View of ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA (Studi pada Abstrak Skripsi Mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang Tahun 2015-2016)

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM
ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA
(Studi pada Abstrak Skripsi Mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang
Tahun 2015-2016)
Oleh
MIMIN YATMINIWATI
[email protected]
STIE Widya Gama Lumajang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemakaian bahasa Indonesia dalam
abstrak skripsi mahasiswa Program Studi Akuntansi pada tahun 2015-2016 yang meliputi
ejaan, diksi, kalimat, dan paragraf. Obyek penelitian ini adalah Penggunaan Bahasa
Indonesia pada Abstrak Skripsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Widya Gama Lumajang tahun 2015-2016. Pada penelitian ini sumber data
diperoleh dari sumber internal yaitu dari Perpustakaan STIE Widya Gama Lumajang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel Abstrak Skripsi
Mahasiswa Program Studi Akuntansi. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik
Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis
dokumen dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis
interaktif yang meliputi empat komponen, yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan kualitas penyusunan paragraf

yang tidak tepat paling banyak daripada penyusunan paragraf kurang tepat dan
penyusunan paragraf tepat. Kualitas penyusunan kalimat yang kurang tepat paling
banyak digunakan daripada penyusunan kalimat dengan tepat dan penyusunan kalimat
tidak tepat. Kualitas pembentukan kata dan pemilihan kata yang tepat paling banyak
digunakan daripada dan penggunaan ejaan yang tepat.
Kata kunci: pemakaian bahasa, ejaan, diksi, kalimat, paragraf,

ABSTRACT
This study aimed to describe the use of Indonesian in student thesis
abstract Accounting Studies Program in 2015-2016 that includes spelling, diction,
sentence and paragraph. Object of this research is the use of Indonesian in the
Accounting Department of Student Thesis Abstract School of Economics Widya
Gama Lumajang years 2015-2016. In this study, the data source is obtained from
internal sources of the Library STIE Widya Gama Lumajang. This research is a
qualitative descriptive study with a sample Abstract Thesis Accounting Studies
Program students. The sampling technique is simple random sampling technique.
The data collection technique used is the analysis of documents and literature.
Data analysis technique used is an interactive model that includes four
components, namely data collection, data reduction, data presentation, and
verification. The results showed the quality of improper preparation of paragraphs

at most less precise than drafting paragraphs and paragraphs proper preparation.
The quality of sentence formulation is less precise than the most widely used
formulation of proper sentence and the sentence is not appropriate preparation.
The quality of word formation and selection of appropriate word than the most
widely used and use proper spelling.
148

Keywords: language usage, spelling, diction, sentence, paragraph, thesis
PENDAHULUAN
Salah satu keharusan bagi mahasiswa di perguruan tinggi adalah
membuat karya tulis ilmiah. Belajar
menulis laporan ilmiah memberi sedikitnya dua faedah. Pertama, melatih seseorang untuk menyusun hasil pemikiran dan hasil penelitiannya menurut
cara-cara yang lazim dipergunakan oleh sarjana-sarjana di dalam dunia ilmu pengetahuan. Kedua, memberi kesempatan kepada setiap orang untuk
dapat mengikuti uraian-uraian dan data
yang dikemukakan dalam laporan ilmiah itu.
Karya ilmiah adalah karya tulis
yang disusun secara sistematis menurut
aturan atau kaidah tertentu berdasarkan
hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir
ilmiah terdiri atas langkah-langkah tertentu yang didukung oleh tiga unsur,

yaitu (1) pengajuan masalah, (2) perumusan hipotesis, (3) verifikasi yang
dilaporkan dengan metode tertentu .
Karya ilmiah terbagi atas beberapa jenis, yaitu laporan penelitian, makalah,
skripsi, tesis, disertasi dan proposal
Jauhari, (2010:5).
Laporan penelitian adalah memberitahukan kegiatan penelitian melalui proses penelitian yang menggunakan metodologi tertentu sampai temuan
didapatkan. Makalah adalah jenis karya
tulis yang membahas topik tertentu yang mencakup ruang lingkup disiplin ilmu tertentu. Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa strata 1
(S1) sebagai salah satu syarat untuk
mendapat gelar sarjana. Tesis adalah
karya ilmiah yang dibuat sebagai salah

satu syarat untuk mendapat gelar
magister. Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa
dalam menyelesaikan Program S3. Proposal adalah karya ilmiah yang berisi
rancangan kerja rencana penelitian
Widjono (2012:307).
Dalam penulisan skripsi, abstrak diletakkan di halaman awal. Abstrak adalah deskripsi singkat dari suatu
karya tulis ilmiah (Tim Revisi PPKI,
2016). Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari karya tulis ilmiah

yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh,
kesimpulan yang ditarik, dan (kalau
ada) saran yang diajukan. Penyusunan
abstrak menggunakan gaya selingkung,
artinya penyusunan abstrak berdasarkan kebijakan lembaga yang bersangkutan. Abstrak memuat inti sari laporan
penelitian yang disajikan secara padat
dan jelas. Jumlah kata maksimal dalam
abstrak 250 kata (200-250) dan diberi
kata kunci maksimal 5 kata kunci.
Abstrak disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (untuk bahasa Inggris dicetak miring). Ketika
menulis abstrak, mahasiswa perlu memerhatikan penggunaan bahasanya
agar gagasan dan hasil penelitiannya
dapat tersampaikan dengan baik. Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini
merupakan bagian artikel yang dibaca
setelah judul. Abstrak seperti sinopsis,
hanya membaca abstrak, pembaca sudah bisa memahami apa yang ada dalam sebuah tulisan ilmiah. Oleh karena

149

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati


itu abstrak harus jelas, singkat, padat
dan mudah dipahami Sahira (2009) dalam Imranbuhe (2015:...).
Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak
tersebut harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain, sangat tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak ada faktanya yang jelas
dalam isi artikel pada suatu abstrak.
Abstrak yang baik harus mengandung
empat unsur yaitu argumentasi logis
perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah,
pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh Imranbuhe
(2015). Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang
paling penting. Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur
penelitian (untuk penelitian kualitatif
termasuk deskripsi tentang subjek yang
diteliti) dan ringkasan hasil penelitian
apabila dianggap perlu, juga simpulan
dan implikasi). Tekanan diberikan pada
hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis, pembahasan dan saran tidak
perlu disajikan. Sahira (2009 dalam Imranbuhe (2015:...).
Seseorang yang menyusun sebuah abstrak skripsi sebaiknya mengetahui tentang kaidah bahasa, misalnya

dalam penggunaan ejaan, diksi, struktur
kalimat dan penyusunan paragraf. Ejaan ialah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi-bunyi ujaran, menempatkan tanda-tanda baca (tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda
titik dua, tanda hubung, tanda pisah,

