BONUS DEMOGRAFI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
BONUS DEMOGRAFI DAN
STRATEGI PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
Muhamad Ikbal
Ilmu Ekonomi Pembangunan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
MAKNA BONUS DEMOGRAFI
USIA PRODUKTIF
100
USIA PRODUKTIF
100
USIA TIDAK
PRODUKTIF
50
IDEAL
USIA TIAK
PRODUKTIF
80
TIDAK
IDEAL
BEBAN TANGGUNGAN
(DEPENDENCY RATIO)
APAKAH BENAR BONUS? (1)
USIA TIDAK
PRODUKTIF
50
USIA PRODUKTIF
100
BEBAN TANGGUNGAN
(DEPENDENCY RATIO)
BONUS KALAU YANG BERUSIA
PRODUKTIF TIDAK MISKIN
IDEAL
TIDAK
IDEAL
APAKAH BENAR BONUS? (2)
USIA TIDAK
PRODUKTIF
50
USIA PRODUKTIF
100
BEBAN TANGGUNGAN
(DEPENDENCY RATIO)
BONUS KALAU YANG BERUSIA
PRODUKTIF BENAR-BENAR
BEKERJA
IDEAL
TIDAK
IDEAL
APAKAH BENAR BONUS? (3)
USIA TIDAK
PRODUKTIF
50
USIA PRODUKTIF
100
BEBAN TANGGUNGAN
(DEPENDENCY RATIO)
BONUS KALAU YANG BERUSIA
PRODUKTIF SEHAT DAN TERDIDIK
IDEAL
TIDAK
IDEAL
MANDAT MEMBANGUN KEPEMUDAAN
• UNDANG-UNDANG KEPEMUDAAN (UU NO 40/2009) SUDAH BANYAK
MENGATUR BAGAIMANA MENGEMBANGKAN PEMUDA, MEMBUAT
PEMUDA BERPERAN AKTIF SEBAGAI UJUNG TOMBAK DALAM
PERJUANGAN BANGSA;
• UNDANG-UNDANG TERSEBUT JUGA MEWAJIBKAN AGAR
MENGEMBANGKAN POTENSI DAN PERAN PEMUDA MELAUI
PENYADARAN, PEMBERDAYAAN, DAN PENGEMBANGAN SEBAGAI
BAGIAN DARI PEMBANGUNAN NASIONAL;
• DALAM UNDANG-UNDANG TERSEBUT PELAYANAN KEPEMUDAAN
SANGAT DITEKANKAN, DAN DIHARAPKAN PEMERINTAH DAERAH DAN
SELURUH ELEMEN BANGSA MEMBERI PERHATIAN PADA PEMUDA;
• PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN MENURUT UU TERSEBUT
BERDASARKAN ATAS ASAS: KETUHANAN YANG MAHA ESA,
KEMAUNUSIAAN, KEBANGSAAN, KEBINEKAAN, DEMOKRATIS, KEADILAN,
PARTISIPATIF, KEBERSAMAAN, KESETARAAN, DAN KEMANDIRIAN;
POTENSI DAN MASALAH KEPEMUDAAN
SEJARAH TELAH MEMBUKTIKAN KARAKTERI PEMUDA INDONESIA YANG LUAR BIASA HEBAT,
YANG DITANDAI OLEH SEMANGAT JUANG UNTUK BEBAS DARI TANGAN PENJAJAH, RELA
MENGORBANKAN NYAWANYA UNTUK KEMERDEKAAN INDONESIA.
SEMANGAT JUANG DI MASA LALU MEMANG SANGAT DIPUJI DAN DIANDALKAN AKAN TETAPI DI ERA
KEMERDEKAAN INI PEMUDA MULAI BERUBAH SIKAP DAN PERILAKU YANG CENDERUNG NEGATIF
KARENA TERBAWA ARUS PENGARUH GLOBALISASI DAN MODERNISASI, KURANGNYA PERHATIAN
ORANG TUA, GURU, PEMUKA AGAMA, DSB.
BANYAK PEMUDA YANG TERLIBAT DALAM KEJAHATAN DAN PERLILAKU MENYIMPANG SEPERTI
TINDAKAN ANARKIS ATAU KEKERASAN, NARKOBA, PORNOAKSI, PERKOSAAN, PENCURIAN, VANDALISME,
DSB.
