Pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai ( Studi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara

(1)

PENGARUH SISTEM INFORMASI

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI

(Studi Pada Kantor Dinas Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara)

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Departemen Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Oleh :

RAHMI KHAIRUNNISAK 100903084

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalaamua’laikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Alhamdulillah, segala puji bagi ALLAH SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai ( Studi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara) Skripsi ini diajukan sebagai sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) dari Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari telah menerima banyak bimbingan, dorongan dan doa dari berbagai pihak. Seiring dengan rasa syukur yang tiada henti kehadirat ALLAH SWT, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Kariono, M.Si selaku dosen pemimbing yang telah banyak membimbing penulis sejak awal perkuliahan sampai pada penyelesaian


(3)

skripsi ini. Yang mana dengan begitu banyaknya kesibukan, beliau masih bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan berupa nasihat maupun materi yang berguna dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku dosen wali yang telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

5. Seluruh dosen di lingkungan Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah memberikan bekal berupa ilmu pengetahuan, arahan, dan bimbingan selama penulis menimba ilmu di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh jajaran staf di lingkungan Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, khususnya Kak Mega dan Kak Dian atas kelancaran dalam proses administrasi selama penulis menjalani perkuliahan.

7. Seluruh staf pegawai kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melakukan penelitian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara,.

8. Secara khusus dan teristimewa kepada keluarga, terutama kedua orangtua yang telah melahirkan dan membesarkan penulis dengan penuh cinta dan kasih sayang serta selalu memberikan dukungan dan doa yang selalu menjadi pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Begitu


(4)

pula dengan kakak dan abang yang senantiasa memberikan semangat, dukungan, dan doa.

9. Seluruh teman-teman yang berada di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2010.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi serta menjalanipendidikan perkuliahan dari awal hingga akhir.

Penulis telah mencurahkan segala kemampuan, tenaga, pikiran begitu juga waktu dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun demikian penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun dari para pembaca. Besar harapan penulis kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juli 2014


(5)

ABSTRAK

Pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

(Studi Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara) Nama : Rahmi Khairunnisak

NIM : 100903084

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si

Sistem Informasi Administrasi Kependudukn merupakan suatu kegiatan pengolahan data-data menjadi informasi dengan menggunakan komputer. Dimana informasi yang dihasilkan akan memberikan akses kepada pegawai untuk lebih memudahkan saat mendapatkan data. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan sebagai metode formal menyediakan informasi yang akurat, tepat serta cepat kepada manajemen yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan fungsi perencanaa, pengendalian dan operasi secara efektif. Sistem menyediakan informasi menegnai masa lalu, kini dan proyeksi masa depan juga data-data yang berhubungan dengan NIK dan informasi yang dihasilkan bersifat nasional. Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 38 orang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyka 20 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan bantuan metode angket dimana jawaban responden diukur dengan menggunakan skala likert yaitu pemberian nilai numerical dimana setiap skor yang diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal. Nilai numerical tersebut dianggap sebagai objek dan selanjutnya melalui proses transformasi yang ditempatkan kedalam interval. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisa data korelasional product moment. Dari dari persamaan tersebut hasil perhitungan yang didapat 0,829 dimana hubungan antara variable X dan Variabel Y berada pada kategori sangat tinggi.


(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

1.5 Kerangka Teori... 9

1.5.1 Sistem Informasi Manajemen ... 10

1.5.2 Sistem Informasi Admnistrasi Kependudukan (SIAK)... 16

1.5.2.1 Pengertian Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ... 16

1.5.2.2 Peranan SIAK dalam Administrasi Kependudukan ... 17

1.5.2.3 Manfaat SIAK ... 18

1.5.2.4 Pengolahan Data... 19

1.5.3 Efektivitas Kerja... 20

1.5.3.1 Hubungan antara SIAK dengan Efektivitas Kerja ... 23

1.6.Kerangka Berpikir ... 25

1.7.Hipotesis ... 26

1.8 Definisi Konsep ... 26

1.9 Definisi Operasional... 27

1.10 Sistematika Penulisan... 28

BAB II METODE PENELITIAN ... 31

2.1 Bentuk Penelitian ... 31

2.2 Lokasi Penelitian ... 31

2.3 Populasi dan Sampel ... 31

2.3.1 Populasi ... 31

2.3.2 Sampel ... 32

2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 32


(7)

2.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder ... 33

2.5 Teknik Pengukuran Skor ... 33

2.6 Teknik Analisis Data ... 35

2.6.1 Uji Instrumen ... 35

2.6.2 Teknik Analisis Deskriptif ... 37

2.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 38

2.6.4 Analisis Regresi Linear. ... 38

2.7 Koefisien Determinasi ... 39

3.1 BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. ... 40

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab Aceh Utara. ... 40

3.2.1 Pernyataan Visi. ... 41

3.2.2 Pernyataan Misi. ... 43

3.3 Tujuan dan Sasaran. ... 44

3.3.1 Tujuan. ... 44

3.3.2 Sasaran. ... 44

3.4 Struktur Organisasi. ... 48

3.5 Tugas dan Fungsi Pokok. ... 49

3.5.1 Tugas Dinas. ... 49

3.5.2 Fungsi Dinas. ... 49

3.6 Jumlah dan Fungsi Pegawai. ... 51

BAB IV PENYAJIAN DATA ... 55

4.1 Deskripsi Data Identitas Responden. ... 55

4.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Untuk Variabel. ... 60

4.2.1 Jawaban Responden Tentang SIAK. ... 60

4.2.2 Jawaban Responden Tentang Efektivitas Kerja ... 73

BAB V ANALISA DATA. ... 85


(8)

5.1.2 Uji Validitas dan Reabilitas Data. ... 85

5.2. Uji Korelasi. ... 88

5.3 Uji Normalitas ... 93

5.4 Uji Regresi. ... 94

5.5. Uji Signifikan ... 95

5.6 Uji Determinasi. ... 96

5.7 Interprestasi Data. ... 97

5.7.1 Sistem Informasi Administrasi Kependudukan. ... 97

5.7.2 Efektivitas Kerja... 100

5.7.3 Pengaruh SIAK terhadap Efektivitas Kerja di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara. ... 102

BAB VI.KRITIK DAN SARAN ... 104

6.1 Kesimpulan. ... 104

6.2 Saran. ... 104


(9)

ABSTRAK

Pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

(Studi Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara) Nama : Rahmi Khairunnisak

NIM : 100903084

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si

Sistem Informasi Administrasi Kependudukn merupakan suatu kegiatan pengolahan data-data menjadi informasi dengan menggunakan komputer. Dimana informasi yang dihasilkan akan memberikan akses kepada pegawai untuk lebih memudahkan saat mendapatkan data. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan sebagai metode formal menyediakan informasi yang akurat, tepat serta cepat kepada manajemen yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan fungsi perencanaa, pengendalian dan operasi secara efektif. Sistem menyediakan informasi menegnai masa lalu, kini dan proyeksi masa depan juga data-data yang berhubungan dengan NIK dan informasi yang dihasilkan bersifat nasional. Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 38 orang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyka 20 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan bantuan metode angket dimana jawaban responden diukur dengan menggunakan skala likert yaitu pemberian nilai numerical dimana setiap skor yang diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal. Nilai numerical tersebut dianggap sebagai objek dan selanjutnya melalui proses transformasi yang ditempatkan kedalam interval. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisa data korelasional product moment. Dari dari persamaan tersebut hasil perhitungan yang didapat 0,829 dimana hubungan antara variable X dan Variabel Y berada pada kategori sangat tinggi.


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Era globalisasi telah memberikan pengaruh terhadap kemajuan dari berbagai sisi termasuk kemajuan teknologi dan arus yang berkembang secara terus menerus dengan sangat cepat. Seiring perkembangan zaman, teknologi dan sistem informasi juga ikut berkembang menjadi lebih canggih dan berdampak positif bagi masyarakat luas termasuk organisasi baik swasta maupun pemerintah. Organisasi telah menyadari bahwa informasi adalah kebutuhan mendasar dan telah menjadi sumber daya penting yang harus dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, dengan adanya teknologi dan sistem informasi maka akan memudahkan untuk memperoleh informasi dengan melakukan pengolahan data-data dengan cepat, akurat, efektif, dan efisien sehingga tujuan yang ingin dicapai lebih mudah direalisasikan.

