BAB II DESKRIPSI PROYEK - Chapter II (4.326Mb)

BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1 TERMINOLOGI JUDUL Judul dari proyek adalah “ Medan Prada House ” yang merupakan suatu

  tempat bagi para pecinta fashion dengan merk Prada, maupun orang-orang yang ingin mendalami ilmu pengetahuan di bidang fashion, khususnya merk Prada. Dalam judul ini mengandung beberapa pengertian yaitu :  Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, dan Bandung, dengan luas 265,10 km² atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara yang terdiri dari 21 Kecamatan. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur.

  Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter diatas permukaan laut yang mengakibatkan .

1 Medan memiliki iklim tropis

   Prada adalah adalah sebuah label fashion pakaian dalam, gaun, dan pakaian pria, dan sebagainya. Karena desainnya yang sederhana dan elegan, kini Prada sudah menyebar ke seluruh Eropa, Amerika, bahkan sudah mendunia. Prada juga dapat menghasilkan 1,7 miliar

  2 dollar per tahunnya. 1 Gambar 2.1 Logo Prada Gambar 2.2 Poster iklan Prada 2 Poerwadarminta, 1991 ; id.wikipedia.org

   House memiliki pengertian sebagai berikut :

  3

  o A building which people live ; residence for human beings. (Sebuah bangunan dimana orang orang tinggal ; tempat tinggal untuk makhluk hidup).

  3

  o A building for any purpose. (Sebuah bangunan yang digunakan untuk fungsi tertentu). o

  The members of a business organization that owns or operates

  3 (Anggota dari suatu organisasi one or more establishments. bisnis yang memiliki atau mengoperasikan satu perusahaan atau lebih).

  o House dapat diartikan sebagai rumah yaitu bangunan seperti pada

  4 umumnya.

  Berdasarkan pengertian diatas maka Medan Prada House dapat diartikan sebagai suatu tempat / bangunan yang menjadi pusat dari kegiatan yang berhubungan dengan segala sesuatu yang bermerk Prada untuk memenuhi kebutuhan akan fashion / busana masyarakat di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan yang terbuka bagi siapa saja tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status sosial ekonomi.

  Medan Prada House selain fungsi utamanya adalah sebagai tempat

  penjualan produk produk merek Prada, juga ditujukan sebagai tempat untuk meningkatkan pengetahuan dan apresiasi masyarakat kota Medan tentang

  

fashion yang diwujudkan dari adanya ruang untuk diselenggarakan peragaan

  busana (catwalk) yang berskala internasional di dalam bangunan yang akan dirancang ini. Selain itu, bangunan ini juga diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat tentang bagaimana sejarah dan informasi tentang

  

Prada secara lengkap, dan juga tersedia kelas desain fashion dimana peserta

  dapat lebih mendalami lagi filosofi desain Prada dengan kurikulum setingkat 3 D1. 4

  II.2 TINJAUAN UMUM

  Tinjauan Proyek meliputi deskripsi proyek, lokasi proyek, kegiatan pemakai dan pengunjung, serta studi banding proyek sejenis.

  II.2.1 PENGERTIAN FASHION / MODE

  Menurut Malcolm Barnard,

  factio artinya "membuat". Karena itu, arti asli fashion adalah suatu kegiatan yang

  dilakukan seseorang. Sekarang, terjadi penyempitan makna dari fashion sebagai sesuatu yang dikenakan seseorang khususnya pakaian beserta aksesorinya.

  Fashion didefinisikan sebagai suatu bentuk dan jenis tata cara atau cara

  bertindak. Polhemus dan Procter menunjukkan bahwa dalam masyarakat kontemporer barat, istilah fashion kerap digunakan sebagai sinonim dari istilah dandanan, gaya, dan busana.

  mengatakan, "Pakaian adalah perlambang jiwa. Pakaian tak bisa dipisahkan dari perkembangan sejarah kehidupan dan budaya manusia."

  Fashion dimetaforakan sebagai kulit sosial yang membawa pesan dan gaya hidup

  suatu komunitas tertentu yang merupakan bagian dari kehidupan sosial. Di samping itu, fashion juga mengekspresikan identitas tertentu. Fashion yang dipilih seseorang bisa menunjukkan bagaimana seseorang tersebut memilih gaya hidup yang dilakukan. Seseorang yang sangat fashionable, secara tidak langsung mengkonstruksi dirinya sebagai seseorang dengan gaya hidup modern dan selalu mengikuti tren yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia modern, gaya hidup membantu menentukan sikap dan nilai-nilai serta menunjukkan status sosial.

  II.2.2 SEJARAH

FASHION DUNIA

  Perkembangan fashion di dunia terbagi menjadi beberapa periode yaitu :  Era Medieval

Gambar 2.3 Fashion era Medieval Sekitar tahun 1000 Masehi, fashion dengan gaya Eropa klasik abad ke-16 terlihat memiliki baju yang besar dan tidak minimalis, pada zaman tersebut semua model sangat terkesan sopan.  Era 1910 – 1930

Gambar 2.4 Fashion tahun 1920 Gambar 2.5 Fashion wanita 1920-an

  

Fashion model ini masih ada dan digunakan hingga sekarang, pakaian yang

sederhana dengan topi bundar bagi perempuan dan topi baret bagi laki-laki.

  Kemeja yang biasa digunakan untuk kegiatan resmi seperti setelan jas yang biasa digunakan hingga saat ini.

   Era 1940 – 1950

Gambar 2.6 Fashion wanita 1950-an Gambar 2.7 Fashion pria 1950

  Erdan Perang Dingin, masa-masa klasikal saat foto mulai marak. Pakaian yang berkerah bundar dan lebar dengan baju luaran mulai populer. Model Pria masih sama dengan era fashion sebelumnya, sopan dengan topi dan jas.

   Era 1970 – 1980

Gambar 2.8 Madonna Gambar 2.9 Elvis Presley

  Pada era ini semua orang sudah mengenal fashion. Dengan terkenalnya memulai perkembangan fashion secara global. Mulai ada pakaian bernuansa gothic. Pakaian berbahamulai sangat populer seiring populernya musik disko.

Gambar 2.10 Gothic fashion Gambar 2.11 Denim fashion

   Era 1990 – sekarang Hampir semua bangsa mempunyai andil dalam menciptakan tren fashion di masing-masing negaranya, di setiap negara biasanya memiliki tren tersendiri dan presepsi yang berbeda dalam berekspresi tentang fashion, sehingga fashion yang tercipta hampir tidak ada batasannya pada era ini.

