BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini membawa

  pengaruh terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Dengan demikian, kebutuhan akan data dan informasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tujuan organisasi dapat tercapai. Perkembangan teknologi saat ini, mendorong setiap organisasi untuk mengolah datanya dengan cepat, lengkap dan akurat. Salah satu teknologi yang dapat membantu dalam pengolahan data di dalam lingkungan organisasi adalah dengan menggunakan sistem komputerisasi.

  Komputer adalah rangkaian peralatan elektronik yang dapat melakukan pekerjaan secara sistematis berdasarkan instruksi/program yang diberikan, serta dapat menyimpan dan menampilkan keterangan bila diperlukan. Kemudian sistem komputerisasi adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan di memori (stored

  

program ). Dengan bantuan komputer pekerjaan dapat dikerjakan dengan lebih

  cepat, mudah, bervariasi, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang rumit dalam organisasi banyak mengalami perubahan dan kemudahan dengan menggunakan

  Dengan munculnya teknologi komputer dan perkembangan pemakainya, maka setiap unit pekerjaan kantor menggunakan bantuan komputer. Penggunaan komputer juga dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja serta efesiensi waktu. Namun di dalam karya ilmiah ini penulis lebih memfokuskan kegunaan komputer kepada efektivitas kerja.

  Efektivitas merupakan unsur pokok dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Efektivitas adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang telah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif apabila hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Secara sederhana efektivitas kerja dapat didefenisikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu tepat pada sasaran (doing the right things)

  (http://id.wikipedia.org./wiki/Kinerja).

  Dengan semakin efektifnya kerja para pegawai dapat menjadikan organisasi semakin tangguh mencapai tujuannya dan berbagai sasarannya. Dengan adanya penggunaan sistem komputerisasi, maka suatu organisasi semakin mampu berperan dengan tingkat efektivitas yang tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan data dan informasi untuk unit-unit fungsional organisasi pemerintah, serta dalam menetapkan berbagai kebijakan pemerintah dan perencanaan pembangunan, baik pada tingkat konseptual maupun pada tingkat operasional diperlukan adanya berbagai data dan informasi yang akurat, tepat dan cepat guna

  Dalam rangka pencapaian efektivitas tersebut, ada berbagai kendala- kendala yang dihadapi oleh para pegawai dalam pelaksanaan pekerjaannya yang tidak mendukung terciptanya efektivitas tersebut, misalnya beragamnya tugas yang diemban setiap seksi yang menyebabkan beragamnya prosedur penyelesaian masing-masing tugas tersebut, disamping itu juga terdapat kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan. Agar semua aktivitasnya berjalan lancar dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan mudah dan efektif, maka suatu organisasi harus mampu menyediakan informasi yang lengkap, benar dan aktual. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi yang lebih praktis yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat dalam pelaksanaan tugas-tugas organsisasi.

  Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Deaerah Kota Tebing Tinggi yang mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan urusan pemerintahan daerah Kota Tebing Tinggi di bidang kependudukan dan pencatatan sipil berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pelaksanaan segala aktivitas dan tugas-tugas berhubungan dengan kepentingan organisasi dalam memberikan pelayanan, baik ke dalam maupun keluar, sesuai dengan yang tercantum dalam UU no. 23 Tahun 2006 tentang Sistem Administrasi Kependudukan. Adapun tugas-tugas tersebut antara lain :

1. Penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan kegiatan pendaftaran dan pencatatan penduduk.

  4. Pendaftaran dan penerbitan Kartu Keluarga (KK).

  5. Pendaftaran dan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

  6. Pencatatan dan penerbitan akta-akta catatan sipil seperti akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian dan akta kematian serta pencatatan pengakuan dan pengesahan anak.

  7. Pencatatan mutasi data penduduk.

  8. Pengolahan data penduduk.

  9. Penyelenggaraan penyuluhan.

  Untuk menyelenggarakan tugas-tugas tersebut, Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi memerlukan data dan informasi yang relevan, akurat agar dapat menyelenggarakan tugas-tugasnya dengan efektif.

  Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi dalam menjalankan dan menyelenggarakan tugas dan fungsinya pasti membutuhkan manajemen yang baik dan tepat dalam pengelolaan organisasi agar dapat berjalan efektif, Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem pendukung yang baik yaitu sistem komputerisasi. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Komputerisasi

  Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi”.

B. Perumusan Masalah

  Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah

  

Bagaimana Pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

  pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi.“

  C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Sistem Komputerisasi di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap

  Efektivitas Kerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi.

D. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah :

  a) Bagi Penulis

  Hasil penelitian ini berguna sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dalam bidang penelitian dan penerapan yang didapat pada masa perkuliahan, serta menambah pengetahuan yang berkaitan dengan Sistem Komputerisasi dan Efektivitas Kerja Pegawai.

  b) Sebagai suatu masukan bagi pegawai di Kantor Dinas Kependudukan Dan

  Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi pada khususnya dan c) Bagi Fakultas

  Untuk memperbanyak referensi karya ilmiah yang menyangkut Sistem Komputerisasi dan Efektivitas Kerja.

  d) Kegunaan Teoritis

  Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Sistem Informasi Manajemen, khususnya bidang komputer.

  E kerangka teori

1. Sistem Komputerisasi

a) Pengertian Sistem

  Menurut Lucas dalam Kumorotomo (1998:8), secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sementara itu, menurut James O’brien (2006:9) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input (masukan) serta menghasilkan

  output (keluaran) dalam proses tranformasi yang teratur.

  Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo (2005 : 15) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan terhubung satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau

  Menurut Davis (Gordon, 2002 : 6) sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Pengertian lain yang dikemukakan oleh Kumorotomo (1998 : 8) secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

  Sistem dapat didefenisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan (Sutanta, 2003 : 4). Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Paulus, 2005 : 23).

  Jadi, kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian sistem di atas adalah sistem merupakan sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

b) Pengertian Komputerisasi

  Perkataan komputer/computer berasal dari perkataan asing to Compute artinya hitung. Dengan demikian, maka komputer dapat diartikan sebagai alat hitung atau mesin hitung. Akan tetapi, apabila istilah komputer itu diartikan ke dengan makna dan tujuannya, artinya seolah-olah komputer itu disamakan dengan kalkulator.

  Menurut Jhon J. Longkutoy (1996 : 24), komputer adalah alat yang memegang peranan penting di dalam sistem pengolahan data elektronis, maka komputer juga disebut alat pengolah data.

  Menurut buku Computer Annual (Blissmer, 1985 : 34) komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut : a.

  Menerima input.

  b.

  Memproses input tadi sesuai dengan programnya.

  c.

  Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan.

  d.

  Menyediakan output dalam bentuk informasi. Menurut buku Computer Today (Sanders, 1985 : 29) komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah- langkah, instruksi-instruksi program yang tersimpan di memori (stored program).

  Menurut buku Introduction to The Computers, The Tool of Business (Fuori, 1973 : 23) komputer adalah suatu pemproses data (data processor) yang dapat melakukan perhitungan yang besar dan cepat, termasuk perhitungan aritmatika yang besar atau operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia mengoperasikan selama pemprosesan. mekanis (mesin) dan dapat merekam dan mengolah data dari yang sederhana sampai yang paling rumit menjadi informasi. Menurut Sedarmayanti (2001 : 68) komputerisasi adalah rangkaian peralatan elektronik yang dapat melakukan pekerjaan secara sistematis, berdasarkan instruksi/program yang diberikan serta dapat menyimpan dan menampilkan keterangan bilamana diperlukan.

  Dari beberapa defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komputer adalah alat elektronik yang dapat menerima input data, mengolah data, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer, menyimpan program dan hasil pengolahan, dan bekerja secara otomatis.

  c) Sistem Komputerisasi

  Setelah diuraikan pengertian sistem dan komputerisasi diketahui, selanjutnya akan dibahas lebih rinci mengenai sistem komputerisasi. Sistem komputerisasi bagian dari pekerjaan yang sangat penting dalam mengolah dan menyimpan data untuk mempermudah kerja pegawai/karyawan.

