MASA DEPAN DAN CITA CITA

MASA DEPAN DAN CITA-CITA

Penulis

Anwar Muttaqin

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017

MASA DEPAN DAN CITA-CITA

Nama

: Anwar Muttaqin

Nim


: 1154040007

Jurusan

: Pengembangan Masyarakat
Islam

Fakultas

: Dakwah dan Komunikasi

Instansi

: Universitas Islam Sunan Gunung
Djati Bandung
Motto :
“Berfikir Cerdas Bekerja Keras”

MASA DEPAN DAN CITA-CITA
Nama saya Anwar Muttaqin, saat ini saya sedang melanjutkan pendidikan jenjang

S1 di prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Latar belakang saya kurang
lebih halnya sama seperti kalian, saya lahir di Kabupaten Garut, rumah saya di
Kecamatan Cikajang yang cukup lumayan jauh dari perkotaan. Jenjang pendidikan saya,
saya sekolah di SDN Cibodas II, dan dilanjutkan ke Mts Babussalam, dan tahun 2009
dilanjutkan lagi ke Madrasah Aliyah Muslimin Samarang, sekolah yang bukan sekolah
favorite.
Meskipun saya berlatar belakang dari keluarga sederhana dan bersekolah di
sekolah yang bukan favorite, tapi itu justru menjadi salah satu hal yang membuat saya
merasa bahwa saya harus pergi jauh melanjutkan pendidikan saya. Karena saya merasa
kalau misalkan saya masih tinggal terus dikampung, dan hanya sekolah seperti itu,
justru itu tidak akan bisa membuat saya berkembang. Dulu ketika saya masih SMA ada
satu peristiwa yang cukup tragis dalam hidup saya, dimana ayah saya meninggal dunia,
dan hal itu salah satu pukulan yang sangat hebat untuk keluarga saya, karena ibu saya
hanya bekerja sebagai pedagang kecil tidak bekerja sebagai wanita karier sehingga
penghasilanpun tidak tetap dan tidak bisa diandalkan. Dan terus terang ketika itu karena
saya adalah anak pertama yang menjadi pengganti ayah sebagai tulang punggung
keluarga dan konsen ibu saya bagaimana saya bisa melanjutkan pendidikan saya
setinggi mungkin, serta menjadi penerus ayah. Disitu saya berfikir bagaimana saya bisa
melanjutkan pendidikan tanpa membebani orang tua, mungkin ketika itu salah satu jalan

yang rasional adalah saya harus bisa menjadi siswa terbaik disetiap jenjang pendidikan
yang saya tempuh sehingga bisa mendapatkan beasiswa. Jujur saya bukan tipikal orang
yang suka rajin belajar, saya hanya orang biasa-biasa saja dalam hal rajin belajar, saya
hanya mempunyai tekad dan keinginan saja, tapi saya merasa banyak sekali keajaiban
yang saya rasa saat ini, terutama masalah sekolah dan beasiswa, alhamdulillah sekarang
saya bisa melanjutkan pendidikan S1 disalah satu perguruan tinggi di Indonesia yakni
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dengan tidak terlalu
membebankan orang tua khususnya ibu. Dan mudah-mudahan saya bisa melanjutkan
pendidikan saya kembali ke Jenjang Pendidikan yang lebih tinggi lagi, khususnya bisa

kuliah diluar negeri. Salah satu kunci saya dalam menjalani segala aktifitas yaitu do‟a
orang tua. Kemanapun saya pergi, berikhtiyar untuk sekolah, saya tidak pernah lepas
bilang kepada ibu saya, doakan saya semoga bisa mendapatkan apa yang saya inginkan,
dan alhamdulillah berhasil. Karena itu bagi saya pribadi selama saya menjalani hidup
selama ini begitu kuat pengaruhnya, dan mungkin saya patut bersyukur karena saya
mendapatkan sedikit kemewahan dalam menjalani pendidikan saat ini.
Kalau ditanya apa impian saya, sejak kecil saya sering ditanya mau jadi apa kalau
sudah besar nanti, ingin bekerja apa setelah besar nanti, dan apa cita-cita kamu kalau
sudah besar nanti. Kalimat-kalimat tersebut pasti sering kita dengar saat kita masih
duduk di sekolah Taman Kanak-kanak (TK). Saat kecil kebanyakan anak yang ditanya

seperti itu pasti jawabannya ingin jadi dokter, guru, tentara, dan polisi. Hal tersebut
sebenarnya karena anak-anak tersebut tidak tau apa yang dimaksud dengan cita-cita.
Berbeda dari yang lain, saat saya di TK dan ditanya hal tadi saya tidak menjawab apa
yang kebanyakan anak-anak jawab, dulu saya menjawab ingin menjadi astronot, karena
terinsfirasi dari buku-buku cerita, tentu saya menjawab seperti itu juga karena saya
belum mengerti tentang cita-cita, dan pada akhirnya setelah saya tau arti tentang sebuah
cita-cita maka saya pun berfikir realistis tentang cita-cita di masa depan.
Setiap manusia pasti memiliki keyakinan dan kemampuan untuk melaksanakan
cita-citanya yang sudah di rencanakan sejak jauh hari. Cita-cita orang kian berkembang
seiring kebutuhan dan realitas yang dihadapinya. Dia sadar bahwa dengan ketekunannya
dalam tujuan itu dapat berbuah cita-cita yang diinginkannya. Tidak perduli seberapa
besar/kecilnya mimpi atau cita-cita kita, semuanya ditentukan oleh faktor kuatnya
keinginan, usaha, dan doa. Manusia hidup di dunia ini haruslah mempunyai tujuan dan
cita-cita hidup, apabila manusia hidup di dunia ini tidak memiliki tujuan maka hidupnya
akan kebingungan, dan tidak terarah, halnya seperti katak dalam tempurung.
Mengutif dari perkataan seorang motivator. Merry Riana, “Bumi akan kering
tanpa hujan, begitu juga hidup tidak lengkap tanpa tujuan, tidak ada yang salah dalam
berfantasi, sebab setiap orang bebas untuk bermimpi. Mimpi.. mimpi.. dan mimpi..”.
Dari ungkapan tersebut saya sedikit menyimpulkan akan definisi cita-cita itu sendiri,
bahwa menurut saya cita-cita mempunyai arti suatu impian dan juga harapan seseorang

akan masa depannya, cita-cita sendiri itu mempunyai arti yang berbeda bagi setiap

orang, karena kebanyakan orang beranggapan cita-cita adalah sebuah mimpi yang
sangat sulit untuk diraih, makanya mereka bosan mendengar kata mimpi, bosan karena
mereka pernah dikecewakan, buat apa bermimpi tinggi-tinggi toh itu tidak akan terjadi.
Memang mimpi berbeda dengan kenyataan, tapi antara mimpi dan kenyataan ada
sebuah jalan. Dan hari ini saya ingin bilang bahwa nasib itu bisa diubah, kesempatan
masih terbuka, dan mimpi itu bisa jadi nyata, akan tetapi itu semua tergantung pada satu
pertanyaan, apakah kita bisa ? saya pasti bisa.
Saya ingin selalu kita ingat akan kata-kata itu, pikirkan sebuah mimpi, yang ingin
kita nikmati dimasa depan nanti. Jadikan cita-cita sebagai tujuan hidup, dimana sebuah
impian itu yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah
yang jelas dan mantap dalam menjalani kehidupan ini, sehingga ia menjadi sebuah
akseletator pengembangan diri, namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi
maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk
melangkah maju. Tapi, kita pasti setuju bahwa menggapai cita-cita di masa depan yang
didamba-dambakan, tidak semudah menjetikkan kaki. Banyak rintangan yang harus
dilewati.
Lalu, bagaimana dengan cita-cita kita? Apakah kita sudah membuat perencanaan
untuk lima, tujuh bahkan sepuluh tahun kedepan? Apakah kita sudah berusaha mengejar

