PERANAN ISTRI PETANI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016

ISSN: 2476 – 9576

PERANAN ISTRI PETANI DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA

Hartiwi Agustina
Email : hartiwi_agustina@gmail.com
STIE Palangka Raya
ABSTRACT
The farmer-wives have a vital role in coping and resolving their families’
poverty. The role itself is still cannot be separated with the stereotypical concept of
an ideal woman figure among Indonesian society which later determines the farm
work they are allowed to engage with. This study was set in two objectives, namely
(1) to find and investigate the kind of role the farmer-wives engage on domestic
sector in the effort of increasing their domestic welfare and (2) to find and
investigate the farmer-wives’ role in public sector to increase their domestic
welfare. Thereof, the descriptive research method was implemented in this study to
give a broad description and explanation according to the data and information

collected about the role of farmer-wives in increasing the domestic welfare of their
families. The results of this study showed that (1) in accordance to the 12
correspondents, either direct or indirectly the farmer-wives have a vital role in
increasing the domestic welfare of their families, (2) the role of housewives in the
domestic life is relatively dominant according to the general tasks they work on, (3)
farmer-wives directly and indirectly contribute in the farm work for they are active
workers with particular tasks in the farm along with the side-job they are put on
proposed by their spouses, and (4) farmer-wives in general have a side job as an
effort to enhance the domestic welfare of their families.
Keywords: farmer-wives role, domestic welfare
1. PENDAHULUAN

istri dan anak yang belum menikah.

1.1 Latar Belakang Masalah

Keluarga

Pada


umumnya

kerabat

merupakan

atas

sebuah

adanya perkaiatan darah atau ikatan

keluarga tersusun dari orang-orang

keturunan dari sejumlah orang kerabat.

yang saling berhubungan darah dan

Dari pandangan manapun, keluarga


atau

dianggap sebagai elemen sistem sosial

perkawinan.

Dalam

setiap

masyarakat pasti akan di jumpai

yang

keluaraga batih (“nuclear family”).

masyarakat.

Keluarga batih didasarkan atas ikatan


perkawinan, sebagai sarana pembentuk

perkawinan yang terdiri atas suami,

keluarga adalah lembaga yang paling

224

akan

membentuk
Adapun

sebuah
lembaga

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016

bertahan


dan

kehadiran

digemari

dengan kewajiban mengurus anak di

seumur

masyarakat

ISSN: 2476 – 9576

rumah.

manusia.

Istri petani ternyata memiliki


Berdasarkan Perilaku yang dilakukan
oleh suami istri dengan tujuan untuk

peranan

membentuk keluarga yang bahagia,

menyiasati serta mengatasi kemiskinan

kekal dan sejahtera dipandang sebagai

yang dialaminya. Pembagian kerja

perilaku kekeluargaan, ini juga dapat

yang terjadi pada masyarakat. Dalam

diartikan


penerapannya

sebagai

perilaku

dalam

yang

penting

didalam

dalam

kehidupan

kehidupan bersama yang di dasari


sehari-hari walaupun ada jenis-jenis

semangat

pengertian,

pekerjaan tertentu yang dibagi secara

kebersamaan rela berkorban, saling

jelas. Pada keluaraga pekerja, isteri

asah, asih, dan asuh serta tidak ada

bertugas mengurus pembagian hasil

maksud untuk menguntungkan diri

panen


pribadi dan merugikan anggota lain

sedangkan pada keluarga pemilik lahan

dalam keluarga tersebut.

istri bertugas untuk menjual hasil

saling

dengan

pemilik

lahan,

panen mereka. Disisi lain, sebagai

suatu


Dengan demikian, keberhasilan

anggota keluarga petani, wanita tani

keluarga

berperan

dalam

membentuk

aktif

dalam

membantu

suatu rumah tangga dan sejahtera tidak


usahatani dan mencari nafkah di

lepas dari peran seorang ibu yang

subsektor off dan non farm. Makin luas

begitu besar. Baik dalam membimbing

lahan usahatani yang digarap, makin

dan

banyak tenaga wanita yang tercurah,

mendidik

anak

mendampingi

suami, membantu pekerjaan suami

yang mengindikasikan

bahkan

punggung

ragam aktivitas dan kuantitas curahan

nafkah.