Informasi berasal dari suatu data atau fakta yang harus diolah terlebih dahulu dan memerlukan sistem pengolahan informasi yang disebut dengan Sistem Informasi Manajemen. Informasi dihasilkan dari data-data yang telah diolah dan disimpan untuk sewaktu-waktu diperlukan bagi pihak-pihak tertentu. Pengolahan data menjadi informasi ini umumnya menggunakan sistem informasi berbasis komputer (computer based information system). Kegiatan yang sebelumnya menggunakan peralatan yang rumit kini digantikan dengan perangkat sistem-sistem komputer. Dengan kata lain, kemajuan teknologi dan sistem


(11)

informasi telah menjadi jawaban dari kemajuan globalisasi yang menuntut sebuah organisasi untuk lebih cepat tanggap terhadap banyaknya data dan arus informasi.

Semakin besar sebuah organisasi, maka semakin banyak data yang harus diolah serta semakin luas jaringan informasi yang harus dikelola. Oleh karena itu, pengolahan data telah menjadi bagian penting dari Sistem Informasi yang akan mempengaruhi setiap aksi dan aktivitas dari suatu organisasi. Teknologi informasi merupakan komponen penting bagi pemerintah saat ini. Berbeda dengan organisasi swasta yang lebih berorientasi pada komersialisasi, organisasi pemerintah merupakan organisasi besar yang mewadahi dan melayani seluruh lapisan masyarakat dengan Undang-Undang dan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, untuk meningkatkan aktivitas sosial dan ekonomi, pemerintah harus menggunakan sistem informasi dan teknologi di berbagai sektor agar bisa mengumpulkan (collect) menyimpan (store) memproses, memproduksi, dan mengirimkan data dari dan kemasyarakat secara efektif dan cepat.

Para pakar telah mengembangkan orientasi baru dalam bidang informasi yang dikenal dengan nama Sistem Informasi Manajemen (Informasi Manajemen Sistem). Kemampuan manajemen memanfaatkan informasi dalam menjalankan fungsi-fungsi managerial akan turut menentukan berhasil tidaknya manajemen yang bersangkutan meraih keberhasilan dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya. Dengan berkembangnya teknologi dan dengan berubahnya cara organisasi untuk beroperasi dan berkompetensi maka Sistem Informasi Manajemen (SIM) juga dituntut untuk berubah. Adanya pelaksanaan yang tidak mencukupi, prosedur birokrasi yang berbelit-belit, biaya yang tinggi dan


(12)

inefisiensi sehingga pada akhirnya akan menghambat optimalisasi pelaksanaan pelayanan. Kurangnya sistem yang mendukung kelancaran pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi dan rendahnya kualitas dan kuantitas SDM yang menguasai teknologi informasi yang mendukung pengembangan dan prasarana kegiatan pemerintahan terutama yang berhubungan dengan informasi dan tidak didukung oleh sistem manajemen yang terarah. Sehingga hal ini menghambat dan mengurangi keefektifan aktivitas penyelenggara pemerintahan.

Dengan munculnya Sistem Informasi Manajemen maka setiap unit pekerjaan kantor menggunakan bantuan komputer yang dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja serta efisiensi waktu. Efektivitas merupakan unsur pokok dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang telah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif apabila hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Secara sederhana efektivitas kerja dapat didefinisikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu tepat sasaran. (doing the right things)

Dengan semakin efektifnya kerja para pegawai dapat menjadikan organisasi semakin tangguh mencapai tujuannya dan berbagai sasarannya. Dengan adanya Sistem Informasi, maka suatu organisasi semakin mampu berperan dengan tingkat efektivitas yang tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan data dan informasi untuk unit-unit fungsional organisasi pemerintah serta dalam menetapkan berbagai kebijakan pemerintah dan perencanaan pembangunan, baik


(13)

pada tingkat konseptual maupun pada tingkat operasional diperlukan adanya berbagai data dan informasi yang akurat, tepat dan cepat guna pengambilan keputusan sejalan dengan tingkat perkembangan yang semakin maju.

Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Aceh Utara yang mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan urusan pemerintahan daerah Kabupaten Aceh Utara di bidang kependudukan dan pencatatan sipil berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pelaksanaan segala aktivitas dan tugas-tugas berhubungan dengan kepentingan organisasi dalam memberikan pelayanan, baik ke dalam maupun keluar. Adapaun tugas-tugas tersebut antara lain:

1. Penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan kegiatan pendaftaran dan pencatatan penduduk.

2. Pembinaan umum.

3. Pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK)

4. Pendaftaran dan penerbitan Kartu Keluarga (KK)

5. Pendaftaran dan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

6. Pencatatan dan penerbitan akta-akta catatan sipil seperti akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian dan akta kematian serta pencatatan pengakuan dan pengesahan anak.


(14)

8. Pengolahan data penduduk.

9. Penyelenggaraan penyuluhan.

Berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan dijelaskan bahwa instansi pelaksana administrasi kependudukan untuk wilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang berwenang memberikan pelayanan yang sama dan profesional kepada setiap penduduk atas pelaporan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting. Dalam menjalankan penyelenggaraan administrasi kependudukan, maka peristiwa penting kependudukan yang meliputi kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak dan lain-lain yang harus di catat ke dalam pencatatan sipil harus ditata dengan sebaik-baiknya dalam bentuk pelayanan publik kepada masyarakat. Berkaitan dengan kependudukan pembangunan, pembangunan administrasi kependudukan sebagai sebuah sistem merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari administrasi negara dalam memberikan jaminan kepastian hukum dan perlindungan terhadap hak-hak individu penduduk. Perlindungan tersebut berupa pelayanan publik melalui penerbitan dokumen kependudukan seperti Nomor Induk Kependudukan, Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, dan akta-akta catatan sipil. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, diperlukan adanya penataan agar administrasi kependudukan dapat lebih tertib dari tahun ke tahun dan terpadu secara nasional. Dalam mendukung pelayanan administarsi kependudukan, penerapan teknologi sangat penting untuk menjawab kecepatan dalam proses pendayagunaan data individu penduduk.


(15)

Dengan meningkatnya ketertiban dan keterpaduan administrasi kependudukan akan sangat berguna bagi perumusan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan berbagai program pembangunan. ( Syarief, 2011:6)

Berkenaan dengan hal tersebut untuk mempermudah penyelenggaraan administrasi kependudukan dalam melakukan pengumpulan, pengolahan data penduduk yang berbasis teknologi informasi, Pemerintah Pusat dalam hal ini telah menyiapkan suatu sistem yang diberi nama “Sistem Informasi Administrasi Kependudukan” atau disingkat SIAK

SIAK merupakan suatu sistem informasi berbasis web yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi dibidang kependudukan sehingga tercapai tertib administrasi dan juga membantu bagi petugas dijajaran Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kependudukan didalam menyelenggarakan layanan kependudukan. Dalam SIAK terdapat tiga komponen yang salit terkait dan saling komplementer yaitu pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan pengolahan informasi. SIAK bisa menjadi solusi dari masalah kependudukan yang ada. Dengan adanya pengelolaan data secara online maka kelemahan-kelemahan pengolahan data secara konvensional dapat ditekan. SIAK sendiri memberikan banyak manfaat antara lain, hasil perhitungan dan pengelolaan data statistik tersebut dapat digunakan sebagai bahan perumusan dan penyempurnaan kebijakan, strategi dan program bagi penyelenggaraan dan pelaksanaan pembangunan di bidang kualitas, kuantitas, dan mobilitas penduduk, serta kepentingan pembangunan lainnya. SIAK dirancang, dibangun dan dikembangkan


(16)

untuk mampu menyelenggarakan penerbitan NIK Nasional sebagai nomer identitas tunggal yang ditampilkan pada setiap dokumen kependudukan, dan sebagai kunci akses untuk verifikasi data diri maupun identifikasi jati diri seseorang yang sangat berguna dalam mewujudkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik. Dalam rangka pencapaian efektivitas tersebut, ada berbagai kendala yang dihadapi oleh para pegawai dalam pelaksanaan pekerjaannya yang tidak mendukung terciptanya efektivitas tersebut, misalnya beragamnya tugas yang diemban setiap seksi yang menyebabkan beragamnya prosedur penyelesaian masing-masing tugas tersebut, disamping itu juga terdapat kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan. Agar semua aktivitas berjalan lancar dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan mudah dan efektif, maka suatu organisasi harus mampu menyediakan informasi yang lengkap, benar dan aktual.( Syafariani, 2012:5)

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Aceh Utara”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah :


(17)

1. Bagaimana penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Aceh Utara.

2. Bagaimana penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Aceh Utara.

3. Seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Terhadap Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Aceh Utara.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Aceh Utara.

