SIFAT DAN SUSUNAN ATMOSFER docx

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN 2
SIFAT DAN SUSUNAN ATMOSFER

Dosen Pembimbing
Indah Nirtha, S.T.,M.Si
Disusun Oleh :
Ahmad Hidjran Haris

H1E114057

Anisa Yuliani

H1E114207

Angelicha Fralisa

H1E114003

Arif Rahman

H1E114231


Ayu Kristalina

H1E114211

Helda Zakiya Fitri

H1E114043

Jamiyaturrasyidah

H1E111062

Lidya Mardhiati

H1E114047

Maria Septia Memorini

H1E114017


M. Rifqon Anshori

H1E114209

M. Rizkianoor

H1E114235

M. Rizqi Nor Rahman

H1E114239

Nur Aisyah Farina

H1E114023

Titis Sofi Hanifa

H1E114229


Winaldy Rahman

H1E114031

Zhuairina Yuliansari

H1E114217

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2015

Kata Pengantar

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada umat-Nya. Atas berkatNya pula penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sifat dan Susunan Atmosfer” ini tepat pada waktunya. Adapun penulisan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Indah Nirtha, S.T.,M.Si

selaku dosen mata kuliah Kimia Lingkungan 2.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai kekurangan. Oleh
karena itu, kami selaku tim penulis sekaligus penyusun mengharapkan kritik,
saran, bimbingan serta nasihat yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Besar harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kami tersendiri serta
bagi pembaca dalam meningkatkan pengetahuan dan prestasi belajar.

Banjarbaru, April 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Apa itu atmosfer? Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi

sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh

di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0km di atas
permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena
yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan
yang lain berlangsung bertahap. Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri
dari campuran berbagai gas yang menyelimuti suatu planet baik planet
bumi, merkurius, mars, jupiter, uranus, saturnus, venus, neptunus dan lainlain. Atmosfer ada di sekeliling kita mulai dari permukaan tanah hingga
jauh di angkasa sana.
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani yakni Atmos yang berarti
gas dan sphere yang berarti bola. Secara harfiah, kata atmosfer dapat
diartikan sebagai suatu selubung gas yang melingkupi permukaan bumi.
Atmosfer berfungsi untuk melindungi bumi dari gangguan
benda-benda angkasa da radiasi sinar matahari. Bayangkan jika anda berada
di bumi yang tidak memiliki lapisan atmosfer, bumi akan berlubang akibat
tertabrak oleh benda angkasa, misalnya meteor. Suhu yang terjadi pun di
bumi, akan sangat ekstrim antara pagi dan malam hari.
Fungsi ataupun manfaat atmosfer bagi bumi adalah sebagai
berikut :
1. Melindungi bumi dari benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi karena
terkena gaya gravitasi bumi.


2. Melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan
makhluk hidup dengan lapisan ozon.
3. Mengandung gas-gas yang dibutuhkan manusia, hewan dan tumbuhan
untuk bernafas dan untuk keperluan lainnya seperti oksigen, nitrogen,
karbon dioksida, dan lain sebagainya.
4. Media cuaca yang mempengaruhi awan, angin, salju, hujan, badai, topan,
dan lain-lain.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dari makalah ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

6.
1.3

Apa pengertian dan peranan atmosfer?
Apa fungsi dan kegunaan atmosfer?
Bagaimana sifat fisik atmosfer?
Bagaimana susunan struktur atmosfer?
Apa saja komposisi dari atmosfer?
Apa saja sifat dan Keberadaan Lapisan Ozon di Atmosfir?
Tujuan
Mengetahui arti dan fungsi utama dari atmosfer serta mengetahui

sifat dan susunan atmosfer sebagai pelindung bumi
1.4

Manfaat
Dapat mengetahui arti dan fungsi utama dari atmosfer serta

mengetahui sifat dan susunan atmosfer sebagai pelindung bumi sehingga
dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan atmosfer bumi.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Susunan Atmosfer
Atmosfer, merupakan lapisan udara yang menyelimuti bola

bumi, berisi campuran unsur-unsur gas. Dalam keadaan udara kering
komposisi unsurunsur gas yang terdapat pada atmosfer terdiri atas unsur
nitrogen (N2) 78%, oksigen (O2) 21%, carbon dioksida (CO2) 0,3%, argon
(Ar) 1%, dan sisanya unsur gas lain seperti: ozon (O3), hidrogen
(H), helium (He), neon (Ne), xenon (Xe), krypton (Kr), radon (Rn), metana,
dan ditambah unsur uap air dalam jumlah yang berbeda-beda sesuai dengan
ketinggian tempat.
Atmosfer diduga mempunyai ketebalan 1.000 km mulai
dari batas permukaan bumi sampai batas jarak di atasnya. Sifat fisik lain
dari atmosfer ini adalah dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Jadi, atmosfer pun
ikut berputar bersama-sama bumi setiap hari (rotasi) serta beredar

