ARTIKEL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERB
ARTIKEL
“ PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MINAT BELAJAR
SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
DI SMA KATOLIK AQUINO AMURANG”
DiajukanUntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
YOULA PATTYRANIE
11 310 374
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
2015
ABSTRAK
Pengaruh Model Pembelajaran berbasis e-Learning terhadap Hasil Belajar
melalui Minat Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA
Katolik Aquino Amurang
Oleh :
Youla Pattyranie. NIM.11 310 374
e-mail :[email protected]
Henry J. D. Tamboto
Roycke I. J. Pangkey
Program Studi Pendidikan Ekonomi - Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Manado
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Model
Pembelajaran berbasis e-learning terhadap Hasil Belajar melalui Minat Belajar Siswa
Kelas X Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Katolik
Aquino Amurang, dengan menggunakan metode penelitian ” Quasi Eksperiment
(penelitian yang tidak menggunakan kelas kontrol)”. Populasi berjumlah 125 orang,
maka Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 102orang yang diambil dengan
teknik NonProbability Sampling > dengan cara Purposive Sampling terhadap kelas
yang setara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Angket/Kuesioner , dan Hasil Belajar Siswa diambil dengan Dokumentasi Hasil Belajar
Siswa pada Ujian/tes murni yang diselenggaralan guru & sekolah pada tahun ajaran
berjalan. Data dianalisis dengan menggunakan Path Analisis (Analisis Jalur) untuk
menghitung pengaruh langsung-tidak langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Dari pengujian hipotesis secara parsial antar variable, „Minat Belajar‟
berpengaruh secara signifikan terhadap „Hasil Belajar‟ siswa, dengan besarnya
kekuatan „Minat Belajar‟ memengaruhi secara langsung „Hasil Belajar‟ adalah sebesar
0,0030 (3,0%). „Model Pembelajaran berbasis e-Learning‟ berpengaruh secara
signifikan terhadap „Hasil Belajar‟ secara tidak langsung melalui „Minat Belajar‟,
dengan besarnya pengaruh tidak langsung adalh sebesar 0,0009 (0,9%).. Dari pengujian
hipotesis yang ada, maka dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa Adanya
pengaruh simultan/secara serentak dan signifikan „Model Pembelajaran berbasis eLearning’ dan „Minat Belajar‟ terhadap „Hasil Belajar‟ siswa itu sendiri, dengan
besarnya kekuatan „Model Pembelajaran berbasis e-Learning’ dan „Minat Belajar‟
mempengaruhi „Hasil Belajar‟ adalah sebesar 0,086 (8,6%). Dan sisanya, sebesar
0,9914 (99,14%) dipengaruhi oleh variable lain diluar penelitian.
Kata kunci: Model Pembelajaran berbasis e-learning, Minat belajar, Hasil Belajar
1
PENDAHULUAN
Bidang Ekonomi adalah salah satu bidang yang sangat berpengaruh dalam
kemajuan suatu Negara. Agar bidang ini dapat berkembang dengan baik, tentunya
pendidikan bagi anak-anak haruslah diterapkan sedini mungkin di tingkat sekolah yang
sepadan. Pembelajaran IPS- Ekonomi di sekolah bertujuan agar siswa dapat
berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi masyarakat , membuat keputusan yang
bertanggung jawab pada tingkat pribadi dan social, serta ikut membantu kebijakan
pemerintah dalam pengelolan kinerja dakam bidang ekonomi.
Selama ini pembelajaran yang diterapkan untuk pembelajaran Ekonomi di SMA
adalah pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional merupakan
pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi
pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar. Dan Pada
kenyataannya secara umum kemampuan dan hasil belajar siswa dalam Ekonomi itu
sendiri masih rendah.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan Peneliti di objek peneitian, didapati
permasalahan bahwa kurangnya atau rendahya pencapaian hasil belajar siswa. Hal Ini
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor internal dan faktor
eksternal (Tampubolon, 2003: 72). Faktor internal adalah faktor yang datang dari
dalam diri siswa itu sendiri, salah satunya adalah minat siswa untuk belajar. Faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan siswa itu berada ataupun caracara pengajaran/didikan yang ia terima di lembaga pendidikan, Salah satu Faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi rendahnya Hasil Belajar siswa pada Pelajaran
Ekonomi yaitu model pembelajaran yang kurang bervariasi.
Dalam perkembangannya, Komputer menjadi sebuah media sebagai alat bantu
tambahan dalam proses pembelajaran. Manfaat komputer meliputi penyajian info
rmasi, isi materi pelajaran dan latihan atau kombinasinya. Cara seperti ini yang
dikenal sebagai Computer Assisted Instruction (CAI) atau Pembelajaran Berbasis
Komputer. Sejalan dengan perkembangan CAI, maka munculah inovasi baru
dalam pembelajaran berbasis komputer berjaringan internet. Inovasi tersebut
sekarang dikenal dengan nama e-learning. Saat ini konsep e-learning sudah banyak
diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di
lembaga pendidikan maupun industri. Di dunia pendidikan dan pelatihan sekarang,
banyak sekali praktik yang disebut e-learning. Sampai saat ini pemakaian kata elearning sering digunakan semua kegiatan pendidikan yang menggunakan media
komputer dan atau internet. E-learning merupakan sebuah pembelajaran yang
memproduksi atau menyajikan materi dengan menggunakan sumber daya dengan
basis komputer.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Katolik Aquino Amurang,
peneliti mendapati beberapa hal. Salah satunya adalah bahwa sebagian besar para siswa
sudah banyak menggunakan media elektronik dalam membantu kegiatan belajarnya
setiap hari, baik KBM di sekolah maupun di luar sekolah. Besarnya minat belajar siswa
lebih mengarah pada pembelajaran yang bersifat modern/non-konvensional atau
dengan kata lain menggunakan fasilitas elektronik, juga media-media yang
mendukungnya. Sehingga timbul masalah, penerapan pembelajaran yang bersifat
konvensional semakin membuat para siswa kurang tertarik dengan pembelajaran itu
sendiri.
2
Sehingga. Atas dasar-dasar pemahaman dan hasil observasi tersebut, maka
Peneliti tertarik menjadikan permasalaha tersebut sebagai bahan penelitian.
Kajian Pemahaman
Model Pembelajaran berbasis e-earning
Model Pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu,dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran (Toeti Soekamto dan Winataputra. 1995 : 78)
Model Pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pembelajaran (Joyce&Weil. 1982).
Menurut Dong (dalam Kamarga,2002), e-Learning adalah kegiatan belajar
melalui perangkat elektornik computer yang mperoleh bahan belajar sesuai dengan
kebutuhannya.
Menurut Rosenberg (2002), e-Learning merujuk pada penggunaan teknologi
internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat menignkatkan pengetahuan
dan keterampilan.
Dengan demikian, Model Pembelajaran Berbasis E-Learning adalah suatu
perangkat rencana atau pola pembelajaran yang dipergunakan guru untuk merancang
bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas didalam pembelajaran dengan
menerapkan system pembelajaran elektronik atau belajar melalui perangkat elektronik
computer yang bisa dipublikasikan, dan dapat diperoleh dimanapu,kapanpun, lewat
media jaringan dan computer, sebagai bahan materi untuk para siswa.
Minat Belajar
Minat merupakan suatu dorongan yang kuat dalam diri seseorang terhadap
sesuatu. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2007: 121). Minat dapat timbul dengan sendirinya,
yang ditengarai dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minatnya (Djaali, 2007: 121).
Dengan demikian, Minat belajar adalah suatu dorongan atau kegairahan yang
tinggi dalam hal pemusatan perhatian terhadap kegiatan belajar melalui interaksi dengan
lingkungannya dan akan menimbulkan perubahan perilaku.
Hasil Belajar
Menurut dimiyati dan mujiono (2011 :5), hasil belajar untuk sebagian adalah
berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain merupakan
peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar tersebut dapat dibedakan menjadi:
dampak pengajaran dan dampak pengiringan. Dampak pengajaran adalah hasil yang
dapat di ukur.Sedangkan dampak pengiringan adalah terapan pengetahuan dan
kemampuan dibidang lain sebagai transfer belajar.
