PENERAPAN AKUNTANSI SYARIAH PADA SISTEM

PENERAPAN AKUNTANSI SYARI’AH
PADA SISTEM JUAL BELI
PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu: Dr. Tri Handayani Amaliah, SE.Ak, M.Si
Oleh
Sri Yuningsi Ruslan
NIM. 921414012

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2017

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Menjual adalah memindahkan hak milik kepada orang lain
dengan harga, sedangkan membeli yaitu menerimanya. Allah telah
menjelaskan dalam kitab-Nya yang mulia demikian pula Nabi

shalallahu’alaihi wasallam dalam sunnahnya yang suci beberapa
hukum muamalah, karena butuhnya manusia akan hal itu, dan
karena butuhnya manusia kepada makanan yang dengannya akan

menguatkan tubuh, demikian pula butuhnya kepada pakaian, tempat
tinggal, kendaraan dan sebagainya dari berbagai kepentingan hidup
serta kesempurnaannya. Islam melihat konsep jual beli itu sebagai
suatu alat untuk menjadikan manusia itu semakin dewasa dalam
berpola pikir dan melakukan berbagai aktivitas, termasuk aktivitas
ekonomi. Pasar sebagai tempat aktivitas jual beli harus, dijadikan
sebagai tempat pelatihan yang tepat bagi manusia sebagai khalifah
dimuka bumi.
Anggapan

terhadap

akuntansi

Islam


(akuntansi

yang

berdasarkan syariah) wajar saja dipertanyakan orang. Sama halnya
pada masa lalu orang meragukan dan mempertanyakan seperti
apakah ekonomi Islam. Jika kita mengkaji lebih jauh dan mendalam
terhadap sumber dari ajaran Islam Al-Qur’an maka kita akan
menemukan ayat-ayat maupun hadits-hadits yang membuktikan
bahwa Islam juga membahas ilmu akuntansi. Agama diturunkan
untuk menjawab persoalan manusia, baik dalam tataran makro
maupun mikro. Ajaran agama memang harus dilaksanakan dalam
segala aspek kehidupan. Eksistensi akuntansi dalam Islam dapat kita
lihat dari berbagai bukti sejarah maupun dari Al-Qur’an. Dalam Surat
Al-Baqarah

ayat

282,


dibahas

masalah

muamalah.

Termasuk

didalamnya kegiatan jual-beli, utang-piutang dan sewa menyewa.
Dari situ dapat kita simpulkan bahwa dalam Islam telah ada perintah
untuk melakukan sistem pencatatan yang tekanan utamanya adalah
untuk tujuan kebenaran, kepastian, keterbukaan, dan keadilan antara
kedua belah pihak yang memiliki hubungan muamalah dalam bahasa
akuntansi lebih dikenal accountability. Wacana Akuntansi Syariah
Akuntansi konvensional yang sekarang berkembang adalah sebuah
disiplin dan praktek yang dibentuk dan membentuk lingkungannya.
Oleh karena itu, jika akuntansi dilahirkan dalam lingkungan kapitalis,
maka informasi yang disampaikannyapun mengandung nilai-nilai
kapitalis. Kemudian keputusan dan tindakan ekonomi yang diambil
pengguna informasi tersebut juga mengandung nilai-nilai kepitalis.


Singkatnya, informasi akuntansi yang kapitalistik akan membentuk
jaringan kuasa yang kapitalistik juga.
Dalam jual beli harus di cantumkan harga pokok dari barang
yang dijual, kualitas barang sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
“Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (QS. Al
Baqarah:275)”. Allah Ta’ala baerfirman: “tidaklah dosa bagi kalian
untuk mencari keutamaan (rizki) dari Rabbmu” (Al Baqarah: 198, ayat
ini berkaitan dengan jual beli di musim haji) dan Nabi shalallahu’alaihi
wassllam bersabda “Dua orang yang saling berjual beli punya hak
untuk saling memilih selama mereka tidak saling berpisah, maka jika
keduanya saling jujur dalam jual belidan menerangkan keadaan
barang-barangnya (dari aib dan cacat), maka akan diberikan barokah
jual beli bagi keduanya, dan apabila keduanya saling berdusta dan
saling menyembunyikan aibnya maka akan dicabut barokah jual beli
dari keduanaya” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa’i, dan
shahihkan oleh Syaikh Al Bany dalam shahih Jami no. 2886).
Akan tetapi pada kenyataannya sekarang justru