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Aceh Utara.

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Aceh Utara.


(18)

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara ilmiah

Sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah, sistematis dan metodologis serta bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah di lapangan berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari ilmu administrasi Negara.

2. Secara praktis

Untuk menambah pengetahuan dan informasi serta bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

3. Secara akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kepustakaan departemen ilmu administrasi Negara dan bagi kalangan penulis yang tertarik untuk mengeksplorasi kajian tentang Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai.

1.5 Kerangka teori

Kerangka teori diperlukan dalam rangka memberikan landasan berpikir dalam menyoroti atau memecahkan masalah. Menurut Kerlinger dalam Singarimbun (2008:37) teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak,


(19)

definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.

Teori dapat digunakan sebagai bahan landasan atau dasar berfikir dalam memecahkan atau menyelesaikan suatu masalah dimana teori dapat membantu peneliti sebagai bahan referensi atau pendukung.Oleh karena itu, kerangka teori diharapkan dapat memberikan dukungan pemahaman untuk peneliti dalam memahami masalah yang sedang diteliti.

1.5.1 Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi manajemen bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada 3 kata pembentuknya, yaitu “Sistem, Informasi, dan Manajemen”

a. Sistem

Menurut Atmosudirjo dalam Sutabri (2012 : 17) suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu. Sedangkan menurut Anwar (2003 : 4) sistem adalah komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan.

Sistem didesain untuk memperbaiki atau meningkatkan pemrosesan informasi. Setelah dirancang, sistem diperkenalkan dan diterapkan ke dalam organisasi penggunanya. Jika sistem yang diiterapkan itu digunakan maka


(20)

implementasi sistem dapat dikatakan berhasil. Sedangkan jika para penggunanya menolak sistem yang diterapkan, maka sistem itu dapat digolongkan gagal.

b. Informasi

Menurut Nugroho (2008 : 15) informasi adalah suatu pengetahuan yang berguna untuk mengambil keputusan. Informasi yang dihasilkan dari pengolahan data telah menjadi salah satu sumber daya penting yang harus dikelola dengan baik. Apabila sebuah perusahaan kurang memperoleh informasi, maka akan sulit mengontrol sumber daya lain yang mengakibatkan terganggunya kinerja dan bisa mengalami kekalahan dalam persaingan dengan para kompetitor.

Menurut Sutabri (2005 : 35) kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu :

1) Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa ataumenyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2) Tepat Waktu (timelines)

Informasi yang datang kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.


(21)

3) Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Atau dengan kata lain informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pihak yang membutuhkan.

c. Manajemen

Hasibuan (2002 : 2) menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Terry di dalam Hasibuan (2002 : 2) manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarah, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Menurut Sutabri (2005 : 53) penggunaan ilmu manajemen dalam SIM merupakan suatu kemajuan yang luar biasa, dengan cara-cara pengumpulan informasi yang tidak terorganisasi dan manajemen berdasarkan pengalaman. Dalam ilmu manajemen, para manajer diwajibkan menyatakan masalah dan asumsu secara teliti, biasanya dalam bentuk kuantitas atau suatu ukuran agar mereka dapat memperoleh uraian lebih baik tentang masalahnya. Bila ini diterapkan pada disain dari sistem-sistem organisasi dan operasional untuk memecahkan masalah, ilmu manajemen memanfaatkan volume yang besar dari pengetahuan manusia dalam berbagai bidang yang berkaitan. Oleh Karena itu,


(22)

sistem untuk pemecahan masalah (problem solving) dapat dirancang agar lebih efektif dan lebih efisien bagi seluruh organisasi.

Organisasi dimasa mendatang akan didasarkan pada sistem informasi dan pengambilan keputusan ketimbang struktur hirarki wewenang/tanggung jawab yang statis. Tanda bahwa seseorang manajer itu baik adalah kemampuannya menyusun pola seorang organisastoris dalam pemecahan masalah dan untuk mengembangkan sistem-sistem teknis yang mempermudah pemecahan masalah dan implementasinya.

Kebutuhan informasi untuk para manajer harus juga dipenuhi oleh sebuah sistem informasi untuk para manajemen (SIM). Sistem informasi manajemen harus dirancang berdasarkan tugas-tugas manajemen, prinsip-prinsip manajemen, cara dan perangai individual dari para manajer, serta struktur organisasinya. Selanjutnya, sifat dasar desain SIM dan cara pelaksanaannya dicerminkan kembali oleh semua anggota organisasinya untuk memberikan dampak positif kepada para manajernya serta fungsi organisasinya (Sutabri, 2005 : 54)

Pada umumnya, apabila orang membicarakan sistem informasi manajemen, yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data disini dapat berarti penunjang pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut.


(23)

Menurut Sutabri (2005 : 41), SIM merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Menurut Laudon (2005 : 20) SIM adalah studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi dalam bisnis dan manajemen.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian di atas adalah SIM merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu organisasi yang berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data yang menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi para pengguna informasi sebagai pendukung pengambilan keputusan (proses manajerial).

Menurut Kumorotomo (1998 : 111) syarat-syarat tentang Sistem Informasi Manajemen yang baik dan lengkap adalah:

1) Ketersediaan

Syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya informasi itu sendiri. informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya

2) Mudah dipahami

Informasi harus dapat dipahami dan tidak berbelit-belit yang hanya akan memperlambat proses manajemen.


(24)

3) Sesuai

Informasi harus benar-benar sesuai dengan tujuan dan permasaahan di dalam organisasi.

4) Bermanfaat

Informasi harus tersaji ke dalam bentuk-bentuk yang bersangkutan

5) Ketepatan waktu

Informasi yang tersedia harus tepat waktu terutama pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manager hendak membuat keputusan

6) Kehandalan

Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolahan data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atau informasi yang disajikan.

7) Kebenaran dan keakuratan

Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan serta informasi harus jelas asecara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.


(25)

8) Konsisten

Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajian karena konsistensi merupakan syarat yang paling penting bagi dasar pengambilan keputusan.

1.5.2 Sistem Informasi Admnistrasi Kependudukan (SIAK)

1.5.2.1 Pengertian Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

Defenisi Sistem Informasi Admnistrasi Kependudukan, yaitu suatu sistem berbasis web yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi kependudukan sehingga tercapai tertib administrasi dibidang kependudukan dan juga membantu bagi petugas dijajaran Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kependudukan dalam menyelenggarakan layanan kependudukan. Dalam implementasinya, SIAK menerapkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang merupakan nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia, yang berlaku selamanya. Dalam SIAK, database antara kecamatan, kabupaten-kota, provinsi dan Departemen Dalam Negri (Depagri) akan terhubung dan terintegrasi. Seseorang tidak bisa memiliki identitas ganda dengan adanya Nomor Identitas Kependudukan (NIK). Sebab, nomor bersifat unik dan akan keluar secara otomatis ketika instansi pelaksana memasukkannya ke database kependudukan (Nugraha, 2014:2)


(26)

Tujuan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), yaitu:

a. Database kependudukan terpusat melalui pemberlakuan Nomor Induk Kependudukan (NIK) nasional dalam rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan.

b. Database kependudukan dapat diintegrasikan untuk kepentingan lain (statistika, pajak, imigrasi, dan lain-lain).

c. Sistem SIAK terintegrasi (RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, Pendaftaran Penduduk, Catatan Sipil, dan lain-lain).

d. Standarisasi Nasional; melindungi hak-hak individu penduduk, melalui pelayanan penerbitan dokumen kependudukan (KK, KTP dan Akta-Akta Catatan Sipil) dengan mencantumkan NIK Nasional ( Nugraha, 2014:4)

1.5.2.2 Peranan SIAK dalam Administrasi Kependudukan.

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai peranan antara lain (Nugraha, 2014 :5)

1. Perekaman, pengiriman dan pengolahan data hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

2. Penerbitan NIK Nasional.

3. Memfasilitasi validasi dan verifikasi individu pendudukan untuk pelayanan publik lainnya.


(27)

4. Penyajian data dan informasi yang mutakhir bagi instansi terkait dalam rangka perencanaan pembangunan dan pelaksanaan program pemerintah.

1.5.2.3 Manfaat Sistem Informasi Administrasi Kependudukan.

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan memiliki beberapa manfaat,

antara lain:

1. Tercapainya tertib administrasi kependudukan, karena dengan adanya NIK maka permasalahan seperti KTP ganda tidak akan terjadi.