  Menurut Tata Sutabri dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (2003 : 106) sistem komputerisasi adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan di memori (stored program).

  d) Komponen Sistem Komputerisasi komponen dari sistem komputerisasi menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 163) dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen, yaitu : 1)

  Perangkat Keras ( Hardware) Perangkat keras atau Hardware adalah peralatan dalam bentuk fisik yang menjalankan sistem komputer. Hardware digunakan sebagai media untuk menjalankan software dan peralatan ini berfungsi untuk menjalankan instruksi-instruksi yang diberikan dan mengeluarkannya dalam bentuk informasi yang digunakan oleh manusia untuk laporan. Perangkat keras terdiri dari : a)

  Input device Merupakan alat yang digunakan untuk memasukkan data atau isntruksi ke dalam komputer. Input device sesuai dengan namanya hanya digunakan untuk memasukkan data atau instruksi ke dalam CPU (process device). Contoh : keyboard, mouse, lightpen, dan joystick.

  b) Process device

  Merupakan alat yang digunakan untuk melaksanakan kumpulan instruksi yang akan ditujukan untuk menghasilkan suatu hasil tertentu yang dikehendaki. Process device dapat melakukan tugasnya jika ada masukan dari input device baik berupa data atau instruksi. Alat ini disebut Central Processing Unit (CPU). c) Output device

  Merupakan alat yang digunakan untk menampilkan laporan atau informasi hasil pengolahan dari input, baik ditampilkan pada layar monitor maupun dicetak pada media lain. Contoh : monitor, printer , dan plotte.

  2) Perangkat Lunak (Software)

  Perangkat lunak atau Software adalah rangkaian prosedur dan dokumentasi program yang berfungsi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dikehendaki. Perangkat lunak ini dijalankan pada processing device jika mendapatkan respon masukan dari input device dan hasil proses yang dilakukan oleh perangkat lunak dikeluarkan dengan output device. Contoh : DOS, Microsoft Windows, Unix, dan Linux.

  1) Database

  Data yang berisi program dan data yang dibutuhkan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti disket, harddisk, magnetic

  tape , dan sebagainya. Data juga meliputi pengeluaran dan catatan lain di atas kertas, micro film dan sebagainya.

  2) Prosedur

  Merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada tiga jenis prosedur yang dibutuhkan yaitu :

c) Instruksi pengoperasian karyawan pusat komputer.

  3) Perangkat Pikir (Brainware) Perangkat pikir atau Brainware adalah orang yang menggunakan komputer.

  Orang tersebut harus mempunyai kemampuan minimal dapat memasukkan data dan mengeluarkan informasi. Perangkat pikir sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses yang dilakukan pada process device, karena komputer hanya akan bekerja jika mendapatkan instruksi yang diberikan oleh perangkat pikir. Perangkat pikir terdiri dari :

  a) Operator Komputer

  Petugas mengoperasikan secara langsung sistem komputer, seperti menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyiapkan media untuk perekaman data dan pencetakan dokumen.

  b) Analisis Sistem

  Bertugas mempelajari dan menganalisis permasalahan yang tumbuh pada suatu organisasi/organisasi, baik organisasi bisnis maupun ilmiah serta arah yang baik bagi pembangunan atau pengembangan suatu informasi.

  c) Programmer

  Merupakan staf EDP (Electronic Data Processing) yang menangani pembuatan program dengan menggunakan bahasa program atau

  package program yang dikuasainya.

  Bertugas memasukkan data atau merekam data ke dalam komputer (Secondary storage) sesuai instruksi yang ada.

  e) Manajer Sistem Informasi/EDP

  Merupakan jabatan tertinggi di dalam bidang komputer. Dalam rangka menjalankan tugasnya, ia harus menyiapkan rencana jangka panjang maupun janga pendek dan menyiapakan anggaran setiap tahunnya untuk keperluan pemeliharaan hardware, software, training,

  maintenance dan lain-lain.

e. Siklus Pengolahan Data

  Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 (tiga) tahap dasar yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle), yaitu input, processing dan output.

