Multimedia Audio Teknologi Informasi MultiMedia | fathoni0809

SUARA (SOUND)
Pengertian Audio Digital

Pengertian Audio Digital
Suara yang kita dengar sehari-hari adalah
gelombang analog.
 Gelombang ini berasal dari tekanan udara yang ada
disekeliling kita dengan bantuan gendang telinga.
 Gendang telinga ini bergetar dan getaran ini dikirim
dan diterjemahkan menjadi informasi suara dan
dikirim ke otak, sehingga bisa didengar oleh kita.


Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
2

Pengertian Audio Digital
Komputer hanya mampu mengenal sinyal dalam
bentuk digital yang merupakan tegangan yang
diterjemahkan dalam angka 0 dan 1 --> bit.
 Tegangan ini berkisar mendekati angka 5 volt bagi

angka 1 dan mendekati 0 volt bagi angka 0.
 Komputer mampu melihat angka-angka 0 dan 1
menjadi kumpulan bit-bit dan menerjemahkan
menjadi sebuah informasi.


Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
3

Peralatan yang harus ada :


Transducer  Merupakan peralatan yang dapat
mengubah tekanan udara (yang terdengar oleh telinga)
ke dalam tegangan elektrik yang dapat dimengerti oleh
perangkat elektronik dan sebaliknya.
Macam-macam transducer :
 Mikrofon
 Speaker


Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
4

Peralatan yang harus ada :
SoundCard  Peralatan untuk mengubah gelombang
suara (Sinyal Audio) menjadi data digital dan ketika
suara itu dimainkan kembali, soundcard mengubah data
digital menjadi sinyal audio yang dikeluarkan oleh
speaker.
Istilah-istilah :
 Proses pengubahan gelombang suara menjadi data
digital ini dinamakan Analog-to-Digital- Conversion
(ADC)
 Proses pengubahan data digital menjadi gelombang
suara dinamakan Digital- to- Analog-Conversion (DAC)


Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
5


Proses Konversi Analog ke Digital :
Membatasi frekuensi sinyal yang akan diproses dengan
Low Pass Filter
 Mencuplik (Sampling) sinyal analog menjadi beberapa
potongan waktu.
 Sample tersebut diberi nilai eksak dan nilainya diberikan
dalam bentuk digital.
Catatan :


Proses pengubahan sinyal analog ke digital harus memenuhi sebuah
kreteria, yaitu kriteria Nyquist
“Untuk sampling sebuah sinyal yang memiliki freakuensi X Hertz,
maka harus sampling minimal dua kali lebih rapat 2X Hertz” Jika
tidak, sinyal tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
6

Proses Konversi Analog ke Digital :
Analog input


Lowpass filter
at < R/2 Hz

Digital Output

Sample at R Hz

Quantize to N
bits

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
7

Proses Konversi Digital ke Analog :






Menghitung data digital menjadi amplitudo-amplitudo
analog
Menyambung amplitudo analog menjadi sinyal analog
Memfilter keluaran dengan Low Pass Filter sehingga
bentuk gelombang keluaran menjadi lebih mulus.

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
8

Proses Konversi Digital ke Analog :
Analog output

Lowpass filter
at < R/2 Hz

Digital Input

Sample and
Hold


N bit DAC

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
9

Kelebihan Audio Digital :






Kualitas reproduksi yang sempurna, yaitu penggandaan
sinyal audio secara berulang-ulang tanpa penurunan
kualitas suara.
Hal ini karena sinyal audio direpresentasikan dalam bentuk
data digital 0 dan 1 dan informasi ini dipertahankan (Jika
terjadi perubahan , maka data akan mengalami kesalahan).
Lain halnya dengan audio analog yang dapat mengalami
perubahan suara disebabkan perbedaan kualitas pita, dan

head serta derau yang masuk sewaktu proses.

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
10

Istilah Dalam Audio Digital
Jumlah kanal (Channel)
 Laju Pencuplikan (Sampling Rate)
 Banyaknya Bit dalam satu sample (bit per
sample), dan
 Laju Bit (Bit Rate)


Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
11

Jumlah Kanal (Channel)
Mono, yaitu satu channel
 Stereo, yaitu dua channel, kiri dan kanan
 Surround, yaitu lima, tujuh bahkan lebih

channel


Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
12

Laju Pencuplikan (Sampling
Rate)
 Ketika soundcard mengubah audio menjadi
data digital, soundcard akan memecah suara
tadi menjadi potongan-potongan sinyal dengan
nilai tertentu.
 Proses sinyal ini bisa terjadi ribuan kali dalam
satu satuan waktu.
 Banyaknya potongan dalam satuan waktu ini
dinamakan laju pencuplikan (sampling rate)