2. Tercapainya efisiensi dan efektifitas dalam layanan publik (short time response), sehingga masyarakat tidak perlu repot harus bolak-balik untuk mengurus kepentingan mereka.

3. Terhubungnya landasan bagi pengembangan sistem di masa yang akan datang menuju integrasi secara menyeluruh yang diharapkan dapat diterapkan secepatnya di semua provinsi di Indonesia.

4. Tercapainya Good Governance dalam public services di Dinas Kependudukan, dimana biasanya masyarakat selalu beranggapan membuat KTP/KK itu susah karena harus bolak-balik dan ada biaya yang mahal.

5. Untuk menyediakan data individu penduduk (mikro) dan data agregat (makro) penduduk. Penyediaan data tersebut melalaui pengembangan SIAK dengan membangun Bank Data Kependudukan Nasioanal yang dapat menyajikan


(28)

berbagai profil kependudukan untuk kepentingan individu, masyarakat, pemerintah, dan kepentingan pembangunan lainnya.

6. Untuk pengeolahan data statistik vital (vital statistic) baik yang berhubungan dengan peristiwa penting (lahir, mati, kawin, cerai dan lain-lain) maupun peristiwa kependudukan (perubahan alamat, pindah datang dan perpanjangan KTP). Hasil perhitungan dan pengolahan data statistik tersebut sebagai bahan perumusan dan penyempurnaan kebijakan, strategi dan program bagi para penyelenggara dan pelaksana pembangunan dibidang kualitas, kuantitas, dan mobilitas penduduk, serta kepentingan pembangunan lainnya. (Nugraha, 2014 : 6)

1.5.2.4 Pengolahan Data

Menurut Kristanto (2003 : 8) pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan. Sedangkan menurut Sutabri (2005 : 109) pengolahan data merupakan suatu proses menerima data sebagai masukan (input), memproses

(processing) menggunakan program tertentu, dan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam bentuk informasi (output). Dengan demikian, pemrosesan data terdiri dari 3 (tiga) langkah dasar yaitu input, processing, dan output. Tiga langkah ini biasanya disebut siklus pengolahan data.


(29)

INPUT

Kristanto (2003 : 9) menggambarkan siklus data sebagai berikut:

Gambar1. Siklus Pengolahan Data

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukkan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menajdi data yang akan dimasukkan menjadi input kembali. Begitu seterusnya.

1.5.3 Efektivitas Kerja

Menurut Azhar Susanto (2004 : 41) bahwa efektivitas artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam mendukung suatu proses bisnis, termasuk di dalamya informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format yang tepat sehingga dapat dipahami, konsisten dengan format sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lengkap atau sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan.

Sedangkan menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 130) bahwa efektivitas adalah kegiatan mulai dengan adanya fakta kegiatan sehingga menjadi data, baik yang

PROSES OUTPUT


(30)

berasal dari hubungan dan transaksi internal dan eksternal maupun berasal dari hubungan antar unit dan di dalam unit itu sendiri.

“Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sarana yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya “ (Siagian, 2007 : 24)

Definisi lain yang dapat dijadikan acuan ialah menurut Emerson (Handayaningrat, 1999 : 16) :

” Efektivitas ialah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Jelaslah bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, hal ini dikatakan efektif. Jadi apabila tujuan atau sasaran tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka pekerjaan itu dikatakan tidak efektif. “

Efektivitas kerja pegawai yaitu penyelesaian pekerja sesuai dengan yang ditentukan sebelumnya dimana semua di pengaruhi pikiran, tenaga, cara yang paling cepat (waktu) serta kondisi ruangan yang dapat mendukung semangat kerja.

Sondang P. Siagian (2000 : 151) berpendapat bahwa efektivitas terkait penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya atau dapat dikatakan apakah pelaksanaan sesuatu tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.


(31)

Masih menurut Siagian (2000 : 171) efektivitas adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan.

Dari pengertian di atas, terdapat empat hal yang menonjol dalam unsur efektivitas, yaitu :

1) Pencapaian tujuan, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

2) Ketepatan waktu, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila penyelesaian atau tercapai tujuan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

3) Manfaat, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila tujuan itu memberikan manfaat bagi masyarakat setempat sesuai dengan kebutuhannya.

4) Hasil, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut mendatangkan hasil.

Menurut Campel yang dikuti Steers (1998:45) untuk mengukur efektifitas kerja, ada beberapa variabel yang biasa dipergunakan, yaitu :

1. Kesiagaan

Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan bahwa organisasi mampu menyelesaikan sebuah tugas khusus jika diminta.

2. Kemangkiran

Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos dari pekerjaan pada saat jam kerja.


(32)

3. Motivasi

Kecendrungan seseorang individu melibatkan diri dalam kegiatan berarakan sasaran dalam pekerjaan. Ini bukanlah perasaan senang yang relative terhadap hasil berbagai pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan, tetapi lebih merupakan perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan.

4. Kepuasan Kerja

Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran pekerjaannya dalamorganisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka merasa dihargai karena pekerjaan mereka.

5. Beban Pekerjaan

Beban pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada bawahan sesuai dengan kemampuan seseorang dan sesuai dengan jumlah kelompok mereka.

6. Waktu Menyelesaikan Tugas

Waktu merupakan salah satu pengukuran efektivitas kerja yang sangat penting sebab dapat dilihat apakah waktu yang digunakan organisasi sudah dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap anggota berorganisasi.

1.5.3.1 Hubungan Antara Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dengan Efektivitas Kerja

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan sebagai metode formal menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang diperlukaan untuk mempermudah proses pengambilan fungsi perencanaan, pengendalian, dan operasi secara efektif. Sistem menyediakan informasi mengenai


(33)

masa lalu, masa kini, dan proyeksi masa depan serta mengetahui peristiwa yang terjadi didalam dan diluar organisasi.

Peranan komputer dapat membantu secara maksimal, karena output computer memang menghasilkan informasi yang terotomatisasi dan dapat diformalisasikan. Penggunaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan menyediakan informasi dalam jumlah banyak yang tepat waktu dan rinci yang diambil dari operasi sehari-hari. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dapat membuat rencana strategis dan pengendalian manajemen sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang mampu memberikan informasi yang canggih dan cepat merupakan keniscayaan dari adaptasi yang diperlukan.

Kecenderungan utama dalam sistem informasi adalah kearah pegembangan kemampuan yang dimaksudkan untuk menampung penyesuaian terhadap perubahan organisasi yang cepat. Pengembangan suatu Sistem Informasi Administrasi Kependudukan merupakan keharusan mutlak apabila pimpinan organisasi ingin melakukan tugas-tugas kerja pimpinan dengan efektif. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan akan dapat mengurangi pemborosan dan inefisiensi, serta meningkatkan produktivitas dan efektivitas para pegawai. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dapat menjadi mekanisme penting pengendalian untuk memastikan operasi secara efektif dalam organisasi. Operasi dapat diatur secara logis, dirampingkan, dan dimonitor di berbagai tempat


(34)

menggunakan sistem informasi manajemen dalam komputer diseluruh organisasi. Dalam pengertian ini Sistem Informasi Administrasi Kependudukan berfungsi sebagai semacam struktur organisasi yang paralel dengan garis wewenang formal organisasi.

Untuk mengerucutkan topik dan hasil penelitian, sehingga menemukan suatu titik atau bentuk yang lebih tegas, maka peneliti akan melakukan penelitian yang lebih mendalam pada bentuk Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang bersifat perencanaan dan pengendalian. Hal tersebut dikarenakan perencanaan dan pengendalian sangat berkaitan dengan efektivitas kerja pegawai pada suatu instansi ataupun organisasi.

1.6 Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Sugiyono, 2008:91). Adapun yang menjadi kerangka berfikir dalam penelitian ini disusun ke dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 2

Efektivitas Kerja Pegawai (Y)

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

(X)

Sesuai Prosedur

Memiliki Standar Khusus

Kualitas Kerja Kepuasan Kerja


(35)

1.7. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yanag mana kebenarannya perlu untuk diuji dan dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiric. (Sugiyono, 2005:70).

Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengetengahkan suatu hipotesis yang dilandaskan pada teori yang relevan, yaitu dengan adanya Sistem Informasi Administrasi Kependudukan maka diharapkan fektivitas Kerja Pegawai dapat ditingkatkan

Adapun hipotesisnya adalah:

Ho : Tidak ada pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Ha : Ada pengaruh positif antara Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Dengan Efektivitas Kerja Pegawai.

