Penggunaan Metode Teknik Jigsaw Dalam Up

PENGGUNAAN METODE TEKNIK JIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS IX.F SMPN 33 SURABAYA MATERI BENUA DAN SAMUDRA DI BUMI

Juliastuti

SMP Negeri 33 Surabaya [email protected]

Abstrak

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah apakakah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif type jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas IX.F SMP Negeri 33 Surabaya Kota Surabaya pada mata pelajaran IPS semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Lokasi penelitian ini di SMP Negeri 33 Surabaya Kota Surabaya. Hipotesis pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif type jigsaw pada pelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas IX.F SMP Negeri 33 Surabaya Kota Surabaya T.A 2012/2013. Tujuan dari penelitian ini adalah (1). Mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran mata pelajaran IPS pada peserta didik Kelas IX.F, (2). Mengetahui dan mendeskripsikan prestasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran IPS dengan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru, (3). Mengetahui dan mendeskripsikan dampak penggunaan strategi pembelajaran dengan teknik jigsaw terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS pada peserta didik Kelas IX.F. Berdasarkan analisis data yang diperoleh bahwa pada observasi siklus I dari 34 orang peserta didik diperoleh bahwa 15 orang peserta didik 45.71% yang telah tuntas dengan baik, dan sebanyak 19 orang peserta didik 54.29% yang belum tuntas dengan nilai rata – rata 64.00. Kemudian pada siklus II prestasi belajar peserta didik meningkat menjadi 34 orang 100% yang telah tuntas dengan rata – rata 80,00%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pelajaran IPS materi Benua dan Samudra di Bumi di kelas IX.F. Oleh karenanya guru perlu meningkatkan keterampilan mengajarnya dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif type jigsaw sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pelajaran IPS khususnya materi Benua dan Samudra di Bumi. Kata Kunci: Teknik Jigsaw, Prestasi Belajar, IPS

Abstract

Issues examined in this study is apakakah by using cooperative learning jigsaw type can improve learning achievement IX.F grade students of SMP Negeri 33 Surabaya Surabaya in social studies second semester in the academic year 2012/2013. The location of this research in SMP Negeri 33 Surabaya Surabaya. The hypothesis of this research is to use cooperative learning method jigsaw type in social studies can improve the performance of learners class IX.F SMP Negeri 33 Surabaya Surabaya T.A 2012/2013. The purpose of this study were (1). Knowing and describe the process of learning social studies in Grades

IX.F learners, (2). Know and to describe achievements of learners in social studies with learning strategies used by the teacher, (3). Know and to describe the impact of the use of learning strategy and jigsaw techniques on the learning achievement in social studies classes of learners IX.F. Based on the analysis of data obtained in the observation that the first cycle of 34 students found that 15 votes 45.71% of learners who have completed well, and as many as 19 students who have not completed 54.29% by value - average 64.00. Then in the second cycle of learning achievement of students increased to 34 people who have completed 100% with the average - average 80.00%. It can be concluded that the use of cooperative learning method jigsaw type can improve learning achievement of students in social studies materials continent and the ocean on the Earth in the classroom

IX.F. Therefore, teachers need to improve their teaching skills by using cooperative learning jigsaw type as one of the efforts to improve learning achievement of students in social studies material in particular continent and ocean on Earth. Keywords: Jigsaw Technique, Learning Achievement, IPS

Penggunaan Metode Teknik Jigsaw dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Kelas IXF SMPN 33 Surabaya Materi Benua dan Samudra di Bumi Juliastuti

peserta

didik

pada ketercapaian tujuan

PENDAHULUAN

pendidikan yang dirumuskan. Sebagai contoh Tantangan terhadap peningkatan mutu,

adalah mata pelajaran IPS untuk peserta didik relevansi, dan efektivitas pendidikan sebagai

Kelas IX.F. Ada beberapa temuan yang dialami tuntutan nasional sejalan dengan perkembangan

oleh peneliti bahwa salah satu indikator dan kemajuan masyarakat, berimplikasi secara

rendahnya prestasi peserta didik Sekolah nyata

Menengah Pertama ini adalah kurangmya kurikulum sekolah. Tujuan dari program

dalam program

pendidikan

dan

partisipasi peserta didik dalam mengikuti mata kurikulum dapat tercapai dengan baik jika

pelajaran ini. peserta didik cenderung pasif, programnya didesain secara jelas dan aplikatif.

keberanian untuk bertanya maupun menjawab Dalam hubungan inilah para guru dituntut

pertanyaan juga kurang. Sehingga proses untuk

kegiatan belajar mengajar terkesan kurang programnya dan sekaligus menentukan strategi

memiliki kemampuan

mendesain

menunjukkan aktivitas yang berarti. Akhirnya instruksional yang harus ditempuh. Para guru

guru terlihat aktif dalam proses belajar harus memiliki keterampilan memilih dan

mengajar, sedangkan peserta didiknya pasif. menggunakan

Hal ini disebabkan oleh kecenderungan guru diterapkan dalam sistem pembelajaran yang

lebih senang menggunakan strategi belajar efektif (Hamalik, 2001).

yang cepat dan praktis untuk mentransfer ilmu Oleh karena itu, guru dipandang sebagai

pengetahuan kepada peserta didik, sementara agen modernisasi dalam segala bidang. Usaha

peserta didik sudah bosan dengan strategi yang utama yang dapat dilakukan oleh guru adalah

diberikan oleh guru. Kondisi seperti ini melalui program pendidikan bagi para peserta

jelas berakibat pada prestasi belajar didik. Dalam melakukan usaha pencapaian

peserta didik dalam mata pelajaran IPS tujuan pendidikan di sekolah tersebut, guru

sangat rendah.

berperan penting dalam menggunakan metode Dewasa ini telah dikembangkan dan cara untuk mencapai hasil belajar yang

suatu pendekatan pembelajaran kooperatif optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut sangat

untuk menghasilkan tujuan belajar yang didukung oleh strategi yang digunakan guru

baik. Mengapa harus kooperatif? Menurut dalam proses belajar mengajar.