agar bisa mencapai apa yang kita cita-citakan? Apakah yang kita lakukan sekarang
sudah bisa dikatakan sebuah usaha dalam mengejar cita-cita? Mari kita berfikir,
renungkan sejenak untuk menjawab hal itu semua. Jawaban dari pertanyaan tersebut
tergantung individu dan cita-cita individu tersebut.
Orang yang tidak dapat meraih cita-cita di masa kecilnya bukan berarti akan gagal
dimasa depan, akan ada jalan lain dan pasti ada kesempatan lain untuk membuat masa
depan kita menjadi apa yang kita inginkan, jadi jangan mudah berputus asa karena
seiring berjalan waktu apa yang kita inginkan, apa yang kita cita-citakan dimasa lalu
sering berubah saat kita sudah bertambah usia, bahkan kita sering bingung akan jadi apa
kita dimasa depan nanti? Pertanyaan pun silih berganti, maka tujuan/cita-cita pun
berubah, pertanyaan ingin jadi apa dimasa depan nanti, biasanya timbul saat kita mulai
sekolah ditingkat sekolah menengah atas, saat itulah kita sadar bahwa cita-cita tidak
mungkin diraih tanpa adanya usaha keras untuk mencapainya, pada tahap ini cita-cita

bisa sangat memotivasi akan tetapi pada tahap ini pula kita sudah berfikir realistis, dan
kita akan mulai tau dengan kemampuan kita sehingga kita bisa mengira-ngira apakah
yang kita cita-citakan cocok dengan kemampuan kita.
Semakin bertambahnya usia, dan semakin tinggi jenjang pendidikan yang kita
tempuh maka semakin dewasa juga pola pikir kita, arti cita-cita dan masa depan sudah
berbeda dengan apa yang dulu sudah dipahami, sekarang cita-cita kita sudah mulai

berkembang, yang akan kita raih bukan hanya dokter, guru, polisi, tentara, maupun
pilot. Cita-cita kita sekarang pastilah tujuan hidup kita nantinya, akan menjadi apa kita
setelah apa yang sekarang kita pelajari dan yang kita lakukan saat ini, meskipun
terdengar berbeda, tapi percayalah itu adalah masa depanmu. Untuk mencapai masa
depan itu tentunya tetap saja membutuhkan usaha, motivasi, serta faktor material dan
finansial yang mendukung, dan jangan sampai kita lupa juga selalu berdoa kepada
Allah. sebab yang akan membalikan derajat kita, yang menjadikan kita sukses dunia dan
akherat selain usaha kita tidak lain dan tidak bukan hanya ketetapan Allah SWT semata.
Masa depan kita adalah tujuan hidup kita sekarang, bukan lagi hanya sebatas
impian, bukan hanya sebatas sebuah angan-angan, akan tetapi adalah sebuah tujuan
nyata yang akan kita raih. Memiliki masa depan yang cerah pasti menjadi tujuan hidup
semua orang, karena hal itu yang akan membuat ia sukses, sukses dalam pendidikan,
karier, maupun memiliki keluarga yang bahagia, dan semua itu merupakan definisi
sebagian orang tentang masa depan yang cerah.
Tujuan nyata yang dimaksud diatas adalah sebuah hasil dari yang kita lakukan
sekarang, bukan apa yang kita mimpikan sekarang, karena apa yang kita inginkan belum
tentu terjadi sesuai dengan keinginan kita, masa depan kita adalah kita sendiri yang
menentukan tidak ada campur tangan orang lain. Tujuan nyata yang akan kita peroleh
juga tidak akan dibagi dengan orang lain, saya mengutif dari suatu kiasan, seperti
diibaratkan apa yang kita tanam, maka kita juga yang harus menanamnya, dan dari

usaha merawat tanaman tersebut maka kita akan bisa menikmati buahnya. Itulah sebuah
masa depan, apa yang kita angan-angankan (tanam) sejak dulu jika kita salah
melakukan usaha (merawat tanaman) maka kita tidak bisa menikmati masa depan
(buah) tersebut. Hari ini adalah saat kita menanam benih, dan masa depan adalah waktu
untuk memanen. Karena itu, siapapun yang ingin melihat masa depan, maka lihatlah apa

yang kamu lakukan sekarang. Banyak yang bilang hidup itu pilihan, tetapi kalau
memang hidup ini pilihan berarti kita bisa memilih yang terbaik, jadi berikanlah hidup
anda sebaik-baiknya.
Sekarang bagaimana sih masa depan kita ? tak akan ada seorangpun yang tau
tentang masa depan kita, sehebat-hebatnya orang tersebut, pasti tidak akan tau masa
depannya sendiri. Karena bisa dibilang masa depan adalah sebuah misteri, misteri yang
dimaksud disini adalah sesuatu yang belum jelas kepastiannya dan belum tentu
terjadinya. Jika semua orang mengetahui akan masa depannya maka hidup ini pasti
kosong, tak ada perjuangan untuk meraihnya, jadi biarlah masa depan tetap menjadi
misteri dan tetap menjadi sesuatu yang kita perjuangkan untuk meraihnya.
Banyak orang berpendapat bahwa masa depan adalah masa yang akan kita raih
tanpa melihat juga apa yang kita lakukan dimasa lalu, sebenarnya masa depan adalah
resiko dari apa yang kita lakukan sekarang, resiko tersebut bisa sesuai keinginan bisa
juga tidak sesuai keinginan, akan tetapi walaupun resiko tersebut tidak sesuai dengan

keinginan kita, resiko tersebut sudah pastilah konsekuensi dari apa yang kita lakukan
sekarang, sebagai contoh kita punya pilihan untuk menjadi rajin dan menjadi malas,
apabila kita menjadi seorang yang rajin sudah pasti kita akan mendapat sesuatu ganjaran
yang pantas dengan apa yang kita lakukan, akan tetapi jika kita memilih menjadi
pemalas maka kita akan mendapat pula hasil yang sepadan dengan yang kita lakukan.
Ada satu pepatah menjelaskan “Masa depan kita, Karir kita, serta kehidupan kita
adalah yang kita kerjakan hari ini”. Maksud dari nasehat ini adalah bahwa masa depan
kita adalah potensi yang kita miliki saat ini, jadi misalnya sekarang kita mempunyai
potensi satu langkah lebih besar dari orang lain, maka itulah masa depan kita. Dengan
bahasa yang lebih sederhana dapat saya artikan bahwa masa depan itu adalah
kelanjutan, induksi atau dampak dari masa sekarang.
Kita gelisah dengan sekolah dan yang kita pelajari saat ini, kita gelisah dengan
segala rencana kehidupan kita. Padahal, yang kita kerjakan sekarang adalah bagian dari
karir kita. Apa yang kita pelajari sekarang adalah bagian dari proses pendidikan kita,
dan hidup yang kita jalani saat ini adalah merupakan bagian dari serangkaian kehidupan
kita ke masa yang akan datang. Tanpa mengecilkan arti masa depan dan sesuatu yang