waktu/tenaga wanita tani. Bila wanita

Namun demikian kebanyakan dari

tani berstatus janda atau suami bekerja

masyarakat

di

sebagai

keluarga

dalam

tulang
mencari

masih

menempatkan

rantau,

otomatis

variasi dan

wanita

akan

seorang ayah sebagai subyek, sebagai

berperan ganda, yaitu sebagai kepala

kepala keluarga dan pencari nafkah.

rumah tangga (yang mengatur segala

Sedangkan

kebutuhan rumah tangga) dan sebagai

ibu

lebih

ditempatkan

pengelola usahatani keluarga.

sebagai objek yang dinomor duakan

225

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016

ISSN: 2476 – 9576

dihasilkan dari hidup bersama ini
disebut keturunan dari kelompok itu.
Horton dan Hurt memberikan

1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian
mengetahui

tujuan

(1)

Untuk

peranan

apa

yang

beberapa

pilihan

dalam

mendefinisikan keluarga yaitu: (1)

dilakukan oleh istri petani di sektor

suatu

domestik

meningkatkan

nenek moyang yang sama (2) suatu

kesejahteraan rumah tangganya di

kelompok kekerabatan yang disatukan

Desa

oleh

dalam

Pangkoh

Kabupaten

Pulang

kelompok

darah

yang

dan

mempunyai

perkawinan.

(3)

Pisau. (2) Untuk mengetahui bentuk

pasangan perkawinan tanpa anak. (4)

peranan istri petani di sektor publik

pasangan tanpa nikah yang mempunyai

dalam

kesejahteraan

anak. (5) para anggota komunitas yang

rumah tangganya di Desa Pangkoh

biasanya mereka ingin disebut sebagai

Kabupaten Pulang Pisau.

keluarga (Suhendi dkk,2011)

meningkatkan

Ramayulis mengatakan bahwa
2. TINJAUAN PUSTAKA

keluarga

2.1 Pengertian Keluarga

terkecil dalam kehidupan umat manusia

Keluarga

adalah

sebagai

suatu

merupakan

makhluk

atuan

social,

karena

pertama

dalam

kelompok yang terdiri dari dua orang

merupakan

unit

atau lebih

masyarakat

terhadap

yang direkat oleh ikatan

social

terbentuknya

darah, perkawinan, atau adopsi serta

proses socialisasi dan perkembangan

tinggal

sosiolog

individu. Sedangkan menurut Cooser

asal-usul

mengatakan

bahwa

pengelompokkan keluarga bermula dari

merupakan

indikator

peristiwa perkawinan. Akan tetapi asal-

mengaktualisasikan

usul keluarga dapat pula terbentuk dari

menyosialisasikan

hubungan

bersama.

berpendapat

perempuan

Para

bahwa

antara
dengan

keluaraga
dalam
dan

nilai-nilai

sosial.

laki-laki

dan

Keluarga merupakan lembaga yang

status

yang

paling kuat dimiliki oleh manusia dan

berbeda, kemudian mereka tinggal

satu-satunya

bersama memiliki anak. Anak yang

didunia.keluarga

lembaga

tertua

adalah

tempat

menghabiskan waktu bagi seseorang

226

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016

ISSN: 2476 – 9576

dibandingkan tempat kerja (Suhendi

kedua istilah tersebut di atas akan

dkk,2011).

dipergunakan dalam arti yang sama

2.2 Kedudukan dan peran

dan

Perempuan Dalam Keluarga
Pada umumnya kedudukan dan

di

gambarkan

dengan

istilah”kedudukan”(status)

saja

(Soerjono soekanto,2012)

peranan wanita pada jaman dahulu
menduduki

kedua

perempuan

memiliki

dalam

kodrat kehidupan yang berupa: kodrat

masyarakat. Kedudukan wanita lebih

perempuan sebagai ibu, sebagai istri,

rendah bila dibandingkan dengan laki-

sebagai

laki. Hal seperti ini hanya ditemukan

sebagai anggota masyarakat. Setiap

dikalangan

unsur

banyak

tempat

Kaum

masyarakat
juga

biasa

ditemukan

tapi
pada

masyarakat kalangan atas.
Kadang-kadang

individu

kodrat

perempuan,

yang

dan

dimiliki

memerlukan tanggung jawab yang
berbeda dengan peran dirinya sebagai

dibedakan

anggota masyarakat, dan akan berbeda

pengertian-pengertian

pula dengan peran dirinya sebagai

kedudukan dengan kedudukan sosial,

individu. Meskipun demikian masing-

untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan

masing unsur tersebut tidak boleh

bahwa kedudukan diartikan sebagai

saling bertentangan (Sujarwa, 2012).

