4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamatan Tuntang Kababupaten Sema

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai tentang pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian

  membahas bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran berupa video interaktif untuk kelas 3 Sd. Selanjutnya akan dijelaskan pula pembahasan secara mendalam dan dipaparkan hasil temuan peneliti. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.

4.1 Hasil Penelitian

  Sesuai dengan model penelitian pengebangan Sugiyono, langkah-langkah pembuatan media pembelajaran video interaktif materi gerak benda adalah sebagai berikut :

4.1.1.Penelitian dan Pengumpulann Data Dalam langkah ini meliputi dua tahap, yaitu pengukuran kebutuhan dan studi literatur.

  a. Pengukuran kebutuhan Pengukuran kebutuhan dilakukan dengan wawancara yang telah dilakukan.

  Didapatkan informasi bahwa penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih belum banyak digunakan, media yang digunakan hanya buku dan LKS saja, sehingga peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Menanggapi situasi tersebut, sehingga perlu dilakukan pengembangkan media pembelajaran yang menarik, khususnya adalah pada K.D 4.1Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.Media yang dikembangkan berupa video interaktifmateri gerak benda dengan memuat materi mendalam dengan penyajian yang menarik sehingga dapat mendorong minat belajar peserta didik dan keaktifan peserta didik.

  b. Studi literatur Berdasarkan analisis bab II, diketahui bahwa manfaat menggunakan media dalam proses pembelajaran dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik, sehingga memunculkan rasa ingin tahu peserta didik dan menumbuhkan motivasi peserta didik untuk belajar dan meningkatkan prestasi belajar. Media pembelajaran video interaktif memliki kelebihan dapat memberikan gambaran suatu kejadia atau peristiwa. Peserta didik dapat mendapatkan informasi dari gambar dan suara yang disajikan dalam video tersebut.

  4.1.2 Desain Produk

  Dalam tahap ini dilakukan bebera langkah yaitu :

  a. Menentukan Kompetensi Khusus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Watu Agung Kab.Semarang.

  Pengembangan media pembelajaran video inteaktif materi gerak benda ini disesuaikan dengan kompetensi dasar yaitu menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.

  b. Menentukan Tujuan Penggunaan Produk Tujuan dari penggunaan produk media pembelajaran video interaktif materi gerak benda ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan mempermudah peserta didik dalam memahami materi perubahan kenampakan benda langit.

  c. Menentukan Pengguna Produk Produk dari penelitian ini berupa media pembelajaran berbentuk video interaktif yang digunakan oleh peserta didik SD/Mi sedrajat kelas 3.

  4.1.3 Validasi Desain

  Tahap ini adalah tahap mengembangkan media pembelajaran video interaktif materi gerak benda untuk kelas 3SD dan uji validasi kepada pakar / ahli (expert judgement).

  A. Pengembangan video interaktif materi gerak benda Dalam pembuatan video interaktif materi gerak benda aplikasi Adobe Premiere Pro

  CC.2015 , dan terdapat unsur animasi dalam video tersebut menggunakan Adobe After Effect dan Adobe Photoshop. Pengembangan media pembelajaran video interaktif ini

  terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

  a. Pembukaan Video interaktif ini berawal dari pembuaan oleh peneliti untuk memperkenalkan diri dan membuka pembelajaran dengan materi yang akan disampaikan seperti

Gambar 4.1 berikut iniGambar 4.1 Pembukaan Peneliti di Dalam Video Interaktif b. Bagian memberikan penjelasan materi Pada bagian ini peneliti memberian penjelasan tentang materi gerak benda sesuai dengan K.D 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.Seperti gabar berikut ini

Gambar 4.2 Bagian Video Menjelaskan Tentang Gerak MenggelindingGambar 4.3 Bagian Video Menjelaskan Tentang Gerak MeluncurGambar 4.4 Bagian Video Menjelasan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Gerak BendaGambar 4.5 Bagian Video Yang Menjelaskan Contoh Bentuk Benda Yang Mudah Bergerak

  c. Bagian penutup Pada bagian ini peneliti berpamitan dan mengakhiri kegiatan penjelasan materi yang terdapat dalam video. Seperti pada gambar berikut ini

Gambar 4.6 Peneliti Menutup Kegiatan Dalam Video Interaktif

  B. Validasi Pakar / Ahli (Expert Judgement) Validasi ahli adalah tahap untuk validasi media pembelajaran video interaktif materi gerak oleh validator. Pada tahap validasi ahli menggunakan instrumen yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing. Instrumen validasi media pembelajaran video interaktif materi gerak benda terdiri dari 2 aspek untuk instrumen ahli / pakar materi, dan 3 aspek untuk instrumen ahli / pakar media. Validasi dilaksanakan dengan tujuan agar media pembelajaran video animasi yang telah dikembangkan mendapat masukan dari validator yang memang ahli dalam bidangnya dan sebagai bukti bahwa media yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam penelitian. Daftar validator media pembelajaran video interaktif terdapat pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Daftar Nama Validator