Menurut abiding ( dalam lentang 2014:14) hasil belajar adalah hasil yang
dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil pada dasarnya
merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu aktivitas, sedangkan belajar merupakan
suatu proses yang mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan tingka
laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilan maupun sikapnya.
3
Catharina tri anni (2004:4) hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar
yang diperoleh siswa sebagai akibat proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Makin
tinggi proses belajar yang dilakukan siswa harus semakin tinggi pula hasil belajar yang
dicapainya.
Dengan demikian, Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan
belajar dan tindakan mengajar.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan berbagai masalah
penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160), metode penelitian adalah ”cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya". Metode
penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif. Penelitian Kuantitatif adalah
penelitian yang difokuskan pada kajian fenomena objektif untuk dikaji secara
kuantitatif. Jenis datanya dikuantifikasikan dalam bentuk angka dan dianalisis
menggunakan statistic. Dengan berdasarkan metode Penelitian ini, maka digunakan
Pendekatan Penelitian Eksperimental, artinya murni kuantitatif, karena semua metode
dan kaidah penelitian kuantitatif dapat diterpakan dalam penelitian ini (Syoadih, 2010:
57). Dari jenis ini, maka Peneliti menggunakan Quasi Eksperiment (Kuasi
Eksperimen/Eksperimen Semu) . Quasi Eksperimen bertujuan untuk mengetahui
pengaruh suatu perlakuan variable bebas terhadap variable terikat, menggunakan
seluruh subjek penelitian dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberikan
perlakuan (treatment),dengan bentuk Time Series Design yaitu dengan tidak
menggunakan kelas control.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X
yang berjumlah 125 orang. Sedangkan untuk penarikan sampel dalam penelitian ini ,
menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan cara Purposive Sampling.
Menurut Sugiyono (2001 : 61) Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Menurut Margono (2004 : 128), pemilihan sekelompok
subjek dalam Purposive Sampling didasarkan pada ciri tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. Dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteriakriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian.
Dalam penentuan sampel dengan teknik ini dibantu dengan Tabel Isaac dan
Michael. Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan
kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%.
Dengan tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel
berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.
Berdasarkan Populasi yang ada adalah seluruh siswa kelas X berjumlah 125
orang, jumlah sampel ditentukan dengan Tabel Isaac dan Michael dengan tingkat
kesalahan adalah sebesar 1% (N = 120) sehingga jumlah sampel ditentukan sebesar 102
orang/responden. Dari Jumlah sampel ini selanjutnya responden diambil dari sejumlah
Populasi yang ada, dengan memperhatikan kriteria-kriteria dan pertimbangan yang ada.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yakni dalam bentuk kuesioner
yang diberikan kepada responden yang dijadikan sampel. Kuesioner dibuat dengan
menggunakan skala likert.
Sebelum instrumen ini digunakan, telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Menurut Sugiono validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti ( 2008;267), sehingga
4
hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan
data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang di teliti (Sugiyono, 2008:121).
Dengan jumlah 25 reponden untuk pengujian instrument , diperoleh
data untuk Uji Validitas Instrumen X1 dan X2 dengan t-Tabel 2,0687, dan criteria
pengujian item VALID jika t-Hitung > t-Tabel, sehingga hasil pengujian validitas
instrument Variabel X1 dari 10 item diperoleh 9 item valid dan 1 tidak valid . dan
untuk X2 dari 10 item diperoleh 10item semuanya Valid.
Penyajian data hasil perhitungan validitas instrument seperti pada table berikut
Tabel 1
Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen
X1
No
item
rHitung
rTabel
1
0.8045
2
X2
HASIL
No
item
rHitung
rTabel
0.3961
VALID
6
0.9378
0.9378
0.3961
VALID
7
3
0.9809
0.3961
VALID
4
0.9378
0.3961
VALID
5
0.7829
0.3961
VALID
HASIL
No
item
rHitung
rTabel
HASIL
No
item
rHitung
rTabel
HASIL
0.3961
VALID
1
0.7210
0.3961
VALID
6
0.4086
0.3961
VALID
0.9378
0.3961
VALID
2
0.6922
0.3961
VALID
7
0.8527
0.3961
VALID
8
0.9111
0.3961
VALID
3
0.8527
0.3961
VALID
8
0.8527
0.3961
VALID
9
0.7798
0.3961
VALID
4
0.6922
0.3961
VALID
9
0.6922
0.3961
VALID
0.3961
NO
VALID
5
0.8527
0.3961
VALID
10
0.8527
0.3961
VALID
10
0.2560
Maka soal yang tidak valid tidak digunakan dalam pengujian selanjutnya.
Kemudian, dilakukan pengujian reliabilitas. Reliabilitas menunjuk pada suatu
pengertian bahwa sesuatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang dapat dipercaya
yang reliable akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Kemudian, instrument dihitung nilai reliabilitasnya. Reliabilitas tiap variable
dihitung dengan terlebih dahulu memilah data menjadi bagian skor ganjil dan skor
genap.
Tabel 2
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen
X2
X1
Column 1
Column 2
Column 1
1
Column 2
0.961
Column 1
1
Column 2
Column 1
1
Column 2
0.908
1
** Pengujian menggunakan Ms.Excel 2007
Untuk variable X1 didapati nilai reliabilitasnya senilai 0.961, Dengan demikian,
tingkat reliabilitas Variabel X1 adalah sangat tinggi. Sedangkan untuk nilai reliabilitas
variable X2 senilai 0.908. Dengan demikian tingkat reliabilitasnya Sangat Tinggi.
Berdasarkan tingkat reliabilitas yang telah diketahui, maka untuk instrument penelitian
dengan indicator variable tiap variable X1 dan X2, berapa kalipun diuji cobakan akan
menghasilkan hasil yang sama, dengan tingkat reliabilitas tiap itemnya sangat tinggi.
Untuk menghitung Pengaruh Langsung-tidak langsung menggunakan Analisis
Jalur/Path Analysis. Setelahnya, berdasarkan pengembangan hipotesis, diuji hipotesis
yang ada. Dengan tahap Uji Simultan/serempak , Uji Parsial/Individual, Uji Koefisien
Korelasi. Pengujian dan perhitungan ini menggunakan program Ms.Excel 2007 dan
Program SPSS.
5
Hasil Penelitian
Setelah instrument diuji kualitas datanya lewat validitas dan reliabiitasnya,
maka selanjutnya dilakukan pengumpulan data pada objek penelitian. Dengan jumlah
sampel 102orang,data X1 dan X2 diambil lewat kuesioner dan data Y diambil dari
dokumentasi Hasil Belajar dari guru.