1.8. Definisi Konsep

Konsep adalah suatu hasil pemaknaan dalam intelektual manusia yang memang merajuk ke gejala nyata ke dalam empiris. Konsep adalah sarana merujuk kedua empiris dan bukan merupakan refleksi sempurna ( mutlak) dunia empiris bahkan konsep bukanlah dunia empiris itu sendiri. Berdasarkan


(36)

pengertian tersebut, maka penulis mengemukakan definisi dari beberapa konsep yang digunakan :

1. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan merupakan suatu kegiatan pengolahan data-data menjadi informasi-informasi dengan menggunakan komputer dimana informasi yang dihasilkan akan memberikan informasi dalam pengambilan keputusan, sesuai dengan prosedur, memiliki standar khusus, dan tertib administrasi yang akurat dan efisien.

2. Efektivitas kerja merupakan suatu pekerjaan yang mencapai tujuan dapat berhasil apabila dilaksanakan sesuai dengan rencana dan mampu terselesaikan dengan baik serta berpedoman kepada rencana kerja yang telah ditetapkan atau juga bagaimana pegawai dalam bekerja mampu memenuhi hasil yang sesuai dengan kualitas kerja, kepuasan kerja, serta ketepatan waktu yang terdapat dalam bagian kerjanya, jika sesuatu yang ingin dicapai itu betul-betul dapat diraih, maka tujuannya efektif.

1.9. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsur yang memeberitahukan bagaimana caranya mengukur variabel melalui indikator-indikatornya.

Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dengan indikatornya:


(37)

a. Sesuai Prosedur

Merupakan tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola yang tetap yang telah ditentukan yaitu meliputi efisiensi, relevansi dan fleksibilitas.

b. Memiliki Standar Khusus

Yaitu kesesuaian antara tujuan adanya SIAK dengan manfaat yang diperoleh yaitu mencakup keakuratan, keandalan dari sistem, dan keamanan.

c. Tertib Administrasi

Kegiatan tata usaha kantor dengan tujuan pengarsipan berkas agar tidak tumpang tindih sehingga data yang terekam benar-benar valid, aman dan dapat dipertanggung jawabkan.

Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Efektifitas Kerja dengan indikator sebagai berikut:

a. Kualitas kerja

Kualitas kerja menunjukkan sejauh mana mutu seorang pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya meliputi ketepatan,kelengkapan dan kerapian.


(38)

b Kepuasan kerja

Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran pekerjaannya dalamorganisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka merasa dihargai karena pekerjaan mereka.

c. Ketepatan waktu

Yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila penyelesaian atau tercapai tujuan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

1.10. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalh, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, definisi konsep, definisi operasional, dansistematika penulisan.

BAB II : METODE PENELITIAN

Bab ini ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.

BAB III : PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisa, serta memuat pembahasannya atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab sebelumnya.


(39)

BAB IV : ANALISA DATA

Bab ini berisi analisa dari hasil dilapangan dan dokumentasi.

BAB V : PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang telah dilakukan.


(40)

BAB II

METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta yang diperoleh di lapangan.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara, Jalan Mayjen. T. Hamzah Bendahara Lhokseumawe.

2.3 Populasi dan Sampel

2.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara.


(41)

2.3.2 Sampel

Menurut Singarimbun (53:1995), sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber daya yang sebenarnya dalam suatu penelitian.Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan.

Berdasarkan definisi diatas, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di Bagian Bidang Pendataan Penduduk, Bidang Pencatatan Sipil, dan operator SIAK.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua macam teknik pengumpulan data menurut klasifikasi dan jenis sumbernya, yaitu:

2.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer

Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini dilakukan melalui:

a. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengancara menyebarkan daftar pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti yang bertujuan memperoleh informasi


(42)

yang relevan serta informasi yang dibutuhkan diperoleh secara serentak yang dilengkapi dengan alternatif jawaban yang tersedia. b. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan langsung terhadap objek penelitian kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

2.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:

a. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian yang relevan dengan objek penelitian.

b. Studi Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

2.5 Teknik Pengukuran Skor

Teknik pengukuran skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert, yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:134).


(43)

Adapun jawaban setiap item instrumen memiliki penentuan skor dari setiap instrumennya yaitu:

Gambar 3 Skala Likert

No. Jawaban Skala Likert

1. Sangat Setuju (SS) Skor 5

2. Setuju (S) Skor 4

3. Kurang Setuju (KS) Skor 3

4. Tidak Setuju (TS) Skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1

Sumber: Sugiyono (2008:135)

Untuk mengetahui kategori jawaban responden dari masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:

Skor tertinggi-skor terendah

Banyaknya bilangan

Maka, diperoleh angka 5-1/5= 0,8

Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel yaitu:


(44)

1. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,21-5,00 2. Skor untuk kategori tinggi : 3,41-4,20 3. Skor untuk kategori sedang : 2,61-3,40 4. Skor untuk kategori rendah : 1,81-2,60 5. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00-1,80

2.6 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau seluruh sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2008). Teknik analisis data yang digunakan peneliti merupakan teknik analisis data kuantitatif, yaitu analisis yang digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh antara variabel Pengaruh SIAK (X) dengan variabel Efektivitas Kerja Pegawai (Y).

2.6.1 Uji Instrumen

Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan realibilitas terhadap daftar pertanyaan yang digunakan.

1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk menilai sejauh mana suatu alat ukur diyakini dapat dipakai sebagai alat untuk mengukur item-item pertanyaan/pernyataan kuesioner dalam penelitian. Teknik statistik yang dapat digunakan adalah korelasi sebagai berikut:


(45)

�= �(∑��)− (∑�)(∑�)

�{(�∑�²)−(∑�)²}{(�∑�2)(∑�)²} Keterangan:

r = koefisien korelasi

n = sampel

x = skor tiap item

y = skor seluruh item responden uji coba

Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16.0. Umumnya dalam penelitian sosial nilai α yang dipilih adalah 0,05. Jika nilai sig >α 0,05, maka suatu item instrumen yang diuji korelasinya valid.

2. Uji Realibilitas

Sebuah instrumen dan data yang dihasilkan disebut reliable atau terpercaya apabila instrumen tersebut secara konsisten memunculkan hasil yang sama setiap kali pengukuran atau stabil. Untuk menguji reliabilitas, peneliti dapat menggunakan teknik Split Half, yaitu mengkorelasikan skor genap dengan skor ganjil kemudian memasukkan nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown

�� = 2�


(46)

Keterangan:

ri = nilai koefisien reliabilitas

r = nilai korelasi

Jika nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) > 0,6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang baik/reliabel/terpercaya. Pengujian dibantu dengan Software SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16.0

2.6.2 Teknik Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif kuantitatif merupakan suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai masalah yang akan diteliti dalam perhitungan statistik. Teknik analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Teknik analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh SIAK terhadap Efektivitas Kerja Pegawai dari sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

2.6.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen yang terdiri X dan variabel independennya terdiri dari Y memiliki ditribusi normal atau tidak.


(47)

Normalitas data dalam penelitian dapat dilihat dengan cara memperhatikan titik pada Normal P-Plot of Regression Standardized Residual dari variabel terikat. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16.0.