lebih baik, ada baiknya apabila kita fokus dengan apa yang ada didepan mata, apa yang
kita kerjakan sekarang, karena hal ini akan berpengaruh terhadap masa depan kita.
Ada satu video karangan Andrian, seorang mahasiswa yang sukses di usia

mudannya dan bisa keliling dunia. Video ini yang selalu membuat saya termotivasi
dalam menjalani kehidupan, khususnya dalam mengejar impian. Dalam video tersebut
menjelaskan bagaimana seorang andrian sehingga bisa menjadi sukses. Video ini
berjudul Jejak-Jejak Mimpi, yang menjelaskan tentang kekuatan impian, yang
terinspirasi oleh Danang A.Prabowo, Andrea Hirata, Pujiati Sari, dan masih banyak
orang lainnya. Berawal dari tahun 2010 ketika pemuda itu membaca novel legendaris
karya andrea hirata, Tetralogi „Laskar Pelangi‟, semenjak itu pemuda tersebut menjadi
terinspirasi bahwa hidup harus memiliki impian, bahwa hidup tidak hanya seperti air
mengalir, hidup harus bisa mencetak sejarah, hingga akhirnya saat kuliahlah menjadi
titik ledakan dalam hidupnya. Belajar dari salah satu guru kehidupan Danang A.
Prabowo „Tuliskanlah Mimpi-mimpi Anda secara nyata jangan anda tulis dalam ingatan
saja, tuliskan 100 target anda diatas kertas, hingga suatu hari nanti yang anda lihat
dalam kertas itu hanyalah coretan, coretan karena anda telah mencapainya‟. Dan itulah
yang pemuda itu lakukan, hingga kemudian ia menyadari bahwa mimpi yang ia tuliskan
dulu satu persatu kini terwujud. Menjadi serangkaian jejak-jejak luar biasa dalam
hidupnya. Kawan itulah awal jejak-jejak seorang Andrian, ketika ia tuliskan ingin
menjadi peserta pemilihan duta wisata, alhamdulillah setahun kemudian bisa
diwujudkan. Ketika dia tuliskan ingin mengikuti konferensi pemuda tingkat nasional,
tahun 2014 hal itupun terwujud, dia terpilih mengikuti Indonesian Youth Conference
2014 mewakili provinsi Banten. Dia bisa bertemu dengan para pemuda hebat, inspiratif,

penggerak perubahan dari seluruh penjuru Indonesia. Ketika dia tuliskan ingin mendaki
puncak tertinggi pulau jawa (puncak Mahameru) tahun 2015 dia bisa berdiri di puncak
tertinggi pulau Jawa. Betapa besar kekuatan mimpi, dan diantara 100 terget itu
diantaranya adalah melanjutkan kuliah keluar negeri, dan setelah berusaha keras dan
kegagalan yang dialami untuk mewujudkan mimpi tersebut, dengan izin Allah SWT
mimpi itu terwujud, tahun 2015 ia dinyatakan sebagai salah satu penerima beasiswa dari
Pemerintahan Polandia. Dan dibulan september 2015 akhirnya menginjakan kaki
pertama kalinya dibenua Eropa, merasakan indahnya autumen dan dinginnya winter.

Dari situ, jalan mewujudkan impian lainnya pun mulai terbuka lebar, impian
berkunjung ke berbagai negara dan keliling dunia diantaranya, Belgium, Perancis,
Austria, Czech Republic, Hungaria, Belanda, dan masih banyak negara lainnya yang ia
pernah kunjungi. Kalian mungkin berfikir bahwa dia adalah orang pintar, orang kaya,
padahal dia orang biasa-biasa saja, sederhana, dia mungkin tidak lebih baik dari kita,
semenjak ia kuliah dia pernah mendapatkan nilai C, dia pernah bekerja sebagai pelayan,
guru prrivate, penjual pulsa, penjual sepatu, hingga buruh pabrik. Target nomer 76, ia
menuliskan ingin memperoleh prestasi/ penghargaan diluar negeri, dan maret 2017
kemaren mimpi itu terwujud, dia mendapatkan penghargaan sebagai Ambassador Of
Lower Silesia, Poland 2017. Dan dia sedang berusaha untuk mewujudkan impianimpian lainnya. Kawan jangan takut untuk memiliki impian, beranilah bermimpi besar,
karena dengan mimpi hidup semakin lebih termotivasi untuk terus melakukan yang
terbaik, namun jangan lupa jika memiliki impian harus disertai dengan usaha dan doa,
karena impian tanpa usaha akanlah tetap menjadi sebuah impian. Dan yang terpenting
jangan lupa niatkan semuanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Itulah sekilas kisah seorang Andrian, seorang mahasiswa yang sukses di usia
mudanya, sekarang adalah giliran kita, untuk mewujudkan impian-impian kita, supaya
kita bisa menceritakan jejak-jejak impian kita kepada orang lain, keluarga, bahkan anak
cucu kita nanti, mari kita berjuang menuju puncak kesuksesan.
Untuk itu, didalam tulisan ini saya ingin sedikit memaparkan dan menganalisis
cita-cita atau tujuan hidup saya dimasa depan nanti, entah itu tiga tahun kedepan, lima
tahun kedepan, bahkan sepuluh tahun kedepan. Tentunya dengan menggunakan analisis
SWOT. Dimana SWOT merupakan akronim dari Strength (Kekuatan), Weakness
(Kelemahan), Opportunity (Kesempatan) dan Threat (Hambatan/Ancaman). Analisis
SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert Humprey pada dasa warsa
1960-1970an. Analisis SWOT digunakan untuk menghadapi segala ancaman dan
hambatan dimasa yang akan datang serta untuk mempersiapkan diri dari berbagai
perubahan sosial yang ada agar sesuai dengan harapan dan cita-cita kita. Secara ilmiah
analisis SWOT juga diartikan sebagai metode atau cara untuk menggambarkan kondisi
atau mengidentifikasi masalah berdasarkan faktor internal maupun eksternal. Analisis
SWOT menggambarkan apa yang terjadi, bukan sebagai pemecah masalah.

