Perkembangan Masa DAN Dewasa Madya

Usia Madya: Penyesuaian
Pekerjaan dan Kelurga
KELOMPOK 3 :
1. Monika Devita 15.E1-0094
2. Yoanita P 15.E1-0103
3. Maria Trian 15.E1-0115
4. Fachrisya Meutia
15.E1-0117
5. Anggela Novena 15.E1-0142
6. Chika Afrida 15.E1-0144
7. Beva Anggun 15.E1-0102

Penyesuaian Pekerjaan



Zaman dulu relatif hanya sedikit orang hidup
sampai usia madya dan hanya sedikit orang
tetap bekerja sepanjang periode ini. Lebih
jauh lagi perubahan dalam pola kerja dan
kondisi yang ada terjadi lebih lambat daripada

yang terjadi sekarang.Maka secara relatif
hanya sedikit pekerja yang dipengaruhi
perubahan demikian dan mereka yang
terpengaruh hanya menderita sedikit.

Perbedaan Jenis Kelamin dalam
Penyesuaian Pekerjaan


Semakin bertambahnya jumlah wanita yang
memasuki dunia kerja usia madya, maka
masalah pengalaman menyesuaikan diri
dengan pekerjaan bukan monopoli pria saja.
Wanita juga mempunyai banyak masalah
yang sama dengan pria bahkan banyak
wanita menganggapnya sebagai masalah
yang unik bagi mereka.

Perubahan Kondisi Bekerja Yang
Mempengaruhi Pekerja Berusia Madya


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sikap Sosial yang Tidak Menyenangkan
Strategi Perekrutan Karyawan
Meningkatnya Penggunaan Otomatisasi
Kerja Kelompok
Peranan Isteri
Masa Pensiun Wajib
Kekuasaan Bisnis Besar
Relokasi

Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian

pekerjaan pada usia madya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kepuasan Kerja
Kesempatan Promosi
Harapan Pekerjaan
Meningkatnya Penggunaan Otomatisasi
Semakin Meningkat
Sikap Pasangan
Sikap Terhadap Usaha Besar
Sikap Terhadap Teman Sekerja
Relokasi


Penyesuaian Terhadap Perubahan
Pola Keluarga

Penyesuaian terhadap perubahan pola
keluarga




Pola kehidupan keluarga yang dijalani banyak
mengalami perubahan selama periode usia
madya.
Penyesuaian terhadap perubahan ini biasanya
lebih sulit bagi wanita karena kehidupan
wanita berpusat pada rumah dan anggota
keluarga selama taun-taun usia dewasa dini.

Faktor penghambat penyesuaian diri thd
perubahan pola keluarga pd usia madya






Perubahan fsik
Gangguan yang bersifat mental dan fsik yang
datang bersama dengan hadirnya menopause
wanita sering memperberat proses
penyesuaian diri pada usia madya.
Hilangnya peran sebagai orangtua
Kurangnya persiapan






Perasaan kegagalan
mereka yang berusia madya yang
perkawinannya tidak menghasilkan sesuatu

yang mereka harapkan sering menyalahkan
dirinya sendiri dan merasa bahwa mereka
gagal.
Merasa tidak berguna lagi
Kekecewaan terhadap perkawinan
disebabkan oleh berbagai perubahan yang tak
terduga dalam kehidupan perkawinan. Misal
suami diberhentikan dari pekerjaan, atau anak
tiidak bisa memberikan sesuatu yg
diharapkan ortu



Merawat anggota keluarga yang berusia
lanjut.
pada umumnya orang yang berusia madya
merasa kesal karena diberi tanggung jawab
untuk merawat keluarga yang berusia lanjut.

Kondisi yang menunjang kepuasan kerja

pada usia madya






Prestasi kerja sebaiknya diterapkan jauh
sebelumnya
Kepuasan yang diperoleh setiap anggota
keluarga atas prestasi yang dicapai dalam
kerja
Kesempatan untuk mengaktualisasikan diri
dalam pekerjaan
Hubungan yang menyenangkan dengan
sesama pegawai








Kepuasan yang diperoleh atas perlakuan dari
kebijakan organisasi dan atasan langsungnya
Kepuasan terhadap ketentuan yang dibuat
oleh pimpinan ttg tunjangan kesehatan, cuti,
dsb
Merasa aman dengan pekerjaannya
Tidak ada paksaan untuk berpindah tugas
untuk memegang tanggung jawab tertentu
utk memajukan/ untuk pindah ke pekerjaan
baru.

Penyesuaian terhadap perubahan peran




Pada waktu anak-anak mulai meninggalkan

rumah untuk studi di perguruan tinggi,
menikah, atau mencari pekerjaan, orangtua
harus menghadapi penyesuaian kehidupan.
Kesulitan penyesuaian diri terhadap kepergian
anak dari rumah dan terhadap perubahan
peran yang diperlukannya semakin meningkat
bagi ortu yang mempunyai sedikit minat
keluar lingkup keluarga dan telah membangun
kehidupan mereka disekitar anak-anak
mereka.



