Contoh Anggaran Rumah Tangga koperasi

Contoh Anggaran Rumah Tangga http://www.klikcreditunion.com/contoh-adart/
48-contoh-anggaran-rumah-tangga

BAB I : UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga ini menetapkan hal-hal yang perlu diatur lebih lanjut dari
ketentuan yang ada di dalam Anggaran Dasar.

BAB
Pasal 2

II

:

TUJUAN

1. Meningkatkan kesejahteraan hidup melalui tiga pilar Credit Union (CU) yaitu

2.


Pendidikan, Swadaya, dan Solidaritas:
1. Pendidikan: Membangun pola hidup benar dan sehat yang menjadi modal
dasar menuju kesejahteraan hidup yaitu antara lain: berpikir positif,
perencanaan hidup jangka panjang, mandiri, jujur, tekun, budaya menabung,
tidak konsumtif, dan hemat. Meningkatkan keterampilan, wawasan,
pengetahuan, kepribadian, dan kebiasaan baik sebagai insan CU.
2. Swadaya: Bersama-sama memupuk modal dari anggota, dikelola oleh
anggota, dan hasil usaha untuk anggota.
3. Solidaritas: Usaha bersama, memotivasi diri tidak mementingkan diri sendiri,
selalu memperjuangkan kepentingan bersama, menumbuhkan saling percaya,
dan bekerja sama.
Memperjuangkan agar nilai-nilai dasar CU makin luas dihayati oleh masyarakat
sehingga semangat dan nilai-nilai dasar CU mewarnai tatanan perekonomian
nasional.

BAB III : KEANGGOTAAN
Pasal 3

1. Permohonan untuk menjadi anggota Credit Union(CU) diajukan oleh calon anggota kepada Pengurus


2.
3.
4.
5.

secara tertulis dengan mengisi formulir Surat Permohonan Menjadi Anggota (SPMA) yang sudah tersedia
dengan melampirkan pasfoto4x6 sebanyak 2(dua) lembar dan dua lembar fotokopi Kartu Tanda Penduduk
serta satu lembar fotokopi Kartu Keluarga.
Setiap anggota baru harus menyetor Uang Pangkal, Simpanan Saham, Simpanan Wajib, Simpanan
Unggulan, Dana kontribusi Gedung, Kontribusi Pendidikan, iuran solidaritas dukacita yang besarnya diatur
dalam Pola Kebijakan Pengurus.
Setiap anggota baru untuk menjadi anggota dengan segala hak dan kewajibannya, wajib mengikuti
pendidikan selama 1 (satu) hari penuh, memahami Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga
(ART), dan Pola Kebijakan Pengurus.
Anggota Luar Biasa dapat diterima bilamana Pengurus menganggap perlu.
Misalnya:Murid-murid sekolah, anggota Gerakan Pramuka, dan sejenisnya, yang belum mempunyai
kemampuan penuh untuk melakukan tindakan Hukum sesuai Anggaran Dasar Bab IV Pasal 8 ayat (2),
tetapi memenuhi syarat-syarat keanggotaan yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Bab IV Pasal 8 ayat (1),
(3) dan (4), dengan ketentuan bahwa Anggota Luar Biasa ini tidak mempunyai hak untuk memilih dan
dipilih.


Pasal 4
Tindakan Anggota Yang Dianggap Tidak Lagi Memenuhi Persyaratan Keanggotaan dan atau
melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan lain yang
berlaku seperti:

1. Anggota tidak membayar Simpanan Wajib selama 12 (dua belas) bulan.
2. Anggota tidak lagi membayar angsuran pokok dan atau bunga pinjamannya selama 6
3.
4.
5.
6.

(enam) bulan setelah tanggal jatuh tempo pinjamannya.
Anggota terbukti terlibat dalam penggunaan atau perdagangan narkoba.
Anggota terbukti melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).
Anggota terbukti terlibat dalam kegiatan usaha yang merusak lingkungan hidup.
Anggota melakukan tindakan yang dianggap Rapat Pengurus dan Pengawas telah
merugikan CU.


Pasal 5
Tata Cara Pemberhentian Anggota

1. Anggota yang diberhentikan karena meninggal dunia, maka:
1. Ahli waris wajib menyerahkan surat/akte kematian dan bukti diri yang sah

2.

sebagai ahli waris untuk mendapatkan hak -hak Anggota yang meninggal.
1. CU menghitung seluruh kewajiban dan simpanan Anggota tersebut:
2. Apabila memiliki simpanan, maka simpanan tersebut diserahkan
kepada ahli waris yang sah beserta santunan Duka Cita sesuai
ketentuan program JALINAN (Jaminan perlindungan).
2. Apabila memiliki kewajiban atas pinjaman, ahli waris dibebaskan dari
kewajiban tersebut sesuai ketentuan program JALINAN.
3. Apabila kewajiban dan simpanan Anggota yang meninggal dunia sudah
diselesaikan sesuai dengan ketentuan, Pengelola mencatat tanggal
berhentinya Anggota tersebut pada Buku Daftar Anggota.
Anggota yang berhenti atas permohonan sendiri, maka:
1. Anggota yang bermaksud berhenti mengisi Formulir Permohonan Berhenti