tanda tanya, tanda seru, tanda kurung,
dan tanda garis miring), memotong suku kata, dan menggabungkan kata-kata
Suryaman, (1998:6).
Dalam penyusunan abstrak
skripsi, selain memerhatikan penulisan
ejaan, diksi juga harus diperhatikan.
Baik tidaknya sebuah tulisan dilihat dari diksi yang digunakan, karena salah
satu hal yang menarik seseorang dalam membaca sebuah tulisan yaitu melihat diksi yang ada di dalam tulisan
tersebut. Ketika seseorang mengerti dengan apa yang dibacanya, orang tersebut akan melanjutkan bacaannya, sebab itu gunakanlah diksi yang sesuai
agar tulisan mudah dipahami oleh
orang lain. Hal senada dengan pendapat
Keraf (2001:24) yang menyatakan
bahwa diksi adalah kemampuan untuk
menemukan bentuk yang sesuai dengan
situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
Selain itu, dalam menyusun sebuah abstrak skripsi, penulis juga harus

memerhatikan struktur kalimat, karena
penyusunan struktur kalimat yang tidak
tepat dalam sebuah abstrak skripsi akan
menimbulkan ketidakjelasan makna.
Unsur-unsur yang membangun sebuah
kalimat adalah subjek, predikat, objek,
pelengkap dan keterangan. Sebuah kalimat sekurang-kurangnya memiliki
subjek dan predikat. Subjek adalah unsur utama dalam sebuah kalimat. Predikat adalah kata yang ada dalam sebuah kalimat yang berfungsi memberitahukan apa, mengapa, dan bagaimana subjek itu.
Selain itu, dalam menyusun sebuah abstrak skripsi, penulis juga harus
memerhatikan struktur paragraf. Abs-

150

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

trak skripsi harus tertulis hanya dalam
satu paragraf yang di dalamnya memuat mulai dari permasalahan, hipotesis, obyek yang diteliti, analisis data,
hasil penelitian dan kesimpulan.
Sejak duduk di bangku sekolah
dasar, penggunaan bahasa Indonesia

yang benar sudah diajarkan, bahkan
sampai di perguruan tinggi. Mahasiswa
Program Studi Akuntansi telah diajarkan penggunaan bahasa Indonesia yang
benar, akan tetapi masih banyak yang
melakukan kesalahan, baik secara lisan
maupun tulisan. Kesalahan dalam menulis yaitu (1) kesalahan dalam penggunaan ejaan, (2) kesalahan dalam pemilihan diksi, (3) kesalahan dalam penyusunan struktur kalimat dan (4) kesalahan dalam penulisan struktur paragraf.
Kegiatan menulis abstrak skripsi membutuhkan penguasaan dan keterampilan khusus. Dalam menulis sebaiknya memperhatikan ejaan yang sesuai dengan EYD. Namun kenyataan di
lapangan abstrak skripsi yang ditulis
oleh mahasiswa Prodi Akuntansi masih terdapat kesalahan, terutama yang
berkaitan dengan penulisan huruf, penulisan kata, penggunaan tanda baca,
penulisan kata depan (di), pemilihan
kata yang tidak tepat, serta struktur kalimat yang tidak tepat. Kesalahan yang
dimaksud, antara lain (1) penggunaan
huruf kapital: pada kata bahasa Indonesia seharusnya bangsa Inggris,
akhmad rofiki seharusnya Akhmad
Rofiki. Hal ini sesuai dengan aturan
Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
bahwa huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama bahasa, nama bangsa, nama orang, nama suku, nama


buku, nama jabatan, dan nama kota yang mengikuti produk, (2) kesalahan dari segi diksi: Semua ilmuwan sangat
besar atensinya terhadap penemuan
Andi. Kata atensinya seharusnya diganti perhatian (3) struktur kalimat:
Kepada semua informan mendapatkan
dua macam instrument yaitu angket
dan catatan kegiatan. Kalimat tersebut
tidak logis karena kalimat tersebut
tidak jelas subyeknya. Seharusnya Semua informan mendapatkan dua macam instrument, yaitu angket dan catatan kegiatan. (4) kesalahan dari segi
struktur paragraf: abstrak secara umum
ditulis dalam 3 paragraf seharusnya dalam satu paragraf.
Kesalahan yang terjadi disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai
kaidah-kaidah bahasa Indonesia, dan
sebagian besar mahasiswa program studi Akuntansi tidak memiliki buku
EYD. Sehubungan dengan itu, diwajibkan mahasiswa Program Studi
Akuntansi lebih memerhatikan penggunaan ejaan, diksi, struktur kalimat,
struktur paragraf dan banyak membaca
buku yang berhubungan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang benar.
Hal itu dapat membantu mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah khususnya
abstrak skripsi.
PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimanakah struktur paragraf pada abstrak skripsi mahasiswa Program Studi Akuntansi?

151

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

2. Bagaimanakah struktur kalimat pada
abstrak skripsi mahasiswa Program
Studi Akuntansi?
3. Bagaimanakah penggunaan diksi
atau pilihan kata pada abstrak skripsi mahasiswa Program Studi Akuntansi?
4. Bagaimanakah penggunaan ejaan
pada abstrak skripsi mahasiswa
Program Studi Akuntansi?
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Paragraf
Dalman (2011: 66) menyatakan
bahwa paragraf adalah rangkaian atau

himpunan kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk suatu gagasan yang biasanya mengandung satu ide pokok atau
pikiran pokok dan penulisannya dimulai dengan baris baru. Paragraf hendaknya hanya memuat satu kalimat topik dan setiap paragraf hendaknya memiliki unsur kelengkapan, yaitu memiliki beberapa kalimat penjelas yang
bisa berupa fakta-fakta atau contohcontoh. Selain itu kalimat yang membangun paragraf tersebut hendaknya
benar-benar saling berhubungan secara
lengkap. Suparno (2010: 70) menyatakan bahwa paragraf adalah suatu kesatuan pikiran yang lebih luas dari kalimat, bisa terdiri atas dua kalimat atau
beberapa kalimat yang berhubung-hubungan erat satu dengan yang lain. Tulisan ilmiah harus di susun dalam paragraf yang baik. Ciri-ciri paragraf yang baik dalam menulis karangan ilmiah
antara lain:
1. Kesatuan Paragraf
Kesatuan paragraf adalah kesatuan isi yang dikandung oleh paragraf.
Maksud kesatuan isi yaitu kesesuaian

isi kalimat dengan ide pokok paragraf
itu.
2. Kelengkapan Paragraf
Paragraf dikatakan lengkap jika
semua informasi yang seharusnya dikemukakan telah dilengkapi. Maksudnya paragraf tersebut dikembangkan
dengan baik sehingga ide pokok yang
dikemukakan menjadi lebih dipahami.
Macam pengembangan paragraf yaitu,
argumentasi, eksposisi, deskripsi, narasi, dan persuasi.
3. Kohesi Paragraf
Pak Amat mengidap kanker
paru-paru meskipun ia banyak merokok.
Kalimat ini tidak kohesif karena menggunakan kata penghubung yang tidak
tepat. Jadi kohesi adalah hubungan yang erat atau kepaduan antara kalimat
satu dengan kalimat yang lainnya dalam satu paragraf.
4. Koherensi Paragraf
Koherensi adalah hubungan logis antara kalimat satu dengan kalimat
yang lainnya dalam satu paragraf. Koherensi paragraf dapat ditunjukkan secara eksplisit dengan menggunakan penanda hubung. Penanda hubung bisa
berupa: 1. pengulangan kata kunci 2.
Paralelisme kalimat 3. kata ganti penunjuk .
Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa
ter-kecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang
utuh. Unsur-unsur kalimat yaitu: subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kalimat adalah satuan bahasa
yang secara relatif berdiri sendiri memiliki pola intonasi final dan secara ak-