Orangtua yang terlalu melindungi anaknya
cenderung membuat anak mereka berpusat
dan bergantung pada kehidupan orangtuanya.

Penyesuaian diri tehadap pasangan





Dengan berakhirnya tanggung jawab sebagai
orangtua, sekali lagi suami dan isteri menjadi
saling bergantung satu sama lain.
Berhasil atau tidaknya perubahan pola
hubungan tersebut dipengaruhi oleh seberapa
baik penyesuaian yg mereka lakukan pada
waktu peranan mereka sbg ortu dianggap
lebih penting daripada peranan suami istri.

Penyesuaian Seksual


Penyebab dari penyesuaian Seksual yang buruk:
1.

2.
3.


4.

Keinginan untuk melakukan hubungan seksual
bagi pria berbeda dengan wanita pada usia
tersebut.
Penyesuaian seksual yang buruk sering terjadi
apabila pria menjadi kehilangan
Selama usia 40-an dan awal 50-an hambatan
seksual bagi wanita hilang, dan gairah seksual
lebih besar
Beberapa wanita usia tengah baya menyadari
bahwa hal itu merupakan kesempatan terakhir
untuk mempunyai anak sedangkan laki-laki tidak
menginginkan itu.

Penyesuaian terhadap pihak keluarga
pasangan


Faktor yang menghambat :
1.

2.

3.

4.

Singkatnya masa perkenalan menjadikan ortu
hanya memiliki sedikkit waktu untuk mengenal
calon besan dan keluarganya.
Kecenderungan pasangan usia madya untuk
memberikan terlalu banyak nasihat kepada
menantu
Perbedaan latar belakang sosial keluarga
pasangan yang sering menimbulkan kritik tidak
sehat dan ketegangan hubungan
Menikah sebagai pelarian menimbulkan
perasaan malu, benci dan kemarahan

5.

6.

7.

Ketergantungan psikologis anak perempuan yang
telah menikah terhadap ortunya dpt
mengakibatkan suaminya benci atau marah
kepada mereka.
Tidak setuju dengan jenis pekerjaan yang
ditekuni oleh menantu laki-laki/ perempuan
setelah perkawinan.
Kurangnya jumlah cucu yang dapat
mengecewakan orangtua usia madya

Penyesuaian diri dengan masa kakek-nenek


Kakek dan nenek sebagai kelompok
memegang peranan yang kurang penting
dalam kehidupan anak-anak dan cucucucunya ketimbang yang yang pernah mereka
lakukan pada masa sebelumnya. Alasannya
karena banyak wanita berusia madya
bekerja , setelah anak-anaknya menikah dan
akibatnya mereka tidak sempat lagi sebagai
babysitter bagi cucu-cucunya.

Penyesuaian Diri dengan Hidup
Sendiri

Pada usia madya, kebanyakan pria dan wanita
telah menyesuaikan diri menjadi single dan
selalu bahagia dengan pla hidup yang di
bangunnya.

Wanita & Pria
Pada umumnya kaum wanita lebih realis
untuk mengetahui bahwa setelah usia mereka
lewat lewat empat puluh tahun, kesempatan
mereka untuk menikah semakin kecil.
Sedangkan pada kaum pria, mereka lebih
merasa bahwa atas dasar pertimbangan
sosial, mereka lebih beruntung serta mereka
tahu bahwa mereka dapat menikah kapan
saja mereka mau.

Masalah Wanita & Pria Lajang


Masalah Wanita Lajang
masalah yang berhubungan dengan pekerjaan
dan pengenbangan kejuruan lebih serius bagi
wanita berusia madya daripada pria.



Masalah Pria Lajang
biasanya lebih beruntung daripada wanita
lajang. Karena ia belum mempunyai
tanggungjawab keluarga selama tahun
dewasa ini.

PENILAIAN PENYESUAIAN DIRI
DENGAN USIA MADYA






4 Kriteria yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat kemudahan penyesuaian
seseorang terhadap usia madya:
Prestasi
Tingkat Emosi
Efek pada Kepribadian
Kebahagiaan

Penyesuaian Diri dengan Hilangnya
Pasangan




Pria yang ditinggalkan istrinya akan
mengalami kekacauan pola hidup
Wanita yang menjanda akan pergi bekerja dan
hidup dalam bentuk yang berbeda dari yang
sebelumnya bersama suami

Akibat hilangnya pasangan



Kehilangan pasangan karena perceraian
Kehilangan pasangan karena kematian

Kehilangan pasangan karena perceraian
Masalah sosial

Dikucilkan dari kegiatan sosial
Kehilangan teman

Masalah ekonomi

Tuntutan menghidupi diri sendiri dan anak

Masalah umum yang dihadapi pria atau wanita yang
bercerai








Masalah
Masalah
Masalah
Masalah
Masalah
Masalah

ekonomi
praktis
psikologis
emosional
sosial
kesepian






Masalah pembagian
tanggungjawab
terhadap
pemeliharaan anak
Masalah seksual
Masalah perubahan
konsep diri