  No Nama Validator Keterangan

  1. Suyatmi Florentina, S.Pd Materi Kepala Sekolah SD Negeri Watu Agung 1

  2. Ridho Sarwono, S.Sn.,M.Pd Media Dosen Kesenian Universitas Darul Ulum Islam

  3. Umi Khusnuryati, S.pd Soal Kepala Sekolah SD Negeri Watu Agung 1

  1. Validasi Pakar Materi Sebelum di ujicobakan, terlebih dahulu materi produk diujicobakan kepada pakar materi. Pakar materi yang memvalidasi media pembelajaran video interaktif materi gerak benda adalah Umi Khusnuryati S.Pd. hasil validasi pakar materi dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Hasil Validas Pakar Materi

  

No Aspek Skor Perolehan Skor Maksimal

  1 Materi

  36

  36

  2 Bahasa

  10

  12 Rata-rata 3,8

  4 Validasi pakar materi dilakukan untuk menilai produk media pembelajaran video interaktif materi gerak benda dari 2 aspek, yaitu : aspek materi dan aspek bahasa.

  a) Aspek Materi Pada aspek materi mencangkup 9 indikator, yaitu kesesuaian materi dengan kompetensi, ketetapan urutan penyajian materi, keaktualan materi, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, keseuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa, kejelasan uraian materi, kedalaman materi, kemudahan untuk dipahami, dan penggunaan sumber dalam muatan materi. Materi yang berada pada media pembelajaran video interaktif materi gerak benda sesuai dengan kebutuhan peserta didik kelas 3 SD yang ditunjukkan dengan skor 4.

  Ketetapan urutan penyajian materi ditunjukkan dengan skor 4. Keaktualan materi yang disajikan ditunjukkan dengan skor 4. Materi gerak benda sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai ditunjukkan dengan skor 4. Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa kelas 3 SD ditunjukkan dengan skor 4. Materi gerak benda diuraian secara jelas ditunjukkan dengan skor 4. Kedalam materi ditunjukkan dengan skor 4. Media pembelajaran video interaktif materi gerak benda yang dikembangkan mempermudah peserta didik untuk memahami materi gerak benda ditunjukkan dengan skor 4. Penggunaan sumber dalam muatan materi ditunjukkan dengan skor 4.

  Penggunaan media pembelajaran video interaktif materi gerak benda bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi khususnya pada materi gerak beda. Media pembelajaran video interaktif materi gerak benda berisi materi yang sesuai dengan kompetensi, aktual, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Dalam penyajian, materi disajikan secara urut dan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Dengan begitu media pembelajaran video interaktif materi gerak benda sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam memahami materi.

  

Aspek Materi

  4

  3

  2

1 Series 1

  Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik

Gambar 4.7 Grafik validasi Materi Aspek Materi

  b) Aspek Bahasa Pada aspek bahasa mencangkup 3 indikator, yaitu kejelasan bahasa yang digunakan, kebakuan istilah yang digunakan dan keterbacaan teks. Kejelasan bahasa ditunjukkan dengan skor 3. Bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran video interaktif materi gerak benda sudah baku ditunjukkan dengan skor 3. Teks pada media pembelajaran video interaktif materi gerak benda dapat dibaca dengan jelas dan bermanfaat sebagai pendukung video interaktif ditunjukkan dengan skor 4.

  Pada media pembelajaran video video interaktif materi gerak benda, bahasa adalah salahsatu aspek pentinng untuk diperhatikan. Jelas atau tidak nya suatu video dapat dilihat dari kejelasan bahasa. Jadi penggunaan bahasa yang baik dan benar (baku) sangatlah penting, serta bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik khususnya pada kelas 3 SD.

4 Aspek Bahasa

  2. Validasi Pakar Media Selain validasi pakar materi, produk juga harus divalidasi oleh pakar media sebelum di ujicobakan. Pakar media yang memvalidasi produk media pengembangan video interaktif materi gerak bendaadalah Ridho Sarwono, S.Sn.,Mpd

  9. Penggunaan alat bantu belajar kognitif

  7. Panduan dan arahan pengguna

  8

  8

  8. Melaju dengan sesuai

  3

  4

  3

  8

  4 Rata-rata 3,26

  4

  1

  2

  3

  Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik

  8

  6. Mudah digunakan

Tabel 4.3 Hasil validasi pakar media

  8

  

No Aspek Skor Perolehan Skor Maksimal

  1. Selaras dengan standar kompetensi, hasil belajar dan tujuan belajar.

  10

  12

  2. Informasinya akurat dan terbaru

  6

  3. Bahasa yang sesuai usia

Gambar 4.8 Grafik Validasi Materi Aspek Bahasa

  17

  24

  4. Tingkat ketertarikan dan keterlibatan

  6

  8

  5. Kualitas teknis

  24

  28 Validasi pakar media dilakukan untuk menilai produk media pembelajaran video interaktif materi gerak benda dari beberapa aspek, yaitu :Selaras dengan standar kompetensi hasil belajar dan tujuan belajar;Informasinya akurat dan terbaru; Bahasa yang sesuai usia;Tingkat ketertarikan dan keterlibatan; Kualitas teknis; Mudah digunakan; Panduan dan arahan pengguna;Melaju dengan sesuai; Penggunaan alat bantu belajar kognitif. Menurut pakar media Michael Bezaleel Wenas, media pembelajaran video interaktif materi gerak benda masuk dalam kategori sangat baik, ditunjukkan dengan rata-rata skor 3,25. Setiap aspek dalam tabel 2 di atas dijelaskan sebagai berikut.

a) Aspek Selaras Dengan Standar Kompetensi, Hasil Belajar dan Tujuan Belajar.