II.2.3 SEJARAH

FASHION INDONESIA

  Serupa dengan fashion dunia, fashion di Indonesia juga terbagi menjadi beberapa periode yaitu sebagai berikut :

   Era abad ke 15

Gambar 2.12 Kebaya zaman dahulu Gambar 2.13 Kebaya modern

  Pada era abad ini, pakaian yang paling banyak digunakan adalah Kebaya. Kebaya dapat diartikan sebagai jenis pakaian pertama yang dipakai wanita Indonesia pada kurun waktu abad ke 15 dan 16 Masehi. Banyak yang mengatakan kebaya ini berasal dari Arab. Namun terlepas dari asal usulnya dari Arab, dipastikan penyebaran kebaya ini memang dari arah utara kepulauan Indonesia yaitu dari Arab, Portugis, Cina, akhirnya Pulau Jawa di Indonesia.

  Hingga pada pertengahan abad ke 18, ada dua jenis kebaya yang dipakai masyarakat yaitu kebaya Encim, busana yang dikenakan perempuan cina keturunan Indonesia, dan kebaya Putu Baru, busana bergaya tunik pendek berwarna warni dengan motif yang cantik. Pada abad ke 19, kebaya dikenakan oleh semua kelas sosial setiap hari baik perempuan Jawa maupun peranakan Belanda. Bahkan kebaya sempat menjadi busana wajib bagi perempuan Belanda yang hijrah ke Indonesia.  Era tahun 1950

Gambar 2.14 Fashion tahun 1950an Gambar 2.15 Fashion tahun 1960an

  Tahun 1950-an ditandai dengan gaya berbusana klasik yang elegan, yang popular dengan sebutan gaya “New Look” yang diadaptasi dari trend fashion dunia. Dahulu, model busana ini sering dianggap sebagai model rancangan Christian Dior, yang pada tahun 1947 memperkenalkan Corolle Line, namun kemudian lebih dikenal sebagai The New Look.

  Pada tahun 1950-an -1970 ,Peter Sie adalah orang yang dianggap sebagai maestro dan pelopor perancangan busana Indonesia.Kehadiran desainer seperti Peter Sie mengundang desainer lain seperti Non Kawilarang dan Elsei Sunarya. Masyarakat juga mulai mengenal peragawati seperti Titi Qadarsih dan Rima Melati  Era tahun 1970 – 1990

Gambar 2.16 Tren fashion 1970-an Gambar 2.17 Tren fashion 1980-an

  Tahun 1970-an mode di Indonesia terlihat makin berwarna. Kehadiran perancang baru membuat nuansa yang sudah ada terlihat semakin kuat dan menarik. Tahun 70-an ini identik dengan gaya hippies serta gaya disco. Karena itulah gaya berbusana yang popular di era in didominasi oleh celana

  

bell bottom, kemeja pas badan dengan kerah super lebar, dsb. Siluet untuk

  busana wanita sendiri masih banyak mengolah gaya mini serta potongan longgar.

  Dunia mode nasional mulai mengadaptasi kegiatan mode dari Eropa. Salah satunya adalah koreografi dalam peragaan busana. Sejak diperkenalkan Norbert Schmitt pada tahun 1969 di Eropa, koreografi untuk peragaan busana mendarat di Jakarta tahun 1974. Perintis nasionalnya adalah Rudy Wowor yang merupakan murid Schmitt. Pada saat itu, istilah show director dalam peragaan busana belum dikenal sehingga beliau tak saja mengatur langkah dan ekspresi sang model, tetapi juga menata pencahayaan, dekorasi dan music pengiring. Profesi koreografer ini kemudian juga diikuti oleh Doddy Haykel, Denny Malik, dan Guruh Soekarno Putra.

  Sedangkan dalam dunia jurnalisme mode, majalah wanita Femina hadir pada tahun 1972. Selain menghadirkan berita mode dari pusat mode seperti Pierre Cardin, Femina pun menunjukkan apresiasi terhadap mode nasional. Terutama pada saat Pia Alisjahbana dan Irma Hadisurya mengusulkan Femina mengadakan lomba perancang mode secara tahunan sejak tahun 1979. Dari ajang inilah hingga sekarang banyak desainer baru muncul seperti Chossy Latu, Samuel Wattimena, Carmanita, Edward Hutabarat, dan Stephanus Hamy.

  Tahun 80- an adalah era “powerful women”. Sesuai dengan era tersebut, di masa ini bermunculan busana dengan siluet besar seperti padding yang menonjol di bagian bahu, siluet busana yang besar dan cenderung longgar. Permainan detail dan aksen berukuran besar (contoh kancing), serta paduan warna kontras. Perancang di Indonesia di masa itu sangat terpengaruh dengan gaya ini, sehingga gaya berbusana yang ada pun cenderung berukuran besar.

   Era tahun 1990 - 2008 Era tahun 1990-an hingga sekarang adalah masa dimana gaya individual semakin berani bersuara. Tak heran jika di era ini, para perancang berbakat yang jumlahnya semakin banyak hadir dengan keunikan sendiri yang mencerminkan karakter mereka masing masing. Ada yang menampilkan gaya busana serba tumpuk beraura vintage, maskulin, bergaya cantik, terkesan mewah dan elegan hingga yang bergaya unik.

  Tahun 1990-an ditandai dengan isu globalisasi dan internet. Artinya, kemudahan masyarakat mengakses informasi mode dari luar negeri menyebabkan kegandrungan akan budaya barat yang glamour. Glamoritas ini terasa pada karya desainer yang naik daun di tahun 1990-an, contohnya Sebastian Gunawan. Setelah menggelar koleksinya yang terdiri dari ballgown, manic dan Kristal, demam kemewahan ala selebritas Hollywood juga mewabah. Kemewahan ini juga terasa melalui gaun-gaun Biyan, Arantxa Adi, Adjie Notonegoro dan Eddy Betty.

