STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA DAN INTEGR

Pendidikan Muktikultural dan Demokrasi
Oleh:
Siti Nurjannah
140220303011
PROGRAM STUDI PASCA SARJANA PENDIDIKAN
IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015

STRUKTUR MASYARAKAT
INDONESIA DAN INTEGRASI
NASIONAL

Bentuk Struktur Masyarakat di
Indonesia
Menurut Nasikun bentuk struktur masyarakat di
Indonesia di bagi dua, yaitu:
1. Horizontal disebut Diferensiasi Sosial (struktur sosial
ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan
perbedaan suku bangsa, agama, dan adat.

2. Vertical disebut Stratifikasi Social (struktur sosial
ditandai
dengan
adanya 
kesatuan
sosial 
berdasarkan perbedaan lapisan-lapisan sosial).

Faktor yang menyebabkan
pluralitas masyarakat Indonesia
1.

Keadaan geografis
yang terdiri atas kurang lebih tiga belas ribu pulau yang
terserak di sepanjang equator merupakan faktor yang sangat
besar pengaruhnya terhadap terjadinya pluralitas suku
bangsa di Indonesia.
Tentang berapa jumlah suku bangsa yang sebenarnya ada di
Indonesia
Hildred Geertz misalnya menyebutkan adanya lebih kurang

tiga ratus suku bangsa di Indonesia.
2. Terletak
antara Samudera
Indonesia
dan35
Samudera
Pasifik.
Skinner di
menyebutkan
adanya
lebih dari
suku bangsa
di
Keadaan
ini menjadikan Indonesia menjadi lalu lintas
Indonesia.
perdagangan, sehingga  sangat mempengaruhi terciptanya
pluralitas agama di dalam masyarakat Indonesia.

Konsekuensi logis

struktur sosial
Bentuk Struktur Sosial menjadi
dua tipe Menurut Peter M. Blau:
1. Interseksi (Intersected)
2. Konsolidasi (Consolidated)

DIFERENSISASI
SOSIAL
Diferensiasi social adalah perbedaan individu atau
kelompok
dalam
masyarakat
yang
tidak
menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarkis).
Dengan kata lain, tidak ada gologan dari
pembagian tersebut yang  memiliki  tingkatan
yang lebih tinggi ataupun yang lebih rendah.
Dalam masyarakat beragam (plural society),
pengelompokan horizontal (didasarkan perbedaan

ras, etnis, klan, dan agama atau biasa disebut
dengan
Kemajemukan
Sosial.
Sedangkan
berdasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin
disebut Heterogenitas social.

BENTUK
DIFERENSIASI SOSIAL
1.
2.
3.
4.
5.

Diferensiasi social berdasarkan ras
Diferensiasi social berdasarkan etnis
Diferensiasi social berdasarkan agama
Diferensiasi social berdasarkan gender

Diferensiasi social berdasarkan Klan
(extended family)
6. Diferensiasi social berdasarkan Profesi

PENGARUH DIFERENSIASI SOSIAL
YANG TERDAPAT DALAM MASYARAKAT
Primodialisme
Segi positif dari paham ini adalah mengikat dan memperkuat
ikatan suatu kelompok terutama dalam menghadapi ancaman
dari luar. Sedangkan segi negatifnya adalah membangkitkan
prasangka dan pemusuhan terhadap kelompok lain yang tidak
sepaham atau tidak sama dengan kelompoknya. Hal tersebut
awan terhadap munculnya konflik social.
Etnosentisme
Etnosentrisme dapat menjadi ikatan kelompok semakin kuat
bahkan dapat menimbulkan semangat patriotisme. Namun,
disisi lain dapat menimbulkan konflik antar golongan atau
kebudayaan.
Sektarian (politik  aliran)
Biasanya dalam politik aliran ada pengikat di antara anggotanya


STRATIFIKASI SOSIAL
Menurut Robert M.Z. Lawang stratifikasi social
adalah penggolongan orang-orang yang termasuk
dalam suatu system social tertentu ke dalam
lapisan-lapisan
hierarkis
menurut
dimensi
kekuasaan, privilese, dan prestise.
Menurut Pitirim A. Sorokin (1959), stratifikasi
social merupakan cii yang tetap pada setiap
kelompok social yang teratur. Lebih lanjut beliau
mengatakan bahwa stratifikasi social merupakan
pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat.

Kriteria Stratifikasi
Sosial
Ukuran kekayaan

Seseorang yang memiliki kekayaan
menempati stratifikasi teratas.

paling

banyak,

akan

Ukuran kekuasaan
Seseorang yang memiliki kekuasaan atau mempunyai
wewenang terbesar akan menempati strata yang tinggi dalam
stratifikasi social masyakat.
Ukuran kehormatan/keturunan
Orang yang dihormati dan disegani akan mendapatkan tempat
strata yang tinggi dan ini biasanya terdapat pada masyarakat
yang masih tradisional.
Ukuran ilmu pengetahuan/pendidikan
Jika seseorang dinilai mempunyai ilmu pengetahuan yang


Wujud Stratifikasi
Sosial

Stratifikasi Ekonomi, yaitu Pembagian masyarakat atas kepemilikan
harta. Berdasarkan kepemilikan harta, masyarakat dibagi dalam tiga
kelas :
Kelas terdiri atas dari orang-orang kaya yang dengan leluasa memenuhi
kebutuhan hidupnya bahkan secara berlebihan.
Kelas Menengah terdiri dari kelompok orang-oang yang berkecukupan
yang bisa memenuhi kebutuhan pokok.
Kelas bawah terdiri dari kelomok miskin yang masih belum dapat
memenuhi kebutuhan primer.
Stratifikasi Sosial, yaitu sistem pengelompokan masyarakat menurut
status. Nilai status diukur dari prestise atau gengsi. Contoh orang lebih
suka bekerja sebagai pegawai daripada seorang tukang bangunan.
Stratifikasi Politik, yaitu pelapisan masyarakat didasarkan pada
wewenang dan kekuasaan. Makin tinggi wewenang seseorang makin
tinggi lapisan sosialnya.

