PERANAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI I
PERANAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK)
DALAM DUNIA PENDIDIKAN
A. Latar Belakang
1.1LATAR BELAKANG
Sampai sekarang dirasakan betapa sedikitnya buku-buku, karya tulis ataupun karya ilmiah yang
membahas masalah perguruan tinggi. Jika dbandingkan dengan kajian bidang lain, masalah
perguruan tinggi ini kurang mengena dan mendapat respon dari konsumsi publik. Padahal, jika kita
menerawang lebih dekat pada dunia perguruan tinggi akan ditemukan segudang paradigmaparadigma yang sangat menarik untuk di kupas secara tuntas dan jelas. Dengan menaggapi hal ini
maka penulis membuat karya tulis dengan judul “perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai
agent of change and agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM))”
dengan ini penulis berusaha mengungkapkan sebagian kecil permasalahan dunia pendidikan.
Masalah pendidikan dalam perguruan tinggi memang kerap kali menimbulkan problematika.
Tanggapan demikian ternyata juga terlontar dari seorang ahli filosofi dalam bidang pendidikan,
Socrates beranggapan bahwa dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi terus-menerus
mencetuskan permasalahan-permasalan baru yang tidak ada kunjung habisnya dan sampai sekarang
masih banyak permasalahan dalam tanda tanya besar.
Dalam penulisan ini akan dicoba menguraikan sekaligus menganalisis seputar penyelesaian masalah
perguruan tinggi yang terkait dengan perkembangan IPTEK mahasiswa sebagai agent of change and
agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM)). Pada kasus ini penulis akan
disajikan dalam bentuk landasan yuridik melalui pendekatan textual approach, contextual approach
and religion approach sehingga karya tulis ini dapat pula dikaji perkembangannya oleh pihak lain,
selain itu karya tulis ini juga berfokus pada faktor-faktor penyebab masalah dan penyelesaian
masalah melalui pembinaan yang cocok bagi mahasiswa. Kendatipun begitu, karya tulis ini
diharapkan agar turut menambah wawasan
untuk beradaptasi bagi mereka yang akan memasuki perguruan tinggi, juga menjadi referensi
tambahan bagi mereka yang memiliki kepedulian terhadap paradigma perkembangan IPTEK
terhadap pendidikan moral bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of control dalam
upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) ), baik itu dalam kedudukannya sabagai pembina
mahasiswa atau aktifitas mahasiswa.
1.2RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas maka dapat dirumuska permasalahannya
sebagai berikut:
a.Bagaimanakah perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of control
dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam dunia global saat ini?
b.Bagai manakah pola pembinaan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and
agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM)
1.3TUJUAN PENULISAN
Dilihat dari rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
a.Mengetahui perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of control
dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) .
b.Mengetahui pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cocok bagi perkembangan IPTEK bagi
mahasiswa sebagai agent of change and agent of control.
1.4MAFAAT PENULISAN
Kendatipun begitu, karya tulis ini diharapkan turut bermanfaat dalam berbagai hal, misalnya:
a.menambah wawasan untuk beradaptasi bagi mereka yang akan memasuki perguruan tinggi,
juga menjadi referensi tambahan bagi mereka yang memiliki kepedulian terhadap masalah
perguruan tinggi dan kemahasisiwaan, baik itu dalam kedudukannya sabagai pembina mahasiswa
atau aktifitas mahasiswa.
b.Mahasiswa bisa mewujutkan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and
agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM).
c.Hasil pembinaan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of
control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) ini bisa pembaca lihat pada konsep
yang dilakukan misalnya dari aspek strategi, landasan, kebijaksanaan dan metode-metode
pembinaan.
TELAAH PUSTAKA
2.1 Ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses
yang disebut metode ilmiah (scientific method) (Jujun S. Suriasumantri, 1992). Sedang teknologi
adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam
kehidupan manusia sehari-hari.
Menurut Dr. Ir. Muh Nuh DEA dan Ir. Endrotomo ada dua jenis pengetahuan yaitu:
1. Pengetahuan Biasa (knowledge) diperoleh dari keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan, seperti
perasaan pikiran, pengalaman, pancaindera dan intuisi untuk mengetahui sesuatu tanpa
memperhatikan objek, cara dan kegunaannya.
2. Sedangkan pengetahuan ilmiah (science) juga merupakan keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan
untuk mengetahui sesuatu, tetapi dengan memperhatikan obyek, cara yang digunakan dan kegunaan
dari pengetahuan tersebut.
Arnold Pacey berpendapat bahwa pengetahuan adalah "The application os scientific and other
knowledge to practical task by ordered systems. That is involved people and organizations, living
things and machines". Dengan kata lain, teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang terlibat dalam
perencanaannya sehingga teknologi tidak bebas organisasi, tidak bebas budaya dan sosial, ekonomi
dan politik.
Beberapa pengertian teknologi menurut David L. Gotech: people tools, resources, to solve problems
or to extend their capabilities. Sehinga teknologi dapat dipahami sebagai "upaya" untuk
mendapatkan suatu "produk" yang dilakukan oleh manusta dengan memanfaatkart peralatan (tools),
proses dan sumberdaya (resources).
Definisi teknologi yang lain diberikan oleh Rias Van Wyk "Technology is a "set of means" created by
people to facilitate human endeavor". Dari definisi tersebut, ada bebempa esiensi yang terkandung
yaitu :
1.Teknologi terkait dengan ide atau pikiran yang tidak akan pernah berakhir, keberadaan teknotogi
bersama dengan keberadaan budaya umat manusia.
2.Teknologi merupakan kreasi dari manusia, sehingga tidak alami dan bersifat artificial.
3.Teknologi merupakan himpunan dari pikiran (set of means), sehingga teknologi dapat dibatasi atau
bersifat universal, tergantung dari sudtit pandang analisis.
4.Teknologi bertujuan untuk memfasilitasi human endeavor (ikhtiar manusia). Sehingga tekno logi
harus mampu merungkatkan performansi (kinreja) kemampuan manusia.
Dari definisi di atas, ada 3 (tiga) entitas Yang terkandung dalam teknologi yaitu, Skill (Keterampilan),
Algorithnia (Logika berfikir) dan hardware (Perangkat Keras).Dalam pandangan Management of
Technology, Teknologi dapat digambarkan dalam beragam cara, yaitu:
1.Teknologi sebagai makna uiituk memenuhi suatu maksud di dalamnya terkandung apa saja yang
dibutuhkan untuk merubah (mengkonversikan) sumberdaya (resources) ke suatu produk atau jasa.
2.Teknologi tidak ubahriya sebagai pengetahuan, sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai suatu
tujuan (objective).
3.Technologi adalah suatu tubuh dari ilmu pengetahuan dan rekayasa (Engineering) yang dapat
diaplikasikan pada perancangan produk dan atau proses atau pada penelitian untuk mendapatkan
pengetahuan baru.
Muhammad Null dalam teknologi tepat guna (17 Desember 1998), IPTEK ternyata telah mampu
memberikan manfaat bagi Sumber Daya Manusia.
a.Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM
Pertama bertambahnya jumlah perguruan tinggi menjadi 52 perguruan tinggi negeri dan lebih dari
1000 perguruan tinggi swasta.
Kedua jumlah mahasiswa program diploma terus meningkat dari 12 ribu orang atau sekitar 3 persen
dari jumlah mahasiswa keseluruhan pada akhir Repelita II menjadi sekitar 469 ribu orang atau sekitar
20 persen dari jumlah keseluruhan mahasiswa pada akhir Repelita V.
Ketiga jumlah tenaga peneliti di berbagai lembaga penelitian terus meningkat.
b.Dalam kelembagaan Iptek yang tercermin pada:
Pertama terbentuknya Dewan Riset Nasional (DRN) yang bertugas meningkatkan kegiatan koordinasi,
perumusan, pemantauan, dan evaluasi terhadap program utama nasional riset dan teknologi (Punas
Ristek).
Kedua berdirinya Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), yang terutama bertugas memberikan
pertimbangan pada Pemerintah dan masyarakat mengenai pembinaan iptek melengkapi
pengembangan kelembagaan iptek.
