BAB II DESKRIPSI PROYEK - Fasilitas Aquaventure di Taman Margasatwa Medan

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK

2.1 Terminologi Judul

  Judul proyek yang diambil pada Tugas Akhir ini adalah „Fasilitas Aquaventure di Taman Margasatwa Medan ‟.

  Fasilitas : sarana untuk melancarkan pelaksanaan

  fungsi; kemudahan

  Aquaventure : merupakan penggabungan dari dua kata yaitu

  Aqua dan Adventure

  

Aqua : berasal dari bahasa latin, yang berarti air

Adventure : petualangan Di : kata keterangan tempat Taman Margasatwa Medan : sebuah tempat rekreasi alam terbuka di kota

  Medan yang memperkenalkan dunia hewan kepada para pengunjungnya.

  Jadi pengertian judul proyek „Fasilitas Aquaventure di Taman Marga Satwa Medan‟ adalah sarana yang ditambahkan pada Taman Margasatwa Medan, berupa tempat bermain dan bersenang-senang yang juga merupakan tempat konservasi hewan, untuk mendukung pelaksanaan fungsi TMM, baik sebagai tempat rekreasi, edukasi dan konservasi.

  Judul menggunakan kata Fasilitas, karena proyek ini merupakan bagian dari rencana pengembangan Taman Margasatwa Medan. Guna meningkatkan kualitasnya, Taman Margasatwa Medan berencana mengembangkan tempat tersebut dengan menambah beberapa fasilitas, dimana salah satunya merupakan Waterpark, yang merupakan bagian dari judul proyek.

2.2 Tinjauan Umum

  Tinjauan umum berupa pencarian teori dan fakta terkait proyek yang dikerjakan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

2.2.1 Defenisi Rekreasi

  Rekreasi berasal dari bahasa latin yaitu “ creature “ yang berarti

  mencipta

  , lalu diberi awalan “ re “ yang sehingga berarti “ pemulihan daya

  cipta a tau penyegaran daya cipta”. Kegiatan rekreasi biasanya dilakukan

  diwaktu senggang (leasuretime). Leasure berasal dari kata “licere” (latin) yang berarti diperkenankan menikmati saat-saat yang bebas dari kegiatan rutin untuk memulihkan atau menyegarkan kembali.

  1. Rekreasi dapat diartikan sebagai kegiatan penyegaran kembali tubuh dan pikiran; sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan seperti hiburan; piknik. Sedangkan rekreatif berarti bersifat rekreasi.

  2. Rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyegarkan kembali fisik dan mental dari kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mempertinggi daya kreasi manusia dalam mencapai keseimbangan bekerja dan beristirahat.

  3. Rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan.

  4. Rekreasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkala, sebagai kegiatan yang merupakan perubahan bentuk rutinitas dan kewajiban seperti dalam kegiatan bekerja.

  5. Rekreasi merupakan proses memenfaatkan kegiatan selama waktu luang dengan seperangkat perilaku yang memungkinkan peningkatan waktu luang.

  6. Rekreasi adalah penyegaran bagi kekuatan dan semangat setelah bekerja keras.

  7. Rekreasi adalah kegiatan di waktu luang atau santai.

  Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian

  rekreasi adalah

  “ aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang (lapang) yang bertujuan untuk membentuk, meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental, pikiran dan daya rekreasi (baik secara individual maupun secara kelompok) yang hilang akibat aktivitas rutin sehari-hari dengan jalan mencari kesenangan, hiburan dan kesibukan yang berbeda dan dapat memberikan kepuasan dan kegembiraan yang ditujukan bagi kepuasan lahir dan batin manusia”.

2.2.2 Jenis Rekreasi

  Menurut Patricia Farrel dalam The Process of Recreation Progamming dan Ivor Selly dalam Outdoor Recreation and The Urban Environment bahwa jenis-jenis rekreasi yaitu :

  1. Berdasarkan jenisnya rekreasi dibedakan menurut :

  a) Sifatnya Rekreasi dapat bersifat mendidik, sport, tontonan, atau permainan.

  b) Objeknya Aktif, yaitu jika manusia terlibat di dalam objek rekreasi, baik secara langsung ataupun tidak langsung, seperti kolam renang, taman kota dan sebagainya

  Pasif, yaitu jika manusia terlibat di dalam objek rekreasi tersebut, seperti film, sandiwara, dan sebagainya.

  c) Tingkat umur Biasanya untuk anak-anak, remaja, dan dewasa.

  d) Waktu penyelenggaraan Pagi, siang, dan malam.

  e) Tempatnya Kegiatan di luar ruangan (outdoor) atau di dalam ruangan (indoor).

  2. Ditinjau dari segi fasilitas, tempat rekreasi mempunyai 2 kategori:

  a) Fasilitas khusus hanya ada di tempat itu dan jarang ditemukan di tempat lain.

  b) Fasilitas spesifik ini yang mendorong masyarakat datang untuk mengunjunginya.

  c) Fasilitas pokok (yang harus ada)

  3. Klasifikasi sarana olahraga rekreatif

  a) Berdasarkan sifat ruang

  Dilakukan di luar bangunan; Dilakukan di dalam bangunan

  b) Berdasarkan kelompok usia pemakai Untuk anak-anak : area bermain anak; Untuk dewasa : gedung olahraga, lapangan olahraga c) Berdasarkan jenis penggunanya

  Rekreasi komunal (multi used) terdiri dari bermacam-macam aktifitas yang dapat dilakukan dalam kompleks; Rekreasi tunggal (single used), terdiri dari satu macam kegiatan utama; Sarana pelengkap (servis used), untuk melayani rekreasi di luar bangunan.