Nurhadi (2002) sejauh ini pendidikan di Menurut Santoso (2002) mengatakan

didominasi oleh bahwa proses belajar mengajar merupakan

Indonesia

masih

pandangan bahwa pengetahuan sebagai suatu proses yang mengandung serangkaian

Perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. perbuatan guru dan peserta didik atas dasar

Kelas masih berfokus pada guru sebagai hubungan timbal balik yang berlangsung dalam

sumber utama pengetahuan, ke mudian situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

menjadikan pilihan utama Interaksi dan hubungan timbal balik antara

ceramah

strategi belajar. Untuk itu diperlukan guru dan peserta didik itu merupakan syarat

baru yang lebih utama bagi berlangsungnya proses belajar

sebuah

strategi

memberdayakan peserta didik. Sebuah mengajar. Berdasarkan

strategi belajar yang tidak mengharuskan Kusaeri (2001), mengatakan bahwa guru

pendapat tersebut

peserta didik menghafal fakta -fakta, tetapi sebagai pelaksana terdepan, harus dapat

sebuah strategi yang mendorong peserta mengantisipasi perkembangan ini, dengan

mengkonstruksikan pengetahuan memberikan materi pembelajaran dengan

didik

dibenak mereka sendiri. strategi pengajaran yang diinginkan oleh

Kenyataan di lapangan pendidikan peserta didik. Sehingga materi yang dipelajari

proses pencapaian pembelajaran di SMP akan dapat diterima dengan baik oleh peserta

Negeri 33 Surabaya Kota Surabaya, masih didik dan guru dapat memberikan dengan baik

menggunakan paradigma lama walaupun pula. Hal ini akan dapat terlaksana apabila guru

sekarang kurikulum telah berkemban g dapat menyesuaikan dengan perkembangan

menuju Kurikulum KTSP. Sehingga tidak jaman dalam menyampaikan materi dengan

menutup kemungkinan hasil belajar yang strategi belajar yang dapat meningkatkan

dicapai oleh peserta didikpun terkesan kreativitas peserta didik juga. Sebab jika tidak

monoton, karena hanya menghafal suatu dibarengi dengan pengetahuan guru yang baik,

fakta dan guru dipandang sebagai sumber tidak

utama dalam belajar. Salah satu hasil pengetahuan guru akan kalah dan tertinggal

menutup kemungkinan

bahwa

yang diperoleh adalah mata dari pengetahuan peserta didik.

belajar

pelajaran IPS untuk Kelas IX.F. Belajar Artinya dengan menggunakan strategi

IPS lebih mengutamakan pada kemampuan pembelajaran yang benar akan mengarahkan

berpikir logika, tidak menghafalkan suatu

Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Halaman: 133 - 151 ISSN: 2527-6891

fakta. Namun kenyataan ini masih terlihat berkenaan dengan perkembangan dan dalam pencapaian hasil belajar di Kelas

peradaban suatu bangsa, (8) bertanggung IX.F.

jawab terhadap pelestarian nilai -nilai IPS, Berdasarkan

(9) memberikan pemecahan pada dilema tersebut, peneliti akan melakukan suatu

pada

fenomena

moral sehubungan dengan nilai-nilai IPS, dan penelitian

(10) menyiapkan diri untuk studi pada melakukan perubahan strategi belajar

tingkatan yang lebih lanjut. mengajar mata pelajaran IPS pada peserta

fenomena-fenomena didik Kelas IX.F dengan menggunakan

Berdasarkan

tersebut, peneliti bermaksud melakukan suatu teknik Jigsaw.

penelitian tindakan (action research) tentang Menurut

strategi pembelajaran dengan menggunakan mengatakan bahwa teknik Jigsaw adalah

Suhardi

teknik jigsaw dalam menyampaikan materi suatu teknik belajar kelompok yang

pelajaran IPS pada peserta didik Kelas IX.F digambarkan sebagai berikut:

dengan harapan penggunaan teknik jigsaw ini (a)

meningkatkan prestasi kelompok-kelompok

Satu kelas

peserta didik dalam belajar mata pelajaran anggota kelompok disesuaikan dengan

banyaknya masalah/problem

Berdasarkan pada latar belakang ditawarkan guru. Kelompok-kelompok ini

yang

masalah tersebut, dapat dirumuskan beberapa disebut dengan home group

permasalahan sebagai berikut: (b)

Setiap anggota home group l. Bagaimanakah proses pembelajaran mata diberi problem yang berbeda-beda, tapi

pelajaran IPS pada peserta didik Kelas masing-masing

IX.F ?

persoalan yang sama. Dengan batasan

2. Apakah prestasi belajar peserta didik waktu tertentu masing-masing anggota

dalam mata pelajaran IPS dipengaruhi oleh menyelesaikan problem secara individu,

strategi pembelajaran yang digunakan oleh (c) Anggota home gr oup akan

guru ?

berpencar dan membentuk kelompok baru

dampak penggunaan yang

3. Bagaimanakah

strategi pembelajaran dengan teknik jigsaw Kelompok

ini disebut exper t gr oup terhadap prestasi belajar mata pelajaran (kelompok ahli). Di kelompok inilah

IPS pada peserta didik Kelas IX.F ? mereka berdiskusi untuk menyamakan

Sedangkan tujuan penelitian sebagai persepsi atas jawaban mereka, dan (d)

berikut:

Setelah selesai mereka kembali ke home

1. Mengetahui dan mendeskripsikan proses group

pembelajaran mata pelajaran IPS pada mensosialisasikan

dan

anggota-anggota

peserta didik Kelas IX.F. kelompok ahli.

hasil/jawaban

dari

2. Mengetahui dan mendeskripsikan prestasi Dengan

belajar peserta didik dalam mata pelajaran belajar teknik jigsaw ini diharapkan hasil

menggunakan

strategi

IPS dengan strategi pembelajaran yang belajar mata pelajaran IPS pada peserta

digunakan oleh guru.

didik Kelas IX.F mencapai suatu hasil

3. Mengetahui dan mendeskripsikan dampak yang optimal. Beberapa alasan peneliti

penggunaan strategi pembelajaran dengan mengembangkan

teknik jigsaw terhadap prestasi belajar mata pembelajaran

pelajaran IPS pada peserta didik Kelas disebabkan karena didalam kurikulum

IX.F.

mata pelajaran IPS dapat membantu Berdasarkan pada tujuan penelitian peserta

tersebut, penelitian “Penggunaan Metode kehidupan sehari-hari secara efektif, (2)

didik untuk:

menjalani

Teknik Jigsaw Dalam Upaya Meningkatkan

memahami dunianya dan hal -hal yang

Prestasi Belajar IPS peserta didik Kelas

mempengaruhinya, (3)

memanfaatkan

IX.F SMPN 33 Surabaya Materi Benua dan

diharapkan dapat kemampuan berfikir kreatif, fleksibel, dan

kesempatan untuk

temuan-temuan mengenai inovatif, (4) mengembangkan pengertian

menghasilkan

strategi pembelajaran dengan teknik jigsaw tentang konsep-konsep IPS, (5) menilai

pada mata pelajaran IPS pada peserta didik dan mempelajari IPS, (6) memahami

Kelas IX.F SMP Negeri 33 Surabaya Kota bahwa IPS juga mempunyai peranan yang

Surabaya. Disisi lain diharapkan penelitian ini besar terhadap perkembangan budaya, (7)

bermanfaat bagi peneliti : Menambah wawasan membuat penilaian tentang nilai IPS yang

dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas

Penggunaan Metode Teknik Jigsaw dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Kelas IXF SMPN 33 Surabaya Materi Benua dan Samudra di Bumi Juliastuti

pendidikan mata pelajaran IPS pada peserta dengan melengkapi/menambahkan sarana didik Kelas IX.F SMP Negeri 33 Surabaya

penunjang keberhasilan belajar yang telah Kota Surabaya dengan strategi pembelajaran

dilakukan pada kegiatan pembelajaran pada teknik jigsaw, dan pada SMP pada umumnya.

