. Maka kemampuan
perkembangan intelek akan diawali dengan kemampuan mengenal dunia
luar akan berkembang selama dengan pertumbuhan syaraf.
3. Perkembangan Kognitif
a. Tahap pertama ; Masa Sensori Motor (0,0 -2,5 tahun )

Bayi menggunakan sistem penginderaan dan aktifitas motorik atas
rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks.
b. Tahap kedua : Masa pra operasional (2,0-7,0 tahun)
Kemampuan anak menggunakan simbol dengan yang mewakili
sesuatu konsep. Anak melihat dokter praktek, kemudian anak
bermain doktr-dokteran.
c. Tahap ketiga : Masa konkret operasional (7-11 tahun )
Anak usia ini melakukan tugas yang konkret tiga macam tugas
berfikir yakni identifikasi : menjadi sesuatu, Negasi : mengingkari
sesuatu, Reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa
hal.
d. Tahap keempat : Masa operasional (11-dewasa)
Dalam usia remaja anak berfikir abstrak dan hipotesis pada tahap ini
anak berfikir apa yang akan terjadi. Ia mengambil keputusan/
kesimpulan dan pernyataan seperti mobil A lebih mahal dari mobil B,
sehingga menimbulkan hal mobil mana yang paling mahal.
4. Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki
manusia. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia,
4


banyak hal yang dibutuhkannya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani,
jika kebutuhan tidak terpenuhi maka akan merasa kecewa. Sebaliknya
kebutuhan yang terpenuhi akan merasa puas. Ada unsur senag dan tidak
senag. Emosi merupakan gejala perasan marah yang ditunjukkan dengan
diterimanya suara keras atau melonjak-lonjak tanda senang, tingkah laku
yang lain gembira dan tertawa.
5. Bahasa
Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Setiap orang berkomunikasi
dengan dunia sekitarnya. Sejak lahir manusia telah berkomunikasi
dengan dunia lain.
6. Sosial
Diawali dengan mengenal lingkungan terdekat. Setiap orang akhirnya
mengenal bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan
diberi dari masa bayi sampai masa kanak-kanak, manusia tidak mampu
hidup terus tanpa bantuan orang lain . setiap marah memerlukan
lingkungan dan senantiasa akan memerlukan orang lain.
7. Bakat Khusus
Bakat pada mulanya merupakan hal yang amat paling penting sebab akan
berhubungan dengan dunia kerja dan tugas. Dalam proses pendidikan

bakat merupakan fakta penting untuk mendapatkan perhatian cara
mendidik. Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang
dimiliki oleh seorang dan hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan
kemampuan itu dapat berkembang dengan baik.
Bakat menurut Guilford ( Sumadi : 1984) bakat mencakup tiga hal :
a. Dimensi perseptual
b. Dimensi psikomotor
c. Dimensi intelektual
Ketika

dimensi

tersebut

menunjukan

bakat

kemampuan


dalam

penginderaan, kegiatan, ketepatan dan kecepatan bertindak, serta

5

kemampuan berfikir integen. Atas dasar yang dimiliki , maka seseorang
akan mampu menunjukan kelebihan dalam bertindak dan menguasai
serta memecahkan masalah dengan orang lain. Seseorang yang memiliki
bakat akan cepat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan
berkembang salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam
bidang seni, olah raga, atau keterampilan.
8. Sikap, nilai, dan moral
Bloom (woolfolk dan Nicolcich, 1984 : 390). Tujuan akhir dari proses
belajar dikelompokkan menjadi tiga sasaran yakni : penguasan kognitif,
penguasan sikap, masa bayi belum membiarkan membicarakn masalah
moral. Menurut pieget moral pada awalnya bersifat memaksa.
Selanjutnya berubah menjadi memahami moral dan melaksanakan ajaran
moral.


6

BAB II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan
secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik
yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam perjalann
waktu tertentu.
Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif
badan anak seperti bertambah berat badannya, panjang dan kekuatannya.
Dengan demikian perutmbuhan anak juga dapat diartikan sebagai hasil
proses perubahan dan proses pematangan fisik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang dari normal
pada organisme ada bermacam-macam yaitu:
1. Faktor-faktor yang terjadi sebelum lahir
2. Faktor saat lahir
3. Faktor yang dialami anak sejak lahir
4. Faktor psikologis
Secara umum konsep pertumbuhan dan perkembangan dikemukakan
oleh werner pada tahun 1957 perkembangan berjalan sesuai dengan
prinsip orthogenesis bahwa perkrmbangan berlangsung pada keadaan
global

dan

kurang

berdiferensiasi

sampai

dimana

keasaan

diferensiaasi artikulasi dan integrasi meningkat secara bertahap.
Sedangkan menurut nagel 1957 perkembangan merupakan pengertian
dimana terdapat struktur yang terorganisir dan mempunyai fungsifungsi tertentu.
Menurut Schneirla (1957) perkembangan ini adalah perubahanperubahan progresif dalam organisasi organisme dan organisme ini

7

dipertahankan dan dilihat sebagai sistem fungsionalism dan adaptif
sepanjang hidupnya.
Spiker 1966 mengemukakan dua macam yaitu:
1. Ortogenetik

yang

berhubungan

dengan

perkembangan

sejak

terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai sekarang.
2. Filogenetik yaitu perkembangan ini berasal dari asal usul manusia
sampai sekarang ini.
Perubahan-perubahan melalui empat aspek yaitu:
1. Perubahan dalam ukuran
Pertumbuhan dalam ukuran berbentuk pertambahan ukuran
panjang atau tinggi dan berat badan
2. Pertumbuhan dalam perbandingan
Dilihat dari sudut fisik terjadi pertumbuhan proporsional antara
kepala, anggota badan dan juga anggota gerak.
3. Perubahan untuk mengganti hal-hal yang baru
Pada bayi terdapat kelenjar baru yang disebut kelenjar thymus
pada daerah dada yang sedikit demi sedikit mengalami athropy /
penyusutan dan menghilang setelah dewasa.
4. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru
Banyak hal baru yang diperoleh selama perkembangan sesuai
dengan keadaan dan tingkat atau tahapan perkembangannya.
2.2 Tugas-tugas perkembangan
Remaja menjalani tugas perkembangan mempersiapkan diri untuk hidup
dewasa, Dalam arti mampu menghadapi masalah, bertindak dan
bertanggung jawab sendiri.oleh karena itu tugas perkembangan pada masa
remaja dipusatkan pada upaya untuk mengulangi sikap dan pola perilaku
kekanak-kanakan.