banyak


pedagang melakukan tindakan yang sengaja mencampur barang
yang berkualitas baik dengan yang berkualitas buruk demi untuk
memberatkan timbangan dan mendapat keuntungan lebih banyak
(Tadlis). Aturan jual beli dalam Islam Adanya penjual dan pembeli,
adanya harta dan barang dan adanya ijab dan qobul. Namun dalam
pelaksanaannya sekarang aturan dalam jual beli hanya penjual dan
pembeli dan harta sedangkan barang yang diperjualbelikan belum
jelas seperti pengertian dari Gharar sesuatu yang tidak dapat dijamin
atau dipastikan kewujudannya secara matematis dan rasional baik itu
menyangkut

barang

(goods),

harga

(price)


ataupun

waktu

pembayaran uang/penyerahan barang (time of delivery). Contohnya:
jual beli mangga yang masih pentil dan berada di pohonnya, karena
pihak pembeli tidak dapat memastikan berapa banyak buah mangga
masak yang nanti berhasil di panennya dan kapan buah-buah
tersebut dapat di panen.
Fenomena diatas menggambarkan perlunya penerapan sistem
jual beli secara Islami agar terciptanya masyarakat yang aman,

tentram dan bahagia. Untuk itu diperlukannya penerapan jual beli
yang Islami agar tidak terjadi kecurangan dalam pelaksanaan jual beli
agar

pembeli

dan


penjual

sama-sama

diuntungkan.

Dengan

menerapkan jual beli yang Islami diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat.
Menurut Ghazzaly (2010:87) manfaat jual beli diantaranya
sebagai berikut: 1) jual beli dapat menata struktur kehidupan
ekonomi masyarakat yang menghargai hak milik orang lain, 2)
penjual dan pembeli dapat memenuhi kebutuhannya masing-masing
atas dasar kerelaaan, 3) masing-masing merasa puas. Penjual
melepas barang dagangannya dengan ikhlas dan menerima uang,
sedangkan pembeli memberikan uang dengan ikhlas dan menerima
barang, 4) menjauhkan diri dari memakan atau memiliki barang yang
haram, 5) penjual dan pembeli mendapat rahmat dari Allah swt, 6)
menumbuhkan ketentraman dan kebahagiaan.

Dari fenomena diatas penulis sangat tertarik untuk meneliti
bagaimana jual beli yang berlangsung di masyarakat sekarang
dengan judul Penerapan Akuntansi Syariah Pada Sistem Jual Beli
I.2 Fokus Penelitian
Untuk mempermudah

penulis

dalam

menganalisis

hasil

penelitian, maka Penelitian ini memfokuskan pada pedagang yang
menerapkan sistem jual beli yang Islami yang meliputi tujuan yang
dilakukan dalam sistem jual beli yang Islam hasil yang dicapai.
I.3 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini mengambil rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Bagaiman sistem jual beli yang Islami
2. Bagaimana penerapan akuntansi syariah pada sistem jual beli?
I.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian, maka
tujuan Penelitian yang ingin di capai adalah:
1. Untuk mendiskripsikan dan menjelaskan hasil yang ingin dicapai
dalam sistem jual beli yang Islami.

2.

