Pengaruh Komunikasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Kabupaten Asahan.

(1)

PENGAR

KER

PRO

RUH KOMU

RJA PEGA

DAN CATA

KOTA

OGRAM S

DEPAR

FA

UNIVERS

SKRI

UNIKASI T

AWAI DINA

ATAN SIP

KABUAPA

OLE

LILI SUM

070502

TUDI STR

RTEMEN M

AKULTAS E

SITAS SUM

MED

201

IPSI

TERHADA

AS KEPEN

PIL PEMER

ATEN ASA

EH

MASNI

2025

 

RATA I MA

MANAJEM

EKONOM

MATERA U

AN

11

AP EFEKTI

NDUDUKA

RINTAH

AHAN

 

ANAJEMEN

MEN

I

UTARA

IVITAS

AN

N


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Komunikasi Terhadap Efektivitas Kerja

Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Kabupaten

Asahan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Komunikasi (X)

terhadap Efektivitas Kerja (Y) Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil

Pemerintah Kota Kabupaten Asahan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu penelitian dapat

dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan objek-objeknya.

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Pemerintah Kota Kabupaten Asahan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Data diproses dengan menggunakan SPSS

17.0

for windows

. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis

deskriptif dan Regresi Linear sederhana. dengan menggunakan uji signifikan parsial

(uji t ) dan menggunakan uji koefisien determinasi (R²). Penelitian ini menggunakan

30 responden sebagai sampel.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat

antara variabel Komunikasi dengan Efektivitas Kerja sebesar 95,4% dengan R

Square 91% dan sisanya 9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini. Uji t menunjukan variabel Komunikasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Efektivitas Kerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil Pemerintah Kota Kabupaten Asahan.

 


(3)

ABSTRCT

This study research ”Communication Influence towards work effectivity

employee in Citizen Department for Population and Civil Registration Government

Town of Asahan District Office. This study aims to know the influence of

Communication (X) towards work effectivity (Y) Employee in Citizen Department

for Population and Civil Registration Government Town of Asahan District Office.

This study was a explanatory research, that was to be learned according to the

levels that was based on the goals and objects. The population in this study are

employees in Citizen Department for Population and Civil Registration Government

Town of Asahan District Office.The date collection method in this study was a

questionare and documentation studied. Analysis Method that use were descriptive

analysis method and statistic using multiple linear regression, partial test (t test) and

determined coefficient test (R

2

). The calculation of data analysis was used SPSS

16.0 for Windows®. The sample chosen for this research are 30 employees.

This study result shows there is tight relation between Comunication variable

and Work Effectivity that 95,4% with R Square 91% and the 9% influence by the

others factors which not contains on this study. T test shows that the Communication

Variable have positive influence significant toward Work Effectivity Employee in

Citizen Department and Civil Government Town of Asahan District Office.

Keywords: Communication, Work Effectivity.

 

       


(4)

         

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb,

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

berkah, rahmat, nikmat dan hidah-Nya sehingga penulis banyak memperoleh

kemudahan untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dan tidak lupa pula

penulis sampaikan shalawat berangkaikan salam pada junjungan dan suri tauladan

Nabi Muhammmad SAW semoga kita mendapatkan syafa’atnya di yaumil akhir

kelak. Amin Ya Robbal Alamiin.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi dengan memilih judul

“ Pengaruh Komunikasi Terhadap

Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Pemerintah

Kota Kabupaten Asahan ”.

Penulis banyak menerima tuntunan, bantuan dan petunjuk serta motivasi dari

berbagai pihak. Menyadari hal tersebut, maka pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1.

Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.


(5)

3.

Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku sekretaris Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Yulinda M.Si selaku Dosen Pembimbing.

6. Ibu Dra. Siti Raha Agoes Salim, M.sc selaku Dosen Penguji I

7. Ibu Dra. Friska Sipayung M.Si selaku Dosen Penguji II

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

9. Bapak/Ibu Pimpinan dan pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Pemerintah Kota Kabupaten Asahan.

10. Kedua Orang Tuaku tercinta Ayahanda Sukarmin dan Ibunda Nurhayati.

Sembah sujud dari Ananda dengan segala ketulusan hati dan rasa bakti yang

tak’kan sirna. Semoga Allah SWT membalas dengan Sebaik-baiknya untuk

setiap butiran keringat dan untaian doa Ayahanda dan Ibunda yang selalu

mengiringi nafasku.

11. Seluruh keluarga besarku Bang Agus, Bang Zen, Kak Susi, Kak Ning, Kak

Iyen, Bang Satria. atas seluruh dukungan dan bantuan yang telah diberikan

selama penulisan skripsi ini.

12. Kak Aida Jingga dan Bang Acip terima kasih atas perhatian, dukungan,

semangat dan bantuan yang diberikan kepada penulis selama ini.


(6)

13. Teman- teman terbaik dan seperjuanganku : Khairani, Meliya, Desi, Dian,

Ica, Jannah, Tiwi dan Raisya dan semua temanku di manajemen stambuk

2007, terima kasih atas bantuan dan dorongan serta perhatiannya kepada

penulis.

Semoga Allah SWT membalas semua amal dan budi baik yang telah diberikan

oleh berbagai pihak untuk penulis selama ini. Dengan segala kerendahan hati penulis

mempersembahkan karya ini, semoga bermanfaat bagi semua pihak dan peneliti

selanjutnya.

Medan, 16 September 2011

Penulis

Lili Sumasni


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...

i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ...

iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ...

6

1.4 Manfaat Penelitian ...

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Uraian Teoritis ... 7

2.1.1 Pengertian Komunikasi ... 8

2.1.2 Tujuan Komunikasi ... 8

2.1.3 Proses Komunikasi... ... 8

2.1.4 Bentuk Komunikasi ... 11

2.1.5 Unsur-Unsur Komunikasi ... 12

2.1.6 Pengelolaan Komunikasi ... 14

2.1.7 Penanganan Krisis Komunikasi ... 16

2.1.8 Efektivitas Kerja ... 17

2.2 Penelitian Terdahulu ... 19

2.3 Kerangka Konseptual ... ... 20

2.4 Hipotesis ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...

23

3.1. Jenis Penelitian ... 23

3.1.1 Jenis Penelitian ...

23

3.1.2 Sumber Data ... 22

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

3.3 Batasan Operasional ... ... 24

3.4. Operasionalisasi Variabel ... 24

3.5. Skala Pengukuran variabel ...

26


(8)

3.7. Metode Pengumpulan Data ... 28

3.8. Uji Validitas dan Realibilitas ...

28

3.9 Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 32

4.2 Hasil Penelitian ... 49

4.2.1 Pengujian Validitas ... 49

4.2.2 Pengujian Reliabilitas ... 52

4.2.3 Analisis Deskriptif ... 54

4.2.4 Analisis Jawaban Responden ...

57

4.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 59

4.4 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 60

4.5 Koefisien Determinasi (R

2

) ...

61

4.6 Pembahasan ...

63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B.

Saran

...

66

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1

Rekap Data Kependudukan ... 3

1.2

Hasil Prasurvey Kuesioner ... 4

3.1

Operasionalisasi Variabel... 26

3.2 Instrumen Skala Likert ... 27

4.1 Item Total Statistics ... 50

4.2 Item Total Statistics ... 51

4.3 Validitas Instrumen II ... 52

4.4 Item Total Statistics ... 53

4.5 Reliability Statistics ... 53

4.6 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

4.7 Karateristik Responden Berdasarkan Usia ... 55

4.8 Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja... 56

4.9 Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 56

4.10 Distribusi Jawaban Responden Variabel Komunikasi (X) ... 57

4.11 Distribusi Jawaban Responden Variabel Efektivitas (Y) ... 58

4.12 Metode Enter ... 59

4.13 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 61


(10)

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman

2.1 Proses Komunikasi

... 10

2.2 Kerangka Konseptual ... 22

4.1 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ... 33


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

Judul

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 74

Lampiran 2 Tabulasi Validitas ... 76

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 77

Lampiran 4 Uji Regresi Linier Sederhana ... 82

 


(12)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Komunikasi Terhadap Efektivitas Kerja

Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Kabupaten

Asahan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Komunikasi (X)

terhadap Efektivitas Kerja (Y) Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil

Pemerintah Kota Kabupaten Asahan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu penelitian dapat

dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan objek-objeknya.

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Pemerintah Kota Kabupaten Asahan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Data diproses dengan menggunakan SPSS

17.0

for windows

. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis

deskriptif dan Regresi Linear sederhana. dengan menggunakan uji signifikan parsial

(uji t ) dan menggunakan uji koefisien determinasi (R²). Penelitian ini menggunakan

30 responden sebagai sampel.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat

antara variabel Komunikasi dengan Efektivitas Kerja sebesar 95,4% dengan R

Square 91% dan sisanya 9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini. Uji t menunjukan variabel Komunikasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Efektivitas Kerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil Pemerintah Kota Kabupaten Asahan.