TIDAK SEDIKIT YANG SUKA GAYA HIDUP MEWAH, BOROS, KURANG MEMILIKI SOPAN SANTUN, MEMILIKI SIKAP ACUH TAK
ACUH, TIDAK TAAT TERHADAP AJARAN AGAMA DAN NORMA MASYARAKAT.
PEMUDA INDONESIA JUGA KURANG MEMAHAMI DAN MENGENAL NEGARANYA ASPEK GEOGRAFIS SERTA DEMOGRAFIS
INDONESIA, SEPERTI TIDAK MENGENAL PULAU-PULAU DAN KOTA-KOTA, SUKU ATAU ETNIK, KEKAYAAAN SUMBERDAYA
ALAM;
TIDAK MENYADARI ATAU JUGA TIDAK PERDULI BAHWA INDONESIA ADALAH NEGARA KEPULAUAN YANG 70 PERSEN TERDIRI DARI
LAUT, DENGAN SUMBERDAYA LAUT YANG SANGAT KAYA;
TIDAK MENGETAHUI ISI KONSTITUSI, ISI PANCASILA DAN BAGAIMANA MENGAMALKANNYA, SUMPAH PEMUDA, DAN LAGU-LAGU
WAJIB.
PILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN
• GROWTH STRATEGY
– PERTUMBUHAN EKONOMI YANG TINGGI
– TRICKLE-DOWN EFFECT
– MODERNISASI DAN INDUSTRIALISASI
• EQUITY STRATEGY
– INDEKS GINI
– DISPARITAS ANTAR KELOMPOK, DAERAH, DAN WILAYAH
– DISPARITAS FUNGSIONAL
• SELF-RELIANCE STRATEGY
– KEMANDIRIAN
– HARGA DIRI
• SUSTAINABILITY STRATEGY
– KEBERLANJUTAN FISIK
– KEBERLANJUTAN SOSIAL
• FREEDOM-CENTERED DEVELOPMENT (ARMATYA SEN)
– INSTRUMENTAL FREEDOM)
•
•
•
•
•
ECONOMIC OPPORTUNITIES
POLITICAL FREEDOMS
SOCIAL FACILITIES
TRANSPARENCY GUANRANTEES
PROTECTIVE SECURITY
– SUBSTANTIVE FREEDOM: THE ELIMINATION OF THE DEPRIVATION OF
INDIVIDUAL CAPABILITIES (HUNGER, UNDERNOURISHMENT, ILLITERACY,
POVERTY, ETC.).
– SOCIAL ARRANGEMENTS (THE STATE, THE MARKET, THE LEGAL SYSTEM,
THE POLITICAL PARTIES, THE MEDIA, PUBLIC INTEREST GROUPS, ETC.)
ARE INVESTIGATED IN TERMS OF THEIR CONTRIBUTION TO ENHANCING
AND GUARANTEEING THE SUBSTANTIVE FREEDOM
*SOCIAL ARRANGEMENT INI TERMASUK ORGANISASI KEPEMUDAAN
FORMAL DAN NON FORMAL HARUS MEMBERIKAN KONTRIBUSI NYATA
PILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN
KEPEMUDAAN
• STRATEGI CAPACITY BUILDING
– MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ORGANISASI PEMUDA (INDIVIDU,
LEMBAGA DAN SISTEM)
– MENDORONG ORGANISASI PEMUDA BEKERJASAMA DENGAN
ORGANISASI PEMERINTAH DAN NON PEMERINTAH
– MENDORONG ORGANISASI KEPEMUDAAN MENJADI PELOPOR
PEMBANGUNAN
• STRATEGI COMMUNITY DEVELOPMENT
– MENDORONG PARTISIPASI ORGANISASI KEPEMUDAN DALAM
KEGIATAN SOSIAL KEMASYARAKATAN
– MENGORGANISIR ORGANISASI KEPEMUDAAN UNTUK MEMERANGI
PENYAKIT MASYARAKAT
– MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORGANISASI KEPEMUDAAN DALAM
BERPOLITIK
• STRATEGI VOLUNTEERISME
– MENANAMKAN JIWA KESUKARELAAN BAGI ORGANISASI KEPEMUDAAN UNTUK
MENANGANI BERBAGAI MASALAH KEMASYARAKATAN SEPERTI BENCANA ALAM, DSB.
