ANALISIS POLA KONSUMSI MAHASISWA STUDI K

ANALISIS POLA KONSUMSI MAHASISWA (STUDI KASUS: MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG)

“Proposal Skripsi”

Oleh:
Cintia Adiend Tiara Ayu
17402153333

JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
2018

A. Judul Penelitian
Penelitian ini berjudul “Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa (Studi Kasus:
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Iain Tulungagung)”
B. Latar Belakang
Setiap manusia sudah barang tentu membutuhkan segala sesuatunya
apa yang dibutuhkan untuk melangsungkan hajat hidupnya. Termasuk
kebutuhan dalam hal konsumsi. Dimana dalam kehidupan sehari-hari manusia

tidak akan pernah lepas dari yang namanya konsumsi. Karena konsumsi
adalah hal yang vital bagi manusia.
Menurut Perkasa dalam penelitian Julian, konsumsi manusia yang
paling penting untuk dipenuhi adalah kebutuhan pokok atau kebutuhan
dasarnya.1 Jadi dapat disimpulkan bahwa manusia melakukan konsumsi untuk
memenuhi kebutuhan pokok dalam sehari-hari. Mengingat bahwa kebutuhan
itu harus dipenuhi.
Kebutuhan manusia ada tiga yaitu, primer, skunder, dan tersier.
Menurut ILO (International Labour Organization), kebutuhan primer
berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pokok setiap masyarakat. Kebutuhan
sekunder adalah kebutuhan pelengkap. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan
mewah.2 Sehingga kebutuhan tersier terjadi jika dua kebutuhan lain terpenuhi.
Dari ketiga kebutuhan yang ada, (primer, skunder, dan tersier).
Kebutuhan primer inilah yang memang benar-benar di utamakan dan harus
dipenuhi. Karena jika tidak segera dipenuhi maka, akan mengancam
keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu kebutuhan primer
diposisikan pada urutan pertama dari ketiga kebutuhan yang ada.

1


Julian, Pola Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Universitas Lampung (Studi Kasus: Mahasiswa S1
Reguler FEB UNILA), digilib.unila.ac.id/24791/2/SKRIPSI%20/TANPA%20BAB
%20PEMBAHASAN.pdf, diakses pada 10 Mei 2018, pada 19.00 WIB
2
Flinsia Debora Wurangin, et. all, Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Samratulangi Yang Kos di Kota Manado, https://ejournal.unstrat.ac.id/index.7658/7224,
diakses pada 10 Mei 2018, pada 19.13 WIB

Namun karena perkembangan zaman yang semakin maju, kebutuhan
tidak hanya terbatas untuk mengkonsumsi kebutuhan pokok saja. Seolah
manusia dituntut untuk memenuhi kebutuhan lainnya seperti kebutuhan
komunikasi, transportasi, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Yang mana
memang tidak bisa dipungkiri pada kemajuan zaman seperti sekarang ini.
Di zaman ini, manusia lebih memenuhi kebutuhanya atas dasar adanya
pengaruh dari Barat. Dimana konsumsi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
gaya hidup. Sehingga manusia melakukan konsumsi bukan karena sematamata butuh akan suatu kebutuhan pokok. Melainkan karena ingin dipandang
orang lain dan mendapat predikat populer.
Gaya hidup yang mengikuti trend sangat marak terjadi. Manusia
berlomba-lomba untuk selalu memenuhi kepuasan batinnya. Misalnya saja
dengan berganti-ganti baju, tas, handphone, dan aksesoris lain. Yang

memerlukan dana tidak hanya sedikit. Dan bahkan konsumsi akan hal itu
semua melampau pendapatan yang diterima.
Bisa dibilang telah terjadi pergeseran pola makanan ke non makanan.
Dimana pengeluaran untuk kebutuhan makanan juga semakin besar. Yang
pada akhirnya menyebabkan masyarakat menjadi konsumtif. Terlebih
kegandrungan akan fashion yang semakin menjadi, juga merupakan salah satu
indikator konsumtif.
Menurut Abdurrahman dalam Rosi Sugiyarti pendapatan adalah uang
atau barang-barang riil atau jasa yang diterima dalam jangka waktu tertentu. 3
Jadi dapat disimpulkan baha pendapatan tidak hanya berupa uang saja namun
juga dalam bentuk barang-barang riil atau jasa yang diterima dalam beberapa
periode tertentu, baik melakukan usaha atau tidak untuk mendapatkannya.
Pendapatan yang didapat atas usaha yang dilakukan contohnya adalah
gaji yang diperoleh atas kerja keras seseorang unuk melakukan sesuatu.
3

