PAPER JENIS DAN JENIS KELINCI

PAPER
JENIS – JENIS KELINCI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Produksi Aneka Ternak yang
Diampu Dr. Ir. Sri Minarti, MP

AGUS ZULIYANTO
155050100111106

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

1.1

Jenis-jenis Kelinci
Tujuan pemeliharaan kelinci di Indonesia cukup beragam, mulai dari

sebagai kelinci hias, kelinci penghasil bulu, dan kelinci penghasil daging. Kelinci
hias adalah jenis kelinci yang dipelihara sebagai hewan kesayangan (pet) yang
didasarkan pada bentuk dan ukuran tubuh kecil, lucu, serta berbulu indah, tebal,

dan lembut. Bangsa kelinci hias antara lain anggora, lops, yersey woolies, lions,
fuzzy, dan mini rex. Tujuan pemeliharaan kelinci yang kedua adalah penghasil
kulit dan bulu. Contoh kelinci penghasil kulit bulu adalah rex dan satin.
Sementara kelinci penghasil pedaging memiliki kriteria persentase karkas 5060%, bobot badan mencapai 2 kg pada umur 8 minggu, dan memiliki laju
pertumbuhan tinggi, sekitar 40 g/ekor/hari. Beberapa jenis kelinci pedaging antara
lain flemish giant, new zealand white, vlameusreus, satin, rex, rexsa, hybrid
flemish dengan lokal, dan tan.
Berdasarkan jenis berat badannya, jenis-jenis kelinci dapat dikelompokkan
menjadi 3 kelompok yakni :
1. Jenis besar : yang termasuk kelinci jenis besar adalah jenis-jenis
kelinci yang mempunyai berat lebih dari 6 kg.
2. Jenis sedang : yang termasuk kelinci jenis sedang adalah jenis-jenis
kelinci yang mempunyai berat 4-6 kg.
3. Jenis kecil : yang termasuk kelinci jenis kecil adalah jenis-jenis kelinci
yang mempunyai berat 2-4 kg.
1.1.1

Kelinci Jenis Kecil
1. Mini Satin
Mini satin merupakan hasil persilangan antara ras dwarf dan satin.

Hasil persilangannya menghasilkan kelinci mini berbulu lembut dengan
warna yang kuat. Selain lembut, bulu mini juga terlihat berkilau dan licin
saat disentuh. Kelinci ini memiliki mata berwarna putih dan bola mata
merah dan telinga agak tegak. Mempunyai bobot badan sekitar 1,5 kg-2,5
kg.

2. Tan
Kelinci ini berasal dari Amerika Serikat. Bulu kelinci ini mengkilap,
punggung hitam atau abu-abu, sedangkan di bagian bawah perut samapi
dagunya berwarna cokelat kemerah-merahan tajam. Tan berat badannya
antara 1,8 – 2,6 kg. Produktivitasnya antara 6 – 8 ekor. Beberapa orang
menggunakan sebagai hewan hias karena kelinci ini unik dan jinak. Tan
dapat dimanfaatkan bulunya karena mengkilap.
Kelinci Tan ini termasuk kelinci kecil, bulunya mengkilap berwarna
cokelat kemerah-merahan (ada juga yang hitam abu-abu). Warnanya jelas,
terang, terdapat di bawah dagu sampai ke dada, tengkuk, dan bawah ekor.
Bagian perut sampai bagian sebelah dalam kaki depan juga berwarna
cokelat kemerah-merahan, dan telapak kakinya putih. Jenis kelinci ras Tan
ini sangat sesuai untuk peliharaan dan digemari.
3. Angora

Di Indonesia kelinci jenis Angora banyak diminati sebagai kelinci hias.
Ada banyak jenis kelinci angora, misalnya French anggora, German
angora, Giant anggora, English anggora, Satin anggora, Chinese angora,
Swiss anggora, Finnish anggora. Warna bulunya bervariasi putih, cokelat,
hitam, hitam putih, agouti, bintik-bintik putih, abu-abu, oranye, dan
campuran atau kombinasidari warna-warna tersebut. Kelinci angora
memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan
tubuhnya. Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di
ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang
terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki tempramen yang lembut, tetapi
tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisir binatang peliharaannya.
Pada umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0 – 4,0 kg baik jantan
mau pun betina.
4. Netherland Dwarf