  d) Berdasarkan fngsinya mengimbangi waktu kerja dan istirahat Rekreasi harian; Rekreasi mingguan; Rekreasi liburan

  e) Berdasarkan ruang lingkup : i. Lingkup perumahan; Lingkup wilayah, terdiri dari beberapa fasilitas rekreasi dengan lingkup perumahan ii. Lingkup perkotaan, untuk pemakai umum dalam kota iii. Lingkup daerah regional, terletak di dalam atau di luar kota dan melayani beberapa daerah sekitarnya iv. Lingkup nasional, sifatnya nasional dan mempunyai karakter tersendiri v. Lingkup internasional, melayani seluruh dunia

  f) Berdasarkan keterkaitan pemakai dikaitkan dengan lokasi : i. Rekreasi darat, seperti : berkuda, atletik, hiking, kemping ii. Rekreasi air atau bahari, seperti : memancing, renang, power boating, bersampan iii. Rekreasi udara, seperti : terjun payung dan olahraga udara lainnya g) Berdasarkan aktifitas/kegiatan : i. Big muscle activities : rekreasi yang memerlukan tenaga atau fisik. ii. Social activities : rekreasi yang bertujuan sosial, seperti : bercakap- cakap, jalan-jalan bersama, melibatkan interaksi sosial sebagi kegiatan utama. iii. Physical recreation : memerlukan usaha atau kegiatan fisik sebagai kegiatan utama. iv. Cognitive recreation : melibatkan kebudayaan, pendidikan, dan kreatifitas. v. Environment-related recreation : rekreasi yang memanfaatkan potensi alam dalam kegiatannya, seperti olahraga arung jeram. vi. Rhythms and music : rekreasi yang diakibatkan oleh irama dan musik yang memberikan kesenangan, persahabatan, seperti bernyanyi dan berdansa. vii. Creative play : rekreasi yang mengembangkan imajinasi, daya khayal akan sesuatu yang bukan sesungguhnya, misalnya : membuat bangunan dari pasir. viii. Nature learning : rekreasi di alam terbuka (berkemah dan mendaki gunung) ix. Mental : rekreasi yang merupakan ekspresi dari aktifitas masyarakat yang berisfat mendidik, misalnya : berdebat, berdiskusi, dan lain-lain. x. Collecting : mengumpulkan benda-benda sebagai hobi, masuk ke dalam kelompok sosial tertentu atau memilih salah satu cara kehidupan yang khusus. xi. Service activities : sebagian orang tertentu merupakan kesenangan tersendiri jika melakukan pelayanan kegiatan umum, misalnya : sebagai juri, grur, dan lain-lain. xii. Shopping activities : sebagian orang berbelanja menjadi aktifitas rekreasi yang merupakan suatu kesenangan. Antara lain : kesempatan untuk memperoleh pelayanan, kesenangan dalam tawar-menawar, cuci mata dengan melihat-lihat. xiii. Relaxation : rekreasi yang bertujuan melepaskan diri dari ketegangan dan kelelahan mental dan fisik untuk mencapai kesenangan dan kesegaran, misalnya ; menikmati pemandangan alam, duduk di taman, dan lain-lain. xiv. Solitude : menyendiri untuk melepaskan kesibukan sehari-hari dengan beristirahat di tempat tertentu yang sepi, seperti keluar kota, ke gunung.

2.2.3 Tipe-tipe tempat dan Bangunan Rekreasi

  Menurut Recreation Development Hand Book adalah :

  Resort/residential community

  1. Resort : tempat tujuan dengan waktu singkat yang menyediakan bermacam- macam aktifitas rekreasi, seperti : penginapan, makan/minum, dan pertunjukan dengan latar belakang susunan dari mewah sampai primitif.

  2. Tujuannya adalah memberikan variasi yang tidak ada batasnya dari pengalaman rekreasi dan ditujukan juga bagi sekelompok besar wisatawan.

  3. Bentuknya berupa hotel atau motel di pinggir air, di pegunungan, dan tempat pemandian.

  4. Dibangun daerah rekreasi yang bernuansa alami, cenderung tradisional,misalnya dalam bentuk air, kontur, tanah, dan iklim.

  5. Mempunyai jangka waktu operasional yang panjang.

  Theme Park

  Merupakan atraksi yang ditujukan untuk rekreasi ditekankan pada fantasi dan imajinasi yang dibuat dengan pertimbangan khusus, seperti Disney World (skala besar), Water Activity Park (skala kecil). Istilah Theme Park memiliki arti yang lebih luas daripada sekedar „taman bertema‟. Michael Sorkin dalam pengantarnya di buku “A Variation on Theme

  Park

  : The New American City and the End of Public Space”, memberikan definisi tentang Theme Park sebagai „dunia‟ atau tempat yang memiliki ciri antara lain tidak terikat pada geografi tertentu, lingkungan yang terkontrol dan teramati, memberikan stimulasi tanpa henti (Sorkin, Michael; 1992;ix).

  Dunia hiburan tidak dipungkiri merupakan salah satu faktor pendorong munculnya konsep Theme Park, namun adalah begitu besarnya impian masyarakat akan suatu kondisi dimana „dunia‟ mereka nampak atau jadi „lebih baik‟ inilah yang menyebabkan naiknya popularitas konsep ini.

  Theme Park yang menampilkan visi kesenangan yang teratur dan

  terkendali

  • –meski seringkali menggunakan bentuk/wujud artistik yang cenderung menipu atau memperdaya
  • – merupakan suatu „pengganti‟ kenyataan
demokrasi publik dan bahkan menjadi lebih menarik karena orang diberi „stimulasi‟ dan „simulasi‟ tentang keadaan yang lebih baik, dimana tidak ada kemiskinan, kecelakaan, kesenjangan sosial, kejahatan, sampah/limbah dan kondisi negatif urban lainnya karena seluruh komponen dalam lingkungan ini dapat dikontrol sesuai kondisi paling ideal yang diharapkan.

  Disney dan industri film Hollywood bisa disebut sebagai pemrakarsa munculnya konsep ini. Kerajaan Disney yang terpuruk semenjak kematian Walt Disney, membuat Michael Eisner

  • – pimpinan Disney yang baru - mengeluarkan ide untuk membangun sebuah kawasan terpadu yang terdiri dari taman hiburan, hotel, resort, pusat perbelanjaan dan lainnya. Keberhasilan ide tersebut membuat banyak pihak mencoba mengikutinya dengan resep yang kurang lebih sama. Beberapa bahkan bereksperimen lebih jauh dengan mengintegrasikan juga area kerja mereka seperti studio, setting lokasi pengambilan gambar, kondisi pengambilan gambar yang sebenarnya, ke dalam kawasan terpadu tersebut sehingga menghasilkan variasi dan mixed-use yang begitu menarik dan „hidup‟.