Ketiga pembentukan Dewan Standardisasi Nasional ditujukan untuk mendorong makin
dikembangkannya sistem standardisasi yang memiliki kaitan dengan perkembangan industri dan
iptek.
Keempat untuk mewujudkan iklim dan perangkat perlindungan hukum bagi penemu dalam
pengembangan iptek, telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 6 tahun 1989 Tentang Paten.
c. Peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat
Pertama kegiatan pengembangan iptek di bidang kebutuhan dasar manusia yang meliputi bidang
kesehatan, pertanian, pangan dan gizi, permukiman dan perumahan, serta pendidikan telah
memberikan sumbangan besar bagi tercapainya swasembada beras, perbaikan gizi masyarakat,
peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta peningkatan kecerdasan kehidupan masyarakat.
Kedua kegiatan pengembangan iptek dalam sumber daya alam dan energi menghasilkan data dan
informasi yang bermanfaat untuk pelestarian fungsi dan kemampuan lingkungan hidup dan sumber
daya alam. Dalam upaya mengendalikan pencemaran lingkungan, telah dikembangkan lasilitas
pengolahan limbah, penguasaan teknologi bersih lingkungan, dan pengembangan proses daur ulang.
Dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati, telah ditangkarkan beberapa fauna langka,
inventarisasi hutan dengan menggunakan citra satelit ataupun foto udara, dan peningkatan koleksi
tanaman di kebun raya.
Ketiga, kegiatan pengembangan iptek di bidang industri, khususnya industri pesawat terbang,
melalui alih teknologi telah mencapai tahap integrasi teknologi dan sedang menuju ke tahap
berikutnya dari transformasi teknologi, yaitu pengembangan teknologi baru untuk menghasilkan
produk baru. Hal itu ditunjukkan dengan kemampuan mengembangkan dan memproduksi pesawat
CN 235, dan sedang dirancangnya pesawat terbang N 250 yang merupakan upaya mencapai tahap
transformasi teknologi ketiga.
Keempat industri telekomunikasi dan elektronika telah mampu memproduksi komponen transistor
frekuensi tinggi untuk penguat daya transistor dan komponen semikonduktor untuk keperluan
avionik, pemancar radio dan televisi untuk daerah terpencil, serta dikembangkannya komunikasi
telepon yang menggunakan frequency division multiplexing (FDM).
Kelima dalam industri energi telah berhasil dibuat desain turbin uap batu bara untuk pembangkit
listrik dengan kekuatan 50 kilowatt, model pemanfaatan energi matahari untuk pembangkit tenaga
listrik, penggerak pompa irigasi, dan pengolah air laut menjadi air tawar.
Dalam firman Allah,“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu
pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Mujadillah [58] : 11 ). Berdasarkan hal ini, maka
pengembangan kemampuan IPTEK di bidang sosial budaya, falsafah, ekonomi, hukum, dan
perundang-undangan yang dilakukan oleh lembaga penelitian pemerintah, masyarakat, dan swasta
telah melahirkan pemikiran baru dan membuka cakrawala baru di bidang sosial budaya dan dalam
pelaksanaan manajemen pembangunan merupakan perpaduan dari hasil penelitian dan pendidikan.
Berbagai hasil penelitian dan karya tulis yang mendorong cara pikir dan cara pandang iptek itu telah
mendorong masyarakat memiliki perhatian saksama dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan
menguasai IPTEK.
METODE PENULISAN
3.1 Sumber Data
Karya tulis ini menggunakan data yang berbentuk kata-kata dan angka. Data tersebut merupakan
data skunder berasal dan tahapan pengumpulan data dengan pembacaan secara kritis terhadap
ragam literature berupa buku, surat kabar, majalah, bulletin, jurnal, makalah maupun dari internet.
Penulisan mengelompokkan atau menyeleksi data dan informasi tersebut berdasarkan kategori atau
relevansi dan kemudian ke tahahapan analisis.
3.2 Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman (1992:15-21), analisis kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang
terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
a.Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catata-catatan tertulis atau intisari dari
dokumen. Reduksi data berlangsung secara terus-menerus selama proyek penulisan berlangsung
smapai karya tulis akhir lengkap tersusun. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganissasi data
dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finslnya dapat ditarik dan diverifikasi.
b.Penyajian Data
Penyajian data merupakann sekumpulan informasi tersusun yang member kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian dapat
dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya berdasarkan atas pemahman
yang didapat ddari penyajian-penyajian tersebut.
PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan IPTEK bagi Mahasiswa sebagai Agent of Change and Agent of Control
dalam Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM).
Berpikir kreatif adalah salah satu cara yang mendukung perkembangan IPTEK dalam pembinaan
Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan berpikir kreatif kita akan menjadi orang yang peka dan jeli
untuk melihat peluang yang ada. Untuk menghasilkan mahasiswa yang berpikir kreatif tentunya tak
hanya cukup kita dapatkan di bangku perkuliahan saja, akan tetapi dengan kemauan yang kuat untuk
mau belajar dan dengan metode yang efektif. Sebagai seorang mahasiswa kita harus mengingat jati
diri kita sebagai agent of change and agent of social control. Berangkat dari pemikiran itu, maka
segala kreatifitas yang ada dalam diri kita harus bisa memberikan banyak manfaat bagi seluruh
elemen masyarakat dan perkembangan ilmu teknologi (KBM Universitas Brawijaya, 2008)
M. Shiddiq Al-Jawi mengatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di
satu sisi memang berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai
sarana modern industri, komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti amat bermanfaat. Tapi di
sisi lain, tak jarang iptek berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan
martabat manusia. Bom atom telah menewaskan ratusan ribu manusia di Hiroshima dan Nagasaki
pada tahun 1945.
Guru Besar Universitas Tokyo Direktur The National Astronomical Observatory, Mikata, Tokyo,
Jepang( dalam http://www.islamic-awareness.org/Quran/Science/sci- entists.html). Dengan
membaca Al-Quran, saya dapat menemukan jalan masa depan saya untuk investigasi alam semesta.
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajad" (QS Al-Mujaadilah : 11)
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah orang yang berilmu"
( QS Al-Faathir : 28 )
Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran" (QS Az-Zumar : 9)
Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran" (QS Ar-Ra'd:19)
Berdasarkan hal di atas, ada 4 (empat) nilai luhur pembangunan IPTEK nasional untuk
mendayagunakan IPTEK diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggung jawabkan, yaitu:
1. Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, lingkungan,
finansial, bahkan dampak politis
2. Visionary, pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi taktis
dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanya memberi implikasi terbatas.
3. Innovative, asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang bermanfaat. Nilai luhur
pembangunan IPTEK artinya adalah berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan memberikan
apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi baru dalam upaya inovatif untuk
meningkatkan produktifitas.
4. Excellence, keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik atau berusaha
menuju yang terbaik.Pesatnya kemajuan Iptek memerlukan penguasaan, pemanfaatan, dan
kemajuan Iptek untuk memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global.
Perkembangan IPTEK menurut Fahra (2008) adalah menjadi perguruan tinggi yang kompeten dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berwawasan lingkungan, menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas unggul yang kesemuanya diabdikan untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia, serta membangun manusia seutuhnya, beriman dan bertaqwa
(IMTAQ) kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu dengan meningkatkan perkembangan IPTEK mahasiswa
dalam:
a.Kualitas proses pembelajaran dan kehidupan akademik yang sehat secara berkesinambungan.
b.Kegiatan penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berwawasan lingkungan.
c.Pembinaan mahasiswa yang beriman dan bertaqwa.
d.Kerjasama antar perguruan tinggi, industri lembaga penelitian, lembaga pemerintah serta
masyarakat.
4.2Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cocok bagi perkembangan IPTEK bagi mahasiswa
sebagai agent of change and agent of control.
a.Sasaran dan Strategi Pembinaan IPTEK (Rahardi: 2007)
Menentukan sasaran-sasaran yang dituju untuk meningkatan kemampuan Ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam tahun 2007-2008, antara lain:
Meningkatnya kemampuan dan produktifitas dalam penguasaan ilmu dasar, ilmu terapan, dan
rekayasa teknologi menuju terbentuknya intermediasi yang efisien untuk meningkatkan daya difusi
hasil riset ke dalam kegiatan ekonomi.