  Di tahun 2000-an mode Indonesia semakin kaya akan ide dan inspirasi. Setiap desainer sudah mempunyai citra sendiri. Adrian Gan, Obin, Kiata Kwanda, Sally Koeswanto, Tri Handoko dan Irsan selalu memukau dengan busana busana mereka yang sangat bernafaskan seni. Ada juga yang sukses mensosialisasikan busana tradisional sebagai busana modern seperti Edward Hutabarat dan Anne Avantie. Beberapa desainer meraih penghargaan melalui event seeprti Indonesian Mercedes Benz Fashion Award dan Harper’s Bazaar Fashion Concerto. Ada pula yang ditampilkan melalui film seperti busana Tri Handoko, Sebastian Gunawan dan Didi Budiarjo yang dikenakan Aida Nurmala dalam film Arisan. Namun ada juga yang lebih sukses di luar negeri seperti Farah Angsana di Paris atau Mardiana Ika dan Ali Charisma di Hongkong.

II.2.4 SEJARAH MEREK

FASHION PRADA

II.2.4.1 ASAL USUL PRADA

Gambar 2.18 Mario Prada, Luisa Prada, Miuccia Prada

  Usaha Prada pertama kalinya dirintis oleh Mario Prada dan adiknya Martino yang menjalankan usaha toko barang barang berbahan kulit yang bernama Fratelli Prada (Prada bersaudara) di Milan, Italia pada tahun 1913 di Galleria Vittorio Emanuele II. Mario Prada pada awalnya tidak yakin bahwa wanita harus berperan dalam bisnis. Maka berdasarkan hal tersebut, beliau melarang wanita anggota keluarganya masuk ke dalam usahanya.

  Ironisnya, putra Mario sendiri sama sekali tidak tertarik dalam dunia bisnis, malah putrinya Luisa Prada yang lebih menunjukkan ketertarikannya hingga mencapai kesuksesan hampir selama 20 tahun. Pada tahun 1913, Prada menjadi supplier resmi untuk keluarga kerajaan Italia dan selama itu Prada menjadi merek yang prestisius. Kemudian putri Luisa Prada yaitu Miuccia Prada bergabung ke dalam usaha mereka pada tahun 1970 dan kemudian mengambil alih Prada pada tahun 1978.

  Miuccia memulai karirnya dengan membuat ransel yang tahan air dari bahan Pocone. Pada tahun 1977 ia bertemu dengan Patrizio Bertelli, seorang warga Italia yang memulai bisnis barang bahan kulit pada saat usianya masih 17 tahun dan bergabung dengan Prada. Dia juga menjadi penasehat Miuccia dan memberikan masukan untuk kemajuan dan kebaikan Prada. Keputusan untuk berhenti mengimpor barang barang dari Inggris dan mengganti gaya pada koper yang diproduksi adalah salah satu ide dari Patrizio Bertelli.

II.2.4.2 PERKEMBANGAN PRADA

Gambar 2.19 Patrizio Bertelli Gambar 2.20 Patrizio & Miuccia

  Miuccia mewarisi perusahaan Prada pada tahun 1978 dimana pada saat itu penjualan mereka mencapai 450.000 dollar Amerika. Bersama Bertelli sebagai manajernya, Miuccia diberikan waktu untuk mengimplementasikan kreativitasnya menjadi desain. Ide ide darinya digabungkan ke House of

  Prada yang telah ada menjadi sesuatu yang baru.

  Miuccia mengeluarkan ransel seri pertama pada tahun 1979. Ransel ransel tersebut dibuat dari bahan nilon hitam jenis militer yang digunakan kakeknya. Pada awalnya barang ini kurang diminati karena mereka kekurangan fasilitas iklan dan harga barangnya terlalu tinggi pula, namun beberapa saat setelah itu barang ini terjual banyak. Berikutnya, Miuccia dan Bertelli mencoba usaha grosir untuk tas tas di pusat perbelanjaan dan butik butik berskala internasional. Pada tahun 1983, Prada membuka butiknya yang kedua di distrik perbelanjaan Galleria Vittorio Emanuele II, Milan yang mengingatkan kita dengan toko asli pertamanya namun dengan desain yang lebih mantap dan modern.

  Tahun berikutnya, Prada mengeluarkan produk yang menggunakan nilon hitam. Di tahun yang sama, house of Prada memulai ekspansi ke daerah dan Negara lain di Benua Eropa dengan membuka tokonya di distrik perbelanjaan terkemuka di Florence, Paris, Madrid dan New York. Sebuah merek sepatu juga dikeluarkan pada tahun 1984. Pada tahun 1985, Miuccia mengeluarkan “handbag classic Prada” yang menjadi sensasi sepanjang masa. Walaupun praktis dan kokoh, garis garis dan jahitan manusia yang lembut memberikan aura mewah dan elegan yang menjadi ciri khas Prada.

  Pada tahun 1987, Miuccia dan Bertelli menikah. Pada tahun 1989 Prada mengeluarkan koleksi pakaian wanita siap jadi dan desain yang paling terkenal saat itu adalah desain pada garis pinggang dan ikat pinggang yang kecil. Setelah itu, popularitas Prada meroket ketika seluruh fashion dunia memperhatikan desain desainnya, bahan yang mewah dan warna dasarnya.

  Logo label Prada tidak dijadikan sebagai elemen desain seperti pada merek terkenal lainnya seperti Louis Vuitton yang lebih menekankan logonya sebagai ciri khas. Berbeda dengan prinsip itu, Prada mencoba untuk memasarkan kesan kekurangan daya tarik yang bergengsi, image yang tidak menekankan status sosial dan bertolak belakang dengan kesombongan.

II.2.4.3 PRADA DI ERA TAHUN 1990-AN

  Factor orisinalitas membuat Prada menjadi salah satu merek fashion yang paling berpengaruh dalam industri fashion dan Prada juga telah menjadi status symbol premium di era 1990an. Pada tahun 1998 diberitakan bahwa penjualan telah mencapai sekitar 31,7 juta dollar Amerika. Patrizio Bertelli berperan sebagai pengembang bisnis di Amerika Serikat setelah membuka toko pertama di Asia. Beliau berhasil membuat tas tas Prada dipamerkan di pusat perbelanjaan sehingga produk produk tersebut menjadi sebuah berita yang paling banyak dibahas para editor fashion. Keberhasilan Prada yang terus menerus ditujukan untuk tema “working class” dimana Ginia Bellafante dari New York Times menyatakan Prada sebagai produk yang bergaya dalam era high tech di era 1990an. Lebih jauh lagi, pasangan suami istri Miuccia dan Bertelli memimpin label Prada dalam ekspansi yang hati hati yang membuat produk produknya menjadi lebih susah untuk didatangkan.