mengililingi matahari setiap tahun (evolusi). Bagian lapisan yang terdapat
di atmosfer antara lain :
1) Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling
berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi. Lapisan udara ini
terletak di bagian paling bawah dari lapisan atmosfer yang langsung
bersinggungan dengan permukaan bumi. Ketebalan lapisan
troposfer berbeda-beda di setiap tempat di permukaan bumi. Hal ini
bergantung pada faktor kondisi musim, letak lintang tempat, dan waktu
yang berlaku di bumi.

2) Stratosfer

Lapisan stratosfer terdapat di atas lapisan troposfer yang dibatasi
oleh lapisan tropopause antara keduanya. Lapisan stratosfer mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup semua makhluk
hidup di permukaan bumi karena pada lapisan ini ozon terbentuk dan
berfungsi menyerap sebagaian besar radiasi ultra violet, infra merah,
dan sinar x dari cahaya matahari sebelum menyentuh permukaan bumi.
3) Mesosfer

Lapisan mesosfer adalah lapisan yang terletak di atas
lapisan stratosfer yang dibatasi oleh lapisan yang disebut
stratopause dengan ketinggian antara 48 – 80 km dari atas permukaan
laut. Pada lapisan mesosfer juga terjadi pemantulan kembali gelombanggelombang radio ke bumi.
4.) Termosfer
Lapisan termosfer adalah lapisan yang terletak di atas lapisan
mesosfer pada ketinggian antara 80 – 482 km di atas permukaan laut.
Antara lapisan termosfer dan lapisan mesosfer yang terletak di bawahnya
dibatasi oleh lapisan yang disebut mesopouse.
Pada lapisan termosfer terdapat dua lapisan yang memegang
peranan penting dalam hubungan radio, yaitu lapisan E atau disebut lapisan
Kennely-Heaviside dan lapisan F atau lapisan Appleton. Kedua lapisan ini
berfungsi sebagai penangkap dan pemantul berbagai gelombang radio
yang dipancarkan dari bumi dan dipantulkan kembali ke bumi, sehingga
berbagai siaran radio dari pemancar yang jauh letaknya dapat didengarkan
pada radio kita di rumah.

5) Lapisan Eksosfer

Bagian lapisan terakhir dari atmosfer bumi adalah

lapisan eksosfer atau lapisan disipasisfer, lapisan ini merupakan bagian dari
lapisan atmosfer bumi terluar, terletak pada ketinggian antara 482 - 1.000
km di atas permukaan laut.
Gambar 1. Lapisan dari Atmosfer

2.2 Sifat – Sifat Atmosfer
Berikut ini merupakan sifat-sifat atmosfer, antara lain:
 Tidak memiliki warna, tidak berbau, dan tidak memiliki
wujud,serta hanya bisa dirasakan oleh indra perasa manusia
dalam bentuk angin.
 Memiliki berat sehingga dapat menyebabkan tekanan
 Memiliki sifat dinamis dan elastis yag dapat mengembang dan
mengerut.
 Terdiri atas beberapa lapisan dan gas
 Transparan dalam beberapa bentuk radiasi
 Bersifat homogen

 Lapisan Ozon (O3) yang terbentuk di atmosfer dapat
menyaring efek radiasi elektromagnetik yang berasal
dari pancaran sinar matahari dan benda-benda angkasa
lainnya yang sangat berbahaya bagi kelangsungan makhluk
hidup di muka bumi, contohnya seperti radiasi sinar ultra
violet, infra merah, dan sinar X .
Dalam atmosfer terdapat bagian lapisan yang juga memiliki ciri
– ciri seperti halnya atmosfer. Berikut adalah ciri-ciri fisik dari lapisan
tersebut :

1. Ciri-ciri sifat fisik dari lapisan troposfer, antara lain:
 Tempat kandungan massa udara atau unsur-unsur gas terbesar yang
berguna bagi makhluk hidup di bumi,
 Tempat terjadinya peristiwa-peristiwa cuaca, seperti perubahan suhu
dan tekanan udara, angin, badai, embun hasil penguapan,
pengawanan, pembentukan salju, hujan, dan petir,
 Tempat terjadinya penurunan suhu secara vertikal menurut gradien
termis, artinya pada lapisan ini setiap kenaikan 100 meter, maka
suhu udara akan turun antara 0,5° celcius sampai 0,6° celcius.
 Memiliki lapisan udara yang bergerak memutar
 Berfungsi sebagai lapisan penghantar suara.