Ciri-ciri Kelinci Netherland Dwarf memiliki tubuh kecil yang kompak,
leher pendek dan kompak, mempunyai kepala yang lebar dgn profil
melengkung, telinganya kecil dan membulat diujungnya dengan panjang
sekitar 5 cm, bulu pendek dan lembut. Warna yang diakui untuk jenis
kelinci ada banyak, yaitu antara lainagouti, chinchilla, bajing, hitam, biru,

coklat, putih, tan, fox, marten sable, dan lain-lain.
Berat tubuh yang diakui untuk jenis ini adalah antara 800 gr - 1,2 kg
setelah dewasa. Meskipun tubuhnya kecil, kelinci Netherland Dwarf tidak
cocok bagi anak kecil. Ini karena rata - rata temperamen kelinci ini
lumayan buruk. Bersifat penakut dan mudah tegang, sehinggasering
menyebabkan kelinci ini menjadi sangat agresif bila dipegang. Jenis
kelinci ini memangmemiliki sifat agresif dan sedikit nakal. Larinya
kencang dan sulit sitangkap. Sehingga si pemiliknya bisa kewalahan jika
kelinci ini sedang bermain di lapang. Kelinci ini memilikikeahlian bisa
meompat setinggi 1 meter. Umur hidup kelinci Netherland Dwarf antara 7
– 10 tahun.
5. Polish
Polish berasal Belanda , tergolong kelinci paling tua karena ditemukan
pada tahun 1884. Berat badannya lebih besar dari Netherland Dwarf yakni
1,3 kg. Produktivitasnya melahirkan 4 ekor anak. Umrnya bias bertahan
antara 5 -7 tahun dan bisa lebih panjang. Ciri khas kelinci ini bulunya
halus dengan berbagai warna, mata tajam, dan telinga pendek bulat
meruncing.
6. Dutch
Dutch merupakan salah satu kelinci asli Belanda yang bertubuh mungil

dan berkulit lembut. Kelinci ini memiliki motif yang unik, yaitu memiliki
2 warna solid yang berbeda di bagian atas dan bawah tubuhnya. Perbedaan
warna tersebut terpisah rapih seperti sebuah garis sabuk. Kombinasi warna
yang tersedia adalah hitam-putih, kuning-putih, coklat-putih, biru-putih,
dan abu-putih.
Dutch merupakan jenis kelinci favorit yang banyak dicari pecinta
binatang. Selain motifnya yang unik dan pemeliharaannya yang mudah,

kemampuan reproduksinya juga tinggi. selain itu karakternya juga kalem
dan tenang sehingga cocok sebagai peliharaan keluarga. Kelinci terlihat
berukuran mini atau kerdil. kelinci baik jantan maupun betina dewasa
antara 1 - 2,5 kg.
7. Mini Rex
Mini rex adalah versi mini dari kelinci rex. Ciri khas kelinci ini adalah
bulunya yang pendek, rapat, dan lembut seperti karpet. Selain itu mini rex
memiliki tubuh yang bulat, dengan bahu yang sempit dan telinga yang
tegak. Mini rex memiliki banyak variasi warna, seperti hitam, biru, castor,
lynx, opal, coklat, merah, chinchilla, lilac, himalayan, broken, dan tricolor.
Mempunyai bobot badan 1,4 kg-2 kg.
8. Dwarf Hotot

Dwarf hotot memiliki ciri khas berupa lingkaran hitam disekitar
matanya sehingga terlihat memakai eyeliner. Tubuhnya bulat pendek
dengan telinga kecil yang tegak, namun terlihat seimbang dengan
tubuhnya. Mempunyai bobot badan antara 1,5kg-2kg.
9. Jersey Wolley
Jersey wolly merupakan salah satu dari tiga kelinci mini berbulu
panjang hasil perkawinan antara Netherland Dwarf dan Anggora france.
Ukurannya sedikit lebih besar dari Netherland Dwarf namun memiliki
bulu-bulu panjang (5-6cm) di bagian tubuh, dan bulu-bulu yang lebih
pendek di bagian wajah, telinga, dan kaki. Telinganya berukuran kecil,
tegak dan gagah. Selain itu variasi warnanya cukup banyak, sekitar 26
warna. Mempunyai bobot badan antara 1,5kg-2kg.
10. Holland Lop
Sejarah kelinci ini berawal di Belanda pada tahun 1951 dari seorang
peternak bernama Adrian de Cock. Merupan persilangan dari english lop,
french lop, dan nederland dwarf. Pada tahun 1964 Holland Lop mendapat
pengakuan dari badan standarisasi di Belanda. Selanjutnya Holland Lop
disempurnakan lagi pada tahun 1970, yaitu untuk bobot badannya. Ciri
Holland Lop adalah mempunyai kepala yang bulat, bermuka pesek, badan