  Pada aspekselaras dengan standar kompetensi, hasil belajar dan tujuan belajar. mencangkup 3 indikator, yaitu uraian materi sesuai di dalam video sesuai dengan standar kompetensi, uraian materi di dalam video sesuai dengan indikator pembelajaran, uraian materi di dalam video sesuai dengan tujuan belajar. Pada media pembelajaran video interatif materi gerak benda sesuai dengan standar kompetensi mater dengan skor 3, uraian materi di dalam video interaktif materi gerak benda sesuai dengan indikator pembelajaran ditunjukkan dengan skor 4, uraian materi di dalam video intraktif materi gerak benda sesuai dengan tujuan belajar ditunjukkan 3.

Gambar 4.9 Validasi Media Aspek Selaras Dengan Standar Kompetensi, Hasil Belajar dan Tujuan Belajar.

  b) Informasi Akurat dan Terbaru

  1

  2

  3

  4 uraian materi sesuai di dalam video sesuai dengan standar kompetensi, uraian materi di dalam video sesuai dengan indikator pembelajaran uraian materi di dalam video sesuai dengan tujuan belajar.

  Aspek Selaras Dengan Standar Kompetensi, Hasil Belajar dan Tujan Belajar Aspek selaras dengan standar kompetensi, hasil belajar dan tujan belajar

  Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik Pada aspek informasi akurat dan terbaru mencakup 2 indikator yaitu :Informasi yang disampaikan jelas/ tidak ambigu, informasi di dalam video tidak mengandung kesalahan-kesalahan.

  Informasi yang disampaian dalam video interaktif materi gerak benda jelas/ tidak ambigu ditunjukkan dengan skor 3, informasi di dalam video interaktif materi gerak benda tidak mengandung kesalahan-kesalahan ditunjukkan dengan skor 3.

  Informasi Akurat dan Terbaru

  4

  3

  2 Informasi akurat dan terbaru

1 Keterangan :

  1 = Kurang Informasi yang disampaikan Informasi di dalam video 2 = Cukup jelas/ tidak ambigu tidak mengandung

  3 = Baik

kesalahan-kesalahan

  4 = Sangat Baik

Gambar 4.10 Validasi Media Informasi Akurat dan Terbaru

  c) Bahasa yang Sesuai Usia Pada bahasa yang sesuai usai mencakup 6 indikator yaitu :

  Tata bunyi dalam penggunaan bahasa pada video jelas, tata bahasa dalam penggunaan bahasa pada video jelas dan mudah dimengerti, kosakata dalam penggunaan bahasa pada video, ejaan dalam penggunaan bahasa pada video, makna dalam penggunaan bahasa pada video, kelogisan dalam penggunaan bahasa pada video.

  Tata bunyi dalam penggunaan bahasa pada video interaktif materi gerak benda sangat jelas untuk siswa kelas 3 SD ditunjukan dengan skor 4, tata bahasa dalam penggunaan bahasa pada video interaktif materi gera benda jelas dan mudah dimengerti untuk usia siswa kelas 3 SD ditunjukan dengan skor 3, kosakata dalam penggunaan bahasa pada video interaktif materi gerak benda jelas dan mudah dipahami untuk usia siswa 3 SD ditunjukan dengan skor 2, ejaan dalam penggunaan bahasa pada video interaktif materi gerak benda cukup baku ditandai dengan skor 2, makna dalam dalam pengunaan bahasa pada video interaktif materi gerak benda ditandai dengan skor 3, kelogisan dalam penggunaan bahasa pada video interaktif materi gerak benda bagus ditandai dengan skor 3.

4 Bahasa yang sesuai usia

Gambar 4.11 Validasi Media Bahasa yang Sesuai Usia

  d) Tingkat Ketertarikan dan Keterlibatan Pada tingkat ketertarikan dan keterlibatan mencakup 2 indikator yaitu : isi dalam video memiliki daya memotivasi siswa dan isi dalam video memiliki daya menarik minat siswa.Isi yang terdapat pada video interaktif materi gerak benda memiliki daya memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar ditandai dengan skor 3. Isi yang terdapat pada video interaktif materi gerak benda dapat menarik minat siswa untuk belajar mata pelajaran IPA khususnya ateri gerak benda ditandai dengan skor 3.

  Penyajian media pembelajaran video interaktif materi gerak benda, dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi media pembelajaran yang menarik minat belajar bagi peserta didik sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar lebih giat lagi guna untuk meningkatkan hasil belajar.