Untuk mendiskripsikan dan menjelaskan penerapan akuntansi
syariah pada sistem jual beli

I.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapkan dapat menjadi acuan atau refensi
untuk penelitian selanjutnya terkait sistem jual beli yang Islami
untuk diterapkan dalam masyarakat agar dapat membawa
2.


perubahan yang lebih baik.
Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat berguna sebagai masukan dalam
masyarakat agar menerapkan sistem jual beli yang Islami
mengenai

penerapan

akuntansi

syariah

dalam

membantu

masyarakat untuk mengelola keuangan khususnya dalam laba
yang diperoleh untuk Tuhan melalui zakat yang kita berikan.
Serta untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai sistem jual
beli yang Islami.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Akuntansi Syariah & Jual Beli
2.1.1 Pengertian Akuntasi Syariah
Akuntansi adalah proses identifikasi transaksi, pencatatan, penggolangan,
pengikhtisaran, sehingga dihasilkan informasi keuangan dalam bentuk laporan
keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Syariah adalah aturan yang telah ditetapkan Alla SWT untuk dipatuhi oleh
manusia dalam menjalani segala aktivitasnya di dunia.
Akuntansi syariah adalah akuntansi yang sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT
1)
Arti Penting Akuntansi Syariah
Akuntansi Syariah dibutuhkan karena:
a)
Kewajiban atas pelaksaan syariah
b)
Kebutuhan akibat pesatnya perkembangan transaksi keuangan syariah
c)
Kebutuhan akuntabiliitas/ pertanggugjawaban, entitas/ kelembagaan yang
menerapkan prinsip syariah.

2)

Konsep Dasar Akuntansi Syariah
a)
Entitas Bisnis
Entitas atau kesatuan bisnis adalah perusahaan tau lembaga yang dianggap
sebagai entitas ekonomi dan hukum yang terpisah dari pihak-pihak yang
b)
c)

berkepentingan atau para pemiliknya secara pribadi.
Kesinambungan
Suaru aktivitas dianggap akan berjalan terus.
Stabilitas Daya Beli Unit Moneter
Uang atau alat tukar yang digunakan harus bersifat stabil atautetap. Satusatunya uang yang memungkinkan hal ini adalah uang yang memiliki

d)

bahandasar emas sehingga nilainya relatif setara dengan denda.
Periode Akuntansi
Salah tujuan dari akuntansi syariah adalah perhitungan zakat. Zakat
diwajibkan ketika harta telah mencapai nishob dan haul. Nishob adalah
jumlahnya sementara haul adalah periodenya yang merupakan setahun.
Periode akuntansi syariah mengikuti haul zakat yaitu setahun. Perhitungan

3)

dilakukan setiap akhir tahun.
Prinsip Akuntansi Syariah
a)
Prinsip Pengungkapan Penuh
Prinsip ini mengharuskan

laporan

keuangan

akuntansi

untuk

mengungkapkan hal-hal yang penting agar laporan tersebut jelas dan tidak
menyesatkan. Tidak ada manipulasi. Tidak ada yang ditutup-tutupi.
Landasannya adalah Surat Al-Baqarah ayat 282;









    








      
     








     
      
      








   


































     
      
     










    










   
    
     
     












     
 
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[179]
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya.

dan

hendaklah

seorang

penulis

di

antara

kamu

menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya
sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis
itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia
mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang
yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu
mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di
antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan
dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika
seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi
itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah

kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu
membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih
menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu
perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada
dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila
kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan.
jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah
suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
[179] Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa
b)

menyewa dan sebagainya.
Prinsip Konsistensi
Prosesdur yang digunakan sebagaimana yang disepakati diawal harus

c)

dianut dan dlaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu.
Pronsip dasal Akrual
Kas diakui pada saat terjadinya. Sebagai gambaran adalah seorang ibu yang
ingin membeli barang tertentu tetapi lupa membawa uang. Sang penjual
mempersilahkan untuk membawa terlebih dahulu barang tersebut. Sang ibu
mengatakan

akan

langsung

kembali

tetapi

lupa

sehingga

baru

mengembalikan keesokan harinya. Apabila seperti itu, uang ibu tetap masuk
d)

ke dalam hitungan kas pada hari dimana barang dibawa.
Prinsip Nilai Tukar yang sedang Berlaku
Harta, hutang, modala, laba, dana elemen-elemen lain dari laporan
keunagan menggunakan nilai tkar yang sedang berlaku. Sebagai gambaran
sebuah laporan berisi sebuah transaksi beberapa bulan yang lalu.
Katakanlah salah satu item yang dibeli adalah bensin yang pada waktu itu
berharga Rp6.500,00 perliternya. Ketika dimasukkan ke dalam laporang
sekarang harga bensin sudah Rp8.000,00 perliter. Maka yang dimasukkan
ke dalam laporan tetap harga bensin ketika dibeli lima bulan laluyaiti

e)