yang lebar, dada penuh, dan telinga pendek yang menggantung. Sekilas
kelinci Holland Lop akan terlihat seperti anjing buldog dan sangat lucu
sekali. Berat standarnya adalah 1,5 kg.
11. American Fuzzy
Secara fisik kelinci ini menyerupai Holland Lop, hanya saja bulunya
lebih panjang. Seperti namanya, bulu Fuzzy Lop sangat halus dan lembut.
Ciri khas lainnya adalah cuping telinganya lunglai (lop) dan wajahnya lucu
seperti anjing buldog. Ciri kelinci American Fuzzy Lop adalah muka yang
pesek dan lebar, bulu woll yang lebat di tubuhnya, dan telinga pendek
yang menggantung. Kelinci ini membutuhkan perawatan intensif dan diet
khusus untuk memelihara kesehatan dan kualitas bulunya.
12. Mini Lop
Dikenal juga dengan nama german lop. Sejarah dari kelinci Mini Lop
masih menjadi perdebatan. Namun yang lebih dapat dipercaya mungkin
adalah kelinci Mini Lop merupakan persilangan dari french lop, holland
lop, dan chinchillia. Dikembangkan di Jerman pada tahun 1972. Ciri
kelinci Mini Lop adalah muka lebar dan montok, telinga lebar, badan
kompak. Umur hidupnya bisa mencapai 12 tahun. Berat standarnya adalah
2,7 kg.
13. Britania Petite

Kelinci ini memiliki tubuh yang ramping. Britania petite memiliki kaki
kecil yang agak panjang dan sedikit melengkung sehingga saat duduk
berpose, kelinci ini terlihat anggun dan bergaya. Telinganya tegak dan
tidak terlalu panjang. Variasi warnanya cukup banyak, diantaranya adalah
hitam, putih, otter, agouti, chestnut, dan sable marten.
Britania petite terkenal aktif dan agresif, sering berkelahi, dan suka
menggigit. Itu sebabnya kelinci ini tidal direkomendasikan sebagai
binatang peliharaan keluarga. Mempunyai bobot badan antara 1kg-1,5kg.
14. Mini Himalaya

Ciri khas kelici Himalaya adalah bentuk badannya sempit dan agak
memanjang (silindris). Tubuhnya didominasi warna putih dengan
kombinasi warna lain di bagian hidung, kaki, dan telinga tegaknya.
Alternatif corak warna kelinci ini adalah hitam, coklat, biru, dan lilac.
Kelinci ini suka tidur di siang hari, namun ketika malam mini Himalaya
akan bergerak sangat aktif.
15. Lion Head
Kelinci ini berasal dari Belgia namun dikembangkan di Inggris.
Bentuk tubuhnya bulat dengan bulu panjang yang melingkar dari kepala
hingga leher sehingga menyerupai kepala singa jantan. Ada dua jenis

kelinci Lionhead berdasarkan bentuk telinganya, yaitu Lionhead bertelinga
tegak dan bertelinga lunglai. Mempunyai bobot badan antara 1kg-1,7kg.
16. Swedish Here
Ras kelinci ini dikembangkan pertama kali di Swedia. Kelompok satu
ini merupakan jenis kelinci dengan berat badan tidak lebih dari 2kg-3kg.
Penampilan umum yang dimiliki antara lain, anggun, lembut, dan tidak
terlalu aktif.
17. Gotland Rabbit
Kelinci ini tergolong sangat langka. Mereka berasal dari Swedia dan
merupakan kelinci yang berukuran sedang. Kelinci tersebut datang dalam
berbagai warna yang cukup menarik. Dulunya kelompok kelinci satu ini
memiliki status yang buruk dan dianggap berbagai pihak terkait telah
terancam punah. Tapi kelinci satu ini juga sedang dikembangkan lagi saat
ini di swedia.