siklus l. Siklus 3 observing melakukan Dan bagi sekolah : a) Memberikan bahan

kegiatan yang merupakan follow up dari masukan

kegiatan siklus 1 dan siklus 2, berupa diskusi kurikulum sekolah agar tidak terpaku dengan

dalam rangka

pengembangan

dalam memecahkan masalah cara-cara konvensional yang mapan, namun

kelompok

materi pelajaran, berdasarkan observasi dan perlu disesuaikan dengan perubahan atau

kegiatan pada siklus inovasi penyelenggaraan proses pembelajaran

pengalaman

sebelumnya, dan Siklus 4 reflecting berupa yang

kegiatan refleksi pada kegiatan siklus l, perkembangan zaman. b)Sebagai sarana untuk

siklus 2, dan siklus 3. Dalam siklus ini tujuan mengetahui atau menemukan hambatan dan

utamanya adalah untuk mengatasi kesulitan kelemahan penyelenggaraan pembelajaran

yang muncul dalam proses pembelajaran. serta

Pada akhir kegiatan pembelajaran mengatasi

sebagai upaya memperbaiki

dan

dengan strategi pembelajaran menggunakan yang dihadapi di kelas, sehingga dapat

masalah-masalah

pembelajaran

teknik jigsaw guru melakukan evaluasi. Hal menemukan

ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat meningkatkan prestasi belajar peserta didik

cara yang

tepat

untuk

keberhasilan prestasi belajar peserta didik sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar Serta bagi Dinas Pendidikan Kota Surabaya

dengan menggunakan strategi pembelajaran : Sebagai masukan dalam proses pelaksanaan

teknik jigsaw pada mata pelajaran IPS Kelas pembelajaran agar mengikuti, memperhatikan,

IX.F.

dan menerapkan hasil yang diperoleh dari

melakukan evaluasi penelitian

Setelah

pembahasan berdasarkan siklus tersebut, pelaksanaan

ini, sehingga

kelemahan

diharapkan peneliti dapat mengetahui pendidikan dapat diperbaiki sesuai dengan

dampak yang diperoleh dengan strategi saran dan rekomendasi dari

pembelajaran dengan menggunakan teknik penelitian tindakan kelas.

hasil-hasil

jigsaw ini.

Rencana Tindakan

METODE

Penelitian Tindakan Kelas dengan Rancangan dalam penelitian ini adalah judul Meningkatkan Prestasi Belajar IPS

penelitian tindakan. Menurut Materi Benua dan Samudra di Bumi Dengan

rancangan

Waseso (1994) penelitian tindakan merupakan Metode Teknik Jigsaw Peserta Didik Kelas

proses daur ulang, mulai tahap perencanaan,

tindakan dan pemantauan, sebagai berikut. Rencana tindakan yang

IX.F, merumuskan suatu rencana tindakan

pelaksanaan

mungkin diikuti dengan dilakukan peneliti dalam penelitian tindakan

refleksi

yang

perencanaan ulang.

kelas (action research) ini terbagi menjadi 4

tindakan merupakan siklus kegiatan penelitian, sesuai dengan

Penelitian

merupakan intervensi skala kecil terhadap rancangan penelitian meliputi pla nning,

tindakan dunia nyata dan pemeriksaan cermat

a cting, observing, dan reflecting, yang terhadap pengaruh intervensi tersebut (Cohen dikelompokkan

dan Mantion, (1980) yang dikutip oleh Zuriah, dinamakan siklus.

dalam penelitian ini pembahasan dalam materi yang akan dibahas

Siklus 1 planning menentukan materi

Rancangan

melalui beberapa tahap adalah Bahasan Benua dan Samudra di Bumi

direncanakan

perencanaan, diantaranya: (1) refleksi awal, dengan sub pembahasan: letak/posisi benua-

(2) peneliti merumuskan permasalahan secara benua dan samudera-samudera di muka bumi

peneliti merumuskan pada peta, (2) batas-batas wilayah geografis

operasional,

hipotesis tindakan, dan (4) menetapkan dan tiap-tiap benua dengan bantuan peta dunia, (3)

merumuskan rancangan tindakan.

4 karakteristik tiap-tiap benua di muka bumi Rancangan penelitian tindakan ini (4) 3 karakteristik tiap-tiap samudera di muka

dilakukan secara kolaboratif antara peneliti bumi (5) pembagian kawasan benua-benua di

dengan guru mata pelajaran IPS pada sekolah muka bumi selain benua Ausralia dan Antartika

lain yang berada di lingkup Dinas Pendidikan (6) contoh negara-negara di tiap-tiap kawasan

Kota Surabaya. Dengan kolaboratif ini benua. Siklus 2 acting membahas dan

diharapkan terjadi interaksi antara peneliti melakukan refleksi pada kegiatan siklus 1,

dengan guru IPS untuk peserta didik SMP

Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Halaman: 133 - 151 ISSN: 2527-6891

sesuai dengan kondisi obyek penelitian. kesempurnaan hasil penelitian yang dilakukan

Kelas IX.F, dalam

rangka

mencapai

Dengan melakukan pengamatan langsung, oleh peneliti.

maka peneliti akan memperoleh catatan Penelitian ini dilakukan pada peserta

lapangan yang dapat dipertanggungjawabkan. didik Kelas IX.F di SMP Negeri 33 Surabaya.

Moleong (1995) menyebutkan bahwa catatan Subjek penelitian ini sejumlah 35 peserta

lapangan merupakan jantungnya penelitian didik Kelas IX.F di SMP Negeri 33 Surabaya.

Moleong (1995) 136 Tindakan yang dilakukan adalah penerapan

kualitatif.