  Penerapan konsep Theme Park tidaklah terbatas pada desain taman hiburan atau rekreasi (Amusement Park) saja, namun juga dipakai dalam perkembangan kota. Dengan diterapkannya konsep ini pada pusat-pusat kota (downtown) lama, diharapkan mampu mengatasi hilangnya koneksi antar unsur-unsur kota (bangunan dan ruang kota) akibat pengaturan kota yang hanya berdasarkan fungsi saja dan menghidupkan kembali aktivitas dan peranannya.

  Commercial Recreational

  1. Daerah perkotaan yang dibuat alami (bangunan untuk rekreasi) dengan pemasaran atau tujuan konsumen yang sudah ada.

  2. Dapat berupa orientasi pasif dan aktif, contoh health club, arcades, theatres, dan sebagainya.

  Supplemental Recreational Fasilitas rekreasi yang ditujukan sebagai tambahan dari fungsi utama sebuah kawasan perumahan, komersil, seperti kolam renang, golf course, dan sebagainya.

  Berdasarkan Tipologi Bangunan Rekreasi Aktif Komersil di Jakarta menurut Linda Y, bahwa karakter Bangunan Rekreasi adalah seperti pada tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Karakter Bangunan Rekreasi

KRITERIA BAGIAN UTAMA KETERANGAN

  1. Pengolahan

  A. Pemilihan Tema Umumnya dengan pemanfaatan potensi Tapak tapak dan di sesuaikan pada perkembangan wadah rekreasi tiap kurun waktu.

  B. Pola sirkulasi Menuntut „dinamis‟ dengan mengkombinasikan pola-pola yang ada dan menuntut adanya suatu aliran, sehingga memberikan pengarahan yang jelas bagi pengunjung.

  2. Pengolahan

  A. Pemilihan Tema Wadah rekreasi menjadi wadah imajinasi Bangunan bentuk arsitektur yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar tapak

  B. Pengolahan Menciptakan ruang-ruang intim, santai Ruang dan sesuai dengan sifat rekreasi.

  C. Kegiatan Penerapan pada pengolahan ruang yang sesuai hirarkinya (utama, pendukung)

  D. Bentuk Ruang „Dinamis‟ , pengunjung merasa nyaman, menghilangkan rasa tegang dan formil dalam kegiatan rutin.

  E. Penyediaan Selalu mengalami pembaharuan dengan Fasilitas dan memperhatikan keunikan dan imajinasi Kegiatan yang berkaitan dengan tema wadah rekreasinya

  3. Penggunaan

  a. Peralatan Teknologi

  b. Bahan bangunan

  c. Struktur dan konstruksi

  Sumber : Tipologi Bangunan Rekreasi Aktif Komersil di Jakarta, menurut Linda Y Tanggapan :

  Dari beberapa landasan teori yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Fasilitas Aquaventure di TMM :

  1. Menurut Tipe dan Tempat Bangunan termasuk ke dalam Commercial Recreation

  2. Berdasarkan jenis rekreasinya termasuk ke dalam rekreasi yang bersifat mendidik, sport dan permainan dengan objeknya bersifat aktif, tingkatan umur untuk anak- anak sampai dewasa serta waktu penyelenggaraan dari pagi hingga sore hari.

  3. Berdasarkan akitifitasnya termasuk ke dalam gabungan antara Enviromentrelated Recreation, Natural Learning serta Relaxation.

  4. Berdasarkan kategorinya termasuk ke dalam gabungan antara kategori kegiatan dengan interaksi sosial, kegiatan olahraga serta kegiatan outdoor tidak resmi.

2.2.4 Pariwisata Medan

   Sumatera Utara memiliki potensi parawisata yang sangat baik. Banyak tempat

  pariwisata di Sumatera Utara yang menjadi tujuan wisata para wisatawan, baik domestik maupun internasional. Kota Medan, yang merupakan ibu kota dari Sumatera Utara, juga memiliki tempat-tempat menarik yang dapat dijadikan tujuan wisata. Ada banyak bangunan tua di Medan yang memiliki arsitektur khas Belanda, yang dapat menjadi objek menarik untuk kegiatan wisata. Diantaranya adalah Kantor Balai Kota, Kantor Pos Medan, Istana Maimun, Tjong A Fie Mansion, Menara Air Tirtanadi, Menara Bakaran Batu, PT PP London Sumatera, dan lain sebagainya. Medan juga memiliki beberapa tempat wisata alam, seperti Danau Siombak, Taman Buaya, Taman Sri Deli, Taman Rekreasi Mora Indah, dan Taman Margasatwa Medan. Selain itu, Medan juga menawarkan berbagai tempat hiburan, mulai dari tempat karaoke, diskotik, restoran, cafe, tempat billiard, sampai Mall dan Plaza. Medan memiliki beberapa mall serta plaza, yaitui Berastagi Mall, Grand Paladium, Plaza Medan Fair, Sun Plaza , Thamrin Plaza, Medan Mall, dan Medan Plaza.

  Berikut tabel 2.2, merupakan data banyaknya wisatawan mancanegara yang datang ke Medan melalui Bandara Polonia Medan tahun 2007

  • – 2011.

Tabel 2.2 Banyak Wisatawan Yang Datang ke Medan

  Kebangsaan 2007 2008 2009 2010 2011

  Asean 82.546 88.743 109.823 118.905 141.891 Asia 12.237 13.151 12.582 13.716 16.772 Timur Tengah 989 557 703 957 1.027 Eropa 14.785 16.025 16.205 17.317 19.141 Amerika 3.952 3.820 3.230 3.897 4.109 Oceania 2.581 3.137 2.999 3.234 3.947 Afrika 461 280 404 301 682 Lainnya 47 4.499 1.994 3.993 5.081

  TOTAL 116.614 130.212 148.193 162.410 192.650 Sumber : Badan Pusat Statistik

  Berikut tabel 2.3, merupakan data banyaknya wisatawan mancanegara yang datang ke Medan melalui Pelabuhan Laut Belawan tahun 2007 – 2011.