Menjadi Anggota CU, yang di dalamnya tercantum ketentuan yang dibuat
Pengurus.
1. CU menghitung seluruh kewajiban dan simpanan Anggota tersebut:
2. Apabila memiliki simpanan, maka simpanan tersebut dapat ditarik oleh
Anggota tersebut.
3. Apabila memiliki sisa kewajiban, maka Anggota tersebut wajib
melunasi sisa kewajibannya. Dalam hal Anggota tidak mampu untuk
melunasi sisa kewajiban tersebut, Rapat Pengurus akan mengambil
keputusan atas tindakan yang harus dilakukan.
2. Apabila kewajiban dan simpanan Anggota yang memohon berhenti sudah
diselesaikan sesuai dengan ketentuan dan dibuktikan dengan dokumen
pendukung maka Pengelola mencatat tanggal berhentinya Anggota tersebut
pada Buku Daftar Anggota.

3. Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus karena tidak lagi memenuhi persyaratan

4.

5.


keanggotaan dan atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan ketentuan lain yang berlaku dalam CU, maka:
1. Berdasar informasi lisan atau tertulis yang diperoleh Pengurus tentang
Anggota yang tidak memenuhi lagi persyaratan keanggotaan dan atau
melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
ketentuan lain yang berlaku dalam CU, Pengurus mengambil keputusan dalam
Rapat Pengurus berikutnya.
2. Apabila Rapat Pengurus memutuskan untuk memberhentikan Anggota
tersebut, keputusan tersebut harus dicantumkan dalam notulen Rapat
Pengurus.
3. Sekretaris Pengurus memberitahukan keputusan tersebut kepada Pengelola.
4. Pengelola menghitung sisa kewajiban atau simpanan dari Anggota tersebut
dan memanggil Anggota tersebut dan memberitahukan Keputusan Rapat
Pengurus atas pemberhentiannya untuk menyelesaikan kewajiban dan atau
mengambil sisa simpanannya jika ada.
5. Pengelola memindahbukukan sisa kewajiban atau simpanan Anggota tersebut
ke pos titipan pihak ketiga atau kewajiban lain pada pihak ketiga.
6. Pengelola mencatat tanggal berhentinya Anggota tersebut pada Buku Daftar
Anggota.
Anggota yang diberhentikan karena CU membubarkan diri atau dibubarkan oleh

Pemerintah, maka:
1. Panitia Penyelesaian menghitung seluruh kewajiban dan simpanan dari
masing-masing Anggota.
2. Anggota menerima sisa hasil likuidasi yang menjadi haknya atau membayar
bagian kerugian yang menjadi tanggung jawabnya sebatas Simpanan Pokok
dan Simpanan Wajib yang sudah dibayarkannya.
Sesuai ayat (2) butir 2, Panitia Penyelesaian mencatat tanggal berhentinya Anggota
tersebut pada Buku Daftar Anggota.

Pasal 6
Pembayaran Simpanan Anggota Yang Berhenti

1. Apabila anggota berhenti sebelum tutup tahun buku, Anggota hanya berhak
2.

mengambil seluruh jumlah simpanannya (Simpanan Pokok, Simpanan Wajib,
Simpanan hari tua, Simpanan harian).
Apabila anggota berhenti setelah tutup tahun buku dan sebelum Rapat Anggota
Tahunan, Anggota berhak mengambil seluruh jumlah simpanan ditambah bagian Sisa
Hasil Usaha atau dikurangi bagian kerugian dari tahun yang bersangkutan.


Pasal 7
Penyelesaian
Keanggotaan

Pinjaman

Anggota

Yang

Tidak

Lagi

Memenuhi

Persyaratan

1. Anggota berkewajiban mengembalikan sisa pinjaman termasuk bunga dan denda,

2.

dan kehilangan haknya sebagai Anggota dalam program JALINAN dan SOLDUTA.
Apabila Anggota tidak melaksanakan kewajiban seperti yang disebut dalam ayat (1),
maka CU berhak mengambil aset peminjam, baik yang diagunkan maupun tidak
diagunkan, untuk melunasi sisa kewajiban.

BAB IV : R A P A T A N G G O T A

Pasal 8
Agenda Rapat

1. Rapat Anggota memutuskan hal hal yang telah diagendakan dalam Undangan Rapat
Anggota.

2. Dalam Rapat Anggota, Anggota Biasa berhak memperoleh keterangan yang
3.
4.
5.


berkaitan dengan CU dari Pengurus dan/atau Pengawas, sepanjang berhubungan
dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan CU.
Rapat Anggota dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan,
kecuali semua Anggota Biasa hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Anggota dan
menyetujui penambahan mata acara rapat.
Keputusan atas mata acara rapat yang ditambahkan dalam mata acara lain-lain
harus disetujui dengan suara bulat.
Apabila Rapat Anggota dipimpin oleh bukan Pengurus CU maka Pengurus CU
memimpin pemilihan Pimpinan dan Sekretaris Sidang dari anggota yang hadir, yang
tidak memangku jabatan Pengawas dan Pengelola atau Karyawan CU.