152

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

tual ataupun potensial terdiri atas klausa yang digunakan sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain, atau bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek dan predikat, mempunyai intonasi dan bermakna (Fadhillah, 2013). Sebuah kalimat selain memiliki unsur-unsur kalimat, dalam penyusunan kalimat juga
harus efektif. Widjono (2012:205) mengemukakan kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Kalimat dikatakan
singkat karena hanya menggunakan unsur yang diperlukan saja. Setiap unsur
kalimat benar-benar berfungsi, sedangkan sifat padat mengandung makna sarat dengan informasi yang terkandung
di dalamnya. Sifat lengkap mengandung makna kelengkapan struktur secara gramatikal, dan kelengkapan konsep
atau gagasan yang terkandung di dalam
kalimat tersebut. Kalimat yang digunakan dalam menulis ilmiah harus
kalimat efktif. Kalimat efektif adalah
kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya
di dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Syarat kalimat
efektif (a) Kalimat logis artinya kalimat yang masuk akal, mudah dipahami, tepat dan tidak menimbulkan
salah paham. Kalimat logis ini bisa disusun dengan memperhatikan hubungan yang tepat antara fungsi-fungsi
pendukung struktur kalimat. Contoh:

Produsen yang tidak diperhatikan kondisi konsumen akan mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil-hasil
produksinya. Kalimat tersebut tidak logis seharusnya, Produsen yang tidak
memperhatikan kondisi konsumen akan
mengalami kesulitan dalam memasarkan produksinya. (b) kalimat padu yaitu kalimat yang mempunyai koherensi yang baik antara unsur-unsur
fungsi struktur serta pemakaian kata tugas yang tepat. Contoh: Kebijakan uang ketat perlu ditinjau kembali yang sudah berjalan hamper dua tahun ini. Kalimat tersebut tidak padu seharusnya,
Kebijakan uang ketat yang sudah berjalan hamper dua tahun perlu ditinjau
kembali. (c) menghindari kalimat rancu
yaitu kalimat yang mengandung tafsiran ganda. Contoh: Pembelian yang
tidak disertai dengan tanda bukti pembayaran barang tidak dapat ditukarkan
atau dikembalikan. Kalimat tersebut
rancu seharusnya, Barang-barang yang
dibeli yang tidak disertai dengan tanda
bukti pembayaran, tidak dapat ditukarkan atau dikembalikan. (d) kalimat
hemat yaitu kalimat yang efisien dalam
pemakaian kata-kata atau tidak ada
pemborosan kata. Contoh: Beberapa
pengusaha-pengusaha belum melunasi
pembayaran daripada pajak yang menjadi kewajiban mereka-mereka. Kalimat tersebut tidak hemat seharusnya
Beberapa pengusaha belum melunasi
pembayaran pajak. Jadi dalam menulis
abstrak skripsi harus menggunakan kalimat efektif.
Pengertian Diksi
Diksi merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan menulis,
khususnya menulis abstrak skripsi. Ba-

153

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

ik tidaknya sebuah tulisan dilihat dari
diksi yang digunakan karena salah satu
hal yang menarik seseorang dalam
membaca sebuah tulisan yaitu melihat
diksi yang ada di dalam tulisan tersebut. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi adalah pemilihan
kata yang tepat dan selaras dalam penggunaanya sehingga dapat memberikan kesan / makna / efek sesuai dengan
harapan. Diksi adalah pilihan kata,
artinya kita memilih kata yang tepat
untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata
merupakan satu unsur sangat penting,
baik dalam dunia karang-mengarang
maupun dalam dunia tutur setiap hari.
Diksi terbagi atas ketepatan, kesesuaian, kebenaran, kesaksamaan, dan kelaziman kata (Suparno, 2010:65). Ketepatan kata adalah kemampuan sebuah
kata untuk menimbulkan gagasan yang
sama pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara.
Penggunaan ketepatan pilihan kata ini
dipengaruhi oleh kemampuan penggunaan bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah
kosakata secara cermat yang dapat
mengungkapkan gagasan secara tepat
sehingga mampu mengkomunikasikannya secara efektif kepada pembaca
atau pendengarnya. Selain ketepatan
kata, penggunaan bahasa harus memperhatikan kesesuaian kata agar tidak
merusak makna, suasana, dan situasi
yang hendak ditimbulkan, atau suasana
yang sedang berlangsung. Kebenaran
artinya kata dan pembentukan kata dalam tulisan ilmiah harus sesuai dengan
kaidah gramatika. Contoh:(1) Bagai-

manapun juga usaha pengelola BES
untuk meramaikan pasar dengan mengundang emitmen-emitmen baru seperti
ini, bisa diacungkan jempol. Kata diacungkan seharusnya diacungi. (2)
BES terus jajagi emitmen-emitmen baru. Kata jajagi seharusnya menjajagi.
Kesaksamaan artinya kata atau kelompok kata yang digunakan dalam
menulis ilmiah harus sesuai benar dengan maksud yang hendak dituturkan.
Contoh: Pemegang saham diharapkan
dating pada rapat umum pemegang
saham yang akan diadakan pada tanggal 1 September 1992. Dalam konteks kalimat tersebut seharusnya bukan
diharapkan dating, melainkan diminta
dating. Kelaziman artinya kata-kata yang digunakan dalam menulis ilmiah
adalah kata-kata yang lazim artinya kata yang umum dikenal oleh pemakai
bahasa Indonesia karena kata-kata itu
biasa dipakai dalam komunikasi. Contoh: Investasi Korea di RRC akan meningkat pesat dengan dibukanya jalinan
diplomatik antara kedua negara sejak
Agustus tahun lalu. Kalimat di atas ada
frasa yang tidak lazim seharusnya bukan jalinan diplomatik tetapi hubungan
diplomatik. Jadi dalam menulis abstrak
skripsi diksi atau pilihan kata yang
digunakan harus memenuhi syaratsyarat tepat, serasi, saksama dan lazim.
Pengertian Ejaan
Ejaan ialah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi-bunyi ujaran,
menempatkan tanda-tanda baca, memotong suku kata dan menggabungkan kata-kata (Suryaman, 1998:6). Penulisan
ejaan meliputi pemakaian huruf (huruf
kapital, huruf kecil, huruf miring, huruf
tebal), penulisan kata (penulisan kata