Saya akan mencoba untuk menganalisis SWOT yang ada pada diri saya mulai dari
sekarang hingga 5 tahun yang akan datang. Apa saja potensi yang bisa berpengaruh
pada karier serta hambatan-hambatan yang ada kedepan agar saya bisa mempersiapkan
diri dengan baik.
Tujuan utama saya dalam 1 hingga 2 tahun kedepan adalah lulus kuliah dengan
nilai cumlaude. Dimana dengan nilai camlaude dan lulus tepat waktu saya berharap
dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai potensi dan tentunya sesuai
dengan harapan saya.
Melanjutkan pendidikan hingga kejenjang paling tinggi, adalah impian saya dari
kecil, apalagi kalau bisa kuliah sampai keluar negeri. Hari ini saya kembali termenung
sejenak tentang semua impian yang saya yakin suatu hari nanti saya dapat mencapainya.
Entah saya tipe orang yang ambisius atau selalu semangat dalam berjuang dijalan yang
saya pilih ataukah saya orang yang tak mampu mengukur kemampuan diri sendiri dan
hanya akan menjadi seorang pemimpi.
Saya kuliah disalah satu universitas Islam negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Disini adalah awal saya mendapat banyak pengetahuan baru terutama mengenai
pendidikan tentang Pemberdayaan Masyarakat. Jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam merupakan salah satu jurusan yang memadukan antara ilmu sosial terapan dengan
kajian keagamaan dan teori sosial guna untuk pembangunan masyarakat. Ilmu ini
bertujuan untuk mengatasi masalah sosial, menggali potensi, memberdayakan
masyarakat, melakukan perubahan sosial menuju masyarakat yang dicita-citakan. Oleh
karena itu, ilmu ini identik dengan ilmu tentang intervensi, rekayasa, ataupun
transformasi sosial.
Program studi ini dapat dikatakan masih cukup muda karena muncul di
Indonesia pada tahun 1998 atau pasca reformasi, sehingga masih banyak orang merasa
asing dengan nama ilmu ini. Kendati demikian dibarat ilmu ini sudah cukup lama
diketahui dan dikenal dengan nama Community Develeopment.
Kajian ilmu ini semakin hari semakain dibutuhkan karena negara memerlukan ahli
yang mampu menyelesaikan masalah sosial yang seakan-akan tidak pernah selesai.
Kemiskinan, kriminalitas, anak jalanan, semakin hari semakin banyak sehingga

program studi PMI mempunyai tugas suci untuk mencari alternatif model-model
penyelesaian masalah sosial di Indonesia.
Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, program studi PMI masuk dalam ranah
Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Kerja melakukan transformasi masyarakat dalam
kajian Islam masuk sebagai bagian kerja dakwah dengan tindakan (dakwah bil-hal, dan
tamkin).
Dijurusan ini saya belajar dan menemukan motivasi tinggi untuk selalu belajar
dan menuntut ilmu setinggi mungkin serta mempelajari sampai ke akar-akarnya. Ilmu
itu diibaratkan seperti pohon yang mana akan sangat baik apabila kita mempelajari
dimana ilmu itu berasal dan menuntut ilmu dari para guru yang ahli pada bidang
tersebut.
Teringat akan pesan dari seorang dosen ketika saya masih duduk di semester satu,
bahwa dulu orang berjihad dijalan Allah yaitu dengan berperang, tapi sekarang orang
berjihad dijalan Allah yaitu dengan belajar sungguh-sungguh, menuntut ilmu setinggi
mungkin dan dapat mengaplikasikan ilmunya didalam setiap kehidupannya, bisa
bermanfaat bagi dirinya, orang lain, bangsa, negara, dan agama. Itu semua bukan citacita yang berlebihan asalkan kita percaya.
Hari ini, saya berpijak di Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah salah
satu bentuk perjuangan saya untuk selalu mengejar dan mewujudkan impian saya
melanjutkan pendidikan dibangku perkuliahan. Dan semoga bukan hanya dikampus ini
saja saya bisa kuliah dan mencari ilmu, tapi saya selalu berdoa agar bisa kuliah di
Universitas-universitas lain, terutama Universitas Luar Negeri.
Dulu saya pernah mengikuti salah satu seleksi beasiswa di UIN Bandung ini, dan
alhamdulillah saya bisa lulus seleksi beasiswa tersebut. dan itu merupakan salah satu
kebanggaan bagi diri saya, karena sedikitnya saya sudah bisa mewujudkan impian saya.
Namun, saya sempat bingung apakah harus sedih, atau bahagia, karena saya tahu saya
harus mempunyai biaya untuk kuliah secara mandiri tidak hanya mengandalkan
beasiswa. Ketika itu saya putuskan untuk tetap berjuang kuliah tanpa mengandalkan
beasiswa. Ada semangat membuktikan bahwa tanpa beasiswa saya mampu bersaing dan

berprestasi, saya bukan gagal tetapi Allah SWT memilih saya untuk berjuang dan saya
memilih untuk tidak selalu menyerah.
Dari awal sampai hari ini, saya selalu bermimpi untuk kuliah S1 di Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Jawa Barat, dan kuliah S2 di Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kemudian S3 kuliah disalah satu Universitas
terkenal di dunia yakni University Of California, Los Angelis (UCLA), karena saya
ingin mencari akar dari ilmu sosial, dan salah satu tempatnya adalah kampus UCLA ini,
yang dalam kajian ilmu sosialnya sangat bagus sekali, bahkan kampusnya pun sangat
tertata sekali dengan hutan pohon, salah satu bentuk dalam pelestarian alam.
Adapun Strenghts atau kekuatan pada situasi/kondisi yang berperan/berpengaruh
positif bagi saya dimasa yang akan datang yakni, berusaha bersikap jujur, selalu
mengerjakan tugas kuliah sebaik mungkin, selalu memliki semangat tinggi, good
looking, memiliki attitude yang baik, berusaha bertanggung jawab, dan memiliki
kemampuan komunikasi yang baik.
Weakness atau kelemahan pada situasi saat ini, yang bisa berpengaruh negatif
bagi saya dimasa yang akan datang adalah sifat malas, lemah terhadap hafalan, belum
bisa memanage waktu dengan baik, pelupa, lemah dalam mengatur keuangan (boros),
dan sering tidak PD.
Opportunity atau peluang yang saya dapatkan sekarang dalam proses menuju
perkembangan dimasa yang akan datang, yang terjadi diluar diri sendiri, organisasi, atau
sebuah program. Yakni, mengikuti organisasi baik intra maupun ekstra yang bisa
membangun soft skill, banyak belajar otodidak untuk menambah pengetahuan, dan
memiliki teman-teman yang baik dengan berbagai skill.
Dan Threat atau Hambatan serta Ancaman yang dapat mengancam eksistensi saya
dimasa yang akan datang, yakni bersifat eksternal. Diantaranya, deadline untuk bisa
lulus kuliah tepat waktu (maksimal 4 tahun), banyak tugas kuliah yang saya rasa sulit
untuk dikerjakan, kurangnya ilmu pengetahuan yang saya dapat, dan kurangnya relasi
lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan serta harapan.

Kemudian, tujuan utama saya dalam 3–4 tahun kedepan yaitu hidup sukses.
Sukses didunia pendidikan, sukses didunia bisnis, sukses didunia government, dan
rasanya saya ingin menguasai itu semua. Banyak orang yang bilang kepada saya akan
cita-cita tersebut bahwasanya itu tidak akan mungkin kamu bisa menguasai itu semua.
Akan tetapi, saya katakan bahwa didunia ini tidak ada yang tidak mungkin, asalkan kita
gigih dan terus berusaha serta diiringi do‟a, semua itu akan bisa kita capai. Karena Allah
swt pun berfirman dalam ayatnya : ‫ وإذا قضى أ ْمرا ً فإنَما يقول له كن فيكون‬yang artinya
“Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, Jadilah !
maka terjadilah sesuatu itu.” (Qs.Al-Baqoroh ayat 117).