Selanjutnya

penelitian kualitatif strategi pembelajaran dengan teknik jigsaw,

mengatakan

bahwa

memposisikan manusia sebagai instrumen pada proses pembelajaran mata pelajaran

utama dalam pengumpulan data. Kehadiran IPS.

peneliti di lapangan sangat diutamakan, sebab Rencana penelitian tindakan kelas

dalam pengumpulan data harus dilakukan (a ction r esea r ch) ini, terbagi menjadi 4

dalam situasi yang sebenarnya. tahap. Yaitu, pla nning, a cting, obser va ting,

Menurut Lincoln dan Guba (1981)

da n r eflection. Adapun langkahlangkah menyebutkan pentingnya pengamatan dalam perencanaan yang dilakukan oleh peneliti

diantaranya: 1) dalam penelitian ini adalah:

penelitian

kualitatif,

pengamatan ini didasarkan pada pengamatan

langsung, 2) dapat mencatat perilaku dan penelitia n . Tujuan penelitian yang dimaksud

1. Mer umuska n

tujua n

kejadian yang terjadi pada kondisi yang adalah tujuan meningkatkan prestasi belajar

sebenarnya, 3) memungkinkan mencatat situasi mata pelajaran IPS dengan menggunakan

dengan pengetahuan teknik jigsaw. Selanjutnya memberikan

yang

berkaitan

maupun pengetahuan yang materi yang akan dipelajari sebagai persiapan

proposisional

langsung diperoleh dari data, 4) menghindari awal

bias pada saat wawancara, 5) peneliti mampu memberikan materi ini diharapkan peserta

dalam penelitian

ini.

Dengan

memahami situasi rumit, dan 6) membantu didik akan mempelajari lebih dahulu materi

bila tidak memungkinkan menggunakan dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

teknik komunikasi.

5. Melakukan kegiatan pada peserta didik, selanjutnya guru melakukan

2. Setelah memberikan materi pada

setiap siklus yang dimulai dari siklus 1 proses pembelajaran dengan menggunakan

dan seterusnya, dengan membahas materi strategi pembelajaran dengan teknik jigsaw

Benua dan Samudra di Bumi. pada pelajaran IPS untuk peserta didik Kelas

6. Melakukan proses

IX.F. Tahap ini peneliti sudah masuk kelas kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPS sebagai

dengan teknik jigsaw melalui diskusi menyampaikan pokok permasalahan mata

antara peserta didik dengan peserta didik, pelajaran IPS. Peneliti membagi peserta didik

peserta didik dengan guru. menjadi beberapa kelompok dengan berdasar

7. Mengumpulkan data dari hasil pada keheterogenan peserta didik (usia,

pelaksanaan penelitian yang dilakukan gender, agama, dan kemampuan)

oleh

peneliti,

berdasarkan pada

3. Selama melakukan kegiatan pertama pelaksanaan proses belajar mengajar dan dan kedua, hal yang terpenting adalah observasi

hasil belajar obyek penelitian yaitu objek penelitian dengan tujuan untuk mengenal

peserta didik Kelas IX.F di SMP Negeri 33 segala unsur lingkungan fisik dan alam sekitar

Surabaya Kota Surabaya. khususnya kelas yang digunakan sebagai obyek

8. Setelah data terkumpul penelitian. Menurut Nasution (1988) yang

selanjutnya mengidentifikasi, dan langkah dimaksud dengan observasi adalah dasar semua

selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil ilmu pengetahuan selama di lapangan, peneliti

identifikasi. Utamanya adalah tinjauan berusaha berinteraksi dengan subjek secara

dari hasil belajar yang diperoleh peserta aktif, sebab observasi adalah kegiatan selektif

kegiatan evaluasi yang dari suatu proses aktif, untuk mengetahui

didik

dari

dilakukan oleh guru.

keadaan obyek penelitian sebelum peneliti

terakhir melakukan melakukan penelitian sesuai dengan kenyataan

Langkah

refleksi terhadap hasil penelitian tindakan yang ada.

yang

dilakukan

selama kegiatan

pada tahap -tahap pemfokusan masalah penelitian dilakukan

4. Pengumpulan data awal untuk

pembelajaran

sebelumnya. Selanjutnya mendeskripsikan peneliti dengan mengadakan pengamatan

dan memaparkan hasil peneliti an secara langsung.

kualitatif sesuai dengan fokus penelitian. mendapatkan data yang va lid dan r elia ble

Pada akhirnya hasil deskripsi tersebut

Penggunaan Metode Teknik Jigsaw dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Kelas IXF SMPN 33 Surabaya Materi Benua dan Samudra di Bumi Juliastuti

dibuktikan dengan pembuktian hipotesis Tiga tahap tersebut juga dilakukan yang diajukan oleh peneliti dari penelitian

oleh peneliti dalam penelitian Pembelajaran tindakan kelas ini.

kooperatif dengan teknik jigsaw Sebagai Menurut Zuriah (2003), ada 5 jenis

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPS instrumen

Materi Benua dan Samudra di Bumi dengan penelitian

Metode Teknik Jigsaw peserta didik Kelas IX.F observasi, wawancara, catatan lapangan,

tindakan.

Diantaranya

di SMP Negeri 33 Surabaya Kota Surabaya angket, dan dokumentasi.

Tahun Ajaran 2012/2013.

Spradley (1980) digunakan

Dalam penelitian ini instrumen yang

Selanjutnya

menjabarkan lima tipe keterlibatan peneliti wawancara, dan (3) dokumentasi

dalam partisipasi observasi yang terbuat 137

dalam tabel sebagai berikut : pengamatan dan pencatatan secara sistematik

Tabel 3.1 Tipe Keterlibatan Peneliti terhadap gejala yang tampak pada objek

dalam Partisipasi Observasi penelitian (Zuriah, 2003). Pengamatan dan

(Sumber: Spradley, 1980:58) pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.