Terwujudnya kesepahaman lintas pelaku terhadap status dan arah perkembangan mekanisme
intermediasi iptek, tersedianya informasi teknologi yang mudah diakses untuk meningkatkan
pemanfaatan hasil litbang oleh dunia usaha dan masyarakat, serta tumbuhnya jaringan kemitraan
dalam kerangka sistem inovasi nasional.
Semakin tersedianya sumberdaya iptek yang handal dan professional.
Meningkatnya upaya pengembangan dan pengelolaan hak atas kekayaan intelektual dan
pengetahuan tradisional di segenap kalangan dan penerapannya di berbagai bidang kehidupan.
Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil IPTEK dalam negeri oleh masyarakat, dunia usaha dan
pemerintah.
Dengan adanya sasaran tujuan pengembangan IPTEK diatas, maka pendidikan kita memerlukan
beberapa strategi diantaranya:
1.Bangsa yang sedang membangun amat membutuhkan manusia yang kreatif.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) kecuali memerlukan political will dari negara tersebut juga
memerlukan kesiapan mental (soft ware) pada bangsa penerima atau pengembangnya. Hambatanhambatan socio liberal di negara berkembang: feodalisme dan adat istiadat, sedapat mungkin dikikis
habis melalui pendidikan.
2.Dunia ini penuh dengan kontradisi, dimasa datang akan ditandai oleh dunia hemegoni dan
dominasi bangsa yang memiliki nilai lebih dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Oleh karena
itu, tantangan dasar pendidikan islam saat ini adalah mencari system pendidikan alternative sintesa
dari berbagai system pendidikan yang pernah ada. Dengan lebih menitik beratkan pada aspek efektif
yang seimbang degan segi kognitif, pendidikan islam juga harus memadukan secara harmonis dalam
formal, nonformal dan informal.
Strategi yang digunakan dalam meningkatkan peranan dan perkembangan IPTEK dapat dibagi
dengan teknik kelompok atau perorangan.
1.Secara kelompok dapat dilakukan dengan: rapat kelompok dosen, workshop, seminar, karyawisata,
angket, atau observasi.
2.Secara perorangan dapat dilakukan dengan kunjungan kelas, dan individual conference. Secara
teknis dapat dilakukan dengan :
- Wawancara dengan pimpinan dan staf institusi pendidikan serta mahasiswa.
- Pengamatan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan
perlengkapan/fasilitas pendidikan, serta mempelajari dan meneliti catatan-catatan kegiatan
penyelenggaraan pendidikan.
b.Kebijakan dalam Mendukung Perkembangan IPTEK
1.Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, pembangunan nasional dalam jangka menengah
perlu menempuh pokoK-pokok kebijasanaan berikut ini : mengembangkan nilai-nilai iptek dan
membentuk budaya iptek di masyarakat, mendorong kemitraan riset, mempercepat upaya
manufaktur progresif, meningkatkan mutu produk dan proses produksi, produktivitas, efisiensi, dan
inovasi dalam penguasan iptek, meningkatkan kualitas, kuantitas, dan komposisi sumber daya
manusia iptek, dan mengembangkan penataan dan pengelolaan kelembagaan iptek.
2. Kebijakan nasional dalam pembangunan bidang pendidikan telah memberikan arah keterpaduan
dalam peyelenggaraan system pemndidikan nasional menurut Drost SJ, J ; (1992)Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN) tahun 1993-1998 menjelaskan bahwa pendidikan nasional perlu di data,
dikembangkan, dan dimantapkan dengan melengkapi ketentuan perundangan serta mengadakan
pemerataan dan kejuruan dan upaya tersebut hanya didukung oleh peningkatan SDM pendidikan
secara bartahap disertai keterpaduan dan efisiensi pelaksanaannya sehingga mampu memenuhi
tuntutan dan kebutuhan pembangunan. Pendidikan nasional perlu dikembangkan melalui berbagai
jalur, jenis serta jenjang pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut peran serta masyarakat secara
optimal sebagai mitra pemerintah; yang memiliki nilai penting dalam penyelenggaraan pendidikan
pada masa yang akan datang melahirkan bentuk dan alternative system pendidikan generasi dan
kuantitas yang lebih baik.
3.Arah kebijakan dalam Peningkatan Kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam tahun
2008 menurut Rahardi Ramelan (2004) adalah:
Melakukan aplikasi program iptek pada bidang pertanian (pangan dan bioteknologi), bidang energi,
bidang manajemen dan teknologi transportasi, bidang teknologi pertahanan dan keamanan, bidang
teknologi informasi, komunikasi dan telekomunikasi dan bidang kesehatan (bioteknologi) dalam
upaya terbentuknya intermediasi yang efisien untuk meningkatkan daya difusi hasil riset ke dalam
kegiatan ekonomi.
Pengembangan dan rekayasa iptek yang berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat.
Mengembangkan jejaring kerja (net working) yang lebih baik antara lembaga iptek baik di pusat
maupun di daerah.
Memperluas pemanfaatan hasil teknologi tepat guna bagi masyarakat dan dunia usaha terutama
usaha kecil dan menengah.
Meningkatkan apresiasi berbagai kalangan terhadap pentingnya peran strategis iptek.
Mengoptimalkan pemanfaatan sarana laboratoria dan sumber daya iptek nasional.
C. Pola Pembinaan Perkembangan IPTEK
Dari informasi di atas maka pola pembinaan SDM terhadap perkembangan IPTEK dapat diterapkan
melalui beberapa media, yaitu:
1.Pendidkan moral
(Agus Krisno dalam pengantar pendidikan) Tinjauan tentang pendidikan dari sudut pandang
masyarakat di satu pihak dan sudut pandang individu dilain pihak sudah menjadi dialog klasik dan
terus –menerus. Dari sudut pandang maayarakat, pendidikan ialah proses sosialisasi, yakni
memesyarakatkan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan keterampilandalam kehidupan.
Sosiolog Emile Durkheim dala karyanya Education and Sociology (1956), mengatakan bahwa
pendidikan merupakan produk masyarakat yang menetapkan kelanggengan kehidupan masyarakat
itu sendiri, yaitu mampu hidup konsisten mengatasi ancaman dan tantangan masa depan.
NAbi Muhammad S.A.W bersabda: “Didiklah anak-anak kamu, sesungguhnya mereka di ciptakan
utuk zamannya dan bukan untuk zaman kamu”.
Dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan dapat membantu kita menemukan jalan bagaimana kita
harus mengorientasikan tingkah laku kita. Al-qur’an juga memerintahkan kepada kita untuk
berikhtiar menuju pada kehidupan yang lebih produktif dan progresif. Sebab, kehidupan
membutuhkan dinamika dan juga kreativitas, kebebasan berkehendak (free will) bagi manusia, hal
tersebut dibenarkan oleh AL-Qur’an dan AL-Hadist Nabi Muhammad s.a.w, dan orang yang bermalasmalassan dalam mengarungi bahtera kehidupan dilaranng oleh agama (islam).
2.Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional perlu dikembangkan melalui berbagai jalur, jenis secara jenjang pendidikan.
Kondisi seperti ini menuntut peran serta masyarakat secara optimal sebagai mitra pemerintah: yang
memiliki nilai penting dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
Berbagai aspiirasi untuk mengantisipasi perkembangan pendidikan pada masa yang akan datang
melahirkan bentuk dan alternative system pendidikan terutama yang dianggap sesuai dan tepat
untuk mempersiapkan generasi dengan kwalitas yang lebih baik.
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sebelum DEPDIKNAS) secara umum memiliki
pengertian system pendidikan terpdadu yang dilaksanakan dengan mengembangkan 3 program
pendidikan, yaitu:
Pendidikan umum/ akademik yang mengacu pada kurikulum muatan nasional dengan orientasi
membekali peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan keterampilan fungisional merupakan bentuk pengembangan kurikulum muatan
lokal yang dapat mempersiapkan peserta didik untuk terjun dalam pembangunan
masyarakat, khususnya dunia kerja dan wirausaha.