8

Untuk memahami jenis tugas remaja, perlu dipahami hal-hal yang perlu
dilakukan oleh orang dewasa. Dewasa menurut hokum, setelah 17 tahun
dikatakan sebagai orang yang telah dewasa dapat diaratikan dewasa dari
berbagai segi, baik fisik, artinya seseorang telah siap untuk melaksanakan
tugas-tugas reproduksi.
Havigurs ( Garrison 1956:14-15) mengemukakan 6 dari 10 jenis tugas
perkembangan remaja yaitu:
1. Mencapai hubungan teman dengan lawan jenis secara lebih memuasskan
dan matang.
2. Mencapai perasan seks dewasa yang diterima secara social
3. Menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif
4. Mencapai kebebsan emosional dari orang dewasa
5. Mencapai kebebesan ekonomi
6. Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan
2.3 Hukum pertumbuhan dan perkembangan
Berdasarkan

persamaan-persamaan

dan

perbedaan

kecenderungan-

kecenderungan umum dalam pertumbuhan perkembangan, yang diantaranya
adalah:
a. Hokum cephalocoudal
Hokum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa
pertumbuhan fisik dimulai dari kepala kearah kaki. Bagian kepala
tumbuh terlebih dahulu dari bagia-baagian yang lain. Bayi menggunakan
mulut dan matanya lebih cepat dari pada anggota badan lainnya.
b. Hokum proximodistal
Menurut hokum pertumbuhan ini fisik berpusat pada sumbu dan
mengarah ketepi.
c. Pertumbuhan terjadi dari umum ke khusus

9

Dari

perkembangan

yang

terjadi

anak

lebih

dahulu

mampu

menggerakkan lebngan atas, lengan bawah, telapak tangan terlebih
dahlu daripada menggerakkan jari-jari tangannya. Menurut Werner.

d. Perkembangan berlangsung dalam tahapan-tahapan perkembangan
Cntoh pentahapan dalam perkembangan manusia antara lain meliputi:
-

Masa pra lahir

-

Masa jabang bayi 0-2 minggu

-

Nasa bayi 2 minggu- 1 tahun

-

Masa anak pra sekolah 1-5 tahun

-

Masa sekolah 6-12 tahun

-

Masa remaja 13-21 tahun

-

Masa dewasa 21-65 tahun

-

Masa tua 65 tahun keatas

e. Hokum tempo dan ritme perkembangan
Dalam prakteknya sering terlihat dua hal sebgai petunjuk keterlambatan
keseluruhan perkembangan mental, yakni:
1. Jika perkembangan fisiknya untuk berjalan jauh tertinggal dari
patokan umum tanpa ada sebab khusus pada ungsionalitas fisiknya
yang terganggu
2. Jika

perkembangan

kemampuan

berbica

sangat

terlmabat

dibandingkan dengan anak-anak lain pada masa perkembangan
yang sama.
2.4 Karakteristik, Pertumbuhan, dan Perkembangan Remaja
Istilah asing remaja antara lain adalah Peberty, adolescentia, dan youth.
Dalam bahasa Indonesia dikatakan Pubertas atau remaja. Istilah Puberty
(Inggris) atau puberteit (Belanda) dalam bahasa latin pubertas yang berarti
menunjukan mulai berkembangnya tercapainya kematangan seksual ditinjau
dari aspek biologi. Istilah Adulescentla berasal dari kata latin: Adulescentis.
Dimaksudkan masa muda Adolescentla menunjukan masa tercapai antara
usia 12 – 22tahun.

10

Remaja menurut hukum
Dalam hubungannya dengan Hukum, tampaknya hanya Undang-Undang
perkawinan saja yang mengenal konsep-konsep remaja.Usia minimal untuk
suatu perkawinan menurut Undang-undang disebutkan 16 tahun untuk
wanita dan 19 tahun untuk pria (pasal 7 UU No.1/1974 tentang perkawinan).
Waktu antara 16 dan 19 tahun sampai 22 tahun disejajarkan dengan
pengertian remaja dalam ilmu-ilmu sosial lain.
Remaja menurut WHO
Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan dimana:
a. Individu berkembang dan saat pertama: ia menunjukan adanya tanda
seksual sekunder sampai saat ia mencapai kematangan seksual
b. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola perilakunya
semakin matang
c. Terjadi peralihan dan ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan lebih mandiri

Remaja ditinjau dari: sosial psikologi
Salah satu ciri remaja disamping tanda-tanda definisi remaja seksualnya
adalah perkembangan psikologis pada identifikasi dari kanak-kanak menjadi
dewasa.Deinisi remaja untuk masyarakat Indonesia remaja Indonesia 11 24tahun.Pada remaja sering terlihat gejala berikut:
1). Kegelisahan,
2). Pertentangan,
3). Berkeinginan besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahuinya,
4). Keinginan menjelajahi kealam sekitar yang lebih luas,
5). Mengkhayal dan berpantasi,

11

6). Aktivitas kelompok.

2.5 Jenis-jenis kebutuhan dan pemenuhannya
Kebutuhan sosial psikologis lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan
fisik,

kebutuhan

timbul

karena

tujuan

kehidupan

semakin

kompleks.Kebutuhan dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kebutuhan
primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan
biologis atau organic pada umumnya merupakan kebutuhan yang didorong
oleh motif asli.Contohnya: makan-makanan, bernafas dan kehangatan
tubuh. Kebutuhan primer ini dapat bertambah yakni kebutuhan seksual.
Sedangkan kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang didorong oleh
motif yang dipelajari seperti: kebutuhan untuk mengejar pengetahuan,
kebutuhan untuk mengikuti pola hidup bermasyarakat, kebutuhan akan
hiburan, alat transportasi, dll.
Teori Psikonalisa struktur kepribadian menurut Sigmun Freud berunsur tiga
komponen yaitu: id, ego, dan super ego. Ketiganya menjadi faktor penting
untuk mendorong terbentuknya sikap dan perilaku manusia serta struktur
pribadi.Teori Psikoanalisa diawali dengan mengemukakan asumsi bahwa
dorongan utama hakekatnya pada id, senantiasa akan muncul pada perilaku.
id dikenal sebagai insting pribadi dan merupakan dorongan asli yang dibawa
sejak lahir. id merupakan sumber kekuatan pribadi yang dibawa sejak lahir.
id merupakan sumber kekuatan insting pribadi yang bekerja atas dasar
prinsip kenikmatan.
Ego komponen kepribadian yang praktis dan rasional.Jadi ego komponen
pribadi yang mewakili kenyataan atau realita.Berfungsi menghambat
munculnya dorongan asli id secara bebas didalam berbagai bentuk.Tugas
ego menyelaraskan pertentangan antara ID dan tuntutan sosial.Super ego
merupakan bagian dari konsep diri yang didalamnya terkandung kata hati
yang bekerja sesuai dengan sistem moral dan ideal.