Maksud dari ayat diatas bahwa apabila kita mempunyai suatu tujuan ataupun citacita dan kita merasa cita-cita itu tidak akan bisa kita gapai, tapi yakinlah didunia ini
tidak ada yang mustahil, semuanya akan bisa kita dapatkan, asalkan kita mau berusaha,
berikhtiyar, berdo‟a maka tujuan kita akan terwujud. Ketika kita berusaha dan terus
berdoa kepada Allah, dan Allah mengabulkan doa kita Kun Fayakun, maka akan terjadi.
Sukses itu adalah hak semua orang, tapi tidak semua orang ingin memperjuangkan
haknya itu. Untuk itu disini saya ingin mengambil hak saya, saya ingin
memperjuangkan hak saya, untuk menjadi sukses, sukses didunia pendidikan, bisnis,
government, sosial, dsb. Dari komponen-komponen tersebut saya akan membuat
menjadi satu lembaga, yakni berada dalam satu lembaga pondok pesantren yang dalam
naungannya tidak hanya mempelajari pendidikan agama saja, akan tetapi pendidikan
sosial, ekonomi, perlu kita pelajari juga.
Pondok pesantren pada dasarnya adalah suatu lembaga yang multifaset dan karena
itu pula, memiliki banyak fungsi yang beragam. Misalnya melihat pondok pesantren
sebagai lembaga tradisional yang mengemban fungsi sebagai lembaga sosial dan
penyiaran agama. Kemudian fungsi lain dari pondok pesantren adalah sebagai lembaga
pendidikan yang mentransfer ilmu-ilmu agama dan nilai-nilai Islam, sebagai lembaga
keagamaan yang melakukan kontrol sosial, dan sebagai lembaga keagamaan yang
melakukan rekayasa sosial.(M.sulthon dan Moh.Khusnuridho,2006:8).
Namun banyak sekali orang yang beranggapan bahwa pondok pesantren itu
hanyalah sebuah lembaga pendidikan yang kurang dalam pelajaran masalah kompetensi

dunia kerja, hanya mempelajari kitab-kitab klasik saja, dan output-nya akan melahirkan
orang-orang yang memenuhi atau mengisi masjid-masjid saja, sedikit yang menjadi
sorotan sebagai percontohan dimasyarakat.
Untuk itu, kenapa tujuan saya ingin mendirikan suatu pondok pesantren yang
dalam kajiannya tidak hanya mempelajari ilmu keagamaan (kitab-kitab klasik saja),
akan tetapi ikut andil dalam mempelajari kewirausahaan. Sehingga output-nya nanti
tidak hanya melahirkan orang-orang yang paham akan pengetahuan spiritual saja, tapi
melahirkan juga orang-orang yang paham agama serta menjadi enterpreneurship handal.
Selain itu dengan adanya pondok pesantren berbasis enterpreneur, itu akan sedikit
menjawab salah satu permasalahan di negara kita ini, yang mana ada empat
permasalahan yang sekarang dihadapi oleh negara Indonesia dalam kajian
perekonomian yaitu pengangguran, kemiskinan, tingkat kejahatan yang tinggi dan
kerusakan lingkungan. Dan permasalahan-permasalahan tersebut dapat kita atasi dengan
menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan religius sebagai kunci
utama bagi permasalahan tersebut. Sumber daya manusia tersebut disebut dengan
wirausahawan/entrepreneurship. Maka dari pada itu semua, sangat dibutuhkan para ahli
agama dan para wirausahawan, para pelaku bisnis. Dengan adanya mereka, bisa
mengdongkrak kebangkitan negara, karena bersentuhan langsung dengan real
sector.(Maulana Hamzah,:11).
Namun banyak orang yang belum menyadari akan pentingnya menjadi
entrepreneurship atau pengusaha itu menyenangkan selain daripada membantu dalam
pembangunan perekonomian negara karena wirausaha adalah salah satu komponen
pembangunan, pekerjaan yang mulia dan membuatnya dikenal banyak orang, hal itu
telah Rasululloh saw contohkan sendiri.(Edy Soeryanto Soegoto,2010 :1).
Esensi dari entrepreneur ialah orang-orang yang memiliki kepekaan tinggi mampu
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis yang datang, mengumpulkan
sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, cepat
dan senantiasa berfikir kedepan kemasa yang lebih jauh, selalu belajar dari universitas
kehidupan, menjadikan masalah atau tantangan sebagai corong, atau gerbang
kesuksesan.

Wirakusumo menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan tulang punggung
perekonomian suatu bangsa. Semangat yang terkandung dalam kewirausahaan, yang
dikenal dengan istilah etrepreneurship, pada hakekatnya adalah segala upaya untuk
menciptakan kemakmuran bagi individu atau sekelompok luas sehingga akan
mendorong individu lain untuk berwirausaha dan diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian bangsa. (Suryana, 2001 : 4)
Selain itu, tujuan saya ingin mendirikan lembaga pondok pesantren itu tidak
hanya sebagai tempat pendidikan khusus bagi para santri saja, akan tetapi pondok
pesantren ini juga sebagai tempat pembelajaran dan pelatihan berwirausaha bagi para
masyarakat sekitar, bahkan masyarakat umum. Serta saya ingin merangkul anak-anak
jalanan untuk belajar disini, dengan tujuan agar jumlah pengangguran dinegara kita ini
bisa berkurang. Selain mereka mendapatkan ilmu berwirausaha, mereka juga akan
digodog dalam aspek spiritualnya (akhlaknya).
Kemudian, yang selalu ingin saya pelajari, pahami, dan kuasai, untuk menunjang
kesuksesan dimasa depan, yaitu kesuksesan dibidang entrepreneur government, dimana
proyeksi entrepreneur ini menitik beratkan pada aspek pemerintahan. Entah nanti jadi
bupati, walikota, gubernur, dsb.
Namun perlu kita ketahui, pengelolaan pemerintah itu berbeda dari pengelolaan
bisnis, mana bisa pemerintahan dikelola seperti layaknya bisnis, jelas sekali itu tidak
bisa. Karena misi, orientasi, dan tujuan dari pengelolaan sebuah organisasi
pemerintahan tentu saja berbeda 180 derajat dengan organisasi bisnis. Organisasi bisnis
kita tahu adalah profit making entity dimana revenue, profit, dan cash flow menjadi
tujuan terpenting. Sebaliknya, organisasi pemerintahan bukanlah organisasi pencari
laba. Tugas dan tujuan dari sebuah organisasi pemerintahan adalah memakmurkan
penduduk dan warga negara, menciptakan masyarakat adil dan makmur. (Ungkapan pak
Harto dijaman Orde Baru).
Kita riview kembali dari definisi entrepreneur itu sendiri, bagi saya seorang
entrepreneur memiliki tiga kualifikasi. Pertama, ia mampu secara jeli menangkap
peluang yang muncul dari suatu keadaan tertentu. Kedua, ia mampu menterjemahkan
peluang tersebut menjadi sebuah ide cerdas dan kemudian merealisasikan ide tersebut