 


(13)

ABSTRCT

This study research ”Communication Influence towards work effectivity

employee in Citizen Department for Population and Civil Registration Government

Town of Asahan District Office. This study aims to know the influence of

Communication (X) towards work effectivity (Y) Employee in Citizen Department

for Population and Civil Registration Government Town of Asahan District Office.

This study was a explanatory research, that was to be learned according to the

levels that was based on the goals and objects. The population in this study are

employees in Citizen Department for Population and Civil Registration Government

Town of Asahan District Office.The date collection method in this study was a

questionare and documentation studied. Analysis Method that use were descriptive

analysis method and statistic using multiple linear regression, partial test (t test) and

determined coefficient test (R

2

). The calculation of data analysis was used SPSS

16.0 for Windows®. The sample chosen for this research are 30 employees.

This study result shows there is tight relation between Comunication variable

and Work Effectivity that 95,4% with R Square 91% and the 9% influence by the

others factors which not contains on this study. T test shows that the Communication

Variable have positive influence significant toward Work Effectivity Employee in

Citizen Department and Civil Government Town of Asahan District Office.

Keywords: Communication, Work Effectivity.

 

       


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi penting bagi organisasi karena komunikasi merupakan alat utama

bagi anggota organisasi untuk dapat bekerja sama dalam melakukan aktifitas

manajemen demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengaturan komunikasi

dalam organisasi dapat dikatakan baik bila dapat diciptakan kondisi dimana setiap

personil yang terlibat mampu menampung arus masuk (

input

) informasi-informasi

dari berbagai sumber yang kompeten, baik secara struktural,

legal

dan dinamis,

kemudian dapat diolah secara sistematis yang pada akhirnya dapat memberikan hasil

(

output

).

Menurut Suranto (2005:16) komunikasi adalah suatu proses pengiriman pesan

atau simbol-simbol yang mengandung arti dari seorang komunikator kepada

komunikan dengan tujuan tertentu. Menurut Purwanto (2006:3) komunikasi

merupakan suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem

yang (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau

tindakan. Jadi dalam komunikasi itu terdapat di dalamnya suatu proses, terdapat

simbol-simbol dan simbol-simbol itu mengandung arti. Arti atau makna simbol di sini

tentu saja tergantung pada pemahaman dan persepsi komunikan sehingga ada umpan

balik (

feedback

) bagi komunikan setelah mendapatkan pesan. Oleh karena itu,

komunikasi akan efektif dan tujuan komunikasi akan tercapai, apabila masing-masing


(15)

Apabila terdapat perbedaan persepsi, maka tujuan komunikasi dapat gagal dan akan

berdampak negatif terhadap efektivitas kerja dalam suatu organisasi.

Menurut Effendy (2006:16) Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang

menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan

manajemen yang efektif disertai dengan manajemen yang efisien. Secara sederhana,

komunikasi dikatakan mempengaruhi efektifitas kerja apabila dalam suatu proses

komunikasi itu, pesan yang di sampaikan oleh komunikator dapat diterima dan

dimengerti oleh komunikan, persis seperti yang dikehendaki oleh komunikator

sehingga tugas-tugas dan fungsi-fungsi pegawai dapat terlaksana dengan baik. Dalam

melakukan komunikasi adakalanya hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang di

harapkan. Dengan kata lain, komunikasi yang terjadi tidak efektif , sehingga tidak

mencapai sasaran yang baik.

Pemerintah Kabupaten Asahan bagian Kependudukan dan Catatan Sipil

berdasarkan penetapan peraturan Daerah Kabupaten Asahan nomor 6 tahun 2008

tentang pembentukan dan susunan organisasi dinas-dinas daerah Kabupaten Asahan,

memiliki tugas yang berkaitan dengan pelayanan dibidang Kependudukan dan

Catatan Sipil dan memiliki tujuan terciptannya pelayanan yang prima, efektif dan

efisien.

Berdasarkan hasil observasi peneliti dengan Sekretaris dan Kasubag Umum

Kepegawaian bagian Kependudukan dan Catatan Sipil mengatakan bahwa

permasalahan yang

fundamental

dalam lingkungan kerja adalah pada komunikasi

mekanis yaitu proses rekapitulasi penginputan data

kedalam komputer, sering


(16)

terjadi gangguan jaringan internet pada saat pengiriman atau pelaporan data ke

pusat, hal ini disebabkan oleh faktor alam sehingga jaringan menjadi lambat.

hambatan ini mengakibatkan penambahan waktu kerja. Efek negatif yang

ditimbulkan dari permasalahan tersebut adalah sering terjadi keluhan dari masyarakat

terhadap kinerja pegawai yang dianggap masyarakat memperlambat proses

pengurusan data, padahal berdasarkan Pasal 69 ayat 1 Undang-undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, diatur pembuatan KTP (Kartu

Tanda Penduduk) dan KK (Kartu Keluarga) maksimal 14 hari. Permasalahan lain

yang timbul adalah terjadinya

human error

yaitu kesalahan karena kurang telitinya

pegawai dalam melakukan pencatatan rekap data kependudukan. Tabel 1.1

menunjukan tingkat kesalahan yang dilakukan akibat komunikasi yang tidak efektif.

TABEL 1.1

REKAP DATA KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL TAHUN 2008, 2009, 2010

Tahun

Data yang Masuk

KTP KK Akta

kelahiran Akta perkawinan Akta perceraian Akta kematian Akta pegangkatan anak

2008 310.115 92.823 21.553 150 2 25 7

2009 597.750 157.524 30.440 168 2 41 15

2010 160.340 57.635 41.298 134 1 43 8

Tahun

Data yang mengalami kesalahan

KTP KK Akta

kelahiran Akta perkawinan Akta perceraian Akta kematian Akta pengangkatan anak

2008 2.170 1.560 243 - - - -

2009 2.988 1.260 652 - - - -

2010 1.924 930 498 - - - -

Tahun Persentase tingkat kesalahan

2008 0,6% 1% 1% - - - -

2009 0,5% 0,7% 2% - - - -

2010 1% 1% 1% - - - -


(17)

Keberhasilan komunikasi yang tercermin dalam efektivitas merupakan alat

perekat organisasi, yang dapat mempengaruhi nama baik (

goodwill

) organisasi yang

bersangkutan. Gangguan yang timbul dalam proses komunikasi akan menghambat

efektifitas kerja pegawai, seperti yang telah dijelaskan di atas, permasalahan yang

terjadi diakibatkan karena kurang baiknya sistem komunikasi yang ada di dalam

organisasi.

TABEL 1.2

HASIL PRASURVEY KEPADA 15 ORANG PEGAWAI BAGIAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN

Pernyataan

Keterangan

Jumlah

STS

TS KS S SS

Pesan yang Bpk/Ibu terima sering

terjadi kesalahpahaman persepsi

2 1

12

15

Media komunikasi yang tersedia dapat

diandalkan oleh Bpk/Ibu

8

5

2 15

Media yang Bpk/Ibu gunakan dapat

dimanfaatkan sewaktu-waktu

3 10 2 15

Bpk/Ibu mampu menyelesaikan

pekerjaan lebih dari volume yang

ditentukan

3 9 3 15

Sumber : Pegawai bagian Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Asahan (Mei 2011)

Tabel 1.2 menunjukan hasil prasurvey peneliti dengan membagikan

kuesioner kepada 15 orang Pegawai bagian Kependudukan dan Catatan Sipil

Pemerintah Kabupaten Asahan, 12 orang pegawai menyatakan setuju dengan

pernyataan bahwa pesan yang mereka terima dari masyarakat sering terjadi

kesalahpahaman persepsi. 8 orang pegawai kurang setuju dengan pernyataan bahwa

media komunikasi yang mereka gunakan dapat diandalkan, 10 orang pegawai

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan bahwa media yang mereka gunakan

dapat digunakan sewaktu-waktu, dan 9 orang pegawai menyatakan kurang setuju


(18)

dengan pernyataan bahwa mereka mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari volume

yang telah ditentukan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa gangguan-gangguan tersebut

muncul karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya perbedaan persepsi,

kurangnya kredibilitas, enggan memulai interaksi komunikatif dan kebiasaan

mendengar yang buruk bisa menjadi penghambat utama efektivitas komunikasi dalam

organisasi.