2. Ciri-ciri sifat fisik lapisan stratosfer, antara lain

 Mempunyai rata-rata ketinggian antara 11–48 km dari permukaan
laut,
 Pada lapisan paling bawah yang berbatasan dengan tropopause, suhu
udara lebih dingin dan mengandung butirbutir belerang (sulfat) yang
berfungsi membantu pembentukan hujan pada lapisan troposfer,
 Secara keseluruhan pada lapisan ini tidak terdapat uap air, debu,
awan, hujan, petir dan angin kencang.

3. Ciri- ciri fisik lapisan mesosfer, antara lain
Sifat fisik lapisan atmosfer adalah kepadatan unsur-unsur gasnya
berkurang, sedangkan kondisi temperaturnya menurun dengan bertambah
ketinggian, sehingga pada bagian paling atas dari lapisan mesosfer ini,
diperkirakan suhunya mencapai –10° C.

4. Ciri – ciri fisik lapisan termosfer, antara lain
Ciri khas dari lapisan termosfer, yaitu memiliki temperatur yang
sangat tinggi (termo artinya panas, dan sfer artinya lapisan). Pada
ketinggian 480 km dari permukaan laut, kondisi temperatur lapisan
termosfer mencapai 1.232° C.

5. Ciri-ciri fisik lapisan eksosfer, antara lain
Ciri fisik lapisan eksosfer, yaitu komposisi udaranya didominasi
oleh butir-butir gas hidrogen (H2) yang sangat tipis, tetapi masih mampu
menghancurkan berbagai benda angkasa luar yang mencoba masuk dan

melewatinya walaupun dalam skala kecil (ingat proses gesekan). Karena
komposisi gas pada lapisan ini sangat sedikit mengakibatkan antara satu
partikel gas dengan partikel gas lainnya jarang bersinggungan. Maka dapat
kita simpulkan bahwa kondisi suhu pada lapisan ini sangatlah
dingin.Karena pengaruh gravitasi bumi pada lapisan eksosfer hampir tidak
terasa, terutama pada bagian lapisan paling atas (magnetopouse), maka
butir-butir gas yang ada pada lapisan ini dapat dengan mudah meloloskan
diri ke ruang angkasa luar.
2.3

Komposisi Atmosfer
Komposisi Atmosfer terdiri dari:

a)

Gas
Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen (78,08%)
dan oksigen (20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer dihasilkan oleh
tumbuhan. Deforestrasi atau penebangan hutan akan menyebabkan kadar
oksigen di atmosfer berkurang. Gas lain
terdapat di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah uap air
(0,2-4%), karbon dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon (0,93%).
Selain itu, di atmosfer terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara
dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor dan
industri seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Komposisi gas
penyusun atmosfer dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer
Gas

Simbol

Volume (%)

Nitrogen

N2

78,08

Oksigen

O2

20,95

Argon

Ar

0,93

Karbon Dioksida

CO2

0,035

Neon

Ne

0,0018

Metana

CH4

0,00017

Helium

He

0,0005

Hidrogen

H2

0,00005

Xenon

Xe

0,000009

Ozon
O3
0,000004
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa unsur nitrogen dan oksigen
mencapai lebih dari 99%. Kedua unsur ini mempunyai peranan yang
penting bagi kehidupan. Unsur gas yang paling kecil adalah ozon.
Meskipun jumlah ozon sangat sedikit (0,000004%), namun unsur ini
mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu menyerap radiasi sinar
ultraviolet dari matahari sehingga radiasi yang sampai ke permukaan bumi
menjadi kecil.
b) Uap Air
Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap.
Kadar uap air di atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan
lokasi. Semakin tinggi suhu udara, maka kandungan air dalam udara
semakin besar. Hal itu dikarenakan semakin banyak air yang menguap. Di
daerah khatulistiwa (daerah panas), kadar uap air rata-rata adalah 3%,
artinya dari 1 liter udara terdapat 3% x 1 liter = 0,03 liter uap air.
Sebaliknya, di daerah kutub (daerah dingin), kadar uap air di udara dapat
mencapai 0%. Suhu yang dingin menyebabkan air hampir tidak menguap
(hampir semua air membeku)
Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi
daripada di atas daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi
penguapan. Kadar uap air di daerah yang memiliki banyak laut, sungai, atau
danau lebih tinggi daripada daerah gurun pasir.