1.1.2

Kelinci Jenis Sedang
1. New Zealand White
Pada awalnya kelinci jenis ini dikembangkan untuk diambil dagingnya

sebagai sumber protein, ini karena bobot kelinci ini yang bisa mencapai

5,44 kg. Namun yang berkembang hingga sekarang, jenis ini juga akhirnya
dimasukan sebagai hewan peliharaan. Jenis New Zealand White sendiri
dikembangkan pada tahun 1917. Mungkin jenis inilah yang paling populer
di Indonesia. Ciri-ciri kelinci jenis ini adalah mempunyai dada penuh,
badannya medium namun terlihat bundar dan gempal, kaki depan agak
pendek, kepala besar dan agak bundar, telinga agak besar dan tebal dengan
ujungnya yang sedikit membulat, serta bulunya sangat tebal namun halus.
Warna yang diakui adalah merah, putih, hitam, dan biru. Bobot maksimal rata rata adalah 5,44 kg ( New Zealand White, Black, Blue ). Khusus untuk New Zealand
Red dikelompokkan tersendiri dengan bobot rata-rata 3,62 kg. Lama hidup dapat
mencapai 10 tahun bila dirawat dengan baik.
2. New Zealand Red Rabbit
Walau nama kelinci ini New zeeland red rabbit tapi nama mereka
berasal dari amerika serikat. Kelinci jenis ini tersedia dalam tiga warna
yang telah di akui oleh American Rabbit Breeders Association (ARBA) di
antaranya : putih, merah, dan abu-abu pucat. Kelinci satu ini memiliki
Berat badan sekitar 4-5 kg.
3. American Chincilia
Kelinci ras ini dibedakan jadi tiga tipe, yaitu standar (bobot dewasa 2.5

- 3 kg), besar (bobot dewasa 4.5 - 5 kg), giant (bobot dewasa 6-7 kg).
Semua di manfaatkan untuk ternak dwiguna yaitu produksi fur dan daging.
Kelinci raksasa alias Giant Chinchilla merupakan hasil persilangan antara
Standard Chinchilla dan Flemish Giant.
4. Satin
Bobot satin jantan antara 3,8 – 4,3 kg, sedangkan satin betina lebih
besar rata-rata 4,2 – 5 kg. Kelinci Satin relatif jinak dan penurut, terutuma
betina. Kulit bulunya tebal, sedang bulunya sendiri agak lebat lurus. Hal
ini dimanfaatkan sebagai jaket penghangat. Warna Kelinci Satin adalah
hitam, biru,california,chinchilla, coklat, perak merah, putih bewarna
merah, siam dan otter. Warna berkilau indah, menyebabkan baris
rambutnya lebih tipis. Jarak bulu-bulunya adat berdekatan dengan bulu

yang lembut dibagian perut. Rata-rata induk melahirkan stabil antara 7 - 10
ekor. Tidak baik mengawinkan rek dengan satin , pengalaman
membuktkan keturunannya akan rentan fisik.
5. Rex
Kelinci rex ini ada berbagai macam atau jenis bergantung dari warna
bulunya, antara lain white rex, dalmatian rex (bertotol), black rex, pappilon
rex, ermine rex, blue rex, dsb. Beberapa peternak di Indonesia sendiri
memberi nama, misalnya triclor rex (tiga warna), dsb. Kelinci rex yang
paling terkenal adalah white rex, yang memiliki bulu putih mulus dan
tebal. Bobot badan dapat mencapai 5 kg jantan. Sedangkan betina dapat
mencapai lebih dari 5 kg.
6. English Spot
Pada perkembangannya kelinci ini termasuk kelinci berukuran medium
yang sangat aktif. Kelinci ini makan sangat sedikit dibandingkan dengan
kebanyakan kelinci yang berukuran sama. Tipe kelinci ini sangat senang
berlari dan melompat. Terlihat dari hasil adaptasi bentuk tubuh yang
ramping dengan kaki panjang. Ciri-Ciri Umum Kelinci English Spot
adalah warna dasarnya adalah putih bersih dan berbintik-bintik. variasi
lainnya yaitu hitam, coklat, abu-abu. Memiliki garis hitam, coklat atau
abu-abu pada punggungnya. dan juga tampak pada di sekitar mata, hidung
dan telinga. Memiliki bobot badan antara 5 kg-6 kg.
7. Califfornian Rabbit
Kelinci jenis ini juga dikenal sebagai California Putih, mereka adalah
jenis kelinci domestik yang telah dikembangkan pada awal tahun 1920
oleh George West di Southern California. Kelinci jenis ini adalah hasil
persilangan antara keturunan Himalaya, Standard Chinchilla, dan Selandia
Baru Whites. Tujuan dari jenis ini adalah untuk menciptakan keturunan
yang memiliki kualitas baik dari segi kualitas daging dan kualitas hewan
hias. Karena untuk kualitas bulu kelinci ini juga dapat memungkinkan
hewan tersebut sebagai hewan peliharaan yang mewah. Kelinci California