Rosi Sugiyarti, Analisis Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Pola Pengeluaran
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu, http://repository.unib.ac.id/8401/,
diakses pada 12 Mei 2018, pada 17.15 WIB


Sehingga balas jasa atas usaha tersebut adalah gaji yang biasanya berbentuk
uang. Sedangkan pendapatan yang didapat bukan hasil usaha ialah uang saku
pemberian orang tua kepada anaknya.
Tidak hanya rumah tangga yang melakukan konsumsi. Namun
mahasiswa pun juga melakukan aktivitas konsumsi dalam kegiatan sehariharinya. Karena pada dasarnya kebutuhan dalam masa-masa mengenyam
bangku kuliah membuat mahasiswa harus memenuhi kebutuhan pokoknya
maupun kebutuhan penunjang kuliah, serta kebutuhan lain-lainnya.
Banyak sekali kebutuhan mahasiswa disamping kebutuhan konsumsi
makanan, ada juga kebutuhan lain yakni kebutuhan kuliah seperti, kebutuhan
untuk membuat laporan (print, foto copy, bendel), pulsa internet, transportasi,
alat tulis-menulis, dan lain sebagainya. Terkadang mahasiswa juga melakukan
kegiatan shopping, tamasya, dan kegiatan hiburan lainnya.
Itulah berbagai macam kebutuhan manusia baik yang dari makanan
maupun yang non makanan. Yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan selain
kebutuhan

pokok

mahasiswa.


Dimana

kebutuhan-kebutuhan

tersebut

terkadang tidak mampu dilakukan dengan seimbang sehingga banyak
mahasiswa yang memiliki memiliki sifat hedonis.
Mahasiswa bisa dikatakan pengangguran karena mahasiswa pada
hakikatnya masih menempuh jenjang pendidikan dan belum bekerja.
Meskipun beberapa dari mereka telah bekerja dan mendapatkan gaji dari hasil
kerjanya. Dan pendapatan itulah yang digunakan mahasiswa untuk memenuhi
kebutuhannya.
Pendapatan mahasiswa bisa berasal dari uang kiriman orang tuanya4.
Jadi bisa dikatakan pendapatan mahasiswa adalah pendapatan yang berasal
dari pesangon orang tua. Yang mana uang pesangon tersebut diterima oleh
mahasiswa setiap bulannya dari transferan orang tua. Dengan uang pesangon
tersebutlah mahasiswa mampu mencukupi kebutuhannya.

4


Ibid., hal. 39

Tidak hanya itu saja, pendapatan mahasiswa juga bisa berasal dari
beasiswa yang diperolehnya. Dan beasiswa ini bisa didapatkan bagi mereka
yang memiliki prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
Beasiswa yang didapat dalam bentuk uang dan sejumlah nominal tertentu
yang akhirnya dapat digunakan juga untuk memenuhi kebutuhannya.
Jenis kelamin tentu juga mempengaruhi konsumsi seseorang. Dan
akan berbeda tentunya pola konsumsi antara laki-laki dan perempuan. Jika
laki-laki hanya melakukan konsumsi yang sedikit. Namun hal yang berbeda
akan terjadi pada perempuan. Karena pada dasarnya perempuan melakukan
konsumsi yang lebih, bahkan mereka mengkonsumsi kebutuhan tersiernya
IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif adalah nilai acuan seseorang atas
prestasi yang diperoleh mahasiswa. Semakin tinggi nilai IPK mahasiswa bisa
dikatakan jika mahasiswa tersebut pandai. Dengan nilai IPK tentunya juga
mencerminkan bagaimana sikap dan pola konsusmsi yang mereka lakukan
dalam memenuhi kebutuhannya.
IAIN memiliki 4 Fakultas, salah satunya FEBI. Dan saat ini terdapat 6
(enam) jurusan yaitu: Perbankan Syariah (PS), Ekonomi Syariah (ES),

Akuntansi Syariah (AkSy), Manajemen Zakat dan Wakaf (Mazawa).
Manajemen Keuangan Islam (MKI), dan Manajemen Bisnis Islam (MBI). 5
Yang mana peminat akan jurusan di fakultas ini semakin bertambah banyak.
Adanya pola konsumsi yang disebabkan berbagai faktor tersebut
memicu peniliti untuk melakukan penelitian pada mahasiswa. Khususnya
mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG. Dimana dari beberapa fakultas
yang ada di IAIN TULUNGAGUNG. Banyak yang beranggapan bahwa
mahasiswa FEBI adalah mahasiswa kekinian yang selalu mengikuti trend.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin melakukan
penelitian
5

dan

mengambil

judul

“ANALISIS


POLA

KONSUMSI

Rokhmat Subagyo dan M. Aqim Adlan, Analisis Dampak Brand Loyality, Brand Awareness,
Perceived Quality Dan Brand Association Terhadap Customer Value Pada Mahasiswa Fakultas Dan
Bisnis Islam IAIN TULUNGAGUNG, An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah, Volume 04, Nomor 02,
April 2018, diakses pada 14 Mei 2018, pada 21.10 WIB.