Umpan balik, salah satu hal yang paling penting dibantu oleh komunikasi

dua-arah untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Komunikasi dua-arah

memungkinkan komunikan mengajukan pertanyaan, meminta klarifikasi, dan

menyampaikan pendapat yang akan membuat komunikator mengetahui apakah

pesannya telah dipahami atau tidak (Griffin 2004:122). Dengan adanya informasi

balik itu maka komunikator dapat memonitor keberhasilan ataupun gangguan yang

telah terjadi dalam proses komunikasi tersebut. Informasi balik ini akan dapat

membantu memperbaiki proses komunikasi selanjutnya agar gangguan dapat

dihilangkan atau dikurangi sehingga komunikasi menjadi lebih berhasil. Mengingat

pentingnya komunikasi dalam mencapai efektivitas kerja, maka penulis tertarik untuk

memilih judul

“Pengaruh Komunikasi Terhadap Efektivitas Kerja pegawai Pada

Pemda Kabupaten Asahan Bagian Kependudukan dan Catatan Sipil ”.


(19)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

Apakah komunikasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai pada Pemda Kabupaten Asahan

bagian Kependudukan Dan Catatan Sipil?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah

komunikasi memiliki pengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai pada Pemda

Kabupaten Asahan bagian Kependudukan Dan Catatan Sipil.

1.4 Manfaat Penelitian

a.

Bagi Pemerintah Kabupaten Asahan Bagian Kependudukan Dan Catatan Sipil.

Diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Pemda Kab.

Asahan Bagian Kependudukan Dan Catatan Sipil untuk mengetahui seberapa

jauh pengaruh komunikasi terhadap efektivitas kerja pegawai.

b.

Bagi penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk memperluas

wahana berfikir serta menambah wawasan kemudian memperdalam

pengetahuan dibidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai

pengaruh komunikasi terhadap efektivitas kerja.

c. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat menjadi bahan

perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi dibutuhkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain

karena komunikasi merupakan pengaruh dan alat dalam aktifitas manusia.

Komunikasi dapat menjadi saran-saran guna terciptanya ide bersama, memperkuat

perasaan kebersamaan melalui tukar menukar pesan (informasi), menggambarkan

emosi dan kebutuhan mulai dari yang paling sederhana sampai kompleks.

Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi antar individu

melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal

maupun perilaku atau tindakan (Purwanto,3:2006). Wursanto (2005 : 55)

menjelaskan perbedaan antara komunikasi dengan komunikasi organisasi, yaitu

komunikasi adalah aktivitas yang berlaku dalam proses pertukaran pesan yang

bermakna melalui seseorang atau sekumpulan orang dengan pihak lain yang

menerima semua tindakan dan ujaran, sedangkan komunikasi organisasi merupakan

komunikasi yang dilakukan oleh seseorang atau sekumpulan orang untuk memenuhi

keperluan organisasi baik pada tingkat internal atau eksternal dan lingkungan yang

kompleks.

Menurut Widjaja (2000:1) Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai

hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan atau


(21)

manusia secara individu ataupun kelompok. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses kegiatan penyampaian warta berita,

informasi yang mengandung maksud dari suatu pihak (seseorang atau tempat)

kepada pihak lain sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti.

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi adalah sebagai saluran untuk melakukan dan menerima

pengaruh mekanisme perubahan, alat untuk mendorong atau mempertinggi motivasi

perantara dan sebagai sarana yang memungkinkan suatu organisasi mencapai

tujuanya.

Menurut Effendy (2006:27) ada empat tujuan komunikasi, yaitu:

1. Mengubah sikap (

to change the attitude

), yaitu sikap individu atau kelompok

terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang mereka terima.

2. Mengubah pendapat atau opini (

to change opinion

), yaitu pendapat individu atau

kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang mereka terima.

3. Mengubah perilaku (

to change the behavior

), yaitu perilaku individu atau

sekelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang diterima.

4. Mengubah masyarakat (

to change the society

), yaitu tingkat social individu atau

kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang mereka terima.

2.1.3 Proses Komunikasi


(22)

1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.

Sebelum dilakukan proses penyampaian pesan, maka pengirim pesan

harus menyiapkan idea tau gagasan apa yang ingin disampaikan. Ide dapat

diperoleh dari berbagai sumber.

2. Pengirim mengubah ide manjadi suatu pesan.

Dalam proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti

dengan sempurna. Agar ide tersebut sempurna, pengirim pesan harus

memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek (apa yang ingin disampaikan),

maksud (tujuan), penerima pesan, gaya personal dan latar belakang

budaya.

3. Pengirim menyampaikan pesan

Pada saat pengirim menyampaikan pesan dapat menggunakan berbagai

saluran yang ada kepada si penerima pesan. Ketika menyampaikan pesan

dapat digunakan media komunikasi baik media tulis maupun lisan.

4. Penerima menerima pesan

Komunikasi antar seseorang dengan dengan orang lain akan terjadi bila

pengirim mengirimkan suatu pesan dan pengirim menerima pesan tersebut.

5. Penerima menafsirkan pesan

Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah

bagaimana menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim

harus mudah dimengerti dan tersimpan dalam pikiran si penerima pesan.


(23)

Pesan dapat ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah memahami

isi pesan sebagaimana yang dimaksudkan oleh pengirim Pesan.

6.

Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik

kepengirim.

Setelah menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan dengan cara

mengirim sinyal atau umpan balik terhadap pengirim pesan. Sinyal yang

diberikan beranekaragam, hal ini tergantung dari pasar yang diterima.

Proses komunikasi diatas sebagai berikut:

Gambar : 2.1 Proses Komunikasi Sumber : Purwanto (2006:12)

Tahap 1

Pengirim mempunyai

ide/ gagasan

SALURAN

Dan

MEDIA

Tahap 2

Pengirim mengubah ide

Menjadi pesan

Tahap 3

Pengirim menyampaikan

pesan

Tahap 6

Penerima mengirim

umpan balik

Tahap 5

Penerima menafsirkan

pesan

Tahap 4

Penerimam


(24)

2.1.4 Bentuk Komunikasi

Menurut Wiludjeng (2007:168), bentuk komunikasi dapat dikelompokan

sebagai berikut:

1. Berdasarakan Arah Komunikasi

a. Komunikasi ke atas (

Upward communication

)

Komunikasi ke atas adalah komunikasi yang disampaikan dari bawahan

ke atasan. Media yang dipergunakan ialah laporan, keluhan, pendapat

dan saran.

b. Komunikasi ke Bawah (

Downward Communication

)

Komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang disampaikan dari

pimpinan ke bawahan. Media yang digunakan ialah memo, buku

pedoman, perintah, teguran, dan pujian.

c. Komunikasi Horizontal (

Horizontal Communication

)

Komunikasi horizontal adalah komunikasi terhadap sesama anggota

dalam kelompok kerja pada tingkatan yang sama dalam suatu organisasi.

Komunikasi horizontal sangat diperlukan untuk mengadakan koordinasi

dari bermacam-macam fungsi keorganisasian.

d. Komunikasi Diagonal (

Diagonal Communication

)

Komunikasi diagonal terjadi pada tingaktan organisasi yang berbeda,

yaitu dapat berlangsung dari seorang pimpinan dengan karyawanya atau


(25)

pimpinan yang lebih rendah (bawahan) dengan pimpinan yang lebih

tinggi yang hanya merupakan hubumgan kerja.

2. Berdasarkan Cara Penyampaiannya

a. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal ialah komunikasi yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dalam bentuk kaya-kata baik lisan maupun tulisan.

Komunikasi lisan ialah komunikasi melalui ucapan kata-kata atau

kalimat meliputi apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakanya yang

bersifat tatap muka (

face to face communication

) atau tidak tatap muka.

Komunikasi tertulis adalah komunikasi dengan mempergunakan

rangkaian kata-kata atau kalimat, kode-kode (yang mengandung arti)

tertulis yang dapat dimengerti pihak lain.

b.Komunikasi Non-Verbal

Komunikasi non-verbal ialah komunikasi yang diekspresikan dalam

bentuk bahasa isyarat atau symbol. Media yang dipergunakan ialah

ekspresi, gerak isyarat, gerak dan posisi badan, yang disebut bahsa badan

(

language body

) yang menyatakan sikap dan perasaan seseorang.

2.1.5 Unsur-Unsur Komunikasi

Menurut Effendy ( 2006:10) komunikasi meliputi lima unsur sehingga dapat

dilancarkan secara efektif, diantaranya:


(26)

Komunikator adalah seorang pencipta pesan sebagai suatu titik

permulaan dan penginisiatif dalam proses kegiatan komunikasi. Untuk

melaksanakan komunikasi yang efektif terdapat dua faktor yang penting

dalam diri komunikator yang harus diperhatikan, yaitu daya tarik

komunikator (

source attractiveness

) dan kredibilitas sumber atau

kepercayaan akomunikan kepada komunikator.