c) Aerosol
Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas.
Ukuran partikel aerosol antara 0,001-100 µm. Partikel-partikel yang
berdiameter kurang dari 2,5 µm pada umumnya dianggap halus dan partikel
yang berdiameter lebih besar dari 2,5 µm dianggap kasar. Aerosol yang
terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga terdapat di udara. Jenis
aerosol yang dominan di udara yang mengakibatkan pencemaran tercantum
pada Tabel 2.
Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang
relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan di lautan. Sumber aerosol ada
dua macam, yaitu primer dan sekunder. Aerosol primer, yaitu aerosol yang
dikeluarkan langsung dari berbagai sumber (contoh : debu yang terbawa
oleh udara sebagai akibat adanya angin atau partikel-partikel asap yang
dikeluarkan dari cerobong asap). Aerosol sekunder mengikuti pada partikelpartikel yang dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi
kimia dari komponen-komponen.
Aerosol dengan ukuran jari-jari 0,2 µm sampai dengan 10 µm dalam
proses iklim berperan sebagai inti kondensasi (inti pengembunan) dalam
pembentukan butir air di dalam awan. Tanpa adanya inti kondensasi di
atmosfer, butir air hujan akan sulit terbentuk didalam awan.
Tabel 2 Jenis Aerosol yang Dominan di Udara

Jenis Aerosol

Presentase (%)

Debu

20

Abu

10

Garam

40

Asap

5

Spora, Virus

25

Total

100

2.4 Sifat dan Keberadaan Lapisan Ozon di Atmosfir
Ozon adalah molekul gas yang reaktif yang terdiri dari tiga atom
Oksigen. Ozon adalah oksidan kuat, beracun, dan merupakan zat pembunuh
jasad renik pada sterlisasi. Ozon dapat pula menghilangkan warna dan bau
pada air. Ozon dapat merusak kesehatan makhluk hidup.
Lapisan ozon adalah suatu lapisan yang terletak di lapisan stratosfir,
20 –45 km diatas permukaan bumi, yang terdiri dari molekul-molekul ozon.
Lapisan ini dapat menyerap radiasi ultra violet yang dipancarkan matahari.
Pada lapisan ini ozon terbentuk dan terurai melalui keseimbangan dinamis
secara berkesinambungan melalui suatu siklus yang rapuh. Keberadaan
bahan-bahan kimia tertentu di stratosfir dapat mengganggu kesetimbangan
reaksi tersebut, sehingga semakin lama molekul ozon semakin berkurang,
dan menimbulkan lubang ozon. Sekitar 90% dari seluruh molekul ozon
yang ada di atmosfir berada di lapisan stratosfir , sekitar 10 – 45 km dari
permukaan bumi, sedangkan sisanya berada di lapisan trofosfer, dari
permukaan bumi hingga 10 km ke atas..
1. Pembentukan ozon:
Bila sebuah molekul oksigen menyerap photon dari sinar dengan
panjang gelombang lebih pendek dari 200 nm, maka enerjinya dapat
memisah satu molekul itu menjadi dua buah atom oksigen. Selanjutnya satu
dari atom ini akan bereaksi dengan molekul oksigen lain membentuk ozon