Pasal 9
Anggota Yang Memiliki Hak Suara Dalam Rapat Anggota
Anggota yang memiliki Hak Suara dalam Rapat Anggota adalah Anggota Biasa yang sudah
melunasi semua kewajiban baik simpanan maupun pinjaman sampai dengan tiga bulan
sebelum bulan diadakannya Rapat Anggota. (Contoh: Rapat Anggota akan diadakan pada 19
Februari 201X, maka tiga bulan sebelum bulan diadakannya Rapat Anggota adalah bulan
November 201X-1, sehingga Anggota Biasa yang memiliki Hak Suara dalam Rapat Anggota
tersebut adalah Anggota Biasa yang sudah melunasi Simpanan Wajib sampai dengan bulan
November 201X-1).


Pasal 10
Pelaksanaan Rapat Anggota dengan Sistem Perwakilan

1. Rapat Anggota ditetapkan paling banyak dihadiri 200 (dua ratus) orang yang
2.

3.

4.

mempunyai hak suara.
Apabila jumlah seluruh Anggota Biasa CU yang berhak hadir atau diwakili sudah
mencapai 100 (seratus) orang atau lebih, Rapat Anggota dilaksanakan dengan
sistem perwakilan, yaitu Rapat Anggota dilaksanakan dengan peserta sebagian
Anggota Biasa yang mewakili seluruh Anggota Biasa dengan perbandingan
sedemikian rupa sehingga jumlah wakil Anggota Biasa peserta Rapat Anggota paling
banyak 100 (dua ratus) orang.
Dalam Rapat Anggota yang dilaksanakan secara langsung maupun dengan sistem
perwakilan, Rapat Pengurus memilih maksimal 30 (tiga puluh) orang dari Anggota
Luar Biasa untuk hadir sebagai Peninjau tanpa Hak Suara, dengan ketentuan bahwa
seorang Anggota Luar Biasa hanya boleh diundang untuk hadir satu kali dalam suatu
periode kepengurusan.
Rapat Anggota (RA) dengan sistem perwakilan dilaksanakan oleh wakil-wakil Anggota
Biasa dengan sedapat mungkin berdasarkan kelompok gender, usia, profesi, dan
atau wilayah geografs pemerintahan (RW/Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota,
Provinsi), dengan ketentuan perwakilan sebagai berikut:
1. Rasio-Perwakilan adalah pembulatan jumlah seluruh Anggota Biasa CU yang
berhak diwakili dibagi dengan angka 100.
2. Contoh: Pada akhir bulan perhitungan jumlah Anggota Biasa yang memiliki
hak suara adalah 12.000 orang, maka Rasio-Perwakilannya adalah sebesar
pembulatan 12.000 / 100 = 120. Artinya, setiap 120 orang Anggota Biasa
yang memiliki hak suara berhak untuk mengirimkan seorang wakil peserta
Rapat Anggota)
3. Banyaknya wakil yang berhak hadir dalam Rapat Anggota ditetapkan
sebanyak pembulatan jumlah Anggota Biasa yang memiliki hak suara di
setiap Tempat Pelayanan (TP) dibagi Rasio-Perwakilan.
4. Contoh: Rasio-Perwakilannya adalah 120, satu TP dengan jumlah Anggota
Biasa sebanyak 625 orang, maka TP tersebut berhak mengirimkan wakilnya
sebanyak pembulatan dari 625 / 120 = 5 orang.)
5. Tempat Pelayanan menentukan wakil-wakil Anggota untuk menjadi peserta
Rapat Anggota. Wakil-wakil dari TP ditetapkan dalam PRA RAT dengan sejauh
mungkin melalui cara-cara yang demokratis.

Pasal 11

1. Selain penyelenggaraan Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Rapat

2.
3.
4.

Anggota dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau
sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Anggota
saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat.
Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan adalah persyaratan
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung berdasarkan
keikutsertaan peserta Rapat Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Setiap penyelenggaraan Rapat Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dibuatkan Daftar Hadir dan Risalah Rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh
semua peserta Rapat Anggota.

Pasal 12

Penundaan Rapat Anggota yang Tidak Memenuhi Kuorum

1. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Pasal 15 ayat (1)
2.