– MANANAMKAN JIWA KESUKARELAAN BAGI INDIVIDU ORGANISASI KEPEMUDAAN
UNTUK SENANTIASA BERKORBAN ATAU BERDEDIKASI PADA MASYARAKAT
• STRATEGI PARTNERSHIP
– BEKERJASAMA DENGAN PIHAK DISPORA DALAM PENANGANAN PROGRAM DAN
KEGIATAN KEPEMUDAAN
– BEKERJASAMA DENGAN SWASTA (DANA CSR) DALAM MENYEDIAKAN
INFRASTRUKTUR KEPEMUDAAN
– BEKERJASAMA DENGAN PERGURUAN TINGGI DALAM TRAINING AND DEVELOPMENT
KEPEMUDAAN
– BEKERJASAMA DENGAN LEMBAGA SOSIAL EKONOMI UNTUK MENUMBUHKEBANGAN
JIWA WIRAUSAHA
– BEKERJASAMA DENGAN LEMBAGA SOSIAL-BUDAYA DALAM MENANGANI BERBAGAI
KEGIATAN KESENIAN, OLAH RAGA, DSB.
PENUTUP
• PERMASALAHAN KEPEMUDAAN
– BANYAK PEMUDA YANG NGANGGUR
– BANYAK JUGA YANG TERHAMBAT PENDIDIKANNYA
– BERKEMBANGNYA PERILAKU MENYIMPANG (NARKOBA, MIRAS, DSB.)
– KECENDERUNGAN MENERIMA SECARA BUTA NILAI BUDAYA ASING YANG
BELUM TENTU SESUAI DENGAN JATI DIRI INDONESIA;
– MEROSOTNYA MORAL DAN SOPAN SANTUN
– MENINGKATNYA SIKAP MASA BODOH, ACUH TAK ACUH DAN PEMBIARAN;
– HILANGNYA NASIONALISME DAN PATRIOTISME
– MUNCULNYA KECENDERUNGAN HEDONISME
– LUNTURNYA PERHATIAN TERHADAP NORMA AGAMA;
– LUNTURNYA SEMANGAT KEBERSAMAAN DAN MENINGKATNYA
INDIVIDUALISME
• BONUS DEMOGRAFI BISA DINIKMATI SELAMA STRATEGI
PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN DIARAHKAN KEPADA: CAPACITY
BUILDING, COMMUNITY BUILDING, KEMITRAAN DAN VOLUNTERISME
TERIMA KASIH
SALAM SEJAHTERA
STRATEGI PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
Muhamad Ikbal
Ilmu Ekonomi Pembangunan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
MAKNA BONUS DEMOGRAFI
USIA PRODUKTIF
100
USIA PRODUKTIF
100
USIA TIDAK
PRODUKTIF
50
IDEAL
USIA TIAK
PRODUKTIF
80
TIDAK
IDEAL
BEBAN TANGGUNGAN
(DEPENDENCY RATIO)
APAKAH BENAR BONUS? (1)
USIA TIDAK
PRODUKTIF
50
USIA PRODUKTIF
100
BEBAN TANGGUNGAN
(DEPENDENCY RATIO)
BONUS KALAU YANG BERUSIA
PRODUKTIF TIDAK MISKIN
IDEAL
TIDAK
IDEAL
APAKAH BENAR BONUS? (2)
USIA TIDAK
PRODUKTIF
50
USIA PRODUKTIF
100
BEBAN TANGGUNGAN
(DEPENDENCY RATIO)
BONUS KALAU YANG BERUSIA
PRODUKTIF BENAR-BENAR
BEKERJA
IDEAL
TIDAK
IDEAL
APAKAH BENAR BONUS? (3)
USIA TIDAK
PRODUKTIF
50
USIA PRODUKTIF
100
BEBAN TANGGUNGAN
(DEPENDENCY RATIO)
BONUS KALAU YANG BERUSIA
PRODUKTIF SEHAT DAN TERDIDIK
IDEAL
TIDAK
IDEAL
MANDAT MEMBANGUN KEPEMUDAAN
• UNDANG-UNDANG KEPEMUDAAN (UU NO 40/2009) SUDAH BANYAK
MENGATUR BAGAIMANA MENGEMBANGKAN PEMUDA, MEMBUAT
PEMUDA BERPERAN AKTIF SEBAGAI UJUNG TOMBAK DALAM
PERJUANGAN BANGSA;
• UNDANG-UNDANG TERSEBUT JUGA MEWAJIBKAN AGAR
MENGEMBANGKAN POTENSI DAN PERAN PEMUDA MELAUI
PENYADARAN, PEMBERDAYAAN, DAN PENGEMBANGAN SEBAGAI
BAGIAN DARI PEMBANGUNAN NASIONAL;
• DALAM UNDANG-UNDANG TERSEBUT PELAYANAN KEPEMUDAAN
SANGAT DITEKANKAN, DAN DIHARAPKAN PEMERINTAH DAERAH DAN
SELURUH ELEMEN BANGSA MEMBERI PERHATIAN PADA PEMUDA;
• PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN MENURUT UU TERSEBUT
BERDASARKAN ATAS ASAS: KETUHANAN YANG MAHA ESA,
KEMAUNUSIAAN, KEBANGSAAN, KEBINEKAAN, DEMOKRATIS, KEADILAN,
PARTISIPATIF, KEBERSAMAAN, KESETARAAN, DAN KEMANDIRIAN;
POTENSI DAN MASALAH KEPEMUDAAN
SEJARAH TELAH MEMBUKTIKAN KARAKTERI PEMUDA INDONESIA YANG LUAR BIASA HEBAT,
YANG DITANDAI OLEH SEMANGAT JUANG UNTUK BEBAS DARI TANGAN PENJAJAH, RELA
MENGORBANKAN NYAWANYA UNTUK KEMERDEKAAN INDONESIA.