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
13


Frekuensi sampling dan kualitas suara
yang dihasilkan :
Sampling

Rate Aplikasi

(KHz)
8

Telpon

11,025

Radio AM

22,025

Mendekati Radio FM

32,075


Lebih baik dari Radio FM

44.1

Audio Compact Disk (CD)

48

Digital Audio Tape (DAT)
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
14

Contoh kasus :







Untuk CD Audio, memiliki sampling rate 44, 1 KHz berarti dicuplik
sebanyak 44100 kali tiap detik untuk memastikan kualitas suara
hampir sama dengan aslinya.
Frekuensi percakapan manusia 300 Hz sampai 3400 Hz,
sehingga rentangnya 3100Hz. Dengan menggunakan syarat
Nyquist dimana sampling minimal 2 kali rentang frekuensi tadi,
yaitu 2 x 3100 Hz = 6200 Hz, maka 8 KHz sudah mencukupi.
Rentang suara yang dapat didengar manusia 20 Hz sampai 20
KHz, sehingga rentang 19980 Hz, maka sampling minimal 39960
Hz. Berati 44,1 KHz sudah mencukupi.

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
15

Banyaknya bit tiap cuplikan :









Sample yang diambil memiliki besaran amplitudo.
Besaran amplitudo ini disimpan dalam bit-bit digital.
Banyaknya bit yang dapat dipakai untuk merepresentasikan
besaran amplitudo ini dinamakan bit per sample
Semakin banyak bit yang dipakai untuk merepresentasikan
besaran amplitudo, makin halus amplitudo yang dihasilkan.
Contoh :
Suara 8-bit memiliki 28 kemungkinan amplitudo , yaitu 256
dan suara 16 bit memiliki 65535 kemungkinan amplitudo.

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
16

Laju Bit
Satuan bit per detik adalah perkalian jumlah bit per sample
dengan jumlah kanal dan frekuensi sampling (satuan hertz)
Contoh
 Untuk mengetahui bit rate yang dibutuhkan untuk menyimpan
sebuah lagu stereo dengan kualitas CD (frekuensi 44100 Hz,
16 bit) adalah :
= 16 bits/sample x 2 channels x 44100 samples/s.channels
= 1.411.200 bits/s = 1.411.200 bits/s per 8 bits/byte
= 176.4 kbytes/s ~ 172.3 Kbytes/s


Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
17

Kasus memori yang
dibutuhkan
:
 Berapa besar memori untuk sebuah lagu berdurasi 5





menit ?.
Dengan laju bit 1.411.200 / 8 = 176400 byte/detik
berarti 5 x 60 x 176400 = 52920000 byte atau 52,92
MB untuk sebuah lagu.
Jika lagunya banyak …?
Maka perlu kompresi… antara lain MP3.

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
18

MP3
Asalnya dimulai dari penelitian IIS-FHG (Institute
Integrierte Schaltungen - Fraunhofer Gesellschaft),
sebuah lembaga penelitian terapan di Munich, Jerman.
 Dalam kerangka proyek EUREKA EU 147 untuk
penelitian coding audio perceptual.
 Penelitian ini dibantu oleh Universitas Erlangen,
kemudian menghasilkan algoritma yang dijadikan
standar sebagai ISO-MPEG Audio Layer-3 atau MP3.


Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
19

Format MP3
Format MP3 terdiri dari 2 bagian :
Header, yaitu berfungsi sebagai pengenal memiliki
ukuran 4 byte.
 Data audio itu sendiri.
 Header berisi bit ID, bit Layer, bit Frekuensi Sampling
dan bit Mode.


Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
20

Mengapa MP3 bisa memperkecil
Ukuran File Lagu


Hal ini karena beberapa karakteristik dari MP3
memanfaatkan kelemahan pendengaran manusia.