  Pada tahun 1992, dirilis merek fashion ternama Miu Miu yang berasal dari nama pendek Miuccia. Miu miu lebih menargetkan konsumennya dari kalangan yang lebih muda khususnya selebritis. Pada tahun 1993, Prada dianugerahi penghargaan dalam kategori aksesoris oleh Council of Fashion Designers of America.

  Koleksi pakaian jadi pria dirilis pada pertengahan tahun 1990-an. Sepanjang tahun 1994, penjualan telah mencapai 210 juta dollar Amerika dengan penghasilan di bidang pakaian sebesar 20% dan diperkirakan double di tahun 1995. Prada memenangkan penghargaan lainnya dari CFDA di tahun yang sama sebagai designer sepanjang tahun dan membuka toko baru seluas

  2

  18.000 ft di Manhattan, New York di tahun 1996. Sampai sekarang, Prada sudah mengoperasikan bisnisnya di 40 negara dan 20 diantaranya berada di Jepang. Perusahaannya memiliki 8 pabrik dan pekerjaannya disubkontrakkan dari 84 pengusaha pabrik lainnya di Italia. Perusahaan Miuccia Prada dan Bertelli digabungkan dan membentuk Prapar BV pada tahun 1996. Nama itu kemudian diganti menjadi Prada BV dan Patrizio Bertelli menjabat sebagai

  Chief Executive Officer di perusahaan mewah Prada.

  Pada tahun 1997, Prada memberitakan angka pendapatan mereka adalah 674 juta dollar Amerika. Di tahun yang sama pula, dibuka lagi toko di Milan. Menurut Wall Street Journal, Bertelli menabrak jendela dari toko tersebut sehari sebelum pembukaan toko setelah dia mengkomplain ketidakpuasannya terhadap dekorasi toko. Prada juga ikut serta dalam saham Gucci Group dan setelah itu Bertelli diketahui juga menuduh Gucci merampas hasil desain istrinya. Pada Juni 1998, Bertelli memperoleh bunga sebesar 9,5% yang bernilai 260 juta dollar Amerika. Para analis pun mulai berspekulasi bahwa Bertelli mencoba untuk mengambi alih Gucci Group. Berita ini pada akhirnya adalah tidak benar setelah ditelusuri karena Prada pada saat itu hanyalah sebuah perusahaan kecil yang masih terlilit utang. Funding Universe mengatakan pada akhirnya, Prada menjadi salah satu pemegang saham terbesar Gucci Group (saham yang dimiliki harus sekurang kurangya 10% untuk menduduki rapat dewan). Namun, pada Januari 2008 Bertelli malah menjual sahamnya sebesar 140 juta dollar Amerika ke ketua perusahaan Moet Hennessy Louis Vuitton yaitu Bernard Arnault yang pada saat itu mencoba untuk mengambil alih Gucci. LVMH telah menjalankan bisnis fashionnya untuk waktu yang cukup lama dan sudah memiliki beberapa merek mewah seperti Dior, Givenchy, dsb. Namun kemudian Gucci menggagalkan usaha Arnault untuk mengambil alih perusahaannya dengan cara menjual sahamnya sebesar 3 milyar dollar Amerika ke seorang industrialis yang bernama Francois Pinault. Pada tahun 1998, butik pakaian pria Prada yang pertama dibuka di Los Angeles.

  Prada kemudian memutuskan untuk membuat portfolio agar menjadi salah satu merek mewah yang sama terkenalnya seperti Gucci dan LVMH. Prada memperoleh 51% saham yang bernilai 40 juta dollar dari 100 juta dollar Amerika dari perusahaan Helmut Lang di New York pada Maret 1999. Beberapa bulan kemudian, Prada membayar 105 juta dollar untuk mengambil alih secara utuh sebuah perusahaan asal Jerman yang bernama Jil Sander A.G. dengan penghasilan 100 juta dollar Amerika per tahunnya. Transaksi tersebut menjadikan Prada memiliki pondasi kuat di Jerman dan beberapa bulan berikutnya Jil Sander mengundurkan diri sebagai pimpinan untuk kebaikan perusahaannya. Perusahaan lain dari Inggris yaitu Church & Company yang khusus membuat sepatu juga menjadi milik Prada ketika 83% saham perusahaanya senilai 170 dollar dibeli Prada. Merger Prada dan De Rigo Group juga dibentuk dan menghasilkan produksi kacamata Prada. Pada Oktober 1999, Prada bergabung dengan LVMH dan mengalahkan Gucci untuk memiliki 51% saham di perusahaan Fendi SpA yang berbaris di Roma. Prada kemudian mengumumkan bahwa mereka hanya memiliki saham sebesar 25,5% senilai 241,5 juta dollar Amerika dari 520 juta dollar yang diberitakan media dan dibayar oleh Prada dan LVMH. Prada kemudian menanggung seluruh hutang Fendi karena perusahaan itu sedang mengalami krisis financial pada saat itu.

  Akuisisi ini kemudian melambungkan Prada menjadi merek mewah yang paling top di Eropa. Pendapatan pun bertambah 3 kali lipat dari tahun 1996 menjadi 2 triliun dollar. Namun dibalik kesuksesan besar Prada, perusahaan masih tetap terlilit hutang.

II.2.4.4 PRADA DI ERA ABAD KE 21

  Pendapatan yang dihasilkan dari merger perusahaan menurun di tahun 2000-an. Namun demikian, perusahaan menandatangani kontrak dengan Azzedine Alaia. Produk perawatan kulit mulai diperkenalkan di Amerika Serikat, Jepang dan Eropa di tahun itu. Untuk membantu melunasi hutang yang bernilai lebih dari 850 juta dollar, perusahaan pun merencanakan untuk mendaftarkan 30% saham mereka di Milan Stock Exchange pada Juni 2001. Namun, tawaran itu ditolak. Pada tahun 2001, dibawah tekanan bankirnya, Bertelli menjual seluruh saham Prada senilai 25,5% atas Fendi ke LVMH. Transaksi itu pun hanya meningkatkan pendapatan mereka senilai 295 juta dollar Amerika.

  Pada tahun 2006, saham label Helmut Lng, Amy Fairclough dan Jil Sander juga dijual. Jil Sander dijual ke sebuah perusahaan privat yang diketuai Luc Vandevelde yang juga pimpinan Carrefour. Sementara itu, label Helmut Lang kini dimiliki sebuah perusahaan fashion asal Jepang yang bernama Link Theory. Hingga saat itu, Prada masih memulihkan diri dari utang Fendi. Setelah itu, 45% saham Church & Company juga dijual ke Equinox. Menurut sebuah media yang bernama Fortune, Bertelli kemudian merencanakan untuk meningkatkan pendapatan perusahaannya hingga 5 milyar dollar pada tahun 2010. Prada kemudian terdaftar dalam Hong Kong Stock Exchange pada Juni 2011 yang pendapatannya meningkat hingga 2,14 milyar dollar.