TYPE OF Ada dua jenis observasi yang dilakukan,

DEGREE OF

PARTICIPATION diantaranya: (a) Observasi langsung, yaitu

INVOLVEMENT

Complete observasi yang dilakukan dimana observer

berada bersama objek yang diselidiki, dan (b)

Active Observasi tidak langsung, yaitu observasi atau

High

Moderate pengamatan yang dilakukan tidak pada saat

Low

berlangsungnya suatu peristiwa yang akan Passive diteliti. Dengan menggunakan teknik ini,

(No

melakukan catatan terhadap hasil observasi

Nonparticipation dengan menggunakan daftar cek (chek list)

involvement)

Dalam penelitian ini metode observasi

yang dilakukan

berpartisipasi (non pengamatan berperan serta. Menurut Bogdan &

a) tidak

participation)

Biklen (1982) ketiga teknik tersebut merupakan Pada tipe ini peneliti dalam melakukan teknik-teknik dasar yang digunakan dalam

berpartisipasi. Artinya penelitian kualitatif.

penelitian

tidak

melakukan pengamatan Menurut Bogdan (1973) dalam Moleong

peneliti

hanya

(melihat) secara pasif dan menjauhi agar (2001) mendefinisikan bahwa secara tepat

aktivitas obyek pengamatan berperanserta sebagai penelitian

yang bercirikan interaksi sosial yang memakan

pasif (pa ssive waktu cukup lama antara peneliti dengan

b)

partisipasi

pa r ticipa tion )

subjek dalam lingkungan subjek, dan selama itu Tahap ini peneliti ikut atau berada data

penelitian, tetapi tidak dikumpulkan secara sistematis dan berlaku

dalam bentuk

berpartisipasi atau interaksi dengan obyek tanpa gangguan.

penelitian. Peneliti hanya mondar-mandir Spradley (1980) membagi tiga tahap

sebagai penonton saja.

pengamatan berperan serta dalam penelitian

moderat (moderat kualitatif, diantaranya; (a) Dimulai dari

c)

partisipasi

pa r ticipa tion )

Peneliti sudah pada konteks untuk memeriksa (descriptive observations) secara

menjaga keseimbangan antara seseorang luas, dengan melukiskan situasi sosial secara

yang berada di dalam (insider) dan menjadi umum yang ada di lokasi penelitian, (b)

seseorang yang berada di luar (outsider) kemudian dilanjutkan dengan pengamatan-

ataupun terlibat dan mengamati. pengamatan yang lebih terfokus

aktif (active (focused

pa r ticipa tion )

menemukan kategori-kategori utama tentang Pada tahap ini peneliti secara aktif fokus penelitian, dan (c) setelah itu diadakan

dilakukan oleh pengamatan-pengamatan

personal-personal sekolah. selektif

yang

bersifat

e) Partisipasi secara total (complete or menemukan kategori-kategori yang lebih

or dina r y pa r ticipa tion )

rinci tentang sub-sub fokus penelitian.

Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Halaman: 133 - 151 ISSN: 2527-6891

Tipe ini merupakan tahap tertinggi hukum lain yang berhubungan dengan dalam keterlibatan peneliti sebagai observer

masalah penelitian.

purtisipant. Peneliti total melakukan seperti Guba & Lincoln (1981) mengatakan apa yang dikerjakan oleh personal-personal

dan record dapat sekolah dalam memperoleh data penelitian.

bahwa

dokumen

digunakan untuk keperluan penelitian

karena: (1) merupakan sumber yang stabil, pengumpulan

kaya dan mendorong, (2) berguna sebagai bukti komunikasi langsung antara peneliti dengan

untuk suatu pengujian, (3) sifatnya alamiah responden

sesuai dengan konteks, (4) hasil pengkajian merupakan salah satu prosedur terpenting

akan membuka kesempatan untuk lebih untuk mengumpulkan data dalam penelitian

memperluas pengetahuan yang diselidiki. kualitatif, sebab banyak informasi yang diperoleh

Teknik Analisis Data

138 Menurut Arifin (1998) yang dimaksud Analisis menurut Patton (1980) adalah dengan wawancara adalah suatu percakapan

urutan data, yang bertujuan memperoleh konstruksi yang

proses

mengatur

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola terjadi sekarang tentang orang, kejadian,

kategori dan satuan uraian dasar. Analisis data aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi,

adalah proses yang merinci usaha secara formal pengakuan, kerisauan dan sebagainya.

untuk menemukan tema dan merumuskan Menurut Lincoln dan Guba yang dikutip

hipotesis sesuai dengan arah dan saran data oleh

yang ada. Menurut Nasution (1992) Analisis mengadakan wawancara antara lain untuk

adalah proses penyusunan data agar dapat mengkonstruksi mengenai orang, kejadian,

ditafsirkan.

kegiatan organisasi, perasaan, motivasi, Bogdan dan Biklen (1982), mengatakan tuntutan kepedulian dan lain-lain.

analisis data merupakan proses mencari dan Wawancara

sistematis transkrip untuk memperoleh data sesuai dengan

wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan kenyataan pada saat peneliti melakukan

lain yang telah dihimpun oleh peneliti. wawancara. Wawancara dalam penelitian

meliputi kegiatan ini ditujukan kepada peserta didik Kelas

Pekerjaan

analisis

mengerjakan data, manata, membagi menjadi

dapat dikelola, Surabaya dan guru mata pelajaran IPS di

IX.F di SMP Negeri 33 Surabaya Kota

satuan-satuan

yang

mensintesiskannya, mencari pola, menemukan SMP

apa yang penting dan apa yang akan peneliti penelitian

dan Hubermen (1984) wawancara

mengatakan analisi data perlu dilakukan secara terstruktur. Sebab dalam wawancara tidak

terus menerus selama penelitian berlangsung. terstruktur

Selanjutnya Nasution (1988) mengatakan sebanyak-banyaknya yang rahasia, dan

bahwa analisis data adalah proses menyusun, sensitif

mengkategorikan data, mencari pola atau tema memungkinkan

dengan maksud untuk memahami maknanya. respons afektif informan yang tampak

Moleong (1995:103) mengemukakan, selama wawancara berlangsung (Bafadal,

"analisis data adalah proses pengorganisasian 1994).

dan pengurutan data ke dalam pola, kategori wawancara tersebut tetap mengacu pada

dan satuan uraian dasar, sehingga dapat Guba dan Lincoln (Bafadal, 1994) bahwa

ditemukan tema seperti yang disarankan oleh sebelum melakukan wawancara terlebih

data." Teknik analisis data yang digunakan dahulu

dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. pertanyaan yang disampaikan

bahwa penelitian informan berdasarkan pada fokus dan sub

deskriptif dirancang untuk memperoleh fokus penelitian.

informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Setelah data hasil

Dokumentasi

penelitian terkumpul maka, selanjutnya data tersebut disusun secara sistematis.

diorganisir, kemudian adalah cara mengumpulkan data melalui

Menurut Zuriah (2003) teknik ini

Dengan

cara

dikerjakan yang akhirnya data tersebut peninggalan tertulis, terutama berupa

diungkap permasalahan yang penting arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku

sesuai dengan topik yang se suai dengan tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-

permasalahan.

Penggunaan Metode Teknik Jigsaw dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Kelas IXF SMPN 33 Surabaya Materi Benua dan Samudra di Bumi Juliastuti

Selanjutnya Miles & Hubermen peserta didik dalam melakukan proses (1984) menerapkan tiga alur kegiatan

pembelajaran IPS dengan menggunakan dalam analisis deskriptif yang menjadi

pembelajaran kooperatif type satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan,

strategi

hasil belajar tersebut yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data,

jigsaw.