tempat seseorang secara umum dalam

2.3 Peranan Perempuan Dalam

antara

masyarakat sehubungan dengan orang-

Kesejahteraan Rumah Tangga

orang lain, dalam arti lingkungan

Fungsi wanita di dalam rumah

pergaulannya, prestisenya dan hak-hak

disebabkan wanita pada umumnya

serta

lebih

kewajiban-kewajibannya.

sabar

untuk

mengerjakan

Kedudukan social adalah semata-mata

pekerjaan

berarti kumpulan kedudukan seorang

mengerjakan pekerjaan tidak menarik.

dalam

yang

Selain itu, umumnya wanita memiliki

berbeda, akan tetapi kedudukan social

kepribadian yang pasif sehingga pada

tersebut

kedudukan

nalurinya tidak terbentuk sifat agresif

kelompok-

baik secara seksual maupun dalam

orang

kelompok-kelompok

mempenharuhi
tersebut

dalam

kelompok social yang berbeda. Untuk

yang diulang-ulang dan

kehidupan sosial.

lebih mudah mendapatkan pengertian,

227

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016

ISSN: 2476 – 9576

melakukan pekerjaan rumah tangga

Menempatkan wanita kerja di

juga melakukan kerja mencari nafkah.

dalam rumah karena secara alamiah dia
mempunyai tugas yang diberikan alam

Dengan bekerjanya wanita pada

kepadanya yang tidaka bias digantikan

berbagai sektor kehidupan sebagai

orang

pegawai negeri, buruh pabrik, dan

lain,

seperti

mengandung,
menyusui.

karyawan sebuah perusahaan, wanita

Menempatkan untuk bekerja di dalam

kini memiliki peranan ganda (bagi

rumah mengundang pro dan kontra di

yang berumah tangga), yaitu domestik

kalangan wanita sendiri. Suwarni Salyo

(mengurus rumah tangga) dan peran

dalam

publik (bekerja mencari nafkah).

melahirkan

anak,

dan

mengatakan

Soedijoprato

Bagi istri yang bekerja di luar

bahwa sejak berpuluh-puluh tahun
yang lalu di Indonesia terdapat bentuk

rumah, fungsi manifestnya

adalah

keluarga konvensional baru. Dalam

meningkatkan kesejahteraan ekonomi

keluaraga ini, istri terlibat dalam tugas

keluarga, tetapi fungsi latennya adalah

rumah tangga saja, tetapi mereka juga

terjadinya disfungsi ibu rumah tangga

memiliki pekerjaan di luar rumah.

dalam menjalankan tugasnya dalam

Kecenderungan yang meningkat bagi

keluarga. Fungsi manifest ibu yang

wanita untuk bekerja walaupun telah

bekerja di luar rumah bagi anak ialah

berumah tangga menentukan bentuk

terpenuhinya kebutuhan anak selama

keluarga di Indonesia.

ibu melakukan peran ganda. Kalau
mendorong

yang diharapkan dalam keluarga dari

wanita untuk bekerja di luar rumah

ibu yang bekerja di luar rumah tidak

didorong oleh semangat feminisme

terlaksana, akan terjadi disorganisasi

yang ada di Amerika, yang memiliki

keluarga.

pandangan

2.4 Ekonomi Rumah Tangga Petani
Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan.
Pencapaian
pertumbuhan

Gerakan

yang

bahwa

semua

orang

diciptakan dengan hak yang sama
untuk memajukan dirinya.
Prinsip ini belum sepenuhnya

ekonomi

diberikan kepada wanita dan sekarang

yang

tinggi,

dilakukan

melalui upaya stabilisasi ekonomi,

adalah waktu yang tepat untuk itu.