Tabulasi Data
Data-data yang didapatkan dalam instrument telah dihitung berdasarkan nilai atau
bobot yang telah ditetapkan pada masing-masing pilihan jawaban baik untuk variable
X1,dan X2 maupun variable Y, dapat diperoleh hasil dengan penyebaran skor tiap
responden yakni sebagai berikut :
TABEL 3
Penyebaran Skor Tiap Responden
No
Hasil
Kuesioner
X1
X2
Hasil
Belajar
Y
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
29
28
34
33
36
31
30
28
34
30
82
75
60
70
50
87
45
87
60
45
Hasil
Belajar
Y
70
80
80
45
50
80
50
55
60
70
33
25
24
43
32
26
28
43
33
25
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Hasil
Kuesioner
X1
X2
28
33
34
25
33
24
36
43
31
32
30
26
28
28
34
43
30
33
28
25
81
82
83
84
85
86
31
30
28
34
30
28
No
33
25
24
43
32
26
75
55
45
45
87.5
70
No
Hasil
Kuesioner
X1
X2
Hasil
Belajar
Y
28
29
29
29
28
34
33
36
31
30
55
75
75
75
75
50
55
70
55
75
Hasil
Belajar
Y
80
75
85
80
45
20
20
70
85
80
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
33
25
24
43
32
26
28
43
33
25
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Hasil
Kuesioner
X1
X2
29
33
29
25
29
24
28
43
34
32
33
26
36
28
31
43
30
33
28
25
87
88
89
90
91
92
34
30
28
29
29
29
No
28
43
33
25
33
25
No
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Hasil
Belajar
Y
28
34
30
28
29
29
29
28
34
33
70
60
55
55
82
60
75
50
80
80
Hasil
Belajar
Y
65
70
85
45
60
60
75
50
70
45
33
25
24
43
32
26
28
43
33
25
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
Hasil
Kuesioner
X1
X2
34
33
30
25
28
24
29
43
29
32
29
26
28
28
34
43
33
33
36
25
93
94
95
96
97
98
28
34
33
36
31
30
No
70
50
50
50
55
80
Hasil
Kuesioner
X1
X1
24
43
32
26
28
43
45
45
40
60
75
70
4.1.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Normal P-P Plot of Regression Standa
Dependent Variable: Y
1.00
.75
.50
.25
0.00
0.00
.25
.50
.75
1.00
Gambar 1 > Output SPSS Uji Normalitas
Observed C um Prob
6
No
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Hasil Kuesioner
X1
X2
36
31
30
28
34
30
28
29
29
29
33
25
24
43
32
26
28
43
33
25
Hasil
Belajar
Y
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
X1
31
30
28
34
30
28
29
29
29
28
X2
33
25
24
43
32
26
28
43
33
25
50
20
20
75
45
50
85
20
80
65
Hasil
Belajar
Y
75
55
45
45
87.5
75
75
70
70
80
99
100
101
102
28
34
30
28
33
25
33
25
75
80
70
75
No
Hasil Kuesioner
Dari Analisis kurva, dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar diagram dan
mengikuti model regresi. Sehingga, dapat disimpulkna bahwa data yang diolah
merupakan data yang berdistribusi Normal, sehingga uji normalitas terpenuhi.
2) Uji Linearitas
Berdasarkan hasil output data uji linearitas dengan program SPPS, nilai
hubungan X1 dengan Y senilai 0.004 < 0.05,maka bersifat Linier sehingga dapat
disimpulkan memenuhi syarat linearitas. Sedangkan hubungan antara X2 dengan Y
senilai 0.482 > 0.05, dan X1 dengan Y senilai 0.574 > 0.05 berarti tidak linier, sehingga
tidak dapat memenuhi syarat linearitas.
3) Uji Autokorelasi
Dari hasil output SPPS, didapatkan nilai Durbin-Watson sebesar 1.728 atau
dibulatkan 2. Berdasarkan criteria yang telah ditentukan, DW hitung berada diantara -2
dan 2 maka ini berarti tidak terjadi autokorelasi. Sehingga, dpat dikatakan adalah Uji
Autokorelasi terpenuhi.
4) Uji Multikolinieritas
Dari hasil output data SPSS table Coefficients, didapatkan data bahwa nilai
semua nilai VIF < 10. Ini berarti tidak terjadi multikolinearitas. Dan menyimpulkan
bahwa uji multikolinearitas terpenuhi.
5) Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: Y
1.5
1.0
.5
0.0
-.5
-1.0
-1.5
-2.0
-2.5
10
Y
20
30
40
50
60
70
80
90
Gambar 2 > Output SPSS Uji Heteroskesdisitas
Dari gambar diatas diketahui bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas, sebab
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka O pada
sumbu Y. sehingga, dapat dikatakan Uji Heteroskedastisitas terpenuhi.
Hasil Analysis Jalur
Analisis jalur menggunakan program SPSS dan program pengolah angka
Ms.Office Excel 2007. Hasil analisis disajikan dalam data sebagai berikut :
X11
�
1 2
X2
= �
1
1
Y
�
1 + �
2
2
2 + ɛ
ɛ
Gambar 3 > Bagan Hubungan Kausalitas X1, X2, dan Y
Interprestasi Hasil Analisis Jalur :
Membentuk sebuah Matriks (ordo 3x3), dimana nilai ����� dilihat dari Tabel
“Correlations”. Untuk nilai korelasi Xi terhadap Xk dilihat pada nilai ‘Pearson
Correaltion’
7
Berdasarkan data output SPSS, maka dibentuklah Matriks dengan nilai-nilai korelasi
antar variable.
X1
X2
Y
X1
X2
1.000
0.057
−0.288
0.057
1.000
−0.071
Y
−0.288
−0.071
1.000
Koefisien Jalur variable X1, X2 terhadap Y. dimana nilai koefisien jalur dilihat
di Tabel „Coefficients a’ > kolom „Standardized Coeficients’ dapat disebut juga
koefisien Beta.
� 1 = −0.285
� 2 = −0.055
Koefisien Jalur Variabel Lain (ɛ). � ɛ =
0.956
Menguji Koefisien Jalur ρyxi
Ho : � � = 0
Ho : � � ≠ 0
(1 − �
�� �). =
1 − 0.086 =
Koefisien Jalur � 1
Nilai Sig = 0.004 lebih kecil dari 0.05, sedangkan t-hitung = -2.956 lebih kecil
dari t-tabel dengan df=99 adalah 1.984 dengan demikian Ho ditolak.
ii.
Koefisien Jalur � 2
Nilai Sig = 0.569 lebih kecil dari 0.05, t-hitung = -0.571 lebih kecil dari t-tabel =
1.984, dengan demikian Ho ditolak.
i.
Pembahasan :
Koefisien Jalur X1 ke Y , dan X2 ke Y keduanya Tidak Bermakna. Karena
melihat hasil X1 nilai t-hitung < t-tabel dan nilai sig lebih kecil dari 0.05, sedangkan
untuk hasil X2 t-hitung < t-tabel,sebaliknya nilai sig nya lebih besar dari 0.05. sehingga,
dapat dikatakan bahwa X1 dan X2 tidak mempunyai Pengaruh Positif terhadap Y.
Pengaruh Langsung/Tidak Langsung, Totak, Serempak.
Pengaruh X1
Pengaruh Langsung (DE) = � 1 . � 1 = -0.285 x -0.285 = 0.0812
Pengaruh melalui X2 (IE) = � 1 . 1 2 . � 2 = -0.285 x 0.057 x -0.055 = 0.0009
Pengaruh X1 ke Y total (TE) = DE + IE = 0.0812 + 0.0009 = 0.0821
Pengaruh X2
Pengaruh Langsung (DE) = � 2 . � 2 = -0.055 x -0.055 = 0.0030
Pengaruh melalui X1 = � 1 . 1 2 . � 2 = -0.285 x 0.057 x -0.055 = 0.0009
Pengaruh X2 ke Y total (TE) = DE + IE = 0.0030 + 0.0009 = 0.0039
Pengaruh Gabungan X1X2 ke Y
TE X1 + TE X2 = 0.0821 + 0.0039 = 0.086 (0.086 adalah nilai � 2 / R-square itu
sendiri – lihat di table output data SPSS “Model Summary”)
8
Hasil Analisis Regresi
Tabel 4
Output SPSS >> Coefficientsa
B
1
Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
Std. Error
Beta
(Constant)
123.464
19.854
e-learning
-1.807
.611
-.136
.238
Minat Belajar
t
Sig.
6.219
.000
-.285
-2.956
.004
-.055
-.571
.569
a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR
Model Persamaan Regresi Linear
Y’ = 123,464 + (-1,807)X1 + (-0,5136)X2
Y
X1
X2
:
:
:
Hasil Belajar
Model Pembelajaran berbasis e-Learning
Minat Belajar
Interpretasi Hasil :
1. Konstanta sebesar 123,464; artinya jika „Model Pembelajaran berbasis eLearning’ (X1) dan „Minat Belajar‟ (X2) nilainya adalah 0, maka nilai Hasil
Belajar (Y‟) adalah 123,464.
2. Koefisien regresi variabel „Model Pembelajaran berbasi e-Learning‟ (X1)
sebesar -1,807 ; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan „Model
Pembelajaran berbasis e-Learning‟ mengalami kenaikan 1%, maka nilai „Hasil
Belajar‟ (Y) akan mengalami penurunan sebesar 1,807. Koefisien bernilai
negatif artinya terjadi hubungan negatif antara „Model Pembelajaran berbasis eLearning‟ dengan Hasil Belajar, semakin naik penerapan „Model Pembelajaran
berbasis e-Learning‟ maka semakin turun pencapaian „Hasil Belajar‟.