Tabel 2.3 Banyak Wisatawan Yang Datang ke Medan

  Kebangsaan 2007 2008 2009 2010 2011

  Asean 3.967 2.928 1.865 905

  24 Asia 108 144 142 181 229

  6 - Timur Tengah

  15 7 - Eropa 571 1.195 1.755 1.376 367 Amerika 102 240 229 169

  97 Oceania 63 120

  99

  73

  8 Afrika

  13

  22

  15

  13

  1 Lainnya 2.487 1.545 955 14.478 18.249

  TOTAL 7.312 6.229 5.075 17.202 6.229

  Medan

  Sumber : Data Badan Pusat Statistik Tanggapan :

  Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan mancanegara setiap tahunnya meningkat. Dari tahun 2007- 2011, rata- rata wisatawan mancanegara yang datang melalui pintu masuk kota Medan yaitu ± 148.311. Dengan adanya kenaikan wisata setiap tahunnya, akan membuat proyek Fasilitas Aquaventure di TMM ini akan berpotensi menjadi salah satu tempat wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan.

2.3 Lokasi Site

  Adapun lokasi dan informasi tentang proyek dipaparkan dalam penjelasan berikut ini.

2.3.1 Deskripsi Proyek

  Proyek merupakan rencana pengembangan yang akan dilakukan oleh TMM, sehingga pihak pengelola telah menyediakan tempat di dalam lahan TMM untuk proyek (Gambar 2.1).

SITE PROYEK

  Lokasi lahan : di dalam Taman Margasatwa Medan, yang terletak di Jalan Bunga Rampai IV No.100, Kecamatan Medan Tuntungan (Gambar2.2, dan 2.3)

  Luas : ± 5,5 hektar Batas-batas site proyek adalah sebagai berikut. Utara : Lahan kosong (Gambar 2.5) Timur : Sungai Babura (Gambar 2.4) Selatan : Fasilitas permainan anak TMM (Gambar 2.6) Barat : Lahan kosong untuk Arboretum (Gambar 2.7) Kontur : Relatif datar Pemilik : Pemerintah Kota Medan

Gambar 2.1 Letak Site Proyek di dalam lahan TMMGambar 2.2 SITE berada di kota Medan, kecamatan Medan

  Tuntungan

Gambar 2.3 SITE berada di dalam lahan Taman Marga

  Satwa Medan U

Gambar 2.4 Sungai BaburaGambar 2.6 Fasilitas permainan anak TMMGambar 2.5 Lahan kosongGambar 2.7 Lahan kosong untuk arboretum

  2.3.2 Kecamatan Medan Tuntungan

  Profil Singkat Kecamatan Medan Tuntungan :

  1.Kecamatan Medan Tuntungan berada di WPP E Kota Medan dengan peruntukan lahan sebagai permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, lapangan golf, dan hutan kota.

  2.Luas Kecamatan Medan Tuntungan adalah 2.068 ha.

  3.Pada kawasan RTH, termasuk di dalamnya taman dan lapangan olahraga,

  hutan kota, TPU dan wisata :

  a) KDB maksimum 10 % untuk bangunan wisata, fasilitas strategis dan fungsi pendukung RTH.

  b) KLB maksimum 0.2

  c) KDH minimum 80 %

  2.3.3 Taman Margasatwa Medan

  Awalnya disebut dengan Kebun Binatang Medan. Terletak di Jl. Brigjen Katamso KM. 4,5 Kampung Baru, Medan. Mempunyai areal 3,5 hektar dan diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1968 oleh Gubernur Kepala Daerah Sumatera (Bapak Marah Halim Harahap). Berstatus Yayasan dibawah Pemerintah Daerah yang dibentuk pada tahun 1961 dengan SK. Walikotamadya Medan nomor: 812 tanggal 2 September 1961 dengan Akte Notaris Rusli nomor: 86 tanggal 9 September 1961 yang kemudian diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Rusli nomor: 117 tanggal 28 Juni 1967.

  Kebun Binatang Medan yang kini pengelolaannya dibawah unit Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan mengalami perubahan yang signifikan. Sejak 23 Maret 2005 pindah ke lokasi di Jl. Bunga Rampai IV, Simalingkar B, Medan Tuntungan, dan diresmikan pada tanggal 14 April 2005. Luas areal baru mencapai 30 hektar (sampai saat ini area yang sudah diolah adalah seluas 20ha), yang dihuni oleh 198 ekor hewan, yang terdiri dari 79 ekor mamalia, 102 ekor aves, dan 17 ekor reptil.

  Sejak 27 januari 2012, Kebun Binatang Medan berubah nama menjadi Taman Margasatwa Medan. Dengan begitu, diharapkan taman hewan itu akan lebih memperhatikan unsur-unsur konservasi alam dan kelestarian lingkungan

  • Kandang-kandang hewan :
  • Arena bermain anak :

  g) Rusa Jawa

  d) Sampan Pusing

  c) Kuda Pusing

  b) Kapal Terbang Pusing

  a) Mandi bola

  c) ATV (Gambar 2.13)

  b) Paint Ball

  a) Flying Fox (Gambar 2.9)

  h) Rusa Tutul i) Gajah j) Mawas k) Harimau l) Singa m) Beruang n) Kera & Siamang

  f) Rusa Sambar

  e) Tapir

  d) Pelikan

  c) Kaswari

  b) Kuda

  a) Reptil

  Fasilitas-fasilitas TMM saat ini :

  Taman Margasatwa Medan diharapkan bisa menjadi objek wisata yang memiliki semangat edukasi dan sekaligus menjadi tempat hiburan menarik bagi masyarakat Medan. Karena itu pihak pengelola TMM menambah beberapa fasilitas pendukung, selain dari fasilitas utama yaitu sebagai sarana pengenalan hewan.

  hidup dalam pengelolaannya yang dituangkan dalam MoU (Memorandum of Understanding) antara Pemerintah Kota Medan dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).

  e) Reg Mollen

  • Sepeda air (Gambar 2.11)
  • >Naik kuda (Gambar >Naik gajah (Gambar (2.9)
  • Area piknik (Gambar 2.10)
  • Klinik dan Karantina - Area Parkir - Kantin - Musholla - WC Umum<
  • Outbond :
o

Gambar 2.8 Fasilitas delman,Gambar 2.9 Fasilitas outbond, flying fox, pengunjung dapat berkeliling TMM

  fasilitas yang paling favorit di TMM dengan menaiki delman.