154

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

dasar, penulisan kata ulang, penulisan
gabungan kata, penulisan kata depan,
penulisan bentuk singkatan), pemenggalan kata (pemenggalan kata dasar,
pemenggalan kata berimbuhan, pemenggalan kata kompleks), tanda baca
(tanda titik, tanda koma, titik dua, tanda hubung, tanda pisah). Hal ini juga
dijelaskan oleh Alek bahwa ejaan
adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan
penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca (2011: 259). Perkembangan ejaan di Indonesia diawali
dengan Ejaan Van Ophuijsen. Ejaan
Van Ophuijen ditetapkan sebagai ejaan
bahasa Melayu pada tahun 1901. Ciri
khas yang menonjol adalah penggunaan huruf j untuk menuliskan kata-kata jang dan sajang, penggunaan huruf
oe untuk menuliskan kata goeroe dan
kamoe, serta digunakannya tanda
diakritik dan trema pada kata ma`moer
dan
do`a.
Setelah
mengalami
perkembangan kedudukan Ejaan Van
Ophhuijen tergantikan oleh Ejaan
Soewandi. Ejaan Soewandi atau
Republik ditetapkan pada 19 Maret
1947 menggantikan Ejaan Van Ophuijen. Ciri yang menonjol adalah penggunaan huruf u untuk menggantikan
huruf oe, penggunaan huruf sentak k
menggantikan tanda diakritik , dan penulisan kata depan di dan awalan di
yang sama, yakni dirangkaikan dengan
kata yang mengikutinya. Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan adalah
peraturan bahasa Indonesia yang diberlakukan sejak 1972 pada saat
Kongres Bahasa Indonesia hingga saat
ini. Adapun ciri-ciri Ejaan yang Disempurnakan adalah meliputi pema-

kaian huruf (huruf kapital, huruf kecil,
huruf miring, huruf tebal), penulisan
kata (penulisan kata dasar, penulisan
kata ulang, penulisan gabungan kata,
penulisan kata depan, penulisan bentuk
singkatan), pemenggalan kata (pemenggalan kata dasar, pemenggalan kata
berimbuhan, pemenggalan kata kompleks), tanda baca (tanda titik, tanda koma, titik dua, tanda hubung, tanda pisah). Pemahaman ejaan merupakan satu aspek penting dalam mendukung penggunaan bahasa Indonesia yang benar
dalam penulisan karya ilmiah (Alek
:2011, 260). Ejaan merupakan kaidah
yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman
bentuk, terutama dalam bahasa tulis.
Hal ini disebabkan gagasan yang disampaikan secara lisan atau tatap muka
lebih mudah atau lebih cepat dipahami
dari pada secara tertulis. Oleh karena
itu, ejaan turut menentukan kebakuan
dan ketidakbakuan suatu kalimat. Jika
ejaannya benar, sebuah kalimat dapat
menjadi baku dan jika ejaannya salah,
sebuah kalimat dapat menjadi tidak baku. Jadi dalam menulis abtrak skripsi
ejaan yang digunakan haruslah ejaan
yang baku agar kalimat menjadi baku
pula.
METODE
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sukmadinata (2007:72)
mengemukakan penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu bentuk penelitian yang
bertujuan mendeskripsikan atau menggambarkan secara kualitatif fenomena
yang diamati oleh peneliti yang ada di lapangan. Sehubungan pendapat tersebut jenis penelitian deskriptif kualitatif dalam
penelitian ini digunakan untuk menggam-

155

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

barkan kesalahan berbahasa yang dilakukan mahasiswa Program Studi Akuntansi
dalam menulis abstrak skripsi. Pada penelitian ini sumber data diperoleh dari
sumber internal yaitu dari Perpustakaan
STIE Widya Gama Lumajang. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah
data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada
(peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain (Suryana,
2010).
Obyek penelitian ini adalah Penggunaan Bahasa Indonesia pada Abstrak
Skripsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya
Gama Lumajang tahun 2015-2016.
Populasi penelitian ini adalah seluruh proposal skripsi mahasiswa Jurusan
Akuntansi STIE Widya Gama Lumajang
tah-un akademik 2015-2016.
Sampel pada penelitian ini diambil secara
acak atau dengan metode Simple Random
Sampling. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Slovin sbb:
n = N/(1 + Ne2)

n
N
Ne2
n

Sampel pada penelitian ini sebanyak 57 abstrak skripsi dan akan dipilih
secara acak.
Sumber data pada penelitian ini
sumber data diperoleh dari sumber internal
yaitu dari Perpustakaan STIE Widya Gama
Lumajang.
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber
yang telah ada (peneliti sebagai tangan
kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lainlain (Suryana, 2010).
Analisis data merupakan faktor
yang penting dalam menentukan kualitas
dari hasil penelitian. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis interaktif. Analisis interaktif meliputi
empat komponen yaitu pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi
data.

HASIL
Berdasarkan hasil deskripsi data,
diperoleh hasil analisis yang dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

Keterangan:
= Sampel
= Populasi
= % tingkat kesalahan (10%)
= 130/(1+130(0,1)2) = 57

Tabel 4.1
Populasi dan Sampel

No
Posisi
1. Akuntansi

Populasi
130

Sampel
57

156

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

Tabel 5.2
Analisis Pemakaian Bahasa Indonesia pada Abstrak Skripsi Mahasiswa
Widya Gama Lumajang Tahun 2015-2016

No

Paragraf

Nama
T

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46

Afif Pristian Kinanta
Putri Siah Hapsari
Novia Rizanah Mutiah
Wiwit Ratnawati
M. Zainudin Zuhri
Ratna Widyastutik
Veni Nofrissandi
Akhmad Rofiki
Febri Niamatul Mufidah
Andang Wirawan
Muhammad Feriyanto
Ganesha Hendra P.
Yuliyanti Choiriyah
Inni Farida
Dedi Marta
Dora Tri Agustin
Mukhamad Sulikin
Wahyu Tri Purwanto
Moh. Zainuri
Martha Gadis P.
Inayatul Ani Fadilah
Danie Ardiansyah
Liya Rakhmawati
Imania Geby Okta B.
Medi Susilo
Siti Rohmawati
Rohmad Hidayatulloh
Nuri Bisiranawati
Nanis Krisnawati
Dadang Hermawan
Dian Puji Rahayu
Syafril Darmawan
Dedy Imam Habibullah
Andi
Abdillah Ibrohim Sholeh
Aima Lutfiah Jannatul
Emi Yusuffi
Ellis Dwi Trismawati
Dyah Rahayu Jumantini
Dwi Wahyudi
Eva Andriani Sabat O.
Enik Kuswati
Feni Susilowati
Halimatus Sa'diyah
Catur Putri Handayani
Deny Romansyah