3.

tidak tercapai, maka Rapat Anggota tersebut ditunda maksimal 2 (dua) jam dari
waktu pembukaan yang disebutkan dalam undangan.
Apabila sesudah penundaan selama 2 (dua) jam tetap tidak mencapai kuorum, maka
Rapat Anggota ditunda. Dan untuk Rapat Anggota kedua, Pengurus wajib
mengadakan pemanggilan kembali kedua kalinya kepada para Anggota Biasa atau
wakil Anggota Biasa yang memiliki Hak Suara per telepon atau faksimile.
Dalam hal kuorum Rapat Anggota kedua sebagaimana dimaksud dalam Anggaran
Dasar Pasal 15 ayat (3) tidak tercapai, Rapat Anggota tetap dilaksanakan dengan
persetujuan dari 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir.

Pasal 13
Keputusan Rapat Anggota Tanpa Mengadakan rapat

1. Keputusan Rapat Anggota tanpa mengadakan rapat dilakukan untuk mengambil

2.

3.

keputusan-keputusan penting seperti:
1. Pemilihan Pengurus dan Pengawas;
2. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan, pengajuan
permohonan agar CU dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu
berdirinya, dan pembubaran CU;
3. Mengalihkan atau menjadikan jaminan utang kekayaan CU yang besarnya
lebih dari 50 % (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih CU dalam 1 (satu)
transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun yang tidak.
Keputusan Rapat Anggota tanpa mengadakan rapat dilakukan secara langsung oleh
Anggota Biasa yang berhak sebagaimana dimaksud pada Pasal 9, tanpa perwakilan,
dengan kertas atau surat suara, atau SMS, atau tanda tangan dari sekurangkurangnya ¾ (tiga per empat) dari seluruh Anggota Biasa yang berhak sebagaimana
dimaksud pada Pasal 9.
Proses pengambilan keputusan Rapat Anggota tanpa mengadakan rapat tersebut
dilakukan paling lama 1 (satu) bulan. Khusus untuk pemilihan Pengurus dan
Pengawas, pengambilan keputusan Rapat Anggota tanpa mengadakan rapat tersebut
dilakukan 1 (satu) minggu.

Pasal 14
Rapat Anggota Tahunan

1. Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap, yaitu tahap pertama

2.

yang disebut PRA RAT dilaksanakan di setiap Tempat Pelayanan (TP), dan tahap
kedua yang disebut RAT di Kantor Pusat CU yang wajib diikuti oleh perwakilan
anggota CU dari masing-masing TP.
Penunjukan wakil dari TP untuk mengikuti RAT dilakukan oleh para anggota dari
masing-masing TP dalam PRA RAT.

3. PRA RAT diadakan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum RAT dengan dihadiri
4.

perwakilan Pengurus, dan RAT diadakan selambat-lambatnya akhir Maret pada tahun
yang sama.
Agenda PRA RAT meliputi:

1. Evaluasi kinerja TP
2. Membahas bahan materi RAT
3. Memilih perwakilan anggota untuk menghadiri RAT

Pasal 15
Rapat Anggota Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja

1. Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja ditetapkan berdasarkan hasil
2.
3.
4.

kinerja triwulan ketiga (per September) dari tiap-tiap TP dan sudah diterima oleh
Pengurus selambat-lambatnya akhir Oktober.
Pengurus bersama dengan Manajemen menyelesaikan Rencana Kerja dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja sesuai dengan yang dimaksud pada ayat (1) selambatlambatnya akhir Nopember.
Pada awal Desember, Pengurus mengadakan Rapat Anggota Rencana Kerja dan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja.
Apabila Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja seperti tersebut pada ayat (3) diatas belum mampu dilaksanakan oleh CU,
karena alasan yang obyektif dan rasional seperti efsiensi, maka:
1. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja dilaksanakan bersama dengan Rapat Anggota Tahunan dengan cara
rapat sendiri, dengan ketentuan Rapat Angota Tahunan harus dilaksanakan
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tutup tahun buku;
2. Selama Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja belum disahkan oleh Rapat Anggota dalam pelaksanaan
tugasnya, Pengurus berpedoman pada Rapat Anggota Rencana Kerja dan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun sebelumnya yang telah
mendapat persetujuan.

Pasal 16
Rapat Anggota Khusus

1. Rapat Anggota Khusus dimungkinkan untuk diadakan atas dasar:
1. Usulan dari Pengurus
2. Usulan dari Pengawas
2. Rapat Anggota Khusus untuk Pemilihan Pengurus dan Pengawas diadakan
bersamaan dengan RAT.

BAB V : KEPENGURUSAN
Pasal 17

1. Susunan Pengurus CU seperti yang dimaksudkan dalam Anggaran Dasar terdiri 9

2.
3.
4.

orang, yaitu:
1. Ketua
2. Wakil Ketua I Bidang Pendidikan
3. Wakil Ketua II Bidang Kredit
4. Sekretaris
5. Bendahara
Anggota berjumlah 4 (empat) orang yang merupakan perwakilan dari Penanggung
Jawab TP
. Masa jabatan Pengurus dibatasi 2 (dua) periode untuk jabatan yang sama.
Pengurus yang mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir, wajib
mengajukan surat pengunduran diri secara tertulis dan melakukan serah terima
jabatan secara tertib dan dapat dipertanggungjawabkan.