12

2.6 Kebutuhan remaja, Masalah, dan konsekuensinya

Deskripsi
1. Kebutuhan
jasmani
termasuk keaman dan
pertahanan diri
2. Kebutuhan
akan
perhatian dan kasih
syang
3. Kebutuhan
untuk
memiliki
4. Kebutuhan aktualisasi
diri

karakteristik
Kebutuhan yang terkait
dengan pertahanan diri,
khususnya pemeliharaan
dan pertahanan diri dan
bersifat individual

Kebutuhan yang terkait
langsung
dengan
perkembangan diri yang
relative
kompleks,
abstrak dan bersifat
social.

Menurut Lewis dan Lewis (1993) kegiatan remaja atau manusia itu
didorong oleh berbagai kebutuhan yaitu:
1) kebutuhan jasmani,
2) kebutuhan psikologis,
3) kebutuhan ekonomi,
4) kebutuhan sosial,
5) kebutuhan politik,
6) kebutuhan penghargaan,
7) kebutuhan aktualisasi diri.

Kebutuhan remaja dikelompokkan menjadi:

13

1) kebutuhan organik; makan, minum, bernafas dan seksualitas,
2) kebutuhan emosional; kebutuhan mendapatkan pengakuan dari orang
lain,
3) kebutuhan berprestasi; Need Of Achievement berkembang untuk maju,
4) kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis.

Masalah yang dihadapi remaja yaitu:
1. Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak – kanakan
menjadi sikap dan perilaku dewasa
2. Seringkali para remaja mengalami kesulitan menerima perubahan –
perubahan fisiknya
3. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan
kebingungan remaja. Bagi remaja laki – laki dapat berperilaku
menentang norma. Bagi remaja perempuan dapat berperilaku mengurung
diri. Konsekuensi yang diderita sering berbentuk peralihan yang
bertentangan dengan norma susila dan sosial, seperti homoseksual, lari
kehidupan hitam atau melacur.
4. Remaja selalu mendambakan kemandirian, kehidupan masyarakat
banyak menuntur remaja menyesuaikan diri, namun yang terjadi tidak
semuanya selaras
5. Harapan – harapan dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara
sosial ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah
6. Berbagai

norma

dan

nilai

yang

berlaku

didalam

kehidupan

bermasyarakat merupakan masalah tersendiri. Dalam hal ini remaja
menghadapi perbedaan nilai dan norma kehidupan
Usaha – usaha pemenuhan kebutuhan remaja dan implikasinya
Pemenuhan kebutuhan fisik atau organik merupakan kebutuhan untuk
mempertahankan kehidupan agar tetap tegar.Khusus kebutuhan seksual

14

merupakan kebutuhan fisik remaja usaha pemenuhannya mandapat
perhatian khusus dari orangtuanya terutama ibu.Sekalipun kebutuhan seks
merupakan bagian dari kebutuhan fisik, namun hal ini menyangkut faktor
lain untuk diperhatikan dalam pemenuhannya.
Orangtua harus cukup tanggap dan waspada serta secara diri menjelaskan
dengan pengertian arti fungsi kehidupan seksual bagi remaja terutama
perempuan.Pemenuhan kebutuhan dan dorongan sksual pada remaja dimana
pada saat telah menyadari akan adanya norma agama, sosial, hukum maka
banyak dilakukan secara diam-diam aktivitas onani atau masturbasi.
Pendidikan seksual disekolah dan pertama didlam keluarga harus
mendapatkan
perkawinan

perhatian.Program
dapat

dilakukan

bimbingan
secara

keluarga,

periodic

setiap

bimbingan
organisasi

wanita.Sekolah dapat mendatangkan ahli setiap dokter memberi ceramah
masalah remaja.Untuk mengembangkan kemampuan hidup bermasyarakat
dan mengenalkan berbagai norma sosial, amat penting dikembangkan
kelompok – kelompok remaja, belajar.

15

BAB III
PERTUMBUHAN FISIK

3.1 Makna dan karakteristik pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik.Perubahan-perubahan
ini meliputi ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri
kelamin utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).Menurut Muss
yang dikutip Sarlito Wirawan 1991: 51. Urutan perubahan yaitu:
a. Anak perempuan:
1) pertumbuhan tulang – tulang,
2) pertumbuhan payudara,
3) tumbuh bulu halus berwarna gelap dikmaluan,
4) mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya,
5) bulu kemaluan menjadi keriting,
6) menstruasi atau haid,
7) tumbuh bulu ketiak
b. Anak laki – laki:
1) pertumbuhan tulang – tulang,
2) testis (buah pelir) membesar,
3) tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap,
4) awal perubahan suara,
5) ejakulasi, keluar air mani,
6) bulu kemaluan menjadi kering,
7) pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum,
8) tumbuh rambut-rambut halus diwajah,
9) tumbuh bulu ketiak,
10) akhir perubahan suara,
16

11) rambut diwajah tumbuh tebal dan gelap,
12) tumbuh bulu didada

1.2 Penyebab perubahan
Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang
aktif bekerja dalam sistem endokrin.Kelenjar pituitari yang terletak didasar
otak mengeluarkan dua macam hormon pertumbuhan yang menyebabkan
terjadinya perubahan ukuran tubuh.Hormon gonado tropik atau hormon
yang merangsang gonado agar aktif bekerja.Kelenjar ini diaktifkan oleh
rangsangan yang dilakukan kelenjar hypothalamus, yakni kelenjar yang
dikenal sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada saat remaja
dan terletak diotak.Meskipun kelenjar gonad atau kelenjar kelamin sudah
ada dan aktif sejak seorang dilahirkan, namun kelenjar ini seolah-olah
tidur.Baru aktif setelah diaktifkan oleh hormon gonado dari kelenjar
pituitari pada saat anak memasuki tahap remaja.
Setelah terjadi kematangan alat kelamin maka hormon gonad akan
menghentikan aktivitas hormon pertumbuhan. Pertumbuhan fisik berhenti,
keseimbangan yang tepat tercipta antar kelenjar pituitari dan gonad
menimbulkan perkembangan fisik yang tepat. Sebaliknya, bila terrjadi
gangguan dalam keseimbangan ini, maka akan timbul penyimpangan
pertumbuhan.
Selama masa remaja seluruh tubuh mengalami perubahan, baik dibagian
dalam maupun luar, perubahan struktur tubuh maupun fungsinya.Pada
kenyataan hampir semua bagian tubuh perubahannya mengikuti irama yang
tetap.Irama pertumbuhan mendadak cepat sekitar 2tahun.
Sebelum anak mencapai taraf pematangan kelaminnya.Setahun sebelum
pematangan anak akan bertambah tinggi 10 – 15cm, berat 5 – 10kg. Anak
laki-laki akan mencapai bentuk dewasa pada usia 19tahun – 20tahun,