  1

  2

  3

  Bahasa yang sesuai usia Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik

  

Tingkat Ketertarikan dan Keterlibatan

  4

  3

  2 Tingkat ketertarikan dan keterlibatan

1 Keterangan :

  1 = Kurang 2 = Cukup Isi dalam video memiliki daya Isi dalam video memiliki daya 3 = Baik memotivasi siswa menarik minat siswa 4 = Sangat Baik

Gambar 4.12 Validasi Media Tingkat Ketertarikan dan Keterlibatan

  e) Kualitas Teknis Pada kualiatas tenis mencakup 7 indikator yaitu : kualitas keterbacaan, kualitas mudah digunakan, kualitas tayangan atau gambar, relevan dengan tujuan belajar, kesederhanaan, tidak ketinggalan jaman, kualitas teknis (kontras yang bagus, tajam terfokus, dan detail, yang bersih, wana alamiah dan realistik). Kualitas keterbacaan yang ada di dalam video interaktif materi gerak benda sesuai dengan kemampuan siswa kelas 3 SD ditandai dengan skor 4, kualitas video interaktif ateri gerak benda mudah digunakan dalam menerapkan kegiatan belajar mengajar ditandai dalam skor 3, kualitas tayangan atau gambar dalam video interatif materi gerak benda sangan baik dengan kualitas gambar yang hight definition atau kualitas gambar tingii sehingga dalam penayangan video sangat detail ditandai dengan skor 4, relevan atau kesesuaian video interaktif materi gerak benda dengan tujuan belajar peserta didik cukup baik ditandai dengan skor 3, kesederhanaan dalam penyajian video interaktif materi gerak benda tergolong baik ditandai dengan skor 3 sehinga dalam pengoperasian video ini sangat mudah digunakan, video interaktif gerak benda ini tidak ketinggalan jaman ditandai dengan skor 3, kualitas teknis (kontras yang bagus, tajam terfokus, dan detail, yang bersih, wana alamiah dan realistik) yang terdapat dalam video interaktif sangat baik ditandai dengan skor 4.

  Kualitas Teknis

  4

  3

  2

1 Kualitas teknis

  Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik

Gambar 4.13 Validasi Media Kualias Teknis

  f) Mudah Digunakan Pada aspek mudah digunakan ada 2 indikitator yaitu: Video mudah digunakan dari segi pengoperasian dan pengoperasian sederhana dan simpel. Video interaktif materi gerak benda sangat mudah dalam pengoperasiannya ditandai dengan skor 4, video interaktif materi gerak benda dalam pengoperasiannya sangat mudah dan simpel ditandai dengan skor 4.

  Pembuatan video interaktif materi gerak benda dirancang untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar supaya lebih beragam dalam menyampaikan materi sehingga peserta didik antusias untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar, maka dari itu video interaktif materi gerak benda ini dibuat lebih mudah dalam pengoperasiaanya.

  Mudah Digunakan

  4

  3

  2 Mudah digunakan

  1 Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup

  

Video mudah digunakan dari segi Pengoperasian sederhana dan 3 = Baik

pengoperasian simpel 4 = Sangat Baik

Gambar 4.14 Validasi Media Kualias Teknis

  g) Panduan dan Arahan Penggunaan Pada aspek panduan dan arahan penggunaan terdapat 2 indikator yaitu: dilengkapi dengan panduan penggunaan dan dilengkapi dengan arahan pengguna.

  Video interaktif dilengkapi dengan panduan pengunaan ditandai dengan skor 4 serta dalam penggunaan dilengkapi arahan ditandai dengan skor 4. Panduan dan arahan dibuat supaya pengguna yang akan mengoperasian video ini menjdi lebih tahu langkah-langkah yanga akan dijalankan lebih dahulu.

  Panduan dan Arahan Penggunaan

  4

  3

  2 Panduan dan arahan penggunaan

  1 Dilengkapi dengan panduan dilengkapi dengan arahan penggunaan pengguna

Gambar 4.15 Validasi Media Panduan dan Arahan Penggunaan h) Melaju dengan sesuai Pada aspek melaju dengan sesuai hanya ada satu indikator yaitu: Materi yang disampaikan di dalam video melaju secara urut sesuai dengan materi. Materi yang ada di dalam video interaktif materi gerak benda disampaikan dsecara urut dan sesuai dengan materi yang ada dalam kompetensi dasar yang telah digunakan ditandai dengan skor 4. i) Penggunaan alat bantu belajar kognitif

  Indikator yang ada di dalam aspek penggunaan alat bantu belajar kgnitif hanya terdapat satu indikator yaitu dilengkapi dengan rangkuman materi atau wawasan. Dalam penggunaan alat bantu belajar kognitif yang ada di dalam video materi gerak benda dilengkapi dengan rangkuman materi atau wawasan ditandai dengan skor 3.

4.1.4 Revisi Desain

  a) Revisi Tampilan BackgroundDalam Video Revisi produk awal dilakukan dengan mengikuti saran dari pakar materi dan pakar media. Skor dalam perolehan pada validasi materi dan media termasuk dalam kategori bagus, akan tetapi masih ada beberapa saran guna perbaikan media pembelajaran videointeraktif materi gerak benda.

  Pada video interaktif materi gerak benda sebelumnya tampilan backgrounddalam video terlihat berantakan dan tertata rapi. Untuk perbaikan dalam video interaktif materi gerak benda supaya dalam video terlihat layak untuk disajikan. Perbaikan pada background video interaktif disajikan pada Tabel15.