Pendidikan agama mengutamakan mental dan sikap peserta didik dalam berbagai
kehidupan beragama sebagai pengembangan dari kurikulum muatan nasional.
3.Hadirnya system pendidikan terpadu
Sistem pendidikan terpadu merupakan proses pengkayaan pendidikan yang berorientasi kepada
kebutuhan pembangunan, termasuk social generasi muda (out put pendidikan) sebagai manusia
yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kemampuan yang lebuih tinggi dan memiliki
pengetahuan, sikap dan kemampuan untuk mengembangkan berbagai jenis keterampilan yang telah
dipelajarinya (UUSPN 1989).
4.Sedangkan secara filosofis, Djuju Sudjana (1996:121) guru besar IKIP Bandung menyatakanbahwa
system pendidikan terpadu di gagas untuk menterjemahkan tiga kajian pokok, yaitu:
Hakikat kehidupan yang baik, menjadi tujuan pendidikan dengan terbentuknya manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang MAha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri
serta bertanggung jawab tentang kemasyarakatan, seperti yang tertuang dalam UUSPN.
Hakikat manusia yang menjadi peserta didik. Manusia sebagai makhluk yaitu mempunyaihubunga
multilateral, baik dengan pencipta sesame ataupun degan lingkungannya, menyebabkan setiap
individu harus memiliki kemampuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Hakikat manusia sebagai proses perubahan bentuk dalam masyarakat. Perkembangan masyarakat
uyang majemuk banyak dipengaruhi berbagai factor yang berkaitan dengan kondisi fisik dan psikis
masyarakat pada umumnya.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah dan harus selalu dijaga serta
dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan SDM tersebut bisa dimanfaatkn dengan baik bagi mereka
yang berkompeten dalam segala bidang terutama dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Mahasiswa sebagai agent of change and agent of control dan generasi penerus harus semangat
selalu untuk menjadi SDM yang berkualitas agar dapat menjaga Indonesia.
5.2 Saran
Peranan dan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of cange and agent of control
dalam peningkatan Sumbar Daya Manusia (SDM) merupakan hal sangat kontroversi bagi Indonesia
sehingga dalam pengembangannya perlu beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1.Menbangun suatu perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of cange and agent of
control dalam peningkatan Sumbar Daya Manusia (SDM) merupakan suatu masalah yang kompleks,
membutuhkan integrasi dari berbagi bidang disiplin ilmu. Keberhasilan mahasiswa sebagai agent of
cange and agent of control terhadap peranan dan perkembangan IPTEK bergantung pada suatu
usaha untuk mengolaborasikan berbagai sumber ilmu baik peranan guru, lembaga pemerintah
ataupun instansi-instansi lain yang terlibat didalamnya. Biasanya untuk membuat kesinergisan
seperti ini merupakan masalah yang cukup besar untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
2.Bangsa Indonesia masih harus berjuang keras dalam pengembangan kemampuan Iptek, karena
menghadapi beberapa permasalahan utama dan mendasar, antara lain:
a. Pertama tingkatan secara umum dalam menyerap dan mengembangkan Iptek masih terbatas pada
kemampuan untuk menggunakan dan atau modifikasi.
b. Kedua pengembangan kemampuan Iptek membutuhkan sumber daya manusia yang cukup, baik
dalam kuantitas maupun kualitasnya, sementara itu sumber daya manusia yang tersedia masih
sangat terbatas.
c. Ketiga anggaran dari usaha pemerintah yang tersedia untuk kegiatan penelitian dan
pengembangan yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan kemampuan Iptek masih terbatas
pula, sedangkan peran serta swasta dan kalangan industri belum berjalan secara optimal.
d. Keempat pada tingkatan operasional, sistem dan kelembagaan dalam pengembangan kemampuan
Iptek diperkirakan belum memenuhi kebutuhan minimal yang dipersyaratkan agar proses
pengembangan kemampuan Iptek berjalan secara efektif dan efisien.
Perkembanagan IPTEK membawa pengaruh yang besar terhadap kehidupan social dan
kebudayaan umat manusia, yang meliputi beberapa aspek antara lain komunikasi, transportasi,
mekanisasi industri, pertanian dan persenjataan, termasuk di dalamnya adalah pendidikan.
Perkembangan IPTEK di samping banyak menimbulkan perubahan dalam nilai-nilai,--baik nilai
social, budaya, spiritual, intelektual maupun material—juga menimbulkan kebutuhan baru,
aspirasi baru dan sikap hidup baru (Sukmadinata, 2000). Hal-hal di atas menuntut perubahan
pada sistem dan isi pendidikan yang diwujudkan dalam rekonstruksi kurikulum. Mengingat
pendidikan bukan hanya mewariskan nilai-nilai dan hasil kebudayaan lama, tetapi juga
mempersiapkan SDM unggul agar mampu hidup pada masa kini dan yang akan datang
Perkembangan IPTEK secara langsung maupun tidak langsung membawa pengaruh terhadap
kurikulum pendidikan. Pengaruh langsung dari perkembangan ini adalah memberikan isi/materi
atau bahan yang akan disampaikan dalam pendidikan. Sedang pengaruh tidak langsung dari
perkembangan IPTEK ini menyebabkan perkembangan masyarakat, yang tentunya menimbulkan
problema-problema baru yang menuntut pemecahan masalah dengan pengetahuan dan
ketrampilan baru yang dikembangkan dalam pendidikan (Sukmadinata, 2000).
Oleh sebab itu, perlunya usaha-usaha yang terus menerus dalam pengembangan kurikulum dan
pembelajaran agar selaras dengan perkembangan zaman. Usaha-usaha tersebut antara lain
meliputi:
1.Perbaikan kurikulum secara terus menerus dapat di up date
2.Isi muatan kurikulum dapat memenuhi kebutuhan stake holders
3.Isu-isu global perkembangan kontemporer dan nilai-nilai kearifan potensi local menjadi basic
pendekatan kurikulum
4.Pengembangan metode pengajaran yang bervariasi
5.Penggunaan multimedia dalam pembelajaran
Pandangan Filsafat kurikulum dan pengajaran terhadap perkembangan iptek dan
informasi
Akibat pengaruh globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, memberikan dampak tersendiri bagi kehidupan manusia, baik dampak yang positif
maupun maupun yang negatif. Dampak yang positif salah satunya memberikan kemudahan bagi
manusia memenuhi kebutuhannya secara cepat, efektif dan efisien di segala lini aktivitas
kehidupan. Sebaliknya dampak negatifnya tak kurang banyak, termasuk di dalamnya sifat
ketergantungan manusia olehn kemudahan fasilitas, di samping dampak-dampak lainnya yang
berhubungan dengan kehidupan social.
Implikasi nyata dalam dunia pendidikan membawa pengaruh terhadap model pendidikan dimana
tuntutan kurikulum dan pengajaran harus selalu up to date terus menerus, disesuaikan dengan
perkembangan yang ada, agar hasil dari pengembangan kurikulum tidak ketinggalan zaman.
Kenyataan seperti sebagaimana digambaarkan filsafat progresivisme yang memandang bahwa
kemajuan yang telah dicapai oleh manusia dewasa ini karena kemampuan manusia dalam
mengembangkanberbagai ilmu, baik ilmu-ilmu social, budaya, maupun ilmu pengetahuan alam
(Barnadib, 1996). Ide-ide sentral pendidikan yang dikembangkan dalam progresivisme ini
berkisar pada penerapan dari konsep-konsep rasionalitas, kebebasan dan kesamaan.
Pendidikan adalah distribusi demokratis dan rasionalitas dengan perlakuan yang seimbang
(kewajiban dan hak) antara kebebasan dan kesamaan pada subjek didik. Hal ini sebagaimana
dikatakan Imam Barnadib (1996) bahwa menurut teori SDM, suasana pendidikan (kurikulum dan
aspek-aspek pembelajaran) mengikuti konsep pendidikan yang berpusat pada siswa dan
mengutamakan perhatiannya ke masa depan daripada masa lalu, yaitu tuntutan untuk survive
mengikuti perkembangan zaman, terutamanya perkembangan informasi dan IPTEK.
Implikasi perkembangan iptek dan informasi serta kebutuhan SDM terhadap
pengembangan kurikulum dan pengajaran.