MAHASISWA (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG)”.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah uang saku dapat mempengaruhi pola konsumsi mahasiswa FEBI
IAIN TULUNGAGUNG?
2. Apakah IPK dapat mempengaruhi pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN
TULUNGAGUNG?
3. Apakah ada perbedaan signifikan antara jenis kelamin perempuan dan
jenis kelamin laki-laki terhadap pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN
TULUNGAGUNG?
4. Apakah ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang menerima

beasiswa dan tidak menerima beasiswa terhadap pola konsumsi
mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh uang saku terhadap pola
konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh IPK terhadap pola konsumsi
mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG
3. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan antara jenis kelamin perempuan
dan jenis kelamin laki-laki terhadap pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN
TULUNGAGUNG
4. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan antara mahasiswa yang
menerima beasiswa dan tidak menerima beasiswa terhadap pola konsumsi
mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG

E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dengan cara survey
untuk menganalisis POLA KONSUMSI MAHASISWA (STUDI KASUS:
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN
TULUNGAGUNG). Data primer diperoleh melalui kuesioner. Penelitian ini
dibatasi dengan survey sampel, yang diambil dari populasi yang ada berdasar

rumus Slovin.
F. Keterbatasan Penelitian
Mengingat luasnya permasalahan yakni mengenai perguruan tinggi,
maka penelitian dibatasi terkait dengan pola konsumsi mahasiswa IAIN
TULUNGAGUNG. Khususnya mahasisa FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam). Maka peneliti memberi batasan masalah, yaitu:
1. Variabel yang digunakan adalah

Uang Saku, IPK, Jenis Kelamin,

Beasiswa, dan Konsumsi.
2. Responden penelitian adalah mahasiswa jurusan Perbankan Syariah (PS),
Ekonomi Syariah (ES), Akuntansi Syariah (AkSy), Manajemen Zakat dan
Wakaf (Mazawa).
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan
terkait pola konsumsi secara terperinci.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan sumber
referensi dari teori dan disiplin ilmu yang telah diperoleh selama
mengenyam ilmu di bangku kuliah
b. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat kepada mahasiswa
khususnya. Untuk memberi informasi tentang pengeluaran konsumsi
yang mereka lakukan, dan selanjutnya diharapkan agar mahasiswa
dapat mengelola anggaran dana yang dimiliki untuk keperluan yang
benar-benar dibutuhkan dan menghindari sikap hedonis.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi untuk penelitian yang
dibuat selanjutnya.
H. Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel terikat dan
variabel bebas. Variabel terikatnya Konsumsi (Y), sedangkan variabel
bebasnya Uang Saku (X1), IPK (X2), Jenis Kelamin sebagai sistem (D1), dan
Beasiswa sebagai sistem dummy (D2).
1. Konsumsi adalah banyaknya pengeluaran yang dilakukan mahasiswa
untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan dalam bentuk makanan
maupun non makanan,yang diukur dalam rupiah.
2. Uang saku adalah jumlah atau besarnya uang pesangan yang diberikan
orang tua kepada mahasiswa untuk memenuhi kebutuhannya dalam waktu
per bulan, yang diukur dalam rupiah.
3. IPK adalah nilai acuan prestasi mahasiswa dari awal sampai semester
terakhir mahasiswa, yang diukur dengan angka indeks.
4. Jenis kelamin adalah perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan
yang dinyatakan dengan sistem dummy. Dimana angka 1 untuk
perempuan dan angka 0 untuk laki-laki.
5. Beasiswa adalah biaya atau tunjangan yang diberikan untuk mahasiswa
yang berprestasi. Oleh pihak kampus ataupun luar kampus. Digunakan
sistem dummy, dimana angka 1 untuk penerima beasiswa dan angka 0
untuk bukan penerima beasiswa.