KT

T
T

v
v

T

v
v

v
v

v
v

v
v

v
v
v
v

v

v
v
v

v

v
v

v

v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v

v

v

v
v

V
V
V

v
v
v

v

v

v

v

v
v
v
v
v
v

V
v

v

v

V
v

T
T

v

v

v
v

v

T

v

V
V
V

v
v
v

v
v

T
T

Ejaan
K
T

v

v
v
v

Jml

V
V
V
V
V
v
V
V
V

v
v

v
v
v
v

Jenis Kesalahan
Kal
Diksi
K
T
K
T
T
T
T

v
v
v
v
v

v
v
v
v

V
V

v
v

v

v
v
v
v
v
v
v
v
v
v

v
v
v
v
v
v
v
v

V
V
V
V

v

v

V
V
V
V
v

v

157

v
v
v

v
v

v

v
v
v
v
v

v
v
v

v
v

v

V

v
v
v
v
v
v
v

Kata
144
126
200
198
126
180
243
234
198
216
215
210
252
207
200
279
210
243
189
252
135
234
171
144
189
126
135
215
126
171
220
180
153
180
153
153
234
189
180
234
225
126
135
117
126
99

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57

Diah Mila Agustin
Dwi Novianto
Adi Nurdi Saptoyogo
Akhmad Fahruddin A.
Alif Lailatul Magfiroh
Akhmad Kamalludin
Andini Budiati
Anton Subiyanto
Ardini Nur Hidayah
Aris Bayu Setyanugraha
Hana Noviyanti
Jumlah

v
v

v
v
v
v

v
v
v

v
v

v
v
v
v

v
v

v

v
v
7

v
22

28

v
19

30

V
V
V
V
V
V
V
V
V

v
v
v
v
v
v
v
v
v
v

8

V
45

10

2

7

v
v
15

225
144
216
135
243
171
153
216
189
200
297

35

Keterangan:
T
: Tepat
KT
: Kurang Tepat
TT
: Tidak Tepat

yang mendukung ide pokok. Struktur
kalimat lengkap dan sesuai dengan konteks
kalimat. Ke-lengkapan dan kesesuaian
tersebut
di-pengaruhi
oleh
faktor
pengetahuan dan pengalaman mahasiswa
dalam me-nyusun paragraf yang baik. Kedua
fak-tor itu diperoleh melalui proses bimbingan selama penulisan skripsi, ber-bagai
referensi yang dibaca, dan dis-kusi teman
sejawat.
Temuan
penelitian
ini
membuktikan bahwa dalam menyu-sun
paragraf dalam artikel ilmiah, pe-nentuan
kelayakan dipengaruhi oleh wawasan
informasi dan pengalaman yang dimiliki
mahasiswa. Temuan ini sesuai dengan
pernyataan yang di-kemukakan oleh
Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan (1988:3)
bahwa pengalaman dan wawasan informasi
mempengaruhi penentuan bahan dalam
menulis. Arsjad dan Mukti (1991:29) juga
me-nyatakan bahwa bahan penulisan diperoleh dari dua sumber, yakni infe-rensi
dan pengalaman. Inferensi adalah nilai dari
pengalaman, sedangkan pe-ngalaman adalah
semua pengetahuan yang diperoleh dari

PEMBAHASAN
Berdasarkan deskripsi dan ana-lisis
data terhadap abstrak skripsi diper-oleh
gambaran kesalahan dalam abstrak skripsi
meliputi (1) kesalahan pemarag-rafan, (2)
kesalahan pengalimatan, (3) kesalahan
pembentukan kata dan pemi-lihan kata, dan
(4) kesalahan pengguna-an ejaan.
a. Kesalahan Pemaragrafan
Temuan pertama penelitian ini
adalah kualitas pemaragrafan yang digunakan dalam abstrak skripsi mahasis-wa
Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu E-konomi
Widya Gama Lumajang ta-hun 2015-2016
meliputi tepat, kurang tepat, dan tidak tepat.
Terhadap temuan tersebut dikemukakan
pembahasan be-rikut.
Penyusunan paragraf yang tepat
ditemukan dalam abstrak skripsi, yaitu 7
abstrak (12,2%). Setiap paragraf ter-sebut
terdiri atas tiga kalimat atau le-bih. Ide
pokok dalam kalimat utama hanya satu,
kemudian diikuti dengan kalimat penjelas
158

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

ragraf yang mengandung tiga ide po-kok,
tetapi susunan kalimat dalam pa-ragraf
tersebut runtut dan logis. Te-muan penelitian
ini membuktikan bah-wa dalam menyusun
paragraf abstrak skripsi, kesatuan pikiran
berupa ide po-kok kurang diperhatikan oleh
ma-hasiswa. Temuan ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Keraf
(2001b:62-67) bahwa alinea merupa-kan
satu kesatuan pikiran yang dihim-pun dalam
bentuk kalimat-kalimat untuk membentuk
sebuah gagasan yang utuh. Seperti halnya
dengan kalimat, sebuah alinea juga harus
memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu
kesatuan, koherensi, dan pengembangan
alinea. Jumlah abstrak skripsi dengan
kualitas
pemaragrafan
kurang
tepat
sebanyak 22 abstrak (39%). Contoh temuan:
Dan as-pek terbaik adalah permodalan dan
kemandirian dan pertumbuhan semen-tara
aspek dengan kondisi adalah aspek
likuiditas. Kalimat diatas tidak padu dengan
kalimat sebelumnya seharusnya kalimat
kedua merupakan penjelas kalimat utama.
Temuan kualitas paragraf dalam
abstrak skripsi paling banyak dikatego-rikan
tidak tepat. Paragraf tersebut me-miliki lebih
dari satu gagasan utama. Kalimat penjelas
atau pendukung me-nyimpang dan tidak
menunjang
ide
po-kok.
Susunan
antarkalimat tidak logis dan tidak runtut.
Terdapat pula satu pa-ragraf yang hanya
terdiri atas satu ka-limat panjang. Pemilihan
modalitas se-bagai kata penghubung
antarkalimat ti-dak sesuai konteks kalimat.
Temuan penelitian ini membuktikan bahwa
da-lam menyusun paragraf dalam abstrak
skripsi, tujuan kalimat penjelas diabai-kan
dan kurang penguasaan kosakata. Temuan
ini sesuai dengan pernyataan yang