Dari

selanjutnya diprosentase ketercapaian hasil dan

proses pembelajaran verifikasi.

PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

Paparan data merupakan deskripsi penjabaran

kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan Reduksi

paparan data hasil peneliti melakukan proses pemilahan,

da ta , pada teknik ini

penelitian.

Dalam

penelitian ini, peneliti akan menjabarkan pemusatan

kegiatan yang direncanakan oleh peneliti penyederhanaan,

perhatian

untuk

dengan menjabarkan kegiatan per siklus yang transformasi data mentah atau data kasar

pengabstrakan,

dan

dilaksanakan selama penelitian berlangsung. 139 yang muncul dan catatan-catatan di

Penjabarannya adalah sebagai berikut: (a) lapangan (Miles & Hubermen, 1984).

siklus 1, (b) siklus 2.

Laporan lapangan sebagai bahan

a. Siklus 1

mentah direduksi, diringkas, ditonjolkan

1). Tahap Perencanaan

pokok-pokoknya

Inti kegiatan pada siklus 1 adalah sistematis,

planning. Artinya perencanaan secara umum dikendalikan. Data yang direduksi dapat

pembelajaran dengan cara memberikan gambaran yang lebih jelas

kegiatan

menyampaikan materi-materi yang akan tentang

dipelajari dalam proses belajar. Namun memberikan

dalam kegiatan siklus 1 ini sudah dilakukan dalam mendapatkan kembali data yang

proses belajar mengajar yang dilakukan oleh diperoleh jika diperlukan.

peneliti sebagai guru mata pelajaran IPS P enya jia n

Kelas IX.F.

memaparkan hasil temuan secara narasi. Penyusunan instrument observasi juga P ena r ika n kesimpula n a ta u ver ifika si,

mengetahui keaktifan teknik ini peneliti berusaha agar dapat

dibuat

untuk

pembelajaran dengan menggambarkan kerepresentatifan suatu

pelaksanaan

kooperatif tipe Jigsaw. peristiwa, kejadian atau suatu subjek.

pembelajaran

Penyusunan instrumen yang digunakan yaitu Teknis analisis data dalam penelitian

lembar instrumen observasi guru dan lembar ini, adalah analisis data kualitatif yang

instrumen observasi peserta didik. dilakukan dalam tiga tahap, diantaranya:

Sebelum

perencanaan dilakukan,

peneliti terlebih dahulu menyusun lembar melakukan refleksi pada setiap siklus

observasi untuk melihat kelayakan yang telah penelitian tindakan,

dibuat

dan

disusun terhadap rencana

2. Analisis data terhadap hasil pelaksanaan pembelajaran dan soal tes hasil belajar atau prestasi belajar peserta didik

belajar.

dalam bentuk kuantitatif, dan Tahap terakhir dalam perencanaan ini

kriteria keberhasilan hasil belajar atau prestasi belajar yang

3. Analisis data berupa prosentase

yaitu

menetapkan

pembelajaran. Dalam penelitian ini peserta diperoleh peserta didik dalam proses

didik dikatakan berhasil apabila nilai peserta pembelajaran mata pelajaran IPS untuk

didik mencapai kriteria ketuntasan minimal Kelas IX.F, yang menggunakan strategi

dengan nilai 70.

pembelajaran kooperatif type jigsaw.

2). Tahap Pelaksanaan

Pada siklus ini tindakan dilakukan tersebut, akan didapatkan dua jenis data

Dalam kegiatan

analisis

data

selama 2 jam pertemuan dengan alokasi yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif.

waktu 2 x 40 menit setiap pertemuan. Dalam Data kualitatif berupa hasil observasi yang

melaksanakan strategi pembelajaran, guru dilakukan pada setiap siklus kegiatan, dan

mengemukakan orientasi dan prosedur kerja data kuantitatif berupa hasil belajar atau

peserta didik sebagai kegiatan pembuka prestasi belajar yang didapatkan oleh

dengan memberikan materi pelajaran yang

Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Halaman: 133 - 151 ISSN: 2527-6891

akan dipelajari. Adapun proses kegiatannya saling berbeda. Pembagian tugas sebagai adalah sebagai berikut:

berikut:

1. Kegiatan Pendahuluan  Siswa pertama: mengidentifikasi  Apersepsi guru memberikan pengantar

Benua Asia dan bahwa bumi dibagi ke dalam beberapa

karakteristik

Eropa

bagian: daratan, perairan, dan udara;  Siswa kedua : mengidentifikasi dilengkapi dengan contoh-contohnya,

Benua Afrika berapa jumlah benua dan samudera di

karakteristik

dan Amerika

ketiga :mengidentifikasi  Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

Australia,

Samudera Pasifik, dan

Hindia

Eksplorasi

 Siswa keempat : mengidentifikasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Samudera  Melibatkan peserta didik mencari Pasifik dan Atlantik

karakteristik

informasi yang luas dan dalam tentang  Siswa-siswa di berbagai kelompok

topik/tema materi yang akan dipelajari yang memperoleh tugas yanag sama dengan

berhimpun menjadi satu (Kelompok 140

takambang jadi guru dan belajar dari

Ahli)

aneka sumber;  Kelompok ahli melakukan kajian buku

memperdalam  Dengan tanya jawab menyebutkan contoh- bidang contoh terjadinya perubahan sosial.

sumber

untuk

tugasnya masing-masing.  Menggunakan

pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;

Dalam kegiatan konfirmasi, peserta

 Memfasilitasi didik: antarpeserta didik serta antara peserta didik

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang dengan guru, lingkungan, dan sumber

terjadinya

interaksi

belum diktahui siswa belajar lainnya;

 Guru bersama siswa bertanya jawab  Melibatkan peserta didik secara aktif

kesalahan pemahaman, dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

meluruskan

memberikan penguatan dan penyimpulan  Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau

2. Kegiatan Penutup  membuat kesimpulan bersama-sama dari

lapangan

Elaborasi

hasil diskusi.