II.2.4.5 FILOSOFI DESAIN PRADA

  "For Prada, fashion, luxury and style have always been core aspects of a project that goes beyond production of clothes, footwear and handbags.

  Careful observation and interest in the world, society, and culture are at the core of Prada’s creativity and modernity. This has pushed Prada beyond the physical limitations of boutiques and showrooms, leading us to interact with diverse, seemingly distant worlds, and introducing, very naturally, a new way of creating fashion”. Miuccia Prada and Patrizio Bertelli. (“Untuk Prada,

  fashion, kemewahan, dan style / gaya selalu menjadi aspek utama dalam setiap proses desain dan produksi pakaian, sepatu dan tas. Observasi yang teliti dan ketertarikan dengan dunia, masyarakat dan budaya akan mempengaruhi kreativitas dan modernitas Prada. Hal ini yang kemudian mendorong Prada melewati batasan fisik butik dan showroom yang membawa kita untuk berinteraksi dengan keanekaragaman dan juga memperkenalkan cara baru untuk menciptakan fashion itu sendiri.” Miuccia Prada dan Patrizio Bertelli.)

  “Kami percaya bahwa merek Prada merepresentasikan kultur dan tradisi Italia, kualitas dan gaya yang baik dan sebagai salah satu brand fashion yang paling inovatif, kami juga dapat “mengatur” trend fashion terkini. Salah satu bukti nyata adalah adanya film “ The Devil Wears Prada” pada tahun 2003 yang membuktikan eksistensi Prada diantara merek terkenal lainnya. Kami meyakini bahwa orisinalitas Prada diciptakan dari pendekatan yang unik terhadap style, teknik pembuatan manusia dan inovasi yang konstan akan material dan desain dan menghasilkan desain yang fashionable, modern dengan teknik terbaru serta tetap terkesan mewah dan elegan. Target pasar kami adalah seluruh consumer internasional yang menginginkan produk produk terkini yang modern dan bergaya. Dengan mengkombinasikan seluruh factor factor tersebut didukung dengan potongan yang unik, menjadikan Prada sebagai salah satu brand yang paling diinginkan di dunia.”

  Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, tokoh utama dari keberhasilan Prada adalah sang desainer produk itu sendiri yaitu Miuccia Prada yang juga adalah cucu dari sang perintis Prada, Mario Prada. Miuccia telah membuat ransel hitam tahan air sejak tahun 1970 dari bahan kain nilon yang dinamakan “Pocone”. Beliau mendesain tas Prada dengan material nilon hitam yang simple dan halus pada tahun 1985 dan kemudian menjadi trend pada saat itu.

  Tas yang fungsional, tegas, dan bergaya ini sangat diminati oleh masyarakat dunia. Kemudian pada tahun 1989, Prada mencapai puncak kesuksesan yang luar biasa lagi dengan desain tas “prêt-a-porter”. Prinsip desain Miuccia Prada adalah suatu produk harus terlihat elegan, mewah, memiliki potongan unik namun simple dengan menggunakan warna warna dasar dan harus menggunakan material terbaik.

  Sepanjang tahun 1990-an, Prada telah menjadi salah satu pemimpin dan trendsetter industri fashion dunia. Produk yang dihasilkan seluruhnya terlihat modern, berkualitas dan sangat terkesan smart. Bahan bahan mewah dan style yang simple, yang kebanyakan direpresentasikan dengan warna hitam, putih, coklat, krem menjadi ciri khas tampilan produk Prada. Selain itu, logo segitiga Prada juga menjadi salah satu symbol kuat akan kesederhanaan dan kemewahan Prada di seluruh belahan bumi.

  Sampai saat ini, walaupun Prada telah menikmati masa kejayaan beberapa kali, Prada tetap mencoba terobosan baru baik dari desain maupun material. Inovasi terkini Prada adalah menggunakan sifat kaca yang transparan dalam menciptakan tas dan material latex. Karena inovasi yang terus berkembang ini, kini Prada sudah memiliki banyak outlet yang tersebar di seluruh dunia.

II.2.4.6 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI PRADA

  Prada adalah merek yang dibawah naungan Prada Group bersama dengan merek Miu Miu, Church, dan Car Shoe. Dengan jumlah pekerja hampir mencapai 1800 orang di rumah produksi Prada dengan hampir 750 orang di bagian perkembangan produk, meningkatkan kinerja pekerja dalam memproduksi prototype dan sampel produk di pabrik. Proses kerja manajemen Prada dapat digambarkan dalam bagan berikut :

Gambar 2.21 Bagan proses kerja dalam produksi Prada

  a. Tahap desain dan kreasi produk Tahap pertama dari siklus manajemen Prada adalah desain koleksi produk terbaru dimana tim desain mengembangkan ide terbaru yang tentunya harus mencerminkan identitas mereknya namun dengan desain terkini dan berkolaborasi dengan departemen relevan lainnya. Dalam fase ini, tim membuat prototype dan sampel produk baru dan kemudian didetailkan lagi menurut spesifikasi yang ada.

  b. Tahap pengenalan produk baru Koleksi desain terbaru Prada disebar dan dipamerkan di showroom masing masing outlet yang ada dimana klien juga sudah mulai dapat memesan produk yang diinginkan. Fashion show juga dilakukan untuk lebih menarik perhatian akan produk baru.

  c. Tahap pencarian bahan dan produksi Pada tahap ini, supplier material untuk produksi dipilih dengan sangat teliti. Supplier yang dipilih adalah pihak yang mempunyai kinerja dan hubungan baik dengan Prada. Sementara untuk produksi, dijalankan di 10 rumah produksi di Italia dan satu di Inggris, didukung dengan 480 pengusaha pabrik eksternal. Proses produksi juga dimonitori seluruhnya dengan teliti oleh pihak inspector Prada untuk mencapai hasil terbaik dengan standar yang tinggi. Pekerja yang bekerja juga sudah berpengalaman baik di pengkontrolan kualitas dari supplier. Sebelum mulai dipasarkan, inspector juga mengecek produk sekali lagi untuk mengkonfirmasi desain, spesifikasi dan kualitas telah sesuai standar yang ditetapkan. d. Tahap pemasaran dan distribusi Produk Prada didistribusi melalui jaringan pasar yang berada di lokasi diman toko Prada berada. Produk produk didistribusikan ke seluruh outlet Prada, department store, franchise store dan toko multi brand mewah. Daftar rumah produksi Prada antara lain :