menjadi sebuah aktivitas penciptaan nilai (value creating activities). Dan yang terakhir,
seorang enterpreneur haruslah bisa jualan. Ia harus bisa memasarkan produk, layanan,
ide, dan gagasan kepada stakeholder-nya dalam rangka value creation diatas. Jadi
keywordnya adalah value creation.
Dari definisi diatas, kemudian ditempelkan dengan government, itu sudah jelas
bahwa sebuah pemerintah harus mampu secara jeli menangkap peluang yang muncul
dari adanya perubahan yang ada ditingkat lokal maupun global. saya kira memang
harus, bahwa sebuah pemerintahan harus menterjemahkan peluang tersebut menjadi
sebuah ide dan kemudian merealisasikan ide tersebut menjadi value creating activities.
Lalu pemerintah juga harus bisa memasarkan dirinya kepada stakeholder-nya.
Jadi, kalau mengacu kedefinisi diatas, entrepreneursial government tak lain adalah
pemerintah yang jeli dan selalu berpikir keras untuk melihat dan memanfaatkan peluang
yang muncul dalam rangka value creation. Bedanya dengan entitas bisnis adalah bahwa
kalau entitas bisnis value creation activities ini adalah penciptaan laba, sementara kalau
organisasi pemerintahan adalah penciptaan kemakmuran dan peningkatan kualitas hidup
masyarakatnya, peningkatan pendapatan perkapita, standar kesehatan, pendidikan, dan
seterusnya.
Maka dari itu semua, salah satu impian saya harus sukses dibidang government,
dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat, saya ingin memunculkan segala
potensi yang dimiliki oleh setiap daerah. Kita sebagai warga negara Indonesia jangan
mau kalah dengan negara-negara maju, mereka bisa kita pun pasti bisa, yang
membedakan hanyalah kemauannya untuk mengembangkan dan memajukan negaranya.
Selain tujuan atau cita-cita yang telah dipaparkan diatas, ada satu keharusan yang
paling penting bagi saya, bahkan penting untuk kita semua, yakni berjiwa leadership.
Kenapa demikian, karena pada dasarnya manusia diciptakan dimuka bumi ini adalah
sebagai kholifah fil ardy (pemimpin dimuka bumi), jadi sudikiranya kita harus memiliki
jiwa leadership tersebut. seperti firman Allah dalam ayatnya :

ِ ‫َوإ ْ لقَ َ ل َ ُ َل ل ِلْ َ َائِ َ ِة لإ ِّ ل َج ِع ل ل ِِ لإ َأ ْ ِض ل َخ ِلي َف ًة لقَ وإل َأ َ َْ َع ل ِفهَ ل َم لي ْف ِسد ل ِفهَ َلوي َْس ِف‬
‫لإل َم َء َلو َْلن ل َس ِِ ل‬
ِ َ َ ِ َ ِ َِ ِ
‫لُل َع َرضَ ه ْملعَ ََلإ ْ َ َائِ َ ِةلفَ َ َ ل َأ ِب ِوّل‬
‫ِ ْ د َ َلو دس‬
‫}لوعَ م ََ َلءإ َ َ لإ َأ ْ َْ َءلُمهَ م‬
َ 03{‫لَلقَ َ ِلإ ِّل َأ ْع ََل َم ل َالتَ ْعلَ و َ ل‬

‫}لقَ َ ل‬03{‫}لقَ وإلس ِْ َح َ َ ل َلا ل ِع ْ ََ ل َنَ لإام ل َم لعَل م ْ نَنَ لإ م َ ل َأ َ لإ ْ َع ِل لإ ْ َك ِ ل‬03{‫ِ َ ْ َْ ِء لهَؤأ ِء لإ ل نُ َلص ِ ِق َن ل‬
ِ
ِ
ِ
‫ي َ َءإ َ ل َأ ِبْْ مل ِ َ ْ َْ ِِ ِ ْم لفَلَ م ل َأ َِ َ ُْ ل ِ َ ْ َْ ِِ ِ ْم لقَ َ ل َأ َ ْم ل َأق ل م ُْ لإ ِّ ل َأعْ ََ لغَ ْي َ لإ مس َ َو ِإت َلوإ َأ ْ ِض َلو َأعْ ََ ل َم لتْلِدو َ َلو َم ل‬
ِ
}00{‫نُلتَ ْت و َ ل‬
ْ
Yang artinya : “Ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat,

sesungguhnya aku hendak menjadikan khalifah dimuka bumi, mereka berkata : apakah
engkau hendak menjadikan dibumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau
dan mensucikan engkau? Allah berfirman : sesungguhnya aku mengetahui apa yang
tidak engkau ketahui. Dia mengajar kepada adam nama-nama seluruhnya, kemudian
memaparkannya kepada para malaikat, lalu berfirman : sebutkanlah kepadaku namanama benda itu, jika kamu orang-orang yang benar. Mereka berkata : Maha suci engkau,
tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang engkau ajarkan kepada kami.
Sesungguhnya engkaulah yang maha mengetahui lagi maha bijaksana. Allah berfirman :
hai adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu ! maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman : bukanlah
sudah aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan
bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan kamu sembunyikan. (Qs.AlBaqoroh/2 : 30-33).
Kepemimpinan tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan membutuhkan
suatu kemampuan yang lebih tinggi. Pemimpin yang menentukan kemana arah suatu
organisasi baik arah tujuan internal maupun arah tujuan eksternal. Pemimpin pula yang
menyelaraskan aset dan keterampilan organisasi dengan kesempatan dan resiko yang
dihadapkan oleh lingkungan. Pemimpin yang menjadi ahli strategi untuk menetapkan
tujuan organisasi. (Jamal Lulail Yunus,2009:3).
Bagaimana mungkin kita bercita-cita ingin menjadi pemimpin negeri, mendirikan
sebuah pondok pesantren berbasis entrepreneur jikalau kita tidak bisa memimpin, tidak
tau konsep pemimpin, tidak bisa memberi motivasi pada orang lain, pasti
kepemimpinan kita akan berantakan, untuk itu penting sekali kita mengetahui apa itu
pemimpin, bagaimana konsep pemimpin itu, dsb.

Pemimpin itu diibaratkan seperti tanah, menjadi pijakan banyak orang untuk
sampai ketempat tujuan. Terkadang dia diinjak-injak tapi dia tidak pernah mengeluh dan
selalu konsisten dalam memberi jalan kepada mereka yang membutuhkan jalan.
Pemimpin itu ibarat gelas kosong yang selalu siap diisi dengan apapun, baik dari
kritik, saran, hinaan, cacian, dari yang tinggi sampai yang rendah, sehingga semua dapat
ditampung tanpa mengabaikan sedikitpun masalah yang ada.
Pemimpin itu ibarat komputer, serumit apapun kabel maupun komponen lain yang
terdapat didalam komputer, tetap instruksi harus dijalankan dan program tetap
dilaksanakan.
Pemimpin itu ibarat virus, mempengaruhi lingkungan sekitar, jadi tidaklah aneh
ketika sesuatu hal yang dilakukan oleh pemimpin dapat ditiru atau bahkan
dikembangbiakkan oleh mereka yang dipimpin. Dan Pemimpin itu ibarat tali, mungkin
ini adalah salah satu unsur pokok pemimpin. Kenapa? Karena tali dapat menyatukan
berbagai hal dengan erat dan kuat. Ketika pemimpin dapat seperti tali, tidaklah sulit
untuk mencapai tujuan secara bersama.
Ada satu kalimat yang selalu terbenak dalam fikiran saya, ketika berbicara
masalah kepemimpinan, yakni “Mencari pemimpin yang baik ibarat melihat cahaya
dipagi hari, mencari pemimpin yang tegas ibarat melihat matahari disiang hari,
mencari pemimpin yang adil ibarat melihat senja disore hari dan mencari pemimpin