BAB VI : HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 18
Anggota Pengurus

1. Setiap anggota Pengurus yang secara berturut-turut tidak hadir dalam 3 (tiga) kali rapat rutin Pengurus
2.
3.

tanpa memberikan alasan yang Dapat diterima dan atau tidak aktif dalam kegiatan CU selama 3 (tiga)
bulan, akan mendapatkan teguran tertulis dari Pengurus.
Setiap lowongan dalam kepengurusan akan diisi dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sejak terjadinya lowongan jabatan. Pengisian jabatan yang lowong harus disetujui anggota Pengurus
dengan jumlah suara setengah dari anggota Pengurus yang hadir.
Prosedur penetapan pengisian jabatan Pengurus yang lowong sesuai dengan Anggaran Dasar Pasal 27 ayat
(2) butir b. adalah sebagai berikut:

1. Masing-masing TP mengusulkan 1 (satu) calon Pengurus
2. Rapat Pengurus yang dihadiri oleh seorang Pengawas memilih dan menetapkan Pengurus
pengganti berdasarkan usulan calon dari TP

Pasal 19
Tugas Pengurus

1. Pengurus berkewajiban menyusun dan menggariskan Pola-pola Kebijakan Umum CU. Secara khusus
Pengurus bertindak atas nama dan bertanggungjawab kepada anggota CU atas pelaksanaan dari kebijakankebijakan yang telah digariskannya, yang meliputi:
1. Kebijakan perihal cara-cara permohonan dan penerimaan anggota.

2. Kebijakan mengenai besarnya Uang Pangkal, Simpanan Pokok, Simpanan

2.

Wajib, Simpanan Unggulan, Dana Gedung, dan Kontribusi Pendidikan.
3. Kebijakan mengenai jumlah maksimal dana yang dapat dipinjamkan kepada
anggota.
4. Kebijakan mengenai prosedur dan jangka waktu yang dibutuhkan dalam
permohonan pinjaman.
5. Kebijakan mengenai jangka waktu maksimal pencairan pinjaman setelah hari
pengajuan permohonan pinjaman serta faktor-faktor utama pertimbangan
untuk menentukan diluluskan atau ditolaknya permohonan pinjaman.
6. Kebijakan mengenai jangka waktu maksimal pengembalian pinjaman yang
diberikan kepada anggota, serta faktor-faktor utama pertimbangan untuk
menentukan diluluskan atau ditolaknya permohonan pinjaman.
7. Kebijakan dan usul mengenai pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU/dividen) dan
saran-saran amandemen terhadap Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
kepada Rapat Anggota Tahunan/Khusus.
8. Kebijakan perihal jumlah maksimal simpanan yang dapat dimiliki oleh setiap
anggota, dengan ketentuan bahwa seorang anggota tidak diperbolehkan
memiliki jumlah simpanan melebihi 10% (sepuluh persen) dari total aset CU.
9. Kebijakan mengenai penerimaan dan penempatan staf pegawai.
10. Kebijakan mengenai penggajian, tunjangan, pinjaman, bonus yang dapat
diberikan kepada para staf pegawai.
11. Kebijakan mengenai program pendidikan dan hubungan masyarakat.
12. Kebijakan mengenai pengembangan produk-produk baru yang relevan
dengan kebutuhan anggota CU.
13. Kebijakan-kebijakan lain yang sewaktu-waktu dikuasakan oleh Rapat Anggota
untuk disusun dan digariskan oleh Pengurus.
Pengurus wajib memastikan agar dalam setiap kantor CU selalu ditempatkan tembusan laporan keuangan
dan statistik bulanan CU selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya.

BAB VII : PEMILIHAN PENGURUS DAN PENGAWAS
Pasal 20

1. Pengurus membentuk Panitia Pemilihan Pengurus dan Pengawas selambat-

2.
3.
4.
5.

lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sebelum Rapat Anggota diadakan. Panitia
Pemilihan beranggotakan 7 (tujuh) orang yang terdiri dari unsur Pengurus lama dan
unsur anggota.
Panitia Pemilihan sebaiknya bersifat partisipatif yang menggambarkan keterwakilan
dari tiap wilayah pengembangan CU.
Tugas Panitia Pemilihan adalah menyusun calon-calon Pengurus dan Pengawas CU
yang selanjutnya diusulkan untuk disahkan dalam Rapat Anggota.
Calon Pengurus CU yang dipilih sebaiknya bersifat partisipatif yang menggambarkan
keterwakilan dari tiap wilayah pengembangan CU.
Tugas Panitia Pemilihan Pengurus dan Pengawas adalah:
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kegiatan Pencalonan dan Pemilihan
Pengurus untuk dimintakan persetujuan kepada Pengurus.