3. Koefisien regresi variabel „Minat Belaar‟ (X2) sebesar -0,136; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan Minat Belajar mengalami kenaikan
1%, maka „Hasil Belajar‟ (Y‟) akan mengalami penurunan sebesar 0,136.
Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negative antara „Minat
Belajar‟ dengan pencapaian „Hasil Belajar‟, semakin naik „Minat Belajar‟, maka
pencapaian Hasil Belajar semakin menurun.
Hasil Analisis Koefisien Korelasi
Berdasarkan tabel „Model Summary‟ output SPPS analisis jalur variael
X1,X2,dan Y, diperoleh angka R sebesar 0,293. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan
yang rendah antara Model Pembelajaran berbasis e-Learning dan Minat Belajar
terhadap Hasil Belajar
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,086 atau
(8,6%). Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel
independen (Model Pembelajaran berbasi e-Learning dan Minat Belajar) terhadap
variabel dependen (Hasil Belajar) 8,6%. Atau variasi variabel independen yang
digunakan dalam model (Model Pembelajaran berbasis e-Learning dan Minat Belajar)
mampu menjelaskan sebesar 8,6% variasi variabel dependen (Hasil Belajar). Sedangkan
sisanya sebesar 91,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
9
Hasil Uji Simultan/serentak (Uji-F)
Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Model Pembelajaran berbasis eLearning dan Minat Belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar
Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara Model Pembelajaran berbasis eLearning dan Minat Belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar
Tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)
Menentukan F hitung dan F tabel
Berdasarkan tabel „ANOVA‟ output SPSS Analsisi Jalur variable X1,X2, dan Y,
diperoleh F hitung sebesar 4,645
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, = 5%, df1 (jumlah variabel–1) = 2,
dan df 2 (n-k-1) atau 102-2-1 = 99 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel
independen), hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3,088
Kriteria pengujian
- Ho diterima bila F hitung < F tabel
- Ho ditolak bila F hitung > F table
Nilai F hitung > F tabel (4,645 > 3,6088), maka Ho ditolak.
Kesimpulan
Ada pengaruh secara signifikan antara Model Pembelajaran berbasis e-Learning
dan Minat Belajar secara bersama-sama terhadap terhadap Hasil Belajar.
Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Pengujian koefisien regresi variabel Model Pembelajaran berbasis e-Learning
Hipotesis
Ho : β = 0 (konstanta tidak signifikan / tidak ada pengaruh secara parsial)
Ha : β ≠ 0 (konstanta signifikan / adanya pengaruh secara parsial)
Tingkat Signifikansi: α = 0.05
Daerah Kritis:
P_value ≤ α : Tolak H0/Terima Ha
t-hitung > t table = Tolak Ho/Terima Ha
Statistika Uji:
α = 0.004 ; Pvalue = -2.956
t-hitung = -2.956 ; t-tabel = 1.9842
Keputusan Uji :
Nilai Pvalue < α maka keputusannya adalah tolak H0
Nilai t-hitung < t-tabel , maka tolak Ho
10
Kesimpulan :
Jadi dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa model regresi
X1 dengan Y adalah Signifikan, dan adanya Pengaruh secara parsial.
Pengujian koefisien regresi variabel Minat Belajar
Hipotesis
Ho : β = 0 (koefisien regresi tidak signifikan / tidak ada pengaruh secara parsial)
Ha : β ≠ 0 (koefisien regresi signifikan / adanya pengaruh secara parsial)
Tingkat Signifikansi: α=0.05
Daerah Kritis:
P_value ≤ α : Tolak H0/Terima Ha
t-hitung > t table = Tolak Ho/Terima Ha
Statistika Uji:
α = 0.569 ; Pvalue = -0.571
t-hitung = -0.571 < t-tabel = 1.9842
Keputusan Uji :
Nilai Pvalue < α maka keputusannya adalah tolak H0
Nilai t-hitung < t-tabel , maka tolak Ho
Kesimpulan :
Jadi dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa model regresi X2
dengan Y adalah Signifikan, dan adanya Pengaruh secara parsial)
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pengujian hipotesis yang ada, maka dapat disimpulkan :
1. Adanya pengaruh simultan/secara serentak dan signifikan „Model Pembelajaran
berbasis e-Learning’ dan „Minat Belajar‟ terhadap „Hasil Belajar‟ siswa. Pengaruh
„Model Pembelajaran berbasis e-Learning’ dan „Minat Belajar‟ secara bersama-sama
terhadap „Hasil Belajar‟ sebesar 0.86% (0.086).
2. ‟Model Pembelajaran berbasis e-Learning‟ tidak berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap „Minat Belajar‟ siswa .
3. „Model Pembelajaran berbasis e-Learning‟ berpengaruh secara parsial dan signifikan
terhadap „Hasil Belajar‟.
4. „Minat Belajar‟ berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap „Hasil Belajar‟
siswa.
5. Ketiga model hubungan (X1 > X2, X2 > Y , X1 > Y) tidak memiliki hubungan yang
positif.
Setelah melihat hasil kesimpulan yang ada, maka tentunya saya sangat
mengharapkan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan yang ada, melihat kondisi
yang sudah diteliti peneliti, sangat diharapkan pihak sekolah lebih meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kinerja para pendidiknya dalam mengembangkan dan memilih
model-model pembelajaran yang kreatif, dapat menarik minat, perhatian, dan motivasi
para peserta didik. Sangat disesalkan bahwa kondisi atau permasalahan yang terjadi di
objek penelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya pengaruh, baik langsung maupun
tidak langsung Model Pembelajaran berbasis e-Learning terhadap Hasil Belajar Siswa
melalui Minat Belajar dari para siswa.
11
Saran dari saya, pihak sekolah (Kepala Sekolah, Guru, bidang kurikulum,
kemahasiswaan) lebih aktif dalam meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Juga lebih
melakukan pendekatan kepada para siswanya, karena meskipun Model, metode, ataupun
cara mendidik guru sudah sangat efektif, namun hasil belajarnya siswa tidaka da
peningkatan, tentunya ada hal-hal lain yang mempengaruhinya. Entah itu pengaruh
Masalah belajar, factor eksternal lainnya (Keluarga, masyarakat, teman). Juga, Para
siswa tentunya diharapkan dan saya sarankan untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar di
lingkungan sekolah. Kalaupun ada permasalahan lain diluar sekolah yang dapat
menghambat para siswa dalam mencapai prestasi dalam belajarnya, ada baiknya untuk
melakukan konsultasi dengan para guru. Karena salah satu tugas Guru juga untuk
membimbing dan mengayomi para siswanya. Guru adalah orangtua siswa dalam
lingkungan sekolahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Edisi revisi
2010. Jakarta : Rineka Cipta
Dr.H.M.Musfiqon,M.Pd, Juni 2012. Panduan lengkap : METODOLOGI PENELITIAN
PENDIDIKAN & PTK. Prestasi Pustaka Publisher.
Jonathan Sarwono, 2007. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi. Page : 12
Koswara, E. 2005. Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-learning : Peluang dan
Tantangan. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan
Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei 2005
Kusnendi, 2008. Model-model Persamaan Struktural. Bandung : Alfabeta. Page : 147148
Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Edisi
Pertama. Jakarta : Bina Aksar
Sudjana. 2002. Model Statistika . Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar di Sekolah . Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Suparno, Paul. (1997). Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta :
Kanisius.
Siahaan, S. 2004. E-learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif
Pembelajaran.
http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/
sudirman.htm
(3
November 2006)
Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Verduin, J.R. & Clark, T.A. (1991). Distance Education: The Foundations Of Effective
Practice. San Francisco, CA: Jossey-Bass Publishers.