17

perempuan usia 18tahun. Perubahan proporsi tubuh kurang proporsional
pada masa remaja tidak sama untuk seluruh tubuh. Tubuh seimbang sampai
dewasa.

Ciri kelamin yang utama
Masa kanak-kanak alat kelamin utama masih belum berkembang dengan
sempurna.Alat kelamin berfungsi umur 14 tahun.Setelah anak laki-laki
mengalami mimpi basah.Anak perempuan indung telurnya mulai berfungsi,
usia 13tahun, ketika pertama mengalami menstruasi.
Percepatan pertumbuhan
Masa dan proses pertumbuhan tidak sama bagi semua remaja. Banyak faktor
individual mempengaruhi jalannya pertumbuhan ini.Perbedaan individual
tentang pertumbuhan awal percepatan dan cepatnya pertumbuhan,yaitu:
1. Remaja laki-laki permulaan percepatan pertumbuhan usia 10,5tahun dan 16
tahun.
2. Remaja perempuan percepatan pertumbuhan dimulai 7,5tahun dan 15,5
tahun rata-rata 10,5 puncak pertumbuhan fisik dicapai 12tahun bertambah 6
– 11cm.
Meskipun kematangan seksual berlangsung dalam batas tertentu dalam
perkembangan.Ada tiga kriteria yaitu:
1) kriteria kematangan seksual,
2) permulaan kematangan seksual,
3) urutan gejala-gejala kematangan.
Ciri-ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antara lakilaki dan perempuan. Perubahan fisik sepanjang masa remaja mliputi dua hal
yaitu:Perubahan pertumbuhan dan Proses kematangan seksual. Permulaan

18

kematangan seksual anak perempuan 2tahun lebih cepat mulai dari pada
laki-laki.
Menstruasi umur 13tahun penyebaran norma antara 10 – 16,5tahun. Anak
laki-laki produksi spermatozoa hidup selama satu tahun sesudah puncak
percepatan perkembangan umur 14tahun.Ejakulasi pertama mendahului
percepatan perkembangan tetapi dalam air mani baru sedikit sperma. Urutan
gejala kematangan seksual perempuan dengan tanda tumbuhnya buah dada
puting susu tampak mencuat, usia 8 – 13tahun.
Menjelang menstruasi jaringan pengikat disekitarnya mulai tumbuh
sehingga payudara memperoleh bentuk dewasa.Kelenjar payudara baru
beraksi menjelang kehamilan dengan pembengkakan, air susu terjadi akhir
kehamilan.

Anak

laki-laki

kematangan

sksualnya

dimulai

dengan

pertumbuhan testis umur 9,5 dan 13,5tahun, berakhir usia 13,5 – 17tahun.
Pada usia 15 – 16 tahun laki-laki maupun perempuan pangkal
tenggorokannya (jakun) mulai membesar menyebabkan pria suara menjadi
panjang. Anak laki-laki mengalami hal itu lebih banyak.Suara perempuan
lebih tinggi dan nyaring, suara laki – laki semakin berat.
Keanekaragaman perubahan proporsi tubuh
Sewaktu anak-anak bentuk mereka tidak terlalu ketara perbedaanya.Namun
pada akhir masa kanak-kanak, saat mulai memasuki remaja, perbedaan
bentuk tubuh antara laki-laki dan perempuan semakin jelas.Remaja laki-laki
cenderung menuju bentuk tubuh mesomorf (cenderung menjadi anak yang
kekar, berat dan segitiga).Anak perempuan jika tidak endomorf cenderung
ektomorf cenderung kurus dan bertulang panjang.
Kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak antara lain
pengaruh:
1. Keluarga

meliputi

keturunan

maupun

lingkungan.

Lingkungan

mempengaruhi berat tubuh.
2. Gizi cukup akan cepat pertumbuhannya dan berkembang taraf remajanya

19

3. Gangguan emosional
4. Anak mengalami gangguan menyebabkan steroid adrenal yang berkelebihan
jenis kelamin laki – laki cenderung lebih tinggi dan berat dibandingkan
perempuan
5. Status sosial ekonomi, status sosial ekonomi lebih cenderung lebih kecil
dibandingkan status tinggi
6. Kesehatan, anak sehat jarang sakit lebih cepat pertumbuhannya daripada
sakit
7. Bentuk tubuh mesamorf, ektomorf, atau endomorf akan mempengaruhi
besar kecilnya tubuh anak

20

BAB IV
PERKEMBANGAN INTELEK, SOSIAL, DAN BAHASA
4.1 Pengertian intelek dan intelegensi
Istilah intelek berarti:
1) Kekuatan mental dimana manusia dapat berfikir
2) Kognitif, aktivitas proses berfikir (menghubungkan, menimbang,
memahami) dan
3) Kecakapan, terutama tinggi untuk berfikir
Menurut kamus: Webser New World Dictionary Of The American Language
1) Kecakapan untuk berfikir mengamati atau mengerti
2) Kecakapan untuk mengamati hubungan – hubungan, perbedaan
3) Kecakapan berbeda dari kemauan dan perasaan
4) Kecakapan mental yang besar, sangat intelligent
Singgih Gunarso dalam psikologi remaja 1991: intelegensi sebagai berikut:
1. Intelegensi merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang yang
memungkinkan memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu
tersebut
2. Intelegensi adalah bentuk tingkah laku tertentu yang tampil dalam
kelancaran tingkah laku
3. Intelegensi