persepsi indrawi. Penyusunan paragraf
dengan tepat ter-diri atas kalimat-kalimat
yang meng-gambarkan hubungan untuk
mendu-kung satu gagasan dan harus
diperhati-kan oleh mahasiswa. Hal tersebut
se-suai dengan pernyataan Akhadiah,
Arsjad, dan Ridwan (1988:144) bahwa
dalam paragraf terkandung satu unit buah
pikiran yang didukung oleh se-mua kalimat
dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat
pengenal, kalimat utama, kalimat penjelas,
sampai ka-limat penutup. Di samping itu
jumlah kata dalam satu paragraf sudah memenuhi kriteria yaitu kurang lebih 200 kata.
Gagasan utama dan pejelas di-tuangkan
dalam satu paragaf. Contoh temuan: Tujuan
penelitian ini adalah penilaian kinerja
keuangan Unit Sim-pan Pinjam KUD Margo
Joyo Yosowi-langun. Dalam penilaian
kinerja Unit Simpan Pinjam KUD Margo
Joyo Yo-sowilangun, pedoman yang
digunakan yaitu Peraturan Menteri Negara
Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 yang
disah-kan oleh Menteri Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah Republik Indonesia.
Pemaragrafan yang kurang te-pat
cukup banyak ditemukan dalam abstrak
skripsi mahasiswa Jurusan Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Eko-nomi Widya
Gama
Lumajang
tahun
2015-2016.
Kekurangtepatan paragraf disebabkan oleh
ketidakpaduan antar kalimat. Ketidakpaduan
tersebut dise-babkan karena meskipun
terdapat satu kalimat utama, tetapi kalimat
penjelas menyimpang dari ide pokok.
Penyim-pangan
ide
pokok
tersebut
dipengaruhi oleh pemilihan kata yang tidak
tepat. Selain itu, terdapat kalimat yang
belum lengkap secara struktur karena tidak
memiliki subjek. Terdapat juga satu pa159

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

dalam abstrak skripsi maha-siswa Jurusan
Akuntansi Sekolah Ti-nggi Ilmu Ekonomi
Widya Gama Lu-majang tahun 2015-2016
meliputi te-pat, kurang tepat, dan tidak tepat.
Ter-hadap temuan tersebut dikemukakan
pembahasan berikut.
Kualitas pengalimatan yang te-pat
ditemukan dalam abstrak skripsi mahasiswa
Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Widya Gama Lumajang, yaitu 19
abstrak (33%). Ka-limat yang disusun sudah
efektif. Se-tiap kalimat memuat gagasan
tunggal. Oleh karena itu, pemahaman antara
pe-nulis dan pembaca sama. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam
menyusun kalimat, keefektifan kalimat
mempengaruhi pemahaman pembaca atau
pendengar. Temuan ini sesuai de-ngan
pernyataan Solichi dan Suryaman. Solichi
(1994:27) menyatakan bahwa kalimat yang
dapat mewakili gagasan pembicara atau
penulis secara tepat dan sanggup
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya
dengan gagasan-gagasan pembicara atau
penulis itu dalam pi-kiran pendengar atau
pembaca dikate-gorikan kalimat yang
efektif. Suryaman (1998:176) menyatakan
pula bahwa ka-limat baku disusun selugaslugasnya sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh si penulis atau pembi-cara
dapat ditangkap secara tepat oleh penerima.
Pengungkapan yang lugas maksudnya tidak
berbelit-belit, tidak mengobral penggunaan
kata atau be-ntukan kata, dan tidak
menimbulkan makna ganda. Contoh temuan:
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan mempelajari sistem
informasi akuntansi persediaan bahan baku
yang diterapkan pada perusahaan, mengetahui kelancaran proses produksi perusa-haan

dikemukakan Glatthorn dan Fleming
(1965:3) bahwa sebuah pa-ragraf dikatakan
padu apabila setiap kalimat berkontribusi
untuk mencapai tujuan kalimat. Setiap
paragraf disebut lengkap apabila setiap
paragraf terdiri atas satu gagasan yang
tertuang dalam kalimat utama dan didukung
oleh ide-ide penjelas yang tertuang dalam
ka-limat penjelas. Gagasan pada dalam kalimat penjelas dapat berupa contoh, ala-san,
dan ilustrasi. Adapun Widjono (2007:98)
menyatakan bahwa penggu-naan pilihan
kata
dipengaruhi
oleh
kemampuan
penggunaan bahasa secara aktif. Jumlah
paragraf lebih dari satu alinea. Abstrak
skripsi seharusnya di-tulis dalam satu
paragraf dengan jum-lah kata antara 200
sampai dengan 250. Hal ini sesuai dengan
buku pedoman skripsi yang diterbitkan oleh
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Gama
Lumajang. Jumlah abstrak skripsi de-ngan
kualitas pemaragrafan tidak tepat sebanyak
28 abstrak (49,1%). Contoh temuan:
Penerapan Analisis Break Even Point
sebagai dasar dalam me-rencanakan laba
perusahaan computer “Lumajang Computer
Centre (LCC) pada periode 2011-2014
diakukan me-lalui beberapa tahap, dimana
tahap per-tama yaitu biaya diklasifikasikan
dan memisahkan serta menggolongkan biaya berdasarkan perilaku biaya atau
klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan
volume kegiatan perusahaan se-hingga dapat
dikelompokkan kedalam biaya tetap, biaya
variabel dan biaya semi variabel. Contoh
diatas kalimat penjelas tidak ada.
b. Kesalahan Pengalimatan
Temuan kedua penelitian ini adalah
kesalahan pengalimatan yang digunakan
160

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

normali-tas, uji multikolonieritas, uji
heteroske-dastisitas dan regresi linear
berganda. Kalimat (1) salah karena tidak
jelas subyeknya. Kalimat (1) seharusnya:
Rumusan masalah penelitian ini adalah
bagaimana perhitungan profit margin atas
produk pembiayaan murabahah di KBMT
Al- Ikhlas Lumajang. Kalimat (2) tidak
efektif karena ada bentukan kata yang tidak
tepat. Kalimat (2) se-harusnya: Penelitian ini
menggunakan uji instrument yang meliputi
uji vali-ditas dan realibilitas, uji asumsi
klasik, uji normaltas, uji multikolonieritas,
uji heteroskedastisitas dan regresi linear
berganda.
Pengalimatan dengan kualitas tidak
tepat paling sedikit ditemukan da-lam
abstrak
skripsi
mahasiswa
Jurusan
Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekono-mi
Widya Gama Lumajang. Kalimat terlalu
panjang sehingga makna men-jadi kabur.
Kekaburan makna diseb-kan oleh gagasan
yang lebih dari satu, padahal masing-masing
gagasan dapat menjadi kalimat yang berdiri
sendiri. Selain itu, terdapat kalimat yang kurang bernalar. Mahasiswa tidak dapat
menggunakan dua istilah atau lebih ya-ng
saling berhubungan, tetapi memiliki makna
yang berbeda. Perpanjangan ka-limat sering
dilakukan dengan pengu-langan kata kunci
dan kata penghu-bung. Temuan penelitian
ini membuk-tikan bahwa dalam menyusun
kalimat dalam abstrak skripsi, pemahaman
ma-hasiswa terhadap istilah-istilah tertentu
kurang. Keraf (2001a:88) menyatakan
bahwa keefektifan komunikasi menun-tut
persyaratan yang harus dipenuhi oleh
pengguna bahasa, yaitu kemam-puan
memilih kata yang sesuai dengan tuturan
komunikasi. Salah satunya ada-lah penulis