   Arezzo di Italia yang memproduksi ikat pinggang;  Civitanova Marche, Macerata, Italia yang memproduksi sepatu pria;  Dolo, Venice, Italia yang memproduksi sepatu wanita;  Fucecchio, Florence, Italia yang memproduksi pakaian jadi kulit;  Montevarchi, Arezzo, Italia yang memproduksi sepatu pria;  Montegranaro, Fermo, Italia yang memproduksi sepatu pria;  Montone, Perugia, Italia yang memproduksi pakaian jadi;  Northampton, Inggris yang memproduksi sepatu pria;  Piancastagnaio, Siena, Italia yang memproduksi tas;  Scandicci, Florence, Italia yang memproduksi tas;  Torgiano, Perugia, Italia yang memproduksi pakaian rajut.

  Jumlah outlet Prada di beberapa Negara :  Italia : 25 outlet  Eropa : 67 outlet  Timur Tengah : 2 outlet  Amerika Utara : 40 outlet  Jepang : 46 outlet  Asia Pasifik : 80 outlet  Amerika Selatan : 1 outlet  Afrika : 2 outlet  Total keseluruhan : 263 outlet (Diupdate di website Prada Group pada 31 January 2012).

  e. Komunikasi dan pemberitaan ke public Strategi komunikasi yang efektif dan pemberitaan ke public memegang peranan yang sangat penting untuk perkembangan penjualan produk dan memperkuat image brand Prada ke masyarakat. Prada memasarkan produknya dengan cara cara inovatif dan memiliki peralatan komunikasi khas Prada. Seperti contoh, fashion show, kampanye iklan kreatif, event event yang disponsori yang diharapkan dapat meningkatkan image stylish dan daya tarik terhadap Prada.

  Struktur organisasi Prada dapat digambarkan pada bagan berikut:

Gambar 2.22 Struktur Organisasi manajemen Prada Group

  Sementara untuk pemegang saham, Prada group memegang utuh 80% dan sisa 20% nya dipegang pihak lain yang ditunjukkan bagan berikut:

Gambar 2.23 Bagan kepemilikan saham Prada Group

II.2.4.7 RUNWAY SHOWS PRADA

  Selain memproduksi produk produk fashion yang mewah, Prada juga seringkali menyelenggarakan pameran peragaan busana pada tiap musim. Terutama saat ada desain baru. Namun tokoh tokoh seperti model dan actor yang berperan pada awal diadakannya pertunjukan ini masih belum diketahui. Daria Werbowy, Gemma Ward, Suvi Koponen dan Sasha Pivovarova adalah model model yang muncul dalam peragaan busana selama 6 musim berturut turut setelah runway show pada musim gugur tahun 2005.

Gambar 2.24 Peragaan busana (fashion show) Prada.

II.2.4.8 PRODUK PRODUK PRADA

  Beberapa produk Prada yang sudah dikenal luas di dunia antara lain adalah sebagai berikut:  Tas ( Handbag) Produk Prada yang paling terkenal dan paling dicari hampir semua wanita. Tas tas Prada dibuat dari material khusus terbaik sehingga harganya relatif mahal. Beberapa model tas yang diproduksi Prada antara lain :

Gambar 2.25 Salah satu model tas PradaGambar 2.26 Salah satu model tas PradaGambar 2.27 Salah satu model clutch Prada

   Dompet Dompet juga merupakan item yang paling banyak dicari setelah tas. Beberapa model dompet Prada antara lain sbb:

Gambar 2.28 Koleksi dompet dompet Prada

   Pakaian wanita dan pria Beberapa model pakaian pria dan wanita Prada antara lain sbb:

Gambar 2.29 Fashion priaGambar 2.30 Pakaian Pria PradaGambar 2.31 Koleksi pakaian wanita PradaGambar 2.32 Koleksi pakaian wanita Prada

   Kacamata Beberapa model kacamata Prada antara lain:

Gambar 2.33 Koleksi kacamata Prada

   Sepatu Beberapa model sepatu wanita dan pria Prada antara lain :

Gambar 2.34 Koleksi sepatu wanita dan pria Prada

   Aksesoris Beberapa model aksesoris Prada antara lain:

Gambar 2.35 Ikat pinggang, aksesoris hp, anting, kalung Prada

   Parfum Parfum adalah produk yang terbaru dari Prada sehingga masih belum banyak diketahui masyarakat.

Gambar 2.36 Koleksi parfum Prada Parfum Prada produksinya dimiliki oleh Puig Company mulai tahun 2003.

  Beberapa merek parfum yang sudah dirilis Prada antara lain sbb : o PRADA for women pada tahun 2003; o Tendre for women pada tahun 2006; o PRADA Amber pour Homme (Prada Man) for men pada tahun 2006; o Benjoin (Essence exclusive no 9) for women pada tahun 2007; o

  Infusion d’iris for women pada tahun 2007; o I nfusion d’homme for men pada tahun 2008; o

  L’eau ambree for women pada tahun 2009; o Prada Amber pour Homme Intense for men pada tahun 2011; o Prada Candy for women pada tahun 2011.

  II.2.4.9 IDENTITAS DAN KEASLIAN PRODUK PRODUK PRADA

  Produk produk Prada yang berkualitas tinggi dengan bentuknya yang mewah dan elegan tentunya meningkatkan minat masyarakat untuk memiliki produk produk tersebut Oleh karena tingginya factor permintaan, tidak sedikit orang yang berusaha menduplikasi barang barang tersebut dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang lebih rendah daripada aslinya. Peniruan produk produk pastinya tetap ada dimanapun namun untuk meniru produk produk Prada tidak semudah produk lainnya dikarenakan logo Prada memiliki ciri khas dan teknik pembuatan yang sangat khusus sehingga mudah diketahui keasliannya. Antara kaki dan badan huruf R pada logo tulisan Prada yang asli diputus sedikit (tidak menyambung secara utuh).