I. Landasan Teori
1. Kerangka Teori
Konsusmsi
Menurut Nopirin konsumsi dalam istilah sehari hari sering
diartikan sebagai pemenuhan akan makanan dan minuman. Konsumsi
memiliki pengertian yang lebih kompleks yaitu barang dan jasa akhir yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang dan jasa akhir
yang dimaksud adalah barang dan jasa yang sudah siap dikonsumsi oleh
konsumen. Barang konsumsi tersebut terdiri dari barang konsumsi sekali
habis dan barang konsumsi yang dapat dipergunakan lebih dari satu kali
(berulang).6
Jadi dapat disimpulkan bahwa konsumsi tidak hanya terbatas pada
pemenuhan makan dan minum. Namun ada kebutuhan lain, yaitu
kebutuhan akan barang dan jasa. Barang dan jasa ini tentunya siap untuk
dinikmati atau tinggal dikonsumsi.
Teori Konsumsi Menurut Para Ahli
Terjadi perdebatan tentang konsep Teori konsumsi. Teori-teori
tersebut yaitu7:
1. Teori konsumsi John Maynard Keynes
2. Teori konsumsi Milton Friedman
3. Teori konsumsi Franco Modigliani
4.

Teori konsumsi James Dusenberry.

Faktor-faktor Konsumsi
Faktor-faktor yang menyebabkan pengeluaran yang besar terhadap
konsumsi rumah tangga, yaitu8:
1. Faktor-Faktor Ekonomi
Empat faktor yang dapa menentukan tingkat konsumsi, yaitu:
6

Julian, Pola Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Universitas Lampung (Studi Kasus : Mahasiswa S1
Reguler FEB Unila),2016, digilib.unila.ac.id/24791/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB
%20PEMBAHASAN.pdf, diakses pada 20 Mei 2018, pada 12.05 WIB
7
Ibid., hal. 16
8
Abdul Wahab, Pengantar Ekonomi Makro, (Alauddin University Press, 2012), hal 79-84.

a. Pendapatan Rumah Tangga (Household Income)
b. Kekayaan Rumah Tangga (Household Wealth)
c. Tingkat Bunga (Interest Rate)
d. Perkiraan Tentang Masa Depan (Household Expectation About
The Future).
2. Faktor-Faktor Demografi
a. Jumlah Penduduk
b. Komposisi Penduduk

3. Faktor-faktor Non Ekonomi.
berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai
karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih
hebat/ideal.
Pendapatan
Pendapatan yang diterima masing-masing orang dari berbagai
kegiatan, pendapatan tersebut merupakan nilai produksi barang atau jasa yang
diciptakan dalam suatu perekonomian dalam masa waktu tertentu9. Jadi bisa
disimpulkan bahwa pendapatan adalah buah hasil kegiatan atau kerja yang
dilakukan yang dilakukan dalam periode tertentu
Istilah pendapatan dapat dibedakan dua jenis 10 :
1. Pendapatan pribadi
Pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan kegiatan suatu apapun
misalnya beasiswa, pensiun dan lain-lain 11. Sehingga bisa dikatakan jika
pendapatan itu bisa diperoleh meskipun tanpa melakukan kegiatan.

2. Pendapatan disposibel
Pendapatan yang digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah
tangga untuk membeli barang dan jasa yang mereka inginkan, atau sisa
pendapatan pribadi setelah dikurangi pajak yang harus dibayar oleh
penerima pendapatan.
9

Sadono Sukirno, Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), hal. 7
Ibid., hal 160
11
Ibid., hal.160
10

Dalam Antari dilihat dari pemanfaatan tenaga kerja, pendapatan
yang berasal dari balas jasa berupa upah atau gaji disebut pendapatan
tenaga kerja (Labour Income), sedangkan pendapatan dari selain tenaga
kerja disebut dengan pendapatan bukan tenaga kerja (Non Labour
Income).12
Jadi dapat disimpilkan bahwa pendapatan tenaga kerja adalah
pendapat yang diperoleh dari balas jasa akibat melakukan kegiatan.
Sedangkan pendapatan bukan tenaga kerja adalah pendapatan yang
diperoleh selain dari bekerja, bahkan bisa didapat dengan cuma-Cuma.
Sehingga jika melihat pernyataan diatas, maka mahasiswa juga
mendapatkan pendapatan. Pendapatan tersebut bersifat pribadi seperti
kata Sukirno dan pendapatan tersebut adalah pendapatan bukan tenaga
kerja. Karena pendapatan mahasiswa diperoleh dari pesangon orang tua
dalam bentuk uang.
2. Penelitian Terdahulu
No