meliputi

pengalaman

dan kemampuan

bertambahnya

pengertian dan tingkah laku dengan pola baru, dan mempergunakan
secara efektif

21

Wiliam Stern mengemukakan bahwa intelegensi merupakan kemampuan
untuk menyesuaikan diri.
Binet: intelegensi merupakan kemampuan yang diperoleh melalui
keturunan, kemampuan yang diwarisi dan dimiliki sejak lahir tidak banyak
dipengaruhi lingkungan
Wechler 1958: intelegensi sebagai “keseluruhan kemampuan individu
untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta kamampuan mengolah
dan menguasai lingkungan secara efektif”.
Tes yang dikembangkan Alfred Binet 1857 – 1911.Binet seorang ahli ilmu
jiwa Perancis, merintis pengembangan tes intelegensi yang agak
umum.Tes Binet disempurnakan oleh Theodore Simon.
Wiliam Stern (1871 – 1938) seorang ahli ilmu jiwa berkebangsaan Jerman,
dengan sebutan Intellegence Quatient yang disingkat IQ artinya
perbandingan kecerdasan.
IQ=

MAx 100
CA

Apabila tes tersebut diberikan kepada anak umur tertentu dan ia dapat
menjawab dengan benar seluruhnya, berarti umur kecerdasannya (MA)
sama dengan umur kalender (CA), maka nilai IQ yang didapat anak itu
sama dengan 100. Nilai ini menggambarkan kemapuan seseoranganak
yang normalanak berumur misalnya 6tahun hanya dapat menjawab tes
untuk anak umur 5tahun akan didapat nilai IQ dibawah 100 dan ia
dinyatakan sebagai anak berkembang dibawah normalsebaliknya bagi anak
umur 5tahun tetapi telah dapat menjawab dengan benar tes yang
diperuntukan bagi anak umur 6tahun maka nilai IQ anak itu diatas 100,
dan ia dikatakan sebagai anak yang cerdas.
Pada usia remaja, IQ dihitung dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan yang terdiri dari berbagai soal (hitungan, kata, gambar, dan
semacamnya) dan menghitung berapa banyaknya pertanyaan yang dijawab

22

dengan benar kemudian membandingkan sebuah daftar (yang dibuat
berdasarkan penelitian yang terpercaya)
Hubungan Intelek dan Tingkah laku
Kemampuan berfikir abstrak menunjukan perhatian seseorang peristiwa yang
tidak konkret: pilihan pekerjaan, corak hidup bermasyarakat, pasangan hidup.
Bagi remaja perilaku pribadinya masa depan berbeda dengan corak tingkah laku
sekarang. Dengan repleksi diri, hubungan dengan situasi yang akan datang nyata
dalam pikirannya, perihal keadaan diri yang tercermin sebagai suatu
kemungkinan bentuk kelak dikemudian hari. Pikiran remaja sering dipengaruhi
oleh

ide-ide

teori

yang

menyebabkan

sikap

kritis

terhadap

situasi

orangtua.Setiap pendapat orangtua dibandingkan dengan teori yang diikuti atau
diharapkan.ada pengaruh egosentris masih terlihat pada pikirannya.
Cita-cita dan idealisme yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri tanpa
memikirkan akibat lebih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang
mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan. Kemampuan
berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain dalam
penilaiannya. Masih sulit membedakan pokok perhatian orang lain daripada
tujuan perhatian diri sendiri. Pandangan dan penilaian diri sendiri dianggap sama
dengan pandangan orang lain mengenai dirinya. Egoisentrisme inilah yang
menyebabkan “kekakuan” para remaja. Dalam cara berfikir. Egoisentrisme dapat
menimbulkan reaksi lain. Dimasa remaja justru berlebih-lebihan diri dalam
penilaian diri sendiri.Mereka merasa dirinya hebat. Hal ini menimbulkan
perasaan seperti selalu diamati orang lain perasaan malu dan membatasi gerakgerik akibat dari hal akan terlihat pada tingkah laku yang kaku.
Teori Piaget
1. fungsi intelegensi termasuk proses adaptasi yang bersifat biologis
2. bertambahnya usia menyebabkan berkembangnya struktur intelegensi baru
Wechler berpendapat bahwa keseluruhan intelegensi seseorang tidak dapat
ditentukan secara kira-kira, karena selalu dapat terjadi perubahan-perubahan

23

berasarkan faktor-faktor individual dan situasional.Penelitian longitudinal
selama 40 tahun dalam Institut Fels. Menurut Mc Call, dkk (1973) menunjukkan
adanya pertambahan rata-rata IQ sebanyak 28 butir antara usia 5 – 17 tahun.
Intelegensi itu sama sekali tidak sekonstan yang disekolah atau dipekerjaan.
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam
menghadapi pendapat orang lain, maka egosentris makin berkurang. Intelegensi
pada masa remaja tidak mudah diukur, pada umumnya 3 – 4 tahun pertama
menunjukkan perkembangan kemampuan yang hebat. Selanjutnya akan terjadi
perkembangan yang teratur. Pada masa remaja menyelesaikan masalah yang
majemuk semakin bertambah. Pada usia remaja umur 12 tahun disebut masa
operasi formal. Pada masa ini remaja dapat mempertimbangkan hal yang
mungkin dan disamping hal yang nyata.

Karakteristik Perkembangan Intelek Remaja
Pada masa remaja anak sudah dapat berpikir abstrak dan hipotik. Dalam berpikir
operasional, formal, setidak-tidaknya mempunyai 2 sifat yang penting yaitu:
1. Sifat deduktif hipotesis
Dalam menyelesaikan masalah remaja akan menggunakan pemikiran
teoritik. Ia menganalisis masalah dan mengajukan cara-cara penyelesaian
hipotesis. Pada dasarnya pengajuan hipotesis menggunakan cara berpikir
induktif di samping deduktif, oleh karena itu, sifat analisis yang ia
lakukan dapat membuat strategi penyelesaian. Analisis teoritik ini dapat
dilakukan secara verbal.Anak mengajukan pendapat yang disebut dengan
proporsi kemudian mencari hubungan antara proporsi yang berbedabeda.Untuk itu berpikir operasional juga disebut berpikir proporsional.
2. Berpikir operasional juga berpikir kombinasi
Sifat ini merupakan kelengkapan sifat yang pertama dan berhubungan
dengan carabagaimana melaksanakan analisis. Contoh anak diberi lima
buah gelas berisi cairan tertentu. Suatu kombinasi cairan ini membuat
cairan tadi berubah warna.Anak diminta untuk mencari kombinasi itu.

