BAB I PENDAHULUAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

  Pada masa era globalisasi ini, persaingan yang ketat terjadi pada perusahaan-perusahaan besar. Banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang yang sama akan memaksa perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar. Banyak aspek yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan maupun meningkatkan pangsa pasar agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yaitu aspek ketepatan waktu pengiriman produk. Ketepatan waktu pengiriman produk sangat berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan yang bersangkutan. Seringnya terjadi keterlambatan pengiriman barang membuat konsumen beralih ke perusahaan lain.

  PT. Sumatera Wood Industry merupakan salah satu perusahaan

  manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan kerajinan kayu berupa pintu kayu lokal yang berkualitas ekspor. Perusahaan memenuhi permintaan berdasarkan pesanan atau perusahaan Make To Order (MTO) diharapkan dapat menyelesaikan pengerjaan order tepat waktu. Pesanan yang datang dapat berubah- ubah, baik jumlah maupun jenis produk yang dipesan. Jika order yang datang jumlahnya banyak dan datang bersamaan, maka perlu dilakukan penentuan prioritas order mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu agar tidak terjadi keterlambatan. Konsumen perusahaan ini hanya berasal dari pesanan perusahaan yang merupakan distributor tunggal.

  CV. Jaya Wood

  Adapun data keterlambatan pengiriman order selama tiga bulan terakhir di perusahaan dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Data Keterlambatan Pengiriman Order Jenis Order Jumlah Keterlambatan

  No. Bulan (Ukuran Pintu) (Unit) Waktu

  800 x 2000 mm 1470

  12 800 x 2100 mm 1102 12 900 x 2000 mm 350

  9

  1 September 2013 900 x 2100 mm 195

  5 800 x 1900 mm 180 3 900 x 1900 mm 180 3 800 x 1800 mm 200 3 800 x 2000 mm 1200

  11 800 x 2100 mm 940 8 900 x 2000 mm 300

  10

  2 Oktober 2013 900 x 2100 mm 150

  3 800 x 1900 mm 165 2 900 x 1900 mm 150 2 800 x 1800 mm 150 3 800 x 2000 mm 1625

  12 800 x 2100 mm 1200 10 900 x 2000 mm 400

  7

  3 Nopember 2013 900 x 2100 mm 220

  4 800 x 1900 mm 195 3 900 x 1900 mm 195 3 800 x 1800 mm 200

  5 Sumber : PT. Sumatera Wood Industry Proses pengerjaan pesanan meliputi beberapa tahap yaitu jenis kayu yang sesuai order untuk produksi pintu kayu, model pintu kayu, pengecatan pintu kayu, dan finishing pintu kayu (penempelan label/merk dan pembungkusan plastik pada pintu kayu agar terhindar dari gesekan yang dapat mengakibatkan kecacatan produk). Ada dua kendala yang terjadi saat proses produksi seperti ketersediaan bahan baku di pasar, dan variasi jumlah dan jenis produk yang berbeda. Bahan baku yang tersedia tergantung stok di dalam pabrik maupun pemesanan pada

  

supplier . Pemesanan pada supplier senantiasa tidak tetap, tergantung jenis kayu

  yang beredar di pasaran. Selain itu, adanya variasi jumlah dan jenis produk yang berbeda di mana perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis model pintu kayu yang mengakibatkan proses pengerjaan yang panjang. Dengan adanya kendala tersebut mengakibatkan keterlambatan pengiriman order sehingga perusahaan dikenakan biaya pinalti berupa pemotongan harga pintu kayu sebesar 2% pada dua minggu pertama dan 5% apabila melebihi dua minggu dari due date yang ditetapkan.

  Berdasarkan penjelasan di atas, maka perlu dilakukan penentuan prioritas pengerjaan order yaitu alternatif order mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Order yang dijadikan alternatif adalah order yang masuk pada bulan Nopember 2013 karena merupakan jumlah order terbanyak dan sekaligus mewakili data order sebelumnya. Penentuan prioritas ini meliputi banyak kriteria seperti ketersediaan bahan baku, motif/model pintu kayu, lama waktu proses pengerjaan, biaya pinalti, finishing, keuntungan, dan due date. Penentuan prioritas ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Multi-Attribute Decision Making (MADM) karena digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi terbaik terhadap beberapa alternatif serta Fuzzy MADM. Metode MADM yang diimplementasikan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) yang digunakan untuk memilih alternatif order berdasarkan jarak terdekat dengan solusi ideal.