2.6.4 Analisis Regresi Linear

Persamaan regresi linear yang digunakan dalam penelitian ini adalah: �=�+��

Keterangan:

Y = Efektivitas Kerja Pegawai a = Konstanta

b = koefisien regresi X = Pengaruh SIAK

Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS

(Statistical Package for Social Science) versi 16.0. 1. Uji Signifikan

Uji signifikan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan apakah hipotesa diterima atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan terhadap hipotesa nilai Ho, yang berbunyi “tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y”. Ho ditolak apabila nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-hitung > t-tabel), dan dapat


(48)

diterima apabila nilai t-hitung lebih kecil dari harga t-tabel (t hitung < t-tabel), Untuk melihat hubungan variabel x dan y digunakan uji statistic t dengan rumus. (Sutrisno, 2001:76)

�ℎ��� �� =�√� − 2

√1− �2 dimana :t-hitung = Nilai dari Uji Signifikan

r = Indeks Koefisien Korelasi Product Moment

n = Jumlah Responden

2.7. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar konstribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu), maka menunjukkan semakin kuat kemampuan variabel bebas menerangkan atau mempengaruhi variabel terikat, dimana 0 < R2< 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka menunjukkan semakin lemah kemampuan variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

Rumus untuk menghitung koefisien determinasi (KD), yaitu : KD = R2 x 100%


(49)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Sejarah Singkat Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara

Pada awalnya Kabupaten Aceh Utara terbagi dalam 3(tiga) kewedanaan yaitu:

1. Kewedanaan Bireun terdiri atas 7 kecamatan

2. Kewedanaan Lhokseumawe terdiri atas 8 kecamatan

3. Kewedanaan Lhoksukon terdiri atas 8 kecamatan

Namun sebagaimana penjabaran dalam Undang-Undang No 5 tahun 1974 pasal 11 yang mengatakan bahwa titik berat otonomi daerah diletakkan pada daerah tingkat II maka pemerintah melaksanakan proyek percontohan otonomi daerah sehingga pada tahun 1999 Kabupaten Aceh Utara berdasarkan UU Nomor 48 tahun 1999 harus merelakan hampir sepertiga wilayahnya untuk menjadi kabupaten baru, yaitu Kabupaten Bireun dan pada tahun 2001, tiga kecamatan dalam wilayah Aceh Utara yakni kecamatan Banda Sakti, kecamatan Muara Dua, dan Kecamatan Blang Mangat dijadikan Kota Lhokseumawe. Saat ini Kabupaten Aceh Utara dengan luas Wilayah sebesar 3.296,86 km2 dan berpenduduk sebanyak 529571 jiwa dan membawahi 27 kecamatan.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten yang oleh Undang-Undang No 23 tahun 2006 merupakan


(50)

Instansi Pelaksana yang menangani urusan Administrasi Kependudukan. Administrasi Kependudukan. Administrasi Kependudukan yang dimaksud adalah rangkaian kegiatan penataan dan penerbitan dalam penerbitan dokumen dan Data Kependudukan melalui Pendaftar Penduduk, Pencatatan Sipil, Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

Administrasi Kependudukan diarahkan untuk :

1. Memenuhi hak asasi orang di bidang administrasi kependudukan tanpa diskriminasi dengan pelayanan publik yang professional.

2. Meningkatkan kesadaran penduduk akan kewajibannya untuk berperan serta dalam pelaksanaan administrasi kependudukan.

3. Memenuhi data statistik secara nasional mengenai peristiwa kedudukan dan peristiwa penting.

4. Mendukung perumusan kebijakan dan perencanaan pembangunan secara nasional, regional, serta lokal; dan

5. Mendukung pembangunan sistem administrasi kependudukan.

3.2. Visi Dan Misi Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Aceh Utara


(51)

Penetapan Visi sebagai bagian perencanaan strategis merupakan suatu langkah penting dari penjelasan organisasi.

Visi adalah cara pandang jauh kedepan keman organisasi harus dibawa agar dapat akses, antisipatif dan inovatif. Dengan sdemikian visi merupakan suatu gambaran yang menantang dan realitas tentang keadaan masa depan yang diinginkan. Dalam mendukung visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Utara sebagai perangkat daerah menetapkan visi yang berkaitan dengan pelayanan yaitu ssebagai berikut:

“ Teladan memberikan pelayanan dalam rangka mewujudkan tertib administrasi dan pencatatan sipil menuju terwujudnya penduduk berkualitas”

Penjelasan visi diatas adalah sebagi berikut :

1. Pelaksanaan pelayanan yang prima dengan rasa memiliki dan tanggung jawab serta kerjasama dalam menunjang kelancaran tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Utara.

2. memupuk displin pribadi untuk mewujudkan kemampuan staf dalam pelaksaan perubahan secara efektif dan efisien dalam menata administrasi kependudukan serta pelayanan kepada masyarakat.

3. Membina masyarakat agar dapat terbiasa melaporkan diri terhadap peristiwa penting seseorang seperti : kelahiran anak, pindah, meninggal dan mengurus pembuatan ide pencatatan sipil.


(52)

4. memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya agar terlepas dari belenggu kemiskinan harta mencerdaskan masyarakat dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan.

3.2.2. Pernyataan Misi

Misi merupakan suatu yang harus dilaksanakan agar visi organisiasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. dengan adanya misi tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pegawai dari pihak-pihak lain yang berkepentingan agar dapat mengetahui peran organisiasi dan programnya serta hasil yang baik akan diperoleh dimasa yang akan datang.

Adapun misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Utara adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan kependudukan melalui pelayan informasi, kajian kebijakan dan pelayanan akta-akta pencatatan sipil yang dilakukan secara terencana dan bertanggung jawab dalam system penyelenggaraan kependudukan dan pencatatan sipil dalam rangka menunjang pelaksanaan E-KTP.

2. Memberikan sumbangan pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) bagi kelangsungan pembangunan di Kabupaten Aceh Utara melalui pendaftaran penduduk dan pelayanan akta-akta pencatatan sipil.


(53)

3. Mendorong terwujudnya pemahaman akan pentingnya tertib administrasi kependudukan dan akta pencatatan sipil dalam masyarakat melalui kegiatan sosialisasi dan penyuluhan.

4. Mewujudkan pelayanan aparatur yang optimal dan professional.

3.3 TUJUAN DAN SASARAN

3.3.1 Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran dan merupakan suatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 s/d 5 tahun. Tujuan bersifat lebih nyata dan mengarah pada suatu titik terang pencapaian hasil agar dapat mencapai tujuan tersebut suatu organisiasi dituntutu untuk meningkatkan kemampuannya untuk berkompetensi. Kemampuan berkompetensi akan tumbuh dalam organsisasi apabila terdapat rumusan tentang tujuan menengah yang akan dicapai oleh organisasi tersebut. Perumusan tujuan bukan hal yang terpisah dari perumusan visi dan misi tetapu merupakan penjabaran secara lebih nyata dari perumusan visi dan misi suatu organisasi yang sangat idealistic.

Berdasarkan uraian diatas maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Aceh Utara dan pihak terkait lainnya untuk melaksanakan pola mekanisme administrasi kependudukan yang tertib, teratur dan efisien.

3.3.2 Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan. Sasaran merupakan bagian


(54)

integral dalam program perencanaan strategis. Fokus utama sasaran adalah tindakan alokasi sumber dana dan daya (sumber daya manusia, sarana dan prasarana) dan bentuk kegiatan baik rutin maupun public. Sasaran bersifat spesifik dan dinilai, diukur, menantang dapat dicapai dan berorientasi pada hasil serta dalam periode tahunan. Atas dasar tujuan tersebut, ditentukan sasaran sebagi berikut:

Penyeleggaraan administrasi kependudukan dilaksanakan berdasarkan petunjuk yan ditetapkan yaitu tercapainya aparatur yang berkemampuan dalam melayani masyarakat, dengan pengalaman terhadap nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, ramah adil dan bijaksana.

Sebagai pedoman pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/ kegiatan guna tercapainya kelancaran keterpaduan dalam perujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi, maka kebijakan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Utara adalah tertib administrasi kependudukan dalam bidang berkedudukan dan pencatatan sipil.

Adanya kemauan dans emangat belajar aparatur/staf untuk terus berkembang.

• Cukup tersedia fasilitas (sarana dan prasarana). • Suasanan lingkungan kerja yang kondusif. • Kerjasama sesama staf.

• Adanya petunjuk teknis. • Adanya diklat-diklat SDM.


(55)

• Berkembangnya teknologi pembangunan. • Ego sektoral instansi

• Visi, misi belum tersosialisasi.

Kedudukan pencermatan lingkungan internal merupakan factor-faktor kekuatan dan kelemahan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Utara yang akan mendukung dan menghambat pencapaian visi dilakukan melalui pencermatan (scanning) lingkungan internal organisasi.

3.4. Struktur Organisasi

Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara dipimpin oleh seorang kepala dinas (Pembina T.K. I gol. IV/c), kepala dinas membawahi 4 (empat) orang pejabat struktural, unit pelaksana teknis dinas dan kelompok jabatan fungsional yaitu :

1. Sekretariat, yang membawahi 3 (tiga) sub. bagian yaitu :

a) Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian,

b) Sub. Bagian Penyusunan Program dan Data Pengendalian

c) Sub. Bagian Keuangan.