Gambar 2.10 Area piknik. Pengunjung Gambar 2.11 Fasilitas sepeda air di menggelar tikar, dan makan bersama danau buatan

  keluarga.

Gambar 2.13 Fasilitas outbond, ATVGambar 2.12 Naik gajah. Pengunjung dapat mengelilingi suatu area yang telah

  ditetapkan dengan menaiki gajah.

  Sejak pengelola TMM menambah fasilitasnya, pengunjung dan pendapatan TMM semakin bertambah. Berikut tabel 2.4, merupakan data pengunjung dan pendapatan TMM tiap tahunnya mulai dari tahun 2008 hingga tahun 2011.

Tabel 2.4 Jumlah Pengunjung dan Pendapatan TMM

  Tahun Pengunjung (org) Pendapatan 2008 ± 92.000 84 juta 2009 ±113.000 670 juta 2010 ±180.000 970 juta 2011 ±200.000 1,2 milliar

  Pada tanggal 24 Juli 2011 lalu, tiga anak Harimau Sumatra (Gambar 2.14) lahir dengan sehat di Kebun Binatang Medan, Sumatra. Hal itu dianggap sebuah keberhasilan dalam mengembangbiakkan populasi harimau yang kini hampir punah, dan merupakan keberhasilan menjalankan fungsinya sebagai tempat konservasi. Keberhasilan tersebut diangkat menjadi desain logo baru TMM. Logo baru itu berupa foto tiga ekor anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatera) yang lahir di kebun binatang tersebut, yang di resmikan oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia (Menhut RI), Zulkifli Hassan, pada tanggal 27 Januari 2012.

Gambar 2.14 Anak harimau Sumatera yang lahir di TMM

2.4 Tinjauan Fungsi

2.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatannya Pengguna proyek ini dibagi atas dua, yaitu pengunjung dan pengelola.

  Pengunjung dapat dibedakan atas :

  1. Ditinjau dari segi motivasi tertentu , pengunjung yang datang dengan motivasi tertentu dan dengan rencana kunjungan sebelumnya, antara lain terdiri dari : pelajar, kelompok pengunjung dari luar daerah kota Medan, wisatawan domestik maupun asing.

  2. Ditinjau dari segi usia

  a) Kelompok Anak-anak ( biasanya datang dalam bentuk rombongan), usia

  5

  • – 13 tahun

  b) Kelompok Remaja, usia 14

  • – 24 tahun

  c) Kelompok Dewasa, usia 25

  • – 45 tahun

  d) Kelompok Lanjut usia, 55 tahun ke atas Dalam suatu tempat rekreasi, biasanya anak- anak serta remaja cenderung lebih aktif untuk menggunakan berbagai fasilitas rekreasi yang disediakan.

  Sedangkan untuk dewasa cenderung untuk mendampingi atau hanya untuk sekedar duduk-duduk melihat keadaan atau bersantai. Untuk itu diperlukan berbagai fasilitas yang berbeda sehingga berbagai kelompok usia dapat menikmati tempat ini.

  3. Ditinjau dari segi kuantitas pengunjung yang datang terdiri dari :

  a) Pengunjung yang datang secara individu (dengan menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi).

  b) Pengunjung yang datang dengan kapasitas sedang, berkisar antara 2-50 orang (dengan menggunakan bus wisata, kendaraan umum atau kendaraan pribadi).

  c) Pengunjung yang datang dengan kapasitas besar antara 50-300 orang (dengan menggunakan bus wisata).

  4. Berdasarkan cakupan pelayanan Cakupan pelayanan khususnya bagi kota Medan dan sekitarnya tetapi tidak tertutup kemungkinan pengunjung terutama yang bersifat rombongan berasal dari luar Sumatera Utara bahkan mendapat kunjungan wisatawa mancanegara.

  Yang dimaksud dengan pengelola adalah orang yang memiliki kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan, pemeliharaan dan pengawasan terhadap taman rekreasi ini. Pengelola terbagi atas :

  1. General Manager Sebagai pimpinan tertinggi yang membawahi beberapa bagian pengelolaan pada taman rekreasi ini.

  2. Kepala bagian Membawahi staff dalam bidang yang telah ditentukan

  3. Karyawan Karyawan yang dimaksud adalah staff dalam berbagai bidang pengelolaan, yaitu, struktur, mekanikal elektrikal, perawatan air, kebersihan, administrasi, pengawas lapangan kesehatan atau pertolongan pertama.

  Kegiatan-kegiatan yang ada dalam Fasilitas Aquaventure ini dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok fungsi atau kegiatan yang berkenaan langsung dengan jenis ruang-ruang yang dibutuhkan, yaitu :

  1. Kegiatan utama Kegiatan ini menjalankan fungsi utama dari sebuah waterpark dan aquarium yaitu berenang, bermain, belajar dan bersantai.

  2. Kegiatan penunjang Kegiatan ini mendukung fungsi utama, seperti kegiatan administratif, makan, minum, berbelanja, menonton pertunjukan, berolahraga, dan sebagainya.

  3. Kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan Kegiatan ini berhubungan langsung dengan penyelenggaraan waterpark dan aquarium. Untuk menjalankan fungsi kegiatan tersebut diperlukan ruang- ruang sebagai berikut:

  a) Ruang-ruang pengelola (administrasi)

  b) Ruang-ruang pemeliharaan c) Ruang-ruang servis, seperti ruang loading, gudang, dan lain-lain.

2.4.2 Deskripsi Kebutuhan dan Besaran Ruang

  Ruang-ruang yang dibutuhkan dibuat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Kegiatan-kegiatan dalam proyek ini terdiri atas :

2.4.2.1 Kegiatan Utama Kegiatan utama waterpark adalah berenang dan bermain.

  1. Lama kegiatan pengunjung Pengunjung berendam atau mandi memiliki lama rata- rata mandi tergantung fasilitasnya, antara lain : a) Pada kolam renang dengan sedikit permainan air, biasanya pengunjung betah selama 0,75 jam

  • – 1 jam

  b) Dengan fasilitas permanan air bergerak terbatas pengunjung betah di dalam kolam selama 1

  • – 1,25 jam

  c) Kolam besar dengan fasilitas permainan air yang banyak, pengunjung tahan selama 1,5

  • – 2 jam.