pemanfaatan

Dewasa ini banayak wanita di samping

sumber

daya

dalam

negeri yang potensial, dan upaya
228

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016

ISSN: 2476 – 9576

merupakan

dikaitkan dengan manajemen serta

tendensi pembangunan dunia saat itu.

pola pengambilan keputusan dalam

Secara keseluruhan dapat dikatakan

keluarga

bahwa periode ini sentrum aktivitas

ekonomi

pembangunan masih terpusat di darat,

kesejahteraan keluarga. Manajemen

terhadap

didalam

promosi

ekspor

lapisan

yang

masyarakat

yang

serta

upaya

untuk

sebuah

pemenuhan
meningkatkan

keluarga

akan

menjanjikan potensi produksi yang

melibatkan suami maupun istri sebagai

tinggi, dan unit aktivitas yang sanggup

pengendali dalam keluarga. Aktivitas

mendatangkan akumulasi modal dan

dalam sebuah keluarga tidak akan

devisa negara terbesar. Kecendrungan

berjalan lancar tanpa adanya kerja

ini belum berjalan secara proporsional

sama

bila dikaitkan dengan luas wilayah,

dibawah

dan luas kelompok masyarakat yang

pencari nafkah dan bekerja sama

menguntungkan

pada

dengan istri. Peran perempuan dalam

pengelolahan sumber daya alam di area

ekonomi petani tidak terbatas pada

pertanian.

aspek sumbangan tunai saja, tetapi

nasib

diantara

anggota

pimpinan

suami

keluarga
selaku

Dengan kata lain, keluarga tetap

juga pada aspek manajemen dalam

merupakan bagian dari masyarakat

keluarga. Didalam sebuah manajemen

lokal

keuangan ekonomi keluarga petani

yang

lahir

dan

berada

didalamnya, yang secara berangsur-

sebahagian

angsur

besar

berada

ditangan

melepaskan

ciri-ciri

perempuan atau istri khususnya, dan

tersebut karena tumbuhnya

mereka

kemudian suami pada umumnya tidak

(Khairuddin,

ikut campur tangan dalam urusan

kearah

akan

pendewasaan

rumah tangga. Sebagai seorang petani

2015).
berasal

dari

selalu tergantung dari anugrah alam

berarti

tata

yang kemungkinan besar mengalami

pelaksanaan rumah tangga yang berupa

banyak rintangan. Banyak tidaknya

kegiatan unutk memenuhi kebutuhan

hasil panen yang diperoleh sangat

pokok yaitu makanan,peralatan rumah

tergantung pada kondisi alam.

tangga,

3. METODE PENELITIAN

Istilah
bahasa

ekonomi

Yunani

pakaian,

yang

dan

perumahan.

Berbicara mengenai ekonomi selalu

3.1 Dasar dan tipe Penelitian

229

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016

ISSN: 2476 – 9576

Dasar penelitian yang gunakan
adalah studi kasus yaitu penelitian
yang digunakan dan dilakukan secara

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik

intensif, terperinci dan mendalam suatu

Pengumpulan

data

data

dan

masalah yang menjadi objek peneliti.

menggunakan

Dalam penelitian ini tipe penelitian

Sekunder,

yang digunakan adalah tipe penelitian

yaitu suatu cara yang digunakan untuk

deskriptif. Penelitian yang bertujuan

mendapatkan data dan informan yang

untuk

diperlukan

memberikan

penjelasan

umum

gambaran
dan

dan

penjelasan

primer

Wawancara

untuk

mendalam,

menggunakan

panduan wawancara yang memang

dengan berdasarkan data-data dan

sudah

informasi, dalam kaitannya dengan

sebelumnya.