dan
mengetahui
peranan
infor-masi
akuntansi persediaan bahan baku dalam
menunjang kelancaran proses produksi.
Kalimat yang disusun sudah efektif. Setiap
kalimat memuat gagasan tunggal.
Temuan kualitas pengalimatan dalam
abstrak
skripsi
mahasiswa
Juru-san
Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Widya Gama Lumajang ta-hun 2015-2016
paling banyak dikate-gorikan kurang tepat.
Penyusunan kalimat kurang efektif. Ketidak
efek-tifan terjadi karena terdapat kesalahan
dalam menggunakan kata penghubung dan
modalitas, tetapi struktur kalimat lengkap.
Beberapa kalimat yang lengkap menjadi
tidak efektif karena terlalu panjang. Gagasan
kalimat men-jadi lebih dari satu. Terdapat
pula kalimat yang belum selesai atau tidak
lengkap struktur sehingga makna ka-limat
rancu. Kekonsistenan penulisan bilangan
atau angka kurang di-perhatikan. Temuan
penelitian ini membuktikan bahwa dalam
menyusun kalimat dalam abstrak skripsi,
penyun-tingan sendiri sebelum konsultasi jarang dilakukan. Hal tersebut sesuai de-ngan
pernyataan Soedjito dan Saryono (2011:149)
bahwa kalimat efektif dapat mengungkapkan
gagasan pemakainya dan dapat dipahami
secara tepat sesuai ciri-cirinya, yaitu
lengkap, logis, serasi, padu, hemat, cermat,
tidak taksa, tidak rancu, dan bervariasi.
Jumlah abstrak skripsi dengan kualitas
pengalimatan kurang tepat sebanyak 30
abstrak (52%). Contoh temuan: (1). Dengan
rumusan masalah bagaimana perhitu-ngan
profit margin atas produk pem-biayaan
murahabah di KBMT Al- Ikhlas Lumajang.
(2). Penelitian ini ya-ng digunakan adalah
uji instrument ya-ng meliputi uji validitas
dan uji rea-libilitas, uji asumsi klasik, uji
161

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

sesuai dengan situasi pemakaian. Mak-sud
penulis secara tepat tersampaikan kepada
pembaca. Selain itu, setiap kata dipilih
secara cermat sehingga tidak ada kata yang
mubazir.
Temuan
pe-nelitian
ini
membuktikan bahwa dalam memilih kata
dan membentuk kata da-lam abstrak skripsi,
kecermatan dan ke-sesuaian dengan konteks
kalimat sangat diperhatikan. Hal ini sesuai
dengan per-nyataan Putrayasa (2007:7)
bahwa pe-milihan kata yang tepat
hendaknya me-menuhi isoformisme, yaitu
kesamaan
makna
karena
kesamaan
pengalaman masa lalu atau adanya
kesamaan
struk-tur
kognitif.
Chaer
(2003:169) menya-takan pula bahwa setiap
bentuk dasar kata harus dibentuk menjadi
sebuah ka-ta gramatikal, baik melalui proses
afik-sasi, proses reduplikasi, maupun proses
pemajemukan agar dapat digunakan da-lam
kalimat atau tuturan tertentu. Con-toh
temuan: Penelitian ini mengguna-kan uji
instrument yang meliputi uji validitas, uji
realibilitas, uji asumsi kla-sik, uji
normalitas, uji multikoloni-eritas, uji
heteroskedistisitas, dan reg-resi linear
berganda.
Temuan kualitas pemilihan kata dan
pembentukan
kata
cukup
banyak
dikategorikan kurang tepat. Mahasiswa
menggunakan sinonim yang tidak tepat
untuk mengulang kata-kata tertentu.
Akibatnya, kalimat menjadi tidak efek-tif.
Pemilihan kata penghubung satuan bahasa
atau preposisi terlalu banyak di-gunakan
dalam kalimat sehingga tujuan kelimat
menjadi tidak jelas. Ke-tidakjelasan terjadi
karena ketidak-cermatan pemilihan kata.
Selain itu, masih ada sedikit kesalahan
bentukan kata dan pilihan kata yang tidak

harus dapat membedakan kata umum dan
kata khusus untuk men-jamin ketepatan
diksi. Widjono (2007: 98) menyatakan
bahwa salah satu indi-kator ketepatan kata,
yaitu mengha-silkan respon pembaca atau
pendengar sesuai dengan harapan penulis.
Jumlah abstrak skripsi dengan kualitas
penga-limatan tidak tepat sebanyak 8
abstrak (14,0%). Contoh temuan: Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pesanan bahan baku optimal jika menggunakan (EOQ), total persediaan bahan baku
yang digunakan perusahaan jika menerapkan
metode (EOQ) dalam upa-ya optimalisasi
biaya persediaan. Kali-mat terlalu panjang
sehingga makna menjadi kabur. Kekaburan
makna di-sebabkan oleh gagasan yang lebih
dari satu, padahal masing-masing gagasan
dapat menjadi kalimat yang berdiri sen-diri.
Selain itu, kalimat kurang berna-lar.
c. Kesalahan Pembentukan Kata dan
Pemilihan Kata
Temuan ketiga penelitian ini adalah
kualitas pembentukan kata dan pemili-han
kata yang digunakan dalam abstrak skripsi
mahasiswa Jurusan Akuntansi Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Gama
Lumajang tahun 2015-2016 me-liputi tepat,
kurang tepat, dan tidak te-pat. Terhadap
temuan tersebut dike-mukakan pembahasan
b-rikut.
Kualitas
pemilihan
kata
dan
pembentukan kata yang tepat paling banyak
ditemukan dalam abstrak skrip-si mahasiswa
Jurusan Akuntansi Seko-lah Tinggi Ilmu
Ekonomi Widya Gama Lumajang tahun
2015-2016, yaitu 45 abstrak (79%). Sistem
pengimbuhan berupa afiks, konfiks, sufiks
sesuai konteks kalimat. Pemilihan kata juga
162

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

kata
penghubung
untuk
menandai
perlawanan intraka-limat atau antarkalimat
sering terbalik. Temuan penelitian ini
membuktikan bahwa dalam memilih kata
dan mem-bentuk kata dalam abstrak skripsi,
pe-milihan kata penghubung dan kom-posisi
kurang diperhatikan mahasiswa. Temuan ini
sesuai dengan pernyataan Chaer (2003:185186) bahwa hasil dari proses penggabungan
morfem dasar de-ngan morfem dasar, baik
yang bebas maupun yang terikat membentuk
se-buah konstruksi yang memiliki iden-titas
leksikal yang berbeda atau yang baru.
Jumlah abstrak skripsi dengan kualitas
pemilihan kata dan pemben-tukan kata tidak
tepat sebanyak 2 abstrak (4,0%). Contoh
temuan: terdiri dari seharusnya terdiri atas.