Judul

1

Ulfa Lutfiah
Yohanes Hadi S.
Lisa Rokhmani
(2015)13
Judul: Pengaruh
Jumlah Uang Saku
Dan Kontrol Diri
Terhadap Pola
Konsumsi
Mahasiswa Jurusan
Ekonomi
Pembangunan
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri
Malang

12

Reverensi
Variabel
Satrio
(2012)
Uang Saku,
Kontrol Diri,
terhadap Pola
Konsumsi

Alat
Analisis
Regresi
berganda

Hasil
Uang saku
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap pola
konsumsi,
kontrol diri
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap pola
konsumsi
jumlah uang
saku dan
kontrol diri

Persamaan
Pengaruh
uang saku
terhadap
pola
konsumsi

Julian, Pola Konsumsi,…hal. 25
Ulfa Lutfiah, et. all., Pengaruh Jumlah Uang Saku Dan Kontrol Diri Terhadap Pola Konsumsi
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, JPEVolume 8, Nomor 1, 2015, http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/articel/
view/44342, diakses pada 20 Mei 2018, pada 13.00WIB
13

Perbedaa
n
Objek
penelitian,
Pengaruh
kontrol diri
terhadap
pola
konsumsi

2

Julian
(2016)14
Judul:
Pola Konsumsi
Mahasiswa
Indekos Di
Universitas
Lampung (Studi
Kasus : Mahasiswa
S1 Reguler FEB
Unila)

Karoma (2013)
Uang saku,
IPK, jenis
kelamin,
jurusan,
beasiswa,
terhadap
konsumsi
Wahyuningtya
s (2000)
Uang saku,
IPK, jenis
kelamin,
jurusan,
beasiswa,
dan tabung
terhadap
konsumsi

Regresi
linier
berganda

3

Flinsia Debora
Wurangian, Daisy
Engka dan Jacline
Sumual
(2013)15

Andi Agung
Perkasa
(2012)
Uang saku,
IPK, lama

Regresi
linier
berganda

berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap pola
konsumsi.
Uang saku
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap pola
konsumsi,
Jenis kelamin
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap pola
konsumsi,
beasiswa
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap pola
konsumsi,
Tabungan
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap pola
konsumsi,
Uang saku
berpengaruh
signifikan
terhadap
biaya,

Variabel
bebas uang
saku, jenis
kelamin,
dan
beasiswa

Variabel
bebas,
tabungan.

Variabel
bebas Uang
saku dan
beasiswa,
dan jenis

Objek
penelitian
di kos,
Variabel
bebas

14

Julian, Pola Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Universitas Lampung (Studi Kasus : Mahasiswa S1
Reguler FEB Unila), 2016, digilib.unila.ac.id/24791/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB
%20PEMBAHASAN.pdf, diakses pada 20 Mei 2018, pada 12.05 WIB

15

Flinsia Debora Wurangian, et.al, Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Sam Ratulangi Yang Kost Di Kota Manado, 2013,
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbe/articel/download/7658/7224, diakses pada 20 Mei 2018,

4

Judul:
Analisis Pola
Konsumsi
Mahasiswa
Fakultas Ekonomi
& Bisnis
Universitas Sam
Ratulangi Yang
Kost Di Kota
Manado
Agustina Resi
Karoma
(2013)16
Judul:
Analisis FaktorFaktor yang
Mempengaruhi
Pola Konsumsi
Mahasiswa
Indekos di Kota
Makassar

kuliah,
beasiswa,
tempat tinggal,
jenis kelamin

Andi Agung
Perkasa
(2012)
Uang saku,
IPK, lama
kuliah,
beasiswa,
tempat tinggal,
jenis kelamin

Regresi
linier
berganda

konsumsi,
hiburan

kelamin

Makanan
dan
hiburan

Uang saku
berpengaruh
positif
signifikan,
IPK tidak
berpengaruh
signifikan,
(beasiswa dan
jurusan
terdapat
perbedaan
signifikan),
jenis kelamin
tidak terdapat
perbedaan
signifikan