Peranan

Dalam

sekunder, yaitu Pengumpulan data

Meningkatkan Kesejahteraan Rumah

sekunder didasarkan pada data yang

Tangga.

tersedia

3.2 Penentuan Informan

demografi,

Istri

Petani

Penentuan informan yang penulis

penarikan

ditetapkan

dengan

sampel
sengaja

oleh

peneliti

Pengumpulan

data

dikantor

desa,

yaitu

sarana,

prasarana,

dan

dokumen-dokumen lain yang terkait.

gunakan adalah purposive sampling
yaitu

disediakan

3.4 Teknik Analisis Data

yang

Teknik

analisis

data

yang

oleh

digunakan dalam penelitian adalah

penulis, didasarkan atas kriteria yang

analisis secara kualitatif. Penelitian

dimaksud adalah 12 istri petani yang

kualitatif digunakan karena beberapa

mempunyai peranan penting dalam

pertimbangan. Pertama, menyesuaikan

meningkatkan

rumah

metode penelitian lebih mudah apabila

tangganya. Yang dimaksud disini yaitu

berhadapan dengan kenyataan. Kedua,

dari istri pemilik lahan 6 orang, dan 6

metode ini menyajikan secara langsung

orang dari istri pekerja atau penggarap.

hakikat hubungan antara peneliti dan

Informan

berdasarkan

informan. Ketiga, metode ini lebih

pertimbangan tertentu yakni mereka

peka dan lebih dapat menyesuaikan

yang dianggap berkompeten untuk

diri dengan banyak istri petani desa

menjawab pertanyaan peneliti.

pangkoh. Menurut Saifuddin Azwar

kesejahteraan

dipilih

230

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016

ISSN: 2476 – 9576

(2009) “Penelitian deskriptif bertujuan

Jumlah informan sebanyak 12 orang

secara sistematik dan akurat fakta

yaitu 6 orang istri pemilik lahan, dan 6

karakteristik mengenai populasi atau

orang dari istri pekerja.

bidang tertentu. Peneltian ini berusaha

2. Peranan Istri Petani di Sektor
Domestik Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Rumah Tangga
Pengaturan atau pengelolaan

menggambarkan situasi dan kejadian
data yang dikumpulkan semata-mata
bersifat

deskriptif

sehingga

tidak

kerumah tanggaan merupakan tugas

bermaksud mencari penjelasan, maka

utama para wanita petani, khususnya

menguji hipotesis, membuat prediksi

para ibu rumah tangga. Kegiatan ini

dan mempelajari implikasi..

seolah-olah tidak mengenal waktu

4. HASIL PENELITIAN

dalam

Temuan data lapangan dalam

Petani

Dalam

Meningkatkan

keluarga seperti mengasuh, mendidik,
menjaga, dan mengarahkan anak-anak

Pangkoh Kabupaten Pulang Pisau.

bagi yang belum dewasa, mengurus

Maka diharapkan penulisan ini akan

membersihkan

memberikan pemahaman secara lebih

dalam

meningkatkan

pakaian anggota keluarga. Melihat
tugas rumah tangga yang harus dipikul

1. Profil Informan

oleh seorang ibu rumah tangga tidak

Dalam penelitian ini peneliti

mempunyai waktu lagi untuk kegiatan

menentukan informan dengan cara

yang lain. Begitu bangun dari tidur

purposive sampling yaitu penarikan
yang

ditetapkan

mereka

dengan

rumah

dengan

Sektor Publik

istri petani yang mempunyai peranan

kesejahteraan

dihadapkan

3. Bentuk Peranan Istri Petani di

kriteria yang dimaksud adalah para

dalam

telah

setumpuk tugas yang harus dilakukan.

sengaja oleh penulis, didasarkan atas

penting

membereskan

dan menjaga kebersihan dan kerapian

kesejahteraan rumah tangganya.

sampel

dan

rumah termasuk perabot rumah tangga

mendalam tentang bagaimana peranan
petani

ini

dan minum bagi segenap anggota

Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa

istri

Tugas

berkaitan dengan penyiapan makan

bentuk deskripsi mengenai Peranan
Istri

pelaksanaannya.

Peranan istri dalam meningkat

meningkatkan

kesejahteraan

tangganya.