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK)
DALAM DUNIA PENDIDIKAN
A. Latar Belakang
1.1LATAR BELAKANG
Sampai sekarang dirasakan betapa sedikitnya buku-buku, karya tulis ataupun karya ilmiah yang
membahas masalah perguruan tinggi. Jika dbandingkan dengan kajian bidang lain, masalah
perguruan tinggi ini kurang mengena dan mendapat respon dari konsumsi publik. Padahal, jika kita
menerawang lebih dekat pada dunia perguruan tinggi akan ditemukan segudang paradigmaparadigma yang sangat menarik untuk di kupas secara tuntas dan jelas. Dengan menaggapi hal ini
maka penulis membuat karya tulis dengan judul “perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai
agent of change and agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM))”
dengan ini penulis berusaha mengungkapkan sebagian kecil permasalahan dunia pendidikan.
Masalah pendidikan dalam perguruan tinggi memang kerap kali menimbulkan problematika.
Tanggapan demikian ternyata juga terlontar dari seorang ahli filosofi dalam bidang pendidikan,
Socrates beranggapan bahwa dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi terus-menerus
mencetuskan permasalahan-permasalan baru yang tidak ada kunjung habisnya dan sampai sekarang
masih banyak permasalahan dalam tanda tanya besar.
Dalam penulisan ini akan dicoba menguraikan sekaligus menganalisis seputar penyelesaian masalah
perguruan tinggi yang terkait dengan perkembangan IPTEK mahasiswa sebagai agent of change and
agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM)). Pada kasus ini penulis akan
disajikan dalam bentuk landasan yuridik melalui pendekatan textual approach, contextual approach
and religion approach sehingga karya tulis ini dapat pula dikaji perkembangannya oleh pihak lain,
selain itu karya tulis ini juga berfokus pada faktor-faktor penyebab masalah dan penyelesaian
masalah melalui pembinaan yang cocok bagi mahasiswa. Kendatipun begitu, karya tulis ini
diharapkan agar turut menambah wawasan
untuk beradaptasi bagi mereka yang akan memasuki perguruan tinggi, juga menjadi referensi
tambahan bagi mereka yang memiliki kepedulian terhadap paradigma perkembangan IPTEK
terhadap pendidikan moral bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of control dalam
upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) ), baik itu dalam kedudukannya sabagai pembina
mahasiswa atau aktifitas mahasiswa.
1.2RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas maka dapat dirumuska permasalahannya
sebagai berikut:
a.Bagaimanakah perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of control
dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam dunia global saat ini?
b.Bagai manakah pola pembinaan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and
agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM)
1.3TUJUAN PENULISAN
Dilihat dari rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
a.Mengetahui perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of control
dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) .
b.Mengetahui pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cocok bagi perkembangan IPTEK bagi
mahasiswa sebagai agent of change and agent of control.
1.4MAFAAT PENULISAN
Kendatipun begitu, karya tulis ini diharapkan turut bermanfaat dalam berbagai hal, misalnya:
a.menambah wawasan untuk beradaptasi bagi mereka yang akan memasuki perguruan tinggi,
juga menjadi referensi tambahan bagi mereka yang memiliki kepedulian terhadap masalah
perguruan tinggi dan kemahasisiwaan, baik itu dalam kedudukannya sabagai pembina mahasiswa
atau aktifitas mahasiswa.
b.Mahasiswa bisa mewujutkan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and
agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM).
c.Hasil pembinaan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of
control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) ini bisa pembaca lihat pada konsep
yang dilakukan misalnya dari aspek strategi, landasan, kebijaksanaan dan metode-metode
pembinaan.
TELAAH PUSTAKA
2.1 Ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses
yang disebut metode ilmiah (scientific method) (Jujun S. Suriasumantri, 1992). Sedang teknologi
adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam
kehidupan manusia sehari-hari.
Menurut Dr. Ir. Muh Nuh DEA dan Ir. Endrotomo ada dua jenis pengetahuan yaitu:
1. Pengetahuan Biasa (knowledge) diperoleh dari keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan, seperti
perasaan pikiran, pengalaman, pancaindera dan intuisi untuk mengetahui sesuatu tanpa
memperhatikan objek, cara dan kegunaannya.
2. Sedangkan pengetahuan ilmiah (science) juga merupakan keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan
untuk mengetahui sesuatu, tetapi dengan memperhatikan obyek, cara yang digunakan dan kegunaan
dari pengetahuan tersebut.
Arnold Pacey berpendapat bahwa pengetahuan adalah "The application os scientific and other
knowledge to practical task by ordered systems. That is involved people and organizations, living
things and machines". Dengan kata lain, teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang terlibat dalam
perencanaannya sehingga teknologi tidak bebas organisasi, tidak bebas budaya dan sosial, ekonomi
dan politik.
Beberapa pengertian teknologi menurut David L. Gotech: people tools, resources, to solve problems
or to extend their capabilities. Sehinga teknologi dapat dipahami sebagai "upaya" untuk
mendapatkan suatu "produk" yang dilakukan oleh manusta dengan memanfaatkart peralatan (tools),
proses dan sumberdaya (resources).
Definisi teknologi yang lain diberikan oleh Rias Van Wyk "Technology is a "set of means" created by
people to facilitate human endeavor". Dari definisi tersebut, ada bebempa esiensi yang terkandung
yaitu :
1.Teknologi terkait dengan ide atau pikiran yang tidak akan pernah berakhir, keberadaan teknotogi
bersama dengan keberadaan budaya umat manusia.
2.Teknologi merupakan kreasi dari manusia, sehingga tidak alami dan bersifat artificial.
3.Teknologi merupakan himpunan dari pikiran (set of means), sehingga teknologi dapat dibatasi atau
bersifat universal, tergantung dari sudtit pandang analisis.
4.Teknologi bertujuan untuk memfasilitasi human endeavor (ikhtiar manusia). Sehingga tekno logi
harus mampu merungkatkan performansi (kinreja) kemampuan manusia.
Dari definisi di atas, ada 3 (tiga) entitas Yang terkandung dalam teknologi yaitu, Skill (Keterampilan),
Algorithnia (Logika berfikir) dan hardware (Perangkat Keras).Dalam pandangan Management of
Technology, Teknologi dapat digambarkan dalam beragam cara, yaitu:
1.Teknologi sebagai makna uiituk memenuhi suatu maksud di dalamnya terkandung apa saja yang
dibutuhkan untuk merubah (mengkonversikan) sumberdaya (resources) ke suatu produk atau jasa.
2.Teknologi tidak ubahriya sebagai pengetahuan, sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai suatu
tujuan (objective).
3.Technologi adalah suatu tubuh dari ilmu pengetahuan dan rekayasa (Engineering) yang dapat
diaplikasikan pada perancangan produk dan atau proses atau pada penelitian untuk mendapatkan
pengetahuan baru.
Muhammad Null dalam teknologi tepat guna (17 Desember 1998), IPTEK ternyata telah mampu
memberikan manfaat bagi Sumber Daya Manusia.
a.Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM
Pertama bertambahnya jumlah perguruan tinggi menjadi 52 perguruan tinggi negeri dan lebih dari
1000 perguruan tinggi swasta.
Kedua jumlah mahasiswa program diploma terus meningkat dari 12 ribu orang atau sekitar 3 persen
dari jumlah mahasiswa keseluruhan pada akhir Repelita II menjadi sekitar 469 ribu orang atau sekitar
20 persen dari jumlah keseluruhan mahasiswa pada akhir Repelita V.
Ketiga jumlah tenaga peneliti di berbagai lembaga penelitian terus meningkat.
b.Dalam kelembagaan Iptek yang tercermin pada:
Pertama terbentuknya Dewan Riset Nasional (DRN) yang bertugas meningkatkan kegiatan koordinasi,
perumusan, pemantauan, dan evaluasi terhadap program utama nasional riset dan teknologi (Punas
Ristek).
Kedua berdirinya Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), yang terutama bertugas memberikan
pertimbangan pada Pemerintah dan masyarakat mengenai pembinaan iptek melengkapi
pengembangan kelembagaan iptek.