2. Peruraian ozon:
Sebuah molekul ozon akan menyerap photon dari sinar dengan
panjang gelombang 200-300 nm terurai menjadi sebuah molekul oksigen
dan sebuah atom oksigen. Selanjutnya sebuah ato oksigen ini bereaksi
dengan 1 molekul ozon membentuk 2 molekul oksigen
Ozon yang berada di lapisan stratosfir adalah ozon yang “baik”,
walaupun sebenarnya mempunyai sifat-sifat sama dengan yang di lapisan
trofosfir. Ozon ini melindungi bumi dari radiasi sinar ultra violet matahari
yang berbahaya bagi makhluk hidup di bumi. Sebaliknya ozon yang berada
di lapisan trofosfir bersifat racun bagi makhluk hidup, juga termasuk salah
satu dari gas-gas rumah kaca, oleh karenanya ozon di lapisan ini adalah
ozon yang “jahat”. Untuk selanjutnya, yang dimaksud dengan ozon pada
pokok bahasan ini ialah ozon stratosfir. Lapisan oksigen dan ozon stratosfir
menyerap sekitar 97%-99% sinar ultraviolet matahari yang mempunyai
panjang gelombang lebih pendek dari 320 nanometer (UV-B dan UV-C).
Sinar ultraviolet tipe-tipe ini sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk di
bumi. Sedangkan sinar ultraviolet dengan panjang gelombang antara 320400 nm (UV-A) tidak diserap oleh ozon, namun tidak membahayakan.
Ozon adalah trace gas di atmosfir, jadi jumlahnya cukup sedikit. Ada
4 cara untuk menunjukkan ukuran jumlah ozon, yaitu: sebagai fraksi, parts
per million (ppm), microgram per m3 atau dalam Dobson Unit (DU). Tiga
cara yang pertama biasanya digunakan untuk ozon yang dipermukaan bumi,
dimana tekanan dan suhu dapat dianggap konstan. Sedangkan Dobson Unit
(DU) untuk yang berada pada ketinggian dimana sifat udara sangat
bervariasi. Satu DU didefinisikan sebagai 0,01 mm tebal lapisan ozon pada
tekanan 1 atm dan 0 oC, atau dalam 1 DU terdapat 2,69×1016 molekul ozon
per cm2 luas permukaan bumi. Konsentrasi ozon stratosfir berkisar antara
kurang dari 250 DU di daerah ekuator dan lebih dari 500 DU di daerah
kutub pada musim semi, di daerah lain umumnya sekitar 300 DU.

Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang
mengandung khlorin atau bromin dan menghasilkan radikal Khlor dan
Brom. Radikal-radikal khlorin dan bromin kemudian melalui reaksi berantai
memecahkan ikatan gas-gas lain di atmosfer, termasuk ozon. Molekulmolekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Dengan
terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer.
Kegunaan-kegunaaan ozon, antara lain Ozon digunakan dalam
bidang pengobatan untuk mengobati pasien dengan cara terawasi dan
mempunyai penggunaan yang meluas seperti di Jerman. Di antaranya ialah
untuk perawatan kulit terbakar. Sedangkan dalam perindustrian, ozon
digunakan untuk: mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik),
menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit,
dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna), membantu
proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu penapis
menghilangkan besi dan arsenik), mencuci, dan memutihkan kain (dipaten),
membantu mewarnakan plastik, dan menentukan ketahanan getah.
DEPLESI OZON
Definisi
Deplesi Ozon adalah menipisnya lapisan ozon stratosfir karena terjadi
perusakan/pengurangan kadar ozon stratosfir oleh reaksi kimiawi akibat
adanya zat-zat yang sebagian besar berasal dari aktivitas manusia.
Deplesi ozon ini juga sering diistilahkan dengan “Lubang Ozon”, namun
hanya sebagai istilah saja, tidak mempunyai arti harfiah. Phenomena ini
sangat penting bagi kehidupan di bumi. Karena lapisan ozon stratosfir ini
mempunyai fungsi penting dalam melindungi kehidupan di bumi, maka
adanya deplesi ozon menjadi suatu isu lingkungan global.

Sejarah Penemuan Deplesi Ozon
Sebenarnya sejak adanya pesawat supersonic kekhawatiran rusaknya
lapisan ozon sudah timbul. Dalam hal ini adanya uap air dan nitrogen
oksida dikhawatirkan akan merusak lapisan ozon stratosfir. Pada tahun
1973 Molina dan Rowland mengumumkan temuan mereka bahwa
segolongan bahan kimia yang disebut khlorofluorokarbon (disingkat CFC)
berpengaruh besar pada perusakan ozon.
Selanjutnya pada tahun 1985, Farman dan kawan-kawannya anggota
tim peneliti di Antartika mengumumkan bahwa pada musim semi (Oktober)
tahun 1978 di Antartika kadar ozon turun hingga hanya 125 DU. Pada
awalnya temuan ini disangsikan karena satelit cuaca Amerika Serikat,
TOMS dan SBUV tidak pernah melaporkan angka sedemikian. Namun
akhirnya diterima oleh para peneliti, dan sejak itu deplesi ozon membuat
kekhawatiran orang, dan phenomena ini dijuluki dengan “lubang ozon”.
Pada gambar berikut ini, tampak berbagai konsentrasi lapisan ozon yang
berubah dari waktu ke waktu. Pada tahun 1980 terlihat bahwa belum ada
daerah yang konsentrasi ozonnya di bawah 180 DU, mulai tahun 1985
terdapat daerah yang konsentrasi ozonnya di bawah 180 DU, selanjutnya
semakin menipis dari tahun ketahun.
Mekanisme Deplesi Lapisan Ozon Stratosfir
Penyebab utama dari menipisnya lapisan ozon stratosfir adalah
karena terjadinya reaksi yang berantai antara bahan-bahan halocarbon (atau
secara umum disebut ODS, Ozone Depleting Substances) dengan ozon.
Yang dimaksud dengan zat-zat halocarbon ialah senyawa-senyawa karbon
dengan halogen, tiga diantaranya adalah khloro 105 fluorokarbon (CFC),
karbontetrakhlorid, bromofluorokarbon, dan metil bromide. Bahan-bahan
ini sifatnya sangat stabil di trofosfir dan dianggap yang paling merusak
lapisan ozon.