  2.Hall kolam Adapun persyaratan untuk area air adalah sebagai berikut :

  a) Kemiringan kolam dari tempat dangkal ke tempat dalam 0 m sampai 1,5 m b) Tangga untuk naik dari kolam harus berjarak 10 -15 m

  c) Diameter seluncuran bervariasi 0,8

  • – 1,5 m

  d) Bagian pendaratan :

  e) Pada kolam jatuh bebas panjang bebas 6 m dari ujung seluncuran

  f) Minimal kedalaman air 1 meter

  g) Jatuhnya orang dari ujung seluncuran ke air adalah 0,3 m dan tidak boleh lebih dari 1,2 m

Tabel 2.5 di bawah ini menunjukkan dimensi kolam tipikal yang banyak dijumpai di waterpark.Tabel 2.5 Dimensi Tipikal Kolam

  Fasilitas Dalam kolam Panjang Lebar

  Kolam berombak Min 1,5 m Min. 25

  • – 30 m 6-30 m Kolam untuk 1 m Bebas, 6 m 4 m; seluncuran (lebih 2-3 m ditambah, dari 1

  tiap luncuran seluncuran) Kolam berarus 0,75 m 2,5

  • – 1,25 m 50 m – 4 m

  Sumber : Hasil Olah Data Primer

2.4.2.2 Dimensi Alat permainan yang digunakan Aqua Play

  Banyak pilihan ukuran, disesuaikan kapasitas penggunanya. Semakin besar ukuran, kompleksitas semakin tinggi. Aqua play yang dipakai dalam proyek ini adalah tipe AP750(Gambar 2.15 dan 2.16 ).

Gambar 2.15 Tampak Aqua Play model AP750Gambar 2.16 Tampak atas Aqua Play model AP750

  Tipe ini menggunakan kolam tipikal dengan ukuran seperti pada tabel 2.6 berikut.

Tabel 2.6 Perkiraan Dimensi Kolam

  Perkiraan luas kolam Perkiraan dimensi unit

  2

  2

  2

  2

  dalam kaki dalam meter dalam kaki dalam meter 3350 311 56 x 36 x 17 17,1 x 11 x 5,2 3700 344 56 x 36 x 23 17,1 x 11 x 7,1

  Dapat memuat hampir 65 fitur permainan. Konstruksi stainless steel ,dilapisi cat tahan karat. AquaPlay AP750 adalah tempat bermain air penuh fitur dan bersemangat. Menawarkan seluncuran multi-level dan berbagai elemen permainan air yang menghibur anak-anak dari segala usia, seperti nozel semprot, jet, katup, roda air berputar, dan masih banyak lagi. Konstruksi sudut yang unik membuat model ini menarik, aman, tahan lama dan mudah untuk pemeliharaannya. Model ini dapat dilengkapi dengan ember tipping kepala sebagai fitur opsional (Gambar 2.17).

Gambar 2.17 Berbagai variasi model Aqua Play 750

  Sumber : whitewaterwest.com Fitur produk Aqua Course Expedition 120

  a) 1 tingkat

  b) Tinggi tipikal : 5 m

  c) Dimensi : 21x 21 m

  d) Area pijakan : 346 m

  2

  e) Kapasitas per jam : 310-350 org / jam

  f) Elemen latihan : 12

  g) Fitur permainan : 44

Gambar 2.19 Aktivitas pengunjung menggunakan fitur Aqua CourseGambar 2.18 Tipikal model Aqua Course Expedition 120

  Sumber : whitewaterwest.com

  Seluncuran, Abyss Curl

  Merupakan permainan seluncuran yang divariasikan. Seluncuran dibentuk seperti corong. Dapat menjulang hingga ketinggian 98 meter, Abyss dapat memuat sampai 6 pengguna melalui serangkaian liku-liku mendebarkan (Gambar 2.22), dan kemudian merosot ke dalam inti dari Abyss. Tersedia dalam 6 model yaitu : Abyss 71, curl (Gambar 2.20), open(Gambar 2.21), dan Abyss 55, curl, open. Model yang digunakan di proyek ini adalah Abyss 55, curl. Fitur produk Abyss 55, curl

  a) Tinggi tower tipikal : 16 m

  b) Tinggi tipikal corong : 14 m

  c) Panjang tipikal : 97 m

  d) Lebar tipikal : bervariasi, 2-17 m

  e) Kapasitas per jam : 360

  • – 720 org/ jam

  f) Kecepatan : 10m/s

  g) Kecepatan aliran air : 284 l /s

  h) Kendaraan : ban rakit

Gambar 2.20 Tipe Curl Gambar 2.21 Tipe Open Abyss AbyssGambar 2.22 Contoh permainan abyss yang telah terpasang

  Sumber : whitewaterwest.com

  Body Slide

  Yaitu seluncuran yang dirancang meliuk-liuk dengan jarak yang cukup jauh dari seluncuran biasa. Besar atau kecil, indoor atau outdoor, pemula atau ahli: Body Slides Series memiliki sesuatu untuk semua orang.. Pas tubuh, struktur besar, cepat atau lambat, terbuka(Gambar 2.23) atau tertutup (Gambar 2.24), body slide dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan pengunjung. Tersedia model terbuka dan model tertutup. Model yang digunakan dalam proyek ini adalah keduanya, terbuka dan tertutup. Fitur produk, seluncuran terbuka

  a) Tinggi tipikal : 6 m

  b) Panjang tipikal : 15

  • – 65 m

  c) Lebar tipikal : 1 m

  d) Kemiringan : 14 %

  e) Kapasitas per jam : 240 org/ jam

  f) Kecepatan : 4-5 m/s Fitur produk, seluncuran tertutup

  a) Tinggi tipikal : 11 m

  b) Panjang tipikal : 35

  • – 90 m

  c) Lebar tipikal : 0,79 m

  d) Kemiringan : 15

  • – 19 %

  e) Kapasitas per jam : 240 org/ jam

  f) Kecepatan : 4

  • – 5 m/s

Gambar 2.23 Open Body Slide Gambar 2.24 Tubes Body Slide

  Sumber : whitewaterwest.com

  Seluncuran, Family Rafting

  Merupakan variasi lain dari fitur seluncuran. Di permainan ini meluncur dapat menggunakan ban karet besar dengan beberapa orang di dalamnya karena medan luncur lebih lebar (Gambar 2.25) . Family rafting ini merupakan favorit untuk pengunjung dari segala usia (Gambar 2.26). Family Rafting tersedia dalam tipe terbuka dan tertutup atau kombinasi keduanya. Dapat mengakomodasi 2-6 pengendara per rakit. Tersedia dalam 3 model, yaitu 2100, 3000, dan 4000. Yang digunakan dalam proyek ini adalah model 2100.