Ketiga pembentukan Dewan Standardisasi Nasional ditujukan untuk mendorong makin
dikembangkannya sistem standardisasi yang memiliki kaitan dengan perkembangan industri dan
iptek.
Keempat untuk mewujudkan iklim dan perangkat perlindungan hukum bagi penemu dalam
pengembangan iptek, telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 6 tahun 1989 Tentang Paten.
c. Peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat
Pertama kegiatan pengembangan iptek di bidang kebutuhan dasar manusia yang meliputi bidang
kesehatan, pertanian, pangan dan gizi, permukiman dan perumahan, serta pendidikan telah
memberikan sumbangan besar bagi tercapainya swasembada beras, perbaikan gizi masyarakat,
peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta peningkatan kecerdasan kehidupan masyarakat.
Kedua kegiatan pengembangan iptek dalam sumber daya alam dan energi menghasilkan data dan
informasi yang bermanfaat untuk pelestarian fungsi dan kemampuan lingkungan hidup dan sumber
daya alam. Dalam upaya mengendalikan pencemaran lingkungan, telah dikembangkan lasilitas
pengolahan limbah, penguasaan teknologi bersih lingkungan, dan pengembangan proses daur ulang.
Dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati, telah ditangkarkan beberapa fauna langka,
inventarisasi hutan dengan menggunakan citra satelit ataupun foto udara, dan peningkatan koleksi
tanaman di kebun raya.
Ketiga, kegiatan pengembangan iptek di bidang industri, khususnya industri pesawat terbang,
melalui alih teknologi telah mencapai tahap integrasi teknologi dan sedang menuju ke tahap
berikutnya dari transformasi teknologi, yaitu pengembangan teknologi baru untuk menghasilkan
produk baru. Hal itu ditunjukkan dengan kemampuan mengembangkan dan memproduksi pesawat
CN 235, dan sedang dirancangnya pesawat terbang N 250 yang merupakan upaya mencapai tahap
transformasi teknologi ketiga.
Keempat industri telekomunikasi dan elektronika telah mampu memproduksi komponen transistor
frekuensi tinggi untuk penguat daya transistor dan komponen semikonduktor untuk keperluan
avionik, pemancar radio dan televisi untuk daerah terpencil, serta dikembangkannya komunikasi
telepon yang menggunakan frequency division multiplexing (FDM).
Kelima dalam industri energi telah berhasil dibuat desain turbin uap batu bara untuk pembangkit
listrik dengan kekuatan 50 kilowatt, model pemanfaatan energi matahari untuk pembangkit tenaga
listrik, penggerak pompa irigasi, dan pengolah air laut menjadi air tawar.
Dalam firman Allah,“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu
pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Mujadillah [58] : 11 ). Berdasarkan hal ini, maka
pengembangan kemampuan IPTEK di bidang sosial budaya, falsafah, ekonomi, hukum, dan
perundang-undangan yang dilakukan oleh lembaga penelitian pemerintah, masyarakat, dan swasta
telah melahirkan pemikiran baru dan membuka cakrawala baru di bidang sosial budaya dan dalam
pelaksanaan manajemen pembangunan merupakan perpaduan dari hasil penelitian dan pendidikan.
Berbagai hasil penelitian dan karya tulis yang mendorong cara pikir dan cara pandang iptek itu telah
mendorong masyarakat memiliki perhatian saksama dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan
menguasai IPTEK.
METODE PENULISAN
3.1 Sumber Data
Karya tulis ini menggunakan data yang berbentuk kata-kata dan angka. Data tersebut merupakan
data skunder berasal dan tahapan pengumpulan data dengan pembacaan secara kritis terhadap
ragam literature berupa buku, surat kabar, majalah, bulletin, jurnal, makalah maupun dari internet.
Penulisan mengelompokkan atau menyeleksi data dan informasi tersebut berdasarkan kategori atau
relevansi dan kemudian ke tahahapan analisis.
3.2 Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman (1992:15-21), analisis kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang
terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
a.Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catata-catatan tertulis atau intisari dari
dokumen. Reduksi data berlangsung secara terus-menerus selama proyek penulisan berlangsung
smapai karya tulis akhir lengkap tersusun. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganissasi data
dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finslnya dapat ditarik dan diverifikasi.
b.Penyajian Data
Penyajian data merupakann sekumpulan informasi tersusun yang member kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian dapat
dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya berdasarkan atas pemahman
yang didapat ddari penyajian-penyajian tersebut.
PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan IPTEK bagi Mahasiswa sebagai Agent of Change and Agent of Control
dalam Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM).
Berpikir kreatif adalah salah satu cara yang mendukung perkembangan IPTEK dalam pembinaan
Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan berpikir kreatif kita akan menjadi orang yang peka dan jeli
untuk melihat peluang yang ada. Untuk menghasilkan mahasiswa yang berpikir kreatif tentunya tak
hanya cukup kita dapatkan di bangku perkuliahan saja, akan tetapi dengan kemauan yang kuat untuk
mau belajar dan dengan metode yang efektif. Sebagai seorang mahasiswa kita harus mengingat jati
diri kita sebagai agent of change and agent of social control. Berangkat dari pemikiran itu, maka
segala kreatifitas yang ada dalam diri kita harus bisa memberikan banyak manfaat bagi seluruh
elemen masyarakat dan perkembangan ilmu teknologi (KBM Universitas Brawijaya, 2008)
M. Shiddiq Al-Jawi mengatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di
satu sisi memang berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai
sarana modern industri, komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti amat bermanfaat. Tapi di
sisi lain, tak jarang iptek berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan
martabat manusia. Bom atom telah menewaskan ratusan ribu manusia di Hiroshima dan Nagasaki
pada tahun 1945.
Guru Besar Universitas Tokyo Direktur The National Astronomical Observatory, Mikata, Tokyo,
Jepang( dalam http://www.islamic-awareness.org/Quran/Science/sci- entists.html). Dengan
membaca Al-Quran, saya dapat menemukan jalan masa depan saya untuk investigasi alam semesta.
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajad" (QS Al-Mujaadilah : 11)
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah orang yang berilmu"
( QS Al-Faathir : 28 )
Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran" (QS Az-Zumar : 9)
Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran" (QS Ar-Ra'd:19)
Berdasarkan hal di atas, ada 4 (empat) nilai luhur pembangunan IPTEK nasional untuk
mendayagunakan IPTEK diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggung jawabkan, yaitu:
1. Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, lingkungan,
finansial, bahkan dampak politis
2. Visionary, pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi taktis
dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanya memberi implikasi terbatas.
3. Innovative, asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang bermanfaat. Nilai luhur
pembangunan IPTEK artinya adalah berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan memberikan
apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi baru dalam upaya inovatif untuk
meningkatkan produktifitas.
4. Excellence, keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik atau berusaha
menuju yang terbaik.Pesatnya kemajuan Iptek memerlukan penguasaan, pemanfaatan, dan
kemajuan Iptek untuk memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global.
Perkembangan IPTEK menurut Fahra (2008) adalah menjadi perguruan tinggi yang kompeten dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berwawasan lingkungan, menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas unggul yang kesemuanya diabdikan untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia, serta membangun manusia seutuhnya, beriman dan bertaqwa
(IMTAQ) kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu dengan meningkatkan perkembangan IPTEK mahasiswa
dalam:
a.Kualitas proses pembelajaran dan kehidupan akademik yang sehat secara berkesinambungan.
b.Kegiatan penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berwawasan lingkungan.
c.Pembinaan mahasiswa yang beriman dan bertaqwa.
d.Kerjasama antar perguruan tinggi, industri lembaga penelitian, lembaga pemerintah serta
masyarakat.
4.2Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cocok bagi perkembangan IPTEK bagi mahasiswa
sebagai agent of change and agent of control.
a.Sasaran dan Strategi Pembinaan IPTEK (Rahardi: 2007)
Menentukan sasaran-sasaran yang dituju untuk meningkatan kemampuan Ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam tahun 2007-2008, antara lain:
Meningkatnya kemampuan dan produktifitas dalam penguasaan ilmu dasar, ilmu terapan, dan
rekayasa teknologi menuju terbentuknya intermediasi yang efisien untuk meningkatkan daya difusi
hasil riset ke dalam kegiatan ekonomi.