Wulf, K. (1996). Training Via The Internet: Where Are We? . Training and Development
50 No. 5. (20 September 2006).
Yunus, H.S., 2010. Metode Penelitian Wilayah Kontemporer . Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
12
“ PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MINAT BELAJAR
SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
DI SMA KATOLIK AQUINO AMURANG”
DiajukanUntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
YOULA PATTYRANIE
11 310 374
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
2015
ABSTRAK
Pengaruh Model Pembelajaran berbasis e-Learning terhadap Hasil Belajar
melalui Minat Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA
Katolik Aquino Amurang
Oleh :
Youla Pattyranie. NIM.11 310 374
e-mail :[email protected]
Henry J. D. Tamboto
Roycke I. J. Pangkey
Program Studi Pendidikan Ekonomi - Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Manado
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Model
Pembelajaran berbasis e-learning terhadap Hasil Belajar melalui Minat Belajar Siswa
Kelas X Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Katolik
Aquino Amurang, dengan menggunakan metode penelitian ” Quasi Eksperiment
(penelitian yang tidak menggunakan kelas kontrol)”. Populasi berjumlah 125 orang,
maka Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 102orang yang diambil dengan
teknik NonProbability Sampling > dengan cara Purposive Sampling terhadap kelas
yang setara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Angket/Kuesioner , dan Hasil Belajar Siswa diambil dengan Dokumentasi Hasil Belajar
Siswa pada Ujian/tes murni yang diselenggaralan guru & sekolah pada tahun ajaran
berjalan. Data dianalisis dengan menggunakan Path Analisis (Analisis Jalur) untuk
menghitung pengaruh langsung-tidak langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Dari pengujian hipotesis secara parsial antar variable, „Minat Belajar‟
berpengaruh secara signifikan terhadap „Hasil Belajar‟ siswa, dengan besarnya
kekuatan „Minat Belajar‟ memengaruhi secara langsung „Hasil Belajar‟ adalah sebesar
0,0030 (3,0%). „Model Pembelajaran berbasis e-Learning‟ berpengaruh secara
signifikan terhadap „Hasil Belajar‟ secara tidak langsung melalui „Minat Belajar‟,
dengan besarnya pengaruh tidak langsung adalh sebesar 0,0009 (0,9%).. Dari pengujian
hipotesis yang ada, maka dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa Adanya
pengaruh simultan/secara serentak dan signifikan „Model Pembelajaran berbasis eLearning’ dan „Minat Belajar‟ terhadap „Hasil Belajar‟ siswa itu sendiri, dengan
besarnya kekuatan „Model Pembelajaran berbasis e-Learning’ dan „Minat Belajar‟
mempengaruhi „Hasil Belajar‟ adalah sebesar 0,086 (8,6%). Dan sisanya, sebesar
0,9914 (99,14%) dipengaruhi oleh variable lain diluar penelitian.
Kata kunci: Model Pembelajaran berbasis e-learning, Minat belajar, Hasil Belajar
1
PENDAHULUAN
Bidang Ekonomi adalah salah satu bidang yang sangat berpengaruh dalam
kemajuan suatu Negara. Agar bidang ini dapat berkembang dengan baik, tentunya
pendidikan bagi anak-anak haruslah diterapkan sedini mungkin di tingkat sekolah yang
sepadan. Pembelajaran IPS- Ekonomi di sekolah bertujuan agar siswa dapat
berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi masyarakat , membuat keputusan yang
bertanggung jawab pada tingkat pribadi dan social, serta ikut membantu kebijakan
pemerintah dalam pengelolan kinerja dakam bidang ekonomi.
Selama ini pembelajaran yang diterapkan untuk pembelajaran Ekonomi di SMA
adalah pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional merupakan
pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi
pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar. Dan Pada
kenyataannya secara umum kemampuan dan hasil belajar siswa dalam Ekonomi itu
sendiri masih rendah.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan Peneliti di objek peneitian, didapati
permasalahan bahwa kurangnya atau rendahya pencapaian hasil belajar siswa. Hal Ini
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor internal dan faktor
eksternal (Tampubolon, 2003: 72). Faktor internal adalah faktor yang datang dari
dalam diri siswa itu sendiri, salah satunya adalah minat siswa untuk belajar. Faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan siswa itu berada ataupun caracara pengajaran/didikan yang ia terima di lembaga pendidikan, Salah satu Faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi rendahnya Hasil Belajar siswa pada Pelajaran
Ekonomi yaitu model pembelajaran yang kurang bervariasi.
Dalam perkembangannya, Komputer menjadi sebuah media sebagai alat bantu
tambahan dalam proses pembelajaran. Manfaat komputer meliputi penyajian info
rmasi, isi materi pelajaran dan latihan atau kombinasinya. Cara seperti ini yang
dikenal sebagai Computer Assisted Instruction (CAI) atau Pembelajaran Berbasis
Komputer. Sejalan dengan perkembangan CAI, maka munculah inovasi baru
dalam pembelajaran berbasis komputer berjaringan internet. Inovasi tersebut
sekarang dikenal dengan nama e-learning. Saat ini konsep e-learning sudah banyak
diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di
lembaga pendidikan maupun industri. Di dunia pendidikan dan pelatihan sekarang,
banyak sekali praktik yang disebut e-learning. Sampai saat ini pemakaian kata elearning sering digunakan semua kegiatan pendidikan yang menggunakan media
komputer dan atau internet. E-learning merupakan sebuah pembelajaran yang
memproduksi atau menyajikan materi dengan menggunakan sumber daya dengan
basis komputer.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Katolik Aquino Amurang,
peneliti mendapati beberapa hal. Salah satunya adalah bahwa sebagian besar para siswa
sudah banyak menggunakan media elektronik dalam membantu kegiatan belajarnya
setiap hari, baik KBM di sekolah maupun di luar sekolah. Besarnya minat belajar siswa
lebih mengarah pada pembelajaran yang bersifat modern/non-konvensional atau
dengan kata lain menggunakan fasilitas elektronik, juga media-media yang
mendukungnya. Sehingga timbul masalah, penerapan pembelajaran yang bersifat
konvensional semakin membuat para siswa kurang tertarik dengan pembelajaran itu
sendiri.
2
Sehingga. Atas dasar-dasar pemahaman dan hasil observasi tersebut, maka
Peneliti tertarik menjadikan permasalaha tersebut sebagai bahan penelitian.
Kajian Pemahaman
Model Pembelajaran berbasis e-earning
Model Pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu,dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran (Toeti Soekamto dan Winataputra. 1995 : 78)
Model Pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pembelajaran (Joyce&Weil. 1982).
Menurut Dong (dalam Kamarga,2002), e-Learning adalah kegiatan belajar
melalui perangkat elektornik computer yang mperoleh bahan belajar sesuai dengan
kebutuhannya.
Menurut Rosenberg (2002), e-Learning merujuk pada penggunaan teknologi
internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat menignkatkan pengetahuan
dan keterampilan.
Dengan demikian, Model Pembelajaran Berbasis E-Learning adalah suatu
perangkat rencana atau pola pembelajaran yang dipergunakan guru untuk merancang
bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas didalam pembelajaran dengan
menerapkan system pembelajaran elektronik atau belajar melalui perangkat elektronik
computer yang bisa dipublikasikan, dan dapat diperoleh dimanapu,kapanpun, lewat
media jaringan dan computer, sebagai bahan materi untuk para siswa.
Minat Belajar
Minat merupakan suatu dorongan yang kuat dalam diri seseorang terhadap
sesuatu. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2007: 121). Minat dapat timbul dengan sendirinya,
yang ditengarai dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minatnya (Djaali, 2007: 121).
Dengan demikian, Minat belajar adalah suatu dorongan atau kegairahan yang
tinggi dalam hal pemusatan perhatian terhadap kegiatan belajar melalui interaksi dengan
lingkungannya dan akan menimbulkan perubahan perilaku.
Hasil Belajar
Menurut dimiyati dan mujiono (2011 :5), hasil belajar untuk sebagian adalah
berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain merupakan
peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar tersebut dapat dibedakan menjadi:
dampak pengajaran dan dampak pengiringan. Dampak pengajaran adalah hasil yang
dapat di ukur.Sedangkan dampak pengiringan adalah terapan pengetahuan dan
kemampuan dibidang lain sebagai transfer belajar.