  INPUT PROCESSING OUTPUT Gambar 1. 1 Siklus Pengolahan Data (Hartono, 2004 : 344)

  Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan dapat ditambahkan tiga atau lebih tahapan lagi, yaitu organization, storage dan distribution.

  ORGANIZATION INPUT PROCESSING OUTPUT DISTRIBUTION

STORAGE

Gambar 1. 2 Siklus pengolahan data yang dikembangkan

(Hartono, 2004 : 346)

  

Organization, tahap ini berhubungan dengan proses dari pengumpulan data

yang biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen dasar.

  Input, tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah

  dimasukkan yang dilakukan oleh alat pemproses, yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di

  storage.

  

Output, tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan

data ke alat output yaitu berupa informasi.

  

Distribution, tahap ini merupakan proses dari distribusi output diberikan

kepada pihak yang berhak dan membutuhkan informasi.

  

Storage, tahap ini merupakan proses perekaman dari distribusi pengolahan ke

  simpanan luar. Hasil dari pengolahan yang disimpan di storage dapat

  Sedangkan menurut Drs. Erwan Arbie (1987 : 104-108) langkah-langkah pengoperasian dalam pengelolahan data adalah sebagai berikut;

1. Pengumpulan (Capturing).

  Mengumpulkan data dengan penelitian , pemeriksaan, keterangan-keterangan masih merupakan data/fakta. Oleh karena data/fakta itu sifatnya masih baku belumlah disebut informasi. Misalnya Formulir kepegawaian, atau Formulir pembuatan kartu keluarga/KTP.

  2. Memilih Data (Verifying).

  Gunanya untuk melihat fakta/data yang dikumpulkan itu benar-benar sesuai dengan kebenaran dengan perkataan lain apakah data yang disampaikan itu hanya dikarang-karang saja atau benar-benar diambil dari lapangan. Operasi ini menunjukkan pengecekkan dan pengesahan data dan untuk menjamin agar data tersebut dapat diperoleh dengan cepat,dicatat cermat.

  3. Pengelompokkan Data (Classifying) Data yang telah dikumpulkan dalam beberapa kelompok sesuai dengan keinginan yang memerlukan data. Dalam langkah ini menempatkan unsur- unsur pada kategori khusus yang memberikan arti bagi sipemakai. Misalnya, pengelompkkan data berdasarkan jenis kelamin, pengelompokkan data berdasarkan agama/suku/umur.

  4. Penyusunan (Sorting) Menempatkan unsur-unsur data dalam urutan-urutan atau rangkaian- pengurutan data berdasarkan umur dapat dilakukan dari yang termuda hingga yang tertua dan sebaliknya.

  5. Menyingkat (Sumarizing)

  Mengakumulasikan data dalam bentuk matematika cara pengumpulannya dibedakan dengan cara pertama menunjukkan spesifikasi perhitungan atau angka-angka/data dan cara kedua.

  6. Mengalkulasikan (Calculating) Memberi nilai kepada data-data yang dimulai dari langkah 5 tadi.

  7. Penyimpanan (Storing) Menempatkan data pada alat-alat penyipanan apakah berupa daftar kertas, file, atau micro film yang dapat disimpan dan dipelihara sebaik mungkin dan dilihat serta diambil kembali pada saat diperlukan.

  8. Pengembalian Kembali (Retreiving)

  Mengambil keterangan kembali dari arsip (Storing) bila informasi tersebut masih segar/tidak usang agar dapat dipakai sebagai informasi. Langkah ini mengandung pencarian sampai diketemukannya dan mendapatkan tambahan bagi unsur-unsur data khusus dari media dimana data-data itu disimpan.