  

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tabel 4.4 Perbaikan Backgrounddi Dalam Video b) Revisi Tampilan Tayangan Pertama Dalam Penyajian Video Tampilan tayangan pertama dalam penyajian video interaktif materi gerak benda tidak terdapat animasi yang memperliatkan memperkenalkan video interaktif. Untuk perbaikan dalam tampilan tayangan pertama diberikan animasi perkenalan video interaktif materi gerak benda supaya dalam video terlihat layak untuk disajikan.

  Perbaikan pada tampilan pertamavideo interaktif disajikan pada Tabel 16.

  

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tabel 4.5 Perbaikan Tampilan Pertama Tayangan Video

  c) Revisi Format File Video Penggunaan format video interaktif materi gerak benda pada mulanya mengunakan format file AVI. AVI ( Audio Video Interleave) merupakan format file video buatan Microsoft, format tersebut adalah format baku dalam pembuatan video akan tetapi format tersebut berukuran sangat besar, berkas AVI merupakan formatvideo yang belum terkompresi sehingga berkas AVI dapat menggunakan

  codec yang berbeda-beda. Akibatnya jika menjalankan suatu berkas AVI pada suatu

  perangkat komputer sementara codec yang digunakan file AVI tersebut belum terinstal maka berkas tersebut tidak bisa dijalankan atau tidak berjalan lancar dalam pemutaran video. Untuk perbaikan dalam video interaktif materi gerak benda supaya dalam pemutaran video berjalan lancar maka format file video yang awal mula berformat AVI diubah menjadi H.264.H.264 adalah kompresi yang dikembangkan untuk digunakan dalam sistem definisi tinggi akan tetapi dalam ukurannya bisa rendah tanpa mengurangi kualitas gambar atau suara dalam setiap video.Perbaikan pada tampilan pertamavideo interaktif disajikan pada Tabel 16

  

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tabel 4.6 Perbaikan Format File Video

  d) Revisi Volume Audio Backsound Volume audio backsound terlalu keras sehingga menyamarkan audio dari pengisi suara sehingga kurang maksimal dalam memahami materi pada saat pengisi suara menyampaiakn materi. Untuk perbaikan audio maka volume pada backsound di kurangi agar tidak menyamarkan audio pengisi suara.

4.1.5 Uji Coba Produk

  Uji coba produk dapat disebut juga dengan uji terbatas.Uji coba terbatas dilaksanakan setelah melakukan validasi kepada pakar media dan pakar materi. Revisi pada media pembelajaran video interaktif materi erak benda dilakukan sesuai dengan saran dan kritik pakar media dan pakar materi. Uji coba terbatas dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2017. Data yang diperoleh dari uji coba terbatas meliputi angket respon guru, lembar observasi guru selama mengajar, angket respon siswa, dan hasil tes pretest dan posttest pesera didik kelas 3.Berikut akan di bahas secara rinci mengenai data angket respon guru, angket respon siswa, hasil pretest dan posttest, dan lembar observasi dari hasil uji coba terbatas.

  a. Data Angket Uji Coba Terbatas Pada uji coba terbatas, angket diberikan kepada guru kelas dan 10 siswa dari 23 peserta didik. Hasil respons guru dan respons siswa terhadap media pembelajaran video interakti materi gerak bendadapat dilihat pada Tabel beriut ini.

Tabel 4.7 Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Terbatas

  

No Indikator Skor Kategori

  1 Pembelajaran menggunakan media pembelajaran Sangat

  4 video interaktif materi gerak benda lebih mudah. Baik

  2 Video animasi video interaktif materi gerak benda Sangat

  4 sangat membantu dalam pembelajaran. Baik

  3 Pembelajaran menggunakan video interaktif materi gerak benda dapat memfasilitasi peserta didik lebih

  3 Baik aktif dan kreatif.

  4 Pembelajaran menggunakan video interaktif materi Sangat gerak benda dapat meningkatkan motivasi siswa

  4 Baik dalam belajar.

  5 Desain dalam video interaktif materi gerak benda Sangat

  4 menarik bagi siswa.

  Baik

  6 Pembelajaran menggunakan video interaktif materi Sangat gerak benda dapat meningkatkan rasa ingin tahu

  4 Baik peserta didik.

  Rata-rata 3,83 Sangat Baik

  Angket yang diberikan kepada guru kelas terdiri dari 6 indikator. Rata-rata skor yang diperoleh adalah 3,83 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian menurut hasil angket respons guru media pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran.

Tabel 4.8 Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Terbatas

  No Aspek Jumlah Jawaban YA TIDAK

  1. Tampilan

  10

  2. Isi Materi

  10

  3. Kemanfaatan

  10 Setiap aspek dalam Tabel akan dijelaskan sebagai berikut.

  1. Apek Tampilan Pada aspek tampilan mencangkup 2 indikator, yaitu video interaktif dapat dilihat dengan baik dan jelas serta video interaktif dapat membantu dalam memahami materi..

  Dari 10 peserta didik memberikan jawaban YA.