Menurut abiding ( dalam lentang 2014:14) hasil belajar adalah hasil yang
dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil pada dasarnya
merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu aktivitas, sedangkan belajar merupakan
suatu proses yang mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan tingka
laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilan maupun sikapnya.
3
Catharina tri anni (2004:4) hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar
yang diperoleh siswa sebagai akibat proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Makin
tinggi proses belajar yang dilakukan siswa harus semakin tinggi pula hasil belajar yang
dicapainya.
Dengan demikian, Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan
belajar dan tindakan mengajar.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan berbagai masalah
penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160), metode penelitian adalah ”cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya". Metode
penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif. Penelitian Kuantitatif adalah
penelitian yang difokuskan pada kajian fenomena objektif untuk dikaji secara
kuantitatif. Jenis datanya dikuantifikasikan dalam bentuk angka dan dianalisis
menggunakan statistic. Dengan berdasarkan metode Penelitian ini, maka digunakan
Pendekatan Penelitian Eksperimental, artinya murni kuantitatif, karena semua metode
dan kaidah penelitian kuantitatif dapat diterpakan dalam penelitian ini (Syoadih, 2010:
57). Dari jenis ini, maka Peneliti menggunakan Quasi Eksperiment (Kuasi
Eksperimen/Eksperimen Semu) . Quasi Eksperimen bertujuan untuk mengetahui
pengaruh suatu perlakuan variable bebas terhadap variable terikat, menggunakan
seluruh subjek penelitian dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberikan
perlakuan (treatment),dengan bentuk Time Series Design yaitu dengan tidak
menggunakan kelas control.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X
yang berjumlah 125 orang. Sedangkan untuk penarikan sampel dalam penelitian ini ,
menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan cara Purposive Sampling.
Menurut Sugiyono (2001 : 61) Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Menurut Margono (2004 : 128), pemilihan sekelompok
subjek dalam Purposive Sampling didasarkan pada ciri tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. Dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteriakriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian.
Dalam penentuan sampel dengan teknik ini dibantu dengan Tabel Isaac dan
Michael. Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan
kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%.
Dengan tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel
berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.
Berdasarkan Populasi yang ada adalah seluruh siswa kelas X berjumlah 125
orang, jumlah sampel ditentukan dengan Tabel Isaac dan Michael dengan tingkat
kesalahan adalah sebesar 1% (N = 120) sehingga jumlah sampel ditentukan sebesar 102
orang/responden. Dari Jumlah sampel ini selanjutnya responden diambil dari sejumlah
Populasi yang ada, dengan memperhatikan kriteria-kriteria dan pertimbangan yang ada.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yakni dalam bentuk kuesioner
yang diberikan kepada responden yang dijadikan sampel. Kuesioner dibuat dengan
menggunakan skala likert.
Sebelum instrumen ini digunakan, telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Menurut Sugiono validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti ( 2008;267), sehingga
4
hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan
data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang di teliti (Sugiyono, 2008:121).
Dengan jumlah 25 reponden untuk pengujian instrument , diperoleh
data untuk Uji Validitas Instrumen X1 dan X2 dengan t-Tabel 2,0687, dan criteria
pengujian item VALID jika t-Hitung > t-Tabel, sehingga hasil pengujian validitas
instrument Variabel X1 dari 10 item diperoleh 9 item valid dan 1 tidak valid . dan
untuk X2 dari 10 item diperoleh 10item semuanya Valid.
Penyajian data hasil perhitungan validitas instrument seperti pada table berikut
Tabel 1
Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen
X1
No
item
rHitung
rTabel
1
0.8045
2
X2
HASIL
No
item
rHitung
rTabel
0.3961
VALID
6
0.9378
0.9378
0.3961
VALID
7
3
0.9809
0.3961
VALID
4
0.9378
0.3961
VALID
5
0.7829
0.3961
VALID
HASIL
No
item
rHitung
rTabel
HASIL
No
item
rHitung
rTabel
HASIL
0.3961
VALID
1
0.7210
0.3961
VALID
6
0.4086
0.3961
VALID
0.9378
0.3961
VALID
2
0.6922
0.3961
VALID
7
0.8527
0.3961
VALID
8
0.9111
0.3961
VALID
3
0.8527
0.3961
VALID
8
0.8527
0.3961
VALID
9
0.7798
0.3961
VALID
4
0.6922
0.3961
VALID
9
0.6922
0.3961
VALID
0.3961
NO
VALID
5
0.8527
0.3961
VALID
10
0.8527
0.3961
VALID
10
0.2560
Maka soal yang tidak valid tidak digunakan dalam pengujian selanjutnya.
Kemudian, dilakukan pengujian reliabilitas. Reliabilitas menunjuk pada suatu
pengertian bahwa sesuatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang dapat dipercaya
yang reliable akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Kemudian, instrument dihitung nilai reliabilitasnya. Reliabilitas tiap variable
dihitung dengan terlebih dahulu memilah data menjadi bagian skor ganjil dan skor
genap.
Tabel 2
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen
X2
X1
Column 1
Column 2
Column 1
1
Column 2
0.961
Column 1
1
Column 2
Column 1
1
Column 2
0.908
1
** Pengujian menggunakan Ms.Excel 2007
Untuk variable X1 didapati nilai reliabilitasnya senilai 0.961, Dengan demikian,
tingkat reliabilitas Variabel X1 adalah sangat tinggi. Sedangkan untuk nilai reliabilitas
variable X2 senilai 0.908. Dengan demikian tingkat reliabilitasnya Sangat Tinggi.
Berdasarkan tingkat reliabilitas yang telah diketahui, maka untuk instrument penelitian
dengan indicator variable tiap variable X1 dan X2, berapa kalipun diuji cobakan akan
menghasilkan hasil yang sama, dengan tingkat reliabilitas tiap itemnya sangat tinggi.
Untuk menghitung Pengaruh Langsung-tidak langsung menggunakan Analisis
Jalur/Path Analysis. Setelahnya, berdasarkan pengembangan hipotesis, diuji hipotesis
yang ada. Dengan tahap Uji Simultan/serempak , Uji Parsial/Individual, Uji Koefisien
Korelasi. Pengujian dan perhitungan ini menggunakan program Ms.Excel 2007 dan
Program SPSS.
5
Hasil Penelitian
Setelah instrument diuji kualitas datanya lewat validitas dan reliabiitasnya,
maka selanjutnya dilakukan pengumpulan data pada objek penelitian. Dengan jumlah
sampel 102orang,data X1 dan X2 diambil lewat kuesioner dan data Y diambil dari
dokumentasi Hasil Belajar dari guru.