  9. Memperbanyak (Reproducing)

  Menciptakan kembali, yaitu memperbanyak informasi yang disimpan itu, dengan maksud dibagikan kepada yang berkepentingan, agar tidak hilang masternya.

  Menggambarkan informasi yang tersimpan kepada sipemakai informasi itu. Dengan perkataan lain, sebagai cara memindahkan sesuatu tempat ke tempat lain. Itu dapat berlangsung pada beberapa hubungan dalam data Processing

  Cycle.

  Tujuan akhir dari padapemrosesan data adalah untuk menyampaikan informasi kepada sipemakai yang dituju dengan data informasi yang relevant dan berguna bagi sipemakai.

f) Tujuan dan Keuntungan Penerapan Sistem Komputerisasi

  Adapun tujuan dari penerapan sistem komputerisasi menurut Sedarmayanti (2001 : 69) sebagai berikut :

  1) Dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja dalam rangka menunjang kegiatan organisasi.

  2) Menunjang pengelolaan informasi secara terpadu. 3)

  Dapat menyimpan data dan informasi lebih baik, aman, rapi dan dapat menghemat ruangan.

  Sedangkan keuntungan diterapkan sistem komputerisasi menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 130), antara lain adalah sebagai berikut :

  1) Efektivitas dan efesiensi lebih tinggi. 2) Pengawasan kegiatan dapat dilakukan lebih tertib. 3) Biaya lebih rendah. 4) Kesalahan lebih sedikit.

  6) Memudahkan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan operasional dan distribusi.

7) Keputusan yang berdasarkan informasi akan lebih mudah dibuat.

  8) Mengurangi pemakaian ketatausahaan

2. Efektivitas Kerja

a) Pengertian Efektivitas Kerja

  Menurut buku Ensiklopedi Administrasi, efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dalam sesuatu perbuatan (1989 : 149). Efektif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti dapat membawa hasil, berhasil guna. Menurut Azhar Susanto (2004 : 41) bahwa efektivitas artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam mendukung suatu proses bisnis, termasuk di dalamya informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format yang tepat sehingga dapat dipahami, konsisten dengan format sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lengkap atau sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan.

  Sedangkan menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 130) bahwa efektivitas adalah kegiatan mulai dengan adanya fakta kegiatan sehingga menjadi data, baik yang berasal dari hubungan dan transaksi internal dan eksternal maupun berasal dari hubungan antar unit dan di dalam unit itu sendiri.

  Chester I. Barnard (Gibson, 1995 : 27), mendefinisikan efektivitas sebagai pencapaian sasaran yang telah disepakati atas usaha bersama. Tingkat pencapaian

  Definisi lain yang dapat dijadikan acuan ialah menurut Emerson (Handayaningrat, 1999 : 16) :Efektivitas ialah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Jelaslah bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, hal ini dikatakan efektif. Jadi apabila tujuan atau sasaran tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka pekerjaan itu dikatakan tidak efektif. “ Katz dan Kahn (Steers, 1995

  

: 48) berpendapat bahwa efektivitas sebagai usaha untuk mencapai suatu keuntungan

bahwa efektivitas sebagai usaha untuk mencapai suatu keuntungan maksimal bagi

organisasi dengan segala cara. Berkaitan dengan konsep efektivitas, The Liang Gie (1981

: 34) berpendapat :Efektivitas merupakan keadaan yang mengandung pengertian

mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki. Kalau seseorang

melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang dikehendaki, maka perbuatan

itu dikatakan efektif kalau menimbulkan akibat atau mencapai maksud sebagaimana yang

dikehendaki. “

  Sondang P. Siagian (2000 : 151) berpendapat bahwa efektivitas terkait penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya atau dapat dikatakan apakah pelaksanaan sesuatu tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. M. Manullang (1986 : 214) berpendapat Prestasi atau efektivitas organisasi pada dasarnya adalah efektivitas perorangan, atau dengan kata lain bila tiap anggota organisasi secara terkoordinasi melaksanakan tugas dan pekerjaannya masing-masing dengan baik, efektivitas organisasi secara keseluruhan akan timbul. “Menurut Komaruddin (1994 : 269) efektivitas adalah waktu, maka menurut Siagian (2000 : 171) efektivitas adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan.