2. Pesan Komunikasi

Pesan komunikasi merupakan suatu informasi/ isi pernyataan dalam

bentuk bahasa, kode, maupun lambang. Pesan komunikasi terdiri atas isi

pesan dan lambang/symbol. Isi pesan adalah materi atau bahan yang

dipilih oleh sumber (komunikator) umtuk menyampaikan maksudnya.

Lambang pesan adalah symbol yang dipergunakan untuk menyampikan

isi komunikasi, diantaranya bahasa, gambar, dan warna.

3. Media Komunikasi

Media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan

pesan dari komunikator kepada komunnikan berupa surat, papan

pengumuman, telepon, surat kabar, majalah, filim, fax, radio,

email

dan

sebagainya. Dalam berkomunikasi antar hubungan manusia di suatu

organisasi, terdapat dua pembagian media yang dapat dipergunakan,

yaitu media antar peribadi dan media antar kelompok.


(27)

Media yang dapat digunakan untuk hubungan perorangan (antar

pribadi) ialah sebagaimana media komunikasi seperti telepon, surat

kabar, majalah, filim, fax, radio,

email

dan sebgainya. Akan tetap

kurir (utusan) juga bisa dimasukan kedalam salah satu media antar

peribadi.

b. Media kelompok

Media kelompok pada aktifitas komunikasi yang melibatakan

hubungan

audience

lebih dari 15 orang maka media komunikasi yang

di gunakan adalah media kelompok berupa rapat,

breafing

, seminar

dan konferensi pers.

4. Komunikan

Komunikan adalah orang yang dituju, pihak penjawab atau penerima

berita dari komunikator dengan berbagai tujuan.

5. Efek

Pemberi tanggapan atau dampak yang ditimbulkan oleh komunikasi

dimana berasal dari komunikan.

2.1.6 Pengelolaan Komunikasi

Menurut Purwanto (2006:46), ada dua hal dalam mengelola komunikasi :

1.

Penanganan Pesan-Pesan rutin

Volume pesan-pesan (tertulis) pada umumnya dalam organisasi besar

lebih banyak daripada dalam organisasi bersekala kecil, tetapi semua

organisasi memusatkan perhatianya pada bagaimana memaksimumkan


(28)

manfaat (

benefit)

dan kegiatan komunikasi dengan biaya (

cost

) tertentu.

Untuk dapat memaksimumkan manfaat dan meminimkan biaya tersebut,

seorang manajer perlu memperhatikan berbagai hal berikut:

a.

Mengurangi

jumlah

pesan

Arus pesan dalam suatu organisasi yang disampaikan secara lisan

maupu tulisan perlu dikelola denga baik. Dalam hal ini, seorang pimpinan

organisasi perlu menentukan skala prioritas pesan. Untuk membuat suatu

halam surat diperlukan waktu dan sumber-sumber (uang, bahan, waktu dan

tenaga). Organisasi juga perlu menghitung berapa rata-rata biaya yang

diperlukan untuk mencatat, mengetik, mengedit, dan mengirimkan surat serta

berapa lama sebuah surat bisnis dapat diselesikan. Oleh karna itu, jika suatu

pesan perlu diberikan secara tertulis, selembar surat tersebut hanya akan

menambah beban informasi yang akan disampaikan., maka lebih baik pesan

disampaikan dengan cara lain seperti lewat telepon atau tatap muka.

b.

Instruksi

yang

jelas

Kesalahan yang menyebabkan macetnya komunikasi disebabkan

ketidakjelasan instruksi. Dalam hal ini seorang pimpinan mempunyai tangung

jawab khusus untuk membuat setiap orang dalam organisasi tahu apa yang

harus dilakukan dan paham akan kebutuhan dan tujuan organisasi secara

keseluruhan, sehingga ia dapat meghindari dirinya dari kesalahan member

instruksi.


(29)

Tujuan organisasi secara keseluruhan dapat tercapai bila manajer

mempunyai kepercayaan bahwa orang lain dapat menyelesaikan pekerjaan

yang dibebankan kepada mereka. Hal ini penting karena seorang manajer

harus mendelegasikan beberapa pekerjaan komunikasi kepada orang lain.

Seorang manajer yang bersikeras untuk mengerjakan ulang setiap pesan

denga gayanya sendiri tentu akan merepotkan semua pihak dalam suatu

organisasi.

d. Melatih tugas

Suatu organisasi dianjurkan untuk menyelenggarakan pelatihan

keterampilan berkomunikasi bagi orang-orang yang pekerjaan/tugasnya

berhubungan erat dengan masalah komunikasi. Pelatihan ini mencakup paling

tidak preferensi gaya organisasi dan falsafah-falsafah komunikasi.

Komunikator juga perlu mengingatkan dan memperlancar kamampuan

berbahasa dan keterampilan presentasenya, seghingga komunikasi bisa

menjadi lebih baik dan lebih lancar.

2.1.7 Penanganan Krisis Komunikasi

Mengelola arus pesan-pesan bisnis dari hari ke hari adalah suatu hal yang

biasa. Tetapi tes keterampilan komunikasi yang sebenarnya adalah pada saat

munculnya krisis komunikasi dalam suatu organisasi. Semakin besar tantangan atau

resiko yang dihadapi, semakin tinggi tingat kemampuan atau keterampilan yang

dibutuhkan. Terdapat dua tindakan dalam mengahdapi krisis komunikasi, yaitu


(30)

bersikap diam, tidak mengatakan sesuatu dam mengatakan yang terjadi dengan

segera.

Beberapa ahli hubungan masyarakat (

public relation

) menyarankan agar

perusahaan menangkis rumor yang beredar dalam masyarakat dengan cara

menjelaskan apa yang menjadi masalahnya secara terbuka tanpa ditutup-tutupi

kepada public (mayarakat umum) dan para karyawanya. Pada saat yang sama

perusahaan harus mencari sumber masalahnya dan berusaha mengendalikanya.

2.2.1 Efektivitas Kerja

Efektivitas kerja merupakan suatu masalah yang kompleks. Ada banyak

pengertian tentang efektivitas, akan tetapi ciri yang sama dari berbagai pengertian

yang diberikan yaitu menyangkut keberhasilan suatu kegiatan yang dilakukan dalam

suatu organisasi. Corrado (2004:135) mengatakan bahwa efektivitas kerja adalah

fungsi dari peraturan-peraturan dan praktik-praktik yang digunakan perusahaan

dengan konsisten. Bentuk-bentuk konsisten ini sebagai sumber kekuatan organisasi

dan sebagai cara untuk memperbaiki kinerja dan efektivitas organisasi.

Menurut (Gitosudarmo 2001:7) kata efektif memiliki konotasi atau berkaitan

dengan banyaknya hasil yang dicapai sehingga efektif atau efektivitas dapat diartikan

sebagai tingkat atau derajat pencapaian hasil yang diharapkan. Semakin besar hasil

yang dapat diraihnya berarti semakin efektif. Efektif juga berarti tujuan yang telah

ditetapkan dapat dicapai secara maksimal .


(31)

baik maka dapat memperlancar proses pengurusan pekerjaan-pekerjaan, menghemat

tenaga dan waktu. dengan demikian terdapat pola hubungan positif, antara

komunikasi dengan efisiensi. Semakin baik proses komunikasi maka semakin tinggi

pula tingkat efisiensi di kantor.

Kegiatan yang dilakukan secara efektif belum tentu efisien, karena mungkin

saja hasil yang dicapai itu cukup besar akan tetapi korban yang ditimbulkan sangat

banyak. Sebaliknya efisien belum tentu efektif , karena biaya yang dikelurkannya

mungkin minimal akan tetapi hasil yang dicapainya juga sangat kecil. Pekerjaan

dikatakan efisien dalam arti sesuai dengan indikator bahwa penyelesaian pekerjaan

menjadi lebih cepat, akurat, murah, dan mudah.

Siagian (2002:151) mengatakan bahwa efektiftas kerja adalah penyelesaian

pekerjaan dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada penyelesaian tugas tersebut,

bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu. Pabundu

(2006:16) berpendapat bahwa efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang

menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan

manajemen yang efektif disertai dengan manajemen yang efisien.

Agar dapat menjamin suatu keberhasilan usaha dalam meningkatkan

efektivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi, maka seorang pemimpin harus

dapat menjalin komunikasi dengan baik terhadap bawahanya. Komunikasi yang baik

akan mempengaruhi semangat kerja, disiplin, dan tanggung jawab dari para pegawai.