Kehilangan pasangan karena kematian
4 tahap ‘jangka waktu’ menurut Conroy:
 Hilangnya semangat hidup
 Hidup merana
 Depresi
 Bangkit kembali

Menikah lagi
PRIA


Menikah lagi
relatif lebih
mudah karena
banyak wanita
yang lebih muda/
seusianya yang
siap dan mau
menikah

WANITA


Kesempatan unt
menikah lagi
semakin kecil
sejalan dengan
bertambahnya
usia

Penyesuaian Diri dengan Ambang
Masa Pensiun



Tak dapat di bantah lagi bahwa masalah
penyesuaian yang paling serius dan paling
umum dalam masa pensiun adalah yang
berhubungan dengan anggota keluarga.
Walaupun beberapa istri dan anak-anak yang
masih tinggal dirumah melihat kearah
berhentinya pecari nafkah dalam keluarga,
sedang yang lain menganggap kecil pendapat
tentang bagaimana masa pensiun akn
mempengaruhi pola hidup mereka.

Penyesuaian Diri dengan Ambang
Usia Lanjut



Berdasarkan fakta Psikologis yang telah
memasyarakat, penyesuaian seseorang
terhadap sembarang masalah akan lebih
mudah dan lebih cepat apabila
sebelumnya ia sudah siap untuk
menghadapi masalah dan menanggulangi
masalah yang belum diketahui dan tanpa
diharapkan sebelumnya.







Orang usia madya yang tidak mempunyai
sikap yang menyenangkan dalam menghadapi
usia lanjut, mereka akan berperilaku tidak
perduli dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan masalah usia tua.
Pria maupun wanita usia madya sering
ketakutan dengan usia lanjut, akibatnya
mereka sering merasa tidak tenang.
Namun apabila Pria dan wanita dapat
menyesuaikan diri dengan sukses pada masa
tuanya, ia harus membuat persiapan jauhjauh hari.

Bahaya Pekerjaan dan Perkawinan
pada Usia Madya

Bahaya Pekerjaan









Kegagalan dalam Mencapai Cita-cita Awal
Mandirinya Kreativitas
Kebosanan
Keagungan
Perasaan “Terperangkap”
Pengangguran
Sikap Tidak MenyenangkanTerhadap Pekerjaan
Mobilitas geografs

Bahaya Perkawinan










Perubahan Peran
Kebosanan
Oposisi Terhadap Perkawinan Anak
Ketidakmampuan Membangun Hubungan
Yang Memuaskan dengan Pasangan Sebagai
Pribadi
Penyesuaian Seksual
Merawat Orangtua Usia Lanjut
Hilangnya Pasangan
Kawin Lagi

Penilaian Penyesuaian Diri dengan
Usia Madya





Usia madya seharusnya menjadi masa
“purna” dan masa kebebasan baru, bukan
hanya dari perawatan dan tanggungjawab
akan rumah, tetapi juga dari masalah dan
beban ekonomi
Usia madya juga dijadikan sebagai saat untuk
membatasi diri sebagai pribadi lebih daripada
sekedar “bapak” atau “ibu”





Namun bagi banayk orang, usia madya
dianggap sebagai saat penyesalan,
kekecewaan dan secara umum tidak bahagia.
Yang lebih buruk lagi bagi orang usis madya
adalah bahwa orang yang sering merasa
gagal dalam meraih cita-cita, sehingga usia
madya dianggap sebagai keterlambatan untuk
mencapai segala harapan dan cita-citanya.



Tingginya tingkat kasus bunuh diri pada usia
madya merupakan bukti bahwa periode
tersebut merupakan saat-saat penyesuaian
diri yang sangat buruk.

4 Kriteria untuk mengatur kemudahan
penyesuaian seseorang terhadap usia
madya
1.
2.
3.
4.

Prestasi
Tingkat Emosional
Efek pada Kepribadian
Kebahagiaan.

Prestasi


Makin besar prestasi yang dicapai seseorang
yang berusia madya dengan yang dicitacitakan sebelumnya makin besar kepuasan
yang diperoleh, dan dengan demikian berarti
makin baik proses penyesuaian diri yang
dilakukan

Tingkat Emosional


Tingkat emosi seseorang merupakan kriteria
kedua yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan seseorang dalam menyesuaikan
dirinya dengan usia madya. Artinya seberapa
tegang ia menghadapi masa usia madya,
yang berkaitan dengan masalah-masalah
yang akan dihadapinya.

Efek pada Kepribadian


Cara yang di dalamnya perubahan peran dan
fsik mempengaruhi konsep diri orang usia
madya adalah kriteria ketiga yaitu seberapa
baik seseorang melakukan penyesuaian diri
dengan peran masa usia madya.

Kebahagiaan


Kebahagiaan pada usia madya seperti halnya
pada usia mana pun, timbul dan dialami
apabila kebutuhan dan keinginan sesorang
pada waktu tertentu terpenuhi dan terpuasi.