Tabulasi Data
Data-data yang didapatkan dalam instrument telah dihitung berdasarkan nilai atau
bobot yang telah ditetapkan pada masing-masing pilihan jawaban baik untuk variable
X1,dan X2 maupun variable Y, dapat diperoleh hasil dengan penyebaran skor tiap
responden yakni sebagai berikut :
TABEL 3
Penyebaran Skor Tiap Responden
No
Hasil
Kuesioner
X1
X2
Hasil
Belajar
Y
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
29
28
34
33
36
31
30
28
34
30
82
75
60
70
50
87
45
87
60
45
Hasil
Belajar
Y
70
80
80
45
50
80
50
55
60
70
33
25
24
43
32
26
28
43
33
25
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Hasil
Kuesioner
X1
X2
28
33
34
25
33
24
36
43
31
32
30
26
28
28
34
43
30
33
28
25
81
82
83
84
85
86
31
30
28
34
30
28
No
33
25
24
43
32
26
75
55
45
45
87.5
70
No
Hasil
Kuesioner
X1
X2
Hasil
Belajar
Y
28
29
29
29
28
34
33
36
31
30
55
75
75
75
75
50
55
70
55
75
Hasil
Belajar
Y
80
75
85
80
45
20
20
70
85
80
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
33
25
24
43
32
26
28
43
33
25
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Hasil
Kuesioner
X1
X2
29
33
29
25
29
24
28
43
34
32
33
26
36
28
31
43
30
33
28
25
87
88
89
90
91
92
34
30
28
29
29
29
No
28
43
33
25
33
25
No
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Hasil
Belajar
Y
28
34
30
28
29
29
29
28
34
33
70
60
55
55
82
60
75
50
80
80
Hasil
Belajar
Y
65
70
85
45
60
60
75
50
70
45
33
25
24
43
32
26
28
43
33
25
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
Hasil
Kuesioner
X1
X2
34
33
30
25
28
24
29
43
29
32
29
26
28
28
34
43
33
33
36
25
93
94
95
96
97
98
28
34
33
36
31
30
No
70
50
50
50
55
80
Hasil
Kuesioner
X1
X1
24
43
32
26
28
43
45
45
40
60
75
70
4.1.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Normal P-P Plot of Regression Standa
Dependent Variable: Y
1.00
.75
.50
.25
0.00
0.00
.25
.50
.75
1.00
Gambar 1 > Output SPSS Uji Normalitas
Observed C um Prob
6
No
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Hasil Kuesioner
X1
X2
36
31
30
28
34
30
28
29
29
29
33
25
24
43
32
26
28
43
33
25
Hasil
Belajar
Y
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
X1
31
30
28
34
30
28
29
29
29
28
X2
33
25
24
43
32
26
28
43
33
25
50
20
20
75
45
50
85
20
80
65
Hasil
Belajar
Y
75
55
45
45
87.5
75
75
70
70
80
99
100
101
102
28
34
30
28
33
25
33
25
75
80
70
75
No
Hasil Kuesioner
Dari Analisis kurva, dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar diagram dan
mengikuti model regresi. Sehingga, dapat disimpulkna bahwa data yang diolah
merupakan data yang berdistribusi Normal, sehingga uji normalitas terpenuhi.
2) Uji Linearitas
Berdasarkan hasil output data uji linearitas dengan program SPPS, nilai
hubungan X1 dengan Y senilai 0.004 < 0.05,maka bersifat Linier sehingga dapat
disimpulkan memenuhi syarat linearitas. Sedangkan hubungan antara X2 dengan Y
senilai 0.482 > 0.05, dan X1 dengan Y senilai 0.574 > 0.05 berarti tidak linier, sehingga
tidak dapat memenuhi syarat linearitas.
3) Uji Autokorelasi
Dari hasil output SPPS, didapatkan nilai Durbin-Watson sebesar 1.728 atau
dibulatkan 2. Berdasarkan criteria yang telah ditentukan, DW hitung berada diantara -2
dan 2 maka ini berarti tidak terjadi autokorelasi. Sehingga, dpat dikatakan adalah Uji
Autokorelasi terpenuhi.
4) Uji Multikolinieritas
Dari hasil output data SPSS table Coefficients, didapatkan data bahwa nilai
semua nilai VIF < 10. Ini berarti tidak terjadi multikolinearitas. Dan menyimpulkan
bahwa uji multikolinearitas terpenuhi.
5) Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: Y
1.5
1.0
.5
0.0
-.5
-1.0
-1.5
-2.0
-2.5
10
Y
20
30
40
50
60
70
80
90
Gambar 2 > Output SPSS Uji Heteroskesdisitas
Dari gambar diatas diketahui bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas, sebab
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka O pada
sumbu Y. sehingga, dapat dikatakan Uji Heteroskedastisitas terpenuhi.
Hasil Analysis Jalur
Analisis jalur menggunakan program SPSS dan program pengolah angka
Ms.Office Excel 2007. Hasil analisis disajikan dalam data sebagai berikut :
X11
�
1 2
X2
= �
1
1
Y
�
1 + �
2
2
2 + ɛ
ɛ
Gambar 3 > Bagan Hubungan Kausalitas X1, X2, dan Y
Interprestasi Hasil Analisis Jalur :
Membentuk sebuah Matriks (ordo 3x3), dimana nilai ����� dilihat dari Tabel
“Correlations”. Untuk nilai korelasi Xi terhadap Xk dilihat pada nilai ‘Pearson
Correaltion’
7
Berdasarkan data output SPSS, maka dibentuklah Matriks dengan nilai-nilai korelasi
antar variable.
X1
X2
Y
X1
X2
1.000
0.057
−0.288
0.057
1.000
−0.071
Y
−0.288
−0.071
1.000
Koefisien Jalur variable X1, X2 terhadap Y. dimana nilai koefisien jalur dilihat
di Tabel „Coefficients a’ > kolom „Standardized Coeficients’ dapat disebut juga
koefisien Beta.
� 1 = −0.285
� 2 = −0.055
Koefisien Jalur Variabel Lain (ɛ). � ɛ =
0.956
Menguji Koefisien Jalur ρyxi
Ho : � � = 0
Ho : � � ≠ 0
(1 − �
�� �). =
1 − 0.086 =
Koefisien Jalur � 1
Nilai Sig = 0.004 lebih kecil dari 0.05, sedangkan t-hitung = -2.956 lebih kecil
dari t-tabel dengan df=99 adalah 1.984 dengan demikian Ho ditolak.
ii.
Koefisien Jalur � 2
Nilai Sig = 0.569 lebih kecil dari 0.05, t-hitung = -0.571 lebih kecil dari t-tabel =
1.984, dengan demikian Ho ditolak.
i.
Pembahasan :
Koefisien Jalur X1 ke Y , dan X2 ke Y keduanya Tidak Bermakna. Karena
melihat hasil X1 nilai t-hitung < t-tabel dan nilai sig lebih kecil dari 0.05, sedangkan
untuk hasil X2 t-hitung < t-tabel,sebaliknya nilai sig nya lebih besar dari 0.05. sehingga,
dapat dikatakan bahwa X1 dan X2 tidak mempunyai Pengaruh Positif terhadap Y.
Pengaruh Langsung/Tidak Langsung, Totak, Serempak.
Pengaruh X1
Pengaruh Langsung (DE) = � 1 . � 1 = -0.285 x -0.285 = 0.0812
Pengaruh melalui X2 (IE) = � 1 . 1 2 . � 2 = -0.285 x 0.057 x -0.055 = 0.0009
Pengaruh X1 ke Y total (TE) = DE + IE = 0.0812 + 0.0009 = 0.0821
Pengaruh X2
Pengaruh Langsung (DE) = � 2 . � 2 = -0.055 x -0.055 = 0.0030
Pengaruh melalui X1 = � 1 . 1 2 . � 2 = -0.285 x 0.057 x -0.055 = 0.0009
Pengaruh X2 ke Y total (TE) = DE + IE = 0.0030 + 0.0009 = 0.0039
Pengaruh Gabungan X1X2 ke Y
TE X1 + TE X2 = 0.0821 + 0.0039 = 0.086 (0.086 adalah nilai � 2 / R-square itu
sendiri – lihat di table output data SPSS “Model Summary”)
8
Hasil Analisis Regresi
Tabel 4
Output SPSS >> Coefficientsa
B
1
Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
Std. Error
Beta
(Constant)
123.464
19.854
e-learning
-1.807
.611
-.136
.238
Minat Belajar
t
Sig.
6.219
.000
-.285
-2.956
.004
-.055
-.571
.569
a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR
Model Persamaan Regresi Linear
Y’ = 123,464 + (-1,807)X1 + (-0,5136)X2
Y
X1
X2
:
:
:
Hasil Belajar
Model Pembelajaran berbasis e-Learning
Minat Belajar
Interpretasi Hasil :
1. Konstanta sebesar 123,464; artinya jika „Model Pembelajaran berbasis eLearning’ (X1) dan „Minat Belajar‟ (X2) nilainya adalah 0, maka nilai Hasil
Belajar (Y‟) adalah 123,464.
2. Koefisien regresi variabel „Model Pembelajaran berbasi e-Learning‟ (X1)
sebesar -1,807 ; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan „Model
Pembelajaran berbasis e-Learning‟ mengalami kenaikan 1%, maka nilai „Hasil
Belajar‟ (Y) akan mengalami penurunan sebesar 1,807. Koefisien bernilai
negatif artinya terjadi hubungan negatif antara „Model Pembelajaran berbasis eLearning‟ dengan Hasil Belajar, semakin naik penerapan „Model Pembelajaran
berbasis e-Learning‟ maka semakin turun pencapaian „Hasil Belajar‟.