Secara luas, komunikasi yang efektif akan manimbulkan lima hal yaitu,

pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik dan


(32)

tindakan. Pengertian diartikan sebagai penerimaan yang cermat dari pesan-pesan

yang disampaikan oleh komunikator. Kesenangan yang didapat ketika komunikasi

dilakukan, bukan hanya menyajikan informasi, melainkan untuk menjalin hubungan

yang lebih akrab dan menyenangkan. Pengaruh pada sikap merupakan bagaimana

agar pesan yang disampaikan dapat mempengaruhi pendapat, sikap dan tingkah laku

seseorang.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia tentunya sangat diperlukan guna

mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap organisasi. Setiap pegawai sudah

sepatutnya diarahkan untuk lebih meningkatakan efektifitas kerja mereka melalui

berbagai tahapan usaha secara maksimal. Sehingga dengan demikian pemanfaatan

sumber daya manusia dalam hal ini pegawai akan lebih berpotensi dan lebih

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tarigan (2006) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh

Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Twins Sukses Abadi Belawan”.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi

terhadap kinerja karyawan, yang terbukti bahwa komunikasi berpengaruh positif dan

signifikan serta dapat memprediksi, variabel dependen (kinerja karyawan) secara

parsial melalui uji t dengan tingkat signifikan jauh dibawah 5% dan nilai t hitung > t

tabel pada taraf signifikansi 5%. R

square

sebesar 0,318 menunjukan bahwa 31,8%

kinerja karyawan (variabel dependen) dapat dijelaskan oleh komunikasi (variabel


(33)

independen), sedangkan sisanya 68,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel

yang digunakan.

2.3 Kerangka Konseptual

Efektivitas kerja adalah suatu pencapaian tugas yang menunjukan tingkat

keberhasilan sesuai dengan tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya

(Purwanto, 43:2006). Menurut (Gitosudarmo, 2001:7) efektivitas dapat diartikan

sebagai tingkat atau derajat pencapaian hasil yang diharapkan. Tingkat keberhasilan

tersebut meliputi ketepatan waktu, pencapaian target yang maksimal, dan tanggung

jawab para pegawai dalam menyelesaikan tugasnya.

Ketepatan waktu adalah rentang waktu mulai masuknya data hingga proses

pengerjaan sampai selesainya data sesuai dengan waktu yang telah disepakati

bersama. Pencapaian target merupakan penyelesaikan pekerjaan sesuai harapan

dengan pencapaian yang maksimal. Setiap pegawai diharapkan mampu untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya sehingga target yang telah

ditetapkan dapat tercapai. Tanggung jawab kerja adalah suatu sikap yang ditunjukan

oleh pegawai dimana mereka harus betanggung jawab terhadap pekerjaan yang

diberikan dengan bekerja sebaik-baiknya.

Efektivitas kerja pegawai dapat berhasil disebabkan oleh komunikasi.

Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui

suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun

perilaku atau tindakan (Purwanto, 2006:3). Komunikasi yang baik akan terjadi


(34)

apabila terdapat tujuan komunikasi yang terarah, media komunikasi yang optimal,

pengelolaan komunikasi yang lancar, serta adanya umpan balik (

feedback

).

Tujuan komunikasi yang terarah maksudnya adanya pengertian yang sama

ketika sipengirim pesan penyampaikan maksudnya kepada sipenerima pesan sehingga

apa yang diharapkan dapat terlaksana dengan baik. Media merupakan alat atau sarana

yang digunakan untuk mendukung kelancaran komunikasi. Agar komunikasi efektif

maka perlu adanya pengelolaan komunikasi tujuanya adalah untuk menangani

pesan-pesan yang sifatnya rutin dan menangani masalah pada komunikasi sehingga pesan-pesan

dapat diterima dengan baik. Umpan balik adalah respon yang diberikan ketika

berkomunikasi sehingga dapat dilihat apakah sipenerima benar-benar paham dengan

apa yang disampaikan.

Pengaruh antara komunikasi dengan efektivitas kerja secara sederhana dapat

dideskripsikan bahwa, semakin baik dan lancar komunikasi yang diterapkan maka

semakin tinggi pula tingkat efektivitas kerja pegawai. Tanpa komunikasi yang baik

segala rencana, aturan-aturan, keputusan ataupun konsep-konsep yang telah

direncanakan secara matang tidak akan dapat ditangkap, dicerna, ataupun diproses

oleh para bawahan. Dengan komunikasi yang baik akan memberikan jaminan yang

lebih besar akan keberhasilan pelaksanaanya.


(35)

Berdasarkan teori – teori yang dikemukakan, maka skematis kerangka

konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Sumber: Purwanto (2006), Gitosudarmo (2001

)

data diolah

2.4. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah “

Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap efektifitas kerja Pegawai pada Pemda Kabupaten Asahan Bagian

Kependudukan Dan Catatan Sipil.”

Komunikasi (X)

1. Tujuan komunikasi 2. Media komunikasi 3. Pengelolaan komunikasi 4. Umpan balik (feedback)

Efektivitas kerja (Y)

1. Ketepatan waktu 2. Target


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Secara eksplanasi (penjelasan) penelitian dapat dikaji menurut tingkatannya

yang didasarkan kepada tujuan dan objek-objeknya ; yaitu ada yang bertujuan

mempelajari, mendeskripsikan, mendeteksi (mengungkapkan), dan ada pula yang

menyelidiki hubungan kausalitas. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah

penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih

untuk melihat pengaruh (Ginting 57:2008).

3.1.2 Sumber Data

3.1.2.1 Data Primer

Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung di lokasi penelitian

melalui kuesioner dan wawancara kepada responden

.

3.1.2.2 Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang digunakan untuk melengkapi data primer yang

meliputi :

1. Data mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan.

2. Data struktur organisasi dan uraian tugas


(37)

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Pemda Kabupaten Asahan bagian Kependudukan

dan Catatan Sipil Jl. Jenderal Sudirman No.5 Kisaran – 21216. Waktu penelitian

berlangsung sejak bulan Mei 2011 sampai dengan Juli 2011.

3.3. Batasan operasional

Penelitian ini mengkhususkan pembahasan mengenai pengaruh komunikasi

terhadap efektivitas kerja. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Independen (X) yaitu komunikasi

b. Variabel Dependent (Y) yaitu efektivitas kerja.

3.4. Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel adalah menentukan indikator-indikator (petunjuk) dari dari

variabel-variabel, dan data atau informasi empiris dapat diketahui melalui operasional

variabel (Ginting, 103:2008).

a. Variabel Independent (X) : Komunikasi

Komunikasi adalah merupakan suatu proses pertukaran informasi antar

individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol,

sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan (Purwanto, 3:2006). Berdasarkan

pengukuran komunikasi yang telah diuraikan, maka Indikator variabel dari

komunikasi adalah:

1. Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi adalah keinginan untuk berbagi pengertian tentang

informasi yang disampaikan oleh masyarakat kepada pegawai dan informasi


(38)

tersebut dapat dipahami agar memungkinkan suatu organisasi dapat mencapai

tujuanya.

2. Media Komunikasi

Media komunikasi adalah sarana yang digunakan dalam menyampaikan

pesan baik berupa lisan ataupun tulisan maupun dengan media elektronik.

3. Pengelolaan Komunikasi

Pengelolaan komunikasi adalah cara dalam menangani pesan-pesan yang

bersifat rutin dan bagaimana menangani krisis komunikasi sehingga pesan

dapat diterima dengan baik oleh komunikan.

4. Umpan Balik (

feedback

)

Umpan balik (

feedback

) adalah respon atau tanggapan yang diterima oleh

pegawai terhadap pesan yang telah ditangkapnya dengan memberikan pesan

balasan.

b. Variabel Dependent (Y) : Efektivitas kerja

Efektivitas kerja menurut (Gitosudarmo 2001:7) dapat diartikan sebagai

tingkat atau derajat pencapaian hasil yang diharapkan. Berdasarkan pengukuran

efektifitas kerja yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa

indikator-indikator dari efektivitas kerja adalah:

a. Ketepatan waktu adalah rentang waktu mulai masuknya data hingga proses

pengerjaan sampai selesainya data sesuai dengan waktu yang telah

disepakati bersama.


(39)

b. Target adalah penyelesaikan pekerjaan sesuai harapan dengan pencapaian

yang maksimal.

c. Tanggung jawab kerja adalah suatu sikap yang ditunjukan oleh pegawai

dimana mereka merasa bekerja sebaik-baiknya terhadap pekerjaan yang

diberikan.