Terwujudnya kesepahaman lintas pelaku terhadap status dan arah perkembangan mekanisme
intermediasi iptek, tersedianya informasi teknologi yang mudah diakses untuk meningkatkan
pemanfaatan hasil litbang oleh dunia usaha dan masyarakat, serta tumbuhnya jaringan kemitraan
dalam kerangka sistem inovasi nasional.
Semakin tersedianya sumberdaya iptek yang handal dan professional.
Meningkatnya upaya pengembangan dan pengelolaan hak atas kekayaan intelektual dan
pengetahuan tradisional di segenap kalangan dan penerapannya di berbagai bidang kehidupan.
Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil IPTEK dalam negeri oleh masyarakat, dunia usaha dan
pemerintah.
Dengan adanya sasaran tujuan pengembangan IPTEK diatas, maka pendidikan kita memerlukan
beberapa strategi diantaranya:
1.Bangsa yang sedang membangun amat membutuhkan manusia yang kreatif.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) kecuali memerlukan political will dari negara tersebut juga
memerlukan kesiapan mental (soft ware) pada bangsa penerima atau pengembangnya. Hambatanhambatan socio liberal di negara berkembang: feodalisme dan adat istiadat, sedapat mungkin dikikis
habis melalui pendidikan.
2.Dunia ini penuh dengan kontradisi, dimasa datang akan ditandai oleh dunia hemegoni dan
dominasi bangsa yang memiliki nilai lebih dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Oleh karena
itu, tantangan dasar pendidikan islam saat ini adalah mencari system pendidikan alternative sintesa
dari berbagai system pendidikan yang pernah ada. Dengan lebih menitik beratkan pada aspek efektif
yang seimbang degan segi kognitif, pendidikan islam juga harus memadukan secara harmonis dalam
formal, nonformal dan informal.
Strategi yang digunakan dalam meningkatkan peranan dan perkembangan IPTEK dapat dibagi
dengan teknik kelompok atau perorangan.
1.Secara kelompok dapat dilakukan dengan: rapat kelompok dosen, workshop, seminar, karyawisata,
angket, atau observasi.
2.Secara perorangan dapat dilakukan dengan kunjungan kelas, dan individual conference. Secara
teknis dapat dilakukan dengan :
- Wawancara dengan pimpinan dan staf institusi pendidikan serta mahasiswa.
- Pengamatan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan
perlengkapan/fasilitas pendidikan, serta mempelajari dan meneliti catatan-catatan kegiatan
penyelenggaraan pendidikan.
b.Kebijakan dalam Mendukung Perkembangan IPTEK
1.Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, pembangunan nasional dalam jangka menengah
perlu menempuh pokoK-pokok kebijasanaan berikut ini : mengembangkan nilai-nilai iptek dan
membentuk budaya iptek di masyarakat, mendorong kemitraan riset, mempercepat upaya
manufaktur progresif, meningkatkan mutu produk dan proses produksi, produktivitas, efisiensi, dan
inovasi dalam penguasan iptek, meningkatkan kualitas, kuantitas, dan komposisi sumber daya
manusia iptek, dan mengembangkan penataan dan pengelolaan kelembagaan iptek.
2. Kebijakan nasional dalam pembangunan bidang pendidikan telah memberikan arah keterpaduan
dalam peyelenggaraan system pemndidikan nasional menurut Drost SJ, J ; (1992)Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN) tahun 1993-1998 menjelaskan bahwa pendidikan nasional perlu di data,
dikembangkan, dan dimantapkan dengan melengkapi ketentuan perundangan serta mengadakan
pemerataan dan kejuruan dan upaya tersebut hanya didukung oleh peningkatan SDM pendidikan
secara bartahap disertai keterpaduan dan efisiensi pelaksanaannya sehingga mampu memenuhi
tuntutan dan kebutuhan pembangunan. Pendidikan nasional perlu dikembangkan melalui berbagai
jalur, jenis serta jenjang pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut peran serta masyarakat secara
optimal sebagai mitra pemerintah; yang memiliki nilai penting dalam penyelenggaraan pendidikan
pada masa yang akan datang melahirkan bentuk dan alternative system pendidikan generasi dan
kuantitas yang lebih baik.
3.Arah kebijakan dalam Peningkatan Kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam tahun
2008 menurut Rahardi Ramelan (2004) adalah:
Melakukan aplikasi program iptek pada bidang pertanian (pangan dan bioteknologi), bidang energi,
bidang manajemen dan teknologi transportasi, bidang teknologi pertahanan dan keamanan, bidang
teknologi informasi, komunikasi dan telekomunikasi dan bidang kesehatan (bioteknologi) dalam
upaya terbentuknya intermediasi yang efisien untuk meningkatkan daya difusi hasil riset ke dalam
kegiatan ekonomi.
Pengembangan dan rekayasa iptek yang berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat.
Mengembangkan jejaring kerja (net working) yang lebih baik antara lembaga iptek baik di pusat
maupun di daerah.
Memperluas pemanfaatan hasil teknologi tepat guna bagi masyarakat dan dunia usaha terutama
usaha kecil dan menengah.
Meningkatkan apresiasi berbagai kalangan terhadap pentingnya peran strategis iptek.
Mengoptimalkan pemanfaatan sarana laboratoria dan sumber daya iptek nasional.
C. Pola Pembinaan Perkembangan IPTEK
Dari informasi di atas maka pola pembinaan SDM terhadap perkembangan IPTEK dapat diterapkan
melalui beberapa media, yaitu:
1.Pendidkan moral
(Agus Krisno dalam pengantar pendidikan) Tinjauan tentang pendidikan dari sudut pandang
masyarakat di satu pihak dan sudut pandang individu dilain pihak sudah menjadi dialog klasik dan
terus –menerus. Dari sudut pandang maayarakat, pendidikan ialah proses sosialisasi, yakni
memesyarakatkan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan keterampilandalam kehidupan.
Sosiolog Emile Durkheim dala karyanya Education and Sociology (1956), mengatakan bahwa
pendidikan merupakan produk masyarakat yang menetapkan kelanggengan kehidupan masyarakat
itu sendiri, yaitu mampu hidup konsisten mengatasi ancaman dan tantangan masa depan.
NAbi Muhammad S.A.W bersabda: “Didiklah anak-anak kamu, sesungguhnya mereka di ciptakan
utuk zamannya dan bukan untuk zaman kamu”.
Dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan dapat membantu kita menemukan jalan bagaimana kita
harus mengorientasikan tingkah laku kita. Al-qur’an juga memerintahkan kepada kita untuk
berikhtiar menuju pada kehidupan yang lebih produktif dan progresif. Sebab, kehidupan
membutuhkan dinamika dan juga kreativitas, kebebasan berkehendak (free will) bagi manusia, hal
tersebut dibenarkan oleh AL-Qur’an dan AL-Hadist Nabi Muhammad s.a.w, dan orang yang bermalasmalassan dalam mengarungi bahtera kehidupan dilaranng oleh agama (islam).
2.Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional perlu dikembangkan melalui berbagai jalur, jenis secara jenjang pendidikan.
Kondisi seperti ini menuntut peran serta masyarakat secara optimal sebagai mitra pemerintah: yang
memiliki nilai penting dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
Berbagai aspiirasi untuk mengantisipasi perkembangan pendidikan pada masa yang akan datang
melahirkan bentuk dan alternative system pendidikan terutama yang dianggap sesuai dan tepat
untuk mempersiapkan generasi dengan kwalitas yang lebih baik.
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sebelum DEPDIKNAS) secara umum memiliki
pengertian system pendidikan terpdadu yang dilaksanakan dengan mengembangkan 3 program
pendidikan, yaitu:
Pendidikan umum/ akademik yang mengacu pada kurikulum muatan nasional dengan orientasi
membekali peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan keterampilan fungisional merupakan bentuk pengembangan kurikulum muatan
lokal yang dapat mempersiapkan peserta didik untuk terjun dalam pembangunan
masyarakat, khususnya dunia kerja dan wirausaha.
Pendidikan agama mengutamakan mental dan sikap peserta didik dalam berbagai
kehidupan beragama sebagai pengembangan dari kurikulum muatan nasional.