Rp6.500,00 perliter. Tidak berubah.
Prinsip Penandingan
Beban harus diakuai pada periode yang sama dengan pendapatan.

2.1.2 Pengertian Jual beli
Pengertian jual beli adalah transaksi antara satu orang dengan orang yang lain
yang berupa tukar-menukar suatu barang dengan barang yang lain berdasarkan tata cara

atau akad tertentu. Pada kenyataanya dalam kehidupan sehari-hari, pengertian dari jual
beli adalah penukaran barang dengan uang. Sedangkan penukaran barang dengan
barang tidak lazim disebut jual beli, melainkan disebut barter.
Terjadinya jual beli karena adanya perbedaan kebutuhan hidup antara satu orang
dengan orang yang lain. Suatu contoh mislanya, satu pihak memiliki barang, tetapi
membutuhkan uang. Sementara itu, pihak yang lain memiliki uang, tetapi mereka
membutuhkan barang. Kedua belah pihak tersebut dalam contoh di atas, dapat
mengadakan kerja sama di antara keduanya dalam bentuk jual beli atas dasar samasama rela. Dengan kerja sama jual beli itu, kebutuhan masing-masing pihak dapat
terpenuhi.
a)
Hukum Jual Beli
Hukum melakukan transaksi jual beli sebagaimana pada pengertian jual beli
yang sudah dipaparkan di atas ialah halal. Hukum kehalalan transaksi jual beli ini
berdasarkan dalil-dalil dalam al-Qur'an Al-Karim sebagai berikut :

‫بوأ ببح ربل ٱلل ربهه ٱليببييبع بوبح ربربم ٱلرررببووا ا‬
Artinya: "Padahal Allah telah mengahalalkan jual beli dan mengharamkan riba..."
(Q.S. Al-Baqarah: 275)

‫كم ربٱليببورطرل رإ ربلا بأن تب ه‬
‫كم ببيين ب ه‬
‫وي بوأ بي رهبها ٱل ربرذيبن بءابمهنوا ا بلا تبأيك هل هووا ا أ بميوبول ب ه‬
‫جبرةة‬
‫كوبن رت وب‬
‫عن تببراضض ررمنك هميا‬
‫ب‬
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan
yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu . . . (Q.S. An-Nisa': 29).
Transaksi jual beli hendaknya membawa manfaat bagi kedua belah pihak baik
pihak penjual dan pihak pembeli, oleh sebab itu masing-masing pihak harus menaati
peraturan dan ajaran agama. Salah satu ketentuan agama islam dalam hal transaksi jual
beli adalah hendaknya pihak penjual dan pembeli dalam transaksi jual beli harus samasama suka (tidak ada unsur paksaan). Oleh karena itu, dalil ayat al-Qur'an di atas yaitu
Q.S. An-Nisa' 4:29 menegaskan bahwa transaksi jual beli itu harus atas dasar suka sama
suka antara pihak penjual dan pihak pembeli

Jual beli akan menjadi sah, apabila di antara kedua pihak sama-sama
menyetujuinya.
b)

Rukun jaul beli dan Syarat Jual Beli
Tanpa terpenuhinya rukun dan syarat jual beli maka transaksi jual beli
tidaklah sah. Dalam ajaran islam, rukun dan syarat jual beli yang harus
diperhatikan meliputi : adanya penjual dan pembeli, uang dan barang, serta ikrar
jual beli. Keterangan tentang rukun jual beli dan syarat jual beli adalah sebagai
berikut:
1)

Penjual dan Pembeli
Kedua belah pihak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
(a)

Kedua belah pihak adalah orang yang berakal sehat agar tidak
terkecoh. Jual beli yang dilakukan oleh orang yang gila atau tidak
sehat akalnya hukumnya adalah tidak sah.