Pangkoh
231

keluarga

di

Desa

diwujudkan dalam kedua

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016

ISSN: 2476 – 9576

peranannya baik dalam lingkungan

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

rumah

dalam

dikarenakan oleh penghasilan mereka

dalam

kecil.

tangga,

masyarakat.

maupun

Peranan

istri

lingkungan rumah tangga meliputi

Bentuk peranan para istri petani di

kegiatan mulai dari mencuci, menyapu,

Desa Pangkoh yaitu, membantu suami

memasak dan membersihkan rumah

dalam

sampai mengurus anak.

pemilihan bibit unggul sampai pada

proses

pertanian

mulai

Untuk kehidupan ekonomi bagi

masa panen tiba. Pemilihan bibit

warga Desa Pangkoh bukan hal baru

unggul diserahkan penuh kepada istri

apabila ayah dan ibu sama-sama

untuk mengurusnya, bibit yang sudah

merasa bertanggung jawab terhadap

dipilih direndam pakai baskom sekitar

kelangsungan hidup rumah tangganya.

satu hari, setelah itu bibit tersebut

Idealnya

suamilah

yang

disimpang di karung sampai bibit

penuh

dalam

tumbuh pucuknya, sebagai seorang

keluarganya,

petani yang masih mematuhi adat

termasuk dalam memasok pendapatan

istiadat nenek moyangnya sebelum

keluarga karena ia berstatus sebagai

bibit ditabur di sawah sebagai istri

kepala

pada

petani dia harus menyiapkan makanan

kenyataannya para istri dan anggota

untuk di makan setelah bibit tersebut

keluarga lainnya juga ikut membantu

ditabur, makanannya berupa nasi, dan

tentunya sesuai dengan kemampuan

cangkuli. Sedangkan kalau masa panen

masing-masing. Dalam hal ini istri ikut

tiba

membantu perolehan dan penambahan

mengeringkan padi untuk dibawah ke

pendapatan

pabrik,

seorang

bertanggung
memenuhi

jawab
kebutuhan

keluarga.

Namun,

keluarga

mendapat

istri

membantu

dengan

suaminya

membantu

suami

dukungan dari para suami sebab

seperti yang dijelaskan diatas mereka

disamping

megurangi

pekerjaan

ini

tidak

pekerjaan

suami

demi

menggangu tugas ibu rumah tangga,

meningkatkan kesejahteraan keluarga

juga

untuk

maksudnya dengan bantuan seorang

mendapatkan nafkah tambahan karena

istri suami bisa mengerjakan pekerjaan

dari

yang lain dalam proses pertanian. Para

sebagai

para

ketidakmampuan

upaya

suami

istri

menyadari

mereka

istri juga biasanya memilih profesi

dalam

232

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016

ISSN: 2476 – 9576

sebagai pedagang di pasar seperti

perwujudan dari wadah yang dapat

menjual pakaian atau sayur, ada juga

mengakomodasikan

yang membuka usaha dirumahnya

kaum

sendiri seperti menjahit atau membuka

mengaktualisasikan dirinya.

ataupun

mengaktualisasikan

sendiri

untuk

dirinya.

Peran-

dengan

rumah

meningkat

seiring

meningkatnya

pengetahuan

kesehatan

setumpuk

wadah

juga
yang

sebagai

dapat

tersebut

pada

para

membuat
ataupun

semacam

Pangkoh

bentuk-bentuk

munculnya
arisan

jalan

untuk

5. Kesimpulan Hasil Penelitian
Berdasarkan

dari

hasil

pembahasan sebelumnya maka dapat

untuk

disimpulkan sebagai berikut:

perkumpulan

organisasi-organisasi

sebagai

menambah penghasilan keluarga.

1. Peranan istri dalam meningkatkan

yang

kesejahteraan rumah tangga petani

dapat dijadikan wadah. Pada kasus di
desa

ibu

akhirnya
wanita

yang

diharapkan dapat dimanfaatkan oleh

mengakomodir

Dorongan-dorongan

menginspirasikan

tingkat

diberikan oleh kelompok PKK yang

satu

keeksistensiaannya

dimasyarakat.

meningkatkan

anak

keterampilan-keterampilan

seorang

membutuhkan

menjaga

mengurus

kesehatan dan gizi anak. Selain itu,

kebutuhannya untuk bergaul, berkarya
dan

atau

diharapkan

harus dilaksanakan.

manusia

dan

Penyuluhan-penyuluhan tentang

tanggung jawab dan pekerjaan yang

Perempuan

dengan

keterampilan para ibu.