  1.2. Perumusan Masalah

  Adapun masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah ketidaksesuaian dalam urutan pengerjaan order sehingga terjadi keterlambatan pengiriman yang diakibatkan ketersediaan bahan baku kayu untuk produksi tidak sebanding dengan permintaan, dan variasi jumlah dan jenis produk mengakibatkan proses pengerjaan produk yang panjang. Maka dari itu perusahaan diharapkan untuk dapat mengetahui prioritas pengerjaan order mana yang terlebih dahulu sehingga dapat disusun urutan pengerjaan order yang optimal, sehingga dapat mengurangi kerugian bagi pihak perusahaan maupun pelanggan.

  1.3. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan prioritas pengerjaan

  

order yang ada pada perusahaan agar mengurangi kerugian terhadap pihak

  perusahaan berupa biaya pinalti maupun pihak pelanggan yang mengakibatkan keterlambatan pengiriman produk.

  1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian

  Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Penentuan prioritas pesanan dilakukan berdasarkan data order yang masuk pada bulan November 2013 karena merupakan order terbanyak dan sekaligus mewakili data order sebelumnya.

2. Pada penelitian ini dibatasi hanya pada order pintu dengan jenis petak dua.

  Hal ini didasarkan pada analisis diagram pareto yang memperlihatkan pintu kayu petak dua memiliki order yang lebih banyak dibandingkan dengan pintu kayu jenis lainnya.

  3. Teknik sampling yang digunakan adalah Judgement Sampling.

  4. Metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah AHP dan Fuzzy MADM.

  5. Fungsi keanggotaan untuk Fuzzy MADM menggunakan representasi kurva segitiga.

  Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Aktivitas bisnis dan proses produksi tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung di perusahaan.

  2. Jumlah order dan jenis order tidak mengalami perubahan selama penelitian.

1.5. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu : 1. Bagi pihak perusahaan

  Dapat dijadikan usulan bagi perusahaan dalam mempertimbangkan keputusan penentuan prioritas pengerjaan order berdasarkan kriteria yang ada menggunakan metode AHP dan Fuzzy MADM.

2. Bagi peneliti a.

  Mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah di lapangan kerja.

  b.

  Menambah keterampilan dan pengalaman dalam menganalisis masalah serta memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja.

3. Bagi universitas

  Menjadi tambahan literatur yang dapat dijadikan referensi bagi semua pihak yang ingin mengetahui aplikasi dari metode AHP dan Fuzzy MADM dalam menentukan prioritas pengerjaan order.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

  Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang masalah yang mendasari peneliti melakukan perencanaan penjadwalan prioritas pengerjaan order, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, asumsi dan batasan masalah penelitian, serta sistematika penulisan tugas akhir.

  Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, organisasi dan manajemen perusahaan, serta proses produksi yang berlangsung.

  Bab III Landasan Teori, menguraikan teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah. Sumber teori atau literatur yang digunakan berupa buku, jurnal penelitian, dan draft tugas sarjana mahasiswa yang pernah mengangkat topik permasalahan yang sama.

  Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan yaitu meliputi penentuan lokasi penelitian, objek penelitian, jenis penelitian, kerangka konseptual, variabel peneltian, dan instrumen pengumpulan data serta langkah-langkah penelitian meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah, dan kesimpulan dan saran.

  Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, mengumpulkan data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta teknik yang digunakan untuk mengolah data dalam memecahkan permasalahan. Adapun data primer seperti kriteria atau faktor yang mempengaruhi pengerjaan order yang ditentukan melalui wawancara langsung dengan pihak perusahaan serta memberikan kuesioner yang juga diisi oleh pihak perusahaan. Adapun data sekunder seperti jenis dan jumlah produk yang dipesan, tanggal pemesanan, waktu penyelesaian, serta pihak pemesan. Selain itu, juga terdapat tahap pengolahan dengan metode AHP dan Fuzzy MADM yang digunakan untuk menentukan prioritas pada masing-masing order sehingga pengerjaan order dapat terjadwal dengan baik.

  Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, menguraikan hasil dari pengolahan data serta membandingkan hasil antara pengolahan dengan metode AHP dan MADM.

  Fuzzy

  Bab VII Kesimpulan dan Saran, memberikan hasil yang ditunjukkan oleh penelitian yaitu jadwal pengerjaan order berupa urutan pengerjaan order sesuai dengan ranking masing-masing order serta saran-saran yang berkaitan dengan penelitian.

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Penentuan Prioritas Pengerjaan Order Dengan Metode TOPSIS dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) pada PT. Inti Jaya Logam

17 94 188

Menentukan Urutan Prioritas Produk Berdasarkan Preferensi Konsumen Dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP)

4 51 37

Pendekatan Model Fuzzy Goal Programming Dalam Penetapan Pembobotan Prioritas Dari Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

3 94 72

Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen Karyawan di PT. Indo Beras Unggul Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

0 5 1

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp) Dalam Penentuan Prioritas Penanganan Jalan Di Kota Palu

0 3 8

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

0 0 16

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 29