(56)

a) Seksi Identitas Penduduk

b) Seksi Pendataan dan Mutasi Penduduk

3. Bidang Pencatatan Sipil, yang membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu :

a) Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian

b) Seksi Pencatatan Perkawinan dan Perceraian

c) Seksi Pencatatatan, Pengangkatan dan Pengesahan Anak serta Perubahan Kewarganegaraan

4. Bidang Pengolahan Data dan Dokumen Penduduk yang membawahi 2 (dua) seksi, yaitu :

a) Seksi Pengelolaan Data dan Dokumen Penduduk

b) Seksi Informasi Kependudukan

5. Unit Pelaksana Teknis Dinas


(57)

Gambar 4

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN ACEH

UTARA

Kepala Dinas

Kelompok Jabatan

Fungsional Sekretaris

Kasubbag. Umum dan Kepegawaian

Kasubbag. Penyusunan Program dan Data

pengendalian

Kasubbag Keuangan

Kabid Pengelolaan Data dan Dokumen

Penduduk Kabid. Pencatatan Sipil Kabid. Pendataan Penduduk Kasi Identitas Penduduk Kasi Pendataan dan Mutasi Penduduk Kasi Pencatatan Kelahiran dan Kematatian Kasi Pencatatan Perkawinan & Perceraian

Kasi Analisa Data Dokumen Penduduk Kasi Informasi Kependudukan Kasi Pencat. Pengangkatan, Pengakuan & Pengesahan Anak serta

Perubahan Kewarganegaraan

UPTD

Sumber : Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatam Sipil Kabupaten Aceh Utara Juni Tahun 2014


(58)

3.5 Tugas dan Fungsi Pokok

3.5.1 Tugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara

1. Tugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

b. Menyusun kebijakan bidang kependudukan dan pencatatan sipil mengacu pada kebijakan provinsi dan/atau nasional;

c. Menyusun perencanaan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

d. Melaksanakan kebijakan pusat dan provinsi serta melaksanakan strategi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

e. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga/instansi lain di bidang kependudukan dan pencatatan sipil skala daerah;

f. Melaksanakan pembinaan (pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan) penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

g. Melaksanakan kebijakan, pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria monitoring evaluasi pembinaan SDM aparatur pelaksana urusan pemerintahan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;


(59)

h. Merencanakan formasi, karir, dan diklat SDM aparatur pelaksana urusan pemerintahan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

i. Melaksanakan pembinaan, penyelenggaraan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi pengembangan SDM aparatur pelaksanaan urusan pemerintahan kependudukan dan pencatatan sipil;

j. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pejabat struktural yang menangani bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

k. Melaksanakan pembinaan serta mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pejabat fungsional bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

l. Melaksanakan penilaian angka kredit jabatan fungsional bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

m. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota;

n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota/Sekretaris Daerah sesuai tugas dan fungsinya.

3.5.2. Fungsi Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara


(60)

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kependudukan dan pencatatan sipil; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota/Sekretaris Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.6 Jumlah dan Posisi Pegawai

Jumlah pegawai per 20 Juni 2014 untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Aceh Utara adalah sebanyak orang dengan posisi, yaitu :

Tabel 1

Jumlah dan Posisi Pegawai Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara

No. Nama/NIP Gol. Jabatan

1. Muhammad

Zulfadhli.S.Sos

IV/b Kepala Dinas

2. Drs. M.Yusuf IV/a Sekretaris

3. IRIANI, SH III/d Kasubbag. Umum Dan


(61)

4. Lijayani, S.Sos III/c Staf Bagian Umum dan Kepegawaian

5. Masdalena, SH III/b Staf Bagian Umum dan

Kepegawaian

6. Said Azwar AL II/c Staf Bagian Umum dan

Kepegawaian

7. Mahdalena, SE II/b Staf Bagian Umum dan

Kepegawaian

8. Ummi Kalsum III/b Staf Bagian Umum dan

Kepegawaian

9. Nurhama, S.Sos III/c Kasubbag Penyusunan Program dan

Data Pengendalian

10. Agustinawati, SE III/c Kasubbag. Keuangan

11. Nana Iwa Mulyana, A.Md III/b Staf Keuangan

12. Zaini, S.Sos III/c Staf Keuangan

13. Nurhayati, S.Sos III/b Staf Keuangan

14. Ilham Arnova III/a Staf Keuangan

15. Muslim, S.Sos III/c Kepala Bidang Pendataan

Penduduk

16. M. Yusuf Yahya, S.Pd III/c Kasi Identitas Penduduk

17. Adnan Adamy III/c Staf Identitas Penduduk


(62)

19. Jannah Mufrida, SH III/d Kasi Pendataan dan Mutasi Penduduk

20. Wardah, SE III/a Staf Pendataan dan Mutasi

Penduduk

21. Rulia, SE III/d Kabid Pencatatan Sipil

22. Nila Kasmawati, S.Sos III/c Kasi Pencatatan Kelahiran dan Kematian

23. Drs.Nyak Teh III/c Kasi Pencatatan Perkawinan dan

Perceraian

24. Nurhayati, SE III/c Kasi Pebcat. Pengangkatakan,

Pengakuan & Pengesahan Anak serta Perubahan Kewarganegaraan

25. Cut Syamsiah, SH IV/a Kabid Pengelolaan Data dan

Dokumen Penduduk

26. Novizal, S.Sos III/c Kasi Analisa Data Dokumen

Penduduk

27. Samsul Bahri II/a Staf Analisa Data Dokumen

Penduduk 28. Sayed Muhammad, S.Sos,

MM

IIIc Seksi Informasi Kependudukan

29. Nurlela - Honorer

30. Cut Suryati Monika - Honorer


(63)

32. T. Chairul Syah - Honorer

33. Muhadisin - Honorer

34. Rahmani Nurita - Honorer

35. Teuku Ichsan - Honorer

36. Muhar - Honorer

37. Teuku Irvanul Aulia - Honorer

38. Daniar - Honorer

Sumber : Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatam Sipil Kabupaten Aceh Utara Juni Tahun 2014


(64)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Dalam bab ini akan disajikan data yang didapat dari pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara Bidang Pendataan Penduduk dan Bidang Pencatatan Sipil dan Operator dari penyebaran kuesioner. Dalam bab ini penulis menyajikan data-data tersebut dan demikian akan didapatkan hasil dari penelitian yang dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dalam penyebaran kuesioner yang dijawab oleh subjek penelitian, peneliti mengambil sampel sebanyak 20 orang subjek penelitian, yang merupakan pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara Bidang Pendataan Penduduk dan Bidang Pencatatan Sipil dan Operator. Adapun data-data yang disajikan terdiri dari dua bagian, yaitu data identitas responden berdasarkan jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan terakhir, masa kerja, dan data variabel penelitian yang berupa jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan berdasarkan daftar pertanyaan pada kuesioner yang diuraikan dalam tabel distribusi frekuensi. Data-data tersebut disajikan sebagai berikut :

4.1. Deskripsi Data Identitas Responden

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara dengan cara menggunakan kuesioner pada responden sebanyak 20 orang, maka diperoleh sejumlah data. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh melalui kuesioner tersebut, di bawah ini disajikan data dalam tabel – tabel distribusi yang kemudian didistribusikan sebagai berikut :


(65)

1. Umur

Umur responden penelitian ditampilkan dalam data berikut:

Tabel 2

Distribusi Responden Berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi Persentase

1 2 3

21-30 31-40 >41

10 4 6

50% 20% 30%

Total 20 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2014

Dari tabel Dari tabel 2 diatas, dapat dilihat bahwa yang menjadi subjek penelitian lebih banyak berada di rentangan umur 21-30 tahun dengan jumlah subjek penelitian 10 orang (50%) dari total jumlah subjek penelitian. Yang berada pada rentang usia 31-40 tahun sebanyak 4 orang (20%), dan rentang usia 41> tahun sebanyak 6 orang (30%). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa responden tersebut adalah para pegawai yang menangani SIAK adalah pegawai muda. Secara demografis, usia tersebut dipandang memiliki potensi untuk mengoperasikan SIAK dan masih bersemangat serta aktif sehingga lebih cepat dalam mengoperasikan sistem sehingga mereka diharapkan memiliki kinerja terbaik dalam melaksanakan tugas dan melayani masyarakat.


(66)

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden penelitian ditampilkan dalam data berikut:

Tabel 3

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Keterangan Frekuensi Persentase

1 2

Laki-Laki Perempuan

8 12

40% 60%

Total 20 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2014

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti, telah didapatkan data jumlah pegawai menurut jenis kelaminnya yaitu 8 orang berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 40% dan 12 orang berjenis kelamin perempuan dengan persentase 60%. Maka, dapat dikatakan bahwa yang menjadi subjek penelitian kebanyakan adalah pegawai dengan jenis kelamin perempuan. Jenis kelamin belum tentu mempengaruhi kemampuan pegawai dalam bekerja, untuk itu jenis kelamin tidak menjadi masalah.