Variabel
bebas Uang
saku dan
beasiswa,
dan jenis
kelamin

Objek
penelitian
di kos,
Variabel
bebas,
jurusan

Dalam jurnal “Pengaruh Jumlah Uang Saku Dan Kontrol Diri Terhadap
Pola Konsumsi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang”, JPE-Volume 8, Nomor 1, 2015. Menggunakan

regresi berganda, dengan hasil uang saku berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pola konsumsi, kontrol diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pola konsumsi jumlah uang saku dan kontrol diri berpenqgaruh positif dan
signifikan terhadap pola konsumsi. Persamaan terletak pada variabel bebas yaitu

pada 12.10 WIB
16

Agustina Resi Karoma, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Mahasiswa
Indekos Di Kota Makassar, http://repoditory.unib.ac.id/8401/, diakses pada 20 Mei 2018, pada 12.07
WIB

uang saku. Perbedaan terletak pada objek penelitian, Pengaruh kontrol diri

terhadap pola konsumsi.
Dalam jurnal “Pola Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Universitas

Lampung (Studi Kasus : Mahasiswa S1 Reguler FEB Unila)”. Menggunakan
regresi berganda, dengan hasil uang saku berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pola konsumsi, jenis kelamin berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pola konsumsi, beasiswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap pola
konsumsi, tabungan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pola konsumsi.
Persamaan terletak pada variabel bebas uang saku, jenis kelamin, dan

beasiswa. Perbedaan terletakVariabel bebas, tabungan.
Dalam jurnal “Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa Fakultas
Ekonomi & Bisnis Universitas Sam Ratulangi Yang Kost Di Kota Manado”.
Menggunakan regresi berganda, dengan hasil Uang saku berpengaruh
signifikan terhadap biaya, konsumsi, hiburan. Persamaan terletak pada
variabel bebas uang saku dan beasiswa, dan jenis kelamin. Perbedaan
terletak pada objek penelitian di kos, variabel bebas Makanan dan hiburan.
Dalam jurnal “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola
Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Kota Makassar”. Menggunakan regresi
berganda, dengan hasil uang saku berpengaruh positif signifikan, IPK tidak
berpengaruh

signifikan, (beasiswa

dan jurusan terdapat

perbedaan

signifikan), jenis kelamin tidak terdapat perbedaan signifikan. Persamaan
terletak pada variabel bebas uang saku dan beasiswa, dan jenis kelamin.
Perbedaan terletak pada objek penelitian di kos, variabel bebas, jurusan.
3. Kerangka Konseptual
Pola konsumsi memiliki banyak faktor yang mempengaruhi. Untuk
itu dalam penelitian ini ditetapkan batasan atas beberapa variabel.
Berdasarkan batasan dan latar belakang yang sudah dijelaskan maka
kerangka konseptualnya adalah sebagai berikut:

UANG SAKU

IPK
KONSUMSI
JENIS KELAMIN

BEASISWA

4. Hipotesis
Berdasarkan teori dan kerangka pikir diatas maka dugaan sementara nya:
H1: Uang saku berpengaruh positif dan signifikan terhadap pola konsumsi
mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG
H2: IPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap pola konsumsi
mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG
H3: Terdapat perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan
terhadap pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG

H4: Terdapat perbedaan signifikan antara mahasiswa yang mnerima
beasiswa dan tidak menerima beasiswa terhadap pola konsumsi
mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG
J. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Pendekatan

yang

diambil

adalah

pendekatan

kuntitatif.

Pendekatan kuantitatif adalah adalah penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan

yang

dapat

dicapai

(diperoleh)

dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran).17 Sehingga pendekatan kuantitatif adalah
pendekatan yang dilakukan dengan perhitungan statistik dengan aplikasi
SPSS.
Jenis data yang digunakan adalah :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil
wawancara

dan

kuesionr

dengan

mahasiswa

FEBI

IAIN

TULUNGAGUNG.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diambil melalui perantara, dalam
penelitian ini data sekunder berasal dari bagian BAAK

IAIN

TULUNGAGUNG untuk mengetahui jumlah mahasiswa FEBI IAIN
TULUNGAGUNG.
2. Populasi dan sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
17

Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan, (Jakarta: Alim’s
Publishing Jakarta, 2017), hal. 19

kesimpulannya18. Jadi dapat disimpilkan bahwa populasi adalah
wilayah yang luas yang terdapat objek dan subjek dimana terdapat hal
yang menarik yang kemudian akan diteliti oleh peneliti.
Populasi untuk penelitian ini adalah semua mahasiswa FEBI
IAIN TULUNGAGUNG, yaitu mahasiswa Perbankan Syariah (PS),
Ekonomi Syariah (ES), Akuntansi Syariah (AkSy), Manajemen Zakat
dan Wakaf (Mazawa).
Tabel 3.119
Perkembangan Jumlah Mahasiswa
Tahun/

PS

ES

AKSY

SMT
2012/IX
11
14
0
2013/VII
153
117
0
2014/V
354
301
0
2015/III
415
543
59
2016/I
515
667
213
TOTAL
1448
1642
272
Sumber : (BAAK FEBI, Oktober 2016)