Dalam kegiatan elaborasi, guru:  Guru menyampaikan informasi kepada  Membagi siswa ke dalam 8 kelompok.

siswa bahwa tugas diskusi belum selesai,  Setiap kelompok membuka/menyiapkan

dan akan dilanjutkan pada pertemuan yang atlas dunia dan buku sumber (atlas dan buku

akan datang

sumber bisa disiapkan oleh guru)  melakukan penilaian  Setiap kelompok mengkaji atlas dan buku sumber dengan bantuan Lembar Kerja untuk

3) Tahap Observasi

memperoleh kompetensi mengenai posisi- Hasil observasi pada siklus I diperoleh posisi benua-benua dan samudera, dan batas-

gambaran tentang sikap dan perilaku peserta batas wilayah geografis setiap benua dan

didik dalam hal kesungguhan peserta didik. samudera (Lembar Kerja terlampir)

Perhatian peserta didik mulai terpusat pada pelajaran

belum  Siswa meminta dua kelompok secara maksimal. bergantian untuk menyajikan hasil kerja

walaupun

Sedangkan semangat peserta didik dalam kelompoknya

mengikuti pelajaran IPS mulai meningkat. kelompok lain. Kelompok lain memberikan

bersemangat jika tanggapan.

dibandingkan dengan kondisi awal sebelum  Kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok, model pembelajaran partisipatif dengan teknik

setiap kelompok terdiri dari 4 siswa

jigsaw diterapkan.

I (Kelompok Kooperatif)  Guru membagi tugas, dimana setiap siswa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tentang

Dari

hasil

pelaksanaan siklus

Benua dan Samudra di Bumi mata pelajaran IPS dalam kelompok memperoleh tugas yang di kelas IX.F SMP Negeri 33 Surabaya Kota

Penggunaan Metode Teknik Jigsaw dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Kelas IXF SMPN 33 Surabaya Materi Benua dan Samudra di Bumi Juliastuti

Surabaya diperoleh hasil penilaian tes hasil

Ketuntas

belajar yang telah dilakukan. Berikut ini

an

merupakan hasil rekapitulasi penilaian hasil

Jml Belajar

belajar peserta didik pada siklus I:

No

Subyek

Skor Ketercap

100 aian Ti Ya

da k

Prita Dwi

Hasil Rekapitulasi Penilaian Hasil

Putri

Belajar peserta didik

Megananda

Siklus Ke I

24 Ananda Ayu

No Subyek

Reydo France

26 Septian Krisna

1 Almira Ose

Surya M. Sidiq Abdul

√ Ayu Milkhatus

60 60,00% √ Azira Firsty

28 Silvana Lavia

Zahroh

Ridha R

29 Siti Nadifah 80 80,00% Agustin

√ Ella Resti

6 Ellyarosa S 60

32 Theo Krisna

Tri Candra

Pranata

8 Irma Wahyuni 60

Wisnu

Lutvia Ninda

M. Deka Fajar

Moch. Fadhil

Uraian peserta

Mohammad

didik

13 Adam Jourdan

64.00 Muhammad

1 Nilai rata-rata

90 Muhammad

Barron R

2 Nilai tertinggi

3 Nilai terendah

15 Rian Ibnu

Jumlah peserta didik Safril

16 Nadya Ayu

4 yang tuntas

16 Putri

Jumlah peserta didik

19 Novita Dian

5 yang tidak tuntas

Persentase peserta Permatasari

6 didik yang tuntas 45.71% Nur Wachid

18 Ma'ruf

Persentase peserta

7 didik yang tidak tuntas 54.29%

19 Olla Sucianti 50

8 Daya serap 64.00%

20 Prada Alanosa 60

Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Halaman: 133 - 151 ISSN: 2527-6891

menunjang keberhasilan belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

Dari data di atas dapat diketahui bahwa

kurang

peserta didik. Sebab dari 35 peserta didik, tentang Benua dan Samudra di Bumi pada mata

diketahui yang aktif dalam memecahkan pelajaran IPS di kelas SMP Negeri 33 Surabaya

masalah dan menjawab pertanyaan dengan Kota Surabaya pada siklus I diperoleh nilai rata-

prosentase 75%.

rata peserta didik yaitu 64.00. Dari 35 peserta Pada umumnya peserta didik mulai didik, sebanyak 19 peserta didik yang tidak

berani mengemukakan pendapatnya, hal ini tuntas karena nilai yang diperoleh belum

terlihat dari keaktifan peserta didik bertanya mencapai KKM yang diharapkan. Nilai KKM

tentang materi yang belum dimengerti dan yang ditentukan sekolah yaitu 70 sehingga

setiap peserta didik selalu berusaha menjawab prosentase ketuntasan peserta didik yang

pertanyaan dengan benar tanpa malu – malu diperoleh hanya sebesar 45.71%, hal ini masih

lagi. Keberanian peserta didik juga semakin kurang dari kriteria yang diharapkan, karena

terlihat ketika harus tampil untuk membaca dan belum mencapai KKM yang telah ditetapkan

menjawab pertanyaan. Nilai ketepatan dalam sekolah.

menjawab pertanyaan rata-rata 75% dalam 142 kategori tinggi. Sementara itu kemampuan

Tabel 4.2

dalam menghimpun hasil diskusirata-rata 50%

Hasil Observasi Kegiatan peserta

dalam kategori sangat baik. Secara keseluruhan

didik

tingkat aktifitas peserta didik adalah 63,00%

Kegiatan Belajar Mengajar Siklus 1

termasuk kategori kurang.

N Kegiatan / Aspek Yang

Prose

Tabel 4.3 o

Diamati

ntase

Hasil Observasi Kegiatan Guru

Antusias peserta

didik

Kegiatan Belajar Mengajar

dalam mengikuti KBM

Siklus Ke I

Kelancaran

2. mengemukakan ide dalam 50% memecahkan masalah Keaktifan peserta didik

3. dalam diskusi

4. menghimpun hasil diskusi

5. menghimpun hasil diskusi

6. membantu teman dalam 50% diskusi

7. Keaktifan dalam bertanya

8. menjawab menjawab 75% pertanyaan guru

Keaktifan peserta didik

9. dalam mencari sumber 75% belajar Kelancaran peserta didik

10 dalam

menjawab 50% . pertanyaan

11 Kentuntasan .

menyelesaikan tugas

tugas / diskusi

RATA-RATA

Berdasarkan tabel keaktifan tersebut, menunjukkan bahwa situasi belajar di kelas

Penggunaan Metode Teknik Jigsaw dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Kelas IXF SMPN 33 Surabaya Materi Benua dan Samudra di Bumi Juliastuti

No

Aspek yang diamati Skor

I Pelaksanaan

A. Pendahuluan

1. Memotivasi peserta didik.

2 aktifitas guru pada siklus I yang meliputi

Data hasil pelaksanaan observasi 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

pendahuluan, kegiatan

inti,

penutup,

143 pengolahan waktu dan suasana kelas yang

B. Kegiatan Inti

3 diperoleh jumlah skor sebesar 28 dan skor maksimalnya

telah diamati selama proses pembelajaran kegiatan bersama peserta didik. 1. Mendiskusikan langkah