(b)

Antara penjual dan pembeli sama-sama rela, dan tidak terpaksa (Q.S.
An-Nisa'/4: 29)

(c)

Orang yang melakukan jual beli baik penjual dan pembeli adalah
sudah baligh atau dewasa, kecuali pada transaksi jual beli barangbarang kecil, makanan-makanan kecil, dan makanan yang relatif
murah.

2)

Uang dan Barang yang Diperjualbelikan
Adapun syarat uang dan barang dalam jual beli yang sah adalah
sebagai berikut:
(a)

Barang yang diperjualbelikan suci dari najis. Bangkai dan kulit yang
belum

disamak

tidak

boleh

diperjualbelikan,

sebagaimana

diterangkan dalam dalil hadits Nabi berikut ini :
Artinya:"Dari Jabir bin Abdulah, bersabda Rasulullah saw.,
"Sesungguhnya Allah dan rasul-Nya telah mengharamkan menjual
arak dan bangkai, juga babi dan berhala." Ditanyakan (kala itu),
"Bagaimana lemak bangkai, ya Rasulullah? karena lemak itu berguna
untuk cat perahu, minyak kulit, dan minyak lampu." Beliau
menjawab, "Tidak boleh, semua itu haram. Celakalah orang Yahudi
tatkala Allah mengharamkan akan lemak bangkai, mereka hancurkan
lemak bangkai itu sampai menjadi minyak, kemudian mereka jual
minyaknya, lalu mereka makan uangnya." (H.R. Al-Bukhari)

(b)

Ada manfaat dari jual beli. Jual beli barang yang tidak ada
manfaatnya tidak boleh dilakukan karena termasuk menyia-nyiakan
harta (uang).

(c)

Barang yang dijual oleh penjual pada jual beli dapat dikuasai oleh
pihak pembeli. Oleh sebab itu, tidak sah apabila penjuak menjual
ayam yang belum ditangkap dan menjual burung yang masih
berkeliaran.

(d)

Barang itu diketahui secara jelas oleh pembeli, baik bentuk ukuran,
maupun sifat-sifatnya.

(e)

Barang itu milik penjual sendiri atau milik orang lain yang sudah
dikuasakan kepadanya untuk dijual.

3)

Ikrar atau Pernyataan Jual Beli
Ikrar jual beli terdiri atas ijab dan kabul. Ijab merupakan ikrar penjual
dan kabul merupakan ikrar pembeli. Contoh ikrar jual beli misalnya:
Penjual berkata, "Saya jual sepeda motor ini kepadamu dengan harga empat
juta." Pembeli menjawab, "Saya terima sepeda motor ini dengan harga
tersebut."
Dari pengertian di atas, jual beli merupakan transaksi antara satu
orang dengan orang yang lain berupa tukar menukar barang yang tidak bisa
kita lepaskan dalam kehidupan kita dan hukum jual beli adalah
diperbolehkan. Agar jual beli yang kita lakukan sah harus memenuhi syarat
dan rukun dari jual beli.

c)

Prinsip Jual Beli
Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanaya perpindahan
kepemilikan barang atau benda (transfer or property). Tingkat keuntungan bank
ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual.
1)

Murabahah (Jual Beli dengan Pembayaran Tangguh)
Sering juga disebut al Bai bitsaman ajil. Murabahah adalah akad jual
beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang
disepakati oleh penjula dan pembeli.