  2. Aspek Isi Materi Pada aspek isi materi mencangkup 4 indikator yaitu materi sesuai dengan kompetensi dasar, materi mudah dipahami, bahasa yang digunakan dalam video mudah dipahami, pembelajaran menjadi lebihi menarik. Dari 10 peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.

  3. Aspek Kemanfaatan Pada aspek kemanfaatan mencangkup 4 indikator yaitu meningkatkan motivasi belajar, memberikan pengetahuan terkait dengan materi yang diajarkan, meningkatkan semangat belajar, mendapat pengalaman baru. Dari 10 peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.

  b. Data Pretest dan Posttest Uji Coba Terbatas Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas dapat dilihat dibawah ini.

  Iterval Kelas

  K = 1+3,3log n Rentang data = data terbesar

  • – data terkecil + 1 Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

  Keterangan K = jumlah kelas interval

  n = banyaknya data

  1. Data Hasil Pretest Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

  K = 1 + 3,3 log n

  = 1 + 3,3 log 10 = 1 + 3,3 x 1 = 1 + 3,3 = 4,31 = 4 Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

  Rentang data = data terbesar

  • – data terkecil + 1 = 80
  • – 45 + 1 = 36

  Panjang kelas =

  = = 9

  Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 4 kelas dengan panjang kelas 9. Tabel distribusi frekuensi dasil pretest dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Terbatas

  Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

  45-54 2 20% 55-64 5 50% 65-74 2 20% 75-84 1 10%

  Dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 45-54 sebanyak 2 anak dengan persentase 20%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 55- 64sebanyak 5 anak dengan persentase 50%. Jumlah peserta didik dalam kelas inteval 65-74 sebanyak 2 anak dengan persentase 20%.Jumlah peserta didik dalam kelas inteval 75-84 sebanyak 2 anak dengan persentase 10%

  Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajkan persebarn data hasil pretest pada grafik dibawah ini.

Gambar 4.16 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Terbatas

  1

  2

  3

  4

  5

  6 45-54 55-64 65-74 75-84

  

Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Terbatas Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Terbatas c. Data Lembar Observasi Uji Coba Terbatas Lembar observasi diberikan kepada guru kelas pada saat melakukan uji coba terbatas. Hasil lembar observasi dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.10 Hasil Observsi Uji Coba Terbatas

  No Instrumen Skor

  1

  2

  3

  4

  1. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan √ materi yang terdapat dalam media pembelajaran video interaktif materi gerak benda.

  2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur media √ pembelajaran video interaktif materi gerak benda

  3. Pesertadidik antusias dalam mengikuti pembelajaran √

  4. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran √ yang telah dipelajari

  5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS √

  6. Siswa mengerjakan soal LKS dengan antusias √

  7. Guru memberikan umpan balik √

  Jumlah

  6

  20 Total

  26 Rata-rata 3,25 Kategori

  Sangat Baik

  Dari tabel dapat diketahui dari 7 item yang disajikan terdapat 2 item yang mendapatkan skor 3 dan 5 item yang mendapat skor 4. Dengan jumlah total 26 total maksimal 28 didapatkan rata-rata 3,25 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan media pembelajaran video interaktif materi gerak benda sudah sangat baik.

4.1.6 Revisi Hasil Uji Coba Produk

  Media pembelajaran video interaktif materi gerak benda sudah bagus dan tidak perlu dilakukan perbaikan, namun pada pelaksanaannya digunakan bantuan speaker agar peserta didik dapat mendengarkan audio dengan jelas.

4.1.7 Uji Coba Pemakaian

  Uji coba pemakaian dilaksanakan setelah pelaksanaan uji coba produk atau uji coba terbatas. Sebelum media pembelajaran video interaktif materi gerak benda diuji cobakan pada pada uji coba pemakaian, media pembelajaran video interaktif materi gerak ben harus di revisi sesuai saran dan kritik yang diberikan pada saat uji coba produk. Pelaksanaan uji coba pemakaian yaitu pada tanggal 31 Juli 2017. Data yang diperoleh dari uji coba pemakaian adalah angket respons guru, angket respons siswa, lembar observasi guru, dan hasil pretest dan pretest siswa kelas 3. a. Data Angket Uji Coba Pemakaian Pada uji coba pemakaian, angket diberikan kepada guru dan siswa satu kelas. Hasil dari angket respons guru dan angket respons siswa terhadap pembelajaran menggunakan media pembelajaran video interaktif materi gerak bendadapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.11 Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Pemakaian

  

No Indikator Skor Kategori

  1. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran Sangat

  4 video interaktif materi gerak benda lebih mudah. Baik

  2. Video interaktif materi gerak benda sangat Sangat

  4 membantu dalam pembelajaran. Baik

  3. Pembelajaran menggunakan video interaktif materi gerak bendadapat memfasilitasi peserta didik lebih

  3 Baik aktif dan kreatif.

  4. Pembelajaran menggunakan video interaktif materi Sangat gerak benda dapat meningkatkan motivasi siswa

  4 Baik dalam belajar.

  5. Desain dalam video interaktif materi gerak bendabagi Sangat

  4 siswa.