SEMANGAT JUANG DI MASA LALU MEMANG SANGAT DIPUJI DAN DIANDALKAN AKAN TETAPI DI ERA
KEMERDEKAAN INI PEMUDA MULAI BERUBAH SIKAP DAN PERILAKU YANG CENDERUNG NEGATIF
KARENA TERBAWA ARUS PENGARUH GLOBALISASI DAN MODERNISASI, KURANGNYA PERHATIAN
ORANG TUA, GURU, PEMUKA AGAMA, DSB.
BANYAK PEMUDA YANG TERLIBAT DALAM KEJAHATAN DAN PERLILAKU MENYIMPANG SEPERTI
TINDAKAN ANARKIS ATAU KEKERASAN, NARKOBA, PORNOAKSI, PERKOSAAN, PENCURIAN, VANDALISME,
DSB.
TIDAK SEDIKIT YANG SUKA GAYA HIDUP MEWAH, BOROS, KURANG MEMILIKI SOPAN SANTUN, MEMILIKI SIKAP ACUH TAK
ACUH, TIDAK TAAT TERHADAP AJARAN AGAMA DAN NORMA MASYARAKAT.
PEMUDA INDONESIA JUGA KURANG MEMAHAMI DAN MENGENAL NEGARANYA ASPEK GEOGRAFIS SERTA DEMOGRAFIS
INDONESIA, SEPERTI TIDAK MENGENAL PULAU-PULAU DAN KOTA-KOTA, SUKU ATAU ETNIK, KEKAYAAAN SUMBERDAYA
ALAM;
TIDAK MENYADARI ATAU JUGA TIDAK PERDULI BAHWA INDONESIA ADALAH NEGARA KEPULAUAN YANG 70 PERSEN TERDIRI DARI
LAUT, DENGAN SUMBERDAYA LAUT YANG SANGAT KAYA;
TIDAK MENGETAHUI ISI KONSTITUSI, ISI PANCASILA DAN BAGAIMANA MENGAMALKANNYA, SUMPAH PEMUDA, DAN LAGU-LAGU
WAJIB.
PILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN
• GROWTH STRATEGY
– PERTUMBUHAN EKONOMI YANG TINGGI
– TRICKLE-DOWN EFFECT
– MODERNISASI DAN INDUSTRIALISASI
• EQUITY STRATEGY
– INDEKS GINI
– DISPARITAS ANTAR KELOMPOK, DAERAH, DAN WILAYAH
– DISPARITAS FUNGSIONAL
• SELF-RELIANCE STRATEGY
– KEMANDIRIAN
– HARGA DIRI
• SUSTAINABILITY STRATEGY
– KEBERLANJUTAN FISIK
– KEBERLANJUTAN SOSIAL
• FREEDOM-CENTERED DEVELOPMENT (ARMATYA SEN)
– INSTRUMENTAL FREEDOM)
•
•
•
•
•
ECONOMIC OPPORTUNITIES
POLITICAL FREEDOMS
SOCIAL FACILITIES
TRANSPARENCY GUANRANTEES
PROTECTIVE SECURITY
– SUBSTANTIVE FREEDOM: THE ELIMINATION OF THE DEPRIVATION OF
INDIVIDUAL CAPABILITIES (HUNGER, UNDERNOURISHMENT, ILLITERACY,
POVERTY, ETC.).