memiliki berat badan yang cuku besar dalam ukuran berat sekitar 10
sampai 12 pound (5,4 kg)
8. Harlequin
Untuk ras kelinci hias yang satu ini juga tidak kalah menarik. Karena
kelompok jenis kelinci ini mempunyai banyak paduan warna yang begitu
cantik juga menawan. Sehingga kelompok ras kelinci ini semakin banyak
di cari dan di pelihara oleh para penggemar hewan peliharaan.
1.1.3

Jenis Kelinci Besar
1. Angora Giant
Kelinci jenis Anggora Giant ini adalah ras yang tercipta dari
persilangan antara kelinci Flemish Giant dengan kelinci English Angora
yang menciptakan kelinci dengan tubuh raksasa ini, berat kelinci ini saat
dewasa adalah 10kg lebih ringan dari kelinci ras Flemish akan tetapi
karena bulu yang lebat membuat kelinci terlihat lebih besar dari biasanya.
2. Flemish Giant
Jenis kelinci berikutnya yaitu Flemish Giant. Kelinci ini bisa mencapai
bobot 22 kg meskipun rata-rata Flemish Giant dewasa bobotnya hanya
15 kg. Untuk sekarang ini cukup sulit menemukan ras Flemish Giant asli.
Di sisi lain usaha peternakan kelinci jenis Flemish Giant mayoritas hanya
menggunakan ras hasil silangan yang hasilnya tidak sebesar ras aslinya.
Kelinci Flemish Giant mempunyai ciri fisik tubuh yang panjang dan
daun telinga lebar. Warna bulunya sendiri cukup beragam seperti hitam,
putih, abu-abu cerah, biru, hitam kecoklatan, abu-abu gelap, dan flawn
(cokelat kekuningan). Kelinci ini juga merupakan salah satu jenis kelinci
pedaging yang dikembang-biakan karena menurut beberapa orang rasa
dagingnya memiliki citra rasa tersendiri.
Kasus yang banyak di alami oleh banyak orang adalah kelinci flemish
giant cedera di pergelangan kakinya karena tidak mampu menompang
berat tubuh mereka yang besar.

DAFTAR PUSTAKA
Faiz Manshur. 2009. Kelinci Pemeliharaan secara ilmiah, tepat, dan terpadu.
Bandung : Nuansa Cendikia
Kartadisastra, H.R. 2005. Kelinci Unggul. Yogyakarta : Kanisius
Masanto, Ryan., dan Agus, Ali.2010. Beternak Kelinci Potong. Yogyakarta :
Penebar Swadaya.
Sarwono, B. 1985. Beternak Klinci Unggul. Jakarta: PT Penebar Swadaya.
Sarwono, B. 2007. Kelinci Potong dan Hias. Jakarta Selatan: PT AgroMedia
Pustaka.
Satya, G. 2007. Beternak Kelinci. Jakarta : Pt. Sinergi Pustaka Indonesia.
Soemarno, Djoko. 2012. Untung Besar Budidaya dan Bisnis Kelinci. Yogyakarta :
Araska.
Yunus, Ahmad. 2010. Sukses Beternak Kelinci Potong Keuntungan Besar dengan
Modal Kecil. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.