Dua bahan yang disebut terakhir termasuk kelompok halon.. Sifat
stabil dari bahan-bahan ini menyebabkannya terdiffusi di atmosfir, dan
dalam jangka waktu yang cukup lama sampai di lapisan stratosfir. Di
stratosfir akibat radiasi sinar matahari dengan panjang gelombang yang
sesuai, bahan-bahan ini, terurai melepas radikal khlor dan brom. Radikal
khlor dan brom yang terlepas ini selanjutnya yang menjadi “agen” perusak
ozon.
Data ilmiah telah menunjukan bahwa terlepasnya bahan-bahan kimia
buatan manusia, seperti CFC, Halon, Metil Bromida, dan bahan perusak
ozon lain ke udara dapat menyebabkan rusaknya lapisan pelindung bumi di
lapisan stratosfir. Berjuta-juta molekul ozon mengalami kerusakan setiap
menitnya, sehingga menyebabkan peningkatan intensitas sinar UV-B
berbahaya yang sampai ke permukaan bumi.
Deplesi oleh CFC
Khlorofluorokarbon (CFC), senyawa ini hasil rekayasa manusia,
jenisnya bermacam-macam, namun selalu terdiri dari atom-atom Karbon,
Fluor, dan Khlor. Rumus kimianya tergantung pada jenisnya, misalnya
CFC-11 adalah trikhloro-fluorometan dengan rumus kimia CFCl3 , CFC-12
adalah dikhlorofluorometan, CF2Cl2, dan lain-lainnya. CFC sebelum ini
banyak digunakan sebagai bahan pendingin pada kulkas dan AC mobil,
bahan untuk membuat plastic busa, bahan pembersih dan pendorong aerosol
pada kemasan kosmetik.
Mekanisme proses deplesi yang terjadi dari CFC di Antartika dapat
digambarkan dengan contoh dari dikhlorofluorometan, CCl2F2 , sebagai
berikut :
CCl2F2 mengalami penguraian oleh sinar ultraviolet bergelombang pendek
yang mengandung banyak energi. Penguraian ini menyebabkan lepasnya

atom khlor yang reaktif (17), selanjutnya atom khlor ini dalam waktu yang
sangat singkat bereaksi dengan ozon membentuk khloromonoksida yang
juga bersifat reaktif (18). Pada siang hari zat ini dalam beberapa menit akan
segera bereaksi dengan atom oksigen yang ada di stratosfir membentuk gas
oksigen dan radikal khlor lagi (19). Dengan terbentuknya kembali radikal
khlor maka akan terjadi lagi reaksi dengan ozon. Reaksi ini akan terus
berjalan berantai berulang-ulang menghabiskan ozon.
CCl2F2 + uv — > Cl + CClF2 …………………….. (17)
Cl + O3 —> ClO + O2 …………………………. (18)
ClO + O —> Cl + O2 ………………… ..………….(19)
Rantai reaksi di atas disebut rantai reaksi ClOx . Reaksi ini baru akan
berhenti apabila Cl bereaksi membentuk HCl dan khloronitrat yang
selanjutnya terdiffusi ke lapisan trofosfir. Apabila zat ini tercuci oleh hujan
terhentilah reaksi berantai ini.
Pada musim dingin di Antartika pembentukan HCl dan khloronitrat
terhenti, tetapi karena suhunya dingin akan terbentuk awan PSC yang
mengandung kristal asam nitrat. dan es, maka kedua zat tersebut berubah
menjadi Cl2 dan HOCl. Kemudian pada awal musim semi HOCl terurai
lagi oleh sinar ultraviolet membentuk Cl* dan radikal OH*. Radikal ini
kedua-duanya akan bereaksi dengan ozon menghasilkan oksigen dan HOCl
kembali. Selanjutnya reaksi berantai akan terjadi lagi.
Semua reaksi reaksi di atas merupakan reaksi katalitik yang berantai,
dimana khlor terbentuk kembali sehingga sebuah atom khlor dapat merusak
hingga 100.000 molekul ozon, berarti pula sebuah molekul CFC dapat
merusak 100.000 molekul ozon.