tepat. Pilihan kata yang digunakan ambigu
dan kurang sesuai dengan konteks penelitian.Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam memilih kata dan
membentuk kata dalam abstrak skripsi,
pemilihan kata sangat berpe-ngaruh terhadap
makna yang ditangkap pembaca. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Soedjito
dan Saryono (2011: 47-56) bahwa pilihan
kata harus sesuai dengan tingkat sosial,
tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan
pem-baca. Pilihan kata tersebut hendaknya
lazim penggunaannya dan serasi. Jum-lah
abstrak skripsi dengan kualitas pe-milihan
kata dan pembentukan kata ku-rang tepat
sebanyak 10 abstrak (17%). Contoh temuan:
Penelitian ini meng-gunakan metode analisis
deskriptif ku-alitatif dimana penelitiannya
meliputi analisa sistem penerimaan kas dan
pe-ngeluaran pada unit toko koperasi karyawan
Mustikatama
Lumajang
dari
masalah- masalah berupa fakta-fakta yang
ditemukan pada unit toko kope-rasi. Kata di
mana tidak tepat diguna-kan dalam konteks
kalimat diatas. Se-harusnya dihilangkan.
Pemilihan kata dan pemben-tukan
kata yang tidak tepat paling se-dikit
ditemukan dalam abstrak skripsi mahasiswa
Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Widya Gama Lumajang tahun
2015-2016. Peng-gunaan istilah asing sering
dipilih ma-hasiswa meskipun kata tersebut
sudah diindonesiakan. Hal ini berkorelasi
de-ngan pemahaman pembaca sehubungan
dengan hasil penelitian mahasiswa. Pemilihan kata yang tidak cermat terlihat dari
penggunaan verba kopula dan komposisi
verba. Verba yang diguna-kan sebagai
predikat tersebut dihilang-kan sehingga
struktur kalimat tidak lengkap. Penggunaan

d. Kesalahan Penggunaan Ejaan
Temuan keempat penelitian ini
adalah kualitas penggunaan ejaan yang
digunakan dalam abstrak skripsi ma-hasiswa
Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Widya Gama Lumajang tahun
2015-2016 meliputi tepat, kurang tepat, dan
tidak tepat. Terhadap temuan tersebut
dikemuka-kan pembahasan berikut.
Penggunaan ejaan yang tepat paling
sedikit digunakan dalam abstrak skripsi
mahasiswa Jurusan Akuntansi Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Gama
Lumajang tahun 2015-2016, yaitu 7 abstrak
(12%). Penulisan ejaan dan tanda baca
sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD) tahun 2009.
Ketepatan tersebut meliputi pemakaian
huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca,
dan pe-nulisan unsur serapan. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam
menggunakan ejaan dalam abstrak skripsi,
163

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

2. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti Analisis Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi Motivasi Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi
dan Bangunan dengan me-nguji masingmasing variabel.
3. UD. Meubel Jamhari
4. CV. ADIL Lumajang
5. RP. 27.791.794
Kalimat (1) salah karena dalam
sebuah kalimat tidak ada kata yang diistimewakan penulisan hurufnya. Seharusnya menjadi, Tujuan penelitian ini adalah
untuk menegetahui target dan realisasi
retribusi pasar Kabupaten Lu-majang.
Kalimat (2) salah karena pe-nulisan kata
hubung yang dijadikan ju-dul harus ditulis
dengan huruf kecil. Seharusnya, Penelitian
ini bertujuan untuk memberikan bukti
analisis fak-tor-faktor yang mempengaruhi
moti-vasi masyarakat dalam membayar pajak bumi dan bangunan dengan me-nguji
masing-masing variabel. Nomor (3) salah
karena setelah singkatan UD diberi tanda
titik. Seharusnya tanpa tan-da titik, UD
Meubel Jamhari. Nomor (4) salah karena
setelah singkatan CV diberi tanda titik.
Seharusnya tanpa tan-da titik, CV ADIL
Lumajang. Nomor (5) salah karena setelah
singkatan Rp diberi tanda titik. Seharusnya
tanpa tan-da titik, Rp27.791.794,00.
Penggunaan ejaan yang kurang tepat
cukup banyak ditemukan dalam abstrak
skripsi
mahasiswa
Jurusan
Sas-tra
Indonesia. Terdapat banyak kesa-lahan pada
penggunaan huruf, penu-lisan unsur serapan,
pemakaian tanda baca, dan penulisan
identitas abstrak meskipun kesalahan
tersebut tidak me-ngubah makna. Di
samping itu, di-temukan sedikit kesalahan
pada pe-nulisan kata sehingga mengubah
makna kalimat. Temuan penelitian ini mem-

mutlak diperlukan untuk me-lambangkan
bunyi ujaran. Hal ini se-suai dengan
pernyataan Putrayasa (2007: 21) bahwa
ejaan melambangkan bunyi ujaran dan
hubungan
antara
lam-bang-lambang
(pemisahan dan pengga-bungan dalam suatu
bahasa). Contoh temuan: Tujuan penelitian
ini adalah penilaian kinerja keuangan Unit
Sim-pan Pinjam KUD Margo Joyo Yosowilangun.
Abstrak skripsi mahasiswa Jurusan
Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Widya Gama Lumajang ta-hun 2015-2016
yang tidak tepat paling banyak ditemukan
dari segi penggu-naan ejaan. Penulisan huruf
kapital di tengah kalimat banyak ditemukan
pa-dahal tidak menunjukkan tempat atau
judul. Penulisan tanda baca pada sing-katan
nama perusahaa juga banyak di-temukan,
padahal seharusnya tanpa tanda baca.
Pemenggalan kata dengan tanda hubung
yang tidak tepat, padahal batas tepi kertas
masih mencukupi. Pembubuhan tanda koma
setelah mo-dalitas kurang diperhatikan.
Temuan penelitian ini membuktikan bahwa
me-nggunakan ejaan dalam abstrak skripsi
berpengaruh terhadap pemahaman pembaca.
Temuan tersebut sesuai de-ngan pernyataan
Revan (2004:41) bah-wa penulisan kalimat
yang baik dan be-nar diperlukan dalam
bahasa tulis agar pemahaman pembaca sama
dengan ide yang ingin disampaikan penulis.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang penggunaan EYD diperlukan sebagai pedo-man.
Jumlah abstrak skripsi dengan pe-nggunaan
ejaan tidak tepat sebanyak 35 abstrak (61%).
Contoh temuan:
1. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui Target dan Reali-sasi
Retribusi Pasar Kabupaten Lu-majang.

164

Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa, Mimin Yatminiwati

mudah dipahami), dan te-ratur. Hal tersebut
sesuai dengan pen-dapat Mulyono (2011:9)
bahwa bahasa tulisan ilmiah harus
berkosakata dan berstruktur standar atau
baku, berunsur inti kalimat yang eksplisit,
terhindar
dari
penyimpangan
atau
problematik bahasa, serta terhindar pula dari
kesan emosional.

buktikan bahwa dalam menggunakan ejaan
dalam abstrak skripsi, pemilihan kata sangat
berpengaruh
terhadap
mak-na
yang
ditangkap pembaca. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan Akhadiah, Arsjad, dan
Ridwan