2. Membuat ketentuan-ketentuan tentang pencalonan dan pemilihan Pengurus

6.
7.

dan Pengawas sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan
ketentuan lain yang berlaku di CU.
3. menyeleksi calon Pengurus dan Pengawas.
4. Melaksanakan pemilihan Pengurus dan Pengawas.
5. Mengesahkan Pengurus dan Pengawas terpilih.
Pengangkatan dan sumpah/janji Pengurus dilaksanakan dalam Rapat Anggota
Khusus.
Anggota CU yang mencalonkan diri menjadi Pengurus/Pengawas tidak dapat menjadi
Panitia Pemilihan.

Pasal 21
Jabatan dalam Pengurus

1.

Tugas dan wewenang Pengurus adalah sebagai berikut:

KETUA:

1. Menjalankan/memimpin Rapat Anggota dan Rapat Pengurus.
2. Menandatangani surat berharga dalam bidang keuangan bersama Bendahara
dan dalam bidang organisasi bersama Sekretaris.

3. Menjalankan tugas-tugas lain yang lazim dikerjakan oleh ketua, atau yang

4.

dibebankan kepadanya oleh keputusan Pengurus tanpa menyimpang dari
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga CU.
Mewakili lembaga dalam melakukan hubungan dengan pihak lain.

WAKIL KETUA I BIDANG PENDIDIKAN

1. Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan kebijakan dalam

2.
3.

bidang pendidikan dan pelatihan anggota CU dengan tujuan:
1. Mendorong pola hidup hemat dan terencana dalam mengelola
keuangan anggota,
2. Membentuk kemandirian usaha anggota,
3. Menciptakan semangat kewirausahaan,
4. Menanamkan nilai-nilai solidaritas, saling percaya, kejujuran,
ketekunan, dan kerjasama.
Menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan dan pelatihan eksternal untuk
mendukung kebijakan bidang pendidikan dan pelatihan anggota CU;
Memantau pelaksanaan atas kebijakan-kebijakan pendidikan dan pelatihan
yang telah ditetapkan.

WAKIL KETUA II BIDANG KREDIT

1. Bertanggung jawab atas perencanaan dalam bidang kredit anggota CU:

1. Merancang kebijakan umum dan kebijakan khusus kredit,
2. Merancang produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan
anggota,

3. Memantau dan mengusulkan tingkat suku bunga pinjaman maupun
simpanan berdasarkan biaya dana lembaga dari waktu ke waktu,

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dalam bidang kredit anggota
CU:

1. Memantau kualitas kredit secara teratur,
2. Menangani pinjaman (pengajuan, pencairan, dan penagihan) dalam
3.
4.

kondisi khusus,
Menetapkan standar kelengkapan administrasi pinjaman.
Memantau pelaksanaan kebijakan-kebijakan kredit yang telah ditetapkan.

SEKRETARIS:

1. Bersama Ketua menandatangani surat-surat organisasi.
2. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan rapat-rapat.
3. Bertanggung jawab atas administrasi, korespondensi dan dokumentasi
4.
5.
6.

lembaga.
Bertanggung jawab atas pemberitahuan/pendistribusian undangan kepada
para anggota/pihak terkait sebelum rapat diadakan, sesuai Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga,
Bertanggung jawab atas pemberitahuan/distribusi undangan/surat-surat
penting dalam menunjang kelancaran operasional CU dalam bidang
administrasi.
Membantu tugas-tugas Ketua sejauh tidak bertentangan dengan AD/ART.

BENDAHARA:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Bersama Ketua menandatangani surat-surat berharga keuangan.
Bertanggung jawab atas kebijakan pengelolaan administrasi keuangan CU.
Memantau kinerja manajemen keuangan.
Melakukan koordinasi penyusunan business plan.
Menetapkan ambang batas (threshold) pengeluaran uang CU.
Menjaga keuangan CU (termasuk likuiditas) sesuai dengan kriteria-kriteria
dalam standar PEARLS.
Memastikan semua barang tanggungan, surat-surat berharga, serta barang
jaminan berada pada tempat yang aman.
Memastikan penyimpanan dan pemeliharaan arsip yang lengkap mengenai
segala transaksi keuangan CU, buku-buku penting, bon, surat beharga
sehingga dengan mudah dapat diperiksa oleh Badan Pengawas.
Bertanggung jawab atas kebenaran laporan keuangan.

ANGGOTA

1. Bertanggung jawab mewakili aspirasi dari TP atas kebijakan dari Pengurus.
2. Memberi masukan kepada Pengurus tentang hal penting dan mendesak di TP
yang perlu dan harus mendapat perhatian dari Pengurus.