Konsekuensi Stratifikasi Sosial Yang

Terdapat Di Masyarakat.








Cara berpakaian
Tempat tinggal/rumah dan perabot.
Bahasa dan Gaya/Cara Berbicara.
Pendidikan.
Makanan.
Gelar, Pangkat atau Jabatan.
Kegemaran/Hobi dan Rekreasi.

Integrasi Nasional
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional
mempunyai arti dua macam, yaitu: 

Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan
wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. 
Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses
penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang
berbeda, sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. 
Dalam proses integrasi dituntut adanya kesepakatan
terhadap nilai-nilai umum dalam masyarakat yang dijadikan
patokan utama. Tidak hanya disepakati oleh sebagian besar
orang (etnik), akan tetapi lebih daripada itu nilai-nilai umum
tersebut harus dihayati melalui proses sosialisasi,
akulturasi, asimilasi, dan enkulturasi.

Faktor yang mendorong integrasi
nasional Indonesia
Empat
faktor
yang
mendorong

integrasi nasional Indonesia menurut
Christine Drake:
1. Dimensi historis-politis
2. Dimensi sosiokultural
3. Dimensi interaktif
4. Dimensi ekonomi

Wujud integrasi
nasional

Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah
Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman
Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua propinsi di Indonesia
(waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta
aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat
musik khas daerah, dan sebagainya.
Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan
teman, tetangga atau saudara, kita harus saling menghormati. 
Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan
mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau
Sumatra, belajar menari legong yang merupakan salah satu tarian adat Bali.
Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman
Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agamaagama yang resmi di Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja
(untuk agama Kristen dan Katolik), pura (untuk agama Hindu) dan wihara
(untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama resmi di
Indonesia baru 5 (lima) macam. 
Diadakan Pekan Olahraga Nasional (PON), yaitu perlombaan bidang olahraga
tingkat nasional yang diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun sekali. Melalui
Pekan Olahraga Nasional akan terpupuk persatuan Indonesia dan menggali
potensi para atlet daerah untuk dapat berkembang mewakili negara di tingkat

Ancaman, Tantangan,
Hambatan, dan Gangguan
Integrasi Nasional

Ancaman Integrasi
Nasional

Ancaman
merupakan
usaha
yang
dilaksanakan
secara
konsepsional
melalui tindak politik dan atau kejahatan
yang diperkirakan dapat membahayakan
tatanan serta kepentingan negara dan
bangsa. Faktor faktor yang menggangu
ketahanan nasional adalah berbagai
macam
bentuk
tindakan
maupun
pemikiran yang mengancam ketahanan
nasional suatu negara.

Ancaman Integrasi
Nasional
Berdasarkan
- Ancaman
- Ancaman
Berdasarkan
- Ancaman
- Ancaman

asal datangnya ancaman
dari luar
dari dalam 
bentuk ancaman
fisik
ideologis

Tantangan Integrasi
Nasional

Tantangan adalah suatu hal atau upaya yang
bersifat
atau
bertujuan
menggungah
kemampuan. adapun wujudnya berbentuk
tindakan fisik maupun non fisik yang
dilakukan baik secara manifest ataupun
latent.
Tantangan dalam membangun integrasi
nasional:
1. Percobaan Invasi asing
2. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
3. Kriminalitas

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Gangguan Integrasi
Nasional

Geografi
Demografi
Kekayaan Alam
Ideologi
Politik
Ekonomi
Sosial Budaya
Pertahanan Keamanan

Hambatan Integrasi
Nasional

Ada beberapa Faktor yang menjadi Penghambat Integrasi Nasional di
Indonesia adalah sebagai berikut:
Masyarakat Indonesia yang sangat beraneka ragam (heterogen) dalm
faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan
daerahnya,bahasa daerah,agama yang dianut ras,dan sebagainya.
Wilayah yang begitu luas, terdiri dari ribuan kepulauan yang dikelilingi
oleh lautan luas.
Besarnya ancaman, tantangan, halangan dan gangguan yang
menrongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa,baik yang
berasal dari luar maupun dalam negeri.
Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan
menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di kalangan
masyarakat.dampaknya akan timbul dalam berbagai gejalah seperti
SARA,gerakan separatisme dan kedaerahan,atau demontrasi dan unjuk
rasa.
Adanya paham "etnosentrisme" di antara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan sebaliknya menganggap
rendah budaya suku bangsa yang lainnya.
Lemahnya nila-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa,baik melewati kontak

Contoh kasus integrasi
nasional di Indonesia:
Gerakan 30 S/PKI yang terjadi pada
tahun 1965
Gerakan Aceh Merdeka (GAN)
Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan
sebagainya.

Pentingnya membangun Integrasi
Nasional
Enam faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun integrasi nasional
yang mantap dan kokoh di Indonesia, sebagai berikut:
1. Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan
sara dan keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang tumbuh dan
berkembang diwilayah nusantara. perbedaan tersebut hendaknya
dimaknai sebagai kekayaan dan potensi bangsa bukan dipertentangkan.
2. Adanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideologi asing.
3. Adanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi
asing.
4. Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam
berbagai aspeknya.
5. Bertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan ideologi
nasional (pancasila) dan UUD 1945.
6. Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan
pengkajian kritis dan sosialisasi terhadap identitas nasional seperti
bahasa Indonesia, lagi Indonesia Raya, bendera Merah Putih dan Garuda
Pancasila.

Sekian Presentasi dari
saya…