HAKIKAT PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

HAKIKAT PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
Sistem Keolahragaan Nasional (UU RI No. 3 Tahun 2005)
adalah keseluruhan aspek keolahragaan yang saling terkait
secara terencana, sistematis, terpadu, dan berkelanjutan
sebagai satu kesatuan yang meliputi pengaturan, pendidikan,
pelatihan, pengelolaan, pembinaan, pengembangan, dan
pengawasan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional.

Pembinaan dan Pengembangan
Olahraga
• Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan
• Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi
• Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi
• Pembinaan dan pengembangan olahraga amatir
• Pembinaan dan pengembangan olahraga profesional
• Pembinaan dan pengembangan olahraga penyandang cacat
(UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional)

• Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani
dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian
proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan

untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian,
keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani
• Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan
oleh masyarakat dengan kegemaran dan
kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai
dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat
setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan
kesenangan.

• Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina
dan mengembangkan olahragawan secara
terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui
kompetisi untuk mencapai prestasi dengan
dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
keolahragaan.

• Olahraga amatir adalah olahraga yang dilakukan
atas dasar kecintaan atau kegemaran berolahraga.

• Olahraga profesional adalah olahraga yang

dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam
bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan
atas kemahiran berolahraga.
• Olahraga penyandang cacat adalah olahraga yang
khusus dilakukan sesuai dengan kondisi kelainan
fisik dan/atau mental seseorang.

Kesamaan Penjas dan Olahraga
1

Kesamaan tujuan

2

Penekanan tujuan

3

Kesamaan medium
yang digunakan


Pendidikan jasmani dan olahraga ikut
membantu meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya.
Pendidikan jasmani cenderung
menekankan pada pembinaan perilaku
hidup sehat, dengan menganut prinsip
pe didika melalui jas a i .
Olahraga cenderung menekankan pada
peningkatan prestasi olahraga, dengan
catatan tidak terperangkap ke dalam
pri sip pe didika untuk jas a i .
Pendidikan jasmani dan olahraga
menggunakan medium jasmani atau
psikomotor.

Perbedaan Penjas dan Olahraga
1 Diselenggarakan terutama di
lingkungan sekolah
2 Berorientasi pada pendidikan

yang cenderung mengacu ke
pembinaan perilaku hidup sehat
3 Sebagai mata ajar wajib di
lingkungan sekolah
4 Materi pelajaran berpusat pada
anak sesuai perkembangan
psikofisik
5 Cenderung memasyarakatkan
olahraga

Diselenggarakan terutama di
lingkungan luar sekolah atau
masyarakat
Berorientasi pada pelatihan
yang cenderung mengacu ke
pembinaan dan peningkatan
prestasi olahraga
Sebagai kegiatan sukarela di
lingkungan masyarakat
Materi berpusat pada jenis

olahraga yang harus dikuasai
sepenuhnya
Cenderung mengolahragakan
masyarakat

Perilaku Manusia Sehat Seutuhnya
1. Aspek Sehat Jasmaniah
(tujuan sisi Dikor & Or)

Mengacu pada pribadi yang memiliki
struktur jasmani yang tampan, serasi,
seimbang.

a. Tumbuh kembang serasi dan
seimbang

Pertumbuhkembangan jasmani dan organorgan tubuh secara serasi dan seimbang.

b. Terampil


Gerak yang makin kuat, cepat, tepat,
lentur, terkoordinasi, luwes, indah,
anggun, dan tangkas, yang mendukung
tercapainya prestasi olahraga yang tinggi.

c. Bugar

Tidak mengidap penyakit, dapat bekerja
dan belajar relatif lama, dan masih
memiliki daya cadang setelah bekerja dan
belajar dengan keras.

d. Segar

Tampang selalu segar dan menarik

Perilaku Manusia Sehat Seutuhnya
2. Aspek
Sehat Mengacu pada pribadi yang berbudi pekerti luhur
Rohaniah

(tujuan sisi Dikjas)
Dapat bekerja sama, tolong menolong, sikap terbuka, toleransi,
a. Sehat Sosial
dan menghargai pihak lain termasuk lawan.
Dapat mengendalikan diri, tenggang rasa, saling memaafkan,
b. Sehat Emosional
saling menghormati, dan dapat mengutarakan pendapat secara
santun.
Bersikap jujur, sportif, disiplin, rela berkorban, tangguh,
c. Sehat Mental
mantap, mandiri, dan bertanggung jawab.
Memiliki citra hidup sehat dan berupaya untuk
d. Sehat Intelektual
mengaktualisasikan perilaku hidup sehat intelektual yang
tampak dalam kehidupannya sehari-hari, dan dapat
mengantisipasi situasi pertandingan dalam menentukan
strategi, teknik dan taktik yang tepat dan cepat.
Dapat mengambil hikmah dan merasakan nikmat karena
e. Sehat Spiritual
menghayati dan dapat mengaktualisasikan perilaku hidup

sehat, karena mendapat limpahan rahmat dan anugerah dari
Tuhan YME.