  Baik

  6. Pembelajaran menggunakan video interaktif materi Sangat gerak benda dapat meningkatkan rasa ingin tahu

  4 Baik peserta didik.

  Rata-rata 3,8 Sangat Baik

  Angket yang diberikan kepada guru kelas terdiri dari 6 indikator. Rata-rata skor yang diperoleh adalah 3,83 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian menurut hasil angket respons guru media pembelajaran video interaktif materi gerak benda sangat sesuai untuk digunakan proses pembelajaran.

  Selain memberikan angket kepada guru kelas, angket juga diberikan kepada peserta didik. Hasil dari angket respons peserta didik uji coba pemakaia dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.12 Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Pemakaian

  No Aspek Jumlah Jawaban YA TIDAK

  1. Tampilan

  23

  2. Isi Materi

  23

  3. Kemanfaatan

  23 Setiap aspek dalam Tabel akan dijelaskan sebagai berikut.

  1. Apek Tampilan Pada aspek tampilan mencangkup 2 indikator, yaitu video interaktif dapat dilihat dengan baik dan jelas serta video interaktif dapat membantu dalam memahami materi..

  Dari 23 peserta didik memberikan jawaban YA.

  2. Aspek Isi Materi Pada aspek isi materi mencangkup 4 indikator yaitu materi sesuai dengan kompetensi dasar, materi mudah dipahami, bahasa yang digunakan dalam video mudah dipahami, pembelajaran menjadi lebihi menarik. Dari 23 peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.

  3. Aspek Kemanfaatan Pada aspek kemanfaatan mencangkup 4 indikator yaitu meningkatkan motivasi belajar, memberikan pengetahuan terkait dengan materi yang diajarkan, meningkatkan semangat belajar, mendapat pengalaman baru. Dari 23 peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.

  b. Data Pretest dan Posttest Uji Coba Pemakain Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas sebagai berikut.

  Interval Kelas : K = 1+3,3 log n

  Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1 Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

  Keterangan K = Jumlah kelas interval

  n = banyaknya data

  1.Data Hasil Pretest Uji Coba Pemakain

  K = 1 + 3,3 log n

  = 1 +3,3 log 23 = 1 + 3,3 x 1,36 = 1 + 4,488 = 5,488 = 5

  Rentang Data :

  Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1 = 88 - 60 + 1 = 29

  Panjang kelas = = = 5,8 = 6

  Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 5 kelas dengan panjang kelas 6. Tabel distribusi frekuensi hasi pretest uji coba luas dapat dilihat pada tabel 4.13

Tabel 4.13 Distribusi Frekuenasi Hasil Pretest Uji Coba Luas

  Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

  60-66 2 9% 67-73 11 48% 74-80 4 30% 81-88 5 13%

  Dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 60-66 sebanyak 2 anak dengan persentase 9%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 67-73 sebanyak 11 anak dengan persentase 48%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 74-80 sebanyak 7 anak dengan persentase 30%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 81-88 sebanyak 3 anak dengan persentase 13%.

  Berdasarkan distribusi hasil pretest uji coba luas disatas, dapat disajikan persebaran data hasil pretest pada grafik di bawah ini.

  Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Pemakaian

  12

  11

  10

  9

  8

  7

  6 Frekuensi Hasil Pretest Uji

  5 Coba Luas

  4

  3

  2

  1 60-66 67-73 74-80 81-88

Gambar 4.17 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Pemakain

  2. Data Hasil Posttest Uji Coba Pemakaian Data hasil posttest yang didapatkan diolah berdasrkan rumus yang telah dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

  Interval Kelas : K = 1+3,3 log n

  Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1 Panjang kelas =

  Keterangan: K = Jumlah kelas interval

  n = banyaknya data

  1.Data Hasil Posttest Uji Coba Pemakain

  K = 1 + 3,3 log n

  = 1 +3,3 log 23 = 1 + 3,3 x 1,36 = 1 + 4,488 = 5,488 = 5

  Rentang Data :

  Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1 = 96 - 80 + 1 = 21

  Panjang kelas = = = 4,20 = 4

  Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 5 kelas demgam panjang kelas 4. Tabel distribusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Pemakaian

  Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

  76-80 5 22% 81-85 4 17% 86-90 6 26% 91-96 8 35%

  Dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 76-80 sebanyak 5 anak dengan persentase 22%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 81-85 sebanyak 4 anak dengan persentase 17%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 86-90 sebanyak 6 anak dengan persentase 26%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 91-96 sebanyak 8 anak dengan persentase 35%.

  Berdasarkan distribusi hasil pretest uji coba luas disatas, dapat disajikan persebaran data hasil pretest pada grafik di bawah ini.

  Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Pemakaian

  9

  8

  7

  6

  5 Frekuensi Hasil Posttest Uji

  4 Coba Pemakaian

  3

  2

  1 76-80 81-85 86-90 91-96

Gambar 4.18 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Pemakaian

  3. Data Hasil Pretest dan Posttest Data pada tabel berikut ini menyajikan nilai terendah (minimum), nilai tertinggi

  (maksimum) , jumlah (sum), rata-rata (mean), dan skor hasil pretest dan posttest. Data ini diolah dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 24.