Deplesi oleh Halon dan Metilbromida
Disamping senyawa khlor, senyawa-senyawa brom juga merupakan
perusak ozon. Antara lain senyawa halon yang banyak digunakan untuk
pemadam kebakaran, misalnya bromokhlorodifluorometan, CF2BrCl.
Senyawa brom lainnya metil bromida, CH3Br yang digunakan sebagai
antihama tanaman
Deplesi lapisan ozon stratosfir oleh zat-zat di atas tidak berbeda jauh
mekanis- menya dengan oleh CFC. Contohnya untuk metil bromide, dengan
adanya sinar ultraviolet, metil bromida di lapisan stratosfir akan terurai
hingga terbentuk radikal bromin yang reaktif. Radikal bromine ini
selanjutnya akan bereaksi dengan ozon membentuk oksigen dan
bromoksida. Kemudian bromoksida bereaksi dengan ozon hingga terbentuk
kembali radikal bromine dan gas oksigen, dan selanjutnya terjadi reaksi
berantai.
Menurut penelitian, bromine dari metil bromide enampuluh kali
lebih effektif dalam merusak ozon dibandingkan dengan khlor dari CFC.
Dampak Deplesi Ozon
Dampak deplesi ozon pada dasarnya berpangkal pada meningkatnya
radiasi sinar ultraviolet-B (panjang gelombang 280 – 320 nm) ke bumi
karena berkurangnya lapisan ozon yang menerapnya di lapisan stratosfir.
Karena sinar yang bergelombang pendek ini mempunyai energi yang sangat
besar, maka sinar ini mempunyai pengaruh pada sel hidup. Menurut
perkiraan Badan Proteksi Lingkungan Amerika Serikat (US EPA) hanya
dengan pengurangan ozon sebesar 5% saja akan menyebabkan dampak
antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatnya kasus kanker kulit melanoma, yang sering berakibat fatal

2. Menaikkan kasus katarak dan kerusakan mata, kulit terbakar matahari,
dan kanker mata pada sapi
3. Menurunkan daya kekebalan tubuh (imunitas) manusia hingga mudah
sakit.
4. Menurunkan laju pertumbuhan daun dan batang pada jenis-jenis kapas,
melon, dan kol
5. Menurunkan kapasitas produksi pada beras, jagung, dan kedelai.
6. Menurunkan kemampuan fotosintesis, kemampuan reproduksi, dan
pertumbuhan ekosistem akuatik laut dan peraairan tawar.
7. Merusak bahan-bahan plastic dan polimer
Dari beberapa dampak di atas dapat disimpulkan juga bahwa deplesi
lapisan ozon ini selain membawa dampak pada kesehatan akhirnya akan
berdampak besar pada sosial-ekonomi masyarakat.
Penyelesaian Masalah
Karena penyebab utama deplesi lapisan ozon adalah CFC, Halon,
metalbromida, serta bahan perusak ozon lainnya, maka usaha yang pertama
adalah segera mengurangi dan menghentikan pemakaian dan memproduksi
bahan-bahan itu, antara lain dengan cara-cara berikut:
1. Penghentian penggunaan CFC sebagai bahan penyemprot/aerosol.
2. Penghentian penggunaan metilbromida dalam penyemprotan hama.
3. Penghentian produksi busa plastik yang menggunakan CFC.
4. Penggantian bahan pendingin CFC/Freon pada AC/kulkas dengan bahan
lainnya
5. Penggantian halon pada pemadam kebakaran.
Kepedulian industri, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan
masyarakat umum sangat diharapkan untuk mengambil tindakan dalam
menghadapi kecenderungan meningkatnya bahaya tersebut, dengan cara