3. Mensosialisasikan dan memastikan dilaksanakannya keputusan-keputusan
Pengurus dan kebijakan lainnya di TP.

Pasal 22
KORDINATOR TP

1.
1. Koordinator TP (Tempat Pelayanan) adalah anggota CU yang dipilih oleh

2.
3.
4.
5.

anggota TP yang bersangkutan dan ditetapkan oleh Pengurus untuk
membantu melakukan supervisi dan pengembangan CU di wilayah yang
ditunjuk.
Koordinator TP bertanggung jawab memastikan pelaksanaan keputusan
Pengurus atau operasional kerja yang telah ditetapkan oleh Pengurus.
Koordinatorb TP dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
Tata cara pemilihan Koordinator TP diatur mengikuti tata cara pemilihan
Pengurus.
Tugas dan wewenang Koordinator TP diatur dalam kebijakan Pengurus.

BAB VIII : HAK DAN KEWAJIBAN BADAN PENGAWAS
Pasal 23

1. Badan Pengawas mempunyai kewenangan sebagai berikut:
1. Mengadakan penelitian tentang usaha-usaha CU serta memeriksa buku-buku
laporan keuangan bulanan sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan.

2. Dengan suara bulat memberhentikan sementara dari jabatan anggota

2.

Pengurus, bila hal ini dianggap perlu demi kepentingan usaha CU, serta
mengadakan Rapat Luar Biasa/Khusus selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari setelah skorsing dilakukan untuk mempertimbangkan dan memutuskan
tindakan yang perlu diambil berdasarkan laporan lengkap Badan Pengawas.
3. Menanggapi dan meneliti keluhan-keluhan yang disampaikan anggota
mengenai penyelenggaraan usaha-usaha CU.
4. d. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah penutupan tahun buku
mengadakan pemeriksaan terhadap buku-buku CU dan menyampaikan hasil
pemeriksaan itu dalam bentuk laporan lengkap kepada Rapat Anggota
Tahunan.
5. Secara periodik Badan Pengawas menyampaikan hasil temuan sebagai bahan
koreksi kepada Pengurus.
Tugas dan wewenang Badan Pengawas:

1. Ketua Badan Pengawas memimpin rapat-rapat Badan Pengawas dan
2.

pelaksanaan pekerjaan, mengadakan rapat anggota khusus setiap waktu bila
dianggap perlu.
Sekretaris Badan Pengawas, membuat dan menyimpan berita-berita acara asli
dan lengkap mengenai segala tindakan yang diambil oleh badan pengawas.

3. Anggota Badan Pengawas, membantu terlaksananya pekerjaan Badan
Pengawas.

BAB IX : DEWAN PENASIHAT
Pasal 24

1.
1. Penunjukan Dewan Penasihat serta anggotanya disampaikan kepada yang
2.

bersangkutan dengan Surat Pengangkatan yang ditandatangani oleh Ketua
dan Sekretaris CU.
Pembubaran Dewan Penasihat dan atau pemberhentian anggota Dewan
Penasihat disampaikan secara tertulis kepada yang bersangkutan.

BAB X
RAPAT PENGURUS

Pasal 25

1.
1. Rapat Pengurus diselenggarakan oleh Pengurus dan diadakan sekurang-

2.

kurangnya 1 (satu) bulan sekali, dihadiri oleh Pengurus untuk:
1. Membahas dan menetapkan indikator kunci keberhasilan CU,
2. Mengevaluasi pelaksanaan hal-hal yang bersifat teknis, koordinatif,
informatif dan kebijakan yang bersifat kondisional dan temporer
termasuk segala keputusan, kebijakan dan rekomendasi yang
dihasilkan oleh Rapat Anggota Tahunan.
Rapat Koordinasi adalah rapat yang dihadiri oleh unsur Pengurus, pengawas
dan manajer yang diselenggarakan secara periodik sekurang-kurangnya 3
(tiga) bulan sekali untuk:
1. Membahas dan memutuskan hal-hal yang bersifat teknis, koordinatif,
informatif;
2. Persamaan persepsi mengenai kebijakan yang bersifat kondisional dan
temporer.
3. Mengevaluasi kinerja dan perkembangan usaha CU.

BAB XI : SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 26

CU mendorong anggotanya untuk menyimpan uang dalam bentuk Simpanan Pokok,
Simpanan Wajib, Simpanan Unggulan, dan simpanan lain, yang dicatat dalam pembukuan
CU dan dalam Buku Anggota.

1.
1. Simpanan Pokok adalah jumlah minimal yang masih harus ada dalam CU agar
seorang anggota dapat mempertahankan statusnya sebagai anggota.

2. Simpanan Pokok adalah simpanan yang harus dibayar oleh calon anggota
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.

sebelum diterima sebagai Anggota, yang ketentuannya diatur lebih lanjut
dalam Pola Kebijakan Pengurus.
Simpanan Wajib adalah Simpanan yang dibayar setiap bulan oleh Anggota,
yang ketentuannya diatur lebih lanjut dalam Pola Kebijakan Pengurus.
Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak mendapat imbalan berupa balas
jasa simpanan, tetapi memperoleh dividen pada akhir tahun buku yang
perhitungannya berdasar ketentuan yang berlaku.
Uang Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diminta kembali
selama Anggota belum berhenti sebagai Anggota.
Untuk Simpanan jenis lain yang disebut Unggulan, ketentuannya diatur dalam
Pola Kebijakan Pengurus.
Untuk Simpanan khusus (Pagan dan Simpanan Berjangka), ketentuannya
diatur dalam Pola Kebijakan Pengurus.
Apabila keanggotaan berakhir, maka Uang Simpanan Pokok dan Uang
Simpanan Wajib, setelah dikurangi dengan bagian tanggungan yang
ditetapkan, dikembalikan kepada Anggota yang bersangkutan selambatlambatnya satu bulan kemudian.
Ketentuan lain tentang simpanan diatur dalam Pola Kebijakan Khusus.