Gambar 2.37 Logo Prada asli Gambar 2.38 Logo Prada yang palsu

  II.2.4.10 BANGUNAN PRADA DAN ARSITEKNYA

  Kesan simple, mewah, elegan dari produk Prada selain ditunjukkan melalui produk produknya juga ditunjukkan melalui bangunannya. Bangunan bangunan Prada yang sudah ada mayoritas didesain oleh seorang arsitek langganan Prada dalam mendesain bangunan mereka. Adalah Roberto Bacicochi, seorang arsitek berskala internasional asal Italia yang menempuh pendidikan arsitektur di University of Florence dan tamat pada tahun 1974. Beliau juga adalah perintis Baciocchi & Associati yang menjadi kantor dan studio kerjanya yang berdomisili di Arezzo, Italia. Konsultan yang beliau rintis kini didukung selain oleh dirinya sendiri, juga terdapat 6 partner kerja dan 40 teknisi dan asisten desainer.

Gambar 2.39 Roberto Baciocchi

  Pekerjaan yang diterima Baciocchi beragam dari perumahan, proyek industri hingga komersil. Namun passion atau ketertarikan beliau lebih menuju ke desain interior. Hampir seluruh desain interior nya mendapat pujian bahkan ada yang mendapatkan penghargaan dan diterbitkan di majalah internasional seperti Elle Décor, Vogue, dsb. Pencapaian suksesnya saat ini didukung oleh ketertarikannya yang mendalam akan seni dan fashion yang melahirkan konsep konsep inovatif namun tetap mewah, termasuk bagaiman menerjemahkan brand image dari berbagai merek terkenal ke dalam bahasa arsitektural, yaitu pada fasade dan interior.

  Hingga saat ini, Baciocchi menjalin kerja sama dengan Prada Group dalam mendesain bangunan bangunan perusahaan tersebut. Mayoritas bangunan Prada, Miu Miu, Church’s dan Car Shoe didesain beliau, baik eksterior maupun interiornya sejak tahun 1982. Prinsip utama beliau dalam mendesain outlet Prada maupun merek lainnya adalah dengan mencerminkan brand image ke dalam bangunan, sehingga masyarakat langsung sudah dapat mengetahui bagaimana kualitas produk hanya dengan melihat bangunannya.

  Beberapa penghargaan yang telah beliau raih antara lain : penghargaan “Commercial Restoration Award” dari pemerintah New York untuk outlet Prada di Madison Avenue pada tahun 1997 dan outlet Prada di Aspen , Colorado pada tahun 2002. Beliau juga dianugerahi gelar “The Best

  Restoration Award of a Historical Building” untuk bangunan Aspen Historical Society.

Gambar 2.40 Prada House di Madison Avenue

  Beberapa desain bangunan eksterior Prada oleh Roberto Baciocchi :

Gambar 2.41 Prada Dubai mal of Emirates Gambar 2.42 Prada Milan via SpigaGambar 2.43 Prada Casablanca Gambar 2.44 Prada London old bold stGambar 2.45 Prada Alexandra at Hong Kong Gambar 2.46 Prada Milan GalleriaGambar 2.47 Prada Shanghai IFC Gambar 2.48 Prada Las Vegas

  II.3 LOKASI PROYEK Pada sub bab ini akan diuraikan tentang deskripsi / tinjauan lokasi proyek dari kriteria, alternatif, hingga site yang dipilih.

  II.3.1 KRITERIA PEMILIHAN LOKASI PROYEK

  Kriteria lokasi berdasarkan persyaratan lokasi yang dapat dijadikan sebagai acuan atau tolok ukur standar yang dapat menjadi pertimbangan untuk pemilihan lokasi Medan Prada House yaitu :

NO KRITERIA INTERNAL LOKASI

  1 Posisi bangunan di kota Berada di kawasan strategis (pusat kota) yang merupakan daerah komersil mengingat bangunan yang dirancang memiliki fungsi komersil yang berskala kota sehingga mendukung fungsi bangunan untuk komersil, pameran dan pendidikan.

  2 Lingkungan Berada di lingkungan yang strategis (dapat dilihat dari segala sisi) dan memiliki fungsi eksisting yang dapat mendukung bangunan, contohnya antara lain mal, apartemen, hotel atau perumahan.

  3 Pencapaian atau aksesibilitas Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik dengan angkutan umum maupun pribadi.

  4 Posisi site Diusahakan berada di sudut jalan.

  5 Nilai lahan Diusahakan nilai lahan adalah seminimum mungkin namun terdapat di lahan yang memiliki nilai tinggi.

  6 Orientasi Orientasi bangunan sebaiknya dapat mengurangi cahaya yang masuk kedalam bangunan.

  7 View Adanya view yang bagus baik dari dalam site maupun dari luar site.

  8 Ukuran lahan Harus mencukupi untuk program fungsional dan fasilitas-fasilitas yang direncanakan. ( 1-2 Ha )

  9 Kontur tapak / topografi Sebaiknya relatif datar untuk memudahkan perencanaan bangunan.

  10 Jaringan jalan Sebaiknya terdapat di jalan yang besar (arteri / kolektor) dan bebas kemacetan.

Tabel 2.1 Tabel kriteria internal site Medan Prada House

NO KRITERIA EKSTERNAL LOKASI

  1 Pola penggunaan lahan site Berada di lokasi yang difungsikan untuk (Tata Guna Lahan) perdagangan, perdagangan, ekonomi.

  (Peruntukan lahan untuk fungsi komersil harus sesuai dengan Master Plan RTRW Kota Medan).

  2 Status kepemilikan lahan Lahan bukan milik pemerintah, diusahakan milik swasta dan mempunyai hak milik.

  3 Tersedia utilitas yang baik Terdapat di lokasi yang sudah mempunyai utilitas listrik, air, telepon, gas, dan kebakaran,dsb.

  4 Ketinggian bangunan Maksimum setinggi bangunan paling tinggi di sekitar site.

  5 GSB, KLB, KDB, dsb. Disesuaikan dengan RDTR Kecamatan yang bersangkutan atau melihat keadaan sekitar site.

Tabel 2.2 Tabel Kriteria eksternal site Medan Prada House

II.3.2 TINJAUAN TERHADAP STRUKTUR KOTA

  Sebagai suatu wadah arsitektur yang nantinya memiliki peranan penting pada perekonomian kota nantinya setelah dibangun, ada baiknya proses perencanannya perlu diperhatikan sehingga tidak mengganggu tata guna lahan yang sudah direncanakan untuk sebuah wilayah kota. Sebagai sebuah sarana komersil, maka Medan Prada House ini harus direncanakan di wilayah yang secara tata guna lahan diperuntukkan untuk perdagangan, jasa, ekonomi, dan komersil.