Tabel 4.15 Deskriptif Statistik Pretest dan Postte

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pretes

  23

  60.00 88.00 74.5217 6.93391 Postes

  23

  76.00 96.00 86.9565 5.28702 Valid N (listwise)

23 Dari tabel 27 dapat dilihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 60 dan nilai

  tertinggi dari pretest adalah 88 dengan rata-rata 74,52. Nilai terendah dari posttest adalah 76 dan nilai tertinggi dari posttest adalah 96 dengan rata-rata 86,95. Grafik skor rata-rata hasil pretest dan posttest disajikan pada grafik dibawah ini

  

Series Deskriptif Statistik Pretest dan

Posttest

  90

  85

  80 Series Deskriptif Statistik

  75 Pretest dan Posttest

  70

  65 Pretest Posttest

Gambar 4.19 Grafik Rata-Rata Pretest dan Possttest

  4. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest Berikut ini akan disajikan data ketuntasan hasil pretest dan posttes dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 70.

Tabel 4.16 Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

  Ketuntasan Pretest Posttest Jumlah Persentase Jumlah Persentase

  Tuntas 18 78% 23 100% Tidak Tuntas 5 22% 0%

  Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa peserta didik yang tidak tuntas pada saat dilaksanakan pretest adalah 5 anak atau 22% dan yang tuntas sebanyak 18 anak atau 78%. Pada saat posttest tidak terdapat peserta didik yang tidak tuntas atau 0%, dan 23 peserta didik yang tuntas atau 100%. Data ketuntasan disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini.

  26

  24

  22

  20

  18

  16

  14 Tuntas

  12 Tidak tuntas

  10

  8

  6

  4

2 Pretest Posttest

Gambar 4.20 Grafik Ketuntasan Pretest dan Posttest

  5. Analisis Hasil Pretest dan Posttest Analisis hasil dari pretest dan posttest diuji secara statistik dengan melakukan uji beda rerata. Langkah sebelum melakukan uji beda rerata adalah dengan melakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.17 Uji Normalitas Hasil Pretest

  Shapiro-Wilk

  VAR00

002 Statistic df Sig.

  VAR00001 1 .951 23 .306

a. Lilliefors Significance Correction

  Dari uji normalitas hasil pretest, diketahui bahwa nilai signifikansi shapiro-Wilk menunjukkan angka 0,306. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal karena nilai signifikansi > 0,05. sedangkan uji normalitas posttest dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini.

Tabel 4.18 Uji Normalitas Hasil Posttest

  Shapiro-Wilk

  VAR00

016 Statistic df Sig.

  VAR00015 .920 23 .067

a. Lilliefors Significance Correction

  Dari uji normalitas hasil posttest, diketahui bahwa nilai signifikansi Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0,102. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal.Setelah diketahui kedua data berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda rerata, yakni dengan uji T berpasangan (Paired Sample T-Test). Hasil Uji T berpasangan dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 4.19 Hasil Uji T Berpasangan

  

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

  

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

  Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper Nilai Equal variances 2.216 .144 -6.839

  44 .001 -12.43478 1.81816 -16.09905 -8.77051 assumed Equal variances

  • 6.839 41.119 .001 -12.43478 1.81816 -16.10632 -8.76325 not assumed

  Berdasarkan uji paired sampel T Test apabila sig (2--tailed) < 0,005 yang berarti ada perbedaan antara pretest dan posttets. Pada tabel sig (2-tailed) menunjukkan angka 0,001, berarti ada perbedaan antara pretest dan posstest, dan media pembelajaran video interaktif gerak benda layak untuk digunakan.

  6. Hasil Lembar Observasi Uji Coba Pemakaian Lembar observasi diberikan kepada guru pada saat melakukan uji coba luas. Lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 4.20 berikut.

Tabel 4.20 Hasil Observsi Uji Coba Terbatas

  Dari hasil uji coba pemakaian media pembelajaran video interatif materi gerak benda tidak ada revisi yang diberikan oleh guru kelas sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dengan baik dan lancar.

  Dari tabel 15 dapat dilihat dari 7 item yang disajikan terdapat 1 item yang mendapatkan skor 3 dan 6 item yang medapatkan skor 4. Dengan julmah total 27 dari skor maksimal 28 didapatkan rata-rata 3,85 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan media pembelajaran video interatif materi gera benda sudah sangat baik.

  Sangat Baik

  27 Rata-rata 3,84 Kategori

  24 Total

  3

  Jumlah

  7. Guru memberikan umpan balik √

  6. Siswa mengerjakan soal LKS dengan antusias √

  5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS √

  4. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari √

  3. Peserta didik antusia dalam mengikuti pembelajaran √

  2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur media pembelajaran video interaktif materi gerak benda √

  √

  1. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang terdapat dalam media pembelajaran video interaktif materi gerak benda.

  4

  3

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DENGAN JARIMATIKA PADA MATERI PERKALIAN SISWA KELAS II DI SD GUGUS MUWARDI KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017 TUGAS AKHIR - Institutional Rep

1 1 18

6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hakikat Pembelajaran Tematik Terpadu 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

0 0 68

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

0 0 99

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SALATIGA 06 TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamatan Tuntang

0 0 5

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamatan Tuntang

0 0 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamata

0 0 12