  Dari pengertian di atas, terdapat empat hal yang menonjol dalam unsur efektvitas, yaitu : 1)

  Pencapaian tujuan, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

  2) Ketepatan waktu, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila penyelesaian atau tercapai tujuan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

  3) Manfaat, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila tujuan itu memberikan manfaat bagi masyarakat setempat sesuai dengan kebutuhannya.

  4) Hasil, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut mendatangkan hasil.

b) Syarat-syarat dalam Pencapaian Kinerja secara Efektif Berikut ini syarat dalam pencapaian Kinerja secara Efektif.

  1) Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan kesalahan dalam interprestasi penyelesaian kerja.

  3) Pencapaian tugas penting dan berguna untuk menunjukkan keberhasilan memasukkan , serta mengeluarkan hasil dan manfaat.

  4) Harus cukup fleksibel dan sensitive terhadap perubahan atau penyesuaian terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan kerja dalam organisasi.

5) Relevensi terhadap tugas dan kegiatan.

  6) Efektif, data atau informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja yang bersangkutan.

c) Indikator Efektivitas Kerja

  Dalam penelitian ini untuk mengukur efektivitas kerja karyawan, peneliti menggunakan kriteria ukuran yang dikemukakan oleh Richard M. Steers (1995 : 134-135) yaitu dalam usaha membina pengertian efektivitas kerja yang semua bersifat abstrak itu menjadi sedikit banyak lebih konkrit dan dapat diukur. Kriteria

  yang paling banyak dipakai adalah :

  1) Tepat Waktu

  Dengan adanya sistem komputerisasi, maka pegawai dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

  2) Tepat Guna

  Dengan adanya sistem komputerisasi, maka sangat tepat gunanya bagi pegawai dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan.

  3) Tepat Sasaran

  Dengan adanya sistem komputerisasi, maka tugas atau pekerjaan pegawai

  3. Hubungan antara Komputerisasi dengan Efektivitas Kerja

  Hampir semua unit organisasi memerlukan penggunaan alat pengolah informasi yaitu komputer, seperti akuntansi, penjualan, teknik, personalia, distribusi, pemasaran dan keuangan. Pada unit-unit kerja tersebut pengolahan data digunakan untuk mendukung kegiatan transaksi rutin dan proses pekerjaan manajemen dalam pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Penerapan sistem komputerisasi sangat berperan besar dan akan member pengruh besar terhadap efektivitas kerja pegawai.

  Komputerisasi sebagai peralatan elektronik yang dapat menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang diperlukan untuk mempermudah proses perencanaan, pengendalian dan operasi secara efektif. Peranan komputer dapat membantu secara maksimal, karena output komputer memang menghasilkan informasi yang terotomatisasi dan dapat diinformasikan.

  Penggunaan komputer yang menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilakukan secara efektif dan efesien. komputer menyediakan informasi dalam jumlah banyak yang tepat waktu dan rinci yang diambil dari operasi sehari-hari. Komputerisasi dapat membuat rencana strategis dan pengendalian manajemen sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif.

  4. Hipotesis

  Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang mana kebenarannya perlu diuji serta dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan sementara terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2005 : 70).

  Berdasarkan teori yang telah diuraikan, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut “Ada hubungan positif antara Sistem Komputerisasi

  dengan Efektivitas Kerja Pegawai.

  5. Defenisi Konsep

  Konsep adalah abstraksi atau gambaran mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu (Singarimbun, 1989 : 34).

  Atas dasar itu, dalam penelitian ini penulis memberikan batasan atau defenisi dari beberapa konsep yang digunakan yaitu :

  1. Sistem komputerisasi merupakan sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan di memori (stored program).

  2. Efektivitas merupakan tercapainya berbagai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang telah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan.