3.Hadirnya system pendidikan terpadu
Sistem pendidikan terpadu merupakan proses pengkayaan pendidikan yang berorientasi kepada
kebutuhan pembangunan, termasuk social generasi muda (out put pendidikan) sebagai manusia
yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kemampuan yang lebuih tinggi dan memiliki
pengetahuan, sikap dan kemampuan untuk mengembangkan berbagai jenis keterampilan yang telah
dipelajarinya (UUSPN 1989).
4.Sedangkan secara filosofis, Djuju Sudjana (1996:121) guru besar IKIP Bandung menyatakanbahwa
system pendidikan terpadu di gagas untuk menterjemahkan tiga kajian pokok, yaitu:
Hakikat kehidupan yang baik, menjadi tujuan pendidikan dengan terbentuknya manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang MAha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri
serta bertanggung jawab tentang kemasyarakatan, seperti yang tertuang dalam UUSPN.
Hakikat manusia yang menjadi peserta didik. Manusia sebagai makhluk yaitu mempunyaihubunga
multilateral, baik dengan pencipta sesame ataupun degan lingkungannya, menyebabkan setiap
individu harus memiliki kemampuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Hakikat manusia sebagai proses perubahan bentuk dalam masyarakat. Perkembangan masyarakat
uyang majemuk banyak dipengaruhi berbagai factor yang berkaitan dengan kondisi fisik dan psikis
masyarakat pada umumnya.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah dan harus selalu dijaga serta
dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan SDM tersebut bisa dimanfaatkn dengan baik bagi mereka
yang berkompeten dalam segala bidang terutama dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Mahasiswa sebagai agent of change and agent of control dan generasi penerus harus semangat
selalu untuk menjadi SDM yang berkualitas agar dapat menjaga Indonesia.
5.2 Saran
Peranan dan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of cange and agent of control
dalam peningkatan Sumbar Daya Manusia (SDM) merupakan hal sangat kontroversi bagi Indonesia
sehingga dalam pengembangannya perlu beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1.Menbangun suatu perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of cange and agent of
control dalam peningkatan Sumbar Daya Manusia (SDM) merupakan suatu masalah yang kompleks,
membutuhkan integrasi dari berbagi bidang disiplin ilmu. Keberhasilan mahasiswa sebagai agent of
cange and agent of control terhadap peranan dan perkembangan IPTEK bergantung pada suatu
usaha untuk mengolaborasikan berbagai sumber ilmu baik peranan guru, lembaga pemerintah
ataupun instansi-instansi lain yang terlibat didalamnya. Biasanya untuk membuat kesinergisan
seperti ini merupakan masalah yang cukup besar untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
2.Bangsa Indonesia masih harus berjuang keras dalam pengembangan kemampuan Iptek, karena
menghadapi beberapa permasalahan utama dan mendasar, antara lain:
a. Pertama tingkatan secara umum dalam menyerap dan mengembangkan Iptek masih terbatas pada
kemampuan untuk menggunakan dan atau modifikasi.
b. Kedua pengembangan kemampuan Iptek membutuhkan sumber daya manusia yang cukup, baik
dalam kuantitas maupun kualitasnya, sementara itu sumber daya manusia yang tersedia masih
sangat terbatas.
c. Ketiga anggaran dari usaha pemerintah yang tersedia untuk kegiatan penelitian dan
pengembangan yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan kemampuan Iptek masih terbatas
pula, sedangkan peran serta swasta dan kalangan industri belum berjalan secara optimal.
d. Keempat pada tingkatan operasional, sistem dan kelembagaan dalam pengembangan kemampuan
Iptek diperkirakan belum memenuhi kebutuhan minimal yang dipersyaratkan agar proses
pengembangan kemampuan Iptek berjalan secara efektif dan efisien.
Perkembanagan IPTEK membawa pengaruh yang besar terhadap kehidupan social dan
kebudayaan umat manusia, yang meliputi beberapa aspek antara lain komunikasi, transportasi,
mekanisasi industri, pertanian dan persenjataan, termasuk di dalamnya adalah pendidikan.
Perkembangan IPTEK di samping banyak menimbulkan perubahan dalam nilai-nilai,--baik nilai
social, budaya, spiritual, intelektual maupun material—juga menimbulkan kebutuhan baru,
aspirasi baru dan sikap hidup baru (Sukmadinata, 2000). Hal-hal di atas menuntut perubahan
pada sistem dan isi pendidikan yang diwujudkan dalam rekonstruksi kurikulum. Mengingat
pendidikan bukan hanya mewariskan nilai-nilai dan hasil kebudayaan lama, tetapi juga
mempersiapkan SDM unggul agar mampu hidup pada masa kini dan yang akan datang
Perkembangan IPTEK secara langsung maupun tidak langsung membawa pengaruh terhadap
kurikulum pendidikan. Pengaruh langsung dari perkembangan ini adalah memberikan isi/materi
atau bahan yang akan disampaikan dalam pendidikan. Sedang pengaruh tidak langsung dari
perkembangan IPTEK ini menyebabkan perkembangan masyarakat, yang tentunya menimbulkan
problema-problema baru yang menuntut pemecahan masalah dengan pengetahuan dan
ketrampilan baru yang dikembangkan dalam pendidikan (Sukmadinata, 2000).
Oleh sebab itu, perlunya usaha-usaha yang terus menerus dalam pengembangan kurikulum dan
pembelajaran agar selaras dengan perkembangan zaman. Usaha-usaha tersebut antara lain
meliputi:
1.Perbaikan kurikulum secara terus menerus dapat di up date
2.Isi muatan kurikulum dapat memenuhi kebutuhan stake holders
3.Isu-isu global perkembangan kontemporer dan nilai-nilai kearifan potensi local menjadi basic
pendekatan kurikulum
4.Pengembangan metode pengajaran yang bervariasi
5.Penggunaan multimedia dalam pembelajaran
Pandangan Filsafat kurikulum dan pengajaran terhadap perkembangan iptek dan
informasi
Akibat pengaruh globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, memberikan dampak tersendiri bagi kehidupan manusia, baik dampak yang positif
maupun maupun yang negatif. Dampak yang positif salah satunya memberikan kemudahan bagi
manusia memenuhi kebutuhannya secara cepat, efektif dan efisien di segala lini aktivitas
kehidupan. Sebaliknya dampak negatifnya tak kurang banyak, termasuk di dalamnya sifat
ketergantungan manusia olehn kemudahan fasilitas, di samping dampak-dampak lainnya yang
berhubungan dengan kehidupan social.
Implikasi nyata dalam dunia pendidikan membawa pengaruh terhadap model pendidikan dimana
tuntutan kurikulum dan pengajaran harus selalu up to date terus menerus, disesuaikan dengan
perkembangan yang ada, agar hasil dari pengembangan kurikulum tidak ketinggalan zaman.
Kenyataan seperti sebagaimana digambaarkan filsafat progresivisme yang memandang bahwa
kemajuan yang telah dicapai oleh manusia dewasa ini karena kemampuan manusia dalam
mengembangkanberbagai ilmu, baik ilmu-ilmu social, budaya, maupun ilmu pengetahuan alam
(Barnadib, 1996). Ide-ide sentral pendidikan yang dikembangkan dalam progresivisme ini
berkisar pada penerapan dari konsep-konsep rasionalitas, kebebasan dan kesamaan.
Pendidikan adalah distribusi demokratis dan rasionalitas dengan perlakuan yang seimbang
(kewajiban dan hak) antara kebebasan dan kesamaan pada subjek didik. Hal ini sebagaimana
dikatakan Imam Barnadib (1996) bahwa menurut teori SDM, suasana pendidikan (kurikulum dan
aspek-aspek pembelajaran) mengikuti konsep pendidikan yang berpusat pada siswa dan
mengutamakan perhatiannya ke masa depan daripada masa lalu, yaitu tuntutan untuk survive
mengikuti perkembangan zaman, terutamanya perkembangan informasi dan IPTEK.
Implikasi perkembangan iptek dan informasi serta kebutuhan SDM terhadap
pengembangan kurikulum dan pengajaran.