  Fitur Produk Family Rafting model 2100

  a) Tinggi tipikal : 14 m

  b) Panjang tipikal : 135

  • – 152 m

  c) Lebar tipikal : 2m

  d) Kemiringan : 10 %

  e) Kapasitas per jam : 540 org/ jam

  f) Kecepatan : 6-9 m /s

  g) Kendaraan : ban rakit

Gambar 2.25 Contoh Family Rafting yang telah terpasangGambar 2.26 Suasana pengunjung yang sedang menaiki family rafting

  Sumber : whitewaterwest.com

  Multi Lane Mat Racer

  Permainan seluncuran variasi lainnya, seluncuran dibuat berdampingan 4-8 jalur dengan warna-warna berbeda tiap jalur atau tiap 2 jalur. Di desain sedemikian rupa, hingga kecepatan meluncur lebih cepat dari seluncuran lainnya. Desain bervariasi, hanya lurus (Gambar 2.27) , atau berlekuk (Gambar 2.28). Keterangan produk :

  a) Tinggi tipikal : 14 m

  b) Lebar tipikal : 1m

  c) Kapasitas per jam : 150 org/ jam

  d) Kecepatan : 12

  • – 14 m/s

Gambar 2.27 Desain seluncuran lurus Gambar 2.28 Desain seluncuran berlekuk

  Sumber : whitewaterwest.com Thrills

  Hampir sama dengan body slide, namun dengan variasi pengalaman yang berbeda. Di permainan ini pengunjung dapat meluncur dengan kemiringan yang ekstrim, dan dapat pula meluncur di bawah air, sambil melihat-lihat hewan air yang ada di dalam kolam. Tersedia dalam 4 pilihan, yaitu Freefall, Freefall Plus, Speed Slide, dan Aqua Tube. Model yang dipakai dalam proyek ini adalah Freefall Plus, yaitu penggabungan model Freefall dengan Aqua Tube (Gambar 2.29 dan 2.30). Keterangan produk Freefall Plus a) Tinggi tipikal : 18 m

  b) Lebar tipikal : 1 m

  c) Kemiringan : 8

  • – 150 %

  d) Kapasitas per jam : 180 org/jam

  e) Kecepatan : 5

  • – 17 m/s

Gambar 2.30 Aqua Tubes dapat pulaGambar 2.29 seluncuran dibuat terbuka dikombinasikan dengan

  dengan kemiringan ekstrim, dan kemudian

masuk ke bawah air. body slide tertutup.

  Sumber : whitewaterwest.com Lazy river

  Kolam santai yang dibuat panjang seperti sungai. Pengunjung bisa duduk- duduk santai di atas ban dan membiarkan dirinya di bawa oleh arus kolam. Ukuran bervariasi, sesuai kebutuhan (Gambar 2.31).

Gambar 2.31 Contoh lazy river yang ada di Aquatica Seaworld Waterpark, Orlando.

  Wave Pool

  Di kolam ombak ini, pengunjung diajak merasakan sensasi ombak seperti yang ada di pantai (Gambar 2.32). Ombak akan dibuat setiap waktu yang telah ditentukan. Dapat dikombinasikan dengan suasana pinggiran pantai, dengan pasirnya, dan tempat untuk berjemur (Gambar 2.33). Tersedia berbagai model, Surf Waves, Family Waves, Dual Waves, dan Children Waves. Yang dipakai dalam proyek ini dalah Family Waves. Keterangan produk

  a) Ketinggian ombak : bervariasi hingga 1,5 m

  2

  b) Ukuran tipikal kolam : 185

  • – 4.650 m

  c) Frekuensi : tipikal 2,75 detik

Gambar 2.32 Wave pool dengan desain yang tipikal, tanpa tema tertentu.Gambar 2.33 Wave pool dengan desain seperti dipinggir pantai.

  Sumber : whitewaterwest.com

2.4.2.3 Akuarium

  Kegiatan utama yang dilakukan di aquarium adalah melihat dan mengamati hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan air. Terdapat bermacam-macam aquarium, tetapi secara umum aquarium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Aquarium Geografik, aquarium dengan nuansa hijau dengan suasana pegunungan alami.

  2. Aquarium Display, aquarium dengan wadah-wadah yang membatasi ruang gerak biotanya Berdasarkan keadaan air yang ada, aquarium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Aquarium air laut, dimana di dalamnya dipelihara jenis-jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air laut.

  2. Aquarium air tawar, dimana didalamnya dipelihara jenis-jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air tawar.

  Berdasarkan penggunaannya, aquarium dapat dibagi menjadi :

  1. Aquarium untuk penelitian (riset), hanya digunakan untuk tempat binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan untuk diteliti.

  2. Aquarium untuk umum, hanya digunakan untuk umum sehingga dalam hal ini pengunjung merupakan faktor utama.

  3. Aquarium untuk penelitian dan umum, digunakan dengan tujuan utama untuk penelitian, tetapi untuk umum juga diberi kesempatan untuk melihatnya sehingga aquarium ini memiliki fungsi ganda. Bentuk Aquarium Pada awalnya menurut sejarah, aquarium berbentuk lonjong. Kemudian dengan inovasi dan rekayasa dari manusia, maka muncul bentuk-bentuk baru berupa bentuk persegi dengan rangkaian beberapa kaca yang dapat memuat ikan dalam jumlah besar dan dapat dinikmati dari laur. Adapun bentuk-bentuk aquarium yaitu bulat, silinder, rumah-rumahan, bentuk toples, persegi empat, segitiga, dan segi enam. Model ini biasanya diletakkan menempel di dinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan aquarium yang lebih besar serta keinginan menghadirkan aquarium yang menyatu dengan rumahnya.