2)

Salam (Jual Beli dengan Pembayaran di Muka)

Salam adalah akad jual beli muslam fiih (barang pesanaan) dengan
penangguhan pengiriman oleh muslam fiih (penjual) dan pelunasannya
dilakukan segera oleh pembeli sebelum barang pesanan tersebut diteima
sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
3)

Istishna’ (jual Beli Berdasarkan Pesanan)
Istishna’ adalah akad jual beli antara al ‘mustashai (pembeli) dan as
shani (produsen yang juga bertindak sebagai penjual). Berdasarkan akad
tersebut, pembeli menugasi produsen untuk menyediakan al mashnu
(barang pesanan) sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan
menjualnya dengan harga yang disepakati. Cara pembayaran dimuka,
cicilan, atau ditangguhkan samapai jangka waktu tertentu.

2.2

Penelitian Terdahulu
Berdasarkana penelitian yang telah dilakukan pada PT Bank “X” Kantor Cabang
Syariah Cabang Jakarta Pasar Minggu, maka penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1)

Prosedur umum atau mekanisme pengajuan pembiayaan murabahah Bank “X”
Kantor Syari’ah Jakarta Pasar Minggu melalui 4 tahap, yaitu: Tahapan pengajuan
permohonan pembiayaan murabahah, tahapan analisa 3 pilar analisa yaitu
Analisa Kemampuan, Kemauan dan Agunan, tahapanpersetujuan, tahapan
pelaksanaan atau pendatangangan akad. Namun pada kegiatan pra akad kurang
sesuai dengan pendapat keempat mahzab, yakni mengenai biaya yang harus
dibayarkan nasabah. Dimana nasabah harus membayar biaya yang seharusnya
belum dibayar, yaitu biaya Notaris, SKMHT/APHT, premi asuransi jiwa, asuransi
kebakaran, dan angsuran pertama.

2)

Secara penyajian maupun pelaporan akuntansi pada pembiayaan murabahah yang
diterapkan oleh Bank “X” Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu telah sesuai
dengan PSAK No. 59 dan PAPSI tahun 2003. Sistem akuntansi yang diterapkan
dapat dikatakan tidak bermasalah. Mengingat sistem hanya sebagai alat untuk
mempermudah dalam memberikan output laporan secara efisien.
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Aini (2010) dengan judul “Penerapan Sistem

Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank “X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar

Minggu. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa proses pengajuan pembiyaan
murabahah di Bank “X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu, untuk
menganalisa sistem dan penerapan akuntansi murabahah di Bank “X” Kantor Cabang
Syariah Jakarta Pasar Minggu.
2.3

Pendekatan Penelitian
Penelitian yang menggunakan pendekatan etnometodologi, Etnometodologi
merupakan kelompok metode dalam ranah penelitian kualitatif yang memusatkan
kajiannya pada realita yang memiliki penafsiran praktis. Termasuk dalam penelitian
kualitatif karena penelitian etnometodologi menghasilkan data yang bersifat
deskriptif,yakni data yang berasal dari pengamatan terhadap suatu ucapan,tulisan dan
perilaku subyek yang diamati. Penelitian etnometodologi dilakukan bertujuan untuk
peneliti dapat mengerti,mengubah dan menampilkan kenyataan baru berdasarkan
lingkungan harian yang diinginkan dari objek penelitian (orang/kelompok yang diteliti).
Tujuan penelitian etnometodologi juga sudah tertulis diatas,yaitu untuk
menyadari bahwa adanya dunia yang dihidupi oleh masing-masing orang,tapi tanpa
disadari orang-orang tidak pernah mempertanyakan mengapa hal tersebut harus terjadi
sedemikian. Selanjutnya,penelitian etnometodologi mempunyai hasil berupa program
atau prinsip perubahan dan pembaharuan.

2.4

Alur Penelitian
Adapun alur dalam penelitian ini sebagai berikut:

Bagaimana Sistem Jual beli yang Islami

Informan penelitian yaitu pedagang yang memang
menerapkan sistem jual beli yang islami

Tempat Penelitian adalah di Kota Gorontalo

Metode Penelitian yang digunakan adalah etnometodologi

Tehnik analisis data yang digunakan adalah penyajian data
dan penarikan kesimpulan/ verifikasi (Sugiyono, 2013)

Jual beli yang Islami adalah ada penjual dan pembeli, uang
dan barang yang jelas, ijab dan qobul

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25