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
21

Karakteristik MP3 :




Model Psikoakustik, karakteristik pendengaran
manusia adalah kurva batas frekuensi 2 KHz sampai 5
KHz, sehingga suara yang memiliki frekuensi yang di
bawah ambang batas atau diatasnya tidak perlu
dikodekan. (1)
Auditory Masking Effect, yaitu ketidakmampuan
manusia untuk mendengarkan suara pada frekuensi
tertentu dengan amplitudo tertentu, dimana pada
frekuensi didekatnya terdapat suara dengan amplitudo
yang tinggi. Contoh : kita dapat mendengar nafas
seseorang dalam ruangan sunyi, namun jika dimainkan
sebuah lagu dengan piano maka nafas jadi tak
terdengar. (2)
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015

22

Karakteristik MP3 :




Critical Band atau pita frekuensi kritis, yaitu daerah
frekuensi tertentu yang harus diperhatikan lebih teliti
lagi, karena pendengaran manusia lebih peka pada
frekuensi-frekuensi ini. Dengan demikian frekuensi
sensitif seperti frekuensi rendah mendapatan alokasi
bit dan alokasi sub-band pada filter lebih banyak
daripada frekuensi yang tidak sensistif (frekuensi
tinggi). (3)
Joint Stereo. Kadang dua kanal stereo mengirimkan
informasi yang sama, sehingga informasi yang sama
ini ditempatkan dalam salah satu kanal dan ditambah
informasi tertentu. (4)
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
23

Karakteristik MP3 :


Huffman Coding, dengan coding ini bit-bit yang
dipakai pada suara dengan karakteristik sederhana
(dengan sedikit sumber bunyi) dapat dihemat 20 %.
(5)

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
24

Tahap-tahap sistem coding audio
perseptual
:

Merupakan sistem kompresi Lossy

Tugas - tugas sistem coding audio perseptual :





Ukuran file terkompresi sekecil mungkin
Kualitas suara file yang telah terkompresi
haruslah sedekat mungkin dengan file aslinya
sebelum dikompresi.
Tingkat kesulitannya rendah, sehingga mudah
direalisasikan dengan aplikasi secara mudah,
perangkat keras yang murah dengan konsumsi
daya yang rendah.
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
25

MPEG / Audio Encoder
PCM
Audio Input

Time To
Frequency
Mapping
Filter Bank

Bit/Noise
Allocation,
Quantizer and
coding

Bit Stream
Formatting

Ancillary Data
Psychoacoustic

(Optional)

Encoding Bitstream

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
26

MPEG / Audio Decoder
Encoding
Bitstream

Bit Stream
Unpacking

Frequency
Sample
Reconstruction

Ancillary Data
(if included)

Frequency to
Time
Mapping

Decoded PCM
Audio

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
27

Tahap-tahap sistem coding audio
perseptual
:
Filter Bank




Kumpulan filter yang berfungsi memfilter masukan
pada frekuensi tertentu, sesuai dengan critical
bank.
Filter yang dipakai adalah gabungan dua filter bank,
yaitu :
 Filter Bank PolyPhase
 Modified Discrite Cosine transform (MDCT)

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
28

Tahap-tahap sistem coding audio
perseptual
:
Perceptual Model






Untuk memodelkan karakteristik pendengaran
manusia
Menggunakan filter bank terpisah atau penggabungan
antara perhitungan energi dan filter bank utama.
Keluaran model ini adalah nilai batasan masking, jika
noise berada dibawah masking theshol, maka
kompresi tidak dapat dibedakan dari sinyal aslinya.

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
29

Tahap-tahap sistem coding audio
perseptual
:
Quantization / Coding






Setelah sinyal disampling, maka harus diquantization
dan coding.
Dilakukan oleh power-law quantizer, yang memiliki
sifat mengkodekan amplitudo besar dengan ketepatan
rendah dan dimasukkannya proses noise shaping
Selanjutnya nilai yang dikuantisasi dikodekan dengan
menggunakan Huffman Coding

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
30

Tahap-tahap sistem coding audio
perseptual
:
Encoding BitStream


Setelah sinyal disampling dan dikodekan, bit-bit
tersebut disusun menjadi sebuah bitstream, yaitu
file yang dimainkan oleh MP3 player.

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
31

Teknologi selain MP3 :
MPEG-2 ACC






MPEG-2 ACC atau biasa disebut MP4.
Merupakan hasil riset lanjutan MP3.
Kelebihannya kemampuan mendapatkan ukuran file
yang lebih kecil dengan kualita suara yang hampir
sama.
Salah satu rahasianya adalah penggunaan MDCT
(Modified Discrete Cosine Transform) secara penuh.

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
32

Teknologi selain MP3 :
Vorbis






Format file audio digital terkompresi dengan sifat
open source, bebas paten dan royalti.
Kualitas Vorbis hampir sama dengan MP3 (44.1 48.0 KHz, 16+ bit, Polyphonic)
Informasi mengenai Vorbis dapat diperoleh di
www.vorbis.org

Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
33