  NO PUSAT PELAYANAN FUNGSI WILAYAH PELAYANAN

  A Pusat Pelayanan Kota di  Pusat kegiatan  Kota Medan, Pusat Kota perdagangan/bisnis;

  Kec. Medan Kec. Polonia,

   Pusat kegiatan jasa dan

  Medan Baru,

  kegiatan pemerintahan

  Medan Petisah

  , provinsi dan kota; Kec. Medan Timur,  Pusat pelayanan

  Kec.Medan ekonomi Barat , Kec.

  Medan Kota;  Provinsi Sumatera Utara  Internasional B Pusat Pelayanan Kota di  Pusat Kegiatan Jasa  Kota Medan

  dan Perdagangan

  bagian utara Bagian Utara;

  regional

   Provinsi  Pusat pelayanan Sumatera Utara transportasi;  Regional  Pusat kegiatan sosial- budaya

   Pusat kegiatan industri

  1 Subpusat pelayanan  pusat pelayanan  Kec. Medan kota Medan Belawan transportasi laut, Belawan  pusat kegiatan bongkar

  • – muat dan impor ekspor,

   pusat kegiatan industri, dan  pusat kegiatan perikanan

  2 Subpusat pelayanan  Pusat Kegiatan Jasa  Kec. Medan kota Medan Labuhan dan Perdagangan Labuhan  Pusat pelayanan transportasi  Pusat pelayanan kesehatan

  3 Subpusat pelayanan  Pusat kegiatan  Kec, Medan kota Medan Marelan perdagangan kebutuhan Marelan; pokok (pasar induk);  Kabupaten Deli Serdang

   Pusat kegiatan rekreasi dan wisata

  4 Subpusat pelayanan kota Medan Perjuangan  Pusat kegiatan

  perdagangan/bisnis

   Pusat pelayanan olahraga  Kec. Medan Perjuangan dan Kec. Medan Tembung

  5 Subpusat pelayanan kota Medan Area  Pusat pelayanan ekonomi  Pusat pelayanan transportasi

   Kec. Medan Area, Kec. Medan Kota, Kec. Medan Denai, Kec, Medan Amplas

  6 Subpusat pelayanan kota Medan Helvetia  Pusat pelayanan ekonomi  Pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat  Pusat kegiatan sosial- budaya

   Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan Petisah, Kec. Medan Sunggal

  7 Subpusat pelayanan kota Medan Selayang  Pusat

  kegiatan perdagangan/bisnis

   Pusat Pendidikan  Kec. Medan Tuntungan, kec. Medan Baru, Kec. Medan Selayang, kec. Medan Johor

  8 Subpusat pelayanan kota Medan Timur  Pusat kegiatan perdagangan/bisnis  Pusat pelayanan transportasi (TOD);  Pusat kegiatan sosial- budaya

   Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur, Kec. Medan Barat

Tabel 2.3 Tabel penggunaan lahan (Sumber : RTRW Medan)Gambar 2.49 Peta Kota Medan dan wilayah yang cocok dengan proyek

  Dari tabel dan peta di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi tapak yang sesuai untuk proyek Medan Prada House adalah wilayah kecamatan Medan Polonia, Medan Baru, Medan Petisah, Medan Barat, Medan Timur, Medan Perjuangan, Medan Tuntungan, Medan Selayang, dan Medan Johor yang terletak di bagian bawah kota Medan.

  II.3.3 ANALISIS PEMILIHAN LOKASI

  Pada sub bab ini akan diuraikan tentang analisis pemilihan lokasi yang tepat untuk pembangunan Medan Prada House.

  II.3.3.1 ALTERNATIF PEMILIHAN LOKASI

  Lokasi Medan Prada House sebagai sarana komersil dan perdagangan lebih baik berada di daerah pusat kota yang ramai dan dilewati oleh banyak masyarakat. Selain itu, juga diusahakan berada dekat dengan pusat rekreasi masyarakat dan tidak jauh dari tempat yang didatangi wisatawan seperti mal, apartemen, hotel, dsb. Lokasi juga harus mudah dijangkau oleh semua kalangan masyarakat dengan segala jenis transportasi. Adapun alternatif lokasi antara lain : A. Alternatif Site 1

  Site alternatif I berada di Jalan Letjend S.Parman dengan luas ±1.3 ha dan terletak di Kecamatan Medan Petisah.

  Berdekatan dengan Cambridge City Square, Sun Plaza, Grand Swiss Bell Hotel, Cambridge Apartment, ruko komersil di sepanjang Jl S.Parman dan perumahan penduduk.

Gambar 2.50 Alternatif site Jl. S Parman

  B. Alternatif Site 2 Site alternatif II berada di Jalan Pattimura dengan luas ±1,8 ha dan terletak di Kecamatan Medan Baru. Berdekatan dengan perkantoran, ruko ruko komersil, Sun Plaza, Restoran, Rumah makan dan perumahan penduduk

Gambar 2.51 Alternatif site Jl Pattimura

  C. Alternatif Site 3 Site alternatif III berada di Jl Guru Patimpus dengan luas ±1,75 ha dan terletak di Kecamatan Medan Barat.

  Berdekatan dengan Hotel JW Marriott, Ex Deli Plaza, Capital Building, Ruko komersil sepanjang Jl Guru Patimpus, perkantoran dan Perumahan Tembakau Deli.

Gambar 2.52 Alternatif site Jl Guru Patimpus

  Untuk memilih site yang paling sesuai, dilakukan penilaian terhadap ketiga alternatif site diatas sebagai berikut : Kriteria Internal Alternatif Lokasi

  Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Luas Lahan yang (5) (3) (3) sesuai (1-2 ha) ±1, 3 ha ±1,75 ha ±1,8 ha Terletak di jalan (3) (3) (5) yang cukup lebar 20 m 20 m 26 m Pencapaian / (3) (3) (3) akses yang baik Mudah karena Mudah karena Mudah karena dan mudah dapat diakses dari dapat diakses dapat diakses dari segala penjuru dari segala segala penjuru

  Medan baik penjuru Medan Medan baik dengan kendaraan baik dengan dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan pribadi pribadi maupun angkutan umum maupun angkutan angkutan umum umum