24

Variasi dalam stimulan adalah bagian penting dari lingkungan dan
belajar untuk perkembangan intelegensi anak. Sebaran id kecerdasannya
dikategorikan menjadi 6 kelompok, yaitu:
1. Dibawah 70, anak dibawah atau mengalami kelainan mental
2. 71 – 85 , anak dibawah normal atau bodoh,
3. 86 – 115, anak yang normal,
4. 116 – 130, anak diatas normal atau pandai
5. 131 – 145, anak superior atau cerdas,
6. 145 keatas, anak genius atau istimewa.
Kesimpulan ada kemiripan jumlahnya antar 6 dan 2 dan 5,3 dan 4 ini
paling banyak jumlahnya.
Menurut piaget, intelegensi mempunyai beberapa sifat yaitu:
a. Intelegensi adalah interaksi aktif dengan lingkungan
b. Intelegensi meliputi struktur organisasi perbuatan, pikiran, dan
interaksi yang bersangkutan antara individu dan lingkugannya
c. Struktur tersebut dalam perkembanganya mengalami perubahan
kualitatif
d. Dalam bertambahnya usia, penyesuaian diri lebih mudah karena
proses keseimbangan yang bertambah luas
e. Perubahan kualitatif pada intelegensi timbul pada masa yang
mengikuti satu rangkaian tertentu.
4.2 Bakat Khusus
Guilford : Sumadi : 1991 : 169 mengemukakan bahwa bakat itu mencakup 3
dimensi, yaitu:
1) Dimensi Perseptual meliputi kemampuan dasar dalam mengadakan persepsi
dan meliputi factor-faktor antara lain:
Kepekaan indra

25

Contohnya : ada pengumuman dari masjid yaitu berita orang meninggal
dengan indra pendengaran,orang tersebut mendengar berita tersebut dan
dengan cepat menuju kerumah orang yang meninggal tersebut/melayat.
Perhatian
Contohnya : ada pembangunan masjid didesa kita, oleh karena itu warga
kampong gotong royong membangun masjid dan menyumbang masjid
karena mereka perhatian
Orientasi waktu
Contohnya : HUT RI yang tinggal menghitung hari itu haruslah
dipersiapkan semaksimal mungkin dengan memikirkan perlombaan apa
saja yang akan dilakukan degngan membagi waktu-waktu lomba itu agar
dalam waktu 2 hari dapat terselesaikan.
Luasnya daerah persepsi
Contohnya : anak SMA yang bercita-cita menjadi guru memiliki gambaran
yang luas bagaimana nanti menjadi guru, apa yang harus dilakukan.
Kecepatan persepsi
2) Dimensi psikomotorik mencakup 6 faktor yaitu:
Kekuatan,
Impuls,
Kecepatan gerak,
Ketelitian,
Koordinasi dan Keluwesan.
3) Diemnsi intelektual umumnya mendapat sorotan luas, karena memang
dimensi inilah yang mempunyai implikasi sangat luas lima factor.
 ingatan,
 factor ingatan pengenalan hidup,
 factor evaluasi,
 factor berfikir, konvergen (lurus) contoh: hari ini mendung nanti
hujan,
 divergen (tidak lurus) contoh: hari ini mendung tetapi tidak hujan.

26

Bakat adalah kemampuan bawaan merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan.Setipa orang mempunyai bakat tertentu dari pekerjaan kemudian
pendidikan. Misalnya: bahasa, olahraga, seni, music, guru, dokter. Terwujud jika
dilatih, pengetahuan, pengalaman, dorongan atau motivasi.
Contohnya: anak memiliki bakat menggambar, jika anak tersebut tidak diberi
latihan, bakat tersebut tidak akan tampak. Siswa dengan bakat menggambar
harus disekolahkan dan dididik terus untuk menggambar kemungkinan setelah
dewasa menjadi seniman gambar terkenal.
Keunggulan dalam salah satu bidang baik sastra, matematika atau seni
merupakan hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir dan factor
lingkungan yang menunjang termasuk minat dan dorongan pribadi. Contohnya:
da orang yang tidak sekolah tetapi pandai dia punya bakat alamiah yaitu Albert
Einstein.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus
Anakyang berbakat telah berhasil mewujudkan potensinya dalam prestasi yang
unggul, misalnya: bakat akan berkembang jika dibuktikan dengan sayembara
mengarang, lomba seni suara, mereka yang potensial berbakat tetapi sebab-sebab
tertentu belum berhasil mewujudkan potensi mereka yang unggul. Adapun
sebabnya adalah:
1) Anak itu tidak ingin mencapai prestasi yang maksimal, anak tersebut kurang
berminat dalam mengembangkan bakatnya,
2) Lingkungan anak, perbedaan individu dalam bakat khusus. Pada dasarnya
setiap orang mempunyai bakat tertentu, bakat melukis misalnya tetapi yang
satu lebih unggul.
Upaya Pengembangan Bakat Khusus Remaja Dan Implikasinya Dalam
Penyelenggaraan Pendidikan
Berbagai tes yang sudah ada FACT ( Flanagen Aptitude Clasification Test )
yang disusun oleh Flanagen, DAT ( Differensial Aptitude Test ). Binet, M-T test
( Matematical 3 and Technical Test ) yang disusun oleh Luningpark masih

27

sangat terbatas. Tes bakat masih terikat oleh konteks kebudayaan dimana
klasifikasi bakat itu dibuat.
Yang diukur oleh alat identifikasi adalahbaik potensi( bakat pembawaan)
maupun bakat yang terwujud dalam prestasi yang tinggi.
Bagaimana orang tua dapat mengetahui bakat anaknya?
 Kesungguhan bakat anak bermanfaat bagi orangtua agar mereka dapat
memahami dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak.
 Dengan mengenal ciri-ciri anak berbakat, ornag tua dapat menyediakan
lingkungan yang sesuai dengan bakatnya.
 Mereka diberi tahu bahwa bakat bukan merupakan beban melainkan suatu
anugerah yang harus dihargai dan dikembangkan
 Manfaat lain orang tua mengenal bakat adalah orang tua dapat membantu
sekolah dalam prosedur pemanduan anak berbakat dengan memberikan
informasi yang dibutuhkan tentang ciri-ciri dan keadaan anak mereka.
 Bakat itu perlu dikuliahkan, disekolahkan, dididik, dikembangkan, diarahkan,
dievaluasi, dibimbing dan dilatih.
 Pada akhirnya masa remaja anak sudah memikirkan banyak hal tentang apa
yang ingin dia lakukan dan apa yang ia mampu lakukan. Makin banyak
mendengar tentang macam-macam kemungkinan, baik dalam bidang
pendidikan maupun pekerjaan dapat mebuatnya ragu apa sesungguhnya yang
paling cocok baginya.
4.3 Perkembangan Sosial
Beberapa teori tentang perkembangan manusia telah menungkapkan bahwa
manusia tumbuh dan berkembang dari masa kemasa dewasa melalui
beberapa langkah penting kehidupan anak dalam menyusuri kehidupannya
merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungannya.
Dalam proses integrasi dan interaksi factor intelektual dan emosional
mengambil peran penting. Contoh:

28

Faktor intelektual :
1. Belajar Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik tidak terlambat berarti
mempunyai intelek tinggi
2. mempunyai ilmu yang tinggi akan mudah cepat bergaul
Faktor Emosional :
1. Dari rumah ada niat untuk belajar PPD ( hal itu berada dijiwa)
2. Kita harus menyesuaikan diri dengan siapa kita bicara harus sopan untuk
menjaga keharmonisan
 Pergaulan remaja banyak diwujudkan dan bentuk kelompok, baik
kelompok kecil maupun kelompok besar.
 Nilai positif dalam kehidupan kelompok adalah tiap anggota kelompok
belajar berorganisasi. Memilih pemimpin dan mematuhi aturan
kelompok.
 Kurang memperhatikan norma umum yang berlaku di masyarakat
 Penyesuaian diri didalam kelompok kecil, kelompok yang terdiri dari
pasangan remaja berbeda jenis kelamin tapi menjadi permasalahan yang
berat.
 Upaya pengembangan bakat khusus remaja dan implikasinya dalam
penyelenggaraan pendidikan

29

BAB V
PERKEMBANGAN AFEKTIF

5.1 Perkembangan Emosi
Kehidupan seorang pada umumnya dengan dorongan dan minat untuk
mencapai sesuatu. Kehidupan yang berjalan menurut polanya sendiri dan
berlangsung mulus akan cenderung memiliki emosi yang stabil dan labil
jika pola kehidupannya tidak berlangsung dengan mulus dan diikuti dengan
dorongan serta minat yang dapat dipenuhi dan berhasil dicapai, cenderung
memiliki emosi yang stabil.
1. Pengertian Emosi
Perilaku sehari-hari selalu di sertai oleh perasaan-perasaan tertentu,yaitu
senang ataupun tidak senang yang disebut juga warna afektif yang
terkadang kuat dan lemah atau terkadang jelas dan tidak jelas. Apabila
warna afektif tersebut lebih kuat maka perasaan-perasaan tersebut akan
lebih dalam,luas dan terarah.Perasaan seperti itu yang disebut dengan
emosi.

Emosi

dapat

berbentuk

amarah,ketakutan,kecemasan,

kegembiraan, maupun kebencian.Emosi dan perasaan adalah dua hal
yang berbeda.
Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai dengan penyesuaian diri
individu dengan tentang mental dan fisik dengan penyesuaian diri
individu tentang mental fisik yang terwujud dalam tingkah laku yang

30

jelas. Marah dapat diekspresikan dalam keadaan diam. Pada perubahan
emosi sering terjadi perubahan emosi sering terjadi perubahan-perubahan
pada fisiknya antara lain:
a) Reaksi elektris pada kulit : Meningkat bila terpesona
b) Peredaran darah

: Bertambah cepat bila marah

c) Denyut jantung

: Bertambah cepat bila terkejut

d) Pernapasan

: Bernapas panjang kalau kecewa

e) Pupil Mata

: Membesar bila marah

2. Karakteristik Perkembangan Emosi
Pola Emosi remaja adalah sama dengan pola emosi kanak-kanak. Jenis emosi
yang

secara

normal

dialami

adalah

cinta/kasih

sayang,gembira,amarah,takut,cemas,sedih dan lain-lain. Perbedaan yang
terlihat terletak pada macam dan derajat rangsangan yang mengakibatkan
emosinya,dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap
ungkapan emosi remaja.
a) Cinta/kasih sayang
Faktor penting dalam kehidupan remaja adalah kapasitasnya untuk
mencintai orang lain dan kebutuhannya untuk mendapatkan cinta dari
orang lain. Kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta menjadi sangat
penting,walaupun kebutuhan-kebutuhan akan perasaan itu disembunyikan
secara rapi.
b) Gembira dan bahagia
Rasa gembira akan mengalami apabila segala sesuatunya berlangsung
dengan baik dan para remaja akan mengalami kegembiraan jika ia diterima
sebagai seorang sahabat atau bila jatuh cinta dan cintanya itu mendapat
sambutan oleh yang dicintai.
c) Kemarahan dan permusuhan

31

Sejak masa kanak-kanak,rasa marah telah dikaitkan dengan usaha remaja
untuk mencapai dan memiliki kebebasan sebagai seorang pribadi yang
mandiri.
Dalam memahami upaya remaja,ada 4 faktor yang sangat penting
sehubungan dengan rasa marah yaitu:
1) Adanya kenyataan bahwa perasaan marah berhubungan dengan usaha
manusia untuk memiliki dirinya dan menjadi dirinya sendiri.
2) Ketika individu mencapai masa remaja,dia tidak hanya merupakan
subjek kemarahan yang berkembang dan kemudian menjadi surut,tetapi
juga mempunyai sikap-sikap dimana sisa kemarahan dalam bentuk
permusuhan yang meliputi kemarahan masa lalu.
3) Perasaan marah sengaja disembunyikan dan seringkali tampak dalam
bentuk samar-samar.
4) Kemarahan mungkin berbalik pada dirinya sendiri.
d) Ketakutan dan kecemasan
Menjelang anak mencapai remaja,dia telah mengalami serangkaian
perkembangan panjang yang mempengaruhi pasang surut berkenaan
dengan pasang surut berkenaan dengan rasa ketakutan.
5.2 Ciri-ciri Emosional remaja usia 12-15 tahun:
1) Pada usia ini seorang siswa/anak cenderung banyak murung dan tidak
dapat diterka.
2) Siswa mungkin bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan
dalam hal rasa percaya diri.
3) Ledakan-ledakan kemarahan mungkin saja terjadi
4) Seorang remaja cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan
membenarkan pendapatnya sendiri yang disebabkan kurangnya rasa
percaya diri. Orang tua dan guru-guru mereka lebih objektif.
5) Remaja terutama siswa-siswa SMP mulai mengamati orang tua dan
guru-guru mereka lebih objektif.