lingkungan

dengan

meningkatkan

tingkat kesejahteraan keluarga akan

sekitarnya sehingga tidak terpenjara di
dalama

untuk

tersebut

kaum ibi-ibu. Ini dimaksudkan agar

dari kaum perempuan itu sendiri untuk
bergaul

kegiatan-

pengetahuan dan keterampilan dari

peran ini pada dasarnya adalah usaha

dapat

bentuk

perkumpulan

diarahkan

lebih kearah kebutuhan dari kaum
itu

untuk

kegiatan yang diadakan organisasi

4. Peranan Istri Petani Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan
Rumah Tangga
Peran wanita di dalam masyarakat

perempuan

dari

perempuan

Beberapa

usaha warung.

keinginan

di

PKK,

Desa

Pulang

merupakan
233

Pangkoh
Pisau.

Kabupaten

Baik

secara

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016

langsung maupun tidak langsung

kegiatan kemasyarakatan seperti

istri petani di Desa ini yaitu 12

kegiatan

informan tersebut telah ikut ambil

pengajian

bagian

partisipasi

dalam

menambah

merupakan

arisan

sebagai
didalam

dan
wujud

kehidupan

3. Bentuk peranan istri petani dalam

walaupun sebenarnya pendapatan
keluarga

PKK,

bermasyarakat.

pendapatan keluarga.
2.

ISSN: 2476 – 9576

meningkatkan

tanggung

kesejahteraan

jawab sepenuhnya dari seorang

rumah tangganya di Desa ini istri

suami, kemudian peran ibu rumah

petani

tangga dalam kehidupan rumah

kemudian melakukan pekerjaan

tangga sangatlah dominan di Desa

sampingan

Pangkoh Kabupaten Pulang Pisau

suami. Kondisi dari pekerjaan

ini karena harus mengerjakan

suami yang hanya sebagai petani

semua pekerjaan rumah tangga

yang mendorong tingkat peranan

sendiri

dan

bekal

istri dalam menambah penghasilan

suami

bertani.

Mereka

harus

keluarga. Istri petani di Desa

segala

tugas

Pangkoh

12

kerumah tanggaan yang memang

Informan

memiliki

sudah

telah

sampingan seperti tukang jahit,

menjadi tanggung jawab mereka

membuka warung dan menjual

dan

secara

sayur dan pakaian di pasar, dari

langsung maupun tidak langsung

hasil mereka inilah, kekurangan

proses pertanian. Ibu-ibu di Desa

penghasilan suami dapat ditutupi.

menyipkan

menyelesaikan

seacara

membantu

kodrati

baik

12

informan

untuk

orang

tersebut

membantu

sebagai
pekerjaan

ini masih aktif dalam kegiatanBlack,

James A dan Dean J.
Champion. 1999. Metode
dan Masalah Penelitian
Sosial. Bandung: Refika
Aditama.
Bungin, Burhan. 2001. Metode
Penelitian
Kualitatif.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

DAFTAR PUSTAKA
Aswar, Saifuddin. 2009. Metode
Penelitian, Cetakan Kedua.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Asis, asmaeny, 2011. Kesetaraan
Gender dalam Perspektif
Sosial Budaya. Makassar:
Yapma.

234

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016

Fakih,

Mansour, 2005. Analisis
Gender dan Transpormasi
Sosial. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Goodman, J Dougls, Ritzer George.
Teori Sosiologi Modern.
Edisi ke 6. Jakarta: Kencana.
Goode,
J
William.
Sosiologi
Keluarga. Jakarta: Bumi
Aksara.
Khairuddin, H. 2015. Sosiologi
Keluarga.
Yokyakarta:
Nurcahaya.
Moore, Helen A dan Olllenburger C,
Jane.
2002.
Sosiologi
Wanita. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Notopuro Ardjito, 2004. Peranan
Wanita
Dalam
Masa

ISSN: 2476 – 9576

Pembangunan
Indonesia.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pandu, Maria. 2006. Perempuan dan
Pelestarian Nilai Budaya.
Jakarta:
tesis
Doktor
Universitas Indonesia.
Sanderson, Stephen K 2013. Makro
Sosiologi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi
Keluarga Tentang Ikhwal
Keluarga, Remaja dan Anak.
Jakarta: Rineka Cipta.

235