  6. Defenisi Operasional

  Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi (1989 : 23) menyebutkan defenisi indikator-indikator apa saja yang mendukung untuk dianalisa dari variabel tersebut.

  Adapun yang menjadi Variable bebas (X) adalah Sistem Komputerisasi dengan indikator-indikator sebagai berikut :

  1. Perangkat-perangkat yang digunakan.

  a.

  Perangkat keras (hardware) Adapun dimensi-dimensi hardware yaitu :, Hardware yang dapat berfungsi, Hardware yang sering digunakan.

  b.

  Perangkat lunak (software) Adapun dimensi-dimensi software yaitu : Jenis

  software yang dimiliki organisasi, Software yang sering digunakan, Software yang sesuai dan benar-benar mendukung pekerjaan.

  c.

  Brainware, adalah orang yang menggunakan komputer dimensi kemampuan dalam penggunaan komputer.

  2. Proses Pengolahan data terdiri dari:

  a) PengumpulanMengumpulkan data dengan penelitian , pemeriksaan, keterangan-keterangan masih merupakan data/fakta.

  b) Memilih Data : Gunanya untuk melihat fakta/data yang dikumpulkan itu benar-benar sesuai dengan kebenaran c)

  Pengelompokkan Data : Data yang telah dikumpulkan dalam beberapa kelompok sesuai dengan keinginan yang memerlukan data.

  d) Penyusunan : Menempatkan unsur-unsur data dalam urutan-urutan atau rangkaian-rangkaian khusus disesuaikan dengan kebutuhan e) Penyimpanan : Menempatkan data pada alat-alat penyipanan apakah berupa daftar kertas, file, atau micro film yang dapat disimpan dan dipelihara sebaik mungkin dan dilihat serta diambil kembali pada saat diperlukan.

  f) Pengembalian Kembali : Mengambil keterangan kembali dari arsip

  (Storing) bila informasi tersebut masih segar/tidak usang agar dapat dipakai sebagai informasi..

  g) Memperbanyak : Menciptakan kembali, yaitu memperbanyak informasi yang disimpan itu, dengan maksud dibagikan kepada yang berkepentingan, agar tidak hilang masternya.

  h) Mengkomunikasikan : Menggambarkan informasi yang tersimpan kepada sipemakai informasi itu.

  Sedangkan yang menjadi Variabel Terikat (Y) adalah Efektivitas Kerja dengan indikator-indikator sebagai berikut :

  1. Tepat Waktu Dengan adanya sistem komputerisasi, maka pegawai dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

  2. Tepat Guna Dengan adanya sistem komputerisasi, maka sangat tepat gunanya bagi pegawai dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan.

  3. Tepat Sasaran

F. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. BAB II METODE PENELITIAN Bab ini secara umum menguraikan tentang bentuk penelitian,

  lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik penentuan skor dan teknik analisa data.

  BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan tentang gambaran umum lokasi

  penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi, sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi pokok, jumlah dan komposisi pegawai.

  BAB IV PENYAJIAN DATA Bab ini berisikan penyajian data yang diperoleh dari lapangan atau

  berupa dokumen yang akan dianalisa dan tentang analisis dari data yang disajikan.

  BAB V ANALISA DATA Bab ini berisikan tentang penganalisaan data yang telah disajikan sehingga data tersebut valid. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai ( Studi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara

10 112 116

Sistem Penataan Arsip Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Dairi

18 194 119

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi

12 127 105

Pengaruh Komunikasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Kabupaten Asahan.

3 130 91

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Padangsidimpuan

23 158 104

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Pada Pelayanan Publik Di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Dinas Pendapatan Daerah dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Studi Tentang Penerbitan Akta Catatan Sipil Oleh Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Bagian Keuangan Kantor Dinas Bina Marga Medan)

2 33 24

BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian - Pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai ( Studi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perceraian Dan Akibatnya Yang Dilakukan Pegawai Negeri Sipil Dilingkungan Kota Tebing Tinggi Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

0 0 14