32

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Emosi
Sejumlah penelitian tentang emosi anak mununjukkan bahwa perkembangan
anak mereka bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar
(Hurlock,2002:154). Untuk mencapai kematangan emosi,remaja harus belajar
memperoleh gambaran tentang situasi yang menimbulkan reaksi emosional.
Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi antara lain:
a. Belajar dengan coba-coba
b. Belajar dengan cara meniru
c. Belajar dengan cara mempersamakan diri ( Learning by identification)
d. Belajar melalui pengkondisian
e. Pelatihan dibawah bimbingan dan pengawasan,terbatas pada aspek
reaksi.
2. Hubungan Antara Emosi Dan Tingkah Laku Serta Pengaruh Emosi
Terhadap Tingkah Laku
Rasa takut dan marah menyebabkan seorang gemetar. Dalam ketakutan,mulut
menjadi kering,cepatnya jantung berdetak,derasnya aliran darah,sistem
pencernaan mungkin berubah selama pemunculan emosi. Keadaan yang
menyenangkan dan relaks berfungsi sebagai alat pembantu untuk mencerna
sedangkan perasaan tidak enak menghambat pencernaan.Gangguan emosi
dapat menyebabkan kesulitan berbicara.Hambatan-hambatan dalam berbicara
tertentu telah ditemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam organ
berbicara. Suasana emosional yang penuh tekanan didalam bahwa tidak
berdampak negatif

terhadap perkembangan remaja. Sebaliknya suasana

penuh kasih sayang, ramah , dan bersahabat amat mendukung pertumbuhan
remaja menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap keluarga. Jika
demikian maka remaja akan mudah diajak untuk bekerja sama dalam rangka
mengajukan dirinya dibidang pendidikan dan karir (Willis,2005:22).
3. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Emosi

33

Meskipun pola perkembangan emosi dapat diramalkan,tetapi terdapat
perbedaan dalam segi frekuensi,intensitas serta jangka waktu dan berbagai
macam emosi. Perbedaan ini sudah mulai terlihat sebelum massa bayi lahir
dan semakin bertambah frekuensinya serta lebih mencolok sehubungan
dengan bertambahnya usia anak-anak. Ditinjau kedudukannya sebagai
anggota suatu kelompok keluarga,anak laki-laki lebih sering dan kuat
mengekspresikan emosi yang sesuai dengan jenis kelamin mereka misalnya
marah.Dalam

keluarga

cara

mendidik

yang

otoriter

mendorong

perkembangan emosi kecemasan dan takut, sedangkan cara mendidik yang
permisif atau demokratis mendorong berkembangnya semangat dan rasa
kasih sayang. Anak-anak dari keluarga yang status sosial ekonomi rendah
cenderung lebih mengembangkan rasa takut dan cemas dibandingkan dengan
mereka yang berasal dari keluarga berstatus sosial ekonomi tinggi.
4. Upaya Perkembanga Emosi Remaja dan Implikasinya dalam
Penyelenggaraan Pendidikan
Upaya dalam pengembangan emosi remaja yang dapat dilakukan oleh
seorang guru adalah konsisten dalam pengelolaan kelas dan memperlakukan
siswa seperti orang dewasa yang penuh dengan tanggung jawab. Guru dapat
membantu mereka yang bertingkah laku kasar dengan jalan mencapai
keberhasilan dalam tugas-tugas sekolah sehingga mereka akan menjadi anak
yang lebih tenang dan mudah ditangani. Sedangkan cara yang mendasar
adalah dengan mendorong mereka untuk bersaing dengan diri sendiri. Para
remaja terutama siswa sekolah menengah atas banyak mengisi pikirannya
dengan hal-hal lain dari pada tugas sekolah seperti seks,konflik dengan orang
tua dan lain-lainnya. Sebagai seorang guru di SMA,seseorang ada dalam
posisi otoritas dan karena itu mungkin gurulah yang merupakan target
pemberontakan dan rasa permusuhan mereka.
Jadi terdapat berbagai cara untuk mengendalikan lingkungan untuk menjamin
pembinaan pola emosi yang diinginkan dan menghilangkan reaksi-reaksi
emosional yang tidak diinginkan sebelum berkembang menjadi kebiasaan

34

yang tertanam kuat. Sesuatu secara fisik adalah satu bentuk tingkah laku yang
mudah dilihat dan diukur.
5.3 Perkembangan Nilai,Moral,dan Sikap
Antara pengetahuan tindakan ternyata selalu terjadi korelasi positif yang
tinggi (Surakhmad, 1980:9).Berbuat Sesuatu secara fisik adalah satu bentuk
tingkah laku yang mudah dilihat dan diukur.
1. Pengertian dan Saling keterkaitan antara Nilai, Moral dan Sikap serta
Pengaruhnya terhadap Tingkah Laku
Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat,misalnya adat istiadat dan sopan santun(Sutikna:5). Sopan
santun adat istiadat dan kebiasaan dan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila adalah nilai-nilai hidup yang menjadi pegangan seeorang
dalam kedudukannya sebagai warga Indonesia salam

hubungan

hidupnya dengan Negara serta dengan sesama warga Negara. Nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila ke-2,antara lain:
a. Mengakui

persamaan

derajat,persamaan

hak

dan

persamaan

kewajiban antara sesama manusia.
b. Mengembangkan sikap tenggang rasa
c. Tidak semena-mena terhadap orang lain,berani membela kebenaran
dan keadilan dan sebagainya.
Norma dan nilai menyatu dalam konsepnya tentang super ego yang
merupakan bagian dari jiwa yang berfungsi untuk mengendalikan
tingkah laku ego sehingga tidak bertentangan dengan masyarakat.
Sedangkan menurut Gerung,sikap secara umum diartikan sebagai
kesediaan bereaksi individu terhadap suatu hal.
2. Karakteristik Nilai,Moral,dan Sikap Remaja
Remaja diharapkan dapat mengganti konsep-konsep moral yang berlaku
umum dan merumuskan kedalam kode moral yang berfungsi sebagai

35

pedoman bagi tingkah lakunya. Lima perubahan dasar dalam moral yang
harus dilakukan oleh remaja menurut Michel,yaitu:
a. Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak.
b. Keyakin