  Walaupun terdapat berbagai macam bentuk aquarium, tetapi umumnya bentuk yang sering dipakai yaitu bentuk persegi panjang. Bentuk persegi panjang ini terdiri dari dua model yang berbeda, yaitu bentuk tinggi dan bentuk pendek. Aquarium bentuk tinggi, ukuran tinggi lebih besar dari pada lebarnya. Aquarium bentuk pendek, ukuran lebar lebih besar dari pada tingginya.

  Aquarium yang pendek, permukaan airnya lebih luas dibandingkan dengan aquarium yang tinggi. Permukaan air yang luas membuat ikan lebih leluasa untuk bergerak. Walaupun aquarium tinggi lebih dalam, tetapi tidak banyak pengaruhnya terhadap ikan. Ikan-ikan laut lebih banyak bergerak secara mendatar dari pada naik- turun. Adapun bentuk-bentuk akuarium yang ada, antara lain :

  a) Bentuk bulat : kekurangannya kaca berfungsi sebagai lensa yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan terhadap ikan- ikan yang ada didalamnya.

  b) Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang lebih tebal.

  c) Lonjong/ silinder : kelebihannya mudah dibersihkan, kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu penglihatan mata.

  d) Diorama : akuarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan bawah laut.

  e) Kubus : pembuatannya lebih mudah. Kerangkanya bisa dibuat dari:

  f) Besi, mudah pembuatannya dan murah. Tahan lama asalkan dirawat dengan baik.

  g) Alumunium, ada bermacam-macam ukuran maupun tebal atau panjangnya. Tidak semua tukang las bisa mengerjakannya sehingga biaya pemasangan relatif mahal.

  h) Serba kaca, merupakan yang paling praktis, murah dan mudah dirakit sendiri. i) Plastik, kekurangannya mudah tergores dan retak. j) Bentuk rumah-rumahan k) Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel di dinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan akuarium yang lebih besar, keinginan menghadirkan akuarium yang menyatu dengan rumahnya. Konstruksi Aquarium Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan berbagai bahan, seperti kaca, fiberglass, maupun acrylic. Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing (Tabel 2.7).

Tabel 2.7 Kelebihan dan Kekurangan Bahan Akuarium

  BAHAN KEKURANGAN KELEBIHAN PLASTIK Cepat buram atau kusam Bahan lebih ringan

  Tidak kuat terhadap tekanan air laut, menggunakan sambungan Murah dan bersifat

  KACA lem sehingga tidak konduktor menutup kemungkinan terjadi kebocoran.

  Lebih ringan, kuat, lebih cerah bila terkena sinar, Sulit menjadi konduktor, permukaan lebih licin sehingga aquarium menjadi sehingga sulit ditumbuhi

  ACRYLIC panas. oleh lumut, dapat dipoles apabila terjadi goresan, lebih lentur sehingga mudah dibentuk sesuai keinginan, tidak membutuhkan sambungan.

  Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Laut” Penerbit Kanisius ; 2004 Pada umumnya bahan utama untuk aquarium yaitu kaca dan acrylic.

  Beberapa pertimbangan dalam menentukan bahan aquarium antara kaca dan acrylic, yaitu seperbi pada tabel 2.8 berikut ini.

Tabel 2.8 Pertimbangan Penggunaan Bahan Akuarium

  PERTIMBANGAN KACA ACRYLIC Murah Lebih mahal dari kaca

  HARGA Goresan pada acrylic

  Tahan goresan GORESAN mudah dihilangkan

  Lebih berat Ringan BERAT

  Mudah menghantar panas, sehingga mudah Menghantar panas tetapi KEMAMPUAN MENGHANTAR PANAS dipengaruhi oleh suhu tidak sebaik kaca. ruang.

  Menggunakan sambungan Tidak menggunakan sehingga memungkinkan

  SAMBUNGAN sambungan terjadi kebocoran

  Lebih tembus pandang dari jernih pada kaca

  KEJERNIHAN BAHAN Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Laut” Penerbit Kanisius ; 2004

2.4.2.3 Kegiatan Pendukung

  Fasilitas untuk kegiatan pendukung yang terdapat pada waterpark ini antara lain :

  1. Retail

  2. Restaurant dan Cafe

  3. Amphitheathre

  4. Area permainan darat

  5. Area penerimaan

  6. Area pengelola dan pemeliharaan Berikut ini merupakan rincian kebutuhan ruang pada proyek (tabel 2.9).

Tabel 2.9 Kebutuhan Ruang

  Kelompok Fasilitas Kebutuhan Pengguna Kegiatan Jenis

Kegiatan Ruang Kegiatan

  Kegiatan Kolam anak Kolam renang Anak-anak Berenang, Outdoor Utama dilengkapi bermain air, dengan bermain alat permainan air permainan, khas anak dan bersantai Aqua Play

  Aqua Course Kolam Segala Bermain air, Outdoor dangkal dan usia Bermain area basah dengan dilengkapi elemen latihan dengan elemen latihan, dan alat permainan

  Kolam luncur Kolam Usia Berenang dan Outdoor 1 tampung remaja bermain dengan hingga menggunakan seluncuran berbentuk corong raksasa bernama Abyss dewasa fasilitas seluncur

  Kolam luncur

  2 Kolam tampung dengan 2 seluncuran, yang tertutup dan terbuka

  Usia remaja hingga dewasa

  Berenang dan bermain menggunakan fasilitas seluncur

  Outdoor Kolam luncur

  3 Kolam tampung, ataupun area mendarat dengan 6 seluncuran

  Usia remaja hingga dewasa

  Berenang dan bermain menggunakan fasilitas seluncur

  Outdoor Kolam luncur

  4 Kolam tampung dan akuarium dengan 2 seluncuran

  Usia remaja hingga dewasa

  Berenang dan bermain menggunakan fasilitas seluncur

  Outdoor Kolam luncur

  5 Wave pool Kolam renang dengan permainan ombak, ruang tempat pembuat

  Segala usia Berenang, bersantai, bermain ombak

  Outdoor ombak Lazy river Kolam renang yang dibuat berliku dan panjang seperti sungai, alat permainan air

  Segala usia Berenang, ataupun bersantai sambil mengikuti arus aliran kolam

  Outdoor Whiir pool Kolam untuk berendam, duduk-duduk, alat pembuat pusaran air

  Segala usia Bersantai, duduk-duduk