2 diperoleh sebesar 58,33%. Dilihat dari tabel lembar observasi kegiatan guru selama

48 sehingga

prosentase

melakukan kegiatan. 2. Membimbing peserta didik

3 proses pembelajaran masih banyak aspek

mendiskusikan hasil kegiatan 3. Membimbing peserta didik

dalam kelompok. dengan nilai 2 yang berarti cukup dan nilai 3

2 pembelajaran

4. Memberikan kesempatan pada yang

peserta didik untuk

mempresentasikan hasil melaksanakan semua pembelajaran dengan

baik. Meskipun ada beberapa aspek yang

2 mempersiapkan media pembelajaran dan

5. Membimbing peserta didik belum sempurna yakni guru kurang optimal

merumuskan

kesimpulan

/menemukan konsep. guru kurang bisa mengefektifitaskan waktu

yang telah ditentukan sehingga diperoleh

C. Penutup

prosentase sebesar 58,33% termasuk dalam kurang 1. Membimbing peserta didik

membuat rangkuman

2. Memberikan evaluasi.

2 Berdasarkan pada kegiatan siklus 1

4) Tahap Refleksi

II Pengelolaan waktu

III

Suasana Kelas

2 hasil kegiatan tersebut. Berdasarkan pada

tersebut, peneliti melakukan refleksi dari

1. Antusiasme kelas

observasi pada siklus 1 didapatkan temuan 3 sebagai berikut: (1) peserta didik masih

2. Guru Antusias

28 mengalami kebingungan dalam mempelajari

JUMLAH

48 materi yang disampaikan oleh guru, (2)

SKOR MAKSIMAL

peserta didik takut menyampaikan pendapat, 58,33% dan (3) kegiatan diskusi kurang berjalan,

PERSENTASE KEAKTIFAN

Kurang masih didominasi oleh peserta didik yang

KRITERIA

sebelumnya sebagai penilaian dari hasil belajar pandai.

peserta didik selama proses pembelajaran. Soal

b. Siklus 2

uji kompetensi berupa soal silangan yang

terdiri dari 10 soal yang harus dijawab oleh Setelah melakukan refleksi dan hasil

1) Tahap Perencanaan

peserta didik.

analisis yang telah dilakukan pada siklus I, Penyusunan instrument observasi juga maka disusun

dibuat untuk mengetahui keaktifan pelaksanaan perencanaan

siklus II dengan tahap

II dengan pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan

tipe Jigsaw. pada

pembelajaran

kooperatif

Penyusunan instrument yang digunakan pada kekurangan yang terjadi pada siklus I agar

siklus

II dengan

memperhatikan

siklus II yaitu lembar instrument observasi guru siklus II pembelajaran menjadi lebih efektif

dan lembar instrument observasi peserta didik. 144 dengan menggunakan pembelajaran kooperatif

Tahap akhir dalam perencanaan ini yaitu tipe Jigsaw. Rencana pelaksanaan pembelajaran

menetapkan kriteria keberhasilan pembelajaran. juga dilengkapi dengan memberikan lembar

Dalam penelitian ini peserta didik dikatakan kinerja kepada peserta didik yang digunakan

berhasil apabila nilai peserta didik mencapai dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe

kriteria ketuntasan minimal dengan nilai 70. Jigsaw. Menyusun soal uji kompetensi dengan

2) Tahap Pelaksanaan

indikator kompetensi yang sama pada siklus

Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Halaman: 133 - 151 ISSN: 2527-6891

Pada siklus ini rencana tindakan

 Setiap kelompok mengkaji atlas dan

dilakukan selama 2 jam pertemuan dengan buku sumber dengan bantuan Lembar alokasi waktu 2 x 40 menit setiap pertemuan.

Kerja untuk memperoleh kompetensi Dalam melaksanakan strategi pembelajaran,

mengenai posisi-posisi benua-benua dan guru mengemukakan orientasi dan prosedur

samudera, dan batas-batas wilayah kerja peserta didik sebagai kegiatan pembuka

geografis setiap benua dan samudera dengan memberikan materi pelajaran yang akan

(Lembar Kerja terlampir) dipelajari. Pada kegiatan inti pelajaran, guru

 Siswa meminta dua kelompok secara

bergantian untuk menyajikan hasil kerja pembelajaran IPS dengan materi Benua dan

memberikan penjelasan

tentang

tujuan

kelompoknya di hadapan kelompok- Samudra di Bumi dengan sub pembahasan: 1.

lain. Kelompok lain Letak/posisi benua-benua dan samudera, 2.

kelompok

memberikan tanggapan. Batas wilayah benua-benua dan samudera, 3.  Kelas dibagi ke dalam Karakteristik benua-benua, 4. Karakteristik beberapa

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 samudera-samudera, 5. Pembagian kawasan

siswa (Kelompok Kooperatif) benua-benua, 6. Contoh negara-negara di

 Guru membagi tugas, dimana setiap

berbagai kawasan benua

1. Kegiatan Pendahuluan tugas yang saling berbeda. Pembagian Apersepsi guru memberikan pengantar tugas sebagai berikut: bahwa bumi dibagi ke dalam beberapa bagian:

siswa dalam kelompok memperoleh

 Siswa

daratan, perairan, dan udara; dilengkapi dengan

pertama: mengidentifikasi contoh-contohnya., berapa jumlah benua dan

Benua Asia dan samudera di bumi.

karakteristik

Eropa Siswa

 mengidentifikasi Menyampaikan tujuan 

Benua Afrika

2. Kegiatan Inti dan Amerika

 Siswa

ketiga :mengidentifikasi

Eksplorasi

Benua Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

karakteristik

Australia, Samudera Pasifik, dan Hindia  Melibatkan peserta didik mencari

 Siswa keempat : mengidentifikasi

Samudera topik/tema materi yang akan dipelajari

informasi yang luas dan dalam tentang

karakteristik

Pasifik dan Atlantik dengan

menerapkan

prinsip

 Siswa-siswa di berbagai kelompok yang

alam

takambang jadi guru dan belajar dari

tugas yanag sama aneka sumber;

memperoleh

berhimpun menjadi satu (Kelompok  Dengan tanya jawab menyebutkan contoh-

Ahli)

contoh terjadinya perubahan sosial.

 Kelompok ahli melakukan kajian buku

 Menggunakan beragam

sumber untuk memperdalam bidang pembelajaran, media pembelajaran, dan

pendekatan

tugasnya masing-masing sumber belajar lain;

 Memfasilitasi terjadinya

interaksi