Berdasarkan definisi operasional yang dikemukakan, maka peneliti

merumuskan mekanisme penganalisaan variabel sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Sumber : Purwanto (2006), Gitosudarmo (2001) data diolah

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka

Variabel Definisi Variabel

Indikator Variabel

Skala

Komunikasi

(X)

Suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan

1.Tujuan komunikasi:

2.Media komunikasi

3.Pengelolaan komunikasi

4.Umpan balik (feedback)

Likert

Efektivitas Kerja

(Y)

Efektivitas kerja dapat diartikan sebagai tingkat atau derajat pencapaian hasil yang diharapkan.

1. Ketepatan waktu 2. Target


(40)

variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel ( Sugiyono, 2008:132 ).

Sebagai gambaran bila peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada

responden maka skala yang digunakan adalah 1 sampai 5. Skala Likert menggunakan

5 ( lima ) tingkatan jawaban dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat

Setuju 5

2 Setuju

4

3 Kurang

Setuju 3

4 Tidak

Setuju

2

5

Sangat Tidak Setuju

1

Sumber : Sugiyono (2008 :132)

  

3.6. Populasi dan Sampel

a.

Populasi

Menurut Sugiyono (2008:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakterisrik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Pemda Kab. Asahan

Bagian Kependudukan Dan Catatan Sipil yang berjumlah 97 orang.

b.

Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Maka sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Sampling Jenuh


(41)

sampel (Sugiyono,2008:122). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan

berjumlah 97 orang pegawai.

  

3.7 Metode Pengumpulan Data

1.

Koesioner

Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan yang tersusun

secara sistematis untuk diisi oleh pegawai secara objektif.

2.

Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi, yaitu memperoleh data dengan cara mengumpulkan data

dan informasi dari buku-buku, jurnal, internet dan skripsi yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

       

3.8. Uji Validitas dan Realibilitas

3.8.1 Uji Validitas

Dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan dalam

penelitian. Valid berarti pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur, dan jika digunakan beberapa kali untuk mengukur

objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008:455).

Uji validitas di lakukan pada Pemda Kotamadya Tanjung Balai bagian

Kependudukan dan Catatan Sipil yang berjumlah 30 orang. dengan

menggunakan program

SPSS versi

17.00

for windows

dengan kriteria sebagai

berikut:


(42)

Jika

rhitung < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakn tidak valid

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang

digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang

sama (Sugiyono, 2008:456). Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid

dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan menggunakan

program

SPSS versi

17.00

for windows

dengan kriteria sebagai berikut:

Jika ralpha positif atau > rtabel, maka pernyataan reliabel.

Jika ralpha negatif atau < rtabel, maka pernyataan tidak reliabel.

3.9 Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh analisis data, penulis menggunakan prosedur sampling untuk

memperoleh sampel, maka metode analisis data yang digunakan adalah :

a.

Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan yaitu dengan

cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menginterpretasikan data

sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta, masalah serta

hubungan antar fenomena yang diteliti.

b. Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana digunakan karena jumlah variabel bebas dan

variabel terikatnya tidak lebih dari satu dan untuk melihat bagaimana


(43)

pengaruh komunikasi terhadap efektivitas kerja pegawai yang dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Dimana

:

Y

=

efektivitas kerja

a

=

kostanta

b

=

koefisien regresi

X

=

komunikasi

c.Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi (R

2

)

Koefisien Determinasi (R

2

) digunakan untuk mengukur proporsi atau

persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.

Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0

R

2

1 ).

Jika R

2

semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel bebas (komunikasi) adalah besar terhadap variabel

terikat yaitu (efektivitas kerja). Hal ini berarti model yang digunakan

semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti

terhadap variabel terikat. Jika R

2

semakin kecil (mendekati nol), maka

dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Y) semakin kecil (Sugiyono, 2008:186).


(44)

2. Uji Signifikan Individual/ Uji Parsial (Uji–t)

Uji–t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara

individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji–t menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

H

0

: b

1

= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu (komunikasi) terhadap variabel terikat

yaitu (efektivitas kerja)

H

a

: b

1

0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu (komunikasi) terhadap variabel terikat

yaitu (efektivitas kerja).

Kriteria pengambilan keputusan :

H

0

diterima jika t

hitung

< t

tabel

pada

α

= 5%

Ha

diterima

jika

t

hitung

> t

tabel

pada

α

= 5%

               


(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum perusahaan

Sebagaimana diketahui titik berat Otonomi Daerah akan mendorong

timbulnya prakarsa dan partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggara

pembangunan yang merupakan syarat keberhasilan suatu pelaksanaan pemerintah

disemua tingkatan. Mengingat fungsi utama Pemerintah Daerah adalah memberikan

pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Karena unsur penduduk

kependudukan sangat memegang peranan dalam berbagai segi, utamanya bidang

pembangunan Nasional khusunya sebagai bahan dasar dalam rangka perumusan

strategis di bidang kewarganegaraan, karena penduduk atau masyarakat adalah pelaku

utama sekaligus sebagai sasaran pembangunan maka Pemerintah perlu

memperhatikan masalah kependudukan.

Dengan Penataan Administrasi Pendaftaran, Administrasi Pencatatan dan

Administrasi Keluarga Berencana, diharapkan akan menjadi sumber informasi yang

dapat diandalkan untuk menunjang perencanaan pembangunan diberbagai sektor.

Dengan diterapkanya peraturan Daerah Kabupaten Asahan nomor 6 tahun 2008

tentang pembentukan dan susunan organisasi dinas-dinas Daerah Kabupaten Asahan,

maka perlu ditindaklanjuti dengan uraian tugas jabatan struktural khususnya pada

Dinas Kependdukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Asahan. Uraian tugas

dimaksutkan bertujuan untuk meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pada Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Asahan.


(46)

Struktur

Organisasi

Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Kabupaten Asahan

                                                                 

Sumber : Pemerintah Kota Kabupaten Asahan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

  Gambar 4.1: Struktur organisasi Dinas Kepenudukan dan Catatan Sipil Kabupaten asahan

KEPALA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG BINA PENDAFTARAN SUB BAGIAN UMUM/KEPEGAWAIAN

SEKRETARIS

SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PROGRAM BIDANG BINA PENCATATAN

BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENDUDUK BIDANG PENGOLAHAN

DATA DAN INFORMASI

SEKSI MUTASI PENDUDUK SEKSI IDENTITAS PENDUDUK SEKSI KERJASAMA KEPENDUDUKAN BIDANG BINA PENCATATAN BIDANG BINA PENCATATAN SEKSI KELAHIRAN DAN KEMATIAN BIDANG PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI BIDANG PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI BIDANG PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

BIDANG PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

BIDANG PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

BIDANG PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI


(47)

Tugas masing-masing divisi

Dari bagan struktur organisasi Dinas Kependudukan dan catatan Sipil

Kabupaten Asahan, maka tugas masing-masing divisi dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a.

Kepala Dinas  

1. Kepala dinas mampunyai tugas untuk membantu Kepala Daerah melalui

Sekretaris Daerah merumuskan kebijakan yang akan ditetapkan Kepala Dinas dalam bidang kependudukan dan Catatan Sipil di didaerah dan merumuskan

kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Daereh dan pelaksanannya.  

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,

Kepala Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Asahan

mempunyai tugas:  

a. Mengkoordinasikan perencanaan pendataan, pendaftaran dan pencatatan

mutasi penduduk, hal lainnya yang berkaitan dengan administrasi

kependudukan dan catatan sipil. 

b. Mengkoordinasikan penyusunan program penelitian atas syarat-syarat

pendaftaran penduduk dan catatan sipil. 

c. Mengkoordinasikan perumusan dan penerbitan surat-surat keterangan

kependudukan dan penyusunan nonmor induk kependudukan serta akta-akta catatn sipil. 

d. Mengkoordinasikan penetapan kebijakan teknis pendaftaran khusus warga


(48)

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian mutasi penduduk, transmigrasi dan ketaatan penduduk terhadap peraturan

kependudukan serta aturan –aturan pencatatn sipil. 

f. Mengkoordinasikan dan pelaksanaan pengawasan bersama intensi terkait

dalam pelaksanaan ketentuan pajak orang asing dan ketentuan warga Negara asing. 

g. Mengkoordinasikan perumusan pola pelayanan data dan informasi bagi

instansi pengguna jasa dan masyarakat.  

h. Mengkoordinasikan penetapan kebijakan teknis tugas-tugas pelayanan

catatan sipil dan penandatanganan akta-akta catatan sipil. 

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis administratif

ketatausahaan. 

j. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh

atasan. 

b.