BAB XII : PINJAMAN
Pasal 27
Pelayanan Pinjaman dan atau pelayanan keuangan lain diberikan kepada anggota CU untuk
meningkatkan kesejahteraan atau melakukan usaha produktif dan konsumtif diatur sebagai
berikut:

1.
1. Ketentuan mengenai jumlah maksimal, jangka waktu pengembalian, dan suku
2.
3.
4.

5.
6.

bunga pinjaman serta syarat-syarat dan tata cara memperolehnya, diatur
lebih lanjut dalam Pola Kebijakan Pengurus dan/atau peraturan khusus.
Besarnya bunga pinjaman ditetapkan dalam kebijakan Pengurus.
Perubahan dalam suku bunga pinjaman berlaku pula untuk sisa pinjaman
anggota.
Dalam keadaan mendesak dan membahayakan kesinambungan CU, Pengurus
diberi wewenang untuk mengubah suku bunga pinjaman, yang harus
dilaporkan kepada Rapat Anggota berikutnya dan disahkan sebagai
perubahan terhadap Anggaran Rumah Tangga.
Apabila Rapat Anggota menolak kebijakan Pengurus sesuai ayat (4), maka
setiap selisih dalam perhitungan bunga terhadap pinjaman anggota harus
diperhitungkan kembali.
Setiap peminjam harus memiliki penjamin. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam
Pola Kebijakan Pengurus.

7. Untuk mendidik anggota agar menjadi anggota CU yang baik dan
8.

bertanggung jawab, maka pengembalian pinjaman dikenai peraturan jatuh
tempo.
Ketentuan lain tentang pinjaman diatur dalam Pola Kebijakan Khusus.

BAB XIII : SISA HASIL USAHA
Pasal 28

1.
1. Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan CU yang diperoleh dalam satu

2.
3.

4.

tahun buku, setelah dikurangi dengan penyusutan nilai inventaris, segala
biaya operasional, biaya Balas Jasa Simpanan, termasuk Dividen, dan Dana
Cadangan Risiko, serta pajak.
Dividen adalah Balas Jasa Simpanan Saham (Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib) yang besarannya ditetapkan oleh Rapat Anggota.
Dividen diberikan dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Dividen diberikan secara penuh selama tahun buku kepada anggota
yang aktif.
2. Anggota, yang selama 3 (tiga) bulan dalam 1 tahun tidak aktif, hanya
mendapatkan setengah dari dividen penuh.
3. Anggota, yang selama 6 (enam) bulan dalam 1 tahun tidak aktif, tidak
mendapatkan dividen.
4. Dalam waktu satu bulan setelah pembagian dividen diumumkan,
Bendahara akan menambahkan (membukukan) dividen yang diperoleh
anggota pada perkiraan Simpanan Saham masing-masing.
Ketentuan lain tentang perhitungan SHU berdasarkan keanggotaan yang aktif
diatur dalam ketentuan Khusus.

BAB XIV : PERUBAHAN TERHADAP ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 29

1. Perubahan terhadap Anggaran Rumah Tangga (ART) ini hanya dapat

2.
3.
4.
5.

dilakukan berdasarkan keputusan 2/3 dari anggota yang hadir dan setiap
anggota mempunyai satu hak suara dalam Rapat Anggota Tahunan atau
Rapat Anggota Khusus.
Amandemen terhadap Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan
selama tidak bertentangan dengan:
Perubahan terhadap Anggaran Rumah Tangga dapat dibicarakan dalam Rapat
Anggota atau atas usulan Pengurus atau sekurang-kurangnya 10% dari
jumlah anggota CU yang mempunyai hak suara.
CU mempunyai buku amandemen terhadap Anggaran Rumah Tangga yang
selalu tersedia untuk diperiksa oleh anggota dan siapa saja yang mendapat
izin untuk itu.
Amandemen terhadap Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan
selama tidak bertentangan dengan:
1. Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku;

2. Visi, Misi, Prinsip-prinsip dan Struktur CU.
BAB XV : KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
1. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sah sejak diputuskan oleh Rapat Anggota.
2. Anggaran Rumah Tangga ini dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab agar
benar-benar dapat berfungsi maksimal untuk kemajuan CU.

3. Anggaran Dasar ini disahkan oleh Rapat Anggota CU yang dilaksanakan di xxxx
tanggal xxx