– SOCIAL ARRANGEMENTS (THE STATE, THE MARKET, THE LEGAL SYSTEM,
THE POLITICAL PARTIES, THE MEDIA, PUBLIC INTEREST GROUPS, ETC.)
ARE INVESTIGATED IN TERMS OF THEIR CONTRIBUTION TO ENHANCING
AND GUARANTEEING THE SUBSTANTIVE FREEDOM
*SOCIAL ARRANGEMENT INI TERMASUK ORGANISASI KEPEMUDAAN
FORMAL DAN NON FORMAL HARUS MEMBERIKAN KONTRIBUSI NYATA
PILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN
KEPEMUDAAN
• STRATEGI CAPACITY BUILDING
– MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ORGANISASI PEMUDA (INDIVIDU,
LEMBAGA DAN SISTEM)
– MENDORONG ORGANISASI PEMUDA BEKERJASAMA DENGAN
ORGANISASI PEMERINTAH DAN NON PEMERINTAH
– MENDORONG ORGANISASI KEPEMUDAAN MENJADI PELOPOR
PEMBANGUNAN
• STRATEGI COMMUNITY DEVELOPMENT
– MENDORONG PARTISIPASI ORGANISASI KEPEMUDAN DALAM
KEGIATAN SOSIAL KEMASYARAKATAN
– MENGORGANISIR ORGANISASI KEPEMUDAAN UNTUK MEMERANGI
PENYAKIT MASYARAKAT
– MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORGANISASI KEPEMUDAAN DALAM
BERPOLITIK
• STRATEGI VOLUNTEERISME
– MENANAMKAN JIWA KESUKARELAAN BAGI ORGANISASI KEPEMUDAAN UNTUK
MENANGANI BERBAGAI MASALAH KEMASYARAKATAN SEPERTI BENCANA ALAM, DSB.
– MANANAMKAN JIWA KESUKARELAAN BAGI INDIVIDU ORGANISASI KEPEMUDAAN
UNTUK SENANTIASA BERKORBAN ATAU BERDEDIKASI PADA MASYARAKAT
• STRATEGI PARTNERSHIP
– BEKERJASAMA DENGAN PIHAK DISPORA DALAM PENANGANAN PROGRAM DAN
KEGIATAN KEPEMUDAAN
– BEKERJASAMA DENGAN SWASTA (DANA CSR) DALAM MENYEDIAKAN
INFRASTRUKTUR KEPEMUDAAN
– BEKERJASAMA DENGAN PERGURUAN TINGGI DALAM TRAINING AND DEVELOPMENT
KEPEMUDAAN
– BEKERJASAMA DENGAN LEMBAGA SOSIAL EKONOMI UNTUK MENUMBUHKEBANGAN
JIWA WIRAUSAHA
– BEKERJASAMA DENGAN LEMBAGA SOSIAL-BUDAYA DALAM MENANGANI BERBAGAI
KEGIATAN KESENIAN, OLAH RAGA, DSB.
PENUTUP
• PERMASALAHAN KEPEMUDAAN
– BANYAK PEMUDA YANG NGANGGUR
– BANYAK JUGA YANG TERHAMBAT PENDIDIKANNYA
– BERKEMBANGNYA PERILAKU MENYIMPANG (NARKOBA, MIRAS, DSB.)
– KECENDERUNGAN MENERIMA SECARA BUTA NILAI BUDAYA ASING YANG
BELUM TENTU SESUAI DENGAN JATI DIRI INDONESIA;
– MEROSOTNYA MORAL DAN SOPAN SANTUN
– MENINGKATNYA SIKAP MASA BODOH, ACUH TAK ACUH DAN PEMBIARAN;
– HILANGNYA NASIONALISME DAN PATRIOTISME
– MUNCULNYA KECENDERUNGAN HEDONISME
– LUNTURNYA PERHATIAN TERHADAP NORMA AGAMA;
– LUNTURNYA SEMANGAT KEBERSAMAAN DAN MENINGKATNYA
INDIVIDUALISME
• BONUS DEMOGRAFI BISA DINIKMATI SELAMA STRATEGI
PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN DIARAHKAN KEPADA: CAPACITY
BUILDING, COMMUNITY BUILDING, KEMITRAAN DAN VOLUNTERISME
TERIMA KASIH
SALAM SEJAHTERA