yang jujur ibarat melihat bintang dimalam hari”.
Untuk itu kita harus menjadi seorang pemimpin yang baik, tegas, adil, dan jujur,
halnya seperti cahaya di pagi, siang, dan sore hari serta cahaya bintang dimalam hari.
Selain itu, kita juga harus menjadi pemimpin yang dapat memberi motivasi bagi dirinya
bahkan orang lain, karena motivasi berpengaruh pada kinerja seseorang. Jika kinerja
seseorang pada umumnya ditentukan oleh motivasi yang tertanam dalam dirinya, maka
motivasi itu harus tertanam lebih dalam lagi bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin
disamping harus memiliki motivasi diri yang kuat, ia juga memiliki tugas untuk mampu
mentransformasi motivasi tersebut kepada seluruh anggotanya. Kemampuan untuk
memotivasi diri dan orang lain bagi seorang pemimpin menjadi keniscayaan, hal ini
terungkap dalam pernyataan keith Davis (Sujak, 1990) saat membahas mengenai Traith

Leadership Model menyatakan bahwa salah satu sifat seorang pemimpin yang harus

tumbuh dan berkembang adalah sifat motivasi diri untuk berprestasi dan mampu
mentransformasikannya semangat itu kepada seluruh anggota organisasi yang di
pimpinnya.
Dalam realitas dilapangan, efisiensi dan efektivitas kerja diukur oleh tingkat
capaian seorang pemimpin terhadap tujuan yang telah ditetapkan, dan itu samua sangat
tergantung sejauh mana pimpinan mampu mengomunikasikan tujuan yang telah
ditetapkan, dan itu semua sangat tergantung sejauh mana pimpinan mampu
mengomukasikan tujuan kepada para anggota, memotivasinya serta mengerahkan dan
mengarahkan semua daya dalam pencapaian tujuan tersebut. karena itu, pendekatan ini
sering disebut dengan model perilaku (behavior model) yang membahas suatu cara
untuk mengidentifikasi pemimpin yang efektif melalui profil perilaku pemimpin yang
mampu mendorong dan memotivasi diri dan anggotanya dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Untuk menuju pencapaian tujuan itu, seorang pemimpin harus bisa memanfaatkan
peluang, karena peluang merupakan upaya untuk mengembangkan suatu organisasi
guna untuk mengekspresikan kemampuan dan semangat yang dimiliki oleh seorang
pemimpin menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam mewujudkan kinerja
kepemimpinan yang baik. Karena itu, seorang pemimpin harus mampu menciptakan
dan sekaligus memanfaatkan peluang dalam posisi dimana ia dapat mengembangkan
organisasi yang dipimpinnya. (Dr. Jamal Lulail Yunus, 2009 : 22-36).
Dari penjelasan diatas, saya kira perlu adanya suatu analisa kembali dimana kita
bisa mengetahui bagaimana proses kita dari sekarang hingga 5 tahun kedepan, demi
mencapai tujuan dan cita-cita kita dimasa yang akan datang. Tentunya itu bisa diketahui
dengan melakukan analisis SWOT, dimana Strenghts (yang menjadi kekuatan) bagi
saya untuk mencapai tujuan itu yakni keinginan atau tekad yang kuat, semangat yang
tinggi, bisa berkomunikasi dengan baik, bertanggungjawab, memiliki solidaritas yang
tinggi, dan pernah menjadi seorang pemimpin.

Sedangkan weakness (kelemahan atau kekurangan) pada diri saya yaitu lemah
dalam ilmu pengetahuan, adanya rasa malas, belum bisa memenage waktu, lemah dalam
mengatur keuangan, dan masih ragu-ragu untuk melangkah.
Adapun Opportunity (peluang) yang bisa diraih melalui kekuatan saya adalah
dukungan dari keluarga, dukungan dari sahabat seperjuangan, memiliki teman yang
sudah memiliki skil, ilmu pengetahuan yang luas, relasi yang cukup memadai, aktif di
organisasi sehingga dapat mengembangkan softskil, dan guru yang mempunyai jiwa
leadership dan interpreneur yang tinggi, dsb.
Dan yang menjadi Threat (kelemahan/ancaman) yang sangat membahayakan bagi
saya adalah belum banyak link untuk membantu terwujudnya tujuan, belum mempunyai
lokasi atau lahan untuk mendirikan lembaga tersebut, dana yang minim, belum ada
partner.dsb.
Selain itu juga, saya ingin mendirikan satu lembaga Panti Asuhan, untuk
merangkul dan mendidik anak-anak yang terlantar, yang tidak mempunyai orang tua,
dsb. Karena saya pernah melakukan suatu penelitian kepada anak-anak jalanan yang
sering kita lihat, ada yang meminta-minta, ngamen, mencuri, dan masih banyak lagi.
Dan salah satu alasannya karena mereka terlantar, tidak mempunyai orang tua, sehingga
mereka melakukan hal itu semua.
Panti Asuhan atau Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) menurut
Departemen Sosial RI (2004: 4), yaitu suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial anak
yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial
pada anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak terlantar,
memberikan pelayanan pengganti orang tua/wali anak dalam memenuhi kebutuhan
fisik, mental dan sosial kepada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas,
tepat dan memadai bagi pengembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan
sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut
serta aktif dalam bidang pembangunan nasional.
Salah satu alasan kenapa saya ingin mendirikan suatu lembaga panti asuhan,
karena saya sendiri sedikitnya sudah merasakan bagaimana rasanya ditinggal oleh orang
tua, seperti yang telah saya paparkan diatas meskipun ketika itu saya sudah duduk

dibangku SMA, tapi hati kecil ini tidak bisa membohongi bahwa berat sekali rasanya
ditinggal oleh orang tua. Untuk itu, saya ingin mendirikan panti asuhan tersebut,
setidaknya dengan adanya panti asuhan ini saya dapat menghibur, mendidik,
menjadikan mereka dimasa depannya menjadi orang-orang yang sukses, orang-orang
yang dapat solid kepada saudara-saudaranya, orang-orang yang selalu memperhatikan
kebawah, tidak angkuh, dan sombong.
Adapun yang menjadi Strenghts (kekuatan) bagi saya adalah semangat tinggi
untuk menjadikan perubahan, tekad yang kuat, rasa solidaritas terhadap sesama, dan
adanya keinginan untuk berdakwah, serta saya pernah mengabdi disalah satu lembaga
panti asuhan kurang lebihnya selama satu bulan.
Sedangkan yang menjadi Weakness (kelemahan/kekurangan) pada diri saya
adalah masih kurangnya ilmu pengetahuan mengenai bagaimana mengatur manajemen
lembaga panti asuhan, belum mempunyai partner kerja.
Opportunity (peluang) yang bisa saya dapatkan adalah adanya dukungan dari
orang-orang yang sudah sukses dalam mendirikan lembaga panti asuhan, sudah tau
bagaimana situasi dan kondisi anak-anak jalanan sehingga mempermudah akses dalam
merangkul mereka.
Kemudian yang menjadi Threat (kelemahan/ancaman) dalam proses mewujudkan
lembaga ini ialah, masih kurang dalam kondisi finansial, belum mempunyai partner
kerja untuk mewujudkan lembaga panti asuhan ini, serta belum mempunyai lahan untuk
mendirikan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA).
Setelah saya menganalisa SWOT yang ada pada diri saya, langkah yang harus
saya lakukan demi mewujudkan cita-cita atau harapan dimasa yang akan datang yaitu
menyusun strategi untuk bisa di implementasikan mulai sekarang hingga 5 tahun
kedepan. Tentunya dengan beberapa strategi khusus, yakni :
Strategi 1–2 tahun kedepan. Yaitu, berusaha fokus kuliah mengejar target IPK
4.00 dan lulus dengan nilai camlaude, selalu mengerjakan tugas kuliah tepat waktu,
melatih kemandirian, dapat memanage waktu antara bermain dengan kuliah, lebih
banyak berjiwa sosialisasi, mengikuti organisasi, lulus kuliah tepat waktu, disiplin,