MAZAW
A
0
0
23
41
42
106

TOTAL
25
270
678
1058
1437
3468

b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi20. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel
terdapat didalam bagian populasi.
Dalam penelitian ini sampel diambil melalui rumus Slovin:
N
n=
1 + N.e2
Dimana :
n = ukuran sampel
N = Ukuran populasi
18

Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta , 2013), hal.119
Rokhmat Subagyo dan M. Aqim Adlan, Analisis…, hal.46
20
Rokhmat Subagiyo, Metode…, hal.63
19

e = Prosentase (%), toleransi ketidaktelitian karena
kesalahan dalam pengambilan sampel

3.468
n=
1 + 3.468 (5%)2
3.468
n=

= 359 responden
1,8975

Jadi jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 359
responden.
3. Sumber data, variabel
a. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
primer. Data diperoleh dari mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG
secara langsung melalui kuesioner dan wawancara.
b. Variabel
Dalam penelitian ini, peneliti memakai variabel bebas dan terikat.
Variabel terikatnya Konsumsi (Y), sedangkan variabel bebasnya Uang
Saku (X1), IPK (X2), Jenis Kelamin (X3)sebagai sistem (D1), dan
Beasiswa (X4)sebagai sistem dummy (D2).

Tabel Diskripsi Variabel
No.
Variabel

Konsep

1

Konsumsi
(Rp)

Variabel
Konsumsi adalah segala
bentuk pengeluaran yang
dilakukan mahasiswa

Indikator
Konsumsi dalam
pemenuhan
kebutuhan berupa

Satuan
Ribuan/Rupiah

2

Uang
Saku (Rp

3

IPK

untuk memenuhi
kebutuhan, baik kebutuhan
dalam bentuk makanan
maupun non makanan
Uang saku adalah jumlah
atau besarnya uang
pesangan yang diberikan
orang tua kepada
mahasiswa untuk
memenuhi kebutuhannya
dalam waktu per bulan

makanan dan non
makanan.
Diperoleh dari
pihak yang
memiliki tanggung
jawab untuk
memenuhi
kebutuhannya
sehari-hari, yang
berasal dari kedua
orang tua masingmasing
atau
saudara yang
memiliki
hubungan
keluarga.

Ribuan/Rupiah

IPK adalah nilai acuan

Diperoleh dari jumlah nilai

Angka Indeks

prestasi mahasiswa dari

semester awal-akhir

awal sampai semester
terakhir mahasiswa, yang
diukur dengan angka
4

Jenis
Kelamin

5

Beasiswa

indeks..
Jenis Kelamin adalah
perbedaan gender secara
biologis antara perempuan
dan laki-laki.
Biaya atau tunjangan yang
diberikan untuk
mahasiswa yang
berprestasi. Oleh pihak
kampus ataupun luar
kampus.

Jenis kelamin
perempuan bernilai
1, jenis kelamin
laki-laki bernilai 0
Penerima beasiswa
bernilai 1, bukan
penerima beasiswa
bernilai 0

4. Teknik pengumpulan data dan instrument penelitian
a. Teknik pengumpulan data

Kode Binary

Kode Binary

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
penelitian primer dengan metode survei pada respondan secara
lansung untuk mendapatkan jawaban dengan jalan pemberian
kuesioner yang sudah disiapkan daftar pertanyaannya, dan responden
tinggal menigisinya. Dimana responden tersebut adalah mahasiswa
FEBI IAIN TULUNGAGUNG.
b. Instrumen Penelitian
1) Penelitian lapangan, yaitu pengambilan data di lokasi
penelitian dilakukan dengan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
a. Observasi (arti)
Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana
keadaan lapangan dengan pengamatan pada mahasiswa
FEBI

TULUNGAGUNG.

IAIN

Tujuannya

untuk

memperoleh gambaran mengenai keadaan yang sebenarnya
pada lokasi penelitian.

a. Kuesioner (arti)
Kuisioner, yaitu memberikan pertanyaan kemudian diisi
secara terstruktur dengan mengunakan daftar pertanyaan
yang sudah disiapkan sebelumnya.
2) Penelitian kepustakaan, yaitu dilakukan melalui beberapa
buku, literature, keterangan ilmiah untuk memperoleh teori
yang mendasari dalam kegitan menganalisa data.
5. Teknik analisis data
Dalam menganalisis data, metode analisis yang digunakan adalah
Ordinary

Least

Square

(OLS).