3. Koefisien regresi variabel „Minat Belaar‟ (X2) sebesar -0,136; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan Minat Belajar mengalami kenaikan
1%, maka „Hasil Belajar‟ (Y‟) akan mengalami penurunan sebesar 0,136.
Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negative antara „Minat
Belajar‟ dengan pencapaian „Hasil Belajar‟, semakin naik „Minat Belajar‟, maka
pencapaian Hasil Belajar semakin menurun.
Hasil Analisis Koefisien Korelasi
Berdasarkan tabel „Model Summary‟ output SPPS analisis jalur variael
X1,X2,dan Y, diperoleh angka R sebesar 0,293. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan
yang rendah antara Model Pembelajaran berbasis e-Learning dan Minat Belajar
terhadap Hasil Belajar
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,086 atau
(8,6%). Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel
independen (Model Pembelajaran berbasi e-Learning dan Minat Belajar) terhadap
variabel dependen (Hasil Belajar) 8,6%. Atau variasi variabel independen yang
digunakan dalam model (Model Pembelajaran berbasis e-Learning dan Minat Belajar)
mampu menjelaskan sebesar 8,6% variasi variabel dependen (Hasil Belajar). Sedangkan
sisanya sebesar 91,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
9
Hasil Uji Simultan/serentak (Uji-F)
Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Model Pembelajaran berbasis eLearning dan Minat Belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar
Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara Model Pembelajaran berbasis eLearning dan Minat Belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar
Tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)
Menentukan F hitung dan F tabel
Berdasarkan tabel „ANOVA‟ output SPSS Analsisi Jalur variable X1,X2, dan Y,
diperoleh F hitung sebesar 4,645
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, = 5%, df1 (jumlah variabel–1) = 2,
dan df 2 (n-k-1) atau 102-2-1 = 99 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel
independen), hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3,088
Kriteria pengujian
- Ho diterima bila F hitung < F tabel
- Ho ditolak bila F hitung > F table
Nilai F hitung > F tabel (4,645 > 3,6088), maka Ho ditolak.
Kesimpulan
Ada pengaruh secara signifikan antara Model Pembelajaran berbasis e-Learning
dan Minat Belajar secara bersama-sama terhadap terhadap Hasil Belajar.
Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Pengujian koefisien regresi variabel Model Pembelajaran berbasis e-Learning
Hipotesis
Ho : β = 0 (konstanta tidak signifikan / tidak ada pengaruh secara parsial)
Ha : β ≠ 0 (konstanta signifikan / adanya pengaruh secara parsial)
Tingkat Signifikansi: α = 0.05
Daerah Kritis:
P_value ≤ α : Tolak H0/Terima Ha
t-hitung > t table = Tolak Ho/Terima Ha
Statistika Uji:
α = 0.004 ; Pvalue = -2.956
t-hitung = -2.956 ; t-tabel = 1.9842
Keputusan Uji :
Nilai Pvalue < α maka keputusannya adalah tolak H0
Nilai t-hitung < t-tabel , maka tolak Ho
10
Kesimpulan :
Jadi dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa model regresi
X1 dengan Y adalah Signifikan, dan adanya Pengaruh secara parsial.
Pengujian koefisien regresi variabel Minat Belajar
Hipotesis
Ho : β = 0 (koefisien regresi tidak signifikan / tidak ada pengaruh secara parsial)
Ha : β ≠ 0 (koefisien regresi signifikan / adanya pengaruh secara parsial)
Tingkat Signifikansi: α=0.05
Daerah Kritis:
P_value ≤ α : Tolak H0/Terima Ha
t-hitung > t table = Tolak Ho/Terima Ha
Statistika Uji:
α = 0.569 ; Pvalue = -0.571
t-hitung = -0.571 < t-tabel = 1.9842
Keputusan Uji :
Nilai Pvalue < α maka keputusannya adalah tolak H0
Nilai t-hitung < t-tabel , maka tolak Ho
Kesimpulan :
Jadi dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa model regresi X2
dengan Y adalah Signifikan, dan adanya Pengaruh secara parsial)
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pengujian hipotesis yang ada, maka dapat disimpulkan :
1. Adanya pengaruh simultan/secara serentak dan signifikan „Model Pembelajaran
berbasis e-Learning’ dan „Minat Belajar‟ terhadap „Hasil Belajar‟ siswa. Pengaruh
„Model Pembelajaran berbasis e-Learning’ dan „Minat Belajar‟ secara bersama-sama
terhadap „Hasil Belajar‟ sebesar 0.86% (0.086).
2. ‟Model Pembelajaran berbasis e-Learning‟ tidak berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap „Minat Belajar‟ siswa .
3. „Model Pembelajaran berbasis e-Learning‟ berpengaruh secara parsial dan signifikan
terhadap „Hasil Belajar‟.
4. „Minat Belajar‟ berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap „Hasil Belajar‟
siswa.
5. Ketiga model hubungan (X1 > X2, X2 > Y , X1 > Y) tidak memiliki hubungan yang
positif.
Setelah melihat hasil kesimpulan yang ada, maka tentunya saya sangat
mengharapkan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan yang ada, melihat kondisi
yang sudah diteliti peneliti, sangat diharapkan pihak sekolah lebih meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kinerja para pendidiknya dalam mengembangkan dan memilih
model-model pembelajaran yang kreatif, dapat menarik minat, perhatian, dan motivasi
para peserta didik. Sangat disesalkan bahwa kondisi atau permasalahan yang terjadi di
objek penelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya pengaruh, baik langsung maupun
tidak langsung Model Pembelajaran berbasis e-Learning terhadap Hasil Belajar Siswa
melalui Minat Belajar dari para siswa.
11
Saran dari saya, pihak sekolah (Kepala Sekolah, Guru, bidang kurikulum,
kemahasiswaan) lebih aktif dalam meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Juga lebih
melakukan pendekatan kepada para siswanya, karena meskipun Model, metode, ataupun
cara mendidik guru sudah sangat efektif, namun hasil belajarnya siswa tidaka da
peningkatan, tentunya ada hal-hal lain yang mempengaruhinya. Entah itu pengaruh
Masalah belajar, factor eksternal lainnya (Keluarga, masyarakat, teman). Juga, Para
siswa tentunya diharapkan dan saya sarankan untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar di
lingkungan sekolah. Kalaupun ada permasalahan lain diluar sekolah yang dapat
menghambat para siswa dalam mencapai prestasi dalam belajarnya, ada baiknya untuk
melakukan konsultasi dengan para guru. Karena salah satu tugas Guru juga untuk
membimbing dan mengayomi para siswanya. Guru adalah orangtua siswa dalam
lingkungan sekolahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Edisi revisi
2010. Jakarta : Rineka Cipta
Dr.H.M.Musfiqon,M.Pd, Juni 2012. Panduan lengkap : METODOLOGI PENELITIAN
PENDIDIKAN & PTK. Prestasi Pustaka Publisher.
Jonathan Sarwono, 2007. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi. Page : 12
Koswara, E. 2005. Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-learning : Peluang dan
Tantangan. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan
Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei 2005
Kusnendi, 2008. Model-model Persamaan Struktural. Bandung : Alfabeta. Page : 147148
Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Edisi
Pertama. Jakarta : Bina Aksar
Sudjana. 2002. Model Statistika . Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar di Sekolah . Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Suparno, Paul. (1997). Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta :
Kanisius.
Siahaan, S. 2004. E-learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif
Pembelajaran.
http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/
sudirman.htm
(3
November 2006)
Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Verduin, J.R. & Clark, T.A. (1991). Distance Education: The Foundations Of Effective
Practice. San Francisco, CA: Jossey-Bass Publishers.
Wulf, K. (1996). Training Via The Internet: Where Are We? . Training and Development
50 No. 5. (20 September 2006).
Yunus, H.S., 2010. Metode Penelitian Wilayah Kontemporer . Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
12