bertanggung jawab, mendapat pekerjaan yang mapan sesuai dengan kemampuannya,
memiliki kehidupan mapan, sukses dalam berbisnis.
Adapun strategi 3-5 tahun kedepan yaitu, berusaha menyerap ilmu pengetahuan
yang sesuai dengan tujuan, memiliki partner kerja, mencari link yang banyak,
mempunyai lokasi atau lahan untuk mendirikan lembaga pondok pesantren tersebut,
melatih jiwa leadership, jiwa interpreneurship, dan pendidikan finansial.
Harapan saya setelah menganalisis SWOT yang ada dalam diri saya dan membuat
strategi hingga 5 tahun kedepan, kehidupan saya mulai sekarang dan seterusnya bisa
tertata dan selalu menjaga komitmen terhadap apa yang sudah saya susun dengan
memanfaatkan segala potensi yang ada dalam diri saya. Dan tentunya dengan berbagai
hambatan yang ada, tapi saya harus bisa melewati semua untuk menuju kesuksesan
dalam karier kelak.
Memang itu semua tidaklah mudah untuk kita dapatkan, butuh perjuangan yang
maksimal, bisa jadi mimpi itu dihina orang, mimpi itu ditentang orang, akan tetapi
disaat semua orang memandang saya dengan sebelah mata, disaat semua orang
meremehkan saya, pesimis, dan tertawa, tapi saya yakin saya pasti bisa, bukan hanya
jadi seorang pemimpi, tapi mejadi seorang pemenang yang berhasil mewujudkan visi,
saya pasti bisa bukan hanya berkata-kata tapi akan memberikan bukti nyata. Sekalipun
badai menghadang akan saya lewati, saya akan selalu optimis, berani, untuk
menghadapi semua rintangan itu, saya yakin saya bisa untuk mencapai impian saya,
ketika saya gagal maka bangkit lagi, gagal bangkit lagi, gagal bangkit lagi, saya bisa
dengan doa, saya bisa dengan usaha, saya pasti bisa untuk keluarga, bangsa dan negara.
Salah satu alasan Sorang motivator Merry Riana, kenapa dia bisa sukses. Dia
pernah berkata dalam videonya. “Selalu ada kesempatan untuk kamu yang masih punya
harapan, banyak orang yang selalu pasrah dalam keadaan ini karena mereka merasa
momentnya sudah berlalu, sudah lewat masanya, sudah tidak muda lagi, sudah tidak ada
kesempatan lagi, sudah tidak se-fit dulu lagi, sudah telat katanya. Hari ini saya ingin
bilang kepadamu it’s Never Too Late To Create your Best Life, tidak pernah ada kata
terlambat untuk membuat versi terbaik dari hidupmu, kenapa? Karena sukses itu semua
ada di pikiranmu, mau suksesnya seperti apa, kamu bebas menentukannya, asalkan

kamu bisa mengendalikan pikiranmu, kamu bisa mengendalikan hidupmu, asalkan
kamu yakin dengan kemampuanmu, apa yang kamu inginkan, bisa ada dalam
genggamanmu, mungkin kamu baru putus cinta, mungkin kamu baru di PHK, mungkin
kamu baru saja kalah, tapi percayakah kamu kalau nasib akan berubah, percayakah
kamu kalau kesempatan masih terbuka, jadi mumpung masih ada waktu, mumpung
masih ada kesempatan, mumpung masih ada tenaga jangan diam saja jangan bilang
yah..sudahlah, karena itu hanyalah komentar orang-orang yang lemah, apakah kamu
orang lemah itu? Saya rasa tidak. Kadang saya bisa memahami banyak orang pasrah dan
tidak mau mencoba lagi, bukan karena mereka tidak bisa, tapi karena mereka takut
terluka, takut gagal lagi, takut sedih lagi, takut rugi lagi, takut kecewa lagi. Memang
rasa takut itu kadang tidak bisa dihindari tapi kamu harus tau, orang yang berani itu
bukan orang yang tidak mempunyai rasa takut, tapi berani itu adalah walaupun kamu
takut sekalipun kamu tetap mencoba, tekadmu harus lebih besar dari ketakutanmu,
imanmu harus lebih besar dari masalahmu, tidak ada kata terlambat untuk mencoba lagi,
tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki diri, tidak pernah ada kata terlambat
untuk mencintai, dan tidak pernah ada kata terlambat untuk bermimpi, buat keputusan
dan lakukan, miliki komitmen dan tunjukkan. So, Are You Ready? Yes!! I‟am Ready.”
Kata-kata tersebutlah yang selalu membuat saya semangat, yang selalu membuat
saya termotivasi untuk selalu bangkit dan bangkit lagi, saya merasa usia saya masih
muda, tenaga saya masih kuat, fikiran saya masih jernih, untuk itu saya katakan I’m
Ready to Make The Best Version Of My Life.

Dalam proses menuju cita-cita itu tentunya nanti kita akan merasa lelah yang luar
biasa, sebab didalam prosesnya itu akan menyita waktu, tenaga, fikiran dan sebagainya.
Lelah itu merupakan sifat manusiawi, dan hidup itu terkadang wajib lelah, maka
berlelah-lelahlah dalam menjalani kehidupan, karena didalam tubuh kita terdapat
Myelin yang harus dilatih, yang kemudian perlu dibuat lelah supaya menjadi kuat.
Seorang motivator Jamil Azzaini pernah mengilustrasikan “kalau tangan kita ingin kuat
bukan hanya kita harus mengangkat botol aqua kosong saja, sampai kapanpun itu tidak
akan terbentuk, maka apabila tangan kita ingin terbentuk kelihatan sporty maka
angkatlah sesuatu barang yang berat, dan lama-lama otot ditangan terbentuk. Maka
supaya hidup anda juga terbentuk menjadi kuat, anda perlu merasakan lelah. Ingat-ingat

nasihat saya, jika salah perbaiki, jika kekal ulangi, tapi jangan sampai jika salah anda
menyerah, kenapa? Jika menyerah akan membuat anda kalah, menyerah akan membuat
anda lemah, dari sekarang perasaan mudah menyerah tendang, supaya tidak ada dalam
diri kita”. Teringat pula, akan perkataan sahabat nabi, Sayyidina Umar bin Khottob :
“Kalau kita l