mengurangi dan menghapuskan penggunaan Bahan Perusak ozon tersebut
sehingga apabila upaya-upaya tersebut sepenuhnya dilaksanakan,
dperkirakan lubang ozon dapat menutup sempurna pada tahun 2050.
Dukungan internasional untuk melindungi lapisan ozon dimulai sejak
Konvensi Wiena pada bulan Maret 1989, dimana disepakati oleh 20 negara
untuk mengurangi penggunaan CFC dan melakukan studi lanjut tentang
effek CFC pada lapisan ozon. Kemudian pada September 1987 lahir
kesepakatan international ke dua yang lebih dikenal dengan nama Protokol
Montreal, disini 27 negara peserta sepakat untuk membatasi produksi CFC
dan halon. Hingga tahun 2000 Protokol Montreal ini telah diratifikasi oleh
160 negara dan telah dimodifikasi dengan amandemen London (1990),
amandemen Copenhagen (1992), dan amandement Montreal (1997). Tujuan
utama dari amandemen-amandemen ini ialah untuk mempercepat phasing
out CFC dan halon.
Pemerintah Indonesia sehubungan dengan ini telah mengeluarkan Peraturan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan no. 110/MPP/Kep/1/98 and no
111/MPP/Kep/1/98 dan diamandemen dengan keputusan no.
410/MPP/Kep/9/98 dan no. 411/MPP/Kep/9/98 yang isinya antara lain
larangan importasi CFC dan barang-barang yang berisi CFC, serta
pembuatan barang yang menggunakan CFC sejak awal 1998. Disamping itu
juga digiatkan sosialisasi tentang penghentian penggunaan CFC dan
penggunaan bahan penggantinya, baik melalui seminar-seminar atau
penjelasan langsung oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Bapedal.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Atmosfer adalah suatu selubung gas yang menyelimuti

permukaan bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas
tiga kelompok, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Unsur-unsur gas
yang menyusun atmosfer terutama unsur nitrogen dan oksigen. Selain
berupa gas, di atmosfer juga terdapat air (hidrometeor).
Atmosfer berfungsi untuk melindungi bumi dari gangguan
benda-benda angkasa da radiasi sinar matahari. Atmosfer tersusun atas
beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena yang terjadi pada lapisan
tersebut, antara lain troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause, mesosfer,
mesopause, dan thermosfer atau ionosfer. Peranan atmosfer antara lain
sebagai pengendali suhu di bumi, stabilisator unsur-unsur cuaca, penahan
radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2, dan N2 bagi kehidupan
serta sebagai penunjang komunikasi radio.
Atmosfer tersusun atas gas-gas utama, berupa nitrogen (N2),
oksigen (O2), argon (Ar), dan karbon dioksida (CO2). Nitrogen memiliki
jumlah terbesar yang mencapai kurang lebih 78%. Gas ini berperan penting
bagi pertumbuhan tanaman. Oksigen dihasilkan terutama melaui proses
fotosintesis tumbuhan hijau daun.
Beberapa sifat dari atmosfer yaitu , Tidak memiliki warna, tidak
berbau, dan tidak memiliki wujud,serta hanya bisa dirasakan oleh indra
perasa manusia dalam bentuk angin, memiliki berat sehingga dapat
menyebabkan tekanan, Memiliki sifat dinamis dan elastis yag dapat
mengembang dan mengerut., terdiri atas beberapa lapisan dan gas, serta
transparan dalam beberapa bentuk radiasi

3.2

Saran
Setelah mempelajari makalah ini pembaca dapat mengetahui

tentang lapisan-lapisan atmosfer. Atmosfer sangatlah bermanfaat bagi
kehidupan seluruh makhluk hidup termasuk kita sebagai manusia yang
hidup di muka bumi ini. Diharapkan dengan adanya makalah ini, manusia
dapat mengerti peranan penting dari setiap lapisan-lapisan atmosfer serta
dapat menjaga lapisan ini demi kelangsungan hidup semua makhluk yang
ada di bumi ini. Dengan cara tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak
lapisan atmosfer bumi.

Daftar Pustaka

Kanggarda, 2014. Lapisan Atmosfer Pada Bumi. (Online)
https://www.bersosial.com/threads/lapisan-atmosfer-padabumi.5481/ diakses pada tanggal 6 April 2015
Hartono, 2007. Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung :
Citra Praya
Harisa Arif, 2012. Sukses Menuju Olimpiade Sains Nasional. Depok:
Pelatihan OSN
Rosalia, dewi, 2015. 99 % Lulus UN SMP 2015. Jakarta: Cmedia.
Anonim, 2013. Makalah tentang Atmosfer(online)
http://makalahz.blogspot.com/2013/12/makalah-tentangatmosfer.html diakses pada tanggal 6 April 2015
Ira Widya , 2014. Atmosfer (online)
http://irawidyastuti94.blogspot.com/2014/05/atmosfer.html
Muhammad Hanief.2012. Ozon Menipis Bumi Makin Kritis (online)
http://makalah.itb.ac.id/duniafantasy/2012/09/18/ozon-menipis-bumimakin-kritis/ diakses pada tanggal 7 April 2015