Sekretaris  

1. Sekretaris mempunyai tugas sebagai unsur pembantu untuk melaksanakan

sebahagian tugas dan fungsi Kepala Dinas kependudukan dan Catatan sipil dalam mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan administrasi yang meliputi pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan, kepegawaian, pengumpulan data statistic bahan perumusan rencana dan program, keuangan serta pemberian pelayanan

teknis administrasi kepada kepala Dinas kependudukan dan catatan sipil.  


(49)

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusuan program dan penyelenggaraan

tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administrasi.  

b. Magkoordinasi pelaksanaan tugas dalam bidang umum yang meliputi

pembinaan, ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum, kerumahtanggan, hubungan masyarakat, perlengkapan dan kepegawaian dilingkungan kepala

Dinas Kependudukan dan catatan sipil.  

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang keuangan yang meliputi

palaksanaan penyusunan anggaran, pembukuan keuangan baik masukan ataupun pengeluaran dan mempersiapkan laporan keuangan dalam rangka

pertanggungjawaban keuangan. 

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang perencanaan yang

meliputi pengumpulan data statistic bahan perumusan rencana dan program.  

e. Mengoordinasi penyusunan Renstra Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. 

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. 

c.

Kepala Sub Bagian Umum/Kepegawaian 

1. Melaksanakan sebahagian tugas sekretaris yang berkaitan dengan urusan

ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum, kerumahtanggan, hubungan

masyarakat, perlengkapan dan kepegawaian.  

2. Kepala Sub Bagian Umum/Kepegawaian mempunyai fungsi: 

a. Melaksanakan urusan rumah tangga Dinas  

b. Melaksanakan urusan surat menyurat yang meliputi menerima, membaca,

meneliti, mengagenda dan mendistribusikan surat masuk sesuai dengan tujuan surat. 


(50)

c. Mempersiapkan administrasi perjalanan Dinas dan melaksankan urusan rumahtangga dinas.

d. Mempersiapkan pelayanan angkutan dan perawatan kendaraan dinas serta

memelihara kebersihan kantor dan pekarangan.

e. Mempersiapkan dan menyusun pelakasanaan acara-acara dinas.

f. Mempersiapkan berkas pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji, cuti dan

usul perpindahan pegawai.

g. Melaksanakan urusan administrasi ketatausahaan.

h. Menyusun dan mempersiapkan rencana kebutuhan barang dan perbekalan

serta alat tulis kantor.

i. Mangadakan perlengkapan dan perbekalan dinas.

j. Melaksanakan tugas lain yang diperintah atasan.

d.

Kepala Sub Bagian Keuangan  

1. Melaksanakan sebahagian tugas sekretaris yang berkaitan dengan penyusunan

anggaran belanja langsung dan tidak langsung penbukuan dan verifikasi serta

penyusunan anggran belanja lansung dan tidak langsung. 

2. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi: 

a. Melaksanakan penyusunan rencana anggaran kepala Dinas kependudukan

dan catatan sipil  

b. Melaksanakan penyampaian dan melakukan pengelolaan administrasi

keuangan. 

c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kepala Dinas


(51)

d. Malaksanakan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan sipil sesuai dengan APBD yang telah ditetapkan. 

e. Melaksanakan penyususnan laporan bulanan keuangan sesuai dengan

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). 

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. 

e.

Kepala Sub Bagian Program 

1. Melaksanakan sebahagian tugas kesekretariatan yang berkaitan dengan

pengumpulan data statistic bahan rencana dan program. 

2. Kepala Sub Bagian Program mempunyai fungsi: 

a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja tahunan kepada Kepala

Dinas Kependudukan dan Catatan sipil. 

b. Melaksanakan pembuatan laporan dan mengevaluasi kegiatan kerja tahunan

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatn sipil. 

c. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan data statistic dan analisa

perencanaan dalam rangka penyusunan program kerja Kepala Dinas

Kependudukan dan catatn sipil 

d. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana anggaran pembangunan. 

e. Menyusun Rencana Strategis (Renstra) Kepala Dinas Kependudukan dan

Pencatatan sipil. 

f. Melkasanakan tugas lain yang diperintahkan atasan. 


(52)

1. Sebagai unsure pelaksana sebahagian tugas Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Bidang Bina Pendaftaran yang berkaitan dengan Mutasi penduduk, Identitas Penduduk dan kerja sama kependudukan.

3. Kepala Bidang Bina Pendaftaran mempunyai fungsi: 

a. Mengkoordinasikan penetapan kebijakan pendaftaran penduduk 

b. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis,

advokasi, supervisi dan konsultasi pelaksanaan pendaftaran penduduk. 

c. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan pencatatan pendudduk

dalam system administrasi kependudukan. 

d. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan

penyelenggaraan mutasi penduduk. 

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaaan dan pengembangan sumber

daya manusia pengelola pendaftaran penduduk. 

g. Mengkoordinasikan pelaksanaan pencatatan dan pemutakhiran identitas

penduduk. 

h. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerja sama dengan Dinas/Instasi terkait dan

organisasi kemasyarakatan tentang kependudukan. 

i. Mangkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. 

g.

Kepala Seksi Mutasi penduduk

1. Mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala Bidang Bina

Pendaftaran yang berkaitan dengan mutasi penduduk.


(53)

a. Melaksanakan penyuluhan data dan memberikan pelayanan pendaftaran penduduk warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing.

b. Membuat laporan bulanan penduduk dan laporan bank data kependudukan.

c. Melakukan pencatatan dan pemutakhiran biodata penduduk serta pendaftaran

Nomor Induk Kependudukan (NIK).

d. Melakukan pendaftaran perubahan alamat.

e. Melakukan pendaftaran pindah datang penduduk dalam wilayah Republik

Indonesia.

f. Melakukan pendaftaran warga Negara Indonesia tinggal sementara.

g. Melakukan pendaftaran pindah datang antar Negara.

h. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

h.

Kepala Seksi Identitas Penduduk.

1. Unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala Bidang Bina Pendaftaran yang

berkaitan dengan Identitas Penduduk.

2. Kepala Seksi Identitas Penduduk memiliki tugas:

a. Penyajian dan pelayanan informasi identitas Kependudukan dan catatan sipil.

b. Menyelenggarakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

c. Memproses persyaratan penerbitan Kartu Keluarga (KK).

d. Memproses persyaratan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

e. Menyelenggarakan penerbitan dokumen kependudukan hasil pendaftaran

penduduk.


(54)

i.

Kepala Seksi Kerja Sama Kepndudukan.

1. Unsur pelaksana sebahagian tugas kepala Bidang Bina Pendaftaran yang

berkaitan dengan kerja sama kependududukan.

2. Kepala Seksi Kerja Sama Kependudukan memiliki fungsi:

a. Melaksanakan penetapan kebijakan dinamika kependudukan yang

mendukung pembangunan Daerah sesuai dengan arah kebijakan kependudukan nasional.

b. Menyelenggarakan kerja sama dengan organisasi kemasyarkatan dalam

rangka tertib administrasi kependudukan.

c. Menyelenggarakan penyerasian dan harmonisasi kebijakan dan

kependudukan antar dan dengan lembaga pemerintahan dan non pemerintahaan pada skala Kabupaten.

d. Menyelenggarakan penetapan indikator kependudukan, proyeksi dan analisis

dampak kependudukan skala kabupaten.

e. Menyelenggarakan koordinasi dan sosialisasi hasil penyusunan indikator,

proyeksi dan analisis dampak kependudukan serta kebijakan kependudukan kepada khalayak sasaran.

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

j.

Kepala Bidang Bina Pencatatan

1. Unsur pelaksana sebahagian tugas kepala dinas Kependudukan dan catatan sipil

di Bidang Bina Pencatatan yang berkaitan dengan Pencatatan Sipil.


(55)

a. Mengkoordinasi pelaksanaan pencatatan, pendaftaran, penerbitan akta kelahiran dan akta kematian.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pencatatan, pemeriksaan, penelitian berkas

pendaftaran serta penerbitan akta perkawinan dan akta perceraian.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan dan pemanfaatan arsip

sebagai dokumen akta kelahiran dan kematian yang telah diterbitkan.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan dan pemanfaatan arsip

sebagai dokumen akta perkawinan dan perceraian.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan pencatatan, pemeriksaan, penelitian berkas

pendaftaran akta pengakuan dan pengesahan anak, pengangkatan anak dan laporan perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengesahan anak,.

f. Mengkoordinasikan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi.

g. Mangkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

k.

Kepala Seksi Kelahiran dan Kematian

1. Unsur pelakasana sebahagian tugas kepala bidang bina pencatatan yang berkaitan

dengan pencatatan, pendaftaran, penerbitan akta kelahiran, akta kematian serta menerbitkan surat keterangan akta.