Perhitungan

dilakukan

dengan

menggunakan beberapa pengujian, diantaranya : Uji Empat Asumsi Klasik
yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi

dan Uji Multikolinieritas. Serta Uji Hipotesis yang terdiri dari Uji T
Statistik dan Uji F Statistik.
Spesifikasi Model Analisis
Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan adalah
memakai Regresi Berganda. Regresi Berganda adalah dimana variabel
terikatnya (Y) dihubungkan atau dijelaskan lebih dari satu variabel bebas
X (X1, X2, X3,…Xn)21. Untuk mengalisis pola konsumsi mahasiswa FEBI
IAIN TULUNGAGUNG yang dipengaruhi oleh uang saku, IPK, jenis
kelamin, dan beasiswa. Maka model analisis regresi berganda dengan
memakai persamaan model sebagai berikut:
Y= β0 + β1 X1 + β2 D1 X2 + β3 D2 X3 +β4 D3 X4 + et
Keterangan:
Y = Konsumsi mahasiswa (Rupiah/Bulan)
X1 = Uang Saku (Rupiah/Bulan)
X2 = IPK (Angka Indeks)
X3= D1 : Jenis kelamin, perempuan bernilai 1 dan laki-laki bernilai 0
X4 = D2 : Beasiswa, penerima beasiswa bernilai 1 dan bukan penerima
beasiswa bernilai 0
β0 = Konstanta
β1-4 = Koefisien regresi
et = Standar Eror
K. Sistematika Penulisan Skripsi
BAB I Pendahuluan
Berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan, Penelitian, Ruang
Lingkup Penelitian, Keterbatasan Penelitian
BAB II Tinjauan Pustaka
Landasan teori yang berisikan teori-teori
BAB III Metode Penelitian
21

Ali Mauludi, Teknik Belajar STATISTIKA 2, (Jakarta: Alim’s Publishing, 2016), hal. 134

Berisi Variabel, Definisi Operasional dan konsep, Jenis dan Sumber Data,
Variabel, Teknik, Instrument, Metode Analisis
BAB IV Hasil dan Analisis
Berisi Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
L. Daftar Pustaka
Adlan, Rokhmat Subagyo dan M. Aqim . Analisis Dampak Brand Loyality,
Brand Awareness, Perceived Quality Dan Brand Association Terhadap
Customer Value Pada Mahasiswa Fakultas Dan Bisnis Islam IAIN
TULUNGAGUNG, An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah, Volume 04,
Nomor 02, April 2018, diakses pada 14 Mei 2018, pada 21.10 WIB.
Julian. Pola Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Universitas Lampung (Studi
Kasus:
Mahasiswa
S1
Reguler
FEB
UNILA).
digilib.unila.ac.id/24791/2/SKRIPSI%20/TANPA%20BAB
%20PEMBAHASAN.pdf. diakses pada 10 Mei 2018. pada 19.00 WIB
Karoma, Agustina Resi. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola
Konsumsi
Mahasiswa
Indekos
Di
Kota
Makassar.
http://repoditory.unib.ac.id/8401/. diakses pada 20 Mei 2018. pada
12.07 WIB
Mauludi, Ali. 2016. Teknik Belajar STATISTIKA 2. (Jakarta: Alim’s
Publishing)
Rokhmat Subagiyo. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan
Penerapan. (Jakarta: Alim’s Publishing Jakarta)
Sadono Sukirno. 2010. Mikroekonomi Teori Pengantar. (Jakarta: Raja
Grafindo Persada)
Sugiono. 2013. Metode Penelitian Administrasi. (Bandung: Alfabeta)
Sugiyarti, Rosi. Analisis Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
Terhadap Pola Pengeluaran Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Bengkulu. http://repository.unib.ac.id/8401/, diakses pada
12 Mei 2018. pada 17.15 WIB
Ulfa Lutfiah, et. all. Pengaruh Jumlah Uang Saku Dan Kontrol Diri Terhadap
Pola Konsumsi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Malang. JPE-Volume 8, Nomor 1. 2015.
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/articel/
view/44342, diakses pada 20 Mei 2018, pada 13.00WIB
Wahab, Abdul. 2012. Pengantar Ekonomi Makro. (Alauddin University Press)

Wurangin, Flinsia Debora et. all, Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa Fakultas
Ekonomi & Bisnis Universitas Samratulangi Yang Kos di Kota Manado.
https://ejournal.unstrat.ac.id/index.7658/7224. diakses pada 10 Mei
2018. pada 19.13 WIB