3. Status Perkawinan

Status perkawinan responden penelitian ditampilkan dalam data berikut:

Tabel 4

Distribusi Responden Berdasarkan Status Perkawinan No Keterangan Frekuensi Persentase

1 2

Sudah Menikah Belum Menikah

15 5

75% 25%

Total 20 100%


(67)

Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa status responden lebih dominan sudah menikah

3. Masa Kerja

Masa kerja responden penelitian ditampilkan dalam data berikut:

Tabel 5

Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja No Keterangan Frekuensi Persentase

1 2 3

1-10 tahun 10-20 tahun >20 tahun

12 6 2

60% 30% 10%

Total 20 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2014

Dari data diatas dapat dilihat bahwa rata – rata responden yang bekerja di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara yang paling banyak adalah dengan masa kerja 1-10 tahun dengan persentase 60 % dikarenakan SIAK juga baru dioperasikan mulai tahun 2006 atau baru delapan tahun. Jadi pegawai yang mengoperasikan SIAK diharapkan sudah berpengalaman dalam mengoperasikan sistem sehingga menunjang efektivitas kerja pegawai.

Tingkat Pendidikan


(68)

Tabel 6

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Keterangan Frekuensi Persentase

1 2 3 4

SMA D3 S1 S2

1 3 16

-5% 15% 80%

Total 20 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2014

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden lebih banyak Sarjana atau S1 yaitu 80%. Dari data diatas dapat disimpulkan, bahwa sebagian besar pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berpendidikan terakhir Sarjana. Hal ini menunjukan bahwa responden memiliki kemampuan akademis yang tinggi untuk dapat memenuhi pelayanan yang baik terhadap masyarakat dan efesiensi kerja. Pendidikan merupakan penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta menentukan wawasan seseorang di dalam melakukan kegiatan baik yang bersifat sosial maupun ekonomi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka orang tersebut cenderung memiliki pola pikir yang lebih baik di dalam upaya meningkatkan taraf hidupnya. Begitu juga untuk pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, pendidikan berpengaruh pada kemampuan dan keterampilan SDM untuk melakukan kerjanya dengan efektif.

4.2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Untuk Variabel

Penelitian ini menggunakan 2 variabel yang terdiri dari variabel bebas yaitu SIAK (X) dan variabel terikat yaitu Efektivitas Kerja (Y).


(1)

Keempat, Pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara menganggap waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas seudah sesuai dapat dilihat dari hasi tabel yang menjawab setuju sebanyak 17 responden (85%)

5.7.3 Pengaruh SIAK terhadap Efektivitas Kerja pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Aceh Utara

Berdasarkan perhitungan yang menggunakan koefisien korelasi product moment antara SIAK terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara maka didapat hasil sebesar 0,829. Untuk menentukan taraf signifikan antara SIAK terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara, maka dilakukan perbandingan antara r yang diperoleh melalui perhitungan koefisien korelasi

product moment dengan r pada tabel, yaitu taraf (α) 5% untuk N= 20 diperoleh

nilai r sebesar 0,443.

Dari perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari r tabel (0,829 > 0,443). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh positif antara SIAK terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara”.Hal ini berarti semakin baik motivasi maka semakin baik pula efektivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara. Dengan kata lain apabila salah satu variabel terjadi peningkatan maka variabel yang berkolerasi juga


(2)

mengalami peningkatan begitu juga sebaliknya apabila salah satu variabel ayang berkolerasi juga akan mengalami penurunan.

Kemudian digunakan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Sesuai dengan perhitungan secara manual, didapat hasil dari b sebesar 0,681. Artinya apabila variabel X (SIAK) naik 1 satuan maka variabel Y (Efektivitas) naik 0,681 satuan.

Selanjutnya juga digunakan uji-t untuk mengetahui signifikasi koefisien korelasi product moment dan juga menjawab hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya. Sesuai dengan perhitungan, didapat hasil dari t hitung sebesar 6,39yang selanjutnya dibandingkan dengan t tabel dengan taraf (α) sebesar 5% uji satu sisi dan df=38 yang sebesar 2,101. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (6,39 > 2,101). Dengan demikian maka Ha diterima, yaitu “terdapat pengaruh positif antara SIAK terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara”.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa besarnya pengaruh SIAK terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara adalah sebesar 68%, dan 32% selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan tentang pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai, dapat disimpulkan bahwa :

1. Berdasarkan uji rxy terhadap data menunjukkan bahwa “Ada pengaruh

positif SIAK dengan efektivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara. Pernyataan tersebut diutarakan karena melihat hasil dari r hitung lebih besar dari pada r tabel dan SIAK dengan efektivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara berada pada kategori sangat kuat. Dengan demikian hipotesa awal yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif SIAK dengan efektivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara..

2. Berdasarkan uji regresi linier sederhana data menunjukkan bahwa apabila variabel X (SIAK) berubah 1 satuan, maka variabel Y (Efektivitas kerja) berubah 0,681 satuan.

3. Berdasarkan uji-t terhadap data menunjukan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan adanya pengaruh positif antara SIAK dengan efektivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara. diterima. Hal ini didasarkan pada hasil t hitung lebih besar dari t tabel (6,39>2,101).


(4)

4. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (D) maka diketahui pengaruh SIAK terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara sebesar 68%, dan 32% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

6.2 Saran

Adapun saran-saran yang ingin penulis kemukakan sebagai bahan masukan dalam peningkatan mutu dan manfaat bagi penelitian adalah:

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa pengaruh SIAK dengan efektivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara sangat berpengaruh. Walaupun hasil penelitian tersebut mengatakan sangat berpengaruh, penulis berharap agar SIAK semakin lama semakin update dan setiap tahun para pegawai diharapkan untuk terus diberi pelatihan khusus agar efektivitas kerja pegawai semakin baik.

2. Agar SIAK benar-benar memberi pengaruh yang sangat kuat, diharapkan kendala seperti lemahnya koneksi internet, bisa diatasi agar dapat mengurangi keterlambatan dalam pelayanan dan pengoperasian SIAK.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Andri, Kristanto. 2003. Perancangan Sistem Informasi. Gava Medi. Yogyakarta Anwar, M. Khoirul dkk. 2004. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bagi

Pemerintahan di Era Otonomi Daerah. Pustaka Belajar. Bandung.

Atmoesoeprapto, Kisdarto. 2002. Menuju Sumber Daya Manusia Berdaya dengan Kepemimpinan Efektif dan Manajemen Efisiensi. Elex Media Komputindo : Jakarta

Gibson. 1995. Organisasi : Perilaku, Struktur, dan Proses. Erlangga. Jakarta. Griffin, Ricky. 2002. Management. Sevent Edition. Houston Miffin Company :

Boston

Hadayaningrat, Soewarno. 1999. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Gunung Agung. Jakarta.

Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Juliandi, Azwar. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk lImu-Ilmu Bisnis. M2000. Medan

Kumorotomo, Wahyudi. Subondo. Agus Margono. 1998. Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi Publik. Gajah Mada. Yogyakarta.

Laudon, Kenneth C. 2005. Sistem Informasi Manajemen Edisi 8. Andi Yogyakarta : Yogyakarta

Siagian, Sondang. P. 2000. Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Gunung Agung : Jakarta

Siagian, Sondang. P. 2007. Teori Pengembangan Organisasi. Bumi Aksara : Jakarta


(6)

Steers, Richard M. 1998. Efektifitas Organisasi, Terjemahan. PPm Erlangga : Jakarta.

Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen, Andi Yogyakarta : Yogyakarta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi, Alfabete : Jakarta.

Sutrisno Hadi, 2001. Metodologi Research, Andi Yogyakarta: Yogyakarta. Dokumen :

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan

Sumber Internet :

Nugraha,Rizky. 2014. Analisis Rancangan SIAK Sebagai Pengembangan

E-Government Menuju Good Governan

tanggal 15 Mei 2014 pukul 16.01).

Syarief, Ucu.2011. Implementasi Sistem Informasi

Syafariani, Fenny.2012. Peranan Dari Penerapan Aplikasi Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan Terhadap Kepuasan Pegawai Di Kantor

Kecamatan-Kabupaten Bandung,

pukul 10.41).