2. Kepala Seksi Kelahiran dan Kematian memiliki fungsi:

a. Pelaksanaan pencatatan dan pendaftaran berkas akta kelahiran, akta

kematian, surat keterangan laporan kelahiran, kematian bagi warga Negara Indonesia di Luar Negeri.


(56)

b. Pengumpulan, pengolah data dan penerbitan akta kelahiran, akta kematian, surat keterangan laporan kelahiran dan kematian bagi warga Negara Indonesia di Luar negeri.

c. Penerbitan surat keterangan akta kelahiran dan akta kematian.

d. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

l.

Kepala seksi Perkawinan dan Perceraian

1. Unsur pelaksana sebahagian tugas kepala bidang bina pencatatan yang berkaitan

dengan penerbitan akta perkawinan dan akta perceraian.

2. Kepala seksi Perkawinan dan Perceraian memiliki fungsi:

a. Melaksanakan pencatatan, pemeriksaan, penelitian berkas pendaftaran akta

perkawinan, akta perceraian, akta pengkuan dan pengesahan anak, pengangkatan anak dan laporan perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengesahan anak pengangkatan anak bagi WNI di Luar Negeri.

b. Pengumpulan, pengolahan data dan penerbitan akta perkawinan, perceraian,

pengakuan dan pengesahan anak, pengangkatan anak dan laporan perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengesahan anak, pengangkatan anak bagi WNI di Luar Negeri.

c. Menerbitkan surat keterangan perkawinan, perceraian, pengakuan dan

pengesahan anak, pengangkatan anak.

m.

Kepala Seksi Pemeliharaan dan Pemanfaatan Dokumen

1. Unsur pelaksana sebahagian kepala bidang pencatatan yang berkaitan dengan

pemeliharaan dan pemanfaatan dokumen.


(57)

a. Melaksanakan pemeliharaan dan pemanfaatan arsip sebagai dokumen akta kelahiran dan kematian yang telah diterbitkan.

b. Melaksanakan pemeliharaan dan pemanfaatan arsip sebagai dokumen akta

perkawinan dan perceraian.

c. Melaksanakan pemeliharaan dan pemanfaatan arsip sebagai dokumen akta

pengakuan dan pengesahan anak yang telah di terbitkan.

d. Penyelenggaraan pemeliharaan kualitas dokumen.

e. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan dokumen.

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

n.

Kepala Bidang Pengolahan Data dan Informasi

1. Unsur pelaksana sebahagian tugas kepala Dinas kepndudukan dan catatan sipil di

bidang data dan informasi yang berkaitan dengan penyusunan aplikasi, pengolahan data statistic dan dukungan taktis.

2. Kepala Bidang Pengolahan Data dan Informasi mempunyai fungsi:

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan dan aplikasi data

kependudukan dan catatan sipil.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengolahan data dan statistik jumlah

penduduk dan jumlah kepala kelurga.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengolahan data dan statistik jumlah akta

kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengakuan anak dan pengesahan anak yeng telah diterbitkan.


(58)

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengolahan data dan statistik jumlah kartu keluarga, kartu tanda penduduk dan surat keterangan pindah/mandah yang telah diterbitkan.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengolahan data dan statistik jumlah

kewarganegaraan.

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan dukungan teknis tugas-tugas dibidang

kependudukan dan catatn sipil.

g. Mengkoordinasikan penbuatan data statistik

h. Mengkoordinasikan pemberian informasi dalam bentuk penyajian data.

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

o.

Kepala Seksi Penyusunan Aplikasi

1. Unsur pelaksana sebahagian tugas kepala bidang pengolahan data dan informasi

yang berkaitan dengan penyusuanan aplikasi

2. Kepala seksi penyusunan aplikasi mempunyai fungsi:

a. Melaksanakan penyusunan dan aplikasi data kependudukan dan catatn sipil.

b. Melaksanakan penyusunan dan aplikasi data kependudukan, data kartu

keluarga, kartu tanda penduduk dan surat keterangan pindah/mandah yang telah di terbitkan.

c. Melaksanakan penyusunan dan aplikasi data akta kelahiran, kematian,

perkawinan, peceraian, pengakuan anak dan pengesahan anak yang telah diterbitakan.

d. Melaksanakan penyusunan dan aplikasi data kewarganegaraan.


(1)

2. Efektivitas Kerja

NO Pernyataan STS TS KS S SS

Ketepatan waktu

1. Pekerjaan yang Bpk/Ibu kerjakan terselesaikan dengan tepat waktu 2 Pekerjaan yang Bpk/Ibu kerjakan sudah

maksimal

3 Bpk/Ibu sering lembur Agar pekerjaan terselesaikan dengan tepat waktu. Target

4. Bpk/Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan 5. Bpk/Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan

lebih dari volume yang ditentukan

6. Bpk/Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai saat jam kerja berakhir Tanggung jawab kerja

7. Bpk/Ibu melaksanakan tanggungjawab kerja dengan baik

8. Bpk/Ibu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan 9. Jika terjadi kesalahan dalam melakukan

proses data, Bpk/Ibu dapat mempertanggung jawabkan hal tersebut kepada semua pihak yang terkait.

Terima kasih atas kerja sama Bapak/Ibu. Semoga kesuksesan selalu mengiringi langkah kita


(2)

2. Tabulasi Validitas

No Komunikasi Efektivitas kerja

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0

11 12 13 14 15 16 17 18 1

9

1 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3

2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4

5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3

6 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4

7 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4

8 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9 2 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 5 2 5 5 5 2 5

10 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 11 2 2 2 4 2 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 12 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 14 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 15 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 18 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 19 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 20 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5 3 5 5 5 4 4 21 4 4 3 5 3 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 24 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 25 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 2 4 2 26 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 28 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 30 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4


(3)

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.919 19

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.9000 .75886 30

VAR00002 3.9333 .73968 30

VAR00003 3.9333 .73968 30

VAR00004 4.1667 .53067 30

VAR00006 3.9000 .71197 30

VAR00007 4.1333 .62881 30

VAR00009 4.1000 .66176 30

VAR00010 4.2667 .58329 30

VAR00011 3.9333 .73968 30

VAR00012 4.1000 .54772 30

VAR00013 4.0667 .52083 30

VAR00014 3.8000 .76112 30

VAR00015 4.0000 .69481 30

VAR00016 3.8667 .73030 30

VAR00017 4.1667 .64772 30

VAR00018 4.0667 .78492 30

VAR00019 4.0333 .71840 30

VAR00020 3.9333 .69149 30


(4)

Item-Total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 72.2667 59.857 .686 .913

VAR00002 72.2333 61.564 .549 .916

VAR00003 72.2333 59.082 .779 .910

VAR00004 72.0000 63.586 .546 .916

VAR00006 72.2667 59.995 .724 .912

VAR00007 72.0333 63.275 .482 .918

VAR00009 72.0667 61.306 .651 .914

VAR00010 71.9000 62.714 .588 .915

VAR00011 72.2333 58.737 .812 .909

VAR00012 72.0667 63.926 .487 .917

VAR00013 72.1000 62.921 .641 .915

VAR00014 72.3667 61.206 .563 .916

VAR00015 72.1667 62.351 .515 .917

VAR00016 72.3000 58.907 .807 .910

VAR00017 72.0000 63.931 .399 .919

VAR00018 72.1000 62.093 .467 .919

VAR00019 72.1333 62.257 .504 .917

VAR00020 72.2333 62.116 .541 .916

VAR00021 72.3000 63.321 .434 .919

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(5)

4. Analisis Regresi Linier Sederhana

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered Variables Removed Method 1 komunikasi

a

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: efektivitas

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .954a .910 .909 1.36149 1.575

a. Predictors: (Constant), komunikasi b. Dependent Variable: efektivitas

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1751.758 1 1751.758 945.035 .000

a

Residual 174.242 94 1.854

Total 1926.000 95

a. Predictors: (Constant), komunikasi b. Dependent Variable: efektivitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.779 1.114 2.495 .000

Komunikasi .841 .027 .954 30.741 .000


(6)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 22.9724 44.8483 36.7500 4.29413 96

Residual -3.02066 3.77243 .00000 1.35430 96

Std. Predicted Value -3.208 1.886 .000 1.000 96

Std. Residual -2.219 2.771 .000 .995 96

a. Dependent Variable: efektivitas

 


Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai ( Studi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara

10 112 116

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi

12 127 105

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Padangsidimpuan

23 158 104

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 9

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 1

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 29

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 6

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi

0 1 14

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN GOWA

0 0 92